54
ASSET

Asset 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

investasi pada entitas asosiasi, properti investasi, aset tidak berwujud, Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.

Citation preview

Page 1: Asset 3

ASSET

Page 2: Asset 3

KELOMPOK 5

YUNITA TRI ANDRA YANI (13061)REZYA FRISKA AMANDA (98615)

AGUS RIANTO (13025)VALENTINO GRAVANDI (98648)

Page 3: Asset 3

Subpokok

Bahasan:

Aset tidak berwujud (IAS 38/ PSAK 19)

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan (IFRS 5/ PSAK 58)

Properti investasi (IAS 40/ PSAK 13)

Investasi pada entitas asosiasi (IAS 28/ PSAK)

Page 4: Asset 3

1. Investasi Pada Entitas Asosiasi

• Asosiasi entitas dimana investor yang mempunyai pengaruh yang signifikan, akan tetapi tidak mempunyai kendali atau kendali bersama. Hal ini meliputi entitas yang tidak terkait dengan mana investor mempunyai suatu pengaruh yang signifikan, tetapi bukanlah ventura entitas anak atau entitas ventura bersama

Page 5: Asset 3

5

Investasi pada Ekuitas

Tidak ada pengaruh signifikan

Instrumen keuangan

Perusahaan Asosiasi

Ventura Bersama

Anak Perusahaan

Pengaruh signifikan Pengendalian Bersama Pengendalian

20<50%<20% >50%

Nilai wajarFVPL / AFS Metode Ekuitas Metode Ekuitas /

Konsolidasi proporsional

Konsolidasi

≤50%

Page 6: Asset 3

6

Ruang Lingkup

• PSAK 15 diterapkan untuk Investasi pada entitas asosiasi tetapi tidak diterapkan untuk investasi yang dimiliki:– Organisasi modal ventura– Reksa dana, unit perwalian, dana asuransi nilai

wajar melalui laporan laba rugi

Page 7: Asset 3

7

Definisi Entitas Asosiasi• Entitas asosiasi (associate) adalah suatu entitas,

termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama

• Entitas anak (subsidiary) adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (yang dikenal sebagai entitas induk)

• Ventura bersama (joint venture) adalah perjanjian kontraktual dimana dua atau lebih pihak menjalankan aktivitas ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama

Page 8: Asset 3

8

Pengaruh signifikan

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut

Page 9: Asset 3

9

Indikasi• Indikasi kuantitatif – Hak suara ≥20% dianggap memiliki pengaruh signifikan,

kecuali dapat dibuktikan sebaliknya– Hak suara <20% dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan,

kecuali dapat dibuktikan sebaliknya• Indikasi kualitatif– Keterwakilan dalam dewan direksi dan komisaris atau organ

setara– Partisipasi proses pembuatan kebijakan, termasuk dividen dan

distribusi lain– Transaksi material investor dengan investee– Pertukaran personel manajerial– Penyediaan informasi teknis pokok

Page 10: Asset 3

10

Hak Suara Potensial

• Mempertimbangkan hak suara potensial (waran, convertible bonds)– Menambah hak suara investor atau menurunkan

hak suara pihak lain– Hak suara potensial yang dimiliki pihak lain– Tanpa mempertimbangkan maksud manjemen dan

kemampuan keuangan

Page 11: Asset 3

11

Metode Ekuitas

• Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.– Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau

rugi investee setelah tanggal perolehan. – Pengakuan atas pendapatan komprehensif investee diakui

sebagai pendapatan komprehensif dan kenaikan investasi pada pembukuan investor

– Distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.

• Hak suara potensial tidak mempengaruhi bagian laba investor.

Page 12: Asset 3

12

Metode Pencatatan

• Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali– Diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual

sesui dengan PSAK 58.• Jika tidak lagi memenuhi untuk dicatat sesuai

PSAK 58, kembali dicatat dengan metode ekuitas sejak tanggal diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual.

Page 13: Asset 3

13

Metode Pencatatan

• Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali– Diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai

dengan PSAK 58 mana yang lebih rendah antara nilai tercatat atau nilai wajar dikurangi biaya penjualan.

