86
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk ANNUAL REPORT Laporan Tahunan 2014 PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri Lt 3A Jl. Tanjung Karang No,3-4A - Jakarta 10230 - Indonesia Phone. 021-3148331/3913640 Fax. 021-3927668 www.primarindo.co.id- email: [email protected] PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

ANNUAL REPORT 2014 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_report_2015.pdf · INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI Information on controlling shareholders ... DIVISI

Embed Size (px)

Citation preview

PT. P

RIM

AR

IND

O A

SIA IN

FR

ASTR

UC

TUR

E Tb

kA

NN

UA

L R

EP

OR

TLa

po

ran

Ta

hu

na

n20

14

PT Pr imar indo As ia Inf ras t ructure TbkGedung Dana Pens iun - Bank Mandir i L t 3A

J l . Tanjung Karang No,3-4A - Jakar ta 10230 - Indones iaPhone. 021-3148331/3913640 Fax . 021-3927668

www.pr imar indo.co. id - emai l : corsec@pr imar indo.com

PRIMARINDOA S I A I N F R A S T R U C T U R E T b k

PRIMARINDOA S I A I N F R A S T R U C T U R E T b k

Ikhtisar Keuanganfinancial highlights

Profil Perusahaancompany profile

Laporan Dewan Komisarisboard of commissioners’ report

Laporan Direksiboard of directors’ report

Pembahasan Manajemenmanagement discussion

Tata Kelola Perusahaancorporate governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaancorporate social responsibility

Tanggung Jawab Laporan Tahunanresponsibility for annual reporting

Laporan Keuangan Auditaudited financial report

DAFTAR ISItable of content

2

4

12

15

18

28

38

40

41

“Perseroan tetap pokus untuk memperkuat pasar dalam negeri melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi“the Company remains focused on strengthening the local market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities.”

2

IKHTISAR KEUANGAN

Keterangan descriptions Audited 2014 Audited 2013 Audited 2012

AKTIVA LANCARCURRENT ASSETS

97,686,030,395 84,504,115,259

AKTIVA TIDAK LANCARFIXED ASSETS

20,321,028,703 15,596,705,272

JUMLAH AKTIVATOTAL ASSETS

118,007,059,098 100,100,820,531

KEWAJIBAN LANCARCURRENT LIABILITIES

112,721,950,505 154,172,355,110

KEWAJIBAN JANGKA PANJANGLONG TERM LIABILITIES

209,253,074,638 133,746,671,322

MODAL SENDIRIEQUITY

(203,967,966045) (187,818,205,901)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRITOTAL LIABILITIES AND EQUITY

118,007,059,098 100,100,820,531

PENJUALAN BERSIHNET SALES

279,150,207,182 243,531,037,253

LABA KOTORGROSS PROFIT

63,084,059,381 54,935,568,447

LABA USAHAOPERATING PROFIT

18,434,850,810 15,422,586,622

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPROFIT (LOSS) BEFORE TAX

(21,513,354,790) 9,138,144,742

LABA (RUGI) KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

(16,149,760,144) 2,623,173,812

JUMLAH SAHAM BEREDARNO. OF CIRCULATED SHARES

86,000,000

saham

86,000,000

saham

LABA/ (RUGI) BERSIH PER SAHAMNET PROFIT/(LOSS) PER SHARE

-188 31

MODAL KERJA BERSIHNET WORKING CAPITAL

(85,053,889,046) (69,668,239,851)

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAPJUMLAH AKTIVA/RETURN ON ASSETS RATIO

-13,69% 2,62%

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAPEKUITAS/RETURN ON EQUITY RATIO

7,92% -1,40%

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAPPENDAPATAN/PROFIT RATIO

-5,79% 1,08%

RASIO LANCARCURRENT RATIO

86,66% 52,49%

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITASDEBT TO EQUITY RATIO

-157,86% -148,06%

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVADEBT TO TOTAL ASSET RATIO

272,84%

86,879,500,495

17,179,077,853

104,058,578,348

94,025,048,182

203,952,499,423

(193,918,969,257)

104,058,578,348

286,688,094,220

67,985,322,290

21,269,330,633

13,252,206,563

10,048,996,788

86,000,000

saham

117

(7.145.547.687)

9,66%

-5,18%

3,51%

92,40%

-153,66%

286,36% 308,07%

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

financial highlights

RASIO USAHA

Keterangan descriptions2014

31 Desember

2013 2012

PENJUALAN BERSIH/TOTAL AKTIVAASSET TURNOVER RATIO

LABA (RUGI) KOTOR/PENJUALANGROSS PROFIT MARGIN

LABA (RUGI) USAHA/PENJUALANOPERATING PROFIT MARGIN

LABA (RUGI) BERSIH/PENJUALANNET PROFIT MARGIN

LABA (RUGI) USAHA/MODAL SENDIRIOPERATING PROFIT/EQUITY

LABA (RUGI) BERSIH/MODAL SENDIRIRETURN ON EQUITY

LABA (RUGI) USAHA/TOTAL AKTIVAOPERATING PROFITS/TOTAL ASSETS

LABA (RUGI) BERSIH/TOTAL AKTIVARETURN ON ASSETS

275,51%

23,71%

4,62%

3,51%

-10,97%

-5,18%

20,44%

9,66%

236,55%

22,60%

-7,71%

-5,79%

-9,04%

7,92%

15,62%

-13,69%

243,29%

22,56%

3,75%

1,08%

-8,21%

-1,40%

15,41%

2,62%

operating ratios

RASIO KEUANGAN

Keterangan descriptions2014

31 Desember

2013 2012

AKTIVA LANCAR TERHADAP KEWAJIBANJANGKA PENDEK/ CURRENT RATIO

KEWAJIBAN TERHADAP MODAL SENDIRI /DEBT EQUITY RATIO

KEWAJIBAN TERHADAP TOTAL AKTIVA /DEBT TO TOTAL ASSET RATIO

92,40%

-153,66%

286,36%

86,66%

-157,86%

272,84%

52,49%

-148,06%

308,07%

financial ratios

ANNUAL REPORT 2014 3

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia.

Selain memproduksi dan memasarkan sepatu TOMKINS, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.

INFORMASI PERSEROAN

Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut:

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

Kantor Pusat:Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] Website : www.primarindo.co.id; www.tomkins.id

Pabrik:Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406

THE COMPANY OVERVIEW

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.

THE COMPANY ACTIVITIES

At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of "Tomkins". Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia.

In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others

DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION

The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

Head Office:Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id www.tomkins.id

Factory:Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406

4 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

11.04%

5.25%9.25%

21.69%

52.50%

VISI DAN MISI

VISI

• Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia

MISI

• Mempunyai proses produksi yang paling efisien• Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk

memenuhi kepuasan pelanggan• Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi

tantangan saat ini dan di masa depan• Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor

satu di pasar dalam negeri

VISION AND MISSION

VISION

• To become leader in Indonesia’s Shoes Industry

MISSION

• To have most efficient production process• To manufacture high quality products to satisfy

customer’s need• To become trusted business partner to face the

challenges of today and the future• To have shoes brand that become number one in

domestic market.

ANNUAL REPORT 2014 5

Uraiandescription

Jumlah Sahamtotal Circulated Shares

Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)

%

PT. Golden Lestari 45.150.000 22.575.000.000 52.50

PT Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 9.325.000.000 21.69

PT Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 3.979.050.000 9.25

PT Indomitra Securities 4.750.000 2.375.000.000 5.52

Masyarakat lainnya, kepemilikan

Masing-masing kurang dari 5%

Public with ownership less than 5%9.491.900 4.745.950.000 11.04

TOTAL 86.000.000 43.000.000.000 100.00

INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

Information on controlling shareholders

50% 50%

Rizal Risjad

98.77%

8% 92%

PT Risjad Brothers Utama

PT Primarindo Daya Investama

52.5%

PT Golden Lestari

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Lainnya others

Amirsyah Risjad

1.23%

Lainnya others

6 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

Triwulan quarter I 700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Triwulan quarter II 700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Triwulan quarter III 700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Triwulan quarter IV 700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Selama Tahun Laporan700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

AKSI KORPORASI

HARGA SAHAM

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

corporate action

shares value

capital market supporting professionals

Tanggal ListingListing Date

Tanggal TradingTrading Date

2. Company Listing

4. Bonus Shares

1. First Issue

3. Stock Split

30-Aug-1994 28-Feb-1995

4-Nov-1997 4-Nov-1997

30-Aug-1994 30-Aug-1994

3-Nov-1997 3-Nov-1997

10.000.000 10.000.000

25.000.000 50.000.000

15.000.000 25.000.000

36.000.000 86.000.000

Periode Tertinggi Terendah PenutupVolume

Saham Publik Kapitalisasi Pasarperiod high low closing public shares market capitalization

Total Saham Listedtotal listed shares

2014

Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter III 900 800 800 - 86.000.000 68.800.000.000

Triwulan quarter IV 800 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Selama Tahun Laporan900 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

2013

Notaris/NotaryTien Norman Lubis S.H.Jl. Taman Cibunut Selatan No. 1 (Jl. Van Deventer)Bandung 40112IndonesiaTel. (62-22) 420 7141, 423 9420Fax. (62-22) 420 8008

Biro Administrasi Efek/Share RegistrarPT Raya Saham RegistraGedung Plaza Sentral Lt. 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48Jakarta 12930, IndonesiaTel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028Periode Penugasan : September 2014 s.d. Agustus 2015, diperpanjang setiap tahunAppointment Period : September 2014 until August 2015, extended each year.

Bursa/Stock ExchangeIndonesia Stock Exchange Building, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 515 0515Fax. (62-21) 515 0330E-mail: [email protected]

Auditor/AuditorAF. Rachman & Soetjipto WSJalan Pasirluyu No. 36Bandung 40254, Jawa Barat,IndonesiaTel. (62-22) 520 3252Fax. (62-22) 520 3252Periode Penugasan : 2014, penunjukan pertama tahun 2012Appointment Period : 2014, first appointment in 2012

ANNUAL REPORT 2014 7

ORGANISASI DAN MANAJEMENorganization and management

KOMISARIS UTAMA president commissioner

DEWAN KOMISARISCOMMISSIONERS

DEWAN KOMISARIS

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMgeneral meeting of shareholders

HARIADI DARMAWAN ENDANG KOSASIH

KOMISARIS INDEPENDEN independent commissioners

TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION

MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION

DAVID JAHYA YATI NURHAYATIWAKIL DIREKTUR UTAMA

vice president director DIREKTUR director

DIREKTUR UTAMA president director BAMBANG SETIYONO

ABDUL RACHMAN RAMLY

HEO YOODIVISI PPIC

PPIC DIVISION

TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

PRODUCTION DIVISION

AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT

EVONE SUSANDIVISI PEMASARAN

MARKETING DIVISION

8 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

board of commissioners

ANNUAL REPORT 2014 9

board of director

10 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

ANNUAL REPORT 2014 11

SARJA

NA ba

chelo

r (2.1

9)

SARJA

NA M

UDA d

iplom

a (1.4

3)

SLTA

senio

r high

scho

ol (54

.51)

SLTP

junio

r high

scho

ol (41

.87)

FORE

MAN

(30)

LEAD

ER (1

87)

OPERA

TOR

(1.70

0)

SUPE

RVISO

R (2

7)M

ANAG

ER (1

3)

GENE

RAL M

ANAG

ER (6

)

1.963

21.9 %

1.43 %

54.51 %

41.87 %

86.6

0 %

9.53

%

1.53

%

1.38

%

0.66

%

0.30

%

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk berhasil melewati tahun 2014 dengan kinerja yang baik.

Selanjutnya dengan ini kami sampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terhadap operasional Perseroan yang dilakukan Direksi.

Evaluasi Kinerja Direksi

Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja Direksi yang cukup baik di tahun 2014. Peningkatan kinerja ini diharapkan dapat terus diraih di masa depan, sehingga tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Secara singkat, kinerja usaha Perseroan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

• Total penjualan lokal mengalami peningkatan sebesar 11,2%, dari Rp. 139,2 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 154,75 milyar di tahun 2014.

Penjualan ekspor menurun sebesar 5,7 %, dari Rp. 139,9 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 131,9 milyar di tahun 2014. Hal ini dipengaruhi oleh masih lemahnya permintaan global serta kenaikan harga komponen produksi yang cukup tinggi, yang mengakibatkan menurunnya daya saing di pasar ekspor.

Secara keseluruhan, total penjualan lokal dan ekspor mengalami peningkatan sebesar 2,7% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

• Laba usaha mengalami peningkatan sebesar 15,38%, dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 18,43 milyar menjadi sebesar Rp. 21,27 milyar.

Dear Shareholders,

We would like to thank God Almighty for his grace, so that PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk managed to get through the year 2014 with a good performance.

Furthermore, allow us to deliver report on the implementation of the Board of Commissioners’ duties and responsibilities on the Company’s operations carried out by the Board of Directors.

Review of The Board of Directors Performance

The Board of Commissioners appreciates the positive performance achievement of the Board of Directors in 2014. This performance improvement is expected to continue in the future, to achieve a sustainable growth.

The Company’s performance for the year 2014 could be summarized as follows:

• Total local sales increased by 11.2%, from Rp. 139.2 billion in 2013 to Rp. 154.75 billion in 2014.

Export sales decreased by 5.7%, from Rp. 139.9 billion in 2013 to Rp. 131.9 billion in 2014. This was influenced by weak global demand and price increase in production component, which lead to declining in export market competitiveness.

Overall, total domestic and exports sales increased by 2.7% compared to the previous year's sales.

• Operating income increased by 15.38%, from the previous year of Rp. 18.43 billion to Rp. 21.27 billion.

12 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Walaupun beberapa indikator capaian kinerja yang dibukukan Perseroan pada tahun 2014 tidak mencapai target, namun hal tersebut dapat dimaklumi, mengingat kondisi ekonomi makro pada tahun 2014 baik nasional maupun global tidak mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan.

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2014 hanya tumbuh sekitar 5,1 %, lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dalam APBNP tahun 2014 sebesar 5,5%, dan lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 5,7%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 akan tumbuh di kisaran 5,2%.

Menyikapi kondisi tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi untuk mengambil beberapa langkah strategis, antara lain sebagai berikut:• Menyempurnakan Standard Operating Procedure guna

meningkatkan efisiensi dan meminimalkan risiko usaha,• Mengoptimalkan peran dan fungsi pengendalian

internal,• Meningkatkan kompetensi karyawan melalui berbagai

pelatihan,• Meningkatkan kerjasama dengan segenap pemangku

kepentingan untuk mengoptimalkan kinerja.

Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang sejalan dengan peningkatan permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia, mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar, serta mengembangkan penjualan secara online baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa layanan penjualan online lainnya.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Pencapaian di tahun 2014 merupakan bukti keunggulan strategi Perseroan, yang didukung oleh komitmen dari Direksi dan seluruh karyawan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang baik sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2014.

Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris

Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.

Although some of performance indicator recorded in 2014 is not achieved, it is understandable, given the macro-economic conditions in 2014, both nationally and globally was not growing as expected.

National economic growth in 2014 grew only 5.1%, lower than the targeted economic growth assumptions in APBNP 2014 amounted to 5.5%, and lower than the previous year's economic growth of 5.7%. The World Bank estimates that Indonesia's economic growth in 2015 will grow in the range of 5.2%.

In response to these conditions, the Board of Commissioners has provided guidance to the Board of Directors to take strategic steps, including the following:• Improving the Standard Operating Procedure to

increase efficiency and minimize business risk,• Optimizing the role and functions of internal control,• Increase employee competencies through training,• Increase collaboration with all stakeholders to optimize

performance.

To anticipate future business growth in line with the increase in demand from middle-class society of Indonesia, the Company has increased its efforts, among others by expanding the product distribution network to reach new marketing areas and to increase availability of products, to develop new product design in line with market demand, and to develop online sales through the Company’s website and also in cooperation with several other online stores.

Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to achieve sustainable sales growth. Achievement in 2014 is a proof of the superiority of the Company strategy, which is supported by the commitment of the Board of Directors and all employees. The Board of Commissioners believes that the management team has managed to achieve an overall good performance in accordance with the targets set for 2014.

Corporate Governance and Activities Board of Commissioners

In addition to achievement of good financial performance and sustainable growth, we always pay attention to corporate governance in order to ensure the achievement of sustainable value creation.

ANNUAL REPORT 2014 13

Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional.

Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 9 kali rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

Pandangan ke Depan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia serta global di tahun 2015 diperkirakan belum banyak mengalami perubahan. Peningkatan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, serta komponen produksi lainnya merupakan kendala yang harus dicermati oleh Perseroan. Selain itu dibukanya perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir tahun ini, juga merupakan tantangan tersendiri dalam upaya peningkatan pertumbuhan penjualan, karena masuknya produk impor diperkirakan akan semakin meningkat.

