Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
APAKAH CARBON EMISSION DISCLOSURE MEMODERASI
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN
LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN?
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S2
Program Magister Akuntansi
Disusun Oleh:
Zaki Naufal Falih
(12-16-00496)
MAGISTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
1
APAKAH CARBON EMISSION DISCLOSURE MEMODERASI
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN
LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN?
Zaki Naufal Falih
STIE YKPN Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji carbon emission disclosure dalam
memoderasi pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas terhadap
nilai perusahaan. Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang bergerak di bidang minyak, gas dan batubara sebagai anggota Non
Annex 1 yang terdaftar dalam database Osiris. Periode penelitian sesuai dengan
komitmen kedua Protokol Kyoto yang dimlai pada tahun 2013 hingga tahun 2016.
Pengukuran carbon emission disclosure menggunakan checklist yang
dikembangkan berdasarkan CDP (Carbon Disclosure Project). Penilaian luasnya
pengungkapan yang dilakukan menggunakan metode analisis konten.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan,
profitabilitas dan likuiditas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan sedangkan variabel moderasi pada penelitian ini adalah carbon
emission disclosure. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Partial Least
Square (PLS) dengan aplikasi Warp PLS 4.0.
Hasil uji menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap
nilai perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan. Namun, profitabilitas
memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan carbon emission disclosure memoderasi pengaruh ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, namun carbon emission disclosure
tidak memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan.
Keywords: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Carbon Emission
Disclosure, Nilai Perusahaan
I. Pendahuluan
Peningkatan pemanasan global dan perubahan iklim yang tidak kunjung selesai
membuat beberapa institusi pemerintah maupun non-pemerintah bersama-sama
membuat aturan yang saling berkaitan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Peningkatan kesadaran untuk mengurangi pemanasan global harus dilakukan oleh
masyarakat luas dan pihak-pihak terkait (Andreas dan Lawer, 2013).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Pelestarian lingkungan yang tidak dilakukan dengan baik akan dapat
menyebabkan bencana, seperti banjir, tanah longsor, gelombang panas, wabah
penyakit, tercemarnya sumur yang diakibatkan oleh limbah yang tidak diolah
dengan baik, kebakaran liar, dan lainnya (Anggraeni, 2015). Bencana tersebut dapat
menyebabkan terganggunya aktivitas manusia dan rantai operasional perusahaan.
Ketika rantai operasional perusahaan terganggu, maka perekonomian perusahaan
dan bahkan perekonomian negara dapat terganggu.
Suatu sistem diperlukan untuk mengontrol dampak negatif operasional
perusahaan terhadap lingkungan. Sistem tersebut berisi tentang pengukuran,
penilaian, pengungkapan dan pengendalian terkait dengan limbah, polusi ataupun
faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Pemerintah diharapkan dapat berperan untuk membantu mengatasi permasalahan
tersebut dengan mengeluarkan regulasi yang tepat berkaitan dengan tanggung
jawab sosial dan lingkungan. Saat ini dampak negatif yang diakibatkan oleh
kegiatan operasional perusahaan tidak hanya dirasakan oleh lingkungan di sekitar
perusahaan, namun juga menjalar ke area lain yang lebih luas dan merugikan
banyak pihak (Pratiwi, 2017). Perusahaan yang sudah menerapkan pengelolaan
lingkungan sebaiknya mencatat dan melaporkannya dalam laporan keuangan
tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan.
Sodiq dan Kartikasari (2009) menyatakan bahwa aktivitas ekonomi menjadi
salah satu pemicu terjadinya pemanasan global. Tumbuhnya industri akan
berkorelasi positif dengan peningkatan emisi dari kegiatan operasi perusahaan
(Anggraeni, 2015). Oleh karena itu, para stakeholder mengharapkan adanya
pengungkapan informasi yang berkaitan dengan emisi karbon. Hal tersebut juga
didukung oleh aturan yang terdapat dalam Protokol Kyoto yang mengatur tentang
carbon emission disclosure. Awal terbentuknya Protokol Kyoto berasal dari
konferensi iklim dunia pertama yang diselenggarakan pada 12-23 Februari 1979 di
Jenewa (Swiss). Konferensi ini diadakan untuk mengatasi masalah yang dipicu oleh
aktivitas manusia yang berdampak terhadap perubahan iklim. Tonggak penting
berikutnya adalah diadakannya United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) pada tahun 1992. Negara-negara anggota konvensi diminta
untuk mengurangi emisi yang harus dicapai pada tahun 2000 serta berpartisipasi
dalam rencana aksi global untuk mencegah peningkatan emisi gas rumah kaca.
