9
KESALAHAN PEMBENTUKAN DAN PENGGUNAAN PARTIZIP PERFEKT DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2012 Dini Tian Puspita Pembimbing I Dra. Rosyidah, M.Pd. Pembimbing II Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum. [email protected] ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan pembentukan dan penggunaan Partizip Perfekt dalam karangan mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Angkatan Tahun 2012 pada matakuliah ZiDS-Vorbereitung. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data dapat diambil tiga kesimpulan. Pertama, bentuk-bentuk kesalahan pembentukan Partizip Perfekt pada bentuk Präfix unter+...+en ,ge+ ...+en, ge+...+t, dan ge+...+t mit Vokalwechsel. Kedua, bentuk-bentuk kesalahan pengunaan Partizip Perfekt dalam penempatan, pemilihan, dan tidak digunakannya kata haben dan sein dalam kalimat Perfekt serta kesalahan deklinasi Partizip Perfekt, dan bentuk-bentuk kesalahan lain yaitu, kesalahan ortografi Partizip Perfekt dan tidak digunakannya subjek dalam kalimat Perfekt. Ketiga, hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan tersebut: (a) kurangnya pemahaman dalam membentuk Partizip Perfekt dengan tepat, (b) seringnya mahasiswa lupa pembentukan Partizip Perfekt, (c) kurangnya pemahaman dalam menggunakan Partizip Perfekt pada sebuah kalimat, (d) malas belajar dan berlatih menggunakan dan membentuk Partizip Perfekt, dan (e) masih kurang teliti dalam menggunakannya. Kata Kunci: kesalahan pembentukan, kesalahan penggunaan, Partizip Perfekt, karangan mahasiswa ABSTRACT: This study was conducted to know the form and the use of Partizip Perfekt in essays by the students of German Department at the State University of Malang Year 2012. This study was implemented in ZiDS-Vorbereitung class. Moreover, this research is also conducted to know the factors influencing the student in making that error. A descriptive qualitative method is used in this study. A descriptive qualitative method is used in this study. The data of this study are forming and using Partizip Perfekt improperly and the result of the interview that influence it. Based on the data analysis, it can be concluded in three conclusion. Firstly, error by forming Partizip Perfekt, the forms are Präfix unter+...+en ,ge+ ...+en, ge+...+t, dan ge+...+t mit Vokalwechsel. Secondly, error by using haben and sein that take place improperly, can not selecting the right, and can not using properly and error by forming the declination of Partizip Perfekt. Thirdly, the result of the research so, that there are factors which influence the students to make that mistakes, such as (1) there is lack of understanding in forming Partizip Perfekt properly (2) the students often forget the forming of Partizip Perefkt (3) there is lack of understanding in using of Partizip Perfekt in a sentence (4) laziness in learning and practicing of using and forming Partizip Perfekt and (5) the students need to be careful in applying it. Keyword: Forming Error, Using Error, Partizip Perfekt, Essay Dalam pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing, baik di Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun di perguruan tinggi, gramatika merupakan aspek bahasa yang penting untuk dipelajari dan dilatih. Penguasaan gramatika dan atau kesulitan pembelajar dapat dilihat pada

Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembentukan dan Penggunaan Partizip Perfekt

Citation preview

Page 1: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

KESALAHAN PEMBENTUKAN DAN PENGGUNAAN

PARTIZIP PERFEKT DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA

JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2012

Dini Tian Puspita

Pembimbing I Dra. Rosyidah, M.Pd.

Pembimbing II Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum.

