7
AnneAhira.com Sosial & Budaya Bahasa Pelajaran Bahasa Perubahan Makna Perubahan Makna Kata Bahasa Indonesia Ilustrasi perubahan makna Bahasa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai media komunikasi antar manusia. Tidak terbatas pada kelompok antar suku, tetapi juga antar negara. Oleh karena itulah, tidak mengherankan jika dalam perkembangan bahasa, sebuah bahasa dapat mengalami perubahan makna kata. Dalam ilmu bahasa, khususnya bidang linguistik, perubahan atau pergeseran makna kata ini termasuk dalam lingkup pengajaran semantik. Sebuah wacana dalam bahasa yang khusus mempelajari makna kata.

AnneAhira

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anne

Citation preview

Page 1: AnneAhira

AnneAhira.com     Sosial & Budaya     Bahasa     Pelajaran Bahasa     Perubahan Makna

Perubahan Makna Kata Bahasa Indonesia

Ilustrasi perubahan makna

Bahasa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai media komunikasi antar manusia. Tidak terbatas pada kelompok antar suku, tetapi juga antar negara. Oleh karena itulah, tidak mengherankan jika dalam perkembangan bahasa, sebuah bahasa dapat mengalami perubahan makna kata.

Dalam ilmu bahasa, khususnya bidang linguistik, perubahan atau pergeseran makna kata ini termasuk dalam lingkup pengajaran semantik. Sebuah wacana dalam bahasa yang khusus mempelajari makna kata.

Perubahan makna kata dalam bahasa Indonesia dapat berupa pemekaran atau pergeseran makna kosa kata. Kegiatan pemekaran atau perubahan makna kata dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman dan pengguna bahasa. Selain itu, perubahan atau pergeseran makna kata ini diperlukan sebagai  pelambangan konsep dan gagasan kehidupan modern. Diharapkan perkembangan kata ini membawa bahasa dalam keadaan yang lebih santun daripada sebelumnya.

Page 2: AnneAhira

Hal- Hal yang Mempengaruhi Perubahan Makna Kata

Perubahan tersebut dapat juga terjadi karena pergeseran konotasi, rentang masa penggunaan, jarak, dan lain-lain. Perubahan ini dapat juga dikarenakan adanya pertukaran tanggapan dua indra atau sinestesia dan adanya asosiasi yang terjadi pada pengguna bahasa.

Salah satu contoh perubahan yang dipengaruhi oleh perkembangan bidang ilmu dan teknologi adalah kata berlayar. Pada zaman dahulu kata berlayar dapat bermakna sebagai kegiatan melakukan perjalanan dengan sebuah kapal atau perahu yang digerakkan oleh tenaga layar. Pada zaman sekarang, makna kata berlayar sudah mulai meluas. Berlayar dapat berarti melakukan perjalanan lewat air, baik menggunakan kapal layar atau tidak.

Salah satu contoh perubahan kata yang dipengaruhi oleh perkembangan sosial dan budaya adalah kata sarjana. Pada zaman dahulu kata sarjana dapat bermakna sebagai orang yang cerdik dan pandai. Tetapi pengertian itu berangsur- angsur beralih ke pengertian lain. Apa itu? Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sarjana dapat bermakna sebagai orang yang telah lulus dari perguruan tinggi. Artinya, meskipun seseorang itu pandai dan cerdik, tidak akan dikatakan sebagai seorang sarjana jika belum lulus dari perguruan tinggi. Begitupun sebaliknya, jika seseorang memiliki kemampuan rata- rata, tetapi sudah lulus dari perguruan tinggi, maka dapat dikatakan seorang sarjana.

Contoh yang lain adalah kata jurusan. Makna kata ini berubah menjadi meluas. Bagaimana bisa? Hal ini dikarenakan, pada awalnya, kata jurusan hanya dipakai dalam bidang lalu lintas. Misalnya, trayek jurusan Batu- Jombang. Artinya, jalur lalu lintas dari kota batu ke Jombang.  Tetapi kini, kata jurusan juga dapat dipakai dalam bidang pendidikan. Dalam bidang ini kata jurusan dapat bermakna bidang studi atau vak. Misalnya, Dimas sedang mengambil kuliah jurusan Sastra Indonesia. Artinya, dimas mengambil kuliah dalam bidang sastra Indonesia.

Selanjutnya, salah satu contoh perubahan kata karena adanya pertukaran tanggapan dua indra adalah rasa pedas. Seperti kita ketahui bersama bahwa rasa pedas biasa ditanggapi oleh indra perasa lidah, namun kata pedas ini justru paling tepat ditanggapi oleh indra pendengar, yaitu telinga. Hal ini dapat dilihat pada ujaran ‘sungguh kata- kata yang diucapkan sungguh pedas.

Salah satu contoh perubahan kata karena adanya asosiasi adalah kata amplop. Makna kata amplop pada awalnya adalah sebuah sampul surat, tetapi saat ini kata amplop   dapat berarti banyak. Salah satunya adalah uang sogokan dan uang gaji. Seperti dalam kalimat Sudahlah, beri amplop saja agar urusan kita cepat selesai.

Usaha yang Dilakukan dalam Perubahan Makna Kata

Page 3: AnneAhira

Perubahan atau pergeseran makna kata tidak terjadi dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan adanya  beberapa usaha yang dapat  dilakukan untuk pemekaran kata ini. Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha pemekaran kata dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ini.

