23
A.MEDIS 1. Pengertian Arthritis Psoriasis adalah suatu peradangan sendi (arthritis) yang terjadi pada orang-orang yang menderita psoriasis pada kulit atau kuku. Penyakit ini mirip dengan arthritis rematoid, tetepi tadak menghasilkan antibodi sepesifik seperti halnya arthritis rematoid. 2. Epidemiologi Sekitar 7% dari penderita penyakit psoriasis mengalami penyakit radang sendi. Biasanya arthritis terjadi setelah terlihat adanya lesi-lesi pada kulit tetapi dapat juga timbul sebelum atau pada saat yang bersamaan dengan timbulnya lesi kulit. Perbandinga atara pria dan wanita penyakit ini hampir seimbang. Arthritis Psoriasis merupakan penyakit peradangan pada sendi, sehingga sendi terasa nyeri, bengkak dan kaku, mirip gejala rematik. Pada tahap ini penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidak sampai keropos. 3. Anatomi fisiologi Pembagian kulit secara garis besar : a. Epidermis Lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalami mitosis dan diganti dengan yang baru sekitar 30 hari. Epidermis mengandung reseptor-resepror sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran dan nyeri. Lapisan epidermis terdiri dari: stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale. b. Dermis Dermis terletak tepat di bawah epidermis. Jaringan ini dianggap jaringan ikat longgar dan terdiri dari sel-sel fibroblas yang mengeluarkan protein kolagen dan elastin. Lapisan dermis terdiri dari pars papelare dan pars retikulare. c. Lapisan Subkutis Lapisan subkutis di bawah dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak dan jaringan ikat dan berfungsi sebagai peredam kejut dan insulamtor panas. Lapisan subkutis adalah tempat penyimpanan kalori

Arthritis Psoriasis Kel.5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Arthritis Psoriasis Kel.5

A. MEDIS1. Pengertian

Arthritis Psoriasis adalah suatu peradangan sendi (arthritis) yang terjadi pada orang-orang yang menderita psoriasis pada kulit atau kuku. Penyakit ini mirip dengan arthritis rematoid, tetepi tadak menghasilkan antibodi sepesifik seperti halnya arthritis rematoid.

2. EpidemiologiSekitar 7% dari penderita penyakit psoriasis mengalami penyakit radang sendi. Biasanya arthritis terjadi setelah terlihat adanya lesi-lesi pada kulit tetapi dapat juga timbul sebelum atau pada saat yang bersamaan dengan timbulnya lesi kulit. Perbandinga atara pria dan wanita penyakit ini hampir seimbang. Arthritis Psoriasis merupakan penyakit peradangan pada sendi, sehingga sendi terasa nyeri, bengkak dan kaku, mirip gejala rematik. Pada tahap ini penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidak sampai keropos.

3. Anatomi fisiologi

Pembagian kulit secara garis besar :

a. Epidermis

Lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalami mitosis dan diganti dengan yang baru sekitar 30 hari. Epidermis mengandung reseptor-resepror sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran dan nyeri. Lapisan epidermis terdiri dari: stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale.

b. Dermis

Dermis terletak tepat di bawah epidermis. Jaringan ini dianggap jaringan ikat longgar dan terdiri dari sel-sel fibroblas yang mengeluarkan protein kolagen dan elastin. Lapisan dermis terdiri dari pars papelare dan pars retikulare.

c. Lapisan Subkutis

Lapisan subkutis di bawah dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak dan jaringan ikat dan berfungsi sebagai peredam kejut dan insulamtor panas. Lapisan subkutis adalah tempat penyimpanan kalori

