Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ARTIKEL
STUDI KELAYAKAN PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KWALITAS PEMBELAJARAN
Oleh: Ferismayanti, M.Pd
Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda
Abstrak
Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam mengamati dan mengobservasi dampak dan
manfaat portal rumah belajar sebagai sumber belajar yang secara resmi telah diluncurkan oleh
kemdikbud pada tanggal 15 Juli 2011 melalui alamat url: http://belajar.kemdikbud.go.id. Jenis
metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan adalah
menghasilkan suatu laporan berupa gambaran nyata dari perkembangan pemanfaatan portal
rumah belajar yang saat ini telah menjadi trend pada kelas kelas pembelajaran. Salah satu yang
menjadi fokus pembahasan penulis adalah aplikasi portal rumah belajar pada pemanfaatan
fitur kelas digital yang mampu meningkatkan kwalitas proses pembelajaran. Sehingga
disarankan untuk guru, siswa dan orang tua untuk memanfaatkan portal rumah belajar.
Kata Kunci: Portal rumah belajar, kelas digital, kwalitas pembelajaran
2
PENDAHULUAN
Dalam analisis situasi yang dipaparkan pada latar belakang revitalisasi SMK di
Indonesia dijelaskan terdapat tantangan yang besar bagi generasi muda Indonesia yang
melimpah dan kemajuan teknologi untuk dapat mengolah keanekaragaman sumber daya alam
menjadi produk barang atau jasa yang bernilai, yang menciptakan jutaan lapangan pekerjaan
baru. Tantangan ini menjadi bagian yang melatar belakangi pentingnya mengembangkan
pembelajaran di SMK dalam rangka mencapai kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja masa
depan, pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan kompetensi abad 21.
Dengan harapan lulusan SMK yang dihasilkan memiliki kemampuan belajar dan “innovativ,
inventiv, self-motivated dan self- directed, creative problem solvers to confront increasingly
complex global problem” ( Trilling and Fadel, 2010).
Mewujudkan peserta didik dengan kemampuan yang tinggi pada sektor kreatif masa
depan membutuhkan dukungan sarana dan prasarana berbasis teknologi dalam proses
pembelajaran menjadi fasilitas yang penting untuk tersedia. Ketersediaan sarana berbasis
teknologi yang jika dimanfaatkan secara maksimal dan profesional dalam pembelajaran akan
mempercepat siswa menguasai berbagai pengetahuan dan kecakapan. Saat ini pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran sebagai sarana literasi digital melalui berbagai jaringan telah
dirancang khusus bagi orang tua, guru dan siswa sehingga dapat berkolaborasi dan
berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mewujudkan
pembelajar sepanjang hayat.
Bentuk implementasi teknologi informasi dan komunikasi berbasis web dalam
pembelajaran telah disediakan oleh berbagai lembaga swasta dan oleh lembaga pemerintah.
Diantaranya pengembangan hypermedia oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diantaranya adalah Portal Rumah
Belajar. Pustekkom Kemdikbud telah membuat dan mengembangkan Rumah Belajar sejak
3
tahun 2011 sebagai salah satu portal pembelajaran berbasis web, yang berisi berbagai layanan
pembelajaran seperti Kelas digital, Lab Maya, Sumber Belajar, dan Peta Budaya. Rumah
Belajar merupakan portal pembelajaran resmi miliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang bisa diakses dengan alamat URL http://belajar.kemdikbud.go.id. Portal ini menyediakan
berbagai bahan belajar dan fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan,
bahan belajar untuk pendidik dan peserta didik, bank soal, dan konten-konten budaya pada fitur
Peta Budaya, dengan harapan fitur-fitur tersebut bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh
pendidik, peserta didik, dan masyarakat umum untuk belajar dan dalam kegiatan pembelajaran.
Rumah Belajar sebagai salah satu sistem pembelajaran interaktif diharapkan akan
mempercepat penguasaan materi peserta didik sehingga meningkat kualitas peserta didik
Indonesia. Rumah Belajar sebagai Sistem Manajemen Pembelajaran atau (SMP) atau Learning
Management System (LMS) bermanfaat untuk meningkatkan standar proses pembelajaran
dalam rangka memaksimalkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan
penggunaan sistem ini semakin terbuka peluangnya karena adanya tuntutan pendidikan yang
harus terintegrasi TIK. Melalui Rumah Belajar dapat dilakukan pengelolaan materi
pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berbasis web.
