27
DAFTAR PUSTAKA Atok, K. 1998. Pemetaan Partisipatif Kawasan Sumber Daya Alam Masyarakat Dayak Punan di Sekitar dan Kawasan TNBK Kalimantan Barat. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998. Pontianak. WWF Indonesia : 107 – 123. [BPS] Biro Pusat Statistik. 2007. Statistik Wisatawan Indonesia Tahun 2006. Jakarta. www.bpstatistik.com. Dikunjungi 15 November 2007. [BTNBK] Balai Taman Nasional Betung Kerihun. 2006. Statistik Balai Taman Nasional Betung Kerihun Tahun 2006. Balai Taman Nasional Betung Kerihun. Putussibau. [BTNTB] Balai Taman Nasional Taka Bonerate. 2004. Zonasi Kawasan Taka Bonerate. Selayar. www. takabonerate.go.id. dikunjungi 5 januari 2008. Gunn, C.A. 1997. Vacationscape Developing Tourist Areas. Taylor & Francis. United Stade of America. Crabtree, A. 2001. Interpretation ; Ecotourism’s Fundamental Tool Di dalam The Right Approach held. Porceedings of the World Ecotourism Conference. Kota Kinabalu,Sabah on 17 – 23 Oktober 1999. Kota Kinabalu Sabah. Syarikat Bumi Yakin :103 – 117. Dearden, P. 1997. Carrying Capacity and Environmental Aspects of Ecotourism. Proceedings of Intenternational Seminar Held in Chiang Mai, Thailand. RECOFIC. Chiang Mai. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2000. Pedoman Umum Pengembangan Ekowisata Daerah. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Direktorat Sumber Daya Daerah. Jakarta. [Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya. DEPHUT. Jakarta. [Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2006. Statistik Pengunung Wisata Kawasan Taman Nasional. DEPHUT. Jakarta www.dephut.org Dikunjungi 1 maret 2008.

Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

  • Upload
    ngokiet

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

DAFTAR PUSTAKA Atok, K. 1998. Pemetaan Partisipatif Kawasan Sumber Daya Alam Masyarakat Dayak

Punan di Sekitar dan Kawasan TNBK Kalimantan Barat. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998. Pontianak. WWF Indonesia : 107 – 123.

[BPS] Biro Pusat Statistik. 2007. Statistik Wisatawan Indonesia Tahun 2006. Jakarta.

www.bpstatistik.com. Dikunjungi 15 November 2007. [BTNBK] Balai Taman Nasional Betung Kerihun. 2006. Statistik Balai Taman

Nasional Betung Kerihun Tahun 2006. Balai Taman Nasional Betung Kerihun. Putussibau.

[BTNTB] Balai Taman Nasional Taka Bonerate. 2004. Zonasi Kawasan Taka

Bonerate. Selayar. www. takabonerate.go.id. dikunjungi 5 januari 2008. Gunn, C.A. 1997. Vacationscape Developing Tourist Areas. Taylor & Francis. United

Stade of America. Crabtree, A. 2001. Interpretation ; Ecotourism’s Fundamental Tool Di dalam The

Right Approach held. Porceedings of the World Ecotourism Conference. Kota Kinabalu,Sabah on 17 – 23 Oktober 1999. Kota Kinabalu Sabah. Syarikat Bumi Yakin :103 – 117.

Dearden, P. 1997. Carrying Capacity and Environmental Aspects of Ecotourism.

Proceedings of Intenternational Seminar Held in Chiang Mai, Thailand. RECOFIC. Chiang Mai.

[Depdagri] Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2000. Pedoman Umum

Pengembangan Ekowisata Daerah. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Direktorat Sumber Daya Daerah. Jakarta.

[Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang

Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya. DEPHUT. Jakarta.

[Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2006. Statistik Pengunung

Wisata Kawasan Taman Nasional. DEPHUT. Jakarta www.dephut.org Dikunjungi 1 maret 2008.