• Jika tidak lagi memenuhi untuk dicatat sesuai PSAK 58, kembali dicatat dengan metode ekuitas sejak tanggal diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. LK sejak periode klasifikasi disesuaikan

Page 14: Asset 3

14

Awal penerapan metode ekuitas• Investasi dicatat dengan dengan metode ekuitas sejak tanggal

memenuhi definisi entitas asosiasi (pengaruh signifikan)• Selisih (positif atau negatif) antara biaya perolehan dengan

bagian investor atas nilai wajar aset neto pada tanggal akuisisi:– Goodwill disajikan sebagai bagian dari nilai tercatat investasi, tidak

boleh diamortisasi– Selisih lebih nilai wajar netto aset dan liablilitas dengan biaya

perolehan dimasukkan sebagai penghasilan pada saat investasi diperoleh.

• Penyesuaian dilakukan atas penyusutan aset berdasarkan nilai wajar dan penurunan goodwill yang diakui entitas asosiasi

Page 15: Asset 3

15

Akhir penerapan metode ekuitas• Investor kehilangan pengaruh signifikan dan mencatat

sisa investasi dengan PSAK 55 Investor tidak menjadi venturer atau entitas induk

• Nilai wajar investasi tersisa dan hasil lepasan – Jumlah tercatat investasi pada tanggal kehilangan pengaruh Laba Rugi

• Nilai wajar investasi tersisa sebagai pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55

Page 16: Asset 3

16

Penerapan metode ekuitas• Pendapatan komprehensif dalam pencatatan investor

dihapus atau disesuikan– jika aset terkait pendapatan komprehensif tersebut dilepaskan– Investor kehilangan pengaruh signifikan.– Terdapat perubahan kepemilikan.

• Penerapan metode konsolidasi digunakan dalam metode ekuitas untuk transaksi antar investor dan investee– Laba rugi rugi transaksi hulu (penjualan dari investor) atau hilir

hanya diakui sebesar bagian dari investor lain dalam entitas asosiasi.

– Laba rugi entitas asosiasi dari transaksi tersebut dieliminasi

Page 17: Asset 3

17

Kepemilikan kelompok usaha• Kepemilikan pada entitas asosiasi oleh entitas induk

dan entitas anak• Kepemilikan pada entitas asosiasi oleh entitas asosiasi

lain dan ventura bersama tidak diperhitungkan• Misalnya: – Entitas Induk A memiliki 90% Entitas Anak B. Entitas Anak B

memiliki 30% Entitas Asosiasi Z.– Entitas Induk A memiliki 30% Entitas Asosiasi C dan 50%

Ventura Bersama D. Entitas Asosiasi C dan Ventura Bersama D masing-masing 10% Entitas Asosiasi Z.

– Laporan keuangan konsolidasian: Entitas Induk A mencatat investasi pada Entitas Asosiasi Z 30%

Page 18: Asset 3

18

Laporan keuangan investee• Laporan keuangan perusahaan asosiasi terkini digunakan

untuk menerapkan metode ekuitas.• Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,

kecuali tidak praktis• Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian

dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan yang terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak boleh lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.

• Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa.

Page 19: Asset 3

19

Saham Preferen Kumulatif

• Saham preferen kumulatif entitas asosiasi yang dimiliki pihak lain (selain investor) dan diklasifikasikan sebagai ekuitas

• Investor menghitung bagiannya atas laba entitas asosiasi setelah penyesuaian dividen saham preferen kumulatif (telah atau belum diumumkan)

Page 20: Asset 3

20

Investee merugi

• Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil

• Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya

• Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui

Page 21: Asset 3

21

Rugi Penurunan Nilai

• Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan dalam instrumen keuangan (PSAK 55)

• Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset tunggal. – Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang

dapat dipulihkan.– Nilai dipulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar

dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai).

Page 22: Asset 3

22

Deemed disposals

• Kepemilikan menurun bukan akibat pelepasan aktual

• Penyebab:– Investor tidak mengambil alokasi penuh hak

memesan saham baru– Pihak lain mengeksekusi waran – Entitas asosiasi menjual saham baru kepada pihak

lain

Page 23: Asset 3

23

Penyajian• Neraca– Investasi pada entitas asosiasi disajikan dalam aset

tidak lancar• Laporan laba rugi

...Laba operasi xxx

Bagian laba entitas asosiasi xxx

...

Laba sebelum pajak xxx

...

...Laba sebelum pajak dan bagian laba entitas anak

xxx

Pajak xxx

Bagian laba entitas asosiasi xxx

Laba dari operasi yang dilanjutkan

xxx

...