Faal kulit:

a. Fungsi proteksi

b. Fungsi absorpsi

c. Fungsi ekskresi

d. Fungsi persepsi

e. Fungsi pengaturan suhu tubuh

f. Fungsi pembentukan pigmen

g. Fungsi keratinisasi

h. Fungsi pembentukan vit. D

Page 2: Arthritis Psoriasis Kel.5

4. EtiologiPenyebab tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan factor genetic. Biasanya penderita psoriasis memiliki kemungkinan yang besar untuk menderita arthritis. Psoriasis merupakan kelainan kulit menahun yang sering ditemukan, yang menyebabkan timbulnya bercak-bercak merah dikulit. Sekitar 1 diantara 20 penderita psoriasis akan menderita arthritis. Pada sekitar 75%kasus, arthritis didahului oleh psoriasis penyakit ini bisa timbul dalam berbagai bentuk. Arthritis biasanya bersifat berat dan biasanya menyerang jari-jari tangan dan tulang belakang. Jika melibatkan tulang belakang, maka gejalanya akan lebih banyak menyerupai ankilosing spondiliti 

Etiologi belum diketahui, yang jelas ialah waktu pulih (turn over time) epidermis dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari.Berbagai penyelidikan yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya yang pasti masih banyak dilakukan. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis adalah :

a. Genetikb. Imunologikc. Stres Psikikd. Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcuse. Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas dan menopause, pada

waktu kehamilan membaik tapi menjadi lebih buruk pada masa pascapartus.f. Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.g. Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan

penghentian mendadak korikosteroid sistemik.h. Alkohol dan merokok.

5. PatofisiologiPsoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal ( sisik yang berwarna seperti perak ). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal , terutama adenosin monofosfat(AMP)siklik dan guanosin monofosfat (GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas.

6. Tanda dan gejalaGejalanya berupa : Kelainan kuku atau lesi kulit karena psoriasis (kulit menjadi bersisik-sisik kemerahan dan terjadi penebalan, bisa disertai kuku yang berlubang),Pembengkakan dan nyeri persendiaan (arthritis), biasanya pada persendian jari tangan dan jari kaki, tetapi bisa juga pada persendian lainnya,Nyeri pergelangan tangan, nyeri lutut, nyeri pinggul, nyeri siku, nyeri pergelangan kaki,Nyeri dan pembengkakan pada trempat persambungan tendo dengan tulang, mungkin melibatkan tendo Achile

Page 3: Arthritis Psoriasis Kel.5

Arthritis psoriasis paling sering timbul sebagai peradangan yang hanya menyerang beberapa asemetris yang hanya menyerang beberapa sendi perifer pada suatu waktu tertentu. Sendi-sendi distal dari tangan dan kaki adalah sendi-sendi yang paling yang paling sering terserang. Tetapi sendi-sendi lain pun dapat terserang, termasuk semua persendian pada tangan, kaki, lutut, dan panggul. Ada kecenderungan aktivitas arthritis ini berubah-ubah sesuai dengan jenis psoriasisnya, terutama pada psoriasis yang melibatkan kuku. Artritis psoriasis dapat timbul sebagai arthritis yang simetris sehingga menyerupai arthritis rheumatoid atau dapat menyerupai arthritis mutilans apabila semua sendi diresopsi lagi dengan sempurna, atau sebagai spondilitis yang serupa dengan spondilitis ankilosars. Arthritis psoriasis umumnya kurang menimbulkan kecacatan bila dibandingkan dengan arthritis rheumatoid.

7. Pemeriksaan diagnostikTidak ada uji laboratorium spesifik untuk artritis psoriatik. Laju endap darah dapat

meningkatkan selama fase akut penyakit. Antigen HLA-B27 ditemukan positif pada

sekitar 20% pemeriksaan. Hasil ini dapat meningkat menjadi 50% positif apabila juga

penderita mengalami peradangan pada sakroiliaka.

Gambaran Radiologi pada tahap awal biasanya normal. Suatu cirri khas yang tepat

pada tahap lanjut adalah tanda-tanda pensil di dalam mangkok terhadap erosi pada

ujung distal falang proksimal sehingga menjadi agak runcing ujungnya dan

pertumbuhan tulang berlebihan pada ujung proksimal falang distal dimana terdapat

insesi tendon.

