Upload
agus-shbt-messi
View
51
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jk
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“ MERANCANG MESIN PEMIPIH KOLANG KALING ”
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh :
Arif Budiman NIM 10 202 114 Angkatan 2010 ( Ketua )
Cipto Efendi Pasaribu NIM 10 202 148 Angkatan 2010 ( Anggota )
Pirnando Saud NIM 10 202 111 Angkatan 2010 ( Anggota )
Sarbinoto Nababan NIM 11 202 301 Angkatan 2011 ( Anggota )
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
MEDAN
2013
i
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................... i
PENGESAHAN PKM-PENERAPAN TEKNOLOGI................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................................... 1
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................................... 5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8
LAMPIRAN LAMPIRAN................................................................................................ 8
iii
RINGKASAN
Pengolahan kolang kaling membutuhkan proses yang lumayan lama.Diawalidengan pemilihan bahan aren yang masih setengah masak yang ditandai dengan warnakulit buah yang masih hijau segar. Buah-buah aren dilepas satu persatu dari tandanannyadan direbus dalam drum perebusan.Buah yang sudah direbus kemudian dibelah untukpengambilan biji aren.Biji inilah yang disebut dengan kolang kaling,namun biji ini belumbisa terjual begitu saja karna bentuknya masih bulat dan perlu dipipihkan lagi.Daribeberapa proses tersebut ternyata yang paling banyak membutuhkan tenaga dan waktupengerjaan yaitu pada saat proses pemipihan biji aren tersebut.Masyarakat yang mengolahkolang kaling saat ini mengguanakan alat yang masih manual untuk memipihkan biji arentersebut.Alat yang mereka gunakan terbuat dari 2 balok kayu,dimana salah satu dari baloktersebut sebagai landasan dan yang satu lagi sebagai penekan.Balok penekan tersebutdibuat berat berkisar 12 kg,sehingga membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk menaikturunkan balok penekan biji aren tersebut,ditambah waktu kerjanya lama.
Biji aren Proses Hasil
Melihat dari proses pemipihan biji aren secara manual tersebut,yang banyak membutuhkantenaga dan waktu,hal ini menjadi pokok masalah yang harus dipikirkan.Untukitu,penerapan teknologi sangatlah diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Prosespemipihan biji aren yang secara manual tersebut diambil alih keproses pemipihan secarapermesinan.Sehingga dibutuhkan rancangan alat yang bisa memipihkan biji aren denganbaik tanpa ada cacat.Ada pun mesin pemipih yang mau dibuat bertujuan untukmemudahkan masyarakat dalam pengolahan serta mempercepat proses pengolahan.Denganmetode permesinan ini, efisiensi pengolahan bisa lebih besar dibandingkan dengan metodemanual sehingga produktivitas pengolahan pun makin naik.
Biji aren Alat yang mau dibuat Hasil
- Proses lebih cepat- Efisien
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Sumber daya alam merupakan aspek penting yang tidak pernah bisa lepas dari
kehidupan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya
alam berupa lahan yang relatif cukup luas dan subur. Dengan iklim, suhu dan kelembapan
yang cocok untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Tidak hanya tanaman pokok dan
tanaman obat-obatan, tetapi tanaman asset komoditas dapat tumbuh dengan baik. Kondisi
iklim Indonesia yang sangat mendukung bagi pertumbuhan banyak tanaman ini membuat
Indonesia menjadi Negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Hampir semua
tanaman komoditas eksport dapat hidup dengan subur diwilayah Indonesia,seperti tanaman
Aren (Arenga pinnata).Tanaman aren (Arenga pinnata MERR) merupakan tanaman dari
suku Palmae dan memiliki nilai ekonomis jika diusahakan secara serius, karena seluruh
bagian dari tanaman ini baik batang, daun, buah, mayang, ijuk yang dihasilkan dapat
digunakan untuk keperluan kehidupan manusia.