Page 24: Asset 3

24

Pengungkapan • Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi (jika tersedia

kuotasi harga pasar)• Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi• Alasan punya kurang 20% punya pengaruh signifikan• Alasan punya lebih 20% tidak punya pengaruh signifikan• Akhir periode pelaporan entitas asosiasi (jika berbeda)• Sifat dan tingkatan pembatasan signifikan• Bagian rugi entitas asosiasi yang tidak diakui • Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi yang tidak

menggunakan metode ekuitas• Bagian liabilitas kontijensi entitas asosiasi (jika ada)

Page 25: Asset 3

25

Tidak Diatur• Akuisisi bertahap dalam kombinasi bisnis (PSAK 22/IFRS 3)

– Pengukuran kembali investasi pada entitas asosiasi yang sekarang menjadi entitas anak

– Selisih hasil pengukuran kembali diakui dalam laporan laba rugi

– Perubahan sifat dan kondisi ekonomi (pengaruh signifikan menjadi pengendalian)

• Perubahan sifat dan kondisi• Perubahan dari instrumen keuangan menjadi entitas asosiasi:

– Retrospektif

– Prospektif catch-up

– Prospektif

Page 26: Asset 3

26

PSAK 15 vs PSAK 15 lamaPSAK 15 PSAK 15 Lama

Ruang lingkup Pengecualian untuk investasi pada entitas asosiasi yang dicatat dg PSAK 55 (fair value option)

Tidak ada pengecualian tsb

Pengaruh signifikan

• Indikator kuantitatif dan kualitatif

• Hilangnya secara absolut dan relatif (hak suara potensial)

• Indikator kuantitatif

• Hilangnya secara absolut

Metode akuntansi

Metode ekuitas Metode ekuitas dan metode biaya (pembatasan jangka panjang dan tujuan dijual dalam jangka pendek)

Page 27: Asset 3

27

Lanjutan...PSAK 15 PSAK 15 Lama

Penerapan metode ekuitas

Tidak diterapkan jika diklasifikasikan sebagai asset for sale (cost or FV - cost to sale)

Tidak diterapkan jika pembatasan jangka panjang dan tujuan dijual jangka pendek

Goodwill tidak diamortisasi Goodwill diamortisasi

Pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur pada FV dan dicatat dg PSAK 55

Tidak ada penjelasan

Penurunan nilai Indikasi mengacu ke PSAK 55, pengukuran ke PSAK 48

Tidak ada penjelasan

Page 28: Asset 3

28

PSAK 15 vs IAS 28PSAK 15 IAS 28

Pengecualian dari metode ekuitas

Tidak diadopsi karena terkait dengan laporan keuangan tersendiri

• Investor adalah entitas induk yg tidak menyusun laporan keuangan konsolidasian

• Memenuhi syarat tertentu (bukan sebagai atau proses sebagai perusahaan publik, seluruh investor setuju, dan ultimate/intermediate parent yg menyusun lapkeu konsolidasian)

Laporan keuangan tersendiri

Investor (entitas induk) dapat menyusun laporan keuangan tersendiri

Investor (entitas induk atau bukan entitas induk) dapat menyusun laporan keuangan tersendiri

Page 29: Asset 3

2. Properti Investasi• IAS 40 menunjukkan isu akuntansi untuk properti real estate

(bangunan, tanah, atau keduanya) yang dimiliki untuk tujuan apresiasi modal atau pendapatan sewa, atau keduanya, dan bukan untuk tujuan digunakan secara internal dalam produksi barang atau jasa (umumnya disebut aset pabrik) atau untuk dijual dalam rangkaian bisnis yang normal sebagai bagian dari persediaan. Properti semacam ini harus diberikan nama sebagai properti investasi dalam laporan posisi keuangan. Dasar penilaian aset semacam ini dapat berdasarkan biaya perolehannya, biaya perolehan dikurangi depresiasi atau atas dasar nilai wajar. Properti yang menghasilkan sewyang tergantung pada standar ini dapat dimiliki secara langsung atau disewakan oleh lessee sebagai suatu sewa pembiayaan.

Page 30: Asset 3

Ruang lingkup• IAS 40 mencakup properti yang diklasifikasikan sebagai properti

investasi. Contoh properti investasi menurut IAS 40 adalah :a. Tanah yang dimiliki untuk apresiasi modal jangka panjang dari

pada untuk dijual dalam jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.

b. Tanah yang dimiliki saat ini yang penggunaannya dimasa depan untuk dijual.

c. Suatu bangunan yang dimiliki oleh entitas dan disewakan melalui satu atau lebih sewa operasi.

d. Suatu bangunan yang kosong / belum terpakai, tetapi dimiliki untuk disewakan melalui satu atau lebih sewa operasi

e. Properti yang dibangun atau dikembangkan untuk penggunaan masa depan sebagai properti investasi.

