Upload
ekho109
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
1/72
Gadis Pantai yang Membumi
Oleh: Mawar Kusuma
TUMBUH besar tak jauh dari Pantai Padang, Sumatera Barat, Annisa Ananda
Nusyirwan (23) menyebut diri sebagai gadis pantai. Ombak, sinar matahari, dan angin
laut menjadi kawan bermain sejak kecil. Gelar Miss Earth Indonesia 2014 kemudianmenghampirinya.
Sambil menikmati matahari terbenam, Annisa atau Icha, sapaannya, dulu terbiasa
membiarkan tubuhnya basah oleh empasan gelombang dari Samudra Hindia. Ia membiarkan
hangatnya sinar matahari menyapa kulitnya. Kini, di Jakarta, sengatan matahari musim
kemarau tak menyurutkan langkah Icha untuk beraktivitas sebagai Miss Earth.
Untuk memperoleh kulit cantik ala daerah tropis, Icha tak perlu berjemur di pantai. Terbiasa
panas. Enggak apa-apa. Saya lahir di Padang yang juga panas. Malah bisa sekalian tanning,
kata Icha yang akan mengikuti ajang Miss Earth International pada November mendatang.
Seharusnya bangga. Orang luarpenginpunya kulit kuning langsat dan rambut sehitam milik
kita. Sayangnya, di sini panas polusi. Kalau di Padang panas karena pantai. Rumah saya
kebetulan dekat pantai. Enggak kaget panas, ungkap Icha tentang rumahnya di Perumahan
Parupuk Raya yang berjarak 2 kilometer dari Pantai Padang.
Karena pertimbangan kesehatan, walau tinggal di pantai, rumah Icha tidak berpendingin
ruangan. Pertimbangan itu ternyata sejalan dengan upaya penghematan energi. Demi
menghemat listrik pula, ia tak pernah membiarkan stop kontak listrik tersambung ketika tidak
dipakai.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
2/72
Duta lingkungan
Kami berjalan kaki menuju kantor penyelenggara Miss Earth Indonesia, El John Pageants, di
Central Park Office Tower, Jakarta Barat. Dengan tubuh tinggi, langsing, dan rambut hitam
panjang tergerai, Icha berjalan cepat. Hampir setiap hari ia melewati lorong-lorong pusat
perbelanjaan itu menuju kantor. Kegiatan jalan kaki kayak ginitiap hari sudah seperti
olahraga, ujar Icha yang mengenakan busana karya rumah mode Eko Tjandra dan karya
Harry Lam.
Sambil berjalan, Icha mengungkapkan impian melanjutkan pendidikan jenjang S-2 yang
tertunda ketika memutuskan mengikuti kontes Miss Earth Indonesia. Miss Earth menarik hati
karena bukan sekadar ajang cantik-cantikan. Ini kesempatan sekali seumur hidup. Bukan
kecantikan saja, harus melakukan sesuatu buat lingkungan, tambahnya.
Banyak hal, kata dia, yang sebenarnya bisa dimulai dari diri sendiri sebagai wujud kecintaanpada lingkungan, antara lain gemar jalan kaki. Begitu memakai tiara Miss Earth, kegiatan
pertamanya adalah merintis penanaman 500 bibit ketapang di area pantai di dekat obyek
wisata Pasir Jambak, Padang, bersama mahasiswa Universitas Bung Hatta. Icha sibuk mulai
dari mempersiapkan lokasi, menanam bibit, hingga memasang kerangkeng agar tanaman
aman dari serbuan ternak sapi.
Setelah penanaman pohon di Padang, Icha juga ikut dalam gerakan pungut sampah. Di
Bandung, kota yang ditinggalinya selama kuliah, ia turut memunguti sampah bersama murid-
murid SD Cijawura, Bandung. Anak-anak di SD tersebut juga sudah menjaga lingkungan
dengan membawa botol minum serta tempat makan isi ulang. Mereka sudah sadar
pentingnya menjaga lingkungan, kata Icha.
Kecintaan pada lingkungan memang akan efektif jika ditumbuhkan sejak dini. Icha terbiasa
membantu sang ibu mengangkut karung goni berisi sampah dari dapur menuju bak sampah di
muka rumah. Dari ibundanya yang dosen planologi, ia juga belajar mencintai lingkungan
lewat diskusi tentang penataan kota yang harus pro lingkungan.
Kita melakukan sesuatu harus dari lingkungan sekitar.Ngapainjauh-jauh? Sayapenginjadi
duta lingkungan kekal abadi. Tidak hanya setahun.Penginjadi inspirasi, terutama bagi anakmuda, tuturnya.
Dari ibunda, Icha menimba kesadaran pelestarian lingkungan, sedangkan dari sang ayah, ia
jatuh cinta pada bidang hukum. Ayahnya yang berprofesi sebagai notaris pernah menjabat
sebagai hakim. Ketika masih kecil, Icha sering kali ikut melihat jalannya persidangan dan
berkeliling ruang sidang dengan sukacita.
Orangtua saya berani-berani. Terbawa ke pribadi saya. Jika saya merasa benar, saya
pertahankan sampai orang sadar dan mengerti bahwa memang itu benar. Hidup harus punya
prinsip. Hukum untuk dipatuhi agar orang melakukan sesuatu pada jalurnya, kata Icha yang
ingin melanjutkan pendidikan ke magister kenotariatan.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
3/72
Tegas tapi elegan
Ketika melihat debat hukum di televisi, misalnya, Icha sering kali geregetan karena banyak
orang yang berdebat tentang hukum tanpa pengetahuan dasar yang benar tentang hukum.
Ah, bapak yakin? Setahu saya yang dipelajari di sekolah tidak seperti itu. Suka bicara
sendiri. Tertarik hukum perdata karena tegas tapi elegan. Sesuai karakter saya, tambahnya.
Atas dukungan keluarga pula, Icha berkenalan dengan dunia modelling. Orangtua Icha
mendaftarkannya pada kursus modeling. Awalnya saya bertanya, kenapa,sih, harus pakai
high heels? Harus dandan? ujar Icha.
Lama kelamaan, Icha bertransformasi dari gadis pemalu menjadi sosok yang senang tampil di
depan kamera. Ketika mengikuti ajang Miss Earth, ia sudah bertekad akan membawa
Sumatera Barat masuk televisi dan memakai mahkota ratu kecantikan.
Kejar terus mimpimu. Berbuatlah sesuatu untuk lingkungan walau enggak ada sorotan
kamera, kata Icha.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
4/72
Muka Rendang
SELAIN berkarier di jalur hukum dan memperjuangkan isu lingkungan, Annisa Ananda
Nusyirwan (23) punya mimpi menjadi pebisnis. Sebagai gadis Minang, ia ingin suatu saat
nanti membuka bisnis rumah makan padang. Apalagi, segala jenis olahan masakan padang
menjadi favoritnya.
Saya Padang banget.Ngomong masih pakai bahasa Padang dan suka masakan padang. Muka
rendanglah. Saya suka dikirimi rendang. Bunda yang masakin karena kalau masak sendiri
butuh waktu lama, kata Annisa atau Icha sambil tertawa renyah.
Jika sedang jauh dari rumah, Icha terbiasa menyimpan rendang di kulkas. Rendang tersebutcukup dihangatkan sebentar untuk kemudian disantap berteman nasi panas.
Memiliki tinggi 174 sentimeter dan berat 50 kilogram, Icha tak merasa perlu berdiet ketat. Ia
tetap makan nasi tiga kali sehari dan wajib mengonsumsi daging. Agar tubuh tak
membengkak, ia mengurangi sedikit porsi makannya. Icha juga rutin olahraga lari dan
melatih otot. Saya suka masak. Terhambat keterbatasan waktu dan peralatan. Biasanya saya
belanja ke pasar, lebih hemat, lanjutnya.
Selain tubuh yang bugar, pesona Icha makin terpancar karena memiliki rambut hitam legam.
Berkat rambut yang sehat pula, Icha sempat meraih juara bintang Anggun Cari Bintang
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
5/72
Pantene 2012. Uniknya, sepintas melihat Icha, orang pasti bakal menjumpai adanya
kemiripan antara dia dan penyanyi Anggun.
Banyak yang bilang mirip. Saya juara karena rambut sehat, bukan karena mirip Anggun.
Saya sadar, saya memiliki rambut sehat. Keunggulan yang ditonjolkan bisa menutupi
kelemahan. Saya banyak kekurangan. Saya orang biasa, ujar Icha. (WKM)
Annisa Ananda Nusyirwan
Lahir: Padang, 14 Agustus 1991
Pendidikan: S-1 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Prestasi:
- Top 10 Puteri Indonesia 2011
- Bintang Anggun Cari Bintang Pantene 2012
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
6/72
Dilema Turki
USTAZ Osman, 74 tahun. Lelaki Kurdi itu memegang erat-erat senapan Kalashnikov tuanya.
Duduk di ruang depan rumahnya di Kobani, Suriah Utara, Osman bertekad menunggu
kedatangan milisi bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Ia tidak hanya bertekad
menunggu kedatangan milisi bersenjata NIIS, tetapi juga akan mengusirnya dengan
Kalashnikov tuanya.
Kobani juga disebut Ayn al-Arab, yang sebelum digempur milisi bersenjata NIIS
berpenduduk sekitar 45.000 jiwa, memiliki sejarah panjang. Kota yang dihuni orang-orang
Kurdi, Arab, Turkomen, dan Armenia itu, menurut catatan, didirikan pada tahun 1912.
Kobani adalah nama perusahaan Jerman yang membangun jaringan rel kereta api di tempat
itu yang disebut Baghdad Railway.
Setelah pecah perang saudara di Suriah, kota yang terletak persis di perbatasan antara Suriah
dan Turki ini direbut dan dikuasai Unit Perlindungan Rakyat (YPG), kelompok bersenjata
Kurdi yang memperjuangkan otonomi wilayah itu. Sejak Juli 2012, Kobani secara penuh di
bawah kekuasaan Kurdi.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
7/72
Cerita Kobani berubah setelah milisi bersenjata NIIS sejak Juli lalu mulai menyerang kota
itu. Sejak 16 September NIIS mengepung dan terus menggempur Kobani. Ribuan orang kota
itu keluar mengungsi, dan yang tak sedikit yang tewas.
Bagi NIIS, letak Kobani strategis. Apabila kota itu dikuasai, akan menjadi pintu gerbang bagi
para pendukung NIIS dari luar untuk masuk ke Suriah dan Irak. Kobani juga menjadi, untuk
sementara, batas barat wilayah kekhalifahan yang dimaklumkan oleh NIIS di bawah
pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi yang menyebut dirinya Khalifah Ibrahim.
Apabila Kobani benar-benar jatuh, itu berarti NIIS berdiri di depan pintu gerbang Turki.
Dan, tinggal melangkah masuk ke Turki. Ancaman nyata bagi Turki.
Meski NIIS sudah di depan mata Turki, Ankara ragu-ragu memberikan bantuan kepada para
pejuang Kurdi di Kobani melawan milisi NIIS. Ketika AS dan sejumlah negara bersepakat
menggempur lewat serangan udara ke Kobani untuk menghentikan langkah NIIS, Turki tidaksegera menyatakan mendukung.
Banyak pertimbangan
Ada banyak pertimbangan mengapa Turki demikian. Pertama, pada saat itu, ada sejumlah
diplomat dan orang Turki yang ditawan NIIS. Kedua, Ankara khawatir apabila mendukung
pejuang Kurdi di Kobani akan berarti memberikan kekuatan kepada Kurdi yang sejak 30
tahun silam berjuang untuk memerdekakan diri lepas dari Turki. Orang-orang Kurdi yang
tersebar di Irak, Iran, Armenia, Suriah, dan Turki bercita-cita mendirikan negara Kurdi
merdeka.
Kalau Turki tidak mendukung pejuang Kurdi di Kobani, sama saja mempersilakan milisi
NIIS menguasai Kobani dan memberi peluang masuk ke Turki. Ankara pasti tidak ingin
milisi NIIS menggunakan Kobani sebagai tempat berlindung.