Berbagai hal tersebut di atas merupakan kondisi yang harus disikapi dengan baik oleh Direksi melalui penerapan berbagai kebijakan strategis untuk tetap dapat meraih kinerja yang baik.

Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2015 yang diajukan oleh pihak manajemen, yang menetapkan pertumbuhan laba usaha sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup realistis dan sejalan dengan prospek industri serta cita-cita Perseroan untuk terus tumbuh dan mengembangkan pangsa pasarnya. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.

Penutup

Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikanpenghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.

The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. During the meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics.

Throughout 2014, the Board of Commissioners has conducted meetings as much as 4 times, and 9 times of the Audit Committee meetings. Meeting frequency is sufficient for us to conduct a thorough supervision over the performanceof the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the corporate governance section of this Annual Report.

Going Forward

Global and Indonesian economic growth in 2015 is expected to relatively the same compared to 2014. Increase in labor costs, raw material costs, as well as other production components are obstacles that must be considered by the Company. Furthermore, commencement of free trade in the Asean Economic Community at the end of this year, is also a challenge to increase sales growth, since imported products is expected to rise.

The conditions mentioned above must be addressed properly by the Board of Directors through the implementation of strategic policies to achieve good performance.

The Board of Commissioners has conducted a review of the Company's 2015 business plan submitted by the management, which establishes the operating profit growth in line with national economic growth. The Board of Commissioners believes, that the growth target is quite realistic and in line with the outlook for the industry as well as the Company’s goals to continue to grow and expand its market share. We believe that the Board of Directors will achieve positive results in the coming years.

Closing

Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their cooperation and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company.

14 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Pemegang Saham yang terhormat,

Pada tahun 2014, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan usaha yang cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagai pertanggungjawaban kepada pemegang saham, melalui laporan tahunan ini, kami akan memaparkan kinerja serta pencapaian target Perseroan sepanjang tahun 2014 serta upaya peningkatan pencapaian di periode mendatang.

Kinerja Perusahaan

Perseroan berhasil mencapai total nilai penjualan lokal sebesar Rp. 154,75 milyar di tahun 2014, meningkat 11,2% dari Rp. 139,21 milyar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan lokal didukung antara lain oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, pengembangan design produk baru, serta penjualan produk secara online.

Penjualan ekspor tahun 2014 tercatat sebesar Rp. 131,94 milyar mengalami penurunan sebesar 5,7 % dibandingkan dengan penjualan ekspor tahun sebelumnya sebesar Rp. 139,94 milyar. Lemahnya permintaan global, kenaikan biaya tenaga kerja serta kenaikan harga berbagai komponen produksi lainnya turut berpengaruh pada penurunan kinerja penjualan ekspor tersebut.

Secara keseluruhan, nilai penjualan bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar 2,7 % dari Rp. 279,15 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 286,69 milyar di tahun 2014.

Di akhir tahun 2014, Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp. 21,27 milyar, 15,38% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 18,43 milyar. Laba komprehensif tercatat sebesar Rp. 10,05 milyar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yang mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 16,15 milyar. Sebagaimana

Dear Shareholders,

In 2014, the Company managed to achieve positive business growth compared to the previous year. As accountability to shareholders, through this annual report, we will present the Company's performance and the achievement throughout 2014 as well as efforts to increase achievement in years to come.

Company Performance

The company managed to achieve total local sales of Rp. 154.75 billion in 2014, an increase of 11.2% from Rp. 139.21 billion in the previous year. Local sales growth was supported partly by the expansion of the marketing distribution network, new product design development, and online sales.

Export sales in 2014 amounted to Rp. 131.94 billion decreased by 5.7% compared with the previous year's export sales of Rp. 139.94 billion. Weak global demand, rising labor costs and rising prices of various production components. affecting the decline in export sales performance.

Overall, the Company's net sales increased by 2.7% from Rp. 279.15 billion in 2013 to Rp. 286.69 billion in 2014.

At the end of 2014, operating income reached Rp. 21.27 billion, 15.38% higher than the previous year amounting to Rp. 18.43 billion. Comprehensive income reached Rp. 10.05 billion, higher than 2013 which recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion. Same as the previous year, in 2014 the Company experienced high foreign exchange losses,

ANNUAL REPORT 2014 15

tahun sebelumnya, pada tahun 2014 Perseroan masih mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup tinggi, yaitu sebesar Rp. 3,20 milyar, yang disebabkan oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, sedangkan pinjaman Perseroan sebagian besar dalam mata uang US Dollar.

Pada tahun 2014 Perseroan berhasil meningkatkan rasio profitabilitas dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rasio laba usaha terhadap nilai penjualan bersih pada tahun 2014 tercatat sebesar 7,41%, lebih baik dibandingkan tahun 2013 sebesar 6,60%. Peningkatan profitabilitas ini dicapai melalui peningkatan efisiensi dengan menekan pengeluaran biaya overhead.

Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi. Selain memproduksi sepatu sekolah yang didominasi warna hitam, Perseroan juga mengembangkan design produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.

Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce di seluruh dunia, Perseroan juga mulai melakukan penjualan secara online, baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa situs penjualan online lainnya. Berbagai upaya promosi dilakukan guna mendukung kesuksesan penjualan online ini, baik melalui berbagai jaringan sosial media, maupun promosi langsung kepada calon pembeli.

Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal.

Gambaran Tentang Prospek Usaha

Di masa mendatang, kami optimis dapat menghadapi dinamika bisnis yang terjadi dengan baik. Dengan kondisi ekonomi domestik yang terus berkembang dan bertumbuh, Perseroan akan mampu meningkatkan pertumbuhan usaha yang lebih baik. Oleh karena itu, kami juga telah mencanangkan peningkatan target pendapatan melalui rencana usaha tahun 2015 dengan tetap bertumpu pada angka yang realistis

Prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.

amounting to Rp. 3.20 billion, which is caused by appreciation of US dollar exchange rate against Rupiah, while the Company’s loan are mostly in US Dollar.

In 2014 the Company managed to increase profitability ratios compared to the previous year. The ratio of operating income to net sales in 2014 amounted to 7.41%, better than in 2013 amounted to 6.60%. The increase in profitability was achieved through increased efficiency by minimized overhead expenses.

The Company strives to strengthen its business portfolio through the development attractive new product designs and expansion of distribution network. In addition to producing mostly black shoes for schools, the Company is also developing sport shoes designs with vibrant colors. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in sales throughout the year.

Along with the increase in e-commerce transaction activity worldwide, the Company also began selling online, either through its own website as well as in collaboration with several other online stores. Various promotional efforts have been made to support the success of this online sales, through various social media networks, and also through direct promotion to prospective buyers.

The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.

Preview About Business Prospects

In the future, we are optimistic to be able to face the dynamics of the business. With the domestic economy continues to expand and grow, the Company will be able to increase a better business growth. Therefore, we have also launched revenue growth target in 2015 business plan, based on a realistic figure.

The future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company's product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more desirable to the market, online sales, and promotion through social media networks.

16 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

17

Tantangan-Tantangan

Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan berbagai komponen produksi lainnya, rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.

Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga kinerja usaha tetap menunjukan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kedepan, Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan.

Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Berbagai program tanggung jawab sosial telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2014, meliputi tanggung jawab sosial di bidang lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab sosial menyangkut produk yang diproduksi oleh Perseroan. Perseroan juga menerima kunjungan siswa dari berbagai sekolah dan instansi pemerintah/swasta yang ingin mengetahui mengenai proses pembuatan sepatu.

Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Challenges

High minimum wage increases, fluctuation of Rupiah against U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.

The Company gave its best efforts to manage these risks, so that business performance still shows an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.

Implementation of Corporate Governance

Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.

Corporate Social Responsibility

Various social responsibility program has been implemented by the Company during the year 2014, covering social responsibility in the areas of environmental, labor, social and community development, and social responsibility on products manufactured by the Company. The Company also received visits of students from various schools and government / private sector who want to know about the process of shoes manufacturing.

Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.

ANNUAL REPORT 2014 17

2014

20122013

1.160582

691.2781.066.512

1.263.4401.106.445

948.752

Loka

llo

cal

Eksp

orex

port

Loka

llo

cal

Eksp

orex

port

Loka

llo

cal

Eksp

orex

port

Total : 1.851.860

Total : 2.329.952Total : 2.055197 2014

20122013

Total : 286.69

Total : 243.53Total : 279.15

Loka

llo

cal

Eksp

orex

port

Loka

llo

cal

Eksp

orex

port

Loka

llo

cal

Eksp

orex

port

122.

63

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN

Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2014, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

a. Produksi

Total produksi pada tahun 2014 menurun dibandingkan dengan produksi tahun 2013. Sampai dengan akhir tahun 2014 Perseroan memproduksi sepatu sejumlah 1.851.860 pasang atau menurun sekitar 10% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 2.055.197 pasang. Penurunan terjadi pada produksi ekspor dari sebelumnya pada tahun 2013 sebesar 948.752 pasang menjadi 691.278 pasang atau menurun sekitar 27%. Produksi untuk keperluan pasar lokal meningkat sekitar 5%, dari sebelumnya 1.106.445 pasang pada tahun 2013 menjadi 1.160.582 pasang pada tahun 2014.

b. Penjualan

Pada tahun 2014, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 286,69 milyar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 154,75 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 131,94 milyar.

REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT

The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2013, total production and sales of two business segments are as follows :

a. Production

Total production in 2014 decreased compared to production in 2013. As of the end of 2014 the Company produced 1,851,860 pairs of shoes or decreased by about 10% compared with the year 2013 amounted to 2,055,197 pairs. The decrease occurred in production of export, from previously in 2013 amounted to 948,752 pairs to 691,278 pairs or decreased by about 27%. Production for the local market increased by approximately 5%, from the previous 1,106,445 pairs in 2013 to 1,160,582 pairs in 2014.

b. Sales

In 2014, the Company recorded total net sales of Rp. 286.69 billion, which is comprised of local sales of Rp. 154.75 billion and export sales of Rp. 131.94 billion.

154.

74

131.

94

2012 2013 2014

KOMPOSISI PENJUALANsales composition

50% 50% 50% 50% 46% 54%Local

Export

18 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

ANNUAL REPORT 2014 19

c. Profitabilitas

Secara keseluruhan, pada tahun 2014 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 18,43 milyar pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp. 21,27 milyar di tahun 2014. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena peningkatan laba usaha pada penjualan lokal, sedangkan laba usaha penjualan ekspor menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs sebesar Rp. 3,20 milyar. Laba komprehensif Perseroan pada akhir tahun buku tercatat sebesar Rp. 10,05 milyar.

c . Profitability

Overall, operating profit in 2014 increased from Rp. 18.43 billion in 2013 to Rp. 21.27 billion in 2014. The increase in operating profit is primarily due to an increase in operating profit of local sales, whilst operating profit from export sales decrease compared with previous year. The strengthening of U.S. Dollar against Rupiah has caused the Company to suffered foreign exchange loss of Rp. 3.2 billion. The Company’s comprehensive income at the end of financial year is recorded at Rp. 10.05 billion .

Pertumbuhan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, pengembangan design produk baru, serta penjualan produk secara online. Local sales growth was supported by the expansion of the marketing distribution network, new product design development, and online sales.

2012 2013 2014

21.2

69.3

30.6

33

18.4

34.8

50.8

10

15.4

22.5

86.6

22

Keterangan Audited 2014 Audited 2013description

ANALISIS KINERJA KEUANGANfinancial performance analysis

Pertumbuhangrowth

A. Asset assets

1. Aset Lancar Current Asset

2. Aset Tidak Lancar Fixed Asset

3. Jumlah Aset Total Asset

86.879.500.495

17.179.077.853

104.058.578.348

-11%

-15%

-12%

B. Liabilitas Liabillity

1. Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites

2. Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites

3. Jumlah Liabilitas Total Liabilities

94.025.048.182

203.952.499.423

297.977.547.605

-17%

2.53%

-7%

C. Penjualan Sales

1. Penjualan Lokal Local Sales

2. Penjualan Ekspor Export Sales

3. Total Penjualan Total Sales

154.745.342.958

131.942.751.262

286.688.094.220

11%

-6%

3%

D. Beban Usaha Operating Expenses -46.715.991.657 5%

15%

-80%

-162%

-162%

E. Laba Usaha 21.269.330.633

F. Pendapatan (beban) Keuangan

Financial Income (expenses) -8.017.124.070

G. Laba (Rugi) sebelum pajak 13.252.206.563

H. Laba (Rugi) Komprehensif 10.048.996.788

97.686.030.395

20.321.028.703

118.007.059.098

112.721.950.505

209.253.074.638

321.975.025.143

139.205.570.101

139.944.637.081

279.150.207.182

-44.649.208.571

18.434.850.810

-39.948.205.600

-21.513.354.790

-16.149.760.144

Aset

Total aset pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 11% dibandingkan dengan total aset pada tahun sebelumnya. Penurunan aset terjadi karena penurunan pada piutang usaha dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 17,53 milyar menjadi Rp. 13,96 milyar, penurunan persediaan dari tahun sebelumnya Rp. 59,23 milyar menjadi Rp. 56,27 milyar, dan penurunan aset pajak tangguhan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 5,07 milyar menjadi Rp. 1,86 milyar. Penurunan komponen aset tersebut antara lain sebagai dampak dari menurunnya nilai penjualan ekspor di tahun 2014.

Assets

Total assets in 2014 decreased by 11% compared to the total assets in the previous year. The decrease was mainly due to decrease in accounts receivable from the previous year of Rp. 17.53 billion to Rp. 13.96 billion, decrease in inventory from the previous year of Rp. 59.23 billion to Rp. 56.27 billion, and decrease in deferred tax assets from the previous year of Rp. 5.07 billion to Rp. 1.86 billion. Decrease in assets components, among others, is a result of the declining value of export sales in 2014.

20 LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Liabilitas

Pada tahun 2014, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 297,98 milyar, terjadi penurunan sebesar Rp. 24 milyar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2013 sebesar Rp. 321,98 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan karena menurunnya hutang usaha atas impor bahan baku ekspor, serta pembayaran sebagian pokok pinjaman ke Bank Mandiri.

Ekuitas

Pada tahun 2014, Perseroan mencatat laba komprehensif sebesar Rp. 10,05 milyar sehingga mengurangi defisiensi ekuitas dari minus Rp. 203,97 milyar pada tahun 2013 menjadi minus Rp. 193,92 milyar pada tahun 2014. Laba bersih per saham meningkat dari rugi Rp. 188 per lembar saham pada tahun 2013 menjadi laba Rp. 117 per lembar saham pada tahun 2014.

Penjualan Bersih

Penjualan bersih Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 286,69 milyar, meningkat sebesar 2,7% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 279,15 milyar, yang berasal dari penjualan lokal sebesar Rp. 154,75 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 131,94 milyar. Penjualan lokal meningkat sebesar 11% dari Rp. 139,21 milyar pada tahun 2013, sedangkan penjualan ekspor menurun sebesar 6% dari Rp. 139,94 milyar pada tahun sebelumnya. Penurunan pada penjualan ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia, serta menurunnya daya saing ekspor yang disebabkan oleh peningkatan biaya komponen produksi yang cukup tinggi. Peningkatan penjualan lokal didukung oleh peningkatan harga produk serta perluasan jaringan pemasaran.

Beban Usaha

Beban usaha yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum administrasi pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 4,63% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada beban penjualan sebesar 8,98%, sedangkan beban umum dan administrasi meningkat sebesar 1,35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Liabilities

In 2014, total liabilities of the Company is Rp. 297.98 billion, a decrease of Rp. 24 billion compared to liabilities in 2013 amounted to Rp. 321.98 billion. The decrease was mainly due to decrease in account payables of imported raw materials for export sales, and payment of some of loan principal to Bank Mandiri.

Equity

In 2014, the Company recorded comprehensive income of Rp. 10.05 billion, thereby decreasing the equity deficiency from minus Rp. 203.97 billion in 2013 to minus Rp. 193.92 billion in 2014. Net profit per share increased from a loss of Rp. 188 per share in 2013 to a profit of Rp. 117 per share in 2014 .

Net Sales

The Company's net sales in 2014 amounted to Rp. 286.69 billion, an increase of 2.7% compared with the previous year's net sales of Rp. 279.15 billion, which is derived from local sales of Rp. 154.75 billion and export sales of Rp. 131.94 billion. Local sales increased by 11 % from Rp. 139.21 billion in 2013, while export sales decreased by 6 % from Rp. 139.94 billion in the previous year. The decline in export sales is in line with weak global demand and declining export competitiveness caused by increase in cost of production components. Increase in local sales is supported by increase in product price as well as expansion of the marketing network.