[email protected]

ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan pembentukan dan

penggunaan Partizip Perfekt dalam karangan mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri

Malang Angkatan Tahun 2012 pada matakuliah ZiDS-Vorbereitung. Selain itu, penelitian ini juga

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan

tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan

analisis data dapat diambil tiga kesimpulan. Pertama, bentuk-bentuk kesalahan pembentukan Partizip Perfekt pada bentuk Präfix unter+...+en ,ge+ ...+en, ge+...+t, dan ge+...+t mit Vokalwechsel. Kedua,

bentuk-bentuk kesalahan pengunaan Partizip Perfekt dalam penempatan, pemilihan, dan tidak

digunakannya kata haben dan sein dalam kalimat Perfekt serta kesalahan deklinasi Partizip Perfekt,

dan bentuk-bentuk kesalahan lain yaitu, kesalahan ortografi Partizip Perfekt dan tidak digunakannya

subjek dalam kalimat Perfekt. Ketiga, hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan tersebut: (a) kurangnya pemahaman dalam

membentuk Partizip Perfekt dengan tepat, (b) seringnya mahasiswa lupa pembentukan Partizip Perfekt,

(c) kurangnya pemahaman dalam menggunakan Partizip Perfekt pada sebuah kalimat, (d) malas belajar

dan berlatih menggunakan dan membentuk Partizip Perfekt, dan (e) masih kurang teliti dalam

menggunakannya.

Kata Kunci: kesalahan pembentukan, kesalahan penggunaan, Partizip Perfekt, karangan mahasiswa

ABSTRACT: This study was conducted to know the form and the use of Partizip Perfekt in essays by

the students of German Department at the State University of Malang Year 2012. This study was

implemented in ZiDS-Vorbereitung class. Moreover, this research is also conducted to know the factors

influencing the student in making that error. A descriptive qualitative method is used in this study. A

descriptive qualitative method is used in this study. The data of this study are forming and using

Partizip Perfekt improperly and the result of the interview that influence it. Based on the data analysis,

it can be concluded in three conclusion. Firstly, error by forming Partizip Perfekt, the forms are Präfix

unter+...+en ,ge+ ...+en, ge+...+t, dan ge+...+t mit Vokalwechsel. Secondly, error by using haben and

sein that take place improperly, can not selecting the right, and can not using properly and error by

forming the declination of Partizip Perfekt. Thirdly, the result of the research so, that there are factors which influence the students to make that mistakes, such as (1) there is lack of understanding in

forming Partizip Perfekt properly (2) the students often forget the forming of Partizip Perefkt (3) there

is lack of understanding in using of Partizip Perfekt in a sentence (4) laziness in learning and practicing

of using and forming Partizip Perfekt and (5) the students need to be careful in applying it.

Keyword: Forming Error, Using Error, Partizip Perfekt, Essay

Dalam pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing, baik di Sekolah Menengah Atas

(SMA) maupun di perguruan tinggi, gramatika merupakan aspek bahasa yang penting untuk

dipelajari dan dilatih. Penguasaan gramatika dan atau kesulitan pembelajar dapat dilihat pada

Page 2: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

hasil unjuk kerja mereka, misalnya dalam karangan. Banyak mahasiswa Jurusan Sastra

Jerman Universitas Negeri Malang memiliki kesulitan ketika menuangkan pikiran dengan

benar secara tertulis, karena belum menguasai gramatika dengan baik. Salah satu kesulitan

mereka dalam hal gramatika dapat dilihat melalui kesalahan dalam membentuk dan

menggunakan Partizip Perfekt dalam karangan.

Di Jurusan Sastra Jerman Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, gramatika

diajarkan dalam matakuliah Deutsch, Struktur und Wortschatz dan mengimplementasikannya

dalam matakuliah Aufsatz dan ZiDS-Vorbereitung. Dalam matakuliah tersebut mahasiswa

dituntut untuk dapat menulis dengan struktur bahasa Jerman yang baik dan benar. Penelitian

ini membahas tentang penguasaan gramatika dalam keterampilan menulis pada matakuliah

ZiDS-Vorbereitung. Adapun struktur bahasa yang dipelajari diantaranya adalah verba, yang

didalamnya termasuk bentuk Infinitiv, Patizip I, dan Partizip II (Partizip Perfekt). Dalam

penelitian ini, dikaji kemampuan menulis mahasiswa yang dalam matakuliah ini biasa disebut

dengan Schriftlicher Ausdruck, tulisan mahasiswa yang berbentuk karangan atau surat.

