6
Apa itu Sindrom Nefrotik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati Apa itu Sindrom Nefrotik? Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dari darah dan menjaga keseimbangan nutrisi, air, dan garam. Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal yang mengganggu keseimbangan tersebut. Ginjal dapat membersihkan darah melalui sebuah penyaring yang bernama nefron. Ketika seseorang terkena sindrom nefrotik, berarti nefronnya mengalami kerusakan, sehingga protein juga akan ikut dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kotoran lainnya. Albumin dapat mengendalikan volume darah, sedangkan globulin mengandung protein antibodi yang membantu tubuh melawan infeksi. Karena sindrom nefrotik, kedua protein penting ini akan dikeluarkan dari tubuh, dan menyebabkan berbagai gejala. Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronis, dan gagal jantung kongestif. Penyebab Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik dapat diderita oleh pasien segala usia. Ketika penyakit ini diderita oleh anak, penyebab utamanya adalah Minimal Change Disease (MCD), juga dikenal sebagai Lesi Nil atau Penyakit Nil. MCD adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan glomerulus – pembuluh darah kecil di dalam nefron. Pada pasien dewasa, penyebab sindrom nefrotik yang paling umum adalah Focal Segmental Glomerulosclerosis (FSGS) dan Membranous glomerulonephritis (MGN). FSGS disebabkan oleh ginjal yang terluka, sedangkan MGN adalah penyakit yang berkembang secara perlahan pada ginjal. Selain FSGS dan MGN, sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh penyakit pada sistem kekebalan tubuh, infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit genetik, kanker, multiple myeloma (kanker sel plasma), amiloidosis (penimbunan protein amiloid dalam organ tubuh), dan lupus eritematosus sistemik. Apabila tidak ditangani, maka sindrom nefrotik sangat berisiko menyebabkan komplikasi. Sebagai contoh, karena tidak adanya protein yang penting bagi tubuh, kemungkinan besar darah akan menggumpal dan masuk ke paru-paru. Sindrom nefrotik yang parah juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan gagal jantung. Gejala Utama Sindrom Nefrotik Salah satu gejala paling umum yang dialami oleh pasien sindrom nefrotik adalah edema (pembengkakan). Pembengkakan biasanya akan terjadi di sekitar mata atau bagian wajah, perut, dan bagian ujung atas dan bawah tubuh. Pasien juga akan memiliki urin yang berbusa, kenaikan atau penurunan berat badan karena penimbunan cairan, dan kehilangan nafsu makan. Gejala sindrom nefrotik lainnya adalah sakit perut, pengecilan otot, hipotensi ortostatik, dan rasa tidak enak badan. Siapa yang Harus Ditemui & Jenis Pengobatan yang Tersedia Pasien yang mengalami gejala-gejala di atas harus berkonsultasi dengan dokter keluarga mereka. Gejala-gejala tersebut merupakan gejala yang umum dalam berbagai kelainan dan penyakit, sehingga dokter akan membutuhkan

Apa itu Sindrom Nefrotik.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Apa itu Sindrom Nefrotik.docx

