Upload
afifahkamilah
View
177
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Kelompok 2:Afifah KamilahAmelia Putri
Auliana Delka HermawitaFebi handayani
Irma LisaMela Nitama
TINGKATII A
KEBIDANAN
Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20
minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan
sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,
terdapat aseton dalam urine, bukan karena
penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan
sebagainya. (Nugroho,59:2010)
Fisiologi
Pada perempuan hamil terjadi perubahan-perubahan yang cukup besar. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan dengan semakin besarnya uterus, lambung dan usus akan tegeser. Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid, sehingga terjadi mual.
Mual muntah yang ibu alami, biasanya mulai setelah minggu ke 6 dan baik sendiri sekitar minggu ke 12. Namun pada bentuk yang lebih berat, mual dan muntah berlangsung sepanjang hari, tapi hilang dengan tiba-tiba dalam 1-3 minggu
Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut:• Hepar : Pada tingkat ringan hanya ditemukan
degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis.• Jantung : jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang
kala dijumpai perdarahan sub-endokrial.• Otak : terdapar bercak perdarahan otak.• Ginjal : tampak pucat, degenrasi lemak pada
tubuli kontorti.
Penyebab hiperemesis gravidarum
Faktor adapatasi dan hormonal.
• Pada primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan korionik gonadotropin, sedangkan pada hamil kembar dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan hiperemesis gravidarum.
Faktor psikiologis
• Rasa takut yang dirasakan ibu hamil terhadap masalah yang dihadapinya, diduga menjadi faktor kejadian hiperemesis gravidarum.
Faktor alergi
• Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi, perubahan metabolik karena kehamilan, dan resistensi ibu yang menurun. (Manuaba, 230:2010)
Gejala
• Muntah yang hebat• Haus• Dehidrasi (exsikkose)• Foetor ex ore• BB turun• Keadaan umum menurun• Kenaikan suhu• Ikterus• Gangguan serebral (kesadaran menurun, delirium)• Laboratorium : protein, aseton, urobilinogen,
porphyrin dalam urin bertambah, silinder
Gejala-gejala yang khas:
Klasifikasi
Tingkat I = Ringan
• Muntah terus-menerus yangmempengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah, nafsu makan tidak ada, BB menurun, dan nyeri epigastrum. Frekuensi nadi pasien naik sekitar 100X/mnt, TD sistollik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering, dan mata cekung.
Tingkat II = Sedang
• Pasien tampak lemah dan apatis, lidah kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, dan mata sedikit ikterik. BB pasien turun, timbul hipotensi, hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi, dan nafas berbau aseton.
Tingkat III = Berat
• Kesadaran pasien menurun dari somnolen sampai koma, muntah berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan TD makin turun. (Manuaba,231:2010)
Diagnosis
• Dari anamnesis, didapatkan amenorhe, tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus.
• Pada pemeriksan fisik didapatkan keadaan pasien lemah apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 100x/mnt, suhu meningkat, TD turun, atau ada tanda dehidrasi lain.
• Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida dan dapat ditemukan keton.
Diagnosis Banding
• Muntah karena gastritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitis, pielonefritis.
DAMPAK
IBURupture pada
esofagus, sehingga muntah bercampur
darah
JANINbayi mengalami
BBLR dan bisa juga terjadi IUFD
PENGOBATANIsolasi dan pengoabatan
psikologis
Pemberian cairan pengganti
Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa 5-
10%. Dalam cairan dapat ditambahkan Vit.C, Bcomp
atau kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.
Obat yang dapat diberikan
Komponen obat yang dapat diberikan adalah:
Selatif ringan (fenobarbital {luminal} 30 mg, Valium)
Antialergi (anit-Histamin, Dramamin, Avomin)
Obat antimual-muntah (Mediamer B6, Emetrole,
Stimetil, Avopreg)
Vitamin (terutama vitamin B.comp dan Vit.C)
Menghentikan kehamilan
Diet
Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah
berkurang.
Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita
dengan hiperemesis
PENGOBATAN
mual dan muntah yang ringan makan dengan porsi kecil dan hindari makanan yang mengandung lemak
Diberikan obat dan vitamin:Ex: Luminal 30 mg sebelum makan, Vit. B6 (prydoxin), vit B1, vit B.comp, Vit C
Bidan di desa dapat merawat wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum konsultasi dg dokter.Pe
ngobata
n
dasa
r
Pengobatan di RS
Mengatasi dehidrasi dengan pemberian infus
Mengatasi kelaparan dengan pemberian glukosa dengan infus, atau makanan dengan nilai kalori tinggi dengan sonde hidung : juga diberi vitamin-vitamin yang cukup
Mengobati neurose dengan psychoterapi sedative dan isolasi
Lanjutan..
24 jam pertama
• makanan hanya diberikan per infus berupa glukosa 10% dan NaCl.
• lakukan pencatatan yang teliti terhadap cairan yang masuk dan keluar termasuk muntah
• Obat-obat yang diberikan melalui infus, yaitu: phenothiazine, ACTH 20S,L Vit B1 200 mg, vit B6 200 mg, vit B12 150 mg dan vit C 200 mg
• ditempatkan di ruangan yang tenang dan bebas dari bau-bau.
Setelah 24 jam
• dicoba roti kering atau biscuit sedikit—sedikit setiap 2-3 jam. Juga minuman diberikan tiap 2 jam tapi sekali minum tidak boleh melebihi 100 cc (teh panas sangat baik).
• Pemberian makanan disesuaikan dengan diet utk hiperemesis gravidarum
• Jika keadaan ibu semakin menurun maka akan dihentikan kehamilannya
T
E
R I
M
A K
A
S I
H