Mahasiswa menulis dengan ide pokok yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini, dibahas tentang kesalahan pembentukan dan penggunaan

Partizip Perfekt dalam karangan mahasiswa. Misalnya, pada kalimat ‘Trotzdem habe ich

noch nicht durch die ganze Freiburg fahren.’, kata fahren dalam kalimat tersebut seharusnya

gefahren. Pada situs http://ow.ly/uxiRK dijelaskan dalam tabel kata kerja beraturan dan tak

beraturan bahwa bentuk Partizip Perfekt dari kata fahren adalah gefahren, fahren – fuhr –

ist gefahren. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan pada kata fahren

dalam kalimat tersebut dan kalimat yang benar adalah ‘Trotzdem bin ich noch nicht durch die

ganze Freiburg gefahren’.

Kesalahan tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh mahasiswa, mengingat mereka

juga mempelajari struktur/gramatika bahasa Jerman yang dikemas dalam matakuliah bernama

Struktur und Wortschatz dalam waktu yang bersamaan. Untuk itu, dalam kesempatan ini,

peneliti mengadakan penelitian tentang kesalahan pembentukan dan penggunaan Partizip

Perfekt dalam karangan mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang

angkatan 2012. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan pembentukan

dan penggunaan Partizip Perfekt dan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa

melakukan kesalahan tersebut hingga nantinya dapat menjadi koreksi bagi mahasiswa agar

lebih baik dalam membuat kalimat dengan kata kerja bentuk Partizip Perfekt. Berdasarkan

penjelasan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah bentuk

kesalahan pembentukan Partizip Perfekt dalam karangan mahasiswa, (2) bagaimakah bentuk

Page 3: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

kesalahan penggunaan Partizip Perfekt dalam karangan mahasiswa, dan (3) apa sajakah

faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan pembetukan dan penggunaan Partizip Perfekt

dalam karangan mahasiswa.

Melalui penelitian ini diharapkan tidak hanya mahasiswa yang menjadi objek

penelitian saja yang dapat mengambil manfaat sebagai koreksi agar tidak salah dalam

menggunakan Partizip Perfekt tetapi juga untuk seluruh mahasiswa Jurusan Sastra Jerman.

Mahasiswa dapat mengetahui dan penggunaan kata tersebut dengan benar. Selain itu, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi sekaligus menjadi pembanding atau

referensi bagi penelitian berikutnya yang sejenis.

METODE

Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang berarti penelitian

yang bersifat natural dengan menjabarkan atau mendeskripsikan temuan (kata-kata) tanpa

perhitungan (angka) dan mengutamakan interaksi peneliti terhadap responden.

Pendeskripsian yang dimaksud peneliti adalah hasil analisis yang telah dilakukan setelah

mengumpulkan dan mengelompokkan data temuan. Hal tersebut dilakukan tanpa adanya

perhitungan. Sumber data penelitian ini adalah karangan mahasiswa semester empat offering

AA Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang angkatan tahun 2012 yang berjumlah

dua puluh delapan orang. Adapun data dalam penelitian ini adalah kalimat dalam karangan

mahasiswa yang mengandung kesalahan pembentukan dan penggunaan Partizip II dan data

hasil wawancara.

Dalam proses pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan

wawancara. Berdasarkan teknik yang digunakan, instrumen dalam penelitian ini berupa tabel

dokumentasi dan pedoman wawancara. Kedua instrumen tersebut berfungsi sebagai

instrumen pembantu, sedangkan instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Dalam

penelitian ini digunakan tabel dokumentasi untuk mendata kalimat yang mengandung

kesalahan pembentukan. Di samping itu, wawancara digunakan untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan dalam pembentukan dan

penggunaan Partizip II dengan menggunakan alat perekam berupa handphone.