Sejarah sudah menceritakan, Turki dari dahulu selalu berada di dalam ruang keraguan:
mereka menjadi bagian Eropa sekaligus bagian Asia. Mereka ingin menjadi Eropa sekaligus
tetap mempertahankan identitas keasiaannya. Begitulah Turki.
Kini, Turki harus belajar dari Ustaz Osman yang teguh pada sikapnya, menunggu kedatangan
milisi NIIS bersenjatakan Kalashnikov. Tidak ada pilihan lain kecuali memberikan dukungan
kepada pejuang Kurdi untuk menghadapi milisi NIIS.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
8/72
PASCA REVOLUSI
Mesir Berupaya Bangkit Lagi...
PADA pandangan pertama, situasi di Kairo terkesan telah sepenuhnya kembali normal. Ibu
kota Mesir itu kembali sibuk dengan aneka kegiatan sehari-hari masyarakatnya yang tak
berbeda jauh dengan kota-kota besar lainnya di dunia.
Jalan-jalan utama kembali sibuk, dipenuhi ribuan mobil yang melaju susul-menyusul, kadang
terasa begitu semrawut, bahkan untuk ukuran orang Jakarta sekalipun. Di seputar Alun-alun
Tahrir, misalnya, yang menjadi episentrum revolusi di Mesir sejak tahun 2011, lautan mobil
itu membuat lalu lintas sempat terkunci di beberapa titik.
Tak terlihat lagi demonstrasi atau aksi massa lain di alun-alun bersejarah itu. Senin (20/10)
sore lalu, hanya terlihat sejumlah warga bercengkerama sambil berfoto-foto di salah satu
sudut alun-alun itu. Sisanya adalah kesibukan pekerja yang sedang bekerja membangun
tempat parkir bawah tanah di bawah alun-alun itu.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
9/72
Benar, kegiatan pembangunan fisik kembali menggeliat di Kairo. Tepat di depan Alun-alun
Tahrir, pekerja juga tengah merampungkan renovasi hotel The Nile Ritz-Carlton yang akan
menambah panjang deretan jaringan hotel internasional yang beroperasi di Kairo.
Jejak-jejak revolusi selama tiga tahun, yang diwarnai jatuhnya korban jiwa dalam jumlah tak
sedikit dan berakhir dengan kemenangan mantan pemimpin junta militer dalam pemilihan
presiden, seolah tak tersisa lagi.
Namun, jika diperhatikan lebih teliti, sisa-sisa ketegangan revolusi yang hampir membawa
Mesir ke jurang perpecahan itu masih ada. Deretan kendaraan lapis baja dan truk pengangkut
polisi paramiliter Mesir masih terlihat parkir di kawasan Lapangan Ennahda dekat
Universitas Kairo di Giza.
Di sebuah gang persis di depan Museum Nasional Mesir yang terletak di salah satu sudut
Alun-alun Tahrir bahkan masih berbaris lebih dari 10 kendaraan pengangkut pasukan lapisbaja milik tentara. Tentara dan polisi masih bersiaga penuh di belakang senapan mesin di atas
kendaraan-kendaraan itu.
Belum sepenuhnya pulih
Selain itu, obyek-obyek wisata utama di Kairo, seperti kawasan Masjid Al Azhar dan
Museum Coptic di Kota Lama Kairo, juga dijaga ketat polisi paramiliter yang mengenakan
penutup muka dan menyandang senjata laras panjang. Semua itu mencitrakan suasana
keamanan yang belum sepenuhnya pulih, walau di sisi lain, kehadiran mereka mendatangkan
rasa aman bagi para wisatawan.
Sektor lain yang belum pulih dari dampak revolusi adalah pariwisata, yang merupakan salah
satu sumber utama devisa Mesir. Portal beritaAhram Onlinemenyebut, jumlah wisatawan
mancanegara (wisman) ke Mesir masih menurun pada paruh pertama tahun ini walau
sebagian besar negara Eropasumber utama turis ke Mesirtelah mencabut larangan
bepergian ke negara itu.
Mengutip data Kementerian Pariwisata Mesir,Ahram Onlinemenyebut, jumlah wisman pada
Juni lalu turun 20,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Kantor beritaReuters menambahkan, jumlah wisman pada 2011, saat revolusi Mesir dimulai, anjlok
menjadi 9,8 juta turis dari jumlah tahun sebelumnya sebanyak 14,7 juta orang.
Meski sempat naik lagi menjadi 11,5 juta wisman pada 2012, turis asing ke Mesir kembali
anjlok menjadi 9,5 juta wisman pada 2013 karena ada serangan teroris ke sejumlah obyek
wisata.
Efek turunnya wisatawan ini terlihat di kompleks Piramida Besar Giza, yang merupakan
tujuan utama wisata di Mesir. Salah satu keajaiban dunia paling populer itu terlihat lengang,
Selasa (21/10). Tak banyak orang yang berlalu lalang di halaman utama Piramida Khufu
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
10/72
piramida terbesar di kompleks ituatau menyambangi lapak-lapak cendera mata di
dekatnya.
Sebelum revolusi, pelataran ini biasanya dipenuhi ribuan orang dari berbagai negara.
Namun, sejak revolusi, tempat ini sepi. Sekarang sudah mulai ramai lagi, tetapi belum
sepenuhnya normal, ujar Ashraf El Naggar, pemandu wisata di Giza.
Optimistis
Dikutip Reuters, Menteri Pariwisata Mesir Hisham Zazou optimistis jumlah wisman ke Mesir
akan terus bertambah seiring dengan membaiknya situasi keamanan di negaranya.
Jalan kami masih panjang, tetapi saya merasa lebih optimistis sekarang karena jumlah
wisatawan terus bertambah sedikit per bulan sejak Juni, ujar Zazou.
Mesir juga makin gencar mempromosikan wisatanya ke sejumlah negara potensial di luar
Eropa, seperti Tiongkok dan India. Bahkan, kini promosi wisata Mesir juga telah merambah
negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. (DAHONO
FITRIANTO dan MUSTHAFA ABD RAHMAN, dari Kairo)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
11/72
Darurat Tiga Bulan di Sinai
Presiden Berlakukan Jam Malam di Perbatasan Rafah dan Gaza
KAIRO, SABTUOtoritas Mesir memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan
di Semenanjung Sinai mulai Sabtu (25/10). Hal itu diumumkan pada Jumat malam
menyusul insiden bom mobil bunuh diri yang menewaskan 30 tentara Mesir, yang
diduga dilakukan kelompok milisi garis keras.
Serangan bom pada Jumat itu yang paling mematikan atas aparat keamanan sejak presiden
kubu Islamis, Muhammad Mursi, terguling tahun lalu. Pelengseran Mursi oleh kekuatan
militer memicu kemarahan publik dan simpatisan Ikhwanul Muslimin, pendukung Mursi.
Keadaan darurat diberlakukan sejak Sabtu pukul 03.00 waktu setempat. Wilayah cakupannya
adalah Sinai utara dan tengah, dengan tenggang masa waktu keadaan darurat itu berlaku
hingga tiga bulan ke depan. Tentu militer akan bertindak tegas untuk alasan keamanan.
Namun, setiap hari jam darurat berlaku mulai pukul 17.00 hingga pukul 07.00 waktu
setempat. Pemerintah Mesir juga mengumumkan, pintu pelintasan dari Mesir menuju Rafah
di Jalur Gaza ditutup. Hanya rute di dalam teritorial Palestina dan tak dikendalikan Israel
yang tak dijaga.
Jam malam
Selain itu, Presiden Abdel Fattah El-Sisi memerintahkan pemberlakuan jam malam di daerah
dekatperbatasan Mesir dengan Israel dan Gaza. Perbatasan Rafah Mesir untuk menyeberang
ke Jalur Gaza juga ditutup, demikian disiarkan televisi pemerintah.
Presiden juga mengumumkan masa berkabung tiga hari atas tragedi yang menewaskan 30
tentara, yang diduga akibat aksi jihad di wilayah itu. Tentara dan polisi akan mengambil
semua langkah yang diperlukan untuk mengatasi bahaya terorisme dan pendanaan, untukmenjaga keamanan kawasan, dan untuk melindungi kehidupan warga, kata Sisi.
Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir bersiap menggelar pertemuan darurat pada
Sabtu. Mereka hendak membahas dan memutuskan berbagai langkah dan upaya yang harus
diberlakukan di bawah kondisi darurat di sebagian besar Sinai.
Aparat keamanan Mesir mengatakan, bom mobil bunuh diri yang terjadi Jumat dengan target
tentara di pos penjagaan di Sinai itu diduga dilakukan kubu jihadis. Selain menewaskan 30
tentara, sekitar 29 tentara juga terluka parah akibat serangan itu, termasuk seorang perwira
tinggi militer dan lima pejabat.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
12/72
Pos pemeriksaan
Bom mobil itu menyasar satu pos pemeriksaan keamanan di kota Sheikh Zuweid. Hingga
sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan
tersebut.
Orang-orang bersenjata juga menembak mati seorang perwira dan melukai dua tentara pada
Jumat di pos pemeriksaan lain di selatan El-Arish. Jihadis di Sinai telah membunuh puluhan
polisi dan tentara sejak penggulingan Mursi untuk membalas tindakan keras aparat keamanan
atas mereka ketika memprotes penggulingan Mursi tahun lalu.
Wilayah itu sudah menjadi area tanpa hukum sejak lengsernya Presiden Hosni Mubarak,
tahun 2011. Kubu milisi terus meningkatkan serangan sejak penggulingan Mursi oleh tentara,
Juli 2013. Sasaran mereka adalah kompleks dan aparat. Sejak itu hingga sekarang, setidaknya
lebih dari 1.000 orang tewas dan ribuan orang ditangkap.
Serangan ini merupakan pukulan lebih lanjut terhadap industri pariwisata yang sudah
terhuyung-huyung setelah pemberontakan tahun 2011, yang menggulingkan Mubarak. Sinai
selatan dipenuhi dengan resor wisata di tepi Laut Merah, tujuan wisata utama Mesir. Sinai
utara menjadi basis perjuangan milisi garis keras.(AFP/AP/REUTERS/CAL)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
13/72
Revolusi Payung Hongkong
Terjebak Dilema Demokrasi Modern
Oleh: Ren L Pattiradjawane
ORANG miskin tidak bisa menjadi pemimpin. Itu setidaknya yang dikatakan Kepala
Eksekutif Hongkong SAR Leung Chun Ying menghadapi gelombang unjuk rasa
dipelopori pelajar dan mahasiswa di bekas koloni Inggris. Pembangkangan sipil di
Hongkong akhirnya merupakan masalah pertarungan antara demokrasi dan
plutokrasi.
Fenomena yang terjadi di Hongkong antara rakyat jelata dan orang kaya ternyata menjadi
tren baru dalam perkembangan politik demokrasi dunia. Di Indonesia, fenomena ini munculsetelah terpilihnya Presiden Joko Widodo, ketika undang-undang pemilihan langsung
dibongkar total menyebabkan orang-orang yang populis dan dekat dengan rakyat tidak
memiliki kesempatan menjadi pemimpin.
Anomali ini muncul ketika kesadaran hak penentuan nasib sendiri nasional (right of national
self-detemination)muncul bersamaan dengan referendum Skotlandia bulan lalu ketika suara
politik menyatakan keluar dari kesatuan Kerajaan Inggris. Referendumnya sendiri
membatalkan niat tersebut, tetapi gagasan hak tersebut berkembang sebagai fenomena baru
pelaksanaan demokrasi modern.
Demokrasi ternyata menakutkan orang-orang kaya ketika posisi mereka merasa terancam
bayang-bayang yang segera muncul terkait peningkatan pajak yang berlebihan atas kekayaan
yang mereka miliki. Di sisi lain, seperti pada kasus Indonesia setelah Pilpres 2014, demokrasi
menjadi sarana balas dendam berhadapan dengan pilihan populis rakyat kebanyakan.