Operating Expenses

Operating expenses which comprised of marketing expenses and general and administrative expenses, in 2014 increased by 4.63% compared with the previous year. The largest increase is at the marketing expenses of 8.98%, whilst general and administrative expenses increase by 1.35% compared with the previous year .

kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan a solid business performance is an essential element of our success

ANNUAL REPORT 2014 21

Laba Usaha

Laba Usaha atau laba operasional adalah laba kotor dikurangi beban usaha. Pada tahun 2014, laba usaha mengalami peningkatan sebesar 15,38% dibandingkan dengan laba usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 18,43 milyar.

Pendapatan (Beban) Keuangan

Pada tahun 2014 Perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp. 2,39 milyar dan beban keuangan sebesar Rp. 10,40 milyar, sedangkan pada tahun 2013 tercatat pendapatan keuangan sebesar Rp. 0,84 milyar dan beban keuangan sebesar Rp. 40,79 milyar. Beban Keuangan pada tahun 2014 berasal dari beban bunga, pinjaman dan administrasi Bank sebesar Rp. 7,20 milyar, dan beban selisih kurs sebesar Rp. 3,20 milyar.

Laba (Rugi) Komprehensif

Setelah memperhitungkan Pendapatan (beban) keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2014 Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 10,05 milyar, sementara pada tahun 2013 Perseroan membukukan rugi komprehensif sebesar Rp. 16,15 milyar. Dengan perolehan laba komprehensif pada tahun 2014, defisiensi modal Perseroan berkurang, dari tahun 2013 sebesar minus Rp. 203,97 milyar menjadi minus Rp. 193,92 milyar pada tahun 2014.

Arus Kas

Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp. 11,93 milyar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar minus Rp. 1,51 milyar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 13,46 milyar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran pinjaman kepada Bank Mandiri dan kepada kelompok usaha pemegang saham.

Kas dan setara kas pada akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp. 9,43 milyar, mengalami penurunan sekitar 24,42% dari Rp. 12,47 milyar pada akhir tahun 2013.

Operating Profit

Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2014, operating profit increased by 15.38% compared to the previous year operating profit of Rp. 18.43 billion .

Financial Income (Expenses)

In 2014 the Company recorded financial income of Rp. 2.39 billion and the financial expanses of Rp. 10.40 billion, while in 2013 recorded financial income of Rp. 0.84 billion and financial exprnses of Rp. 40.79 billion. Financial expenses in 2014 is derived from loan interest and bank administration charges of Rp. 7.20 billion, and foreign exchange loss of Rp. 3.20 billion.

Comprehensif Profit (Losses)

After taking into account financial income (expenses) and projected income tax, in the year 2014 the Company recorded comprehensive profit of Rp. 10.05 billion, while in 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion. By obtaining comprehensive profit in 2014, the Company decreased its capital deficiency, from minus Rp. 203.97 billion in 2013 to minus Rp. 193.92 billion in 2014.

Cash Flow

Net cash generated from operating activities in 2014 amounted to Rp. 11.93 billion. Net cash used in investing activities amounted to minus Rp. 1.51 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 13.46 billion which was mainly used for payments to Bank Mandiri and to shareholder group of companies.

Cash and cash equivalents at the end of 2014 stood at Rp. 9.43 billion, an decrease of approximately 24.42% from Rp. 12.47 billion at the end of 2013.

2014 2013 2012 2011 2010

92,40%

286,36%

86,66%

272,84%

54,81%

287,63%

52,49%

308,07%

55,70%

321,00%

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk22

Dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek untuk tahun 2014 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berarti peningkatan kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya, karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang jatuh temponya.

Rasio liabilitas terhadap total aktiva mengalami peningkatan di tahun 2014. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan nilai Aset Perseroan sebagai dampak dari penurunan pada penjualan ekspor. Walaupun demikian, sebagian dari liabilitas tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.

Pada tahun 2014 dan 2013, pelunasan piutang usaha rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 60 hari dibandingkan dengan total piutang turun dari 0,42% pada tahun 2013 menjadi 0,15% pada tahun 2014.

STRUKTUR PERMODALAN

Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

Struktur modal Perseroan pada tahun 2014 terdiri dari hutang sebesar Rp. 297,98 milyar dan ekuitas sebesar – Rp. 193,92 milyar.

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar -67,61% pada tahun 2014 dan -64,68% pada tahun 2013. Penurunan jumlah hutang pada tahun 2014 antara lain dikarenakan adanya pembayaran sebagian hutang pokok ke Bank Mandiri.

The financial ratios above shows that ratio of current assets to current liabilities for the year of 2014 increased compared to the previous year, which means an increase in the ability to resolve short-term liabilities. The Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which maturity date can be extended.

Ratio of liabilities to total assets increased in 2014. This was influenced by the decrease in the assets of the Company as a result of the decline in export sales. However, majority of these liabilities are obligations to shareholders, which will not be paid before the bank debt is settled.

COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES

The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer's ability to repay its obligations.

In 2014 and 2013, the average repayment of the accounts receivable of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 60 days fell from 0.42% in 2013 to 0.15% in 2014.

CAPITAL STRUCTURE

The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

The capital structure of the Company in 2014 consisted of debt of Rp. 297.98 billion and equity of - Rp. 193.92 billion.

The ratio of net debt to equity ratio is equal to -67.61 % in 2014 and -64.68% in 2013. Decreasing of debt amount in 2014 primarily due to partial loan principal repayment to Bank Mandiri.

ANNUAL REPORT 2014 23

Perseroan juga mulai melakukan penjualan secara online, baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa situs penjualan online lainnya. The Company also began selling online, either through its own website as well as in collaboration with several other online stores.

Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs

INVESTASI BARANG MODAL

Penambahan investasi barang modal pada tahun 2014 sebesar Rp. 1,82 milyar, sebagian besar berasal dari biaya sertifikasi tanah sebesar Rp. 1,02 milyar, investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 708,01 juta dan investasi pada inventaris kantor sebesar Rp. 94,87 juta.

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Pada tanggal 3 Maret 2015, melalui Addendum to Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang diberikan kepada Perseroan sebesar USD 5,000,000 selama 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 15 Maret 2017, dengan syarat dan ketentuan lain sama dengan perjanjian sebelumnya.

PROSPEK USAHA

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 sebesar 5,2%, sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 sebesar 5,1%. Pemerintah Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 dapat mencapai 5,7%. Sumber tekanan terhadap ekonomi Indonesia antara lain adalah karena turunnya harga dan permintaan komoditas global, serta penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah yang berkepanjangan. Penguatan US Dollar ini dapat berdampak secara langsung pada kenaikan beban pembayaran utang, penurunan cash flow, dan penurunan net worth perusahaan yang pada akhirnya menimbulkan kerentanan terhadap kelangsungan pemulihan ekonomi dan keuangan global.

Pada tahun 2014, Aprisindo memperkirakan ekspor alas kaki mencapai USD 4 milyar, naik tipis dibandingkan nilai ekspor tahun lalu sekitar USD 3,9 milyar. Untuk tahun 2015, berbagai tekanan ekonomi baik secara nasional maupun global, mengakibatkan pertumbuhan ekspor alas kaki diperkirakan relatif stagnan, dengan nilai ekspor sekitar USD 4 milyar.

CAPITAL GOOD INVESTMENT

The addition of capital investments in 2014 amounted to Rp. 1.82 billion, which largely on land certification amounting to Rp. 1.02 billion, investment on machines and equipments of Rp. 708.01 million and investment on office equipment of Rp. 94.87 million.

SUBSEQUENT EVENTS

On March 3, 2015, through Amendment of Loan Agreement, Orchard Corporation approved the extension of the facilities provided to the Company of US$ 5,000,000 for 2 (two) years up to March 15, 2017, with the other terms and conditions remain the same as the previous agreement.

BUSINESS PROSPECTS

The World Bank estimates Indonesia's economic growth in 2015 by 5.2%, slightly higher than the Indonesia's economic growth in 2014 of 5.1%. Indonesian Government projected economic growth in 2015 to reach 5.7%. Source of pressure on the Indonesian economy, among others, is due to the decline in global commodity prices and demand, as well as the prolonged of US dollar strengthening against the rupiah. Strengthening of US dollar can have a direct impact on increase in debt repayment, decreased in cash flow, and a decrease in net worth of the companies, which in turn will lead to vulnerability in global economic and financial recovery.

In 2014, Aprisindo estimates footwear export reach USD 4 billion, slightly higher than last year's export value of approximately USD 3.9 billion. For 2015, economic pressures, both nationally and globally, resulting in expected footwear export growth to be relatively stagnant, with an export value of about $ 4 billion.

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk24

ANNUAL REPORT 2014 25

Pasar alas kaki domestik saat ini dibanjiri oleh produk impor. Aprisindo memperkirakan saat ini, 60% dari produk alas kaki yang beredardi pasar lokal berasal dari produk impor. Tingginya impor tersebut antara lain disebabkan karena produsen sepatu lokal lebih memilih mendatangkan produk alas kaki dari luar untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya daripada haruis memproduksi sendiri dengan biaya yang lebih tinggi.

Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kendala tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.

TARGET USAHA DAN STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG

Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut. Pada tahun 2015, Perseroan menargetkan pertumbuhan laba usaha yang besarnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemasaran

Pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2015 diperkirakan akan relatif stagnan. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ini. Oleh karena itu, berbagai strategi efisiensi harus diupayakan agar order yang diterima dapat tetap menghasilkan keuntungan.

Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

Domestic footwear market is currently flooded with imported products. Aprisindo estimates that currently, 60% of footwear products in local market comes from imported products. This high import value partly because the local shoe manufacturers prefer to bring footwear from outside to maintain the continuity of their business rather than to produce their own products with higher costs.

Various strategies needed to overcome these obstacles, including through efficiency, innovation and market differentiation.

COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD

The Company remains optimistic that the shoe industry in the future will continue to grow, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.

In 2015, the Company is targeting growth in operating profit in line with national economic growth.

Marketing

Indonesian footwear exports growth in 2015 is expected to be relatively stagnant. High increased in labor costs, material and overhead costs decrease profits gained from this market. Therefore, various efficiency strategies must be pursued so that orders received can still make a profit .

For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased productivity, efficiency, development of new products and expansion of distribution network .

Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2014 adalah 32 unit dan pada tahun 2015 direncanakan akan bertambah minimal 2 unit menjadi 34 unit. Jumlah counter pada department store juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2014 total counter di seluruh Indonesia sudah mencapai 373 counter dan pada tahun 2015 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 counter. Penjualan melalui toko ritel saat ini dilakukan melalui 30 toko, yang besar tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Disamping pengembangan independent store dan counter, perusahaan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.

Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2014 was 32 units and in 2015 it is planned to grow at least 2 units to 34 units. The number of counters in department stores also progressing quite well. In 2014, the total counter throughout Indonesia has reached 373 counters and in 2015 is expected to increase by 12 counter. Sales in retail stores currently done through 30 stores, mostly in Jabodetabek and West Java area.

In addition to the development of independent stores and counters, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk26

“Memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaandan keberadaan produk, to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products”

Produksi

Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Pada tahun 2014 Perseroan memperoleh laba komprehensif sebesar Rp. 10,05 milyar. Walaupun demikian, mengingat total ekuitas masih negatif, Perseroan belum dapat membagikan dividen.

INFORMASI MATERIAL

Selama tahun 2014, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.

Sehubungan dengan rencana pembangunan akses jalan tol Padalarang - Cileunyi, pada tahun 2014 pihak pemerintah daerah Bandung telah mulai melakukan pemetaan dan pembebasan sebagian lahan di wilayah Gedebage yang akan dilalui oleh proyek tersebut. Sesuai dengan master plan proyek, sebagian lahan di lokasi pabrik Perseroan ada kemungkinan akan termasuk ke dalam wilayah yang akan dilalui proyek tersebut. Walaupun demikian, sampai saat ini Perseroan belum menerima informasi ataupun pemberitahuan resmi apapun dari pihak pemerintah daerah perihal kelanjutan dari rencana tersebut.

Production

Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .

DIVIDEND POLICY

In 2014, the Company has a comprehensive profit of Rp. 10.05 billion. However, total equity is negative, so that the Company can not distribute any dividends.

MATERIAL INFORMATION

During 2014, the Company did not conduct material transactions concerning investment, expansion, divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, and transactions involving conflict of interest. Member of the Board of Directors or Board of Commissioners has no affiliation with other members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties already disclosed in the Financial Statements and conducted in an arms length transaction.

In connection with Padalarang – Cileunyi toll road access development plan, in 2014 Bandung local government has started to do land mapping and acquisition in some areas of Gedebage that will be passed by the project. According to project master plan, certain area at the Company’s plant site (around 2 hectare) is likely to be included into the areas that will be traversed by the project. However, until now, the Company has not received any official information or notification from local authorities regarding the continuation of the plan.

ANNUAL REPORT 2014 27

Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.

Selama tahun 2014 Perseroan mengadakan satu kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2014. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,0%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2013 yang disampaikan Direksi;

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2013 dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.

3. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014.

4. Menyetujui untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik.

The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business process, which consists of 5 basic principles; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as a form of responsibility to all stakeholders.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The Company held a General Meeting of Shareholders ("GMSH") each year as a form of responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners to the shareholders.

During the 2014 the Company held GMSH once, namely the Annual GMSH held on May 22, 2014. This Annual GMSH was attended by the entire Board of Directors, and two (2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul Rachman Ramly as President Commissioner unable to attend due to his health condition. The number of valid votes of shareholders who attended were 69.0%, which resolved the following:

1. To approve the Annual Report for the year 2013 which was delivered by the Board of Directors;

2. To validate the Financial Statements for the fiscal year 2013 and provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors for their management and the Board of Commissioners for their supervision as long as they were reflected in the Company's Financial Statements.

3. To give the authority to the Board of Commissioners for and on behalf of the General Meeting of Shareholders to set remuneration for the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration granted to members of the Board of Directors of the Company for the year 2014.

4. Agreed to give the authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2014 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of Public Accountant.

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk28

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di Perseroan.

Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.

Selama tahun 2014 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2015 yang disusun oleh Direksi.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 kepada pemegang saham yang disampaikan melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan Komisaris dari Laporan Tahunan ini.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.

Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners shall carry out the functions of supervising the Board of Directors and to give advise on the implementation of the operational duties of Directors. The Board also monitors the effectiveness of corporate governance in the Company.

All members of the Board of Commissioners are professionals who are appointed by the GMSH in accordance with their competence. Member Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of whom are Independent. Independent Commissioners of the Company are qualified according to Bapepam-LK. Regulation no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the Company within six (6) months, and does not own shares of the Company.

During the year 2014 the Board of Commissioners met 4 (four) times on the regular meetings with the Board of Directors, including the Joint Meeting with the Audit Committee, with average attendance rate of 90%. In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners decision is taken based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners has reviewed and approved the business Plan and Budget for the year 2015 prepared by the Board of Directors.

Performance Evaluation of the Board of Commissioners

BOC's performance is evaluated annually by the shareholders in the GMSH through assessment mechanisms over the duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association and applicable legislation.

Report of the Board of Commissioners supervisory duties for the fiscal year 2014 submitted to the shareholders through the GMSH can be found on Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.

DIRECTORS

The Board of Directors is responsible for leading and managing the assets of the Company in order to achieve the aims and objectives of the Company, and represent the Company within and outside the court, as well as acting for and on behalf of the Company in conducting binding agreement with third party. The Board of Directors also ensures that the Company implement GCG consistently and continuously.

All members of the Board of Directors are professionals selected according to their competencies. Members of the Board of Directors proposed by the shareholders and appointed by the GMSH.

ANNUAL REPORT 2014 29

Pembagian Tugas Direksi

Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

1. Bp. Bambang Setiyono – Direktur Utama Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional

Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan pemasaran.

2. Bp. David Jahja - Wakil Direktur Utama Bertanggung jawab terhadap pengembangan usaha

Perseroan (Business Development).

3. Ibu Yati Nurhayati - Direktur Bertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan

personalia. Direksi mengadakan rapat mingguan untuk membahas masalah strategis perusahaan dan rapat bulanan untuk menelaah kinerja Perseroan setiap bulannya. Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Direksi.

Evaluasi Kinerja Direksi

Setiap tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang berisi target pendapatan operasional dan indikator keuangan lainnya serta langkah-langkah inisiatif untuk mencapai target tersebut pada tahun mendatang sebagai arahan dan pedoman bagi Direksi dan seluruh karyawan. Rencana Kerja tersebut terlebih dahulu ditelaah dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi secara periodik oleh Dewan Komisaris.

Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan dan pengelolaan perusahaan tahun 2014 kepada pemegang saham dapat dilihat pada halaman Laporan Direksi dari laporan Tahunan ini.