Kelebihan sistem ini adalah membuka peluang belajar kepada peserta didik dengan waktu yang
lebih panjang dan lebih leluasa, meningkatkan interaksi peserta didik dengan pendidik tidak
hanya terbatas pada jam sekolah.
Portal Rumah Belajar hadir untuk mendukung dan menyediakan fitur, media, dan
konten pembelajaran bagi pendidik, peserta didik, dan masyarakat. Beberapa contoh fitur yang
dimaksud antara lain Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang berfungsi sebagai alternatif
referensi bahan-bahan belajar berupa buku-buku pelajaran yang bisa di download dan fitur Peta
Budaya yang memuat konten mengenai pengetahuan aneka ragam budaya di Indonesia yang
bisa menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan serta kepedulian peserta didik, pendidik,
4
maupun masyarakat umum terhadap budaya dan cagar budaya di Indonesia. Kesemua konten
tersebut dapat diakses langsung secara online maupun offline (mengunduh file materi atau
konten dari portal Rumah Belajar) dengan harapan adanya Rumah Belajar ini dapat menambah
pengetahuan serta literasi bagi peserta didik, pendidik, maupun masyarakat umum dalam
melakukan kegiatan pembelajaran kapan saja, di mana saja, dan bisa diulangi sebanyak sesuai
keinginan pengguna. Secara lengkap, Rumah Belajar terdiri dari delapan fitur utama yaitu
Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik (BSE), Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta
Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)/Diklat
Online, dan Kelas digital. Terdapat pula fitur tambahan yaitu Karya Komunitas, Karya
Pendidik, dan Karya Bahasa Sastra. Untuk dapat memanfaatkan fitur-fitur pada portal Rumah
Belajar secara lengkap dan optimal, pengguna harus memiliki jaringan internet dan beberapa
perangkat teknologi lainnya seperti komputer beserta perangkat lunak (software) pendukung,
di antaranya, yaitu Adobe Acrobat Reader, WinRar, maupun Adobe Flash 9 Player.
Portal Rumah Belajar yang multi fungsi, dengan berbagai fitur dan konten bervariasi
dapat memberikan fasilitas belajar mandiri maupun kolaboratif kepada peserta didik,
menumbuhkan motivasi peserta didik dengan karakternya sebagai digital natives, dimana
dalam mencapai kompetensi abad 21 siswa akan lebih termotivasi belajar jika memanfaatkan
media pembelajaran berbasis TIK untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap ilmu
pengetahuan melalui pendekatan berbasis teknologi pembelajaran. Namun sebagai suatu
produk teknologi pembelajaran, portal rumah belajar pada tahap implementasi belum secara
luas dipergunakan di sekolah sekolah di provinsi Lampung. Sehingga tahap selanjutnya dari
proses pengembangan portal rumah belajar adalah bagaimana mensosialisasikan hypermedia
ini pada siswa siswa di sekolah formal khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam hal
ini Pustekom telah menghimpun dan melatih para guru yang berkedudukan di berbagai daerah
dan berbagai jenjang sekolah sebagai duta rumah belajar. Sebagai duta mereka bertugas
5
mensosialisasikan rumah belajar bekerjasama dengan berbagai pihak terkait. Kerjasama ini
yang kemudian menjadi media bagi kami fungsional pengembang teknologi pembelajaran
LPMP Lampung untuk mengikuti proses sosialisasi dan pendampingannya. Dengan maksud
untuk mempelajari portal rumah belajar sekaligus melakukan studi kelayakan terhadap
pemanfaatan jenis hypermedia ini pada jejang sekolah yang selanjutnya kami tentukan. Studi
kelayakan ini menjadi penting dengan maksud untuk mengetahui sejauhmana dukungan unsur
unsur yang terlibat dalam pembelajaran terhadap kelayakan hypermedia portal rumah belajar
(kelas digital) dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi peserta
didik. Sejauhmana dukungan fasilitas sekolah dan dukungan guru yang diperlukan dalam
memanfaatan hypermedia secara tepat dan berhasil guna. Bagaimana tanggapan siswa setelah
mengikuti pembelajaran melalui kelas digital. Sampel pengambilan data untuk studi kelayakan
pemanfaatan portal rumah belajar kami tentukan pada SMKN 1 Bandar lampung untuk
mengetahui tingkat kelayakannya jika diterapkan di SMK yang berada pada wilayah provinsi
Lampung.