Apa itu Sindrom Nefrotik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati

Apa itu Sindrom Nefrotik?Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dari darah dan menjaga keseimbangan nutrisi, air, dan garam. Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal yang mengganggu keseimbangan tersebut. Ginjal dapat membersihkan darah melalui sebuah penyaring yang bernama nefron. Ketika seseorang terkena sindrom nefrotik, berarti nefronnya mengalami kerusakan, sehingga protein juga akan ikut dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kotoran lainnya.Albumin dapat mengendalikan volume darah, sedangkan globulin mengandung protein antibodi yang membantu tubuh melawan infeksi. Karena sindrom nefrotik, kedua protein penting ini akan dikeluarkan dari tubuh, dan menyebabkan berbagai gejala. Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronis, dan gagal jantung kongestif.Penyebab Sindrom NefrotikSindrom nefrotik dapat diderita oleh pasien segala usia. Ketika penyakit ini diderita oleh anak, penyebab utamanya adalah Minimal Change Disease (MCD), juga dikenal sebagai Lesi Nil atau Penyakit Nil. MCD adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan glomerulus – pembuluh darah kecil di dalam nefron.Pada pasien dewasa, penyebab sindrom nefrotik yang paling umum adalah Focal Segmental Glomerulosclerosis (FSGS) dan Membranous glomerulonephritis (MGN). FSGS disebabkan oleh ginjal yang terluka, sedangkan MGN adalah penyakit yang berkembang secara perlahan pada ginjal.Selain FSGS dan MGN, sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh penyakit pada sistem kekebalan tubuh, infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit genetik, kanker, multiple myeloma (kanker sel plasma), amiloidosis (penimbunan protein amiloid dalam organ tubuh), dan lupus eritematosus sistemik.Apabila tidak ditangani, maka sindrom nefrotik sangat berisiko menyebabkan komplikasi. Sebagai contoh, karena tidak adanya protein yang penting bagi tubuh, kemungkinan besar darah akan menggumpal dan masuk ke paru-paru. Sindrom nefrotik yang parah juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan gagal jantung.Gejala Utama Sindrom NefrotikSalah satu gejala paling umum yang dialami oleh pasien sindrom nefrotik adalah edema (pembengkakan). Pembengkakan biasanya akan terjadi di sekitar mata atau bagian wajah, perut, dan bagian ujung atas dan bawah tubuh.Pasien juga akan memiliki urin yang berbusa, kenaikan atau penurunan berat badan karena penimbunan cairan, dan kehilangan nafsu makan.Gejala sindrom nefrotik lainnya adalah sakit perut, pengecilan otot, hipotensi ortostatik, dan rasa tidak enak badan.Siapa yang Harus Ditemui & Jenis Pengobatan yang TersediaPasien yang mengalami gejala-gejala di atas harus berkonsultasi dengan dokter keluarga mereka. Gejala-gejala tersebut merupakan gejala yang umum dalam berbagai kelainan dan penyakit, sehingga dokter akan membutuhkan riwayat kesehatan pasien yang rinci. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes lainnya untuk mengetahui penyebab gejala.Apabila dokter mencurigai bahwa pasien memiliki masalah ginjal, pasien akan dirujuk ke dokter ahli nefrologi (dokter ahli ginjal) untuk menjalani evaluasi lebih lanjut dan pengobatan. Apabila dokter ahli ginjal mencurigai keberadaan sindrom nefrotik, ia akan melakukan tes urin dan tes darah. Tes urin yang dilakukan akan meliputi urinalisis dan tes keluaran kreatinin untuk mengetahui kadar protein dalam urin. Pasien akan diminta untuk memberikan sampel urin pada beberapa waktu yang berbeda dalam jangka 24 jam agar tes dapat memberikan hasil yang akurat.Tes darah akan meliputi tes albumin, tes kimia darah, dan tes nitrogen urea darah. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar protein darah berada di bawah batas normal. Kadar kolesterol dan trigliserida juga akan diperiksa; apabila keduanya memiliki kadar yang tinggi berarti telah terjadi penurunan kadar albumin.Karena sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh berbagai gangguan kesehatan, penyebab pastinya sulit ditemukan. Besar kemungkinan dokter ahli ginjal juga akan meminta pasien untuk menjalani biopsi ginjal untuk mengetahui penyebab sindrom nefrotik.Dokter harus bisa mengetahui penyebab pasti dari penyakit ini agar ia dapat memberikan pengobatan yang tepat. Pengobatan sindrom nefrotik akan bergantung pada gangguan kesehatan yang menyebabkannya,

Page 2: Apa itu Sindrom Nefrotik.docx

namun pasien juga akan diberi obat-obatan untuk mengendalikan gejalanya.Berikut ini adalah obat-obatan yang umum digunakan untuk mengobati sindrom nefrotik:• Obat tekanan darah – Tekanan darah yang tinggi kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak

komplikasi. Mengonsumsi obat tekanan darah dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi lain.• Obat kolesterol – Turunnya kadar albumin akan menyebabkan kenaikan kadar kolesterol. Kolesterol tinggi

akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada jantung, oleh karena itu sebaiknya kadar kolesterol dikendalikan dengan obat-obatan.