Page 2: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

[Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P. 56/Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional. DEPHUT. Jakarta.

[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2002.

Standar Kriteria Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam. Direktorat Wisata Alam dan Jasa Lingkungan – Ditjen PHKA Departemen Kehutanan. Jakarta.

[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2001.

Pedoman Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional. Direktorat Wisata Alam dan Jasa Lingkungan – Ditjen PHKA Departemen Kehutanan. Jakarta.

[Ditjen PKKH] Direktorat Jenderal Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman

Hayati, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 2001. Kriteria Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional dalam rangka pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati di Taman Nasional dan Taman Wisata Alam. Jakarta. www.ekowisata_indonesia.ekowisata.org dikunjungi pada tanggal 20 Agustus 2007.

[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, 2006.

Konservasi Keanekaragaman Hayati. Jakarta. www.dephut.org. Dikunjungi 15 Maret 2007.

Erdmann, A.M. 2004. Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo. The Nature

Conservancy. Jakarta. Erdmann, A.M. 2004. Pengembangan Sistem Pengelolaan Bersama Yang Efektif

Untuk Desentralisasi Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia: Studi Kasus Taman Nasional Bunaken. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam (NRMP). Jakarta.

Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah

Mada. Jakarta. Fennell, D.A. 2002. Ecotourism An Introduction. Routledge Taylor and Francis

Group. London and New York.

Gold, S.M. 1980. Recreation Planning and Design. McGraw Hill Co. New York. Gunn, C.A. 1994. Tourism Planning Basics, Concepts, Cases. Third Edition. Tylor &

Francis Ltd. London. Hani, A.H. 2000. Ecotourism di Indonesia Harus Punya Nilai Tambah. PT.

Pertja. Jakarta.

Page 3: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

[Himakova IPB] Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor. Laporan Surili 2005 ; Studi Ilmiah Hubungan Keanearagaman Hayati dengan Masyarakat Adat sebagai Dasar Pengembangan dan Pengelolaan Ekowisata. Himakova IPB – TBI Indonesia. Bogor.

Husein, R. 2006. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Komunitas elearning

Ilmu Komputer. Jakarta. www.ilmukomputer.com. Dikunjungi 19 Pebruari 2007. Inskeep, E. 1991. Tourism Planning : an Integrated and Sustainable Development

Approach. Van Nostrand Reinhold. New York. Jaya, I.N.S. 2002. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Kehutanan: Penuntun

Praktis Menggunakan Arc Info dan Arc View. IPB PRESS. Bogor. Kinabalu National Park. 2005. Mount Kinabalu.Sabah Malaysia .Kinabalu National

Park. www.kinabalunp.com. Dikunjungi 11 januari 2008. Lastaryono, E. 2000. Awas, Turis Dunia Bisa Merusak Lingkungan Hidup. PT.

Pertja. Jakarta. Lindberg, K. 1995. Ekoturisme ; Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola. PACT -

ALAMI. Penerjemah PACT – ALAMI. Terjemahan dari Ecotourism : A Guide For Planners and Managers. Jakarta.

MacKinnon. 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Gadjah

Mada University Press. Yogjakarta. Ngo, M. 1998. Profil Kelompok-kelompok Dayak dan Pengembangan Partisipasi

di Taman Nasional Bentuang Karimun Kalimantan Barat. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998. WWF Indonesia. Pontianak : 124 – 149.

Nurisyah, S. 2003. Daya Dukung Dalam Perencanaan Tapak. Program Studi

Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahzen, T. 2000. Strategi Pengembangan Ekoturisme Taman Nasional Bentuang

Karimun. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998.WWF Indonesia. Pontianak : 228 - 248.

Rahardjo, B. 2005. Ekotourisme Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan Sumber Daya

Alam. Pustaka Latin. Bogor.

Page 4: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Scheyvens, R. 1999. Ecotourism and the empowerment of local communities. Tour Manag 20: 245 – 249.