Namun, pada tahun 1995 mulai bermunculan kekhawatiran bahwa kesepakatan
yang sudah dicapai mungkin tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Sebagai respon, pada tahun 1997 di Kyoto diadakan suatu konferensi untuk
membahas masalah tersebut. Hasil konferensi kemudian disebut dengan Protokol
Kyoto.
Protokol Kyoto menurut rilis pers dari Program Lingkungan PBB adalah
sebuah persetujuan yang sah bahwa negara-negara perindustrian akan mengurangi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
emisi gas rumah kaca secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun
1990. Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah
kaca, yaitu karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida,
hydroflourocarbon (HFC), dan perflourocarbon (PFC) yang dihitung sebagai rata-
rata selama masa lima tahun antara 2008-2012.
Bidang akuntansi sebagai salah satu ilmu sosial sudah sewajarnya ikut
berkontribusi dalam perbaikan terhadap hal-hal negatif di atas. Oleh karena itu,
diperlukan adanya laporan pertanggungjawaban sosial dan lingkungan yang
diungkapkan kepada stakeholder, terutama masyarakat umum sebagai pihak yang
banyak terpengaruh oleh dampak negatif operasional perusahaan. Dengan mencatat
dan melaporkan laporan pertanggungjawaban sosial dan lingkungan dalam laporan
keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan, hal tersebut dapat berguna
bagi investor yang menjadi penyangga hidup perusahaan untuk ke depannya. Oleh
karena itu, pentingnya pengungkapan carbon emission dalam laporan keuangan
perusahaan dapat menjadi dasar atau alasan bagi investor dalam menginvestasikan
dananya pada perusahaan tersebut. Walaupun di sebagian besar negara di dunia
(termasuk Indonesia) pengungkapan carbon emission masih bersifat sukarela,
perusahaan yang bersedia mengungkapkan carbon emission memiliki nilai tambah
di mata investor baik asing maupun lokal (Prafitri dan Zulaikha, 2016). Selain itu
hal tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan yang bersedia mengungkapkan
carbon emission dianggap serius dalam hal pelestarian lingkungan sekaligus
memikirkan dampak yang diakibatkan oleh aktivitas operasional perusahaan yang
mayoritas bersinggungan dengan lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, carbon emission disclosure menjadi isu menarik
untuk diteliti dikarenakan kegiatan operasional perusahaan tidak dapat dipisahkan
dengan isu lingkungan. Terlebih untuk perusahaan yang memiliki dampak besar
terhadap lingkungan, seperti industri minyak, gas dan batubara (IPCC, 2014). Oleh
karena itu, carbon emission disclosure diharapkan dapat menjadi sinyal positif
tentang komitmen perusahaan dalam menanggapi isu lingkungan dan selanjutnya
diharapkan akan mendapatkan respon positif investor. Dengan besarnya ukuran
perusahaan, profitabilitas dan likuiditas diikuti dengan carbon emission disclosure
diharapkan dapat meningkatkan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan carbon emission disclosure dalam
memoderasi pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah ASEAN yang
termasuk dalam anggota Non Annex I Protokol Kyoto. Oleh karena itu, penelitian
ini berjudul “Apakah Carbon Emission Disclosure Memoderasi Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai
Perusahaan?”.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
II. Tinjauan Teori dan Pengembangan Hipotesis
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Teori Sinyal
Dalam teori sinyal (signalling theory) yang dikemukakan oleh Ross (1977)
dinyatakan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan sinyal atau tanda bahwa
perusahaan juga telah beroperasi dengan baik. Teori sinyal memberikan penjelasan
tentang penyebab perusahaan memberikan informasi laporan keuangan kepada
pihak eksternal perusahaan.