• Pil air – Diuretik dapat mengeluarkan air dari tubuh secara paksa dengan merangsang ginjal untuk meningkatkan pengeluaran cairan. Hal ini dapat mengurangi pembengkakan di perut, lengan, wajah, dan kaki.

• Antikoagulan – Pasien sindrom nefrotik berisiko mengalami penggumpalan darah yang menyebar ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Obat antikoagulan (obat pengencer darah) dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah.

• Penekan sistem kekebalan tubuh – Penyakit ginjal, seperti MCD, adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Obat penekan sistem kekebalan tubuh dapat mengurangi peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh.

Selain obat-obatan di atas, dokter juga akan memberikan pengobatan pada organ yang telah mengalami kerusakan akibat sindrom nefrotik. Apabila kerusakan organ sudah parah, pasien mungkin harus menjalani operasi untuk memperbaiki kerusakan organ atau mengganti organ, seperti dalam transplantasi ginjal.Walaupun gejala sindrom nefrotik dapat dikurangi dengan obat-obatan, pasien sering diminta untuk melakukan perubahan gaya hidup agar dapat beradaptasi dengan komplikasi dari sindrom nefrotik. Seorang ahli diet dapat dilibatkan dalam pengobatan pasien untuk memberitahu pasien tentang pola makan yang harus dikonsumsi saat pasien sedang mengonsumsi obat-obatan. Pola makan yang tepat dapat meliputi pengurangan makanan berlemak dan menambah makanan yang kaya protein. Konsumsi sodium (garam) juga harus dikurangi.Harus diingat bahwa dalam beberapa kasus, sindrom nefrotik tidak dapat ditangani dengan obat-obatan. Apabila hal ini terjadi, dokter akan menyarankan pasien untuk mengonsumsi suplemen vitamin D, karena pengobatan akan membutuhkan waktu yang lama. Apabila ginjal mulai berhenti bekerja selama pengobatan, pasien akan menjalani dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal, untuk mengantisipasi terjadinya gagal ginjal total.

Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh manusia kehilangan terlalu banyak protein di dalam urine. Meski jarang terjadi, sindrom nefrotik ini dapat dialami oleh siapa saja. Tetapi sindrom nefrotik umumnya terdeteksi pertama kali pada anak-anak, terutama yang berusia di antara 2-5 tahun.Selain kandungan protein dalam urine, ada beberapa gejala dan perubahan fisik yang dapat mengindikasikan sindrom nefrotik. Di antaranya adalah:•Penumpukan cairan atau edema, terutama di sekitar mata serta

kaki dan pergelangannya. Penumpukan ini juga dapat memicu kenaikan berat badan.

•Perubahan pada urine. Karena mengandung protein yang tinggi, urine biasanya akan berbuih.

•Rentan terkena infeksi. Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya jumlah antibodi dalam darah.

•Gangguan pencernaan, seperti mual serta muntah dan/atau diare.

Page 3: Apa itu Sindrom Nefrotik.docx

•Penurunan kondisi kesehatan, misalnya kelelahan dan tidak nafsu makan.

Jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter agar dapat segera ditangani dengan seksama.Penyebab Sindrom NefrotikPada kondisi normal, urine biasanya tidak mengandung protein. Glomeruli atau sekelompok pembuluh darah dalam ginjal akan menyaring darah dan memisahkan zat yang dibutuhkan tubuh dari limbah. Tetapi jika terjadi kerusakan atau ‘kebocoran’ pada glomeruli, tubuh akan kehilangan protein secara berlebihan dan mengeluarkannya lewat urine.Kerusakan pada glomeruli inilah yang gejala utama sindrom nefrotik. Terdapat berbagai jenis penyakit serta kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kerusakan ini, misalnya:•Glomerulonefritis perubahan minimal. Penyakit ini memicu fungsi

abnormal pada ginjal, tapi sampel jaringan dari ginjal penderitanya akan tampak normal atau mendekati normal saat diperiksa di bawah mikroskop. Diperkirakan sekitar 90 persen sindrom nefrotik pada anak disebabkan oleh penyakit ini.

