8
FFA ( Free Fatty Acid ) Asam lemak bebas berasal dari proses hidrolisa minyak ataupun dari kesalahan proses pengolahan. Kadar asam lemak yang tinggi berarti kualitas minyak tersebut semakin rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam minyak ini bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak bebas ini berdassarkan pada jenis asam lemak apa yang paling dominan dalam sampel minyak atau lemak yang digunakan. Penentuan asam lemak dapat dipergunakan untuk mengetahui kualitas dari minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan asam dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui jumlah asam lemak bebas dalam suatu bahan atau sample.Semakin besar angka asam maka dapat diartikan kandungan asam lemak bebas dalam sample semakin tinggi, besarnya asam lemak bebas yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Pelarut yang digunakan dalam percobaan asam lemak bebas adalah alkohol netral. Alkohol dalam kondisi panas akan lebih baik melarutkan sampel yang juga nonpolar. Dalam memanaskan alkohol, dilakukan pemanas air hal ini dikarenakan titik didih

Asam Lemak Bebas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asam Lemak Bebas

Citation preview

Page 1: Asam Lemak Bebas

FFA ( Free Fatty Acid )

Asam lemak bebas berasal dari proses hidrolisa minyak ataupun dari kesalahan

proses pengolahan. Kadar asam lemak yang tinggi berarti kualitas minyak tersebut

semakin rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam minyak ini bertujuan untuk

menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak bebas ini berdassarkan

pada jenis asam lemak apa yang paling dominan dalam sampel minyak atau lemak

yang digunakan. Penentuan asam lemak dapat dipergunakan untuk mengetahui

kualitas dari minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan asam dapat dipergunakan

untuk mengukur dan mengetahui jumlah asam lemak bebas dalam suatu bahan atau

sample.Semakin besar angka asam maka dapat diartikan kandungan asam lemak

bebas dalam sample semakin tinggi, besarnya asam lemak bebas yang terkandung

dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis ataupun karena proses

pengolahan yang kurang baik.

Pelarut yang digunakan dalam percobaan asam lemak bebas adalah alkohol

netral. Alkohol dalam kondisi panas akan lebih baik melarutkan sampel yang juga

nonpolar. Dalam memanaskan alkohol, dilakukan pemanas air hal ini dikarenakan titik

didih alkohol lebih rendah daripada air. Dengan menggunakan kondesor diaman uap air

akan menjadi embun kembali. Setlah itu diberi inidkator pp. Apabila alkohol terlalu asam

maka digunakanlah basa. proses titrasi dengan penggunaan NaOH 0,1N sebagai

titrannya sampai warna merah muda yang tidak hilang selama 30 detik. Presentase

asam lemak bebas minyak curah lebih tinggi dibanding dengan minyak kemasan.

Asam lemak bebas adalah asam yang di bebaskan pada hidrolisa dari lemak.

Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit

Page 2: Asam Lemak Bebas

dianggap sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256). Daging  kelapa sawit 

mengandung enzim lipase yang dapat menyebabkan kerusakan pada mutu minyak

ketika struktur seluler terganggu. Enzim yang berada didalam jaringan daging buah

tidak aktif karena terselubung oleh lapisan vakuola, sehingga tidak dapat berinteraksi

dengan minyak yang banyak terkandung pada daging buah. Masih aktif di bawah 15

derajat C dan non aktif dengan temp diatas 50 derajat C. Apabila trigliserida bereaksi

dengan air maka menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Enzim lipase bertindak

sebagai katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya

kembali menjadi asam lemak bebas (ALB) (Soerawidjaja, 2005).

Asam lemak adalah asam lemah. Apabila larut dalam air molekul asam lemak

akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan tergantung

pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. Rumus pH

untuk asam lemah pada umumnya telah dikemukakan oleh Henderson-Hasselbach.

Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam.R-COONa + H2OàR-

COOH + NaOH garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat

larut dalam air dan dikenal sebagai sabun. Sabun kalium disebut sabun lunak dan

digunakan untuk sabun bayi. Asam lemak yang digunakan pada sabun pada umumnya

adalah asam palmitat atau stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan

gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis Pt atau Ni, asam lemak

tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses penyabunan dengan

basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol suatu asam lemak merupakan

suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi

lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai

Page 3: Asam Lemak Bebas

pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam- adalah lazim ditemukan,

namun triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak

dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak

jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak

tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam

konfigurasi geometris cis (Riawan, 1990).