Di Wilayah Administrasi Khusus Hongkong (Hongkong SAR), unjuk rasa yang disebut
Revolusi Payung awalnya merupakan perdebatan tentang jurisdiksi dan kedaulatan
menerjemahkan konstitusi mini Hukum Dasar (Basic Law) dengan asas satu negara dua
sistem. Konstitusi mini ini menjamin selama 50 tahun sejak penyerahan Hongkong olehInggris tahun 1997 tidak berubah dalam tata cara pemerintahan Hongkong di bawah RRT,
kecuali berkaitan masalah pertahanan dan kebijakan luar negeri.
Kebuntuan politik
Ketika Kepala Eksekutif Leung Chun Ying diwawancara media asing, ternyata persoalannya
bukan hanya sekadar kekhawatiran para penguasa di Beijing saja, melainkan juga berhadapan
dengan masalah aristokrasi para konglomerasi Hongkong terancam oleh jeritan suara pelajar
dan mahasiswa tentang pelaksanaan demokrasi memilih kepala eksekutif yang selama ini
melalui sistem perwakilan yang harus direstui RRT.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
14/72
Bisa dibayangkan skala dan krisis konstitusional jika Beijing mengatakan kepada orang-
orang Hongkong, Maaf, orang yang baru kalian pilih tidak bisa dilantik dan tidak dapat
diterima. Silakan kembali ke kotak pemilihan dan mencoba lagi. Kondisi ini tidak
menguntungkan bagi otonomi derajat tinggi Hongkong, kata Leung.
Kebuntuan politik yang menghadapi gerakan Revolusi Payung menjadi dilema buat Beijing
ataupun Hongkong. Di satu sisi, para penguasa komunis di Beijing tak ingin menjadikan
gerakan protes dengan slogan dalam bahasa Konghu (Cantonese) ngo jiu zan pou syun(saya
ingin pemilihan umum langsung) sebagai model dan mengilhami wilayah-wilayah di
pedalaman daratan Tiongkok, seperti Tibet dan Xinjiang.
Kedudukan penguasa Hongkong sendiri terjepit antara para konglomerat, penguasa Beijing
yang mengendalikan jalannya pusat keuangan dunia, dan rakyat Hongkong kebanyakan yang
menderita akibat semakin mahalnya biaya hidup, terutama perumahan yang dikendalikan
para taipan Hongkong.
Apakah Leung Chun Ying naif tidak melihat dilema yang dihadapi penduduk Hongkong yang
berjumlah 7,2 juta orang, setidaknya dia jujur secara tidak langsung mengatakan bahwa
posisinya terjepit dalam gerakan pendudukan di kawasan Central/Admiralty, Mongkok, dan
Causeway Bay yang akan masuk pekan kelima.
Di sisi para aktivis, gerakan Revolusi Payung menjalankan pendudukan sebagai bentuk
pembangkangan sipil selama empat pekan lebih membutuhkan daya tahan sendiri. Sejak
pendudukan kawasan Central dan lainnya, dialog antara para aktivis pelajar/mahasiswa dan
Pemerintah Hongkong SAR baru sekali dilakukan dalam bentuk dialog.
Perbedaan mencolok
Kalau kita menyimak dan membandingkan gerakan Payung Revolusi dan unjuk rasa pro
demokrasi di Lapangan Tiananmen 1989, terdapat perbedaan mencolok di antara keduanya.
Demonstrasi pro demokrasi Lapangan Tiananmen mendapat dukungan banyak pihak, mulai
dari masyarakat Beijing, anggota Partai Komunis Tiongkok, dosen, pekerja profesional,
hingga buruh. Aktivitas pendudukan Lapangan Tiananmen menjadi berdarah ketika Tentara
Pembebasan Rakyat diperintahkan menumpaskan karena sudah dilihat sebagai ancamanlegitimasi terhadap PKC.
Gerakan Payung Revolusi merupakan model baru unjuk rasa abad ke-21 yang dilakukan
tanpa kekerasan dan tuntutan minimal atas masalah pemilihan langsung atau turunnya Leung
Chun Ying dari jabatannya. Unjuk rasa Tiananmen memiliki tokoh-tokoh mahasiswa
terkenal, seperti Wang Dan, Wuer Kaixi, dan Chai Ling. Pendudukan kawasan Central
Hongkong tidak memiliki tokoh sentral dan hanya diwakili para pelajar sekolah menengah
atas, tanpa karisma mendesak tuntutan massa dan dukungan masyarakat luas.
Keterlibatan orang dewasa, seperti tokoh pro demokrasi, Martin Lee, pendiri Partai
Demokratik Hongkong, dan aktivis lainnya, ternyata tidak mampu memberikan arah
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
15/72
perjuangan demokrasi menjadikan gerakan Payung Revolusi memperoleh momentum
politiknya sebagai gerakan efektif.
Apa yang akan terjadi terhadap gerakan Payung Revolusi yang berkepanjangan ini masih
menjadi teka-teki. Yang kita pahami, gerakan ini menjadi fantasi yang berkembang secara
liar. Penguasa di Beijing dan Hongkong menganggap gerakan populisme akan
menghancurkan perekonomian yang dibangun dan dijaga secara ketat. Di sisi pelajar dan
mahasiswa, mereka tak memiliki jawaban konkret atas kecurigaan penguasa atas kemurnian
tuntutan melakukan pemilihan langsung.
Di Tiongkok, kelas menengah tumbuh tanpa memerlukan demokrasi dalam pembangunan
selama 30 tahun. Di Hongkong, generasi kelas menengah mendatang khawatir sistem
plutokrasi warisan Inggris tidak mampu memberikan peluang bagi mereka menjalankan
kehidupan modern yang memadai dalam kemewahan berdemokrasi yang membuat rekan
generasi muda di seberang perbatasan iri melihat kebebasan yang dinikmati Hongkong. Inilahdilema demokrasi modern.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
16/72
Bayi Tewas Picu Kepanikan di Mali
BAMAKO, SABTUOtoritas berwenang Mali, Sabtu (25/10), berusaha menenangkankekhawatiran publik atas kemungkinan penyebaran virus ebola. Warga panik karena telah
jatuh korban tewas pertama akibat ebola, yakni seorang bayi yang semula naik bus sejauh
1.000 kilometer untuk mencari pengobatan.
Puluhan orang menumpang bus bersama bayi berumur dua tahun itu. Otoritas Mali pun
mengonfirmasi kematian anak perempuan itu akibat terjangkit virus ebola. Pemerintah mulai
panik karena bakal repot mengidentifikasi orang-orang yang telah menumpang satu bus
dengan korban.
Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mengatakan, untuk mengurangi kekhawatiran atas
wabah ebola, otoritas terkait melakukan berbagai upaya. Kami melakukan segala sesuatu
untuk mencegah kepanikan itu, katanya.
Anak balita perempuan yang dilaporkan tertular penyakit paling mematikan abad ini tewas
pada Jumat. Kini, petugas kesehatan berpacu dengan waktu untuk melacak orang-orang yang
berpotensi pernah melakukan kontak atau duduk dekat dengan anak itu agar virus tersebut
tidak menyebar ke seluruh pelosok Mali.
Dalam momen sedih ini, pemerintah ingin menyampaikan rasa duka yang dalam kepadakeluarga dan mengingatkan warga agar tetap memperhatikan kebersihan karena itu tetap
menjadi cara terbaik agar terhindar dari penyakit ini, ujar Keita.
Darurat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan situasi di Mali dalam keadaan
darurat. Selain ada kemungkinan besar bahwa orang-orang yang satu bus dengan bayi itu
tertular, nenek bayi tersebut sudah menunjukkan gejala penyakit yang sama, yang berarti dia
juga sudah tertular.
Dilaporkan, sang bayi dan neneknya melakukan perjalanan panjang lebih kurang 24 jam.
Mereka pergi setelah pemakaman ibu si bayi di Guinea, salah satu negara yang terkena
dampak terparah virus ebola.
Menurut WHO, mereka bertolak dari Keweni di Guinea dengan singgah di kota Kankan,
Sigouri, dan Kouremale menuju Bamako, ibu kota Mali, untuk pengobatan. Mereka istirahat
di Bamako dua jam, lalu ke Rumah Sakit Kayes di Mali barat daya untuk diobati di sana,
tetapi tak tertolong.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
17/72
WHO mengatakan, telah terjadi pendarahan dari hidung sejak anak dan nenek tersebut di
Guinea. Hal itu berarti besar kemungkinan sang bayi telah menyebarkan penyakit selama
perjalanan hingga ke Mali. Virus ebola terjangkit melalui cairan tubuh, bukan lewat udara.
Pejabat Mali menyatakan, gejala yang dialami anak balita itu saat dalam perjalanan adalah
hal yang paling membuat mereka khawatir. Ini karena di dalam bus ada banyak orang
sehingga kemungkinan penyakit itu menular ke orang lain lebih besar.
Otoritas kesehatan Mali telah mengobservasi 43 orang. Namun, seorang pejabat berwenang
lain di Mali yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, ada sedikitnya 300 orang yang
melakukan kontak dengan anak balita itu.
Mali menjadi negara keenam di Afrika Barat yang tercatat memiliki pasien ebola atau negara
kedelapan di dunia. Dalam laporan terbaru WHO disebutkan, wabah terburuk ebola
menewaskan 4.922 orang, sebagian besar warga Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.Kesuksesan Nigeria dan Senegal dalam mengatasi wabah ebola harus menjadi pelajaran
penting yang diikuti.
Begitu juga dengan kesuksesan Spanyol dan AS dalam merawat pasien yang tertular ebola.
Langkah yang paling penting, menurut WHO, adalah mengisolasi segera penderita. Para
dokter dan paramedis juga harus mematuhi prosedur atau protokol perawatan pasien, antara
lain harus mengenakan sarung tangan, jas penutup seluruh tubuh, dan masker serta mencuci
tangan.
Beberapa sumber diplomatik khawatir akan kemampuan Mali mengatasi penyebaran ebola.
(AFP/AP/REUTERS/CAL)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
18/72
Dana Desa Berpotensi Diselewengkan
Aparat
YOGYAKARTA, KOMPASKomisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan, dana desa
yang mulai dikucurkan tahun depan berpotensi diselewengkan jika tidak disertai dengan
sistem pengawasan memadai. Karena itu, KPK mengajak masyarakat luas ikut mengawasi
pengelolaan dana ini dan aktif melaporkan apabila ada penyalahgunaan.
Dana desa yang jumlahnya sangat besar itu berpotensi disalahgunakan dengan berbagai
modus. Karena itu, pengawasan yang melibatkan masyarakat luas sangat penting, kata
Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP dalam seminarbertema Masa Depan Desa Melalui
Tata Kelola Informasi yang Terbuka dan Partisipatif, di Yogyakarta, Sabtu (25/10).
Berdasarkan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, setiap desa
berhak mendapat alokasi anggaran dari APBN berupa dana desa dan alokasi dana desa.
Besaran dana desa adalah 10 persen dari total dana transfer. Adapun besaran alokasi dana
desa 10 persen dari dana perimbangan yang telah dikurangi dana alokasi khusus. Dalam
Rancangan APBN 2015, jumlah dana transfer Rp 630,9 triliun sehingga alokasi ideal dana
desa Rp 63,09 triliun. Saat ini ada 72.944 desa di Indonesia sehingga setiap desa mendapat
sekitar Rp 865 juta. Namun, APBN 2015 hanya mengalokasikan dana desa Rp 9,1 triliun atau
0,01 persen dari total dana transfer. Artinya, setiap desa hanya bakal menerima Rp 124,75juta. Jumlah itu belum ditambah besaran alokasi dana desa (Kompas, 6/10/2014).
Johan mengatakan, sebelum UU Desa disahkan, perangkat desa tak pernah mengelola
anggaran dalam jumlah sangat besar. Karena itu, pengucuran dana desa berpotensi diwarnai
berbagai masalah. Bisa saja pengelolaan dana desa itu nanti diwarnai kekeliruan, termasuk
yang tak disengaja. Karena belum paham aturan soal dana desa, perangkat desa bisa saja
salah dalam mengelola anggaran itu, katanya.