Menurut hasil pengamatan sementara kami dari berbagai kondisi yang ada di setiap
sekolah, pemanfaatan portal rumah belajar memiliki tantangan pada tingkat kelayakan yang
berbeda beda. Untuk itu kami pada study kelayakan ini melalui prosedur penelitian bermaksud
menjaring data dan memberikan rekomendasi tentang kelayakan pemanfaatan portal rumah
belajar khususnya pada jenjang SMK di provinsi Lampung.
6
METODELOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini pendekatan yang pergunakan adalah pendekatan deskriptif
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga desain
penelitiannya. Adapun jenis penelitian deskriptif menurut Sugiono (2012: 29) adalah metode
yang dipergunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran terhadap obyek yang
di teliti melalui daat atau sempel yang telah tekumpul apa adanya, tanpa menganalisa dan tanpa
membuat kesimpulan yang belaku umum. Jika dikorelasikan dengan tujuan penelitian ini untuk
memberikan deskripsi dan rekomendasi tentang bagaimana hasil atau dampak pemanfaatan
portal rumah belajar dalam pembelajaran. Metode ini memiliki kekhususan pada sampel
penelitian, Juga berdasarkan pada jenis data yang akan di analisis dalam penelitian ini berupa
hasil pengamatan langsung dan pengisian kuesioner tentang perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran. Selanjutnya wawancara, observasi dan instrumen yang terdiri dari pernyataan
dan pertanyaan tertulis setelah pemanfaatan portal rumah belajar yang diterapkan pada
Sekolah Menengah Kejuruan. Tempat penelitian ini dilakukan pada guru dan siswa jenjang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bandar lampung tahun pelajaran 2018/2019
dengan Sampel diambil secara acak dari berbagai mata pelajaran dengan jumlah sebanyak 162
siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang utama berupa kuesioner
dengan memanfaatkan fasilitas google form. Pengumpulan data juga diperkuat dengan metode
observasi dikelas saat memanfaatkan portal rumah belajar, wawancara dan diskusi dengan guru
dan siswa sebagai pengguna utama portal rumah belajar.Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dan kuesioner kepada guru dan siswa. Analisis dilakukan dengan analisis
deskriptif terhadap data yang dihasilkan dari kuesioner.
7
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner bagi siswa SMK Negeri 1 Bandar lampung yang
menjadi responden penelitian ini, dapat kami laporkan rekapitulasi hasil analisis butir
pertanyaan instrumen sebagai berikut:
No. Butir Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah pemanfaatan kelas maya mengarahkan siswa
mencapai kompetensi yang telah ditentukan ? 95,06 4,94
2 Apakah ada kendala yang dihadapi ketika mengerjakan
tugas melalui kelas maya ? 48,77 51,23
3 Apakah dengan pemanfaatan kelas maya dapat
mengarahkan siswa untuk mencari tahu secara kreatif? 94,44 5,56
4 Apakah penerapan kelas maya mengarahkan siswa untuk
berpikir multi dimensi ? 88,27 11,73
5
Apakah pemanfaatan kelas maya memberikan sumber
belajar yang bisa di akses dimana saja dan kapan saja
dengan lancar ?
93,83 6,17
6 Apakah tugas yang diberikan guru melalui kelas maya
bisa dikerjakan dengan baik ? 95,06 4,94
7 Apakah dengan pemanfaatan kelas maya siswa dapat
mengerjakan tugas dengan lebih mandiri ? 93,21 6,79
8 Apakah dengan pemanfaatan kelas maya mengarahkan
siswa untuk mampu memecahkan masalah berdasarkan
konsep yang disajikan pada konten kelas maya tersebut ?
