Upload
raheem
View
248
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KAWASAN TIMUR INDONESIA. SIMPOSIUM NASIONAL PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN KAWASAN TIMUR INDONESIA 2010. AMBON, 2 AGUSTUS 2010. Oleh RENE CHARLES KEPEL ANGGOTA KELOMPOK KERJA FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KAWASAN TIMUR INDONESIA
AMBON, 2 AGUSTUS 2010
SIMPOSIUM NASIONAL PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN KAWASAN TIMUR INDONESIA 2010
OlehRENE CHARLES KEPEL
ANGGOTA KELOMPOK KERJA FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA
22
Luas wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) 61% dari luas wilayah Indonesia yang kaya sumberdaya kelautan (70 % dari total potensi perikanan laut nasional)
Sumberdaya laut yang sangat potensial di KTI adalah • Sumberdaya Ikan • Sumberdaya terumbu karang• Sumberdaya hutan mangrove• Sumberdaya lamun
Besarnya potensi Kelautan KTI belum sepenuhnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di KTI
WILAYAH DAN SUMBERDAYA KTI
33
PETA INDONESIA DAN WILAYAH KTI
44Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
PETA SEBARAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS KECIL DAN DEMERSAL Potensi produksi perikanan tangkap di perairan laut Indonesia dibagi berdasarkan wilayah
pengelolaan perikanan (WPP)
55
PETA SEBARAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR, IKAN TUNA DAN CAKALANG
Potensi produksi perikanan tangkap di perairan laut Indonesia dibagi berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan (WPP)
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
66
PETA SEBARAN LAYANAN PENDARATAN IKAN
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
77
PETA WILAYAH PARIWISATA
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
88
PETA KAWASAN KONSERVASI
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
99
PETA SEBARAN MANGROVE DAN TERUMBU KARANG
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
1010
1. Masih tingginya kesenjangan antara perkembangan Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI): Jumlah penduduk (22% KTI, 78% KBI); IPM (68,9% KTI, 71,93% KBI);PDRB dengan migas (18,03 KTI, 81,97%); kontribusi sektor pertanian (22,99%, 77,01%); kontribusi sektor industri (12,25% KTI, 87,75% KBI); PMA (3,93% KTI, 96,27% KBI), PMDN (15,20% KTI, 84,98% KBI), Ekspor-impor (40,22% KTI, 59,78% KBI).
2. Terbatasnya infrastruktur dan fasilitas yang tersedia dan terkonsentrasi hanya pada wilayah-wilayah tertentu dan belum berwujud sistem jaringan (air bersih, listrik, transportasi dll).
3. Terbatasnya pengembangan wilayah perbatasan. 4. Masih bersifat tradisional dan subsisten pengelolaan sektor perikanan. 5. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya.
ISU PENGEMBANGAN KTI
1111
6. Belum semua provinsi dan kabupaten/kota mempunyai Rencana Tata Ruang Pesisir dan Laut.
7. Belum sepenuhnya tersusun peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan pesisir dan laut.
8. Belum sepenuhnya pendekatan pembangunan berdasarkan kekuatan daerah (potensi lokal).
9. Belum sepenuhnya keberpihakan pemerintah dan sektor swasta kepada nelayan dan pembudidaya laut.
10. Rendahnya keterjangkauan pasar akan sumberdaya laut.11. Semakin tingginya degradasi pada ekosistem pesisir dan laut.
ISU PENGEMBANGAN KTI
Lanjutan…..
1212
VISI: Terwujudnya pengembangan kelautan dan perikanan di Kawasan Timur Indonesia secara terpadu dan
berkelanjutan bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestarian fungsi sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan.
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KTI
MISI: Pengembangan Kawasan Timur Indonesia berbasis kelautan dan perikanan.
1313
• Pro job
• Pro poor
• Pro growth
• Pro sustainability
• Pro market
ARAH STRATEGI PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KTI
1414
• Empowering
• Entrepreneurship
• Technology Innovation
• Networking
• Minapolitan
STRATEGI PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KTI
1515
• Perdekatan perwilayahan untuk percepatan pembangunan (Regional Development Approach)
• Peningkatan daya saing
• Perubahan manajemen publik
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI
1616
Perdekatan perwilayahan untuk percepatan pembangunan (Regional Development Approach)
- Pengembangan KTI membutuhkan pendekatan perwilayahan yang bersifat lintas daerah (jejaring antar daerah)
- Perlu koordinasi dan komunikasi sebagai jembatan untuk mengoptimalkan keterlibatan seluruh komponen masyarakat dan kerja sama jejaring antar daerah dalam satu wilayah pengembangan ekonomi
- Perlu dibangun kerja sama strategis antar provinsi di KTI yang memiliki karakter sosial, budaya dan potensi yang sama
Lanjutan…..
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI
1717
Peningkatan daya saing
- Kemampuan suatu daerah atau wilayah dalam menghasilkan pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan domestik maupun internasional.
- Tujuan dan hasil akhir dari meningkatnya daya saing suatu perekonomian adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat
- Penentuan sumberdaya lokal yang memiliki potensi daya saing di lingkungan domestik maupun regional serta internasional diharapkan menjadi fokus garapan
- Tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem lingkungan hidup
Lanjutan…..