Dia menambahkan, kekeliruan dalam pengelolaan dana desa juga bisa terjadi secara sengaja,
yakni dengan menyalahgunakan anggaran. Modus korupsi anggaran yang bisa terjadi adalahmark upanggaran dalam suatu proyek dan membuat proyek fiktif.
Sampai sekarang, kan, sistem pengawasan dana desa belum jelas. Kalau APBN, kan,ada
berbagai lembaga yang mengawasi, tetapi kalau anggaran desa siapa yang akan mengawasi
secara langsung? ujar Johan.
Menurut Direktur Eksekutif ICT Watch Donny BU, pengawasan dana desa bisa dilakukan
dengan teknologi informasi, termasuk media sosial. Namun, pengawasan itu terbentur
kemungkinan kriminalisasi pengguna internet. Ada warga yang mengkritik kinerja kepala
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
19/72
daerah lalu dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Itu bisa terjadi
terkait pengawasan dana desa, katanya.(HRS)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
20/72
Cegah Menteri Pelanggar HAM
Rekomendasi Disarankan Juga Terkait Reputasi dalam Kasus Hak Asasi
JAKARTA, KOMPASSejumlah pihak mencemaskan keberadaan beberapa nama
calon menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diduga terlibat kasus
pelanggaran hak asasi manusia. Publik menilai tokoh pelanggar HAM tidak pantas
masuk kabinet.
Komisioner Komisi Nasional HAM Otto Syamsuddin mengatakan khawatir akan masuknya
sejumlah tokoh militer yang disebut terlibat kasus pelanggaran HAM dalam Kabinet
Indonesia Hebat.
Menurut Otto, keberadaan tokoh-tokoh tersebut bakal menghambat proses penegakan hukum,
khususnya di bidang HAM. Tak hanya Komnas HAM, pesimisme itu juga diyakini
menghinggapi pikiran para aktivis di bidang tersebut.
Saya kira bukan saya saja, tetapi semua teman aktivis cenderung menjadi pesimistis
terhadap kemungkinan penegakan hukum atas kasus pelanggaran HAM yang sudah selesai
diberkas oleh Komnas HAM, ujar Otto saat dihubungi, Sabtu (25/10).
Pihaknya, ujar Otto, tidak merekomendasikan dua nama tokoh militer yang disebut-sebut
masuk kabinet JKW-JK, yakni Wiranto dan Ryamizard Ryacudu. Kalau seperti status yangdiberikan KPK, ya dari kami merah jambu. Tidak recommended(direkomendasikan). Untuk
keduanya, kata Otto lagi.
Hanya saja, Komnas HAM tak pernah dimintai pendapat mengenai rekam jejak semua calon
menteri dalam kabinet JKW-JK. Padahal, Komnas HAM sebenarnya sudah memberikan
masukan kepada tim JKW-JK ketika tim tersebut masih berada di rumah transisi.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi memberikan tanda merah dan kuning bagi
calon menteri yang berpotensi menjadi tersangka atau yang mungkin bermasalah dengan
hukum pada masa mendatang.
Menurut Otto, Wiranto diduga bertanggung jawab terhadap dugaan pelanggaran HAM pada
masa Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh. Selain itu, di Komnas HAM, Wiranto terkait
kasus Mei 1998 yang masih perlu dituntaskan dan kasus dugaan pelanggaran HAM di Timor
Leste.
Otto menambahkan, Komnas HAM memang belum melakukan penyelidikan mengenai
dugaan pelanggaran HAM pada masa darurat militer di Aceh, khususnya terkait dengan
Ryamizard yang pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 2003. Namun, Otto
menegaskan, pihaknya berencana membuka kasus DOM di Aceh.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
21/72
Ada rencana untuk membuka kasus itu. Namun, itu memang agak sulit karena masanya
(masa DOM) memang panjang, dari 1989 hingga 2005, kata Otto.
Buka konsep ke publik
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris
Azhar menegaskan, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla seharusnya bisa
membuka konsep kabinetnya ke masyarakat, bukan hanya menyatakan kerja dan kerja.
Kebingungan itu saat ini sangat terlihat dan tersandera oleh negosiasi politik. Idealnya,
Jokowi menegaskan ketaatannya pada hukum. Oleh karena itu, bukan hanya soal KPK dan
korupsi, melainkan juga soal HAM, pajak, dan sebagainya. Kita patut menyesali, mengapa
baru menjaring nama saat ini? Ke mana saja kerja Tim Transisi? ujar Haris.
Padahal, kata Haris, ada waktu yang cukup sebelum presiden dan wakil presiden dilantikuntuk menyeleksi nama-nama menteri. Lebih parah lagi, ternyata ada nama-nama yang
terkategori cacat dalam penegakan HAM di kabinet sehingga bisa dinilai tidak layak,
dalam hal ini Wiranto dan Ryamizard.
Kami mengusulkan agar Jokowi segera merevisi nama-nama bermasalah, seperti Wiranto
dan Ryamizard. Kami juga meminta Komnas HAM merekomendasi nama yang tidak layak,
selain dari KPK. Saya mengimbau agar nama-nama yang relatif layak masuk seperti Saldi
Isra, Teten Masduki, dan Andrinof Chaniago menolak masuk kabinet jika masih ada nama-
nama yang korup dan pelanggar HAM, kata Haris.
Senada dengan Haris, Direktur Eksekutif Indo Strategi Andar Nubowo berharap Jokowi tegas
dan konsisten menggunakan hak prerogatifnya sebagai pemegang kedaulatan rakyat serta
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden sebaiknya memilih menteri yang
bebas dari korupsi sekaligus tak terkait kejahatan atau pelanggaran HAM. Karena itu, selain
catatan dari KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, sebaiknya perlu
dipertimbangkan juga masukan dari Komnas HAM.
Dengan catatan-catatan tersebut, Jokowi punya argumen kuat untuk menolak calon-calon
yang bermasalah karena terkait indikasi korupsi atau kejahatan pelanggaran HAM. Pada saatbersamaan, Presiden tetap perlu membangun silaturahim dan komunikasi politik, tetapi bukan
transaksional, katanya.
Ketua Presidium Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin, menambahkan,
kabinet harus diisi tokoh-tokoh bersih, baik bersih dari korupsi maupun pelanggaran HAM.
Bukan orang-orang oportunis dan mereka yang memainkan kepentingan mafia. Pernyataan
itu diungkapkan Yamin dalam konferensi pers relawan Jokowi yang tergabung dalam
Gerakan Rakyat 20 Oktober (Geruduk), Sabtu.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
22/72
Jumpa pers bertema Kabinet Satu Suara Rakyat itu digelar di Jakarta. Selain Seknas
Jokowi, hadir pula wakil dari Pro-Jokowi, Jokowi Advanced Social Media Volunteer
(Jasmev), dan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera).
Dalam jumpa pers itu, sejumlah wajah petinggi TNI seperti Wiranto dan Ryamizard
ditampilkan di layar lebar. Demikian pula sejumlah foto kekerasan yang dilakukan oleh
tentara terhadap rakyat sipil.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
23/72
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
24/72
dari hasil Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan serta Komisi Pemberantasan
Korupsi, paparnya.
Sementara itu, rencana pimpinan DPR yang hari Sabtu akan menemui Presiden Jokowi, untuk
menyerahkan hasil pertimbangannya terkait perubahan nomenklatur kementerian, urung
dilakukan.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menjelaskan, DPR masih membahas pertimbangan
yang akan diberikan kepada Presiden terkait penggabungan ataupun pemisahan sejumlah
kementerian. Pertimbangan akan disampaikan pada Minggu siang di Istana.
Menurut Taufik, penggabungan dan pemisahan kementerian punya keterkaitan sejumlah isu.
Pemecahan dan penggabungan kementerian, misalnya, memengaruhi persoalan budgeting
dan personalia birokrasi, termasuk penempatan posisi eselon I dan II, ujarnya.
Penggabungan dan pemisahan kementerian akhirnya juga berkaitan dengan substansial atau
bidang yang diurus oleh kementerian bersangkutan.
Terkait dengan seleksi menteri, Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR Saleh Husin juga
dipanggil untuk bertemu Jokowi. Ia ditelepon Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto
Kristiyanto. Pak Jokowi dan saya bicara soal usaha minuman selain menyinggung industri,
ungkapnya. (ATO/HAR)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
25/72
Sulitnya Cari Orang Bersih...
Minggu (26/10) pukul 16.00, di Kompleks Istana, Presiden dan Wakil Presiden Joko Widododan M Jusuf Kalla berencana mengumumkan susunan kabinetnya. Pengumuman itu akan
mengakhiri rasa penasaran dan sejumlah ketidakpastian masyarakat terhadap sejumlah nama
yang sejak pelantikan 20 Oktober lalu disebut-sebut dan dipanggil bakal menjadi calon
menteri.
Jika setelah dilantik 10 tahun silam SBY-JK langsung mengumumkan kabinetnya tengah
malamdemikian juga SBY-Boediono mengumumkan kabinetnya sehari setelah
pelantikanJoko Widodo-Jusuf Kalla (JKW-JK) baru enam hari kemudian
mengumumkannya. Tentu JKW-JK punya alasan sendiri. Toh, JKW-JK juga tak menyalahiUndang-Undang Kementerian Negara yang menetapkan waktu 14 hari sejak pelantikannya
oleh MPR.
Tak heran jika Koordinator Kontras Haris Azhar pernah meminta JKW-JK membuka konsep
mereka memilih menteri agar tak tersandera negosiasi politik berbagai kepentingan, termasuk
pelanggar HAM. Hal senada disampaikan Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis ICW
Firdaus Ilyas yang khawatir proses seleksi dibajak oleh kepentingan mafia.
Lalu, apa yang membuat JKW-JK lama menyusun kabinet? Dari proses yang selama ini
terjadi, tampaknya tak mudah keduanya mencari orang bersih untuk bersama-samamendayung perahu ke tujuan jika orang tersebut tak hanya terindikasi korupsi, apalagi
korupsi, tetapi juga tak bersih dari pelanggaran HAM, kepentingan partai politik, mafia
hitam, dan pribadi pemburu rente.
Dari 200-an nama yang disaring relawan sejak semula, diseleksi tinggal 60-an orang, dan
terakhir tinggal 46 nama. Setelah pelantikan, baru kami saring Senin (20/10) sampai tengah
malam jadi 43 nama. Itulah yang dikirim ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuannya, kami cari
orang bersih, meskipun harus bongkar pasang, ujar Kalla, Sabtu (25/10), kepadaKompas.
Guru Besar UIN Azyumardi Azra berpendapat, langkah Jokowi-Kalla meminta masukan
KPK dan PPATK merupakan langkah positif untuk mengecek integritas calon sebelum
menjabat. Langkah itu bisa jadi modal membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih, ujarnya.
Ke depan, langkah itu memang bisa menjadi tradisi agar para menteri tak tersandung kasus,
seperti Suryadharma Ali dan Jero Wacik serta Andi Mallarangeng meskipun mereka
menandatangani pakta integritas di era SBY-Boediono.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
26/72
Dari hasil klarifikasi PPATK dan KPK, dari 43 nama yang semula diusulkan JKW-JK,
delapan nama diberi tanda merah dan kuning, yang artinya jangan dipilih karena
terindikasi korupsi, kecuali bertanda hijau yang berarti bersih. Setelah itu, JKW-JK
mengajukan lagi 24 nama untuk diklarifikasi. Hasilnya, beberapa nama masih terganjal
indikasi korupsi.
