159
Seputar Infeksi Saluran Kemih pada Anak dan Bayi dr. Bobby Setiadi Dharmawan, SpA Apa sih Infeksi saluran kemih (ISK) itu ? Mengapa bayi bisa terkena ISK? Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit yang berhubungan dengan kebersihan di sekitar saluran kemih. Kebersihan di daerah sekitar saluran kemih pada bayi sangat bergantung dari perhatian orangtua maupun pengasuhnya. Bayi dapat mengalami ISK pada keadaan seperti : popok yang terlalu lama dibiarkan basah setelah bayi mengompol, diaper yang jarang diganti setelah bayi buang air kecil atau pup, tidak membersihkan daerah kemaluan serta dubur dengan baik saat memandikan bayi, serta cara membilas dubur bayi setelah pup yang salah. Selain itu faktor daya tahan tubuh bayi yang belum berkembang sempurna melawan kuman merupakan salah satu resiko terhadap terjadinya ISK. Anak-anak yang kurang mengkonsumsi air minum dan sering menahan buang air kecil juga memiliki risiko menderita ISK, karena air seni yang terbendung di dalam kandung kemih merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan kuman sekitar dubur yang masuk ke dalam saluran kemih. Siapakah yang lebih berisiko mengalaminya, apakah bayi laki-laki atau perempuan? Dan, apakah anak yang dilahirkan dalam kondisi tertentu, misalnya prematur lebih tinggi risikonya? Bayi perempuan memiliki resiko mengalami ISK lebih besar dari bayi laki-laki, karena selain memiliki saluran kemih yang lebih pendek , jarak antara muara saluran kemih bayi perempuan terhadap lubang dubur lebih dekat dibandingkan dengan bayi laki-laki. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi prematur memiliki resiko lebih besar mengalami ISK karena daya tahan tubuh untuk melawan kuman-kuman penyebab ISK sangat lemah. Kelompok usia mana yang paling tinggi risiko mendapat ISK? Apakah bayi ASI dan bayi tidak ASI berbeda kemungkinannya? Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki resiko lebih rendah menderita ISK dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI. Pada ASI mengandung Imunoglobulin A serta Lactoferrin yang berguna untuk melawan kuman-kuman di dalam saluran cerna maupun saluran kemih bayi. Bagaimana gejala penyakit ini? Kelainan organ saluran kemih yang merupakan faktor resiko menyebabkan ISK antara lain; terdapatnya sumbatan di saluran kemih baik itu di ginjal atau di ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), sumbatan di kandung kemih atau katup- katup uretra (saluran dari kandung kemih keluar tubuh)sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh batu saluran kemih atau tumor. Gejala yang timbul akibat sumbatan ini berupa bayi yang rewel, BAK berwarna merah atau BAK sedikit. Sumbatan di lubang di ujung kulit penis (fimosis) sering disebabkan oleh karena penumpukkan kotoran (smegma) dengan gejala bayi rewel dan tampak ujung kulit penis yang menggembung saat berkemih. Kelainan organ berupa adanya kantung

Artikel Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel Kesehatan

Seputar Infeksi Saluran Kemih pada Anak dan Bayi dr. Bobby Setiadi Dharmawan, SpA Apa sih Infeksi saluran kemih (ISK) itu ? Mengapa bayi bisa terkena ISK?Infeksi saluran kemih  (ISK) adalah penyakit yang berhubungan dengan kebersihan di sekitar saluran kemih. Kebersihan di daerah sekitar saluran kemih pada bayi sangat bergantung dari perhatian orangtua maupun pengasuhnya. Bayi dapat mengalami ISK pada keadaan seperti : popok yang terlalu lama dibiarkan basah setelah bayi mengompol, diaper yang jarang diganti setelah bayi buang air kecil atau pup, tidak membersihkan daerah kemaluan serta dubur dengan baik saat memandikan bayi, serta cara membilas dubur bayi setelah pup yang salah. Selain itu faktor daya tahan tubuh bayi yang belum berkembang sempurna melawan kuman merupakan salah satu resiko terhadap terjadinya ISK. Anak-anak yang kurang mengkonsumsi air minum dan sering menahan buang air kecil juga memiliki risiko menderita ISK, karena air seni yang terbendung di dalam kandung kemih merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan kuman sekitar dubur yang masuk ke dalam saluran kemih. Siapakah yang lebih berisiko mengalaminya, apakah bayi laki-laki atau perempuan? Dan, apakah anak yang dilahirkan dalam kondisi tertentu, misalnya prematur lebih tinggi risikonya?Bayi perempuan memiliki resiko mengalami ISK lebih besar dari bayi laki-laki, karena selain memiliki saluran kemih yang lebih pendek , jarak antara muara saluran kemih bayi perempuan terhadap lubang dubur lebih dekat dibandingkan dengan bayi laki-laki.Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi prematur memiliki resiko lebih besar mengalami ISK karena daya tahan tubuh untuk melawan kuman-kuman penyebab ISK sangat lemah. Kelompok usia mana yang paling tinggi risiko mendapat ISK? Apakah bayi ASI dan bayi tidak ASI berbeda kemungkinannya?Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki resiko lebih rendah menderita ISK dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI.  Pada ASI mengandung Imunoglobulin A serta Lactoferrin yang berguna untuk melawan kuman-kuman di dalam saluran cerna maupun saluran kemih bayi. Bagaimana gejala penyakit ini?Kelainan organ saluran kemih yang merupakan faktor resiko menyebabkan ISK antara lain; terdapatnya sumbatan di saluran kemih baik itu di ginjal atau di ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), sumbatan di kandung kemih  atau katup-katup uretra (saluran dari kandung kemih keluar tubuh)sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh batu saluran kemih atau tumor.  Gejala yang timbul akibat sumbatan ini berupa bayi yang rewel, BAK berwarna merah atau BAK sedikit. Sumbatan di lubang di ujung kulit penis (fimosis) sering disebabkan oleh karena penumpukkan kotoran (smegma) dengan gejala bayi rewel dan tampak ujung kulit penis yang menggembung saat berkemih. Kelainan organ berupa adanya kantung (divertikulum) pada dinding kandung kemih dapat mengganggu pengeluaran air seni keluar tubuh sehingga menimbulkan resiko terjadinya ISK. Adanya gangguan aliran air seni yang berbalik arah dari kandung kemih ke ureter (refluks vesiko ureter) memungkinkan terbawanya bakteri-bakteri tertentu yang seharusnya terbuang keluar tubuh merupakan faktor resiko terjadinya ISK. Adanya sumbatan saluran kemih akibat tumor, divertikel  kandung kemih dan refluks vesiko ureter merupakan faktor resiko ISK yang berat. ISK dapat dipastikan dengan memeriksa air seni, lalu bagaimanakah cara memeriksa air seni bayi? Bagaimana jika dicurigai ada kelainan, bagaimana pemeriksaan lanjutannya?Cara memeriksa air seni bayi adalah dengan menampung air seni dengan memasang plastik penampung air seni (urine collector) yang ditempel disekitar kemaluan setelah membersihkan kulit kemaluan dan sekitarnya untuk mencegah kontaminasi dari kuman di kulit. Apabila dicurigai ada ISK pada seorang bayi maka dilakukan pemeriksaan biakan kuman pada air seni untuk mengetahui jenis kuman yang tumbuh dan berkembang di saluran kemih bayi tersebut sehingga memudahkan pemberian antibiotika. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui ada/tidaknya kelainan organ saluran kemih serta pemeriksaan ada/tidaknya gangguan aliran air seni dengan pemeriksaan Voiding cystourethrogram  (VCUG) . Pada bayi yang mengalami Infeksi ginjal berat yang disertai demam tinggi perlu dilakukan pemeriksaan Scan Ginjal dengan Dimercapto succinic acid (DMSA)  untuk mengetahui ada/tidaknya jaringan parut ginjal akibat ISK yang dapat berdampak pada penurunan fungsi ginjal di kemudian hari.

Page 2: Artikel Kesehatan

 Bagaimana pengobatan yang diberikan untuk mengatasi masalah ini?Biasanya penanganan ISK dilakukan dengan pemberian antibiotika yang dapat dikonfirmasi dengan hasil biakan kuman dari air seni. Pada bayi yang mengalami ISK dengan gejala yang berat sebaiknya diberikan antibiotika yang diberikan melalui infus (parenteral) selama beberapa hari. Sedangkan pada bayi dengan gejala ISK ringan dapat diobati dengan antibiotika secara diminum (oral). Apakah bahaya yang mungkin dihadapi jika penyakit ini terlambat dideteksi atau tidak tuntas pengobatannya?Pada keadaan yang berat, ISK pada bayi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan bakterimia yaitu penyebaran kuman  ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah yang dapat berakibat  fatal. Selain itu, timbulnya jaringan-jaringan parut pada ginjal akibat ISK yang tidak tertangani dengan baik akan berdampak pada penurunan fungsi ginjal di kemudian hari. Bagaimana pencegahan ISK?Jangan biasakan  anak menahan kencingBiasakan bayi atau anak untuk minum banyakGantilah popok atau celana dalam sesering mungkin terutama bila basah atau mengompolApabila menggunakan diapers periksalah secara rutin dan gantilah setiap bayi BAK atau pup.Bersihkan daerah kemaluan dan dubur setiap kali mandi dan setelah BAK dengan menggunakan sabun dan air bersih, dengan gerakan tangan dari atas ke bawah (menjauhi daerah kemaluan)Pada bayi/anak laki-laki yang memiliki fimosis dianjurkan untuk segera dikhitan.

Sistem Kekebalan TubuhHermansyah Irwan

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk membedakan 'self'' dari ''non-self'  dan mengeliminasi yang kedua. Sistem seperti ini sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup pada semua makhluk. Pada manusia, sistem imun yang berfungsi dengan baik diperlukan untuk mencegah serangan dari dalam tubuh (mis. sel tumor, fenomena autoimun) dan dari luar tubuh (mis. mikroorganisme atau zat racun). Defisiensi (melemahnya) ataupun disfungsi sistem imun pada manusia berakibat pada terjadinya berbagai penyakit dengan berbagai manifestasi klinis yang berbeda tingkat beratnya dari mulai rinitis alergi sampai artritis rematoid, atau kanker.

Page 3: Artikel Kesehatan

HERNIA PADA ANAKDr. Hermanto. SpB.SpBADokter Spesialis Bedah, Spesialis  Bedah Anak tinggal di Pontianak Kalbar.

Istilah Hernia secara umum adalah penonjolan melalui suatu lubang (defek) di dinding rongga yang bersangkutan, dalam hal ini perut. Hernia terdiri atas “cincin” yaitu lubang keluar, kantung dan isi hernia. Berdasarkan terjadinya hernia dibagi menjadi hernia bawaan (kongenital) ini terjadi pada anak anak, dan hernia didapat (akuisita) biasa pada orang dewasa/tua.Tulisan ini saya membatasi mengenai hernia pada anak/bayi yang paling sering, yaitu hernia umbilikalis (pusat) dan hernia daerah selangkangan atau kantung kemaluan.Hernia yang terjadi di daerah pusar disebut hernia umbilikal (orang awam menyebutnya “bodong”), sedangkan hernia yang terjadi di daerah selangkangan disebut hernia inguinalis (orang awam menyebutnya turun berok, burut  atau “kondor”).

Apa penyebab hernia pada anak dan bayi ?Hernia pada bayi adalah kelainan perkembangan janin didalam rahim. Hernia dapat berkembang dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir karena adanya kelemahan di otot perut. Hernia inguinalis dan hernia umbilikal terjadi karena alasan yang sedikit berbeda.

Bagaimana terjadinya Hernia inguinalis/selangkangnan ?Saat pertumbuhan janin laki-laki di rahim sampai dengan siap dilahirkan, testis berkembang di perut dan kemudian bergerak turun ke dalam skrotum melalui daerah yang disebut kanalis inguinalis (saluran antara dinding perut bawah ke kantung kemaluan). Setelah bayi lahir, kanalis inguinalis menutup, untuk mencegah testis berpindah kembali ke perut. Jika daerah ini tidak menutup sepenuhnya, sebuah lengkung usus dapat masuk ke dalam kanalis inguinalis melalui area lemah dinding perut bagian bawah, menyebabkan hernia.

Berapa banyakkah kejadian hernia pada anak ?Insiden hernia inguinalis pada anak dan bayi antara 1% sampai 2%  dari seluruh anak lahir. Kemungkinan terjadi pada sisi kanan 60%, sisi kiri 25%, kedua sisi(bilateral) 15 %. Anak yang mempunyai riwayat operasi hernia, ada kemungkinan menderita hernia kontra lateral 16%  pada usia dewasa.

Apakah hernia inguinalis bisa terjadi pada anak perempuan ?Walaupun anak perempuan tidak memiliki testis, mereka memiliki kanalis inguinalis, sehingga dapat juga mengembangkan hernia di daerah itu. Biasanya selain usus, yang masuk ke kantung hernia selain usus, bisa juga saluran telur atau indung telur(ovarium)

Bagaimana terjadinya Hernia umbilikal (bodong) ? Ketika janin tumbuh dan berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil pada otot perut yang memungkinkan tali pusat menghubungkan ibu ke bayi. Sebelum kelahiran, lubang cincin pada otot perut itu menutup. Kadang-kadang, cincin itu tidak menutup sepenuhnya, dan masih ada lubang kecil. Sebuah lengkung usus dapat bergerak ke dalam lubang di antara otot perut itu dan menyebabkan hernia.Risiko terjadinya hernia meningkat pada bayi yang lahir prematur atau memiliki ayah/ibu yang memiliki hernia sewaktu bayi.

Bagaimana tanda tanda hernia ?Hernia biasanya sudah ada pada saat bayi lahir, tetapi mungkin tidak terlihat selama beberapa minggu atau bulan setelah kelahiran. Ketegangan dan menangis tidak menyebabkan hernia, namun tekanannya pada perut dapat membuat hernia lebih terlihat.Hernia inguinalis dan umbilikal masing-masing terlihat sebagai tonjolan atau benjolan di selangkangan/skrotum dan daerah sekitar pusar. Benjolan mungkin akan lebih terlihat ketika bayi menangis, dan mungkin akan mengecil atau menghilang saat bayi tenang. Dokter Anda dapat mendorong tonjolan itu ketika anak berbaring tenang, sehingga membuatnya lebih kecil atau kembali ke perut.

Page 4: Artikel Kesehatan

Apa Bahaya hernia ?Kemungkinan  usus yang menonjol melalui hernia bisa terjepit dan tidak bisa didorong kembali dengan lembut ke dalam rongga perut. Ketika ini terjadi, bagian dari usus itu dapat kehilangan suplai darah dan rusak. Pasokan darah yang baik diperlukan agar usus sehat dan berfungsi dengan baik. Gejala yang dapat terlihat ketika hal itu terjadi antara lain:perubahan warna kemerahan pada herniamuntah hijau atau fesesmenangis atau reweldemamLebih dari dua pertiga hernia terjepit terjadi pada anak berusia kurang dari satu tahun. Gejala hernia terjepit benjolan tidak dapat masuk kembali, kembung dan muntah hijau atau feses. Selalu konsultasikan dengan dokter anak atau dokter bedah anda untuk diagnosis. Bagaimana cara Diagnosis hernia ?Hernia dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik oleh dokter anak atau bedah. Anak Anda akan diperiksa untuk menentukan apakah hernianya dapat dapat didorong kembali ke dalam rongga perut atau tidak. Mendorong hernia harus lembut, tidak boleh dipaksa, bila dipaksa usus akan pecah. Bagaimana doktermPenangani hernia ?Hernia inguinalisOperasi mungkin diperlukan untuk mengatasi hernia inguinalis. Ini dapat menjadi operasi darurat yang harus segera dilakukan, karena usus dapat terjebak dalam kanalis inguinalis. Operasi hernia inguinalis biasanya dilakukan agar kerusakan tidak terjadi.Selama operasi hernia, anak Anda akan mendapatkan pembiusan. Sebuah sayatan kecil dibuat di daerah hernia. Tonjolan usus ditempatkan kembali ke dalam rongga perut. Otot-otot perut kemudian dijahit. Operasi hernia biasanya merupakan prosedur yang cukup sederhana. Anak-anak yang mendapatkan operasi perbaikan hernia inguinalis seringkali bisa pulang di hari yang sama.

Hernia umbilikalPada usia satu tahun, hernia umbilikal pada kebanyakan anak telah menutup sendiri tanpa perlu pembedahan. Hampir semua hernia umbilikal sudah menutup sendiri di usia 3-5 tahun.Ada banyak pendapat tentang kapan bedah perbaikan hernia umbilikal diperlukan. Secara umum, jika hernia membesar dengan bertambahnya usia, tidak dapat menurup spontan, atau masih ada setelah usia 3 tahun, dokter Anda mungkin menyarankan agar diperbaiki melalui pembedahan.Selalu konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk menentukan apa yang terbaik untuk anak Anda.

Page 5: Artikel Kesehatan

aLLERGIC MARCHHermansyah Irwan

 Sebagai awal, perlu diingatkan kepada kita sebagai orang tua, bahwa ALERGI YANG TIDAK DITANGANI akan berlangsung SEUMUR HIDUP, PROGRESIF, KUMULATIF dan menjadi KRONIS.  Para ahli di bidang kedokteran mengenal bahwa dalam progres atau perjalanannya penyakit alergiMENGIKUTI POLA URUTAN PENYAKIT-PENYAKIT TERTENTU sejak anak lahir dan selama perjalanan hidupnya. Anak-anak yang cenderung alergi biasanya berpindah-pindah dari suatu alergi ke alergi yang lain selama masa kanak-kanak. Penyakit alergi ini bisa overlap pada suatu waktu sehingga seorang anak bisa menderita lebih dari satu alergi. Atau bisa juga mengalami satu alergi mereda, sementara alergi yang lain mulai timbul. Urut-urutan penyakit alergi yang khas ini dikenal sebagai'ALLERGIC MARCH' atau 'ATOPIC MARCH'. Istilah 'ALLERGIC MARCH' atau 'ATOPIC MARCH'  menggambarkan progresi atau perjalanan penderita dari suatu penyakit alergi ke penyakit alergi yang lain pada suatu periode usia. Contoh, banyak anak di bawah usia 3 tahun menderita eksema (ECZEMA, ATOPIC DERMATITIS) dan alergi makanan (FOOD ALLERGY). Sementara keadaan ini membaik, anak-anak ini mulai menderita asma(ASTHMA). Di kemudian hari, saat asmanya membaik, mereka mulai bermasalah dengan pilek alergi(ALLERGIC RHINITIS). Istilah 'ATOPI' menerangkan suatu reaksi alergi yang berupa respons KLINIS dan BIOLOGIS yang muncul  pada UJI KULIT terhadap alergen udara (inhalant allergens) dan alergen makanan (food allergens) dan timbulnya IMUNOGLOBULIN E (IgE)  SPESIFIK dalam darah yang mengenali alergen tersebut. Sejak tahun 1920 ketika istilah atopi diperkenalkan, atopi nampak sebagai sekelompok penyakit yang CENDERUNG TIMBUL DALAM SATU KELUARGA. Sejak saat itu telah dimengerti bahwa FAKTOR LINGKUNGAN dan GAYA HIDUP (LIFESTYLE) di dalam keluarga ikut mempengaruhi terbentuknya GEN PENYAKIT ATOPI. Mengikuti usia 6 bulan pertama, yaitu PERIODE EXCLUSIVE BREASTFEEDING,' yang mendasari atau melatar-belakangi suatu manifestasi alergi adalah ALERGI TERHADAP MAKANAN. Alergi makanan pada bayi umumnya disebabkan oleh ALERGI SUSU SAPI dan TELUR, yang bermanifestasi sebagai EKSEMA/KULIT, masalah REWEL/KOLIK/SAKIT PERUT.  Secara khas, alergi makanan (FOOD ALLERGY) ini dan eksema (ECZEMA, ATOPIC DERMATITIS) muncul paling awal. Tidak pada saat lahir tetapi sebelum usia 3-12 bulan, mencapai angka kejadian tertinggi sebelum usia 2 tahun. Setelah itu angka kejadian keduanya tidak bertambah lagi atau menurun. Seiring dengan waktu, alergi makanan pada bayi bisa hilang bisa juga tidak, TETAPI sekarang ditambah atau digantikan oleh ALERGI TERHADAP ENVIRO-INHALANT seperti debu rumah, tungau, kecoak dan binatang. Gejala yang timbul termasuk BERSIN (AhChoo!/ respiratory)/ behavioral (rewel)/GI(kolik). Sayangnya,..... Perjalanan ALLERGIC MARCH terus berlanjut....dengan munculnya penyakit selanjutnya yang sudah dapat diperkirakan, yaitu asma (ASTHMA) apabila alergi tidak ditangani dengan baik. Berlawanan dengan alergi makanan dan eksema, asma dan pilek alergi (ALLERGIC RHINITIS) cenderung muncul lebih lambat, sampai pada usia sekolah, yaitu sejak usia 5-8 tahun sampai usia 15 tahun. Anak-anak yang menderita alergi makanan dan eksema, SERING berlanjut menderita alergi pernapasan juga (asma dan pilek). Penting untuk disampaikan pada para orang tua, bahwa kemungkinan kesinambungan yang tidak menguntungkan ini adalah tinggi pada bayi yang secara genetik mempunyai predisposisi terhadap alergi (mudahnya: secara genetik berbakat alergi). Seperti disampaikan di atas para ahli medis mempunyai konsensus bahwa alergi sangat diturunkan (strongly inherited). Statistik menunjukkan bahwa seorang anak dengan satu orang tua yang alergi mempunyai kemungkinan 45% alergi, bahkan kalau dua orang tua alergi, kemungkinannya meningkat sampai 65-70%. Bahkan apabila kedua orang tua tidak alergi, masih ada kemungkinan anak akan alergi sebesar 10-15%. Jadi apa yang harus dilakukan?

Page 6: Artikel Kesehatan

 'THE ALLERGIC MARCH' merupakan pola yang jelas pada anak alergi. Berkembangnya penyakit alergi pada masa-masa awal kehidupan seperti alergi makanan dan eksema meramalkan timbulnya penyakit alergi saluran napas di masa mendatang seperti pilek alergi dan asma. Berat ringannya penyakit alergi yang timbul pada masa awal kehidupan meramalkan menetapnya penyakit alergi yang timbul mendatang. Dengan demikian tindakan pencegahan sangatlah penting untuk menghentikan laju 'ALLERGIC MARCH'. Intervensi dini menawarkan cara untuk membentuk dan mengoptimalisasi perkembangan sistem pertahanan tubuh agar tercapai kualitas hidup yang lebih baik pada anak-anak penderita alergi ini. Menghindari alergen pada bayi yang mempunyai risiko tinggi terhadap alergi adalah inti dari penanggulangan 'ALLERGIC MARCH'. Lakukanlah uji kulit atau pemeriksaan IgE spesifik untuk mengetahui alergen penyebabnya. WAO (WORLD ALLERGY ORGANIZATION) menganjurkan beberapa cara untuk pencegahan: Exclusive breastfeeding paling sedikit sampai 4 bulan. Setelah itu perkenalkan dengan makanan

tambahan Hindari asap rokok, terutama pada kehamilan dan bayi

Bagi ibu menyusui menghindari makanan yang berpotensi alergi seperti susu sapi, telur dan sea food, dan tentu saja produk-produknya.

Pada ibu yang tidak memproduksi cukup ASI, gunakan HYDROLISED FORMULAS pada bayi yang mempunyai risiko alergi.

Menghindari alergen ENVIRO-INHALANT, misalnya tungau debu rumah dengan tindakan pembersihan berkala, servis ac rutin, mengganti seprei, gorden, dsb. Hal ini tetap dianjurkan walaupun di beberapa negara tetap terdapat peningkatan kasus asma yang tidak tergantung pada paparan alergen ini.

Page 7: Artikel Kesehatan

Pedoman Praktis Melatih Bayi dan Anak Berbicara Perkembangan berbicara bayi dan anakRastra Rantos

Sekitar umur 7 - 8 bulan bayi mulai bisa bersuara satu suku kata, misalnya: ma atau pa atau ta, atau da

Sekitar umur 8 - 10 bulan bisa bersuara bersambung, misalnya : ma-ma-ma-ma, pa-pa-pa-pa, da-da-da-da-, ta-ta-ta-ta

Sekitar umur 11 - 13 bulan mulai bisa memanggil : mama !, papa !

Sekitar umur 13 - 15 bulan mulai bisa mengucapkan 1 kata, misal : mimik, minum, pipis

Sekitar umur 15 - 17 bulan mulai bisa mengucapkan 2 kata 

Sekirtar umur 16 - 18 bulan mulai bisa mengucapkan 3 kata

Sekitar umur 19 - 22 bulan mulai bisa mengucapkan 6 kata

Sekitar umur 23 - 26 bulan mulai bisa menggabungkan beberapa kata : mimik cucu

Sekitar umur 24 - 28 bulan mulai bisa menyebutkan nama benda, gambar

Sekitar umur 26 - 35 bulan, bicaranya 50 % dapat dimengerti orang lain

(Sumber : Denver II, Frankenburg WK dkk, 1990) Supaya tidak terlambat berbicara, latihlah sejak bayi Bayi sejak lahir sudah bisa mendengar dan mengerti suara manusia, terutama suara ibunya. Walaupun bayi belum bisa menjawab dengan kata-kata tetapi bayi bisa menyatakan perasaannya dengan : senyuman, gerakan bibir, bersuara, berteriak, menggerakkan tangan kaki, kepala atau dengan menangis. Dengan latihan setiap hari sejak bayi, lama kelamaan bayi dan anak dapat menjawab dengan kata-kata dan kalimat. Latihan ini sekaligus merangsang perkembangan emosi, sosial, dan perkembangan kecerdasannya.Supaya bayi atau anak anda tidak terlambat berbicara, lakukan metode ini setiap hari, ketika anda berada tidak jauh dari bayi anda. Melatih Bayi dan Anak Berbicara I. Berbicaralah kepada bayi / anak sebanyak mungkin dan sesering mungkin, dengan penuh kasih sayang, walaupun ia belum bisa menjawab1. Bertanya pada bayi / anak.. Contoh : Adik haus, ya ? Gardi lapar, ya ?. Elta mau susu, lagi ? Ini

gambar apa ? Ini boneka apa ? Ini warnanya apa ? Ini namanya siapa ?2. Komentar terhadap perasaan bayi / anak . Contoh : Kasihan, adik rewel kepanasan, ya ?. Nah

sekarang dikipasin ya ? Ooo, kasihan, adik rewel gatal digigit nyamuk, ya ? Jatuh ya ? Sakit , ya ? Sini di obatin ! 

3. Menyatakan perasaan ibu / ayah . Contoh : Aduh, mama kangen banget deh sama adik. Tadi mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh , mama sayang deh sama adik.

4. Komentar keadaan bayi / anak.. Contoh : Aduh pipi Ade tembem ! Wow, Rama matanya besar banget ! Wah, kepala Gardi botak ! Ai, ai, Elta buang air besar lagi !

5. Komentar perilaku bayi / anak Contoh : Wah, Rini sudah bisa duduk! Eeee, Tono sudah bisa berdiri ? Ai, ai, Ari sudah bisa duduk ! Wah, adik sudah bisa jalan !

Page 8: Artikel Kesehatan

6. Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi / anak : Contoh : Lihat nih. Ini namanya bantal. Warnanya merah muda, ada gambar Winnie the Pooh. Adik tahu nggak Winni the Pooh ? belum tahu ? Winni The Pooh itu beruang yang lucu dan cerdik. Nanti kalau sudah gede pasti tahu deh. Yang ini namanya boneka Teletubies. Warnanya merah. Yang ini warnanya hijau, yang itu ungu. Nih, coba di peluk.

7. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi / anak  Contoh : Adik dimandiin dulu, ya ? Pakai air hangat, pakai sabun, biar bersih, biar kumannya hilang, biar kulitnya bagus sepeti bintang film. Sekarang dihandukin biar kering, tidak kedinginan. Sudaaaaah selesai. Sekarang pakai pampers, pakai baju, dibedakin dulu, biar kulitnya halus, wangi.. Nah, selesai. Enak, kan ? Asyik, kan ? Habis ini minum ASI terus tidur, ya ? Mama mau masak, ya ?

8. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan ibu : Contoh : Mama sekarang mau bikin susu buat adik sebentar , ya ? Nih, susunyal 3 takar , ditambah air 90 cc, terus dikocok-kocok. Kepanasan nggak ? Enggak kok. Nah, siap deh. 

II. Dengarkan suara bayi / anak, berikan jawaban atau pujianKetika bayi / anak bersuara atau berbicara (walaupun tidak jelas), segera kita menoleh dan memandang ke arah bayi dan mendengarkan suara bayi / anak seolah-olah kita mengerti maksudnya. Pandang matanya, tirukan suaranya, berikan jawaban atau pujian, seolah-olah bayi mengerti jawaban kita. Contoh : Ta-ta-ta-ta ? Ma-ma-ma-ma ? Kenapa, sayang ? Minta susu ? Mau poop ? III. Bermain sambil berbicara Ciluk - ba. Ibu mengucapkan ciluuuuuukk (muka ditutup bantal) beberapa detik kemudian bantal ditarik kesamping sambil ibu mengucapkan : baaaaaa !!. Kapal terbang. Nih ada kapal terbang sedang terbang. Ngngngngngng. Ada musuh, kapal terbangnya menembak musuh ... dor .. dor .. dor. Kapal terbangnya turun ke muka bayi terus keperutnya. Boneka, dimainkan seolah-olah ia berbicara kepada bayi / anakMenyebutkan nama mainan, nama makanan, anggota badan (tangan, kaki, jari-jari, mulut, mata, telinga, hidung dll.) IV. Bernyanyi sambil bermain. Pok-ambai-ambai, belalang kupu-kupu, tepok biar ramai, pagi-pagi minum .... cucu. Cecak-cecak didinding, diam-diam merayap, datang seekor lalat, .....hap ! lalu ditangkap. Dua mata saya, hidung saya satu, (sambil menunjuk ke mata, hidung dst.)Putarkan kaset lagu anak-anak, ikut bernyanyi, sambil tepuk tangan, goyang kepala dll. V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang bergambar. Tunjukkan gambar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita (binatang, benda-benda, manusia). Tanyakan kembali apa nama benda tersebut, apa gunanya, siapa nama tokohTunjukkan gambar-gambar di dalam majalah.  VI. Menonton TV bersama anak sambil menyebutkan nama-nama benda, tokoh atau kejadian yang terlihat di TVItu mobil, yang itu kapal, itu sepeda. Itu kucing, di sebelahnya ada tikus dan anjing. Kucing melompat, tikus lari, anjing duduk.  VII. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian (ke pertokoan, rumah keluarga dll) t tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil menyebutkan dengan kata-kata berulang-ulang. Itu layang-layang sedang terbang, itu kakak sedang menyeberang jalan, itu burung sedang terbang, itu pohon ada bunganya, itu boneka pakai kacamata dll. VIII. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya

Page 9: Artikel Kesehatan

Ajak bermain dengan anak lain (kakak, tetangga, sepupu) yang sudah lebih jelas berbicaranya, bermain bersama menggunakan boneka, kubus, balok, puzzle, Lego, gambar-gambar, buku bergambar dll. PERHATIAN Jangan memaksa anak berbicara. Kalau bayi / anak bersuara (walaupun tidak jelas) berikan jawaban, seolah-olah kita mengerti

ucapannya

Pujilah segera kalau dia berbicara benar.

Jangan menyalahkan anak kalau ia salah mengucapkannya

Kalau anak sudah bosan sebaiknya beralih ke kegiatan lain

Latihan - latihan ini selain merangsang berbicara sekaligus merangsang perkembangan emosi, sosial, dan perkembangan kognitif ( kecerdasan). Sumber kepustakaan Brooks JB ). Parenting Child With Special Needs. The Process of Parenting 3rd ed. 15 : 482-489. Mayfiel Publ. Coy., London (1991)Coplan J. Language Delays. Dalam Parker, Zuckerman. Behavioral and Developmental Pediatrics. Litle Brown, Lomdon (1995)Martin CA, Colbert KK.. Parenting Children With Special Needs. Parenting A Life Span perspective 11 : 270 - 272. McGraw-Hill, NewYork (1997) Sumber : http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel.asp?q=197541514289

Empeng (Pacifier) buat anak : baik atau buruk?

Keputusan utk memakai pacifier atau empeng terserah pada anda sbg orang tua. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.  American Academy of Pediatrics (AAP) masih memberi lampu hijau bagi penggunaan empeng (pacifier) ini.  Berikut adalah pro dan kontra penggunaan empeng pada anak: Pro:1. Empeng dpt menenangkan bayi yg rewel. Beberapa bayi lebih happy jika mengisap sesuatu.2. Empeng memungkinkan pengalihan sementara, pada saat bayi lapar sebelum diberi susu.

3. Dapat membantu bayi utk tidur.

4. mungkin menurunkan SIDS (sudden infant death syndrome)

5. Disposable. Lebih sulit utk menghentikan kebiasaan menghisap jempol dibanding menghilangkan kebiasaan ngempeng.

Kontra:1. Pemberian empeng yg terlalu dini dpt mengganggu proses menyusui2. dapat menjadi tergantung pada empeng.

3. dapat meningkatkan risiko infeksi saluran telinga bagian tengah.

4. Penggunaan yg lama dpt mengakibatkan masalah pada gigi.

Bila memilih utk menggunakan empeng, ingatlah:

Page 10: Artikel Kesehatan

1. Tunggulah sampai proses menyusui benar2 mantap, AAP menganjurkan setelah umur 1 bulan plg cepat baru diberikan.

2. Jangan memberikan empeng sebagai first line defense tiap kali anak menangis

3. Pilih yg one piece jgn yg two-piece

4. Biarkan bayi anda yg menentukan , bila belum mau jgn dipaksa

5. Jaga kebersihan dan keamanannya

6. Anda harus tahu kapan harus menghentikannya. Bila infeksi telinga menjadi concern anda hentikan pada saat usia 6 bulan. Kebanyakan bayi akan berhenti sendiri pada umur 2-4 tahun.

Bagaimanapun keputusan untuk memakai tidaknya tergantung pada anda dengan memperhatikan rambu2 diatas.Demikian mudah2an bermanfaat 

MA

Muntah yang bermakna bedahMUNTAH Ditinjau dari asfek bedah, pendekatan diagnosis dan penatalaksanaannya *dr. Hermanto. SpB.SpBAdokter spesialis bedah, spesialis bedah anak di Pontianak Kalimantan Barat. Muntah sangat sering dijumpai pada anak anak kita terutama pada bayi. Sehari hari hanya sebagian kecil saja memang muntah yang bermasalah bedah, sehingga pengobatnya harus dilakukan dengan pembedahan. Dalam tulisan ini saya hanya membahas masalah bedahnya, tujuannya supaya orang tua terutama ibu, bisa memahami arti muntah yang bermakna bedah, tidak panik tetapi harus waspada. Dalam bedah anak sering dikaitkan penyakit tertentu dengan usia anak atau bayi, sehingga kita bisa mencurigai letak kelainannya. Muntah sebagai pengeluaran isi lambung melalui mulut, hal ini terjadi bila lambung terisi penuh oleh cairan dan makanan padat melebihi kapasitas lambung dan terdapat hambatan pengeluaran “pintu ke luar lambung” (gastric outlet) menuju usus duabelas jari. Akibatnya isi lambung terlempar ke luar melalui mulut dengan mekanisme kerja otot lambung secara refleks. Gejala yang paling sering, umumnya didahului Nausea, yaitu perasaan tidak enak dan penuh disekitaruluhati, kadang kadang disertai adanya keringat dingin, denyut nadi meningkat dan banyak keluar ludah. Gejala lainnya adalah Retching yaitu kontraksi (kerja) otot lambung yang kuat dan dibawah sadar untuk muntah, seperti reaksi muntah tetapi tidak ada isi lambung. Faktor- faktor apa saja yang harus  kita perhatikan ?1. Jenis muntah yang bermakna bedah :

o Muntah yang keluar berwarna hijau mengandung cairan empedu, artinya dicurigai adanya hambatan

usus dibagian bawah muara saluran empedu.

o Muntah proyektil, bila isi lambung terlempar atau menyemprot keluar. Bila tidak berwarna hijau

muntah berasal dari lambung atau kerongkongan.

o Muntah persisten, bila muntah terus menerus.

Page 11: Artikel Kesehatan

o Muntah darah, muntah yang dicurigai adanya perdarahan aktif dan banyak, yang tidak bisa dihentikan

dengan obat obatan.

o Muntah dengan penurunan berat badan, karena yang dikeluarkan lebih banyak daripada cairan atau

makanan yang masuk.

o Muntah dengan sakit perut, dan berulang.

Pada Neonatus (bayi baru lahir usia sampai 28 hari) muntah hijau harus dianggap adanya sumbatan usus sampai dapat dibuktikan tidak terdapat sumbatan usus.

2. Umur pasien.

o Muntah pada neonatus usia beberapa jam ; harus dicurigai adanya atresia atau kebuntuan saluran

pencernaan bagian atas, seperti usofagus (kerongkokngan ), pilorus (bagian terakhir lambung yang sempit) dan usus halus bagian atas.

o Muntah hijau pada bayi usia  24 jam atau hari kedua, disertai kembung, dicurigai sumbatan atau

kebuntuan usus setinggi usus halus bagian bawah atau usus besar sampai ke anus.

o Muntah yang menyemprot berwarna putih pada bayi usia 2-6 minggu, dicurigai adanya penyempitan

pilorus lambung. Mengapa lebih 2 minggu usia bayinya, karena pada hari hari awal kelahiran jumlah cairan yang diminum masih sedikit sehingga masih bisa melewati lambung. Setelah 2 mingguan jumlah cairan yang diminum lebih banyak sedangkan piloris lambung sempit.

3. Gejala dan tanda menyertai muntah,

o Kembung sebatas bagian atas perut, dicurigai adanya sumbatan setinggi “pintu keluar lambung”, atau

usus halus bagian atas. Muntah putih bila sumbatan setinggi “pintu keluar lambung” atau usus duabelas jari sebelum muara saluran empedu. Sedangkan muntah hijau berarti adanya sumbatan bagian bawah muara empedu.

o Kembung seluruh perut, dicurigai adanya sumbatan bagian bawah usus atau lebih rendah lagi.

Muntah akan terjadi terjadi setelah kembung, muntah mula mula air, kemudian berwarna hijau dan kuning feses.

o Kembung disertai peradangan dinding perut, bengkak, kemerahan, khususnya di punggung, kelamin

dan tali pusat. Muntah dapat hijau atau putih bergantung pada letak kelainan bedah.o Serangan rasa sakit, jelas pada bayi dan anak, neonatus akan lethargi (lesu/lemah) bila terdapat

sumbatan yang menyebabkan usus membusuk, seperti pada kelainan perputaran usus, disertai usus terpuntir, atau peradangan usus yang berat pada bayi baru lahir.

  Pemeriksaan pemeriksaan apa yang bisa membantu diagnosis ?   Untuk menentukan penyebab muntah, selain dengan wawancara dokter yang teliti, juga dilakukan pemeriksaan jasmani yang seksama. Sering dibutuhkan pemeriksaan untuk membantu mencari sebab penyakitnya.1. Ultrasonagrafi perut :  lebih dipilih pada kelainan di “Pintu keluar lambung”( Gastric outlet )2. Rontgen Polos perut, penyebaran penyebaran udara usus.

3. Rontgen dengan cairan kontras kantras,baik diminum maupun melalui anus, untuk menentukan letak sumbatan.

 Penyulit apa yang bisa terjadi pada muntah ? 

Page 12: Artikel Kesehatan

Muntah sering menyebabkan anak atau bayi mengalami dehidrasi, karena kehilangan cairan akibat yang dimutahkan lebih banyak daripada masuk. Kelainan elektrolit darah akibat kehilangan Natrium dan Kalium, dan kadar keasaman darah terganggu. Pada muntah dengan sumbatan usus yang total disertai proses peradangan perut (peritonitis) cairan juga akan keluar pembuluh darah ke sela sela antar sel, sehingga menyebabkan anak syok, dan seluruh tubuh membengkak. Penyulit asupan nutrisi, anak akan kehilangan berat badan, gagal tumbuh, khusus untuk muntah kronik dan terus menerus menyebabkan kekurangan masukan kalori. Penyulit usofagitis atau radang kerongkongan akibat muntah kronik, iritasi asam lambung dan kerongkongan bawah, akan terlihat lebih mudah dengan endoskopi. Bagaimana penatalaksanaan ?1. Anak dipuasakan, bila muntah kepala dimiringkan, bersihkan jalan mafas dari muntahan.2. Segera bawa anak  ke rumah sakit terdekat, pertolongan pertama : dipasang selang dari mulut atau

hidung ke lambung, untuk untuk mengeluarkan muntahan dan udara di lambung, sehingga mengurangi kembung dan pendorongan ke paru paru, menghindari muntahan terisap ke jalan pernapasan. Juga sekaligus bisa menentukan isi dan warna cairan lambung, dan bisa menghitung jumlah cairan yang keluar.

3. Penatalaksanaan selanjutnya sangat tergantung penyebab muntah, sumbatan usus total atau sebagian, adanya kebuntuan (atresia), penyempitan ( stenosis ) atau puntiran usus ( volvulus ), hernia atau penyakit usus masuk ke usus (invaginasi), dan jepitan hernia . Bisa juga karena sumbatan akibat tidak adanya persyarafan usus pada penyakit Hisrchsprung, atau karena proses peradangan perut ( peritonitis).

 Sekali lagi tulisan ini bertujuan supaya kita sebagai orang tua, harus waspada khususnya terhadap bayi baru lahir, selain masih adaptasi terhadap lingkungan. Muntah neonatus, bayi dan anak, berhubungan dengan kelainan saluran pencernan yang  luas, karena hampir semua kelainan pencernaan dimulai dan diakhiri muntah.

Muntah juga bisa menyebab hal hal yang sederhana seperti tersedak, yang akan menyebabkan masalah menjadi fatal. Hanya sebagian kecil muntah pada bayi dan anak diakhiri dengan pembedahan.

Salah Kaprah Pada Kesehatan AnakRini Purwanti - PPDS IKA FKUI/RSCM

Sering kita mendengar, bahkan mempraktekkan mitos-mitos tertentu yang terkait dengan kesehatan anak. Mitos yang diwariskan turun temurun oleh nenek-kakek dan ayah-ibu kita, padahal kita sendiri tidak tahu kebenarannya. Yuk sama-sama kita kupas benar tidaknya mitos tersebut dan logika dibaliknya.   Kompres dengan alkohol saat anak demam. Katanya mengompres dengan alkohol pada anak

yang sedang demam tinggi akan menurunkan suhu tubuh. Benarkah?  Alkohol yang sering digunakan untuk kepentingan medis berkadar 70% dan sangat toksik karena mudah sekali diserap oleh kulit. Secara fisis, alkohol memang terasa dingin, namun tidak mempengaruhi suhu tubuh secara internal. Kalau kompres alkohol dilakukan, sama saja seperti kita memberi anak minum alkohol karena efek samping yang timbul sama. Kompres yang benar adalah dengan air hangat, diusapkan ke seluruh tubuh dengan kain lembut selama beberapa menit.  

Membalur anak dengan bawang merah saat demam . Ini resep warisan dari jaman baheula nih. Memang benar bawang merah bersifat melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkani suhu tubuh. Sayangnya bawang merah bersifat iritatif bagi kulit sehingga pada beberapa anak akan timbul kelainan di kulit seperti luka bakar ringan. Bau bawang yang menusuk juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak, padahal pada anak yang demam rasa nyaman sangat membantu. Jadi hati-hati ya memberikan kompres balur bawang. 

Page 13: Artikel Kesehatan

Tumbuh gigi disertai demam. Pada beberapa anak terkadang didapatkan demam dengan derajat rendah (<38 0 C) saat sedang tumbuh gigi, terutama apabila gusi sedang bengkak. Namun tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa anak tumbuh gigi selalu demam. Kejadian demam yang bersamaan dengan kejadian tumbuh gigi harus dicari penyebab lainnya, apalagi bila suhunya  >38,5 C.

Kopi dapat mencegah/mengobati kejang demam. Ada yang menyarankan saat anak sedang kejang, diberikan minum kopi/kopi bubuk. Wah, ya tidak  benar dong! Jangan sekali-kali memasukkan apapun ke mulut anak yang sedang kejang, termasuk kopi. Salah-salah nanti malah tersedak dan masuk ke saluran nafas, anaknya justru berhenti bernafas. Tidak ada manfaat apapun dari kopi dalam mencegah/mengobati kejang demam. Anak dapat kejang saat demam karena adanya gangguan hantaran listrik di otak sehingga menimbulkan bangkitan kejang dan risikonya meningkat apabila terdapat riwayat kejang pada orangtuanya atau sudah memiliki kelainan neurologis tertentu. Pemberian minum kopi setiap hari juga tidak berpengaruh dalam rangka pencegahan pada anak yang sudah memiliki riwayat kejang. Kafein pada kopi bahkan lebih banyak bersifat mudharat daripada manfaatnya. Si anak bisa gelisah, tremor dan hiperaktif. Kafein juga dapat menyebabkan asam lambung meningkat sehingga si anak mengeluh sakit perut.

Batuk pada anak biasanya TBC paru. Tidak secara umum! Batuk pada anak justru lebih sering karena alergi atau infeksi virus di saluran nafas, berbeda dengan orang dewasa yang memang manifestasi utama infeksi TBC paru adalah batuk. Hanya pada kasus-kasus tertentu saja batuk pada anak yang terkait TBC. Infeksi TBC pada anak lebih sulit ditegakkan diagnosisnya karena gejala yang timbul dapat menyerupai banyak penyakit. Sehingga terkadang membutuhkan lebih banyak pemeriksaan penunjang dibanding orang dewasa.

Minum susu membuat anak menjadi cerdas. Wah ini sih bisa-bisanya yang bikin iklan ;D. Seorang anak menjadi pintar dipengaruhi banyak faktor, seperti genetik, stimulasi lingkungan dan nutrisi. Peranan susu ada di faktor nutrisi. Nutrisi yang baik akan memperbaiki sambungan-sambungan saraf (sinaps) di otak sehingga rangsang yang didapat dari lingkungan akan diterima dengan baik oleh anak. Anak yang minum susu yang paling mahal dan paling lengkap kandungannya tapi  stimulasi tidak dilakukan oleh lingkungan keluarganya ya tetap saja ngga pintar.

Anak tidak nafsu makan, kasih vitamin saja.Sering kan Bunda berpikir begini? Memberikan multivitamin dianggap akan membantu nafsu makan si anak kembali. Padahal banyak faktor yang menyebabkan anak tidak nafsu makan (sudah diposting sebelumnya, ya). Logika kita sebagai orangtua harus dibalik nih, Bun. Pada anak yang sulit makan atau picky eater, mungkin saja akan kekurangan vitamin/mikronutrien tertentu karena asupan makanannya terbatas.  Nah kekurangan  inilah  yang diisi dengan vitamin.Tapi jangan menganggap vitamin sebagai jawaban dari semua kasus susah makan, ya, tetap harus dicari tahu penyebabnya.

Anak gemuk  itu lucu dan sehat. Kita masih sering berpikir seperti itu kan, Bun? Pasti senang kan melihat anak kecil gemuk dan pipinya tembem. Lucu dan bikin gemas! Yuk diubah pikiran itu. Anak yang gemuk dan cenderung obese seperti bom waktu, membawa sejumlah penyakit yang akan terbuka satu demi satu saat usianya menjelang dewasa. Penelitian telah banyak membuktikan bahwa orang dewasa muda yang di masa kanak-kanaknya mengalami kegemukan, akan memiliki peningkatan risiko mengalami gangguan kardiovaskuler  (serangan jantung, stroke, hipertensi) lebih awal. Akibatnya akan terjadi ledakan generasi muda yang tidak produktif karena sakit-sakitan. Anak yang gemuk menjelang remaja juga rawan mengalami depresi sehingga mereka menjadi orang dewasa yang rendah diri. Jadi tidak usah bernafsu membuat anak menjadi gemuk. Sepanjang status gizinya ideal, anak Bunda akan baik-baik saja.

Gigi susu tidak usah dirawat, nanti kan diganti gigi tetap. Lho?? Jelas salah dong, Bun! Gigi susu pun perlu dirawat seperti gigi tetap. Proses makan, mengunyah dan berbicara melibatkan fungsi gigi. Sehingga gigi yang sehat diperlukan. Bayangkan kalau gigi gigis semua, bagaimana si anak bisa makan dengan baik? Jadi upayakan membiasakan anak menyikat giginya sejak gigi pertamanya tumbuh. Kunjungan ke dokter gigi pun harus dilakukan secara teratur minimal 6 bulan sekali. Apabila gigi anak ada yang berlubang, sebaiknya tetap dibawa ke dokter gigi untuk tata laksana lebih lanjut.

Page 14: Artikel Kesehatan

Bayi kuning gara-gara tidak dijemur. “Ini gara-gara ngga ada matahari, makanya bayi saya jadi kuning!”. Ah masa sih, Bun? Bayi bisa kuning karena ada pemecahan sel darah merah yang berlebihan. Sebagian besar bayi normal mengalami kuning pada satu minggu pertama. Sebagian membutuhkan terapi sinar dan yang lainnya tidak. Kuning yang tidak normal bila terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan. Kuning yang berlangsung lebih dari 2 minggu membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Dasar penjemuran dengan sinar matahari adalah karena memiliki panjang gelombang yang dapat memecah bilirubin (zat penyebab kuning) menjadi bahan yang larut air sehingga kadar kuning menjadi turun. Penjemuran bayi dan efeknya terhadap kuning masih menjadi kontroversi. Bagi yang kontra menyatakan bahwa kita tidak pernah tahu berapa paparan panjang gelombang yang dipancarkan matahari setiap hari, sehingga efek terhadap pemecahan bilirubin bermakna. Boleh saja menjemur bayi, namun lebih untuk kepentingan penyerapan vitamin D. Bila akan dijemur, sebaiknya dilakukan pada sekitar jam 7-8 pagi saat radiasi matahari belum terlalu tinggi, selama 10-15 menit. Perhatikan kondisi si bayi jangan sampai kedinginan atau sebaliknya, kepanasan karena bisa menimbulkan luka bakar ringan dan kurang cairan. Apabila bayi Bunda kuning, tetap memerlukan evaluasi dari seorang dokter.

Biar nggak kembung dan bodong, pakai gurita. Bayi bernafas dengan bantuan otot-otot di daerah perut. Apabila bayi menggunakan gurita, tentunya terganggu proses pernafasannya. Jadi disarankan tidak menggunakan gurita pada bayi. Takut bodong? Pusar yang bodong terjadi karena kondisi hernia dan tidak semua anak mengalami hernia kan? Sedangkan kembung terjadi karena udara tertelan masuk lambung saat menyusu, karena itu menyendawakan bayi setelah minum sangat membantu mencegah kembung. 

Tidak boleh mandi waktu sakit cacar air. Ya kalau ini sih namanya jorok, deh. Kalau sakit secara umum, sebaiknya tetap mandi supaya higiene kulit tetap terjaga. Apalagi kalau infeksi utamanya di kulit, wah bisa tambah parah kalau tidak mandi. Jadi walaupun anak Bunda sedang cacar air, tetap mandi ya. Tapi hati-hati waktu mengeringkannya, jangan menggosok handuk keras-keras, bisa-bisa gelembung cacar airnya pecah dan menimbulkan bekas.

 Masih banyak sebenarnya mitos-mitos lain yang beredar di masyarakat terkait kesehatan dan tumbuh kembang anak. Yang tercantum di atas hanyalah sebagian kecil contoh yang ada.Kita selaku orangtua layak menimbang dengan seksama dengan logika yang rasional sebelum mempraktikkan mitos-mitos yang ada agar tidak merugikan anak kita.

Tim Medis "Room For Children"

dr.Mururul Aisyi, SpASpesialis Anak, SubBag Hemato-onkologi AnakPraktek: RSK "Dharmais", Jakarta Barat dr Rusmala deviani, SpASpesialis Anak, SubBag Perinatologi dr.Hermansyah Irwan, SpASpesialis Anak, SubBag Alergi-Imunologi Anak dr.Bobby Setiadi Dharmawan, SpASpesialis Anak, SubBag Nefrologi AnakPraktek: RSUP Fatmawati Jaksel, RS Harapan Bunda Jaktim, RS Haji Jaktim dr. Fransisca Sri Susanti, SpASpesialis Anak, Konselor ASIPraktek: Klinik Afiat, RS PMI Bogor dr. M. Muchlis SpASpesialis Anak

Page 15: Artikel Kesehatan

Praktek: Klinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dr. Maria Widhiastuti, SpBSpesialis Bedah dr. Hermanto SpB,SpBAspesialis Bedah Anak dr. Rastra Rantos, SpASpesialis AnakPraktek: RS Hermina, Depok dr. Srimpi, SpKJPsikiater dr.Hilma Paramita, SpKJPsikiater dr.Jaya Ariheryanto, SpASpesialis Anak dr.Grace Sancoyo,SpMSpesialis Mata dr.Rini Purwanti dra. Dyah Puspita, PsiPsikolog dra. Shinta Natalia Adriani, PsiPsikologPraktek: RSK "Dharmais", Jakarta Barat DR.dr.Zakiudin  Munasir,SpA(K)Konsultan alergi imunologi anak dr.Rouli Nababan,SpAspesialis AnakPraktek: Omni Hospital Pulomas & Kiddie Care Centre Sunter dr. Yuniati Wisma,SpMSpesialis Mata dr.Tommy Gita Pratama,SpOGSpesialis Obstetri Ginekologi DR.drg. M. Fahlevi Rizal, SpKGA (K)spesialis kedokteran gigi anak,Konsultan patologi jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut anak

Page 16: Artikel Kesehatan

Beberapa hal yang harus diketahui ketika membawa si kecil naik pesawat udaraDr M Muchlis spAKlinik Anak Rumkit Lanud Abd Saleh, Malang  Ketentuan umum penerbangan mengatur bayi dibawah usia 2 minggu tidak diperkenankan ikut

dalam penerbangan (WHO, 2003 merekomendasikan bayi umur kurang 7 hari). Tapi pada keadaan tertentu karena kasus yang sifatnya emergensi, bayi baru lahir  dapat ditrasportasi melalui udara untuk dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap, tentunya dengan perlengkapan medis yang memadai selama perjalanan udara.

Pada saat take off, udara dari dalam akan keluar dari telinga tengah dan sinus, sebaliknya saatlanding udara akan masuk kembali. Hal tersebut akan menimbulkan rasa tidak enak di telinga karena terjadi perbedaan tekanan udara tersebut, rasa tidak enak tersebut dapat diatasi dengan  melakukan gerakan menelan, mengunyah atau menguap.  Karenanya selama take off dan landing bayi dapat disusui atau diberi dot, sedangkan untuk anak yang lebih besar diminta untuk melakukan gerakan valsava manuver dengan menelan air ludah atau mengunyah permen karet (bubble gum).

Walaupun pesawat sekarang sudah makin canggih dengan sistem pressurized-nya yang mengatur tekanan udara di dalam pesawat  relatif sama dengan di permukaan bumi, tetap diantisipasi adanya penurunan tekanan udara di dalam kabin pesawat.  Penurunan tekanan udara akan memnimbulkan rasa tidak enak di perut karena adanya udara dalam tubuh yang mengisi semua rongga tubuh, khususnya di perut (saluran cerna)..Karenanya disarankan untuk tidak memberi minuman yang mengadung karbonat untuk mencegah penumpukan udara di dalam perut, anak diminta untuk minum air putih atau jus saja.

Page 17: Artikel Kesehatan

Meskipun beberapa maskapai penerbangan memperbolehkan anak dibawah usia dua tahun untuk dipangku tetapi AAP (American Academy of Pediatric) menganjurkan agar anak duduk sendiri. Berdasarkan standar penerbangan, anak dengan berat badan anak lebih dari 40 pound (20 kg) atau usia lebih 2 tahun dan mampu mengenakan sabuk pengaman atau dibantu orang tuanya,  dapat duduk di tempat duduk pesawat sesuai dengan berat, tinggi dan usianya. Sebaiknya tanyakan pada maskapai penerbangan menyangkut ketentuan tempat duduk pada anak (the airlines’s infant-seat policy).

Untuk anak-anak yang mengalami motion sickness (mabuk udara) selain pengobatan farmakologik dengan meminum obat anti mabuk, penanganan non farmakologik juga diutamakan, misal : tidak memakan makanan berat sebelum terbang, didudukkan dekat jendela dan menggunakan kaca mata hitam  selama perjalanan. Pilihan lain adalah melakukan perjalanan udara di malam hari.

Sebelum berpergian dengan pesawat udara, konsultasikan pada dokter anak/dokter keluarga bila anak mempunyai penyakit jantung, penyakit paru kronik, penyakit infeksi saluran nafas dan penyakit lainnya. Secara khusus periksakan kondisi kesehatan anak anda bila anak baru saja menderita penyakit infeksi telinga tengah atau operasi telinga sebelum berpergian dengan pesawat udara.

Hal-hal umum yang harus diperhatikan sebelum berangkat :

o Anak harus cukup istirahat.

o Mengecek kembali perlengkapan bayi/anak, jangan sampai terlupa untuk membawa selimut yg cukup

tebal  guna melindungi bayi dari suhu dingin selama dalam perjalanan udara (untuk menghindari hipotermi pada bayi).

o Tidak memakan makanan berat khusus untuk anak yang suka mengalami motion sikness.

o Mengantisipasi aktivitas anak selama pesawat, disiapkan kertas, crayon (pensil warna),  permainan

kartu atau  mainan yang disukai, game, buku  bacaan sehingga anak dapat mengisi waktunya selama perjalanan.

o Minum air putih dan makanan kecil (snack) sangat membantu selama menunggu lama di terminal

keberangkatan atau di custom.

o Menyiapkan makanan khusus bayi atau anak.

o Menyediakan obat-obatan sederhana yang sering diperlukan.

 Selamat menikmati perjalanan udara bersama si kecil........

Demam berdarah yang ’ menakutkan’ : apa dan bagaimana ?Dr. M. Muchlis, SpAKlinik Anak Rumah Sakit Lanud Abd Saleh Malang  Tora, anak laki-laki usia 5 tahun tinggal bersama orang tuanya di pemukiman yang padat penduduknya. Istilahnya sejauh mata memandang adalah rumah dan rumah diselingi tiang listrik dan jemuran. Pada musim hujan adakalanya rumah Tora kebanjiran dan membuat keluarganya mengungsi ke sebuah masjid yang letaknya lebih tinggi.Tora 3 hari ini panas cukup tinggi, ibunya sudah memberi obat penurun panas dan sempat turun tapi sekejap panasnya naik kembali. Belakangan Tora merasa mual dan sesekali dia muntah, dia juga mengeluh sakit perut. Bu Tike, ibunya Tora mulai cemas dan ketika akhirnya dari hidung Tora keluar darah (mimisan), segera saja Tora dibawa RS terdekat. Ketika dokter memeriksanya , ketahuan juga di kulit Tora ada bintik-bintik merah yang bila ditekan tidak hilang, dokter menyebutkan sebagai ptekie. Dokter segera meminta perawat jaga menginfus Tora dengan cairan ringer laktat, sebelum diinfus darah Tora diambil untuk pemeriksaan laboratorium. Setelah ada hasil labnya, bu Tike dikabari oleh dokter bahwa anaknya terkena demam berdarah. Anaknya harus dirawat untuk diobservasi beberapa hari di RS dan selama itu anaknya akan diperiksakan darahnya setiap 6 atau 12 jam. Dokter menjelaskan pemeriksaan itu dilakukan untuk

Page 18: Artikel Kesehatan

memantau perjalanan penyakit dan mendeteksi kemungkinan adanya syok atau perdarahan pada diri Tora .Ketika bu Tike memnita izin kepada dokter untuk memberikan jus jambu klutuk, dokternya mempersilahkan. Bu Tike juga sempat menanyakan apakah anaknya perlu ditransfusi karena jumlah trombositnya ‘drop’ dokter menyatakan belum perlu dan mudah-mudahan Tora tidak sampai ditransfusi trombosit.Tora dirawat di RS selama 4 hari, dan ketika pulang trombosit Tora sudah mulai meningkat. Ibu Tike bersyukur Tora tidak mengalami DBD yang berat seperti pasien lain yang dia lihat di ICU RS tempat Tora dirawat. Cerita Tora adalah cerita seorang anak dengan perjalanan penyakit demam berdarah yang ‘klasik’. Penyakit ini memberikan kesan menyeramkan karena ada kata ‘berdarah’nya.Padahal perjalanan penyakit ini tidak selalu berdarah-darah seseram yang dibayangkan !Hanya saja pada bulan-bulan tertentu, kejadian DBD meningkat serentak sehingga dinyatakan sebagai KLB atau Kejadian Luar Biasa. Di telivisi kita lihat banyak RS yang kewalahan menampung pasien-pasien DBD atau suspek DBD, bahkan mereka sampai harus dirawat di lorong atau selasar RS. Apakah yang dimaksud dengan demam berdarah dengue atau DBD itu ?Demam berdarah dengue atau DBD adalah demam akut (tiba-tiba) yang disebabkan oleh virus dengue yang terdiri dari 4 jenis tipe (serotipe) yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4. Seorang umumnya terinfeksi oleh hanya 1 jenis saja. Ke empat jenis virus itu terdapat di Indonesia dan serotipe den-3 sering terkait kasus DBD yang berat. Benarkah DBD ditularkan oleh nyamuk ‘rumahan’ ?Ya, sebagaimana  diketahui banyak orang, demam berdarah ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini hidup di daerah tropis dan sub tropis, tapi tidak terdapat didaerah ketinggihan diatas 1 km. A aegypti ini memang jenis nyamuk ‘rumahan’ yang senang bau tubuh manusia (antropofilik), menggigit banyak orang berkembang biak di wadah air yang jernih dan menggenang, terbang siang hari dengan radius 100 meter sampai 1 km. Kenapakah demam berdarah sering terjadi pada peralihan musim ?Kasus DBD sering kemabali meningkat pada peralihan musim dapat diterangkan sebagai berikut : pada peralihan musim, hujan sesekali mulai atau masih turun dan itu menimbulkan banyak gebangan air dimana-mana dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk A aegypti.Di negara berkembang seperti Indonesia, kebersihan lingkungan masih menjadi masalah utama. Apalagi di kota besar dengan pemukiman yang padat, penularan begitu mudah terjadi dan sering menjadi apa yang dinamakan KLB (Kejadian Luar biasa). 