Pada saat buah aren masih muda dengan kulit luarnya berwarna hijau, biji aren
mempunyai tekstur yang lembek dan berwarna bening, kulitnya berwarna kuning dan tipis,
bentuk bijinya lonjong.Biji muda yang dapat dijadikan sebagai bahan campuran beraneka
jenis makanan atau minuman misalnya kolak, manisan, minuman kaleng,es campur dan
bajigur.Untuk mendapatkan biji muda tersebut terlebih dahulu buah aren direbus berberapa
jam,kemudian dikupas,diambil bijinya dan biji inilah yang dinakan kolang kaling.Biji aren
(kolang kaling) sebelum dijadikan campuran bahan makanan terlebih dahulu dipipihkan
dengan cara manual,dipukul satu persatu dengan menggunakan pemukul dari kayu.
Jenis biji buah aren tidak sama semua,dimana ada yang berbentuk lonjong,agak
persegi dan bulat.Saat ini masyarakat yang mengolah kolang kaling menggunakan alat
pemipih yang masih manual,sehingga proses pemipihan
berlangsung lama dan membutuhkan tenaga yang
besar.Dalam hal ini tentunya sangat dibutuhkan teknologi
yang dapat membantu masyarakat dalam proses pemipihan
biji aren tersebut.Oleh karena itu,melalui program kreativitas
mahasiswa ini,kami berusaha membuat teknologi permesinan
sebagai pengganti peran masyarakat yang mengolah biji aren
secara manual.Diharapkan dengan adanya teknologi ini akan meningkatkan kinerja serta
mempermudah masyarakat dalam pengolahan biji aren.
2
Sumatra utara memiliki potensi yang cukup akan buah aren dan hampir pada setiap
daera pohon aren bisa kita jumpai,seperti pada daerah Tapanuli utara,Tapanuli selatan dan
Toba samosir.Masyarakat yang ada disana mayoritas bertani dan berekonomi menengah
kebawah.Pengolahan kolang kaling pada setip daerah sudah lama berlangsung,namun
sampai saat ini alat yang digunakan masih terbatas,sehingga masih banyak dijumpai buah
matang (buah keras dan tidak bisa lagi kolang kaling).Hal tersebut disebabkan karena
keterbatasan teknologi yang digunakan,proses pengolahannya lama berdampak pada
pemanenan terlambat dan buah pun banyak yang matang.Melihat penomena tersebut maka
disana sangat dibutuhkan penerapan teknologi yang dapat mempercepat pengolahan kolang
kaling sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan dan pembudidayaan tanaman aren perlu dilakukan mengingat tanaman
aren mempunyai prospek yang baik karena mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia
dan juga beberapa bagian tanaman di samping berguna sebagai obat, berguna pula sebagai
bahan untuk kerajinan tangan. Di beberapa tempat di Indonesia orang meminum air tuwak
untuk melawan radang paru-paru dan mejan, selain itu dipakai sebagai obat sariawan dan
batu ginjal. Biji dari aren muda di Indonesia dikenal dengan nama kolang-kaling, dapat
dimakan sebagai manisan.
Kolang-kaling adalah buah kecil berwarna putih dari pohon aren kerap hadir dan
akrab menemani acara berbuka puasa. Buah yang kenyal ini biasanya disuguhkan dalam
berbagai jenis olahan, seperti isian kolak, setup buah, manisan atau dicampur minuman
dingin. Buah yang tinggi kadar airnya ini diambil dari biji buah aren yang berbentuk
lonjong, bergetah dan bikin gatal. Untuk menghasilkan kolang kaling, buah aren ini harus
dibakar terlebih dahulu hingga hangus atau di rebus selama beberapa jam. Setelah
direndam dengan air kapur selama beberapa hari barulah biji-biji ini bisa diolah. Kolang
kaling memberikan keuntungan bagi tubuh yaitu membantu memperlancar kerja saluran
cerna.
Pengembangan teknologi berbasis pertanian yang dapat dicirikan melalui inovasi
dan introduksi alat atau mesin pertanian untuk proses produksi mulai dari prapanen hingga
pascapanen merupakan masalah yang urgen. Hal ini disebabkan bahwa modernisasi
pertanian yang dilandasi sistem agribisnis atau agroindustri sebagai salah satu pilar
3
pembangunan ekonomi nasional demi mewujudkan kesejahteraan rakyat,haruslah dikelola
secara efektif dan efisien dalam setiap penggunaan sarana produksi (peralatan) untuk
mencapai produktifitas, kualitas, dan keuntungan yang maksimal.