Sabtu malam, klarifikasi KPK dan PPATK juga masih ditunggu oleh JKW-JK. Tak mudah
memang mencari orang bersih.... (WHY/OSA/HAR)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
27/72
Kebinekaan Tangkal Radikalisme
JAKARTA, KOMPASSolidaritas umat untuk kebinekaan penting guna menangkal ataumelawan paham radikal dan terorisme, termasuk Negara Islam di Irak dan Suriah. NIIS
tergolong kelompok teroris dan memiliki ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, UUD
1945, serta tidak mengakui keberagaman sehingga dapat mengancam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal Ngakan Gede Sugiartha
dalam Rapat Kerja III Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Sabtu (25/10),
di Jakarta.
ISIS (NIIS) bukan masalah agama, melainkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Upaya melawan ISIS yang mulai menanamkan pengaruh, termasuk di Indonesia, butuh
solidaritas umat Islam untuk kebinekaan, kata Sugiartha.
Indonesia, lanjut Sugiartha, menjadi target perkembangan NIIS karena mayoritas penduduk
di Indonesia adalah Muslim, selain memang ada kelompok radikal di Indonesia. Beberapa
orang Indonesia juga bergabung dengan NIIS. Jika kembali ke Indonesia, mereka berbahaya.
Oleh karena itu, menurut Sugiartha, GAMKI sebagai organisasi kaum muda perlu
meningkatkan kebersamaan demi bangsa, tanpa membedakan suku, agama, ras, danantargolongan (SARA).
Sugiartha mengatakan, keikutsertaan elemen masyarakat penting untuk membantu menangani
dan mencegah meluasnya kelompok radikal. Kelompok radikal dan terorisme sudah menjadi
fenomena global dan kejahatan transnasional.
Aparat TNI, ujar Sugiartha, memang memiliki tugas selain perang, termasuk penanggulangan
terorisme. Namun, dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, ada klausul
tambahan bahwa tugas TNI selain perang dapat dilakukan atas keputusan politik DPR. Jadi,
kepala dilepas, ekor dipegang, katanya.
Meskipun demikian, kata Sugiartha, jajaran TNI tetap melakukan berbagai upaya dan trik
untuk mencegah terorisme dan paham radikal. Namun, ia tidak menyebutkan trik-trik yang
dilakukan TNI.
Secara terpisah, Ketua Umum GAMKI Michael Wattimena mengatakan, kelompok-
kelompok radikal yang mendesak penutupan gereja-gereja dengan alasan tidak memiliki izin
melemahkan soliditas kehidupan berbangsa.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
28/72
Kalau itu menjadi ciri hidup berbangsa, bangsa (Indonesia) berjalan ke arah yang salah,
bahkan menuju ambang perpecahan, kata Michael. (FER)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
29/72
London di Awal Musim Gugur
Angin berembus cukup kencang menggoyang pepohonan ketika menjelang senja di Hyde
Park, London, Inggris, medio September lalu. Sinar jingga mentari menerpa gerombolan
angsa yang berenang di kolam. Hyde Park, taman kota terbesar di London, juga ramai oleh
beragam aktivitas warga dan wisatawan yang menikmati sisa kehangatan musim panas. Di
salah satu sudut taman, sebuah panggung berdiri untuk persiapan konser musik. Saat cek
suara pada sore itu, lagu berjudul September dari kelompok jazz legendaris Earth, Wind &
Fire mengentak dan menggema ke penjuru taman.
Seperti kebanyakan wilayah Eropa lainnya, saat memasuki September merupakan awal
musim gugur di London. Meskipun masih ada sinar matahari, embusan angin dan perubahanmusim membuat hawa terasa sejuk sepanjang hari, dengan suhu rata-rata 10-20 derajat
celsius. Aktivitas warga London pada awal musim gugur ini banyak digunakan untuk
menikmati kehangatan matahari yang masih tersisa. Taman-taman kota selalu penuh
menjelang senja. Dedaunan pohon maple di taman beterbangan tertiup angin hingga terkulai
ke bumi.
Sementara itu, di pusat perbelanjaan Oxford Street, hilir mudik pejalan kaki dan pesepeda
meramaikan suasana persiapan gelaran London Fashion Week. Perpaduan arsitektur
bangunan tua yang menjadi gerai serta butik-butikfashionmodern di kawasan itu
meneguhkan London sebagai kota desain dan mode. Kafe dan bar di pusat kota juga ramai di
kala senja. Para pekerja banyak menghabiskan waktu sepulang kerja untuk minum bir dan
nongkrongmenikmati cuaca yang masih bersahabat.
Musim gugur masih akan berlangsung hingga November, sebelum memasuki musim dingin.
Pepohonan pun belum merontokkan semua daunnya. Cuaca sejuk dan hangat yang bersahabat
menjadi teman perjalanan menikmati London.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
30/72
Becermin pada Rimbang Baling
Oleh: Ichwan Susanto
RIMBANG Baling, suaka margasatwa di Riau, bagai benteng terakhir eksistensi
harimau sumatera, kucing besar eksotis yang tersisa. Namun, hutan hujan tropis
minoritas di bumi Lancang Kuning yang umumnya berlahan gambut itu terus
digerogoti. Perambahan, pembakaran, penambangan batubara, hingga perburuan
harimau kian melukai tubuh hutan.
Jangan bayangkan berbagai ancaman itu hanya di pelosok hutan. Di pinggir jalan dari
Kuantan Singingi, sekitar 15 menit dari batas suaka margasatwa, pekan lalu, bibit kelapa
sawit siap ditanam. Para pekerja borongan menanamnya.
Aktivitas itu merupakan pembuka dari perjalanan WWF Indonesia bersama Johny Lagawurin
(BKSDA Riau) dan Marco Lambertini (Dirjen WWF Internasional). Masuk lebih dalam ke
Rimbang Baling, kanan-kiri jalan ditumbuhi kelapa sawit berusia sekitar lima tahun.
Melewati hutan tanaman industri (HTI) akasia dan eukaliptus, berdiri perusahaan bubur
kertas yang tanpa pos penjaga. Rombongan dihadapkan pada lahan sisa terbakar. Pada
hamparan lahan puluhan hektar itu tampak hijau daun akasia setinggi lutut menyeruak di
antara arang batang-batang pokok dan ranting tanaman hutan.
Bagaimana mungkin hal itu terjadi di kawasan konservasi yang dilindungi negara? Bukan
hanya mungkin, melainkan juga mengejutkan. Suaka margasatwa seluas lebih dari 140.000
hektar itu seperti tanpa penjagaan, pengawasan, apalagi patroli.
Awalnya, kawasan konservasi Suaka Margasatwa (SM) Bukit Rimbang-Bukit Baling dijaga
tiga polisi kehutanan (polhut) dari Brigade Beruang. Namun, beberapa waktu lalu, satu di
antara mereka melanjutkan studi, sedangkan dua petugas lainnya sering ditarik ke Pekanbaru,
markas BKSDA Riau.
Kami masih sangat kekurangan personel, kata Johny Lagawurin, Kepala Bidang Wilayah IRengat BKSDA Riau. Total 300 polhut Kementerian Kehutanan (Kemenhut) di Riau
(Statistik Kehutanan 2013) harus melindungi 16 kawasan konservasi di Riau dan Kepulauan
Riau.
Berdasarkan data Kemenhut, sekitar 10.000 polhut menjaga 130 juta kawasan hutan. Artinya,
setiap polisi hutan menjaga 13.000 hektar hutan. Mustahil.
SM Rimbang Baling dengan luas hampir dua kali Singapura merupakan habitat harimau
sumatera, macan dahan, kucing batu, kucing emas, dan kucing congkok, bunga bangkai
rafflesia merah putih (Rafflesia hasseltii), dan kambing hutan sumatera (Capricornis
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
31/72
sumatrensis sumatrensis) yang keberadaaannya di Taman Nasional (TN) Bukit Barisan
Selatan tak ditemukan lagi. Bagi harimau sumatera, Rimbang Baling adalah area kritis-
strategis yang juga lalu lintas utara-selatan di Bukit Barisan.
Pada 1980-an, hutan Rimbang Baling pernah terhubung dengan TN Bukit Tiga Puluh dan TN
Tesso Nilo. Kini, koridor kawasan konservasi itu dicaplok perkebunan sawit.
Di tengah kondisi itu, keberadaan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), indikator
kunci kesehatan ekosistem hutan Riau, jumlahnya terus merosot. Pada 1970-an, ada sekitar
1.000 harimau sumatera di Riau, kini sekitar 60 ekor.
Di Sumatera, jumlah harimau sumatera diprediksi 200-300 ekor. Di Rimbang Baling, jumlah
satwa terancam punah oleh Badan Konservasi Dunia (IUCN) itu sekitar 15 ekor.
Spesialis pemantauan harimau pada WWF Indonesia Sunarto menjelaskan, hutan RimbangBaling merupakan pertemuan ekosistem hutan di Sumatera bagian utara dan selatan.
Ekosistemnya cukup unik, menjadi pertemuan antara dataran rendah dan dataran tinggi.
Intinya (wilayah) ini paling kaya (keanekaragaman hayati), ujarnya. Dataran rendah
Rimbang Baling, yang berbatasan dengan Sumatera Barat, pernah menjadi habitat gajah
sumatera yang dipindahkan untuk mengamankan proyek pembangkit listrik.
Ancaman dan peluang
Kondisi Bukit Rimbang Bukit Baling belum separah TN Tesso Nilo yang lebih dari separuhluasnya berupa kebun sawit. Namun, ekstensivikasi perkebunan, pertambangan, dan
perburuan liar meningkat di kawasan konservasi itu.
Sunarto mengatakan, ancaman ekspansi petambangan dan perkebunan terjadi dengan skala
besar dan masif di sisi timur. Di sisi ini ada ekspansi sawit dan HTI akasia, serta
pertambangan batubara dan emas, ujarnya.
Di sisi utara kawasan suaka margasatwa, banyak ekspansi perkebunan kelapa sawit dan karet
rakyat berskala kecil. Akses jalan perkebunan, HTI, dan pertambangan merupakan jalur
pemburu memasang jerat harimau.
Selain jadi ancaman, keberadaan HTI perusahaan dan perkebunan di sekeliling Rimbang
Baling dinilai bisa menjadi kekuatan untuk melindungi harimau. Caranya adalah mewajibkan
perusahaan menjaga kawasan hutannya. Hal itu dilakukan dengan menempatkan penjaga dan
pos penjagaan yang membatasi perambah dan pemburu harimau memanfaatkan jalan akses
perusahaan.
Perusahaan juga bisa menjadikan sebagian HTI sebagai koridor penghubung Rimbang Baling
dengan kawasan konservasi lain di sekelilingnya. Berdasarkan temuan WWF Indonesiabersama mitranya, harimau melintasi kebun sawit dan HTI yang ditumbuhi belukar.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
32/72
Koridor itu menjadi jalur lalu lalang harimau sekaligus menghindarkan perkawinan sedarah
yang merusak mutu keturunan.
Ancaman bagi harimau di Riau jelas nyata. Senyata melintasi tepian Rimbang Baling.
Namun, bukan berarti tiada harapan perbaikan. Mulailah sekarang.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
33/72
Mei di Tegalparang...
TANGGAL 12 Mei 2014, siang itu, markas Wahana Lingkungan Hidup Indonesia di JalanTegalparang, Jakarta Selatan, disambangi Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Joko Widodo.
Secara khusus, Jokowi, yang masih calon presiden, berbincang dan banyak mendengar
perspektif Walhi atas persoalan-persoalan lingkungan termutakhir. Pertemuan berlangsung
tertutup.
Seusai pertemuan, Direktur Eksekutif Walhi Abetnego Tarigan menyatakan, pihaknya
meminta isu lingkungan hidup diperkuat jika Jokowi terpillih sebagai presiden. Bayangannya,
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) punya kewenangan kuat, sumber daya cukup, dan
kemampuan mencegah kerusakan lingkungan, menegakkan hukum, dan memberdayakan
masyarakat.
Hingga Oktober 2014, keyakinan aktivis bahwa isu lingkungan akan memperoleh perhatian
lebih menjadi kuat. Jokowi, yang mengutus Wakil Ketua Tim Transisi Anies Baswedan pada
Konferensi Nasional Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam yang diadakan Walhi, 14
Oktober 2014, menyatakan, berkomitmen memperkuat kelembagaan lingkungan hidup secara
mendasar dalam pemerintahan yang akan datang.
