Upload
mirza052
View
225
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gg
Citation preview
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku
JANGAN MENGAKU PECINTA ALAM
KALAU BELUM MENCINTAI SANG PENCIPTA ALAM
ل�يع�ب�د�ون� إ�ال� �ن�س اإل� و ن� ال�ج� ت� لق� خ ا وم
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(Q.S Az-zariyat:56)
Ya, potongan ayat diatas adalah salah satu firman yang diturunkan oleh sang Maha
Pencipta. Pertanyaannya saat ini adalah siapakah Maha Pencipta itu? Sudahkah kita
mengenalnya? Bagaimana cara kita mengenalnya?
Maka jawabannya adalah dengan ber-Ma’rifahtullah..Ma’rifahtullah adalah ilmu
tertinggi yang harus kita pelajari sebelum kita mengaku beriman kepada-Nya. Lalu
bagaimana cara mengenal Sang Pencipta? Ada yang menjawab dengan cara beribadah
seperti sholat, puasa, dzikir, zakat dan lain sebagainya. Namun itu adalah suatu bentuk
menjalankan perintahNya setelah kita mengenalnya, oleh karena itu ibadah adalah
bukan suatu bentuk cara mengenal-Nya. Cara kita mengenal Sang Pencipta yaitu dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu Tafakkur Alam dan Tadabbur Al-Qur’an.
Tafakkur menurut ane adalah memikirkan ciptaan Sang Maha Pencipta dengan melihat
alam semesta ini, melihat seluruh kekayaan dunia ini, keindahan semua ciptaan-Nya di
dunia ini dengan panca indera yang ada pada diri manusia. Misalnya kita mendaki
puncak gunung, ketika sampai disana kita melafazkan MasyaAllah, Allahuakbar atau
apa saja sebagai bentuk ketundukkan kita terhadap Sang Maha Pencipta. Adapun
manfaat tafakkur adalah, ketika kita melihat betapa sempurnanya ciptaan Sang Maha
Pencipta itu, mengakibatkan rasa cinta kita kepada-Nya akan bertambah, dan semakin
membuat kita taat kepada-Nya.
Manfaat lain yang juga kita rasakan yaitu benar-benar menjadikan kita sebagai seorang
Khalifah yang sebenarnya, sebagaimana terdapat dalam (Q.S Al-Baqarah:30). Dimana
intinya adalah, Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah yang nantinya akan
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku
menjaga dan memimpin kehidupan di dunia ini. Bukan sebagai perusak alam dan
menumpahkan darah di bumi ini.
Contohnya saja orang-orang yang ada pada foto-foto berikut ini:
Mereka hanyalah sebagian dari orang-orang yang tidak hanya sekedar berbicara bahwa
mereka pencinta Alam, tetapi mereka juga mencintai SANG PENCIPTA ALAM.
Mengapa demikian? Sudah terbukti berdasarkan data-data yang ada, mereka adalah para
Aktivis Dakwah Kampus yaitu dari suatu Lembaga Dakwah Kampus dengan nama
LDK KARISMA yang berada di salah satu perguruan tinggi Sumatera Selatan, yaitu
Politeknik Negeri Sriwijaya. Ini adalah bukti nyata seorang aktivis dakwah, bahwa
menerapkan salah satu ilmu Allah yaitu bagaimana kita ber-Ma’rifahtullah (mengenal
Allah), dengan cara tafakkur seperti yang telah dijelaskan diatas.
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku
Seungguh LUAR BIASA...mengapa saya berkata demikian? Karena orang-orang
seperti inilah yang tidak hanya sekedar berbicara tetapi juga menerapkan apa yang
mereka katakan.
Mencintai Sang Maha Pencipta adalah suatu kewajiban kita sebagai hamba-Nya.
Dimana asal mula kita hanya tercipta dari setetes air yang hina, maka ketika hal itu
sudah kita tanamkan dalam diri kita, hal-hal yang menyebabkan kita tidak mengenal
Sang Maha Pencipta akan jauh. Yaitu tidak ada lagi sifat sombong, ujub, dusta, merasa
paling sempurna, merasa segala sesuatu yang kita perbuat itu berasal dari upaya dan
usaha kita sendiri, dan lain sebagainya.
Mengapa mencintai Allah SWT adalah hal yang sangat wajib bagi kita, karena pada hal
Management cinta, kita harus menempatkan Allah di posisi pertama, karena sudah kita
pelajari diatas bahwa Dia-lah yang Maha Segalanya, tidak ada illah selain Allah SWT.
Perlu kita ketahui bahwasannya Allah itu sangat dekat dengan kita, sangat dekat dengan
urat nadi kita. Namun ketika kita tidak mencintaiNya, maka kita merasakan sangat jauh
dariNya.
Selain itu mencintaiNya adalah suatu keindahan bagi kita, karena itu merupakan suatu
bentuk timbal balik atas rasa cinta-Nya kepada kita, dimana Allah berkata pada (Q.S
Ali-Imran:110) ” kuntum khoiroh ummat ukhrijat linnasi..tu’minunabilma’ruf wa
tanhauna ‘anil munkar, wa tu’minunabillah..”. Yang artinya” kamu adalah ummat
terbaikku, yaitu yang menyeru pada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar dan
beriman kepada Allah”. Nah..lihat lah dalam firmanNya itu, betapa Allah sangat
mencintai kita, lalu kita pun harus dan wajib mencintai-Nya.