2.1.2 Teori Agensi
Menurut Jensen and Meckling (1976), teori agensi adalah suatu teori yang
menjelaskan tentang hubungan kerjasama antara prinsipal dan agen. Dalam teori
agensi disebutkan adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan
perusahaan. Pemisahan tersebut akan selalu diikuti oleh munculnya biaya akibat
tidak adanya keselerasan antara kepentingan pemilik dan kepentingan pengelola.
Biaya tersebut disebut agency cost. Asumsi yang dimiliki oleh teori agensi adalah
setiap individu termotivasi oleh kepentingan diri pribadi masing-masing, sehingga
menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Shaw (2003)
memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agen para pemegang saham
akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri.
2.1.3 Carbon emission disclosure
Pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia
saat ini. Pemanasan global dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem di
bumi, antara lain mencairnya es yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut
dan perubahan iklim secara ekstrim. Perubahan ekosistem tersebut dapat
berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup di bumi.
Dengan semakin bertambahnya kegiatan operasional perusahaan yang
menghasilkan gas karbon, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab
meningkatnya emisi karbon dunia. Perusahaan diharapkan dapat melakukan
transparansi kepada publik khususnya investor bahwa perusahaan telah
menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Perusahaan dapat mewujudkan
transparansi tersebut dengan cara melakukan pengungkapan informasi emisi
karbon. Melalui pengungkapan tersebut diharapkan publik khususnya investor
menjadi semakin percaya bahwa tidak hanya laporan keuangan saja yang perlu
diperhatikan, tetapi juga informasi penting lainnya seperti carbon emission
disclosure.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Pengungkapan emisi karbon dalam penelitian ini menggunakan indeks
pengungkapan yang dikembangkan oleh Choi et al. (2013). Pengungkapan ini
didesain berdasarkan konstruksi dari faktor-faktor yang teridentifikasi dalam
information request sheet yang dikembangkan oleh CDP (Carbon Disclosure
Project). CDP merupakan sebuah lembaga independen non profit yang
menyediakan informasi mengenai perubahan iklim dunia.
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat tercermin dari ukurannya.
Semakin besar ukuran perusahaan semakin besar sumber daya yang dimiliki (Choi
et al., 2013). Ukuran perusahaan adalah besar atau kecilnya perusahaan diukur
berdasarkan besarnya aset perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu
faktor yang dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan
besar mempunyai kecenderungan menyediakan informasi rinci untuk mencukupi
kebutuhan informasi para penggunanya, seperti investor, manajemen, pemerintah
dan pengguna informasi lainnya.
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang
saham) karena profitabilitas adalah hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen
atas dana yang diinvestasikan oleh para pemegang saham dan profitabilitas
mencerminkan laba yang menjadi hak para pemegang saham (Jusriani dan
Rahardjo, 2013). Profitabilitas dianggap penting karena profitabilitas merupakan
indikator untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan, sehingga dapat
dijadikan acuan untuk menilai perusahaan (Sastrawan, 2016).
2.1.6 Likuiditas
Menurut Kasmir (2010), likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Sedangkan menurut
Thaib (2017), likuiditas diartikan sebagai kemampuan seseorang atau perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta
lancarnya. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Van Horne dan Wachowicz, 2001).
Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja, yaitu pos-
pos aktiva lancar atau aset likuid (Brigham dan Houston, 2010).
2.1.7 Nilai Perusahaan
Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran
pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan
(Salvatore, 2005). Nilai perusahaan sangat penting karena tingginya nilai
perusahaan akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
dan Houston, 2006). Nilai perusahaan sangat penting karena dapat mencerminkan
kinerja perusahaan dan dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.
2.2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Aset tersebut dapat berupa aset keuangan dan aset non keuangan (Irwantoko dan
Basuki, 2016). Informasi mengenai ukuran perusahaan sangat penting bagi para
investor (Lischewski, 2010). Perusahaan besar memiliki beberapa strategi untuk
menghadapi risiko. Oleh karena itu, perusahaan besar memiliki kemampuan
mengolah sumber daya lebih baik dibanding perusahaan kecil (Chen, 2011).
Penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Prasetia (2014) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian serupa juga
diungkapkan oleh Putra dan Lestari (2016). Namun, pada penelitian Hardian
(2016), ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
2.2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode waktu tertentu. Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang
tinggi. Perusahaan harus memiliki keuntungan untuk dapat melangsungkan
hidupnya. Apabila perusahaan berada dalam kondisi tidak menguntungkan, maka
akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun
investasi dari pihak luar. Semakin tinggi rasio profitabilitas menggambarkan
semakin tingginya keuntungan yang didapat oleh perusahaan (Fahmi, 2011).
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dianggap memiliki kinerja yang baik.
Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pernah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Anjarwati (2014) dan Li-Ju Chen (2011)
menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian Thaib (2017) menunjukkan
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
2.2.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan
Tingginya tingkat likuiditas suatu perusahaan menggambarkan ketersediaan dana
perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Investor
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
beranggapan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi memiliki
prospek yang baik. Semakin likuid perusahaan mengindikasikan kesempatan
perusahaan untuk terus tumbuh. Menurut Thaib (2017), semakin likuid perusahaan
semakin tinggi tingkat kepercayaan kreditor untuk meminjamkan dananya sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata kreditor maupun calon investor.
Penelitian mengenai pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan pernah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Hasil penelitian Rompas (2013) menunjukkan
bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian
serupa juga diungkapkan oleh Putra dan Lestari (2016). Namun pada penelitian
Hardian (2016), likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
2.2.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Carbon Emission Dislosure sebagai Variabel Moderasi
Investor memerlukan pertimbangan lain ketika akan melakukan investasi. Besar
atau kecilnya perusahaan bukan merupakan faktor tunggal ketika investor akan
melakukan investasi. Informasi lain perlu dipertimbangkan investor ketika akan
menanamkan modalnya di perusahaan seperti informasi tentang carbon emission
disclosure. Semakin besar perusahaan semakin banyak tekanan yang diberikan oleh
lingkungan untuk mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan isu tanggung
jawab sosial (Choi et al., 2013). Dengan diungkapkannya informasi tentang emisi
karbon, investor menjadi semakin percaya bahwa perusahaan tersebut merupakan
perusahaan yang tepat untuk berinvestasi. Brammer and Pavelin (2006)
menunjukkan bahwa banyak perusahaan besar yang melakukan pengungkapan
sukarela untuk mendapatkan legitimasi.
Pengungkapan informasi emisi karbon dapat menjadi sinyal positif bagi
investor, sekaligus perusahaan berharap agar investor bersedia untuk menanamkan
modalnya. Kesediaan investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H4: Carbon emission disclosure memoderasi pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan
2.2.5 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Carbon
Emission Dislosure sebagai Variabel Moderasi
Laporan keuangan wajib dicermati oleh para investor sebelum melakukan investasi.
Dalam laporan keuangan, profitabilitas perusahaan merupakan hal yang menarik
untuk diamati. Menurut Muid dan Jannah (2014), semakin tinggi profitabilitas
perusahaan mengindikasikan bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan semakin
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
baik. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, maka perusahaan
mempunyai kemampuan secara finansial dalam memasukkan strategi pengurangan
emisi karbon ke dalam strategi bisnisnya. Menurut Freedman dan Jaggi (2005),
perusahaan dengan kinerja operasi yang baik lebih mungkin membuat
pengungkapan lingkungan lebih rinci karena mereka dapat menghasilkan lebih
banyak pengurangan dampak lingkungan daripada perusahaan lain.
Menurut Choi et al. (2013), perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik
mampu membayar sumber daya tambahan manusia atau keuangan yang dibutuhkan
untuk pelaporan sukarela dan carbon emission disclosure. Carbon emission
disclosure diharapkan dapat mendorong investor agar semakin percaya kepada
perusahaan sekaligus berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga nilai
perusahaan akan meningkat. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H5: Carbon emission disclosure memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap
nilai perusahaan
2.2.6 Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Carbon
Emission Dislosure sebagai Variabel Moderasi
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Van Horne dan Wachowicz, 2001).