Kondisi ini dapat terwujud apabila pengembangan teknologi pertanian beserta
perangkat pendukungnya benar-benar diperhatikan secara serius. Teknologi pertanian
sering dipahami sebagai penggunaan mesin-mesin pertanian lapang (mechanization) pada
proses produksi pertanian. Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa
orang. Menurut Moens (1978) Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan
penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi
pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau
perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik,
angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga
diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan
mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian. Ruang lingkup mekanisai pertanian
juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian.
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas
tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi.
Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan
efesiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan megurangi beban kerja petani.
Secara implisit Rachmat dan Hendiarto (1998) mengemukakan bahwa pembangunan
agroindustri diperlukan dukungan alat dan mesin pertanian (selanjutnya disebut alsintan).
Profesionalisme dalam pengelolaan usaha tani dengan dukungan sumber daya manusia
(SDM) terutama kecakapan dan ketrampilan yang sesuai kemajuan teknologi, dan sumber
daya alam, dengan produk unggulan daerah secara komparatif dan kompetitif merupakan
faktor penentu keberhasilan agribisnis dan agroindustri. Artinya, komoditas tersebut harus
dijamin dari segi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan ramah lingkungan, sehingga laku di
pasar dunia dan dapat memberikan nilai tambah bagi keluarga petani.
4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan program bantuan ini, kami menggunakan metode analisa
kasus dan pelaksanaan berdasarkan kasus yang ada beserta penanganannya.
Secara lengkap metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Tidak
Identifikasi masalah
M Menentukan tujuan dan sasaran
Analisa kebutuhan
Perancangan alat
Pembuatan alat
Uji coba alat dan perbaikan
layak
Publikasi Alat
Analisa Alat
5
Gambar 3.1. Alur Pembuatan Alat
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah penting sebagai dasar pelaksanaan suatu program.
Permasalahan yang kami identifikasi adalah bagaimana membuat alat (mesin)
yang mampu membantu masyarakat untuk memipihkan kolang kaling.
2. Menentukan Tujuan dan Sasaran
Setelah masalah teridentifikasi dengan jelas, kemudian dirumuskan tujuan
dan sasaran. Tujuannya adalah merancang dan membuat alat yang berbasis teknologi
yang dapat bekerja lebih cepat,efisien sehingga mengurangi tenaga manusia dalam proses
pemipihan kolang kaling.
3. Analisis Kebutuhan
Dalam merumuskan analilis kebutuhan,tim kami melakukan surve harga bahan dan
alat yang hendak dipergunakan ke berbagai toko.Serta mencari bengkel yang memadai
sebagai tempat pembutan alat nantinya.
4. Perancangan Sistem
Dari hasil analisis kebutuhan, kami segera mengetahui rancangan sistem yang akan
kami buat dan kembangkan. Hasil keluaran dari alat/mesin yang kami buat,diharapkan
mampu memipihkan kolang kaling dengan cepat dan hasil prodak tidak cacat,sehingga
meringankan pekerjaan masyarakat.
5. Pembuatan alat
Setelah alat sudah siap dirancang,langkah selanjutnya adalah pembutan alat sesuai
dengan hasil perancangan.Hal ini dilaksanakan secara bersama oleh ketua maupun
anggota tim.
6.Uji Coba Alat dan Perbaikan
Hal ini cukup penting dilaksanakan,dimana setelah pembutan alat telah siap dibuat
kita memastikan apakah alat tersebut sesuai dengan perancangan yang sebelumnya,kalau
tidak maka alat diperbaiki ulang.
7.Publikasi Alat
Hal ini kami laksanakan setelah alat yang dibuat telah layak pakai,maka publikasi
pada masyarakat diadakan.