Tingkat Kehadiran Dalam Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dilaksanakan secara berkala untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis. Sepanjang tahun 2014, Rapat Dewan Komisaris termasuk rapat gabungan dengan Direksi dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%, sedangkan Rapat Direksi dilakukan satu kali setiap minggu, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebanyak 90%.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. RUPS tanggal 22 Mei 2014 telah memutuskan

Distribution of Duties of Directors

Currently the Board of Directors of the Company consists of 3 (three) persons, with the following responsibilities:

1. Mr. Bambang Setiyono - President Director Responsible for all operational activities of the

Company, particularly in the production and marketing activities.

2. Mr. David Jahja – Vice President Director Responsible for business development of the Company.

3. Ms. Yati Nurhayati - Director Responsible for finance, accounting and personnel.

The Directors hold weekly meetings to discuss strategic issues and monthly meeting to review the performance of the Company. Directors also held a joint meeting with the Board of Commissioners and the Audit committee. According to the provisions in the Articles of Association, the Board of Directors Meeting decisions are taken by deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Directors.

Performance Evaluation of Directors

Each year the Board of Directors prepare the Work Plan and Budget that contains the operating income target and other financial indicator, and initiatives measures to achieve these targets in the coming years as the direction and guidance to the Board of Directors and all employees. The Work Plan must first be reviewed and approved by the Board of Commissioners. Directors' performance is evaluated periodically by the Board of Commissioners.

The Board of Directors report on its responsibility in managing the Company in 2014 to the Shareholders can be found on Report of the Board of Directors in this Annual report.

Meeting Attendance of the Board of Commissioners and Board of Directors

Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors held regularly to discuss strategic matters. Throughout the year 2014, the Board of Commissioners performed a total of 4 ( four) times meetings, including joint meetings with the Board of Directors, with an average attendance rate of 90%, while the Board of Directors Meeting done once every week, with an average attendance rate of 90%.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors determined by the GMSH. GMSH dated May 22,

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk30

memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014.

Selama tahun 2014, jumlah remunerasi dan tunjangan lainnya Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berjumlah total Rp. 3,49 milyar.

KOMITE AUDIT

Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan dan pengarahan kepada Direksi. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit mencakup memastikan integritas pelaporan, manajemen risiko dan pengendalian internal, kepatuhan terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, kinerja, kualifikasi, dan kemandirian auditor eksternal, dan implementasi fungsi audit internal. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit bekerjasama secara erat dengan auditor internal dan auditor eksternal.

Komite Audit terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen. Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Februari 2013 tentang Pengangkatan Komite Audit, nama, jabatan dan riwayat hidup singkat dari Komite Audit untuk periode penugasan sampai dengan 15 Februari 2016 adalah sebagai berikut:

1) Ketua Komite Audit : Bp. Hariadi Darmawan Diangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak

tahun 2010 dan juga sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, anggota DPR/MPR RI dan sebagai Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.

2) Anggota Komite Audit : Ibu Marylin Natalia Diangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan

sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co. (member Arthur Andersen) sampai akhir tahun 1996. Telah menghadiri berbagai seminar perpajakan oleh MS Taxes, Seminar IFRS oleh Mazars, dan saat ini telah memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak dari IKPI Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Katholik Atmajaya pada tahun 1994.

3) Anggota Komite Audit : Ibu Ida Nurlia Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun

2010. Sebelumnya pernah bekerja di perusahaan

2014 has decided to give the authority to the Board of Commissioners on behalf of the General Meeting of Shareholders to set the remuneration granted to members of the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration given to members of the Board of Directors for the financial year 2014.

During the year 2014, the amount of remuneration and other benefits of the Board of Commissioners and Board of Directors totaled Rp. 3.49 billion.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the responsibilities of giving supervision and direction to the Board of Directors. The Audit Committee responsibilities include ensuring the integrity of reporting, risk management and internal control, compliance with applicable regulatory requirements; performance, qualifications and independence of the external auditors; and the implementation of the internal audit function. In carrying out its responsibilities, the Audit Committee works closely with the internal auditor and the external auditor.

The Audit Committee consists of three persons, chaired by one of the Independent Commissioner. In accordance with the decision of the Board of Commissioners dated February 15, 2013 regarding the Appointment of Audit Committee, name, job title and brief biography of the Audit Committee for the period of the assignment until February 15, 2016 are as follows:

1) Chairman of the Audit Committee: Mr. Hariadi Darmawan

Appointed as Chairman of the Audit Committee of the Company since 2010 and also as an Independent Commissioner since 2001. Previously served among other things as the Board of Supervisors/Commissioners in Perum Perhutani, the Inspector General of the Department of Forestry, DPR/MPR and a retired BrigJen TNI AD. He holds a doctor at the Faculty of Medicine, University of Indonesia in 1968.

2) Member of the Audit Committee: Ms. Marylin Natalia Appointed as a member of the Audit Committee since

2010. Previously she worked as an auditor in public accounting firm Prasetio, Utomo & Co. (Member Arthur Andersen) until the end of 1996. Has attended various taxation seminars by MS Taxes, IFRS Seminar by Mazars, and has gained Tax Consultant Certificate from IKPI Jakarta. She holds a Bachelor of Economics majoring in Accounting from Catholic University of Atma Jaya in 1994.

3) Member of the Audit Committee: Ms. Ida Nurlia Appointed as a member of the Audit Committee since

2010. Previously she worked at the shoe company and

ANNUAL REPORT 2014 31

sepatu dan beberapa perusahaan lainnya. Saat ini bekerja pula di PT Usaha Sejahtera Sukses. Meraih gelar sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta pada tahun 1999.

Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit telah memiliki Piagam Kerja (Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai pedoman bagi Komite audit dalam melaksanakan tugasnya. Piagam Kerja tersebut menetapkan antara lain bahwa keputusan rapat Komite Audit diputuskan berdasarkam musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari Anggota Komite Audit.

Uraian Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit antara lain:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan atas laporan keuangan bulanan dan triwulanan dengan manajemen, dan laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan Auditor Eksternal.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan,

3. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi

Selama tahun 2014 Komite Audit telah melakukan pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan tingkat kehadiran Bp. Hariadi Darmawan sebanyak 100%, Ibu Marylin Natalia 100% dan Ibu Ida Nurlia sebanyak 90%.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal. Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya mengenai peraturan yang berlaku, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal, memberikan keterbukaan informasi kepada investor atas setiap

several other companies. Currently working as well in PT Usaha Sejahtera Sukses. She holds a degree in Economics majoring in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Perbanas Jakarta in 1999.

All members of the Audit Committee are independent and external parties which are selected according to their ability and educational background, and have met the requirements stipulated in Bapepam-LK. Regulation No. IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and Implementation of the Audit Committee.

The Audit Committee has a Charter established by the Board of Commissioners as a guideline for the Audit Committee in carrying out its duties. The Charter stipulates, among others, that the decision of the Audit Committee meeting will be decided based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is fail to reached, then the decision is taken by majority vote of the members of the Audit Committee.

Brief Description of the Implementation of the Audit Committee.

The main duties of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight responsibilities. The duties of the Audit Committee include:

1. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, including financial reports, projections, and other financial information. The Audit Committee conducted a review of monthly and quarterly financial statements with the management and annual financial statements with management and the External Auditor.

2. Reviewing the Company's adherence to the law in capital market and other laws relating to the activities of the Company,

3. Report to the Commissioner of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors

During the year of 2014 the Audit Committee has met as many as eight (8) times with the rate of attendance of Mr. Hariadi Darmawan as much as 100%, Ms. Marylin Natalia 100% and Ms. Ida Nurlia as much as 90%.

THE CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary is the official liaison between the Company and external parties. The Corporate Secretary duties include following the development in capital markets, especially its regulations, provide input to the Board of Directors to comply with the regulations in the capital market, provide disclosure to investors of any necessary information relating to the condition of the

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk32

informasi yang diperlukan terkait dengan kondisi Perseroan, serta mempromosikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

Selama tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:

- Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 22 Mei 2014,

- Mewakili Perseroan dalam melakukan korespondensi dengan investor, regulator dan pemangku kepentingan lainnya,

- Bekerjasama dengan Divisi Finance dan Accounting menyampaikan keterbukaan informasi laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat,

- Menjadi anggota team penyusun Laporan Tahunan,

- Bekerjasama dengan Bagian Legal menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan dan Bursa Efek Indonesia hasil pelaksanaan RUPS dan Public Expose Tahunan serta keterbukaan informasi yang harus diketahui oleh publik,

- Memberikan penjelasan dan keterbukaan informasi tentang Perseroan kepada pihak luar yang memerlukan,

- Mewakili Perseroan dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan pertemuan lain yang diadakan oleh Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga lainnya,

- Memberikan sosialisasi kepada internal atas ketentuan peraturan di bidang pasar modal maupun peraturan peundang-undangan terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Moh. Al Hadi yang telah bekerja di Perseroan sejak tahun 1989. Sebelumnya pernah bekerja di PT Astra, dan di Kantor Akuntan Publik Koesbandijah. Lulusan S1 Akuntansi STIEB (sekarang Universitas Widyatama Bandung). Diangkat sebgai Sekretaris Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi sejak tahun 2003.

UNIT AUDIT INTERNAL

Sistem pengendalian intern menelaah seluruh pendekatan yang dilakukan Perseroan terhadap pengelolaan dan pengendalian resiko serta proses yang dilakukan untuk mengelola resiko serta pengungkapannya.

capital market, provide disclosure to investors of any necessary information relating to the condition of the Company, as well as promoting principles of good corporate governance.

Brief Description of Duties of The Corporate Secretary

During 2014, the Corporate Secretary has carried out various activities, among others:

- Facilitate the Annual General Meeting of Shareholders and Annual Public Expose on May 22, 2014,

- Represent the Company in correspondence with investors, regulators and other stakeholders,

- To cooperate with the Finance and Accounting Division to submit financial disclosure reports timely and accurately,

- Member of the editorial team of the Annual Report,

- In cooperation with the Legal Department to convey to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange regarding Annual General Meeting of Shareholders results and Annual Public Expose as well as the disclosure of information that should be known by the public,

- Provide explanations and information about the Company's disclosure to parties who require,

- Represent the company in training, seminars, workshops and other meetings held by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, and other institutions,

- Provide internal dissemination to the provisions of capital market regulations and rules related to the Company's business activities.

Currently the Corporate Secretary of the Company held by Mr. Moh. Al Hadi, who has worked at the Company since 1989. Previously he worked at PT Astra, and in the public accounting firm Koesbandijah. S1 Accounting graduates from STIEB (now University Widyatama Bandung). Appointed as Corporate Secretary of the Company through the Decree of the Board of Directors since 2003.

INTERNAL AUDIT UNIT

The internal control system reviewed the Company's approach to risk management and control, and the process undertaken to manage the risks and its disclosures.

ANNUAL REPORT 2014 33

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Auditor Internal

Tugas dan tanggung jawab Auditor Internal sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:

- Menyusun dan merencanakan rencana Audit Internal Tahunan,

- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan,

- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya,

- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen,

- Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,

- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut dan perbaikan yang telah disarankan,

- Bekerjasama dengan Komite Audit,

- Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya, dan

- Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Brief Description of Duties Implementation of Internal Auditors

Duties and responsibilities of the Internal Auditor as set forth in the Internal Audit Charter is as follows:

- Develop and plan the Annual Internal Audit plan,

- Testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with company policy,

- Conduct inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, production, human resources, marketing, information technology, and other activities,

- Provide suggestions for improvement and objective information about the activities examined at all levels of management,

- Creating audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners,

- Monitor, analyze and report on the implementation of the follow-up and improvements that have been suggested,

- Cooperate with the Audit Committee,

- Develop a program to evaluate the quality of the internal audit activity, and

- To perform special inspections if necessary.

“Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, In addition to achievement of good financial performance and sustainable growth, we always pay attention to corporate goverment of sustainable value creation”.

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk34

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Perseroan melakukan sistem pengendalian internal yang diwujudkan dalam bentuk:

a. Menyusun struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.

b. Mengatur sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.

c. Melakukan praktik yang sehat dalam pelaksanakan tugas dan fungsi di setiap unit.

d. Menempatkan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

e. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

f. Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna.

g. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara berkala Perseroan melakukan review atas efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.

INTERNAL CONTROL SYSTEM

The company has an internal control system that are realized in the form of:

a. Constructing an organizational structure that clearly separates functional responsibilities.

b. Set up a system of authority and recording procedures that provide adequate protection towards the assets, liabilities, revenues and expenses.

c. Healthy practices in implementing the tasks and functions in each unit.

d. Putting quality employees in accordance with their responsibilities.

e. Checking the accuracy and reliability of accounting data.

f. Promotes efficiency by using the resources and facilities efficiently and effectively.

g. Encourage compliance on the management policy and legislation.

The Company periodically reviews the effectiveness of the internal control system.

ANNUAL REPORT 2014 35

Salah satu unsur dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah pengelolaan resiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya dan diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut. Kemudian menelaah kecukupan pengendalian intern dalam mengurangi dampak dari resiko yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan belum efektif.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perdagangan produk-produk alas kaki untuk melayani permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri, Perseroan menghadapi resiko yang timbul baik dari internal maupun eksternal.

Kondisi Ekonomi

Permintaan terhadap sepatu memiliki korelasi yang kuat terhadap kondisi ekonomi nasional, regional maupun global. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi, Perseroan selalu berusaha mengikuti perkembangan informasi terkini dan kemudian melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

Resiko Pasar

Resiko pasar untuk penjualan sepatu ekspor mencakup antara lain fluktuasi nilai tukar valuta asing, penerapan tariff untuk melindungi produk setempat, situasi politik yang tidak pasti, biaya adaptasi dan komunikasi yang mahal, dan hambatan perdagangan lainnya.

Resiko pasar untuk penjualan domestik lebih kepada melemahnya daya beli pasar. Karakteristik produk sepatu termasuk dalam kebutuhan tersier, dan menjadi urutan kesekian dalam setiap alokasi dana konsumen. Lemahnya harga beberapa komoditi ekspor yang berasal dari perkebunan dan pertambangan serta kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh terhadap pasar sepatu karena mengurangi daya beli pasar.

Berbagai langkah telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan, antara untuk penjualan ekspor melalui negosiasi peninjauan harga secara berkala dengan pihak buyer, dan untuk pasar lokal antara lain melalui inovasi desain-desain baru dan peningkatan efisiensi agar dapat menekan biaya produksi.

Resiko Produksi

Ketergantungan industri sepatu olahraga Indonesia terhadap bahan baku impor masih cukup besar, terutama bahan baku utamanya. Untuk mengatasi kendala ini, upaya

One element in supporting the implementation of corporate governance is the management of risks that may affect the achievement of corporate goals that have been set. The management identify and estimate the possible emergence of potential risks and their impact, and followed by the determination of the risk level. Then reviiew the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified, and develop a plan to improve ineffective risk control.

As a company engaged in the production and trading of footwear products to serve the market demand in the country and abroad, the Company faces risks arising from both internal and external.

Economic Conditions

The demand for shoes has strong correlation with economic conditions, regionally, nationally and globally. To anticipate changes in economic conditions, the Company has always tried to keep abreast of the latest information and then perform the necessary steps.

Market Risk

Market risk for export market includes, among others, fluctuations in foreign exchange rates, the application of tariff to protect local products, the uncertain political situation, expensive adaptation and communication costs, and other trade barriers.

Market risk for domestic sales more because of weakening of purchasing power of the market. Footwear products categorized as a tertiary needs, and not a priority in customer needs. Weakening of export prices of plantation commodities and mining, and also rising of fuel prices and other basic needs are very influential on the shoe market because it reduces the purchasing power.

Various measures have been implemented by the Company in order to increase sales, including for export sales, through periodic price review with the buyer, and for the local market, through innovation of new designs, and by improving efficiency in order to reduce production costs.

Production Risk

Indonesian sports shoes industry dependence on imported raw materials is still quite large, especially its main raw material. To overcome this obstacle, the Company's efforts

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk36

ANNUAL REPORT 2014

Perseroan adalah dengan membina hubungan yang lebih baik dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas pasokan dan kestabilan harga.

Kebijakan pemerintah dalam bentuk penetapan upah minimum sangat berpengaruh terhadap biaya produksi karena meningkatnya biaya tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas akan berakibat pada peningkatan biaya produksi. Program peningkatan produktivitas dan efisiensi, dinilai oleh Perseroan merupakan suatu upaya yang harus dilaksanakan untuk mengurangi resiko ini. Langkah peningkatan produktivitas dan efisiensi tersebut telah dilaksanakan oleh Perseroan dan akan terus dilanjutkan.