Manajemen likuiditas harus mampu memberi kontribusi untuk realisasi penciptaan
nilai perusahaan (Michalski, 2010). Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas
tinggi dianggap memiliki prospek yang baik oleh para investor (Putra dan Lestari,
2016). Namun, hal tersebut perlu didukung dengan informasi-informasi non-
keuangan perusahaan agar investor memiliki keyakinan lebih bahwa perusahaan
tersebut merupakan perusahaan yang tepat untuk berinvestasi. Informasi non-
keuangan lainnya dapat berupa carbon emission disclosure. Secara umum,
perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut akan
meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya jika informasi tersebut dapat
merugikan posisi atau reputasi perusahaan, maka perusahaan akan menahan
informasi tersebut (Jannah dan Muid, 2014).
Kinerja perusahaan dapat mempengaruhi kecepatan respon perusahaan pada
tekanan yang ditimbulkan oleh masyarakat, respon tersebut dapat ditunjukkan
melalui pengungkapan lingkungan sehingga, semakin tinggi kinerja perusahaan
semakin cepat mengatasi tekanan yang timbul dengan melakukan pengungkapan
lingkungan lebih cepat (Jannah dan Muid, 2014). Perusahaan melakukan
pengungkapan dan peduli terhadap lingkungan dikarenakan ingin meningkatkan
citra perusahaan dan sebagai tujuan investasi (Irwantoko dan Basuki, 2016).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
H6: Carbon emission disclosure memoderasi pengaruh likuiditas terhadap
nilai perusahaan
2.3 Model Penelitian
III. Model Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah perusahaan minyak, gas, dan
batubara di wilayah ASEAN yang terdapat pada database Osiris tahun 2013 – 2016.
Tahun tersebut dipilih karena merupakan tahun pelaksanaan komitmen kedua
Protokol Kyoto. Perusahaan minyak, gas, dan batubara dipilih karena industri
tersebut merupakan industri yang menyumbang paling banyak emisi karbon di
dunia. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan
kriteria perusahaan yang mempunyai annual report lengkap tahun 2013-2016
berbahasa Inggris atau Indonesia. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria
sebanyak 65 perusahaan.
3.2 Pengukuran Operasional Variabel
3.2.1 Carbon Emission Disclosure
Variabel ini diukur dengan memberikan skor 1 pada perusahaan yang melakukan
pengungkapan karbon dan skor 0 untuk yang tidak melakukannya. Item untuk
mengukur carbon emission disclosure menggunakan beberapa item yang diadopsi
dari penelitian Choi et. al (2013)
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Likuiditas
Nilai Perusahaan
Carbon Emission
Disclosure
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
3.2.2 Ukuran Perusahaan
Menurut Choi et al. (2013), ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya
perusahaan yang nampak dalam nilai total aset perusahaan pada neraca. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini ukuran aset diukur sebagai logaritma dari total aset
sebagai berikut:
Size = Ln Total Aset
3.2.3 Profitabilitas
Menurut Sartono (1998), profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset, maupun modal
sendiri. ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
3.2.4 Likuiditas
Dalam penelitian ini likuiditas diproksikan dengan current ratio (CR). Current
ratio (CR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar utang jangka pendek dengan aset lancar (Thaib dan Dewantoro,
2017). CR dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝐶𝑅 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
3.2.5 Nilai Perusahaan
Dalam penelitian ini nilai perusahaan diproksikan menggunakan Tobin’s Q atau Q
ratio. Rumus Tobin’s Q yang diusulkan oleh Chung and Pruitt (1994) adalah
sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 𝑄 = (𝑀𝑉𝐶𝑆 + 𝑃𝑆 + 𝐵𝑉𝐷)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Keterangan:
MVCS = Market Value of Common Stock
PS = Preferred Stock
BVD = Book Value of Debt
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
3.3 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode structural
equation modeling (SEM) dan alat analisis yang digunakan adalah software partial
least square (PLS). SEM merupakan salah satu jenis analisis multivariat dalam ilmu
sosial. Software yang digunakan sebagai alat analisis adalah WarpPLS versi 4.0.