6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rincian Total Biaya Produksi
No Jenis biaya Biaya (Rp,-)
1 Biaya pembelian bahan habis pakai Rp. 6.051.000
2 Biaya peralatan Rp. 2.000.000
4 Biaya publikasi Rp. 850.000
Biaya lain lain Rp.1.300.000
Total biaya yang dibutuhkan Rp. 10.201.000
4.2 Jadwal kegiatan
Tabel 4.2 Tabel Jadwal kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
No Nama kegiatan Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Target
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1Mengidentivikasi
masalahMasalah Terumuskan
2
Menentukan
tujuan dan
sasaran
Mendapat solusi dari
masah
3Menganalisa
kebutuhan
Mengetahui
kebutuhan untuk
mencapai tujuan
4Merancang
alat/mesin
Gambaran alat yang
spesifik sudah siap
5Pembuatan
alat/mesinAlat sudah siap
6 Uji coba alatAlat dapat beroperasi
dan siap diuji coba
7
Mempublikasikan
alat pada
masyarakat
Menentukan metode
pulikasi
7
http://eprints.uny.ac.id/9627/1/Perancangan%20Mesin%20Pemipih%20dan%20Pemot
ong%20Adonan%20Mie.pdf
http://balitbang.sumutprov.go.id/download.php?f=files/files/penelitian_balitbang/evalua
si.pdf
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua Dan Anggota
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Arif Budiman
b. NIM : 10 202 114
c. Program Studi : S1 Teknik mesin
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Medan
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 24 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Cipto Efendy pasaribu
b. NIM : 10 202 148
c. Program Studi : S1 Teknik mesin
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Medan
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 24 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Pirnando Saud
b. NIM : 10 202 111
c. Program Studi : S1 Teknik mesin
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Medan
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 24 jam/minggu
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ittelkom.ac.id/staf/bk/Program%20Kreativitas%20Mahasiswa/2011/Contoh
%20Proposal%20PKM%202011/PKMT-12-IT%20Telkom
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Sarbinoto Nababan
b. NIM :11 202 301
c. Program Studi : S1 Teknik mesin
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Medan
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 24 jam/min
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Tabel 1. Rincian Biaya Habis Pakai
No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan (Rp,-) Total Harga (Rp,-)
1 Motor listrik 1 unut 1.200.000 1.200.000
2 Besi profil U 2 batang 400.000 800.000
3 Reduser 1 unit 900.000 1.000.000
4 Plat Stainless stell 1 x 1 m 300.000 300.000
5 Kawat Las 2 bungkus 170.000 240.000
6 Bearing Bambu 1 pcs 170.000 170.000
7 bearing 6304 ETN 9 2 pcs 180.000 360.000
8 Pilow Block Bearing 2 pcs 185.000 370.000
9 Saklar 1 pcs 68.000 68.000
10 Pegas 4 pcs 80.000 320.000
11 Baut dan Mur 20 pcs 2.000 40.000
12 Gress 1 Kaleng 20.000 20.000
13 Cat 1 liter 105.000 105.000
14 Ember 1 pcs 30.000 30.000
15 Roda Gigi 3 pcs 86.000 258.000
16 Amplas 10 lembar 5.000 50.000
17 Poros/as 1 pcs 100.000 100.000
18 Roda rolling 4 pcs 95.000 380.000
Total 6.051.000
9
Tabel 2. Rincian Biaya Peralatan
No Nama Alat Keterangan Total Harga (Rp,-)
1 Bor
2 Grinda
3 Gergaji Besi
4 Kikir D
5 Mesin Las i
6 Martil s
7 Mesin Bubut e 2.000.000
8 Mesin Miling w
9 Mistar Baja a
10 Jangka sorong
11 Mistar Siku
12 Penitik
13 Ragum
14 Sikat Baja
15 Meteran
Tabel 3. Rincian Biaya Publikasi
Tabel 4. Rincian Biaya Lain-Lain
No Jenis Kegitan Harga (Rp,-)
1 Transportasi pembuatan dan pembelian bahan 300.000
2 Komunikasi 200.000
Biaya takterduga 800.000
Total 1.300.000
No Jenis Kegitan Harga (Rp,-)
1 Transportasi publikasi 600.000
2 Kegiatan Publikasi 250.000
Total 850.000
10
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana Dan Pembagian Tugas
Arif Budiman ( Ketua Pelaksana )Mengidentivikasi masalah
dan Menentukan sasarantugas
Cipto Efendi Pasaribu ( anggota )
Merancang
dan mempublikasi
Pirnando Saud (anggota)Pembuatan dan
uji coba alat
Sarbinoto Nababan ( anggota )MenganalisaKebutuhan
Saling Kerja Sama
tugas
tugas
tugas
11
Gambar mesin pemipih Kolang Kalaing
13
Lampiran 5. Gambaran Teknologi Yang Hendak Diterap kembangkan