Upload
feno-mena-ahhad
View
116
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
XL adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di
Indonesia. Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini
adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di
seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi
pelanggan korporat (Business Solutions). XL satu-satunya operator yang
memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21
September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang
tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata
Group Berhad (“Axiata Group”) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd
(66,5%) dan publik (33,5%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama
dengan Robi (Bangladesh), Smart (Cambodia), Idea (India), Celcom (Malaysia),
M1 (Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri Lanka). Berikut struktur
organisasi XL:
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Excelcomindo Pratama
Human resources development (HRD) atau sumber daya manusia
adalah salah satu divisi yang ada pada sebuah organisasi atau perusahaan
1
yang mengurusi masalah yang berhubungan dengan ketenaga kerjaan. Tujuan
dari divisi HRD, yaitu mengembangkan kemampuan personal dan
organisasional, serta pengetahuan dan bakat yang di miliki oleh karyawan.
Adapun tugas-tugas dari human resources development meliputi seleksi
karyawan, training, pengembangan karir karyawan, performence managment,
dan pengembangan dalam coaching, mentoring, dansuccesion planning.
Sedangkan menurut A.F. Stoner (2009) mengatakan bahwa manajemen
sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang sesuai dengan posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Sejak lama XL telah menerapkan suatu sistem Manajemen
Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (Competency-Based Human
Resources Management CBHRM). Sistem ini digunakan sebagai dasar
dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut sumber daya
manusia, seperti rekrutmen dan seleksi; pembelajaran dan pengembangan;
perencanaan karir dan sebagainya. Untuk memastikan bahwa setiap
kontribusi karyawan mendapat penghargaan, XL menerapkan sistem
Manajemen Kinerja bagi karyawan XL. Dengan sistem ini, setiap karyawan
membuat rencana kerja yang kemudian dibicarakan bersama agar dapat
membantu pencapaian rencana tersebut. Pada akhir tahun, kinerja
karyawan akan dievaluasi dan hasilnya akan dijadikan dasar pemberian
remunerasi dan pengembangan karir karyawan. Untuk mendukung unit kerja
dalam menyelesaikan masalah strategis dalam bidang sumber daya
manusia, seperti penempatan tenaga kerja secara strategis, pengembangan
organisasi, manajemen kinerja, dan sebagainya - XL menempatkan Human
Capital Specialist sebagai Human Capital Business Partners (HCBP) di unit-
unit kerja. Para HCBP akan membantu dan memfasilitasi penyelesaian
masalahsumber daya manusia yang ada pada setiap unit. Keberadaan
2
mereka merupakan kepanjangan tangan Human Capital di unit untuk
mempercepat pemecahan masalah.
Sejalan dengan komitmen di atas, XL juga memiliki program Talent
Pool dan Succession Planning yang didasarkan pada filosofi
”pengembangan para pemimpin dari dalam XL”. Termasuk dalam program
ini adalah penentuan atribut/kriteria utama yang diharapkan dari para
pemimpin XL, identifikasi terhadap individu yang berpotensi, dan
pengembangan bagi individu yang terpilih. Targetnya adalah untuk
mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang. Sejak lama XL telah
menerapkan suatu sistem Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis
Kompetensi (Competency-Based Human Resources Management CBHRM).
Sistem ini digunakan sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan
yang menyangkut sumber daya manusia, seperti rekrutmen dan seleksi;
pembelajaran dan pengembangan; perencanaan karir dan sebagainya.
Untuk memastikan bahwa setiap kontribusi karyawan mendapat
penghargaan, XL menerapkan sistem Manajemen Kinerja bagi karyawan
XL. Dengan sistem ini, setiap karyawan membuat rencana kerja yang
kemudian dibicarakan bersama agar dapat membantu pencapaian rencana
tersebut. Pada akhir tahun, kinerja karyawan akan dievaluasi dan hasilnya
akan dijadikan dasar pemberian remunerasi dan pengembangan karir
karyawan.
Untuk mendukung unit kerja dalam menyelesaikan masalah strategis
dalam bidang sumber daya manusia, seperti penempatan tenaga kerja
secara strategis, pengembangan organisasi, manajemen kinerja, dan
sebagainya - XL menempatkan Human Capital Specialist sebagai Human
Capital Business Partners (HCBP) di unit unit kerja. Para HCBP akan
membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalah. Sumber daya manusia
yang ada pada setiap unit. Keberadaan mereka merupakan kepanjangan
tangan Human Capital di unit untuk mempercepat pemecahan masalah.
Sejalan dengan komitmen di atas, XL juga memiliki program Talent Pool dan
3
Succession Planning yang didasarkan pada filosofi ”pengembangan para
pemimpin dari dalam XL”. Termasuk dalam program ini adalah penentuan
atribut/kriteria utama yang diharapkan dari para pemimpin XL, identifikasi
terhadap individu yang berpotensi, dan pengembangan bagi individu yang
terpilih. Targetnya adalah untuk mengantisipasi tantangan di masa yang
akan datang.