Page 31: Asset 3

Pos yang bukan merupakan properti investasi dan oleh karena itu, berada diluar ruang lingkup dari standar ini.

a. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dibagian kegiatan bisnis sehari-hari atau dalam proses pembangunan/konstruksi atau pengembangan untuk dijual.

b. Properti yang dibangun atau dikembangkan atas nama pihak ketiga.c. Pemilik yang menggunakan properti termasuk properti yang dimiliki

untuk digunakan dimasa depan sebagai properti yang ditempati sendiri oleh pemiliknya, properti yang dimiliki untuk pengembangan dan penggunaan berikutnya sebagai pemilik properti yang ditempati, properti yang ditempati oleh karyawan, dan properti yang ditempati sendiri oleh pemiliknya yang menunggu untuk dijual.

d. Properti yang disewakan kepada entitas lain menurut suatu sewa pembiayaan.

Page 32: Asset 3

Pengukuran Properti Investasi

• Pengukuran awal atas dasar harga perolehan yang memperkirakan nilai wajar ketika akuisisi. Harga perolehan meliputi harga beli dan biaya yang diperlukan untuk menyiapkan aset ynag dimaksud untuk digunakan termasuk, tetapi tidak terbatas kepada, biaya legal dan pajak real estate. Setelah itu entitas menilai properti investasi menurut harga perolehannya dikurang akumulasi depresiasi dan penurunan nilai atau atas dasar nilai wajar. Nilai wajar harus diukur pada setiap periode pelaporan yang kenaikan atau penurunannya harus dibukukan dalam laporan laba rugi.

Page 33: Asset 3

Transfer ke dan dari properti investasi

• IAS 40 mnegizinkan transfer dari properti investasi dari dan kejenis aset lainnya, seperti persediaan atau pabrik bilamana dan hanya bilamana ada bukti bahwa terdapat perubahan penggunaan aset tersebut. Transfer mungkin termasuk salah satu dari situasi berikut :

a. Dari properti investasi ke persediaan bilamana maksud dan tujuan berubah menjadi untuk dijual aset tersebut

b. Dari persediaan ke properti investasi bilamana aset disewakan menurut perjanjian sewa operasi.

c. Dari properti investasi ke properti yang ditempati sendiri oleh pemilik bilamana perusahaan menempati properti tersebut.

Page 34: Asset 3

Penghentian / Pelepasan

• Properti investasi mungkin untuk dihentikan (dijual atau disewakan) atau tidak diakui (dilepaskan). Jika hl itu terjadi, perusahaan dihararuskan untuk membukukan keuntungan atu kerugian atas penghentian atau pelepasan dalam laporan laba rugi. Jika aset dijual, maka selisih antara harga jual dan jumlah yang tercatat dari properti akan memperoleh keuntungan atau kerugian dan harus diakui segera di dalam laporan laba rugi.

Page 35: Asset 3

Pengungkapan

• IAS 40 mengharapkan pengungkapan ekstensif dalam kaitannya dengan properti investasi. Entitas harus mengungkapkan apakah menggunakan metode harga perolehan atau metode nila4i wajar. Suatu pengungkapan juga harus untuk menyatakan jumlah pendapatan sewa yang dibukukan dalam laporan laba rugi., beban operasi langsung dan perubahan kumulatif dalam nilai wajar.

Page 36: Asset 3

Model Nilai Wajar Dan Harga Perolehan

Suatu entitas harus mengungkapkan : Apakah entitas menerapkan model harga perolehan atau model nilai

wajar. Seandainya model nilai wajar yang diterapkan, apakah dan menurut

kondisi apa suatu kepentingan properti dikuasai/dimiliki menurut sewa operasi diklasifikasikan dan dicatat sebagai properti investsi.

Bila klasifikasi sulit dilakukan, maka kriteria yang digunakan dalam menentukan properti investasi, permilik properti yang ditempati dan properti yang dimiliki untuk dilepaskan dalam kegiatan bisnis normal.

