Artikel Analisis Program E-KTP

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

    Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

    mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

    memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

    berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang

    digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan

    informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi inimenggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan

    untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai

    dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat

    disebar dan diakses secara global.

    Penerapan e-KTP merupakan salah satu trobosan pemerintah pusat

    dalam penggunaan kartu identitas yang berbasis networking tingkat

    nasional. Dengan e-KTP, tidak hanya berfungsi sebagai identitas pribadi,

    namun nantinya dapat multifungsi seperti akses kesehatan, sekolah,

    pemilihan umum (pemilu), bisnis, perbankan, serta mendukung terwujudnya

    database kependudukan yang akurat khususnya data penduduk wajib KTP

    secara nasional. Penggunaan e-KTP juga bisa mencegah peluang KTP ganda

    dan palsu yang belakangan ini sering terjadi.

    Penerapan e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP

    konventional di indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki

    lebih dari 1(satu) KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis sistem

    pelayanan terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh indonesia.

    Oleh karena itu untuk mengatasi duplikat data indentitas, pemerintah

    menerapkan e-KTP berbasis NIK sekaligus menciptakan kartu identitas

    tunggal.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    2/14

    e-KTP berbasis NIK Nasional, memuat kode keamanan dan rekaman

    elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri seseorang.

    Perekaman elektronik ini berisi biodata, pas photo, tanda tangan dan sidik

    jari tangan penduduk yang bersangkutan. Program penerapan e-KTP yang

    berbasis NIK nasional tersebut, dimaksudkan untuk digunakan sebagai

    identitas jati diri seseorang yang bersifat tunggal, dengan demikian

    mempermudah penduduk untuk mendapatkan pelayanan dari lembaga

    pemerintah maupun swasta karena tidak memerlukan KTP setempat.

    1.2 Tujuan PKLPraktek Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan dengan maksud dan

    tujuan sebagai berikut:

    1. Memperoleh pendidikan untuk menjadi tenaga kerja yang memilikikeahlian profesional.

    2. Mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Kerja denganlingkungan Pendidikan.

    3. Memberikan gambaran mengenai bagaimana cara bekerja yang baikdan benar, sesuai dengan pendidikan yang didapat di dunia kerja.

    4. Untuk mengenal dan mengetahui proses kinerja dari suatu Aplikasi e-KTP.

    5. Sebagai salah satu syarat kelulusan di jurusan Teknik InformatikaSTIMIK AKAKOM.

    1.3 Metode PKLUntuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai bahan analisis,

    digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

    1. Interview atau wawancara yaitu pengumpulan data dengan tanya jawabsecara langsung kepada Damtan ( Pendamping E-KTP dari kabupaten

    Bantul).

    2. Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukanpengamatan secara langsung di lokasi perekaman data serta terlibat

    dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    3/14

    BAB II

    ANALISIS MASALAHBenroller-diagnostic tool merupakan bagian dari aplikasi e-KTP

    sebagai maintenance. Pada dasarnya verifikasi data rekap kependudukan

    dibutuhkan: perekaman tanda tangan, sidik jari dan iris mata penduduk.

    Namun masih sering dijumpai human error, dimana error terjadi disaat

    perekaman data masih berlangsung. Error tersebut sering terjadi pada :

    2.1 Proses tanda tangan (signature pad)Proses tanda tangan dilakukan setelah perekaman foto. Pada proses

    tanda tangan sering adanya permasalahan pada perekam tanda tangan

    (signature pad) yaitu pensil tidak berfungsi / tidak muncul saat buat tanda

    tangan.

    2.2 Proses sidik jari (fingerprint)Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) biasanya menggunakan biometrik

    yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik

    atau tingkah laku manusia. Dari pengamatan selama pelaksanaan PKL

    (Praktek Kerja Lapangan) di kecamatan imogiri. Pada saat perekaman data

    sering terjadi error dikarenakan sidik jari warga yang tangannya mengalami

    kapalan. Kapalan tangan ini cukup mengganggu kualitas hasil rekaman data

    elektonik, sehingga perekaman tidak menghasilkan kualitas bagus. Juga

    Untuk kasus orang yang tangannya selalu berkeringat, mesin sidik jari tidak

    mampu membaca dengan baik. Akibatnya proses pengambilan data menjadi

    lebih lama dan mempengaruhi error pada aplikasi maupun hardware

    (fingerprint). Seperti gambar barikut:

    Gambar 2.2 Proses sidik jari error & fingerprint

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    4/14

    2.3 Proses iris mataDari proses perekaman iris mata juga sering adanya trouble disaat

    perekaman berlangsung meski awalnya berjalan lancar pada proses

    sebelumnya. Proses iris mata juga terjadi failur (kegagalan) pada koneksi

    hardware (iris scanner).