Gejala atau tanda-tanda apa yg di alami anak yang terinfeksi virus demam berdarah ?Infeksi virus dengue pada manusia menimbulkan gejala yang beragam. Sebagian besar asimptomatik (tanpa gejala atau klinis yang jelas), sebagian menjadi demam dengue dan demam berdarah dengue. Demam dengue dibagi 2 yaitu yang dengan perdarahan dan tanpa perdarahan. Sementara demam berdarah dengue dibagi atas BBD dengan syok dan tanpa syok.Satu hal yang harus diketahui : faktor utama yang berperan pada DBD adalah terjadinya perembesan plasma yang dapat mengakibatkan syok. Keadaan yang terakhir inilah yang membedakanya dengan demam dengue biasa. Jadi sekarang kita tahu kalau infeksi virus dengue tidak selalu DBD ! Dapatkah diterangkan lebih lanjut gejala demam dengue(DD) dan demam berdarah dengue( DBD) ?Karena sama-sama infeksi virus dengue, baik DD dan DBD mempunyai masa inkibasi rata-rata antara 4-6 hari(berkisar dari 3 sampai 14 hari).Gejala awal infeksi ini tidak khas, didahului nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan kelelahan. Baru setalah itu demam tinggi mendadak yang kadang-kadang sampai mengigil, dan muka yang kemerahan(facial flush). Demam dapat berlangsung 5-6 hari. Keluhan lain dapat berupa nyeri belakang bola mata, nyeri otot/sendi,nafsu makan berkurang,sembelit,konstipasi,muntah dan ruam-ruam di kulit.

Page 19: Artikel Kesehatan

Perdarahan biasanya perdarahan kulit seperti timbul ptekie atau ekimosis sampai perdarahan yang terbuka seperti mimisan dan gusi berdarah. Pada demam dengue tidak sampai timbul perdarahan berat, berbeda denagn demam berdarah dengue (DBD). Pada DBD dapat timbul muntah dan berak darah (hematemisis-melena) sampai dengan DIC dimana perdarahan sukar berhenti karena ada gangguan pembekuan darah. Baik demam dengue atau DBD pada pemeriksaan lab dapat dijumpai trombositopenia (penurunan jumlah trombosit  dalam darah kurang 100.000/mm) seperti yang diutarakan sebelum ini, DBD mempunyai karakteristik adanya perembesan plasma akibat peningkatan permeabilitas kapiler yang tidak terjadi pada demam dengue. Tanda-tanda perembesan plasma tsb  : adanya hemokonsentrasi, peningkatan Hb, peningkatan kadar albumin dan adanya cairan di rongga pleura dan perut.WHO pada tahun 1997 membuat kriteria DBD sebagai berikut  :Klinis : demam tinggi mendadak 2-7 hari, ada manifestasi pendarahan, pembesaran hati dan kegagalan sirkulasi (syok).                                                                                      Laboratorium  :  jumlah trombosit yang menurun : kurang atau sama 100.00 /mm3, hemokonsentrasi (peningkatan hematokit) dan kofirmasi dengan uji HI postif.  Pada anak yang diduga demam berdarah, kenapa suka diperiksa dengan memasang manset tensimeter di lengan atas dan dibiarkan selama beberapa menit ?Ya, pada anak yang di curigai demam berdarah tapi tidak ditemukan perdarahan kulit yang spontan maka dokter sering melakukan tes bendungan atau Rumpel Leed Test seperti itu (nama yang alin : Tournique test). Setelah 5 menit manset terpasang, selanjutnya dilepas dan dilihat adakah bintik-bintik perdarahan kulit yang timbul. Positif bila pada area seluas 2,5 cm2 terdapat 20 buah bintik perdarahan. Pemeriksaan ini dapat dipakai sebagai penunjuk awal dari DBD. Pada yang sudah jelas ada gambaran perdarahan spontan di kulit seperti ptekie atau ekimosis, tidak diperlukan lagi  tes bendungan. Adakah pembagian derajat penyakit DBD ?Ada ! Penyakit DBD ini dibagi atas 4 keadaan atau derajat sebagai berikut :Derajat 1  : ada demam disertai tes bendungan (+), derajat II :  ada demam disertai perdarahan yang jelas seperti perdarahan kulit (ptekie, ekimosis) atau mimisan, derajat III : adanya kegagalan sirkulasi berupa : gelisah, nadi cepat dan lembut, tekanan darah yang menurun, sianosis, ujung tangan dingin dan lembab. Derajat IV adalah derajat yang paling berat dimana anak sudah syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.Yang sering salah kaprah orang menyebutkan derajat penyakit dengan stadium, padahal yang tepat adalah derajat penyakit. Pada hari ke berapa sakit yang dianggap hari kritis ?Hari sakit ke 3 sampai hari ke 5 adalah hari kritis mengingat pada hari-hari itu sering terjadi syok. Syok harus ditangani segera sebab pertolongan yang terlambat dapat diikuti dengan perdarahan hebat. Bila sudah melewati hari kritis, kita boleh lega karena sudah memasuki fase penyembuhan. Bagaimana kita mengenali tanda-tanda syok sedari dini ?Tanda-tanda syok dapat dijumpai justru ketika suhu badan mulai menurun. Karenanya pada anak anak DBD dengan suhu yang tiba-tiba turun harus diwaspadai kemungkinan syok.Adapun tanda-tanda syok adalah : anak gelisah, kulit dingin dan lembab, ujung kaki ,tangan dingin, tekanan nadi (selisih tekanan sistolik dan diastolik) kurang atau sama 20 mmHg, nadi cepat dan lembut dan kencingnya sedikit atau jarang. Jangan remehkan keluhan sakit perut pada anak dengan DBD sebab itu bisa jadi petunjuk kemungkinan syok  atau pendarahan saluran cerna. Syok dapat berlangsung sangat cepat sehingga pasien dapat meninggal dalam waktu 12 –24 jam, tapi bila ditangani segera akan cepat membaik dengan penggantian volume cairan. Lalu bagaimana pula kita mengenali adanya perdarahan yang serius pada DBD ?Pada anak yang mengalami perdarahan hebat, dapat ditemukan tanda-tanda sebagai berikut  : Anak yang gelisah kesakitan, perut yang membuncit atau lingkaran perut yang bertambah. Dengan memonitor Hb (hemoglobin) dan hematokrit secara berkala dapat dicurigai adanya perdarahan sebab perdarahan dapat menurunkan nilai Hb dan hematokrit. Pada anak yang mengalami syok lama, harus juga dicurigai kemungkinan perdarahan.

Page 20: Artikel Kesehatan

  Kenapa pada anak yang dirawat dengan DBD sering dilakukan pemeriksaan darah secara berkala tiap 6 atau 12 jam ?Ya, pemeriksaan darah seperti Hb, hematrokit dan trombosit dilakukan secara berkala bertujuan untuk memantau perkembangan penyakitnya. Bila ada kenaikan Hb dan hematrokit dugaan kearah DBD semakin kuat, sebab itu menandakan adanya hemokosentrasi akibat adanya perembesan plasma. Bila Hb menjadi turun, kita mencurigai jangan-jangan terjadi perdarahan. Pengukuran jumlah trombosit dipakai untuk menilai perjalanan penyakit, trombosit yang semula menurun pada beberapa pemeriksaan, maka pada wakru fase penyembuhan (konvalesen) terjadi peningkatan jumlah trombosit secara perlahan sampai bias kembali di atas 100.000.Selanjutnya dari pemantauan laboratorium seperti itu, dokter akan menentukan strategi pengobatan, Dokter dapat saja menaikkan jumlah tetesan infus per menit dan kembali menurunkan jumlah tetesan infus bila sudah ada perbaikan. Selain laboratorium darah, pemeriksaan apa lagi yang suka dilakukan pada DBD  ?Kadangkala dokter perlu memeriksakan foto torak atau foto dada. Gambaran yang sering ditemukan adalah adanya efusi pleura. Efusi pleura adalah penumpukan cairan pada rongga pleura di paru akibat adanya perembesan  plasma yang merupakan tanda khas DBD. Pemeriksaan roentgen ini tidak selalu dikerjakan di lapangan, apalagi kalau klinis dan laboratorium sudah menunjang. Pada RS pendidikan hal ini dilakukan untuk kepentingan akademik. Apakah prinsip pengobatan dari DBD ?Setiap anak yang ditangani sebagai DBD harus menjalani tirah baring selama sakit. Untuk mengurangi keluhannya dapat diberikan analgetik-antipiretik (jangan golongan asetosal atau obat yang dapat mengiritasi lambung). Selanjutnya pemberian atau penggantian cairan yang cukup adalah hal utama dalam penanganan DBD ini. Diberikan banyak minum dengan cairan dan elektrolit oral dapat berupa jus buah, sirup-sirupan, pocari, susu dsb. Minum dapat diberikan sebanyak 2 liter/hari.Selama sakit dilakukan monitor suhu, tanda vital lain dan lab seperti Hb, Ht dan trombosit. Bila ada indikasi kecendurangan Ht (hematokrit) yang meningkat, maka anak harus diinfus. Tetesan infus selalu disesuaikan dengan observasi klinis anak dan hasil pemeriksaan lab yang terakhir. Infus juga dilakukan bila anak muntah terus menerus atau tidak mau minum. Memotivasi minum pada anak sakit bukanlah perkara mudah. Infus cairan yang sering dipakai adalah Ringer laktat atau Asering. Adakalanya dibutuhkan koloid sebagai pengganti plasma pada anak yang sempat syok. Kalau ada perdarahan maka diberikan juga transfusi darah maupun trombosit.Pada anak yang syok atau mengalami perdarahan hebat, perawatan sebaiknya di ICU guna pengawasan lebih ketat. 

Lalu apakah pada anak dengan DBD yang trombositnya turun, harus dilakukan tranfusi trombosit ?Tidak ! Indikasi pemberian trombosit pada DBD adalah bila klinis terjadi perdarahan yang jelas seperti muntah atau berak darah. Tranfusi tidak hanya trombosit, tapi disertai juga dengan plasma atau sel darah merah (Packed Red Cell). Adanya perdarahan spontan di kulit saja seperti ptekie tidak mengharuskan pemberian trombosit. Jumlah trombosit yang rendah bukan indikasi pemberian trombosit, dan trombosit tidak pernah diberikan sebagai profilaksis (pencegahan). Apakah pada anak dengan DBD  diberi jus jambu klutuk bisa meningkatkan trombosit ?Belum ada bukti yang menguatkan ‘mitos’ ini. Yang jelas perjalanan penyakit DBD sendiri menunjukkan secara alamiah trombosit akan naik dengan sendirinya ketika memasuki fase penyembuhan (konvaselen). Jadi dengan diberi jus jambu klutuk atau tidak, trombosit akan naik dengan sendirinya !Meminum jus jambu klutuk sendiri atau jus buah yang lain tidak dilarang karena baik saja untuk pemenuhan gizi pasien dan membantu kesembuhan pasien.Mereka yang dirawat dengan DBD apakah baru boleh pulang setelah  trombosit diatas 100.000 ?Tidak juga ! anak yang di rawat dengan DBD boleh dipulangkan setelah dokter menilai klinis anak sebagai berikut : anak tidak demam selama 24 jam tanpa obat penurun panas, nafsu makan membaik, klinis

Page 21: Artikel Kesehatan

membaik, hematokrit stabil, 3 hari syok teratasi (kalau sempat syok), tidak ada distress pernafsan dan jumlah trombosit cenderung meningakat di atas 50.000. Terakhir, langka pencegahan apa sehingga kita semua terhindar dari DBD ?Karena DBD belum ada vaksin pencegahannya, maka memutuskan rantai penularan lewat nyamuk adalah langka yang bisa kita lakukan. Hal yang bisa kita lakukan adalah menjalankan apa yang dinamakan 3 M : ‘menguras, menggali dan menutup’. Secara berkala kita menguras bak mandi atau kolam penampung air.(lebih baik juga dilakukan pemberian abate). Sementara barang-barang di rumah yang sudah terpakai tetapi dapat jadi tempat berkembang biak nyamuk harus dibuang/dikubur, seperti kaleng bekas, ban bekas, plastik aqua dsb.Bagi kaum bapak yang suka memelihara burung, air pada tempat minum burung harus diganti tiap hari, yang punya kolam ikan tapi sudah tak ada ikannya, maka kolamnya harus dikuras menghindari nyamuk berkembang biak di kolam tsb. Prinsipnya adalah tidak memberi kesempatan nyamuk berkembang biak. Seperti tadi dikemukakan, nyamuk A aegypti untuk berkembang biak menyenangi air yang relatif jernih dan menggenang (tidak di air yang mengalir). Selain itu untuk menghindari nyamuk yang berkeliaran di rumah, hindari pakaian yang bergantungan di rumah karena nyamuk ini kebetulan menyukai bau tubuh manusia. Seandainya di ketahui ada nyamuk di rumah , kita lakukan penyemprotan dengan insektisida.Sebaiknya upaya pencegahan ini dilakukan serentak pada banyak rumah , sebab kalau kebersihan lingkungan tidak di jadikan masalah bersama, maka sumber penularan akan terus ada . Nyamuk Aegypti seperti kita tahu daya jelajahnya antara 100 m sampai 1 km .

Mungkin inilah kendala di negeri kita utamanya di kota yang kepadatan penduduknya begitu tinggi, DBD selalu ada sepanjang tahun dan pada waktu tertentu menjadi KLB atau Kejadian Luar Biasa.

Sudahkah kita memberikan obat pada anak kita dgn takaran yang sesuai...Dr M Muchlis SpA Pengalaman sehari hari berpraktek, saya sering menemukan kekeliruan dalam memberikan takaran obat sirup yang dilakukan oleh orang tua, tapi tidak sepenuhnya kesalahan ada para orang tua. Karena penjelasan yang kurang baik dari dokternya maupun dari apoteker/asisten apotekernya atau sebuah kesalahkaprahan yang selama ini dibiarkan sehingga kekeliruan ini bisa terjadi. .Ketika di label obat sirup tertulis mis 3 x 1 sendok teh (di resep tertulis : Cth, dari cochlear theae), maka cukup banyak orang tua ada yg menggunakan sendok teh/gula rumah tangga. Padahal pengertiannya sendok teh disini adalah sendok teh farmasi dgn volume 5 cc yg merupakan standard sendok takaran obat, sdg sendok teh rumah tangga bervolume sekitar 2-3 cc. Demikian pula bila di label obat sirup tertera sekian kali 1 sendok makan (tertulis di resep : C dari Cochlear), lagi2 ada orang tua yang ternyata memakai sendok makan rumahan yg volumenya 5-7 cc, padahal lagi2 ini adalah sendok farmasi yg bervolume 15 cc ( 3 x sendok makan rumahan). Ada lagi

Page 22: Artikel Kesehatan

istilah dalam farmasi ; sendok bubur (ditulis di resep : Cp, dari Cochlear pultis atau cochlear parvum ) merujuk pada sendok takaran obat yang bervolume sekitar 8 cc.Karenanya saya pribadi sering wanti2 ke petugas apotik jangan menuliskan demikian, tulis saja sekian kali 1, 2 atau 3 sendok takar obat untuk memudahkan orang tua di rumah. Lebih gampangnya lagi di resep yg saya tulis, setelahnya menulis jenis obat dan jumlahnya, maka dlm signatura (aturan pakai) saya tulis mis ; 3 x 1 sendok takaran obat (tidak baku memang tp memperkecil kesalahan orang tua dalam memberikan obat khususnya yg sirup). Beberapa teman menuliskan dengan mis. 3 x 5 cc (lebih tegas pada ukuran volume obat yangg diminum). Pertimbangan menyebutkan volume, mengingat di label  stiker obat semuanya merujuk pada satuan volume, mis. Setiap 5 cc mengandung obat X.Salah menggunakan takaran sendok obat dapat mempengaruhi dosis obat yg diterima sang anak, dosis menjadi lebih sedikit dan efek terapetik jadi tidak tercapai. Satu hal lagi yang harus diketahui juga oleh orang tua adalah kandungan obat tiap 5 cc sediaan sirup pada obat yg  jenisnya sama bisa berbeda tergantung pabrik pembuatnya.  Misalnya sirup parasetamol  :  ada yg 120 mg, ada 160 mg, bahkan ada yg 240 mg (forte) per 5 cc sirup obat tsb. Untuk antibiotika, misalnya sirup Amoksisilin, ada yang 125 mg ada yang 250 mg (forte) per 5 cc. Kedepan, orang tua diharapkan tidak lagi keliru memberikan takaran obat pada anaknya dan petugas apotik selalu memberikan penjelasan yg memadai kepada para orang tua menyangkut pemberian obat pada anak yg sangat individual sifatnya…..

Demam : kawan atau lawan?Demam terjadi saat "thermostat" internal di dalam tubuh  meningkatkan suhu tubuh di atas normal.  Thermostat ini berada di dalam bagian tubuh yang disebut hypothalamus. Suhu tubuh manusia dapat sedikit berubah bahkan pada keadaan normal seperti lebih rendah pada pagi hari dan sedikit lebih tinggi pada malam hari. Pada saat anak beraktifitas, bermain, berlari atau menangis suhu tubuh dapat berfluktuasi. Pada saat infeksi, hypothalamus me"reset" suhu tubuh untuk melawan kuman. Mengapa demikian? saat ini para ahli berpendapat bahwa dengan meningkatkan suhu tubuh maka tubuh menyediakan tempat yg tidak nyaman bagi kuman. Apa yang dapat menyebabkan demam?satu hal yg penting diingat adalah demam adalah gejala dari masalah yg mendasari dan bukan suatu penyakit. penyebab tersering adalah:

Page 23: Artikel Kesehatan

1. Infeksi : demam membantu tubuh untuk melawan infeksi2. Overdressing : biasanya terjadi pada bayi karena mereka belum dapat mengatur suhu tubuhnya

sebaik anak yg lebih besar3. Imunisasi : kadang2 dpt terjadi low-grade fever4. Walaupun tumbuhnya gigi dapat sedikit meningkatkan suhu, namun jarang meningkatkan suhu di

atas 37,8 C. Kapan demam merupakan petanda sesuatu yang berbahaya?Saat ini para dokter menilai demam bukan hanya dengan suhu yang terukur namun juga dengan keadaan umum anak. Anak dengan suhu tubuh 38,9 C seringkali tidak memerlukan obat kecuali bila mereka tidak nyaman. Pengecualiannya adalah bayi dibawah 3 bulan bila mengalami demam diatas 38 C anda harus segera membawanya ke dokter. Demam kemungkinan bukan sesuatu yang berbahaya, apabila: anak masih dapat bermain dapat makan dan minum dengan baik

masih sadar dan dapat tersenyum

warna kulitnya normal

terlihat baik saat suhu tubuhnya turun

Jangan terlalu khawatir bila anak tidak mau makan saat demam. Untuk anak yang masih dapat minum dan buang air kecil secara normal, tidak makan sebanyak biasanya saat demam adalah sesuatu yang biasa.  (bersambung....)

Cek rutin kesehatan si kecil yuk, Bunda.... dr.Bobby Setiadi Dharmawan, SpA Sudah merupakan hal yang lumrah jika kita membawa anak ke dokter anak saat sang buah hati sedang sakit, misalnya batuk, pilek, mencret, infeksi telinga, atau penyakit lainnya. Namun, kunjungan ke dokter anak bukanlah hanya saat-saat seperti itu saja, melainkan juga kunjungan rutin untuk cek kesehatan anak saat anak sedang sehat.       Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan cek rutin kesehatan anak atau dikenal juga denganwell baby visit? Cek rutin kesehatan anak adalah kunjungan ke dokter (anak) saat tidak sakit. Kunjungan rutin ini dianjurkan untuk melakukan beberapa hal; pemeriksaan fisik menyeluruh, imunisasi, mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak, deteksi dini berbagai keadaan yang berhubungan dengan gangguan

Page 24: Artikel Kesehatan

kesehatan, untuk memperoleh informasi mengenai isu kesehatan dan keamanan, nutrisi, kebugaran tubuh, dan bagaimana pertolongan pertama berbagai masalah emergensi dan sakit. Jadi kunjungan ini merupakan kesempatan yang baik bagi orangtua untuk mengajukan berbagai macam pertanyaan sehubungan kesehatan anaknya, misalnya bertanya tentang pola makan, tidur, dan toilet training. Selain itu, dokter anak juga dapat memberikan nasihat mengenai masalah perilaku, gangguan belajar, masalah emosi, masalah pubertas dan bila diperlukan akan memberikan rujukan kepada ahli terkait.       Kapan sebaiknya kunjungan rutin ini dilakukan? Di luar kunjungan saat anak sakit, American Academy of Pediatrics (AAP)merekomendasikan jadwal untuk kunjungan rutin pada usia; sebelum pulang dari rumah sakit setelah lahir, 2 minggu, 1 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 3 taun, 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun, 8 tahun, 10 tahun, dan kemudian setiap tahun sesudahnya sampai usia 18 tahun.       Apa saja yang harus dipersiapkan ibu sebelum kunjungan rutin? Sebelum melakukan kunjungan rutin, ada beberapa pertanyaan yang harus dipikirkan dan dijawab, yaitu:1. Bagaimanakan kesehatan anak secara keseluruhan, sering sakit atau secara umum sehat? Kemudian

apakah ada kelainan pada bagian tubuh tertentu dari ujung kepala sampai ujung kaki yang menjadi perhatian?

2. Masalah nutrisi; apakah nafsu makan baik, mengkonsumsi makanan dengan variasi yang cukup, bagaimanakah keteraturan pola makan dan snackin.

3. Aktivitas; apakah anak cukup melakukan aktifitas fisik atau cenderung malas bergerak dan berolah raga, berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, serta apakah tempat bermainnya aman atau tidak.

4. Masalah perilaku; apakah ada masalah perilaku tertentu yang menjadi perhatian, misalnya anak dinilai hiperaktif, sulit berkomunikasi, tidak awas terhadap lingkungan sekitar, dan sebagainya.

       Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka ibu dapat mengidentifikasi apakah ada masalah atau tidak, kemudian buatlah daftar pertanyaan yang berhubungan dengan daftar masalah yang ada. Misalnya; anak sulit makan dan sangat pemilih dalam makan maka daftar pertanyaan yang mungkin dibuat adalah, apakah hal tersebut dapat berakibat buruk terhadap kesehatan anak secara keseluruhan, kemudian bila sangat pemilih bagaimana tips dan trik-triknya agar kebutuhan nutrisi optimal anak dapat terpenuhi, perlukan suplemen vitamin dan mineral, dan seterusnya.Pada kunjungan rutin ini, dokter anak diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, lebih mengenal pasiennya secara lebih dekat, dan dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan, serta memonitornya. Tidak lupa, kunjungan rutin ini pun sangat berguna untuk menimba informasi mengenai tindakan-tindakan apa yang diambil bila menghadapi anak dengan keluhana timbul benjolan, memar di bagian tubuh, atau cedera saat bermain.Berikut adalah beberapa hal yang sering menjadi keluhan orangtua.1. Benjolan. Di mana pun letaknya dan sebesar apapun, adanya benjolan sering membuat orangtua

khawatir. Perlu diperhatikan; jumlah benjolan satu buah atau lebih, lokasinya misalnya di leher atau selangkangan, ukuran diameter benjolan, warnanya apakah sesuai warna kulit atau lebih merah, teraba lunak, kenyal, atau keras, kemudian mudah digerakkan atau melekat erat, terasa sakit atau tidak, dan yang terakhir bagaimana kecepatan pertumbuhannya, apakah membesar dengan cepat atau malah tidak membesar sama sekali. Diskusikan dengan dokter anak anda jika benjolan tersebut bebahaya atau tidak.

2. Bila suatu hari terdapat memar di tubuh anak. Cermati, apakah memarnya terdapat di bagian tubuh lain, apakah diketahui adanya trauma yang mendahuluinya (misalnya terbentur saat bermain atau berolah raga), apakah ada keluhan lain, misalnya sebelumnya anak sering panas badan hilang timbul disertai hilangnya nafsu makan. Jika penyebabnya karena adanya benturan, berikan kompres dingin dengan ice pack atau es yang dibungkus dengan sapu tangan atau handuk kecil tipis (tidak boleh langsung es kontak dengan kulit) dan berikan kompres selama setengah jam. Tidak perlu khawatir, memar akan hilang sendiri. Bila memar disertai demam, segera bawa ke dokter anak.

Page 25: Artikel Kesehatan

Mengenal autisme pada anakDr. M Muchlis SpAKlinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh Malang  Kiki,  seorang anak laki-laki usia 2,5  tahun dikeluhkan oleh ibunya kepada dokter keluarganya. Masalahnya sampai usianya sekarang Kiki belum bisa bicara. Kalaupun ada kata yang keluar tak jelas apa maksudnya, seperti’ bahasa planet’saja. Selain itu Kiki  tidak seperti anak yang lain seusianya. Kiki tak pernah menoleh ketika disapa, selain itu tak pernah dia menatap mata orang yang mengajaknya bicara atau bercanda, apalagi tertawa. Ekspresinya datar dan seakan tidak peduli dengan kehadiran orang sekitar. Kiki tak suka bermain bersama, kalau didekati langsung dia menolak dan menjauh. Ketika orang tuanya memberikan

Page 26: Artikel Kesehatan

mobil-mobilan, Kiki bisa berlama-lama memutar  ban mobil mainannya. Kiki juga begitu asyik melihat baling-baling kipas angin yang berputar. Kalau berjalan Kiki sering menjinjit sembari ‘mengepak-ngepakkan’ kedua tangannya. Kalau ingin meminta minum, Kiki memegang lengan ibunya dan menuntunnya ke dapur untuk diambilkan minuman. Seandainya ada keinginannya yang tak dipenuhi oleh ibunya, dia mudah ‘ngambek ’dan  mengamuk sambil melempar barang di dekatnya.Ibunya prihatin melihat keadaan anaknya yang demikian dan mengkonsultasikannya ke dokter keluarganya. Setelah mendengar penjelasan dan mengamati Kiki, dokter menduga Kiki menderita gangguan autis. Dokter keluarganya merujuk Kiki ke psikiater anak untuk memastikan diagnosis autisnya. Kepada ibunya Kiki, dokter keluarga menekankan bahwa terapi autis pada anaknya membutuhkan waktu yang lama dan ekstra kesabaran. Ibu Kiki terang saja kaget mendengar penjelasan dokternya dan dia inginnya segera saja mendapat penjelasan lebih lanjut dari psikiater anak tentang apa itu autis, kenapa anaknya sampai seperti itu, rencana terapinya dan harapan kesembuhan Kiki.... Autis atau autisme adalah suatu hal ‘baru’ yang mulai banyak dikenal orang. Belakangan diketahui autis ditemukan kira-kira 1 kasus per 10.000 anak. Anak dengan autis membutuhkan penanganan bersama antara orang tua, dokter anak, psikolpog anak, psikiater anak,  terapis dan pendidik. Penatalaksanaan anak autis dapat berbeda dari satu anak dengan anak lainnya karena begitu lebarnya spektrum klinis anak autis. Metode terapi begitu banyak dan beragam, dan pemilihan metode yang cocok tergantung pada gangguan autis apa yang paling menonjol.Mengingat penanganan autis memakan waktu yang cukup lama, maka dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Peran orang tua atau keluarga sangat menentukan dalam hal ini. Apakah yang dimaksud dengan autis atau autisme ?Autis atau autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pengertian pervasif adalah sifat  atau keadaan gangguan yang sangat luas dan berat yang berpengaruh secara mendalam pada seseorang. Gangguan perkembangan yang terjadi mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi, perilaku, emosi dan persepsi sensoris seorang anak.  Gejala yang terjadi pada anak menunjukkan spektrum yang luas dari mulai yang ringan (mirip autis) sampai autisme ‘klasik’ yang berat. Di kalangan ahli kesehatan jiwa, autisme dikenal dengan istilah Autistic Spectrum Disorders (ASD). Apa yang menyebabkan seorang anak menjadi autis ?Ini adalah pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab dengan tuntas. Banyak pandangan atau hipotesa yang dikemukakan pada ahli yang bertentangan satu dengan lainnya.  Ada yang mengaitkan dengan alergi makanan tertentu, gangguan saluran pencernaan akibat infeksi jamur (candida), imunisasi (khususnya vaksin MMR, tapi sudah ada penjelasan resmi baik dari AAP dan IDAI, hubungan tsb tidak terbukti), polusi dan keracunan logam berat (seperti merkuri). Boleh dikata banyak hal kontroversial yang timbul ketika para ahli berdebat tentang penyebab autisme Tapi secara umum yang disepakati : penyebab autisme adalah multifaktor meliputi penyebab genetik/ biologik dan  faktor lingkungan. Yang juga menjadi perhatian adalah mengapa kejadian autisme pada anak belakangan ini lebih banyak ditemukan, inipun masih menjadi pertanyaan para ahli. 

Lalu apa gejala anak autis ?Gejala autis pada anak mulai tampak sebelum anak usia 3 tahun yang mencakup bidang komunikasi, interaksi sosial, perilaku/perasaan (emosional) dan persepsi sensoris. Gejala di semua bidang tadi akan ditemukan pada yang autisme yang klasik Masalahnya di lapangan kita banyak menemukan variasi gejala autis atau dengan kata lain gejala autisme merupakan gejala dengan  spektrum yang luas. Penjelasan lebih lanjut akan diberikan per bidang gangguan. Gangguan dalam bidang komunikasi apakah yang dialami anak autis ?Gangguan dalam bidang komunikasi baik verbal maupun non verbal antara lain : Keterlambatan bicara atau tidak dapat bicara. Mengeluarkan kata-kata yang tidak dimengerti orang lain (‘bahasa planet’).

Page 27: Artikel Kesehatan

Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata-kata sesuai konteksnya.

Bicara tidak digunakan untuk komunikasi.

Meniru atau membeo (ekolalia) : anak pandai meniru nyanyian, nada, jinggle iklan maupun kata-kata tertentu tanpa mengenal artinya.

Kadang bicaranya monoton seperti robot.

Mimiknya datar ketika berkomunikasi dengan orang lain.

 Apa gejala gangguan di bidang interaksi sosial ?Gangguan dalam bidang interaksi sosial antara lain : Menolak atau menghindar untuk bertatap mata. Ketika dipanggil atau disapa tidak menoleh (acapkali dikira tuli).

Merasa tidak senang atau menolak bila dipeluk.

Tidak ada usaha untuk berinteraksi dengan orang lain.

Bila menginginkan sesuatu, anak menarik/menuntun tangan orang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuknya.

Bila didekati untuk diajak bermain menolak dan menjauh.

Tidak dapat berbagi kesenangan dengan orang lain.

 Apa gejala gangguan dalam bidang perilaku atau bermain ?Gejala dalam bidang perilaku atau bermain antara lain : Umumnya anak tidak mengerti cara bermain. Pola bermainnya sangat monoton dan streotipik.

Misal : anak hanya senang dengan main mobil-mobilan saja, walau sudah diberikan mainan lain. Memainkan mobil mainannya terlihat ‘aneh’ karena anak bisa berjam-jam memutar ban mobil-mainannya itu. Kesukaan pada benda yang berputar seperti roda adalah yang khas pada anak autis. Selain itu anak kadang memiliki kedekatan dengan benda tertentu seperti tali, kartu, karet dsb yang dibawanya kemana-mana.

Anak juga senang memperhatikan jari-jarinya sendiri, kipas angin yang berputar, air yang bergerak dsb.

Perilaku anak yang ‘ritualistik’, misal : kalau bepergian harus melalui jalan atau rute    yang  sama, menaruh mainan atau sepatu selalu di tempat yang sama dengan posisi yang selalu sama.

Anak berjalan dengan menjinjit atau senang berputar-putar sambil ‘mengepakkan’ tangannya.

Anak dapat tampak hiperaktif : tidak bisa diam, berlarian kesana kemari, memukul-mukul pintu atau meja, mengulang-ulang gerakan tertentu sampai pada perilaku yang membahayakan dirinya sendiri seperti memukul kepala atau membenturkan kepalanya ke dinding (head banging).

Kadang anak autis dapat juga menjadi terlalu diam. Misal : duduk diam bengong dengan tatap mata kosong atau duduk diam memperhatikan sesuatu misal bayangan atau benda yang berputar.

 

Apa  gejala gangguan dalam  bidang perasaan atau emosi ?Gejala dalam bidang perasaan atau emosi antara lain : Tidak ada atau kurang rasa empati. Misal : melihat anak lain menangis tidak merasa iba, malah

merasa terganggu dan anak yang menangis akan didatangi dan dipukul.

Page 28: Artikel Kesehatan

Anak tertawa sendiri, menangis atau marah-marah tanpa sebab jelas.

Sering mengamuk bila keinginanannya tidak terpenuhi (tamper tantrum), anak bisa menjadi agresif dan merusak benda di sekitarnya. 

 Apa gejala gangguan dalam bidang persepsi sensoris ?Gejala dalam bidang persepsi sensoris antara lain : Mencium-cium, menggigit atau menjilat mainan atau benda apa saja.  Bila mendengar suara keras atau suara tertentu (misal : suara mixer, mesin cuci, hair drier dsb)

langsung menutup telinga, berteriak sampai menangis ketakutan. 

Tidak menyukai gendongan, pelukan atau belaian. Bila digendong cenderung merosot untuk melepaskan diri. 

Merasa sangat tidak nyaman bila menggunakan pakaian dari bahan tertentu, sehingga anak senangnya dengan baju dengan bahan yang itu-itu saja. 

 Bagaimana mengenali autisme secara dini ?Pengenalan secara dini dimaksudkan untuk menghindari keterlambatan orang tua mengenali gejala autis pada anaknya. Keterlambatan orang tua membawa ke dokter mengakibatkan terapi pada anaknya terlambat pula. Sementara terapi sedini mungkin adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan terapi.Kalangan ahli memberikan tips untuk mengenali autisme secara dini.   Salah satu tips itu adalah  anak dicurigai sebagai autis bila ditemukan keadaan sbb : Tidak menunjukkan babbling (mengoceh pada bayi) dan mimik yang baik pada umur 12 bulan, Tidak ada perbendaharaan kata pada umur 16 bulan.

Tidak ada 2 kata spontan pada umur 2 tahun

Kehilangan kemampuan bicara serta interaksi sosial pada semua umur. 

Bila mendapatkan keadaan tadi, maka anak harus dipikirkan kemungkinan autis atau oleh sebab yang lain.   Selain tips tadi, pengamatan dini sejak masih bayi membantu orang tua mengenali  anak dengan kecurigaan autis.Pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, tanda tanda awal autisme antara lain : Anak yang terlalu tenang (‘anteng’). Keadaan sebaliknya : anak mudah terangsang (irritable), banyak menangis terutama waktu malam

dan susah ditenangkan.

Anak jarang menyodorkan ke dua lengan untuk minta diangkat/digendong.

Jarang mengoceh dan jarang menunjukkan senyum sosial.

Jarang menunjukkan kontak mata.

Pada usia setelah 6 bulan, tanda awal autis antara lain : Tidak mau dipeluk atau menjadi tegang ketika diangkat, ‘Cuek’ terhadap kedua orang tuanya (misal : ditinggal orang tuanya tidak menangis atau ketika  si

ibu menjumpainya, tak  ada respon kegembiraan).

Tidak mau main ‘ciluk ba’ atau ‘kiss bye’,

Sangat tertarik pada tangannya.

Anak menolak makanan keras atau tidak mau mengunyah.

Page 29: Artikel Kesehatan

 Bagaimana seorang dokter mendiagnosis autis pada seorang anak ?Diagnosis autis tidak dapat ditegakkan dalam 1 kali pertemuan tetapi harus melalui observasi berulang dan kerjasama dengan orang tua. Dokter setelah mendapatkan keterangan dari orang tua akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti mengecek apakah ada ketulian pada anak jika keluhannya anak belum bisa bicara, kalau perlu dilakukan pemeriksaan BERA. Bila gejala autisnya khas, maka dokter akan melakukan berbagai  skrining khusus dengan  berbagai perangkat skrining yang ada seperti Pervasive Development Disorders Screening Test (PDDST), Child Behavior Checklist,  Checklist for Autism  in Toddler (CHAT) dsb. Perangkat skrining berisikan daftar pertanyaan atau pengecekan yang harus diisi oleh orang tua dan juga pengamatan dokter yang memeriksa. Hasil skrining selanjutnya akan dianalisa lebih lanjut untuk menentukan diagnosis dan langkah pengobatannya. Diagnosis akhir autisme idealnya diputuskan oleh sebuah tim yang terdiri dari dokter anak, psikiater anak, ahli saraf anak, psikolog anak dll. Setelah anak didiagnosis sebagai autisme, bagaimana penanganan atau pengobatan selanjutnya ?Penanganan anak autis adalah kerja panjang dan sangat mungkin perlu penanganan seumur hidup. Dibutuhkan kerjasama antara orang tua dengan berbagai pihak, misal dokter anak, psikiater anak, ahli terapi wicara/modifikasi perilaku, guru dsb.   Obat-obatan dibutuhkan bila anak autis berperilaku mengganggu dan merusak sehingga menimbulkan stress tersendiri bagi lingkungannya (orang tua, guru, saudara kandung, pengasuh dan terapisnya). Obat-obatan yang sering dipakai antara lain : golongan Haloperidol (Haldol), Risperidone (Risperdal)dan Thioridazine (Melleril).   Penanganan anak autis selanjutnya lebih kepada non obat-obatan (non medikamentosa) yaitu intervensi edukasi, perilaku dan sosial. Banyak metode terapi pada autisme yang digunakan semisal terapi ABA (Applied Behavior Analysis) atau dikenal sebagai metode Loopas. Metode ini diakui sebagai metode yang terstruktur, terarah dan terukur. Terapis pada metode ini menjalankan  proses pengajaran dengan pemberian stimulus (instruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi (akibat perilaku). Keberhasilan terapi ini tergantung pada usia saat terapi dilakukan, kecerdasan anak dan intensitas dari terapi. Menurut Loovas sebagai penemu metode ini, yang terbaik usia sekitar 2-5 tahun dan intensitas terapi sekitar 40 jam per minggu.   Selain metode ABA tadi, anak autis membutuhkan intervensi terapi lain seperti terapi wicara, terapi okupasi/fisik, terapi sensori integrasi, metode floor time, Auditory Integration Training (AIT) dll. Belakangan juga diketahui dengan pengaturan diet, seperti tidak mengkonsumsi susu sapi dan gluten atau tepung terigu (dikenal sebagai diet bebas casein dan gluten) maka anak autis akan lebih tenang, lebih responsif dan tidur lebih nyenyak.   Terakhir yang tak kalah pentingnya adalah intervensi keluarga sebagai lingkungan terdekat yang sehari-hari anak jumpai dan berinteraksi. Dokter anak atau psikiater anak bertugas memberikan penjelasan selengkap mungkin terhadap keluarga. Dengan penjelasan tersebut keluarga diharapkan akan siap mental walau pada awalnya akan terjadi reaksi shock dan penolakan. Bagaimana sikap keluarga dalam menghadapi anak autis ?Keluarga disini dapat berupa keluarga inti seperti ayah/ibu dan saudara kandungnya, tapi bisa juga keluarga lain yang mempunyai pengaruh pada pengasuhan anak seperti paman/bibi, kakek/nenek atau pengasuh anak yang sudah dianggap anggota keluarga.Orang tua atau keluarga pada saatnya harus menerima keadaan pasien, walau pada awalnya shockbahkan timbul reaksi penolakan (yang membuat orang tua mencari second opinion pada ahli yang lain). Keluarga harus terbuka dan menerima segala kekurangan anak tapi di sisi lain harus mengetahui kelebihan sang anak yang dapat membantu pendekatan terapi. Jadi sebelum serangkaian terapi dilakukan, di dalam keluarga sendiri sudah ada kesepahaman bagaimana anak autis harus ditangani, hindari pertentangan antara ayah atau ibu. Misal ayah menghendaki pengobatan alternatif saja sementara ibu menghendaki anak  diterapi di klinik perkembangan anak.   Sesungguhnya orang tua sendiri dapat berperan sebagai terapis setelah mendapat penjelasan dari ahlinya karena orang tua lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak. Terapis di sebuah RS atau klinik lebih sebagai fasilitator dan pemberi contoh bagaimana metode terapi dilakukan.   Program terapi autis pada anak yang dilakukan secara terpadu membutuhkan kemitraan atau kerjasama antara orang tua dengan para ahli (dokter anak, psikiater, terapis dll).

Page 30: Artikel Kesehatan

   Selain dari itu, orang tua atau keluarga harus menyiapkan lingkungan si anak baik di rumah dan sekolah untuk menerima keberadaan anak yang autis. Teman-teman sebaya anaknya diingatkan untuk tidak mengolok-olok atau ibu-ibu lain tidak mencibir atau melabel anak autis sebagai anak yang ‘aneh’, badung atau eksentrik.Orang tua memang pada awalnya akan menjadi sorotan tetangga atau keluarga besarnya dan selalu harus siap dengan aneka pertanyaan : mengapa anaknya kok begini, kok begitu, kok ‘aneh’ dsb. Bila dinilai lingkungan sekolah umum tidak kondusif untuk sang anak, maka orang tua sebaiknya mencari sekolah khusus untuk anaknya yang autis. Jelaslah disini bahwa peran orang tua atau keluarga sangat menentukan keberhasilan penanganan anak autis. Apakah anak autis setelah diterapi akan kembali seperti anak yang ‘normal’ ?Berhasil tidaknya terapi tergantung pada berat-ringannya gejala autis pada anak,  kecerdasan anak, pilihan terapinya, saat dimulainya terapi dan intensitas terapinya sendiri.  Yang juga harus diingat orang tua : keberhasilan terapi  membutuhkan kerjasama dan memakan waktu yang relatif lama.   Beberapa penelitian menunjukkan hasil  terapi autis yang cukup memuaskan. Keberhasilan terapi ditandai dengan anak autis setelah menjalani serangkaian terapi dapat belajar di  sekolah umum (TK atau SD), tapi sebagian lagi anak harus belajar di sekolah khusus dan sekolah tunagrahita.   Pada anak yang autisme berat, dapat saja tidak bisa seperti individu normal lainnya, tapi paling tidak dengan manajemen terapi yang terpadu, perilaku anak menjadi lebih terkendali, mempunyai kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi  dengan orang lain walau minimal. Pada anak autis yang kecerdasannya lumayan dan tumbuh dewasa dengan kepribadian autistik hendaknya mencari pekerjaaan atau menekuni profesi yang sesuai misal menjadi peneliti di laboratorium, penyunting naskah, desain komputer, analis keuangan dsb. Pekerjaan-pekerjaan tadi jarang berinteraksi langsung dengan orang lain dan membuatnya asyik berjam-jam tanpa membuatnya bosan. Terakhir, apa yang harusnya orang tua penderita autis selalu ingat ? Anak autis bagaimanapun adalah individu yang dapat bertumbuh dan berkembang sebagaimana

layaknya  anak yang lain, hanya saja butuh penyesuaian dan kondisi yang khusus untuk itu. Membesarkan anak autis butuh kesabaran dan ketelatenan orang tua maupun keluarga karena

membutuhkan terapi yang lama dan komprehensif.

Setiap anak autis membutuhkan terapi yang menyeluruh dan terpadu. Terapi ini melibatkan banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu.

Setiap anak autis adalah individu yang unik yang berbeda dengan anak yang lain, sehingga pilihan terapi yang diberikan sesuai dengan kondisi masing-masing.

Dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan terapi. Berikan sedini mungkin terapi autisme, jangan menunda  terapi. Terapi dini memungkinkan anak dapat menerima terapi yang sesuai dan seadekwat mungkin yang pada akhirnya memungkinkan anak berkembang secara optimal.

Tidak ada kata terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak diterapi sama sekali.

 

Page 31: Artikel Kesehatan

Stimulasi dini pada anak : Kiat mengembangkan kecerdasan majemuk, kemandirian dan kreativitas.Dr. M. Muchlis. SpAKlinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh Malang Bapak Ariel  dan ibu Lia adalah sebuah contoh keluarga muda yang baru mempunyai seorang anak laki-laki  yang berusia 3 tahun bernama Rio. Sang suami bekerja sampai sore, istri membaktikan dirinya sebagai ibu rumah tangga untuk membesarkan anak terkasihnya. Sebagai orang tua keduanya meyakini bahwa urusan anak adalah tanggung jawab bersama. Pak Ariel tidak melulu hanya pencari nafkah, tapi selepas kerja atau sewaktu libur selalu menyempatkan berinteraksi dengan anak. Sebagai ayah, ia mau meluangkan waktu menjadi teman bermain bagi Rio, sang anak.   Ketika si kecil baru lahir baik pak Ariel dan bu Lia sering mengajak ngobrol bayinya yang masih merah. Ketika disusui oleh ibunya atau ketika  ditimang ayahnya, suara ke dua orang tuanya yang merdu sering membuat Rio kecil sampai tertidur. Ketika Rio bisa merangkak dan menjangkau apa saja, pak Ariel dengan sigap menyimpan koleksi keramiknya di gudang, lingkungan rumah dibikin seaman dan senyaman mungkin untuk anaknya bereksplorasi. Ketika usia bertambah, koleksi mainan Rio makin bertambah tapi pak Ariel dan bu Lia selalu memberikan alat permainan edukatif sebagaimana yang dianjurkan pakar perkembangan anak. Terakhir pak Ariel membelikan buku bacaan buat Rio tapi isinya lebih banyak gambar yang berwarna warni karena Rio sangat senang didongengkan oleh kedua orang tuanya.  Ketika sekarang Rio  sudah usia 3 tahun, sewaktu ia mandi dibiarkan untuk menciduk airnya sendiri, ketika makan ia dipersilahkan menyuapi sendiri walaupun nasinya jadi berantakan kemana-mana. Kalau Rio mau pipis selalu diingatkan untuk bilang pada orang rumah dan diantarkan ke toilet. Saat bersama nonton tivi, selalu yang ditonton adalah tayangan yang pantas, begitu pula ketika minta diputarkan vcd atau dvd. Berhubung dia sudah senang mencoret-coret, disediakan banyak kertas gambar dan crayon untuk menyalurkan ‘hobby’nya itu.   Waktu libur adalah waktu yang menyenangkan bagi Rio, karena orang tuanya acapkali membawanya jalan-jalan dari mulai ke kolam renang, tempat rekreasi, pasar atau mall, kebun binatang, taman safari, bahkan pernah dirinya diajak orang tuanya ke museum dan pameran lukisan di sebuah  galeri. Sekali waktu pernah juga Rio diajak melihat pentas seni, dia senangnya nonton band apalagi kalau ada penyanyi cilik idolanya.   Dalam hal yang lain, Rio sering diajak ikut sholat berjamaah bersama kedua orang tua dan pengasuhnya di rumah. Walau sering jalan kesana kemari sewaktu sholat atau kadang-kadang malah tiduran di sajadah, orang tuanya membiarkannya karena yang penting bagi Rio adalah pengenalan ibadah kepada Tuhan.   Untuk mengenalkan kebaikan kepada sesama, orang tua Rio pernah merayakan ulang tahun Rio  bersama dengan para anak yatim di sebuah panti asuhan. Di tempat tersebut Rio dengan suka cita membagikan makanan dan kue serta hadiah ulang tahun kepada mereka yang tak berpunya.   Begitulah sekelumit cerita tentang pak Ariel dan bu Lia dalam membesarkan anaknya. Keduanya faham benar selain anak memerlukan gizi yang baik, imunisasi yang selengkap mungkin, sang anak butuh stimulasi sedini mungkin dan tauladan sedini mungkin. Cerita tadi adalah sebuah ilustrasi untuk menggambarkan sebuah keluarga yang sedang berproses menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab terhadap anaknya. Membicarakan masalah anak selalu menekankan pada  dua aspek yaitu aspek pertumbuhan dan aspek perkembangan. Pertumbuhan yang optimal akan mendukung perkembangan anak yang optimal pula. Adalah kewajiban orang tua untuk memfasilitasi tumbuh kembang anaknya secara optimal. Sementara itu adalah hak seorang anak untuk mendapat kesempatan tumbuh kembang secara layak. Karena itu para orang tua diharapkan mengetahui persis kebutuhan anak  sejak masih dalam kandungan  dan memenuhinya dengan penuh tanggung jawab. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan anak?Pertumbuhan anak terkait dengan peningkatan ukuran tubuh sesuai dengan umurnya. Pengukuran yang sering dipakai sebagai indikator adalah : panjang/ tinggi badan, berat badan dan ukuran lingkar kepala. Banyak faktor yang menentukan pertumbuhan seorang anak baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal antara lain : genetik/bawaan (ayah, ibu, nenek, kakek) dan proses selama kehamilan. Sementara itu faktor eksternal antara lain : penyakit, nutrisi (gizi), polusi dan aktivitas fisik.

Page 32: Artikel Kesehatan

Pertumbuhan anak mengikuti fase sesuai kronologis umur, ada fase dimana anak bertumbuh dengan cepat kemudian melambat dan kembali tumbuh cepat ketika seorang anak menjelang remaja. Kurva pertumbuhan anak di KMS secara sederhana dan praktis bisa dipakai, tapi pengukuran yang lebih detail biasa dipakai kurva CDC-NCHS yang diakui secara internasional. Ploting pada kurva tesebut dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menilai status pertumbuhan anak.Pengukuran lingkar kepala anak sampai 1 tahun pertama penting karena berhubungan dengan perkembangan volume otak atau penyakit yang berhubungan dengan otak. Hasil pengukuran lingkar kepala dapat berupa normosefali (ukuran rata-rata normal), makrosefali (lebih besar dari rata-rata ukuran normal) dan mikrosefali (lebih kecil dari ukuran rata-rata normal). Pada anak yang mikrosefalisering berkaitan dengan keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental. Dengan mengetahui secara dini hal tersebut orang tua diharapkan dapat memberikan perlakuan  atau stimulasi sesuai keadaan sang anak. Lalu apa pula yang dimaksud dengan perkembangan anak ?Perkembangan seorang anak terkait dengan peningkatan fungsi individu dari berbagai aspek antara lain: sensorik, motorik, kognitif, komunikasi (berbahasa), emosi-sosial, kemandirian, kreativitas, kerjasama/kepemimpinan, etika, budi-pekerti dan moral spiritual. Faktor penentu  perkembangan anak dapat berupa faktor internal yaitu faktor genetik dan proses sejak kehamilannya, sementara faktor eksternal antara lain: gizi, penyakit, kualitas pengasuhan/keluarga maupun lingkungan. Kesemua faktor tersebut berperan positif selama kebutuhan dasar perkembangan anak tercukupi. Apakah kebutuhan dasar untuk proses perkembangan anak ?Setidaknya ada 3 kebutuhan dasar untuk mengembangkan kecerdasan, kemandirian dan kreativitas pada anak: Kebutuhan fisis-biologis (asuh) Kebutuhan kasih sayang (asih)  

Kebutuhan stimulasi (asah)  

Apa saja kebutuhan fisis-biologis seorang anak ?Pemberian nutrisi/gizi seimbang, imunisasi dasar yang lengkap, kebersihan badan maupun lingkungan, pengobatan dini, kesempatan berolah raga, bermain/ berekreasi dan sebagainya adalah upaya pemenuhan kebutuhan fisis biologis bagi anak. Pemenuhan kebutuhan fisis bilogis pada anak mempengaruhi kualitas perkembangan anak. Anak dengan gizi buruk sulit untuk menerima stimulasi yang diberikan. Anak yang mempunyai gejala sisa atau sequele dari penyakit radang otak yang pernah dideritanya  membuat anak terbelakang/terlambat perkembangannya. Anak yang menderita polio dan lumpuh membuat si anak menjadi terbatas kemampuannya untuk berlatih olah raga dan menari. Bagaimana memenuhi kebutuhan kasih sayang-emosi pada anak ?Pemenuhan kebutuhan kasih sayang dapat dilakukan oleh orang tua dengan antara lain: menciptakan rasa aman/ nyaman/ dilindungi, diperhatikan (minat, keinginan dan pendapat), diberi contoh (bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, dan mengkoreksi bila anak berbuat salah, tapi bukan ancaman atau hukuman. Kondisi seperti ini dapat terpenuhi oleh orang tua yang menjalani pola asuh yang demokratik. Hasil pengasuhan seperti ini diharapkan akan meningkatkan kecerdasan emosional, kemandirian, kreativitas dan kerjasama/kepemimpinan. Bagaimana penjelasan tentang pentingnya stimulasi pada anak ?Stimulasi akan merangsang hubungan antara sel otak (sinaps) dimana diketahui milyaran sel otak telah dibentuk sejak janin dalam kandungan (usia kehamilan ibu 6 bulan) tapi belum ada hubungan antara sel otak satu dengan yang lainnya. Dengan dilakukan rangsangan/stimulasi sejak dini, maka terbentuk hubungan diantara sel otak tersebut (sinaps). Makin sering dirangsang makin kuat hubungan tersebut. Makin banyak variasi, hubungan makin kompleks yang merangsang sel otak kiri maupun  kanan dan pada akhirnya  menghasilkan kecerdasan majemuk, kecerdasan yang lebih luas dan tinggi. Apa saja stimulasi yang harus diberikan, bagaimana caranya dan kapankah waktunya ?

Page 33: Artikel Kesehatan

Stimulasi diberikan pada seluruh aspek perkembangan anak yaitu sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan dan moral-spiritual.   Cara atau metode stimulasi  bermacam-macam, antara lain dengan rangsangan suara, musik, gerakan, perabaan, bicara, menyanyi, bermain, memecahkan masalah, mencoret-coret, menggambar dsb.   Kegiatan stimulasi tak mengenal waktu karena dilakukan setiap kali berinteraksi dengan anak seperti: waktu makan, memandikan, berganti pakaian,  ketika dalam perjalanan, bermain di dalam mobil, nonton tv sebelum tidur dan lain-lain. Apakah prinsip-prinsip stimulasi yang harus kita ketahui ?Prinsip stimulasi (perangsangan/ bermain/ latihan) antara lain : Setiap hari dan setiap berinteraksi. Suasana nyaman dan timbulkan rasa aman.

Suasana bermain (fun), gembira dan penuh kasih sayang.

Tidak tergesa-gesa dan tidak memaksa.

Berikan contoh dan dorongan untuk mencoba.

Bervariasi sesuai dengan minat dan kemampuan anak.

Beri pujian bila berhasil, sekecil apapun keberhasilannya.

Koreksi bila belum bisa dan bukan hukuman.

 Apa saja yang mempengaruhi pemberian kasih sayang dan stimulasi pada anak?Pemberian kasih sayang-emosi dan stimulasi ini terutama  dipengaruhi oleh  2 hal yaitu pola pengasuhan keluarga dan karakter si anak. Dikenal 4 macam pola pengasuhan keluarga:1. Pola asuh demokratik (autoritatif) : orang tua mendidik anak dengan demokratis sehingga dapat

menjalankan prinsip stimulasi.2. Pola asuh diktator (otoriter) : orang tua  mendidik anak dengan banyak larangan dan aturan yang

kaku, sering menghukum yang dapat menimbulkan child abuse (pencederaan pada anak).

3. Pola asuh permisif : orang tua mendidik dengan aturan yang longgar, cenderung membolehkan semua keinginan anak. Akibatnya anak menjadi manja dan tidak disiplin.

4.  Pola asuh  ‘tidak peduli’ : orang tua tidak mau peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang berakibat pada penelantaran anak (neglect).

Dari keempat macam pola pengasuhan tadi, pola asuh demokratiklah yang dapat menjalankan prinsip stimulasi dengan benar. Bagaimana pola asuh demokratik itu? Penjelasannya ada pada pembahasan selanjutnya.   Sementara itu secara umum dikenal 3 temparamen anak : easy (penurut), difficult (susah diatur) danslow to warm up (pemalu). Dengan mempertimbangkan karakter anak, keluarga dihadapkan pada dinamika tiap anak yang berbeda. Tidak masalah dengan anak yang mempunyai karakter easy(penurut), tetapi pada anak yang berkarakter difficult (susah diatur) dibutuhkan ekstra kesabaran, penerapan disiplin yang khusus, pemberian hukuman yang tepat dan menghindari kekerasan fisik maupun psikis pada anak. Pada anak dengan masalah khusus seperti ini orang tua dianjurkan berkonsultasi dengan psikolog anak atau psikiater anak. Demikian pula dengan anak yang slow to warm up (pemalu), orang tua hendaknya tidak bosan mendorong anak untuk berani tampil di muka umum, berkomunikasi aktif dengan orang sekitarnya dan selalu memberikan pujian atas keberanian sekecil apapun. Hindari pelabelan pada anak dengan mengatakan ‘dasar si pemalu, kuper’ dan sebagainya. Stimulasi apa yang harus orang tua lakukan terhadap sang anak dan sejak kapan dilakukan ?Stimulasi pada anak harus dilakukan sejak dini bahkan sejak masih dalam kandungan (ingat dengan anjuran untuk mendengarkan alunan musik klasik dan alunan ayat suci yang ditempelkan pada perut ibu yang

Page 34: Artikel Kesehatan

sedang hamil). Selanjutnya stimulasi dilakukan sesuai umur anak dimulai dengan stimulasi yang sederhana dan makin lama makin kompleks/ beragam. Berikut beberapa tips untuk memandu orang tua menstimulasi sang buah hati. Stimulasi/ rangsang/ bermain pada umur 0-3 bulan :Ciptakan rasa nyaman, aman, senang, berikan ASI (tatap matanya), peluk, gendong, cium, gusel, gulingkan, tatap matanya, ajak bicara, ajak tersenyum, bunyikan suara musik, bersenandung ketika sedang menggendong, menggantung benda berwarna-warni dan berbunyi, menggulingkan kanan-kiri serta menengkurapkan. Stimulasi pada umur 3-6 bulan :Stimulasi 0-3 bulan ditambah : bermain ciluk ba, melihat wajah di cermin, dirangsang tengkurap-telentang, bolak-balik dan dicoba untuk didudukkan. Stimulasi pada umur 6-9 bulan :Stimulasi 3-6 bulan ditambah : memanggil namanya, mengajak bersalaman, mengajak tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk dan berdiri pegangan. Stimulasi pada umur 9-12 bulan :Stimulasi umur 6-9 bulan ditambah : mengulang kata seperti mama, papa, kaka, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, melatih berdiri dan jalan berpegangan. Stimulasi pada umur 12-18 bulan :Stimulasi umur 9-12 bulan ditambah : mencoret-coret, menyusun kubus/ puzzle, masuk keluarkan benda kecil dari wadah, bermain boneka/ sendok/ piring/ gelas, latih berjalan tanpa pegangan, berjalan mundur, panjat tangga, menendang bola, melepas celana, melakukan perintah sederhana, menunjuk benda yang disebutkan dan menyebutkan nama benda yang ditunjuk. Stimulasi pada umur 18-24 bulan :Stimulasi umur 12-18 bulan ditambah : menanyakan/ menyebutkan/ menunjuk bagian tubuh, menanyakan/ menyebutkan nama gambar atau benda, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum, mandi, bermain dll), menggambar garis, cuci tangan, memakai celana/ baju, melempar bola dan melompat. Stimulasi pada umur 2-3 tahun :Stimulasi umur 18-24 bulan ditambah : menyebut warna yang ditunjuk, menyebutkan kata sifat (besar, kecil dsb), menyebutkan nama teman/ saudara, menghitung jumlah benda, pakai baju, sikat gigi, buang air besar dan kecil di kakus, main kartu/ boneka/ masak-masakan dan berdiri pada satu kaki. Stimulasi umur > 3 tahun :Stimulasi umur 2-3 tahun ditambah : memegang pinsil dengan baik, mengenal huruf/ angka sambil bermain, berhitung sederhana, buang air kecil/besar di kakus, mandiri (misal : ditinggal di sekolah), berbagi dengan teman/ saudara.   Semua stimulasi yang dilakukan sejak dini bertujuan untuk merangsang baik bagian otak kiri maupun kanan. Otak kiri dan kanan mempunyai pembagian ‘tugas’ masing-masing. Berdasar penelitian para ahli neurologi diketahui bahwa otak kiri mempunyai tugas/karakter sebagai berikut : konvergen(menyempit) terkait dengan logika matematik, rasionalitas, tata bahasa/ membaca/ menulis. Sementara otak kanan : divergen (melebar/ meluas) terkait dengan imajinasi, kreativitas seni, musik/menyanyi dan moral spiritual.   Kerjasama otak kanan dan kiri akan mengoptimalkan potensi kecerdasan anak dan menjadikan  anak dengan kecerdasan  multipel.  Apa sajakah  potensi kecerdasan pada anak ?Ragam potensi kecerdasan anak meliputi 5 hal yaitu:1. Potensi spiritual : mampu menghadirkan Tuhan dalam setiap aktifitas, kegemaran beramal di jalan

Tuhan, disiplin beribadah, sabar dalam berupaya, berterima kasih/ bersyukur kepada Tuhan.

Page 35: Artikel Kesehatan

2. Potensi perasaan/ emosional : mengendalikan emosi, mengerti perasaan orang lain, senang bekerja sama, menunda kepuasan sesaat dan berkepribadian yang stabil.

3. Potensi akal : kemampuan berhitung, verbal, spasial, kemampuan membedakan dan membuat daftar prioritas.

4. Potensi sosial : senang berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain, menolong, berteman, membuat orang lain senang dan dapat bekerja sama (kooperatif).

5. Potensi jasmani : sehat secara medis, tahan segala cuaca dan tahan berkerja keras (ulet, tahan banting).

 Lalu apakah yang dimaksud dengan kecerdasan multipel (majemuk) ?Selama ini kecerdasaan seorang anak diukur dengan tes intelegensi yang dibuat oleh pakar psikologi seperti Wechsler dan Stanford–Binet. Keduanya telah menciptakan perangkat pengukuran kecerdasaan yang hasilnya dikenal sebagai IQ (Intelligence Quotient). Hanya saja tes tersebut cuma mengukur kemampuan anak di bidang matematika, logika dan verbal linguistik sesuai umur kronologisnya.  Hasil tes tersebut terkesan diskriminatif dan membagi seorang anak dalam 3 golongan : cerdas, rata-rata dan ‘bodoh’ (dibawah rata-rata). Paradigma bahwa kecerdasan seorang anak dilihat dengan melihat hasil tes IQ berlangsung cukup lama dan diterapkan juga pada praktik pengajaran di sekolah. Sekolah formal lebih mementingkan pelajaran yang mengandalkan kecerdasan matematis dan verbal saja seperti matematika, ilmu pengetahuan alam (kimia, fiska, biologi) dan bahasa.   Pakar psikologi Dr.Howard Gardner mengubah perspektif mengenai kecerdasan. Menurut beliau kecerdasan tidak lagi hanya kemampuan menghitung (kecerdasan logika-matematika) dan menggunakan bahasa (kecerdasan linguistik) tapi juga mencakup aspek-aspek yang lain. Ada 9 aspek atau dimensi kecerdasan seseorang yang dikenal sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligence)yaitu :1. Kecerdasan berbahasa verbal (verbal-linguistic). 2. Kecerdasan logika-matematik  (logical-mathematical)  

3. Kecerdasan visual spasial (visual-spatial). 

4. Kecerdasan gerak tubuh (bodily-kinesthetic).

5. Kecerdasan musikal (musical). 

6. Kecerdasan intrapersonal.

7. Kecerdasan relasi interpersonal.

8. Kecerdasan naturalis (naturalist).

9. Kecerdasan spiritual. 

Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk?Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk  untuk mengembangkan kecerdasan majemuk tsb. Tugas orang tua adalah sedapat mungkin mengembangkan secara dini semua aspek kecerdasan. Sangat mungkin seorang anak tidak menonjol pada seluruh aspek, tapi setidaknya orang tua telah memfasilitasinya. Selanjutnya kita sebagai orang tua mengetahui sang anak berbakat atau menonjol pada bidang tertentu dan kurang menonjol pada bidang yang lain. Sebagai orang tua kita harus bijak menyikapi dan tidak memaksakan keinginan. Anak harus diberikan kesempatan berkembang sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimiliki. Seorang yang jago berbahasa asing sama baiknya dengan dengan yang jago matematik atau fisika. Anak yang jago menyanyi bisa menjadi penyanyi profesional, anak yang jago musik bisa menjadi pemusik profesional, jago olah raga bisa menjadi olahragawan profesional.  Sementara anak yang jago menggambar bisa menjadi pelukis terkenal atau ahli desain grafis yang bayarannya mahal. Anak yang pandai bergaul (memiliki kecerdasan interpersonal) bisa jadi kelak dia menjadi politisi yang ulung atau pebisnis yang tangguh. Anak

Page 36: Artikel Kesehatan

cerdas atau pintar jangan selalu diukur dari kepintarannya di bidang matematik atau berhitung saja. IQ tak menjadi satu-satunya  patokan kesuksesan hidup anak!   Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkan 9 aspek kecerdasan tadi. Kecerdasan berbahasa verbal ( verbal linguistic).Kemampuan untuk menggunakan bahasa secara efektif, mengerti kata-kata serta  nuansa makna kata. Banyak orang besar dan tokoh dunia yang punya kelebihan  dalam aspek kecerdasan ini. Contoh : Oprah Winfrey, Jhon F Kennedy, bung Karno, Aa Gym, Zainudin MZ dll.Upaya untuk mengembangkannya antara lain : Berkomunikasi dengan anak sejak bayi dan sering diajak bercakap-cakap. Membiasakan bercerita atau mendongeng dalam keluarga.