Metode yang digunakan dan asumsi signifikan yang dibuat dalam menentukan nila wajar yang meliputi suatu laporan apakah penentuan nilai wajar didukung dengan bukti pasar atau lebih cenderung kefaktor lainnya karena sifat properti dan kurangnya data pasar yang dapat diperbandingkan.

Sebatas kepada mana nilai wajar didasarkan pada penilaian oleh seorang penilai independen dan berkualifikasi. Apabila tidak ada penilaian yang semacam itu, fakta tersebut harus dinyatakan.

Page 37: Asset 3

Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi bagi:a. Pendapatan sewa dari properti investasib. Beban operasi langsung yang menghasilkan pendapatan sewac. Beban operasi langsung yang tidak menghasilkan pendapatan

sewad. Kumulatif perubahan dalam nilai wajar yang diakui dalam

laporan laba rugi atas penjualan properti investasi dari sekelompok aset dimana model harga perolehan digunakan untuk suatu kelompok dimana model nilai wajar digunakan.

Eksistensi dan jumlah pembatasan atau realisasi properti investasi atau untuk pengiriman pendapatan dan hasil dari aset yang dilepaskan.

Lianilitas kontraktual untuk membeli, membangun, atau mengembangkan properti investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.

Page 38: Asset 3

Model Nilai WajarApabila suatu entitas merupakan model nilai wajar, maka juga harus mengungkapkan suatu rekonsiliasi nilai tercatat awal dan akhir dari properti investasi, yang memperlihatkan Tambahan, yang memperlihatkan akuisisi yang terpisah, pengeluaran

berikut dan tambahan melalui penggabungan badan usaha. Aset yang diklasifikasi sebagai yang dikuasai/dimiliki untuk dijual

menurut IFRS 5 Keuntungan atau kerugian bersih dari penyesuaian nilai wajar Selisih kurs neto yang timbul dari transaksi laporan keungan di dalam

suatu mata uang pelaporan yang berbeda. Transfer kepada dan dari persediaan dan pemilik properti yang

ditempati Perubahan lain-lain

Page 39: Asset 3

Bilamana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal, dan aset yang dinyatakan sesuai dengan IAS, maka aset semacam ini harus diungkapkan secara terpisah dari yang berbasi nilai wajar. Sebagai tambahan kepada perubahan yang terperinci, pengungkapan harus dilakukan atas

Keterangan properti yang dinyatakan sesuai dengan IAS 16 Penjelasan mengenai mengapa nilai wajar tidak dapat diukur secara

andal Batasan estimasi, jika ada, didalam mana nilai wajar sangat mungkin

turun. Pengehentian properti investasi tidak dicatat atas dasar nilai wajar.

a. Fakta bahwa entitas menghentikan properti investasi tidak dicatat atas nilai wajar

b. Jumlah yang tercatat mengenai properti investasi ketika dijualc. Jumlah keuntungan atau kerugian yang diakui.

Page 40: Asset 3

Model Harga PerolehanUntuk properti investasi yang diukur menurut model harga perolehan, maka suatu entitas harus mengungkapkanMetode depresiasi yang digunakan Masa manfaat atau tingkat depresiasi yang digunakan. Suatu rekonsiliasi jumlah kotor yang tercatat awal dan akhir dan akumulasi

penyusutan dan kerugian karena penurunan nilai yang memperlihatkan Tambahan,yang memperlihatkan secara terpisah dari akuisisi, pengeluaran berikut,

dan tambahan melalui penggabungan badan usaha Aset yang diklasifikasi sebagai yang dimiliki untuk dijual menurut IFRS 5 Depresiasi Rugi karena penurunan nilai yang diakui dan dijurnal balik Selisih kurs neto Transfer ke dan dari persediaan dan pemilik properti yang ditempati Perubahan nilai-nilai Nilai wajar properti investasi dan juka nilai wajar tidak dapat diukur secara andal,

maka suatu penjelasan yang menyatakan mengapa nilai wajar secara andal tidak dapat diukura. Batasan estimasi, jika ada, didalam mana nilai wajr sangat mungkni turunb. Penghentian properti investasi tidak dicatat atas dasar nilai wajar.

Page 42: Asset 3

Menurut IAS 38 dan PSAK 19 (revisi 2009), suatu sel dikatakan dapat diidentifikasi jika:

a. Dapat dipisahkan, yaitu dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dipindahkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi, terlepas dari apakah entitas bermaksud untuk melakukan hal tersebut; atau

b. Timbul dari kontrak atau hal legal lainnya, terlepas dari apakah tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban lainnya.