8. PenatalaksanaanPenatalaksanaan arthritis psoriasis adalah aspiri atau obat-obatan aanti radang

non-steroid dalam dosis yang tepat. Tindakan ini digabung dengan penatalaksanaan

lesi kulit. Kortikosteroid biasanya tidak dipakai karena harus diberikan dalam dosis

besar sehingga timbul efek samping yang tak dapat diterima. Terapi obat-obatan dari

gologan emas dan imonosupresif. Obat-obat ini hanya diberikan untuk kasus-kasus

yang berat tidak berespons terhadap bentuk terapi lainnya.

            Pengobatan janka panjang memerlikan pendekatan multifokal yang meliputi

terapi fisik, perubahan aktivitas hidup sehari-hari dan kadang-kadang perawatan

dirumah sakit dan pembedahan. Kebanyakan penderita arthritis psoriasis tidak

memerlukan intervensi medis yang ekstensif. Penderita kali ini cukup sering

mengalami periode remisi dan berlangsung selama beberapa bulan.

Pengobatan

           Obat anti peradangan non-steroid atau salisilat diberikan untuk mengurangi

nyeri dan peradangan sendi. Beberapa obat yang efektif untuk pengobati penyakit ini.

Diantaranya adalah senyawa emas, methotrexate, clorosporin dan sulfasalazine.

Page 4: Arthritis Psoriasis Kel.5

Kadang steroid disuntikan langsung kepersendiaan yang terkena. Obat lainnya adalah

etretina, yang biasanya efektif pada kasus yang berat tetapi memiliki efek samping

yang serius, karena bisa menyebabkan kelainan bawaan sehingga tidak boleh

diberikan kepada wanita hamil.

           Etretina memetap di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama, karena itu

wanita sebaiknya tidak hamil selama pengobatan atau minimal 1tahun selama

pemakaian obat dihentikan. Kombinasi metotreksat per-oral dengan pengobatan sinar

ultraviolet (PUVA), bisa mengurangi gejala kulit dan peradangan pada tulang kecuali

tulang belakang. Jarang perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau

mengganti persendiaan yang terkena. Untuk meningkatkan mobilitas persendiaan,

dilakukan latihan khusus untuk persendian yang terkena. Atau bisa juga digunakan

terapi panas dan dingin maupun hidroterapi. Prognosis untuk artritis psoriatic

biasanya lebih baik dibandingkan dengan artritis rematoid, karena sendi yang terkena

lebih sedikit dan penyakitnya seringkali bersifat ringan. Terapi persendiaan bisa

mengalami kerusakan yang hebat.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakuka pada hari …tanggal …jam …diruang …

1. IDENTITAS

   a. Identitas Klien   

b. Penanggung jawab                     

    

2. RIWAYAT KESEHATAN

   a. Keluhan utama

       Nyeri pada sendi

   b. Riwayat Kesehatan Sekarang

       Nyeri pada persendian biasanya persendiaan jari tangan,jari kaki, pergelangan

tangan,nyeri lutut, nyeri pinggul, nyeri pergelangan kaki, nyeri siku, nyeri pergelangan

kaki disertai dengan kelainan kuku atau lesi kulit psoriasis( kulit menjadi bersisik,

kemerahan dan terjadi penebalan) dan pembengkakan.

   c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Page 5: Arthritis Psoriasis Kel.5

       Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini

   d. Riwayat kesehatan Keluarga

      Tidak ada penyakit menular dan menurun dalam anggota pasien

  e. Riwayat Kesehatan Lingkungan

                                    -                                  

3. POLA FUNGSI KESEHATAN (Gordon)

      a. Persepsi terhadap kesehatan

         Bahwasanya sakit adalah suatu rasa tidak enak yang membuat menjadi tidak

nyaman,pasien tidak mengkonsumsi atau mengkonsumsi alcohol.