Jikalau Allah SWT tadi sudah menunjukkan bukti kecintaanNya kepada kita, lalu apa
bukti kecintaan kita kepada Sang Maha Pencipta??..Kita dapat membuktikannya dengan
amar ma’ruf nahi munkar seperti ibadah sholat, puasa, zakat dan juga yang sangat
penting bukti kecintaan kita kepadaNya adalah DAKWAH. Mengapa Dakwah saya
katakan sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT ??? . Karena Jalan dakwah itu
terjal, banyak ujian yang harus kita lewati dengan rasa ikhlas dan kesabaran ekstra, dan
karena dakwah meminta segalanya dari kita, baik itu harta maupun jiwa kita. Berjuang
dijalan Allah adalah keniscayaan untuk menjadikan kita sebagai mukmin yang kuat,
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku
karena Allah SWT mencintai Mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah, yang
tak takut mati, tak takut atas hinaan dan celaan orang-orang yang suka mencela, dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung atas cinta Allah SWT. Dakwah sebagai hal
yang dilakukan untuk Meneruskan perjuangan Rasulullah SAW, karena ketika kita
melafazkan syahadatain, artinya bukan hanya kepada Allah SWT saja kita harus cinta,
namun juga kepada kekasihNya. Kita buktikan bahwa kita layak menjadi ummat
terbaik seperti yang Allah katakan dalam firmanNya itu, dengan cara-cara kita yang
tentunya berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits agar hidup kita menjadi terarah.
Baiklah, itu tadi sedikit penjelasan bagaimana kita mencintai Sang Maha Pencipta
dengan cara Tafakkur Alam, selanjutnya kita belajar bagaimana mencintai Sang Maha
Pencipta dengan cara Tadabbur Al-Qur’an.
Tadabbur Al-Qur’an menurut Ane adalah mengartikan dan merenungi firman-firman
Allah SWT yang ada dalam bukti satu-satunya yang tersisa ketika kita mengucapkan
rukun iman, maka Al-Qur’an merupakan satu-satunya rukun iman yang secara nyata
dapat kita imanni, karena ia masih tetap ada hingga saat ini. Tentunya ayat-ayat Al-
Qur’an yang harus kita Tadabburi itu seluruhnya, namun karena tema yang Ane angkat
mengenai alam, maka Ane hanya melampirkan beberapa ayat-ayat yang menunjukkan
kebesaran Allah SWT melalui ayat Allah yang berkaitan dengan Alam.
Berikut bukti-buktinya:
Terdapat dalam (Q.S Ar-Rahman:19-21) dikatakan bahwa” Allah membiarkan dua
laut saling bertemu. Diantara keduanya ada batas yang tidak dilampaui satu sama
lain. Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” .
Kemudian di ayat lain juga memperlihatkan bukti ke-Esa’an Sang Maha Pencipta, yaitu
dalam (Q.S Ali-Imran:190-191) dikatakan bahwa “Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau
ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa
neraka.”
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku
Ada lagi ayat yang juga mengarahkan kita untuk memperhatikan alam semesta agar kita
mencintai Allah SWT “Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di
bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. ” (Q.S Yunus : 101).
Allah juga berbicara mengenai tanaman-tanaman “Kami melebihkan sebahagian
tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.”
(Q.S Ar Ra’d : 4).
Tidak hanya tanaman, jika kita berbicara Alam maka termasuk juga seluruh makhluk
hidup, termasuk hewan dan Allah juga berfirman “Dan tidak ada suatu binatang
melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Q.S Hud : 6)
Yang Ane lampirkan ini hanyalah segelintir dari bukti-bukti kebesaran Sang Pencipta
Alam (Sang Kholiq) , dan bukti-bukti itulah yang kita rasakan hingga saat ini. Yang
sebenarnya tanpa Ane jabarkan lagi kita semua sudah cukup mengerti dan sudah sangat
mencintai Allah SWT. Jadi ketika bukti-bukti itu telah ada, maka CINTA kita kepada
Sang Maha Pencipta itu jangan hanya sekedar ucapan, namun juga kita harus
menunjukkan bukti Cinta kita kepadaNya dengan cara mencintai ciptaannya contohnya:
mencintai Alam Semesta, kemudian memperbaiki ibadah kita, perbanyak Dzikrulmaut,
berjuang dijalan dakwah , dan yang terpenting adalah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Demikian lah yang mungkin bisa Ane jabarkan, maksud hati ingin memperdalam tulisan
ini, namun apa daya tangan belum sampai . Satu pesan yang ingin Ane sampaikan:
Ahabbaka Ilazi Ahbabtaniy lah “Semoga Allah Mencintaimu, yang Dialah
membuat engkau mencintaiku KarenaNya” . (H.R Abu Dawud, anNasaai dan Ibnu
Hibban dari Hadits Anas).
Mohon maaf apabila terdapat banyak kekhilafan didalam tulisan ini, tidak ada rekayasa
apapun didalamnya. Kepada Allah Ane mohon Ampun. Jazakumullah Khoiron
Katsir......Assalammu’alaikum Wr.Wb....
Penulis: Choirunisa Cinta Pertamaku
DATABASE PENULIS
Penulis: Choirunisa
Jurusan: Administrasi Bisnis D3/Pagi/Semester IV
Cp: 08982033519
Fb: An-Nisa Choirunisa