Tahap-tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) membaca

hasil karangan mahasiswa, (2) mengidentifikasi kalimat-kalimat yang memuat kesalahan, (3)

memberi kode pada masing-masing data, (4) memasukkan data ke dalam Tabel Analisis

Kesalahan Data, (5) memberi uraian untuk masing-masing data, (6) mengelompokkan jenis

Page 4: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

kesalahan data ke dalam Tabel Kesalahan Data dan menghitung jumlah kesalahannya, (7)

mengecek keabsahan data, dengan cara triangulasi data yang penjelasannya terdapat dalam

sub bab triangulasi, (8) menarik kesimpulan dengan cara menyebutkan jenis kesalahan dan

jumlahnya. Selanjutnya, wawancara dilakukan dengan tahapan (a) mentranskrip dan

menganalisis data hasil wawancara untuk mengetahui faktor-faktor kesalahan penggunaan

Partizip II Regelmäβig- dan Unregelmäβige Verben dalam karangan mahasiswa, (b)

mengecek keabsahan data dengan triangulasi data yang penjelasannya terdapat dalam sub bab

triangulasi, dan (3) menarik kesimpulan.

HASIL

Bentuk Kesalahan Pembentukan Partizip Perfekt dalam Karangan Mahasiswa

Sebagian besar kesalahan yang dilakukan mahasiswa adalah kesalahan dalam

membentuk Partizip Perfekt mit ternbarem und untrenbarem Präfix. Pembentukan kata

unternemmen – unternimmt, realisieren – realisieren, verheiraten – verheiraten, besuchen –

besuchen, ausgehen – ausgehen, gelernt – lernen, gejobbt – jobben, gespielt – spielen, dan

gewusst - gewissen merupakan kesalahan terkait hal tersebut.

Kesalahan-kesalahan konjugasi seperti yang dijelaskan di atas dapat dijelaskan

dengan pendapat Eppert (1988:108), bahwa bentuk Partizip Perfekt mit trenbarem Präfix

adalah ...ge...t misalnya, an-machen menjadi angemacht, aus-gehen menjadi ausgegangen,

sedangan bentuk Partizip Perfekt mit unterbaren Präfix adalah ...t dan ...en misalnya,

bezahlen menjadi bezahlt, verheiraten menjadi verheiratet. Selain itu, bentuk Partizip Perfekt

der regelmäβige Verben adalah ge ... (e)t misalnya, bauen – gebaut, lernen – gelernt,

sedangkan bentuk Partizip Perfekt der unregelmäβige Verben adalah ge....en misalnya, finden

– gefunden, wissen – gewusst. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kesalahan pembentukan Partizip Perfekt yang sering dilakukan mahasiswa adalah

pembentukan Partizip Perfekt mit unterbaren Präfix.

Bentuk Kesalahan Penggunaan Partizip Perfekt dalam Karangan Mahasiswa

Bentuk-bentuk kesalahan penggunaan Partizip Perfekt yang sering dilakukan adalah

kesalahan dalam menyusun kalimat Perfekt. Kesalahan tersebut antara lain tampak pada kata

haben yang tidak menempati posisi yang seharusnya, misalnya (a) (kongjungsi)..., haben

(Subjekt) – ..., ich habe, (b) ..., haben .... – ...., habe ich, (c) obwohl ... haben – obwohl haben

...dan lain sebagainya. Terkait dengan hal tersebut, kata kerja haben dalam kalimat Perfekt

Page 5: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

terletak pada posisi ke dua. Hal ini seperti yang dikatakan Reimann (2010:7) bahwa posisi

haben dalam kalimat Perfekt terletak pada posisi kedua.