90,74 9,26
9 Apakah melalui pemanfaatan kelas maya proses belajar
siswa tetap dalam pantauan guru ? 93,21 6,79
10
Apakah dengan pemanfaatan kelas maya proses
pemahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan lebih
cepat dibandingkan dengan materi diajarkan tanpa
media ?
67,28 32,72
8
Dalam bentuk grafik dapat di gambarkan sebagai berikut:
Berdasarkan rakapitulasi hasil analisis butir pertanyaan instrumen, kelayakan
pemanfaatan kelas digital pada portal rumah belajar kemdikbud dapat kami deskripsikan
sebagai berikut:
Pemanfaatan kelas digital mengarahkan siswa mencapai kompetensi yang telah
ditentukan mendapatkan jawaban atau respon yang tinggi dari responden. Terhadap butir
pertanyaan ini siswa merasakan bahwa mereka dapat mencapai kompetensi yang ditentukan
melalui pemanfaatan kelas maya. Ini terbukti dengan prosentase yang tinggi, hanya 5 % yang
menyatakan tidak.
Terhadap kendala dalam pemanfaatan kelas digital masih dirasakan cukup tinggi oleh
siswa. Ini terbukti dengan prosentasi mencapai 51,23 %. Data ini diperkuat dengan hasil
wawancara kami kepada siswa dan guru. Dimana terdapat beberapa kendala yang dihadapi,
95.06
48.77
94.44 88.27 93.83 95.06 93.21 90.74 93.21
67.28
4.94
51.23
5.56 11.73 6.17 4.94 6.79 9.26 6.79
32.72
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Rekapitulasi Jawaban Responden
Ya Tidak
9
yaitu: koneksi jaringan internet yang terkadang kurang stabil, kemampuan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) guru masih perlu ditingkatkan, peningkatan pemahaman guru akan
peran hypermedia. Siswa belum terbiasa belajar mandiri dengan pemanfaatan TIK.
Terhadap pemanfaatan kelas digital dapat mengarahkan siswa untuk mencari tahu secara
kreatif mendapatkan respon prosentase yang sangat tinggi, yakni 95%. Dari observasi kepada
kelompok siswa terlihat antusias mereka untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan
untuk memenuhi tugas yang berikan guru dalam kelas maya.
Untuk penerapan kelas digital mengarahkan siswa untuk berpikir multi dimensi
mendapatkan prosentase jawaban yang tinggi, yaitu: 82, 27 %. Ini juga dibuktikan juga dari
obeservasi pada kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas problem solving yang diajukan
guru, siswa dalam menemukan solusi melalui berbagai sudut pandang yang berbeda beda
dengan di dukung olrh hasil penelusuran informasi diperoleh melalui internet secara
bervariasi.
Salah satu keunggulan pemanfaatan kelas digital adalah memberikan sumber belajar
yang bisa di akses dimana saja dan kapan saja dengan lancar mendapatkan respon yang tinggi.
Ini menjadi bukti bahwa siswa melalui kelas maya dapat mengakes dan mengikuti
pembelajaran yang diinginkan tidak terikat di dalam kelas, namun bisa dilakukan diluar kelas
sesuai kondisi dan waktu yang diinginkan.
Tugas yang diberikan guru melalui kelas digital bisa dikerjakan dengan baik,
mendapatkan jawaban responden 95%. Ini dibuktikan juga dari wawancara terhadap guru
bahwa tugas tugas yang dikumpulkan siswa melaui kelas maya sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
Terhadap pertanyaan pemanfaatan kelas digital siswa dapat mengerjakan tugas dengan
lebih mandiri, jawaban responden mencapai 93,21%. Dikuatkan wawancara dengan siswa,
bahwa para siswa dapat lebih fleksibel dalam memilih waktu kapan menyelesaikan tugas.
10
Terhadap pertanyaan pemanfaatan kelas digital mengarahkan siswa untuk mampu
memecahkan masalah berdasarkan konsep yang disajikan pada konten kelas maya tersebut,
mendapatkan jawaban 70,74%. Dari penjelasan guru yang mengelola kelas maya diperoleh
penjelasan bahwa melalui kelas maya terlebih dahulu guru menyampaikan modul atau konsep
materi yang akan dipelajari siswa untuk kemudian siswa mengerjakan tugas yang berikan.