IV. Analisis Data dan Pembahasan
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian menggunakan sampel perusahaan minyak, gas dan batubara di negara-
negara anggota Non Annex 1 yang terdapat dalam database Osiris. Berdasarkan
data yang diperoleh, diketahui bahwa keseluruhan data perusahaan minyak, gas dan
batubara di negara-negara anggota Non Annex 1 yang terdapat dalam database
Osiris pada tahun 2013 – 2016 adalah sebanyak 88 data perusahaan. Dari jumlah
tersebut, hanya 65 data perusahaan yang memenuhi kriteria sampel.
4.2 Analisis Partial Least Square (PLS)
Analisis ini digunakan untuk menghitung nilai goodness of fit model, yang dihitung
dengan melihat Average R-Squared (ARS) untuk menunjukkan kesesuaian model,
Average Path Coefficient (APC) untuk menunjukkan keterkaitan antar variabel dan
Average Variance Inflation Factor (AVIF) untuk menunjukkan multikolinearitas
antar variabel independen.
Tabel 4.1
Penilaian Goodness of Fit Model
Hasil P-Value Kriteria Keterangan
APC = 0,219 P = 0,004 Good if P < 0,05 Didukung
ARS = 0,468 P < 0,001 Good if P < 0,05 Didukung
AVIF = 1,292 P < 5 Didukung
Sumber: Pengolahan Data
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Gambar 4.1
Hasil Pengujian Hipotesis Sebelum Menggunakan Variabel Moderasi
Gambar 4.2
Hasil Pengujian Hipotesis Setelah Menggunakan Variabel Moderasi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
N Minimum Maksimum Mean Std.
deviasi
UKP 65 16,40 29,11 22,0936 3,31728
ROA 65 -1,61 1,75 0,0262 0,31970
CRI 65 0,01 6,90 1,9152 1,41962
CED 65 1 17,00 8,2154 4,56376
NIL 65 0,02 3,76 0,7880 0,70364
Sumber: Pengolahan Data
4.3 Pembahasan Hipotesis
4.3.1 Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini terlihat
bahwa P-value (< 0,01) lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan
(≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,33). Hal ini menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,
sehingga hasil pengujian mendukung hipotesis pertama. Semakin tinggi ukuran
perusahaan, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin
besar ukuran perusahaan semakin besar aset, pangsa pasar dan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan, sehingga ukuran perusahaan merupakan salah satu hal
yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menginvestasikan modalnya. Hasil
pengujian hipotesis pertama mendukung penelitian Putra dan Lestari (2016) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
4.3.2 Profitabilitas Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini terlihat bahwa P-
value (0,14) lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan
nilai koefisien jalur bertanda positif (0,10). Hal ini menunjukkan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hasil pengujian
tidak mendukung hipotesis kedua. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dikarenakan pada tahun 2013 – 2016 industri minyak, gas dan batubara
sedang mengalami penurunan penjualan sehingga berdampak pada menurunnya
laba perusahaan dan keputusan investasi investor pada industri minyak, gas dan
batubara.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
4.3.3 Likuiditas Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini terlihat bahwa P-
value (0,01) lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan
nilai koefisien jalur bertanda positif (0,20). Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas
terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sehingga hasil pengujian
mendukung hipotesis ketiga. Likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa dana
perusahaan tersedia untuk membiayai operasi dan investasi perusahaan sehingga
persepsi investor pada kinerja perusahaan semakin baik (Putra dan Lestari, 2016).