Menyediakan buku bacaan sesuai umur anak.

Merangsang anak menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya.

Bermain permainan kata-kata seperti scrabble.

Jangan memotong cerita anak.

Menyanyikan lagu dan membahas isi syair lagu.

Memberi kesempatan  untuk meningkatkan kemampuan bahasa lisan atau tulisan ( misal : kursus/les bahasa)

Bidang kerja : menulis, editing, menerjemahkan, penulisan naskah pidato, mc/ host acara, presenter, penceramah/ dai dsb. Kecerdasan logika matematik  (logical mathematical).Kemampuan dalam bidang sains, memecahkan masalah secara logis terutama dalam matematik (berhitung). Contoh tokoh yang menonjol dalam bidang ini antara lain: Aristoteles, Isac Newton, Rene Descartes, Habibie dll.Upaya untuk mengembangkannya antara lain : Mengelompokkan benda-benda atau mainan. Menyusun, merangkai dan menghitung mainan.

Bermain ular tangga, halma atau congklak.

Bermain sempoa, catur dan kartu (kuartet).

Bermain tebak-tebakan dan merangkai puzzle.

Bermain monopoli dan game komputer.

Mengerjakan tugas-tugas matematik.

Berlatih berhitung dengan memanfaatkan benda di  lingkungan sekitar.

Melatih anak untuk menabung dan mengelola keuangannya sendiri.

Membayar sendiri barang yang dibelinya dan menghitung uang kembalian.

Bidang kerja :  ahli sains, peneliti, dokter, ahli matematik/ statistik, bisnis dsb. Kecerdasan  visual spasial  (visual spatial).Kamampuan untuk menemukan lokasi (jalan, tempat), memperkirakan hubungan antar benda dalam ruangan, mampu memperhatikan detail dari apa yang dilihat dan  membayangkan serta memanipulasi obyek visual di dalam benaknya.

Page 37: Artikel Kesehatan

Darwis Triadi  yang fotografer, Basuki Abdullah yang pelukis atau Nyoman Nuarta yang pematung adalah beberapa contoh orang yang dianugrahi kecerdasan visual spasial.Upaya untuk mengembangkannya antara lain : Mengamati gambar/ foto dengan mengajak anak ke pameran lukisan atau foto. Merangkai dan membongkar lego.

Menggunting, melipat, menempel dan merobek.

Memberi kesempatan mengekspresikan diri melalui menggambar.

Mengenal pola dan bentuk dengan memperhatikan benda di  dalam rumah dan sekitar lingkungan rumah.

Bermain rumah-rumahan.

Bermain halma, puzzle dan game komputer.

Bidang kerja : arsitektur, pelukis, fotografer, pematung, pengrajin seni, navigator, planologi kota, desain furniture dsb. Keterampilan/ kecerdasan gerak tubuh (bodily-kinesthetic).Kemampuan untuk bergerak dengan ketepatan (presisi) dan menggunakan keterampilan tubuh. Orang-orang semacam David Beckham, Michael Schumaher, Rudi Hartono, Vicky Burki, Bagong Kusudiardjo adalah contoh mereka yang dianugerahi keterampilan gerak tubuh yang menonjol.Upaya untuk mengembangkannya antara lain : Membuat lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak bereksplorasi. Berdiri satu kaki, jongkok, membungkuk, berjalan di atas satu garis.

Berlari, melompat, melempar dan menangkap.

Memberikan kesempatan anak untuk melakukan pekerjaan sederhana sesuai umurnya.

Mengajak bermain anak, jalan jalan pagi atau sore hari.

Memberikan kebebasan bergerak pada tempat atau lapang yang luas.

Berlatih senam, menari, olah raga permainan  dan bela diri.

Bila anak tampil dalam pentas seni atau bertanding olah raga atau kesenian sempatkan menontonnya dan selalu memujinya paling tidak atas keberaniannya tampil di muka umum.

Bidang kerja : penari, olahragawan, pantomim, ahli bedah, penerbang (pilot), pemain sirkus dsb. Kecerdasan musikal (musical)Kemampuan untuk memahami/ menciptakan musik dan memiliki apresiasi terhadap musik. Mozart, Beethoven, Mariah Carey, Idris Sardi dan Erwin Gutawa adalah  contoh mereka yang punya kecerdasan musikal dan menjadi besar karena keahliannya tersebut.Upaya untuk mengembangkannya antara lain : Menyediakan alat mainan yang berbunyi. Orang tua bersenandung ketika anak ada di pangkuan.

Mendengarkan musik dan lagu yang bervariasi.

Mengajak anak menonton pertunjukan musik, baik di televisi atau langsung.

Menyanyikan lagu, mengikuti irama dan nada

Memberi kesempatan berlatih olah vokal dan alat musik (gitar, piano, biola, marching band  dsb).

Page 38: Artikel Kesehatan

Jika ada kesempatan tampil bermusik atau bernyanyi, berikan dorongan dan pujian.

Bidang kerja : penyanyi, pemusik, pencipta lagu, komposer, konduktor dsb. Kecerdasan interpersonalKemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, mampu mengenali perilaku orang lain dengan jeli. Tokoh masyarakat seperti Prof Dr. Dadang Hawari, Ali Alatas (diplomat kawakan, mantan Menlu), kak Seto Mulyadi, WS Rendra, Jeffry Al Buchori adalah contoh mereka yang punya kecerdasan interpersonal.Upaya untuk mengembangkannya antara lain : Bermain dengan anak yang lebih muda maupun yang lebih tua. Saling berbagi kue/makanan dengan teman atau saudaranya.

Mengalah dan meminjamkan mainan.

Bekerjasama membuat sesuatu (kerja kelompok).

Permainan mengendalikan diri (seperti ‘petak umpet’)

Mengenali anggota keluarga dan teman-temannya.

Mengenalkan berbagai suku, budaya, adat istiadat dan agama

Orang tua mengungkapkan rasa sayangnya secara terbuka.

Membiasakan anak untuk bertemu dengan banyak orang dan mendorongnya untuk berani berinteraksi dengan orang lain.

Melatih diri untuk berpisah tanpa rasa cemas (misal : ketika anak mulai bersekolah di TK/SD)

Bidang kerja : penasehat spiritual, rohaniawan, psikolog, psikiater, politisi ‘bersih’, diplomat, aktor drama/ teater dsb. 

Kecerdasan intrapersonalKemampuan untuk memahami dirinya sendiri, keberadaan dirinya dan mengenali perasaan, motif/ dorongan yang dimiliki pribadi.Upaya untuk mengembangkannya antara lain: Orang tua menimang bayinya dengan lembut. Memberikan pujian, tepuk tangan dan sorakan untuk setiap keberhasilan sekecil apapun.

Menghargai perasaan anak dan memperlakukannya sebagai pribadi yang utuh.

Menyalurkan ungkapan perasaannya secara tepat.

Menceritakan perasaan, keinginan dan cita-cita.

Menceritakan pengalaman yang berkesan.

Berkhayal, mengarang cerita atau membuat catatan harian (diary)

Memberi kesempatan anak bertukar pikiran sesuai kapasitasnya.

Bidang kerja : konselor, psikiater, pemimpin agama/ rohaniawan dsb. 

Page 39: Artikel Kesehatan

Kecerdasan naturalisKemampuan untuk membedakan spesies baik flora maupun fauna di alam raya, mengenal dan memahami alam lingkungan.Upaya untuk mengembangkannya antara lain: Menanam biji hingga tumbuh dan mengamati setiap tahapannya. Berkebun, memelihara tanaman atau hewan.

Berwisata di hutan, gunung, sungai atau pantai.

Mengunjungi taman safari/kebun binatang dan kebun raya.

Mengamati langit, awan, bulan, bintang dan mengunjungi observatorium.

Membahas kejadian–kejadian alam: hujan, angin, banjir, gunung meletus, gempa bumi, siang, malam dll.

Bidang kerja : berburu, penjelajah, ahli biologi, berternak, berkebun/ bertani dsb. Kecerdasan spiritual.Kepekaan anak memahami keberadaan dirinya dan relasi dirinya dengan Tuhannya. Menyadari bahwa hidupnya bagian dari rencana Tuhan untuk kebaikan seluruh umat-Nya dan kemuliaan Tuhan.Upaya untuk mengembangkannya antara lain: Biarkan anak melihat orang tua melakukan ritual agama (ibadah). Mengajak anak ikut beribadah.

Biarkan anak menyaksikan kedekatan hubungan orang tua dengan Tuhan.

Membiasakan ibadah bersama dalam keluarga.

Membiasakan anak ikut dalam kegiatan amal sosial (berzakat, sedekah atau menyantuni kaum duafa).

Melatih anak membangun komunikasi personal dengan Tuhan.

Kecerdasan spiritual selayaknya dimiliki oleh setiap individu dengan berbagai profesi yang ditekuninya. Selain berbagai kecerdasan tadi, anak diharapkan mempunyai sifat mandiri dan kreatif. Dengan begitu anak akan menjadi individu yang matang dan siap menjalani kehidupan yang kian hari  kian kompetitif dan penuh dengan tantangan. Bagaimana mengembangkan kemandirian dan kreativitas anak? Apa hubungannya dengan pola asuh demokratik ?Orang tua lagi-lagi sejak dini sudah mendorong/merangsang anak untuk mandiri dan kreatif. Hal tersebut hanya bisa dipenuhi bila orang tua mempunyai pola asuh demokratik (otoritatif) dengan ciri-ciri sebagai berikut: Mau mendengarkan dan menghargai pikiran anak. Mendorong anak berani mengemukakan pendapat dan tidak melecehkan pendapat anak.

Tidak memotong pembicaraan anak.

Tidak memaksa, jauhi pandangan bahwa pendapat orang tua adalah paling benar.

Tidak mengancam atau  selalu menghukum: berikan koreksi, berikan  contoh dan  ajak berfikir serta bukan ‘mendikte’.

Biarkan mereka memperbaiki pendapatnya.

Mendorong keberanian, mengekpresikan ide/gagasan untuk melakukan sesuatu.

Page 40: Artikel Kesehatan

Mendorong kemandirian untuk melakukan atau mencoba  sesuatu, menghargai usaha yang telah dicapai.

Memberikan pujian untuk prestasi sekecil apapun.

Merangsang mengamati/ mempertanyakan benda/ kejadian di sekeliling.

Jangan menolak atau menghentikan rasa ingin tahu anak.

Biarkan anak berkhayal, merenung, mewujudkan gagasan dengan cara masing-masing.

Jangan melarang tanpa alasan, mendikte, mencela, mengecam atau membatasi anak.

Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan, penghargaan, pujian untuk menyatakan atau mencoba gagasannya, selama tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Dapatkah kita mengenali mengenali ciri-ciri  anak cerdas dan kreatif ?Kita dapat mengenali anak cerdas dan kreatif dengan memperhatikan ciri-ciri sebagai  berikut : Wajahnya cerah dan berfisik dinamis : anak selalu cerah, tidak kelihatan murung, stress atau

dingin dalam bergaul. Anak mirip olahragawan atau atlit. Berminat luas dari mulai musik, mata pelajaran, politik, olah raga dsb : anak tidak hanya pandai

dalam mata pelajaran tapi juga ‘jago’ menyanyi, olah raga, senang diskusi politik, seni dan minat-minat lain. Istilah anak muda sekarang menjadi anak yang ‘gaul’ (dalam arti positif).

Sering bertanya yang berbobot : pertanyaan anak seperti ini sering merepotkan guru ataupun orang tua dan jarang direspon dengan hal-hal yang bisa dikembangkan lebih baik. Televisi, koran, majalah dan internet adalah hal yang sudah familiar pada anak seperti ini.

Selalu ingin tahu atau mendapat penjelasan yang logis/ilmiah : jawaban yang ‘asal’ atau biasa-bisa saja dari orang tua atau guru tidak memuaskan si anak.

Tidak berbatas tembok status : bertanya/berdiskusi dengan guru atau orang yang lebih tua tidak canggung bagi anak yang kreatif.

Berani mengambil resiko : gembira bila tindakan benar dan terus bangkit bila salah.

Mempunyai banyak alternatif untuk mencari solusi : anak dikenal sebagai ‘si banyak akal’.

Tidak cepat puas, hampir selalu ingin sempurna : hasil pekerjaan yang tidak optimal membuat si anak bertanya kenapa dan berusaha memperbaikinya agar sempurna.

Berani tampil beda : kegemaran untuk berbeda dengan anak lain atau membuat sesuatu menjadi berbeda.

Senang menggali pengetahuan : tidak terbatasnya sumber pengetahuan membuat anak giat menggali sumber pengetahuan yang ada.

Mempunyai gagasan orisinal : gagasan yang baru dan tidak terduga merupakan ciri anak yang kreatif.

Faktor apa yang terpenting dalam proses tumbuh kembang anak ?Semua kebutuhan dasar sama pentingnya baik kebutuhan fisik biologik (asuh), kebutuhan emosi-kasih saying (asih) dan kebutuhan stimulasi/rangsangan/bermain (asah). Ketiga kebutuhan dasar tersebut saling mendukung dan mempengaruhi. Jika salah satu tidak tercukupi  maka anak tidak dapat tumbuh kembang dengan optimal, tidak cerdas dan kreatif. Selayaknya orang tua mau dan mampu memenuhi ketiga kebutuhan dasar anak demi pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Siapakah orang tua yang tak menghendaki anaknya bertakwa, sehat, cerdas, mandiri dan kreatif.

Page 41: Artikel Kesehatan

   Hanya saja tetap diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, ada yang menonjol dalam kemampuan/kecerdasan tertentu tetapi kurang menonjol pada bidang lain. Ada anak yang mudah diajak bekerja sama tapi ada pula yang sulit. Yang penting kita sebagai orang tua mengajak anak agar mereka menekuni apa yang mereka kuasai atau mencoba bidang yang kurang mereka kuasai dengan rasa senang. Untuk bidang yang kurang dikuasai bukan menjadikan mereka ‘ahli’ tapi setidaknya untuk mencapai kecerdasan yang minimal. Untuk kecerdasan yang mereka kuasai dengan baik, hendaknya orang tua memberikan saluran yang memungkinkan anak mengembangkan kecerdasan tersebut secara maksimal.   Selain itu harus difahami bahwa kecerdasan tidak berdiri sendiri, contoh:  anak yang cerdas dalam bidang musikal, membutuhkan keterampilan bodily kinesthetic yang menunjang untuk memainkan alat musik, tapi bila keterampilan motorik halusnya terbatas, cukuplah dia menekuni kegiatan menyanyi. Seorang pilot atau penerbang, adalah pribadi yang punya kecerdasan bodily kinesthetic disertai kecerdasan yang lain seperti kecerdasan logika-matematik, verbal linguistik, visual spasial dan tentunya juga mempunyai kecerdasan interpersonal karena seorang pilot akan berhubungan dengan orang lain seperti mekanik pesawat, pramugari, petugas air traffic control dsb. Lalu  kalau seorang Erwin Gutawa atau Purwacaraka yang insinyur tapi juga jago di musik, kecerdasan apa sajakah yang keduanya miliki? Terakhir, apa yang harus selalu diingat orang tua menyangkut tumbuh kembang seorang anak ?Tiada lain, bahwa setiap anak adalah individu yang unik. Mereka bukan individu yang sama persis dengan orang tuanya, saudaranya (sekalipun kembar) atau mungkin temannya. Dengan mengingat hal ini orang tua tidak bisa lain memfasilitasi anak bertumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing Dengan mengenal sejak dini potensi atau bakat sang anak, maka anak akan menjadi individu yang berarti bagi dirinya dan orang lain.   Selamat membesarkan buah hati kita  dan untuk menggugah kita semua selaku orang tua, simaklah puisi bijak tentang anak berikut ini : Anak-anak belajar dari apa yang mereka alami... Jika anak dibesarkan dengan celaania belajar menghinaJika anak dibesarkan dengan permusuhania belajar berkelahiJika anak dibesarkan dengan cemoohania belajar rendah diriJika anak dibesarkan dengan penghinaania belajar menyalahi  diri sendiriJika anak dibesarkan dengan toleransiia belajar menahan diriJika anak dibesarkan dengan dorongania belajar percaya diriJika anak dibesarkan dengan pujiania belajar menghargaiJika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan (fairness)ia belajar keadilanJika anak dibesarkan dengan rasa amania belajar kepercayaanJika anak dibesarkan dengan dukungania belajar menyenangi dirJika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatania belajar menemukan cinta dalam kehidupan 

Page 42: Artikel Kesehatan

KECIL-KECIL KOK SUKA BEGADANGSetiap orangtua pasti pernah punya keluhan seperti di atas terhadap anaknya. Memang ada fase seorang anak mengalami gangguan tidur. Mulai dari yang tidurnya baru bisa setelah tengah malam, sering mimpi buruk atau acapkali terbangun di tengah malam. Keluhan ini sering juga disampaikan di kamar praktik seorang dokter. Anak sulit tidur, maka orangtua pun akan terpengaruh kuantitas dan kualitas tidurnya. Saya mencoba meringkas berbagai artikel mengenai kesulitan tidur pada anak, semoga bisa menjadi tambahan wacana bersama. Tidur merupakan hal penting yang dibutuhkan seorang anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Pada saat seorang anak tidur, segera setelah fase tidur nyenyak pada malam hari dimulai, tubuh akan melepaskan hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) yang merangsang sel-sel tubuh untuk membelah dan bertambah ukuran. Agar GH ini dapat dilepaskan dengan baik, maka dibutuhkan kualitas tidur yang baik.  Syarat-syarat tidur yang baik adalah waktu lamanya tidur malam tercukupi, tidak terinterupsi, berhubungan dengan lamanya tidur siang (sesuai umur) dan terjadwal sesuai jam biologis anak. Kebutuhan tidur bagi seorang anak berbeda-beda sesuai dengan usianya. Bayi baru lahir tentu membutuhkan tidur yang lebih banyak dibanding bayi 6 bulan. Namun perlu diingat, setiap anak spesial dan memiliki variasi individual. Tabel dari American Academic of Family Physician (AAFP) di bawah ini  menunjukkan rata-rata kebutuhan tidur seorang anak berdasarkan usianya. Usia                Lama tidur siang            Lama tidur malam               Total per hari1 minggu                 8,5 jam                             8,5 jam                                        17 jam1 bulan                    6 jam                                 9 jam                                          15 jam3 bulan                    5 jam                                 9 jam                                           14 jam6 – 9 bulan              4 jam                                10 jam                                          14 jam12 – 18 bulan          3 jam                                11 jam                                          13 jam2 tahun                   2 jam                                11 jam                                           13 jam3 tahun                    1 jam                               11 jam                                           12 jam4 tahun                     -                                     11 jam                                            11 jam5-8 tahun                 -                                     10 – 11 jam                                  10 – 11 jam9-13 tahun               -                                       8 – 10 jam                                   8 – 10 jam13 – 18 tahun          -                                        8 – 9 jam                                      8 – 9 jam Tidur merupakan bagian dari area perkembangan, yaitu kemampuan beradaptasi. Seorang anak harus mampu beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya melalui suatu proses, salah satunya adalah pengaturan jam biologis. Pada bayi baru lahir sampai sekitar usia 3 bulan, pola tidurnya masih kacau balau karena area adaptasinya belum berkembang. Namun setelah usia tersebut, kemampuan adaptasi berkembang pesat sehingga anak seharusnya sudah dapat mengatur jam biologisnya. termasuk waktu untuk tidur. Beberapa anak kesulitan mengatur jam biologis ini, sehingga pola tidur mereka berubah, Yang harusnya malam hari untuk tidur, malah sebaliknya. Karena itulah peran orangtua sangat penting dalam membantu anak mengatur jam biologis. Anak harus tahu kapan dia sudah harus tidur, karena itu berikanlah sinyal-sinyal khusus agar anak mengetahui jam tidurnya sudah dekat. Diperlukan konsistensi dan ketegaan orangtua untuk memulai hal ini. Semakin dini sinyal-sinyal ini dikenalkan, maka semakin kecil anak mengalami gangguan tidur. Tidak ada yang salah dengan menanamkan dan mengenalkan disiplin sedini mungkin, tentu dengan batas yang wajar untuk seorang anak. Berikut adalah beberapa tips membantu seorang anak tidur dengan berkualitas yang bisa digunakan oleh orangtua:

Page 43: Artikel Kesehatan

 1. Biasakan membuat ritual ‘bersih-bersih’ sebelum tidur,seperti cuci tangan, kaki, muka dan sikat gigi.

Mengganti baju si anak dengan pakaian tidur yang nyaman akan sangat membantu si kecil pergi tidur. Jangan keluar kamar lagi apabila sudah melakukan ritual ini, ingat harus konsisten!

2. Buatlah ritual ‘ikatan batin’ dengan anak setelah tips no.1. Bacakanlah untuknya sebuah cerita atau kalau Bunda cukup kreatif, karanglah cerita yang belum pernah ia dengar. Bernyanyilah untuknya kalau perlu. Tetaplah di tempat tidurnya beberapa saat, berikan pelukan, tepuk-tepuk bagian tubuhnya atau berikan pijatan ringan agar ia rileks. Batasi waktu sayang2an ini, sebaiknya jangan selalu menunggu sampai ia jatuh tertidur. Tinggalkan si kecil sendiri bila dalam setengah jam belum juga tidur, namun jangan ijinkan ia keluar kamar.  Bila ia keluar kamar, antarkan lagi masuk kamarnya. Begitu dan selanjutnya.

3. Konsisten dengan waktu yang telah ditetapkan. Bila hari ini diminta tidur jam 8, ya besok dan seterusnya tetap jam 8.

4. Matikan lampu yang besar, kalau anak takut kegelapan, nyalakan lampu redup. Beberapa anak tidak suka tidur dalam gelap, namun beberapa penelitian menghubungkan berkurangnya produksi GH dengan penggunaan cahaya terang sewaktu tidur.

5. Sebaiknya tidak ada TV/radio/komputer apalagi play station dalam kamar. Beberapa anak terbiasa tidur dengan adanya suara. Kalau musik diperlukan, pasang musik yang terbukti merangsang perkembangan kognitif anak, misalnya musik klasik, namun segera setelah anak tertidur, matikan musiknya.

6. Ajari bayi  bahwa tidur haruslah di tempat tidur di dalam kamar tidur. Jangan membiasakan bayi tertidur pulas dalam gendongan. Begitu ia mengantuk, taruh di tempat tidurnya. Bila anak terbangun di malam hari,jangan segera menyalakan lampu. Tenangkan ia dengan kata-kata yang lembut. Jangan buru-buru menggendongnya. Bayi dan anak dapat mengalami disorientasi saat tiba-tiba terbangun di tengah malam dan dapat membuat mereka ketakutan. Yakinkan mereka bahwa ayah dan ibunya tetap ada untuknya walaupun tidak menggendongnya. Bila anak tidur terpisah dengan orangtua, sebaiknya tidak menunggunya sampai jatuh tidur lagi. Biarkan ia tidur sendiri. Bila ia menangis tunggu beberapa saat, baru kembali ke kamarnya dan tenangkan si anak. Bila saat anda keluar, ia menangis lagi, perpanjang lama waktu anda kembali ke kamarnya. Demikian juga di hari berikutnya. Metode ini disebut metode Ferber. Biasanya seorang anak membutuhkan waktu 3 hari untuk bisa mengikuti pola ini. Bila gagal dalam 3 hari, coba lagi di bulan berikutnya.

7. Jangan mengajak anak bermain di atas jam 7 malam. Bermain hanya di siang hari saja.

Semoga membantu ya…..

Page 44: Artikel Kesehatan

Cacar air (varicella), cacar (variola) dan cacar monyet apa bedanya?

Dr. M. Muchlis SpAKlinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh Malang  Jojo, murid sekolah dasar kelas 5, bercerita bahwa seorang temannya di kelas menderita penyakit cacar air. Dia sempat masuk sekolah, tapi gurunya meminta temannya Jojo itu untuk pulang dan beristirahat di rumah saja. Anaknya sendiri biasa saja tak kelihatan sakit, hanya saja karena gatal dia suka menggaruk kulitnya dan bintil di kulitnya pecah. Demikian cerita Jojo kepada ibunya sewaktu ia pulang sekolah. Mendengar cerita Jojo demikian,  ibunya khawatir anaknya akan tertular oleh temannya, sebab Jojo belum pernah terkena cacar air  dan belum juga divaksin.Benar saja sekitar 2 minggu kemudian, Jojo awalnya demam, mengeluh pusing dan terlihat lemas tapi keesokan harinya timbul kelainan di kulit berupa bercak kemerahan diikuti dengan timbulnya gelembung berisi cairan jernih. Seperti temannya juga, Jojo suka merasa gatal dan menggaruk kulitnya. Karena tangannya Jojo tidak selalu bersih, akibatnya timbul juga nanah dan koreng di kulit Jojo. Segera Jojo diperiksakan ke dokter, dokternya meyakinkan ibunya Jojo kalau Jojo memang terkena varisela atau cacar air. Dokter memperkirakan Jojo dalam waktu sekitar 2 mingguan akan pulih kembali. Mengenai bekas di kulitnya, dokter menyatakan sifatnya sementara saja, apalagi Jojo masih anak-anak. Untuk mengurangi keluhan gatalnya, dokter memberikan bedak salisil serta obat anti histamin yang harus diminum. Karena sudah ada nanah dan koreng di kulit Jojo maka dokter juga memberi salep antibiotika. Jojopun tetap dianjurkan mandi, memakai air hangat yang dicampur dengan antiseptik untuk mencegah infeksi sekunder. Kuman penyebab cacar air, virus atau bakteri ?Kuman penyebab cacar air (varisela, chicken pox) tiada lain adalah virus varicella zoster. Virus  tersebut menular melalui udara maupan kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasi berlangsung 14 sampai 21 hari. Sementara itu masa penularannya 24 jam sebelum timbul kelainan kulit sampai timbul kelainan (bercak) di kulit 7 hari kemudian. Pada anak-anak, penyakit ini mudah ‘mewabah’ dalam satu kelas, satu rumah atau satu perumahan (antar tetangga). Apakah penyebab cacar air sama dengan penyakit cacar dan ‘cacar monyet’  ?Penyakit cacar yang sekarang tinggal sejarah (berkat keberhasilan vaksinasi cacar) sama-sama disebabkan oleh virus, tapi virusnya berbeda : cacar disebabkan oleh virus variola. Sementara penyakit ‘cacar monyet’ yang dalam bahasa kedokterannya dikenal sebagai Impetigo bulosa, penyebabnya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Apakah pada cacar air, gejalanya langsung berupa kelainan di kulit ?Banyak orang tua tidak menyadari bahwa sebelum ada kelainan di kulit, anak mengalami gejala prodromal (permulaan) berupa suhu tubuh yang meninggi, perasaan lemas/lemah (malaise), nafsu  makan yang menurun , anak yang rewel atau gelisah dan mulai timbul kemerahan di kulit. Selanjutnya anak masuk dalam stadium erupsi dimana pada kulit timbul bintil (papula) berwarna kemerahan yang diikuti dengan pembentukan gelembung berisi cairan jernih (vesikel) dengan dasar yang kemerahan. Kelainan kulit ini cepat menyebar dengan pola sentrifugal dimana kelainan di kulit bermula dari bagian tengah (dada) dan menyebar ke sekitarnya dengan beragam kelainan kulit yang timbul. Pada stadium ini anak menjadi mudah gatal dan menggaruk kulitnya sehingga dapat timbul bintil bernanah (pustula) sampai menjadi koreng.

Page 45: Artikel Kesehatan

Selanjutnya setelah kelainan kulit menyebar merata, kelainan kulit tersebut akan mengering dan menimbulkan bekas yang sifatnya sementara berupa hiperpigmentasi dan kalaupun timbul jaringan parut hanya sedikit sekali dan kebanyakan akan kembali pulih seperti sedia kala.Penyakit ini sebenarnya dapat sembuh sendiri (self limiting disease) dan dalam waktu 2 minggu dari sejak awal sakit, anak dapat kembali pulih. Gejala apa yang membedakannya dengan penyakit cacar (variola) ?Penyakit cacar air gejalanya lebih ringan, demamnyapun  tidak terlalu tinggi. Kelainan di kulit pada cacar air hanya mengenai bagian dermis (lapisan kulit), sedang cacar kelainannya mengenai jaringan bawah kulit sehingga dapat menimbulkan bekas yang mencolok. Kendati begitu banyak orang tua menyangka cacar air diderita anaknya sebagai cacar yang menakutkan itu. Bisa jadi orang tua heboh karena melihat kelainan kulit yang beragam dan menyebar itu, padahal penyakit cacar sudah lama enyah dari muka bumi. Enyahnya penyakit tsb merupakan  salah satu bukti keberhasilan program imunisasi. Apa juga yang membedakannya dengan penyakit cacar monyet ?Cacar monyet atau impetigo bullosa adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri di kulit yaituStaphylococcus aureus. Penyakit ini sering menyerang anak-anak kecil, kelainan kulitnya berupa bercak merah yang berubah cepat menjadi lepuh seperti tersundut api rokok, cairan dari lepuh mengering dan menjadi keropeng. Tempat yang sering terkena adalah sekitar mulut, hidung, leher dan ketiak, dada dan punggung. Kelainan kulit pada cacar monyet hanya pada area tertentu tadi (tersering di sekitar ketiak), beda dengan cacar air yang ada pada hampir seluruh area tubuh. Benarkah penyakit cacar air ini lebih berat gejalanya kalau terkena pada orang dewasa ?Memang demikian, anak-anak pada umumnya menderita gejala yang lebih ringan dan nyaris tidak menimbulkan bekas. Sekali terkena, anak itu akan kebal seumur hidup.Pada orang dewasa yang di masa kecilnya belum terkena penyakit cacar air atau belum divaksin cacar air akan beresiko terkena penyakit ini dan umumnya gejalanya lebih berat dan bekasnya sukar hilang. Selain itu pada wanita yang hamil muda bila terinfeksi virus varisela, maka bayinya dapat menderita kelainan/cacat bawaan (sindrom varisela kongenital), apabila terinfeksi pada akhir kehamilan, maka bayinyapun dapat terkena penyakit ini. Apa hubungannya antara cacar air dengan herpes zoster ?Penyakit kulit herpes zozter merupakan reaktivasi dari virus varisela yang telah menginfeksi sebelumnya. Diketahui ternyata virus varisela tidak selalu menimbukan gejala kulit seperti lazimnya disitilahkan sebagai sub klinis. Virus varisela juga masih dapat terus ada dalam tubuh seseorang (berdiam di ganglion saraf) dan akan kembali aktif  bila daya tahan tubuh menurun. Penyakit herpes zozter umumnya mengenai anak yang lebih besar atau orang dewasa. Herpes zozter jarang pada anak dibawah usia 12 tahun. Yang khas pada herpes zozter adalah kelainan kulitnya  terlokalisir pada daerah tertentu saya yang dipersarafi ganglion tadi (dermatom). Pada anak yang terkena cacar air berapa lamakah harus beristirahat dan ‘diisolasi’ ?Anak yang terkena cacar air harus istirahat sejak mulai ada kelainan kulit sampai dengan pecah dan mengeringnya kelainan kulit tersebut secara menyeluruh. Keadaan seperti ini membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Kalau kelainan kulit sudah mengering seluruhnya, maka anak sudah tidak infeksius lagi. Karenanya anak yang terkena cacar air dan kelainan kulitnya masih ’aktif’ praktis harus dijauhi kontak dengan anak yang lain terutama yang belum pernah terkena. Begitu juga wanita hamil tidak boleh kontak dengan penderita cacar air. Bagaimana pengobatan anak dengan cacar air, apa yang harus dilakukan orang tua ?Pengobatan cacar air umumnya bersifat simptomatik karena obat anti virus varisela belum ditemukan. Adakalanya dokter memberikan juga anti viral berupa Asiklovir (nama dagangnya Zovirax), terutama untuk varisela yang berat. Keluhan gatal dapat dikurangi dengan pemberian salisil talk, kalau perlu juga dengan obat minum. Bila ada demam, diberikan obat penurun panas. Bercak kulit yang sudah pecah dan ada infeksi sekundernya, diberikan salep atau krim antibiotika, bila disertai demam tinggi diberikan antibiotika minum.

Page 46: Artikel Kesehatan

Jangan lupa juga selalu menjaga higiene diri dan lingkungan. Anak tetap harus mandi atau paling tidak dilap basah dengan menggunakan air hangat yang dicampur dengan cairan antiseptik (Dettol, Betadine dsb). Pakaian harus selalu bersih, paling tidak 2 kali berganti pakaian. Sarung tempat tidur, bantal atau guling sering diganti. Kasur, bantal, handuk dan pakaian tidak boleh digunakan oleh yang lain untuk menghindari penularan. Bagaimana pencegahannya agar anak tidak terkena cacar air ?Pencegahan agar anak tidak terkena cacar air adalah menghindari kontak dengan penderita cacar air yang masih ‘aktif’. Seorang penderita cacar air yang kelainan kulitnya belum mengering masih berpotensi menularkan ke orang sekitarnya. Isolasi penderita cacar air selain untuk memberi kesempatan istirahat, juga untuk menghindari kontak dengan orang lain terutama yang belum pernah terkena.Selain menghindari kontak dengan penderita, anak dapat dapat tercegah dari penyakit ini dengan diberikan vaksin cacar air, di Indonesia dikenal dengan merek dagang Varilrix. Rekomendasi IDI vaksin ini diberikan mulai usia 10 tahun. Tetapi pada orang tua yang meminta imunisasi lebih awal dapat saja vaksin diberikan setelah usia anak 1 tahun.  

Page 47: Artikel Kesehatan

BATUK PADA ANAKdr. Hermansyah Irwan, Sp. A  Haruskah ke dokter bila balita batuk? Kunjungi dokter bila anak batuk lebih dari seminggu. Juga periksakan ke dokter bila anak anda:1. berusia kurang dari 3 bulan2. bernapas lebih cepat dari biasanya atau terlihat sulit bernapas3. mengi4. batuk berdarah5. demam tinggi6. menderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan paru Bolehkah Saya Memberikan Anak Saya Obat Batuk? Kini banyak ahli yang cenderung berpendapat bahwa obat batuk dan flu yang diperoleh tanpa resep (nonprescription medicines) tidak efektif atau bahkan potensial berbahaya untuk anak di bawah usia 6 tahun sehingga obat-obat ini banyak ditinjau ulang. Banyak dokter tidak menganjurkan penggunaan obat-obat bebas untuk anak kecil (balita). The American Academy of Pediatrics memperingatkan para orang tua untuk tidak menggunakan produk-produk ini untuk anak di bawah usia 3 tahun tanpa resep dokter. Pada bulan Agustus 2007 Food and Drug Administration (FDA) Amerika mengeluarkan peringatan bahwa anak di bawah usia 2 tahun tidak diberikan obat-obat flu kecuali dokter menyarankannya. Bahkan apabila anda berpikir anak anda hanya menderita flu biasa, tanyakan pada dokter sebelum memberikan anak anda obat bebas berupa obat anti batuk (cough suppressant, expectorant), atau antihistamin Apabila anda toh akan memberikan juga anak anda obat batuk over-the-counter, yakinkan diri anda sudah sesuai usia anak, ukurlah dosis secara tepat dan hati-hati sesuai petunjuk. Apa Penyebab Batuk Anak Saya?Banyak penyebab batuk, berikut ini adalah penyebab yang paling sering: Common coldApabila anak anda menderita flu, disertai hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mata berair, nafsu makan menurun, atau demam ringan. Respiratory syncytial virusRespiratory syncytial virus (RSV) sering menyerang bayi dan anak kecil, tetapi dapat terjadi pada semua usia. Gejala mirip flu, dengan batuk yang semakin berat dan kesulitan bernapas. RSV kadang ringan, tapi dapat menjadi berat seperti bronkiolitis (peradangan pada saluran napas kecil) dan pnemonia (peradangan paru)-khususnya pada bayi di baway usia 1 tahun. Alergi, asma, dan iritanAnak yang alergi terhadap sesuatu seperti tungau debu rumah sering menderita flu yang tidak sembuh-sembuh. Alergi dapat juga menyebabkan hidung tersumbat atau meler (dengan lendir/mucus yang bening). Lendir mengalir ke bawah di bagian belakang sinus ke tenggorokan (disebut 'postnasal drip''), menyebabkan batuk. 

Page 48: Artikel Kesehatan

Anak asma cenderung banyak batuk, khususnya pada malam hari. Bila menderita asma, anak anda dapat mengalami kesulitan bernapas dan mengeluarkan mengi (wheezing'). Biasanya anak anda menderita alergi atau keluarga mempunyai riwayat alergi atau asma. Indikator lain bahwa penyebab batuknya adalah asma adalah ketika anak anda batuk setelah berlari-larian. Ini suatu kondisi yang disebut 'exercise-induced asthma'.Kemungkinan lain adalah iritan seperti asap rokok atau polusi-bukan alergen-yang menyebabkan anak anda batuk. Tentu saja pada kasus ini harus diidentifikasi dan dihilangkan penyebabnya. PneumoniaBanyak kasus pnemonia, yang merupakan infeksi paru, berawal dari flu biasa. Apabila anak anda menderita flu yang tampaknya semakin berat, dengan batuk yang menetap, kesulitan bernapas, demam, menggigil, segeralah ke dokter. Sinusitis

Bila anak anda batuk dan pilek lebih dari 10 hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan - dan dokter tidak mendiagnosis pnemonia - maka kemungkinan anak anda menderita sinusitis. Infeksi rongga sinus oleh bakteri ini menyebabkan batuk berkepanjangan karena lendir/mucus terus menerus mengalir ke bawah di belakang tenggorokan, merangsang refleks batuk. Bila dokter mendiagnosis anak anda menderita sinusitis, maka dokter akan meresepkan antibiotika. Ketika sinus bersih lagi, seharusnya batuk berhenti. Banyak dokter, tidak yakin anak kecil dapat menderita infeksi sinus karena rongga sinus belum sempurna dan lebih memilih pendekatan menunggu daripada meresepkan obat.

Page 49: Artikel Kesehatan

Dokter, Kenapa ya Anak Saya Susah Makan….?Paling pusing kalau dapat pertanyaan seperti ini. Karena pertanyaan yang terdiri dari 7 kata itu, jawabannya bisa satu buku textbook sendiri. Dan waktu konsultasi yang cuma 10-15 menit kadang kurang itu belum tentu bisa memenuhi keingintahuan orangtua kenapa anaknya susah makan. Ekspektasi orangtua biasanya cuma satu,”Dok,kasih vitamin yang paling bagus ya, supaya nafsu makannya ada.” Duh, dokternya tambah puyeng kalau begini. Diberikan kok sepertinya juga tidak sepenuhnya benar, tidak diberi orangtuanya kecewa. Kesimpulannya, ya tetap harus ada penjelasan kepada orangtua. Anak susah makan bukan vitamin jawabannya, Bunda. Banyaaaaak sekali penyebab mengapa anak susah makan dan berat badannya tidak naik, sehingga yang perlu kita cari tahu adalah akar permasalahannya. Kadang keluhan orangtua ini tidak cocok dengan kondisi status gizi anaknya. Bundanya mengeluh anaknya sulit makan, tetapi status gizi anaknya baik. Usut diusut ternyata si anak bukan susah makan, tapi dia terlalu banyak ngemil dan minum susu sehingga saat makan tiba, dia sudah kenyang. Berikut saya coba membahas secara sekilas mengapa anak “susah makan”Perkembangan ketrampilan makan anak itu sudah dimulai sejak lahir. Insting bayi baru lahir untuk “makan” sudah ada terbukti dengan kemampuannya mencari puting susu ibunya saat inisiasi menyusu dini. Ketrampilan makan ini akan berkembang pesat pada usia 6 – 9 bulan dan berlangsung terus sampai usia 3 tahun. Dengan demikian usia tersebut merupakan fase kritis untuk melatih anak makan dengan baik. Kesalahan yang terjadi pada usia ini dapat menetap bertahun-tahun lamanya dan berdampak pada status gizi anak. ASI eksklusif (ASIX) merupakan awal yang baik untuk dasar pemberian makan. Anak yang mendapat ASIX cenderung lebih mudah mentolerir pemberian makanan padat dibanding bayi yang mendapat susu formula. Memberi makan pada bayi yang baru mengenal makanan padat tentu berbeda. Judulnya saja belajar, jadi tidak harus selalu berhasil pada setiap pemberian makan. Prinsipnya hanya mengenalkan makanan padat, tidak ada target sang bayi harus menghabiskan kuantitas makanannya. Makanan utama bayi kurang dari satu tahun kan cuma susu. Syarat mengenalkan makanan adalah satu bahan setiap kali mengenalkan jenis makanan baru selama beberapa hari (biasanya 4-5 hari). Budaya ortu sebaliknya, mencampur seluruh isi lemari es dan memblendernya jadi satu. Alasannya supaya si anak tidak kurang gizi. Jangan takut anak kekurangan gizi, tidak akan karena memang makanan utamanya masih susu kok. Justru karena itulah, Bunda bisa lebih leluasa mencoba-coba makanan pada si kecil di usia sampai 1 tahun ini tanpa takut kekurangan gizi. Kelebihan mencoba makanan dengan cara ini selain untuk melihat respon alergi anak, juga melatih anak mengenal semua rasa. Mulai dari sayur yang getir sampai ikan yang amis, sehingga anak tidak menjadi anak yang pilih-pilih makanan setelah lebih besar nanti. Secara umum, ada tiga hal utama penyebab kesulitan makan pada anak:1. Faktor organic

Yaitu apabila kesulitan makan memang disebabkan karena ada kelainan baik secara anatomis maupun fisiologis dari tubuh si anak. Seperti ada infeksi akut (radang tenggorokan, flu, diare, radang lambung),infeksi kronis (umumnya tuberkulosis atau infeksi saluran kemih asimptomatis). Kelainan bawaan juga bisa menyebabkan hal ini, seperti misalnya sumbing bibir dan langit-langit mulut. Gangguan persyarafan juga sangat mempengaruhi kemampuan makan anak, seperti bila si anak memiliki kondisi lumpuh otak (cerebral palsy) atau sindrom-sindrom terkait bawaan genetik. Kelainan bawaan dari lahir seperti penyakit jantung bawaan atau  laringomalasia (tulang rawan daerah saluran nafas atas belum sempurna) juga sangat berperan dalam kesulitan makan, terkait besarnya usaha yang dikeluarkan anak untuk mengisap, mengunyah atau menelan makanan. Kelainan fungsi seperti refluks lambung juga sering menyebabkan kesulitan makan. Gangguan di rongga mulut, seperti sedang tumbuh gigi, sariawan atau banyaknya gigi yang bolong juga harus dievaluasi. Biasanya bila seorang anak mengalami kesulitan makan akibat gangguan organik, maka akan terlihat pada berat badannya yang tidak ideal.

Page 50: Artikel Kesehatan

 2. Faktor psikologis

Terkadang faktor ini terabaikan oleh ibu, pengasuh atau bahkan dokternya. Kemampuan anak beradaptasi terhadap lingkungan dan sekitarnya di usia 6 bulan mulai berkembang pesat dan mencapai puncaknya pada usia prasekolah. Anak mulai belajar tentang konsep diri sebagai pribadi dan terkadang sangat ingin menunjukkan pada orang lain tentang kemandiriannya dan menentang dominasi orangtua. Bentuknya dapat sebagai penolakan (negativistic) bila diberi makan.  Solusi yang cukup mudah, biarkan si anak makan sendiri. Berantakan? Ah, bisa dibersihkan kok. Gangguan cemas perpisahan pun dapat memicu kesulitan makan, karena secara psikis anak tidak merasa kenyamanan yang biasa ia rasakan. Bunda, bayi pun bisa stres lho, manifestasinya terkadang menolak makan. Anak pun sedang gemar melakukan eksplorasi lingkungan dan akan menganggap bahwa makan sebagai ‘perusak’ kegiatan yang mengasyikan (apalagi kalau mamanya memberi makan dengan mata melotot dan tangan di pinggang ;D). Nah ini juga penting nya membuat  lingkungan dan suasana makan si anak menyenangkan. Mencari perhatian pun sering dilakukan si anak dengan menolak makan. Apalagi kalau bundanya bekerja dan setiap hari biasa makan dengan pengasuh.

 3. Faktor makanan

Poin terakhir ini juga tidak boleh dilupakan, justru kadang menjadi penyebab utama. Sekarang Bunda, coba tanya diri sendiri, apakah kalau makanan tidak enak rasanya, kita nafsu memakannya? Hhhm, pasti jawabnya tidak,kan? Lha, anak juga begitu! Jadi coba lihat lagi menu makanan yang kita berikan pada si anak. Jangan-jangan anak bosan makan dengan menu yang itu-itu saja. Mengetes anak kita tidak suka makan atau memang sulit makan gampang kok, Bun. Lihat saja, kalau di ajak makan di resto fast food, tiba-tiba dia jadi doyan makan, berarti ya memang dia bosan atau kurang suka masakan bundanya. Solusinya memang Bunda harus memperkaya wacana resep masakan supaya makanan si kecil bervarisi.Terkadang Bunda mengeluh, anaknya tidak mau makan nasi, maunya makan mie. Lho, mie kan sumber karbohidrat juga. Kita terbiasa makan nasi karena budaya kita seperti ini. Orang Italia makanan utamanya pasta, orang Papua makanan utamanya sagu, beberapa suku di Afrika makan jagung dan umbi, sebagian besar orang Eropa dan Amerika makan roti sebagai sumber karbohidrat. Jadi tidak apa anak makan mie, selama pola makannya seimbang.Minum susu terlalu banyak juga sering jadi biang kerok anak tidak mau makan.  Minum susu berlebihan memang membuat berat badan si anak meningkat, tapi apakah gizinya seimbang? Jelas tidak! Mana seratnya? Hhmm, bisa-bisa malah si kecil datang lagi karena sembelit. Lagipula setelah satu tahun, anak cuma perlu susu sekitar 400ml per hari kok. Jadi ngga usah mendewakan susu ya, Bun? Usus orang Asia pun sebenarnya tidak didesain menjadi peminum susu seperti orang bule.Mengemil terlalu banyak pun membuat anak tidak mau makan. Memang camilan bentuknya kecil-kecil dan imut-imut, tapi coba lihat isinya,deh. Hhm, tepung, coklat, susu, kacang, keju, hitung sudah berapa kalori tuh? Banyak lho, bun, jelas saja anaknya kenyang.  Jadi upayakan memberi snack kurang lebih dua jam sebelum waktu makan ya? Mau snack yang lebih sehat lagi? Silahkan beri buah-buahan, Bunda.

 Kira-kira seperti itu yang akan dievaluasi oleh seorang dokter pada anak dengan keluhan susah makan. Terkadang dokter pun membutuhkan beberapa pemeriksaan tambahan untuk menyingkirkan kelainan yang mungkin mendasari. Jadi vitamin bukan jawaban untuk anak yang tidak mau makan. Pemberian vitamin boleh diberikan selama ada indikasi seorang anak memang mengalami kekurangan vitamin tertentu. Semoga tulisan saya dapat memberi sedikit pencerahan terhadap Bunda yang anaknya susah makan. (Rini Purwanti - PPDS IKA FKUI/RSCM)

Page 51: Artikel Kesehatan

Apakah Anak Saya Tumbuh dengan Baik?dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A.RS PMI Bogor 1. Grafik Lingkar Kepala dan Perbandingan TB-BB laki-lakihttp://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150163376116772&set=o.188954647801538&type=1&theater2. Grafik Lingkar Kepala dan Perbandingan TB-BB perempuanhttp://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150163349281772&set=o.188954647801538&type=1&theater3. Grafik BB-TB laki-laki 2-20 tahunhttp://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150163346811772&set=o.188954647801538&type=1&theater4. Grafik BB-TB perempuan 2-20 tahunhttp://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150163340111772&set=o.188954647801538&type=1&theater5. Grafik BB-TB laki-laki 0-24 bulanhttp://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150163337711772&set=o.188954647801538&type=1&theater6. Grafik BB-TB perempuan 0-24 bulanhttp://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150163336476772&set=o.188954647801538&type=1&theater Cara membaca grafik BB, TB, Lingkar Kepala1. cari umur di garis mendatar di bagian bawah atau atas grafik, lalu tarik garis tegak lurus.2. cari BB, TB, Lingkar KEpala di garis tegak di kiri grafik, lalu tarik garis lurus mendatar.3. tandai titik potong kedua garis tadi. Lihat titik potong tadi, berada di garis lengkung yang mana? Bila berada di garis lengkung P5-95 maka berarti normal. Bila berada di atas garis P95 berarti lebih dari normal, bila berada di bawah garis P5 berarti kurang dari normal. Berat Badan anak saya normal, tetapi apakah cukup untuk TBnya?Kalau anak Anda terlihat kurus, mungkin berat badannya masih belum cukup untuk tinggi badannya. Berapa berat badan yang normal untuk tinggi badannya?1. Lihat grafik perbandingan TB-BB.2. Cari TB di bagian bawah grafik, tarik garis tegak lurus, memotong garis lengkung P50.3. Dari titik potong tadi, tarik garis mendatar memotong bagian kiri grafik, lihat angkanya, berapa BB seharusnya? BB atau TB atau LK kepala anak saya normal, tapi apakah anak saya tumbuh dengan baik?Seorang anak yang sehat seharusnya tumbuh dengan baik. Bagaimana saya tahu anak saya tumbuh dengan baik?Seorang anak yang tumbuhnya baik akan berada di jalur lengkung antara P5-P95, dan selanjutnya akan tumbuh mengikuti jalurnya. Misalnya seorang anak BB lahirnya berada di P50, tapi selanjutnya BB nya makin melandai memasuki P10, tentu tumbuhnya tidak baik. Atau seorang anak BB lahirnya berada di P5, tetapi selanjutnya BBnya meningkat memasuki P50 tentu tumbuhnya baik. Demikian sekilas mengenai bagaimana membaca grafik pertumbuhan anak Anda. Selanjutnya bila ada pertanyaan dapat didiskusikan di bawah ini.

Page 52: Artikel Kesehatan

Apa yang Harus Dilakukan Bila Anak Demam?dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A.RS PMI BogorDemam adalah reaksi tubuh kita terhadap sesuatu yang mengganggu tubuh kita, misalnya adanya infeksi kuman, benturan terhadap jaringan, dll. Demam berfungsi untuk mengatasi gangguan tadi, dan diharapkan gangguan tadi akan hilang. Jadi, demam sebetulnya bukanlah musuh kita, melainkan teman kita. Walaupun begitu, banyak orang tua khawatir melihat anaknya demam. Mengapa? Karena umumnya orang tua khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan anaknya. Hal ini amat sangat dapat dimengerti. Anak yang demam seringkali rewel, menangis terus menerus, tidak mau makan, tidak mau minum, bahkan sebagian kecil ada yang kejang karena demam. Jadi, bagaimana sikap kita sebaiknya bila anak demam? 1. Pastikan betulkan demam?Ukur suhu badan anak dengan termometer yang baik. Lakukan dengan benar supaya didapat hasil pengukuran yang benar. Jangan mengukur suhu dengan sekedar menempelkan telapak tangan karena sensasi suhu yang didapat sangat dipengaruhi suhu lingkungan dan suhu tangan Anda sendiri. Pengukuran ini juga diperlukan untuk menentukan kapan anak diberi obat penurun panas, dan juga sebagai data kepada dokter saat berobat. Pola suhu berhubungan dengan jenis penyakitnya, sehingga memudahkan dokter memperkirakan diagnosis pada anak.2. Perbanyak minum.Anak yang demam akan membutuhkan lebih banyak cairan karena banyak cairan yang keluar lewat keringatnya. Cairan ini dapat berupa air putih, asi, susu, teh manis, jus buah, kuah sayur, bahkan bila perlu cairan infus bila anak tidak bisa minum.3. Turunkan suhu permukaan tubuhCara yang dapat dilakukan adalah dengan mengompres. Bagaimana cara mengompres yang benar? Tujuan mengompres adalah membuka pembuluh darah tepi, sehingga makin banyak darah bisa mengalir dan membawa panas badan dari dalam badan dan dibuang melalui permukaan kulit. Untuk membuka pembuluh darah tepi yang benar adalah dengan mengompres memakai air hangat kuku atau air suhu ruangan, bukan air dingin atau air es. Air dingin atau air es menyebabkan pembuluh darah tepi menutup sehingga justru tidak dapat membuang panas. Juga tidak diperbolehkan mengompres dengan alkohol karena alkohol hanya menimbulkan sensasi dingin tetapi tidak banyak membantu menurunkan suhu, dan adanya kekhawatiran terhirupnya uap alkohol atau terserapnya alkohol melalui kulit, menyebabkan keracunan alkohol.TEmpat yang tepat untuk mengompres adalah pembuluh darah besar, yaitu di kiri kanan leher, ketiak, dan lipat paha. Kesulitannya adalah sebagian besar anak tidak suka bila hal ini dilakukan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyeka seluruh badannya. Mengompres hanya dahinya tidak membantu banyak. Bila perlu dapat juga anak duduk berendam di air hangat sambil dibasuh seluruh tubuhnya.Untuk menurunkan suhu permukaan tubuh juga tidak diperbolehkan memakai pakaian tebal, selimut tebal, dsb. Panas tubuh tidak akan bisa keluar. Sebagian anak sering tampak menggigil bila demam, atau tangan dan kakinya dingin. Ini menandakan suhu badan masih akan naik. Dalam hal seperti ini boleh dipakaikan selimut dan sarung tangan serta kaos kaki, tetapi setelah menggigilnya hilang segera lepaskan semua tadi, dan mulailah mengompres.4. Obat penurun panas.Haruskah anak minum obat panas bila demam? TIDAK HARUS. Mengapa? Karena kita tahu bahwa panas adalah sahabat kita. Panas hanya perlu dihilangkan bila panas itu mengganggu. Jadi bila anak tidak rewel, tidak pernah kejang, dsb, tidak harus memberikan obat penurun panas. Fungsi obat penurun panas di sini lebih banyak sebagai penghilang nyeri, untuk membuat anak lebih nyaman. Umumnya obat penurun panas hanya menurunkan suhu sekitar 1-1,5 derajat celcius, sehingga kesannya panas tidak hilang. Umumnya obat penurun panas diberikan bila suhu badan mencapai 38-38,5 derajat celcius.

Page 53: Artikel Kesehatan

Obat yang bisa dipakai pada anak adalah parasetamol dan ibuprofen. Kedua obat ini mempunyai efektifitas dan tingkat keamanan yang kurang lebih sama, tetapi ibuprofen lebih berisiko bila diberikan pada kondisi di mana anak sedang terganggu sistem pembekuan darahnya, misalnya pada demam berdarah.Parasetamol diberikan dengan dosis 10-15 mg/kg/kali. Dapat diulang minimal 4 jam, dan maksimal diberikan 5x sehari.Ibuprofen diberikan dengan dosis 5 mg/kg/kali bila suhu 38 derajat celcius, dan 10 mg/kg/kali bila suhu badan 39 derajat celcius. Dapat diulang minimal 6 jam, dan maksimal diberikan 4 x sehari.5. Cari penyebab panasMencari penyebab panas perlu dilakukan agar panas tidak terjadi berlarut2. Umumnya bila anak dalam kondisi baik setelah 72 jam panas perlu dicari penyebab panasnya. Bawalah anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, bahkan seringkali diperlukan pemeriksaan laboratorium. Bila anak dalam kondisi lemah sekali, tidak mau makan dan minum sama sekali, kencingnya sedikit, apalagi disertai penurunan kesadaran, tidak boleh menunggu 72 jam, segeralah bawa anak Anda ke dokter. 

Mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu para orang tua dalam bertindak saat anak panas, supaya tidak terjadi kepanikan yang tidak perlu, atau sebaliknya terlalu meremehkan panas, sehingga anak jatuh dalam kondisi berat. Terima kasih.

Fransiska Sri Susanti

ALERGI PADA ANAK (Dapatkah dicegah?) - Dr.dr.Zakiudin Munasir SpA(K)ALERGI PADA ANAK(Dapatkah dicegah?)Dr.dr.Zakiudin Munasir SpA(K) Angka kejadian penyakit alergi akhir-akhir meningkat sejalan dengan perubahan pola hidup masyarakat modern, polusi baik lingkungan maupun zat-zat yang ada dalam makanan.Kata alergi berasal dari bahasa Yunani ‘allol’ yang berarti suatu keadaan yang berubah. Secara umum alergi adalah suatu reaksi kekebalan yang menyimpang/berubah dari normal yang dapat menimbulkan gejala yang merugikan tubuh. Penyakit alergi ini merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Angka kejadian alergi pada anak di Indonesia belum banyak diteliti. Dari penelitian yang kami lakukan di Kelurahan Utan Kayu Jakarta Pusat didapatkan 25.5% anak yang menderita alergi dengan perincian rinitis alergika 9,0%, dermatitis atopik 4,9% dan urtikaria 4,5%.Di Amerika Serikat dilaporkan angka kejadian alergi pada anak pra sekolah 10 – 12% dan pada usia sekolah 8,5 – 12,2%.Penyakit alergi hanya mengenai anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik. Artinya ada bakat atopik /alergi yang diturunkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya. Sejalan dengan perkembangan pengtahuan dalam bidang alergi, ternyata penyakit alergi ini bisa dicegah timbulnya bila kita lakukan tatalaksana/intervensi sejak dini.Dalam tubuh kita dikenal 5 jenis antibodi atau imunoglobulin yaitu imunoglobulin G,A,M,E dan D. imunoglobulin E adalah antibody yang banyak berperan pada reaksi alergi. Dalam tubuh penderita alergi, imunoglobulin E terdapat dalam kadar yang tinggi terutama imunoglobulin E yang spesifik terhadap zat-zat tertentu yang menimbulkan reaksi alergi (zat allergen). Misalnya debu rumah, mite (tungau debu rumah), bulu binatang, serbuk bunga atau makanan tertentu seperti telur, susu, ikan laut dan lain-lain. Bila zat-zat seperti histamin dll. Yang dapat menimbulkan gejala-gejala alergi seperti gatal-gatal (biduran), sistim saluran napas (asma, rinitis), saluran cerna (diare, muntah), kulit (biduran, eksim), mata (konjungtivitis alergika) serta susunan saraf (sakit kepala dll). Tindakan pencegahan terjadinya alergi 

Page 54: Artikel Kesehatan

Ada 3 hal utama dalam tindakan pencegahan terjadinya alegi yaitu pengindaran, cara hidup yang baik serta pemakaian obat-obatan. Tindakan penghindaran akan berhasil bila penyebab/pencetus terjadimya alergi diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit (test alergi) disamping hasil pengamatan yang cermat sehari-hari oleh orang tua penderita. Dari hasil pemeriksaan test alergi dapat diketahui zat-zat yang menimbulkan alergi. Beberapa zat terutama makanan kadang-kadang tidak ada hubungan yang jelas antara hasil test dengan gejala alergi. Hal ini disebabkan karena alergi terhadap makanan itu sendiri, akan tetapi alergi terhadap zat-zat hasil pemecahan/metabolisme makanan dalam tubuh. Selain test alergi pada kulit, juga dapat dilakukan pemeriksaan kadar imunoglobulin E yang spesifik dalam darah terhadap zat-zat tertentu yang dicurigai menimbulkan alergi.Cara hidup yang baik perlu diperhatikan pada penderita alergi yaitu cukup istirahat, olahraga teratur, disiplin dalam diet yang ditetapkan serta hidup dalam lingkungan dengan zat alergen yang minimal. Obat-obatan pencegahan diberikan pada penderita alergi yang kronis/berat atau yang sering kambuh. Pemberian imunoterapi/desensitisasi (pengebalan terhadap allergen) hanya berhasil bila penderita hanya mempunyai alergi terhadap satu zat saja.Pencegahan dini sebelum terjadi gejala alergiSaat ini banyak diupayakan pencegahan timbulnya gejala alergi pada anak yang lahir dari keluarga yang mempunyai bakat atopik/alergi. Diantaranya adalah pencegahan dini yaitu dimulai pada saat anak masih dalam kandungan. Ibu hamil yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarganya tidak perlu melakukan diet pencegahan terhadap makanan yang sering menimbulkan alergi untuk mencegah terjadinya reaksi alergi pada bayi yang dilahirkan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dalam kandungan.Yang penting adalah penghindaran terhadap asap rokok baik sebagai perokok aktif maupun pasif. Pemberian ASI eksklusif dilaporkan dapat mencegah terjadinya alergi di kemudian hari. Tindakan pencegahan terhadap makanan yang menimbulkan alergi perlu dilakukan oleh ibu menyusui dan ini diteruskan sampai usia 1 – 2 tahun, dengan harapan bila makanan diberikan pada pada usia tersebut, sudah tidak menimbulkan alergi lagi. Pemberian probiotik pada kehamilan trimester terakhir dan ibu menyusui sampai umur 6 bulan dilaporkan dapat mencegah kejadian dermatitis atopik pada bayinya.Selain penghindaran terhadap makanan yang hiperalergenik, perlu juga dilakukan penghindaran alergen yang berasal dari lingkungan misalnya tungau debu rumah (pembersihan berkala, hindari pemakaian karpet dan lain-lain), polusi asap rokok dan lain-lain.