    Gambar 2.3 Iris mata failure

    2.4 Status koneksi JaringanArsitektur sistem jaringan / network architeture adalah kumpulan dari

    komponen (fungsional) perangkat jaringan yang terdiri dari :

    1. Sistem pengkabelan,2. Sistem perangkat jaringan(Router, Switch/Hub, Wireless)3. Komputer

    Hubungan antara komponen tersebut, dan kegiatan(operasional,

    prosedur) untuk beroperasi bergantung pada sumber daya yang dimiliki.

    Pada sistem e-KTP ini perlunya pengecekan pada koneksi jaringan setiap

    sebelum dilakukanya perekaman data. Karena untuk mencegah adanya

    failur pada koneksi jaringan.

    Tiap komputer kecamatan memiliki alamat IP yang sudah ditentukan dari

    pusat. Untuk dikecamatan imogiri:

    Alamat IP server : 10.34.144.146 Alamat IP Client1 : 10.34.144.151

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    5/14

    Alamat IP Client2 : 10.34.144.152Pada gambar berikut bisa dilihat bahwa koneksi ke server

    menunjukan failur.

    Gambar 2.4 cek Status jaringan

    2.5 Pengelolaan identitas (Manajemen pengguna)Untuk dapat mengoperasikan aplikasi Benroller. Tentunya

    memerlukan User Id dan password. Sering kali pengguna operator dari dinas

    kecamatan kurang begitu paham akan pentingnya suatu sistem keamanan.

    Sampai-sampai lupa akan nama user id dan passwordnya sendiri. Seperti

    pada gambar berikut :

    Gambar 2.5 Invalid login

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    6/14

    BAB III

    PENYELESAIAN MASALAH

    Proses penyelesaian masalah dari Bab II bisa dilakukan dengan cara

    kalibrasi alat apabila sudah dilakukan penangan ringan, tetapi masih

    mengalami error pada hardware maupun aplikasi itu sendiri.

    Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk penyesuaikan

    keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan

    besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Mengkalibrasi

    hanya bisa dilakukan bila petugas e-KTP masuk sebagai administrator bukan

    operator dari Aplikasi Berollmen itu sendiri. Jadi jika sebelumnya error

    terjadi saat perekaman maka dianjurkan restart aplikasi dan masuk / login

    sebagai admin. Username : Superuser dan password : Password..

    (Sementara proses perekaman terhenti). Berikut penanganan Kalibrasi pada

    Benroller-diagnostic tool :

    3.1 Penyelesaian proses tanda tanganSistem Biometrik Tanda Tangan Digital e-KTP, Tanda tangan

    merupakan password seseorang. Tanda tangan secara manual dapat ditiru

    dengan beberapa latihan untuk meniru tanda tanda seseorang. Tapi dalam

    sistem biometrik tanda tangan digital tidak hanya menganalisa setiap bentuk

    coretan tanda tangan tetapi juga menganalisis tindakan saat menulis. Sistem

    akan memeriksa tekanan, kecepatan dan irama saat anda menulis.

    Disamping itu juga mencatat urutan dimana Anda membentuk huruf, seperti

    Anda menambahkan titik, koma, bulat, strip dan lainnya sampai anda selesai

    menulis.

    Adapun permasalahan yang sering dihadapi saat perekaman data

    verifikasi proses tanda tangan yaitu tidak berfungsinya pena sensor yang

    mendeteksi sudut, tekanan dan arah. Maka dari itu perlu penanganan khusus

    sbb:

    1. Pastikan keadaan lampu indikator (signature pad) menyala terang.2. Ulangi proses penangkapan & mulai ulang melakukan tanda tangan

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    7/14

    3. Apabila langkah proses ke 2 sudah dilakukan tetapi (signature pad)masih belum berfungsi.

    4. Cek kondisi batrai pensil ( kemungkinan kendor ), dengan caramelepas tutup batrai pensil diujung kepala pensil. Kencangkan

    tutup dengan posisi batrai terpasang dengan benar.

    5. Test dengan melakukan klik mulai rekam trus pensil dicorat-coretkan lagi pada (signature pad) Apabila masih belum berfungsi

    lakukan cara kalibrasi hardware sampai membuktikan bahwa

    kalibrasi sukses seperti gambar berikut :

    Gambar 3.1 Kalibrasi Signature pad

    6. Apabila proses kalibrasi masih gagal lakukan pelepasanSambungan USB (signature pad) pada komputer. Kemudian

    tancapkan lagi. Sampai kalibrasi sukses dan bisa dilanjutka dengan

    cara keluar aplikasi sebagai dari admin.