Resiko Operasional

Resiko operasional berkaitan dengan kemungkinan kerugian akibat kecerobohan kerja, kesalahan prosedur, kerusakan sistem, masalah pengamanan serta resiko yang berkaitan dengan masalah hukum, politik, dunia usaha dan lingkungan hidup. Perseroan berupaya mengelola resiko-resiko tersebut melalui berbagai kebijakan, sistem dan prosedur kerja, pengawasan intern, serta pemisahan tugas dan tanggung jawab. Perseroan memperbaiki dan mengembangkan berbagai kebijakan menyangkut pengelolaan resiko operasional, pembaharuan dalam fasilitas pabrik serta kebijakan-kebijakan lain dalam sistem dan prosedur kerja.

PERKARA PENTING

Pada tahun 2014 Perseroan masih dalam proses menghadapi gugatan dari Sdr. Renita Candra Nurmala atas status kepemilikan sebagian tanah seluas 5.000 m2. Gugatan mulai diajukan sejak tahun 2013. Luas tanah yang saat ini dimiliki Perseroan adalah 90.985 m2, dan lokasi tanah yang digugat berada di luar lokasi pabrik, sehingga tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap proses produksi maupun kelangsungan hidup Perseroan.

Selama tahun 2014, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak menghadapi perkara hukum maupun kasus hukum.

SANKSI ADMINISTRATIF

Selama tahun 2014, Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak pernah dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.

are to maintain better relationhips with its suppliers in order to maintain continuity of supply and price stability.

Government policy in the form of minimum wages affects the cost of production, since rising labor costs that do not offset by increased productivity will result in increased in production costs. Program to improve productivity and efficiency, is an effort that must be implemented to reduce this risk. Measures to increased productivity and efficiency have been and will be continued to be implemented by the Company.

Operational Risk

Operational risks associated with the possibility of losses due to carelessness, procedural errors, system malfunctions, security issues and risks related to legal issues, politics, business and the environment. The Company seeks to manage these risks through a variety of policies, systems and procedures, internal control, as well as separation of duties and responsibilities. The Company improves and develops policies to manage operational risk, renewal of the plant facilities, and other policies in system and procedures.

IMPORTANT CASE

In 2014, the Company still faces a lawsuit from Ms. Renita Candra Nurmala on the ownership status of the land area of 5,000 m2. The lawsuit began in 2013. Total land currently owned by the Company is 90,985 m2, and the disputed land is located outside plant location, therefore does not have a significant impact on the production process and survival of the Company.

During the year 2014, the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company do not face any lawsuits and law case.

ADMINISTRATIVE SANCTIONS

During 2014, the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors were never subject to administrative sanctions by the capital market authorities and other authorities.

ANNUAL REPORT 2014 37

Tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan.

Lingkungan Hidup

Perseroan menerapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan operasional dengan memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Sebagai wujud tanggung jawab tersebut, Perseroan menerapkan program:

- Melakukan daur ulang atas limbah produksi,

- Melakukan penghijauan di sekitar lingkungan pabrik,

- Melakukan penghematan energi (listrik, air dan bahan bakar), seperti pengurangan penggunaan lampu, penghematan penggunaan air dan optimalisasi penggunaan bahan bakar minyak dalam operasional usaha,

- Menggunakan kertas daur ulang untuk beberapa dokumen

Total biaya yang dikeluarkan terkait program tersebut di atas di bawah Rp. 100 juta.

Ketenagakerjaan

Perseroan menganut prinsip keterbukaan serta kesetaraan perlakuan atas seluruh karyawan. Prinsip ini diterapkan sejak dari rencana kebutuhan karyawan, kriteria yang dibutuhkan, pengumuman karyawan melalui publikasi luas, proses seleksi dan pengujian akhir yang melibatkan unit kerja yang membutuhkan. Keputusan atas pemilihan karyawan tidak didasarkan atas gender, ras, maupun agama.

Perseroan tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Calon karyawan yang terpilih, sebelum dipekerjakan akan mengikuti masa pelatihan di Balai Latihan Kerja. Semua biaya termasuk biaya penginapan sementara (bagi yang dari luar kota), uang transport dan uang makan selama masa pelatihan ditanggung oleh Perseroan. Setelah lulus dari Balai Latihan Kerja, calon karyawan akan diterima bekerja sebagai karyawan baru di Perseroan. Selanjutnya karyawan mendapat uraian tugas masing-masing dan rencana kerja yang akan dinilai pencapaiannya secara berkala. Bagi karyawan yang mempunyai prestasi, Perseroan memberikan kesetaraan penghargaan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Perseroan mengijinkan karyawan untuk mengikuti berbagai organisasi baik yang terkait langsung dengan operasional bisnis maupun tidak, sejauh tidak mempunyai

Corporate social responsibility includes policies, types of programs, and the costs incurred.

Environment

The Company implemented a policy to perform operational activity with due regard to environmental responsibility. As a manifestation of this responsibility, the Company implemented the following programs:

- Recycle of production waste,

- Greenery around the plant location,

- Energy savings (electricity, water and fuel) by reducing use of lighting, water saving and optimizing the use of fossil fuel in business operations ,

- Using recycled paper for some documents

The total costs to incurred related programs above is under Rp. 100 million.

Employment

The Company adheres to the principles of transparency and equal treatment for all employees. This principle is applied since the employment planning, required criteria, announcement of the employees needed through extensive publicity, the selection process and final testing that involves its working units. Decision on the employees selection are not based on gender, race, or religion .

The Company does not employ underage employees in accordance with the provisions of law applicable in Indonesia. Selected prospective employees, before employed, are trained in a Training Center. All expenses includingtemporary accommodation (for those from out of town), transport and meal allowance during the training period, arepaid by the Company. After graduating from the training center, prospective employees will be hired as new employees in the Company. Furthermore, the employees received their respective job descriptions and work plans,and their achievements will be periodically assessed. For employees who have good achievements, the Company gives equal appreciations in accordance with the specified criteria .

The company allows employees to participate in various organizations both directly related to business operations and not, as long as it has no operational risk to the

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANcorporate social responsibility

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk38

resiko terhadap operasional perusahaan. Semua karyawan Perseroan mendapatkan hak atas upah/gaji dan tunjangan yang terkait dengan jabatan dan penugasannya.

Sepanjang tahun 2014 tidak terjadi kecelakaan kerja maupun kejadian signifikan terhadap karyawan, pemasok, maupun pelanggan.

Manajemen kinerja diterapkan dengan tujuan untuk memastikan bahwa karyawan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Proses manajemen kinerja meliputi penyusunan rencana kerja, pelaksanaan proses monitoring, coaching dan counseling oleh atasan, evaluasi kinerja dan penetapan imbalan dan hukuman sebagai konsekuensi atas kinerja yang dihasilkan.

Pengembangan Sosial dan kemasyarakatan

Berbagai aktivitas sosial dan kemasyarakatan dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2014, antara lain:

- Donasi bagi masyarakat di sekitar perusahaan dan di lokasi lain yang membutuhkan, dalam bentuk barang sesuai keperluan. Kegiatan tersebut antara lain pemberian bantuan untuk beberapa panti asuhan yang membutuhkan.

- Bekerjasama dengan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mendirikan Balai Latihan Kerja untuk menanggulangi masalah kelangkaan tenaga kerja terdidik, agar terbentuk tenaga kerja yang trampil dalam menjahit. Peserta pelatihan yang lulus dari program ini selanjutnya dapat bekerja di Perseroan.

Biaya yang dikeluarkan untuk program tersebut di atas adalah di bawah Rp. 150 juta.

Tanggung Jawab Produk

Perseroan memberikan jaminan atas keselamatan pengguna dari penggunaan bahan baku produk yang tidak aman bagi kesehatan. Produk yang dihasilkan telah melalui serangkaian pengujian agar dapat nyaman dan aman digunakan.

Sebelum didistribusikan ke outlet-outlet penjualan, seluruh produk yang dihasilkan harus melalui pengawasan kualitas (Quality Control) yang ketat, untuk memastikan produk yang dijual kepada konsumen adalah produk dengan kualitas terbaik.

company. All of the employees have rights to their wages/salaries and benefits associated with their position and assignment.

Throughout the year 2014 there are no significant working accidence or occurence to employees, suppliers, and customers.

Performance management is applied with the aim to ensure that employees perform their tasks in accordance with performance targets that have been set. Performance management process includes the preparation of working plans, implementation of monitoring process, coaching and counseling by superiors, performance evaluation and determination of reward and punishment as a consequence of the resulting performance.

Social and Community Development

Various social and community activities performed by the Company during the year 2014, among others:

- Donation for the community in the surrounding area and in other locations, in the form of goods as needed. These activities include assistance for orphanages in need.

- In cooperation with the Development Center for Indonesian Footwear Industry, established a training center to address the problem of scarcity in skilled labor, to form labor skilled in sewing. Trainees who graduate from these programs can then be working in the Company.

Costs incurred for the program above is under Rp. 150 million.

Product Responsibility

The Company guaranteed the safety of users from unsafe raw materials that could endangers health. The productsresulted has been through a series of tests to ensureits safety and comfort.

Prior to distribution to sales outlets, all products must go through strict quality control, to ensure that the product sold to consumers have the highest quality.

ANNUAL REPORT 2014 39

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk for the year 2014 has been fully reported and fully responsible for the content accuracy of the annual report of the Company.

2014 2014

2015

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk40

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk

JAKARTA

1 Daftar isi ……………………………………………………………………………………………i

2 Surat Pernyataan direksi ………………………………………………………………………………ii

3 Laporan Auditor Independen …………….................………………………………………….…iii

4

Desember 2014 dan 2013 ………………………...............................................................

5

untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 …………………………………

6

untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 ………………………………

7

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 …………………..………………….

8

untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 ……………………………...…

Laporan Perubahan Ekuitas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Catatan Atas Laporan Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

6

5

4

Laporan Arus Kas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahun-tahun

DAFTAR ISI

Halaman

1-2

3

Laporan Posisi Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk per 31

Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

i

ASET Catatan 2014 2013

Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.c, 3 9.428.650.648 12.474.697.372

Piutang Usaha

- Piutang Usaha Pihak Ketiga 2.d, 4 13.956.009.069 17.533.513.326

- Piutang Lain-lain 5 222.323.080 237.089.346

Persediaan 2.e, 6 56.268.118.693 59.234.716.981

Beban Dibayar Dimuka 7 2.098.704.393 2.535.914.259

Pajak Dibayar Dimuka 2.j, 8 4.905.694.612 5.670.099.111

Jumlah Aset Lancar 86.879.500.495 97.686.030.395

ASET TIDAK LANCAR

Aset Pajak Tangguhan 2.j, 8 1.864.269.616 5.067.479.391

Aset Tetap 2.f,9 14.028.659.400 14.250.928.919

Aset Lain-lain 10 1.286.148.837 1.002.620.393

Jumlah Aset Tidak Lancar 17.179.077.853 20.321.028.703

JUMLAH ASET 104.058.578.348 118.007.059.098

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(Setelah dikurangiakumulasipenyusutansebesarRp.127.229.883.509,- untuk Tahun 2014 danRp.125.182.734.245,- untuk Tahun 2013)

- 1 -

LIABILITAS Catatan 2014 2013

Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Usaha 11 26.232.558.328 37.543.339.368

Hutang Pajak 8 3.256.909.403 4.210.936.589

Hutang Bank Jangka Pendek 12

- Bank Mandiri - KMK Revolving 37.320.000.000 36.567.000.000

- Bank Mandiri - yang jatuh tempo dalam setahun 3.110.000.000 3.656.700.000

Hutang Leasing yang jatuh tempo dalam setahun 2.g, 13 195.132.000 195.132.000

Biaya Yang Masih Harus Dibayar 14 14.937.160.118 14.553.491.408

Hutang Kelompok Usaha Pemegang Saham 15 7.513.291.470 15.570.719.209

Hutang Pihak Ketiga 16 1.459.996.863 424.631.931

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 94.025.048.182 112.721.950.505

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang Bank Mandiri 12

- Hutang Pokok 28.649.749.429 34.166.187.763

- Hutang Bunga 9.186.315.885 10.907.509.607

Hutang Leasing 2.g, 13 297.464.000 492.596.000

Liabilitas Manfaat Pekerja 2.k , 17 7.124.024.270 6.433.669.066

Hutang Pihak Berelasi 2.l, 18 87.235.143.266 87.235.143.266

Hutang Lain-lain 19 71.459.802.573 70.017.968.936

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 203.952.499.423 209.253.074.638

Jumlah Liabilitas 297.977.547.605 321.975.025.143

EKUITAS

Modal Saham-nilai nominal Rp. 500 per saham,

Modal dasar-344.000.000 saham

Modal ditempatkan & disetor penuh-86.000.000 saham20 43.000.000.000 43.000.000.000

De�sit (236.918.969.257) (246.967.966.045)

De�siensi Ekuitas (193.918.969.257) (203.967.966.045)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 104.058.578.348 118.007.059.098

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

LAPORAN POSISI KEUANGAN

- 2 -

Catatan 2014 2013

Rp Rp

PENDAPATAN

Penjualan Bersih 2.i, 21 286.688.094.220 279.150.207.182

Beban Pokok Penjualan 2.i, 22 (218.702.771.930) (216.066.147.801)

LABA KOTOR 67.985.322.290 63.084.059.381

Beban Penjualan 23 (33.046.446.540) (30.323.033.793)

Beban Umum dan Administrasi 24 (13.316.155.468) (13.138.137.335)

Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - 428.000.000

Pendapatan Lain-lain 325.013.411 449.006.782

Beban Lain-Lain (678.403.060) (2.065.044.225)

LABA USAHA 21.269.330.633 18.434.850.810

Pendapatan Keuangan 25 2.385.037.147 836.886.482

Beban Keuangan 25 (10.402.161.217) (40.785.092.082)

13.252.206.563 (21.513.354.790)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Pajak Tangguhan 8 (3.203.209.775) 5.363.594.646

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 10.048.996.788 (16.149.760.144)

LABA (RUGI) PER SAHAM 2.n 117 (188)

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 3 -

Saldo Per 1 Januari 2013 18 43.000.000.000 (230.818.205.901) (187.818.205.901)

Rugi Komperehensif

tahun berjalan (16.149.760.144) (16.149.760.144)

Saldo Per 31 Desember 2013 43.000.000.000 (246.967.966.045) (203.967.966.045)

Laba Komperehensif

tahun berjalan 10.048.996.788 10.048.996.788

Saldo Per 31 Desember 2014 18 43.000.000.000 (236.918.969.257) (193.918.969.257)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Catatan Modal Saham Saldo Laba (de�sit) Jumlah De�siensi

Ekuitas

- 4 -

2014 2013

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 305.740.132.773 288.317.714.072

Pembayaran Kepada Pemasok (178.650.129.422) (161.590.188.807)

Pembayaran Untuk Beban Usaha (16.810.032.630) (18.999.480.584)

Pembayaran Kepada Karyawan (85.005.988.668) (77.379.535.547)

Pembayaran Bunga dan Administrasi Bank (3.790.764.706) (3.515.177.276)

Pembayaran Pajak Penghasilan (2.740.135.993) (4.259.509.000)

Pembayaran PPN Impor dan Lokal (6.814.174.396) (11.902.127.405)

Arus Kas Netto Dari Aktivitas Operasi 11.928.906.958 10.671.695.453

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga Bank 553.621.559 219.003.942

Penerimaan Lain-Lain 232.020.416 476.203.801

Pembayaran Aset Tetap (2.014.754.406) (1.644.186.380)

Pembayaran Aset Lain-Lain (283.628.444) (169.930.060)

Arus Kas Netto Untuk Aktivitas Investasi (1.512.740.875) (1.118.908.697)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Pinjaman ke Bank Mandiri

- Pokok (6.440.150.000) (2.595.150.000)

Penerimaan (Pembayaran) Pinjaman Kelompok Usaha -

Pemegang Saham (8.057.427.739) (878.805.344)

Penerimaan (Pembayaran) Pinjaman Pihak Ketiga Lainnya 1.035.364.932 (137.313.804)

Arus Kas Netto Untuk Aktivitas Pendanaan (13.462.212.807) (3.611.269.148)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETTO KAS & SETARA KAS (3.046.046.724) 5.941.517.608

KAS & SETARA KAS AWAL PERIODE 12.474.697.372 6.533.179.764

KAS & SETARA KAS AKHIR PERIODE 9.428.650.648 12.474.697.372

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

- 5 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 6 -

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi UmumPT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9967-HT.01.01.TH 1988 tanggal 31 Oktober 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1991, tambahan No. 1851. Angggaran DasarPerusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 23 Juni 1999 dari Notaris Raharti Sudjardjati, SH, mengenai ketentuan jabatan komisaris dan direksi perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat keputusan No. C-1183-HT.01.04.TH.2000 tanggal 2 Pebruari 2000.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha infrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatan perusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini meliputi industri alas kaki khususnya produksi dan penjualan sepatu olah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu olah raga tersebut.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan beralamat di Gedung Tatapuri (d/h Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri) Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 2.701 orang tahun 2014 dan sebanyak 2.893orang tahun 2013.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang SahamTahunan tanggal 22 Mei 2013 No. 18 dari Notaris Tien Norman Lubis, SH di Bandungsusunan pengurus perusahaan pada tahun 2013dan 2014adalahsebagai berikut :

Tahun2014 Tahun2013Komisaris Utama : Abdul Rachman Ramly Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris Independen : Hariadi Darmawan Komisaris Independen : Hariadi Darmawan

: Endang Kosasih : Endang Kosasih

Direktur Utama : Bambang Setiyono Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David Jahya Wakil Direktur Utama : David JahyaDirektur : Yati Nurhayati Direktur : Yati Nurhayati

Komite Audit Komite AuditKetua : Hariadi Darmawan Ketua : Hariadi DarmawanAnggota : Marylin Natalia Anggota : Marylin Natalia

: Ida Nurlia : Ida Nurlia

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 7 -

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 86 juta saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yangberasal dari :- Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga penawaran Rp. 2.800

per saham, sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1200/PM/1994 tanggal 30 Agustus 1994.

- Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing) tanggal 30 Agustus 1994.- Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran umum saham

sesuai Surat PT. Bursa Efek Jakarta No. Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.- Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per saham sesuai Surat PT. Bursa

Efek Jakarta No. Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berikutini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan VIII.G.7 No. KEP-347/BL/2012 tentang Penyajian Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan keuangan disusun dengankonsep harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan khusus sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang fungsional adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dinyatakan dalam Rupiah kecuali jika dinyatakan lain.

b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang AsingPembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang mendekati kurs tengah nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs bersih dibebankan pada laporan laba (rugi) komprehensif tahun berjalan.

Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan pos aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah adalah Rp. 12.440,- dan Rp.12.189,- untuk USD 1,- per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 8 -

c. Kas dan Setara KasKas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tigabulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

d. Piutang UsahaPiutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk cadangan penurunan nilai, dijabarkan dalam catatan 2o.

e. PersediaanPersediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (�rst-in �rst-out) untuk persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses sebesar beban produksi rata-rata.Penyisihan penurunan nilai karena keusangan persediaan untuk bahan baku dan barang jadi dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

f. Aset TetapAset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan, selanjutnya pada saat inspeksi yang signi�kan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui kedalam total tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui kedalam laba (rugi) komprehensifpada saat terjadinya.

Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat dari aset yang bersangkutan. Hak atas tanah dapat diperbaharui dan oleh karena itu tidak diamortisasi.

Taksiran masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap, sebagai berikut:Tahun

Bangunan dan prasarana 5 – 20Mesin dan peralatan 5 – 10Instalasi 10Inventaris kantor 5Kendaraan 5 – 8

Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasibiaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan dalam penyelesaian sampai pada tanggal aset yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap digunakan.

Perusahaan melakukanevaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 9 -

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara produktif.

g. Leasing (Sewa Guna Usaha)Aset dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2f).

h. Penurunan Nilai Aset Non-KeuanganAset tetap dan asset tidak lancar lainnya, termasuk asset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai. Bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali, kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yangdapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai asset. Dalamrangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

i. Pengakuan Pendapatan dan BebanPenjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang diterima pembeli akhir. Penjualan ekspor diakuisebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Beban diakui berdasarkan konsep akrual.

j. PerpajakanBeban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba (rugi), kecuali apabilla pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlakupada tanggal posisi keuangan.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas asset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarifpajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan berlaku pada saat asset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 10 -

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi �skal yang masih dapat dimanfaatkan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding,diakui pada saat keputusan keberatan/banding ditetapkan.

k. Liabilitas Imbalan Pasca KerjaImbalan Pasca Kerja Jangka PendekImbalan pasca kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Imbalan Pasca Kerja Jangka LainnyaPerusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti.

Program pensiunimbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiunyang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yangbiasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

Liabilitasimbalan pensiuntersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode laporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung olehaktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskusikan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah.

Perusahaan diharuskan menyediakanimbalan pensiunminimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti, jika imbalan pensiundengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiunyang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

l. Transaksi Dengan Pihak BerelasiPihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor:

(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;(ii) Memiliki pengaruh signi�kan atas entitas pelapor; atau(iii) Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).(ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lainadalah entitas asosiasi

dari entitas ketiga.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 11 -

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasca kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidenti�kasidalam huruf(a).

(vii) Orang yang diidenti�kasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signi�kasn atas entitas atau personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari pemerintah).

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” tersebut.

Seluruh transaksi dan saldo yang signi�kan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkandalam catatan atas laporan keuangan.

m. Sewa Dibayar DimukaSewa dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu sewa.

n. Laba/(Rugi) Bersih Per SahamLaba/(rugi)bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham untuk periodeyang berakhir31 Desember2014adalah Rp. 10.048.996.788,- dan yang berakhir 31 Desember2013adalah (Rp. 16.149.760.144,-). Total saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham untuk satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013masing-masing adalah sebanyak 86.000.000 saham.

o. Instrumen KeuanganMulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55 (Revisi 2011)). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

(i) Aset KeuanganPengakuan AwalAset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasi�ksikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersediauntuk dijual. Perusahaan menentukan klasi�kasiaset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengakuan awal,aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 12 -

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada saat aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan sewa yang dibayar dimuka.

Pengukuran setelah pengakuan awalPinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiandiakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

Penghentian PengakuanAset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima arus kas atas aset tersebut telah kadaluarsa. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat dari perkiraan penerimaan dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam penghasilan lainnya diakui dalam laporan laba rugi.

Penurunan Nilai Aset KeuanganPada saat tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signi�kan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signi�kan secara individual. Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signi�kan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk kedalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih atara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa mendatang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 13 -

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.Jika dalam tahun berikutnya,nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang pernghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba (rugi) komperehensif.

(ii) Kewajiban KeuanganPengakuan AwalKewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasi�kasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasi�kasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain derivatif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengn perolehan atau penerbitan kewajiban keuangan tersebut.

Kewajiban keuangan perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayar dan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori pinjaman dan hutang.

Pengakuan setelah pengakuan awalSetelah pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dilaporan keuangan laba rugi pada saat pinjaman dan hutang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi dengan menggunakan tingkat bunga efektif.

Penghentian pengakuanKewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas hutang tersebut dilepaskan, dibatalkan atau berakhir. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.

(iii) Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen KeuanganBiaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(iv) Saling Hapus Instrumen KeuanganAset keuangan dan kewajiban saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum atau melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat investasi untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan kewajibannya seara bersamaan.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

- 14 -

(v) Nilai Wajar Instrumen KeuanganNilai wajar Instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrument wajar terkini dan instrument lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

p. Penggunaan EstimasiPenyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

2014 2013

Rp Rp

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas 136.565.007 247.314.716

Rupiah

- PT Bank Central Asia Tbk. 2.274.189.349 2.088.656.883

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.428.624.760 1.868.271.967

- PT Bank CIMB Niaga 227.923.998 238.248.618

- PT Bank Mega 49.136.539 -

- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21.852.690 22.044.004

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.924.533 43.617.283

Jumlah 4.005.651.869 4.260.838.755

Dollar

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 286.433.772 1.466.543.901

Jumlah 286.433.772 1.466.543.901

Deposito Berjangka 1-3 Bulan

- PT Bank BTPN 4.000.000.000 5.500.000.000

- PT Bank Pundi 1.000.000.000 1.000.000.000

Jumlah 5.000.000.000 6.500.000.000

Jumlah kas dan setara kas 9.428.650.648 12.474.697.372

Saldo Giro valas terdiri dari :

Bank Mandiri USD 23.025,22 120.317,00

(lihat catatan 2.b dan 2.c)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Bank :

Sukubungarata-ratapertahununtukBank adalahsebesar2% - 5% untukrekeningrupiahdan0,5 % untukrekening

dolas AS tahun 2014 dan 2013.Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebesar 9% - 11% Tahun 2014 dan 7,75% - 9% Tahun 2013.

- 15 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013Rp Rp

4. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA

Pihak Domestik :

Pihak Counter :

- Matahari Dept Store 5.821.027.481 5.536.000.051

- Ramayana Dept Store 3.814.043.491 4.104.574.850

- Borobudur Dept Store 766.855.217 736.993.861

- Yogya Dept Store 487.014.453 502.266.615

- Ada Swalayan 419.509.460 433.510.040

- Retail dan Lainnya 291119888 291.699.022 217.781.122

- Rita Dept Store (579.134) 273.875.540 208.218.363

- Chandra Super Store 248.440.375 157.022.485

- Suzuya Padang 200.439.280 207.128.675

- Giant Dept Store 114.836.875 100.866.601

- Moro Dept Store 91.999.125 68.750.145

- Sri Ratu Dept Store 74.391.470 198.986.700

- Trona Dept. Store 58.232.260 27.658.750

- Mega Dept Store 40.767.161 44.873.783

- Golden Truly 36.891.240 71.756.475

- Asia Dept Store 36.732.450 21.774.070

- Keris Galery 12.424.094 53.048.160

Jumlah Piutang Domestik 12.789.178.994 12.691.210.746

Pihak Internasional :

- FOS 1166831075 1.166.831.075 4.842.302.580

- Gingkoasia - 102.080.576 102.080.576

- Forvic 101.246.309 101.246.309

Jumlah Piutang Internasional 1.370.157.960 5.045.629.465

Berdasarkan mata uang

- Rupiah 12.789.178.994 12.691.210.746

- US Dollar 1.370.157.960 5.045.629.465

Jumlah 14.159.336.954 17.736.840.211

- 16 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

4. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (Lanjutan)

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

1 Domestik

- Belum jatuh tempo 11.982.393.179 12.380.616.953

- 1-30 hari 776.508.535 233.463.853

- 31-60 hari 10.540.280 24.394.650

- 60-90 hari 19.736.000 52.735.290

Jumlah 12.789.177.994 12.691.210.746

2 Internasional

- Belum jatuh tempo - 4.842.302.580

- Lebih dari 30 hari 1.166.831.075 -

- Lebih dari 1 tahun 203.326.885 203.326.885

Jumlah 1.370.157.960 5.045.629.465

Jumlah Piutang Usaha 14.159.335.954 17.736.840.211

Dikurangi :

- Penurunan nilai (203.326.885) (203.326.885)

13.956.009.069 17.533.513.326

Mutasi cadangan penurunan nilai:

Saldo Awal: 203.326.885 203.326.885

Penambahan:

Selama periode berjalan - -

Saldo Akhir Periode 203.326.885 203.326.885

ManajemenPerusahaanberkeyakinanbahwacadanganpenurunannilaiperiodeberjalanatas piutangusaha

pihak ketiga tidak perlu dilakukan karena dapat tertagih semua.

- 17 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

5. PIUTANG LAIN-LAIN

- Piutang Karyawan dan Lain-Lain 221.948.890 146.361.135

- Piutang Luck SRL/Forvic 104.488.203 104.488.203

- Piutang Gingko Asia 31.698.349 31.698.349

- Piutang Claim Fos 374.190 90.728.211

Jumlah Piutang 358.509.632 373.275.898

Dikurangi: cadangan penurunan nilai (136.186.552) (136.186.552)

222.323.080 237.089.346

Mutasi cadangan penurunan nilai:

Saldo Awal: 136.186.552 104.488.203

Penambahan:

Selama periode berjalan - 31.698.349

Saldo Akhir Periode 136.186.552 136.186.552

6. PERSEDIAAN

- Barang jadi 44.567.451.260 37.635.824.267

- Bahan baku dan bahan pembantu 6.792.500.249 13.627.711.619

- Barang dalam proses 4.286.926.480 7.406.576.244

- Suku cadang dan lain-lain 621.240.704 564.604.851

Jumlah persediaan 56.268.118.693 59.234.716.981

ManajemenPerusahaanberkeyakinanbahwapenyisihanpenurunannilaibelumterjadipadaperiodeberjalan.(lihatcatatan no. 2.e, dan 2.o)

PersediaandigunakansebagaijaminansehubungandenganfasilitaskreditBankMandiridanpersediaantersebuttelahdiasuransikanterhadaprisiko kebakaran,pencuriandan risiko lainnyadari PT. Panin Insurance,denganjumlahpertanggungansebesarRp.18.500.000.000,berdasarkanpolisno. 890501012214110012dan890501012214110013.Dan PT. ACE Jaya Proteksi, denganjumlahpertanggungansebesar Rp 30.996.000.000,berdasarkanpolis no.01.02.000004 dan 01.02.000005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai.

ManajemenPerusahaanberkeyakinanbahwacadanganpenurunannilaiperiodeberjalanatas piutanglain-lainsudahmemadai.

- 18 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

7. BEBAN DIBAYAR DIMUKA

- Beban Sewa Counter, Biaya Kantor dan Lain-lain 1.997.712.559 2.479.295.091

- Beban Asuransi 100.991.834 56.619.168

Jumlah 2.098.704.393 2.535.914.259

8. PERPAJAKAN

BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak Tangguhan (3.203.209.775) 5.363.594.646

Laba / (Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi 13.252.206.563 (21.513.354.790)

Koreksi Fiskal positif / (negatif) :

Penghasilan Bunga Bank dan Jasa Giro (553.621.559) (836.886.482)

Penyusutan dan amortisasi (902.327.761) (793.015.163)

Cadangan penurunan nilai piutang - 31.698.349

Imbalan Pasca kerja 690.355.205 127.039.930

Lain-Lain 114.254.097 895.862.687

Laba / (Rugi) Fiskal tahun berjalan 12.600.866.545 (22.088.655.469)Akumulasi rugi �skal tahun sebelumnya (22.088.655.469) -

Kumulatif Laba/(Rugi )Fiskal (9.487.788.924) (22.088.655.469)

Perhitungan Pajak Penghasilan

Beban AsuransimerupakanbebanasuransikepadaPT. Panin InsuranceTahun2014 dan PT. AsuransiHimalayaPelindung untuk Tahun 2013, untuk penutupan asuransi aset tetap dan persediaan.

Rekonsiliasiantaralabasebelumpajakmenurutlaporanlabarugidenganrugi�skalsetelahpenyesuaiandenganSurat Ketetapan Pajak (SKP) dan SPT adalah sebagai berikut:

Pada Tahun 2014 Perusahaantidak menghitungPajak Penghasilansecara �skal karena Perusahaanmasih

memiliki saldo rugi �skal yang dapat dikompensasikan pada tahun berikutnya.