Bila anak tidak mendapat ASI, dapat diberikan susu formula yang hipoalergenik atau terhidrolisis parsialFransiska Sri Susanti

Baby Schedule BasicWhat, when, how, and why dr. Bobby S Dharmawan, SpA Setiap ibu (beserta seluruh keluarga) yang baru saja memiliki bayi, terlepas apakah itu anak pertama, kedua, atau seterusnya, sering menghadapi berbagai kondisi “stressful” karena kehadiran bayi berarti akan mengubah rutinitas kita sehari-hari. Meskipun setiap bayi adalah istimewa dan berbeda kebiasaannya, selaku orangtua kita harus membiasakan bayi kita pada kegiatan rutin dasar sejak kelahirannya sehingga setelah kita mengetahui “jadwalnya”, ritme hidup kita tidak terlalu “berantakan” lagi. Setelah ritme diketahui, para orangtua dapat memenuhi kebutuhan bayinya dengan baik dan masih dapat mengerjakan pekerjaan lain (terutama bagi ibu yang bekerja).  Banyak detil yang harus diingat dan seringkali terlupakan mengenai hal rutin dasar berhubungan dengan perawatan bayi terutama pada tahun pertama.Pada artikel kali ini akan dibahas beberapa baby schedule basics yang penting untuk diketahui. Apa sebenarnya baby schedule basics? Yang dimaksud baby schedule basics disini adalah upaya yang dilakukan agar kegiatan rutin dasar yang meliputi; masalah makan (feeding), tidur (sleep), pipis dan pup (diapering), dapat menjadi sebuah rutinitas yang “terjadwal” sehingga para orangtua dapat mengantisipasi kegiatan-kegiatan itu dan mengerjakannya tanpa harus mengabaikan kewajiban lainnya. Kapan mulai

Page 55: Artikel Kesehatan

diterapkan? Tentu saja agar mendapat hasil yang optimal, “jadwal” ini harus dimulai sejak awal, yaitu sejak bayi lahir. Bagaimana mengerjakannya? Secara prinsip, kita berusaha memenuhi kebutuhan dasar bayi yaitu makan, tidur, pipis dan pup sehingga bayi akan merasa kenyang, tenang,  tidur cukup, dan “kering” karena bila basah setelah pipis dan pup pasti akan rewel. Mengapa penting? Karena bila bayi tercukupi nutrisinya dan merasa kenyang, tenang, “kering” sehingga merasa nyaman maka pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis (bonding dan rasa aman/trust) akan baik pula.            First basic adalah jadwal makan (feeding schedule). Sebagaimana kita ketahui bersama, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Jadi tetap berikan bayi anda ASI eksklusif (hanya ASI) selama 6 bulan, kecuali pada beberapa kondisi khusus ketika pemberian ASI tidak memungkinkan. Segera setelah lahir, langsung amati kebiasaan bayi dan mulai membiasakan bayi untuk memiliki jadwalnya sendiri. Pada umumnya bayi akan menyusu setiap 2-3 jam sekali. Jangan biasakan bayi menyusu sebentar-sebentar (seperti snacking) karena bayi akan merasa lapar secara konstan akibatnya tampak tidak berhenti menyusu terus, dan tentu saja hal ini amat sangat melelahkan bagi ibu. Pada saat bayi telah siap, ditandai dengan kepala yang dapat tegak tanpa disangga dan lidah tidak menolak makanan yang ditawarkan dengan sendok, maka dapat mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Makanan padat dimulai dari yang teksturnya lembut yaitu bubur susu, dan dari bahan makanan yang risiko menyebabkan alerginya rendah, seperti buah-buahan dan sayuran.            Second basic adalah tidur. Tidur tidak saja penting untuk kesehatan tetapi juga penting untuk membangun kebiasaan yang baik. Setelah jadwal makan teratur, maka jadwal tidur akan mengikuti dengan sendirinya. Pada umumnya bayi akan tertidur setelah selesai makan karena kenyang atau lelah (bahkan ada yang tertidur saat masih menyusui). Jangan lupa untuk selalu menyendawakan bayi setelah menyusu. Perlu diingat bahwa pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, bila tidur terlalu lama (lebih dari 5 jam) bangunkan untuk menyusu. Bila setelah mnyusu, bayi belum tertidur, letakkan bayi di atas peraduan dan biarkan bayi untuk “menenangkan dirinya sendiri” sampai jatuh tertidur, tidak baik untuk membiasakan bayi ditimang-timang karena dapat menjadi kebiasaan yang akan merepotkan di kemudian hari. Biasakan bayi jatuh tertidur tanpa harus ditimang-timang.            Third basic adalah pipis dan pup (diapering). Kita dapat menilai apakah bayi mendapat asupan makanan dan cairan yang cukup yaitu dengan menghitung berapa kali pipis dalam sehari. Setiap bayi tentu berbeda, tapi minimal harus pipis 6 kali sehari sehingga kita bisa yakin bahwa bayi mendapat nutrisi yang cukup (dan tentu saja berat badan yang bertambah). Demikian pula dengan pup, setiap bayi bervariasi, ada yang bisa setiap sehabis menyusu pup sedikit-sedikit (artinya bisa sampai 8 kali sehari), ada pula yang 1 minggu sekali. Hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan sepanjang bayi tidak tampak kesakitan, konsistensi pup tidak keras, dan penambahan berat badan baik.            Agar dapat membantu memantau baby schedule basic tersebut diatas, ada beberapa dokter yang menyarankan untuk membuat catatan harian agar sewaktu-waktu bila berkunjung ke dokter, maka data-data yang biasa ditanyakan mengenai pola makan, tidur, frekuensi pipis dan pup, telah tercatat dengan baik. Contoh catatan harian tersebut dapat diunduh dari internet dengan kata kuncibaby schedule basic template.            Terakhir, setelah kita mengetahui “jadwal rutin” bayi kita, maka jauhkanlah jam dinding anda. Karena setelah adaptasi, maka bayi akan secara otomatis mempunyai ritmenya sendiri. Jadi tugas orangtua adalah mengikuti ritme itu, tanpa harus kaku dengan jam yang harus tepat. Bukan berarti dengan memiliki “jadwal” lantas orangtua seperti terpenjara sehingga tidak bisa pergi kemana-mana. Fleksibilitas tentu tidak dilarang, misalnya saat anak sedang sakit, berpergian keluar rumah atau kota, atau bahkan saat orangtuanya sibuk dengan pekerjaan di luar rumah dan pulang lebih larut serta ingin bertemu bayinya sehingga bayi dipertahankan terjaga lebih lama pun diperbolehkan. Referensi:

1. Baby Feeding Schedule diunduh dari  http://www.vertex42.com/ExcelTemplates/baby-feeding-schedule.html

2. Christi Higham. How to Put Your Baby on a Schedule diunduh dari www.ehow.com.

Sunting

Page 56: Artikel Kesehatan

Apa dan bagaimana : 'Child Abuse and Neglect?'

Bapak Fulan dan ibu Fulan adalah pasangan yang dikaruniai 2 orang anak usia 8 dan 10 tahun. Kebetulan kedua anaknya laki-laki. Sebagai orang tua , Bapak Fulan dan ibu Fulan terobsesi anaknya menjadi anak yang penurut dan berprestasi di sekolah. Karenanya kedua anak tersebut didik dengan keras dan penuh disiplin. Setiap ada ketidak-disiplinan ada resiko hukuman yang harus ditanggung.Hukuman fisik berupa pukulan dengan tangan kosong atau mistar, sentilan atau cubitan. Belum lagi dikurung di kamar yang ventilasinya kurang baik dengan jatah makan yang dikurangi. Untuk hukuman fisik Bapak Fulan acapkali melakukanya, sementara bu Fulan lebih sering marah atau ngomel dengan perkataan kasar dan merendahkan anak. Ketika sang anak nilai ulangannya kalah bagus dengan anak yang lain, Bu Fulan sering membandingkan dengan anak lain, perkataan bodoh, tolol dan dunggu acapkali terlontar.” Mau jadi apa kamu kalau sudah besar”, demikian sering terlontar kalau sang ibu sedang marah. Sikap keras dalam mendidik anak membuat sang anak menjadi sosok yang introvert dan menarik diri. Di sekolah, kedua anaknya dikenal sebagai pribadi nyang rendah diri murung dan cenderung menarik diri. Suasana hatinya jelas tertekan. Tanpa disadari kedua anak tersebut telah mengalami perlakuan salah atau dikenal sebagai child abuse…

 Apa yang dimaksud dengan child abuse and neglect ?Child abuse and neglect atau di bahasa-indonesiakan sebagai perlakuan salah dan penelantaran anak mempunyai beragam definisi. Dalam perkembanganya definisi bereubah-rubah karena makin luasnya cakupan, di Indonesia Child abuse and neglect diartikan sebagai semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, ekploitasi komersil yang mengakibatkan cedera/ kerugian nyata atau potensial terhadap kesehatan anak dalam kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat anak yang dilakukan orang dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayan dan kekuasaan. Panjang dan mencakup banyak hal, bukan ? Jadi bukan semata-mata kekerasaan fisik saja ?Ya, seperti yang kita baca dari definisi diatas, tidak hanya kekerasan fisik tapi juga emosional, seksual dll. Selama ini orang memang banyak mengaitkan dengan kekerasan fisik saja. Dengan cakupan yang luas tadi, sangat mungkin banyak diantara kita yang diam-diam tau tanpa kita sadari melakukan perlakuan salah terhadap anak. Yang cukup sering adalah kekerasan emosional karena banyak orang tua kalau sudah marah terhadap anak sering tanpa disadari mengucapkan kata kasar atau kata-kata yang merendahkan/menyakitkan anak. Atau ketika kesal dengan tingkah polah sang anak, tak jarang cubitan,jeweran, sentilan, bahkan terkadang sampai pukulan diterima sang anak. Dimana saja perlakuan salah dapat diterima oleh seorang anak?Perlakuan salah dapat terjadi di dalam keluarga dan di luar keluarga. Di dalam keluarga dilakukan oleh orang tua, kakak bahkan pengasuh. Di luar keluarga dapat terjadi di sekolah (bulying), asrama, tempat kerja, di jalanan dan juga di medan konflik/perang, di luar rumah atau keluarga. Hal tersebut dapat dilakukan oleh teman, seniornya, guru, petugas negara, majikan dsb Bisa dijelaskan lebih lanjut bentuk atau jenis perlakuan salah terhadap anak?Bentuk atau jenis perlakuan salah terhadap anak dapat beripa penganiayan fisik, penganiayaan emosional, penganiayaan seksual dan pelalaian. Penganiayaan fisik mengakibatkan cedera fisik karena hukuman badan, kekejaman atau peracunan. Penganiayaan emosional dapat berupa amarah, melontarkan kata-kata kasar, merendahkan atau melecehkan anak. Penganiayaan seksual berupa pelecehan seksual sampai berhubungan seksual dengan anak termasuk pedofili, pelacuran di bawah umur, incest dsb. Kelalaian terhadap anak termasuk pemeliharaan kesehatan yang kurang memadai, pengawasan ortu yang kurang, kelalaian dalam pengobatan anak, juga kelalaian dalam memberikan pendidikan yang layak terhadap anak.

Page 57: Artikel Kesehatan

 Apa saja faktor yang membuat ortu melakukan perlakuan salah terhadap anak ?Ada faktor resiko dari ortu sehingga rentan untuk melakukan perlakuan salah terhadap anak. Hal tersebut antara lain : ortu yang melakukannya sebagai pelampiasan frustasi, ortu dengan riwayat pelanggaran hukum atau residivis (judi,alkoholik,narkoba,kriminal), orang tua yang menganggap anak sebagai saingan orang tua terutama ibu yang kawin dan melahirkan dalam usia yang masih belia dan orang tua dengan riwayat child abuse pada masa kecilnya. Apa akibat dari perlakuan salah terhadap anak? Banyak akibat yang ditimbulkan dari child abuse and neglect. Akibat fisik akan didapat trauma fisik seperti lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang dan sebagai berikut. Juga dapat di jumpai sekuele atau cacat sebagai akibat trauma misal adanya jaringan parut, gangguan pendengaran, kerusakan mata dan kecacatan lain. Akibat yang fatal dari perlakuan salah pada anak adalah kematian, dimana pada kasus kematian tsb orang tua atau pihak yang diduga melakukannya tidak dapat menjelaskan dengan logis penyebab kematiannya. Apa akibatnya pada tumbuh kembang anak?Anak yang mengalami child abuse and neglect pertumbuhannya umumnya terlambat, selain itu perkembangan emosionalnya juga mengalami kelambatan atau gangguan. Anak tidak dapat mengembangkan kecerdasannya, juga anak tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri, apatis, atau sebaliknya menjadi pribadi yang agresif. Pada anak dapat tumbuh konsep diri bahwa dia pribadi yang tidak berguna atau tidak dicintai. Bila dibiarkan perasaan demikian dapat menjurus kepada keinginan bunuh diri. Bagaimana mengetahui kemungkinan anak telah mengalami penganiayaan seksual?Kita curigai hal tersebut bila kita menemukan hal-hal sebagai berikut : adanya trauma atau infeksi local pada daerah anus/kelamin atau sekitarnya yang mengakibatkan timbulnya nyeri perineal, keluarnya cairan dari vagina atau nyeri disertai perdarahan di daerah anus. Akibat lain adalah dampak secara emosional : konsentrasi belajar berkurang, tidak bisa mengontrol bak/bab-nya (eneuresis atau enkoperesis) sampai timbul perubahan perilaku misalnya anak tiba-tiba menjadi pendiam, menarik diri dan menjadi murung. Satu hal yang dikhawatirkan adalah anak yang pernah mengalami penganiayaan seksual seperti disodomi, kelak di kemudian hari dia akan melakukan hal yang sama pada anak lain. Fenomena ini sering ditemukan pada komunitas anak jalanan. Apa yang harus dilakukan pada anak yang mengalami perlakuan salah dan penelantaran?Dokter atau tenaga kesehatan tentunya harus melakukan diagnosis dengan teliti, hati-hati dan pertimbangan yang matang bila mendapatkan anak dengan kecurigaan mengalami kekerasan dan perlakuan salah. Bila kecurigaan semakin kuat atau ada saksi yang melihatnya, orang tua atau pihak yang melakukannya dapat dilaporkan kepada pihak yang berwenang/berwajib, anak selanjutnya diberikan perlindungan fisik maupun hukum. Bila membutuhkan perawatan medis, anak harus ditangani dan dirawat di RS. Pada saatnya anak sebagai korban dilakukan rehabilitasi dan bila orang tua dinilai tidak mampu merawat atau mengasuh, anak dapat dipelihara oleh keluarga lain atau lembaga sosial yang ada. Saat sekarang apa ada undang-undang yang memberikan perlindungan terhadap anak?Alhamdulillah, pada saat sekarang sudah ada 2 undang-undang yang mengatur perlindungan terhadap anak yaitu UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan terakhir UU No 3 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dengan undang-undang tersebut, pelaku child abuse dapat dituntut dengan hukuman yang berat dan diharapkan dapat menimbulkan efek jera pada pelaku dan membuat calon pelaku berpikir ulang seribu kali. Apa kendala dan tantangan dalam penanganan child abuse?Pandangan bahwa anak sepenuhnya dalam penguasaan orang tua, sehingga orang tua menganggap kekerasan terhadap anak adalah sah-sah saja. Apalagi kalau orang tua menganggap hal itu sebagai cara dalam mendidik anaknya. Pandangan demikian dianut juga oleh lingkungan sekitarnya, sehingga lingkungan menganggap kekerasan anak dalam sebuah keluarga adalah urusan keluarga itu sendiri. Yang mencuat ke permukaan adalah orang tua yang diusut oleh polisi karena melakukan kekerasan pada anak yang berakibat

Page 58: Artikel Kesehatan

fatal misal menimbulkan cedera berat atau bahkan sampai kematian. Kondisi seperti sering digambarkan sebagai fenomena gunung es (ice berg phenomen). Sangat mungkin kejadian perlakuan salah terhadap anak jauh lebih banyak, mengingat child abuse and neglectmempunyai spektrum yang luas. Tanpa kita sadari kita juga termasuk salah satu pelakunya, jangan-jangan…atau amit2 ???

Diare atau ‘Mencret’ pada anakDr M. Muchlis,  Sp.AKlinik Anak Rumkit Lanud Abd saleh Maya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebut tetap seperti biasa, tetap mau minum-makan dan tidak ada yang dimuntahkan. Dia tetap aktif bermain dan ketawa ketiwi dengan teman-temannya. Ibunya khawatir Maya kekurangan cairan, karenanya sore itu langsung dibawa ke dokter.Saetelah dokter langganannya menanyakan segala sesuatunya kepada sang Ibu, Mayapun diperiksa dan dokter menyatakan Maya cukup berobat jalan saja. Dokter menganjurkan Maya banyak minum, Syukur kalau dia mau minum semacam oralit atau pedialit, tapi kalau todak mau dengan air putih biasapun boleh saja, susunya tetap dfilanjutkan, hanya untuk makannya sementara tidak dengan sayur atau makanan yang berserat. Buah-buahan semacam pepaya atau melon yang dapat merangsang anak untuk buang air besar  untuk sementara distop. Kendati begitu dokter mengingatkan seandainya Maya masih terus mencret, tapi kemudian tidak mau minum atau setiap minum/ makan selalu dimuntahjkan, maka Maya harus segera dibawa ke Rumah Sakit. Koko, anak laki-laki berusia 3 tahun, diketahui sejak kemarin mencret-mencret sampai 6 kali, tapi masih mau minum walau sedikit, pagi ini dia masih mencret malah makin sering disertai dengan muntah-muntah apalagi habis diberi minum atau makan. Kokopun kelihatan semakin lemas, ketika ditawari minum dia menolak. Obat rumah yang coba diberikan ibunya juga dimuntahkan. Sampai jam 10.00  pagi Koko mencret sudah lebih 10 kali (Ibunya bilang sudah tak terhitung, dok), isinya tinggal air saja, hampir tidak ada ampasnya lagi. Muntahnyapun sudah 6 kali dan membuat Koko makin lemas.  Ibunya melihat mata anaknya tampak cekung, ketika menangis sudah tak ada lagi keluar air mata, Buang air kecilnya makin jarang,  setahu ibunya Koko kencing tyerakhir kali jam 4 pagi, itupun cuma sedikit tidak sebanyak biasanya, ujung tangan dan kakinya ketika diraba sudah dingin, sedingin es. Betapa kaget sang Ibu ketika dokter memberitahu bahwa Koko harus dirawat di ruang ICU, karena Koko sudah kekurangan cairan (dehidrasi) yang berat sampai shock dan kesadaran yang menurun. Kasus yang diilustrasikan diatas menunjukkan bahwa mencret-mencret atau diare pada anak bisa  ’ringan-ringan’ saja  tapi kalau sampai terlambat ditangani bisa menjadi berat, dan bisa berujung pada kematian.Mencret boleh dikata merupakan penyakit yang cukup sering dialami oleh anak. Ada ibu yang begitu khawatirnya, sehingga anak yang baru mencret beberapa kali dan masih mau minum segera dibawa ke dokter (seperti kasus Maya), tapi sebailknya ada juga Ibu atau orang tua yang lalai atau terlambat mencari pertolongan (seperti kasus Koko)Di Indonesia dan negara berkembang diare masih merupakan penyebab angka kesakitan pada anak dan penanganan diarhae yang tepat dan cepat  akan menurunkan angka kematian karena diare. Orang tua diharapkan mengetahui atau mengenali keadaan diare yang punya potensi  untuk menjadi berat. Apakah diare itu ?Diare adalah perubahan konsisten tinja (menjadi encer) akibat kandungan cairan dalam tinja melebihi normal (> 10 cc/kg BB/hari) yang menyebabkan frekuensi buang air besar (defekasi) menjadi lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa lendir/darah pada anak yang sebelumnya diketahui sehat. Diare akut kalau anak diare kurang dari 2 minggu, tapi bila lebih dari 2 minggu dikatakan sebagai diare kronik.Diare sesungguhnya usaha pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kuman dan toksinnya dari tubuh, tapi menjadi masalah karena sering dengan menyerap cairan di dinding usus.  Bagaimana cara penularannya ?

Page 59: Artikel Kesehatan

Cara penularan sebagaimana banyak diketahui melalui transmisi oro-fekal dimana makanan/ minuman yang masuk kedalam tubuh tercemar oleh tinja yang mengandung kuman. Dalam istilah asing dikenal istilah 4 F : Feces (tinja), Fly (lalat), Finger (jari) and Food (makanan). Dengan mengetahui cara penularan tersebut dapat dilakukan segala upaya untuk memutus rantai penularan diare. Apa faktor resiko timbulnya diare ?Banyak factor atau kedaan yang beresiko untuk terjadinya diare antara lain : tidak tersedianya sarana air bersih, tidak adanya MCK (mandi, cuci, kakus)  yang layak, hygiene perorangan/ keluarga maupun lingkungan yang buruk dan cara penyapihan yang tidak baik  (misal memberi susu atau makanan tambahan terlalu dini). Apakah penyebab dari diare ?Penyebab diare sesungguhnya banyak tapi yang paling sering adalah infeksi usus yang disebabkan oleh virus,  sebagian lagi oleh bakteri dan jamur. Penyebab lain adalah bahan kimia makanan, obat-obatan, psikis, alergi susu sapi/makanan, malabsorpsi makanan dan gizi buruk. Apa akibatnya kalau anak diare ?Pada diare anak akan kekurangan cairan yang menimbulkan keadaan dehidrasi diikuti dengan kehilangan elektrolit yang menimbulkan hipokalemia atau hiponatremia (kadar kalium dan natrium dalam darah yang rendah). Selain itu karena masukan gizi yang berkurang akan menimbulkan hipoglikemia/gangguan gizi lain serta gangguan sistim asam-basa tubuh yang mengakibatkan asidosis metabolik (ditandai dengan anak bernafas cepat dan dalam). Akibat paling berat bila sudah timbul gangguan sirkulasi adalah syok. Syok yang tidak teratasi dengan cepat dan tepat akan menimbulkan kematian pada anak. Bagaimana menilai derajat dehidrasi (kekurangan cairan) pada diare?Penilaian derajat dehidrasi dapat dilakukan dengan penilaian kehilangan berat tubuh (defisit cairan). Dibutuhkan data berat badan anak pada waktu sehat sebelum sakit, lalu dibandingkan dengan berat badan saat diare.Penurunan berat badan sampai 5 % menunjukkan diarenya tanpa dehidrasi. Penurunan berat badan 5-10% menunjukkan dehidrasi ringan-sedang, sedangkan bila kehilangan berat badan sampai lebih dari 10% sudah menunjukkan dehidrasi berat.Hanya saja tidak selalu orang tua mengetahui berat badan sebelum sakit sebab dibutuhkan data berat badan yang paling dekat dengan waktu anak sakit. Jarang sekali orang tua yang menimbang berat badan anaknya secara rutin tiap bulan, apalagi tiap minggu. Apa yang dokter nilai pada anak yang diare ?Dokter atau petugas kesehatan selalu melakukan penilaian pada anak baik dengan wawancara (anamnesa) dan pemeriksaan fisik. Segera waktu anak datang ke Rumah Sakit, anak ditimbang berat badannya. Selanjutnya dinilai keadaan umumnya/kesadarannya, kalau ubun-ubun besarnya masih terbuka dinilai apakah sudah cekung atau tidak, mulut dan lidahnya dinilai apakah masih basah atau sudah kering, matanya cekung atau tidak, kalau menangis apa masih keluar air mata, kulit perut dicubituntuk menilai kelenturan (turgor) perut apakah sudah menurun, ujung jari tangan dan kaki apa masih hangat atau sudah dingin. Dari wawancara (anamnesa) dengan orang tua ditanyakan sudah berapa kali mencretnya, volumenya, campur darah atau lendir. Apakah juga disertai dengan muntah-muntah. Apakah selama dirumah masih mau minum, apakah mau minum tapi selalu dimuntahkan atau malah menolak minum. Bagaimana juga dengan kencingnya : sudah berapa lama kencing atau kalau bisa kencing apakah masih banyak seperti biasa atau sudah sedikit.Diare yang berat mengakibatkan anak tidak kencing-kencing (normal anak kencing tiap 4-6 jam ), mulut dan lidah yang kering, matanya terlihat cekung dan kalau menangis tidak mengeluarkan lagi air mata, ubun besar yang cekung dan kelenturan kulit  (turgor) perut yang menurun.  Kalau sudah syok, anak tampak sekali lemah/lemas, mulai terjadi penurunan kesadaran dimana anak inginnya tidur terus dan tidak mau lagi minum serta kalau kita pegang ujung tangan atau kakinya dingin. Bagaimana penanganan / pengobatan anak dengan diare ?

Page 60: Artikel Kesehatan

Prinsip penanganan diare adalah penggantian cairan yang hilang sesegera mungkin. Bila anak masih mau minum dan tidak dimuntahkan, maka anak tetap diberi ASI (kalau masih minum ASI) dan harus segera diberikan cairan rehidrasi oral (CRO). Cairan rehidrasi oral bisa berupa oralit, pedialit, larutan gula garam sampai minuman suplemen seperti pocari sweat. Cairan tersebut mempunyai komposisi yang hampir sama dengan cairan yang dikeluarkan bersama tinja anak yang diare. Pemberian cairan rehidrasi oral ini bisa dilakukan dirumah. Bila anak tidak menyukai rasa cairan tersebut, bisa diganti dengan cairan yang bisa diterima seperti air putih/aqua atau air putih yang diberikan gula secukupnya (manis jambu). Perhitungan cairan yang diberikan adalah : kalau diare 10 cc/kg BB setiap buang air besar, kalau muntah 2-5 cc/kg BB setiap muntah. Hanya saja kalau muntah anak tidak boleh diberikan minum dengan cara yang biasa, anak diberikan minum sedikit demi sedikit dengan sendok dan ditingkatkan bertahap. Adakalanya dokter memberikan obat muntah, maka anak minum/makan setelah setengah jam meminum obat muntahnya.Harus selalu diingat bahwa anak diare tidak selalu harus di infus dan dirawat. Anak diare diinfus bila dengan pemberian cairan rehidrasi oral gagal karena muntah yang terus menerus, berak yang profuse (makin lama makin sering), anak yang menolak minum atau anak dengan kesadaran yang menurun. Cairan infus yang sering dipakai adalah Ringer Laktat, Asering, NaCL 0.9% atau Kaen 3B.Pada diare dehidrasi berat apalagi kalau sudah sampai syok, pemberian cairan rehidrasi oral adalah kontra indikasi. Pasien seperti ini harus diberikan cairan infus sesegera mungkin dan dalam jumlah yang relatif besar (istilah kalangan medis “diguyur” atau “digerojok”). Untuk pasien yang datang dalam keadaan dehidrasi berat atau syok, membutuhkan perawatan di ruang intensif (ICU) karena perlu pengawasan ketat baik cairan atau obat yang masuk.Selain penggantian cairan, bila penyebab diare diduga bakteri maka diperlukan antibiotika, kalau diduga amoeba diberi obat anti amoeba dan bila karena jamur diberikan obat anti jamur. Selain itu ada kalanya pada anak diare untuk sementara tidak diberikan susu yang biasanya, susunya adalah yang rendah atau bebas laktosa (mis: bebelac, FL, LLM dsb) kalau diarenya ternyata karena alergi susu sapi maka susu selanjutnya adalah susu kedelai (misalnya nutrilon soya, Isomil dsb).Belakangan untuk memperpendek masa diare, pada anak juga diberikan sedíaan Zink (Zinkid, Orezink, Diazink dsb) yang tersedia dalam tablet larut, bubuk dan sirup. Makannya makanan lunak tanpa serat. Buah-buahan tidak dianjurkan yang merangsang anak buang air besar seperti melon atau pepaya. Lalu bagaimana pencegahannya agar anak tidak terkena diare ?Dengan memperhatikan faktor resiko tadi maka banyak upaya yang bisa dilakukan antara lain penyediaan sarana air bersih, pembuatan MCK yang layak, peningkatan higiene perorangan maupun lingkungan dan penyapihan yang benar.  Dibutuhkan keterlibatan pemerintah dalam penyediaan sarana air bersih, pembuatan jamban keluarga dan perbaikan lingkungan. Tapi untuk tingkat perorangan/keluarga maka pola hidup bersih bisa dilakukan pada hal yang sederhana; membiasakan cuci tangan sebelum makan, tidak jajan ditempat yang kurang bersih, mengolah bahan makanan sebersih mungkin dan tidak menaruh makan / minuman terbuka begitu saja.  Selain itu cara penyapihan yang terlalu dini harus dihindari. Jangan terburu-buru susu tambahan atau makanan tambahan. Orang tua sering mempunyai obsesi akan bayi yang gemuk atau montok, sehingga anak diberi susu tambahan walaupun air susu ibunya sebenarnya sudah mencukupi. Belum lagi kebiasaan orang tua kita dulu-dulu yang suka memberikan pisang siam pada bayi  dalam usia yang sangat muda. Sekarang ASI eksklusif dapat diberikan sampai usia 6 bulan, setelahnya baru dapat diberikan makanan pendamping. Susu tambahan bisa saja diberikan asalkan memang produksi ASI terbukti kurang atau ada masalah dengan puting susu ibunya. Bila bayi dirumah butuh susu tambahan, maka penyiapan dan pembuatan susunya harus bersih : bersihkan botol  dan dot yang habis pakai, merebus dan merendamnya di air hangat, tidak membiasakan dot terbuka tanpa penutup sehingga terhinggapi oleh lalat atau tercampur debu. Dibeberapa tempat masih ada kebiasaan memberikan “empeng” pada anak sementara empeng yang tergantung di baju anak acapkali tebuka begitu saja. Jadi bisa dibayangkan resiko anak untuk terkena diare karena empengnya tersebut bisa jadi dihinggapi lalat pembawa tinja yang tercemar kuman atau debu yang mengandung kuman penyebab diare. Apa yang harus selalu kita semua ingat ?Mencret atau diare adalah penyakit yang cukup sering dialami oleh anak Kewaspadaan orang tua  terhadap kemungkinan diare pada anaknya menjadi berat sangat penting. Prinsipnya anak diare tapi masih mau minum apalagi lebih dari biasanya, maka kekhawatiran menjadi diare yang berat dapat ditepis. Hanya saja bila anak diare tapi tidak mau minum atau mau minum selalu dimuntahkan maka orang tua harus lebih

Page 61: Artikel Kesehatan

waspada dan segera membawanya ke dokter. Seperti ungkapan bijak : pencegahan lebih baik daripada pengobatan, maka setiap orang tua dirumah hendaknya mengetahui faktor resiko timbulnya diare pada anak.  Dengan langkah pencegahan sederhana dan praktis yang bisa dilakukan dirumah,  anak kita dapat terhindar dari diare dan juga penyakit lainnya. 

Sekilas tentang ALERGI SUSU SAPIDr. dr. Zakiudin Munasir, SpA (K) T: Bagaimana talaksana alergi susu sapi (ASS)?J: Untuk penatalaksanaan ASS, ibu harus tetap memberikan ASI dan hindari susu sapi. Walau bayi diberikan ASI, ibu pun harus pantang minum susu sapi dan produk olahannya. Sedangkan untuk bayinya, dapat diberikan makanan pengganti yang jenisnya tergantung dari berat ringannya gejala. Bila gejalanya ringan/sedang, berikan formula Extensively Hydrolized Formula (eHF). Namun bila gejalanya berat (seperti pada kulit dan saluran cerna), berikan formula asam amino. Bila ada kendala biaya membeli formula tersebut – mengingat harganya cukup mahal – bisa diberikan formula soya atau kedelai . Namun dengan syarat, usia bayi di atas 6 bulan, karena bila usia di bawah 6 bulan nutrisinya tidak terpenuhi. Perlu diperhatikan juga formula kedelai ini juga dapat menimbulkan alergi, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan susu api. Pemberian bubur juga yang tidak mengandung susu sapi atau dapat diberikan bubur hipoalergenik. Sedangkan pada anak yang tidak bisa mendapatkan ASI eksklusif dan memiliki risiko alergi namun gejala alerginya belum muncul, dapat diberikan formula susu sapi yang terhidrolisis parsial (Partially Hydrolized Fromula/pHF) atau susu formula HA. T: Apa dampaknya bila ASS tidak ditangani dengan baik?J: Bila tidak ditangani, anak akan menderita terus menerus, misalnya gejala yang timbul adalah eksim maka anak akan selalu menggaruk kulitnya dan bila timbul diare yang tidak diatasi, dapat menyebabkan anak kekurangan gizi. Selain itu, ASS yang tidak ditangani kemungkinan akan berkembang menjadi bentuk alergi yang lain, misalnya eksim akan berkembang menjadi asma. T: Apakah perlu menunda pemberian makanan yang kemungkinan bisa timbulkan alergi?J: Bila alergi susu sapi, perlu menunda pemberian susu sapi. Begitu pula dengan makanan lainnya yang menjadi makanan ‘tersangka’ penyebab timbulnya alergi, antara lain kacang tanah, makanan laut, dan telur. Kita coba berikan minimal pada usia 1 tahun, namun kebijakan ini berbeda tiap negara. Di Amerika Serikat, contohnya, pemberian makanan laut ditunda hingga usia 3 tahun, telur hingga 2 tahun, dan susu sapi hingga 1 tahun. Bila ada riwayat alergi di keluarga, namun tidak timbul gejala alergi pada bayi, berikan ASI secara eksklusif. Pada anak dengan risiko alergi namun gejala alerginya belum muncul dan tidak bisa mendapat ASI eksklusif, dapat diberikan susu pHF atau HA. T: Bagaimana dengan eliminasi makanan tertentu?J: Bila perlu dilakukan eliminasi, harus diberikan makanan pengganti yang gizinya setara, bila hal ini tidak dilakukan maka anak berisiko mengalami kekurangan gizi. Makanan ’tersangka’ Makanan penggantiTelur Daging ayamSusu sapi Susu terhidrolisat/soya. Boleh daging sapiIkan laut Coba ikan air tawar T: Bagaimana dengan tes alergi? Apa saja yang perlu dilakukan?J: sebelum uji eliminasi dan provokasi bisa dicoba dengan berbagai pemeriksaan, salah satunya adalah skin prick test, yang dilakukan pada anak usia di atas 3 tahun karena kulitnya sudah reaktif. Sedangkan pada bayi usia dini, biasanya dilakukan pemeriksaan serum darah (IgE) dengan teknik RAST. Kalau hasilnya positif, sebaiknya tidak langsung menghindari makanan tertentu namun perlu ditanyakan kepada orang tua.

Page 62: Artikel Kesehatan

Bila ragu, lakukan tes eliminasi selama 2 minggu dengan makanan ’tersangka’ dan bayi harus dalam kondisi sehat.Berikan makanan tertentu dan bila timbul gejala, makanan tersebut perlu dihentikan. Bila tidak timbul gejala, bisa diulang 2-3 kali untuk memastikan. Sebelum uji eliminasi provokasi dan skin prick test (uji kulit alergi/tes alergi) tidak boleh mengonsumsi obat antihistamin generasi I minimal 3 hari, sedangkan untuk antihistamin generasi II (1-2 minggu), tergantung lama konsumsinya.Apa itu tb (dikenal dgn penyakit 'plek' pd anak)Mengenal masalah tuberculosis (‘plek’ paru) pada anakDr. M. Muchlis Sp.AKlinik Anak Rumkit Lanud Abd Saleh Malang  Di sebuah arisan, ibu seorang anak sebut saja Nyonya Hindun bercerita tentang anaknya yang sedang dalam pengobatan ‘plek’ paru. Awalnya dia  heran anaknya cuma punya masalah badan yang kurus dan nafsu makan yang kurang serta sesekali ada batuk-pilek tapi dokter langganannya minta supaya anaknya diperiksa lebih lanjut kearah penyakit plek paru (dokternya sendiri bilang tbc paru). Setelah diperiksa lab, uji tuberkulin (ibu-ibu mengenalnya dengan istilah tes mantuk, maksudnya mantoux test) dan rontgent paru, dokter mendiagnosis anaknya sebagai tbc. Karena dokter menerangkan rontgent  paru anaknya dengan istilah banyak plek di paru (maksudnya plaque atau bercak di gambaran rontgent), maka nyonya Hindun cerita kepada yang lain anaknya terkena penyakit plek paru. Selanjutnya Nyonya Hindun sedikit mengeluh tentang pengobatan anaknya karena harus rutin tiap hari minum obat sampai 3 macam untuk 2 bulan pertama dan 4 bulan berikutnya dengan 2 macam obat. Betapa repotnya dia membujuk anaknya untuk mau minum obat secara teratur. Mendengar cerita begitu, tetangga Nyonya Hindun yaitu bu Oneng menyahut : wah itu mah seperti anak saya dulu. Bu Oneng lalu cerita kalau dulu anaknya harus diobati paling tidak 6 bulan, tapi ketika 2 bulan anaknya sudah lebih baik : makannya mulai banyak, berat badannya mulai naik, diapun menghentikan pengobatan atas inisiatif sendiri. Ketika kembali ke dokter, bu Oneng dengan lugu cerita bahwa obat untuk ‘plek’ anaknya sudah distop, dokternya agak ‘marah’ dan menasehati bu Oneng. Terpaksa akhirnya anak bu Oneng kembali menjalani pengobatan dari awal lagi. Saya menyesal nyetop obat waktu itu : kata bu Oneng. Bu Oneng lalu dengan bijaknya menasehati nyonya Hindun seperti halnya dokternya dulu menasehati dia. Begitulah sekelumit cerita ibu-ibu di sebuah arisan. Cerita tadi bisa menggambarkan bahwa penyakit tuberkulosis (selanjutnya dapat ditulis tb atau tbc) pada anak cukup familiar di kalangan orang tua. Tetapi kebanyakan ibu malu atau sungkan bilang penyakit tbc, seringnya bilang plek atau kena plek. Meski rata-rata awalnya bingung ketika anaknya didiagnosis tuberkulosis, tapi setelah mendapat penjelasan akhirnya mereka mengerti. Anak-anak dari kalangan sosial ekonomi tinggipun bisa terkena karena bisa saja sumber penularan dari orang dekat di sekitarnya seperti pembantu di rumah,pengasuh bayi, supir atau tukang kebunnya. Tapi penularan tb bisa juga dari orang yang tidak mereka kenal mengingat mobilitas anak bepergian atau jalan-jalan cukup tinggi. Sekali waktu dipastikan anak menghirup udara atau debu jalanan yang kemungkinan mengandung kuman tb yang ‘disemburkan’ lewat batuk atau bersin penderita tbc dewasa. Seberapa penting masalah tbc di Indonesia ?   Indonesia saat sekarang berada peringkat ketiga setelah China dan India dalam jumlah penderita tuberkulosis (3 besar). Tuberkulosis pada anak 5-18 % dari kasus tbc yang ada. Mengingat selebihnya diderita oleh orang dewasa, maka anak-anak kita terancam tertular oleh penderita tbc dewasa. Karena apa ? Karena anak-anak biasanya tertular dari sumber infeksi yang umumnya penderita tbc dewasa. Penularan tbc dari anak ke anak sangat jarang atau boleh dikata tidak ada. Tbc pada anak dapat menimbulkan kematian karena meningitis tuberkulosis dan tb miliar akut yang sering menimpa anak dibawah lima tahun. Sementara tbc tulang dan sendi dapat mengakibatkan kecacatan permanen.  Apa kuman penyebab tbc dan bagaimana penularannya?Nama kumannya adalah Mycobacterium tuberculosis dengan karakteristik antara lain : dapat hidup berminggu-minggu di udara kering, menyebar di dalam tubuh melalui darah (hematogenic spread), tumbuh lambat (24-32 jam),  merupakan kuman aerob (membutuhkan oksigen untuk hidupnya), organ utama yang

Page 63: Artikel Kesehatan

terkena adalah paru, bereplikasi luas dan sebagian besar menjadi kuman dormant (kuman yang ‘tertidur’ atau sepertinya tidak aktif padahal masih hidup).Banyak kasus tbc yang merupakan reaktivasi dari infeksi laten (infeksi yang sudah lama berlangsung dan kumannya tetap bertahan hidup). Penularannya sebagian besar lewat udara melalui droplet nucleus yang mengandung kuman dan menembus saluran nafas sampai ke paru-paru (droplet mucleus:percikan ludah/dahak berukuran 1-5 mikron, untuk mengingat 1 mm kubik adalah 1000 mikron) Apakah tbc hanya menyerang paru-paru ?Tidak, karena tbc adalah penyakit sistemik yang dapat mengenai beberapa organ. Selain paru-paru, kuman tbc dapat sampai ke mata (konjunktivitis fliktenularis). Menyerang selaput otak (meningitis), kelenjar getah bening (limfadenitis), kulit (skrofuloderma), persendiaan (artritis, osteomilitis), tulang (tersering tulang punggung dan tulang panggul, dikenal sebagai spondilitis dan koksitis) dan juga ginjal (tbc ginjal). Kejadian meningitis tb paling banyak terjadi pada anak dibawah umur 5 tahun. Tbc yang mengenai tulang dan sendi terjadi setelah sekitar 3 tahun infeksi. Sementara itu tbc kulit dan tbc ginjal stelah 5 tahun infeksi. Jadi kalau ada anak yang datang dengan tbc di luar paru seperti itu menandakan bahwa proses penyakit tbc sudah berlangsung lama. Benarkah gambaran klinis tbc pada anak tidak spesifik ?Benar! Penyakit tbc anak merupakan penyakit sistemik yang bisa mengenai beberapa organ tapi gambaran klinisnya tidak selalu spesifik, terutama tubercolusis dini. Banyak anak penderita tbc terlambat ditangani karena hal demikian. Beda dengan penderita tbc biasa yaitu batuk-batuk lama yang disertai batuk berdarah (hemoptoe) sehingga cepat terdiagnosis dan mendapat pengobatan. Lalu bagaimana gejala penyakit tbc pada anak ?Gejala penyakit tbc pada anak sering kali tidak jelas sehingga orang tua tidak menyadari atau memperhatikannya. Gejala tersebut antara lain : anak yang lesu (malaise), tidak nafsu makan (anoreksia), berat badan yang menurun dalam 2-3 bulan berturut-turut atau berat badan tidak membaik dengan penanganan gizi yang dilakukan, demam tidak tinggi yang berlangsung lama atau demam hilang timbul disertai gejala seperti influenza. Anak penderita tb juga gampang menderita infeksi yang lain seperti infeksi saluran nafas akut (ISPA) berulang.Pada anak kecil tbc tidak selalu disertai batuk berdahak atau batuk berdarah (hemoptisis) seperti pada tbc dewasa tapi pada anak yang lebih besar dapat timbul gejala seperti orang dewasa termasuk batuk darah walau jarang sekali. Selain gejala umum dan gejala paru-paru, tbc dapat mengenai organ selain paru, seperti kelenjar getah bening( limfadenitis), mata (konjuktivitis fliktenularis), kulit (skrofuloderma), sendi (yang sering terkena sendi lutut,dikenal sebagai gonitis tb), tulang dimana yang sering terkena adalah tulang pangul dan tulang punggung(spondilitis tb dan koksitis tb), bahkan sampai juga ke usus (tbc usus) dan ginjal (tbc ginjal). Anak dengan meningitis tb datang dengan gejala kejang dan penurunan kesadaran. Untuk tbc yang mengenai kulit diketahui setelah da borok di sekitar leher atau ketiak yang tidak kunjung sembuh walau sudah diberi salep antibiotik. Anak dengan tbc tulang datang dengan keluhan timbul benjolan di pnggung (dikenal sebagi gibbus pada tbc tulang). Atau tiba-tiba anak kalu jalan pincang sampai lumpuh.  Pada tbc sendi yang sering mengenai sendi lutut, lutut membengkak dan membuat anak terganggu jalannya.  Pada tbc usus diketahui setelah anak menderita diare melanjut (kronis), tbc ginjal dicurgai bila anak mengalami hematuria (kencing bercampur darah).Cukup banyak yang datang berobat ke dokter setelah penyakit tbc sudah menyebar kemana-mana. Khusus untuk tbc sendi dan tulang, dokter anak sering malah mendapat konsul dari dokter bedah tulang (ortopedi) karena keluarga pasien membawa anaknya langsung ke dokter ortopedi. Demikian juga pada anak dengan konjunktivitis fliktenularis sering dirujuk dari dokter mata.Karenanya orang tua harus berfikir kemungkinan anaknya menderita tb bila ditemukan gejala-gejala tadi walau tidak khas, apalag kalau memang ada kontak dengan penderita tb dewasa aktif (orang tua, saudara, pengasuh atau tetangga dekat). Apa bila bila sudah jelas anak kontak dengan penderita tbc dewasa, anak harus segera diperikakan ke dokter untuk dilakukan tes mantoux (baca : mantu) untu memastikan ada tidaknya infeksi tbc pada anak.  Pengobatan tbc dini dapat mencegah tbc berat atau tbc yang menyebar kemana-mana. Bisa dijelaskan apa yang dimaksud dengan tes Mantoux (baca : mantu) ?

Page 64: Artikel Kesehatan

Tes mantoux atau uji tuberkulin adalah salah satu alat diagnostik tb pada anak yang sering dipakai. Tes ini dengan menyuntikkan zat yang dinamakan tuberkulin secara intra kutan         (didalam kulit) pada lengan bawah pasien, dan hasilnya dibaca setelah 48-72 jam kemudian. Bila dibekas suntikan timbul benjolan (indurasi) dengan diameter 10 mm atau lebih tes dinyatakan positif, bila 5-9 mm masih meragukan dan harus dinilai kembali, dibawah 5 mm dinyatakan negatif. Bila ingin diulang, tes mantoux dilakukan setelah 1-2 minggu penyuntikan sebelumnya. Hasil tes positif menunjukkan adanya infeksi kuman tb pada anak. Apabila ditunjang dengan pemeriksaan klinis dan radiologis, maka diagnosis ke arah tbc makin kuat.Hasil tes mantoux yang negatif menandakan bahwa tidak ada infeksi pada anak atau ada infeksi tapi masih dalam masa inkubasi. Mantoux tes dapat negatif (false negatif) pada keadaan anergi yaitu anak pada penderita tb dengan gizi buruk, menderita morbili (campak), pengobatan kortikosteroid yang lama dan tb yang berat (tb miler). Sebenarnya pemeriksaan apa untuk memastikan diagnosis tuberculosis itu ?Diagnosis pasti tb adalah ditemukannya kuman tb dari dahak (sputum) penderita dengan pemeriksaan BTA maupun kultur (pembiakan) kuman. Pada orang dewasa mudah untuk mengeluarkan dahak untuk diperiksakan. Pada anak disamping karena gejalanya sendiri tidak khas, kalaupun batuk tidak selalu bisa mengeluarkan dahak. karenanya bila diperlukan pemeriksaan sputum biasa dilakukan dengan cara bilas lambung karena anak suka menelan dahaknya. Tapi yang terakhir ini sudah jarang dilakukan dan dikerjakan hanya pada pusat pendidikan kedokteran. Karenanya untuk diagnosis tb pada anak dilakukan beberapa penilaian dari mulai gambaran klinis pemeriksaan laboratorium, uji tuberkulin (tes mantoux) dan foto rontgen. UKK Respirologi Anak IDAI sudah membuat sistim skoring untuk membantu dokter/SpA dalam menegakkan diagnosis Tbc pada anak. Apakah gambaran foto rontgen tb anak ?Gambaran foto rontgen pada tb anak tidak khas dan beragam. Ada yang dengan gambaran infiltrat paru (orang awam tahunya paru anaknya ada flek, maksudnya plauque atau infiltrat tadi), pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal, atelektasis, kavitas, efosi pleura, kavitas, kalsifikasi sampai gambaran milier. Gambaran beragam ini beda dengan rontgen orang dewasa yang spesifik seperti gambaran infiltrat yang khas, kalsifikasi dan adanya kavitas pada paru. Sekarang kita bahwa tahu kenapa orang tua sering bilang anaknya terkena flek paru untuk menyebut penyakit tbc pada anaknya. Rupanya karena dokter sering bilang kalau di paru-paru ada flek-flek (maksudnya plaque atau infiltrat). Adakah pemeriksaan laboratorium yang menunjang diagnosis tb pada anak ?Pemeriksaan lab rutin tidak ada yang spesifik ke arah diagnosis tb, hanya saja pada anak dengan hb yang rendah atau LED (laju endap darah) yang tinggi bisa sebagai petunjuk awal. Hb yang rendah dapat karena gizi kurang akibat dari anak akibat dari anak yang nafsu makannya menurun, sementara LED yang tinggi dapat karena infeksi kronis yang salah satu penyebabnya bisa karena infeksi tbc. Belakangan ini tengah dikembangkan berbagai teknik pemeriksaan baru dengan metode PCR (polymerase chain reaction) dan uji serologik. Kesemuanya masih dalam penelitian lebih lanjut, karenanya metode tersebut belum dapat digunakan secara meluas. Lalu pada fasilitas kesehatan yang tidak lengkap sarananya, bagaimana mengobati anak yang tuberkulosis ?Untuk dokter yang bekerja difasilitas yang tidak lengkap, IDAI (Ikatan Doker Anak Indonesia) telah membuat panduan (algoritma) penatalaksanaan tb pada anak. Bila ditemukan 3 atau lebih keadaan yang di curigai tb, bisa diberikan terapi tb selama 2 bulan, setelah itu dilakukan evaluasi. Bila respon pengobatan positif, maka pengobatan dilanjutkan sampai 6 bulan. Bila respon terapinya negatif atau malah terjadi perburukkan, besar kemungkinan bukan tb atau telah resistensi (kekebalan) kuman terhadap obat tb yang diberikan. Untuk yang terakhir pasien harus dirujuk ke RS rujukan yang lebih lengkap. Keadaan yang di curigai sebagai tb pada anak antara lain : riwayat kontak tertutup dengan penderita tb biasa dengan sputum BTA (+), reaksi yang cepat dari BCG dalam jangka 3-7 hari (umumnya 3 minggu baru timbul ulkus atau koreng), penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, atau berat badan kurang yang tidak membaik dalam satu bulan dengan pemberian gizi yang cukup, demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas, batuk lebih dari 3 minggu, ditemukan pembesaran spesifik kelenjar getah bening, skrofoluderma, konjungtivitis fliktenularis, uji tuberkolin positif dan pemeriksaan rontgen yang mendukung ke arah tb. Dengan panduan tersebut penilaian

Page 65: Artikel Kesehatan

klinis dokter cukup lewat anamnesa dan pemeriksaan fisis saja  dapat langsung memberikan  pengobatan asal ditemukan  3 atau lebih keadaan tadi. Bagaimanakah pengobatan tb pada anak, benarkah butuh obat yang banyak dan memakan waktu yang lama ?Ya, memang demikian. Ada 3 hal pokok yang penting untuk di ingat orang tua :1. Obat diberikan. 2 macam atau lebih.2. Obat diminum secara teratur setiap hari.3. Obat diberikan untuk waktu yang cukup lama (paling cepat 6 bulan).Obat yang sering diberikan pada penderita tb pada anak adalah Isoniazid (INH), Rifampisin, Pirazinamid dan Etambutol. Pemberian kombinasi obat diperlukan untuk mendapat hasil pengobatan yang maksimal dan untuk mencegah resistensi kuman.Pada waktu 2 bulan pertama pengobatan anak diberikan 3 macam obat (INH, Rifampisin, Pirazinamide) yang harus diminum tiap hari tanpa jeda. Dokter akan memberi tahu pada orang tua pasien, bahwa obat yang diminum 3 macam. Rifampisin diminum sebelum makan, yang lainnya sesudah makan. INH dan Rifampisin diminum 1 kali sehari dan Pirazinamide diminum 2 kali sehari. Orang tua juga diberi tahu bahwa nanti kencing anaknya akan berwarna merah jambu sehabis minum obat Rifampisin (orang tua sering bilang ‘kaya kencing darah’).Pada 4 bulan pengobatan berikutnya pasien cukup dengan 2 obat saja yaitu INH dan Rifampisin yang diminum setiap hari.Respon pengobatan dilihat dari beberapa hal antara lain : anak yang mulai terlihat segar, nafsu makan yang membaik, berat badan naik, tidak demam-demam lagi dan keluhan batuk berkurang sampai hilang.Pada penyakit tbc yang berat seperti pada meningitis berat atau tb milier maupun tb diluar paru (tbc tulang, tbc sendi) ditambahkan obat tb lain yaitu Etambutol atau Streptomisin pada awal pengobatan. INH dan Rifampisin pada keadaan ini diteruskan sampai 12 bulan. Selain obat anti tuberculosis tadi, pada meningitis tb, tb milier dan efusi pleura ditambahkan kortikosteroid seperti prednison atau prednisolon selama 2-4 minggu dan kemudian diturunkan secara bertahap (taffering off). Apa yang orang tua harus perhatikan dalam rangka pengobatan tb pada anak ?Ya, sebagaimana yang kita tahu bahwa pengobatan tb membutuhkan pengobatan teratur dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Untuk itu dibutuhkan ketelatenan orang tua untuk terus memberi obat pada anak. Mungkin adakalanya anak harus dibujuk atau dimotivasi dengan pemberian hadiah asal obatnya mau terus diminum. Jangan sekali-sekali menghentikan pemberian obat sebelum waktunya hanya karena melihat anak sudah tampak lebih baik. Obat bagaimanapun harus diberikan dengan tuntas sesuai jangka waktu yang sudah ditentukan. Untuk menunjang keberhasilan pengobatan sekarang dikenal metode DOTS atau Directly Observed Therapy Shortcourse. Metode ini memberdayakan masyarakat untuk pengawasan minum obat. Dalam pengobatan tb pada anak, masyarakat yang berperan selain orang tuanya sendiri dapat juga keluarga yang lain atau tokoh masyarakat yang disegani di lingkungannya.Selain obat, penanganan tb pada anak disertai juga dengan pemberian gizi yang baik dan pencegahan/pengobatan dari penyakit infeksi lain. Apakah efek samping obat yang harus diwaspadai orang tua ?Efek samping obat tb tapi jarang pada anak adalah gangguan pada hati. Karenanya bila anak setelah minum obat tb terlihat kuning, cepat segera ke dokteruntuk mendapat penanganan selanjutnya. Dokter biasanya akan memeriksakan kadar SGOT/SGPT pasien. Efek samping lain yang lebih jarang adalah gangguan saluran cerna, rash dikulit dan neuritis perifer. Berhubung dosis obat untuk anak lebih kecil dari orang dewasa, efek samping relatif jarang terjadi pada anak. Bagaimana dengan anak yang ada riwayat kontak erat dengan penderita tbc aktif dewasa, apakah harus diobati juga ?Untuk keadaan keadaan yang demikian, maka anak harus dilakukan uji tuberkulin. Kalau hasilnya positif berarti si anak sudah terinfeksi, bila disertai klinis dan pemeriksaan penunjang yang mendukung anak diobati dengan 2 atau lebih macam obat sampai paling tidak 6 bulan. Tapi bila uji tuberkulinnya negatif, maka anak mendapat pengobatan pencegahan (kemoprofilaksis) primer yaitu dengan pemberian INH (isoniazid) selama 3 bulan. Setelah 3 bulan dilakukan tes mantoux ulang, bila hasilnya tetap negatif obat tidak dilanjutkan.

Page 66: Artikel Kesehatan

Tetapi bila menjadi positif berarti pengobatan 3 bulan tersebut gagal, anak diterapi dengan profilaksis sekunder selama 6-12 bulan.Profilaksis sekunder diberikan pada anak dengan uji tuberkulin positif, tapi klinis anak baik tapi punya resiko menjadi tb aktif. Faktor resiko itu adalah : anak usia balita, dalam pengobatan steroid/penekan sistim imun, sakit keganasan, gizi jelek dan menderita infeksi virus termasuk HIV. Pengobatan profilaksis juga diberikan pada anak yang dengan konversi uji tuberkulin (dari semula negatif menjadi positif) dalam waktu 12 bulan tanpa kelainan dan radiologis. Apakah imunisasi BCG mencegah anak dari penyakit tbc ?Vaksin BCG (Bacille Calmette Guerin) adalah vaksin yang dibuat dari Mycobacterium bovis, vaksin ini mempunyai proteksi yang bervariasi dari 0-80%. Jadi vaksin BCG tidak menjamin 100% mencegah tbc tetapi dapat mengurangi resiko tuberkulosis berat seperti meningitis tuberculosis dan tb milier. Sekarang tengah dikembangkan pembuatan vaksin baru untuk menggantikan vaksin BCG selama ini. Semoga saja vaksin baru pengganti BCG benar-benar memberi perlindungan maksimal terhadap penyakit tbc. Bagaimana agar tbc pada anak tidak menjadi berat atau menjalar kemana-mana?Seperti diuraikan sebelumnya, pertama : memberikan imunisasi BCG pada waktu yang telah ditentukan (bayi <2 bulan), kedua : pengobatan dini secara teratur dan tuntas, ketiga : pemberian gizi yang baik dan pencegahan infeksi yang lain. Banyak kasus tb pada anak datang dengan keadaan yang berat seperti meningitis tb dan tb milier. Sebagian lagi dengan penyakit tb diluar paru seperti tbc sendi, tbc tulang, tbc kelenjar atau tbc kulit. Padahal sesungguhnya bila diketahui secara dini penyakitnya bisa dicegah keadaan yang berat seprti itu.          Terakhir, bagaimana bisa menekan jumlah kasus tbc pada anak ?Kasus tbc pada anak dapat ditekan melalui vaksinasi BCG dan pengobatan profilaksis. Tapi sehubungan imunisasi BCG juga tidak seratus persen mencegah tbc, maka penanganan tbc pada orang dewasa harus juga dilakukan dengan tuntas dan dilakukan serentak.  Untuk itu pemerintah tengah menggalakkan Gerdunas (gerakan terpadu nasional) pemberantasan penyakit tbc dengan memberikan obat tbc gratis pada masyarakat, penyebarluasan tempat untuk memperoleh obat tbc gratis (seluruh puskesmas) dan mengoptimalkan  metode DOTS, sehingga tanggung jawab pemberatasan tbc melibatkan banyak pihak termasuk tokoh masyarakat atau tokoh agama yang disegani.Kepatuhan meminum obat tbc dalam jangka waktu lama adalah salah satu kendala dalam pengobatan tbc pada orang dewasa. Apabila hal tersebut berlangsung terus, maka sumber penularan tbc pada anak akan terus meningkat dan anak-anak kita selalu dalam ancaman orang dewasa yang tidak sadar bahwa mengobati diriya berarti juga menyelamatkan banyak anak-anak disekitarnya.Selain itu semua, perbaikan lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk pendidikan tidak kalah pentingnya dalam menekan kasus tbc di Indonesia.

BIDURAN, (HIVES, URTICARIA)Masyarakat awam mungkin sudah sangat mengenal suatu kelainan yang disebut biduran, atau kaligata. Dalam istilah medis disebut sebagai urticaria. Kelainan ini cukup sering terjadi dan sangat mengganggu, walaupun jarang mengakibatkan sesuatu yang serius dan umunnya dapat hilang sendiri. Urticaria merupakan kelainan yang menimbul di kulit, yang sangat gatal, berbatas tegas, berwarna pink atau kemerahan. Bentuknya sangat bervariasi dengan ukuran diameter dalam milimeter sampai beberapa inch. urticaria ini dapat timbul di bagian mana saja pada badan kita sperti di lengan, tungkai, badan. Urticaria dapat berubah bentuk dengan cepat, atau menghilang di suatu tempat dan muncul di tempat lain dalam hitungan jam saja. Walaupun gatal adalah gejala yang paling umum namun ada juga yang melaporkan sensasi seperti disengat binatang atau rasa panas. Nah, Urticaria yang terjadi pada anak-anak kita umumnya berlangsung tidak lebih dari 6 minggu, atau bersifat akut, berbeda dengan Urticaria yang terjadi pada orang dewasa, yang sifatnya kronik. Pada urtikaria kronik sebagian besar penyebabnya tidak diketahui.

Page 67: Artikel Kesehatan

 <span>Penyebab biduran</span>Ada sekelompok sel yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang disebut sel mast. Sel mast memang terdapat pada kulit. Oleh karena suatu hal atau rangsang maka sel mast pecah dan mengeluarkan senyawa yang disebut histamin dan senyawa-senyawa lain. Histamin yang akan keluar dari pembuluh darah setempat akan menyebabkan bengkak di kulit. Karena di dalam kulit banyak terdapat ujung-ujung saraf sensoris atau saraf peraba, maka penekanan ujung-ujung saraf oleh bengkak itulah yang akan menimbulkan rasa gatal Walaupun sudah banyak diketahui bahwa reaksi alergi menyebabkan keluarnya histamin,sesungguhnya terdapat keadaan-keadaan lain yang dapat menyebabkan pecahnya sel mast yang dan berakhir dengan timbulnya biduran. Selain reaksi alergi terhadap makanan, obat dan substansi lain, biduran dapat timbul karena rangsang fisik langsung dan temperatur yang ekstrim seperti: Penekanan (pressure urticaria, dermatographism, dermatographia, atau "skin writing") misalnya

biduran yang timbul pada area kulit yang terkena garukan, atau sesudah membawa barang berat, atau karena memakai baju ketat.

Sinar matahari (solar urticaria)

Udara atau air dingin (cold urticaria)

Air atau keringat ( aquagenic urticaria)

Setelah aktifitas fisik atau karena udara panas (cholinergic urticaria)

Setelah infeksi virus.

AngioedemaBentuk urticaria yang lebih berat disebut angioedema. Angioedema terjadi di lapisan kulit lebih dalam di jaringan bawah kulit (subkutan). Angioedema dapat menyertai urtikaria atau berdiri sendiri dan sering mengenai wajah, lapisan mukosa seperti pada mata dan bibir. Angioedema dapat terjadi berulang disertai nyeri perut dan bengkak pada jalan napas. AnafilaksisAnafilaksis merupakan angioedema yang disertai gambaran edema atau bengkak hebat pada jaringan sehingga menyebabkan sumbatan jalan napas, gejala pada perut, hipotensi sampai syok (disebutsyok anafilaktik). Anafilaksis merupakan suatu kegawatan yang harus ditangani dengan sangat cepat karena mengancam jiwa. Penyebab utama biasanya adalah sengatan serangga, tertelan alergen atau obat-obatan. Urtikaria yuang tidak meluas biasanya tidak akan melanjut ke anafilaksis.

