8
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku JANGAN MENGAKU PECINTA ALAM KALAU BELUM MENCINTAI SANG PENCIPTA ALAM ِ ونُ دُ بْ عَ يِ ل اَ ّ لِ َ سْ نِ اْ ل َ وَ ّ نِ جْ ل ُ تْ قَ لَ خ اَ مَ و“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(Q.S Az-zariyat:56) Ya, potongan ayat diatas adalah salah satu firman yang diturunkan oleh sang Maha Pencipta. Pertanyaannya saat ini adalah siapakah Maha Pencipta itu? Sudahkah kita mengenalnya? Bagaimana cara kita mengenalnya? Maka jawabannya adalah dengan ber- Ma’rifahtullah..Ma’rifahtullah adalah ilmu tertinggi yang harus kita pelajari sebelum kita mengaku beriman kepada- Nya. Lalu bagaimana cara mengenal Sang Pencipta? Ada yang menjawab dengan cara beribadah seperti sholat, puasa, dzikir, zakat dan lain sebagainya. Namun itu adalah suatu bentuk menjalankan perintahNya setelah kita mengenalnya, oleh karena itu ibadah adalah bukan suatu bentuk cara mengenal-Nya. Cara kita mengenal Sang Pencipta yaitu dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Tafakkur Alam dan Tadabbur Al- Qur’an. Tafakkur menurut ane adalah memikirkan ciptaan Sang Maha Pencipta dengan melihat alam semesta ini, melihat seluruh

Artikel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gg

Citation preview

Page 1: Artikel

Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku

JANGAN MENGAKU PECINTA ALAM

KALAU BELUM MENCINTAI SANG PENCIPTA ALAM

ل�يع�ب�د�ون� إ�ال� �ن�س اإل� و ن� ال�ج� ت� لق� خ ا وم

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(Q.S Az-zariyat:56)

Ya, potongan ayat diatas adalah salah satu firman yang diturunkan oleh sang Maha

Pencipta. Pertanyaannya saat ini adalah siapakah Maha Pencipta itu? Sudahkah kita

mengenalnya? Bagaimana cara kita mengenalnya?

Maka jawabannya adalah dengan ber-Ma’rifahtullah..Ma’rifahtullah adalah ilmu

tertinggi yang harus kita pelajari sebelum kita mengaku beriman kepada-Nya. Lalu

bagaimana cara mengenal Sang Pencipta? Ada yang menjawab dengan cara beribadah

seperti sholat, puasa, dzikir, zakat dan lain sebagainya. Namun itu adalah suatu bentuk

menjalankan perintahNya setelah kita mengenalnya, oleh karena itu ibadah adalah

bukan suatu bentuk cara mengenal-Nya. Cara kita mengenal Sang Pencipta yaitu dapat

dilakukan dengan 2 cara, yaitu Tafakkur Alam dan Tadabbur Al-Qur’an.

Tafakkur menurut ane adalah memikirkan ciptaan Sang Maha Pencipta dengan melihat

alam semesta ini, melihat seluruh kekayaan dunia ini, keindahan semua ciptaan-Nya di

dunia ini dengan panca indera yang ada pada diri manusia. Misalnya kita mendaki

puncak gunung, ketika sampai disana kita melafazkan MasyaAllah, Allahuakbar atau

apa saja sebagai bentuk ketundukkan kita terhadap Sang Maha Pencipta. Adapun

manfaat tafakkur adalah, ketika kita melihat betapa sempurnanya ciptaan Sang Maha

Pencipta itu, mengakibatkan rasa cinta kita kepada-Nya akan bertambah, dan semakin

membuat kita taat kepada-Nya.

Manfaat lain yang juga kita rasakan yaitu benar-benar menjadikan kita sebagai seorang

Khalifah yang sebenarnya, sebagaimana terdapat dalam (Q.S Al-Baqarah:30). Dimana

intinya adalah, Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah yang nantinya akan

Page 2: Artikel

Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku

menjaga dan memimpin kehidupan di dunia ini. Bukan sebagai perusak alam dan

menumpahkan darah di bumi ini.