Namun, kebijakan kini, setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke-7 dinilai mengejutkan.
KLH akan dilebur dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Terlepas siapa yang akanmemimpin kementerian itu, muncul pesimisme komitmen memperkuat lembaga kementerian
lingkungan hidup.
Peleburan kedua kementerian itu dinilai tak mencerminkan penguatan isu lingkungan hidup.
Justru tertangkap kesan mereduksi peran dan fungsi KLH hanya terkonsentrasi pada wilayah
hutan.
Padahal, soal lingkungan hidup jauh lebih luas. Ada perencanaan tata ruang, kajian
lingkungan hidup strategis, penerbitan izin lingkungan, pencemaran industri, perubahan
iklim, hingga pangan transgenik. Itu belum semuanya.
Dalam tataran institusional, KLH itu semangatnya konservasi, sedangkan kehutanan
memberi kesempatan pemanfaatan kawasan hutan. Jelas bertabrakan pada tataran
institusional dan fungsional jika disatukan, kata Deni Bram, pengajar hukum lingkungan
Universitas Tarumanagara, Jakarta, akhir pekan lalu.
Secara teknis dan penerapannya, penggabungan seluruh tugas dan fungsi Kemenhut ke dalam
KLH dinilai sebagai kebijakan berisiko. Kementerian baru perlu waktu lama beradaptasi
menata ulang, retrukturisasi organisasi, serta memadukan 17.000 karyawan Kemenhut dan1.200 karyawan KLH.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
34/72
Penataan ulang struktur 5 direktorat jenderal, 2 badan, 5 pusat, 5 biro di bawah sekretariat
jenderal, dan 5 inspektorat di bawah inspektorat jenderal, serta 19 direktorat, 44 balai, dan
ratusan UPT lainnya di Kemenhut dengan 7 kedeputian dan 6 pusat pengelolaan ekoregional
di KLH jelas bukan pekerjaan mudah. Risikonya, kinerja kementerian akan lambat dengan
postur sangat gemuk. Itu jauh berbeda dengan semboyan Jokowi, yakni bekerja, bekerja, danbekerja.
Satu-satunya jejak mengapa dua kementerian itu dilebur mungkin terendus dari fokus
Jokowi saat pertemuan kala itu. Persoalan konflik lahan hutan (tenurial) menjadi topik yang
ia sorot. Konflik yang terkaitsumber daya alam dan agraria ini banyak sekali dan harus
diselesaikan, katanya ketika itu (Kompas, 13/5). (ICH)
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
35/72
Gebyar-gebyar Arkarna
Oleh: Mohammad Hilmi Faiq
ARKARNA, kelompok musik asal Inggris itu, ikut tampil dalam Syukuran Rakyat
Konser Salam Tiga Jari di Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10). Kami datang
bukan untuk uang, melainkan untuk sesuatu yang jauh lebih besar. Ini detik-detik
bersejarah bagi Indonesia dan kami perlu hadir di sini, kata Arkarna.
Ollie Jacobs, vokalis Arkarna, mengerti benar psikologi penonton konser Salam Tiga Jari.
Setelah menyanyikan lagu Life is Free, sebagai penutup konser Ollie membawakan
sepotong lagu Gebyar-gebyar milik Gombloh. Menyatulah rakyat dalam satu kor massal,
Indonesia merah darahku, putih tulangku. Bersatu dalam semangatmu.
Kompasberbincang-bincang dengan awak Arkarna, Matt Hart dan Ollie Jacobs, Sabtu
(25/10) siang, di Jakarta. Mereka menuturkan kesannya tentang Konser Salam Tiga Jari dan
atmosfer warga yang begitu meluap-luap gembira menikmati konser syukuran untuk hadirnya
presiden baru negeri ini.
Kami sangat suka Jokowi. Dia ini model orang yang dapat mengubah Indonesia, kata
gitaris Arkarna, Matt Hart, didampingi vokalis Ollie Jacobs.
Negara mana pun, kata Ollie, akan beruntung dipimpin orang seperti dia. Bagi merekaberdua, Jokowi merupakan sosok yang begitu ramah dan dapat menerima semua keluhan
orang. Dia meluangkan waktu untuk melihat langsung kondisi masyarakat.
Dia juga bersedia naik panggung bersama kami. Kami mengamati dan berpikir ternyata ada
orang seperti Jokowi. Ini luar biasa. Indonesia mempunyai masa depan yang bagus bersama
Jokowi, kata Ollie.
Waktu menjadi gubernur, Jokowi sempat naik panggung bersama Arkarna dalam Arkarna
Party Tour 2013 di Jakarta. Inilah antara lain yang mendorong Arkarna bersedia datang
jauh-jauh dari Inggris dan tampil secara gratis di Konser Salam Tiga Jari di Monas. Begitumendapat konfirmasi dapat tampil di panggung Salam Tiga Jari, Matt dan Ollie langsung
menyiapkan diri terbang ke Jakarta. Sabtu (18/10) sore mereka tiba, Minggu malam cek tata
suara (check sound) dan Senin malam tampil menghibur rakyat.
Aspirasi politik
Meskipun Ollie tak tuntas menyanyikan lagu Gebyar-gebyar, potongan lagu itu
menghangatkan suasana. Ollie begitu fasih melafalkan potongan lirik itu. Tepuk tangan
membahana. Malam itu, Arkarna menyudahi tampilannya setelah lagu So Little Time, lagu
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
36/72
yang memopulerkan Arkarna. Lagu ini cukup familiar di Indonesia sehingga tak sedikit yang
turut bernyanyi malam itu.
Ollie menjelaskan, ide menyanyikan lagu Gebyar-gebyar lahir dari pemikiran bahwa
Arkarna ingin memberi sesuatu yang lebih dari sekadar terima kasih atau halo kepada
rakyat Indonesia. Dia lalu bertanya dan dikasih tahu beberapa lagu oleh temannya di Jakarta.
Ketika mendengar lagu Gebyar-gebyar, Ollie menilai ini seperti lagu kebangsaan. Lagu
Gebyar-gebyar dinilai Arkarna akan dapat meningkatkan semangat, dan mereka memilih
lagu yang dipopulerkan Gombloh, penciptanya sendiri.
Sekitar dua hari Ollie menghafalkan lirik itu, terutama pelafalannya. Ternyata dahsyat.
Penonton begitu antusias menyanyikannya. Dia merasa itu salah satu momentum yang
membahagiakan dalam hidupnya sebagai anak band.
Ketika menyanyikan lagu itu, Ollie sempat menoleh ke Matt untuk kasih kode apakah sudahbagus pelafalan. Lalu terdengar penonton teriak, Bagus banget nyanyinyaaa....!
Ollie terperangah ketika mengetahui konser itu dihadiri 150.000 orang dan mereka bernyanyi
bersama lagu patriotik itu. Kami seperti menyatu dengan penonton saat itu, kata Ollie.
Ollie dan Matt atas nama Arkarna berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang
memberi kesempatan mereka bernyanyi di atas panggung bersejarah itu. Mereka juga
meminta maaf karena tidak dapat menyanyikan lagu Gebyar-gebyar hingga usai lantaran
keterbatasan waktu. Mereka diberi waktu 15 menit di atas panggung.
Melihat antusiasme penonton yang begitu besar di Monas, Matt dan Ollie sepakat bahwa
musik menjadi medium yang efektif untuk mencurahkan aspirasi politik. Mereka melihat
pemimpin dan rakyat terhubung secara kuat dalam pentas musik seperti dalam Konser Salam
Tiga Jari. Ini satu bukti bahwa ketika aspirasi politik tersendat, musik menjembataninya tanpa
pembatas birokrasi.
Naik bajaj
Matt dan Ollie berada di Jakarta hingga Minggu (26/10). Selama di Jakarta, jadwal mereka
lumayan padat, terutama memenuhi undangan wawancara sejumlah media. Yang
menjengkelkan bagi mereka adalah kemacetan Jakarta. Namun, mereka punya cara untuk
mengatasinya. Salah satunya dengan menyewa bajaj. Saya rasa kemacetan Jakarta ini sangat
parah, tetapi bajaj bisa membantu kami, hehe, kata Matt.
Mereka juga berwisata kuliner khas Indonesia. Ollie sangat terkesan dengan bebek goreng,
sate ayam, dan nasi goreng. Rasanya enak sekali dan tidakbegitu pedas karena saya tidak
suka pedas, ujarnya.
Adapun Matt tak dapat melupakan kelezatan mi goreng. Di negaranya, Inggris, Mattbeberapa kali makan mi. Tetapi baginya, rasa mi di Inggris cenderung tawar dan artifisial.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
37/72
Begitu mencicipi mi goreng di Jakarta, Matt jatuh cinta dengan aroma, rasa, dan bentuknya.
Mi goreng yang sedap dan berempah itu membuatnya makin suka Indonesia.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
38/72
Kucing Kampung, Tidak Kampungan
Oleh: Lasti Kurnia
INI kucing Russian Blue, ya? British Shorthair? Ini kucing kampung? Begitulah
berulang kali pertanyaan dilontarkan terhadap Xander yang meringkuk manja di
lengan Evita Effendi. Bolak-balik Evita meyakinkan bahwa kucingnya yang berwarna
abu-abu itu adalah kucing lokal tulen alias kucing kampung.
Xander memang terlihat gagah menggemaskan. Berbulu abu-abu dengan warna putih pada
bagian leher bawah hingga perut, kucing itu sepintas memang mirip ras Russian Blue dan
British Shorthair yang berbulu pendek dan mendunia dengan warna khas abu-abu.
Tak hanya Xander, status kampung kucing lokal lain bernama Zsa Zsa milik Sandy
Darmowinoto juga sering diragukan. Zsa Zsa berwarna belang tiga, yaitu kuning, coklat, dan
putih. Jelas-jelas bulunya pendek, tapi ada saja yang bertanya apakah dia ras Anggora, kata
Sandy.
Xander dan Zsa Zsa adalah sejumlah kucing kampung yang ikut dalam kampanye Cats on
Street di area hari tanpa kendaraan bermotor di Jakarta, September lalu. Sekitar 30 kucing
kampung yang tergabung dalam sejumlah komunitas peduli satwa dan dikoordinasi oleh
Cats United unjuk diri sambil berolahraga bersama para pemiliknya.
Kami mau menunjukkan bahwa kucing kampung itu bukan hama. Kucing kampung jika
dirawat dengan baik tidak kalah cakep dibandingkan kucing ras luar, ungkap Diah Ayu
Sekararum, salah satu anggota panitia dari Cats United.
Selain tidak kalah ganteng, kucing kampung dengan segala keunikannya bahkan bisa menjadi
selebritas kucing. Begitulah pengalaman Diah dengan kucingnya yang bernama Pacoh Ade.
Kucing kampung berwarna hitam-putih dengan tompel atau bulu warna hitam di sekitar
matanya itu eksis di dunia maya.
Pacoh Ade mempunyai akun Facebook dengan 3.720 pengikut dan Twitter dengan 295pengikut. Dan dua buku, yaituPacoh: Ketika Kucing BicaradanPacoh and Friends.
Keduanya terbit tahun 2013, ujar Diah bangga.
Pacoh tidak tenar sendirian. Dung Dung, kucing lain selain Zsa Zsa yang dimiliki Sandy
Darmowinoto, bahkan lebih berkibar di dunia maya. Dung Dung punya 4.996 pengikut pada
akun Facebook. Dan, pada masa kehebohan pemilu presiden Juli lalu, Dung Dung didaulat
memegang piala sebagai presiden kucing di komunitas pencinta kucing lokal di dunia maya.