Selanjutnya, ditemukan kesalahan dalam hal memilih kata bantu yang tepat, haben

atau sein. Sebagai contoh, sein+spazierengehen - haben+spazierengehen, sein+gegangen -

haben+gegangen, sein+gefahren - haben+gefahren dan lain sebagainya. Mengenai hal

tersebut Reimann (2010:7) menjelaskan bahwa kata bantu sein dalam kalimat Perfekt

digunakan untuk kata kerja yang mengalami perpindahan atau perubahan.

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya penggunaan Partizip Perfekt dalam

kalimat, tanpa disertai kata kerja bantu haben dan sein. Penggunaan Partizip Perfekt seperti

itu tidak memenuhi aturan penggunaan Partizip Perfekt dalam kalimat. Sebagaimana

diungkapkan Reimann (2010:7), kalimat Perfekt dibentuk oleh haben/sein + Partizip Perfekt.

Kesalahan lain terkait dengan penggunaan Partizip Perfekt merujuk pada kesalahan

penggunaanya sebagai adjektiv. Sehubungan dengan hal tersebut, Eppert (1988:110)

mengungkapkan bahwa Partizip Perfekt dapat digunakan sebagai adjektiv dan dapat pula

menjadi kata benda. Dalam hal ini, kesalahan umum tampak pada deklinasi Partizip Perfekt

sebagai adjektiv, baik dalam Kasus maupun Artikel. Misalnya kata gebratener Reis menjadi

gebratenen dan kata gekochte Ei menjadi gekochtes Ei.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesalahan Pembetukan dan Penggunaan Partizip

Perfekt dalam Karangan Mahasiswa

Faktor-faktor mahasiswa melakukan kesalahan adalah (1) kurangnya pemahaman

dalam membentuk Partizip Perfekt dengan tepat, (2) seringnya mahasiswa lupa pembentukan

Partizip Perfekt, (3) kurangnya pemahaman dalam menggunakan Partizip Perfekt pada

sebuah kalimat, (4) malas belajar dan berlatih menggunakan dan membentuk Partizip

Perfekt, dan (5) masih kurang teliti dalam menggunakannya. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Corder (dalam Parera, 1986:50) yang menerangkan kesalahan dalam pengertian

mistake dan error. Kesalahan yang termasuk mistake adalah kesalahan yang disebabkan

karena keterbatasan ingatan, mengeja dalam lafal, keselo, kelelahan, tekanan emosional, dan

sebagainya, sedangkan error adalah penyimpangan yang sistematik dan konsisten dan

menjadi ciri khas dari sistem bahasa siswa yang belajar bahasa dalam tingkat tertentu.

Kesalahan dalam kategori mistake dilakukan mahasiswa diantaranya, keterbatasan

ingatan yaitu masih seringnya mahasiswa lupa dalam membentuk Partizip Perfekt dengan

tepat, kurang teliti dalam menggunakannya pada kalimat Perfekt dan kalimat Pasiv, dan

kurangnya pemahaman dalam membentuk kalimat tersebut. Selain itu, faktor kelelahan dan

Page 6: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

tekanan emosional juga dialami mahasiswa, sebab mereka terburu dengan waktu ketika

menulis surat. Oleh karena itu, kesalahan pembentukan dan penggunaan Partizip Perfekt

masih sering dilakukan.

PEMBAHASAN

Kesalahan Pembentukan Partizip Perfekt

Sebagian besar kesalahan yang dilakukan mahasiswa adalah kesalahan dalam

membentuk Partizip Perfekt mit ternbarem und untrenbarem Präfix. Pembentukan kata

unternemmen – unternimmt, realisieren – realisieren, verheiraten – verheiraten, besuchen –

besuchen, ausgehen – ausgehen, gelernt – lernen, gejobbt – jobben, gespielt – spielen, dan

gewusst - gewissen merupakan kesalahan terkait hal tersebut. Kesalahan-kesalahan konjugasi

seperti yang dijelaskan di atas dapat dijelaskan dengan pendapat Eppert (1988:108), bahwa

bentuk Partizip Perfekt mit trenbarem Präfix adalah ...ge...t misalnya, an-machen menjadi

angemacht, aus-gehen menjadi ausgegangen, sedangkan bentuk Partizip Perfekt mit

untrennbaren Präfix adalah ...t dan ...en misalnya, bezahlen menjadi bezahlt, verheiraten

menjadi verheiratet. Selain itu, bentuk Partizip Perfekt der regelmäβige Verben adalah ge ...