Daftar pustaka :

  http://rozzye93.blogspot.com/2013/06/penentuan-alb.html

  http://kumalasarievhy.wordpress.com/2012/12/17/laporan-praktiku-uji-asam-lemak-

bebas/

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada sebagai asam bebas tidak terikat sebagai

trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya

bergabung dengan lemak netral. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB.

Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air, keasaman, dan katalis

(enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak kadar ALB yang

terbentuk Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat

merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk

itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit.

Kenaikan asam lemak bebas ditentukan mulai dari tandan dipanen sampai tandan diolah di

pabrik. Kenaikan ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak . Asam lemak bebas

terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan.

Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan

mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh.

Timbulnya racun dalam minyak yang dipanaskan telah banyak dipelajari. Bila lemak tersebut

diberikan pada ternak atau diinjeksikan kedalam darah, akan timbul gejala diare, kelambatan

pertumbuhan, pembesaran organ, kanker, kontrol tak sempurna pada pusat saraf dan

memperrsingkat umur (Anonim, 2012f).

Alkohol

Page 4: Asam Lemak Bebas

Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi

hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan rumus

umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organik

karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan alkohol

akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa yang

mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan

O-H. Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari), adalah

salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Rumus kimianya

CH3CH2OH ( Anonim, 2011a).

Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung

pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil).

Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai

hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alcohol memiliki gugus OH yang bersifat polar

dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin

berkurang kepolarannya

Indikator PP (Phenolphtalein)

Indikator PP (phenolphtealin) adalah Indikator asam-basa yang digunakan dalam titrasi

asidimetri dan alkalimetri. Indikator ini bekerja karena perubahan pH larutan. Indikator

ini merupakan senyawa organik yang bersifat asam atau basa, yang dalam daerah pH

tertentu akan berubah warnanya. Indikator Phenol phtalein dibuat dengan cara

kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,2 – 10,0 dengan

warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan basa.

Penggunaan PP dalam titrasi:

1. Tidak dapat digunakan untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, karena pada titik

ekivalen tidak tepat memotong pada bagian curam dari kurva titrasi, hal ini

disebabakan karena titrasi ini saling menetralkan sehingga akan berhenti pada

pH 7, sedangkan warna berubah pada pH 8. 

Page 5: Asam Lemak Bebas

2. Titrasi asam lemah oleh  basa kuat. Boleh untuk  digunakan karena

pada pH + 9. untuk konsentrasi 0,1 M

3. Titrasi basa lemah oleh asam kuat, tidak dapat dipakai,

4. Titrasi Garam dari Asam lemah oleh Asam kuat. PP tidak dapat dipakai. Trayek

pH tidak sesuai dengan titik ekivalen (Anonim, 2011b).

Larutan NaOH (Natrium Hidroksida)

Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium

hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari oksida

basa Natrium oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin

yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.

NaOH digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan

sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil,  air

minum, sabun dan deterjen.  Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum

digunakan  dalam  laboratorium  kimia.  

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,

serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara

spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. NaOH juga  sangat larut dalam

air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan 

metanol,  walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan  ini lebih kecil daripada

kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar

lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan

kertas (Anonimn, 2012g).

Jenis Uji Syarat Mutu (%)

Kadar air dan zat menguap pada 105° C, (b/b) Maks 15Jumlah asam lemak, (b/b) Min 70Kadar fraksi tak tersabunkan, (b/b) Maks 2,5Kadar bagian tak larut dalam alkohol, (b/b) Maks 2,5Kadar alkali bebas dihitung sebagai kadar NaOH, b/b) Maks 0,1Kadar minyak mineral, (b/b) Negatif

Page 6: Asam Lemak Bebas

http://madrasahqolbu.blogspot.com/2012/05/analisa-penentuan-asam-asam-lemak-pada.html