Upload
lara-wilson
View
389
Download
72
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ASPEK MANAJEMEN dan ORGANISASI. Fungsi Manajemen. PERENCANAAN PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN. Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
ASPEK MANAJEMEN dan ORGANISASI
Fungsi Manajemen
•Perencanaan (Planning)
•Pengorganisasian (Organizing)
•Penggerakan (Actuating)
•Pengendalian (Controlling)
PERENCANAANPENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). ◦ Pimpinan organisasi mengintruksikan unit organisasi di
bawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan. Untuk perusahaan yang menganut sistem desentralisasi (penyebaran kewenangan), pimpinan puncak memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum disetujui untuk direalisasikan.
Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up). ◦ pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan
kondisi yang dihadapi organisasi termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran, dan sumber daya yang dimiliki. Selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan.
Pendekatan Campuran.
◦ Kombinasi (campuran) di antara keduanya walaupun dengan persentase yang relatif. Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
Pendekatan Kelompok.
◦ perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan. Contoh dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan. Contoh yang ada di pemerintahan adalah Bappenas (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional).
PENGORGANISASIAN Proses yang berkaitan dengan pengaturan
kegiatan dan sumber daya agar dapat tercapai sasaran kelompok secara efisien.
Menyusun struktur organisasi sesuai dengan asas-asas organisasi yang berlaku.
Setelah dilakukan pengkajian berdasarkan aspek-aspek ini, hendaknya diakhiri dengan suatu rekomendasi, berupa hasil studi yang menyatakan bahwa rencana pengorganisasian dapat diterima atau tidak.
ASAS-ASAS ORGANISASI Asas-asas organisasi merupakan pedoman yang secara maksimal
hendaknya dilaksanakan agar didapatkan struktur organisasi yang baik sehingga aktivitas organisasi dapat berjalan dengan efisien.
9 Faktor Asas-asas organisasi:1. Perumusan Tujuan Organisasi
2. Departementalisasi; aktivitas menyusun satuan-satuan (unit-unit) organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada
3. Pembagian Kerja; penetapan aktivitas terhadap masing2 fungsi
4. Koordinasi; keselarasan antar unit untuk menghindari konflik
5. Pelimpahan Wewenang; penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang pejabat ke pejabat yang lain
6. Rentang Kendali; jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin
7. Jenjang Organisasi; tingkat-tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang
8. Kesatuan Perintah, tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu
9. Fleksibel; mudah diubah untuk disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan.
Struktur organisasi menjelaskan pembagian ativitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu.
Selain itu, struktur organisasi memperlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tersebut.
Struktur organisasi juga menjelaskan hierarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan (siapa melapor pada siapa).
8
Jenis-jenis Struktur/Desain Organisasi1. Product2. Area3. Function4. Customer5. Matrix
9
1. Product DesignPerusahaan mengklasifikasikan
sumber dayanya berdasarkan masing-masing produk/business unitnya.
Cocok untuk perusahaan yang memiliki bisnis unit yang berbeda dan segmen pasar yang berbeda.◦Contoh : Astra International
10
CEO
Automotive Agribisnis Finance
1. Product Design
11
1. Product Design+ Kelebihan:Lebih fokus dan terarahLebih responsif terhadap perubahan
pasar
- Kelemahan :- Duplikasi fungsi manajemen- Sulit untuk menjalin hubungan antar
divisi produksi
12
2. Area DesignPerusahaan membuat desain
organisasi berdasarkan lokasi /area pemasaran.
Contoh : ◦PT KA
13
2. Area Design
CEO
Daops I Daops II Daops III
14
2. Area DesignKelebihan
◦ Respon yang lebih cepat terhadap perkembangan di daerah.
◦ Analisa pemasaran yang lebih terfokus berdasarkan karakteristik daerah.
Kekurangan : ◦ Inefisiensi biaya karena terdapat duplikasi
fungsi
15
3. Functional DesignPerusahaan membuat desain
organisasi berdasarkan fungsi umum perusahaan.
Contoh: divisi HRD, divisi keuangan, divisi pemasaran, dll.
16
3. Functional DesignKelebihan
◦Standarisasi kompetensi dalam suatu divisi
◦Mudah mengidentifikasi apabila terdapat konflik antar divisi
Kekurangan◦ Hanya cocok untuk organisasi yang
memiliki unit bisnis atau segmen pasar yang homogen.
17
CEO
Div. Keuangan Div. SDM Div. Pemasaran
3. Functional Design
18
4. Customer DesignPerusahaan membuat desain
organisasi berdasarkan karakteristik pelanggannya yang membutuhkan strategi khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Contoh: Hero supermarket dengan gerai Hero dan Giant
19
CEO
Segmen marketKelas A
Segmen marketKelas B
4. Customer Design
20
5. Matrix DesignPerusahaan mengadopsi dua
bentuk desain organisasi, misal product dan area desain.
Contoh : Bank Mandiri
21
5. Matrix Design
CEO
ConsumerBanking
CommercialBanking
Corporate Banking
Kanwil I
Kanwil II
Small BusinessMicro Banking
PENGGERAKAN (ACTUATING)
Aspek Leadership; ◦ mengarahkan dan mempengaruhi sumber
daya manusia agar mau bekerja untuk mencapai tujuan
Staffing◦ Right men on the right job
PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Fungsi pokok pengendalian tersebut adalah: Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan
dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang semestinya terhadap penyimpangan yang terjadi.
Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengawasan diharapkan sedini mungkin dapat dicegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, sehingga setiap unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efisien.
Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian/pengawasan yang rutin, setiap unit organisasi berikut karyawannya dapat selalu mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan benar sehingga, kesalahan dalam pelaksanaan tugas akan kecil kemungkinannya untuk muncul. Jika tindakan yang salah tidak dapat dihindari, laporan tertulis mengenai penyimpangan itu wajib diberikan. Dengan cara-cara seperti ini, diharapkan tanggung jawab terhadap pekerjaan makin la ma makin tebal.