Asma (bengek) pada anakDr. M. Muchlis Sp.AKlinik Anak Rumkit Lanud Abd Saleh Malang  Aming, 6 tahun, sore itu datang ke IGD RS di antar oleh orang tuanya karena batuk-batuk sejak kemarin yang belum kunjung sembuh dan belakangan disertai sesak. Orang tuanya sudah memberikan obat batuk dirumah tapi belum ada perbaikan dan ketika timbul juga sesak maka orang tuanya ingat jangan-jangan asmanya kambuh (orang tuanya ingat Aming mengalami serangan asma terakhir pada 3 bulan lalu).Dokter segera memeriksa Aming, laju nafasnya ketika dihitung 50 kali permenit, ketika bernafas mulai terlihat ada tarikan otot dada dan ketika diperiksa dadanya dengan stetoskop dokter mendengar suara mengi ‘ngik-ngik’ (wheezing) dan juga suara lendir. Segera saja Aming diberikan oksigen dan disiapkan pemberian obat lewat inhalasi dengan nebulizer. Setelah 2 kali pemberian inhalasi , Aming sudah jauh lebih enak dan tidak sesak lagi. Dokter kembali memeriksa sudah tidak lagi ada wheezing yang terdengar diparu

Page 68: Artikel Kesehatan

Aming, frekuensi nafasnya pun kembali normal. Berbaring dengan satu bantal, sudah nyaman baginya, padahal sebelumnya dia butuh 3 buah bantal (posisi setengah duduk) untuk bisa berbaring. Setelah diobservasi selama setengah jam, Aming diperbolehkan pulang dengan dibekali obat yang harus diminum selama masih ada batuk, 4 kali sehari (tiap 6 jam). Tidak lupa dokternya mengingatkan orang tua Aming untuk menghindarkan factor pencetus asmanya. Belakangan diketahui ternyata Aming kemarin mendapat kue ulang tahun dari temannya seperti chiki, chitos, coklat, wafer dan permen. Aming yang selama ini memang diketahui menderita asma mempunyai faktor pencetus bila makan camilan yang mengandung MSG itu langsung batuk dan asmanya jadi kumat. Selain makanan camilan seperti itu, Aming juga diketahui sensitif dengan debu-debuan.Papanya Aming juga menderita asma sewaktu kecil dulu dan mamanya kalau dingin di pagi hari atau menghirup debu langsung bersin-bersin. Adiknya yang baru berusia 4 bulan dalam pengobatan ‘eksim susu’ (dermatitis atopik).Orang tua Aming sudah melakukan penghindaran faktor pencetus di rumah sesuai nasehat dokter, tapi ketika di sekolah adakalanya orang tuanya kecolongan. Aming yang ke 2 orang tuanya bekerja, pergi dan pulang sekolah diantar pengasuhnya. Pengasuhnya Aming tak bisa berkutik ketika Aming memaksa memakan kue ulang tahun  dari temannya. Ilutrasi cerita diatas merupakan salah satu gambaran serangan asma pada anak dengan segala permasalahannya. Asma pada anak membutuhkan keterlibatan banyak fihak, sehingga anak tidak sering terpapar dengan alergen yang menjadi pencetus asma. Apakah asma merupakan penyakit yang sering menimpa anak ?Ya, asma merupakan salah satu penyakit paru yang sering diderita oleh anak, selain infeksi saluran nafas akut dan tuberculosis (tbc). Asma yang merupakan penyakit alergi saluran nafas pada umumnya dimulai sejak dari masa anak-anak. Asma dapat berakibat anak tidak masuk sekolah, terbatasnya kegiatan olahraga atau aktivitas bersama keluarga. Kecenderungan asma meningkat akhir-akhir ini diperkirakan karena meningkatnya industri dan pemilikan kendaraan bermotor yang berdampak pada tingginya polusi. Selain itu perubahan pola hidup termasuk pola makan/pola jajanan pada anak juga memberi andil. Bagaimana definisi asama yang dianut sekarang ?Di dunia internasional definisi yang dipakai sebagai berikut : wheezing (mengi) berulang atau batuk persisten (batuk lama, batuk berlanjut) dimana asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang lebih jarang telah disingkirkan. Di Indonesia menurut buku Pedoman Nasional Asma Anak-Anak (2004) definisi asma adalah : wheezing (mengi, suara khas : ‘ngik-gik’) dan atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut : timbul secara episodik  dan atau kronik, cenderung pada malam hari/dini hari (nokturnal), musiman, ada faktor pencetus diantaranya aktivitas fisik dan bersifat reversibel (pulih kembali) baik secara spontan atau dengan pengobatan, serta adanya riwayat asma atau atopi (penyakit alergi) lain pada pasien ataupun pada keluarganya dimana sebab-sebab lain sudah disingkirkan. Definisi diatas memang cukup panjang uraiannya, dapat dapat memandu dokter anak menentukan seorang anak berpenyakit asma ataupun bukan. Pengertian batuk kronik atau berulang adalah batuk yang berlangsung lebih dari 14 hari dan atau 3 atau lebih episode dalam 3 bulan berturut-turut. Apakah yang terjadi pada asma anak ?Asma adalah proses inflamasi atau proses imunologik (alergi) yang khas yang melibatkan otot dinding atau saluran nafas dan peningkatan reaktivitas saluran nafas (hiperaktivitas).Reaksi inflamasi tersebut akan mengakibatkan penyempitan dinding saluran nafas dimana dinding bronkhus atau bronkiolus berkontraksi menyempit disertai penebalan otot. Keadaan demikian membuat  saluran udara terganggu karena menyempit (obstruksi) yang diperberat lagi dengan hipereaktivitas pada dinding saluran nafas yang memproduksi sekret atau lendir (mukus) yang kental dan banyak. Betulkah pada anak-anak , gejala batuk-batuk saja sudah merupakan gejala asma ?Ya, memang demikian dan ini memang membedakan dengan asma pada orang dewasa! Pada anak-anak keluhan batuk-batuk lama atau berulang harus dipikirkan kemungkinan asma. Seperti definisi diatas, batuk lama atau berulang disertai dengan gambaran khas : hanya malam/dini hari (atau malam batuknya lebih sering), pada musim tertentu saja, diketahui faktor pencetusnya, apalagi juga ada riwayat alergi lain pada

Page 69: Artikel Kesehatan

dirinya  dan keluarganya menuntun kita ke arah diagnosis asma. Bila dengan pengobatan bronkodilator (misal : salbutamol atau terbutalin dsb) serta kortikosteroid (prednison,metil prednison dsb) responnya baik, makin memperkuat diagnosis asma pada anak. Hanya saja selain memikirkan asma, pada anak dengan keluhan batuk lama atau berulang, jangan lupa untuk memikirkan kemungkinan tbc paru pada anak (orang tua mengenal sebagai penyakit ‘plek’paru). Untuk itu diperlukan  pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, foto rontgen dada maupun tes tuberkulin (tes mantoux) untuk mencari kemungkinan tbc pada anak Bisa saja pada akhirnya anak diketahui selain punya asma, juga penyakit tbc.Bila anak datang dengan serangan gejala asma yang jelas seperti sesak disertai wheezing atau mengi (baik yang dapat didengar lewat statoskop maupun tanpa stetoskop pada asma yang berat) dan respon dengan pengobatan asma baik, maka diagnosa asma sudah bisa ditegakkan tanpa perlu pemeriksaan diagnostik lebih lanjut. Faktor-faktor pencetus apa saja yang dapat menimbulkan asma pada anak ?Banyak hal yang dapat menjadi faktor pencetus asma pada anak. Mulai dari polusi, debu rumah, asap rokok, infeksi, asap obat nyamuk, makanan/minuman, hawa dingin, pergantian cuaca, bulu/serpihan kulit hewan tertentu, obat-obatan dan jangan lupa dengan faktor kelelahan. Faktor-faktor tersebut bersifat individual, artinya setiap anak punya sensitivitas sendiri-sendiri,. Ada anak yang asmanya dapat dicetuskan oleh debu rumah, asap rokok, terhirup bulu hewan tapi ada juga yang karena makanan atau minuman tertentu, karena pergantian cuaca atau mugkin karena kelelahan.Dari semua faktor tadi faktor debu rumah adalah yang paling sering mencetuskan asma pada banyak anak. Sebenarnya bukan debu rumahnya yang menjadi faktor utama pencetus, tapi dalam debu rumah hamper selalu ada yang dinamakan tungau debu rumah. Tungau debu rumah inilah yang diketahui jadi faktor pencetus atau allergen utama anak yang asma. Jadi bagaimana orang tua menyikapi faktor-faktor pencetus tadi ?Pasien asma yang baru pertama kali datang ke seorang dokter anak, maka orang tuanya akan dihujani berbagai pertanyaan oleh dokter tersebut. Dari mulai karakteristik mengi atau batuknya, riwayat batuk/menginya sampai keadaan tertentu yang membuat si anak mendapat serangan asma. Selalu dokter menanyakan faktor pencetus yang menimbulkan serangan sama pada anak dan biasanya orang tua dengan jeli menunjukkan faktor pencetus tersebut. Cukup sering orang tua yang berujar ‘wah dok anak saya kalau kena debu rumah langsung batuk dan sesak’ atau ‘ anak saya kumat asmanya kalau menghisap asap rokok atau asap obat nyamuk’. Atau banyak juga yang bilang ‘wah anak saya itu langsung batuk dan kumat asmanya kalau habis makan makanan camilan tertentu (seperti chiki, chitatoes, chocolate, permen dsb) atau habis minum minuman dingin seperti teh botol atau fanta dingin‘. Hampir semua orang tua dapat mengidentifikasi faktor pencetus anaknya dan karenanya orang tua harus berusaha menghindari faktor-faktor tersebut. Bisakah diberikan tips praktis penghindaran faktor pencetus tadi?Penghindaran faktor pencetus untuk mudahnya dibagi atas penghindaran zat-zat yang membuat alergi (allergen) antara lain :a. Penghindaran allergen makanan/minuman : orang tua yang curiga jenis makanan tertentu sebagai faktor pencetus maka dianjurkan untuk menghindarkan makanan tersebut. Pada anak umur  dibawah 3 tahun penyebab utamanya antara lain susu dan telur. Sementara pada anak yang lebih besar antara lain kacang-kacangan, buah, cokelat, ikan, telur dan juga makanan/jajanan yang mengandung MSG (vetsin) tinggi. Bila makanan tersebut merupakan makanan pokok, maka harus diganti dengan jenis makanan lain yang gizinya setara. Kesulitannya : terkadang orang tua tidak selalu bisa  mengontrol makanan atau jajanan anaknya. Temannya di sekolah, tetangga atau kakek neneknya diam-diam memberikan makanan atau minuman yang jadi pencetus asmanya (yang sering pada anak adalah camilan seperti chiki, chitos, potatos, mie remes, cokelat, permen, minuman dingin dsb).b. Penghindaran alegen inhalan (hirupan) : debu rumah yang banyak mengandung tungau debu rumah merupakan faktor pencetus utama serangan asma. Selain debu rumah ada cukup banyak alergen hirup seperti : bulu binatang, kapuk, wol dan tepung sari bunga (terutama di negara yang mempunyai 4 musim). Oleh karenanya orang tua harus menghindari anak terpapar dengan debu dan bahan-bahan tersebut antara lain : menjauhi anak ketika rumah sedang disapu, rumah atau kamar yang sedang disapu langsung dipel

Page 70: Artikel Kesehatan

basah, hindarkan anak bermain di karpet/lampit yang selama ini ’menumpuk’ debu, mebel kursi di rumah tidak dengan bahan kain, bantal atau kasur tidak boleh dari bahan kapuk, mengganti sprei, selimut atau bungkus bantal secara berkala, mencuci korden paling tidak 2 minggu sekali, boneka mainan jangan terbuat dari kain dan selalu mengelap mainannya sehari-hari. Bila serpihan kulit atau bulu hewan tertentu (kucing, anjing, ayam, burung dll) diketahui sebagai faktor pencetus juga, maka keluarga sebaiknya tidak memelihara hewan peliharaan  tersebut.c. Penghindaran bahan iritan (bahan kimia yang mengiritasi saluran nafas) : bahan iritan seperti semprot rambut, parfum, asap rokok, obat nyamuk, bahan kimia dan bermacam polutan dapat menjadi faktor pencetus juga. Untuk itu bagi orang tua yang merokok di anjurkan untuk berhenti merokok atau tidak merokok di dekat anak yang asma. Secara umum penghindaran terhadap bahan iritan yang cukup sering terdapat di rumah seperti asap obat nyamuk, asap dapur dsb harus dilakukan bila dirumah ada penderita asma. Adakalanya orang tua harus berpindah rumah karena rumah yang ditinggali selama ini persis ditepi jalan besar yang banyak debu dan polutan kendaraan bermotor.d. Penghindaran infeksi virus : infeksi virus diketahui merupakan salah satu pencetus serangan asma. Oleh karenanya seorang penderita asma harus dijauhi dari yang sakit yang sehingga tidak tertular. Orang yang sedang sakitpun dianjurkan untuk tidak kontak dengan anak asma atau setidaknya menggunakan masker untuk mencegah penularan.e.  Penghindaran latihan fisk yang berat :  pada anak yang asma dicetuskan oleh aktifitas yang berat(exercice induced asthma), maka orang tua dan guru harus pandai-pandai membatasi aktifitas anak. Dianjurkan untuk anak asma yang akan melakukan aktifitas berat untuk melakukan pemanasan yang cukup dan pemberian obat sebelum latihan fisik. Selain faktor pencetus tadi ada beberapa keadaan yang memperberat keluhannya atau mencetuskan serangan asma seperti faktor musim (hujan, panas, pancaroba) dan faktor tempat (gunung, laut, sekolah, menginap ditempat lain dsb). Keadaan tersebut harus juga dipertimbangkan pada anak yang asma. Apakah asma mempunyai pembagian derajat penyakit maupun derajat serangan asma ?Ya di klinik, seorang dokter anak akan melakukan wawancara dan pemeriksaan untuk menentukan klasifikasi derajat penyakit. Berdasarkan parameter seperti frekuensi serangan, lama serangan, intensitas, gejala diantara 2 serangan, pemeriksaan fisis, kebutuhan obat pengendali dan uji fungsi paru maka asma dibagi menjadi 3 yaitu asma eposodik jarang, asma episodik sering dan asma persisten.Selain klasifikasi derajat penyakit anak yang datang ke RS dengan serangan asma dilakukan penilaian derajat serangan dengan melihat gambaran  sesaknya, posisi baringnya, bicara, kesadarannya, menginya, frekuensi nadinya dll. Dokter selanjutnya akan menilai derajat serangan, dapat berupa serangan asma ringan, sedang, berat dan ancaman henti nafas. Pembagian derajat penyakit asama menentukan pengobatan jangka panjang pasien. Sedangkan pembagian derajat serangan untuk menentukan pengobatan saat fase akut dimana pasien datang dibawa ke dokternya atu ke RS untuk mencari pertolongan. Dengan melakukan penilaian klinis tersebut diharapkan anak yang asma dapat ditangani dengan cepat dan tepat serta terhindar dari kematian yang mengancam. Apakah asma dapat berlanjut menjadi dewasa ?Sebuah studi longitudinal (pengamatan jangka panjang) menunjukkan bahwa kurang lebih setengah dari pasien yang serangannya ringan dan jarang akan bebas asama pada masa pubertas atau usia dewasa. Tapi pada kelompok yang sering mendapat serangan asma  sewaktu kecil sebagian besar akan menetap sampai dewasa.Anak dengan asma adakalanya membutuhkan pengobatan jangka lama untuk mengendalikan serangan asmanya disamping penghindaran faktor pencetus. Pada sebagian besarnya cukup dengan penghindaran faktor pencetus dan meminum selagi ada keluhan saja ( pada asma ringan atau asma episodik jarang yang salah satu kriterianya adalah frekuensi serangan asmanya jarang, yaitu tiap 2 bulan atau lebih). Bagiamana prinsip pengobatan asma pada anak ?Pengobatan asma secara umum dibagi 2 yaitu pengobatan waktu serangan asma (akut) dan pengobatan jangka panjang.Anak yang datang dengan serangan asma (dapat berupa batuk-batuk lama dan atau disertai mengi) diberikan obat golongan ß2 agonis seperti Salbutamol (nama dagang, mis : Ventolin)  atau Terbutalin (nama dagang, mis. Bricasma). Obat dapat diberikan dengan dihirup (inhalasi) atau per oral. Obat hirup dapat

Page 71: Artikel Kesehatan

diberikan lewat obat hirupan (inhaler) atau memakai alat nebulizer, orang mengenalnya sebagai terapi uap (‘diuap”) atau ‘diasap’.Obat tersebut berfungsi  untuk melonggarkan saluran nafas dan memperbaiki pengeluaran mukus (lendir). Selain obat tadi, diberikan juga obat golongan Xantin seperti Theofillin atau Aminofillin. Pada asma serangan ringan dengan inhalasi 1 x saja sudah membantu, selanjutnya dokter membekali pulang dengan ke 2 obat tersebut ditambah dengan pengencer dahak spt bromheksin dan steroid dosis rendah yang diberikan dalam obat racikan atau sirup. Tapi adakalanya dengan 1 x tidak cukup meredakan asma, maka inhalasi dapat diulang sampai 2 x  dan selanjutnya dilakukan penilaian, apakah bisa berobat jalan atau harus dirawat sebagai serangan asma yg berat.Pada serangan asma yang lebih berat, selain dilakukan inhalasi dengan obat ß2 agonis tadi  tiap 2-4 jam, diberikan juga suntukan steroid dan aminfilin yg diberikan lewat suntikan maupun drip infus.  Anak harus dirawat karena anak harus terpasang infus cairan selain untuk masukan obat juga untuk rehidrasi, karena anak dengan asma berat biasanya masukan cairannya kurang apalagi disertai dengan muntah2. Selain itu anak membutuhkan bantuan oksigen sampai sesaknya hilang.Selain pengobatan pada serangan akut, anak asma sesuai kategori derajat penyakitnya akan ditentukan apakah butuh obat jangka panjang. Anak dengan asma episodik jarang (ringan) akan diberikan obat pereda (dikenal sebagai reliever) yang ada, obat diminum bila da ada gejala saja. Pada asma episodik sering, salah satu kriterianya serangan asma lebih dari 1 x tiap bulannya, maka dokter akan mempertimbangkan permberian obat ß2 agonis hirup sebagai controller. Bila ada kecenderungan memberat diindikasikan pemberian inhaler steroid dosis rendah (spt budesonid, flutikason). Sementara pada asma  yang berat atau asma persisten dimana kriterianya antara lain : serangan asmanya sering dan berat, selalu ada mengi, ada keluhan sepanjang tahun, tidur maupun aktivitas sehari hari terganggu, hampir dipastikan anak membutuhkan steroid inhalasi (budesonid) yang dipakai setiap hari. Kadangkala ditambahkan obat lain bila dengan steroid inhalasi dengan dosis tinggi belum juga membantu.Kendala dalam penggunaan inhaler ( metered dosis inhaler) pada anak adalah tidak setiap anak pandai menggunakan alat tersebut. Untuk itu adakalanya dibutuhkan tambahan alat untuk mensiasatinya misalnya dengan penggunaan spacer. Orang tua biasa juga memakai alat nebulisasi ( nebulizer) untuk memberikan terapi inhalasi dimana anak dapat menghirup dengan gampang obat lewat alat tersebut tanpa maneuver khusus. Sayangnya tidak semua obat asma tersebut tersedia dalam bentuk cairan atau larutan yang diperlukan oleh nebulizer tersebut. Apakah berenang atau menghirup udara laut di pagi hari membantu penyembuhan asma ? Tergantung setiap anak, bila yang bersangkutan hanya diketahui sensitif dengan debu atau makanan tertentu saja, menghirup udara laut dipagi hari atau berenang boleh-boleh saja untuk kebugaran tubuhnya selain itu berenang di anjurkan karena dengan berenang otot-otot pernafasan menjadi terlatih, sehingga waktu serangan asma ia dapat menggunakan otot-otot tersebut seefektif mungkin. Tapi kalau diketahui asmanya menjadi lebih berat  karena cuaca/suhu dingin maka membawa anak ke pantai pada pagi hari yang dingin atau berenang sepuasnya membuat keluhan asmanya menjadi berat atau malah mencetus serangan asmanya. Selain pengobatan tadi, apa lagi yang penting harus diketahui orang tua ?Tugas dokter/dokter anak adalah melakukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) sehingga keluarga memahami penanganan asma tidak hanya mengobati pada waktu ada serangan atau keluhan saja. Hal yang terpenting adalah pendidikan pada keluarga seperti cara minum/pemakaian/dosis obat yang di anjurkan dan penghindaran faktor pencetus.Sering kali dokter memberikan obat yang harus di minum selama anak masih batuk setiap 6 jam agar kadar obat merata sepanjang hari, tapi orang tua sering kali tidak bisa memberikan obat pada waktu tengah malam dengan alasan anak sudah tidur atau orang tua yang enggan bangun tengah malam. Selain itu anak maupun orang tua tidak tahu cara penggunaan inhaler dengan benar. Pada orang tua yang menggunakan nebulizer, bisa saja orang tua memberikan dosis yang kurang atau lebih. Karenanya orang tua penderita asma jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan dokternya.Last but not least dalah penghindaran faktor pencetus (avoidance). Ketidakmampuan menghindarkan faktor pencetus adalah salah satu yang membuat anak dengan keluhan asma atau batuk yang lama dan membuat orang tua sering berganti dokter dengan alasan batuk atau asmanya tidak sembuh-sembuh.

Page 72: Artikel Kesehatan

Seandainya obat sudah digunakan dengan benar dan penghindaran faktor pencetus sudah maksimal dilakukan tapi belum ada perbaikan juga, maka pikirkan adanya faktor yang mempersulit penyembuhan seperti sinusitis atau rhinitis pada anak.Alhasil memang penanganan asma pada anak membutuhkan kerjasama antara dokter dan orang tua, ketelatenan dan kesabaran keluarga.Ingat : asma memang tidak bisa langsung disembuhkan, tapi dia dapat dikendalikan.Semoga anak kita dapat selalu bernafas dengan lega dan menghirup oksigen sesukanya!           

Room For Children : sebuah kilas balik ...Berawal dari tanya jawab di grup alumni SMP tentang masalah kesehatan anak, akhirnya saya memutuskan untuk membuat satu grup khusus untuk teman2 alumni berkonsultasi. Saat itu grup ini bernama "dr.Aisyi's Room for your children". Namun demikian ternyata antusiasme teman2 tentang masalah kesehatan anak demikian besar, sehingga saat itu saya mengajak teman2 sejawat lain untuk bergabung membantu dalam grup. Akhirnya berturut-turut ikut bergabung teman2 sejawat yang ternyata seringkali dikonsultasikan tentang masalah  kesehatan anak seperti:  dr.Hermansyah Irwan, SpA , dr.Rusmala Deviani SpA, dr. Fransiska S. Susanti, SpA, dr. Maria Widhiastuti, SpB, dr. M. Muchlis, SpA, dr. Srimpi  SpKJ,  dr. Rastra Rantos, Spa dr.Bobby Setiadi D, SpA, dr. Jaya Ariheryanto,SpA, dr. Rini Purwanti, dr. Rouli Nababan SpA, dan guru kami DR.dr.Zakiudin Munasir,SpA(K). Kak Ifa (Nur rahma hanifah)  juga turut membantu memoderasi grup ini. Nama grup kemudian berubah menjadi "Room For Children". Lahir dari keluarga sederhana, ayah yg bekerja sebagai guru di sebuah madrasah ibtidaiyah kecil dan ibu yg sempat berjualan es mambo, saya merasakan bagaimana mahalnya sebuah informasi kesehatan yg akurat  bisa didapatkan. Informasi yang mudah didapatkan di media seperti internet ini ternyata harus dipilah2 dan tidak semuanya benar, sehingga seringkali malah membuat masyarakat awam kebingungan. Disisi lain organisasi2 seperti IDI dan IDAI memang telah berusaha mensosialisasikan masalah  kesehatan, namun mungkin belum optimal menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan niat yg ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun, maka akhirnya kami sepakat untuk memberikan informasi yg akurat  di dalam forum yg terbatas ini sesuai dengan kompetensi yg kami miliki. Room for children tidak ingin menjadi sebuah grup ekslusif, sehingga siapapun yg ingin membantu, bila sesuai dengan kompetensi yg dibutuhkan, dapat bergabung. Mudah2an Room For Children dapat menjadi sebuah "Kamar" ,yg walaupun kecil , memberi kenyamanan untuk anak2 kita. Amien..  14 April 2011 -MA-

Sunting

Serba Serbi Imunisasi - DR.dr.Zakiudin M, SpA(K)Serba-Serbi Imunisasi 1. Imunisasi dan vaksinasi mempunyai pengertian yang sama yaitu memberikan kekebalan tubuh. Imunisasi berasal dar kata "immune" artinya kebal, jadi imunisasi berarti mengebalkan, sedangkan vaksinasi berasal dari kata "vaccine" yaitu zat yang dapat merangsang timbulnya kekebalan.Sebetulnya kata "vaccine" berasal dari nama virus "vaccinia" yaitu sejenis virus cacar yang tidak berbahaya yang dulu pertamakali dipakai untuk vaksinasi terhadap virus variola yang berbahaya.Jadi vaksinasi artinya memberikan vaksin yang merangsang kekebalan tubuh.2.Ada sekelompok orang yang menentang imunisasi karena melihat adanya beberapa dampak imunisasi yang mungkin berbahaya. Memang belum ada vaksin yang 100 % sempurna. Seperti juga obat bahkan makanan, tidak semua orang dapat mentolerir dengan baik. Contohnya alergi atau reaksi simpang terhadap obat atau makanan. Hal tersebut juga terjadi pada vaksin. Sangat tidak bijaksana kalau gara-gara efek samping atau alergi yang hanya terjadi pada sebagian kecil individu lantas langsung menghapuskan

Page 73: Artikel Kesehatan

imunisasi. Justru kita harus berusaha bagaimana kita dapat membuat vaksin yang lebih baik. Kalau vaksinasi dihentikan, untuk negara maju seperti Amerika, mungkin tidak terlalu nyata dampaknya karena higiene lingkungan sudah sangat baik. Bagaimana kalau vaksinasi dihentikan di Indonesia dengan higiene lingkungan yang masih kurang? Kita tidak bisa bayangkan malapetaka yang akan terjadi. Kita ingat pada tahun 50 an yang mungkin generasi sekarang tidak mengalami ,adanya wabah cacar berbahaya (istilah awam cacar api yang menyebabkan bopeng bila lolos dari maut) yang menelan banyak korban. Sekarang kita tidak menemukan lagi penyakit tersebut. Hal ini tentunya hasil vaksinasi massal yang dilakukan setelah wabah tersebut. Demikian juga sekarang sudah jarang sekali ditemukan penyakit difteri, polio maupun tetanus yang pada masa penulis menjalani pendidikan dokter dulu sangat banyak dijumpai di bangsal perawatan anak. Hal ini tentunya juga akibat keberhasilan imunisasi. Oleh karena itu marilah kita membantu pemerintah untuk mendukung program imunisasi ini dan jangan terpengaruh oleh issue-issue negatip yang tentunya akan merugikan masyarakat kita sendiri.3.Vaksin MMR tidak mengandung “thimerosal”. Efek “thimerosal” akan muncul bila seseorang mendapat dosis thimerosal yang tinggi, misalnya melalui suntikan berkali-kali sehingga terjadi akumulasi.Anggapan bahwa MMR memicu terjadinya autism sangatlah tidak rasional. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa MMR ada hubungan dengan autisme. Alasan lain mengapa MMR dihubungkan dengan kejadian autisme adalah saat pemberian MMR pada usia 15 bulan yang pada saat tersebut mulai belajar bicara. Jadi kalau anak terlambat atau tidak dapat bicara karena autisme, yang disalahkan adalah vaksin MMR. Anak yang menderita autisme sudah punya bakat kelainan dalam susunan sarafnya sejak dalam kandungan. Jauh lebih banyak anak yang mendapat suntikan MMR tanpa menderita autisme dibandingkan dengan anak yang tidak mendapat MMR tapi menderita autisme.4. Tidak ada vaksin yang efektif 100 % . Efektivitas vaksin bergantung pada beberapa faktor, antara lain dari anak yang menerima vaksin maupun vaksinnya sendiri. Vaksin dari pabrik bagus, tapi penyimpanannya kurang baik akan rusak atau berkurang efektivitasnya. Atau mungkin vaksinnya bagus , tapi daya tahan anak sedang tidak baik untuk dirangsang kekebalannya, maka efektivitasnya juga akan kurang. Oleh karena itu, penyimpanan vaksin harus baik, anak dalam keadaan sehat waktu diimunisasi, perhatikan tanggal kadaluwarsa vaksin untuk menjamin hasil imunisasi yang baik.5. Pasien dengan gangguan kekebalan tubuh bukan dilarang untuk pemberian vaksin selama penyakitnya sudah terkontrol dengan baik. Yang tidak boleh diberikan vaksin hidup (vaksin dari kuman yang dilemahkan ) adalah pasien yang menderita defisiensi imun (gangguan kekebalan tubuh). Misalnya vaksin polio oral.7.Imunisasi wajib dan yang dianjurkan disesuaikan dengan penyakit di negara masing-masing.8. Vaksin “combo” tidak menyebabkan efek melemahkan akibat akumulasi efek samping. Logikanya, kita kontak dengan vaksin “combo” yang mengandung hanya sekitar 3 sampai 5 jenis kuman yang dilemahkan, dibandingkan dengan kehidupan kita sehari-hari yang kontak dengan ribuan jenis kuman sekeliling kita, nyatanya kita aman-aman saja, kecuali bila daya tahan kita sedang menurun. Oleh karena itu dianjurkan saat vaksinasi dalam keadaan sehat.9. Tubuh kita dibekali Tuhan sistem kekebalan yang sangat hebat/sempurna yaitu kekebalan nonspesifik dan spesifik. Kekebalan non spesifik sudah siap pakai, artinya menangkal segala zat asing termasuk kuman penyebab infeksi ke dalam tubuh kita.Tapi tidak selamanya hal ini berhasil, tergantung keganasan (virulensi) kuman atau kekebalan tubuh sendiri (misalnya usia dini atau sudah tua). Bila kekebalan ini gagal, maka akan diambil alih oleh kekebalan yang spesifik. Kekebalan spesifik ini tidak siap pakai, harus “belajar/kenal” dulu dengan kuman tersebut, dengan kata lain harus sakit dulu. Seseorang yang sakit bisa kebal atau malah meninggal. Apakah kita mau untuk “belajar” ini harus sakit dulu?Supaya kita kebal tanpa sakit tentunya harus belajar kenal dengan kuman yang dilemahkan alias imunisasi. Seperti juga dalam proses belajar sehari-hari, tentunya harus ada jadual yang tepat yang harus diikuti yang berdasarkan dari banyak penelitian mengenai efektivitas jadual pemberian vaksin. Semoga bermanfaat.......Dr.dr. Zakiudin Munasir SpA(K)Konsultan Alergi-Imunologi

Page 74: Artikel Kesehatan

Kiat Pemberian ASI Mulailah dg perasaan santai dan bahagia Berikanlah ASI sejak hari pertama, selingan susu botol menyebabkan produksi ASI terhambat

dan bayi enggan mengisap payudara

Mulailah menyusui dengan satu payudara selama 5 menit, kemudian berangsur bertambah lama dg satu atau dua payudara tergantung selera bayi dan produksi ASI anda

Berikan ASI anda sebanyak bayi anda mau, jgn dijadwal. Setelah beberapa minggu, bayi anda dapat mengatur jadwalnya sendiri

Buatlah bayi anda sendawa setelah minum ASi; ini diperlukan dalam bulan2 pertama. Setelah 6 bulan hal ini tdk diperlukan lagi

Makanlah dg teratur dan dg nilai gizi yg baik. Jangan makan makanan yang pedas, asam atau menimbulkan gas

Selama mendapat ASI tidak perlu penambahan vitamin atau mineral

Jangan minum obat tanpa petunjuk dokter selama anda memberikan ASI

  Sumber: Membina Tumbuh kembang Bayi dan Balita - Panduan untuk orang tua. Prof. DR.dr. Soedigdo Sastroasmoro, SpA (K) Badan Penerbit IDAI Jakarta 2007

Sunting

Campak pada anak.Penyakit campak pada anakDr. M. Muchlis Sp.AKlinik Anak Rumkit Lanud Abd Saleh MalangKlinik Anak RSIA Puri Bunda, Malang Ronal, 5 tahun, sudah 3 hari ini demam, batuk, pilek dan belakangan mencret. Ibu Firni, ibunya Ronal cukup memberikan obat persediaan di rumah yang dibelinya di Minimarket beberapa waktu lalu. Sayang dengan obat itu belum ada perubahan, malah demamnya makin tinggi, demikian juga dengan batuk pileknya masih ‘bandel’. Ketika dilihat disekitar muka dan leher Ronal ada bercak kemerahan, bu Firni curiga apakah ini karena alergi obat atau demam berdarah. Keesokan hari terlihat ruam kulitnya makin menyebar sampai dada dan punggung. Segera saja Ronal dibawa ke klinik terdekat. Dokter memeriksa Ronal, memberitahu bu Firni bahwa Ronal terkena penyakit campak, bukan alergi atau demam berdarah. Apa harus dirawat, dok ? bu Firni bertanya. Dokternya bilang  Ronal tidak perlu dirawat karena Ronal masih mau minum-makan dan obat yang diberikan selama ini bisa ditelannya.Tetapi dokter menasehati bila Ronal muntah-muntah atau batuk-batuknya berlanjut jadi sesak, Ronal harus segera dibawa ke RS untuk dirawat. Tidak lupa dokter mengingatkan kepada bu Firni bahwa Ronal harus benar-benar istirahat d rumah, sementara waktu tidak boleh bertemu dengan teman-temannya karena Ronal dapat menularkan penyakitnya.Bagaimana dengan merah-merah di kulitnya, dok ? O, ya ruam-ruam di kulit Ronal 1 hari atau 2 hari lagi akan menyebar ke seluruh tubuh dan setelah itu demamnya akan turun, dokternya menjelaskan. Jangan kaget kalau nanti di kulit Ronal banyak hitam-hitam di bekas ruamnya itu dan jadi bersisk seperti ganti kulit. Satu minggu diperkirakan kulit Ronal bisa mulus kembali, dokter ini mengkhiri penjelasannya. 

Page 75: Artikel Kesehatan

Penyakit campak (morbilli,rubeola) seperti yang dialami Ronal masih saja terjadi di banyak tempat di Indonesia. Pada waktu yang lalu malah sampai menimbulkan KLB atau kejadian luar biasa  meskipun vaksinasi campak sudah dijadikan program imunisasi wajib sejak lama. Masalahnya : kesadaran orang tua untuk mengimunisasi anaknya mulai mengendur akhir-akhir ini.Penampilan penyakit campak apalagi setelah keluar ruam-ruam di kulit membuat orang tua khawatir apakah anaknya menderita sakit berat. Campaknya sendiri tidak berakibat fatal tapi komplikasinya yang berat seperti bronkopneumonia (radang paru) dan ensefalitis (radang otak) yang sering menyebabkan kematian pada anak. Apakah penyakit campak sama dengan penyakit ‘tampek’ yang dikenal para orang tua ?   Ya, penyakit ‘tampek’ tidak lain dan tidak bukan adalah penyakit campak. Nama lain adalah morbilli atau Rubeola. Dalam bahasa inggris dikenal sebagai measles. Dalam bahasa daerah mungkin banyak istilah yang lain. Penyakit ini sangat menular dan menyerang terutama anak-anak, kendati dapat juga mengenai orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau divaksin sewaktu masih anak-anak. Apa kuman penyebabnya, bagaimana cara penularannya dan berapa lama masa inkubasinya ?Penyakit  campak disebabkan oleh virus morbilli atau virus rubeola yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah penderita. Penularannya melalui droplet  atau percikan ludah/batuk penderita. Timbul gejala penyakit setelah 10 sampai 20 hari anak kontak dengan penderita. Benarkah infeksi virus morbilli ini ’berbahaya’ bagi ibu yang sedang hamil ?Ya, infeksi virus morbilli pada ibu hamil muda (1-2 bulan pertama) kemungkinan besar mengalami abortus (keguguran) bila terinfeksi pada kehamilan selanjutnya, maka bayi yang dilahirkan kemungkinan mengalami kelainan kongenital (kelainan bawaan dari lahir), berat badan lahir rendah atau lahir mati. Karenanya pada wanita yang merencanakan kehamilan dan belum pernah divaksin campak, dianjurkan untuk divaksin campak terlebih dulu, atau diberikan vaksin gabungan yang ada komponen campaknya seperti MMR (measles,mumps,rubella). Bagaimana perjalanan penyakit campak pada anak ?Penyakit campak mempunyai 3 stadium yaitu stadium permulaan (prodromal,kataral), stadium erupsi dan stadium penyembuhan (konvalesen).Pada stadium permulaan yang berlangsung kurang lebih, 4-5 hari, gejalanya mirip dengan influenza (flu): batuk-pilek, demam disertai radang pada selaput lendir hidung,mulut,tenggorokan,nyeri sendi/otot, sakit kepala, silau bila terkena sinar matahari (fotophobia),kadang kala ada diarenya juga. Pada mata ditemukan mata yang merah (injeksi silier). Tanda khas yang dapat ditemukan pada stadium ini adalah bercak Koplik. Pada stadium erupsi : demam, batuk pilek dan radang bertambah berat. Mulai timbul bercak kemerahan (ruam makulopapular) yang timbul secara berurutan mulai kepa/wajah, badan tangan sampai kaki secara berurutan. Yang khas adalah awal timbul ruam selalu mulai dari belakang telinga, tengkuk, batas rambut dan muka. Ruam akan mencapai anggota bawah pada hari ketiga. Ruam selanjutnya akan menghilang sesuai dengan urutan timbulnya, bersamaan dengan turunnya demam. Selama stadium ini anak masih infeksius atau menularkan.Stadium konvalesen (penyembuhan) dimulai setelah ruam timbul merata, suhu badan berangsur turun dan normal kembal. Ruam akan menghilang dan menjadi bercak kehitaman (hiperpigmentasi) dengan kulit yang mengelupas seperti bersisik (ganti kulit). Hiperpigmentasi ini akan menghilang dalam jangka waktu 1 sampai 2 minggu. Yang harus diingat hiperpigmentasi adalah ciri khas pada campak. Ada penyakit yang namanya campak jerman, apa bedanya dengan campak yang ‘biasa’ ?Ya campak jerman atau dikenal dengan rubella atau German Meales, penyebabnya adalah virus rubella, virus yang beda dengan virus campak (rubeola). Penyakit ini klinis mirip dengan campak, tapi lebih ringan dan gejala lebih cepat hilang. Dapat timbul juga ruam kulit seperti campak tapi tidak sampai menimbulkan hiperpigmentasi. Yang khas pada campak jerman adalah adanya pembesaran kelenjar getah bening di daerah suboksipital, leher belakang dan belakang telinga.Seperti halnya campak, infeksi virus rubella pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran atau anak lahir dengan kelainan bawaan (sindrom rubella kongenital). 

Page 76: Artikel Kesehatan

Apa komplikasi penyakit campak ?Komplikasi lebih merupakan kejadian sekunder. Anak yang terkena campak, maka daya tahan tubuh akan menurun dan itu akan menyebabkan terjadinya komplikasi sekunder seperti bronkpneumonia (radang paru), otitis media akut dan ensefalitis. Komplikasi ini akan lebih mudah terjadi pada anak yang memang sebelum sakit sudah mempunyai daya tahan tubuh yang lemah seperti pada anak dengan gizi buruk, tbc, penyakit keganasan (mis. leukemia) dll. Bagaimana prinsip pengobatan campak dan apa perlunya anak diisolasi ?Prinsip pengobatan campak pada anak adalah perbaikan keadaan umum, mengurangi keluhan/gejala dan dirawat bila terdapat komplikasi.Perawatan umum dengan memberikan cukup cairan, nutrisi dan juga vitamin A 100.000 unit. Untuk menurunkan demam selain dikompres hangat (tidak lagi kompres dingin) dapat diberikan antipiretik (penurun panas), batuk dan pilek diberikan mukolitik ataupun dekongestan. Antibiotika diberikan bila ada infeksi sekunder atau komplikasi. Kulit yang gatal diberikan bedak salisil atau bedak bayi. Selama ini ada anggapan keliru para orang tua bahwa anak campak tidak boleh kena air (alasannya kalau kena air ‘tampek’nya tidak bisa keluar semua), ini anggapan yang salah! Anak tetap harus dimandikan, kalau demam gunakan dengan air hangat, paling tidak dilap hangat-hangat kuku. Bayangkan kalau anak berhari-hari tidak mandi, maka kulit anak akan bertambah gatal yang dapat menimbulkan infeksi sekunder pada kulit.Anak selama sakit harus ‘diisolasi’ kendati anak hanya istirahat dirumah. Jauhi kontak dengan anak-anak lain dan ibu hamil. Anak penderita campak selama masih timbul ruam dan batuk dapat menularkan penyakitnya yang lain. Bagaimana upaya pencegahan agar anak tak terkena campak ?Untuk mencegah penyakit ini untungnya sudah ditemukan vaksinnya. Vaksin ini berasal dari virus campak yang sudah dilemahkan. WHO menganjurkan pemberian vaksin campak pada bali usia 9 bulan dengan mempertimbangkan bahwa antibody dari ibu diperkirakan sudah hilang atau menurun pada usia tsb. Vaksin disuntikkan secara subkutan (dibawah kulit) atau intra muskular. Dianjurkan vaksinasi ulangan pada usia 6-7 tahun dan biasanya diberikan sewaktu ‘bulan imunisasi anak sekolah’ (BIAS). Imunisasi ini berhasil menekan angka kejadian campak di Indonesia. Kendati begitu-walau jarang- anak yang sudah di imunisasi campak masih bisa terkena tapi gejala klinisnya jauh lebih ringan.Di luar negeri vaksin campak diberikan bersama dengan vaksin mumps (gondongan) dan rubella (campak jerman) dikenal sebagai MMR. Di Indonesia MMR dianjurkan diberikan pada usia mulai 15 bulan.

Sunting

Kejang demam pada anakKejang Demam pada anak ( Step )Dr. M. Muchlis Sp.AKlinik Anak Rumkit Lanud Abd. Saleh Malang  Adi, anak laki-laki usia 1 tahun enam bulan, pada jam 6 sore itu mendadak demam walau tidak terlalu tinggi. Sehari sebelumnya sudah ada gejala batuk dan pilek-pilek.Ibunya segera meminumkan obat penurun panas yang ada di rumah. Tapi 2 Jam kemudian demamnya makin meninggi  (seperti memegang “ Kompor” ibunya mengibaratkan) dan ibunya mulai cemas karena demam anaknya tak kunjung turun.Kecemasan bercampur kepanikan ibunya menjadi ketika sang anak pada jam 11 malam tiba-tiba matanya mendelik keatas, mulutnya mengancing rapat bahkan sebagian lidahnya sempat tergigit, berlanjut dengan kejang kaku pada seluruh tubuhnya yang kemudian  menjadi kejang kelojotan. Ibunya berteriak-teriak histeris memanggil semua orang yang ada di rumah (sayang pada waktu itu ayahnya Adi sedang dinas keluar kota ).Bersama pengasuhnya, ibunya adi berusaha memberikan pertolongan dengan segala kepanikannya. Dimintanya sendok yang dibalut kain untuk mengganjal mulut Adi agar lidahnya tidak tergigit sembari terus menepuk-nepuk badan maupun pipi Adi dan memanggil-manggil nama anaknya. Pengasuhnya membantu dengan melonggarkan pakaian Adi dan mengompresnya. Kebetulan waktu itu sedang menginap nenek Adi yang baru tiba dari kampung, sang nenek sibuk komat kamit berdoa sambil menghambur-hamburkan garam

Page 77: Artikel Kesehatan

dapur ke sekeliling rumah karena beranggapan cucunya ‘kesambet’ (kebetulan rumah orang tua Adi dekat dengan pohon beringin tua ‘angker’ yang usianya sudah ratusan tahun kabarnya). Hampir 1 menit anaknya seperti itu, tapi pada akhirnya kejangnya berhenti sendiri, anaknya menjadi lemas tertidur dan sempat menangis sebentar. Segera ibunya membawanya ke RS, di jalan Adi sempat kembali menangis dan meminta minum pada ibunya. Kejadian di atas bisa jadi juga dialami oleh ibu yang lain. Hampir kebanyakan orang tua akan panik bila menghadapi keadaan demikian. Anak yang mulanya demam biasa tapi kemudian mendadak tinggi dan diikuti dengan kejang jelas menakutkan pada sebagian besar orang tua. Dalam kasus di atas Adi mengalami kejang demam atau orang awam mengatakannya sebagai ‘step’. Apa itu kejang demam atau ‘step’?Kejang demam (KD) didefinisikan sebagai suatu serangan atau bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh anak (di atas 38 C suhu rectal), biasa terjadi pada bayi atau anak mulai usia 6 bulan sampai 5 tahun  dimana penyebab demamnya adalah proses ekstra cranial (diluar penyakit atau infeksi pada otak) dan terbukti tidak ada penyebab tertentu. Kejang demam harus di bedakan dengan epilepsy yang kejangnya tanpa demam atau kejang pada anak yang menderita infeksi intrakranial seperti radang otak (ensefalitis) atau radang selaput otak (meningitis). Pada keadaan yang terakhir anak demam kemudian kejang dan pasca kejang anak mengalami penurunan kesadaran. Pada kejang demam anak setelah kejang kembali sadar seperti sedia kala, seperti halnya Adi yang sempat menangis dan meminta minum kepada ibunya atau kalau bayi kembali menetek ibunya. Mengapa anak bisa KD?Sampai saat sekarang belum diketahui pasti mengapa anak utamanya yang dibawah 5 tahun dapat mengalami kejang demam. Hipotesis ada yang menyatakan bahwa secara genetic ambang kejang pada anak berbeda-beda dan ambang kejang tersebut akan turun pada kenaikan suhu. Yang jelas ada 3 faktor yang berperan penting yaitu factor suhu, infeksi dan umur. Kenaikan suhu yang tinggi dan proses kenaikan suhu yang cepat akibat berbagai infeksi (ISPA, otitis media, tonsillitis, gastroenteritis akut dsb) dapat mencetuskan terjadinya kejang demam pada kelompok anak berumur 6 bulan-5 tahun. Hanya saja pada sebagian kecil kelompok anak kejang dapat timbul pada demam yang tidak terlalu tinggi (kurang dari 38 C) tapi tetap yang terbanyak adalah pada suhu diatas 39 C. Apa gejala atau manifestasi klinis kejang demam?Kejang demam biasa terjadi pada awal demam, pencetusnya adalah cepatnya peningkatan suhu tubuh. Anak pada mulanya menangis, kemudian tidak sadar, diikuti kaku otot (tonik) dan berlanjut dengan kejang kelojotan (klonik), berulang, ritmik kemudian lemas dan tertidur. Dapat juga didahului dengan mata yang mendelik ke atas dan mulut yang mengunci rapat sampai bisa menggigit lidah anak. Bentuk kejang yang lain : langsung gerakan sentakan berulang atau sentakan maupun kekakuan local (kejang fokal). Lama kejang kebanyakan dibawah 5 menit, tapi pada sebagian kecil bisa sampai 15-30 menit. Pada kejang demam, pasca kejang anak tertidur dan bila dibangunkan menangis dan sadar. Apa yang dimaksud dengan kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks?Secara klinis kejang demam dibagi menjadi 2 yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana : kejang berlangsung kurang dari 15 menit, kejangnya umum dan tunggal (dalam 24 jam demam hanya satu kali kejang). Sedangkan kejang demam kompleks : kejang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang fokal dan atau multiple (terjadi 2 kali atau lebih kejang dalam 24 jam demam). Apa factor resiko kejang demam pertama?Diketahui ada beberapa factor yang membuat seorang anak beresiko untuk mengalami kejang demam untuk pertama kali. Faktor tersebut antara lain : riwayat keluarga dengan kejang demam, bayi baru lahir yang sempat dirawat selama lebih dari 4 minggu, anak dengan perkembangan terlambat (delayed development), anak dengan pengawasan khusus/perawatan khusus, kadar natrium darah yang rendah dan yang terpenting adalah temperatur yang tinggi. Apakah seorang anak yang pernah kejang demam bisa kembali berulang?

Page 78: Artikel Kesehatan

Diketahui ada sekitar 33 % anak yang dapat mengalami kejang berulang 1 kali atau lebih. Makin muda usia anak mendapat kejang demam pertama kali, makin besar kemungkinan kambuh. Selain itu factor cepatnya si anak kejang setelah demam, temperatur yang ‘rendah’ (<38 C) saat kejang, riwayat keluarga dengan kejang demam dan riwayat keluarga dengan epilepsy juga merupakan factor resiko seorang anak mengalami kejang demam berulang. Apakah anak yang kejang demam dapat menjadi epilepsy ?Sebagian besar kejang demam tidak berkembang menjadi epilepsi. Tapi diketahui ada beberapa faktor yang membuat seorang anak yang pernah KD beresiko menjadi epilepsi. Faktor-faktor tersebut antara lain : perkembangan abnormal sebelum kejang demam yang pertama (misal : anak penderita cerebral palsy atau CP), riwayat keluarga dengan epilepsi dan kejang demamnya dikategorikan kejang demam kompleks. Apakah kejang demam membuat anak tidak cerdas (bodoh) ?Tidak pernah ada bukti bahwa kejang demam akan dapat menurunkan kecerdasan anak. Anak yang pernah kejang demam sewaktu kecil sama cerdasnya dengan mereka yang tidak pernah kejang demam. Lain halnya kalau ternyata seorang pernah kejang disertai demam dan penyebabnya diketahui sebagai infeksi otak (ensefalitis, meningoensefalitis) yang dapat menimbulkan kerusakan permanen pada otak dan akhirnya mempengaruhi perkembangan anak termasuk kecerdasannya. Apa penanganan/pengobatan yang dilakukan pada anak dengan kejang demam ?Seandainya kejang demam terjadi dirumah, orang tua diharapkan tetap tenang, apabila mulut sang anak mengunci rapat sampai mengigit lidah, bisa diberikan pengganjal pada mulutnya dengan sendok yang dibalut kain atau bantalan apa saja yang empuk. Longgarkan semua pakaian yang ketat, kompres hangat untuk membantu menurunkan suhunya (jangan lagi pakai kompres dingin atau alkohol).Umumnya kejang berhenti sendiri, tapi bila kejang harus segera diberikan anti kejang (anti konvulsan) secepatnya. Kalau dirumah bisa diberikan anti kejang yang berbentuk rectal tube dimana obat tersebut disemprotkan ke dalam anus, satu hal yang bisa dikerjakan oleh orang tua. Di klinik/IGD dokterpun sering menggunakan obat anti kejang yang berbentuk rectal tube, karena mudah dan praktis ketimbang obat yang harus disuntikkan. Setelah kejang teratasi dilanjutkan dengan pemberian obat penurun panassesegera mungkin, lagi-lagi yang diberikan lewat anus (seperti proris supp, propyretic supp atau dumin supp). Pemberiaan obat lewat anus pada saat pasca kejang dianjurkan karena anak biasanya tertidur ditambah lagi dengan efek obat anti kejang yang membuat anak mengantuk (efek sodasi). Bila demam tinggi sekali (hiperpireksia) apalagi sebelumnya anak diare atau muntah, anak harus dirawat dan dipasang infus untuk masukkan cairan maupun obat selanjutnya.Sebagian besar anak dengan kejang demam bisa dipulangkan dan berobat jalan. Sewaktu pulang orang tua dibekali obat panas umumnya golongan parasetamol (sanmol, panadol, tempra, dumin dsb) atau golongan ibuprofen (proris, fenris, bufect dsb) yang ditambah juga dengan obat pencegah kejang (diazepam). Obat dapat diberikan dalam puyer racikan atau terpisah berupa sirup penurun panas dan puyer anti kejang (diazepam). Bila demamnya disebabkan infeksi bakteri diberikan antibiotika. Dokter adakalanya juga membekali orang tua dengan obat anti kejang (diazepam) dalam bentuk rectal tube (nama dagangnya stezolid) dan penurun panas dalam bentuk supposotoria (proris, dumin, propyretic). Selain itu orang tua diberikan edukasi oleh dokter bila menghadapi anak yang kembali demam dengan kaitannya dengan penggunaan dan dosis obat demam yang sesuai. Banyak orang tua yang sering memberikan dosis obat panas yang kecil karena sering memakai patokan dosis obat yang lalu, karenanya jangan malu bertanya pada dokter berapa dosis obat penurun panas yang tepat sesuai berat badan anak.Dengan edukasi yang baik, diharapkan orang tua bertindak cepat ketika anaknya demam dan tidak terlambat membawa ke dokter. Apakah diperlukan obat pencegah kejang yang rutin atau cukup sewaktu anak demam saja?Pengobatan pencegahan (profilaksis) dengan anti konvulsan bertujuan mencegah kambuhnya kejang, bisa diberikan intermitten (sewaktu demam saja) atau yang diberikan rutin terus menerus. Profilaksis intermitten bisa diberikan lewat racikan obat panas dan anti konvulsan (diazepam) atau dengan anti konsulvan supp yang dimasukkan lewat anus. Bila berat badan anak kurang dari 10 kg memakai diazepam supp 5 mg tapi

Page 79: Artikel Kesehatan

bila sudah dia tas 10 kg memakai diazepam supp 10 mg. Kebanyakkan kasus kejang demam hanya butuh profilaksis intermitten atau sewaktu demam saja.Profilaksis terus menerus selama 1 tahun (sejak dari kejang terakhir) diberikan secara individual dan pada kasus tertentu saja. Obat yang sering adalah fenobarbital (luminal) atau yang makin sering dipakai sekarang karena efek sampingnya minimal adalah asam valproat ( depakene). IDAI ( Ikatan Dokter Anak Indonesia) melalui UKK Neurologi Anak memberikan rekomendasi profilaksis terus menerus pada keadaan sebagai berikut : sebelum kejang pertama sudah ada kelainan neurologik yang nyata (cerebral palsy, mikrocepali atau retardasi mental), riwayat kejang demam yang lama, kejang demam fokal dan dipertimbangkan pada anak yang mendapat kejang pertama pada usia kurang 12 bulan atau terjadi kejang multiple (2 kali kejang atau lebih) dalam satu episode demam atau kejang demam lebih dari 4 kali dalam setahun. Beberapa Tips : keadaan yang perlu diwaspadai !Beberapa hal yang perlu diwaspadai pada anak dengan kejang demam antara lain :

Munculnya demam pada anak yang pernah kejang demam. Kejang demam pertama pada anak usia kurang 12 bln, karena punya kemungkinan

berulang.

Kejang demam yang lama (15 menit) atau kejang fokal yang bisa menimbulkan gangguan otak.

Efek samping obat anti konvulsan (anti kejang) : depresi napas, gangguan fungsi hati, gangguan perilaku, gangguan intelektual dll.

Setiap anak kejang demam harus disingkirkan kemungkinan meningitis, ensefalitis tau ensefalopati karena berdampak pada prognosa (harapan kesembuhan) dan gejala sisa yang mungkin timbul.

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Page 81: Artikel Kesehatan

Dr. Rouli Nababan, SpA   (Artikel ini sudah lama sekali saya buat dan sudah saya publikasikan dalam blog pribadi, tapi melihat banyaknya pertanyaan mengenai hal ini, maka kembali saya bagikan di group Room For Children ini, semoga bermanfaat…….)   Banyak pertanyaan dari orangtua mengenai kapan waktu yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusui dan bagaimana cara menyapih yang terbaik. Menyapih (weaning) adalah suatu proses berhentinya masa menyusui yang dapat dilakukan secara bertahap atau seketika. Proses menyapih dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak menyusu pada ibunya atau bisa juga sang ibu yang berhenti menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena ketiga pihak tersebut merupakan ikatan kesatuan yang tidak dapat dilepaskan. Kenapa ayah juga terlibat? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.     Kapan anak harus disapih? Tidak ada ketentuan atau batasan khusus kapan sebaiknya anak harus disapih. WHO dan IDAI mengeluarkan kebijakan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kemudian dianjurkan untuk tetap diberikan berdampingan dengan makanan padat sampai usia 2 tahun atau lebih. Jadi tidak ada aturan baku kapan anak harus disapih. Banyak orangtua menyapih anaknya pada usia 1-2 tahun bahkan 4 tahun. Kualitas ASI setelah masa ASI eksklusif berakhir Banyak anggapan bahwa kualitas ASI pada anak berusia lebih dari 1 tahun mengalami penurunan. Hal ini sama sekali tidak benar. ASI diciptakan Tuhan sedemikian rupa, tetap kaya akan nutrisi sesuai dengan kebutuhan bayi.   Dewey KG (2001) dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1) menuliskan bahwa ASI pada tahun kedua bayi (12-23 bulan) mengandung : • 43% dari kebutuhan protein  • 36% dari kebutuhan calcium  • 75% dari kebutuhan vitamin A  • 60% dari kebutuhan vitamin C  Hal ini belum termasuk zat antibodi yang tetap dan selalu ada dalam ASI yang manfaatnya melindungi bayi dari berbagai penyakit. Jadi tidak pernah ada istilah ASI JELEK. Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak. Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit. Ini berbeda sama sekali dengan kandungan susu formula yang tidak pernah berubah.   Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa apakah ada hubungan antara usia anak disapih dengan kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang mencampuradukkan kedekatan orang tua dengan anak dengan kekurangmandirian anak. Normalnya secara psikologis pada usia penyapihan tsb anak memang membutuhkan kedekatan yang kuat dengan orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia > 1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri.      Menyapih "Person to Person", Bukan "Person to Thing" Cobalah untuk menghibur anak dengan memberikan pelukan tambahan dan pelukan saat proses penyapihan. Proses penyapihan dimulai dengan mengubah kebiasaan anak bahwa kenyamanan ada di payudara ibu dengan menggantikannya ke bentuk-bentuk emosional lain. Contohnya, dengan terus menerus memegang bayi dan berbicara kepadanya ketika saat diberi makanan padat atau susu pengganti ASI. Selain itu, orang lain, idealnya ayah, mengambil peran yang lebih besar dalam menghibur bayi. Bersiaplah untuk menyusui lebih sering lagi jika Anda melihat perilaku seperti mengamuk, marah, atau sedih pada bayi Anda. Perilaku ini dapat terjadi

Page 82: Artikel Kesehatan

jika Anda terlalu cepat menyapih. Selain itu, bayi mungkin kadang-kadang menyembur menyusui lebih sering lagi jika mereka sakit , marah, atau mengalami situasi yang baru.                                                                          Proses Penyapihan    Penyapihan bisa dilakukan secara bertahap ataupun mendadak/seketika. Proses penyapihan seketika umumnya dilakukan dalam keadaan terpaksa, misalnya ibu mendadak jatuh sakit atau harus pergi jauh sehingga tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Sedangkan penyapihan bertahap dibagi menjadi :  1. Natural weaning/penyapihan alami (tidak memaksa dan mengikuti tahapan perkembangan anak)  2. Mother led weaning (ibu yang menentukan kapan saat menyapih anaknya).  Penyapihan alami adalah cara yang paling dianjurkan. Mengapa? Karena secara psikologis, dampaknya paling ringan. Ketahuilah, pada awal proses penyapihan, anak biasanya rewel dan gelisah. Dengan penyapihan alami, semua itu bisa dihindari mengingat saat memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah semakin berkurang. Sementara dalam mother led weaning yang dibutuhkan adalah kesiapan mental ibu juga dukungan dari lingkungan, terutama ayah (suami) sebagai sosok yang dapat memberikan kenyamanan selain ibu dengan cara mengajak anak bermain. Bila sudah mantap untuk menyapih, lakukanlah penyapihan dengan sabar dan tidak terburu-buru karena sikap ibu dalam menyapih berpengaruh pada kesiapan si balita.    Persiapan penyapihan   • Suplai ASI anda akan berkurang secara bertahap seiring dengan berkurangnya bayi mengisap payudara anda. • Sesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi, susu dapat diberikan melalui sebuah cangkir atau botol. • Mulailah dengan tidak menawarkan menyusui bila anda melihat bayi anda mulai meminta menyusui, kemudian dikurangi porsinya satu kali setiap beberapa hari atau satu porsi tiap minggunya, semua tergantung pada kenyamanan ibu, dan kesediaan bayi untuk bekerja sama. • Pastikan Anda masih memberi bayi Anda banyak pelukan dan lebih banyak waktu dengan Anda. Yakinkan bayi anda bahwa dengan tidak diberikannya ASI, anda tidak mengurangi perhatian dan kasih sayang anda padanya. • Jika payudara menjadi membesar, keluarkan ASI dengan menggunakan pompa atau tangan anda. Jangan mencoba untuk mengosongkan payudara karena akan merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak lagi.         Tips apabila memang (terpaksa) harus melakukan PROSES PENYAPIHAN MENDADAK  1. Komunikasi. Bicarakan situasi yang terjadi pada anak (terutama anak di atas satu tahun). Bina komunikasi yang baik dengan anak. Ingat, seberapa kecil usia anak anda, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya.   2. Tunggulah anak sampai merasa haus atau lapar, karena biasanya pada saat itu anak dapat menerima minuman selain ASI.   3. Alihkan perhatiannya pada mainan yang ia suka sambil memberikan makanan/minuman lain sehingga anak tidak mencari-cari ASI.   4. Coba berikan susu formula yang memiliki rasa mendekati ASI. Anak usia diatas 1 tahun dapat diberikan susu UHT.   5. Hadirkan sosok pengganti ibu yang biasa membuat anak merasa nyaman saat ibu tidak bisa berada di dekatnya.     Tips dalam PROSES PENYAPIHAN BERTAHAP: 1. Sapih anak dalam keadaan sehat. Hindari saat anak sedang sakit, marah arau sedih, karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia.   2. Komunikasikan keinginan menyapih dengan pasangan. Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain itu, berbicaralah pada anak keinginan anda untuk menyapihnya walaupun kemampuan komunikasinya berlum berkembang baik, misal, “Sayang, minum susunya siang ini diganti dengan jus apel ya…. Enak loh jus apelnya, nih mami juga minum….”   3. Penjelasan logis. Jelaskan pada anak secara logis mengapa ia harus berhenti menyusu pada ibunya. Umpamanya, karena anak sudah berusia 2 tahun, sudah pintar makan nasi, buah, sayur dan sebagainya.   4. Bersikap lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena waktu selama 2 tahun sudah lebih dari cukup.   5. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dengan hal lain. Bisa dengan

Page 83: Artikel Kesehatan

membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.   6. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis.   7. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak lagi menyusu pada ibu.   8. Jangan mengoleskan obat merah/memberi plester/jamu-jamuan pada puting susu. Hal ini dapat menyebabkan keracunan pada anak. Selain itu, dampaknya, anak akan merasa ditolak oleh ibu dan merasa tidak dicintai apalagi jika ibu melakukannya dengan tiba-tiba. Efek panjangnya, anak mengalami kesulitan untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain.   9. Hindari secara tiba-tiba menitipkan anak di rumah neneknya selama berminggu-minggu, atau ke tampat pengasuhan anak setiap hari, karena proses adaptasi anak tidak cepat. Ia butuh waktu untuk merasa nyaman dengan lingkungan barunya, sebab proses penyapihan dengan cara menitipkan ke tempat lain membuat anak merasa tertekan. Ia harus beradaptasi dengan 2 hal sekaligus: kehilangan ASI dan berada pada tempat baru.   10. Jangan menyapih anak dengan mengalihkannya ke benda lain seperti empeng atau botol susu. Meski tidak ada larangan khusus, empeng atau dot berpeluang besar membuat anak jadi “malas makan”. Empeng juga berisiko membuat anak memiliki ikatan emosional yang kuat pada benda tersebut, sehingga kelak akan sulit mengubah kebiasaan mengempengnya. Selain itu bentuk anatomi gigi akan berubah menjadi maju/tonggos.   11. Hindari pemaksaan. Jika anak belum siap, ibu perlu mencari tahu penyebabnya. Mungkin ia sedang sakit atau apakah sikap ibu kurang sabar? Anak yang menolak disapih akan menunjukan reaksi kesal atau marah dengan menangis, rewel, gelisah atau lebih banyak diam.   12. Untuk menghilangkan kebiasaan menyusui sebelum tidur, anda harus memiliki rutinitas sebelum tidur atau tidur siang yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti: membaca cerita sebelum tidur, menggosok punggung dan menawarkan susu pengganti ASI, gosok gigi dan piyama.    13. Jika anak terbangun malam hari untuk minta ASI, usahakan agar ayah yang bangun untuk memberikan air putih dan mengajak kembali anak tidur dengan kata-kata yang lembut atau memberikan pelukan sampai anak tertidur. Bila Ibu yang datang menghampiri buah hati, besar kemungkinan anak akan menangis/merengek-rengek minta ASI.   14. Pegang dan peluk bayi saat anda memberinya susu botol. Cobalah untuk membuat suasana hangat dan nyaman ketika menyusui dengan botol. Jangan menyangga botol di kursi bayi atau membiarkan bayi memegang sendiri dan anda pergi. Ajak ayah, kakek, nenek dan saudara yang lain ikut serta memberi susu botol sehingga bayi dapat berhubungan dengan orang lain dan akan memudahkan anda bila akan meninggalkannya di rumah.     Bagaimana bila bayi Anda menolak botol?   Bayi mungkin akan menolak pada awalnya, sebaiknya anda tetap tenang dan mulai perlahan. Perkenalkan ujung dot dengan menyentuh bibir bayi secara perlahan. Jangan masukkan dot botol dengan paksa ke dalam mulutnya. Biarkan bayi sendiri yang menarik dot untuk masuk ke dalam mulutnya, jika bayi tampak nyaman dengan dot dari botol susunya, artinya anda sudah berhasil mengajarkan anak minum dari botol.  Pilihlah waktu untuk memperkenalkan botol ketika bayi agak lapar. Jangan mencoba botol ketika bayi pada keadaan sangat lapar karena dia cenderung menjadi marah dan frustrasi. Jangan menghabiskan waktu lebih dari 10 menit setiap kali mencoba botol sehingga bayi dan ibu tidak terlalu frustrasi.   Bagaimana jika Anda memiliki masalah dengan penyapihan? Kemunduran dalam penyapihan dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk stres, perubahan besar dalam proses makan atau kebiasaan tidur, atau penyakit. Jika terjadi kemunduran seperti itu, sebaiknya tunggu sampai situasi membaik atau penyakit sudah berakhir, kemudian proses penyapihan dapat dilanjutkan.      Semoga dengan artikel ini, ibu-ibu yang berencana menyapih bayinya dapat berjalan dengan baik dan penuh cinta…..      Dirangkum dari bebagai sumber online. Semoga bermanfaat.   Dr. Rouli Nababan, SpA  

Page 84: Artikel Kesehatan

Keterangan gambarInsert : Granuloma pusar.A.Pusar dihubungkan dengan sinus (kantong)  dan jaringan ikat  sisa yang masih berhubungan dengan usus.B.Pusar dihubungkan dengan usus melalui jaringan ikat.C.Pusat dihubungkan dengan usus dan terdapat kista ditengahnya.D.Adanya hubungan terbuka (fistel) antara  usus dengan pusar.E.Pusar dihubungkan dengan usus yang menonjol (divertikel).  GRANULOMA : si “Daging” tumbuh pada Pusar. 

dr. Hemanto SpB, SpBA  untuk RFC Sering  pada praktek sehari hari, seorang ibu membawa anaknya  ke dokter dengan keluhan adanya semacam "daging" pada pusarnya setelah  tali pusat terlepas. Pada  Room For Children juga beberapa ibu menanyakan masalah ini. Berikut ini saya akan memberikan gambaran mengenai penyakit Granuloma umbilikalis baik yang didapat ( granuloma biasa, omphalitis/infeksi) dan yang bawaan ( sisa saluran omphalomesenteric/ saluran antara usus janin ke tali pusat, serta sisa saluran Urachus yang tidak menutup/ saluran antara pusar dan kandung kemih) Apakah yang dimaksud “daging” tumbuh pada pusar ?“Daging” tumbuh pada pusar, sebenarnya bukan daging semacam otot di badan kita, tapi merupakan jaringan dibawah kulit yang tidak tertutup lapisan  epitel (kulit ari), setelah lepasnya tali pusat. Istilah medisnya dinamakan Granuloma umbilikalis. Bagaimana terjadinya Granuloma umblikalis ?Setelah lepasnya tali pusat, akan terdapat sedikit daerah di pusar yang terbuka dan belum tertutup kulit.  Kadang kadang akan tumbuh jaringan granuloma  yang mengandung jaringan ikat fibroblas dan pembuluh darah kapiler. Ukuran granuloma mulai 1 milimeter sampai dengan sekitar 10 miliimeter, seperti bertangkai (gambar*) Bagaimana mengobati  granuloma  ?Granuloma umbilikalis diobati dengan cara kauterisasi yaitu mengoleskan cairan yang mengandung “silver nitrat” yang mempunyai efek “membakar”. Bisa juga dengan obat  luar lainnya yang berfungsi menciutkan granuloma.   Bila granulomanya panjang  bisa dilakukan pemotongan dan diikat dengan benang yang diserap tubuh. Mengapa granuloma “bandel” sering kambuh lagi ?Apabila diobati dengan cairan yang mengandung silver nitrat, dan sudah dipotong tumbuh lagi atau tidak ada respon sama sekali, dipikirkan adanya hubungan dengan usus dibawahnya. Apa yang disebut Omphalitis ?Omphalitis adalah infeksi didaerah pusat, akibat adanya bakteri Staphylococcus aureus , Streptococcus  atau Clostridium tetani pyogenes, dan juga bakteri  gram negatif. Manifestasi omphalitis adalah adanya nanah di pusar dan sekitarnya ditandai kulit sekitarnya kemerahan. Bagaimana cara mengobati  omphalitis ?Selain bayi harus dirawat, diberikan obat antibotik, bila terjadi kantung nanah harus dikeluarkan (drainase). Apa penyebab granuloma yang tidak bisa hilang, setelah diobati ?