      b. Pola aktivitas latihan

Aktivitas 0 1 2 3 4

Mandi    

Berpakaian    

Eliminasi    

Ambulansi    

Makan    

            Keterangan:            0: Mandiri            1: Alat Bantu            2: Dibantu orarng lain             3: Dibantu orang lain dan alat            4: tergantung total

c. Pola istirahat tidur

           Pola tidur mengalami gangguan karena nyeri persendian

      d. Pola nutrisi metabolic

          Pola metabolit tidak ada ganguan

      e. Pola eliminasi

          Tidak ada ganguan pada pola eliminasi

      f. Pola kognitif perceptual

          Status mental : sadar

          Bicara            : normal

          Pendengaran  : tidak ada gangguan

          Penglihatan    : tidak ada gangguan

          Vertigo           : tidak ada

Page 6: Arthritis Psoriasis Kel.5

      g. Pola konsep diri

Harga diri          : terganggu karena penyakit yang dideritanya

Ideal diri           : tidak terganggu

Identitas diri     : tidak terganggu

Gambaran diri   : tidak terganggu

Peran diri           : terganggu , tidak bisa melakukan perannya secara penuh

      h. Pola koping

          Setiap ada masalah klien selalu mendiskusikan dengan suami dan keluarganya.

      i. Pola seksual reproduksi

                 Tidak dapat melakukan hubungan dengan suaminya karena sakit yang dideritanya

      j. Pola peran dan hubungan

     Hubungan pasien dengan anggota keluarga, masyarakat sekitar baik tidak ada permusuhan.

      k. Pola nilai dan kepercayaan

          pasien beragama islam

4. PEMERIKSAAN FISIK

    a. Keadaan Umum : lemah

        Kesadaran Umum: Composmetis

        GCS                      :

        Respon motorik    : 4

        Respon verbal       : 5

        Respon mata         : 4

                                       13

   b. Tanda-tanda vital

   Suhu            : 37,5 ˚C)

   Nadi            : 80×/mnt)

   TD              : 120/70mmHg

   Pernapasan : 24 x/mnt

    c. Pemeriksaan Head to Toe

   Kepala

Bentuk mescocepal, tidak berketombe, tidak ada perabangan/lesi

   Rambut

Rambut panjang, hitam, tidak mudah rontok, lebat dan distribusi rambut menyebar

   Wajah

Page 7: Arthritis Psoriasis Kel.5

Bentuk oval, simetris

   Mata

Bentuk bulat, tidak menggunakan kaca mata

-    Konjungtiva  : berwarna merah muda

-    Pupil              : isokor

-    Skelera          : bening

-    Iris                 : coklat

-    Kelopak mata : cekung

   Hidung

Bentuk simetris, lubang hidung tidak terdapat secret dan penyumbatan, fungsi pembauan

baik.

   Telinga

Bentuk simetris, tidak ada cairan yang keluar, tidak ada pendarahan, lubang telinga bersih,

fungsi pendengaran baik.

   Mulut

Bibir tampak lembab, tidak terdapat stomatitis, gusi dan mulut bersih, gigi lengkap dan

mampu untuk menelan.

   Leher

Warna sama seperti kulit sekitarnya, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi

   Dada

-    Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan kanan dan kiri simertris

-    Palpasi   : ictus cordis Auskultrasi vesikuler

   Abdomen

-    Inspeksi : tidak ada benjolan pada abdomen

-    Auskultasi  : bising usus hiperaktif 17-21 x/mnt

-    Perkusi   : adanya suara tympani

-    Palpasi : tidak ada nyeri epigastrium

   Genetalia

Genetalia tampak bersih

   Ekstermitas                                                                                      

  Pergerakan kaki dan tangan baik yang kiri dan yang kanan tidak terkoordinasi dengan baik.

Page 8: Arthritis Psoriasis Kel.5

5.      PEMERIKSAAN PENUNJANG

  Sinar X dari sendi yang sakit : Menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi dan

oesreoporosis dari tulang yang berdekatan(perubahan awal) berkembang menjadi formasi

kusta tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksosio. Perubahan oesteoartristik yang terjadi

secara bersamaan.

  Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium.

  Antroskopi langsung: Visualisasi dari area yang menunjukkan iregulasi/degenerasi tulang pada

sendi

  SDP : Meningkatkan pada waktu inflamasi

  JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang

  Biopsy membrane sinovisual : menunjukan perubahan inflamasi dan perkembangan panas.