(e)t misalnya, bauen – gebaut, lernen – gelernt, sedangkan bentuk Partizip Perfekt der

unregelmäβige Verben adalah ge....en misalnya, finden – gefunden, wissen – gewusst.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan pembentukan

Partizip Perfekt yang sering dilakukan mahasiswa adalah pembentukan Partizip Perfekt mit

unterbaren Präfix.

Kesalahan Penggunaan Partizip Perfekt

Bentuk-bentuk kesalahan penggunaan Partizip Perfekt yang sering dilakukan adalah

kesalahan dalam menyusun kalimat Perfekt. Kesalahan tersebut antara lain tampak pada kata

haben yang tidak menempati posisi yang seharusnya, misalnya (a) (kongjungsi)..., haben

(Subjekt) – ..., ich habe, (b) ..., haben .... – ...., habe ich, (c) obwohl ... haben – obwohl haben

...dan lain sebagainya. Terkait dengan hal tersebut, kata kerja haben dalam kalimat Perfekt

terletak pada posisi ke dua. Hal ini seperti yang dikatakan Reimann (2010:7) bahwa posisi

haben dalam kalimat Perfekt terletak pada posisi kedua.

Selanjutnya, ditemukan kesalahan dalam hal memilih kata bantu yang tepat, haben

atau sein. Sebagai contoh, sein+spazierengehen - haben+spazierengehen, sein+gegangen -

haben+gegangen, sein+gefahren - haben+gefahren dan lain sebagainya. Mengenai hal

Page 7: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

tersebut Reimann (2010:7) menjelaskan bahwa kata bantu sein dalam kalimat Perfekt

digunakan untuk kata kerja yang mengalami perpindahan atau perubahan.

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya penggunaan Partizip Perfekt dalam

kalimat, tanpa disertai kata kerja bantu haben dan sein. Penggunaan Partizip Perfekt seperti

itu tidak memenuhi aturan penggunaan Partizip Perfekt dalam kalimat. Sebagaimana

diungkapkan Reimann (2010:7), kalimat Perfekt dibentuk oleh haben/sein + Partizip Perfekt.

Kesalahan lain terkait dengan penggunaan Partizip Perfekt merujuk pada kesalahan

penggunaanya sebagai Adjektiv. Sehubungan dengan hal tersebut, Eppert (1988:110)

mengungkapkan bahwa Partizip Perfekt dapat digunakan sebagai Adjektiv dan dapat pula

menjadi kata benda. Dalam hal ini, kesalahan umum tampak pada deklinasi Partizip Perfekt

sebagai Adjektiv, baik dalam Kasus maupun Artikel. Misalnya kata gebratener Reis menjadi

gebratenen dan kata gekochte Ei menjadi gekochtes Ei.

Faktor-faktor Mahasiswa Melakukan Kesalahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan pembentukan dan

penggunaan Partizip Perfekt adalah (1) kurangnya pemahaman dalam membentuk Partizip

Perfekt dengan tepat, (2) seringnya mahasiswa lupa pembentukan Partizip Perfekt, (3)

kurangnya pemahaman dalam menggunakan Partizip Perfekt pada sebuah kalimat, (4) malas

belajar dan berlatih menggunakan dan membentuk Partizip Perfekt, dan (5) masih kurang

teliti dalam menggunakannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Corder (dalam Parera,

1986:50) yang menerangkan kesalahan dalam pengertian mistake dan error. Kesalahan yang

termasuk mistake adalah kesalahan yang disebabkan karena keterbatasan ingatan, mengeja

dalam lafal, keselo, kelelahan, tekanan emosional, dan sebagainya, sedangkan error adalah

penyimpangan yang sistematik dan konsisten dan menjadi ciri khas dari sistem bahasa siswa

yang belajar bahasa dalam tingkat tertentu.