Tidak kampungan
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
39/72
Pacoh, Dung Dung, Xander, dan Zsa Zsa adalah bukti bahwa kucing lokal boleh saja dibilang
kampung, namun penampilan dan prestasinya tidak harus kampungan. Para pencinta
kucing kampung ini ingin mengangkat harkat kucing lokal yang sering dianggap sebelah
mata, kerap dianiaya di jalan, dan seakan harus disingkirkan layaknya hama.
Sedih mengingat mereka di jalan kerap disiksa, disiram air, atau ditendang. Bahkan lebih
parah lagi, kami pernah menolong kucing yang kakinya lumpuh karena karet yang melilit di
kaki dan tak dapat dilepaskan oleh si kucing, kata Thrynsi Adisty, penyayang kucing.
Adisty memelihara 19 kucing lokal, sebagian besar kucing dewasa yang diselamatkan dari
jalan atau anak kucing yang dibuang orang. Ia merawat kemudian mencarikan orang yang
mau mengadopsi kucing sebagai hewan peliharaan di rumah.
Orang bilang kucing kampung itu bau, bulunya jelek, bulukan, dan kotor. Tapi, pada intinya
tidak peduli apakah itu kucing ras luar atau lokal jika diberi makan yang baik dan sehat,dimandikan, dan dirawat pasti akan cantik, lanjut Adisty.
Lalu bagaimana dengan anggapan bahwa kucing kampung bertabiat buruk, seperti sering
mencuri makanan? Menurut para pencinta kucing ini, ras kucing apa pun, baik lokal maupun
luar, sama saja. Kucing di jalanan karena tak ada yang memberi makan dan lapar akan
mengambil makan yang terlihat di depan mata. Tidak ada konsep mencuri dalam alam
berpikir kucing.
Perbedaan memelihara kucing lokal dan ras luar, menurut para pencinta kucing ini, hampir
tidak ada. Namun, mereka rata-rata berpendapat, kucing lokal cenderung lebih gesit dan
atletis. Seperti pengalaman Kinanti, pemilik kucing lokal bernama Kincess Cess. Kincess itu
bisa lompat tembok setinggi 3 meter dengan sekali lompat, tanpa panjatan, ujar Kinanti.
Para pemilik kucing lokal ini memperlakukan kucingnya seperti anggota keluarga. Tinggal di
dalam rumah, bebas bermain, dan tidak dikurung di kandang. Baik jantan maupun betina
bebas bermain bersama karena semua telah disteril. Kucing yang telah disteril akan lebih
gemuk dan betah di rumah, juga tidak pipis (spraying) sembarangan. Steril sangat penting
karena jumlah kucing lokal di jalan sudah berlebihan. Karena overpopulasi ini, orang tidak
menghargai kucing kampung, kata Sandy prihatin.
Tentang tidak dihargainya kucing kampung, Milza Soekamto, pencinta kucing lokal, menjajal
cara yang bisa dibilang cukup ekstrem. Milza mengadopsi dua kucing yang bagi kebanyakan
orang dianggap tidak layak untuk diadopsi. Kedua kucing itu bernama Kuro dan Gus Nur.
Kuro dulu berkeliaran di sebuah permukiman dan hendak disingkirkan warga karena
penampilannya sungguh tak sedap dipandang mata. Saat itu, tubuhnya penuh luka dan hampir
tak berbulu karena mengidap skabies, penyakit kulit akibat serangan tungau di bawah
permukaan kulit. Sementara itu, Gus Nur adalah kucing yang buta sejak lahir karena serangan
virus.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
40/72
Pada ajang Cats on Street, Milza membawa foto masa lalu Kuro dan Gus Nur sebagai bukti.
Keduanya kemudian menjadi bintang pada acara tersebut. Banyak yang tidak percaya melihat
perubahan keduanya. Sebuah bukti bahwa kucing kampung pun bisa tampil gagah dan cantik.
Meooong...!
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
41/72
UDARASA
Politik Berlebihan
Oleh: Garin Nugroho
PEMERINTAHAN yang baik, jika politik tidak segalanya, bekerja dengan diam serta tidak
riuh, namun kebijakannya menghasilkan riuh-rendah kebangkitan beragam profesi
masyarakat dalam dinamika yang semakin kompetitif. Catatan sederhana ini dilontarkan
politikus senior yang bersahaja dalam sebuah diskusi terbatas tentang produktivitas dan
politik.
Catatan tadi mendorong saya membuka catatan harian yang menunjukkan bahwa era serba
politik pasca reformasi justru berbanding terbalik dengan produktivitas kompetitif bangsa.
Dengan kata lain, meski biaya politik yang ditanggung rakyat sangat mahal dan melelahkan
(lebih 500 pilkada, tiap empat hari menjalankan satu pilkada), namun politik Indonesia sering
disebut demokrasi bincang-bincang alias tontonan bukan kerja.
Simaklah, di tengah era serba berita politik, terjadi impor lebih 39 hasil bumi populer (cabai,
garam, beras, dan lain-lain); pendapatan negara lebih berbasis pada pajak dan ekspor bahan
mentah yang sudah dilakukan sejak zaman VOC; Indonesia sebagai target pasar dunia dengan
produktivitas hanya sekitar 10 persen; investasi terus naik tapi perluasan tenaga kerja
menurun; semakin rendahnya kompetisi pendidikan dan olahraga dibanding dengan negara
ASEAN; tenaga kerja yang mayoritas setingkat sekolah dasar; menipisnya sumber daya alam
dan belum tergantikan; serta infrastruktur yang lemah bahkan di sektor pelabuhan kalah
peringkat dengan Kamboja.
Data di atas, mengingatkan kumpulan tulisanKompasdi buku Sby Opera Sabun, kumpulan
tulisan pemilu pertama pasca reformasi, menekankan satu ciri khas yang terkandung dalam
karakter masyarakat melodramatis di era teknokapitalis, yakni politik serba berlebihan, baikberlebihan harapan hingga berlebihan kemasan.
Maka, simaklah kasus sepak bola yang bisa menjadi cermin di berbagai aspek kehidupan
termasuk politik. Sungguh serba berlebihan harapan, ketika klub Indonesia berharap menjadi
pemenang melawan klub liga utama Eropa, baik Chelsea maupun Manchester United ketika
berkunjung ke Indonesia, meski klub Indonesia tersebut juara tingkat ASEAN pun tidaklah
mampu. Bahkan kedatangan klub elite Eropa ini dinarasikan sebagai ketertarikan sepak bola
dunia pada dinamika sepak bola Indonesia. Padahal sungguh jelas, kedatangan klub sepak
bola dunia hingga beragam tokoh korporasi dan teknologi dunia ke Indonesia tidaklah
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
42/72
terlepas dari jumlah penduduk Indonesia sebagai pasar besar dari beragam industri dunia
yang sangat konsumtif.
Politik serba berlebihan di atas, memang, di satu sisi membangun semangat partisipasi warga
yang luar biasa di berbagai aspek kehidupan berbangsa, simak siaran langsung yang meliput
parafans sepak bola hingga pemilu atau juga berkerumunnya massa ketika terjadi
kecelakaan. Namun tak dimungkiri, karakter serba berlebihan mengurangi sifat kritis
terhadap data dan fakta kualitas pertumbuhan yang sesungguhnya. Simaklah, di tengah riuh-
rendah sepak bola dan politik, terjadi rendahnya kultur kaderisasi baik dalam sepak bola
hingga partai politik.
Riuh-rendah politik berlebihan yang berbasis politik massa dari pemilu langsung ini
mendorong segala-galanya menuju kebijakan politik populer yang kasat mata serta atas nama
rakyat. Simaklah, beragam karnaval yang mewabah di sudut-sudut Indonesia, termasuk
karnaval wayang dan lain-lain. Namun kenyataannya, yang esensial serta tidak menarikmassa, meski menjadi muara kualitas serba massa, kehilangan daya hidup. Sebutlah, para
pengukir wayang yang mumpuni bisa dihitung jari, atau simak peminat pedalangan di
sekolah kesenian hanya satu hingga empat orang. Sebut juga, sangat sulitnya daya hidup seni
pertunjukan yang serius serta tidak massa.
Riuh-rendah politik berlebihan menjadi semakin menjamur dalam era media sosial dan
televisi yang berbasis jurus teknokapitalis, yakni serba mengelola pameran perhatian tiap
detik. Bisa diduga, hiper-realitas sebagai dasar tumbuh masyarakat melodramatis semakin
menjadi ciri kehidupan komunikasi publik sehari-hari. Atau, bahasa populernya gejala serba
lebaymenjadi ciri komunikasi publik.
Bisa diduga, tokoh politik yang mampu mengelola narasi-narasi lewat media sosial hingga
televisi akan sukses dan menjadi mitos. Dilemanya, menjadi ironis, sering kali terjadi produk
kerja dengan pencapaian kecil namun lewat narasi media sosial menjadi mitos kerja besar. Di
sisi lain, era teknokapitalis baru menjadikan media sosial dan televisi menjadi media
pengadilan jalanan yang bertumbuh sangat hitam putih, kejam, vulgar namun sekaligus
profan serta sangat demokratis dalam penyebaran kepemimpinan demokrasi baru.
Pada gilirannya, politik serba berlebihan di era teknokapitalis baru menjadi sangat paradoks.Di satu sisi, lahirnya dunia serba berlebihan harapan penuh partisipasi, di sisi lain menjadikan
politik layaknya dunia maya itu sendiri, serba terbuka dan campur aduk berlebihan,
menjadikan kaburnya data dan fakta kualitas hidup berbangsa.
Oleh karena itu, saatnya mengatakan: stop politik berlebihan.
Saatnya Presiden Jokowi mengajak rakyat melihat kenyataan-kenyataan ekonomi dan sosial
serta politik negeri ini lewat kerja, hanya dengan cara ini kebangkitan yang sesungguhnya
akan terjadi.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
43/72
Catatan Minggu
Pamflet Zaman Bergerak
Oleh: Bre Redana
Di tengah hiruk-pikuk Jalan Thamrin waktu itu seseorang berbisik melihat penampakan
makhluk berbusana kerajaan dan para prajuritnya mengawal presiden dan wakil presiden baru
kita. Silakan hendak percaya atau tidak, tapi ilusi yang barangkali didasari ide tentang
milenarisme, mesianisme, Ratu Adil, selalu timbul di zaman yang dirasakan orang sebagai
zaman baru seperti sekarang. Meminjam istilah Takashi Shiraishi, inilah zaman lahirnyakesadaran baru, an age in motion, zaman bergerak.
Ia menggantikan periode sebelumnya, berupa zaman yang dipenuhi sampah kata-kata. Begitu
dominannya kata-kata, janji, pemolesan diri, sampai masyarakat menjadi tidak menemukan
dimensi lain kehidupan, kecuali sesuatu yang berbau artifisial alias lamis. Lahirlah kemudian
istilah pencitraan. Kepercayaan hilang. Kewibawaan luntur. Begitu skeptisnya masyarakat,
sampai apa saja kala itu dicap sebagai pencitraan.
Ibarat tubuh, ketika itu tubuh berhenti bergerak. Yang aktif hanya kata-kata, gombal
motivasi, rame ing lambe sepi ing gawe(ramai di bibir sepi di aksi. Adanya cuma pamrih).
Manifestasi paling konkret dari kondisi itu adalah kepalsuan dan kebohongan. Saya ingin
mengubur jejak pemimpin yang suka berbohong dari memori saya.
Meledaknya pesta rakyat di mana-mana sekarang adalah wujud inisiasi, tirakat, ruwatan, dari
masyarakat yang sejatinya masih terikat dengan alam, dengan gunung-gunung, lembah,
sungai, laut, samudra.
Di Barat, tradisi politik berakar pada rasionalisme. Politikterutama sejak Zaman
Pencerahan atau Enlightenmentmerupakan politics of reason. Rasionalitas dan ilmupengetahuan menjadi dasar segala-galanya. Instansi paling tinggi untuk menjaga itu semua
adalah law and order.
Yang terjadi di sini,politics of reasonkusut. Para wakil rakyat bukanlah figur pencerah,
melainkan kumpulan para badut.Law and orderdiacak-acak oleh mereka yang punya kuasa.