Page 43: Asset 3

Pengakuan Dan Pengukuran

Aset tidak berwujud harus diakui jika dan hanya jika:a. Kemungkinan besar entitas akan

memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut; dan

b. Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.

Page 44: Asset 3

4. Aset Tisak Lancar Dimiliki Untuk Dijual Dan Operasi Dihentikan

• MENURUT IFRS 5• IFRS 5 mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk

melakukan reklasifikasi aset tidak lancarnya dalamlaporan posisi keuangan menjadi dimiliki untuk dijual, atau pelepasan kelompok aset perusahaan bilamana manajemen memutuskan untuk menjual aset tersebut dalam satu tahun. IFRS 5 mensyaratkan bahwa semua aset tersebut dibukukan atas dasar yang terendah antara nilai yang tercatat atau estimasi harga jual dikurang dengan biaya untuk menjual. Sekali aset tersebut direklasifikasi sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau kelompok pelepasan aset, maka aset tersebut tidak lagi merupakan subjek untuk penyusutan.

Page 45: Asset 3

• Aset yang dimiliki untuk dijual adalah aset tidak lancar yang akan dipulihkan kembali melalui penjualan aset dari pada digunakan. Pelepasan kelompok aset yaitu sekelompok aset dan kemungkinan beberapa liabilitas, bahwa suatu entitas bermaksud untuk melepaskannya atau menjualnya dalam suatu transaksi tunggal. Sedangikan operasi yang di hentikan adalah suatu komponen dari suatu entitas dimana merupakan mayoritas lini bisnisnya yang terpisah atau operasi secara area geografis dan telah dilepaskan, atau diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual, sebagai bagian dari rencana tunggal yang telah dikoordinasikan untuk dilepaskan atau dijual.

Page 46: Asset 3

Ruang Lingkup

IFRS 5 menangani aset tidak lancar yang terbanyak. Namun, standar ini tidak dimasukkan aset tertentu dari ruang lingkupnya. Aset yang tidak dimasukkan, diklasifikasikan menjadi dua kategori utama :a. Aset tidak lancar yang telah dinilai pada nilai wajar dengan

perubahan nilai wajar yang dibukukan dalam laba atau rugi, seperti aset keuangan.

b. Aset untuk mana terdapat kendala dalam menentukan nilai wajarnya, seperti aset pajak yang ditangguhkan, aset yang timbul dari imbalan karyawan dan hak kontraktual menurut kontrak asuransi

Page 47: Asset 3

Bilamana Dilakukan Reklasifikasi

Bilamana kondisi berikut dipenuhi, maka IFRS mengaruskan perusahaan untuk melakukan reklasifikasi asetnya sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau sebagai kelompok aset yang dilepaskan : Suatu aset tidak lancar atau kelompok aset yang dilepaskan harus

tersedia untuk penjualan segera dan penjualan harus mempunyai kemungkinan tinggi untuk direalisasikan harga pasar harus masuk akal dibandingkan dengan nilai wajar berjalan dari aset tidak lancar tersebut atau kelompok aset yang dilepaskan.

Untuk aset yang sudah tersedia untuk dijual segera, maka tindakan yang diperlukan utuk menyelesaikan penjualan tersebut, harus dilakukan atau mustahil untuk dibatalkan.

Penjualan harus terjadi dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal dimulainya pengklasifikasian

Apabila penjualan tidak diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun, maka set tersebut harus di klasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual jika persyaratan berikut dipenuhi :

Page 48: Asset 3

a. Entitas berkomitmen untuk menjual aset tidak lancar tetapi kondisi dipaksakan oleh pihak lain yang menyebabkan penjualan tidak selesai hingga suatu komitmen pembelian perusahaan dilakukan dan komitmen ini sangat mungkin terjadi dalam kurun waktu satu tahun

b. Suatu komitmen pembelian perusahaan dilakukan, tetapi kondisi yang tidak diharapkan, dipaksakan oleh pembeli aset tidak lancar tersebut.

c. Aset tidak dijual karena keadaan yang tidak memungkinkan muncul. Aset tidak lancar harus dipasarkan pada harga yang masuk akal dan harus memenuhi kriteria, untuk terus diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual.