Kesalahan dalam kategori mistake dilakukan mahasiswa diantaranya, keterbatasan

ingatan yaitu masih seringnya mahasiswa lupa dalam membentuk Partizip Perfekt dengan

tepat, kurang teliti dalam menggunakannya pada kalimat Perfekt dan kalimat Pasiv, dan

kurangnya pemahaman dalam membentuk kalimat tersebut. Selain itu, faktor kelelahan dan

tekanan emosional juga dialami mahasiswa, sebab mereka terburu dengan waktu ketika

menulis surat. Oleh karena itu, kesalahan pembentukan dan penggunaan Partizip Perfekt

masih sering dilakukan. Selain itu, kesalahan dalam kategori error juga dialami mahasiswa

ketika menggunakan kata haben dan sein dalam kalimat Perfekt. Mahasiswa mengaku

Page 8: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

bingung dalam memilih kata bantu tersebut dan dalam menempatkan posisi kata haben dan

sein dengan tepat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa offering AA

Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang masih mengalami kesulitan dalam

membentuk dan menggunakan Partizip Perfekt, meskipun mereka menyatakan telah

mengetahui bentuk-bentuk kata kerja tersebut. Hal ini terlihat dari kesalahan pembentukan

dan penggunaan Partizip Perfekt dalam surat yang mereka tulis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan tersebut adalah (1)

kurangnya pemahaman dalam membentuk Partizip Perfekt dengan tepat, (2) seringnya

mahasiswa lupa pembentukan Partizip Perfekt, (3) kurangnya pemahaman dalam

menggunakan Partizip Perfekt pada sebuah kalimat, (4) malas belajar dan berlatih

menggunakan dan membentuk Partizip Perfekt, dan (5) masih kurang teliti dalam

menggunakannya.

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diperoleh, diajukan saran untuk

meminimalisir kesalahan. Pertama, kepada mahasiswa hendaknya lebih teliti dan giat dalam

berlatih membentuk dan menggunakan Partizip Perfekt, sehingga tidak dilakukan lagi

kesalahan tersebut. Selain itu, mereka diharapkan untuk tidak hanya mempelajari bentuk-

bentuk Partizip Perfekt yang sudah ada dalam buku yang telah dimiliki, tetapi mencari

bentuk-bentuk tersebut dalam buku lain, mengingat banyaknya perbendaharaan kata dalam

bahasa Jerman.

Kedua, untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan subjek dan objek

penelitian berbeda, agar diperoleh temuan kesalahan baru dan lebih variatif, serta teori yang

digunakan lebih banyak. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis

pada keterampilan berbahasa lainya.

DAFTAR RUJUKAN

Eppert, Franz. 1988. Grammatik Lernen und Verstehen. München: Ernst Klett Verlag GmBH

NThuleen. 2014. Verbtabelle: Starke und schwache Verben im Perfekt und Präteritum,

(online), (http://ow.ly/uxiRK), diakses tanggal 2 Februari 2014

Parera. 1987. Studi Linguistik Umum dan Historis Bandingan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Reimann, Monika. 2010. Kurzgrammatik. Ismaning: Hueber Verlag

Page 9: Artikel Pembentukan Dan Penggunaan Partizip Perfekt

Tim Penyusun Katalog Jurusan Sastra Jerman Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

2012. Katalog Jurusan Sastra Jerman Edisi 2012. Malang: Fakultas Sastra

Universitas Negeri Malang

Tim Penyusun Katalog Jurusan Sastra Jerman Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

2012. Katalog Jurusan Sastra Jerman Edisi 2012. Malang: Fakultas Sastra

Universitas Negeri Malang