Terhadap pertanyaan pemanfaatan kelas digital proses belajar siswa tetap dalam
pantauan guru mendapatkan jawaban sebesar 93,21%. Ini dibuktikan juga dengan intensitas
interaksi guru dan siswa dalam kelas maya yang tinggi.
Sedangkan untuk pertanyaan melalui pemanfaatan kelas digital proses pemahaman
siswa terhadap materi yang di ajarkan lebih cepat dibandingkan dengan materi diajarkan tanpa
media, mendapatkan jawaban yang 67,28 %. Analisa terhadap prosentase jawaban siswa yang
masih belum merasakan manfaat yang tinggi terhadap pemahaman materi yang diajarkan
melaui kelas maya, yakni 32,72%. Menandakan masih terdapat kelemahan yang dirasakan oleh
lsiswa dalam memahami materi pelajaran melalui kelas digital. Sebagai solusi terhadap
masalah ini sekiranya guru dalam memanfaatkan hypermedia memerlukan dukungan model
pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik, metode dan teknik yang inovatif agar siswa tetap
merasakan adanya interaksi yang bermakna dalam setiap pembelajaran yang ditampilkan guru
melaui kelas digital.
11
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan prosedur penelitian yang telah dilakukan, dapat kami laporkan simpulan
studi kelayakan ini adalah sebagai berikut:
1. Fitur Sumber Belajar dan Kelas Digital pada Portal Rumah Belajar layak
digunakan pada jenjang SMK karena siswa merasakan manfaat yang tinggi.
2. Kertersedian fasilitas yang diperlukan dalam pemanfatan portal rumah belajar
dalam pembelajaran pada SMK Negeri 1 Bandar Lampung dalam kondisi baik.
Terbukti dengan adanya fasilitas laboratorium komputer yang lengkap.
3. Dukungan jaringan internet di SMK Negeri 1 Bandar Lampung dengan kondisi
baik. Koneksi internet yang tinggi.
4. Pengembangan desain pembelajaran dengan memanfaatkan portal rumah belajar
pada SMK Negeri 1 Bandar Lampung sudah dilakukan dengan baik oleh guru. Ini
dibuktikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
terintegrasi didalamnya pemanfaatan hypermedia dalam pembelajaran.
5. Kompetensi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) guru di SMK Negeri 1
Bandar Lampung sudah berkembang baik. Ini dibuktikan dengan kemampuan guru
dalam mengelola kelas digital bagi pembelajaran sudah dilakukan.
6. Pemahaman guru dalam pemanfaatan portal rumah belajar di SMK Negeri 1
Bandar Lampung sudah meningkat. Ini dibuktikan dengan pemanfaatan sumber
belajar dan kelas digital sudah di rasakan manfaatnya secara luas oleh siswa dan
guru.
Berdasarkan simpulan tersebut dapat kami rekomendasikan bahwa pada umumnya
portal rumah belajar kemendikbud dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan
kwalitas pembelajaran. Namun agar pemanfatannya secara lebih luas dapat dirasakan oleh
12
pengguna masih diperlukan pengembangan berbagai konten sumber belajar yang lebih lengkap
bagi semua mata pelajaran. Sekolah yang belum memiliki sarana TIK yang memadai perlu
menyediakan sarana dan prasara TIK yang mendukung hypermedia dalam pembelajaran. Perlu
peningkatan kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran secara
berkelanjutan serta perlu peningkatan berkolaborasi dengan pengembang teknologi
pembelajaran dalam mengembangkan berbagai model pemanfaatan hypermedia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dani Maulana, 2012, Model-model Pembelajaran Inovatif, Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Propinsi Lampung, Lampung
2. Hasmi Farasidik, 2017, Pengembangan Media Pembelajaran Hypermedia Untuk
Meningkatkan High Order Thinking Skill Pada Materi Alat Optik SMA (Skripsi)
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
3. Muhammad Yaumi, M.Hum, M.A., DR. 2018, Media dan Teknologi Pembelajaran,
Jakarta
4. Munir. 20019, Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Afabeta, Bandung
5. Tim Penulis. 2010, Belajar dari Pembelajaran, Best Practise Implementasi Lesson Study,
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Jakarta