6. TERAPI

  Preparat emas oral (auranofin)

  Etertinate

  Metroksal

  Sinar UVA atau UVB dengan preparat topical terbatubara (terapi Goe Ckerman)

Page 9: Arthritis Psoriasis Kel.5

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Data Fokus :

a.  Data obyektif :

-    Nyeri pada persendian  biasanya: nyeri pergelangan tangan, nyeri lutut, nyeri pinggul, nyeri

siku, nyeri pergelangan kaki

-    Kelainan kuku

-    Psoriasis (Kulit bersisik-sisik, kemerahan,Penebalan kukit, kuku berlubang)

-    Pembengkakan pada tempat persambungan tendo dengan tulang

-    Lesi kulit / ulkus

-    Gangguan gerak

-    Kekakuan sendi

-    Pergerakan terbatas

-    Pasien lemah

-    Gangguan tidur

2.Analisa Data

No SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1. Do:

-       Nyeri persendian

-       Pembengkakan sendi

Agen cedera

biologis

Nyeri akut

2. Do: Kekakuan sendi

atau kontraktur

Kerusakan mobilitas

fisik

3. Do: Nyeri pada

persendian

Gangguan pola tidur

4. Do:

-       Perawatan diri dibantu orang

lain

Nyeri Kurang perawatan

diri

5. Do:

-       Kelainan kulit

Reaksi inflamasi Kerusakan integritas

kulit

Page 10: Arthritis Psoriasis Kel.5

-       Kulit bersisik-sisik

-       Kulit memerah

-       Penebalan kulit

6. Do:

- gangguan gerak

- aktivitas dibantu orang lain

- pergerakan terbatas

- lemah

Tiram baring atau

imobilisasi

Intoleransi aktivitas

7. Do:

-    Harga diri pasien terganggu

karena penyakit yang diderita

Perubahan

perkembangan

Gangguan citra

tubuh

Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah

1)      Nyeri akut b.d agen cedera biologis

2)      Kerusakan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi atau kontraktur

3)      Gangguan pola tidur b.d nyeri

4)      Kerusakan integritas kulit b.d Reaksi inflamasi

5)      Kurang perawatan diri b.d nyeri

6)      Intoleransi aktivitas b.d Tiram baring atau imobilisasi

7)      Gangguan citra tubuh berhubungan b.d perubahan perkembangan

C. INTERVENSI

Tgl/jam No.D

X

TUJUAN INTERVENSI

1. Setelah dilakukan tindakan

kererawatan selama …x 24jam,

diharapkan nyeri berkurang dengan

KH:

PAIN LEVEL (2102)

210201 Ps dapat melaporkan nyeri

210203 Ps dapat mengetahui frekuensi nyeri

PAIN MANAGEMENT (1400)

-     Tunjukan perkiraan nyeri secara

menyeluru untuk( lokalisasi nyeri,

karakteristik, frekuensi, durasi

dari nyeri)

-     Berikan informasi tentang nyeri,

seperti penyebab nyeri, lama

Page 11: Arthritis Psoriasis Kel.5

21020 Ps dapat memantau lama dan episode

nyeri

210206 ekspresi wajah tampak rileks

210209 ketegangan otot kurang

1. Sangat dianjurkan/ dilakukan

2. banyak dianjurkan / dilakukan

3. Cukup dianjurkan / dilakukan

4. Sedikit dianjurkan/dilakukan

5. Tidak dilakukan/ dilakukan

nyeri antisipasi ketidak nyamanan

dari prosedur

-     Tentukan frekuensi yang

membuat pasien merasa nyaman

dan lakukan pemantauan

-     Observasi tanda-tanda isyarat

nonverbal yang menyebabkan

ketidak nyamanan terutama

pasien yang tidak dapat

berkomunikasi

-     Control factor lingkungan yang

menyebabkan pasien tidak

nyaman( ruangan, suhu, berisik,

lampu)

-     Tingkat isirahat secara adekuat

-     Berika pertolongan untuk nyeri

dengan analgesik

2. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama…x24 jam,

diharapkan mobiloitas fisik pasien

tersebut terbatasi dengan dengan KH:

MOBILITY LEVEL (0208)

020801 Ps menunjukkan keseimbangan

020808 Ps menunjukan posisi tubuh yang baik

020803 Ps mampu mengerakkan otot

020804 Ps mampu mengerakkan sendi

020805 Ps menunjukkan dapat untuk pindah

EXERCISE THERAPHY : JOINT

MOBILITY (0224)

-     Tentukan batas pergerakan sendi

dan pengaruh pada fungsinya

-     Monitor/pantau lokasi dari

ketidak nyamanan nyeri selama

pergerakan/ aktivitas

-     Bantu pasien memposisikan

tubuhnya untuk pergerakan sendi

secara aktif/pasif

-     Anjurkan latihan aktifitas ROM

secara teratur, tentykan jadwal

-     Bantu pasien untuk

mengembangkan jadwal untuk

latihan ROM aktif

Page 12: Arthritis Psoriasis Kel.5

1.tergantung tidak mengikut sertakan

2. membutuhkan bantuan orang lain dan

alat

3. membutuhkan bantuan orang lain

4. sendiri dengan bantuan alat

5. mandiri

-     Kolaborasi dengan ahli terapi

fisik pada perkembangan problem

latihan

3.  Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama..x24

jam,diharapkan gangguan tidur pasien

teratasi dengan Kh:

 SLEEP(0004)

000401 Ps dapat menunujukkan waktu dari

tidur

000402 Ps dapat mengabsorbsiasi waktu dari

tidur

000403 Ps dapat menunjukakn pola tidur

000404 Ps tidur sesuai kualitas tidur

000407 Ps dapat tidur rutin

1.banyak sekali kompromi

2. Banyak kompromi

3. Sedang atau cukup kompromi

4. Sedikit kompromi

5. Tidak ada komprom

SLEEP ENCHACEMENT (1850)

-     Tentukan pola tidur atau

aktivitas pasien

-     Perkirakan tidur pasien secara

teratur

-     Tentukan atau jelaskan tidur

yang adekuat selama sakit

-     Monitor pola tidur ps dan

lamanya waktu tidur ps

-     Pantau adanya kelelahan dari

aktvitas selama sakit

-     Atur lingkungan ( cahaya, suhu,

tempat tidur) untuk menambah

jam tidur pasien

-     Naikkan dan tambahkan waktu

tidur pasien

4. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama…x24 jam,

diharapkan pasien mampu melakukan

SELF-CARE : ASISTENCI (1800)

-  Kaji kemampuan ps untuk

merawat diri secara mandiri

Page 13: Arthritis Psoriasis Kel.5

kegiatan sehari-hari secara mandiri

dengan KH:

SELF –CARE: ACTIVITES OF

DAILLY LIVING (0300)

030002Ps mampu berpakaian secara mandiri

030001Ps mampu makan secara mandiri

030003Ps mampu buang air besar

030004Ps mampu mandi secara mandiri

030006Ps manpu melakukan kebersihan diri

secara mandiri

1. tergantung total

2. dibantu orang lain dan alat

3. dibantu orang lain

4. mandiri dibantu dengan alat

5. mandiri

-  Kaji kebutuhan ps dalam

kebersihan diri dan berikan

bantuan sesuai kebutuhan dengan

perawatan rambut atau kuku atau

kulit/dengan gosok gigi

-  Tetapkan sebuah rutinitas untuk

aktivitas perawatan diri

-  Bantu ps untuk menerima

ketergantungan kebutuhannya

-  Pertimbangkan umur ps ketika

aktivitas perawatan diri

-  Sediakan bantuan sampai ps

mampu melakukan perawatan

secara mandiri

5. Setalah dilakukan tindakan

keperawatan selama…x24jam

diharapkan resiko integritas kulit

teratasi dengan KH:

RESIKO CONTROL (1902)