Contohnya saja orang-orang yang ada pada foto-foto berikut ini:

Mereka hanyalah sebagian dari orang-orang yang tidak hanya sekedar berbicara bahwa

mereka pencinta Alam, tetapi mereka juga mencintai SANG PENCIPTA ALAM.

Mengapa demikian? Sudah terbukti berdasarkan data-data yang ada, mereka adalah para

Aktivis Dakwah Kampus yaitu dari suatu Lembaga Dakwah Kampus dengan nama

LDK KARISMA yang berada di salah satu perguruan tinggi Sumatera Selatan, yaitu

Politeknik Negeri Sriwijaya. Ini adalah bukti nyata seorang aktivis dakwah, bahwa

menerapkan salah satu ilmu Allah yaitu bagaimana kita ber-Ma’rifahtullah (mengenal

Allah), dengan cara tafakkur seperti yang telah dijelaskan diatas.

Page 3: Artikel

Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku

Seungguh LUAR BIASA...mengapa saya berkata demikian? Karena orang-orang

seperti inilah yang tidak hanya sekedar berbicara tetapi juga menerapkan apa yang

mereka katakan.

Mencintai Sang Maha Pencipta adalah suatu kewajiban kita sebagai hamba-Nya.

Dimana asal mula kita hanya tercipta dari setetes air yang hina, maka ketika hal itu

sudah kita tanamkan dalam diri kita, hal-hal yang menyebabkan kita tidak mengenal

Sang Maha Pencipta akan jauh. Yaitu tidak ada lagi sifat sombong, ujub, dusta, merasa

paling sempurna, merasa segala sesuatu yang kita perbuat itu berasal dari upaya dan

usaha kita sendiri, dan lain sebagainya.

Mengapa mencintai Allah SWT adalah hal yang sangat wajib bagi kita, karena pada hal

Management cinta, kita harus menempatkan Allah di posisi pertama, karena sudah kita

pelajari diatas bahwa Dia-lah yang Maha Segalanya, tidak ada illah selain Allah SWT.

Perlu kita ketahui bahwasannya Allah itu sangat dekat dengan kita, sangat dekat dengan

urat nadi kita. Namun ketika kita tidak mencintaiNya, maka kita merasakan sangat jauh

dariNya.

Selain itu mencintaiNya adalah suatu keindahan bagi kita, karena itu merupakan suatu

bentuk timbal balik atas rasa cinta-Nya kepada kita, dimana Allah berkata pada (Q.S

Ali-Imran:110) ” kuntum khoiroh ummat ukhrijat linnasi..tu’minunabilma’ruf wa

tanhauna ‘anil munkar, wa tu’minunabillah..”. Yang artinya” kamu adalah ummat

terbaikku, yaitu yang menyeru pada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar dan

beriman kepada Allah”. Nah..lihat lah dalam firmanNya itu, betapa Allah sangat

mencintai kita, lalu kita pun harus dan wajib mencintai-Nya.

Jikalau Allah SWT tadi sudah menunjukkan bukti kecintaanNya kepada kita, lalu apa

bukti kecintaan kita kepada Sang Maha Pencipta??..Kita dapat membuktikannya dengan

amar ma’ruf nahi munkar seperti ibadah sholat, puasa, zakat dan juga yang sangat

penting bukti kecintaan kita kepadaNya adalah DAKWAH. Mengapa Dakwah saya

katakan sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT ??? . Karena Jalan dakwah itu

terjal, banyak ujian yang harus kita lewati dengan rasa ikhlas dan kesabaran ekstra, dan

karena dakwah meminta segalanya dari kita, baik itu harta maupun jiwa kita. Berjuang

dijalan Allah adalah keniscayaan untuk menjadikan kita sebagai mukmin yang kuat,

Page 4: Artikel

Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku

karena Allah SWT mencintai Mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah, yang

tak takut mati, tak takut atas hinaan dan celaan orang-orang yang suka mencela, dan

mereka itulah orang-orang yang beruntung atas cinta Allah SWT. Dakwah sebagai hal

yang dilakukan untuk Meneruskan perjuangan Rasulullah SAW, karena ketika kita

melafazkan syahadatain, artinya bukan hanya kepada Allah SWT saja kita harus cinta,

namun juga kepada kekasihNya. Kita buktikan bahwa kita layak menjadi ummat

terbaik seperti yang Allah katakan dalam firmanNya itu, dengan cara-cara kita yang

tentunya berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits agar hidup kita menjadi terarah.