    7. Mulai perekaman data ulang dari awal dengan membuka aplikasiBEnroller dan masuk sebagai Operator.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    8/14

    3.2 Penyelesaian proses sidik jariSidik jari atau tanggan orang sangat unik dan berbeda satu dengan

    yang lainnya. Untuk tangan atau sidik jari dijadikan sistem biometrik yang

    paling handal untuk mendeteksi jati diri penduduk.

    Pada proses perekaman sidik jari juga banyak kendala

    seperti yang sudah diungkapkan pada bab II.

    Dari permasalahan tersebut juga bisa membuat proses

    perekaman terhambat dikarenakan proses penangkapan

    yang kurang baik dan memerlukan waktu terlalu lama

    sehingga bisa mempengaruhi adanya error pada

    hardware itu sendiri.

    Gambar 3.2 Sidik jari baik

    Penanganan error bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

    1. Memastikan kondisi alas dari (fingerprint) tidak berair karena adanyabekas keringat jari. Dan pastikan dalam kondisi bersih kering. Bila basah

    bersihkan dengan tisu halus.

    2. Lihat posisi terakhir indikator centang penunjuk jari saat terjadinyaerror.

    3. Lakukan pengecekan dari sistem pengkabelan usb sudah tertancapkencang apa belum.

    4. Bila mengalami kendor lakukan penerapan dengan benar. (pastikandisaat pencabutan indikator mati).

    5. Setelah dilakukan pemasangan kembali tunggu sampai nyala indikatordan menunjukan start up (posisi 4 jari kanan). Kurang lebih butuh waktu

    1 menit.

    6. Apabila sudah memungkinkan mulai rekam, lakukan penangkapan ulangdari posisi trakhir semula kondisi error. Misal posis dua jempol.

    7. Coba Mulai rekam (jari tangan dibasahi tisu).8. Dan apabila proses tersebut belum menunjukan berhasil, maka lakukan

    penanganan error dengan mengkalibrasikan hardware sampai

    menunjukan kalibrasi sukses. Supaya bisa dilanjukan untuk perekaman

    ulang.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    9/14

    Gambar 3.2 kalibrasi fingerprint

    3.3 Penyelesaian proses iris mataScanning/pemindaian iris mata merupakan teknologi masa depan.

    Pengambilan iris menggunakan cahaya dekat inframerah untuk mengambil

    kontras tinggi gambar iris seseorang. Namun pada sistem perekaman data

    masih sering timbul error / ngadat dikarenakan banyak kendala saat proses

    penangkapan berlangsung. Kendala penangkapan iris tidak baik dikarenakan

    keadaan fisik dari masing - masing penduduk. Mulai dari cacat , kurang

    melotot, berair, dll. Maka dari itu diperlukan penangnan khusus juga seperti

    halnya error pada proses sebelumnya.

    1. Bagi penderita / kondisi mata kurang sempurna dilakukan pilihanpenangkapan secara biometrik (foto cacat)

    2. Memberi arahan untuk melebarkan mata (melotot).3. Apabila kondisi fisik normal, tetapi masih belum bisa menangkap iris.

    Maka dilakukan dengan melebarkan kelopak mata dibantu dengan

    tangan.

    Sampai batas maksimal untuk memungkinkan lanjut proses

    berikutnya :

    4 kali verifikasi kondisi failur (merah). 1 hijau dan 1 merah.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    10/14

    Gambar 3.3 Iris 1:1

    4. Dan apabila selama perekaman verifikasi mengalami error / hang perludilakukan langkah kalibrasi / reset alat dengan cara tekan tombol hijaupada alat iris mata, bisa juga dengan melakukan kalibrasi memalui

    Benroller-diagnostic tool. Untuk mengetahui hasil kalibrasi sbb:

    Gambar 3.3 kalibrasi iris mata sukses

    3.4 Penyelesaian Status Jaringan.Pada proses penyelesaian status jaringan failur yaitu melaui

    Benroller-diagnostic tool. Dengan cara mencocokan IP addres apakah sudah

    benar sesuai ketentuan pusat. Apabila sudah sesuai tapi masih failur.