Page 85: Artikel Kesehatan

Apabila granoloma bandel  tidak bisa hilang, granuloma disebabkan kelainan bawaan lahir akibat adanya sisa saluran omphalomesenteric (saluran yang menghubungkan usus janin ke talipusat ). Lihat gambar* Bagaimana cara mengobati  granuloma akibat sisa saluran omphalomesnteric  ?Harus diputus “akarnya” dengan operasi. Apa artnya granuloma berbau feses ?Granuloma yang keluar cairan bebau feses, artinya ada hubungan antara usus dan pusat. Apa artinya grnuloma berbau pesing ? Artinya ada hubungan antara kandung kemih ke pusar, terdapat sisa saluran Urachus yang tidak menutup. sama seperti granuloma akibat sisa saluran omphalomesenteric, salurannya mesti ditutup.

Trauma Kepala Ringan 

 Penulis: Dr Irawan Mangunatmadja SpAK Jatuh adalah satu kejadian yang sering terjadi pada anak baik di dalam maupun di luar rumah. Orangtua tentunya sangat khawatir akan akibat yang terjadi, banyak pertanyaan yang timbul pada saat orangtua mengetahui anaknya jatuh, terutama bila kepla terbentur lantai. Beberapa pertanyaan yang timbul adalah: apa yang harus orangtua lakukan, haruskah segera dibawa ke Rumah Sakit. apakah perlu di lakukan pemeriksaan CT Scan kepala, apa yang harus diperhatikan setelah jatuh, apakah akan berpengaruh di kemudian hari, bagaimanakah mencegah anak jatuh?     Trauma kepala dengan luka di sekitar kepala, tidak selalu menimbulkan kegawatan. Sebaliknya benjolan di daerah samping kepala akibat jatuh ternyata dapat menimbulkan kegawatan. Oleh karenanya, diperlukan pengetahuan yang benar tentang trauma kepala ringan. Menurut American Academy of Pediatrics (1999) trauma kepala ringan didefinisikan sebagai trauma kepala dengan status mental dan neurologis pada pemeriksaan awal normal, dan tidak adanya fraktur tulang kepala pada pemeriksaan fisis. Pada keadaan ini dapat disertai kehilangan kesadaran < 1 menit, kejang singkat setelah trauma, muntah, sakit kepala dan lesu. Problem anak jatuhTidak semua orangtua mengetahui apa yang harus dilakukan saat melihat anaknya jatuh. Sebenarnya informasi yang perlu diketahui tentang anak jatuh adalah:

Posisi anak jatuh, bagian yang terbentur lantai: muka, kepala, atau bagian tubuh lainnya Apakah anak pingsan, berapa lama - Adakah benjolan di daerah kepala

Adakah patah tulang: leher, bahu, lengan, atau tungkai

Adakah sakit kepala atau muntah

Untuk mengetahui akibat jatuh, orangtua seharusnya perlu melakukan pemeriksaan: Yakinkan apakah anak sadar atau tidak: panggil namanya, goyangkan badannya. Rabalah seluruh bagian kepalanya dengan sedikit penekanan, sehingga memastikan adakah benjolan

(hematom), nyeri, atau “dekok” (fraktur kompresi) di kepala.

Bila ubun-ubun belum menutup, rabalah ubun-ubun apakah membonjol atau tidak. Ubun-ubun membonjol tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak, dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.

Gerakkan kepala, dan tangan kakinya untuk memastikan tidak ada patah tulang leher, bahu, tulang belakang atau ekstremitas.

Page 86: Artikel Kesehatan

Perhatikan dengan teliti: mata, kelopak mata, raut wajah atau senyumnya adakah perubahan?.

Pastikan penglihatannya tidak terganggu. 

Pada anak jatuh terutama dengan kepala terbentur lantai, beberapa keadaan darurat dapat terjadi: Anak tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala (perdarahan epidural, subdural),

atau akibat pembengkakan (edema) otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur. Benjolan (hematom) di kepala terutama bila terdapat di daerah samping kepala (temporal), karena

fraktur/retak tulang di daerah tersebut dapat merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala.

Terbenturnya kepala bagian belakang (oksipital) dengan keras dapat menyebabkan pembengkakan otak sehingga penglihatan menjadi terganggu atau buta dalam beberapa hari. 

Terbenturnya bagian depan kepala (frontal) dapat menyebabkan hematom di pelipis awalnya. Kadang hematom ini akan turun sehingga kedua kelopak mata atas menjadi bengkak.

Kekakuan di leher dapat disebabkan perdarahan subdural yang pada pemeriksaan funduskopi didapatkan papil edema atau perdarahan subhialoid.

Keluar cairan atau darah dari hidung dan lubang telinga.

    Bawalah segera anak ke rumah sakit bila didapatkan kelainan di atas. Tetapi bila tidak, anak dapat diobsevasi di rumah. Pengawasan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan setiap 2 -3 jam perhari sampai 3 hari setelah anak jatuh. Selama observasi anak tidak diberikan obat muntah, karena dapat menghilangkan gejala muntah yang bertambah. Bawalah anak segera ke rumah sakit bila selama observasi didapatkan:

Anak menjadi tidak sadar atau tidur terus. Anak menjadi delirium, bingung, dan iritabel.

Kejang/kelumpuhan pada wajah atau ekstremitas.

Sakit kepala atau muntah yang menetap atau semakin bertambah.

Adanya kekakuan di leher.

Timbul benjolan di kepala terutama pada daerah samping kepala (temporal).

    Di rumah sakit perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk melihat adakah fraktur tulang kepala atau perdarahan otak. Rontgen kepala saat ini tidak dianjurkan lagi. Pemeriksaan kepala dilakukan atas indikasi bila dicurigai adanya perdarahan otak dan tidak harus segera setelah jatuh. Ini disebabkan perdarahan otak dapat berlangsung sedikit demi sedikit. Anak yang mengalami perdarahan otak ringan umumnya tidak akan mengalami gangguan perkembangan di kemudian hari. PencegahanPencegahan sebaiknya dilakukan untuk menghindari anak jatuh atau terbentur kepalanya. Pencegahan dapat dilakukan:

Pada bayi <6 bulan, apabila sudah dapat berguling, taruhlah kasur di samping tempat tidur. Bila bayi sudah dapat berdiri berikan pelindung di tempat tidurnya.

Bila anak sudah dapat berlari awasi dengan ketat, jangan sampai menarik taplak meja atau pintu rak lemari.

Hindari pemakaian baby walker tanpa pengawasan. 

Jangan biarkan air seni berserakan di lantai.

Kakak jangan nakal terhadap adik, misalnya: main dorong dorongan

 KesimpulanDari uraian di atas, beberapa hal penting pada kedaruratan anak jatuh terutama bila kepala terbentur lantai:

Page 87: Artikel Kesehatan

Lakukan tindakan pencegahan anak agar tidak jatuh. Periksalah dengan teliti bila anak jatuh, terutama bila kepala terbentur lantai. 

Observasi klinis anak jatuh di lakukan selama 3 hari setelah anak jatuh. 

Bawalah ke rumah sakit bila dicurigai adanya perdarahan otak.

Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan sesuai indikasi, tidak selalu dilakukan segera setelah anak jatuh.

 *Dr Irawan Mangunatmaja, Staf Divisi Neurologi Anak Bagian Anak RSCM/FKUI  UKK Neurologi Anak PP IDAI

dr.M.Aisyi,SpA RS Kanker Dharmais Pusat Kanker Nasional, RS Sari ASih Ciputat Pertanyaan tersebut sering terlontar manakala orang tua pasien datang ke tempat praktek dokter.  Memang kanker pada saat awal sulit dikenali tetapi mudah diobati, tetapi pada saat kanker sudah stadium lanjut maka Kanker lebih mudah dikenali namun sulit diobati.  Bagaimana memperkirakan suatu benjolan adalah kanker adalah suatu pertanyaan besar bukan saja bagi orang tua namun juga bagi tenaga kesehatan. Kanker dapat mengenai bukan saja orang dewasa tetapi juga anak. Kok bisa Dok?.. nah disinilah pangkal masalahnya, penyebab Kanker pada anak umumnya belum diketahui sehingga kanker pada anak tidak dapat dicegah. Jadi apa yang bisa kita lakukan? .. meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya kanker adalah suatu langkah yg amat penting dalam menanggulangi kanker pada anak. Secara umum memang lesi-lesi jinak lebih banyak dibandingkan dengan insidens keganasan,  yg jadi masalah adalah bagaimana kita mencurigai suatu benjolan merupakan keganasan atau infeksi tanpa menyebabkan keterlambatan dan juga  tanpa melakukan sejumlah biopsi pada kasus yg tidak memerlukannya . Berikut adalah tips-tips bagaimana memperkirakan suatu benjolan yang merupakan pembesaran kelenjar getah bening adalah suatu proses keganasan atau karena penyebab lain. UkuranPada pemeriksaan yg teliti tidak jarang menemukan benjolan kecil  pada org normal. Limfadenopati yg bermakna didefinisikan sebagai 1 cm  atau lebih pada org dewasa dan 2 cm atau lebih pada anak. UmurAnak cenderung memiliki  limfadenopati yg lebih menonjol dibanding org dewasa. Secara umum adanya benjolan pada orang dewasa lebih mengkhawatirkan dibanding adanya benjolan pada anak. Penyebab limfadenopati juga bervariasi menurut usia.  Risiko keganasan lebih tinggi pada org dewasa dibanding anak atau remaja.  Metastasis kanker merupakan hal yg jarang ditemukan pada anak namun merupakan penyebab umum limfadenopati pada dewasa. Pada anak benjolan lebih dari 2 cm, foto rontgen yg abnormal, berat badan turun atau keringat malam merupakan sejumlah indikasi utk mempertimbangkan biopsi. Jika tidak ada gejala dan tanda seperti di atas, kecil kemungkinan kelainan   pada kelenjar getah bening tersebut merupakan hal yang serius. Karakteristik BenjolanBenjolan akibat infeksi biasanya nyeri dan fluktuatif serta kulit sekitarnya ada tanda-tanda peradangan. Pembesaran kelenjar getah bening karena  metastatis/penyebaran suatu Kanker biasanya  keras dan terfiksir  pada jaringan sekitarnya. Limfoma malignum dapat  teraba keras ataurubbery  tetapi umumnya tidak keras seperti batu atau terfiksasi terhadap jaringan sekitar. Lokasi BenjolanBenjolan di diatas tulang selangka (supraklavikula) hampir selalu bermakna sebagai suatu proses keganasan. Benjolan di lipat paha dan ketiak lebih sering merupakan tanda reaktif dari suatu peradangan. Sedangkan pembesaran kelenjar getah bening/ limfadenopati di leher mungkin bisa meupakan suatu limfoma (Kanker kelenjar getah bening) atau metastasis  (penyebaran) Kanker jenis lain. 

Page 88: Artikel Kesehatan

Persistence of growthBenjolan limfe yg  tetap ada selama lebih dari 4-6 minggu atau tetap tumbuh dalam 2 minggu pengamatan harus dicurigai. Kemungkinan sumber yg terlokalisirKelenjar getah bening yg mendrainage (mengaliri)  lokasi infeksi dapat membesar manakala ada infeksi. Dengan begitu pemeriksaan yg  teliti pada daerah yg didrainase sangat penting. Adanya pembesaran getah bening didaerah leher misalnya, harus dicari adakah infeksi pada  daerah kulit kepala, telinga dan tenggorokan. Infeksi sinus dan abses gigi dapat merupakan penyebab limfadenopati servikal yg tersembunyi.  Bila ada pembesaran di ketiak , harus dicari adakah infeksi pada lengan dan tangan. Bila ada pembesaran di daerah lipat paha, harus dicari adakah infeksi pada tungkai dan kaki, termasuk infeksi jamur (athlete’s foot) Bukti adanya infeksi sistemikPenyebab infeksi-infeksi lain seperti mononucleosis infeksiosa, hepatitis dan infeksi sistemik lainnya. Tentunya hal ini dilakukan oleh dokter. Riwayat penyakit dahulu dan pengobatannyaPerlu pula dilihat apakah ada riwayat pernah menderita Kanker sebelumnya, penyakit sistemik lain, paparan terhadap TBC, atau penyakit infeksi lain . Juga penggunaan obat terutama  jenis fenitoin atau hidantoin lainnya.  Demikian tips-tips untuk memperkirakan apakah   pembesaran kelenjar getah bening  adalah Kanker atau bukan. Mudah-mudahan membawa manfaat.  Konsultasikan segera dengan Dokter Spesialis Anak anda setiap kali menemukan adanya benjolan .  Sedikit “parno” untuk  mencurigai benjolan tidak apa-apa bahkan dapat menyelamatkan nyawa seorang anak. Ingat, “Kanker pada anak DAPAT diupayakan sembuh  bila ditemukan lebih dini.”

Influenza vs salesma vs rhinitis alergiBeberapa minggu yang lalu, saya berjanji menulis artikel tentang influenza dan selesma (common cold). Baru sekarang saya sempat, mohon dimaklumkan sebelumnya atas keterlambatan ketepatan janji saya. Walau hanya janji menulis tentang flu dan selesma, rhinitis alergi disertakan sekadar tambahan info. Banyak yang bingung membedakan influenza dan selesma karena gejalanya yang hampir serupa. Secara umum gejala yang ditimbulkan disebut sebagai “flu-like symptoms” atau “flu-like illness”, terdiri atas demam, batuk kering, pilek, nyeri telan, nyeri sendi, menggigil, letih, lesu, sakit kepala, tidak nafsu makan dan mual. Lalu apa bedanya? Apa perbedaan flu dan selesma dan rhinitis alergi?Virus penyebabnya jelas berbeda. Flu disebabkan oleh virus Influenza , yaitu sebuah virus yang memiliki antigen H dan N. Antigen tersebut selalu berubah menyatakan strain virus yang selalu bermutasi. Misalnya yang paling terkenal virus H5N1 yang menyebabkan flu burung. Konsep “satu virus” ini mendasari adanya imunisasi influenza. Sedangkan selesma disebabkan oleh bermacam-macam virus lainnya di luar virus influenza tadi, misalnya rhinovirus (yang paling sering), adenovirus, coronavirus dll. Kalau ditotal, kira-kira ada sekitar 200 macam virus penyebab selesma. Oleh karena itu tidak ada pengobatan spesifik terhadap selesma dan tidak ada vaksinnya juga karena banyaknya jumlah virus penyebab.  Karena merupakan suatu infeksi, maka keduanya menular. Bisa lewat percikan bersin/batuk atau kontak dengan tangan yang sakit atau dengan benda-benda lain yang tercemar virus, karena untuk beberapa saat virus2 tersebut bisa hidup di udara luar. Secara umum , seseorang bisa mendapatkan selesma atau flu sekitar 3-4 kali pertahun. Sedangkan untuk rhinitis alergi, dari namanya saja sudah jelas bahwa penyebabnya adalah alergi, suatu kondisi imunologi sehingga tidak menular. Lalu bagaimana membedakan secara klinis?Sebenarnya sulit untuk menyebutkan seseorang secara pasti terkena influenza atau selesma. Kata kuncinya adalah, influenza selalu menunjukkan gejala dengan intensitas yang lebih berat dibanding selesma. Selesma jarang memiliki komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi bakteri sekunder dan hampir tidak pernah membutuhkan perawatan di RS.  Biasanya pula selesma hanya menimbulkan gejala ringan seperti sakit

Page 89: Artikel Kesehatan

tenggorok ,hidung meler atau tersumbat. Sedangkan influenza lebih jelas menunjukkan gejala-gejala sistemik (menyeluruh), seperti nyeri sendi dan lesu yang lebih nyata. Virus influenza juga lebih berpengaruh ke saluran cerna anak karena sistem kekebalan di ususnya yang belum terlalu matang sehingga menimbulkan gejala pencernaan, seperti diare dan muntah. Rata-rata selesma membaik dalam tiga – lima hari, sementara influenza terkadang butuh waktu lebih lama antara 7-10 hari, bahkan bisa sampai 3 minggu. Walaupun virus influenzanya sudah tidak ada di dalam tubuh, namun gejala umumnya masih sering tersisa untuk beberapa saat. Membedakan secara pasti tentu dengan pemeriksaan serologi virus yang tidak direkomendasikan dalam praktik sehari-hari, kecuali bila sedang terjadi wabah influenza mematikan. Rhinitis alergi tidak disertai demam atau gejala-gejala umum, hanya hidung yang mampet, meler, atau bersin-bersin. Bisa terjadi bertahun-tahun lamanya bila pencetusnya tidak dihindari. Di negara empat musim, pada saat musim semi, banyak timbul rhinitis seasonal (musiman) karena banyaknya serbuk bunga yang beredar. Bagaimana pengobatannya?Tidak ada terapi spesifik untuk flu dan selesma. Semua pengobatannya bersifat simptomatis karena pada dasarnya flu dan selesma adalah penyakit yang self-limiting (bisa sembuh sendiri), perkecualian bila wabah flu mematikan sedang beredar. Berkumur dengan air garam sangat membantu sebagai pertolongan pertama karena akan membilas lender dan virus yang ada di tenggorokan. Tidak menyenangkan memang, apalagi buat anak-anak, tapi berkumur merupakan terapi yang efektif dan cukup membantu melegakan gejala. Pemberian larutan garam tetes pada hidung juga cukup membantu pengenceran lender bagi bayi. Obat penurun panas, dekongestan dan pengencer dahak dapat diberikan bila gejala sangat mengganggu , namun tentu dengan kehati-hatian dokter mengingat banyak penelitian yang menemukan bahwa obat pilek dan batuk sebenarnya tidak terlalu efektif. Minum banyak cairan dan istirahat juga wajib hukumnya. Pada kondisi khusus wabah, ada beberapa obat anti virus seperti Tamiflu yang dapat membantu, karena obat tersebut akan menghambat reproduksi virus dan memperpendek waktu sakit. Syarat khusus diperlakukan yaitu harus diminum dalam 48 jam pertama. Antibiotik tidak diperlukan karena penyebabnya adalah infeksi virus, namun apabila diduga telah terjadi infeksi sekunder akibat bakteri, maka antibiotik akan diberikan. Yang terpenting adalah mencegah tertular. Sedangkan untuk rhinitis alergi, tentu hilangkan pencetusnya, entah dari makanan, debu, tungau, dingin, dll. Bila alergi mengganggu, dokter akan memberikan anti histamine untuk mengurangi gejala. Bagaimana mencegah penularan flu dan selesma?Mudah kok, cuci tangan secara teratur, berkumur setelah bepergian, tutup mulut dan hidung bila bersin/batuk, pakai masker bila sedang sakit atau ada yang sakit di sekeliling kita serta tidak berbagi peralatan makan dengan orang lain. Hal-hal sederhana yang kadang terlupakan. Imunisasi influenza dianjurkan sejak usia 6 bulan – 18 tahun atau pada wanita hamil, lansia dan orang dengan kondisi sistem imun yang tertekan (misalnya pasien kemoterapi). Apakah akan mencegah 100%? Tentu tidak, tetapi bila wabah flu mematikan sedang beredar, yang mendapat imunisasi tidak akan jatuh ke kondisi berat.  Semoga bisa menjawab kebingungan ibu/bapak sekalian. Kalau masih bingung….yuuk pegangan ^-^ (*nyodorin tiang*)  Catatan : Artikel ini dibuat sebagai makalah kesehatan awam umum, bukan untuk referensi kedokteran.-RP-150611- Sumber :

1. 1.      Brook I, Steele RW. Pediatric Influenza.http://emedicine.medscape.com/article/972269-overview#a0104

2. 2.      Doer SE, Schiel WC. Common cold.http://www.medicinenet.com/common_cold/article.htm

3. 3.      CDC. Q&A Cold vs Influenza. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/coldflu.htm

DEVELOPMENTAL COORDINATION DISORDER Oleh Dr Luh Karunia Wahyuni, SPRM 

Page 90: Artikel Kesehatan

Tujuan :1. Mengetahui definisi Developmental Coordination Disorder (DCD)2. Mengetahui kriteria diagnostik DCD3. Mengetahui prinsip dan pilihan terapi pada DCD Eksplorasi lingkungan melalui bermain akan mengasah dan mengarahkan anak pada pengetahuan mengenai persepsi jarak antara dirinya dengan benda lain, persepsi atas/bawah, naik/turun, tinggi/rendah, jauh/dekat, arah kanan/kiri, maupun depan/belakang. Keterampilan persepsi ini nantinya akan digunakan untuk mempelajari keterampilan akademis dasar. Artinya, perkembangan motorik mempengaruhi perkembangan intelektual dan sosio-emosional. Perkembangan sosial dan emosional terjadi melalui interaksi dengan orang lain melalui bahasa tubuh, permainan dan percakapan. Melalui ini, konsep dan kepercayaan diri berkembang. Anak yang percaya diri dalam bergerak akan mengembangkan citra diri yang baik sehingga a akan mencoba gerakan lain dan mengeksploitasi area yang baru tanpa terasa terancam dengan kegagalan.Oleh sebab itu, dapat terlihat bahwa keterampilan gerakan merupakan dasar dari keterampilan belajar sehingga dengan adanya keterbatasan atau gangguan keterampilan gerak, seperti pada kasus Developnetal Coordination Disorder (DCD) maka masalah akan meningkat dan meluas seiring dengan bertambahnya usia anak. Seorang anak menilai performa motoriknya dengan membandingkan dengan anak seusianya. Ia dapat melihat anak lain mencoba keterampilan baru yang belum pernah dicobanya dan akan menggunakan hasil obsevasinya untuk mencoba sendiri keterampilan tersebut. Di pihak lain, anak dengan DCD akan melihat bahwa teman-temannya bisa lebih mdah melakukan sesuatu dibanding dirinya. Hal ini akan mengakibatkan turunnya harga diri dan kepercayaan diri lebih jauh lagi. DefinisiDalam sebuah kesempatan, seorang bu bercerita “Saya sudah menemui dua orang psikolog pendidikan, satunya berkata anak saya menderita Dispraksia, bukan Disleksia, sementara yang lain berkata anak saya menderita Disleksia, bukan Dispraksia. Saya juga menemui dokter spesialis rehabilitasi medik yang berkata bahwa anak saya tidak menderita Dispraksia, dan seorang dokter spesialis anak yang berkata demikian. Dokter bedah ortopedi mengaakan bahwa anak saya memiliki hipermobilitas sendi sementara dokter lain berkata tidak demikian. Jadi, istilah apa yang tepat untuk anak saya ini? Ini kondisi yang sangat membingungkan.” Contoh kasus di atas merupakan contoh sederhana untuk menggambarkan kebingungan akan diagnosis DCD atau istilah yang akan digunakan oleh berbagai pihak. Sejarah mencatat terdapatnya peningkatan jumlah anak yang memiliki masalah dalam merencanakan dan melakukan tindakan dengan komponen keterampilan motorik. Mereka dideskripsikan memiliki ‘disfungsi persepsi motorik’, ‘disfungsi integrasi sensori’, ‘defisit dalam atensi, persepsi dan kontrol motorik (DAMP)’, dispraksia perkembangan, atau clumsy child syndrome. Walaupun kondisi ini pertama kali dikenal awal tahun 1990-an, namun kewaspadaan mengenai keadaan ini baru meningkat akhir-akhir ini berdasarkan bukti bahwa prevalensnya sekitar 5% dari anak sekolah usia primer. American Phychiatric Association / APA pada tahun 1994 dan WHO mengklasifikasikan sindrom keterampilan pergerakan yang berbeda ini sebagai gangguan koordinsi perkembangan (developmental coordination disorder, DCD). Dalam konsensus internasional yang ditujukan untuk mendiskusikan berbagai label yang berbeda ini, akhirnya definisi DCD diterima oleh para peneliti dan klinisi. Jadi, istilah DCD baru umum dikenal setelah publikasi dari Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder 4th Edition (DSM IV) pada tahun 1994, yang mana menurut kriteria DSM IV-TR tersebut, DCD didefinisikan sebagai kondisi di mana seorang anak memiliki koordinasi motorik buruk yang mengganggu pencapaian akademis atau aktivitas sehari-harinya, namun memiliki IQ yang normal dan tidak memiliki kondisi medis umum atau gangguan perkembangan pervasif lainnya. Dengan kata lain, DCD merupakan specific learning difficulty, sebagai bagian dari spectrum of difficulties, yang mencakup berbagai kelainan lain seperti diskalkulia, disgrafia, attention deficit and hiperactivity disorder (ADHD), Asperger’s syndrome, disleksia, DAMP dan lain sebagainya, yang kadang tumpang tindih satu sama lain. Sangat sedikit anak yang memiliki bentuk ‘murni’ dari kondisi tersebut dan cenderung memiliki campuran dari berbagai kesulitan tersebut. Prevalens

Page 91: Artikel Kesehatan

Developmental Coordination Disorder ditemukan pada sekitar 5% dari populasi dengan perbandingan antara lelaki dan perempuan adalah 4-7 : 1. Perbedaan jenis kelamin ini cenderung konsisten, namun perbandingannya menyempit pada masa dewasa. EtiologiTidak banyak penelitian yang mencari tahu penyebab dari DCD. Namun demikian, tampaknya ada gabungan antara faktor genetik dan lingkungan (multifaktorial) pada anak dengan sekumplan gejala yang timbul. Developmental Coordination bukan merupakan suatu penyakit, namun lebih kepada sekumpulan gejala yang secara bersama-sama dapat menegakkan diagnosis. Faktor risiko lain yang diketahui misalnya usia gestasional yang kurang dan berat lahir rendah. Kriteria diagnostik DCDKriteria diagnostik DCD tercantum dalam DSM IV Sourcebook American Phyciatric Association and Statistical Manual (DSM-IV). Gambaran penting dari DCD adalah adanya gangguan yang jelas pada perkembangan koodinasi motorik (kriteria A). Diagnosis dibuat hanya bila gangguan ini secara signifikan mengganggu pencapaian akademik atau kegiatan sehari-hari (kriteria B).Diagnosis DCD ditegakkan bila kesulitan koordinasi tersebut bukan karena kondisi medis keseluruhan (seperti palsi selebral, hemiplegi atau distrofi otot) dan tidak memenuhi kriteria gangguan perkembangan pervasif (kriteria C). Jika retardasi mental ditemukan, kesulitan motorik didapati berlebihan pada mereka yang berhubungan dengan hal ini (kriteria D). Developmental Coordination harus dibedakan dari diagnosis bandingnya, yakni gangguan motorik akibat kondisi medis menyeluruh. Masalah dalam koordinasi bisa berhubungan dengan gangguan neurologis spesifik (seperti palsi selebral, lesi progresif dari serebelum), namun pada kasus ini ada gangguan saraf yang pasti dan temuan abnormal pada pemeriksaan neurologis. Jika terdapat retardasi mental, DCD dapat didiagnosis hanya bila kesulitan motorik yang ada tampak sangat berlebihan. Diagnosis DCD tidak diberikan jika kriteria sesuai gangguan perkembangan pervasif. Individu dengan ADHD bisa terjatuh atau menjatuhkan sesuatu, namun hal ini lebih disebabkan gangguan konsentrasi dan impulsif dibanding gangguan motorik. Jika kriteria dari keduanya terpenuhi, kedua diagnosis ini dapat ditegakkan. Gambaran DiagnostikSesuai kriteria yanga tercantum dalam DSM IV Sourcebook American Phyciatric Association and Statistical Manual (DSM-IV) di atas, maka ringkasan gambaran diagnostik dari DCD adalah sebagai berikut :A. Performa kegiatan sehari-hari yang membutuhkan koordinasi motorik, jauh di bawah yang diharapkan, sesuai usia dan intelegensia yang terukur. Hal ini bisa dilihat dengan keterlambatan yang nyata dalam pencapaian tolak ukur motorik (berjlan, merangkak, duduk), menjatuhkan benda, kecanggungan, performa buruk dalam olahraga atau menulis.B. Gangguan pada kriteria A secara signifikan mengganggu pencapaian akademis atau aktivitas sehari-hari.C. Gangguan tidak disebabkan oleh kondisi medis umum (seperti palsi selebral, hemiplegia atau distrofi otot) dan tidak memenuhi kriteria dari gangguan perkembangan pervasif.D. Jika ada retardasi mental, kesulitan motorik tampak berlebihan pada yang memiliki retardasi mental. Manifestasi gangguan ini bervariasi pada berbagai usia dan tingkat perkembangan. Sebagai contoh, anak yang lebih kecil bisa menunjukkan kecanggungan dan keterlambatan dalam mencapai tolak ukur perkembangan motorik (misalnya berjalan, merangkak, duduk, mengikat tali sepatu, mengancing baju, dsb). Anak yang lebih besar bisa memperlihatkan kesulitan dalam aspek motorik dalam enyusun puzzle, membangun mainan, bermain bola, atau menulis. Orang dewasa mungkin memiliki lebih sedikit kesulitan motorik halus, namun tetp memiliki kesulitan dalam hal tulisan dan organisasi.Anak dengan gangguan koordinasi cenderung memiliki :1. Sensitivitas visual motorik yang kurang2. persepsi visuall yang tidak stabil, dan3. kurangnya sensitivitas terhadap perubahan frekuensi suara keadaan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk :• Menentukan kecepatan- Seberapa cepat merek bergerak dalam hubungannya dengan benda dan orang di sekitar mereka- Seberapa cepat sebuah benda (bola, misalnya) bergerak ke arah mereka • Menentukan jarak- Memperkirakan seberapa jauh jarak lantai ketika mereka meloncat dari atas

Page 92: Artikel Kesehatan

- Bagaimana merencanakan pergerakan untuk loncat keluar masuk lingkaran- Bagaimana melempar dan menendang dengan akurat ke sasaran- Bagaimana bergerak dengan aman di antara benda-benda tanpa menabrak atau jatuh• Fokus pada kegiatan- Kesulitan konvergensi bisa berdampak pada pandangan ganda, membuatnya lebih sulit untuk mengetahui di mana letak orang/benda lain• Respon cepat terhadap instruksi verbal- Mengikuti instruksi untuk mengubah arah- Mengikuti bunyi/irama dengan gerakan, seperti mengambil peran dalam marching band, atau melakukan gerakan sebagai respon terhadap irama. Gambaran Kunci DCD -Perkembangan dini, pada umumnya terlambat mencapai tolak ukur perkembangan (developmental milestone), misalnya duduk, berjalan dan berbicara.-Karakteristik fisik, saat masih bayi, lebih memilih tengkurap dibanding berbaring karena tonus otot yang rendah. Tonus yang ebih rendah ini mengakibatkan kesulitan untuk duduk tegak di kursi atau duduk dengan nyaman di lantai saat mendengarkan cerita. Anak terlihat mudah terusik karena ia lebih berkonsentrasi pada mempertahankan keseimbangan dibanding mendengarkan pelajaran. Selanjutnya, anak akan berdiri dalam posisi punggung melengkung (curved spine) untuk mendapatkan stabilitas yang lebih baik sehingga akan mengakibatkan masalah punggung sekaunder pada masa dewasa.-Kelenturan ligament (ligament laxity), beberapa anak menunjukkan fleksibilitas sendi yang berlebih dan lebih memilih duduk dengan posisi “W” saat menonton televisi. Instabilitas dari pinggul dan bahu mereka menyebabkan kesulitan koordinasi.-Keseimbangan dan koordinasi, kesulitan dalam menjaga keseimbangan dan koordinasi saat berlari, melompat, menendang bola, dan berdiri dengan satu kaki.-Integrasi bilateral, anak mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan kedua sisi tubuhnya. Kesulitan dalam menggunakan alat makan, tulisan atau berpakaian. Mengendarai sepeda mungkin lebih sulit karena mengintegrasikan gerakan mengayuh pedal dan mempertahankan keseimbangan. Hal ini lebih terlihat saat permukaannya bervariasi, seperti di atas rumput.-Genggaman dan ketangkasan, kesulitan memegang dan memanipulasi obyek yang kecil, mengancing pakaian, memegang dan menggunakan pensil atau gunting. Anak akan mengubah posturnya untuk memperoleh keseimbangan dan kontrol tubuh untuk melakukan keterampilan motorik halus, atau mempertahankan tubuhnya dalam satu posisi tertentu sehingga ia bisa stabil dalam melakukan tugas-tugas kecil. Ia mungkin tidak terlihat jelas pengguna tangan kanan atau kiri, karena ia bisa menggunakan tangan manapun yang lebih dekat untuk mencapai sesuatu.-Kontrol memegang pensil, menulis dan menggambar, anak menghindari tugas menulis dan menggunakan berbagai teknik distraksi untuk melakukannya. Tulisannya biasanya sulit dibaca, khususnya jika menulis dengan cepat. Tulisannya bervariasi dalam hal ukuran dan kualitas, dari awal sampai akhir halaman. Huruf-huruf bisa terletak di atas atau di bawah garis yang ada.-Kesulitan perseptual, bisa dalam hal persepsi auditori, menganggap suara berisik di dalam kelas sangat mengganggu. Keterampilan dalam mendengar biasanya buruk dan anak meminta pengulangan instruksi. Kesulitan persepsi visual menyebabkan masalah dalam menulis, mengikuti bacaan, dan menuruni tangga. Sselain itu, anak juga mengalami kesulitan menyalin tulisan dari papan tulis dan membutuhkan bantuan jari untuk mengikuti tulisannya. Ia bisa juga kehilangan jejak saat membaca dan menyimak hal-hal yang disampaikan oleh gurunya.-Organisasi pekerjaan/tugas, bermasalah dalam mencatat pekerjaan rumah, seringkali kehilangan barang-brang miliknya, dan mengingat urutan tugas.-Konsep waktu, biasanya terlambat mengerjakan tugas, terlambat hadir atau menanyakan waktu berulang kali. Selain berbagai gambaran kunci di atas, terdapat pula kesulitan lainnya seeti membaca, berhitung, kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi, keterlambatan bercakap-cakap dengan jelas, terdapat masalah dalam bahasa resptif dan ekspresif, konsentrasi dan atensi, serta kepercayaan diri. TerapiTerdapat berbagai pendapat yang berbeda mengenai kapan memaulai intervensi, namun lebih cepat lebih baik untuk memastikan anak tidak kehilangan kepercayaan dan harga dirinya. Hal ini akan membantu mengurangi masalah perilaku dan membantu anak untuk berhasil dalam hal fisik, sosio emosional dan akademis. Seorang anak mulai membandingkan dirinya dengan teman sebayanya pada usia 6- tahun, jadi penting untuk memulai

Page 93: Artikel Kesehatan

intervensi sebelum masa ini, namun pada hakekatnya tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai intervensi. Penting untuk mempertimbangkan usia anak ketika memutuskan jenis terapi. Anak di bawah usia 3 tahun mungkin sulit mengikuti terapi formal yang terstruktur, jjadi penting untuk memastikan anak menganggap terapi ini menyenangkan sehingga ia dapat merasa berhasil. Berbagai metode terapi yang berbeda dapat dilakukan dalam intervensi anak dengan DCD, di antaranya : Pencapaian KeterampilanSetelah disfungi area spesifik ditemukan pada saat pengkajian, lalu direncanakan program terapi spesifik untuk meningkatkan keterampilan individu pada area tersebut, misalnya anak dengan masalah pada keterampilan motorik kasar. Kesulitan anak mungkin timbul akibat kurangnya pengalaman atau maturasi yang lambat. Sensori IntegrasiTerapi ini berorientasi pada anak dengan menciptakan lingkungan sensori di mana anak bisa secara aktif mengekplorasi keterampilan baru. Terapi ini akan membantu mengkoordinasikan kedua sisi tubuh, meningkatkan organisasi dan mengembangkan citra diri dan rasa percaya diri. Teknik yang dipakai mencakup input vestibular, propriosptif dan taktil. Perseptuo-motorikMetode ini melibatkan urutan latihan di mana anak mengulang-ulang tugas yang diberikan sampai ia kompeten melakukannya. Latihan lalu ditingkatkan dengan memberikan tugas yang lebih kompleks. Program ini berbasis keterampilan visual-perseptual, tugas mencakup tugas spasial, koordinasi mata-tangan, konsistensi, dan bentuk. NeurodevelopmentalIni merupakan bentuk intervensi yang berhubungan dengan tatalaksana palsi selebral. Dengan menghambat tonus yang meningkat melalui handling dan positioning, kita memfasilitasi pola normal dari pergerakan. Terapi psikomotor (Naville)Dalam terapi ini, koordinasi yang buruk diperkiranakn sebagai akibat masalah fisik, sosial dan psikologis. Metode ini mencakup latihan keteramilan motorik kasar, disosiasi, koordinasi dan relaksasi, kesadaran akan waktu dan ruang, serta latihan memori visual. Sensitivitas kinestetikSensitivitas kinestetik dideskripsikan sebagai kemampuan otak untuk mengetahui posisi dan pergerakan anggota tubuh ang merupakan salah satu faktor dalam kontrol perilaku motorik. Anak dilatih berbasis kegiatan kehidupan sehari-hari selama 2 minggu untuk meningkatkan kewaspadaan kinestetik mereka. Uji ini digunakan bersamaan dengan program motorik umum untuk meningkatkan keterampilan motorik anak. The Lee methodTujuan utama metode ini adalah meningkatkan stabilitas proksimal untuk memberikan titik fiksasi, meningkatkan keercayaan dan harga diri, koordinasi (baik mata-tangan, dan mata-kaki), memori, keterampilan merencanakan dan organisasi. Latihan khusus diberikan untuk meningkatkan otot, sementara aktivitas dan permainan diberikan untuk meningktakan keterampilan. Penekanan terapi ini aalah membuat hal ini menyenangkan, memastikan bahwa keterampilan dipecah sampai tingkat di mana anak bisa mengerjakannya sebelum membangunnya lagi. Tujuannya adalah membantu tiap anak mencapai keterampilan sesuai usianya.terapi mencakup 1 sesi/minggu selama 8 minggu, yang dibantu dengan 2 program rumah, masing-masing selama 4 minggu untuk memastikan bahwa anak tidak merasa bosan dengan latihan dan aktivitas tersebut. Bentuk terapi paling popularBentuk intervensi yang paling popular adalah pencapaian keterampilan, neurodevelopmental, sensori integrasi, perseptuo-motorik dan metode Lee. Bentuk berbagai intervensi ini memiliki dsar teori yang berbeda dan terapis harus memahaminya dan mendapatkan latihan yang tepat sebelum menerapkannya.Karena tiap anak berbeda, begitu pula dengan responnya, terapis harus mampu untuk menentukan terapi mana yang sesuai untuk masing-masing anak. Pengkajian tidak selalu berarti seorang anak akan diterapi, melainkan menentukan kebutuhan mereka untuk diintervensi. Anak engan masalah yang mengganggu fungsinya sehari-hari, yang depresi, cemas, stress dan

Page 94: Artikel Kesehatan

menarik diri, jelas membutuhkan pertolngan, baik oleh orangtua, guru, terapis wicara/okupasi/fisioterapis, dokter, psikolog. Perlu diingat bahwa pengkajian awal dan follow up tetap harus dilakukan oleh dokter yang berkompeten. Selain itu, perlu untuk menentukan kelompok anak mana yang akan berespon baik dalam terapi, kelompok dengan keterampilan yang meningkat melalui latihan, kelompok paling tepat untuk sensori integrasi, dan kelompok anak di mana terapi bukan merupakan jawabannya. Beberapa anak mungkin lebih mendapat manfaat dari pendekatan umum dibanding program terapi spesifik. Jika dalam 4 minggu tidak ada perubahan, perlu ditinjau kembali mengenai diagnosis, pengkajian dan keakuratan interpretasi, serta modifikasi apa yang diperlukan. Saran praktis yang dapat membantu anak1. Bayi sebaiknya bermain pada bagian depan tubuhnya untuk memicu stabilitas bahu dan panggul, duduk saat berbicara, dan berbaring saat tertidur.2. Bekerja dalam gerakan yang kasar sebelum yang halus; seperti petak umpet, merangkak, mengecat dengan kuas besar, menulis dengan kapur pada ubin karpet.3. Liht lingkungan dan pastikan lingkungan itu sesuai bagi anak dan orang dewasa, misalnya gelas yang tidak akan tmpah ujungnya, gunting yang dapat digunakan si anak, bantuan menulis seperti penggunaan komputer, dan penggunaan alat pengatur waktu untuk membantu anak dalam hal konsep waktu.4. Pertahankan harga diri anak dengan mencoba berbagai hobi seperti berenang, yoga, mengendarai kuda, dan fotografi.5. Jangan bebankan latihan tambahan pada anak ketika dia tampaknya mulai lelah.6. Tanyakan apa yang mengganggunya dan apa yang perlu dibantu.7. Bantu anak agar lebih terorganisir, pastikan setiap benda dinamai dan tempat penyimpanannya mudah digunakan.8. Pastikan bahwa anak duduk dengan nyaman, namun stabil secara postural dengan kaki berpijak pada lantai dan menghadap tugasnya.9. Cobalah untuk melatih keterampilan sosial sehingga anak memiliki hirarki perilaku dan mengetahui apa yang harus dilakukan dan kapan.10. Gunakan instruksi visual daripada auditori untuk menyampaikan pesan, jangan ragu untuk mengulang dan periksa apa anak sudah mengerti.11. Gunakan bahasa yang sangat sederhana12. Selalu demonstrasikan kegiatannya terlebih dahulu oleh anda sendiri atau minta anak yang kompeten untuk keterampilan tersebut.13. Pecahkan kegiatan menjadi sasaran kecil yang mudah dicapai.14. Pastikan bahwa setiap keterampilan dipelajari secara terpisah sebelum mengkombinasikannya dan anak harus mampu memiliki keseimbangan (kedua kaki menpak lantai) kemudian pada tiap kaki (lebih dari 5 detik) sebelum melompat, saat keterampilan ini dipelajari terpisah. KesimpulanDevelopmental Coordination Disorder ini bukan merupakan suatu penyakit, tidak memiliki kondisi medis umum atau gangguan perkembangan pervasif lainnya, tapi sebuah kondsi seorang anak memiliki kesulitan koordinasi motorik yang mengganggu aktivitas sehari-harinya atau pencapaian akademis. Melalui pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai DCD, kondisi ini dapat didiagnosis dan ditangani sejak dini sehingga implikasi lebih lanjut dapat dicegah.

Anemia

Dr M Muchlis SpAKlinik Anak RS TNI AU Abd Saleh, Malang, Ibu Inul mempunyai seorang anak laki-laki usia 8 tahun yang kondisinya sudah cukup lama menggayut pikirannya.Anak yang bernama Adam itu tampak kurus, tidak seperti anak seusianya, berat badannya 19 kg saja. Makanannya itu lho, suka pilih-pilih dan banyak makanan yang sebenarnya bergizi tinggi yang tidak disukanya. Sayur-sayuran dan buah tidak doyan, hati dan daging juga tidak teralu suka, yang rutin hanya susu tapi cuma 2 kali sehari. Makan sehari hari seringnya cuma 2 kali, diluar itu dia tahan lapar. Kalaupun ada makanan lain yang bisa masuk paling hanya makanan ringan saja. Hal ini sudah berlangsung hampir 2 tahun ini. Bu Inul tambah risau karena belakangan Adam terlihat kurang bergairah, sering mengeluh pusing dan lemas, juga merasa cepat lelah. Prestasi beljar di sekolah belakangan menurun, gurunya bilang Adam agak sulit

Page 95: Artikel Kesehatan

menangkap pelajaran.  Kalau diperhatikan lebih seksama Adam tampak kelihatan pucat. Karenanya, bu Inul segera membawa ke seorang dokter anak untuk diperiksakan lebih lanjut. Setelah mewawancara bu Inul dan juga Adam, dokter memeriksa fisik Adam ,kelopak mata bawah dibuka dan diperhatikan benar dilanjutkan pemeriksaan fisis lain. Dokter memberitahukan bu Inul kalau Adam memang pucat yang merupakan gejala anemia, juga diberitahukan setelah dokter memplot di grafik berat  badan, Adam termasuk gizi kurang. Untuk menelusri lebih lanjut, mak dokter memberikan pengantar untuk pemeriksaan lab untuk memeriksa darah lengkap, morfologi darah dan kadar besi dalam darah. Kuat dugaan Adam menderita anemia defisiensi zat besi... Ilustrasi kasus diatas menggambarkan seorang anak dengan masalah anemia yang dialaminya. Kebanyakanan anemia di Indonesia adalah anemia defisiensi khususnya anemia defisiensi zat besi dan asam folat. Masalah gizi pada anak masih sering ditemui, karenanya anak yang pucat tanpa ada dugaan penyebab lain, maka besar kemungkinan dia anemia defisiensi.Anemia sendiri banyak faktor penyebabnya dan penanganan anemia disesuaikan dengan penyebab masing-masing. Apa yang dimaksud dengan anemia ?Anemia sebenarnya bukan penyakit, tapi anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah berkurang atau kadar hemoglobin seseorang kurang dari normal. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai penyebab dan tugas seorang dokter untuk menelusurinya.WHO membuat kriteria anemia pada anak sebagai berikut : pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun bila kadar Hb < 11g/dl, umur 6-14 tahun bila Hb < 12 g/dl dan usia diatas 14 tahun bila Hb < 13 g/dl. Dengan melihat kriteria diatas, maka anemia bukan sekedar masalah volume darah, sebab bisa saja volume darah seseorang normal tapi bila kadar Hb kurang dari normal tetap dikatakan anemia. Dapatkah dijelaskan lebih lanjut tentang hemoglobin dan apa fungsinya ?Hemoglobin adalah bahan yang ada dalam sel darah merah manusia yang bertugas mengikat oksigen yang berasal dari paru-paru untuk didistribusikan  ke seluruh jaringan tubuh. Hemoglobin ini dibuat di dalam sumsum tulang sebagaimana halnya komponen darah yang lain. Pembuatan hemoglobin ini membutuhkan berbagai protein, mineral dan zat lainnya untuk mematangkan pembentukan sel darah merah.Kadar hemoglobin yang rendah mengakibatkan kemampuan transportasi oksigen ke berbagai organ menjadi terganggu dan akibat yang jelas bagi anak adalah terganggunya pertumbuhan disamping akibat yang lain. Ada berapa jenis anemia dan apa penyebabnya ?Ya, ada beberapa jenis anemia yang dikaitkan dengan faktor penyebabnya. Pertama : anemia yang disebabkan karena terdesaknya sistim eritropoitik (sistim pembentukan sel darah merah) oleh sel-sel ganas pada kasus lekemia (dikenal sebagai kanker darah). Kedua : anemia defisiensi, terjadi karena kurangnya pembentukan sel darah merah  akibat kurangnya bahan-bahan yang diperlukan seperti protein, zat besi, asam folat dan mineral lain. Di Indonesia yang tersering adalah anemia defisiensi besi dan defisiensi asam folat. Ketiga : anemia hemolitik, karena terjadinya proses hemolisis (pemecahan sel darah merah) secara berlebihan dalam pembuluh darah. Penyebab hemolisis bisa karena kelainan bawaan pada sel darah merah spt thalasemia, anemia sel sabit, sferositois dan kekurangan enzim untuk mempertahankan metabolisme sel darah merah. Faktor di luar eritrosit terjadi karena kasus keracunan (misal bisa ular), infeksi  (seperti pada malaria atau sepsis) dan reaksi imunologik  seperti pada ketidakcocokan golongan darah dan reaksi transfusi darah. Keempat :anemia aplastik,  terjadi karena sumsum tulang sebagai ‘pabrik’ tidak mau bekerja membentuk sel darah merah dan sel darah yang lain. Keadaan ini disebabkan oleh  infeksi yang berat, intoksikasi obat-obatan dan logam tertentu. Kelima : anemia pasca perdarahan, kekurangan sel darah merah akibat perdarahan baik perdarahan terbuka yang dapat kita lihat (seperti pada kasus trauma)  maupun perdarahan tersembunyi seperti pada perdarahan saluran cerna (polip anus, divertikulosis) dan infeksi cacing tambang.Dari berbagai jenis anemia yang tersering adalah anemia defisiensi besi yang terjadi pada anak dengan masalah gizi yang manahun (kronis). Selain itu anemia hemolitik karena thalasemia cukup sering kejadiannya di Indonesia. Gejala apa yang timbul pada anak dengan anemia ?Yang pertama terlihat pada anak anemia adalah gejala pucat. Pucat ini dapat dilihat dari kelopak mata bagian dalam, muka, bibir, telapak tangan dan penampang kuku. Anak juga akan sering mengeluh pusing, lemas, tidak bergairah dan cepat merasa lelah. Kerena kondisi demikian anak jadi malas belajar, sering terkantuk-kantuk di kelas, dan tak bisa konsentrasi dalam menerima pelajaran. Anak dapat mundur prestasi belajarnya bahkan sampai tidak naik kelas. Selain itu anak juga menurun daya tahan tubuhnya. Anak mudah sakit-sakitan dan bila berlangsung lama, pertumbuhan anak dapat terganggu. Pada pemeriksaan fisis, seorang anak yang anemia

Page 96: Artikel Kesehatan

karena lekemia,, selain pucat didapatkan juga pembesaran organ hati dan limfa (organomegali). Demikian pula pada anemia karena thalasemia, dapat terjadi pembesaran organ terutama limfa (splenomegali).Bila menemukan anak dengan kondisi seperti ini, segera periksakan kadar Hemoglobin (Hb) dan dilanjutkan dengan penelusuran kemungkinan penyebabnya.Untuk kepentingan penelusuran tersebut, pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya dapat semakin banyak seperti pemeriksaan kadar besi dalam darah (serum iron),  morfologi darah, analisa Hb, punksi sumsum  tulang (BMP) dll.  Bagaimana pengobatan anemia apada anak ?Pengobatan anemia tergantung penyebabnya. Pada anemia karena proses lekemia, maka anak mendapat terapi lekemia dalam jangka waktu yang lama. Pengobatan ini memakai protokol pengobatan yang sudah ditentukan, menggunakan obat sitostatik ditambah lagi dengan terapi radiasi. Untuk jangka pendek bila kadar Hbnya turun drastis, adakalanya dilakukan transfusi darah.Pada anemia defisiensi, maka anak diberikan zat besi atau asam folat dalam waktu tertentu. Zat besi (sulfas ferosus) yang diberikan dalam 1-2 minggu diharapkan dapat meningkatkan Hb 1 g/dl. Jadi tergantung kadar Hb anak, bila jauh dibawah normal, anak perlu minum zat besi sampai berminggu-minggu.Pada anemia hemolitik khususnya Thalesemia yang cukup sering, anak harus mendapat transfusi darah secara rutin paling tidak setiap bulan. Anak praktis seumur hidup tergantung dengan transfusi .Pada anemia aplastik dimana bukan hanya sel darah merah saja yang kurang, tapi juga yang lain seperti lekosit (lekopenia) dan trombosit (tromsitopenia), maka transfusi sel darah merah atau trombosit sering dilakukan apalagi bila ada perdarahan. Anak dengan anemia aplastik harus dihindari juga dari infeksi karena infeksinya akan menjadi lebih berat dan memicu perdarahan. Hal ini terjadi karena anak juga kekurangan sel darah putih (lekopenia) dan infeksi ternyata membuat jumlah trombosit mekin menurun. Anak penderita anemia aplastik selanjutnya membutuhkan obat kortikosteroid (prednison, metilprednisolon) dalam jangka waktu lama, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.Pada anemia karena perdarahan : penanganannya dengan mengatasi penyebab perdarahannya.  Darah yang banyak keluar karena trauma, harus segera digantikan disamping menghentikan sumber perdarahannya. Sementara kalau ada perdarahan saluran cerna karena polip usus atau divertikulosis, maka harus dilakukan operasi. Bila diketahui ada infeksi cacing tambang maka diberikan obat cacing seperti pirantel pamoat. Terakhir bagaimana pencegahan anemia pada anak ?Kembali lagi pada faktor penyebab anemianya. Pada anemia karena proses keganasan misalnya, sulit untuk mencegahnya sebab lekemia sendiri adalah proses keganasan sel darah yang tidak bisa diduga sebelumnya. Demikian pula halnya dengan anemia aplastik mengingat penyebabnya sendiri masih kontroversial.Walau begitu pada anemia defisiensi, anemia hemolitik pada kasus thalasemia atau anemia perdarahan karena infeksi cacing tambang, langkah pencegahan bisa dilakukan. Untuk mencegah anemia defisiensi besi atau folat dapat dilakukan dengan pemberian makanan bergizi tinggi semacam daging, ikan, sayuran hijau, telur, buah-buahan dsb. Pencegahan anemia defisiensi sesungguhnya sudah dilakukan sejak anak masih dalam kandungan dengan memperhatikan makanan ibu hamil. Setelah dilahirkan, anak usia 4 bulan atau 6 bulan anak  sudah membutuhkan makanan pendamping ASI yang menyuplai zat besi sesuai kebutuhannya.Pada anemia hemolitik karena penyakit bawaan seperti thalasemia, pencegahan dilakukan ketika pasangan yang ingin menikah dianjurkan melakukan konseling pra nikah (pre marital  counceling). Dalam rangka itu, masing-masing pasangan diperiksa darahnya untuk mencari kemungkinan pembawa Thalasemia (thalasemia minor). Bila masing-masing pasangan pembawa sifat thalasemia, maka 25 persen anaknya kemungkinan akan menjadi thalasemia. Jadi untuk mencegahnya dianjurkan pada pasangan tersebut untuk membatalkan pernikahannya atau tetap melanjutkan pernikahan dengan segala resikonya. Bisa juga tetap menikah dengan segala resikonya atau  berkomitmen tak punya anak dan cukup mengadopsi anak.Untuk anemia karena perdarahan akibat infeksi cacing tambang, maka upaya pencegahannya adalah  setaip 6 bulan memeriksakan feses untuk mengetahui adanya telur cacing, terutama pada anak-anak yang masih senang bermain di tanah. Bila diketahui positif mengandung telur cacing, anak diberikan obat cacing yang sesuai.

Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Penting lho....Dr. Ita Budiyarso, Sp.A 

Page 97: Artikel Kesehatan

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur jantung yang paling sering ditemukan pada bayi dan anak (sekitar 1 setiap 100 kelahiran hidup).Secara umum kelainan ini ada yang bergejala biru (cyanotic congenital heart disease/PJB sianosis) dan tidak biru (acyanotic congenital heart disease/PJB asianosis). Gejalanya bisa langsung tampak sejak lahir atau 2-3 bulan setelah lahir. Secara umum gejalanya adalah biru atau ada yang tidak biru, sesak napas, berat badan tidak naik atau gagal tumbuh, infeksi saluran pernapasan berulang, menyusu yang terputus-putus atau sebentar-sebentar berhenti (interrupted feeding), menyusu lama (prolong feeding), atau sesak napas hebat sehingga tidak dapat menyusu (gagal jantung). Gejala biru dan sesak napas harus dipertimbangkan bukan hanya penyakit pernapasan tetapi dapat karena PJB. Beberapa saat setelah lahir biru atau beberapa hari setelah lahir biru harus dicari penyebab penyakit paru atau PJB ya.....Deteksi dini PJB penting karena menentukan tindakan dan dampak selanjutnya terhadap kehidupan bayi/anak (prognosis). Bila kita gagal mendeteksi dini PJB maka akan terjadi gagal jantung atau bahkan kematian bayi/anak. Deteksi dini yang paling sederhana adalah berdasarkan gejala-gejala yang terjadi dan pemeriksaan bunyi dan bising jantung dengan menggunakan stetoskop. Jadi, mintalah pertimbangan dokter anak yang sering Bunda kunjungi dengan cara memeriksakan bunyi dan bising jantungsecara teliti dengan stetoskop...Bila memang dokter atau dokter anak mencurigai adanya kelainan PJB, pemeriksaan lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kadar oksigen darah atau saturasi oksigen dengan alat pengukur saturasi (pulse oxymetry), pemeriksaan darah tepi atau analisis gas darah, foto dada, dan USG jantung yang dikenal dengan pemeriksaan ekokardiografi (echocardiography) oleh dokter spesialis jantung anak (pediatric cardiology) atau bila tidak ada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP).Pemeriksaan ekokardiografi inilah yang memastikan jenis kelainan jantung pada bayi dan anak. Kelainan jantung bawaan banyak jenisnya dan ada beberapa kelainan yang harus dilakukan tindakan segera seperti kelainan pembuluh darah nadi besar tertukar atau Transposition of Great Artery (TGA), penyembitan pembuluh darah paru yang mengancam jiwa atau Critical Pulmonary Stenosis (Critical PS), pembuluh darah nadi besar menyempit atau Coarctasio Aorta/Stenosis Aorta.Sedangkan PJB asianosis yang paling sering adalah bocor sekat bilik jantung (ventricular septal defect/VSD), pembuluh duktus arteriosus yang tetap terbuka (persistent ductus arteriosus/PDA), dan bocor sekat serambi jantung (atrial septal defect/ASD).Mudah-mudahan deteksi dini yang baik dan merujuk ke ahli jantung anak dengan cepat dan tepat akan membuat anak/bayi dengan PJB dapat hidup seperti anak yang normal karena teknologi pembedahan dan intervensi tanpa bedah (transcatheter) saat ini sedang berkembang pesat.....Sekian Bunda, nanti bila ada pertanyaan kita diskusikan lagi ya....