Page 49: Asset 3

Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual

Bilamana suatu perusahaan memutuskan untuk menjual suatu aset tidak lancar dalam kurun waktu setahun atau kurang, maka IFRS 5 mengharuskan perusahaan untuk melakukan reklasifikasi aset sebagai dimiliki untuk dijual. Peristiwa utama yang memicu reklasifikasi yaitu bilamana perusahan memutuskan untuk menjual aset dari pada terus menggunakannya.

Page 50: Asset 3

Kelompok Aset Yang Dilepaskan (Dijual)

IFRS 5 mendefenisikan sekelompok aset yang dilepaskan sebagai aset yang harus dilepaskan (dijual) bersama-sama sebagai suatu kelompok dalam suatu transaksi tunggal. Suatu kelompok aset yang dilepaskan biasa merupakan suatu komponen dari suatu entitas. Misalnya suatu komponen dari suatu entitas dapat menjadi segmen bisnis, suatu unit penghasil kas, atau suatu anak perusahaan.

Page 51: Asset 3

Operasi Yang Dihentikan (Discounted Operation)

• Beberapa kelompok aset yang dilepaskan harus diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan apabila memenuhi kriteria tertentu dan operasi perusahaan mengalami kerugian berulang-ulang serta perusahaan berniat untuk keluar bersamaan dari lini bisnis atau lokasi geografis utama.

Page 52: Asset 3

Pengukuran Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual Atau Kelompok Aset Yang Dilepaskan Suatu aset harus diukur sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan

Internasional yang berlaku sebelum klasifikasi sebagai yang dimiliki untuk dijual.

Aset tidak lancar diklasifikasikan sebjagai kelompok aset yang dilepaskan atau dimiliki untuk dijual yang diukur atas dasar mana yang lebih rendah antara jumlah yang tercatat dengan nilai wajar dikurang dengan biaya untuk menjual.

Biaya untuk menjual diukur pada nilai sekarang bilamana penjualan diharapkan terjadi setelah satu tahun. Kenaikan dalam nilai sekarang dicerminkan sebagai biaya keuangan dalam laba atau rugi

Kerugian karena penurunan nilai dicerminkan sebagai laba atau rugi atas penurunan awal atau berikut dari pada aset atau kelompok aset yang dilepaskan terhadap nilai wajar dikurang dengan biaya untuk menjual

Kenaikan berikutnya di dalam nilai wajar dikurang dengan biaya untuk menjual suatu aset diakui dalam laba atau rugi hingga sebatas tidak melebihi kerugian karena penurunan nilai kumulatif

Aset tidak lancar atau kelompok aset yang dilepaskan sebagai dimiliki untuk dijual tidak boleh disusutkan.

Page 53: Asset 3

Perubahan Dalam Klasifikasi Dari Yang Dimiliki Untuk Dijual

Manajemen dapat memutuskan untuk mengubah klasifikasi suatu aset yang dimiliki untuk dijual karena kondisi yang membuat manajemen merubah rencananya untuk menjual aset yang bersangkutan. Perubahan klasifikasi dari yang dimiliki untuk dijual terhadap aset tetap pabrik akan mengharuskan aset tersebut dibukukan pada yang lebih rendah antara jumlah yang dari aset sebelumnya klasifikasinya kepada yang dimiliki untuk dijual dengan jumlah neto yang dapat direalisasikan daripada aset ketika manajemen memutuskan untuk tidak menjualnya

Page 54: Asset 3

Pengungkapan

IFRS 5 mengharuskan pengungkapan berikut : Aset tidak lancar dan kelompok aset dan liabilitas yang dilepaskan

harus diungkapkan secara terpisah pada laporan posisi keuangan Pengungkapan juga harus meliputi keterangan aset tidak lancar dari

suatu kelompok aset yang dilepaskan, keterangan mengenai fakta dan kondisi penjualan, dan harapan cara dan waktu pelepasan tersebut.

Setiap keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengukuran kembali aset yang dimiliki untuk dijual atau sekelompok aset yang dilepaskan harus dilaporkan dalam laporan pendapatan komprehensif dalam laba atau rugi dari operasi yang berkelanjutan.

Setiap keuntungan atau kerugian atas operasi yang dihentikan harus dilaporkan sebagai pos tunggal, bersih dari pajak, pada halaman muka laporan pendapatan komprehensif sebagi pos lini yang terpisah, selain itu catatan atas pengungkapan pendapatan dan beban yang timbul dari operasi yang dihentikan.