1. Pemekaran dapat dilakukan dengan cara memilih kata dalam bahasa itu dan memberinya makna baru lewat proses perluasan atau penyempitan makna. Salah satu contohnya adalah kata petani. Kata ini telah mengalami perluasan makna. Jika dulu petani dapat bermakna sebagai orang yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian di sawah, maka saat ini kata petani memiliki makna yang lebih luas. Kata petani tidak hanya digunakan dalam bidang pertanian di sawah, tetapi juga di bidang lain, seperti perikanan. Misalnya, petani lele, petani ikan, dan petani tambak.

2. Pemekaran bahasa dapat dilakukan dengan menghidupkan kembali unsur leksikal lama yang diaktifkan lagi dengan makna yang sama maupun dengan makna baru melalui proses perluasan dan penyempitan makna.

3. Proses pemajemukan yang mengambil unsurnya dari leksikon yang ada. Misalnya, angkatan bersenjata, daya angkut.

4. Penciptaan bentuk baru lewat proses penamaan baru atau lewat proses pengakroniman. Misalnya, niraksara, berdikari, sinambung.

Bentuk- Bentuk Perubahan Makna Kata

Perubahan atau pergeseran makna kata dapat dikategorikan menjadi beberapa bentuk. Perubahan kata dapat terjadi secara meluas, menyempit, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, dan asosiasi. Keenam hal tersebut memiliki pengertian dan karakter yang berbeda.

Beberapa bentuk  perubahan kata diatas akan dipaparkan secara jelas berikut ini. 

1. Generalisasi (Meluas)

Generalisasi adalah suatu proses perubahan atau pergeseran makna kata dari hal yang lebih khusus ke yang lebih umum. Pada awalnya, beberapa kata ini hanya dipakai pada satu bidang tertentu, tetapi dalam perkembangannya, dapat digunakan dalam beberapa bidang yang lain.

Contoh:

Kata bapak pada awalnya hanya bermakna sebagai ayah kandung, namun saat ini kata bapak memiliki makna yang lebih luas. Saat ini bapak dapat bermakna sebagai semua orang yang berjenis kelamin laki- laki dan berkedudukan tinggi. Jadi tidak terbatas pada ayah kandung. Seorang atasan laki- laki dapat kita panggil dengan kata Bapak.

Page 4: AnneAhira

2. Spesialisasi (Menyempit)

Selain pergeseran makna yang meluas, ada juga kata yang mengalami pergeseran makna menyempit. Proses penyempitan makna disebut spesialisasi, yaitu penyempitan yang mengacu pada suatu perubahan yang mengakibatkan makna kata menjadi lebih khusus.

Pada awalnya,  beberapa kata ini dapat digunakan dalam berbagai hal umum, tetapi saat ini hanya digunakan pada satu keadaan atau satu bidang saja

Contoh:

Salah satu contohnya adalah kata sastra. Pada awalnya, kata sastra dapat digunakan untuk pengertian tulisan dalam arti luas atau umum. Namun, saat ini pengertian sastra lebih menyempit lagi. Sastra dapat diartikan sebagai tulisan atau bacaan yang berhubungan dengan seni.

3. Ameliorasi

Perubahan ameliorasi mengacu pada peningkatan makna kata. Makna baru hasil perubahan itu dianggap lebih baik atau lebih tinggi nilainya daripada makna sebelumnya.

Contoh:

Kata istri  dianggap memiliki makna rasa lebih baik daripada kata bini Kata melahirkan dianggap memiliki makna rasa lebih baik daripada kata

beranak. Saat ini kata beranak lebih tepat digunakan pada hewan daripada manusia. Contohnya, Kakakku baru saja melahirkan dan kucingku beranak tiga

Kata tunarungu dianggap memiliki makna rasa lebih baik daripada kata tuli

4. Peyorasi

Peyorasi adalah suatu proses perubahan atau pergeseran makna kata menjadi lebih jelek atau lebih rendah daripada makna semula.

Contoh:

Kata mampus dianggap memiliki makna rasa lebih kasar daripada daripada kata meninggal. Biasanya kata mampus ini ditujukan untuk seorang penjahat atau orang yang dianggap rendah. Misalnya, Para perampok itu sudah mampus seminggu yang lalu. Sedangkan kata meninggal ditujukan untuk orang biasa.

Page 5: AnneAhira

Kata penjara dianggap memiliki makna rasa lebih kasar daripada lembaga permasyarakatan

Kata gelandangan dianggap memiliki makna rasa lebih kasar daripada tunawisma

5. Asosiasi

Asosiasi adalah perubahan arti kata yang terjadi akibat persamaan sifat.

Contoh:

Kursi itu menjadi rebutan para anggota dewan.

(Kata kursi berasosiasi dengan jabatan, kedudukan, atau posisi)

6. Sinestesia

Perubahan sinestesia adalah proses perubahan arti kata yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan antara dua indera yang berbeda.

Contoh:

1. Wajah gadis Bali itu manis sekali. 2. Kata-katanya begitu pedas menusuk telinga.

Manis dan pedas biasanya dirasakan indra pengecap.

Demikianlah sedikit tentang perubahan makna kata dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.