Scouting Tim. 2003. Laporan Survei Kegiatan Arung Jeram Taman Nasional Betung

Kerihun. Yayasan WWF Indonesia. Putussibau. Sekartjakrarini, S, dan Legoh. 2003. Teknik Interpretasi. IDEA. Jakarta.

Simonds, J.O. 1983. Landscape Architecture. McGraw-Hill Book Co. New York.

Soedarto, G. 1999. Ekowisata ; Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi

Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yayasan Kalpataru Bahari – Yayasan Kehati. Bekasi.

Sujito. 1999. Rencana Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. WWF

Indonesia – ITTO - Departemen Kehutanan. Pontianak. Surono, A. 2005. Arung Jeram Bukan Olah Raga Maut. www.ajeram.com. Dikunjungi

28 November 2007.

Tosun, C. 2001. Challenges of sustainable tourism development in the developing world: the case of Turkey. Tour Manag 22: 289 – 303.

Wilkinson, P.F. 1990. Carrying Capacity in Tourism Planning. Toronto Ontario.

Faculty of Envronmental Studies York University. Canada. Wood, M.E. 2002. Ecotourism ; Principle, Practices and Policies for Sustainability.

UNEP. Paris. Yoeti. 2000. Ecotourisme Pariwisata Berwawasan Lingkungan. PT. Pertja. Jakarta.

Page 5: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

LAMPIRAN

Page 6: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 1. Kriteria Standart Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam A. Objek Wsata Berbentuk Darat

Jenis Objek : Jalan Setapak (jalur tracking) Lintas Borneo Tanggal Penilain : 6 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Louren, Taha

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3 1 Keindahan Alam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Pandangan lepas dalam objek b. Variasi pandangan dalam objek c. Pandangan lepas menuju objek 30 25 20 15 10

d. keserasian warna objek

e. Pandangan dalam l

ingkungan objek 2 Keunikan Sumber Daya Alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Sumber Air panas b. Gua c. Sungai/Air terjun 30 25 20 15 10 d. Flora fauna e. Adat istiadat 3 Banyaknya potensi SDA Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Yang menonjol : a. Batuan b. Flora 30 25 20 15 10 c. Fauna d. Air e. Gejala Alam

4

Keutuhan Sumber Daya Alam

Ada 5

Ada 4

Ada 3

Ada 2

Ada 1

a. Batuan b. Flora c. Fauna 30 25 20 15 10 d. Ekosistem

e. Kualitas

5 Kepekaan Sumber Daya Alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Batuan b. Flora c. Fauna 30 25 20 15 10 d. Erosi e. Ekosistem

6 Jenis Kegiatan Wisata Alam lebih 7 ada 6-7 ada 4-5 ada 2

- 3 ada 1 a. Trecking b. Mendaki

Page 7: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

c. Rafting 30 25 20 15 10 d. Camping e. Pendidikan f. Religius g. Hiking h. dll

7 Kebersihan udara dan lokasi bersih tidak ada

Tidak ada ada 1-2 ada 3-4

ada 5-6 ada7

Pengaruh dari : a. Alam b. Industri c. Jalan ramai motor/mobil 30 25 20 15 10 d. Pemukiman penduduk e. Sampah f. Binatang g. Coret-coret (vandalisme) 8 Kerawanan kawasan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Perambahan b. kebakaran 10 15 20 25 30 c. Gangguan terhadap flora fauna d. Masuknya flora fauna eksotik e. Ancaman lain Jumlah

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA

Page 8: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

B. Objek Wisata berbentuk Sungai Nama Lokasi : Sungai Kapuas Tanggal Pengamatan : 12 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Simon

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3

1

Aktifitas memanfaatkan sungai dan panorama sekitarnya Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Arung Jeram b. Penjelajahan sungai c. Photografi 30 25 20 15 10 d. Jelajah hutan (tracking)

e. lain-lain (memancing,

renang, camping) 2 Jenis Riam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Under Cut (air terjun) b. Hidrolic (pusaran air) c. Hole (lubang) 30 25 20 15 10 d. Standing wive (ombak) e. Flat (datar berarus)