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI
1818
Perubahan manajemen publik
- Diperlukan birokrasi pemerintahan yang responsif terhadap tantangan, potensi dan masalah daerah
- Diperlukan penyederhanaan dan keterbukaan prosedur adminstrasi terutama dalam menarik investor
- Birokrasi harus lebih demokratis melalui peran pemberdayaan dalam pengambilan keputusan dan memberikan motivasi serta dorongan untuk berkarya dan beraktivitas
Lanjutan…..
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI
1919
1. Pembangunan wilayah pesisir dan laut yang terintegrasi. Untuk mendukung hal ini diperlukan penguatan kelembagaan dan sumberdaya manusia.
2. Penguatan pembangunan wilayah berbasis tata ruang yang tepat.3. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang berkelanjutan.4. Penguatan fungsi kawasan lindung serta pengelolaan budidaya dan
penangkapan ramah lingkungan, termasuk pengelolaan kawasan pariwisata yang arif dan bijaksana.
5. Penguatan pengelolaan pemerintahan.6. Optimalisasi produksi komoditas unggulan dengan teknologi.7. Pembangunan infrastruktur dan fasiltas wilayah pesisir dan laut.8. Peningkatan akses permodalan untuk pengembangan usaha.9. Perluasan akses pasar.
SASARAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KTI (berdasarkan Grand Strategy)
2020
1. Menetapkan prioritas komoditas unggulan daerah.2. Membangun sentra-sentra ekonomi dengan optimalisasi potensi
komoditas lokal.3. Meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan kegiatan
budidaya, penangkapan, pengolahan dan pariwisata.4. Membangun jaringan ekonomi kawasan KTI, seperti Jaringan
Pembangunan Minapolitan.5. Mengembangkan ekonomi lokal dalam wilayah KTI.6. Memperluas jaringan pasar dengan dasar penguatan kualitas dan
diversifikasi produk.7. Mempertahankan pengelolaan perikanan yang berbasis lingkungan.8. Meningkatkan daya saing produk berbasis pengetahuan dan
teknologi.
OPTIMALISASI POTENSI SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT KTI
2121
1. Wilayah pengembangan komoditas budidaya rumput laut, ikan, dan non-ikan.
2. Wilayah pengembangan industri penangkapan ikan pelagis besar dan kecil, serta non-ikan.
3. Wilayah pengembangan industri teknologi kelautan dan mineral.
4. Wilayah pengembangan potensi pariwisata.
PENETAPAN PRIORITAS KOMODITAS DAERAH DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KTI
2222
Rumput Laut
Pelagis Besar dan kecil
Pariwisata laut
Teknologi kelautan Mineral dan Non hayati
PETA PENGEMBANGAN PRODUK DAN KOMODITAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2323
GORONTALO
PANGKEP
NTB
MINAHASA UTARA
PARIGI MOUTONG
BAU BAU
NTT
RAJA AMPAT
POLEWALI MANDAR
JARINGAN PEMBANGUNAN MINAPOLITAN (PETA KLASTER MINAPOLITAN KTI) KLASTER INDUSTRI RUMPUT LAUT
TAHUN 2009 DI KTI
2424Sumber : BAPPENAS
PROSES PENINGKATAN PRODUK UNGGULAN LOKAL
2424
2525
1. Pengembangan komoditas lokal yang didukung oleh kekuatan dan karakteristik lokal.
2. Pengembangan industri pengolahan yang mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas lokal.
3. Penguatan tahapan mulai dari sumber komoditas, produksi, hasil produksi sampai dengan proses pemasaran produk.
4. Pengembangan sistem pemasaran nasional dan internasional.
PRINSIP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS LOKAL DALAM LINGKUP NASIONAL
SINERGITAS ANTARA
INPUT
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
PEMASARAN
KEGIATAN PENDUKUNGSDM Fasilitas Pendamping, Tenaga Ahli,
Pelatihan
PENELITIAN / RISET Teknologi & Inovasi, Informasi
INFORMASI PASAR Outlet Pasar, Harga-Jenis-Kuantitas-Kualitas, Jaringan Pasar
PENDANAAN Infrastruktur, Modal, Bahan Baku
KELEMBAGAAN Lembaga Pengelola Usaha/Bisnis
INFRASTRUKTUR Sarana Prasarana, Infrastruktur
KETERKAITAN KERJASAMA
Keterkaitan antar sektor, komoditas, kemitraan antar pelaku, Kejasama antar daerah
IKLIM USAHA Regulasi dan kebijakan pemerintah Pusat dan Pemda
Sumber : BAPPENAS
PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS KOMODITAS
2626
2727
KEBUTUHAN RISET DAN TEKNOLOGI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI BAIK KUANTITAS MAUPUN KUALITAS
PRIORITAS KEBUTUHAN RISET DENGAN TEMA
BUDIDAYA: RUMPUT LAUT,IKAN & NON-IKAN
PENANGKAPAN
TEKNOLOGI KELAUTAN
WILAYAH, ENERGI DAN NON-HAYATI
KEBUTUHAN RISET DAN TEKNOLOGI
UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN
KUANTITAS PRODUKSI KELAUTAN DAN PERIKANAN KTI
2828