Jadi dilihat dari kepentingan pegawai, organisasi dan kepentingan
nasional sebuah perencanaan SDM adalah memiliki kaitan erat yang satu
dengan lainnya tidak bisa dipisahkan dalam mecapai suatu tujuan yang
diinginkan bersama.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang mengatur
tentang hubungan dan peranan tenaga kerja yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif, serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
dapat tercapai tujuan bersama dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Perencanaan Manajemen SDM adalah suatu proses dalam
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan
kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana organisasi
atau perusahaan.
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu
yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja
yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
2. Tujuan
Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada
untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk
menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan
perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan
organisasi. Kesimpulannya, Perencanaan SDM memberikan petunjuk masa
depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja
dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki
tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat
5
disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan
kebutuhan suatu organisasi.
3. Manfaat
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada
dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia
pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya
manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut
antara lain meliputi:
a. Jumlah karyawan yang ada
b. Berbagai kualifikasinya
c. Masa kerja masing-masing karyawan
d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal
maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
e. Bakat yang masih perlu dikembangkan
f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan diluar tugas
pekerjaan.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM)
pertama kali diperkenalkan oleh Prof Dr David McClelland di Amerika Serikat
sekitar 33 tahun lalu. Dapat didefinisikan bahwa Competency-Based Human
Resources Management (CBHRM) adalah suatu pola pendekatan di dalam
membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal
dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi
kebijakan seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan
pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan
strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum. Sebagai
suatu model yang sistematis, penerapan model CBHRM ini memungkinkan
perusahaan untuk membuat sistem pengelolaan yang terintegrasi terhadap
semua sistem dan kebijakan sumber daya manusianya.
Dari penjelasan kasus diatas terlihat kalau xl menggunakan sistem
CBHRM untuk merencanakan sumber daya manusianya, yang berarti juga xl
ingin membuat pemimpinnya sendiri dari internal perusahaan. Dengan cara ini
juga membuat para karyawan berkompetisi secara baik agar karyawan itu
dapat meraih jabatan yang meningkat, karena sistem ini menggunakan sistem
penilaian kompetensi dari masing masing karyawannya. Semuanya dilakukan
dengan cara:
1. Menetapkan standar kerja yang spesifik dan secara kontinyu melakukan
serangkaian tindakan nyata untuk memenuhi sasaran kerja yang telah
ditetapkan.
2. Menentukan target kinerja yang jelas, terukur dan menantang. Kemudian
membimbing dan memotivasi staf untuk merealisasikannya. Mau
7
menerima dan mendelegasikan tanggung jawab. Dapat bertindak tegas
saat diperlukan.
3. Mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
sasaran kinerja.
4. Secara terus-menerus melakukan proses perbaikan terhadap kinerja
dirinya.
5. Melakukan komunikasi dua arah termasuk memberikan feedback yang
terbuka dan berterus terang kepada karyawan.
6. Mengembangkan ide-ide untuk meningkatkan kinerja dan mengambil
langkah yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan memastikan
penerimaan kelompok.
7. Kompetensi telah dikaitkan dengan visi, strategi dan kapabilitas kunci
organisasi.
8. Standard kompetensi secara terus menerus dikomuninasikan dan
dipergunakan secara aktif oleh semua karyawan.
9. Kompetensi yang berhasil adalah yang simple dan mudah dipahami oleh
setiap karwayan – tanpa selalu dibantu oleh divisi HRD.
10. Implementasi kompetensi akan berhasil jika ia dapat menjadi bagian dari
kultur baru perusahaan.
8
BAB IV
KESIMPULAN
Didalam sebuah perusahaan, peranan HRD sangatlah besar. Tugas dan
kewajiban yang harus dilakukan anatar lain melakukan seleksi karyawan,
training, pengembangan karir karyawan, performence managment, dan
pengembangan dalam coaching, mentoring, dansuccesion planning. Selain itu,
tugas Human Resource juga melakukan manajemen dalam perusahaan yaitu
tentu saja manajemen sumber daya manusia yang ada disuatu perusahaan.
Tujuan memanajemen sumber daya manusia yaitu untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang sesuai dengan posisi
dan jabatan sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan perusahaan.
PT. Excelcomindo Pratama menggunakan sistem CBHRM untuk
merencanakan sumber daya manusianya. Cara ini membuat para karyawan
berkompetisi secara baik agar karyawan itu dapat meraih jabatan yang
meningkat, karena sistem ini menggunakan sistem penilaian kompetensi dari
masing masing karyawannya
9