Semakin tinggi likuiditas, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Hasil pengujian
hipotesis ketiga mendukung penelitian Firnanda (2016) yang menyatakan bahwa
likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4.3.4 Carbon Emission Disclosure memoderasi pengaruh positif Ukuran
Perusahaan Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat dalam penelitian ini terlihat bahwa
P-value (< 0,01) lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05)
dan nilai koefisien jalur bertanda negatif (-0,43). Hal ini menunjukkan bahwa
carbon emission disclosure memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap
nilai perusahaan. Koefisien jalur bertanda negatif berarti carbon emission
disclosure memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan berukuran besar tidak memperhatikan luasnya pengungkapan informasi
emisi karbon dan tidak semuanya melakukan pengungkapan emisi karbon, sehingga
informasi yang dibutuhkan oleh investor tidak terpenuhi. Pengungkapan emisi
karbon cenderung dilakukan oleh perusahaan yang mengurangi emisi karbon
(Irwhantoko dan Basuki, 2016).
4.3.5 Carbon Emission Disclosure memoderasi pengaruh positif profitabilitas
Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima dalam penelitian ini terlihat bahwa P-
value (0,05) sama dengan tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan
nilai koefisien jalur bertanda positif (0,15). Hal ini menunjukkan bahwa carbon
emission disclosure mampu memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan. Koefisien jalur bertanda positif berarti carbon emission disclosure
memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Semakin
meningkatnya profitabilitas dan semakin banyaknya informasi yang diungkapkan
dalam carbon emission disclosure dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa investor tidak hanya memperhatikan keuntungan saja, namun
investor juga memperhatikan tanggung jawab lingkungan yang dilakukan oleh
perusahaan sebagai bentuk hubungan timbal balik perusahaan terhadap lingkungan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Hubungan timbal balik tersebut berupa lingkungan hidup menyediakan sumber
daya produksi bagi perusahaan dan perusahaan menjaga serta merawat lingkungan
agar kegiatan operasional perusahaan dapat terus berlangsung.
4.3.6 Carbon Emission Disclosure memoderasi pengaruh positif likuiditas
Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam dalam penelitian ini terlihat bahwa
P-value (0,10) lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05)
dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,11). Hal ini menunjukkan bahwa carbon
emission disclosure tidak memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa investor akan lebih melihat dari sisi
kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan investasi perusahaan
dibandingkan pengungkapan sosial dan lingkungan dalam bentuk carbon emission
disclosure. Hal ini dikarenakan investor hanya melihat dari sisi kinerja finansial
baik yang dapat berkontribusi pada nilai perusahaan, sehingga pengungkapan
informasi sosial dalam laporan tahunan tidak mempengaruhi investor dalam
berinvestasi.
V. Penutup
5.1 Kesimpulan
1. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. Profitabilitas tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3. Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Carbon emission disclosure memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap
nilai perusahaan..
5. Carbon emission disclosure memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
6. Carbon emission disclosure tidak memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan.
5.2 Keterbatasan
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Jumlah data perusahaan minyak, gas dan batubara yang terdapat di database
Osiris pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 terbatas. Hal ini dikarenakan
perbedaan bahasa, annual report yang tidak lengkap dan minimnya informasi
yang diungkapkan dalam annual report.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang ada,saran untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel dengan
menggunakan database lain yang menyediakan annual report perusahaan di
seluruh negara.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen lain
seperti earning per share dan good corporate governance.
5.4 Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk lebih peduli
terhadap lingkungan. Terutama lingkungan yang terkena dampak carbon
emission agar perusahaan mendapatkan respon positif dari investor. Hal tersebut
dikarenakan investor lebih tertarik kepada perusahaan yang melakukan carbon
emission disclosure, terbukti dengan meningkatnya variabel ukuran perusahaan
dan likuiditas terhadap nilai perusahaan.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan motivasi bagi pemerintah untuk
menerapkan peraturan yang lebih ketat kepada perusahaan yang berpotensi
menghasilkan carbon emission. Peraturan tersebut misalnya menyangkut
penerapan mandatory disclosure terhadap perusahaan yang berpotensi
menghasilkan carbon emission, yaitu melalui carbon emission mandatory
disclosure (pengungkapan wajib informasi karbon). Hal tersebut dilakukan agar
perusahaan lebih peduli terhadap lingkungan, pemanasan global dan
berkurangnya volume carbon emission di atmosfer bumi. Karena hasil penelitian
menunjukkan bahwa carbon emission disclosure memperkuat pengaruh
profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, & Lawer, C. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap
Pengungkapan Tanggungjawab Sosial.