•Glomerulosklerosis atau terbentuknya jaringan parut pada glomeruli.

•Nefropati membranosa atau glomerulonefritis membranosa. Penyakit ini menyebabkan penebalan pada membran glomeruli dan merupakan penyebab umum sindrom nefrotik pada penderita dewasa.

•Nefropati diabetes atau komplikasi ginjal akibat diabetes.•Lupus.•Infeksi tertentu, seperti HIV, hepatitis, serta sifilis.•Beberapa jenis kanker, seperti kanker darah (leukemia) dan

limfoma.Proses Diagnosis Sindrom NefrotikPada pemeriksaan awal, dokter umumnya akan menanyakan kondisi kesehatan serta gejala-gejala yang dialami. Jika menduga Anda mengidap sindrom nefrotik, dokter akan menganjurkan beberapa metode diagnosis yang lebih mendetail. Pemeriksaan tersebut meliputi:•Tes urine. Kadar protein yang tinggi dalam urine

mengindikasikan sindrom nefrotik. Anda biasanya diminta untuk memberikan sampel-sampel urine selama 24 jam untuk

Page 4: Apa itu Sindrom Nefrotik.docx

memastikan diagnosis.•Tes darah. Kadar protein albumin yang rendah dalam darah akan

menunjukkan Anda mengidap sindrom nefrotik. Tes darah juga digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal.

•Biopsi ginjal. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan pada ginjal yang kemudian akan diperiksa di laboratorium.

Langkah Pengobatan Sindrom NefrotikPenanganan sindrom nefrotik berbeda-beda untuk tiap penderita. Penentuan jenis pengobatan tergantung pada penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut.Dokter juga umumnya menganjurkan obat-obatan untuk mengurangi gejala atau menangani komplikasi yang Anda alami. Contoh obat-obatan tersebut adalah:•Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi.•Diuretik yang berfungsi untuk membuang cairan yang berlebihan

dari dalam tubuh melalui urine.•Obat antikoagulan yang digunakan untuk menurunkan risiko

penggumpalan darah.•Steroid untuk menangani peradangan atau glomerulonefritis

perubahan minimal.•Imunosupresan yang digunakan untuk mengurangi inflamasi dan

menekan respons abnormal dari sistem kekebalan tubuh.Untuk penderita glomerulonefritis perubahan minimal, 90 persen penderitanya dapat diobati secara efektif dengan steroid.Bagi anak yang mengidap sindrom nefrotik bawaan atau kongenital, dokter akan memberikan albumin melalui infus. Dokter juga mungkin akan menyarankan dialisis atau cuci darah, operasi pengangkatan atau transplantasi ginjal sebagai pengobatan.Tingkat kesembuhan dari kondisi ini sangat bergantung pada apa penyebab dasarnya, tingkat keparahan, dan respon tubuh terhadap pengobatan. Umumnya anak-anak dapat sembuh dari kondisi ini walau sekitar 70 persen kembali mengalaminya lagi di masa depan.Komplikasi Sindrom NefrotikSindrom nefrotik yang tidak ditangani dengan efektif dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan beberapa di antaranya bisa berakibat fatal. Sejumlah komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:•Meningkatnya risiko infeksi dan penggumpalan darah.•Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.

Page 5: Apa itu Sindrom Nefrotik.docx

•Anemia.•Kekurangan gizi, misalnya defisiensi vitamin D.•Hipertensi.•Gagal ginjal akut.Penyakit ginjal kronis.