56
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Respon Emosional dan Gangguan Mood Retno Lestari

askepemosi mood.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan respon Emosional dan Gangguan Mood

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Respon Emosional dan Gangguan Mood

Retno Lestari1Perasaan dan emosi @ indvd itu unik. Fakta tak ada yg tau perasaan kita, kecuali diberitahuunik pengalaman sendiritdk bisa judgment, label baik/buruktapi sbg respon adaptive' or maladaptive'. Dampak normal?harga diri..

"Am I Normal?Definisi MoodStatus emosi indvd yg berkepanjangan yg pengaruhi kepribadian dan fungsi kehidupan.

Afek Respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap dan gerak gerik tubuhnya (bahasa tubuh)Afek mencerminkan situasi emosi sesaatAfekAfek luas: adalah afek pada rentang normal, yaitu ekspresi emosi yang luas dengan sejumlah variasi yang beragam dalam ekspresi wajah, irama suara maupun gerakan tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.Afek menyempit: menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatas. Intensitas dan keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, yang dapat dilihat dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang kurang bervariasi.AfekAfek menumpul: merupakan penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat kurang.Afek mendatar: adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul. Pada keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi. Ekspresi wajah datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh yang kaku, gerakan gerakan sangat minimal, dan irama suara datar seperti robot.

AfekAfek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinyaAfek tidak serasi: kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana yang dihayati. Misalnya seseorang yang menceritakan suasana duka cita tapi dengan wajah riang dan tertawa tawa.

AfekAfek labil: Menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba tiba, yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal.Fungsi Adaptif EmosiSocial communicationPhysiological arousalSubjective awarenessPsychodynamic defenseAt both conscious and unconscious level

Emotional Response ContinuumRespon Adaptif-MaladaptifAdaptive -- emotional responsiveness.active participant in the internal and external worlds. openness & awareness of feelingsberfungsi > efektifmaladaptive -- suppression of emotions. DenialSupresi perasaan transient mgkn butuh waktu sbg respon thd kejadianJika berkepanjangandelayed grief reaction fs indvd menjadi tdk efektif. Grief Reactionsubjective state that follows losspengaruhi semua aspek kehidupan indvd.stop aktifitas normal & fokus pd rasa & kebthn saat iniKehilangan orang dicintai, perpisahan, sesuatu yg sangat dihargai (status, benda)Semakin beresiko jika hub. sangat dekatReaksi alami & universal expresi dpt dipengaruhi budaya bisa berhari2,mggu, bulan.

Respon berduka:uncomplicated atau pathological.Uncomplicated griefRespon adaptif thd kehilanganIt is a self-limited process of realization; it makes real the fact of the lossberduka secara patologis:delayed grief reaction

Grief ReactionNy. G 38th, menikah, tdk ada rwyt depresi. Mengeluh sakit kepala berat, sulit tidur, mimpi yg mengganggu saat tidur, tdk ada nafsu makan. Merasa jijik dg dirinya, dan tdk berguna. Punya 3 anak: 2 laki2 dan 1 perempuan. Anak laki2 tertuanya, 20th ,kuliah di luar kota dan anak perempuannya,19th tinggal di tempat kos2an di kota yg sama. Anak bungsu laki2 meninggal pd saat usia 15th, 2th yll. Ny. G menganggap anak bungsunya sbg bayinya dan merasa bersalah atas kematiannya, yg telah mengijinkan anaknya menyetir dan pergi bersama teman2nya ke pantai, dan tidak dpt melindungi anaknya. Saat dikaji, Ny. G mengatakan perasaannya muncul sejak 1 bulan yll, mungkin dipicu kelulusan teman 2 sekolah anak bungsunya. Selected Nursing Diagnosis Complicated grieving related to sons death, as evidenced by somatic complaints and feelings of sadness and guiltDepressionPerpanjangan normal atau over-elaborasi kesedihan dan duka Sebuah tanda, gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit, atau entitas klinis

Critical ThinkingSeorang pasien yang baru saja menjalani operasi jantung datang untuk kunjungan tindak lanjut dan memberitahu dokter dia merasa tertekan. Dia mengatakan bahwa depresi adalah respon normal terhadap penyakit jantung dan dia akan mendapatkan lebih dari itu dalam waktu. Apakah Anda setuju? Jika tidak, tindakan apa keperawatan adalah ditunjukkan?Risk for Depression 7-12% 20-30%Rates peak between adolescence and early adulthoodRiwayat depresi pd indvd/kelgPeny: diabetes, cancer, stroke, epilepsy, multiple sclerosis, Parkinson, cardiac + endocrine disorders.