Baiklah, itu tadi sedikit penjelasan bagaimana kita mencintai Sang Maha Pencipta

dengan cara Tafakkur Alam, selanjutnya kita belajar bagaimana mencintai Sang Maha

Pencipta dengan cara Tadabbur Al-Qur’an.

Tadabbur Al-Qur’an menurut Ane adalah mengartikan dan merenungi firman-firman

Allah SWT yang ada dalam bukti satu-satunya yang tersisa ketika kita mengucapkan

rukun iman, maka Al-Qur’an merupakan satu-satunya rukun iman yang secara nyata

dapat kita imanni, karena ia masih tetap ada hingga saat ini. Tentunya ayat-ayat Al-

Qur’an yang harus kita Tadabburi itu seluruhnya, namun karena tema yang Ane angkat

mengenai alam, maka Ane hanya melampirkan beberapa ayat-ayat yang menunjukkan

kebesaran Allah SWT melalui ayat Allah yang berkaitan dengan Alam.

Berikut bukti-buktinya:

Terdapat dalam (Q.S Ar-Rahman:19-21) dikatakan bahwa” Allah membiarkan dua

laut saling bertemu. Diantara keduanya ada batas yang tidak dilampaui satu sama

lain. Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” .

Kemudian di ayat lain juga memperlihatkan bukti ke-Esa’an Sang Maha Pencipta, yaitu

dalam (Q.S Ali-Imran:190-191) dikatakan bahwa “Sesungguhnya dalam penciptaan

langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi

orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri

atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau

ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa

neraka.”

Page 5: Artikel

Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku

Ada lagi ayat yang juga mengarahkan kita untuk memperhatikan alam semesta agar kita

mencintai Allah SWT “Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di

bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang

memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. ” (Q.S Yunus : 101).

Allah juga berbicara mengenai tanaman-tanaman “Kami melebihkan sebahagian

tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada

yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.”

(Q.S Ar Ra’d : 4).

Tidak hanya tanaman, jika kita berbicara Alam maka termasuk juga seluruh makhluk

hidup, termasuk hewan dan Allah juga berfirman “Dan tidak ada suatu binatang

melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia

mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya

tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Q.S Hud : 6)

Yang Ane lampirkan ini hanyalah segelintir dari bukti-bukti kebesaran Sang Pencipta

Alam (Sang Kholiq) , dan bukti-bukti itulah yang kita rasakan hingga saat ini. Yang

sebenarnya tanpa Ane jabarkan lagi kita semua sudah cukup mengerti dan sudah sangat

mencintai Allah SWT. Jadi ketika bukti-bukti itu telah ada, maka CINTA kita kepada

Sang Maha Pencipta itu jangan hanya sekedar ucapan, namun juga kita harus

menunjukkan bukti Cinta kita kepadaNya dengan cara mencintai ciptaannya contohnya:

mencintai Alam Semesta, kemudian memperbaiki ibadah kita, perbanyak Dzikrulmaut,

berjuang dijalan dakwah , dan yang terpenting adalah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Demikian lah yang mungkin bisa Ane jabarkan, maksud hati ingin memperdalam tulisan

ini, namun apa daya tangan belum sampai . Satu pesan yang ingin Ane sampaikan:

Ahabbaka Ilazi Ahbabtaniy lah “Semoga Allah Mencintaimu, yang Dialah

membuat engkau mencintaiku KarenaNya” . (H.R Abu Dawud, anNasaai dan Ibnu

Hibban dari Hadits Anas).

Mohon maaf apabila terdapat banyak kekhilafan didalam tulisan ini, tidak ada rekayasa

apapun didalamnya. Kepada Allah Ane mohon Ampun. Jazakumullah Khoiron

Katsir......Assalammu’alaikum Wr.Wb....

Page 6: Artikel

Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku

DATABASE PENULIS

Penulis: Choirunisa

Jurusan: Administrasi Bisnis D3/Pagi/Semester IV

Cp: 08982033519

Fb: An-Nisa Choirunisa