3 Keragaman panorama kiri/kanan sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Hutan primer b. Hutan sekunder c. Variasi batuan 30 25 20 15 10 d. Lintasan Satwa e. Perkampungan

5

Lama pengarungan dengan perahu dalam satu hari (trip)

5 - 4 jam 4 – 3 jam 3 – 2 jam 2 – 1 jam < 1 jam

30 25 20 15 10

6 Variasi kegiatan sepanjang sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Tracking

b. Pengamatan satwa dan tumbuhan liar

c. Mengamati Kegiatan masyarakat sekitar kawasan 30 25 20 15 10

d. Camping / bermalam

di pinggir sungai e. Photografi

7

Keaslian Sungai dan panorama sepanjang sungai Asli

Perubahan lahan sebagian

Perubahan lahan seluruhnya

Tercemar temporer Tercemar

30 25 20 15 10 Jumlah

Page 9: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi Nama Lokasi : Sungai Bungan Tanggal Penilaian : 14 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarudin, Heriansyah, Lery

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3

1

Aktifitas memanfaatkan sungai dan panorama sekitarnya Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Arung Jeram b. Penjelajahan sungai c. Photografi 30 25 20 15 10 d. Jelajah hutan (tracking)

e. lain-lain (memancing,

renang, camping) 2 Jenis Riam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Under Cut (air terjun) b. Hidrolic (pusaran air) c. Hole (lubang) 30 25 20 15 10 d. Standing wive (ombak) e. Flat (datar berarus)

3 Keragaman panorama kiri/kanan sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Hutan primer b. Hutan sekunder c. Variasi batuan 30 25 20 15 10 d. Lintasan Satwa e. Perkampungan

5

Lama pengarungan dengan perahu dalam satu hari (trip)

5 - 4 jam 4 – 3 jam 3 – 2 jam 2 – 1 jam < 1 jam

30 25 20 15 10

6 Variasi kegiatan sepanjang sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Tracking

b. Pengamatan satwa dan tumbuhan liar

c. Mengamati Kegiatan masyarakat sekitar kawasan 30 25 20 15 10

d. Camping / bermalam

di pinggir sungai e. Photografi

7

Keaslian Sungai dan panorama sepanjang sungai Asli

Perubahan lahan sebagian

Perubahan lahan seluruhnya

Tercemar temporer Tercemar

30 25 20 15 10 Jumlah

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi

Page 10: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

C. Objek Wisata yang Berbentuk Gua

Nama Objek : Gua Diang Kaung Tanggal : 16 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Tuci, Louren

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3

1 Keunikan dan Kelangkaan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Sulit ditemukan

ditempat lain b. Memiliki daya pesona

c. Ada bentuk-bentuk

yang aneh 30 25 20 15 10

d. Bertingkat dan

panjang/lebar

2 Keaslian Asli Ada Vandalism

Kerusakan Ornamen

Gua fosil

Rusak Berat

30 25 20 15 10 3 Keindahan/keragaman : > 5 Ada 5 - 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Konfigurasi yang

menarik b. Ada banyak stalaktit c. Ada banyak stalaknit 30 25 20 15 10

d. Ada travertin yang

luas e. Ada pilaris

f. Ada sungai/danau di

bawah

g. Ada peninggalan

purbakala

4 Keutuhan tata lingkungan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Masih terlindung hutan

b. Ada binatang goa

yang menarik

c. Tidak dipengaruhi oleh pemukiman penduduk yang padat 30 25 20 15 10

d.Tidak dipengaruhi

kegiatan industri

e.Tidak ada pengaruh

lain yang merusak 5 Peninggalan Prasejarah Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada1 a. Tulisan Purbakala b. Perhiasan

c. Perabotan/alat

(keramik, logam) 30 25 20 15 10 d. Kuburan e. Dll

Page 11: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

1 2 3 6 Kepekaan : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Ada nilai pengetahuan

b. Ada nilai sejarah/

kebudayaan c. Ada nilai pengobatan 30 25 20 15 10 d. Ada nilai kepercayaan e. Lain-lain Jumlah