Kusutnya nalar serta hukum dan aturan membuat banyak orang mual setiap kali nonton
televisi.
Masyarakat teralienasi dalam dinamika politik modern yang tercerabut dari akal sehat. Ke
mana sebenarnya kami hendak menuju? Hanya saja, seedan-edannya zaman edan, sebenarnya
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
44/72
tetap saja tersimpan kerinduan terhadap sesuatu yang hakiki, terhadap etika dan moral, serta
ritual. Ini ada hubungannya dengansangkan paran.
Keseimbangan hidup bisa didapat kembali lewat ritual. Hasrat kemudian menemukan
jalannya sendiri. Kita melihat, misalnya dengan terselenggaranya Konser Salam Tiga Jari,
yang merupakan salah satu penanda penting semangat zaman baru ini.
Semuanya berjalan spontan, digerakkan oleh spirit masyarakat yang ingin berubah. Yang
menggerakkan masyarakat adalah spirit, bukan uang, bukan bayaran, disuruh berjajar di
pinggir jalan, dikasih seragam dan mengucapkan terima kasih.
Spirit menggerakkan badan. Cuaca panas puncak kemarau tak dirasakan oleh orang-orang
yang berjubel di Jalan Thamrin. Orang menyambutsolidarity makerbaru Indonesia.
Ritual adalah aspek kebudayaan. Pada nilai-nilai kebudayaan yang membentuk kita semuaitulah sekarang kita semua hendak kembali. Salah satunya adalah nilai bebrayatan. Kita
semua adalah brayat, saudara,sanak kadang.
Kecenderungan presiden baru melanggar protokoler, mengabaikan standar pengamanan
dengan langsung mendatangi dan menyapa masyarakat, kemungkinan karena pengertian di
benak, bahwa kita semua adalah brayat. Pengertian orang lain sebagai brayatdansanak
kadang ini jelas berbeda dari pandangan militer, yang melihat orang lain sebagai ancaman.
Kami belajar bukan dari Nietzsche, Bung, melainkan Ki Ageng Suryomentaram.
Kerja, kerja, kerja, dalam olah kanuragan berarti menyelaraskan pikiran dengan tubuh.
Pikiran yang tidak selaras menghasilkan melankolisme, istilah sekarang: galau. Hasilnya
kebimbangan, keraguan, dan lagu-lagu tidak untuk dikenang.
Sekarang zaman bergerak, bukan saatnya galau.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
45/72
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
46/72
Akan tiba saatnya nak, akan tiba..., hanya itu jawaban ibu. Pada hari berbeda ibu pernah
menjelaskan padaku bahwa jika saat itu tiba, bukan hanya aku yang akan mengurus Datu.
Kata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu
apabila aku sudah tiada.
Namun belum lagi aku menikah, kondisi Datu memburuk. Tangan dan kakinya yang telah
lumpuh mulai bernanah. Kulit tubuhnya mengelupas seperti ular berganti kulit. Ibu tak lagi
memandikan Datu karena jangankan digosok, dipegang saja daging tubuh Datu akan lengket
dan luluh. Bau busuk pun mulai menyebar ke seluruh ruangan.
Rupanya rasa kemanusiaan ibuku dikalahkan perasaan emosi akan warisan busuk yang
ditinggalkan suaminya. Ibu segukukan dalam dekapanku setelah menyebut Datuku iblis. Aku
tahu ibu mulai kelelahan dan jenuh melakoni ini semua. Saatnya sekarang giliranku
membaktikan diri kepada ibu. Mulai sekarang aku yang akan mengurus Datu bu,janjiku
kepada ibu.
Setelah kejadian itu aku langsung ke pasar membeli satu sak semen. Hari itu juga tubuh Datu
yang telah membusuk kulumuri dengan semen. Wajah Datu terlihat tidak senang. Namun ia
tak berdaya untuk mencegahnya. Supaya bau busuk tubuhpiyantidak tercium, kataku
sambil mengolesi semen di tangannya. Jadi ulunbisa memberi makanpiyandengan
leluasa.Dari ujung kaki sampai leher tak kusisakan sedikit pun. Sejak itu, aku tiap hari
keluar masuk kubus tripleks itu.
Tubuh ringkih itu hanya bisa meringkuk tak berdaya di sudut ruangan. Lengannya yang kurus
mendekap erat anak bungsu dan isterinya yang tersedu. Di antara mereka bertiga, hanya
lelaki kurus itu tak menangis. Bukan karena tak ingin menangis, tapi karena kesedihan yang
telah melampaui batas yang membuatnya tak lagi mengeluarkan air mata.
Ia memang pernah mendengar bahwa tentara Jepang akan mengambil pemuda-pemuda
tanggung untuk mereka latih kemiliteran. Kabarnya pemuda-pemuda pribumi itu akan
dikirim untuk berperang melawan musuh yang hebat di tempat antah berantah. Namun lelaki
itu tak menyangka perekrutan pemuda pribumi juga dilakukan di kampungnya. Mungkin
Jepang sudah kekurangan orang melawan negara yang katanya adidaya tersebut.
Meski upahnya hanya segenggam garam, selama ini ia tak pernah mencoba mangkir dari
kerja paksa yang diterapkan Nippon. Selain takut disiksa jika ketahuan, ia hanya ingin agar
Jepang tahu bahwa ia penurut. Dengan begitu para Nippon itu takkan mengambil paksa anak-
anaknya. Namun beberapa saat tadi apa yang ia lakukan ternyata tak berpengaruh banyak.
Nippon tetap mengambil paksa anaknya.
Lelaki itu berusaha menghalangi lima orang Nippon yang akan membawa anak sulungnya.
Namun laras senapan bayonet segera bersarang di dadanya. Tepat di ulu hati. Isteri dan si
bungsu hanya bisa merangkulnya. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya meringkuk di
sudut ruangan.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
47/72
Setelah mengatur nafas menahan perih ulu hati bekas hantaman laras bayonet tadi, lelaki itu
kemudian berdiri perlahan. Timah, hapus, hapus air matamu isteriku. Aku bersumpah bahwa
keluarga kita tak akan disentuh oleh siapa pun juga. Tidak oleh tentara Nippon, garong atau
bahkan iblis sekalipun, katanya bergetar.
Beberapa bulan lagi mungkin si bungsu yang akan mereka jemput, kata sang isteri sambil
mendekap erat anak bungsunya yang sudah menjadi pemuda tanggung.
Demi apa pun juga, anak kita tak akan bisa mereka jemput, kali ini lebih mantap lelaki itu
berujar.
Besoknya lelaki itu langsung menghilang dari kampung. Tak ada yang tahu ke mana ia pergi.
Sang isteri pun tak pernah berbicara mengenai kepergian suaminya kepada para tetangga.
Santer tersiar kabar dari orang-orang pedalaman Kalimantan bahwa lelaki itu melanglang
pegunungan Meratus. Keluar masuk goa dan menjelajahi belantara yang belum pernahdiinjak manusia.
Setelah enam bulan berlalu, tiba-tiba lelaki itu pulang. Penampilannya kali ini jauh berbeda
daripada saat meninggalkan rumah. Kalau dulu ia adalah lelaki ringkih, sekarang lebih besar
dan berisi. Rambutnya panjang awut-awutan. Kulitnya yang dulunya legam berubah menjadi
hitam kehijauan. Matanya yang dulu sayu sekarang tajam dan ada kegelapan dalam
sorotannya.
Seminggu setelah kepulangannya tujuh orang tentara Jepang datang ke kampung untuk
menjemput anak bungsunya. Dengan berani lelaki itu berkacak pinggang di depan pintu
rumahnya. Lantang pria itu menantang para Nippon yang datang. Demi melihat lelaki itu,
seketika para tentara Jepang itu lari pontang-panting ketakutan. Tentara Jepang tak pernah
lagi datang.
Kejadian itu membuat orang-kampung yakin bahwa lelaki itu menemukan bulu hantu
Bariyaban di pegunungan Meratus. Manusia yang memakai bulu hantu Bariyaban dipercaya
apabila sedang marah maka akan terlihat seperti makhluk besar dengan taring dan bulu hitam
menyeramkan.
Aku pernah mendengar cerita tentang lelaki yang menjelajahi pegunungan Meratus itu dari
ayahku. Cerita itu tak bisa hilang begitu saja dari ingatanku karena menurut ayah, lelaki
pemakai bulu Bariyaban itu adalah Datuku dan anak bungsunya adalah kakekku sendiri.
Sekarang aku sedang berada di hadapan lelaki itu. Namun sekarang ia tak lebih dari mayat
hidup. Seluruh tubuhnya dilapisi semen. Dan aku sedang menyuapinya.
Suapan terakhir maka sepiring nasi dan sepotong ikan asin habis. Saat akan menyuapi, Datu
menggeleng pelan. Dalam keremangan kamar itu, aku mendengar Datu berbicara tak jelas.
Tak lebih dari gerutuan singkat. Aku pun mendekatkan telinga ke mulutnya.
Aku ingin mati cu..., kali ini terdengar lebih jelas.
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
48/72
Bukalah mulutmu! kata Datu makin jelas terdengar.
Seperti dihipnotis, aku segera membuka mulut. Dan Cuih! Datu meludahkan air liurnya
tepat ke mulutku. Aku terkejut tak menduga dengan apa yang dilakukan Datu. Saat ludah itu
masuk ke mulutku, lidahku merasa ada sesuatu yang lembut tercampur dengan ludah liur
Datu. Sesuatu seperti kapas akan tetapi lebih panjang. Bulu!... sehelai bulu dalam mulutku!
Entah bagaimana bulu itu langsung masuk ke sela-sela gigiku.
Seketika aku merasa seluruh bulu di tubuhku berdiri. Tanganku membesar. Kuku-kukuku
memanjang dan badanku serasa memenuhi kubus tripleks ini. Aku merasa berani, merasa
digdaya. Dalam perasaan yang wahitu sempat kulirik wajah Datuku yang terpejam dan tak
bernapas.
Keterangan:
Datu: Kakek Buyut
Ulun: Aku halus
Piyan: Kamu Halus, Sampeyan
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
49/72
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas Minggu 26 Oktober 2014
50/72
budaya, agama, dan sosial yang terperam dalam lintasan sejarah yang panjang. Perbedaan
dalam cerita pada karya Budi Darma yang selalu mempertanyakan manusia dan moralitasnya,
sementara pada karya Putu Wijaya selalu mempertanyakan hubungan sosial di antara
manusia menunjukkan pandangan dunia yang membentuk kedua pengarang ini.
Penyeleksian bahan cerita tidak selalu secara sadar, tetapi sering kali menjadi bagian tak
sadar penulisnya. Bahan cerita telah mengalami internalisasi di dalam diri penulis dan
mengkristal menjadi sebuah rumusan tematik. Dalam konsepsi yang terus terolah dalam diri
pengarang dalam lintasan proses kreatifnya, tematik itu terwujud dalam karya-karya sang
pengarang. Dalam riwayat karya seorang pengarang tampak benang merah yang
menghubungkan karya sastra satu kepada karya sastra lainnya.
Dalam rumusan tematik inilah pandangan dunia yang khas dari seorang pengarang mendapat
perwujudannya dalam karya sastranya yang khas pula. Seberagam apa pun karya seorang
pengarang, pasti ada benang merah yang menghubungkan karya-karyanya.
Contoh cerpen Percakapan karya Budi Darma membicarakan keyakinan seorang tokoh
kepada Tuhan sebagai pelindungnya. Tuhan dan kerahasiaan yang menyertai-Nya adalah
topik yang selalu menjadi bahan karya-karya Budi Darma, baik dalam cerpen maupun dalam
novel. Dengan menggunakan bahasa yang telah kukuh ia bangun semenjak awal proses
kreatifnya, cerpen Percakapan secara lancar menghadirkan kenyataan yang dipikirkan
kepada pembaca.
Bagi para penulis senior, seperti Putu Wijaya, Arswe