Dr. M Muchlis SpAKlinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh, Malang  Nyonya Bunga pada usia 41 tahun kembali melahirkan bayi yang merupakan anak ke empatnya. Hanya saja ada yang agak ‘aneh’, wajah bayinya tidak mirip Nyonya Bunga atau suaminya. Wajah bayinya kok lebih mirip orang Mongol, dengan wajah yang khas : jarak pupil mata yang lebar, alis yang miring ke atas, hidung yang ‘pese’k, letak telinga yang rendah dan lidah yang sering keluar dari mulutnya.  Bagi Nyonya Bunga dan suaminya, hal ini menimbulkan pertanyaan besar.  Bukan apa-apa, sebab anak yang pertama dan ke dua mirip sekali wajah ibunya, sementara yang ke tiga mirip ayahnya. Untungnya dokter segera memberikan penjelasan : besar kemungkinan bayi Ny. Bunga menderita Sindrom Down, suatu penyakit genetik dengan kumpulan gejala dimana yang menonjol adalah wajahnya yang mongoloid (mongolian face). Sehubungan dengan kondisinya ini, maka bayi Ny Bunga akan ditelusuri lebih lanjut adakah kelainan bawaan pada sang bayi. Yang cukup sering adalah kelainan jantung bawaan. Untuk memastikan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan kromosom. Terakhir dokter menjelaskan bahwa anak dengan sindrom down akan bertumbuh kembang seperti anak yang lain. Hanya saja dengan kelainan bawaan yang ada, membuat anak bertumbuh serta berkembang agak terlambat dibanding anak normal.Bagi Ny. Bunga dan suami, penjelasan dokter ini cukup membuat mereka shock : terbayang anaknya yang berbeda dari anaknya yang lain, tampak ‘retarded’, dan khawatir menjadi olok-olok di lingkungannya. Ya, begitulah reaksi pertama yang dialami setiap orang tua yang mengetahui anaknya menderita Sindrom Down. 

Page 98: Artikel Kesehatan

Sindrom Down, merupakan penyakit genetik yang cukup sering ditemukan yang dapat terjadi pd semua ras dan etnik. Penampilan anak dengan sindrom Down, hampir mirip satu dengan yang lainya, bagai kakak beradik atau kembarannya. Mengingat penyakit ini akan disandang seumur hidup, respon orang tua pada awalnya shock, kaget, malu, khawatir dsb. Tapi seiring waktu orang tua secara bertahap akan menerima keadaan ini dengan selalu mencari penjelasan ke para ahli. Dengan bekal itu semua : maka orang tua akan memeriksakan anak sindrom down secara seksama, mengobatinya bila ada kelainan yang mengganggu dan memberikan stimulasi dan pendidikan secara khusus.  Anak sindrom down tidak perlu diisolir, seperti halnya anak yang lain : ia harus diberi kesempatan tumbuh kembang selayaknya. Apa yang dimaksud dengan Sindrom Down ?Sindrom Down merupakan sindrom genetik akibat adanya kelainan kromosom yang cukup sering ditemukan di hampir seluruh negara. Angka kejadian 1-1,2 per 1000 kelahiran hidup. Bayi sindrom down lebih sering dilahirkan oleh ibu-ibu berusia diatas 35 tahun, artinya ibu yang hamil pada usia diatas 35 tahun punya peluang yang lebih besar untuk bayinya menderita sindrom ini.   Kelainan kromosom yang sering ditemukan adalah anak mempunyai 3 buah  kromosom nomor 21 (yang normal hanya 2 atau sepasang). Manusia normal mempunyai 23 pasang kromosom, jadi total ada 46 buah kromosom. Pada sindrom down jumlah kromosomnya jadi 47, karenannya sindrom ini disebut juga sindrom trisomi 21. Ini terjadi karena adanya proses nondisjunction pada saat pembentukan oosit atau spermatosit. Selain itu dikatakan juga akibat adanya translokasi kromosom.Sindrom Down terjadi pada hampir seluruh ras di muka bumi ini ditandai dengan wajah anak yang tipikal yaitu wajah seperti orang mongol atau mongoloid. Apa yang menyebabkan seorang anak menderita sindrom down ?Banyak hipotesa atau pandangan yang dikemukakan dalam hal ini antara lain : ‘bakat’ genetik, radiasi, infeksi, reaksi autoimun, faktor umur ibu dan ayah dsb. Memang masih banyak lagi pandangan yang membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mencari mengapa terjadi peristiwa nondisjunction yang mengakibatkan kromosom 21 berlebih. Selain ciri khas : wajah seperti orang mongol, apalagi kelainan yang dapat kita jumpai pada anak dengan sindrom down ?Memang yang menjadi ciri khas pada semua anak sindrom down entah ras asia, eropa, amerika  atau afrika sekalipun adalah wajah mongoloidnya yang sangat mudah dikenali. Sesungguhnya banyak kelainan klinis lain yang dapat dijumpai sesuai dengan penamaannya sebagai sindrom (sindrom = kumpulan  gejala/tanda klinik). Kelainan itu antara lain : sutura dan ubun-ubun yang terlambat menutup, kepala yang kecil (mikrosefali) dan belakang kepala yang agak datar (brakisefali), garis kelopak mata yang miring, kulit berlebih pada pangkal leher, badan yang sangat lentur (hiperfleksibilitas), bentuk telinga yang kecil, letak telinga yang rendah (low seat ear),  lidah yang cenderung keluar (protusi) karena langit-langit yang sempit dan kecil, ‘gap’ antara jari kaki pertama dan kedua, batang hidung datar alias pesek, bibir yang tebal, tonus otot yang lemah (hipotonia), jari kelingking pendek atau bengkok ke dalam, tangan/kaki pendek tapi lebar, garis tangan yang khas(simian crease) dan harus penting untuk mewaspadai kelainan saluran cerna dan  jantung bawaan.  Anak sindrom down rata-rata mengalami retardasi mental dari yang ringan sampai berat, diketahui terutama setelah anak masuk usia sekolah. Banyak lagi kelainan yang dapat dijumpai tapi dalam persentase yang lebih sedikit.   Semua kelainan tadi tidak selalu dijumpai, tapi dengan menemukan beberapa kelainan yang khas tadi, dokter harus mencurigai suatu sindrom down. Bagaimana memastikan diagnosis sindrom down ?Diagnosis dilakukan dengan melihat karakteristik fisik yang khas dan dipastikan dengan pemeriksaan kromosom. Sayangnya pemeriksaan kromosom hanya bisa dilakukan di kota-kota besar yang mempunyai laboratorium biologi yang lengkap.   Karakteristik fisik anak sindrom down sangat bervariasi, pada bayi dengan kelainan kromosom yang khas sindrom ini tidak selalu menunjukkan wajah khas mongoloid, tapi bisa saja justru gejala hipotoninya yang lebih menonjol. Jadi misalnya : pada bayi yang diketahui tonus ototnya lemah (hipotoni) harus dipikirkan kemungkinan juga suatu sindrom down. Dari gejala atau kelainan  yang ada  yang mana yang harus dapat perhatian khusus untuk penanganan lebih lanjut ?Ada beberapa masalah medis yang harus jadi perhatian dokter  dan perlu ditindaklanjuti dengan intervensi medis  :

Page 99: Artikel Kesehatan

a.Kelainan jantung bawaan :  Anak dengan sindrom down  hampir separuhnya menderita kelainan jantung bawaan berupa defek sinus atrioventrikularis. Mengingat hal tersebut setiap anak yang dicurigai sindrom down harus dilakukan pemeriksaan EKG atau echocardiografi untuk memastikannya.b. Masalah saluran cerna : banyak kelainan saluran cerna yang berhubungan dengan sindrom down seperti gastroesofageal refluks (GER), atresia oesofagus/duodenum (sewaktu lahir tidak terbentuk esofagus atau usus 12 jari), penyakit morbus hirschprung (gangguan persarafan pada usus besar sehingga anak kesulitan BAB), divertikulum Meckel dll.c. Masalah THT : karena adanya kelainan anatomik pada THT, maka anak mudah terkena  otitis media, sinusitis sampai faringitis.d. Kelainan tulang (ortopedi) : anak sindrom down acapkali mengalami kelainan atau cacat bawaan pada anggota gerak, tulang belakangnya (skoliosis) dan persendiannya.  Karenanya anak sindrom down perlu dikonsulkan ke ahli ortopedi untuk mencari kelainan tulang tersebut dan dilakukan koreksi bila perlu.e. Kelainan hematologi (darah) : anak diketahui mempunyai kecenderungan lebih besar untuk terkena lekemia (kanker darah) dibanding anak yang lain.Masalah medis lain yang harus jadi perhatian antara lain gangguan endokrin (cukup sering adalah hipotiroid), mata  dan gigi geligi. Dengan melihat hal tadi, maka anak sindrom down butuh penanganan bersama antara dokter anak dengan dokter ahli yang lain. Bagaimana tumbuh kembang anak dengan sindrom down ?Seperti halnya anak yang lain, pertumbuhan fisik anak sindrom down bervariasi, ada yang perawakan pendek tapi ada yang juga yang diatas rata-rata. Ada yang berat badannya kurang, ada juga yang obesitas. Tapi secara umum kecepatan pertumbuhan anak sindrom down lebih rendah dibandingkan anak lain yang normal.  Perkembangan anak dengan sindrom down pada umumnya lebih lambat dari anak yang normal, hal ini dikarenakan anak dapat mempunyai kelainan atau gangguan bawaan (misal tonus otot yang lemah, gangguan pendengaran dan penyakit jantung bawan) yang menghambat anak berkembang selayaknya anak normal. Kecerdasan mereka ada yang retardasi mental ringan sampai berat, tapi ada juga yang borderline. Intervensi dini dari orang tua mampu membuat kecerdasan anak sindrom down sedikit dibawah rata-rata anak normal.   Perilaku anak sindrom down tidak berbeda dengan anak yang lain, demikian pula interaksi sosial dengan lingkungannya. Hanya saja respon anak sindrom down secara kualitatif berbeda dengan anak yang normal, tapi polanya hampirlah sama. Apakah stimulasi dan pendidikan anak sindrom down diberikan secara khusus ?Ya, anak sindrom down sejak dari bayi sudah diberikan stimulasi dini yang khusus sesuai dengan kelainan fisik yang ada. Intervensi dini diperlukan agar anak sindrom dapat berkembang semaksimal yang mungkin anak dapat lakukan. Anak diharapkan bisa mandiri dan mampu menolong dirinya sendiri.Pada usia TK,  anak sindrom down dapat bergabung dengan anak lain yang normal karena di TK lebih banyak kegiatan bermain dan berinteraksi. Pada jenjang selanjutnya dibutuhkan sekolah khusus seperti SLB untuk memberikan kesempatan bersekolah sesuai kapasitas kecerdasannya. Anak dengan sindrom down rata-rata mampu didik sehingga bisa menjadi manusia yang produktif.  Bersekolah bagi anak sindrom down juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan bersosialisasi dengan anak lain, mampu bekerja sama dan mengenal etika maupun sopan santun dalam kehidupan. Anak dengan sindrom down karena badannya yang sangat lentur (hiperfleksibilitas) berbakat untuk menjadi seorang pemain senam atau akrobat.    Terakhir, bagaimana sebaiknya orang tua dari anak sindrom down menyikapi anaknya tersebut ?

Orang tua (suami dan istri) harus siap ketika dokter menyatakan bahwa anaknya menderita sindrom down. Sebagaimana kebanyakan orang tua  ketika pertama kali  tahu perihal penyakit anaknya yang berat atau disandang seumur hidup, orang tua membutuhkan adaptasi. Sangat mungkin ada rasa sedih, malu, kecewa, menyesal sampai merasa berdosa atas kondisi anaknya tersebut.

Setelah melewati fase adaptasi, orang tua hendaknya mencari penjelasan menyeluruh dan utuh perihal anaknya. Dengan begitu orang tua dapat meneruskannya kepada keluarga yang lain dan lingkungannya. Selain itu  orang tua dapat melakukan secara dini segala upaya menumbuh kembangkan anaknya secara maksimal.

Masalah medis yang penting harus diketahui secara dini adalah ada tidaknya penyakit jantung bawaan pada anak sindrom down. Bila anak mengidap penyakit jantung bawaan, tanyakan pada dokter kapankah pengobatan harus dilakukan. Dokter ketika tahu seorang anak adalah penderita sindrom down, biasanya akan

Page 100: Artikel Kesehatan

melakukan evaluasi menyeluruh sehingga dari awal sudah diketahui masalah medis yang berat dan perlu ditangani.

Bila anak tampak pucat, demam lama atau gampang sakit, pikirkan kecurigaan adanya lekemia. Seperti diketahui anak dengan sindrom down lebih sering terkena lekemia dibanding anak yang lain.

Selain penyakit jantung bawaan dan lekemia, anak dengan  sidrom down kemungkinan punya banyak kelainan di berbagai organ, sehingga membutuhkan kosultasi dan penanganan dari berbagai dokter ahli seperti dokter ortopedi, ahli mata, THT, gigi-mulut dll.

Mengingat kebanyakan anak sindrom down mengalami retardasi mental ringan sampai berat, anak membutuhkan sekolah khusus (SLB) untuk pendidikan lanjutan setelah taman kanak-kanak.

Anak sindrom down mempunyai potensi atau bakat yang relatif sama dengan anak normal lainnya. Dengan intervensi dini dan melatihnya secara telaten, anak dapat diajarkan berbagai hal antara lain :  balet/menari, bermain piano atau alat musik lainnya, melukis, bermain sandiwara, kerajinan tangan  dsb.

Anak dengan sindrom down harus mendapat perlakuan dan pemenuhan kasih sayang layaknya anak yang lain. Berikan kesempatan yang sama untuk anak bertumbuh dan berkembang. Anak tidak perlu diisolir atau diproteksi berlebihan, anak harus bersosialisasi dengan lingkungannya. Lingkungan sekitarnya diharapkan juga mau memahami kondisi anak dengan SD ini.

Orang tua hendaknya aktif dalam perkumpulan orang tua penderita sindrom down untuk saling bertukar pikiran dan memberikan saran satu dengan yang lainnya. Dengan berkumpul seperti ini, orang tua tidak merasa sendiri dan ini dapat saling menguatkan.

INI YANG MENJADI BAHAN PERBINCANGAN DIKALANGAN IBU-IBU, WAJIB DIBACA !oleh Momme Nadia Aufaa pada 25 Mei 2011 jam 7:33SUMBER: Tulisan ini adalah media berbagi dan pelepas penat… juga sekedar catatan perjalanan dan monumen kehidupan. Isinya tulisan orisinil suka-suka saya, penuh sentuhan pribadi, tidak ada visi khusus, sekedar ekspresi berkesenian dan refreshing dari rutinitas kehidupan……..    O, ya perkenalkan. Nama saya Zullies Ikawati. Saya lahir di Purwokerto. Masa kecil sampai remaja saya habiskan di Purwokerto, di SD Santa Maria, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri 1 Purwokerto. Meraih gelar S1 di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1992, di tempat yang sama, saya meraih gelar apoteker pada tahun 1993. Sejak itu, saya bergabung di almamater sebagai staf pengajar hingga sekarang. Gelar doktor  saya peroleh tahun 2001 dari Ehime University School of Medicine Japan di bidang Farmakologi. Mulai 1 Oktober 2008,  saya berhak menyandang gelar Guru Besar alias Profesor di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik (begitu bunyi SK-nya). Sebuah cita-cita kecil untuk menjadi profesor pada usia 40 tahun telah tercapai, alhamdulillah…. Saat ini saya masih aktif mengajar beberapa mata kuliah di Fakultas Farmasi UGM baik di tingkat S1, S2, maupun S3, seperti Farmakologi Dasar, Farmakologi Molekuler, Farmakoterapi Sistem Saraf, Farmakoterapi Sistem Pernafasan, dan Farmasi Klinik; serta membimbing skripsi, thesis dan disertasi mahasiswa S1, S2 dan S3. Saya juga (pernah) mengajar di Fakultas Farmasi beberapa universitas swasta, antara lain Universitas Islam Indonesia (UII) Yogya, Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Universitas Setia Budi Surakarta,  STIFAR dan Universitas Wahid Hasyim di Semarang. Periode ini saya menjadi Pengelola Program Pendidikan S2 Magister Farmasi Klinik di Fakultas Farmasi UGM (silakan kunjungihttp://mfk.farmasi.ugm.ac.id/ ). Di sela-sela kesibukan tadi, saya mencoba menyusun buku (lihat halaman My books). Buku pertama saya yang berjudul “Pengantar Farmakologi Molekuler” telah diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press tahun 2006, dan telah dicetak ulang tahun 2008. Buku kedua yaitu “Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan” diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Adipura Yogyakarta pada tahun 2007. Buku ketiga tentang ”Bahaya Alkohol dan Cara Mencegah Kecanduannya “ yang ditulis bersama Hartati Nurwijaya telah diterbitkan oleh Penerbit Elexmedia Computindo bulan Oktober 2009,  mudah-mudahan dapat diterima oleh masyarakat luas. Buku keempat dan lima  yang masing-masing berjudul “Cerdas Mengenali Obat” dan “Resep Hidup Sehat” sudah diterbitkan PT Kanisius pada tahun 2010 ini. Buku ke-enam yang berjudul “Farmakoterapi Penyakit Sistem Syaraf” telah diterbitkan juga oleh Penerbit Bursa Ilmu, Yogyakarta, pada bulan April 2011. Semoga bisa segera dinikmati.  FAQ tentang Monosodium Glutamat (MSG) 

Page 101: Artikel Kesehatan

Suka makan di restoran Cina yang rasanya nyam-nyam? Atau makan bakso  yang lezat dengan bola daging yang aduhai ? Umumnya yang membuat masakan-masakan ini lezat adalah penggunaan penyedap rasa yang kita kenal sebagai bumbu masak. Apa sebenernya kandungan bumbu masak? Amankah mereka dikonsumsi ?Tulisan ini akan menyajikan aneka info tentang MSG (mono sodium glutamat) yang merupakan senyawa utama bumbu masak. Artikel ini bukan bermaksud mendukung penggunaan MSG atau sebaliknya, hanya mencoba menyajikan info yang obyektif saja. Pilihannya, terserah Anda…..  Apakah glutamat itu ?Glutamat adalah suatu asam amino yang dijumpai pada makanan yang kaya akan protein. Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Asam amino glutamat merupakan salah satu asam amino yang paling banyak dijumpai dan merupakan komponen penting protein. Glutamat dijumpai secara alami pada keju, susu, jamur, daging, ikan, dan berbagai sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh dan merupakan senyawa vital dalam fungsi otak.  Apakah Monosodium Glutamate itu ?Monosodium glutamate atau  MSG adalah bentuk garam natrium dari glutamat. Jika MSG ditambahkan pada makanan, ia memberikan fungsi penyedap yang mirip dengan glutamat yang alami. MSG hanya terdiri dari air, natrium, dan glutamat. Mengapa MSG digunakan?MSG merupakan penyedap rasa untuk membuat masakan terasa lebih lezat. Banyak peneliti meyakini bahwa MSG menghasilkan rasa kelima, yaitu “gurih” yang tidak tergantung dengan 4 rasa dasar yaitu manis, asam, asin, dan pahit.  Rasa unik yang kelima ini disebut “umami taste”.  Bagaimana MSG dibuat ?Pada awal tahun 1900an, MSG diekstraksi dari makanan kaya protein seperti rumput laut. Sekarang, MSG dibuat dari hasil fermentasi gula tebu.  Bagaimana reaksi tubuh kita terhadap glutamate dan MSG?Tubuh kita bereaksi terhadap glutamate yang berasal dari MSG dengan cara yang sama dengan terhadap glutamate alami. Tubuh hanya akan mengenali glutamate, dan tidak membedakan dari mana asalnya,  apakah berasal dari keju, tomat, jamur, atau berasal dari MSG. Glutamat akan diabsorbsi oleh usus melalui suatu system transport aktif ke dalam sel mukosa usus di mana mereka akan dimetabolisir menjadi sumber energi yang penting. Glutamate yang bisa mencapai sirkulasi darah sangat sedikit. Kadar glutamate dalam darah baru akan meningkat signifikan hanya jika glutamate dikonsumsi dalam jumlah besar (>5 g MSG), itupun akan kembali ke level normal dalam waktu dua jam. Konsumsi MSG sangat kecil pengaruhnya terhadap kadar glutamat pada ASI, dan MSG juga tidak bisa menembus plasenta. Glutamat juga sangat sulit menembus sawar darah otak. Glutamat yang dibutuhkan oleh otak disintesis sendiri oleh otak dari siklus asam trikarboksilat, bukan berasal dari asupan glutamate dari luar. Glutamat atau MSG akan beraksi pada reseptor glutamat, diduga ada 2 macam yaitu  reseptor NMDA (N-methyl D aspartat) yang merupakan reseptor glutamat ionotropik, dan reseptor glutamat metabotropik. Aksinya ini akan memicu transduksi signal di “taste bud”, menghasilkan rasa umami.  Berapa banyak umumnya orang mengkonsumsi glutamate?Orang Amerika rata-rata mengkonsumsi 11 gram glutamate sehari dari sumber-sumber protein alami, dan kurang dari 1 gram/hari dalam bentuk MSG. Jumlah ini sama dengan glutamate yang terdapat pada 1-1,5 ons keju parmesan. Sebaliknya, tubuh kita memproduksi 50 gram glutamate sehari sebagai komponen vital dalam metabolisme tubuh.  Apakah MSG kaya akan Natrium/sodium?Tidak. MSG hanya mengandung sepertiga dari jumlah natrium dari garam meja (NaCl) yaitu 13% (versus 40% pada garam meja), dan digunakan dalam jumlah yang lebih kecil. Jika digunakan dalam kombinasi dengan sejumlah kecil garam meja, MSG dapat mengurangi jumlah sodium yang diperlukan dalam sebuah masakan hingga 20-40%, dengan tetap menjaga rasanya.

Page 102: Artikel Kesehatan

  Apakah seseorang bisa sensitive terhadap MSG?MSG bukanlah alergen, demikian menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology.  Di Amerika, FDA menemukan bahwa tidak ada bukti kuat konsumsi MSG dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Memang, mungkin ada orang-orang tertentu yang sensitive terhadap MSG, seperti halnya sensitive terhadap zat makanan lainnya. Kejadian seperti “Chinese Restaurant  Syndrome (CRS)” hanya dijumpai pada sebagian kecil populasi saja, yang kemungkinan sensitive terhadap MSG. CRS adalah gejala-gejala seperti pusing, mual, wajah terasa panas, memerah, kekakuan, yang dijumpai pada orang-orang yang baru mengkonsumsi makanan di restoran Cina, yang diduga disebabkan oleh penggunaan MSG. Hal ini dilaporkan pertama kali pada tahun 1968 pada journal New England Journal of Medicine. Banyak penelitian mencoba menguak hal tersebut dan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara MSG dengan CRS. Dan pada orang yang sensitive, konsumsi MSG > 3 gram mungkin akan menyebabkan gejala menyerupai CRS.  Apakah MSG aman?Ya. MSG merupakan salah satu komponen makanan yang paling banyak diteliti. Telah banyak jurnal sains internasional  yang melaporkan tentang MSG dari segala aspeknya. Di banyak negara di dunia, MSG dilaporkan aman dikonsumsi.  Keamanan MSGBeberapa publikasi dari lembaga-lembaga resmi Pemerintah di Amerika dan Eropa telah menkonfirmasi keamanan MSG, antara lain dengan publikasi-publikasi berikut:

U.S. Food and Drug Administration (FDA): Designates MSG as safe (Generally Recognized as Safe/GRAS), with common ingredients such as salt and baking powder. (1958)

National Academy of Sciences: Confirms the safety of MSG as a food ingredient. (1979)

Joint Expert Committee on Food Additives of the United Nations World Health and Food and Agricultural Organizations: Designates MSG as safe and places it in its safest category for food additives (1988)

European Community’s Scientific Committee for Food: Confirms MSG safety. (1991)

American Medical Association: Concludes that MSG is safe, at normal  consumption levels in the diet.(1992)

FDA: Reaffirms MSG safety based upon a report from the Federation of American Societies for Experimental Biology. (1995)

Food Standards Australia New Zealand : MSG, A Safety Assessment, Technical report series no. 20, (2003).

 Apakah MSG aman bagi anak-anak ?Ya, bayi, termasuk bayi premature, memetabolisme glutamate sama seperti orang dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa bayi baru lahir pun dapat mendeteksi dan menyukai rasa glutamate. Untuk tahu saja, glutamate dijumpai 10 kali lebih banyak di ASI daripada susu sapi.

Apendisitis (Infeksi Usus Buntu) : Apakah bisa terjadi pada anak anak ?dr.Hermanto,SpB, SpBA Usus Buntu atau biasa disebut Apendiks adalah suatu organ limfoid (seperti Amandel di rongga mulut) yang membentuk produk immunoglobulin (untuk pertahanan tubuh). Letaknya umumnya di daerah kuadran kanan bawah perut, menempel bagian awal usus besar (sekum). Bagaimana terjadinya infeksi usus buntu (Apendisitis) ?Apendiksitis terjadi apabila terdapat hambatan aliran  lendir yang dihasilkan usus buntu, hambatan ini disebabkan bendungan akibat penebalan jaringan limfoid karena infeksi virus atau bakteri. Sementara

Page 103: Artikel Kesehatan

hambatan terus terjadi, lendir yang dihasilkan apendiks makin banyak dan tertahan sehingga apendiks akan membangkak. Feses (kotoran) yang “terjebak” di usus buntu akan mengeras dan berbutir, ini menambah beratnya proses  apendisitis. Akhirnya dinding apendiks akan menipis dan pecah (perforasi) sehingga menghasilkan nanah di rongga perut. Pada usia berapa apendisitis terjadi ?Secara teoritis bisa terjadi pada semua usia, pada bayi apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya, sehingga jarang tersumbat, pada bayi juga jaringan limfoid masih sedikit. Keadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insiden apendisitis pada usia itu. Jaringan limfoid pertama kali muncul pada apendiks sekitar 2 minggu setelah lahir. Jumlahnya meningkat selama masa pubertas, dan menetap saat dewasa dan kemudian berkurang mengikuti umur. Setelah usia 60 tahun, tidak ada jaringan limfoid lagi. Mengapa gejala Apendisitis awalnya seperti sakit mag ?Apendiks dipersyarafi oleh syaraf Simfatis (syaraf tidak sadar) yang berasal dari syaraf thorakalis X (ruas ke X tulang belakang/punggung) yang mempersyarapi daerah uluhati, oleh karena itu appendisitis bermula di sekitar pusat-uluhati (umbilikus). Kemudian setelah apendisitis terjadi, baru terasa menetap di perut kuadran kanan bawah. Apa pengaruhnya bila apendiks  diangkat, terhadap sistem kekebalan tubuh ?Pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena jumlah jaringan limfonodi diapendiks kecil sekali, jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan di seluruh tubuh. Apa saja faktor pencetus terjadinya apendisitis ?Selain pembengkakan jaringan limfoid (60%), bisa karena fekolit (feses yang mengeras) (35%), sisanya 5%, akibat : striktur (jaringan parut) akibat peradangan sebelumnya, tumor apendiks,cacing atau sebab lain (biji bijian). Mengapa anak anak  yang terkena apendisitis lebih sering pecah ?Pada anak-anak, karena lemak usus (omentum) lebih pendek, apendiks lebih panjang, dan dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya pecah (perforasi). Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan pembuluh darah.. Apakah apendisitis dipengaruhi kecenderungan faktor keluarga ?Beberapa teori dihubungkan dengan kelainan organ apendiks seperti terlalu panjang, pembuluh darah yang kurang baik sehingga berpengaruhi terjadinya apendisitis. Kebiasaan makanan dalam keluarga terutama diet rendah serat yang memudahkan terjadinya fekolit. Mengapa apendisitis yang diobati dengan antibiotik, kemudian sembuh bisa berulang (apendisitis rekuren atau kronik ) ?Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang diperut kanan bawah. Pada suatu ketika organ ini dapat meradang lagi dan dinyatakan mengalami eksaserbasi akut. Apakah gejala klinis Apendisitis akut pada anak ?1.Nyeri perut, mula-mula nyeri dirasakan samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah uluhati (epigastrium) atau sekitar pusar (umbilikus). Setelah beberapa jam nyeri berpindah dan menetap di perut kuadran kanan bawah. 2.      Mual-muntah biasanya pada fase awal, 3.   Nafsu makan menurun.   4. Obstipasi/sembelit dan diare pada anak-anak. 5.      Demam, Gejala appendisitis akut pada anak-anak tidak spesifik. Gejala awalnya sering hanya rewel dan tidak mau makan. Anak sering tidak bisa melukiskan rasa nyerinya. Karena gejala yang tidak spesifik ini sering diagnosis appendisitis diketahui setelah terjadi perforasi/pecah. Selain pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit, pemeriksaan penunjang pa yang diperlukan ?Pemeriksaan darah rutin seperti peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit), pemeriksaan foto Rontgen perut kadang bisa  terlihat bayangan fekolit yang kerat, dengan minum cairan kontras bisa melihat ada tidaknya peradangan apendiks.

Page 104: Artikel Kesehatan

Ultrasonografi (USG), CT scan juga bisa membantu diagnosis.   Bagaimana penatalaksanaan apendisitis ? Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah operasi apendektomi dan merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik. Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan pengumpulan nanah (abses) atau perforasi. Operasi apenditomi bisa dengan operasi minimal invasif (laparoskopi) dengan menggunakan alat kamera dan alat operasi yang serba kecil. Atau dengan operasi terbuka biasa. Apakah apendisitis merupakan penyakit yang berbahaya ?Betul, bila diketahui dan didiagnosis cepat apendisitis akan cepat sembuh dan cepat pulih setelah operasi. Tetapi bila terlambat, apendisitis gangrenosa(membusuk) dan pecah, nanah akan terkumpul menjadi kumpulan nanah (abses) atau bila menyebar akan menyebabkan nenyeri seluruh perut. 

Tips membantu perkembangan penglihatan anak (0-24bln)

Dr Yuniati Wisma, RS TNI AU dr. S. Hardjolukito, Yogyakarta Saat bayi pertama kali membuka mata dan memandang kedua orangtuanya merupakan salah satu momen terindah dalam rekaman hidup para orang tua.  Namun jangan galau apabila hal itu tidak segera terjadi.Penglihatan bayi  membutuhkan waktu sampai beberapa bulan untuk dapat berkembang sepenuhnya. Memahami perkembangan penglihatan bayi dan hal-hal yang dapat membantunya berkembang dengan baik, dapat membantu memastikan bahwa buah hati anda memiliki penglihatan yang baik dan menikmati dunianya sepenuhnya.Perkembangan Penglihatan dimulai sejak dalam kandunganTips:   rajin melaksanakan antenatal care dan mematuhi instruksi dokter obsgyn menyangkut nutrisi yang baik, suplemen dan penggunaan obata-obatan selama kehamilan.Penglihatan bayi segera setelah dilahirkanSegera setelah dilahirkan, bayi hanya dapat melihat hitam, putih dan abu-abu.  Sel-sel saraf pada retina dan otak yang mengontrol penglihatan belum berkembang sempurna.  Bayi juga belum bisa berakomodasi (memfokuskan penglihatannya pada jarak dekat).Tips: 

Anda tidak perlu terlalu khawatir bila buah hati nampak belum dapat memfokuskan penglihatannya pada suatu benda termasuk wajah anda.

Mintalah kepada dokter anak Anda untuk memeriksa kemungkinan adanya kelainan neonatal pada mata agar dapat terdeteksi secara dini dan meminimalkan dampaknya pada perkembangan penglihatan.

 Penglihatan bayi di bulan pertamaMata bayi pada bulan pertama kehidupannya belum sensitif terhadap cahaya.  Kemampuan bayi menyadari hadirnya cahaya 50 kali lebih rendah dibandingkan kemampuan orang dewasa.Kemampuan penglihatan warna mulai berkembang, dalam 1 minggu setelah dilahirkan bayi dapat melihat merah, oranye, kuning, dan hijau., baru kemudian warna biru dan violet.  Ini dikarenakan cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan reseptor warna biru hanya sedikit terdapat pada retina.Tips:

·        Lampu di kamar bayi boleh menyala, ini tidak akan mengganggu tidurnya dan membantu ortu bila akan mengecek bayinya

·        Dekorasilah kamar bayi anda dengan warna-warna terang , cerah dan kontras.  Gantungkan mainan di atas tempat tidur bayi dengan berbagai warna dan bentuk.

 Perkembangan penglihatan di bulan 2-3Tajam penglihatan bayi mulai berkembang di bulan-bulan ini dan kedua matanya mulai  bekerja sama dengan baik.  Buah hati Anda sudah dapat mengikuti benda yang bergerak dengan matanya dan mencoba meraihnya.  Pada tahap ini bayi juga mulai dapat melirik dari satu benda ke benda yang lain tanpa harus menggerakkan kepalanya.   Matanya mulai sensitive terhadap cahaya pada umur 3 bulan, kemampuan mendeteksi cahaya hanya 10 kali lebih rendah dibandingkan orang dewasa.

Page 105: Artikel Kesehatan

Tips: ·        Tambahkan beberapa benda di kamar bayi dan sering  mengubah letak tempat

tidurnya ·        Bicaralah kepada bayi sambil Anda berjalan di sekeliling kamar tidurnya

·        Biarkan lampu tidur menyala untuk memberikan rangsangan visual pada saat mereka terbangun dari tidurnya

·        Pada saat tidur sebaiknya bayi posisinya terlentang untuk mneghindari ‘sudden infant death syndrome’ (SIDS), pada saat bangun sebaiknya bayi ditengkurapkan (sambil Anda awasi) agar bayi memperoleh pengalaman visual dan motorik yang optimal.

  Perkembangan Penglihatan di bulan 4-6Menjelang umur 6 bulan, pusat penglihatan di otak sudah semakin berkembang sehingga memungkinkan bayi untuk melihat lebih jelas dan menggerakkan matanya lebih cepat dan akurat saat mengikuti benda bergerak.  Tajam penglihatannya sudah hampir setajam orang dewasa demikian pula penglihatan warnanya. Koordinasi mata-tangan juga sudah lebih baik, memungkinkan mereka melokasikan dan mengambil benda dengan cepat dan secara akurat mengarahkan botol/benda lainnya ke mulut mereka.Tips:  Umur 6 bulan adalah saat dimana bayi dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan penglihatannya yang pertama ke dokter mata.   Perkembangan Penglihatan di bulan 7-12Buah hati Anda saat ini sudah banyak bergerak dan merangkak ke mana-mana.  Penilaiannya tentang jarak semakin baik dan semakin akurat saat meraih dan melemparkan suatu benda.  Ini adalah tahap perkembangan yang sangat penting.  Pada tahap ini, bayi mengembangkan kewaspadaan terhadap tubuhnya dan belajar mengkoordinasikan penglihatannya dengan pergerakan tubuh.Ini juga tahapan dimana dibutuhkan ketelatenan dari pihak ortu untuk menjaga buah hatinya dari segala bahaya.  Bayi dapat saja terluka karena mereka mulai mengeksplorasi lingkungan. Tips: Untuk menstimulasi perkembangan koordinasi mata-tangan-tubuh bayi, turunlah ke lantai bersama buah hati. Tempatkan mainan favorit bayi Anda di luar jangkauannya dan semangatilah agar ia merangkak dan meraihnya. Berikan juga mainan dimana bayi dapat memisah-misahkannya dan menyatukannya kembali. Perkembangan Penglihatan umur 1-2 tahun Menjelang umur 2 tahun, koordinasi mata-tangan-tubuh dan ‘depth perception’ ( kemampuan memperhitungkan jarak)  anak harus sudah terbentuk dengan baik. Anak-anak di usia ini sangat tertarik untuk mengeksplorasi lingkungan, melihat-lihat, dan mendengarkan.  Mereka mengenali benda-benda yang familiar, gambar-gambar pada buku dan suka corat-coret dengan crayon atau pensil.Tips:

·        Gulingkan bola ke depan dan belakang untuk membantu anak mengikuti benda dengan matanya

·        Berikan anak  balok-balok susun dan bola-bola dengan berbagai bentuk dan ukuran untuk merangsang ketrampilan motorik halus dan perkembangan otot kecil

·        Baca atau ceritakan cerita untuk merangsang kemampuan anak memvisualisasikan dan merangsang ketrampilan belajar dan membaca.

  Selamat mencoba tips di atas, semoga bermanfaat.........

Narkoba yang ‘tidak ada matinya’…Dr M Muchlis SpARumkit Lanud Abd Saleh Malang

Page 106: Artikel Kesehatan

 Narkoba ‘kagak ada mati’nya, demikian istilah anak muda yang tepat untuk menggambarkan penyalahgunaan narkoba yang semakin hari semakin ‘gila-gilaan’. Temuan pabrik ekstasi, sabu-sabu maupun  digrebeknya bandar  ganja, heroin atau putau silih berganti diberitakan. Belum lagi  pengguna ataupun pengedar pemula yang acapkali terkena razia. Padahal sudah berapa orang bandar narkoba yang divonis hukuman mati atau dipenjara seumur hidup.Penyalahgunanya makin beragam, hampir semua kalangan bisa tergoda, bahkan penegak hukum sekalipun seperti hakim, jaksa, polisi sekalipun. Anak sekolah dan mahasiswa merupakan kelompok paling banyak, dan yang paling dikhawatirkan narkoba merambah juga di kalangan masyarakat bawah seperti buruh, kuli, tukang ojek dan para pengangguran. Bisa dibayangkan, bagaimana mereka mendapatkan uang untuk memperoleh barang haram tsb. Sangat mungkin, akhirnya mereka terjebak dalam perilaku kriminal. Jelas sudah akibat kemudaratan barang haram tsb, tetapi kasus narkoba terus saja ada dengan skala yang makin besar dan massif. Ancaman kematian akibat dampak kronis maupun over dosis narkoba, juga akibat HIV AIDS yang banyak diidap para pemakai narkoba sudah di depan mata kita semua, belum lagi ongkos sosial ekonomi yang teramat besar. Generasi muda kita terancam karenanya, memprihatinkan dan menyedihkan.... Seberapa besarkah masalah narkoba di Indonesia ?Ada beberapa hal yang menjadi keprihatinan  kita semua akan bahaya penyalahgunaan narkoba, antara lain :

1. Indonesia belakangan bukan hanya sebagai negara konsumen atau transit narkoba saja, tapi juga sebagai negara produsen atau pabrik narkoba. Beberapa kali polisi menggrebek tempat yang menjadi pabrik narkoba seperti ekstasi atau sabu-sabu, baik di Jakarta maupun di kota-kota lain di Indonesia.

2. Kecenderungan perkenalan dengan narkoba pada usia yang semakin muda (usia 10 tahun) dan kelompok umur terbesar pengguna narkoba adalah pada kelompok usia 15-25 tahun, usia sekolah/kuliah dan  usia produktif. Pengguna narkoba belakangan juga ditemukan pada masyarakat kelas ekonomi bawah seperti buruh pabrik, tukang ojek, remaja di daerah kumuh dan padat penduduk.

3. Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba makin hari cenderung makin meningkat, kasus yang terungkap adalah bagai fenomena puncak gunung es (ice berg phenomen). Jumlah sesungguhnya kasus penyalahgunaan narkoba jauh lebih besar dari yang terungkap. Keterbatasan personil kepolisian dan kelihaian para pengedar dan pembuat narkoba membuat  sedikitnya kasus yang  dapat terungkap.

4. Penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS bagai 2 sisi mata uang. Penggunaan narkoba dengan cara disuntik (IDU = Injection drug user) merupakan cara penularan terbesar dari kasus HIV/AIDS belakangan  ini. HIV/AIDS pada mulanya banyak mengenai kaum homo seksual, tapi sekarang para pengguna narkoba dengan jarum suntik adalah kelompok terbesar mereka yang terkena HIV AIDS.

5. Merokok dan minuman keras diketahui sebagai pintu masuk (entry point) untuk mencoba-coba narkoba sementara perkenalan merokok sudah dimulai pada usia yang semakin dini (usia SD).

6. Sampai sekarang belum ada satupun terapi penanggulangan kecanduan narkoba yang terbukti afektif mengobati semua pecandu narkoba. Sementara metode pengobatan  yang ada memakan waktu atau proses dan membutuhkan biaya yang mahal.

 Mengapa banyak remaja sampai terlibat pada penyalahgunaan narkoba ?Banyak hal yang membuat banyak remaja terlibat penyalahgunaan narkoba, antara lain :

1. Remaja melakukannya untuk gembira/hura-hura.2. Karena pengaruh teman sehingga seorang remaja terbujuk menyalahgunakan narkoba.

3. Rasa ingin tahu atau coba-coba remaja untuk mencari pengalaman atau sensasi baru.

4. Karena solidaritas kelompok seorang remaja jadi ikut-ikutan menyalahgunakan narkoba.

5. Remaja yang takut terhadap tekanan kelompoknya.

6. Remaja yang ingin menonjolkan diri dan menunjukkan keberaniannya.

7. Remaja yang ingin  menunjukkan sikap pemberontakan terhadap keluarga dan lingkungannya.

8. Ingin menghilangkan stress dan rasa kebosanan.

9. Remaja yang penghayatan spiritual/agamanya rendah rentan terlibat penyalahgunaan narkoba.

Page 107: Artikel Kesehatan

10. Kemudahan mendapatkan narkoba mendorong remaja menyalahgunakan narkoba.

 Apa yang dimaksud dengan narkoba ?Pada tahun 2003 : narkoba diartikan sebagai narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Pada tahun 2005 narkoba diartikan lebih luas lagi sebagai narkotika dan obat/zat berbahaya. Apa saja macam atau jenis-jenis narkoba ?Narkoba terdiri atas 3 kelompok obat/zat  sebagai berikut :

1. Golongan narkotika yang terdiri dari :1. Opiat : opium, morfin, heroin, kodein dan petidin.

2. Cannabis (Ganja)

3. Kokain.

2. Psikotropika  terdiri dari :

1. Obat penenang,/obat tidur  seperti diazepam (valium), nitrazepam, bromazepam, pil BK dsb.

2. Obat halusigenik : LSD, luminal (phenobarbital).

3. Zat/obat psikostimulans : amfetamin (ekstasi), metamfetamin (sabu-sabu).

3. Zat psikoaktif antara lain :

1. Minuman keras beralkohol

2. Solvent : tiner, acetone, lem, uap bensin dsb.

3. Nikotin pada rokok dan kafein pada kopi dan teh.

Pada kesehariannya narkoba lebih ditujukan pada golongan narkotika dan psikotropika. Bagaimana cara orang menggunakan narkoba ?Banyak cara orang dalam menggunakan narkoba, antara lain :

1. Secara oral : narkoba ditelan/diminum spt obat penenang/obat tidur, amfetamin (ekstasi) dan obat daftar G lainnya.

2. Dihirup (diinhalasi) : narkoba dibakar lalu dihirup misal : putau, sabu-sabu, ganja dan kokain.

3. Dihisap lewat hidung : dihirup dalam bentuk tepung seperti kokain atau sediaan jadi ssperti aseton, tiner, lem aica aibon, bensin dsb.

4. Ditaruh dalam luka goresan : kulit diiris-iris silet dan narkoba ditaburkan pada bagian tubuh yang dibuat luka tsb, misal : pemakaian LSD dan morfin.

 Bagaimana dampak penyalahgunaan ganja (hashis, cananabis) terhadap kesehatan fisik maupun jiwa ?Ganja mengandung zat THC (tetra hidro cannabional) suatu zat psikoaktif yang memberi efek halusinasi sampai pada gangguan psikologis yang berat seperti delusi dan gejala skizoprenia. Jenis narkoba ini dapat menimbulkan kecanduan dan gajala putus obatatau sakaw. Pada pemakaian berlebih dapat membuat seseorang menjadi lemas, cemas, berhalusinasi sampai gangguan konsentrasi. Bahaya lain yang mengancam adalah sesak nafas, bronkhitis kronis sampai menjadi kanker paru-paru karena efek ter yang tinggi. Ganja sering merupakan entry pointmenuju jenis narkoba yang lebih berat. Bagaimana dengan heroin atau yang lebih dikenal sebagai putau ?Heroin merupakan pengolahan lebih lanjut dari jenis narkoba yang pada tahun 70-an sangat dikenal sebagai morfin. Efeknya 10 kali lebih kuat dari morfin. Efek yang lebih kuat tetapi harga lebih murah dari morfin membuat jenis narkoba ini banyak disalahgunakan oleh kalangan remaja, bahkan dari kalangan bawah sekalipun.

Page 108: Artikel Kesehatan

Cara pemakaian heroin dengan disuntik merupakan resiko besar untuk terkena HIV-IDS dan penyakit hepatitis sebab para pemakai umumnya menggunakan spuit berulang-ulang dan dipakai oleh banyak orang.Efek psikis yang dirasakan : seseorang menjadi euphoria, rileks, mengantuk sampai mimpi indah dan akhirnya kesadarannya menjadi terganggu membuat konsentrasi tergangggu dan menjadi apatis. Semantara gejala fisiknya antara lain : gatal-gatal di sekitar hidung, suhu badan menurun, nadi melambat, tekanan darah turun,nafas lebih lambat dan pupil mata menyempit. Bila sampai over dosis ; pupil mata makin menyempit, nafas makin lambat/dangkal, kulit pucat dan dingin, kejang-kejang dan kesadaran makin menurun sampai kejang dan ujung-ujungnya adalah kematian. Pada pemakaian lama heroin dapat menimbulkan kerusakan ginjal dan hati.                                             Apa yang dimaksud dengan sakaw ?Sakaw adalah gajala ‘putus obat’ pada mereka yang sudah kecanduan atau ketergantungan narkoba. Sakaw pada pengguna heroin/morfin membuat sesorang badannya panas dingin seperti meriang, sakit pada tulang dan otot, mata berair, bersin-bersin dan pilek sampai  kulit  ‘merinding’. Pada mereka yang sedang sakaw tubuh menagih untuk disuplay narkoba kembali. Tubuh baru merasa ‘nyaman’ kembali bila sudah mengkonsumsi narkoba yang biasa digunakan. Bagaimana pada mereka yang over dosis morfin atau putau ?`Pada mereka yang diketahui over dosis morfin atau heroin (putau), akan didapat gejala-gejala atau tanda-tanda seperti : pupil mata yang menyempit (miosis), pernafasan yang lambat atau dangkal, kulit yang pucat dan dingin, timbul kejang-kejang berlanjut dengan kesadaran yang menurun hingga koma dan akhirnya sampai meninggal dunia. Yang juga terkenal adalah penyalahgunaan pil ekstasi,  bagaimana dampaknya pada si pemakai ?Ekstacy (XTC) adalah zat psikotropika golongan amfetamin sintetis yang diproduksi secara ilegal dalam bentuk tablet beraneka bentuk dan warna (seperti : dollar, white doft, pink heart, snow white dsb). Zat ini bersifat psikostimulan dengan merangsang sistem saraf sehingga dapat meningkatkan kegairahan dan kesadaran tetapi berakibat tubuh bekerja di luar batas kemampuan sehigga seseorang akan kehabisan enerji.Ekstasi banyak dikonsumsi mereka yang senang dugem sambil triping mendengarkan house music : seseorang menjadi lebih percaya diri,  hiperaktif, ingin selalu menggoyangkan tubuh/menggelengkan kepala  mengikuti irama musik. Mereka yang over dosis  menjadi tidak fokus, panik, badan berkeringat dan gemataran, timbul dehidrasi dan kekurangan elektrolit tubuh sampai menjadi stroke. Kondisi  ini sangat membahayakan bila yang bersangkutan mengendarai kendaraan. Bagaimana juga dengan pemakaian sabu-sabu ?Sabu-sabu adalah psikotropika golongan metamfetamin, bentuknya berupa kristal mirip vetsin yang efeknya mempengaruhi persyarafan pusat dan mempunyai efek yang lebih kuat dari ekstasi. Cara pemakaiannya dengan dihisap dengan alat yang dikenal sebagai bong atau dibakar dengan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap  Efek yang ditimbulkannya antara lain : efek euphoria, apatis, hiperaktif, rasa percaya diri yang meningkat, gangguan menilai realitas dan emosi yang tidak stabil. Efek fisiknya : meningkatkan denyut jantung (palpitasi), menaikkan tekanan darah, pupil mata melebar sampai timbul muntah-muntah. Pada penggunaan lama dapat merusak hepar (hati) pemakainya. Kematian akibat over dosis shabu-shabu disebabkan tekanan darah meningkat yang  dapat menimbulkan  stroke  dan  muntah-muntah sampai dehidrasi.                                                                                            Apa hubungannya penyalahgunaan narkoba dengan penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS ?Para penyalahguna narkoba yang menggunakan jarum suntik atau dikenal dengan IDU (Injection Drug User) mempunyai resiko besar untuk tertular penyakit seperti HIV. Jarum suntik yang tercemar virus HIV akan cepat menularkan penyakit pada kalangan pengguna narkoba suntik karena mereka sering menggunakan 1 spuit untuk dipakai bersama-sama dan berulang-ulang. Pada sebuah penelitian di sebuah tempat di Jakarta (Kampung Bali) yang pengguna narkobanya tinggi, didapati 90 % pecandu narkoba telah tertular virus HIV. Selain HIV , mereka juga rentan tertular virus hepatitis baik hepatitis B maupun hepatitis C yang diketahui akan berkembang menjadi kronis sampai menjadi sirosis dan kanker hati. Bagaimana  kita secara dini mengenali seseorang telah menyalahgunakan narkoba ?Mereka yang sudah mengenal narkoba, pada awalnya diketahui sebagai seorang yang tiba-tiba sulit diajak bicara, tidak mau terlibat dalam kegiatan keluarga, sering pulang terlambat, menjadi mudah tersinggung dan pada mereka yang masih bersekolah suka bolos sekolah atau kuliah. Selain hal hal tadi apalagi yang bisa dikenali sebagai ciri-ciri penyalahguna narkoba ?

Page 109: Artikel Kesehatan

Ada 3 perubahan besar yaitu perubahan fisik/lingkungan sehari-hari, perubahan psikologis dan perubahan perilaku sosal.Perubahan fisik dan lingkungan sehari-hari : jalan sempoyongan, mudah lelah, nafsu makan menurun, kamar selalu dikunci, sering didatangi/ditelfon oleh orang yang tak dikenal, di rumah sering kehilangan barang atau uang sampai ditemukan benda yang mencurigakan di kamar atau tasnya seperti tablet, daun kering, bubuk, spuit, bong dsb.Perubahan psikologis : malas belajar, sensitif, sulit konsentrasi, hilang semangat untuk bersekolah/kuliah, tidak lagi menjalankan hobbynya dan  tidak mau lagi berteman dengan mereka yang baik-baik.Perubahan perilaku sosial : menghindari kontak mata langsung, sering melamun, linglung, menjadi agresif yang tidak biasa, sikapnya menjadi tertutup, suka berbohong, memanipulasi keadaan,kurang disiplin, suka membolos, mengabaikan kegiatan agama/ibadah sampai menarik/menutup diri. Bagaimana pengobatan atau penanggulangan kecanduan narkoba ?Sampai sekarang banyak cara atau metode pengobatan yang dikenal dengan istilah detoksifikasi bagi pecandu narkoba. Tidak semua pecandu bisa dilakukan detoksifikasi dengan 1 metode saja, adakalanya yang bersangkutan cocok dengan metode yang lain. Pengobatan sifatnya individual, bahkan ada yang dapat disembuhkan dengan cara tradisional atau terapi alternatif. Yang jelas pada umumnya pengobatan memakan waktu lama, dibutuhkan kesabaran yang tinggi baik dari yang diobati maupun keluarganya. Menjadi kendala juga adalah mahalnya biaya pengobatan.Belakangan metode pengobatan dengan penggunaan metadon mulai dilakukan di puskesmas-puskesmas yang wilayahnya tinggi dengan penyalahguna narkoba. Bagaimana sikap kita  jika diketahui teman kita terlibat penyalahgunaan narkoba ?Pada situasi demikian maka sikap kita yang bijak adalah sebagai berikut :

1. Tetap berteman, tapi jangan sampai kita ikut-ikutan,2. Utarakan keperihatinan kita secara jujur dan terbuka.

3. Jangan sampai bersikap menuduh atau menghakimi teman kita. Cobalah untuk berdiskusi kenapa sampai seperti ini dan apa akibat lebih lanjutnya.

4. Mengingatkan bahwa kesembuhan butuh kesiapan dan kerelaan dibantu.

5. Selalu menunjukkan sikap peduli dan siap membantu.

6. Mengarahkan dan mendorong teman kita meminta bantuan profesional untuk menyembuhkannya.

 Apa peran dan tanggung jawab orang tua untuk menghindari anak dari penyalahgunaan narkoba ?Orang tua berperan dan bertanggung jawab terkait hal-hal sbb :

1. Orang tua hendaknya menjadi panutan (misal tidak merokok), teman diskusi dan teman bertanya bagi anaknya.

2. Mampu membuat aturan secara konsisten, kontinyu dan konsekuen.

3. Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan agama.

4. Selalu berupaya menggali potensi anak untuk dikembangkan.

5. Menumbuhkan kesadaran positif pada anak.

6. Melibatkan anak untuk mewujudkan cita-cita keluarga.

7. Menyempatkan ikut dalam berbagai kegiatan anak.

8. Mengontrol kegiatan anak, mengenali teman-teman anaknya dan bertindak juga sebagai pembimbing.

 Apa yang menjadi kendala dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba ?Beberapa hal yang menjadi kendala sekaligus keperihatinan kita bersama, antara lain :

1. Hukum positif di Indonesia menyatakan penyalahguna narkoba dikenakan  sanksi pidana, berbeda dengan di luar negeri ; mereka tidak dihukum/dipenjara tetapi dimasukkan dalam proses rehabilitasi yang ditunjuk dan dibiayai oleh negera.  Pada sebagian negara yang lain : mereka dihukum tapi selanjutnya

Page 110: Artikel Kesehatan

dimasukkan dalam penjara khusus yang juga merupakan panti rehabilitasi narkoba. Memang kebijakan demikian membutuhkan anggaran yang besar karena mahalnya biaya detoksifikasi atau rehabilitasi.

2. Penjara di Indonesia merupakan tempat perekrutan anggota/pemain baru dari para sindikat narkoba, penjara menjadi candradimuka (penggodokan) para pemula untuk naik kelas jadi pengedar atau anggota sindikat. Ironi yang lain : penjara seperti kantor cabang bandar narkoba karena di penjara ternyata menjadi tempat yang paling aman untuk memakai, menjual dan mengedarkan narkoba. Yang terakhir ini tentunya bekerjasama dengan oknum petugas penjara.

3. Seorang yang lepas dari penjara akan memperkuat sindikat narkoba yang ada. Lebih-lebih pada saat sekarang semakin sulit orang mencari lapangan pekerjaan. Yang bersangkutan bersiap-siap untuk masuk penjara lagi dan bekerja di kantor cabang yang ‘baru’.

4. Biaya detoksifikasi dan rehabilitasi tidak terjangkau kalangan miskin karena mahal. Akibatnya penyalahguna narkoba dari kalangan miskin tidak tertangani dengan baik dan jatuh kembali dalam kubangan narkoba lebih dalam.

5. Pemerintah lebih menekankan pada  upaya penegakan hukum dengan segala langkah represif, tapi kurang pada upaya pengurangan dampak buruk (harm reduction). Upaya harm reduction di sisi lain menimbulkan dilema etik karena misalnya memberikan spuit steril gratis bisa saja diartikan sebagai penghalalan narkoba sebagai barang haram. Atau ketika memberikan kondom gratis/ATM kondom  pada kalangan pengguna narkoba suntik akan gampang dituduh melegalkan perzinahan  (sex bebas, kemaksiatan).

Anak juga bisa sakit hati lho……..Dr. M. Muchlis SpAKlinik Anak Rumah Sakit Lanud Abdulrachman Saleh, Malang  Didin yang baru duduk di kelas 3 SD, belakangan mengeluh lemas,  tidak nafsu makan  dan perut yang begah. Kadang-kadang dia juga mual. Ketika dia kencing warnanya coklat tua, padahal sehari-harinya  warna kencingnya bening karena sehari-hari  dia minum air putih. Bu Rini, ibuya Didin memperhatikan juga kok kulit anaknya jadi agak kuning,  warna kuning juga jelas terlihat di putih mata anaknya.  Segera saja Didin dibawa ke dokter untuk diperiksakan. Dokter bilang Didin besar kemungkinan terkena penyakit hepatitis. Tapi, dok, Didin khan sudah pernah diimunisasi hepatitis, tanya bu Rini. Ya, tapi imunisasi hepatitis pada Didin untuk hepatitis B, untuk yang ini saya menduga dia terkena hepatitis A yang cukup sering pada anak-anak seusianya. Untuk memastikannya, saya akan beri ibu pengantar lab untuk memeriksa darah Didin. Dari hasil lab itu saya dapat menelusuri penyebabnya, demikian dokternya menjelaskan.Lalu, dok, apa anak saya harus dirawat ? Nampaknya begitu kerena saya melihat Didin sudah lemas,  nafsu makannya berkurang dan ada mual-mual. Yang jelas Didin memang harus istirahat total sampai gejala kuningnya hilang. Selanjutnya bila sudah membaik, Didin bisa beristirahat di rumah dan berobat jalan. Kapan dia bisa sekolah kembali, dok ? tanya bu Rini. Ya setelah kuningnya hilang dan pemeriksaan fungsi hatinya membaik dia boleh sekolah lagi. Hanya saja untuk dapat ikut aktifitas seperti sediakala, butuh waktu sekitar 6 bulan, karena setelah 6 bulan umumnya fungsi hati baru kembali normal. Jadi nanti ketika Didin masuk sekolah, saya akan kasih surat ke sekolah untuk meminta dispensasi agar Didin tidak mengikuti olah raga atau kegiatan sekolah yang berat, demikian dokter mengakhiri penjelasannya. Sakit kuning adalah sakit yang cukup sering dialami anak-anak. Kebanyakan memang karena penyakit hepatitis virus.  Hapatitis virus yang ‘ditakuti’ sekarang adalah hepatitis B dan C. Keduanya dapat menimbulkan proses menahun yang berujung pada sirosis hati dan kanker hati. Sebaiknya setiap anak yang sakit kuning ditelusuri penyebabnya untuk memperkirakan prognosa penyakit (perkiraan kesembuhan atau perjalanan sakitnya). Kendalanya adalah pemeriksaan darah, serologi dan virus marker untuk menelusuri penyebab hepatitis masih mahal dan tidak tersedia di semua fasilitas laboratorium. Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan di lab RS besar atau lab lengkap di kota-kota besar.   Dapat dibayangkan bila seorang anak kuning yang ternyata hepatitis, tapi virus penyebabnya tak diketahui, maka si anak bisa menjadi carrier (pembawa virus) tanpa ada orang yang tahu. Seseorang yang carrier akan berpotensi menjadi sumber penularan bagi yang lain. Hal lain yang dapat terjadi adalah perjalanan penyakitnya  menjadi kronis tanpa pernah diketahui sedari awal dan baru diketahui setelah kelainan hatinya menjadi berat. Apakah penyakit kuning pada anak selalu disebabkan oleh penyakit hepatitis ?

Page 111: Artikel Kesehatan

Kuning atau ikterus (ikterik) pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, memang paling sering disebabkan oleh penyakit hepatitis, khususnya hepatitis virus. Hepatitis sendiri yang berarti penyakit peradangan /infeksi di hati disebabkan juga oleh bakteri atau amuba. Pada anak bayi yang baru lahir, kuning lebih sering karena ikterus fisiologik, dimana sering kita jumpai bayi harus menjalani terapi sinar biru  (blue light therapy) Kalau begitu kuning pada anak disebabkan oleh apa saja ?Gejala kuning pada yang dikenal sebagai ikterus dibagi 3 golongan berdasarkan penyebab kuningnya tersebut :

1. Ikterus hemolitik : ikterus yang timbul karena meningkatnya penghancuran sel darah merah. Misal pada keadaan infeksi (sepsis), ketidak cocokan gol darah ibu dengan golongan darah bayi, bayi yang baru lahir (ikterus fisiologik) dsb.

2. Ikterus parenkimatosa : ikterus yang terjadi akibat kerusakan atau peradangan jaringan hati, misal pada penyakit hepatitis.

3. Ikterus obstruktif : ikterus yang timbul akibat adanya bendungan yang mengganggu aliran empedu. Misal pada tumor, kelainan bawaan (atresia bilier), batu pada kandung empedu dsb.

 Kuning pada bayi lebih sering karena keadaan apa saja ?Ya, kuning pada bayi lebih sering karena ikterus fisiologik, infeksi berat (sepsis) dan kholestasis. Khusus pada  kholestasis, suatu keadaan dimana aliran bilirubin di kandung empedu terganggu, maka selain gejala kuning ; yang khas pada bayi didapati tinja yang pucat seperti dempul. Pada keadaan ini  tinja tidak terwarnai akibat tidak adanya bilirubin yang diproses di kandung empedu dan dialirkan ke saluran cerna. Kembali ke masalah hepatitis virus, apa saja penyebabnya ?Ya, pada saat sekarang dikenal pembagian hepatitis virus (selanjutnya disebut hepatitis saja) berdasarkan virus penyebabnya yaitu hepatitis A, Hepatitis B dan hepatitis C (dulu disebut sebagai hepatitis non A  non B). Penelitian yang terbaru ternyata menemukan jenis virus hepatitis yang lain, sehingga mulai dikenal adanya hepatitis D sampai hepatitis G. Pada anak yang tersering hepatitis apa ?Karena imunisasi hepatitis B sudah menjadi program imunisasi wajib bagi sertiap anak, maka kejadian hepatitis B semakin jarang. Karenanya bila ada anak dengan gejala kuning maka sangat besar kemungkinannya adalah hepatitis A. Pada anak yang sering mendapat suntikan atau produk darah (seperti pada anak thalasemia dan hemofili), maka harus dipikirkan kemungkinan hepatitis C. Demikian pula pada anak yang sudah besar (remaja) dan diketahui kecanduan narkoba, kemungkinan hepatitis B dan C harus dipikirkan juga. Apa yang paling dikhawatirkan pada anak yang menderita hepatitis ?Hepatitis A umumnya akan sembuh sempurna tetapi hepatitis B dan C beresiko menimbulkan kerusakan hati yang berlanjut dan lama (hepatitis kronis) yang pada akhirnya menimbulkan sirosis hati sampai kanker hati. Anak yang pada usia dini sudah terinfeksi virus hepatitis B dan C, membuat virus berkesempatan begitu lama merusak hati si anak, dan pada usia yang relatif belum terlalu tua, anak kelak mengalami kelainan hati yang berat tersebut. Karenanya pemerintah melakukan kebijaksanaan imunisasi wajib hepatitis B pada usia sedini mungkin. Bahkan pada bayi yang baru lahir, ketika menjelang pulang ke rumah dapat diberikan vaksinasi hepatitis B yang pertama. Perlindungan sejak dini ini untuk menghindari penyakit hepatitis kronis pada anak yang berakibat fatal pada anak. Bagaimana cara penularan hepatitis A, B dan C serta berapa lama masa inkubasinya ?Cara penularan hepatitis A adalah melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh tinja penderita yang mengandung virus hepatitis A (transmisi fekal-oral). Masa inkubasi berkisar 18-50 hari, rata-rata 28 hari (4 minggu). Masa penularan 2-3 minggu sebelum timbul kuning dan 8 hari sesudahnya. Penyakit hepatitis A adalah masalah pada negara berkembang akibat dari buruknya higiene perorangan maupun lingkungan.   Hepatitis B ditularkan terutama melalui parenteral antara lain akibat penggunaan jarum suntik, jarum transfusi dan jarum tindik yang tidak steril (transmisi horisontal). Penularan juga terjadi dari ibu ke janinnya atau bayi yang dilahirkan (transmisi vertikal) dan akibat kontak erat antar keluarga. Masa inkubasi 50-160 hari.   Hepatitis C ditularkan melalui parenteral (lewat jarum suntik atau transfusi), kontak personal (dalam satu keluarga) dan penularan dari ibu  ke janin atau bayi yang dilahirkan (transmisi vertikal). Dari kesemua cara tadi, penularan secara parenteral merupakan penularan yang utama karena diketahui sekitar 80 % pasien dengan hepatitis kronis pasca transfusi penyebabnya adalah hepatitis C. Masa inkubasinya rata-rata 7 minggu (antara 3 sampai 20 minggu). Pada hepatitis B dan C,  darah maupun cairan tubuh yang tercemar virus adalah bahan yang menularkan ke orang lain melalui cara-cara yang disebutkan tadi.