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi

Page 12: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Nama Objek : Gua Diang Balu Tanggal Penilaian : 17 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Tuci, Louren

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3

1 Keunikan dan Kelangkaan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Sulit ditemukan

ditempat lain b. Memiliki daya pesona

c. Ada bentuk-bentuk

yang aneh 30 25 20 15 10

d. Bertingkat dan

panjang/ lebar

2 Keaslian Asli Ada Vandalisme

Kerusakan Ornamen

Gua Fosil

Rusak Berat

Ada 1 30 25 20 15 10 3 Keindahan/keragaman : > 5 Ada 5 - 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Konfigurasi yang

menarik b. Ada banyak stalaktit c. Ada banyak stalaknit 30 25 20 15 10

d. Ada travertin yang

luas e. Ada pilaris

f. Ada sungai/danau di

bawah

g. Ada peninggalan

purbakala

4 Keutuhan tata lingkungan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Masih terlindung hutan

b. Ada binatang goa

yang menarik

c. Tidak dipengaruhi oleh pemukiman penduduk yang padat 30 25 20 15 10

d. Tidak dipengaruhi

kegiatan industri

e. Tidak ada pengaruh

lain yang merusak 5 Peninggalan Prasejarah Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada1

Tulisan Purbakala (painting cave)

a. Perhiasan

b. Perabotan/(keramik,

logam) 30 25 20 15 10 c. Kuburan

d. Dll

Page 13: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

1 2 3 6

Kepekaan :

Ada 5

Ada 4

Ada 3

Ada 2

Ada 1

a. Ada nilai pengetahuan

b. Ada nilai sejarah/ kebudayaan

c. Ada nilai pengobatan 30 25 20 15 10 d. Ada nilai kepercayaan e. Lain-lain Jumlah

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi

Page 14: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Nama Objek : Gua Diang Tahapun Tanggal Penilaian : 18 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Tuci, Louren

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3 1 Keunikan dan Kelangkaan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Sulit ditemukan ditempat

lain b. Memiliki daya pesona

c. Ada bentuk-bentuk yang

aneh 30 25 20 15 10

d. Bertingkat dan panjang/

lebar

2 Keaslian Asli Ada Vandalisme

Kerusakan Ornamen

Gua Fosil

Rusak Berat

30 25 20 15 10 3 Keindahan/keragaman : > 5 Ada 5 - 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Konfigurasi yang menarik b. Ada banyak stalaktit c. Ada banyak stalaknit 30 25 20 15 10 d. Ada travertin yang luas e. Ada pilaris

f. Ada sungai/danau di

bawah

g. Ada peninggalan

purbakala 4 Keutuhan tata lingkungan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Masih terlindung hutan

b. Ada binatang goa yang

menarik

c. Tidak dipengaruhi oleh pemukiman penduduk yang padat 30 25 20 15 10

d.Tidak dipengaruhi

kegiatan industri

e.Tidak ada pengaruh lain

yang merusak 5 Peninggalan Prasejarah Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada1 a.Tulisan Purbakala b.Perhiasan

C.Perabotan/alat (keramik,

logam) 30 25 20 15 10 d.Kuburan 6 Kepekaan : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Ada nilai pengetahuan b. Ada nilai sejarah/ budaya c. Ada nilai pengobatan 30 25 20 15 10 d. Ada nilai kepercayaan e. Lain-lain Jumlah

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi

Page 15: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

D. Objek Wisata Berbentuk Jeram

Nama Lokasi : Sungai Kapuas Tanggal Pengamatan : 21 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Simon