Anggraeni, D. Y. (2015). Pengungkapan Emisi Gas Rumah Kaca, Kinerja
Lingkungan dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, 12(1), 1-18.
Brammer, S., & Pavelin, S. (2006). Voluntary Environmental Disclosures by Large
UK Companies. Journal of Business Finance & Accounting, 11(2).
Brigham, E., & Houston, J. F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku
1 (Vol. II). Jakarta: Salemba Empat.
Chen, L. J., & Chen, S. Y. (2011). The Influence of Profitability on Firm Value
With Capital Structure as The Mediator and Firm Size and Industry as
Moderators. Investment Management and Financial Innovations, 8(3).
Choi, B. B., Lee, D., & Psaros, J. (2013). An analysis of Australian Company
Carbon Emission Disclosures (Vol. 25): Pacific Accounting Review.
Chung, K. H., & Pruitt, S. W. (1994). A Simple Approximation of Tobin’s Q.
Financial Management Journal, 23(3), 70-74.
Fahmi, I. (2011). Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Firnanda, T. (2016). Analisis Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Perputaran
Persediaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
5(2).
Freedman, M., & Jaggi, B. (2005). Global Warming, Commitment to The Kyoto
Protocol, and Accounting Disclosures by The Largest Global Public Firms
From Polluting Industries. The International Journal of Accounting, 40(3),
215-232.
Hardian, A. P. (2016). Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan, CSR Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, 5(9).
Horne, J. C. V., & Wachowicz, J. M. J. (2001). Fundamentals Of Financial
Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Irwantoko & Basuki. (2016). Carbon Emission Disclosure: Studi pada Perusahaan
Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 18(2).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). The Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics, 3, 305-360.
Jusriani, F. I., & Rahardjo, N. S. (2013). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan
Dividen, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai
Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, 2(2).
Kasmir. (2010). Analisis Laporan Keuangan (Vol. 1). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kenti Anjarwati, M. C., Irene Rini Demi P. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Size,
dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan di Indonesia dengan Struktur
Modal sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of Finance.
Lischewski, H., & Voronkova, S. (2010). Size, Value and Liquidity : Do They
Really Matter on an Emerging Stock Market? ZEW Discussion Papers, 10.
Michalski, G. (2010). Planning Optimal from the Frim Value Creation Perspective
: Levels of Operating Cash Investments. Romanian Journal Of Economic
Forecasting.
Muid, R. J. d. D. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Carbon
Emission Disclosure pada Perusahaan di Indonesia. Diponegoro Journal of
Accounting, 3(2).
Prafitri, A., & Zulaikha. (2016). Analisis Pengungkapan Emisi Gas Rumah Kaca.
Jurnal Akuntansi & Auditing, 13(2).
Prasetia, T. d. E., Tommy, P., & Taerang, I. S. (2014). Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan dan Risiko Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Otomotif
yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA, 2(2), 879-889
Pratiwi, D. N. (2017). Pengaruh Stakeholder terhadap Carbon Emission Disclosure.
journal.unsika.ac.id, 2(1).
Putra, A. N. D. A., & Lestari, P. V. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen,
Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.
E-Jurnal Manajemen Unud, 5(7).
Rompas, G. P. (2013). Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas terhadap Nilai
Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA,
1(3), 252-262.
Ross, S. A. (1977). The Determination of Financial Structure:The Incentive
Signalling Approach. Journal of Economics, Spring 8.
Sartono, R. A. (1998). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Sastrawan, I. M. D. (2016). Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Good
Corporate Governance terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(11), 1-32.
Shaw, J. C. (2003). Corporate Governance and Risk: A Systems Approach.
Sodiq, M. J., & Kartikasari, L. (2009). Carbon Accounting: Implikasi Strategis
Perekayasaan Akuntansi Manajemen. SNA 12 Palembang.
Sukamulja, S. (2004). Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak
GCG terhadap Kinerja Perusahaan. BENEFIT, 8(1).
Thaib, I., & Dewantoro, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap
Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi, 1(1).
www.ipcc.ch.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id