Page 112: Artikel Kesehatan

 Lalu apa gejala yang timbul akibat penyakit hepatitis ?Gejala yang khas memang kuning atau ikterik yang dapat kita lihat jelas di putih mata (konjunktiva), kulit  maupun kuku. Tetapi sebelum kuning (masa pra ikterik) anak mengeluh lemas (malaise), nafsu makan menurun, perut yang begah, mual-muntah, rasa tidak nyaman di perut kanan atas, demam, sakit kepala dan gejala seperti penyakit flu (batuk-pilek). Yang khas juga pada hepatitis adalah sebelum kuning, warna urine (kencing) anak menjadi gelap seperti teh botol atau coca cola serta warna tinja yang lebih pucat. Anak yang kuning dan kencing yang berwarna gelap inilah yang sering membuat ibu membawa anaknya ke dokter.   Sayang gejala-gejala tersebut diatas tidak selalu muncul, baik pada hepatitis A, B maupun C.  Pada hepatitis A  yang tanpa gejala atau asimtomatik sering merupakan sumber penularan bagi anak yang lain. Penyakit hepatitis A sendiri berbeda dengan hepatitis B dan C, tidak akan menjadi kronik dan sembuh sendiri (self limiting disease). Sementara pada hepatitis B dan C perjalanan penyakitnya sering  asimtomatik dan menjadi menahun (kronis). Gejala baru mencolok timbul setelah diketahui sirosis hati atau kanker hati.  Karenanya pada anak dengan resiko hepatitis B atau C (spt pada anak thalasemia yang rutin transfusi, riwayat sering mendapat suntikan, penggunan narkoba dengan suntikan atau ada dalam keluarga dekat menderita hepatitis B atau C) dengan atau tanpa gejala maka pemeriksaan diagnostik langsung dapat ditujukan kepada penyakit hepatitis B atau C itu.   Pada pemeriksaan fisis, selain ditemukan ikterik (kuning) pada kulit dan putih mata, maka dokter dapat menemukan pembesaran hati (hepatomegali) dan kadangkala nyeri tekan pada bagian perut kanan atas. Pemeriksaan laboratorium apa yang dilakukan untuk menentukan diagnosis ?Setelah dokter mewawancarai orang tua atau pasien yang dilanjutkan pemeriksaan fisis, maka dokter akan menganjurkan pemeriksaan laboratorium antara lain kadar bilirubin darah, SGOT/SGPT darah, pemeriksaan serologik dan virus marker untuk menelusuri penyebabnya seperti HBsAg, HBeAg,Anti HBs,  Anti HBc, Anti HAV, Anti HCV dsb. Apabila diperlukan dokter melakukan juga pemeriksaan USG perut atau hati.   Berdasarkan penilaian klinis pasien dan hasil lab, maka dokter akan  menentukan apakah seorang cukup istirahat total di rumah atau diawat inap di rumah sakit. Jadi penderita hepatitis tidak selalu dirawat di RS ?Ya, seorang anak penderita hepatitis tidak selalu dirawat. Anak yang dirawat adalah bila anak mual-muntah hebat yang berakibat anak sama sekali tidak masukan makanan atau minuman, kadar SGOT/SGPT yang meningkat lebih dari 10 kali nilai normal tertinggi ( kadar SGOT/SGPT normal : 12-40 mU/mL). Anak harus dirawat juga bila dijumpai klinis hepatitis fulminan yaitu perjalananan klinis hepatitis yang berat yang ditandai anak yang lemah, ikterik sekali dan kadar SGOT/SGPT yang meningkat pesat sampai terjadi penurunan kesadaran (coma hepatikum).   Jadi bila anak hepatitis tapi masih mau makan dan minum seperti biasa, tidak ada mual atau muntah yang mengganggu, maka anak dapat beristirahat total di rumah. Hanya saja bila orang tua khawatir anak tidak terawasi dengan baik, bisa saja anak akhirnya drawat di RS. Lama perawatan tergantung klinis anak, prinsipnya sampai kuningnya hilang dan fungsi hati kembali normal (dalam hal ini dengan melihat kadar SGOT/SGPT dalam darah). Bila anak sudah tidak kuning lagi tapi kadar SGOT/SGPT sudah menurun tapi belum kembali normal, anak boleh kembali bersekolah tapi dengan pembatasan aktivitas berat. Untuk fungsi hati kembali normal dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Hanya saja pada anak yang akhirnya diketahui menderita hapatitis B dan C yang kronis, kadar SGOT/SGPT tak pernah kembali normal. Selain itu pada hepatitis B yang kronis dapat dijumpai HBsAg dan HBeAg yang menetap. Apakah penderita hepatitis harus banyak minum sirup ?Memang dahulu sering anak yang dirawat dengan hepatitis dikirimi  berbotol-botol sirup oleh yang menjenguknya (yang terkenal sirup sarang sari !). Padahal anak tidak perlu dipaksa untuk banyak minum sirup. Yang dianjurkan adalah mengkonsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi, tidak hanya sirup tapi bisa makanan/minuman lain. Bisa dibayangkan kalau terlalu banyak mengkonsumsi   sirup-yang tinggi zat gula atau karbohiratnya- anak akan cepat merasa kenyang dan tidak mengkonsumsi makananan lain yang mengandung protein, lemak dan zat gizi lainnya.Hanya saja pada anak yang mengeluh mual atau muntah, maka konsumsi lemak dikurangi karena dapat merangsang mual pada pasien.Anak yang dirawat dengan hepatitis tetap membutuhkan gizi yang seimbang untuk membantu penyembuhannya. Adakah obat untuk membunuh virus hepatitis tsb ?

Page 113: Artikel Kesehatan

Sampai sekarang belum ditemukan obat anti virus untuk ketiga hepatitis tadi. Kalau anak selama perawatan diberikan obat, kebanyakan untuk membantu mengurangi mual dan untuk memperbaiki fungsi hati (hepatoprotector) semacam kurkuma atau ekstrak temu lawak, lesichol dan kolestiramin.   Sekarang sudah dikenal obat interferon untuk kasus hepatitis kronis (spt pada hepatitis B dan C) tapi hasilnya belum memuaskan dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu harga obat ini termasuk mahal sehingga tidak semua orang dapat menjangkaunya.   Terakhir, bagaimana mencegah agar anak kita tidak terkena penyakit hepatitis virus ?Untuk pencegahan, banyak hal dapat dilakukan oleh kita. Pertama : menjaga higiene diri dan lingkungan, membiasakan makan dan minum yang bersih dan sehat, menghindari penggunaan jarum suntik berulang (untuk vaksinasi, tindik atau pemberian obat) dan menghindari kontak erat dengan penderita.Kedua : dengan melakukan imunisasi. Sayangnya dari berbagai macam hepatitis virus, baru ditemukan vaksin untuk hapatitis A dan B saja. Untuk hepatitis A yang secara klinis ringan dan umumnya sembuh sempurna serta tidak menimbulkan hepatitis kronis, vaksinasi  dilakukan pada anak usia diatas 2 tahun dan  bersifat anjuran.   Pada hepatitis B karena beresiko menjadi kronis (menahun) dan menimbulkan sirosis hati, maka vaksinasi dilakukan sedini mungkin. Mempertimbangkan hal tsb pemerintah memberikan vaksinasi hepatitis B gratis pada seluruh anak, bersama dengan imunisasi wajib lainnya. Vaksinasi hepatitis B dapat dilakukan pada bayi baru lahir dan dilanjutkan pada usia 1 bulan serta 6 bulan (total pemberian vaksin adalah 3 kali.). Untuk anak yang belum mendapat vaksinasi haptitis B, segera dilakukan vaksinasi lengkap. Orang tua yang menyadari pentingnya kesehatan bagi anaknya, maka secara rutin dia akan mengunjungi dokter, bidan atau BKIA untuk mengimunisasi anaknya sesuai jadwal yang diberikan. Memang vaksin yang ada kebanyakan berupa suntikan dan ini membuat anak pasti menangis ketika divaksinasi. Tetapi lebih baik menangis dan rewel sesaat daripada menderita penyakit yang fatal atau penyakit yang menahun diderita seumur hidup anak. Ini perlu ditekankan kepada para ibu, sebab ada sebagian ibu yang tidak mengimunisasi anaknya hanya karena tidak tega anaknya disuntik hampir tiap bulan.  (Fotonya pasien saya di poliklinik, anak yg lucu ya)

Fimosis : Apakah berbahaya ? dr Hermanto, SpB, SpBA. Dalam praktek sehari hari bayi atau anak laki laki sering diperhatikan orang tuanya mengalami  demam, padahal tidak ada infeksi atau radang tenggorokan, tidak ada batuk atau pilek, atau tidak infeksi saluran pernapasan akuta. Begitu pula masalah makan minum, buang air kecil dan besar lancar, tidak diare ataupun sembelit.  Kelainan yang menyebabkan deman selain saluran pernafasan dan saluran pencernaan adalah saluran kemih, yang paling mudah terlihat adalah daerah kelaminnya.Ujung penis  (glands penis) pada bayi memang masih tertutup kulit prepusium yang masih lengket, tidak mudah ditarik, seperti anak yang sudah besar. Kondisi muara saluran kemih yang sempit dan tertutup kulup dinamakan fimosis. Apakah fimosis merupakan kelainan yang normal ?Ya, merupakan kondisi yang normal pada anak bayi dan anak balita, bilai dengan bertambahnya usia, kulit prepusium yang lengket ke glands penis akan terlepas  semua dengan sendiri nya sampai usia 7-8 tahun. Ujung penis tak tampak tanda peradangan, tidak nyeri atau bengkak, tidak ada jaringan parut. Bila sampai usia pubertas (akil balig) masih menutup dinamakan fimosis patologik (kejadian ini satu sampai 5 %). Bagaimana fimosis merupakan kelainan yang tidak normal (patologis )?Apabila  penyempitan ujung preputium (kulit pembungkus penis / kulup) disebabkan oleh fibrosis  (jaringan parut yang menebal ) pada ujung prepusium akibat adanya radang . Pada kondisi ini prepusium tidak bisa ditarik karena kaku dan lengket, sampai usia pubertas tetap  sempit.Peradangan seperti balanopostitis (balanitis) yaitu  radang pada kepala penis (glands)dan kulitnya. Gejala pada fimosis ini adalah balanitis kronik atau berulang dan kesulitan berkemih.

Page 114: Artikel Kesehatan

Balanitis sukar disembuhkan dengan pembersihan biasa pada glands penis dan kulitnya.  Tentunya bisa menyebabkan retensi smegma  (kotoran berwarna putih akibat bercampurnya sisa urine, bakteri, sel sel mati sekitar glands penis) akan berperan pada proses  kelainan ini.Resiko keganasan atau  kanker kulit glands penis atau permukaan dalam prepusium,  meningkat pada  anak yang fimosis di usia tuanya, bila tidak disirkumsisi (sunat). Apa Gejala dan tanda Fimosis ?Umumnya berkemih tidak terganggu pada fimosis, tetapi kadang lubang kemih begitu kecil dan sempit sehingga penderita sukar berkemih. Kadang melebar seperti balon ditiup,  ketika berkemih  air kemih terlebih dahulu keruang antara glands penis dan kulit prepusium. Pancaran air kemih kecil dan panjang. Saat ereksi kadang terasa nyeri, kemih berdarah (hematuria), infeksi saluran kemih dan nyeri pada prepusium. Bagaimana cara penanggulangan fimosis ?Dalam kepustakaan fimosis yang sering meradang dan bengkak,  bisa ditanggulangi dengan salep anti peradangan, tetapi bila sering kambuh dan sering tejadi balanitis sebaiknya disirkumsisi. Apakah ada penyakit lain menyerupai fimosis ?Ya,  pada saat  ibu terlalu kuat menarik kulit prepusium fimosis, sehingga kulit dipaksa lepas dari glands penis akan mencekik glands,  kondisi ini disebut  parafimosis. Parafimosis merupakan kondisi yang berbahaya, yang dapat menyebabkan glands penis yang tercekik kulit akan membengkak dan kebiruan,  karena aliran darah tersumbat, bayi atau anak akan kesakitan.. Darurat !  harus segera ke IGD/dokter untuk dibebaskan atau sirkumsisi.Kelainan lainnya adalah  penyempitan pada lubang keluar saluran kemih (striktur meatus uretra)  tanpa disertai fimosis..Kesimpulan..pasien dengan fimosis jarang memerlukan sirkumsisi darurat atau harus segera dibawa ke IGD. Buat orang tua harus sering membesihkan alat kelamin, jangan sampai terjadi infeksi. Indikasi sunat selain agama atau kepercayaan,  juga untuk pengobatan seperti pada fimosis patologik, atau parafimosis, untuk pencegahan kanker kulit penis. 

Dr M Muchlis SpAKlinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh, Malang  Kiko, usia 6 tahun, murid kelas 1 SD, belakangan diperhatikan oleh ibunya bengkak pada ke dua kelopak mata terutama sehabis bangun tidur. Kiko juga agak kesulitan ketika memasukkan kaus kaki dan memakai sepatu, seakan-akan kaus kaki dan sepatunya menjadi kesempitan. Sewaktu diperhatikan lebih seksama, ternyata tungkai bawah Kiki juga ikut bengkak. Wah kenapa anak saya kok bengkak-bengkak seperti ini, demikan ibunya Kiko membatin. Segera saja Kiko dibawa ke dokter anaknya. Dokter mewawancarai ibunya Kiko dan Kiko sendiri perihal sakitnya itu. Setelah Kiko diperiksa, dokter selanjutnya menganjurkan pemeriksaan darah dan urine. Kiko nampaknya terkena penyakit ginjal, bu, demikian dokternya menduga.Ketika hasil labnya sudah ada, maka didapatkan protein yang cukup banyak di urine (proteinuria positif 3), albumin darah yang menurun tapi kolesterol darah  meningkat. Melihat hasil labnya yang demikian dan gejala klinis yang ada, maka Kiko didiagnosa oleh dokternya sebagai sindrom nefrotik atau dikenal awam sebagai penyakit ginjal bocor. Kiko akan mendapat pengobatan setiap hari selama 1 bulan dengan prednison dan selanjutnya akan diulang pemeriksaan urinenya. Bila responnya bagus dengan tidak ditemukannnya lagi protein di urine, maka Kiko melanjutkan pengobatan prednison selang 2 hari selama 4 minggu berikutnya. Bila responnya bagus, obat distop tapi Kiko harus tetap kontrol rutin untuk menjaga kemungkinan kambuh (relaps). Ibu mencurigai kambuh bila Kiko kembali timbul bengkak pada kelopak mata atau tungkai bawahnya. Demikianlah dokter menjelaskan kepada ibunya Kiko... Sindrom nefrotik merupakan salah satu penyakit ginjal yang cukup sering dialami pada masa kanak-kanak. Penyakit yang diketahui setelah anak tiba-tiba bengkak yang dimulai dari kelopak mata, muka, perut sampai tungkai membuat orang tua cemas, apalagi setelah diketahui penyebabnya adalah kelainan di ginjal. Umumnya SN dapat disembuhkan dengan pengobatan kortikosteroid seperti prednison selama 2-3 bulan. Hanya saja yang orang tua  perlu waspadai adalah kemungkinan kambuh (relaps). Karenanya anak yang dinyatakan sembuh setelah pengobatan, bisa dikatakan bersifat sementara (remisi) sampai terbukti setelah pemantauan selama 1

Page 115: Artikel Kesehatan

tahun ternyata tidak kambuh. Untuk itu anak pasca pengobatan, anak harus terus kontrol untuk pemantauan kemungkinan relaps. Pemeriksaan yang rutin dilakukan setiap kontrol adalah pemeriksaan urine untuk melihat ada tidaknya protein dalam urine (proteinuria). Apa yang dimaksud dengan penyakit Sindrom Nefrotik ?Sindrom nefrotik (selanjutnya disebut dengan SN) adalah salah satu penyakit ginjal dengan kumpulan gejala atau sindrom klinis antara lain : adanya protein dalam urin (proteinuria), penurunan kadar albumin dalam darah (hipoalbuminemia), peningkatan kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) dan lipid dalam darah (hiperlipidemia) dan pembengkakan tubuh (edema). Selain gejala tadi, dapat juga ditemukan anak dengan buang air kecil berkurang dan berdarah, tekanan darah yang meninggi dan gangguan fungsi ginjal.   Penyakit ini banyak dialami anak pada usia 2 tahun sampai 6 tahun. Secara umum berdasarkan pemeriksaan patologi jaringan  ada 2 pembagian SN yaitu SN dengan kelainan minimal dan SN bukan kelainan minimal. SN dengan kelainan minimal adalah yang paling banyak ditemukan dan  mempuyai harapan kesembuhan (prognosis) yang baik dengan obat kortikosteroid yang diberikan. Apakah penyebab sindrom nefrotik ?Sebagian besar (sekitar 80%) SN tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik. Sindrom nefrotik dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana ada reaksi antigen antibodi di dalam organ ginjal sendiri, sehingga pengobatannya dengan memberi obat penekan sistim imun (imunosupresan). Sindrom nefrotik dapat terjadi karena kelainan di ginjal sendiri dikenal sebagai sindrom nefrotik primer, tapi dapat juga bagian dari penyakit sistemik lain atau berhubungan dengan obat, alergen, toksin (racun) dll dikenal sebagai sindrom nefrotik sekunder. Mengapa timbul kelainan seperti proteinuria, edema dsb pada anak dengan sindrom nefrotik ?Keluarnya protein terutama  albumin lewat urine terjadi karena adanya gangguan pada sistem filter (penyaringan) di ginjal tepatnya di glomerulus yang mengakibatkan banyak protein yang keluar atau ‘bocor’. Akibat dari banyak protein terutama albumin yang ‘bocor’ tadi, maka kadar albumin dalam darah menjadi turun (hipoalbuminemia). Hipoalbuminemia terjadi juga karena adanya peningkatan pemecahan (katabolisme) protein di ginjal yang tidak diimbangi pembuatan albumin di hati. Kolesterol dan lemak darah meningkat terjadi karena hati banyak mensitesis keduanya. Edema terjadi karena penurunan tekanan onkotik dalam pembuluh darah yang menyebabkan cairan merembes ke jaringan sekitar. Penurunan tekanan onkotik disebabkan oleh turunnya kadar albumin dalam darah. Gejala apa saja yang dapat kita lihat pada anak dengan sindrom nefrotik ?Gejala utama yang cepat diketahui oleh orang tua adalah bengkak atau edema, yang pertama terlihat adalah bengkak pada kedua kelopak mata yang kemudian menyeluruh ke beberapa bagian tubuh seperti pinggang, perut, skrotum (kantong zakar), bibir vagina dan tungkai bawah.  Pada pemeriksaan fisis, bengkak pada anak SN dikenal dengan istilah pitting edema, artinya bengkak tersebut kalau ditekan tidak lekas kembali. Bila sudah menyeluruh bengkaknya biasa disebut sebagai edema anasarka. Berat badan mendadak meningkat tapi anak sendiri mengalami penurunan nafsu makan (anoreksia).   Bengkak pada mata akan semakin nyata bila anak habis tidur dan bengkak pada tungkai semakin jelas kalau habis berdiri. Akibat bengkak yang sudah menyeluruh, maka anak merasakan kesempitan kalau memakai baju, kaos kaki atau sepatu. Selain itu anak dapat merasa sesak karena adanya penumpukan cairan di paru (efusi pleura) maupun perut yang tegang (distensi abdomen) akibat penumpukan cairan di rongga perut atau asites.   Gejala lainnya adalah gangguan saluran cerna misal diare dan nyeri di perut (seperti akut abdomen). Pada sistim pernafasan anak akan merasa sesak karena efusi pleura, selain  karena distensi abdomen akibat asites tadi.   Setelah timbul semua gejala tadi, dapat saja anak mengalami gangguan psikososial baik akibat anggapan beratnya penyakit maupun dampak dari kekhawatiran orang tua apakah penyakit anaknya dapat tersembuhkan atau tidak.   Apa komplikasi yang timbul pada anak dengan sindrom nefrotik ?Komplikasi yang terjadi dapat terjadi akibat penyakitnya sendiri maupun karena pengobatannya. Adapun komplikasi yang dapat timbul antara lain : kelainan pembekuan darah dan trombosis, syok, perubahan hormon dan mineral, pertumbuhan abnormal dan gangguan nutrisi, infeksi misal : tuberkulosis, peritonitis, infeksi kulit serta anemia. Bagaimana pengobatan sindrom nefrotik pada anak ?

Page 116: Artikel Kesehatan

Anak dengan edema anasarka, syok dan ada komplikasi infeksi berat  seperti peritonitis, selulitis luas, pneumonia dan sepsis harus dirawat di rumah sakit. Pada anak yang baru menderita SN dipertimbangkan untuk dirawat di RS untuk pemantauan klinis lebih lanjut. Prinsip tatalaksana SN adalah : anak harus bed rest (tirah baring), diet rendah garam (1 gram/hari), tingggi protein (2 gram/kg berat badan/hari) dengan kalori sesuai umur dan pengaturan cairan (balans cairan). Adakalanya anak diberikan obat diuretik atau plasma untuk mengurangi edemanya. Albumin atau plasma diberikan juga untuk anak yang syok karena komplikasi SN ini.   Untuk obatan-obatan diberikan obat kortikosteroid berupa prednison dengan dosis 60 mg/m2 permukaan tubuh per hari selama 4 minggu (full dose), bila respon pengobatan pada minggu ke 4 baik dan timbul remisi dilanjutkan dengan dosis intermiten atau  alternating dose (selang 2 hari) dengan dosis 40 mg/m2  luas permukaan tubuh  selama 4 minggu berikutnya. Bila remisi baru pada bulan ke 2, maka dosis intermitten diperpanjang menjadi 8 minggu (total dengan terapi awal yang full dose menjadi 12 minggu). Remisi adalah tidak adanya protein dalam urine selama 3 hari pemeriksaan berturut-turut disamping hilangnya gejala klinis yang lain seperti bengkak (edema). Remisi yang timbul setelah pemakaian kortikosteroid menandakan SN yang sensitif steroid. Apakah penyakit SN dapat kembali kambuh ?SN adalah penyakit yang relatif mudah kembali kambuh (relaps) dan inilah alasan kenapa seorang penderita SN yang selesai menjalani pengobatan (8-12 bulan) harus secara berkala kontrol dengan selalu memeriksakan urinenya. Atau diingatkan kepada orang tuanya, kapanpun anak kembali bengkak-bengkak segera anak dibawa berobat ke dokter untuk diperiksakan lebih lanjut.   Seorang anak yang mengalami relaps atau kambuh kembali mendapat prednison dengan dosis penuh 60 mg/m2 luas permukaan tubuh selama 2 minggu (inisial) bila remisi (dibuktikan 3 kali berturut turut protein urine negatif), dilanjutkan dengan dosis intermiten (selang seling setiap 2 hari) 40 mg/m2 permukaan tubuh selama 4 minggu. Bila 2 minggu belum remisi, pengobatan full dose dilanjutkan sampai 4 minggu, baru dilanjutkan dengan dosis intermiten selama 4 minggu  (selang seling tiap 2 hari). Setelah itu kembali diperiksa protein urine selama 3 hari berturut-turut untuk meyakini apakah sudah remisi.   Untuk mereka yang sudah menyelesaikan jadwal pengobatan, diminta untuk melakukan pemeriksaan urin secara berkala. Bila setelah 2 minggu obat distop, anak kembali relaps (kambuh) yang ditandai pemeriksaan protein urin kembali positif, maka anak tsb digolongkan sebagai dependen steroid (ketergantungan steroid). Keadaan seperti ini merepotkan karena anak akan menggunakan prednison lebih lama dengan segala efek sampingnya seperti hipertensi, obesitas, striae di kulit, gula darah yang meningkat (hiperglikemia), gangguan pertumbuhan, osteoporosis, muka cusingoid (wajah ‘rembulan’, moon face) dll.   Pada beberapa kasus, SN tidak berespon dengan pemberian kortikosteroid (prednison) atau dikenal sebagai resisten steroid. Disepakati kalau sampai 8-12 minggu pemberian kortikosteroid tidak ada respon, maka digolongkan sebagai resisten steroid. Untuk yang seperti  ini maka pasien diberikan alternatif pengobatan seperti dengan siklofosfamid, klorambusil atau siklosporin. Obat-obat yang terakhir hargannya jauh lebih mahal daripada prednison Bagaimana menghitung luas permukaan tubuh (LPB) untk menentukan dosis obat ?Ada rumus yang bisa dipakai : LPB (dalam m2) adalah akar dari  [BB (berat badan dalam kg) x TB (tinggi badan dalam cm) /3600] . Misal anak usia 3 tahun dengan berat badan14 kg, tinggi badan 95 cm, maka luas permukaan badannya adalah akar dari [14 x 95/3600] = 0,61 m2. Untuk itu untuk tahap awal (full dose, 60 mg/m2 luas permukaan tubuh) anak membutuhkan 0,6 x 60 mg  = 36 mg prednison, berarti dalam 1 hari anak harus meminum obat prednison (5 mg/tablet) paling tidak 7 tablet sehari, dapat dibagi 3 dosis dengan pola 3-2-2 : pagi 3 tablet, siang 2 tablet dan sore 2 tablet. Obat dengan dosis tsb diminum selama 4 minggu, bila respon pengobatan baik (remisi), maka dilanjutkan dengan pengobatan alternating dose (selang 2 hari) 40 mg/m2 luas permukaan tubuh. Untuk melanjutkan ke fase lanjutan ini berarti butuh 24 mg prednison (kurang lebih 5 tablet) yang diminum selang 2 hari, misal setiap senin, rabu dan jumat dengan dosis 2-2-1. Obat prednison diminum dalam keadaan lambung penuh terisi makanan, karena bila lambung kosong akan terasa nyeri pada lambung.Menjadi masalah tersendiri bagi orang tua, untuk memotivasi anak mau minum obat seperti prednison yang terkenal pahit dalam jumlah yang relatif banyak secara teratur setiap hari selama  1 bulan. Jadi apa yang harus diperhatikan dalam pengobatan anak dengan SN ?

Pengobatan SN membutuhkan waktu lama dan keteraturan meminum obat sesuai ‘protokol’ yang ditetapkan.

Kortikosteroid (prednison) yang diberikan relatif dalam jumlah yang banyak dan harus diawasi kemungkinan efek samping obat.

Penyakit SN mempunyai potensi kekambuhan atau relaps yang cukup sering, sehingga anak membutuhkan terapi dengan kortikosteroid kembali atau menggunakan alternatif pengobatan yang lain.

Page 117: Artikel Kesehatan

Karenanya kesembuhan setelah menggunakan steroid selama 8-12 minggu dianggap sembuh sementara atau remisi.

Setiap anak yang selesai menjalani pengobatan SN harus melakukan kontrol secara teratur dengan selalu memeriksa urinenya untuk mengantisipasi kemungkinan kambuh (relaps). Awalnya anak kontrol setiap minggu,  kemudian setiap 2 minggu dan akhirnya setiap bulan atau setiap ada keluhan. Anak yang pernah SN perlu dipantau selama  setidaknya 1 tahun.

Setiap anak yang  dicurigai kambuh membutuhkan pemeriksaan lab urine selama 3 hari berturut-turut. Bila 3 kali pemeriksaan diketahui hasilnya positif 2 atau lebih, baru dikatakan sebagai kambuh (relaps). Keadaan seperti ini membutuhkan kembali pengobatan. Bila hasil pemeriksaan urine hasilnya positif satu (+1) dikatakan sebagai rest proteinuria yang menandakan remisi parsial dan belum membutuhkan pengobatan.

Gejala relaps yang dapat dilihat oleh orang tua di rumah adalah kembali edema atau bengkak di kelopak mata atau tungkai. Sekiranya ditemukan gejala tadi, segera periksakan ke dokter tanpa menunggu jadwal kontrol.

Dr. M Muchlis SpAKlinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh, Malang  Ketika seorang temannya terkena gondongan, maka satu persatu temannya Bobi terkena juga. Bobi, anak kelas 4 SD itu akhirnya juga tertular dan itu membuat Bobi merasakan nyeri yang sangat pada kedua pipinya karena bengkak dan nyeri nyut-nyutan, apalagi kalau disentuh dia akan menjerit. Bobi juga merasa nyeri kalau mengunyah karena harus menggerakan rahang dan otot pipinya. Benar-benar Bobi jadi uring-uringan, belum lagi dia seharian harus di rumah tidak boleh menjumpai teman-temannya.  Adiknya membuat Bobi jengkel karena sang adik meledek kakaknya seperti ‘Gajah Mada’. Ketika obat penghilang nyeri diminum, maka rasa nyerinya akan berkurang tetapi ketika efek obat habis, maka keluhannya kembali terasa. Ibunya yang mendampingi Bobi merasa iba melihat anaknya, karena ketika Bobi tidur dia suka merintih kesakitan. Untunglah setelah 1 minggu bengkaknya mengempis dan keluhan nyerinya jauh berkurang. Setelah benar-benar mengempis bengkaknya dan tak ada lagi nyeri serta wajahnya kembali seperti’ format’ semula, Bobi barulah kembali bersekolah. Amit-amit jangan sampai kena gondongan lagi, kata Bobi. Tenang aja Bobi, gondongan cukup sekali saja kok dan itu akan  membuat kekebalan seumur hidup. Gondongan adalah istilah bahasa Indonesia untuk penyakit parotitis epiddemika (bahasa Inggrisnya :mumps). Penyakit ini kerap mengenai anak-anak dan cepat menyebar di kalangan mereka. Bengkak pada satu sisi atau kedua sisi pipi dan nyeri berdenyut membuat anak menjadi rewel. Belum lagi anak juga kesulitan mengunyah karena membuatnya bertambah nyeri. Ibu yang mendampingi anaknya yang sakit merasakan betul betapa repotnya mengurus anak yang gondongan. Sekalipun kelihatannya menghebohkan, penyakit ini sembuh sendiri (self limiting disease), tidak menimbulkan akibat yang fatal dan sangat jarang menimbulkan komplikasi. Apakah kuman penyebab gondongan atau parotitis ?Kuman penyebabnya adalah virus dari golongan paramyxovirus. Kuman ini ditularkan melalui droplet atau percik ludah/batuk penderita. Masa inkubasi berkisar 14 sampai 24 hari.  Masa penularan cukup lama yaitu 6 hari sebelum timbul pembengkakan sampai  9 hari sesudahnya. Penyakit ini sering menimpa anak-anak pada usia 5-9 tahun dan cepat menularkan dalam satu keluarga, satu  kelas maupun antar tetangga. Pada orang dewasa yang kontak erat dengan penderita dan belum pernah terkena atau belum pernah divaksinasi dapat juga terkena, misal ibu yang tertular dari anaknya atau pengasuh anak yang tertular dari anak yang diasuhnya. Gejala pada orang dewasa biasanya lebih berat. Sekali terinfeksi, seseorang akan memperoleh kekebalan seumur hidup. Pada gondongan, organ apa yang terkena ?Infeksi ini menyerang kelenjar air liur atau kelenjar parotis yang terletak di bagian bawah bawah telinga sebelah depan. Selanjutnya timbul pembengkakan pada kelenjar tersebut dapat satu sisi (unilateral) atau 2 sisi (bilateral). Akibat pembengkakan tersebut bagaian bawah daun telinga terangkat ke atas.  

Page 118: Artikel Kesehatan

Bagaimana perjalanan penyakit ini ?Sebelum timbul pembengkakan pada kelenjar air liur, didahului gejala awal atau prodomal yang tidak khas seperti nyeri otot (mialgia), penurunan nafsu makan, lemas, nyeri kepala dan demam ringan. Setelah itu timbul pembengkakan pada kelenjar air liur pada satu sisi atau dua sisi.  Bengkak berwarna kemerahan tersebut menimbulkan nyeri baik spontan atau bila disentuh, juga ketika penderita mengunyah makanan dan bertambah nyeri kalau makan atau minum yang asam.Gejala akan berkurang setelah 1 minggu dan menghilang setelah 10 hari. Apa yang harus diperhatikan pada anak yang terkena gondongan ?Karena penyakit mudah menular melalui droplet atau percikan ludah/batuk, maka anak harus ‘diisolasi’ dan beristirahat di rumah. Anak yang sakit harus dijauhi dari orang lain, utamanya mereka yang belum terkena atau belum pernah divaksin gondongan. Karenanya anak tidak masuk sekolah/TK dulu sampai kurang lebih 1 minggu. Selain itu karena anak kesakitan bila mengunyah, maka makanan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk yang lunak. Hindari untuk sementara makan/minum yang bersifat asam. Komplikasi apa yang dapat perjadi pada anak gondongan ?Komplikasi umumnya terjadi pada anak dengan gizi kurang, dimana yang tersering adalah radang testis (orchitis) yang untungnya jarang sekali menimbulkan kemandulan. Komplikasi yang lain jarang terjadi misal pankreatitis, artritis, nefritis, tiroiditis dan meningoensefalitis Bagaimana pengobatan dan pencegahannya ?Anak gondongan harus istirahat total di rumah dan ‘diisolasi’ untuk menghindari penularan lebih lanjut kepada yang lain.  Berhubung sampai sekarang belum ada anti virus yang dapat membunuh virus gondongan ini maka pengobatan yang dilakukan bersifat simtomatik. Untuk menghilangkan demam atau nyeri, dapat diberikan analgetik-antipiretik. Selain obat simtomatik, anak harus harus diperhatikan gizinya. Makanan yang diberikan harus dalam bentuk lunak untuk mengurangi nyeri waktu mengunyah.Pencegahan bagi anak yang belum terkena adalah menghindari kontak dengan penderita dan upaya vaksinasi gondongan (mumps). Sediaan vaksin yang ada gabungan dengan campak dan rubela (MMR). Apakah ‘belao’ (bahan tambahan untuk mencuci) dapat mengurangi keluhan ?‘Belao’ tidak terbukti mengurangi keluhan nyeri, tapi diduga hanya memberi sugesti pada anak. Selama bahan tersebut tidak menimbulkan reaksi pada kulit, silahkan saja orang tua melaburi bengkak di pipi anaknya dengan belao. Memang sulit untuk menghentikan kebiasaan yang sudah turun temurun dilakukan oleh orang-tua kita. Tips apa untuk orang tua yang anaknya menderita gondongan ?Untuk ibu yang belum pernah terkena gondongan, masih berpotesi untuk tertular. Dan kalau terpaksa harus mendampingi anaknya yang sakit, maka tetaplah menjaga kondisi tubuh dengan memakan makanan yang bergizi dan ada baiknya menggunakan masker selama berdekatan dengan sang anak.

SembelitTernyata urusan buang air besar  (BAB) itu memang masalah BESAR.  Semua orang hampir bisa dipastikan pernah mengalami satu kali episode BAB sulit sepanjang hidupnya. Demikian pula anak-anak. Kenali lebih jauh yuk pola BAB yang baik dan masalah –masalah terkait. BAB sulit/keras dalam bahasa kedokteran disebut konstipasi, Bunda mungkin lebih kenal dengan istilah sembelit. Definisi konstipasi secara medis sendiri adalah kesulitan  atau keterlambatan BAB, yang menetap sudah lebih dari 2 minggu dan telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi yang mengalaminya. Jadi kalau baru satu atau dua kali, belum masuk kriteria medis tersebut. Sedangkan menurut standar kepraktisan klinis, dikatakan konstipasi apabila terdapat BAB yang tidak teratur, BAB dengan nyeri atau keduanya. Dikatakan konstipasi akut bila keluhan timbul selama 1-4 minggu. Sedangkan konstipasi kronis, keluhannya berlangsung lama, lebih dari sebulan. Konstipasi akut terapi cuma perlu beberapa hari saja, tetapi konstipasi kronis dapat berbulan-bulan. Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu frekuensi BAB, konsistensi atau bentuk tinja, dan keadaan klinis. Gejalanya, BAB kurang dari 3 kali seminggu, rasa nyeri saat BAB, rektum terisi penuh oleh tinja yang keras, atau teraba massa tinja pada dinding perut. Jika ditemukan minimal satu gejala tersebut, maka bisa dikatakan si anak mengalami konstipasi. Gejala lain yang juga sering dijadikan patokan adalah BAB dengan tinja

Page 119: Artikel Kesehatan

yang sangat besar setiap 7 hari sekali dan enkopresis (kecepirit), yaitu keadaan dimana pengeluaran tinja sedikit-sedikit berbentuk cair akibat konstipasi yang telah berlangsung lama. Secara keseluruhan kemungkinan seorang anak mengalami konstipasi adalah 30%. Jadi ini merupakan masalah yang cukup umum. Perlu diketahui, pola BAB anak sangat bergantung pada umur, pola makanan, dan kebiasaan anak. Frekuensi BAB pada minggu-minggu pertama kelahiran dapat mencapai lebih dari 4 kali sehari, karena bayi belum memiliki beberapa enzim pencernaan yang cukup. Maka tidak heran bayi sampai usia 1 bulan bisa BAB sehari 5-6 kali, apalagi bila bayi mendapat ASI karena sifatnya yang laksatif, sebagai pelancar. Jadi pada usia ini, bila bentuk tinja tidak padat (terutama bila dapat ASI), seperti berbiji-biji cabai , hal tersebut bukanlah kondisi diare. Sedangkan tinja bayi dengan formula lebih padat, seperti pasta gigi dan frekuensinya lebih kurang. Pada usia 2 – 3 bulan, bayi dengan ASI eksklusif cenderung mengalami perubahan pola BAB secara drastis. ASI pada usia ini akan diserap tidak bersisa sehingga memang tidak ada massa tinja yang terbentuk, karena itu bayi bisa tidak BAB selama berhari-hari. Kasus terlama tidak BAB pada masalah ini saya temui adalah 10 hari, sementara ada yang mengatakan 14-15 hari. Apakah kondisi ini disebut konstipasi? Belum tentu! Kuncinya adalah bila bayi tetap tenang, tidak rewel, tidak gelisah, dan pada pemeriksaan perut tidak terdapat massa feses, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pijat bayi rutin akan sangat membantu. Berbeda bila kondisi bayi berkebalikan, maka evaluasi klinis dan tindakan lebih lanjut dari seorang dokter harus dilakukan. Tidak disarankan melakukan tindakan “self-medication” dengan memberikan obat-obat pencahar, baik lewat mulut ataupun dubur tanpa petunjuk dokter di usia ini. Pada usia 4 bulan, beberapa bayi sudah mulai menunjukkan pola BAB seperti orang dewasa mulai terbentuk, namun rata-rata di usia 6 bulan.  Pola BAB teratur ini tidak wajib 1 hari sekali ya, bisa sampai 2-3 kali per hari, 1-3 hari sekali. Pada usia 6 bulan saat perkenalan dengan makanan padat, pola BAB berubah kembali. Beberapa anak dapat mengalami konstipasi akibat kesulitan mencerna makanan padat, bila hal ini terjadi, derajat konsistensi makanan yang diberikan diturunkan kembali, lalu secara pelan-pelan kembali dinaikkan. Air putih dan serat dari sayur/buah mulai dapat dikenalkan. Kembali ke prinsip awal, bila tidak ada keluhan dari si anak, ya tidak ada tata laksana lebih lanjut. Anak usia batita dan prasekolah juga sering mengalami konstipasi, kebanyakan karena psikis dan pola makan yang salah. Rasa cemas berpisah dengan orangtua, tidak nyaman dengan kondisi toilet dan terlalu banyak minum susu dapat menyebabkan konstipasi. Orangtua harus dapat mengenali gejala2 konstipasi di bawah ini agar dapat segera bertindak : anak bertingkah aneh, anak menyilang-nyilangkan kaki, anak berjongkok dan berkeringat, mencari tempat bersembunyi bila ingin buang air, memegang erat furniture/ibu, menegangkan badan, dan kecepirit di celana. Tidak ada kata instan dalam menangani kasus konstipasi. Kadang ortu tidak sabar, hari ini ke dokter, ya besok harus sudah sembuh (kalau ngga sembuh berarti dokternya payah , begitu dipikirnya;D). Kembali ke pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Obat pencahar diberikan untuk evakuasi tinja segera dengan pengawasan dokter, tetapi selanjutnya tetap membutuhkan tata laksana khusus, meliputi diet, obat-obatan (kalau perlu), perubahan gaya hidup dan terapi psikologis. Terapi diet memegang peranan penting. Berikan makanan mengandung tinggi karbohidrat yang tak dicerna (glukosa polimer), seperti sereal dan beras; tinggi serat (fiber), seperti, buah-buahan (pepaya, jeruk, alpokat) dan sayuran hijau. Pisang sebaiknya tak diberikan selama mengalami sembelit karena mengandung bahan pektin yang dapat menyebabkan tinja lebih keras. Cairan dapat diberikan lebih banyak daripada kebutuhan harian, minimal 1,5 liter per hari. Harus diingat, ada konstipasi yang terjadi karena kelainan bedah yang sudah ada sejak lahir dan gangguan kekurangan hormon tiroid, namun saya tidak bahas di sini. Saya hanya membahas tentang konstipasi fungsional. Semoga membantu yaaa

Copas notes dari seorang psikolog senior yg cukup terkenal yaitu bapak Sarlito Wirawan Sarwono. Semoga bisa menambah wawasan bagi kita semua. 

Page 120: Artikel Kesehatan

 Sidik Jariby Sarlito W. Sarwono on Sunday, May 15, 2011 at 4:59pmSIDIK JARISarlito Wirawan Sarwono Setelah kasus Otak Tengah, yang akhir-akhir ini sering ditanyakan kepada saya adalah tentang Test Sidik Jari untuk mengetahui kepribadian anak. Saya sendiri yang sudah 43 tahun malang-melintang di dunia psikologi, belum pernah tahu sebelumnya tentang keberadaan test tersebut dan tidak mau ambil pusing. Paling-paling penipuan lagi, pikir saya.Tetapi beberapa hari yang lalu, anak saya yang kebetulan juga psikolog, berceritera kepada saya bahwa dia diajak temannya (baca: dikejar-kejar) temannya untuk bergabung dengan usaha dia dalam usaha test Sidik Jari. Lumayan, kata temannya itu. Captive market-nya ibu-ibu yang punya anak kecil, dan sekolah-sekolah, dan biayanya Rp 500.000,-per anak.Sebagai psikolog professional anak saya meragukan validitas dan reliabilitas (keabsahan dan kesahihan) test itu. Apalagi dengan job dan statusnya yang sudah mapan dan gajinya yang sudah berlipat-lipat di atas UMR, dia tidak mau ambil risiko, karena itu ia minta pendapat saya.Saya langsung saja menyatakan bahwa saya pun tidak percaya, tetapi saya penasaran. Maka saya pun browsing semua jurnal Psikologi (hampir seluruh dunia yang berbahasa Inggris) yang bisa diakses oleh mesin searcher dari Asosiasi Psikologi Amerika (APA) dimana saya menjadi salah satu anggotanya.Hasilnya menakjubkan, sekitar 40.000 tulisan yang mengandung kata “finger print”. Langsung saya cari judul-judul yang kira-kira terkait dengan sidik jari dalam hubungannya dengan bakat, kepribadian, atau kecerdasan anak. Hasilnya: NIHIL!Sedangkan kalau saya gunakan kata kunci Dermatoglyphic (Dermato artinya kulit, Glyphs artinya ukiran, jadi kulit yang berukiran) ada satu keluaran, yaitu tulisan berjudul “Neurodevelopmental Interactions Conferring Risk for Schizophrenia: A Study of Dermatoglyphic Markers in Patients and Relatives”, olehAvila, Matthew T.; Sherr, Jay; Valentine, Leanne E.; Blaxton, Teresa A.; Thaker, Gunvant K. dalam Schizophrenia Bulletin, Vol 29(3), 2003, halaman 595-605. Jadi tulisan yang satu ini pun hanya tentang hubungan antara gejala sakit jiwa skhizoprenia (yang dipercaya merupakan penyakit turunan) dengan pola sidik jari (yang juga merupakan bawaan),Sebaliknya, dari Google saya mendapat banyak sekali keluaran setelah memasukkan kata kunci “sidik jari”. Bahkan ada website-nya sendiri. Hampir semuanya berceritera tentang ke-ilmiahan metode analisis kepribadian dengan test Sidik Jari ini. Bahkan ada iklan promo yang menawarkan test Sidik jari “hanya” untuk Rp 375.000 per anak. Sisanya adalah testimoni dari orang-orang yang pernah mencoba test yang katanya pelaksanaannya sangat mudah. Sedangkan salah satu kalimat promosi mereka adalah bahwa “Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi daripada metode pengukuran lain. Klaim akurasi 87%”.Luar biasa kalau test itu benar. Kalau seorang ibu sudah mengetahui seluruh “rahasia” kepribadian anaknya melalui sidik jari anak, maka dia tinggal ongkang-ongkang kaki dan dia hanya perlu mengatur anaknya sesuai dengan petunjuk hasil test Sidik Jari, dan anaknya akan menjadi orang yang pandai, jujur, kreatif, berbakti pada orangtua, beriman, bertakwa, saleh/salehah. Lebih senang lagi anggota Densus88. Tidak perlu berpayah-payah lagi mereka. Cukup dengan memeriksa sidik jari, mereka bisa mengidentifikasi pembom bunuh diri menangkapnya dan memasukkannya ke penjara.Tetapi faktanya kan tidak seperti itu. Upaya manusia untuk mempelajari jiwa sudah berawal sejak zaman Socrates, 400 thn sebelum Masehi, dan melalui perjalanan sejarah yang panjang sekali, serta mendapat masukan dari berbagai ilmu, termasuk ilmu faal dan kedokteran, serta matematika, Wilhelm Wundt baru menyatakan Psikologi sebagai Ilmu yang mandiri pada tahun 1879 di Leipzig, Jerman (versi Amerika oleh William James, di sekitar tahun yang sama di Universitas Harvard).Pasca kelahirannya, Psikologi berkembang terus, termasuk mengupayakan berbagai teknik dan metode untuk mengukur berbagai aspek kepribadian, termasuk test IQ, minat, sikap, bakat, emosi dan seterusnya. Kemajuannya sangat langkah-demi-langkah, tidak ada yang langsung meloncat, dan sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya, setiap kemajuan, temuan atau kritik selalu dilaporkan dalam jurnal-jurnal dan seminar-seminar psikologi seluruh dunia. Karena itulah maka langkah pertama saya adalah mengecek jurnal ilmiah Psikologi untuk memastikan apakah test Sidik Jari ini termasuk metode yang diakui dalam Psikologi atau tidak.Di sisi lain, teknik analisis sidik jari juga sudah berembang sejak 1800an. Tahun 1880 Dr Henry Faulds melaporkan tentang sistem klasifikasi yang dibuatnya untuk mengidentifikasi seseorang. Tahun 1901 teknik yang disebut Daktiloskopi ini digunakan di Inggris, 1902 di Amerika digunakan di kalangan pegawai negeri, 1905 di Angkatan darat AS, dan sejak 1924 mulai dipakai oleh FBI. Tetapi semuanya adalah untuk menentukan identitas fisik seseorang. Misalnya, apakah benar sidik jari yang ditinggalkan pelaku di TKP (Tempat Kejadian Perkara) perampokan adalah milik si Fulan. Sebelum ditemukan system DNA, Daktiloskopi lah yang menjadi andalan Polisi.

Page 121: Artikel Kesehatan

Namun di kemudian hari, nampaknya teknik analisis Sidik Jari yang awalnya hanya untuk identifkasi fisik, berkembang menjadi teknik identifikasi psikis (kejiwaan) juga. Ilmuwan Inggris Sir Francis Galton yang masih sepupu Sir Charlis Darwin adalah penganut teori evolusi. Dia percaya bahwa kepribadian ditentukan oleh bakat-bakat yang dibawa sejak lahir dan bakat-bakat itu terukir di sidik jari srtiap orang. Maka ia menerbitkan buku “Finger prints” (1888) dan memperkenalkan klasifikasi sidik jari yang dihubungkan dengan klasifikasi kepribadian.Pasca Galton, nampaknya Dermatoglyphs semakin berkembang dan diyakini sebagai ilmu pengetahuan yang sahih, lengkap dengan buku-buku dan jurnal-jurnal “ilmiah” mereka sendiri. Kalau kita cari di Google, dengan kata kunci Dermatoglyphs akan keluar lebih dari 70.000 informasi, tetapi semuanya di luar komunitas ilmu psikologi. Dengan demikian Dermatoglyphs sebenarnya adalah pseudo science (ilmu semu) dari psikologi.Ilmu semu lain dalam psikologi yang banyak kita kenal adalah Astrologi (banyak di majalah-majalah wanita dan remaja, tetapi tidak pernah ada di Koran SINDO), Palmistri (ilmu rajah tangan, yang ketika saya mahasiswa sering saya pakai untuk merayu mahasiswi-mahasiswi Fakultas Sastra sambil meraba-raba tangannya), Numerologi (meramal atau menjodohkan orang dengan menggunakan angka-angka tanggal lahir dsb.), Tarrot (dengan menggunakan kartu-kartu) dan masih banyak lagi. Semua itu mengklaim diri sebagai ilmu, lengkap dengan literatur dan teknik masing-masing, dan memang nampaknya sahih dan canggih betul (ada yang putus dari pacar gara-gara bintangnya tidak cocok).Tetapi ada satu hal yang tidak bisa dipenuhi oleh semua ilmu semu, yaitu tidak bisa diverifikasi teorinya. Dalam Astrologi, misalnya, tidak pernah bisa dibuktikan hubungan antara singa yang galak, dengan bintang Leo. Apalagi membuktikan manusia berbintang Leo dengan sifatnya yang galak (banyak juga cewek Leo yang jinak-jinak merpati, loh!).Dalam hal ilmu Sidik Jari, sama saja. Tidak bisa diverifikasi bagaimana hububnannya antara sidik jari (bawaan) dengan sifat, minat, perilaku, apalagi jodoh dan karir, bahkan kesalehan seseorang yang merupakan hasil dari ratusan variable seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, lingkungan alam, dan sebagainya, walaupun juga termasuk sedikit faktor bawaan.Pandangan bahwa kepribadian ditentukan oleh fator bawaan (nativisme) sudah lama ditinggalkan oleh Psikologi . Teori yang berlaku sekarang adalah bahwa kepribadian ditentukan oleh pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Karena itu untuk memeriksanya diperlukan proses yang panjang (metode psikodiagnostik, assessment) dan duit yang lumayan banyak.Karena itu saya tidak pernah menyarankan orang untuk ikut psikotes kalau hanya untuk ingin tahu. Buang-buang duit. Tetapi lebih sia-sia lagi kalau buang duit untuk tes Sidik Jari. Dr Budi Matindas, psikolog (UI) menerangkannya jauh lebih simpel: sidik jari permanen dari lahir sampai mati. Jiwa/kepribadian berubah terus dari bayi sampai tua. Bagaimana sesuatu yang berubah bisa berkorelasi dengan sesuatu yang tidak pernah berubah?  Jakarta, 11 Mei 2011Sarlito W. Sarwono Tulisan ini dimuat di Koran SINDO 15 Mei 2011. Atas permintaan banyak pihak, saya muat ulang di sini.

Bila terpaksa menggunakan susu formula

ASI memang makanan terbaik untuk bayi, terutama yang masih berusia di bawah 6 bulan. Panduan WHO terhadap pemberian makan pada bayi adalah ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat kondisi-kondisi yang tidak selalu mendukung seorang ibu menyusui langsung bayinya secara eksklusif. Misalnya ibu dengan infeksi HIV, sakit berat atau bayi dengan gangguan metabolik galaktosemia. Ibu pekerja pun terkadang berada dalam posisi yang sulit untuk dapat memberikan ASI eksklusif karena banyak faktor. Mau tidak mau, pemberian susu formula menjadi solusi pilihan. Tapi ingat ya, BREAST is BEST! Heboh susu formula yang tercemar bakteri gaungnya masih terdengar sampai sekarang. Wah kepanikan melanda banyak orang, yang kalau buat saya malah jadi lebay!  Untuk informasi, bahkan WHO/FAO dalam pernyataan resminya  tahun 2007 saja menyebutkan bahwa susu formula memang TIDAK STERIL . Jadi bukan sesuatu yang perlu dihebohkan mestinya,seperti tidak ada masalah lain saja yang perlu dipikirkan. Karena ketidaksterilan susu formula/bubuk itulah, maka kita perlu tahu cara yang tepat dalam menyiapkan susu botol, mulai dari menyimpan susunya sampai memberikan kepada si bayi agar tidak menambah jumlah kontaminasi kuman. Berikut saya cuplik dari panduan WHO tentang penyiapan susu formula untuk bayi. Membersihkan

Page 122: Artikel Kesehatan

Cuci tangan yang bersih dengan sabun di air mengalir

Cuci botol dan perlengkapannya dengan air hangat yang dicampur sabun, termasuk tutup botolnya. Gunakan sikat botol dan sikat dot (sikat yang kecil yang dapat masuk ke  bagian dalam dot) untuk menyikat sisa-sisa susu, pastikan tidak ada yang tertinggal, terutama di bagian yang sulit dicapai sikat. Lepas semua bagian botol agar mudah mencapai lokasi yang sulit.

Bilas di air mengalir sampai seluruh busa hilang dan bau tidak tertinggal

 Sterilisasi

Isi panci besar dengan air bersih

Masukkan seluruh bagian botol dalam posisi terlepas ke dalam panci, pastikan terendam seluruhnya oleh air dan jangan ada gelembung di dalam bagian botol

Tutup panci , didihkan air sampai beberapa saat  (tidak disebutkan lama waktunya, namun kira-kira sampai 5 menit setelah air mendidih). Jangan sampai air dalam panci habis, lalu matikan api.

 Tetap biarkan panci dalam posisi tertutup sampai botol hendak digunakan.

 PenyimpananSelalu cuci tangan dengan sabun dan keringkan tangan sebelum memegang botol yang sudah steril.  Lebih baik kalau memakai penjepit steril. Bila ingin menyimpan botol dan peralatannya yang sudah steril dari panci, pastikan botol dirakit terlebih dahulu dan simpan di tempat tertutup agar tidak terkontaminasi kuman.  Penyiapan

Bersihkan permukaan tempat penyiapan susu formula, kalau perlu dengan dengan desinfektan

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan

Didihkan air

  Baca instruksi pada kemasan susu untuk mengetahui perbandingan jumlah susu dan air yang diperlukan. Terlalu encer atau kental bisa membuat bayi sakit

Tuang air mendidih tadi ke dalam botol (hati-hati tumpah,kan panas ;D). Suhu yang tepat adalah tidak boleh kurang dari 70 derajat celcius. Jadi susu harus segera diberikan sebelum 30 menit agar suhu tetap terjaga

 Tambahkan susu sesuai takaran

 Goyangkan/kocok botol agar larutan tercampur rata. Segera dinginkan botol susu dengan menaruhnya di dalam wadah berisi air es atau membiarkan beberapa saat di air bersih yang mengalir. Pastikan yang terendam atau terkena air berada di bawah leher botol agar susu tidak tercemar.

Penyajian Keringkan bagian luar botol dengan tisu sekali pakai

 Cek suhu susu dengan meneteskan sedikit pada pergelangan tangan. Suhu harus terasa hangat

 Berikan susu pada bayi. Sebaiknya leher botol terisi susu sehingga tidak ada udara yang terhisap oleh bayi

Buang sisa susu apabila dalam dua jam tidak habis diminum

Page 123: Artikel Kesehatan

Repot ya? Jelas! Paham kan kenapa ASI tetap yang terbaik. Siap saji, steril,  tidak basi, praktis, murah dan kalau kata para lelaki di dunia ini, kemasannya unik ;D Lagipula ASI adalah HAK ASASI setiap anak, bukan hak asasi ibunya! Namun dengan demikian, tidak layak secara moral menyerang seorang ibu yang tidak dapat memberikan ASI kepada anaknya akibat berbagai halangan. Bukan berarti lantas seorang ibu yang tidak dapat memberikan ASI, serta merta cintanya kepada bayinya berkurang dibanding ibu yang memberikan ASI kan? Tentu saja setiap ibu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, dalam hal susu, tentu ASI. Bagaimana pun juga, adalah keinginan dan harapan semua ibu agar anak mendapatkan yang terbaik semampu mereka. Tidak dapat dipungkiri masih banyak hambatan yang ditemukan dan menyebabkan bayi tidak mendapatkan ASI secara penuh, walaupun kampanye ASI eksklusif terus dikumandangkan. Bagi ibu yang belum dapat memberikan ASI secara eksklusif sebaiknya mengerti  bagaimana seharusnya menyiapkan susu formula yang baik. Tips lain adalah keamanan botol dan dotnya. Pilihlah botol susu yang baik, botol kaca paling baik karena perawatannya paling mudah dan paling aman, namun sulit didapat dan berat serta riskan untuk pecah. Pilihan lain adalah botol plastik yang bebas BPA (Bisphenol A), suatu zat toksik yang terkandung pada plastic yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan otak pada penelitian di hewan. Segera ganti botol bila retak dan apabila pada botol plastik terdapat perubahan warna dan berbau. Untuk penggunaan dot, pilihlah yang silikon dibanding yang terbuat dari karet lateks/rubber karena terkadang timbul alergi pada rongga mulut dan bibir. Apabila retak, bau, bocor, lubang lebih besar dari yang seharusnya,berubah warna, segera ganti dengan yang baru. Semoga membantu ya…. Sekali lagi….Breastfeeding is a gift that lasts a lifetime

Invaginasi Dr. Hermanto. SpB. SpBA Apa itu Invaginasi ? Invaginasi sering disebut intususepsi, adalah hambatan aliran  usus akibat usus bagian atas masuk ke dalam usus di bagian belakangnya, sehingga terjadi jepitan usus, dan mengganggu aliran darah yang melalui bagian usus yang mengalami intususepsi. Pada usia berapa Invagiasi terjadi ?Setia usia bisa terjadi Invaginasi, terbanyak terkena adalah antara 4 dan 14 bulan ( > 70%), puncaknya pada usia 7-8 bln. Pada orang dewasa juga dapat mengalami invaginasi, walaupun jarang. Pada usia di atas 2 tahun biasanya penyebabnya tumor ganas atau polip. Pasien biasanya merasa seperti keram perut dan buang air besar berdarah. Pernah dilaporkan invaginasi intra uterin (dalam kandungan ) tetapi sangat jarang. Apakah Penyebab Invaginasi ? Sebagian besar tidak diketahui penyebabnya (idiopatik), Pada anah < 2 th disebabkan pembesaran jaringan limfoid usus (seperti kelenjar amandel di mulut) akibat peningkatan inveksi virus, yang berperan sebagai tempat awal terjadinya Invaginasi. Pada anak yang lebih besar, tempat awal mungkin divertikulum Meckel (penonjolan dinding usus halus)atau limfoma usus halus ( tumor kelenjar sekitar usus ). Bagaimana Tanda dan Gejala Invaginasi ?Gejala yang khas adalah bayi akan mengalami sakit perut yang bersifat kolik ( hilang datang ), bayi akan menjerit-jerit kesakitan kemudian diam dan tertidur, menjerit-jerit kesakitan lagi dan diam kembali. Biasanya diikuti muntah berwarna hijau (cairan empedu). Selanjutnya akah terjadi buang air besar lendir dan darah

Page 124: Artikel Kesehatan

melalui anus. Pada anak dapat juga terjadi gejala lemah tetapi tidak menderita kolik, nyeri perut ringan dan pengeluaran lendir dan darah dari anus. Bagaimana keadaan gizi anak yang terserang Invaginasi  ? Pada anak sehat dan gemuk, bila terserang Invaginasi, akan mengalami jepitan yang hebat karena tekanan usus yang kuat. Sedangkan pada anak yang kurus (kurang gizi ), jepitan usus lemah sehingga usus bisa terlepas dari jepitan.Apakah bahayanya Invaginasi bila dibiarkan ? Apabila terlambat tertangani bagian usus yang terjepit dapat menderita kekurangan oksigen, yang lama-lama usus dapat rusak, bagian usus yang terjepit dapat mengalami kematian jaringan, bocor, peradangan usus menyeluruh, bahkan dapat menimbulkan kematian pada bayi/anak.  Bagaimana pertolongan awal Invaginasi ?Untuk masyarakat awam, yang penting adalah memeriksakan bayi/anaknya secepat mungkin bayi atau anaknya menunjukkan gejala seperti di atas ke RS atau dokter anak / dokter bedah (anak). Makin cepat keadaan ini dikenali, akan makin baik kemungkinannya untuk memperbaiki keadaan ini dan dapat mempertahankan usus dari kematian/pembusukan, sehingga bagian usus dapat diselamatkan dari kemungkinan dipotong.  Apakah harus selalu dioperasi ? Tidak selalu invaginasi berujung dioperasi, syaratnya bila anak tidak syok/dehidrasi berat, tidak kembung, tidak demam atau tidak ada tanda tanda peradangan perut (peritonitis). Caranya dilakukan ahli Radiologi yang berpenalaman didamping dokter bedah anak. dengan menggunakan tekanan udara atau tekanan air menggunakan alat melalui lubang anus. Bila tindakan ini berhsil, usus yang invaginasi akan keluar dan terlepas dari jepitan, bila gagal tindakan operasi perlu dilakukan. Bagaimana cara Mencegahnya ?Tidak ada pengobatan yang bisa mencegah terjadinya Invaginasi. Pada beberapa vaksin virus generasi lama sering menyebabkan invaginasi, sehingga saat ini penggunaan nya dihentikan.  Apakah Invaginasi bisa kambuh? Bila penyebabnya tidak dihilangkan terutama pada perbaikan non-operasi. Pada anak diatas 2 tahun bila penyebabnya tidak diangkat seperti tumor dinding usus, polip usus, atau divertikel usus, sering timbul kembali. NB : Invaginasi terutama pada bayi, adalah keadaan akut/darurat yang sewaktu waktu mengancam buah hati. Mudahan mudah tulisan ini  kita bisa lebih waspada, dan cepat ke RS bila ada tanda tanda kembung, muntah hijau dan BAB hanya darah dan lendir.