- 19 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

8. PERPAJAKAN (Lanjutan)

PAJAK DIBAYAR DIMUKA

- Pajak Pertambahan Nilai - 3.071.282.547

- PPh psl 22 4.584.663.313 2.376.608.000

- PPh psl 23 9.527.860 4.156.156

- PPh psl 25 311.503.439 218.052.408

- PBB - -

Jumlah 4.905.694.612 5.670.099.111

Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan

Aset (Liabilitas) Pajak tangguhan

31 Des 13

Dikreditkan (dibebankan) ke

Laporan Laba (Rugi)

Aset (Liabilitas) Pajak tangguhan

31 Des 14

Aset Pajak

Tangguhan

Laba (Rugi) Fiskal 21.124.396.110 (3.150.216.636) 17.974.179.474

Penyesuaian SKP & Kadaluarsa (17.471.074.287) - (17.471.074.287)

Imbalan Pasca Kerja 1.909.928.166 172.588.801 2.082.516.967

Aset Tetap (2.954.018.837) (225.581.940) (3.179.600.777)

Sewa Pembiayaan (13.004.998) - (13.004.998)

Penyisihan Piutang 2.471.253.237 - 2.471.253.237

Jumlah 5.067.479.391 (3.203.209.775) 1.864.269.616

Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

31 Des 12

Dikreditkan (dibebankan) ke

Laporan Laba (Rugi)

Aset (Liabilitas) Pajak tangguhan

31 Des 13

Aset Pajak

TangguhanLaba (Rugi) Fiskal 15.602.232.243 5.522.163.867 21.124.396.110

Penyesuaian SKP & Kadaluarsa (17.471.074.287) - (17.471.074.287)

Imbalan Pasca Kerja 1.878.168.183 31.759.983 1.909.928.166

Aset Tetap (2.755.765.046) (198.253.791) (2.954.018.837)

Sewa Pembiayaan (13.004.998) - (13.004.998)

Penyisihan Piutang 2.463.328.650 7.924.587 2.471.253.237

Jumlah (296.115.255) 5.363.594.646 5.067.479.391

Tahun 2014

Tahun 2013

- 20 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

8. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Tahun 2014 Tahun 2013

Laba / (Rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang

berlaku sebesar 25% 13.252.206.563 (21.513.354.790)

Dampak Pajak atas penyesuaian akumulasi

rugi �skal tahun sebelumnya 3.313.051.641 (5.378.338.698)

Perbedaan tetap :

Penghasilan bunga deposito (138.405.390) (209.221.621)

Lain-Lain 28.563.524 223.965.672

Jumlah (Penghasilan) manfaat pajak 3.203.209.775 (5.363.594.646)

HUTANG PAJAK

Pajak Pertambahan Nilai 2.711.467.714 3.767.443.413

PPh Psl 21 432.674.203 394.943.007

PPh Psl 23 33.895.203 12.793.687

PPh Psl 4 (2) 44.148.978 35.756.482

Denda Pajak 34.723.305 -

Jumlah 3.256.909.403 4.210.936.589

Rekonsiliasiantarabeban(penghasilan)pajakdanhasilperkalianrugiakuntansisebelumpajakdengantarifpajakyang berlaku adalah sebagai berikut:

- 21 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

9. ASET TETAP

Tahun 2014Per 31 Des 2013 Penambahan Pengurangan Per 31 Des 2014

Harga Perolehan

Tanah 7.122.686.259 1.022.000.000 - 8.144.686.259

Bangunan dan Prasarana 17.016.628.203 - - 17.016.628.203

Mesin dan Peralatan 100.777.061.188 708.014.520 - 101.485.075.708

Instalasi 5.105.166.548 - - 5.105.166.548

Inventaris Kantor 6.151.177.752 94.865.225 - 6.246.042.977

Kendaraan 3.260.943.214 - - 3.260.943.214

139.433.663.164 1.824.879.745 - 141.258.542.909

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan Prasarana 14.770.347.674 838.285.164 - 15.608.632.838

Mesin dan Peralatan 98.154.207.868 691.494.324 - 98.845.702.192

Instalasi 4.638.527.721 52.292.424 - 4.690.820.145

Inventaris Kantor 5.411.711.784 228.669.348 - 5.640.381.132

Kendaraan 2.207.939.198 236.408.004 - 2.444.347.202

125.182.734.245 2.047.149.264 - 127.229.883.509

Nilai Buku 14.250.928.919 14.028.659.400

Tanah yang berlokasidi Blok RancagosolKelurahanCisarantenKidul KecamatanRancasari / GedebageKota

Bandungseluas ± 5.000 m2 denganserti�katHak Guna Bangunan(HGB) No. 519, tanahtersebutberadadiluar

areal kantor dan pabrik PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.Tanahtersebutmasihdalamperkarasengketa,sesuai denganputusanPengadilanNegeriBandungtertanggal4

Juni 2014 Nomor: 272/PDT/G/2013/PN.BDG,dan Risalah PernyataanPermohonanBandingtertanggal12 Juni

2014 No. 75/PDT.B/2014/PN.BDG.

Penambahannilai tanahsebesar Rp. 1.022.000.000,-merupakanbiaya untukpembuatanserti�katHak Guna

Bangunan (HGB) bagian yang belum diserti�kat seluas ± 3.840 m.

- 22 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

9. ASET TETAP (Lanjutan)

Tahun 2013Per 31 Des 2012 Penambahan Pengurangan Per 31 Des 2013

Harga Perolehan

Tanah 6.802.686.259 320.000.000 - 7.122.686.259

Bangunan dan Prasarana 17.059.874.203 81.225.000 124.471.000 17.016.628.203

Mesin dan Peralatan 100.152.478.688 624.582.500 - 100.777.061.188

Instalasi 5.105.166.548 - - 5.105.166.548

Inventaris Kantor 6.079.403.892 71.773.860 - 6.151.177.752

Kendaraan 3.040.145.764 536.850.000 316.052.550 3.260.943.214

138.239.755.354 1.634.431.360 440.523.550 139.433.663.164

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan Prasarana 14.081.861.941 795.841.971 107.356.238 14.770.347.674

Mesin dan Peralatan 97.065.495.398 1.088.712.470 - 98.154.207.868

Instalasi 4.583.435.301 55.092.420 - 4.638.527.721

Inventaris Kantor 5.079.686.641 332.025.143 - 5.411.711.784

Kendaraan 2.394.965.748 129.036.000 316.062.550 2.207.939.198

123.205.445.029 2.400.708.004 423.418.788 125.182.734.245

Nilai Buku 15.034.310.325 14.250.928.919

Beban Penyusutan tahun 2014 dan 2013 dialokasikan sebagai berikut : 2014 2013

- Beban Pabrikasi 1.238.598.000 1.768.016.202

- Beban Administrasi & Umum 588.780.168 522.369.010

- Beban Penjualan 219.771.096 110.322.792

Jumlah 2.047.149.264 2.400.708.004

Aset tetapmilikPerusahaanberupatanah,bangunan,kendaraandan mesin-mesindigunakansebagaijaminan

sehubungandenganfasilitas kreditbank. Aset tetapkecuali tanah, diasuransikanterhadapresiko kebakaran,

pencuriandanresikolainnyadariPT. PaninInsurance,denganjumlahpertanggungansebesarRp. 59.935.000.000,-

dengan No. Polis 890501012214110012dan 890501012214110013.Manajemenberpendapatbahwa nilai

pertanggungan tersebut telah memadai.ManajemenPerusahaanberkeyakinanbahwaestimasijumlahyangdiperolehkembalilebihbesardarinilaitercatat

aset tetap dan sehingga tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.

- 23 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

10. ASET LAIN-LAIN 1.286.148.837 1.002.620.393

11. HUTANG USAHA

Hutang usaha, terdiri dari :

Bahan baku dan pembantu

- Lokal 20.918.632.323 23.234.832.795

- Impor USD 427.164,47 Th 2014 dan USD 1.173.886,17 Th 2013 5.313.926.005 14.308.506.573

26.232.558.328 37.543.339.368

Rincian berdasarkan mata uang

- Rupiah 20.918.632.323 23.234.832.795

- USD Dolar 5.313.926.005 14.308.506.573

Jumlah 26.232.558.328 37.543.339.368

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut :

- 1 - 30 hari 14.279.766.248 24.990.375.628

- 31 - 60 hari 3.211.520.531 3.050.769.313

- 61 - 90 hari 1.373.140.014 1.502.301.715

- >90 hari 7.368.131.535 7.999.892.712

26.232.558.328 37.543.339.368

Jumlah

SeluruhhutangusahamerupakanLiabilitaskepadapihakketiga.Jangkawaktukredituntukpembelianbahanbakudan

pembantu berkisar antara 30 dan 90 hari.

Merupakan Uang Jaminan Langganan (UJL) pada PT PLN (Persero) dan jaminan sewa showroom.

- 24 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

12. HUTANG BANK MANDIRI

Hutang Bank Jangka Pendek

37.320.000.000 36.567.000.000

3.110.000.000 3.656.700.000

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 40.430.000.000 40.223.700.000

Hutang Bank Jangka Panjang

31.759.749.429 37.822.887.763

(3.110.000.000) (3.656.700.000)

Hutang Pokok Jangka Panjang 28.649.749.429 34.166.187.763

9.186.315.885 10.907.509.607

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 37.836.065.314 45.073.697.370

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bagian jatuhtempodalamsatu tahun,USD 250.000tahun 2014 dan USD 300.000 tahun 2013

HutangBungaBank USD 738.449,83tahun2014 danUSD 894.865,01 tahun 2013

Dengandilakukannyapembayarantersebut,totalhutangPerusahaanke Bank Mandiriberkurangdarisemulasebesar

USD 8.346.598,16menjadiUSD 6.346.598,16.Totalhutangtersebutselanjutnyadibagidua, menjadiFasilitasKMK

A�opendsebesarUSD 3.346.598,16dan FasilitasKMK RevolvingsebesarUSD 3.000.000,-denganrinciansebagai

berikut :

HutangpokokKMK A�opendUSD 2.553.034,52tahun2014 dan USD 3.103.034,52 tahun 2013

HutangpokokKMK RevolvingUSD 3.000.000,00tahun2014 dan tahun 2013

Bagian jatuhtempodalamsatu tahun- HutangKMK

A�opend,USD 250.000tahun2014 dan USD 300.000

tahun 2013

BerdasarkansuratdariPT. BankMandiri(Persero)Tbk, ("BankMandiri")NomorTFS.SAM/LC1/SPPK/2011tanggal16

Agustus 2011 dan TFS.SAM/LC1/SPPK/220/2012tanggal30 Mei 2012, Perusahaan memperolehpersetujuan

peninjauankembalifasilitaskredityangditerimadenganpersyaratantertentuyangditetapkanBankMandiri,antaralain

keharusanmelakukanpembayaransebesar USD 2.000.000,-untukmengurangioutstandingfasilitas. Sehubungan

dengan hal tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,-.

- 25 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

12. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)

1. Fasilitas KMK A�opend

1

2

3

4

5

6

Per Triwulan Per Tahun

2013 50.000,00 200.000,00

2014 75.000,00 300.000,00

2015 125.000,00 500.000,00

2016 175.000,00 700.000,002017 - (Trw 1 s/d 3) 400.000,00 1.200.000,00

- (Trw 4) 446.598,16 446.598,16

3.346.598,16 7 : Dibebaskan.

Pembayaran

Tahun /Trw

: Bersifat A�opend, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali

ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.

: Sampai dengan tanggal 23 Desember 2017.

: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

Tunggakan Denda

Provisi: Dibayarkan secara mengangsur dengan jadwal sebagai berikut :

: USD 3.346.598,16

Sifat dan Tujuan

Jangka Waktu

Sesuai akta No. 22 tertanggal25 Juli 2012 mengenaiAddendumI PerjanjianPenyelesaianKreditNomor: KP -

CEG/03/PK-KMK/VA/2005tertanggal25 Juli 2012 yangdibuatdi hadapanNotarisEvy HybridawatiWargahadibrata,

SH., MH., Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja A�opend dengan ketentuan pokok sebagai berikut :

Limit Kredit

Nilai (USD)

Bunga: Tidak dikenakan.

- 26 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

12. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)

8

USD

Per Triwulan Per Tahun

Initial Payment 2.000.000,00 568.782,51

2013 50.000,00 200.000,00 56.878,25

2014 75.000,00 300.000,00 85.317,38

2015 125.000,00 500.000,00 142.195,63

2016 175.000,00 700.000,00 199.073,88

2017 (Trw 1 s/d 3) 400.000,00 1.200.000,00 341.269,51

(Trw 4) 446.598,16 446.598,16 127.008,61

5.346.598,16 1.520.525,77

9

2. Fasilitas KMK Revolving

1

2

3

TBYD : TBYD per 30 Juni 2004 USD 2.027.367,69 diselesaikan dengan ketentuan

21.329,34

49.768,47

14.219,56

Limit Kredit

Sifat dan Tujuan

Pembayaran Pokok (USD)

113.756,50

: USD 3.000.000,-

perhitungan sebagai berikut :

- Sebesar 75 % (USD 1.520.525,76) disetujui untuk diberikan keringanan /

PenghapusanTBYD/Tahun

sebagai berikut :

- Sebesar 25 % (USD 506.841,93) yang semula jatuh tempo pada bulan

Desember 2012, dibayar pada tanggal 23 Desember 2012.

Denda : 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja

Pada tahun2014PerusahaanmelaksanakankewajibanpembayaranbungadanpokokfasilitasKMK A�opendsesuai

ketentuansecaratepatwaktu,danmendapatkanpenghapusanTBYD (TunggakanBungaYangDitangguhkan)sebesar

USD 156.415,18setara denganRp. 1.831.415.588,-dan pada tahun2013 sebesar USD 56.878,25setara dengan

Rp.617.882.540,-.

568.782,51

127.008,61

: 1 Tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.

PenghapusanTBYD/Trw

Tahun/TRW

Sesuai akta No. 23 tertanggal25 Juli 2012 mengenaiPerjanjianPenyelesaianKreditNomor: CRO.KP/161/KMK/12

yangdibuatdi hadapanNotarisEvy HybridawatiWargahadibrata,SH., MH., Bank MandirimemberikanFasilitasKredit

Modal Kerja Revolving dengan ketentuan pokok sebagai berikut :

dihapus secara proporsional sesuai pembayaran pokok kredit dengan

ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.

Jangka Waktu

35.548,91

: Bersifat Revolving, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali

- 27 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

12. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)

4

5

6

7 : Dibebaskan.

9

1 : USD 3.000.000,-

2

3

4

5

6

7

2014 2013

Rp Rp

13. HUTANG LEASING

Hutang Leasing

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun :

- 195.132.000

195.132.000 195.132.000

195.132.000 195.132.000

102.332.000 102.332.000

492.596.000 687.728.000

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (195.132.000) (195.132.000)

Bagian Jangka Panjang 297.464.000 492.596.000

Provisi : Sebesar 0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-

Tujuan : Penyelesaian Fasilitas Kredit Modal Kerja.

Bunga : 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

Pada tanggal27 Juni 2013, melaluisurat No. 077/PAI/Yn/VI/2013,Perusahaantelah mengajukanpermohonan

perpanjanganfasilitasKMK Revolving,serta peningkatantingkatkolektibilitaskredit.Atas suratpermohonantersebut

PT. Bank Mandiri Tbk melalui surat nomor TFS.SAM/LCI.188/2014tertanggal28 agustus 2014 menyetujui

perpanjangan jangka waktu penyelesaian kredit dengan ketentuan:

Limit Kredit

Sifat Kredit : Semula bersifat Revolving menjadi Non Revolving .

2017

Jangka Waktu : Diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2017

Provisi

Bunga

Denda

Pembayaran

: 0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-

: Pada setiap tanggal jatuh tempo.

2015

: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

Denda : 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

(tiga juta Dollar Amerika Serikat)

Total Pembayaran

Sehubungandenganpembiayaanpembelianmobil,Perusahaanmendapatkanfasilitasleasing(sewagunausaha)dari

PT. Astra Sedaya Finance dan PT. Kencana Internusa Artha Finance, sebagai berikut :

2016

Tunggakan Denda

Pada tahun 2014, Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga sesuai ketentuan secara tepat waktu.

: 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

2014

- 28 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

- Gaji dan Upah 4.806.864.917 8.568.432.311

- Biaya Bunga Pinjaman (lihat catatan 19.)

USD 614.598,84 tahun 2014 dan USD 327.381 tahun 2013 7.645.609.570 3.990.447.009

- Biaya Kantor, Pabrik dan Pemasaran 1.952.241.167 1.508.192.565

- Listrik dan Telepon 331.971.093 382.048.852

- Asuransi 200.473.371 104.370.671Jumlah 14.937.160.118 14.553.491.408

15. HUTANG KELOMPOK USAHA PEMEGANG SAHAM

- Kelompok usaha pemegang saham 7.513.291.470 15.570.719.2097.513.291.470 15.570.719.209

16. HUTANG PIHAK KETIGA

- Uang muka penjualan FOS 1.018.318.547 -

- Koperasi & lainnya 441.678.316 424.631.9311.459.996.863 424.631.931

Perusahaanmendapatkandukunganpendanaanuntukmodalkerja operasidari kelompokusaha pemegangsahamutama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp. 7.513.291.470,- dan Rp. 15.570.719.209,-

- 29 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

17. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 7.124.024.270 6.433.669.066

Beban Imbalan Pasca Kerja

Beban Jasa Kini 777.639.740 783.144.929

Beban bunga 981.854.846 845.039.662

Kerugian Aktuaria 13.637.751 -

Amortisasi Beban Jasa lalu - non vested 314.646.754 314.646.754

Jumlah Beban Imbalan Pasca Kerja 2.087.779.091 1.942.831.345

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Nilai kini liabilitas 13.056.605.665 12.273.185.577

Nilai wajar aktiva program - -

Posisi Pendanaan 13.056.605.665 12.273.185.577

Keuntungan /(kerugian) yang belum diakui (1.842.173.587) (1.434.461.949)

Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested (4.090.407.808) (4.405.054.562)

Liabilitas / (kekayaan) 7.124.024.270 6.433.669.066

Mutasi Liabilitas

Saldo Awal 6.433.669.066 6.231.811.367

Beban Imbalan Pasca Kerja tahun berjalan 2.087.779.091 1.942.831.345

Imbalan yang dibayarkan (1.397.423.886) (1.740.973.646)

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Panjang 7.124.024.271 6.433.669.066

Saldo Awal - 74.817.769

Pembayaran - (74.817.769)

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Pendek - -

Bunga TeknisKenaikan Gaji Rata-Rata Per TahunUsia Pensiun NormalTingkat Pengunduran DiriTingkat Cacat / DisabilityTingkat MortalitaMetode

Uraianberikutinimerupakanrangkumankomponenbebanimbalanpascakerjabersihpadatahun2014dan2013yang

diakuipadalaporanlaba(rugi)komprehensifdanliabilitasimbalanpascakerjayangdiakuidi laporanposisikeuangan,

dihitungoleh aktuariaindependen(PT. GemmaMuliaInditama)dalamlaporannyapada tanggal16 Februari2015

(untuk tahun 2014).

