Upload
mila-anisa
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Asal Mula Nama Bireuen
1/2
Asal Mula Nama ‘Bireuen’
Kota Bireuen adalah ibu kota dari Kabupaten Bireuen. Letak kota ini yaitu pada jalur
lintas trans sumatera, persisnya dipertigaan arah menuju Kabupaten Bener Meriah
atau kota dingin Takengon.
Karena letaknya yang strategis, maka arus lalu lintas di “kota juang” selalu ramai
dengan arus lalu lintas. Namun, tahukah Anda dari mana asal mula nama kota
tersebut
!ampai sekarang ini nama kota tersebut memang belum pernah dilakukan seminar,
sehingga tentang asal mula nama kota itu berkembang beragam "ersi di
masyarakat. !alah satunya, Bireuen disebut bermula dari kata “Bire#eung”. $ersi ini
mengkaitkan dengan kunjungan %aja A&eh pada tempo dulu.
!ultan 'skandar Muda pada masa lalu pernah berkunjung ke daerah yang sekarang
ini dikenal Bireuen. Kedatangan %aja A&eh disambut gembira oleh rakyat dengan
berbondong(bondong turun ke kota untuk melihat penempilan raja dari dekat.
%akyat yang datang dari empat penjuru #ilayah itu setiba di kota mengambil posisi
berdiri di kiri kanan sepanjang jalan yang akan dilintasi raja bersama rombongan dari
Kuta %aja.
Begitu sultan tiba rakyat yang tadinya berdiri tertib di kiri kanan jalan bergerak
berupaya mendekati sang raja untuk bersalaman, akibatnya raja pun kesulitan
berjalan.
)ihak penga#al rombongan menyadari hal dimana raja telah dikerumini massa
langsung bertindak menertib rakyat untuk tertib di kiri kanan
jalan.”Bireuweung, bireuweung, bireuweung,” pinta penga#al kepada rakyat.
*&apan inilah yang kemudian berubah menjadi “Bireuen”.
Namun "ersi ini disangkal oleh salah seorang sesepuh setempat.
Kepada KoranBireuen beliau mengatakan, asal mula kata Bireuen bukan
dari Bireuweung, karena tidak la+im nama daerah dari u&apan seseorang. *mumnya,
kata sumber itu, nama daerah di A&eh adalah dari kondisi alam.
ontoh, -ampong ot -apeuh, nama gampong ini adalah karena alam gampong itu
berbukit dan pada bukit itu ada pohon gapeuh kapuk/, maka disebutlah -ampong
ot -apeuh.
8/16/2019 Asal Mula Nama Bireuen
2/2
Begitu pula dengan Bireuen. Menurut sumber ini, kata itu berasal dari “Bineh
Krueng”. Alasannya, di daerah ini dulunya pernah mengalir sungai yang di kenal
Krueng 0uli. Buktinya dapat dilihat dari jembatan “tutu meuria” dan palung sungai
yang telah menge&il menjadi alur.
1an gampong dipinggir sungai itu dulunya disebut -ampong Bineh Krueng, namun
seterusnya u&apan itu bergeser menjadi Bireuen.
2al itu seperti yang terjadi pada Blang Tupat yang sekarang sering disebut Batu
)ahat, )u&ok Aleu %heng yang bergeser menjadi ot Loreng, !amar Langa menjadi
!amalanga. !ebagian #ilayah -ampong Bireuen adalah ka#asan Kota Bireuen, maka
nama kota ini disebut Kota Bireuen.
!edangkan -ampong Bireuen juga telah dimekarkan menjadi Bireuen Meunasah
%euleut, Bireuen Meunasah Blang, Bireuen Meunasah apa, dan Bireuen Meunasah
Teungku 1i -adong.
!elain dua persi itu, ada pula yang menyatakan Bireuen berasal dari bahasa gayo
yaitu “Beren”. eritanya, pada +aman dahulu penduduk pedalaman gayo untuk
memasar hasil pertanian dan untuk mendapatkan kebutuhan sehari hari mereka
lakukan di kota Bireuen.
!ementara di dataran tinggi gayo pada masa itu belum ada kedai yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. !elain itu sistim jual beli pun masih mengikuti
&ara barter, dimana barang ditukar dengan barang.
3rang orang dan saudagar dari gayo itu setiap hari pekan sabtu/ turun ke Bireuen
untuk bertransaksi. Mereka menjual kerbau, hasil hutan, seperti rotan, dan hasil
pertanian yang memang melimpah dari daerah berha#a sejuk. Tidak saja itu, #arga
gayo juga membeli kebutuhan mereka seperti kain, gula pasir, beras dan lainnya.
Transaksi di kota ini yang telah menggunakan alat tukar sah bukan &ara barter/
terkagum(kagum #arga gayo, apalagi bagi mereka yang baru pertama sekali datang
ke Bireuen. Bagi yang pertama kali datang ke Bireuen oleh ka#annya diingatkan
dengan kalimat “disini 4beren5 bayar/, tidak boleh tukar dengan barang”.
*&apan ini kemudian berkembang dan sampai ke masyarakat luas di dataran tinggi
gayo, sehingga ketika hendak ke Bireuen mereka menyebutnya “beren” dan lidah
orang pesisir menyebutnya Bireuen.