ANGIOSPERMS VS GYMNOSPERMS

REPRODUCTION IN SEED PANTS GYMNOSPERMS & ANGIOSPERMSWhat are the characteristics of gymnosperms & how do they reproduce? What are the characteristics of angiosperms & their flowers? How do angiosperms reproduce? What are the two types of angiosperms?

GYMNOSPERMA gymnosperm is a seed plant that produces naked seeds-seeds that are not enclosed by a protective fruit. Every gymnosperm produces naked seeds. In addition, many gymnosperms have needle-like or scalelike leaves & deep-growing root systems.

GYMNOSPERMMost gymnosperms have reproductive structure called cones. Male cones produce pollen. Female cones contain at least one ovule. An ovule is a structure that contains an egg cell. After being fertilized, the ovule develops into a seed.

GYMNOSPERMTo reproduce, first, pollen falls from a male cone onto a female cone. In time, a sperm cell & an egg cell join together in an ovule on the female cone. The transfer of pollen from a male reproductive structure to a female reproductive structure is called pollination.

ANGIOSPERMSAngiosperms are a group of seed plants. All angiosperms, or flowering plants, share two important characteristics. First, they produce flowers. Second, in contrast to gymnosperms, which produce uncovered seeds, angiosperms produce seeds that are enclosed in fruits.

ANGIOSPERMSFlowers come in all sorts of shapes, sizes, & colors. But, despite their differences, all flowers have the same function-reproduction. A flower is the reproductive structure of an angiosperm. A flower bud is enclosed by leaflike structures called sepals that protect the developing flower. Most flowers have petal-colorful, leaflike structures. Within the petals are the flowers reproductive parts.

STAMENThin stalks topped by small knobs inside the flower are stamens, the male reproductive parts. A stamen consists of an anther & a filament.

PISTILThe female part, or pistil, consists of a stigma, style, & ovary. An ovary is a flower that protects seeds as they develop. An ovary contains one or more ovules.

FOR ANGIOSPERMS TO REPRODUCE First,

pollen falls on a flowers stigma. In time, the sperm cell & egg cell join together in the flowers stigma. In time, the sperm cell & egg cell join together in the flowers ovule. The zygote develops into the embryo part of the seed. As the seed develops, the ovary eventually becomes a fruit- a ripened ovary & other structures that enclose one or more seeds.

GYMNOSPERMS CHARACTERISTIC1.

2.

3.

4.

Menghasilkan biji Heterosporus, monoecius (Pinus) atau dioecious (Cycas). Struktur reproduksi ada dalam konus atau strobili, baik staminate (jantan) atau ovulat(betina) kecuali di Cycas, dimana ovulat terdapat pada megasporophils. Sporangia terdapat pada microsporophylls (jantan) dan megasporophylla (dalam konus betina) yang disusun spiral sekitar aksis tengah. Reproduksi vegetatif jarang dilakukan pada gymnosperma kecuali pada Cycas

5.

6.

7.

Microsporangia terdapat di abaxial atau sisi bawah microsporophylls. Jumlahnya banyak dan terkumpul dalam sori (Cycas) atau tereduksi jadi dua (Pinus). Mikrospora dalam bentuk tetrad. Megasporangium atau ovul terdapat di permukaan adaxial atau sisi atas megasporophyll atau sisik ovuliferous, dan umumnya orthotropous (searah mikrofil) Megasporangium muda terdiri dari nucellus yang dikelilingi oleh integumen, di dalam nucellus terdapat satu megaspora yang fungsional.

5.

6.

Mikrospora dan megaspora berkecambah didalamnya, menghasilkan mikrogametofit dan megagametophytes. Mikrospora sebagian berkembang menjadi gametophytes secara endosporic ketika berada di mikropil. Mikrospora atau butir polen mungkin hanya memiliki satu sel prothallial (Cycas) atau dua sel prothallial (Pinus), dilepaskan dalam tahap 3 sel atau 4 sel. Polen dibawa angin dan masuk langsung ke ovul melalui mikrofil. Mikropil mengeluarkan gula eksudat disebut pollination drop" yang tidak hanya menerima polen, tetapi juga mengangkutnya ke nucellus pada ovul.

9.

10.

11.

Perkembangan gametofit betina monosporic (kecuali Welwitschia dan Gnetum yang tetrasporic). Archegonia ada dua (Ginkgo), ada juga yang banyak (seperti pada konifer). Sel gametophytic di sekitar archegonia berkembang menjadi lapisan nutritif atau selubung. Namun lapisan nutrisi dan archegonia tidak ada pada Welwitschia dan Gnetum. Fertilisasi dilakukan melalui siphonogamy. Spermatozoid multiflagellate atau sel-sel jantan dalam buluh polen berfungsi sebagai lokomotor. Fertilisasi terjadi dalam ovul. Buluh polen melepaskan dua sperma berflagella ke ruang archegonial tepat di atas gametofit betina. Satu sperma berfusi dengan sel telur menjadi zigot (2n).

12.

13.

Pada awal embryogeny, zigot menunjukkan pembelahan inti bebas kecuali pada Welwitschia, Gnetum dan Sequoia sempervirens. Kemudian embrio menjadi seluler setelah pembentukan dinding sel dan berdiferensiasi menjadi sebuah suspensor, shoot apeks, kotiledon, hypocotyl dan radikula. Polaritasnya endoskopik, shoot apeks berlawanan dg mikropil. Embrio tetap berada dalam biji, berkembang di ovul. Embrio dewasa berdiferensisi menjadi akar, batang dan daun. Umumnya gymnosperms termasuk polyembrioni, dengan biji muda mengandung lebih dari satu embrio, Lebih dari satu archegonium dibuahi menghasilkan beberapa zigot (poliembrioni sederhana), atau zigot membelah menjadi beberapa embrio karena adanya pemisahan lapisan embrional (cleavage polyembriony). Biji dewasa biasanya memiliki hanya satu embrio.

14.

15.

16.

Embrio muda mengambil nutrisi dari endosperm yang berkembang sebelum pembuahan (haploid /n). Endosperm berkembang dari gametofit betina yang telah menyerap makanan dari nucellus. Pada akhir embryogeny, jaringan nucellar dari ovul menjadi tidak teratur dan terlihat seperti lembaran tipis pada ujung microfil biji. Ovul dan biji Gymnosperm tidak terlindungi dan dikelilingi oleh dinding ovarium, sehingga buah sejati seperti pada angiosperma tidak terbentuk.

17.

18.

19.

Berbagai lapisan integumen terus mengalami pesakan dan lapisan yg keras menjadi lebih keras, menjadi dinding resisten yang efektif membungkus dan melindungi gametofit betina dan embrio secara mekanis. Biji semua gymnosperma (kecuali untuk Cycad dan Ginkgo) tetap dorman sbg masa istirahat. Poliploidi jarang terjadi pd gymnosperm, kecuali pada sebagian Juniperus, Sequoia dan Ephedra, dimana jumlah gamet melebihi normal. Sequoia adalah gymnosperm soliter yang hexaploid. Ephedra adalah satu-satunya genus yang secara umum mengalami poliploidi.