    Lakukan langkah sbb:

    1. Mengecek ulang kondisi pengkabelan terpasang dengan benar.2. Pastikan Server dalam kondisi normal ( daya stabil).3. Lakukan restart pada komputer client 1 maupun client 2 yang

    bermasalah.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    11/14

    4. Lakukan cek jaringan ulang dari server dengan cara ngeping melaluiCMD dengan alamat IP client yang mengalami error.

    5. Apabila proses 4 sudah berjalan (replay dengan koneksi IP server) bisadilakukan pengecekan ulang pada komputer client dengan cara masuk ke

    Benroller-diagnostic tool. Dan klik lokal server ping. Pastikan alamat IP

    pada kolom tertulis dengan benar

    10.34.144.146 seperti gambar berikut:

    Gambar 3.4 Kalibrasi IP sukses

    3.5 Penyelesaian Pengelolaan identitas (Manajemen pengguna)Perlunya melakukan pengaturan identitas dengan memberikan user

    name atau id dan password dengan tingkat security tertentu sehingga dapat

    mengakses data melalui aplikasi yang dijalankan dengan otorisasi yang

    sesuai.

    Otorisasi adalah proses pengecekan wewenang, mana saja hak-hak

    akses yang diperbolehkan dan mana saja yang tidak. Proses ini dilakukan

    dengan cara mengecek data user id dan password yang tersimpan di server.

    Setelah diketahui hak aksesnya, maka server kemudian menyerahkan hak itu

    kepada user. User yang telah menerima hak akses kemudian dapat

    menggunakan aplikasi yang telah ditentukan level aksesnya. Otentikasi dan

    otorisasi pada umumnya ditangani sekaligus oleh sebuah server. Proses ini

    diaplikasikan dalam bentuk suatu aplikasi yang berfungsi untuk menangani

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    12/14

    proses otentifikasi dan otorisasi terhadap aplikasi-aplikasi e-KTP yang

    terdapat di kecamatan imogiri.

    Pada Aplikasi Benroller-diagnostic tool telah didapati menu item

    manajemen pengguna yaitu: digunakan untuk mengatasi permasalahan yang

    tidak di inginkan, seperti halnya lupa user name dan password pada

    pengguna aplikasi itu sendiri sebagai operator. Untuk mengatasi

    permasalahan seperti ini bisa dilakukan reset ulan, penanganan dengan cara

    sebagai berikut:

    1. Jalankan aplikasi Benroller pada proses login / masuk sebagai Superuser(administrator) username : superuser dan password: Password..

    Gambar 3.5 Login Superuser

    2. Sesudah melakukan proses login akan muncul tampilan kemudian pilihmenu item pada manajemen pengguna akan keluar jendela sbb:

    Gambar 3.5 Manajemen pengguna

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    13/14

    Dari gambar diatas bisa dilihat adanya data pengguna dari user

    operator di kecamatan imogiri. Tiap user username diawali dengan kode

    kecamatan 340210-nama. Pada password juga menggunakan kombinasi

    antara karakter, nomor huruf kecil dan huruf besar.

    3. Pada daftar pengguna terdapat tiga pilihan untuk menyelesaikanpermasalahan yang timbul yaitu:

    1. Reset pasword pengguna (mengganti dengan password baru)2. Delete user (hapus berdasarkan id pengguna).3. Membuat user baru.

    Berikut gambar membuat user baru :

    Gambar 3.5 Membuat user baru

    4. Dari tampilan gambar diatas terdapat kolom area yang harus terisi semuabaik id pengguna, sandi, sandi konfirmasi dan peran pengguna. Apabila

    salah satu kolom belum terisi maka akan muncul validasi maaf data

    masih valid.

    5. Apabila semua data sudah terisi. Proses selanjutnya bisa melakukanproses simpan data yang nantinya data tersebut di gunakan saat proses

    login sebagai operator.

    6. Setelah proses penyelesaian masalah selesai bisa tutup cendela AplikasiBenroller-diagnostic tool dan jalankan kembali Aplikasi Benroller untuk

    bisa melakukan perekaman data. Pastikan masuk dengan user id yang

    baru.

  • 8/3/2019 Artikel Analisis Program E-KTP

    14/14

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KesimpulanDari pokok permasalahan dan cara penyelesaian masalah yang

    timbul baik pada sistem Aplikasi maupun perangkat hardware e-KTP di

    kecamatan imogiri. Aplikasi Benroller-diagnostic tool yang berfungsi

    maintenance memiliki peran penting. Dikarenakan dari sisi hardware masih

    sering terjadinya error (failur ). Dan masih perlu adanya penanganan khusus

    yaitu:

    1. Melakukan perawatan rutin pada kelengkapan alat (kebersihan padafingerprint).

    2. Pengecekan pengkabelan sebelum perekaman dilakukan.

    4.2 SaranDari kekurangan dan kelemahan Aplikasi Benroller e-KTP masih

    perlu adanya penyempurnaan baik segi validasi program, juga singkronisasi

    antara aplikasi dengan hardware yang masih sering timbulnya masalah. Juga

    pentingnya bimbingan teknis pada setiap petugas operator untuk

    mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi permasalahan

    yang timbul.