190201Ps menyatakan resiko

190202Ps dapat memantau perilaku pribadi

terhadap factor resiko

190204Ps dapat mengembangkan strategi

untuk mengontrol resiko secara efektif

19020Ps dapat mengontrol resiko dengan

strategi yang dibutuhkan

SKIN SURVEILLANCE (3590)

-     Obsevasi ekstermitas untuk

warna, kehangatan nadi,

tekstur,udema dan luka

-     Periksa kulit dan membrane

mukosa untuk kemerahan,

kehangatan ekstermitas awal

drainaase

-     Monitor kulit untuk area

kerusakan

-     Pantau untuk sumber untuk

tekanan dan pergeseran

-     Pantau adanya infeksi, terurtama

area udema

Page 14: Arthritis Psoriasis Kel.5

1.tidak pernah menunjukan

2. jarang menunujukkan

3. kadang- kadang menunujukkan

4. sering menunujukkan

5. terus menerus menuujukkan

-     Monitor warna kulit

-     Monitor temperature kulit

-     Catat adanya perubahan kulit

dan membrane mukosa

6. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama…x24jam diharap

pasien dapat melakukan aktivitas

secara mandiri dengan KH:

ACTIVITY INTOLERACE (0005)

000501Saturasi 02 dibantu dalam respon

aktivitas

000513Mengukur perasaan IER dibantu

dalam respon aktivitas

000503laporkan aktivitas sehari-hari

1.banyak atau luar biasa (kompromi)

2. banyak (kompromi)

3. sedang atau cukup (kompromi)

4. sedikit (kompromi)

5. tidak ada (kompromi)

THERAPI ACTIVITY (4310)

-    Menentukan komitmen pasien

untuk frekuensi atau nilai

aktivitas

-    Membantu pasien untuk

mengurangi tingkat aktivitas

-    Membantu pasien untuk

mengembangkan motivasoi

sendiri

-    Bantu pasien untuk mencapai

transportasi untuk aktivitas yang

sesuai

-    Bantu pasien untuk mengenal dan

mencapai jalan tepat

menghendaki atau membutuhkan

untuk keinginan menjadi aktivitas

7. Setelah dilakukan tindakan BODY IMAGE

Page 15: Arthritis Psoriasis Kel.5

keperawatan selama…x24jam, diharap

harga diri pasien dapat teratasi dengan

KH:

BODY IMAGE (1200)

120001Pasien dap[at menerima gambaran

dalam diri sendiri

120002Mampu menyesuaikan antara realitas

diri, pengajian diri

120003Dapat mengdeskrepsikan pengaruh

bagian tubuh

120005Dapat puas dengan penampilan

tubuh

120006Dapat puas dengan fungsi tubuh

12000Dapat menyesuaikan diri untuk

perubahan penampilan fisik

1.tidak pernah positif

2.jarang positif

3. kadang-kadang positif

4. sering positif

5. terus-menerus positif

ENCHACEMENT (9220)

-  Tentukan gambaran diri tentang

harapan diri pasoien dan dasar

pada taraf perkembangan

- Gunakan antisipasi ppetunjuk

untuk mempersiapkan pasien

untuk mengubah gambaran diri

- Tentukan apakah perubahan fisik

mempengaruhi citra tubuh pasien

- Bantu pasien untuk menentukan

tingkat perubahan actual pada

tubuh atau batas fungsional

-  Monitor apakah pasien dapat

melihat perubahan pada bagian

tubuhnya

- Identifikasi strategi koping

- Bantu pasien untuk menentukan

pengaruh terhadap persepsi dalam

mengungkapkan perasaan

KELOMPOK 5:

Page 16: Arthritis Psoriasis Kel.5

1. I PUTU AGUS INDRA SAPUTRA2. YOHANES HARLI SUWITO KABUT3. AGUSTINUS S.SANTRINO4. RATNA PUSPITA ADIYASA5. YESSIKA PUSPITASARI6. MEI INDAH MAWARNI7. DEWI ANGGRAENI8. DEWI PURNAMASARI9. IVO YUNITASARI10. VERONIKA RIWU11. BENSIANA YANTI12. DHIKA PRAMUDYA P.