Major DepressionKehadiran setidaknya 5 gejala selama periode 2 minggu yang sama Termasuk baik mood depresi, atau kehilangan minat atau kesenangan berat badan Insomnia, kelelahan Agitasi psikomotor atau retardasi Perasaan tidak berharga Hilangnya kemampuan untuk berpikir Pikiran berulang tentang kematianPostpartum onset3 kategori: blues, depression, psychosis.Postpartum blues: brief episodes, 1-4 hari, labil,menangis 50-80% wanita melahirkan 1-5 hari. Th/ beri penguatan dan waktu beradaptasi. Postpartum depression: 2 mgg-12bln paska melahirkan, biasanya 6bln pertama. Resiko 10-15%, mgkn tinggi pd pt dg rwyt psikosis. Postpartum psychosis: jenis depresi dan manik. Insidens rendah, gejala muncul 2-3 hari paska melahirkan. Seasonal patternSeasonal affective disorder (SAD):Depresi b.d , irritability, nafsu makan t.u karbo, dan BB b.d metab abnormalTn. W 60th hidup sendiri, anak laki2 dan perempuannya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah. istrinya meninggal 2th yll, sejak saat itu anak2nya mengajak u/ tinggal bersama, tapi dia menolaknya dgn alasan akan mengganggu privasi anak2nya. 6 bln yll didiagnosa advanced prostatic cancer dgn metastasis. Setelah didiagnosa CA, klien berhenti kerja, rutin mengunjungi anaknya 2x sebulan, dan konsul ke dokter. Perawat melihat klien agak sedih dan menghindar, namun masih terlihat sbg reaksi normal. 1 mgg setelah konsul rutin, klien mengunjungi kuburan istrinya, dan klien bunuh diri.

Selected Nursing Diagnoses Risk for suicide related to feelings of depression, as evidenced by gunshotto the head.Hopelessness related to medical diagnosis of metastatic cancer, as evidenced by withdrawal and despondency.three important points:Medical illness often involves a loss of function, body part, or appearance; thus all patients should be assessed for depression.All people experiencing depression and despair have the potential for suicide; thus all patients should be assessed for suicide.Nurses should intervene with nursing actions that can be preventive, curative, or rehabilitative, based on the nursing assessment and diagnosis.ManiaKarakteristik: mood elevasi, iritabelDisertai dgn hiperaktivitas, >>> aktifitas, lack of judgment in anticipating consequences, pressured speech, flight of idea, distractibility, inflated self-esteem, or hypersexualityHypomania is a clinical syndrome similar to but not as severe as mania.

Faktor PredisposisiGenetic vulnerability Populasi general: 6%. Kelg, kembar 20% beresiko depresi dan 24% beresiko maniaObject Loss Theory. Faktor predisposisi: kehilangan pd masa anak2, presipitasi: perpisahan pd saat dewasa. Pengalaman berduka saat kecil akan mempengaruhi perkembangan kehidupan masa dewasa.Faktor PredisposisiCognitive Model. Depresi masalah kognitif yg didominasi evaluasi diri yg negatif dr indvd thd dunia dan masa depan. Personality Organization Theory. Depresilow self-esteemLearned Helplessness-Hopelessness Model. Ketidakberdayaan adalah "keyakinan bahwa tidak ada yang akan melakukan apa saja untuk membantu Anda," dan keputusasaan adalah keyakinan bahwa baik "Anda maupun orang lain dapat melakukan apa-apa."Faktor PredisposisiBehavioral Model. Indv dpt mengontrol perilaku. Interaksi antara indvd-lingk positive reinforcement kuatkn perilaku indvd.