4
Asal Usul Bangsa Mongol Ada beberapa versi mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan mereka ibarat kehidupan binatang[4] Ensiklopedi Islam (PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1999), hlm 272.. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.[5] Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2002), hlm. 99 Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan China yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama

Asal Usul Bangsa Mongol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asal Usul Bangsa Mongol

Citation preview

Page 1: Asal Usul Bangsa Mongol

Asal Usul Bangsa Mongol

Ada beberapa versi mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi

Islam disebutkan Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang

datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri

sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan

mereka ibarat kehidupan binatang[4] Ensiklopedi Islam (PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1999),

hlm 272.. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan

Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan

Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang

mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku

bangsa besar, Mongol dan Tartar.[5] Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2002), hlm.

99

Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap

sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke

tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil

perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain,

baik di antara sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan China yang menjadi tetangga

mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak

yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya.

Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah

(Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.

[6]Ibid, hlm 112.

Pemimpin Mongol Yang Terkenal

1.Jenghiz Khan (1206-1227 M/w. 624 H); paling terkemuka, tanpa tanding pada masanya.

Menaklukkan seluruh Mongolia dan Tartar untuk menyatukan mereka. Menaklukkan kota-

kota muslim sampai Iran.

2.Hulagu Khan (7 H/13 M); menghabisi kekhalifahan Abbasiyyah, menghancurkan Baghdad,

membunuh khalifah al-Mu’tashim, menghancurkan Syiria, dan mendirikan pemerintahan

Ilkhan di Irak.

3.Timur Lenk—Timur yang pincang– (8 H/14 M); penguasa muslim India yang memerangi

negeri tetangga, seperti Persia, Irak, Syam, dan Turki.

Page 2: Asal Usul Bangsa Mongol

4.Zhahirudin Babur (10 H/15-16 M); pendiri kekaisaran Mongolia (muslim) di India, yang

berkuasa antara 932-1275 H/1526-1858 M.

Penyerbuan ke Wilayah Muslim

Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri

khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan

peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya

dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol

yang dipimpin Hulagu Khan tersebut

Pada tahun 1255, Hulagu dikirim oleh saudaranya Mongke, The Great Khan (1251-1258) untuk

menaklukan wilayah yang dikuasai kaum muslimin di Timur Tengah, dan memerintahkan kepadanya

agar tidak menghancurkan setiap daerah yang menyerah tetapi sebaliknya membumihanguskan

setiap daerah yang memberikan perlawanan.

Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah muslim Lurs (di daerah Iran), kemudian

menumpas sekte Hashashin, menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, menaklukkan

kekhalifahan Ayyubi di Syria dan terakhir menundukkan kekhalifahan Mameluk di Mesir.

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan

wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat

dekatnya, Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang

Islam. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat

membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh

pasukan muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Kemunduran Bangsa Mongol

Kekalahan pasukan Mongol di bawah panglima Kitbugha atas pasukan Mamalik di

bawah panglima Qutuz. Panglima tentara Mongol, Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir

meminta supaya Sultan Qutuz yang menjadi raja kerajaan Mamalik untuk menyerah.

Permintaan itu ditolak oleh Qutus dan utusan Kitbugha tersebut dibunuhnya. Tindakan Qutuz

itu itu menimbulkan kemarahan dikalangan tentara Mongol. Kitbugha kemudian melintas

Jordania meunuju Galilei. Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamalik yang dipimpin

Page 3: Asal Usul Bangsa Mongol

langsung oleh Qutuz. Pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan Mamalik berhasil

menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 September 1260 M.

Hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Mongol di Cina. Pada saat Mongol

diperintah oleh Abu Sa’id 1317-1335 M), terjadi bencana kelaparan yang sangat

menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan melapetaka. Kerajaan

Ilkhan yang didirikan Hulagu Khan akhirnya terpecah belah sepeninggal Abu Sa’id dan

masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur

Lenk.