No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3 2 Jenis Riam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Under Cut (air terjun) b. Hidrolic (pusaran air) c. Hole (lubang) 30 25 20 15 10 d. Standing wive (ombak) e. Datar berarus 3 Tingkat Kesulitan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Grade V b. Grade IV c. Grade III 30 25 20 15 10 d. Grade II e. Grade I

4 Panorama kiri/kanan sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Hutan primer b. Hutan sekunder c. Variasi batuan 30 25 20 15 10 d. Lintasan Satwa e. Perkampungan

5

Lama pengarungan dengan perahu karet dalam satu hari (trip)

5 - 4 jam 4 – 3 jam 3 – 2 jam 2 – 1 jam < 1 jam

30 25 20 15 10

6 Variasi kegiatan selain Arung Jeram Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Tracking b. Photografi c. Camping 30 25 20 15 10

d. Kegiatan masyarakat tradisonal Sepanjang sungai

e. Lain-lain (renang,

camping)

7 Kondisi Air sungai Selalu jernih

Jernih - Keruh

Keruh setiap saat

Tercemar temporer Tercemar

30 25 20 15 10 Jumlah

Page 16: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi Keterangan : Objek berbentuk sungai : Nilai 0 – 360 (tidak baik); 361 – 720 (baik); 721 – 1080 (sangat baik) Objek berbentuk darat : Nilai 0 – 480 (tidak baik); 481 – 960 (baik); 961 – 1440 (sangat baik) Objek berbentuk gua : Nilai 0 – 360 (tidak baik); 361 – 720 (baik); 721 – 1080 (sangat baik) Objek berbentuk jeram : Nilai 0 – 360 (tidak baik); 361 – 720 (baik); 721 – 1080 (sangat baik)

Page 17: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 2. Peta Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun

Page 18: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 3. Peta Rencana Areal Wisata dalam Zona Pemanfaatan Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun

Page 19: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 4. Peta Atraksi Wisata Lintas Borneo

Page 20: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 5. Peta Atraksi Penelusuran Gua Prasejarah

Page 21: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 6. Peta Atraksi Wisata penjelajahan Sungai (White Water Cruise) Di Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun

Page 22: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 7. Peta Atraksi Arung Jeram di Sungai Kapuas

Page 23: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 8. Peta Overlay Rute Perjalanan Wisata Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun

Page 24: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

Lampiran 9. Sketsa Jalur Interpretasi Lintas Borneo

Camp II

Camp I

Jalur Tracking

DS. Tj. Lokang

Batas Kaltim _ Kalbar Sepanjang jalur perjalanan berupa ekosistem Dipterocarpaceae Dataran Tinggi habitat berbagai satwa, salah satunya endemik yaitu Owa (Hylobathes mullerii).

Camp VI

Camp V Camp IV

Camp III

Menuju S. Kapuas

Batas Taman Nasional

DS. Bungan

Page 25: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

120Lampiran 10. Sketsa Jalur Interpretasi Penelusuran Gua Prasejarah

Menuju Kalimantan Timur

Gua Diang Tahapun

Gua Diang Balu

Gua Diang Kaung

DS. Tj. Lokang

Menuju S. Kapuas

DS. Bungan

Batas Taman Nasional

Page 26: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

121 Lampiran 11. Sketsa Jalur Interpretasi Penjelajahan Sungai

S. Bungan

DS. Tj. Lokang

Camp II

Menuju Hulu S. Kapuas

S. Kapuas

Camp I

DS. Bungan

Batas Taman Nasional

Page 27: Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan ... WWF Indonesia : 107 ... Pedoman Pengembangan Pariwisata

122Lampiran 12. Sketsa Jalur Interpretasi Arung Jeram

Batas Taman Nasional

Menuju Hulu S. Kapuas

DS. Bungan

S. Kapuas

Camp I

Camp II

S. Bungan

Jalur Tracking

Jalur Tracking

1. Matahari 2. Mokotori 3. Pelangan 4. Pulas 5. Bang Be 6. Menuhut 7. Apin 8. Batu Lintang

Nama Riam :

1

2

3

4

5

6

7 8