Asumsiutamayangdigunakandalammenghitungliabilitasimbalanpasca kerjapadatanggal31 Desember2014

dan 2013 adalah:

Tabel Mortalita Indonesia 2011

2,5% pada semua tingkat usia

3%

Projected Unit Credit Method

55 Tahun

8% per tahun

0,2 permil pertahun per usia

- 30 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013Rp Rp

18. HUTANG PIHAK BERELASI 87.235.143.266 87.235.143.266

19. HUTANG LAIN-LAINLuar Negeri : Orchard Corporation

USD 5.744.357,12 Th 2014 dan USD 5.744.357,12 Th 2013 71.459.802.573 70.017.968.93671.459.802.573 70.017.968.936

a.

b.

c.

a.

b.

c. Jangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2015

Jangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2014

Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkanAddendumTo Loan Agreement,Orchard Corporationmenyetujui

perpanjanganatas fasilitaspinjamansebesarUSD 2.000.000,-tanggal15 Maret2012yangjatuhtempopadatanggal

15 Maret 2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.

Pada tanggal25 Februari2013, melaluiAssignmentof Loan Agreement,PT. BayuniagaPrimamandirimelakukan

pengalihanatas seluruhhak dankewajibanfasilitaspinjamanPT. PrimarindoAsia Infrastructure,Tbk kepadaOrchard

Corporation sebesar maksimal USD 5.000.000.

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2014 adalah USD 2.000.000,-

: 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian pinjaman.

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2014 adalah USD 3.744.357,12

Setelahpengalihanpinjaman,OrchardCorporationmenyetujuiperpanjanganfasilitasyangjatuhtempopadatanggal14

Maret 2013, dan tertuang dalam perjanjian pinjaman dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut :Limit Fasilitas : USD 5.000.000,-

Bunga

BerdasarkansuratperjanjianpengakuanhutangPerusahaanmemperolehpinjamandariPT. GoldenLestari,pinjaman

tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktunya. (lihat catatan 2.l)

: 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian pinjaman.

: USD 2.000.000,-

Berdasarkanperjanjiankredittanggal15 Maret2012, OrchardCorporationmenyetujuiuntukmemberikanpinjaman

kepada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk - Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut :Limit FasilitasBunga

(Lihat catatan 32.)

- 31 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

20. MODAL SAHAM

Tahun 2014

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Nominal

% Rp

PT. Golden Lestari 45.150.000 52,50% 22.575.000.000

PT. Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 21,69% 9.325.000.000

PT. Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 9,25% 3.979.050.000

PT. Indomitra Securities 4.750.000 5,52% 2.375.000.000

Masyarakat lainnya, pemilikan

masing-masing kurang dari 5% 9.491.900 11,04% 4.745.950.000

Jumlah 86.000.000 100% 43.000.000.000

Tahun 2013

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Nominal

% Rp

PT. Golden Lestari 45.150.000 52,50% 22.575.000.000

PT. Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 21,69% 9.325.000.000

PT. Usaha Bersama Securities 7.958.100 9,25% 3.979.050.000

PT. Indomitra Securities 4.750.000 5,52% 2.375.000.000

Masyarakat lainnya, pemilikan

masing-masing kurang dari 5% 9.491.900 11,04% 4.745.950.000

Jumlah 86.000.000 100% 43.000.000.000

2014 2013

Rp Rp

21. PENJUALAN BERSIH

- Lokal 154.745.342.958 139.205.570.101

- Ekspor 131.942.751.262 139.944.637.081

Jumlah 286.688.094.220 279.150.207.182

Tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Retail & Counter 151.751.122.800 136.721.458.670

Seluruhpenjualanlokaldilakukandenganpihakketiga.Rincianpenjualanyangmelebihi10% dari jumlahpenjualan

bersih lokal adalah sebagai berikut:

- 32 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013

Rp Rp

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

Beban pokok penjualan, terdiri dari:

- Persediaan Bahan Baku Awal 13.627.711.619 7.431.341.132

- Pembelian Bahan Baku 152.341.868.035 151.327.442.780

- Persediaan Bahan Baku Akhir (6.792.500.249) (13.627.711.619)

- Bahan Baku digunakan 159.177.079.405 145.131.072.293

- Tenaga Kerja 44.595.133.232 44.797.346.848

- Beban pabrikasi 18.742.536.522 17.303.094.186

Jumlah beban produksi 222.514.749.159 207.231.513.327

Persediaan awal tahun barang dalam proses 7.406.576.244 5.326.847.820

Persediaan akhir tahun barang dalam proses (4.286.926.480) (7.406.576.244)

Beban pokok produksi 225.634.398.923 205.151.784.903

Persediaan awal tahun barang jadi 37.635.824.267 48.550.187.165

Persediaan akhir tahun barang jadi (44.567.451.260) (37.635.824.267)

Beban Pokok Penjualan 218.702.771.930 216.066.147.801

Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut :

- Gaji dan upah 8.162.185.330 7.539.198.345

- Listrik dan energi 4.351.737.669 4.188.917.503

- Kendaraan dan Pemeliharaan 1.505.427.188 862.861.804

- Penyusutan Aset tetap 1.238.598.000 1.768.016.202

- Suku cadang dan alat pembantu 2.103.295.688 1.010.077.264

- Asuransi dan Lain-Lain 1.381.292.647 1.934.023.068

Jumlah 18.742.536.522 17.303.094.186

23. BEBAN PENJUALAN

Beban penjualan, terdiri dari :

- Gaji Pegawai dan SPG/SPB 18.834.933.057 16.979.781.511

- Pemasaran dan ekspor 13.513.795.129 12.790.094.075

- Beban Pemasaran Lainnya 477.947.258 442.835.415

- Beban Penyusutan 219.771.096 110.322.792

Jumlah 33.046.446.540 30.323.033.793

- 33 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013Rp Rp

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Beban umum dan administrasi, terdiri dari :

- Gaji dan tunjangan 8.254.745.769 8.467.288.680

- Imbalan pasca pekerja 2.087.779.091 1.942.831.345

- Biaya kantor 1.075.130.753 978.762.655

- Perijinan dan lain-lain 705.048.720 629.328.696

- Penyusutan aset tetap 588.780.168 522.369.010

- Pos. telepon dan teleks, ATK 326.126.327 372.319.855

- Perjalanan dinas 278.544.640 225.237.094

Jumlah 13.316.155.468 13.138.137.335

25. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN

PENDAPATAN KEUANGAN :

- Pendapatan Bunga Bank dan Jasa Giro 553.621.559 219.003.942

- Penghapusan Bunga Bank Mandiri 1.831.415.588 617.882.540

Jumlah 2.385.037.147 836.886.482

BEBAN KEUANGAN : 7204205126

- Beban Bunga, Pinjaman dan Adm Bank - 7.204.205.126 6.171.633.667

- Beban Selisih Kurs 3.197.956.091 34.613.458.415

Jumlah (8.408.514.528) 10.402.161.217 40.785.092.082

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

Remunerasi Komisaris dan Direktur

Saldo Akun Pihak Berelasi adalah sebagai berikut :

Jumlah% Terhadap Jumlah Aset

Jumlah % Terhadap Jumlah Aset

Kelompok Usaha 7.513.291.470 7,22% 15.570.719.209 13,19%

Pemegang Saham

PT. Golden Lestari 87.235.143.266 83,83% 87.235.143.266 73,92%

Pemegang Saham

20132014

Perusahaan memberikan kompensasi kepada Pengurus Perusahaan berupa gaji / tunjangan sebesar

Rp.3.488.069.843,- untuk tahun buku 2014 dan Rp. 2.939.972.349,- untuk tahun 2013.

- 34 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

USDEkuivalen

Rp.USD

EkuivalenRp.

Aset

Kas dan Bank 23.025,22 286.433.772 120.317,00 1.466.543.901

Piutang Usaha 93.796,71 1.166.831.075 397.268,24 4.842.302.580

Jumlah 116.821,93 1.453.264.847 517.585,24 6.308.846.481

Liabilitas

Hutang Bank 5.553.034,52 69.079.749.429 6.103.034,52 74.389.887.763

Hutang Bunga 1.353.048,67 16.831.925.455 1.222.246,01 14.897.956.616

Hutang Usaha 427.164,47 5.313.926.005 1.173.886,17 14.308.506.573

Hutang Lain-Lain 5.744.357,12 71.459.802.573 5.744.357,12 70.017.968.936

Jumlah 13.077.604,78 162.685.403.461 14.243.523,82 173.614.319.888

Jumlah Liabilitas Bersih (12.960.782,85) (161.232.138.614) (13.725.938,58) (167.305.473.407)

28. PENGELOLAAN MODAL

Struktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Hutang

Jangka Pendek 94.025.048.182 90,36% 112.721.950.505 95,52%

Jangka Panjang 203.952.499.423 196,00% 209.253.074.638 177,32%

Jumlah Hutang 297.977.547.605 286,36% 321.975.025.143 272,84%

Ekuitas teratribusi

kepada Pemilik (193.918.969.257) -186,36% (203.967.966.045) -172,84%

Jumlah Hutang & Ekuitas 104.058.578.348 100,00% 118.007.059.098 100,00%

2014 2013

20132014

Tujuan pengelolaanmodal Perusahaanadalah untukpengamanankemampuanPerusahaandalam melanjutkan

kelangsunganusahaagardapatmemberikanhasilbagipemegangsahamdanmanfaatkepadaberkepentinganlainnya

dan mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

- 35 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

28. PENGELOLAAN MODAL (Lanjutan)

2014 2013

Jumlah Hutang yang dikenai Bunga 140.539.552.002 144.407.856.669

Dikurangi: Kas dan Setara Kas (9.428.650.648) (12.474.697.372)

Jumlah Hutang Bersih 131.110.901.354 131.933.159.297

Jumlah Ekuitas teratribusi kepada Pemilik (193.918.969.257) (203.967.966.045)

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih -67,61% -64,68%

29. KESINAMBUNGAN USAHA

1

2

3

4

5

6

7 Mengadakan bazaar sepatu melalui kerjasama dengan beberapa mall di lokasi strategis,

8

9

10

11 Meningkatkan e�siensi dan produktivitas di segala bidang.

Langkah-langkahyang ditempuholeh PT. PrimarindoAsia InfrastrutureTbk. ("Persero") untukmempertahankan

kesinambungan usaha antara lain adalah:

Menambah toko baru milik sendiri minimal 5 toko per tahun,

Berupayameningkatkanpenjualanekspordenganmeningkatkankerjasamadenganbuyeryangtelahada, dan

tetap membuka peluang untuk bekerjasama dengan buyer baru,

Membuat desain sepatu baru setiap bulan sesuai selera pasar,

Mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum,Secara periodikmelakukanevaluasiatas hargaproduk,disesuaikandengankemampuandan daya serap pasar

serta harga produk pesaing,

Membinahubunganbaik denganpara pemasokuntukmendapatkanjenis material,harga, dan jangkawaktu

pembayaran yang terbaik,

Melakukanpromosisecara berkalamelaluimediavisual(tv), yangtelahdilakukansecara rutinselamabeberapa

tahun terakhir,

Rasio Hutang terhadap Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Selainharusmemenuhipersyaratanpinjaman,Perusahaanjugaharusmempertahankanstrukturpermodalannyapada

tingkat yang tidak beresiko terhadap peringkat dan setara dengan pesaingnya.

Rasio hutangterhadapekuitas(denganmembandingkanhutangyangdikenaibungaterhadapjumlahekuitas)adalah

rasio yangdiawasiolehmanajemenuntukmengevaluasistrukturpermodalanPerusahaandan mereviewefekti�tas

hutang Perusahaan, agar diperoleh hutang optimum.

Meningkatkanoutletpenjualanlokalseiringdenganpenambahanoutletdi Matahari,Ramayana,dandepartement

store lainnya yang bekerjasama,

Melakukanpenjualansepatu secara online,baik melaluiwebsitesendiri maupunmelaluikerjasamadengan

pengelola penjualan online lainnya,

- 36 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN

Risiko Pasar

Risiko Mata Uang Asing

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas

Risiko Kredit adalah risiko dimanalawan transaksi tidak akan memenuhikewajibannyaberdasarkaninstrumen

keuanganataukontrakpelanggan,yangmenyebabkankerugiankeuangan.Perusahaanhanyaterkenarisikokreditdari

kegiatanoperasiyangberhubungandenganpenjualan.Risiko kreditpelanggandikelolaolehDireksisesuai dengan

kebijakanPerusahaan,prosedurdan pengendalianyangtelahditetapkanyangberkaitandenganmanajemenrisiko

kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.

RisikoMataUangAsingadalahrisikonilaiwajararuskas dimasadepanyangber�uktuasikarenaperubahankursmata

uangasing.Pendapatanvalutaasingdarikegiatanekspormerupakanlindungnilaiyangefektifterhadapbiaya-biaya

Perusahaandalammatauangasing. Perusahaanakan membelivalutaasing secara tunai(spot) untukmelakukan

pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindungi nilai.

Perusahaanterpengaruhterhadapresikopasar,risikokredit,risikolikuditas.Manajemenseniorperusahaanmangawasi

manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.

InstrumenkeuanganpokokPerusahaanterdiridarikas dansetarakas, piutangusaha,piutanglain-lain,asset lain-lain,

hutang usaha dan beban masih harus dibayar.

Risiko Pasar adalahrisikonilaiwajararus kas di masa depanatas suatuinstrumenkeuangan,yangakanber�uktuasi

karenaperubahanhargapasar.Hargapasarmengandungrisikonilaitukarmatauangasing.Instrumenkeuanganyang

terutama terpengaruh oleh risiko pasar adalah pinjaman jangka pendek, kas dan setara kas.

Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:

Risiko TingkatSuku Bungaatas Arus Kas adalahrisiko dimanaarus kas dimasadepanakan ber�uktuasikarena

perubahantingkatsuku bungapasar. Perusahaanterpengaruhrisikoperubahansuku bungapasar terutamaterkait

dengan kas da setara kas dan pinjaman jangka pendek.

Manajemenrisiko likuiditasyang berhati-hatiberartimempertahankankas dan setara kas yang memadaiuntuk

mendukungkegiatanbisnisseara tepatwaktu.Perusahaanmenjagakeseimbanganantarakesinambunganpenagihan

piutang serta melalui �eksibelitas penggunaan pinjaman bank mengelola risiko likuiditas.

- 37 -

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

31. INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 9.428.650.648 9.428.650.648

Piutang usaha 13.956.009.069 13.956.009.069

Piutang lain-lain 222.323.080 222.323.080

Aset lain-lain 1.286.148.837 1.286.148.837

24.893.131.634 24.893.131.634

Liabilitas Keuangan

Hutang Usaha 26.232.558.328 26.232.558.328

Beban yang masih harus dibayar 14.937.160.118 14.937.160.118

41.169.718.446 41.169.718.446

32. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN

33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar :

2014

ManajemenPerusahaanbertanggungjawabatas penyusunanlaporankeuanganyangdiselesaikanpadatanggal30

Maret 2015.

Tabeldibawahinimenyajikanperbandinganatas nilaitercatatdengannilaiwajardariinstrumenkeuanganPerusahaan

yang tercatat dalam laporan keuangan.

Instrumenkeuanganyang disajikandidalamlaporanposisi keuangandicatatsebesar nilai wajar, atau sebaliknya,

disajikandalammodaltercatatapabilatotaltersebutmendekatinilaiwajarnyaataunilaiwajarnyatidakdapatdi ukur

secara handal.

Nilaiwajarkas dan setara kas, piutangusaha, piutanglain-lain,aset lainnya,hutangusaha dan bebanyangmasih

harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.

BerdasarkanAddendumTo Loan Agreementpada tanggal3 Maret 2015, OrchardCorporationsebagai pemberi

pinjamanmenyetujuiperpanjanganuntukfasilitaspinjamansebesar USD. 5.000.000,-yangsebelumnyaakan jatuh

tempo pada 15 Maret 2015 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2017.

Nilaiwajardide�nisikansebagaitotaldimanainstrumentersebutdapatdipertukarkandidalamtransaksijangkapendek

antarapihakyangberkeinginandanmemilikipengetahuanyangmemadaimelaluisuatutransaksiyangwajar,selain

dalampenjualanterpaksaatau penjualanlikuiditas.Nilaiwajardidapatkandari kuotasihargapasar, modalarus kas

diskonto dan modal penentuan harga opsi yang sewajarnya.

- 38 -

HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK