Angina Pectoris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmakologi tentang angina pectoris

Citation preview

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    1/22

    ANGINA PECTORIS

    A. Pengertian

    Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit

    dadadi dearah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau dada sebelah kiri yang

    khas, yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan

    kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung, rahang, leher atau ke lengan kanan.

    Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas dan segera

    hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. (Prof. Dr.H.M.Sjaifoellah Noer,1996)

    Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard,

    karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Serangan sakit dada biasanyaberlangsung 1 sampai 5 menit, bila sakit dada terus berlangsung lebih dari 20 menit,

    http://naiembenzt.blog.com/makalah-angina-pectoris/http://naiembenzt.blog.com/makalah-angina-pectoris/http://naiembenzt.blog.com/makalah-angina-pectoris/
  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    2/22

    mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina

    pektoris biasa. Pada pasien angina pektoris dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak

    napas, perasaan kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin

    Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa

    tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis

    Kardiovaskuler)

    B. ETIOLOGI

    Faktor penyebab Angina Pektoris antara lain:

    1. Ateriosklerosis

    2. Spasmearterikoroner

    3. Anemia berat

    4. Artritis

    5. Aorta Insufisiensi

    C. MANIFESTASI KLINIS

    Iskemia otot jantung akan memberi nyeri dengan derajat yang bervariasi, mulai dari

    rasa tertekan pada dada sampai nyeri hebat yang disertai dengan rasa takut atau rasa akan

    menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada di daerah belakang sternum atas atau sternum

    ketiga tengah (retrosentral). Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri

    tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu, dan aspek dalam ekstremitas atas. Pasien

    biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik, dengan kualitas yang terus menerus. Rasa

    lemah atau baal di lengan atas, pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai rasa nyeri.

    Selama terjadi nyeri fisik, pasien mungkin akan merasa akan meninggal. Karakteristik

    utama nyeri tersebut akan berkurang apabila faktor presipitasinya dihilangkan.

    D. PATOFISIOLOGI

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    3/22

    Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suplay

    oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan

    lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab

    ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas

    perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang

    paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan

    oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka

    artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung.

    Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis

    dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen,

    maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.

    Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksido

    yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi

    ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang

    memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.

    Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum

    mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan

    maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan

    glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini

    menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri.

    Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi

    adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini

    tidak menghasilkan asam laktat.

    Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda. Sejumlah faktor yang dapat

    menimbulkan nyeri angina:

    o Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen

    jantung.

    o Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan tekanan

    darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.

    o Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk

    pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah unuk supai jantung.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    4/22

    o Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi

    jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah

    dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.

    E. TIPE ANGINA

    a. Angina Pektoris Stabil

    Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang arterosklerotik

    tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen

    meningkat. Peningkatan kerja jantung dapat menyertai aktivitas misalnya berolah raga

    atau naik tangga.

    Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan

    kebutuhan oksigen niokard.

    Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.

    Durasi nyeri 3 15 menit.

    Diagnosa

    o Pemeriksaan EKG

    o Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan

    radionuclide)o Angiografi koroner.

    Terapi

    o Menghilangkan faktor pemberat

    o Mengurangi faktor resiko

    o Sewaktu serangan dapat dipakai

    o Penghambat Beta

    o Antagonis kalsium

    o Kombinasi

    b. Angina Pektoris Tidak Stabil (Angina pra infark; Angina kresendo)

    Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmetal, dijumpai pada

    individu dengan perburukan penyakit arteri koroner. Angina ini biasanya menyertai

    peningkatan beban kerja jantung. Hal ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis

    koroner, yang ditandai oleh trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme.

    Elektrokardiografi tanpa serangan nyeri dada biasanya normal saja. Pada

    waktu serangan didapati segmen ST elevasi. Jangan dilakukan uji latihan fisik pada

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    5/22

    penderita ini oleh karena dapat mencetuskan aritmia yang berbahaya. Dengan cara

    pemeriksaan teknik nuklir kita dapat melihat adanya iskemia saja ataupun sudah

    terjadi infark.

    Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.

    Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.

    Kurang responsif terhadap nitrat.

    Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.

    Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau

    trombosit yang beragregasi.

    Terapi

    oNitrogliserin subligual dosis tinggi.

    o Untuk frokfikaksis dapat dipakai pasta nitrogliserin, nitrat dosis tinggi

    ataupunantagonis kalsium.

    o Bila terdapat bersama aterosklerosis berat, maka diberikan kombinasi nitrat,

    antagonis kalsium dan penghambat Beta.

    o Percutanous Transluminal coronary angioplasty (PTCA) atau coronary by Pass

    Graff Surgery (CBGS)

    c. Angina Prinzmental (Angina Varian: Istrahat)

    Angina yang terjadi karena spasme arteri koronaria. Berhubungan dengan

    risiko tinggi terjadinya infark.

    Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.

    Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.

    EKG menunjukkan elevasi segmen ST.

    Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.

    Dapat terjadi aritmia.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    6/22

    d. Angina Nokturnal

    Nyeri terjadi saat malam hari,biasanya saat tidur dan dapat dikurangi dengan

    duduk tegak. Biasanya akibat gagal ventrikel kiri.

    e. Angina Refrakter atau Intraktabel

    Angina yang sangat berat sampai tedak tertahankan.

    f. Angina Dekubitus

    Angina saat berbaring.

    g. Iskemia tersamar

    Terdapat bukti obyektif iskemia (seperti tes pada stress) tetapi pasien tidak

    menunjukkan gejala.

    F. Faktor Pencetus

    a. Exposure to cold.

    b. Eating.

    c. Emotional stress.

    Studi potong-lintang mengungkapkan mikroalbuminuria/albuminuria terkait dengan

    faktor resiko penyakit kardiovaskular (PKV) dari subyek klinis normal dan pasien

    dengan/tanpa diabetes. Beberapa studi prospektif antara lain Prevention of Renal and

    Vacular End-Stage Disease (PREVEND) study, Hearth Outcomes Prevention

    Evaluation (HOPE) dan study Losartan Intervenioon For Endpoint Reduction,

    mengungkapkan mikroalbuminuria prediktor untuk clinical CVD outcomes. Data ini

    telah mendukung pendapat pada PGK tahap awal ditemukan keberadaan peningkatan

    resiko penyakit kardiovaskular.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    7/22

    d. Exertional (gerak badan yang kurang).

    e. Merokok.

    Risiko penyakit jantung iskemik meningkat 3-5x lipat pada laki-laki usia

    faktor 5 yang merokok diatas 15 batang/hari. Terdapat beberapa bukti yang

    menyatakan bahwa risiko lebih berhubungan dengan jumlah batang rokok daripada

    lamanya merokok. Dan tidak ada bukti yang menyatakan rokok filter atau jenis yang

    lain mengurangi faktor risiko. Metaanalisis dari 18 studi epidemologis pada perokok

    pasif dapat meningkatkan risiko terjadinya ateosklerosis sebanyak 20-30 %, juga pada

    kanker faktor pernafasan dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan merokok.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    8/22

    G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Elektrokardiogram

    Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat dan

    bukan pada waktu serangan angina seringkali masih normal. Gambaran EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark moikard pada masa

    lampau. Kadang-kadang EKG menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien

    hipertensi dan angina. Kadang-kadang EKG menunjukkan perubahan segmen ST dan

    gelombang T yang tidak khas. Pada waktu serangan angina, EKG akan menunjukkan

    adanya depresi segmen ST dan gelombang T menjadi negatif.

    Foto Rontgen Dada

    Foto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang normal, tetapi

    pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung yang membesar dan kadang-kadang

    tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.

    Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina

    pectoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infark miokard jantung

    akut maka sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT, atau LDH. Enzim

    tersebut akan meninggi pada infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya

    masih normal. Pemeriksaan lipid darah seperti kadar kolesterol, HDL, LDL, dan

    trigliserida perlu dilakukan untuk menemukan faktor resiko seperti hiperlipidemia dan

    pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk menemukan diabetes mellitus yahng

    juga merupakan faktor risiko bagi pasien angina pectoris.

    Uji Latihan Jasmani

    Karena pada angina pectoris gambaran EKG seringkalimasih normal, maka

    seringkali perlu dibuat suatu ujian jasmani. Pada uji jasmani tersebut dibuat EKG

    pada waktu istirahat lalu pasien disuruh melakukan latihan dengan alat treadmill atau

    sepeda ergometer sampai pasien mencapai kecepatan jantung maksimal atau

    submaksimal dan selama latihan EKG di monitor demikian pula setelah selesai EKG

    terus di monitor. Tes dianggap positif bila didapatkan depresi segmen ST sebesar 1

    mm atau lebih pada waktu latihan atau sesudahnya. Lebih-lebih bila disamping

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    9/22

    depresi segmen ST juga timbul rasa sakit dada seperti pada waktu serangan, maka

    kemungkinan besar pasien memang menderita angina pectoris.

    Di tempat yang tidak memiliki treadmill, test latihan jasmani dapat dilakukan

    dengan cara Master, yaitu latihan dengan naik turun tangga dan dilakukan

    pemeriksaan EKG sebelum dan sesudah melakukan latihan tersebut.

    Thallium Exercise Myocardial Imaging

    Pemeriksaan ini dilakukan bersama-sama ujian latihan jasmani dan dapat

    menambah sensifitas dan spesifitas uji latihan.thallium 201 disuntikkan secara

    intravena pada puncak latihan, kemudian dilakukan pemeriksaan scanning jantung

    segera setelah latihan dihentikan dan diulang kembali setelah pasien sehat dan

    kembali normal. Bila ada iskemia maka akan tampak cold spot pada daerah yang yang

    menderita iskemia pada waktu latihan dan menjadi normal setelah pasien istirahat.

    Pemeriksaan ini juga menunjukkan bagian otot jantung yang menderita iskemia.

    H. Terapi Farmakologi

    Nitrogliserin. Senyawa nitrat masih merupakan obat utama untuk menangani angina

    pektoris. Nitrogengliserin diberikan untuk menurunkan konsumsi jantung yang akan

    mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri agina.

    Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik vena maupun

    arteria sehingga mempengaruhi sirkulasi parifer.dengan pelebaran vena terjadi

    penggumpalan darah vena di seluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali

    ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga melepaskan

    arteriol sistemik dan menyebabkan penurunan tekanan darah (penurunan afterload).

    Semua itu berakibat pada penurunan oksigen pada jantung, menciptakan suatu keadaan

    yang lebih seimbang antara suplay dan kebutuhan.

    Nitrogliserin biassanya diletakkan dibawah lidah (sublinguinal) atau di pipi (kantong

    bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.

    Pasien diminta untuk menggerakkan dan jangan menelan ludah sampai tablet

    nitrogliserin larut. Bila nyeri sangat berat, tablet dapat dikunyah untuk dapat

    mempercepat penyerapan dibawah lidah.

    Sebagai pencegahan, pasien harus selalu membawa obat ini. Nitrogliserin bersifat

    sangat tidak stabil dan harus disimpan dalam botol gelap tertutup rapat. Nitogliserin

    tidak dapat disimpan dalam botol plastik atau logam.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    10/22

    Nitrogliserin mudah menguap dan menjadi tidak aktif bila terkena panas, uap,

    udara,cahaya dalam waktu lama. Bila ntrogliserin masih segar, pasien akan merasa

    terbakar di bawah lidah dan kadang kepala terasa tegang dan berdenyut. Persiapan

    nitrogliserin harus diperbaharui setiap 6 bulan sekali. Selain menggunakan dosis yang telah ditentukan, pasien harus mengatur sendiri dosis

    yang diperlukan, yaitu dosis terkecil yang dapat menghilangkan nyeri. Obat harus

    digunakan untuk mengantisipasi bila akan melakukan aktivitas yang mungkin akan

    mengakibatkan nyeri. Karena Nitrogliserin dapat meningkatkan toleransi pasien

    terhadap latihan dan setres bila digunakan sebagai pencegahan (misal sebelum latihan,

    menaiki tangga, hubungan seksual) maka lebih baik gunakan obat ini sebelum rasa

    nyeri muncul.

    Pasien harus mengingat berapa lama kerja nitrogliserin dalam menghilangkan nyeri,

    bila nyeri tidak dapat dikurangi dengan notrogliserin, harus dicurigai adanya infark

    miokardium.

    Bila nyeri menetap setelah memakai tiga (3) tablet sublingual dengan interval 5 menit,

    pasien dianjurkan segera dibawa fasilitas perawatan darurat terdekat.

    Efek samping nitrogliserin meliputi rass panas, sakit kepala berdenyut, hipertensi, dan

    takikardi. Penggunaan preparat nitrat long-acting masih diperdebatkan. Isrobid dinitrat

    (isordil) tampaknya efeksamping 2 jam bila digunakan di bawah lidah, tapi efeknya

    tidak jelas bila diminum peroral. Salep Nitrogliserin Topikal. Nitrogliserin juga

    tersedia dalam bentuk Lnilin-petrolatum. Bentuk ini dioleskan di kulit sebagai

    perlindungan terhadap nyeri angina dan mengurangi nyeri. Bentuk ini sangat berguna

    bila digunakan pada pasien yang mengalami angina pada malam hari atau yang

    menjalankan aktivitas dalam waktu yang cukup lama (misal main golf) karena

    mempunyai efek jangka panjang sampai 24 jam. Biasanya dosis ditingkatkan sampai

    sakit kepala atau efek berat terhadap tekanan darah atau tekanan jantung, kemudian

    diturunka sampai dosis tertinggi yang tidak menimbulkan efek samping tersebut. Cara

    pemakaian salep biasanya dilampirkan pada kemasan. Pasien diingatkan untuk

    mengganti tempat yang akan dioleskan salep untuk mencegah iritasi kulit.

    Penyekat Beta-adrenergik. Bila pasien tetam menderita nyeri dada meskipun

    telah mendapat nitrigliserin dan merubah gaya hidup, maka diperlukan bahan

    penyekat beta adrenergik. Propanolol hidroklorit ( Inderal) masih merupakan obat

    pilihan. Obat ini berfungsi menurunkan konsumsi oksigen dengan menhambat impuls

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    11/22

    simpatis ke jantung. Hasilnya terjadi penurunan frekuensi jantung, tekanan darah, dan

    kontraksi jantung yang menciptakan suatu keseimbangan antara kebutuhan oksigen

    jantung dan jumlah oksigen yang tersedia. Hal ini dapat membantu mengontrol nyeri

    dada dam memungkinkan pasien bekerja atau berolahraga. Propanolol dapat diberikan

    bersama isorbid dinitrat sub lingual atau oral untuk mencegah nyeri angina.

    Propanolol dibersihkan oleh hati dengan kecepatan bervariasi, tergantung dari

    masing-masing pasien. Biasanya diberikan dengan interval 6 jam, efek sampingnya

    meliputi kelemahan muskuloskeletal, brakikardia, dan depresi mental.

    Bila propanolol diberikan, maka tekanan darah dan frekuensi jantung harus dipantau

    (denngan pasien dengan posisi tegak) 2 jam setelah pemberian obat. Pemberian dapat

    dilakukan oleh anggota keluarga dirumah atau petugas kesehatan. Jika tekanan darah

    turun secara mendadak, maka perlu diberikan vasopresor. Bila terjadi brakikardi

    berat, atropin merupakan atridot pilihan. Juga penting diingat bahwa propanolol dapat

    mencetus gagal jantung kongesti dan asma.

    Pasien diperingatkan untuk tidak berhenti minum propanolol secara mendadak,karena

    ada bukti bahwa angina akan menjadi lebih parah dan dapat timbul infark miokardium,

    bila dihentikan secara mendadak.

    Antagonis Ion Kalsium/Penyekat Kanal. Penyekat atau antagonis kalsium

    memiliki sifat yang sangat berpengaruh kebutuhan dan suplai oksigen jantung, jadi

    berguna untuk menangani angina. Secara fisiologis, ion kalsium berperan ditingkat sel

    mempengaruhi kontraksi semua jaringan otot dan berperan dalam stimulus listrik pada

    jantung.

    Antagonis/ penyekat ion kalsium meningkatkan suplai oksigen jantung dengan

    cara melebarkan dinding otot polos arteriol koroner dan mengurangi kebutuhan

    jantung dengan menurunkan tekanan arteri sistemik dan, demikian juga beban kerja

    ventrikel kiri. Tiga Antagonis/ penyekat ion kalsium yang biasa digunakan adalah

    nifedipin (Prokardia), verapamil (Isoptin, Calan) dan diltiazen ( Cardizem). Efek

    vasodilatasi obat-obat tersebut, terutama pada sirkulasi koroner, berguna untuk angina

    yang diakibatkan oleh vasospasme koroner (angina prinzmetal).

    Penyekat kalsium harus digunakan secara hati-hati pada pasien gagal jantung

    karena obat ini akan menyekat kalsium yang mendukung kontraktilitass. Hipotensi

    dapat terjadi pada pemberian intra vena (IV). Efek samping yang bisa terjadi adalah

    konstipasi, distres lambung, pusing atau sakit kepala. Antagonis/penyekat kalsium

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    12/22

    biasanya diberikan tiap 6-12 jam. Untuk setiap individu dosis terapeutiknya berbeda.

    Aspirin. Banyak studi telah membuktiksn bshws sdpirin dapat mengurangi kematian

    jantung dan infark fatal maupun non fatal dari 51% -72% pada pasien dengan angina

    tak stabil. Oleh klarena itu aspirin dianjurkan untuk diberikan seumur hidup dengan

    dosis awal 160 mg perhari dan dosis selanjutnya 80 sampai 3325 mg perhari.

    Tiklopidin. Suatu derivat tienopiridin merupakan obat lini kedua dalam pengobatan

    angina tak stabil bila pasien tidak tahann aspirin. Studi dengan tiklopidin

    dibandingkan plasebo pada angina tak stabil ternyata menunjukkan bahwa kematian

    dan infark non fatal berkurang 46,3%. Dalam pemberian tiklopidin harus diperhatikan

    efek samping granulositopenia, dimana insidens 2,4%. Dengan adanya klopidogrel

    yang lebih aman pemakaian tiklopidin mulai ditinggalkan.

    Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa. Ikatan fibrinogen dengan reseptor GP Iib/IIIa

    pada platelet ialah ikatan terakhir pada proses agregasi platelet. Karena inhibitor GP

    IIb/IIIa menduduki reseptor tadi maka ikatan platelet dengan fibrinogen dapat

    dihalangi dan agregasi platelet tidak terjadi.

    Obat Anti Trombin:

    Unfractionated Heparin. Heparin adalah glikosaminoglikan yangterdiri daripelbagai polisakarida yang berbeda panjangnya dengan aktivitas antikoagulan yang

    berebda-beda. Antitrombin III, bila terikat dengan heparin, akan bekerja menghambat

    trombin dan faktor Xa. Heparin juga mengikat protein plasma yang lain, sel darah dan

    sel endotel, yang akan mempengaruhi bioavailabilitas. Kelemahan lain heparin adalah

    efek terhadap trombus yang kaya trombosit dan heparin dapat dirusak oleh platelet

    faktor IV.

    Low Molecular Weight Heparin. Low molecular weight heparin (LMWH) dibuat

    dengan melakukan depolimerasi rantai polisakarida heparin. Kebanyakan

    mengandung sakarida kurang dari 18 dan hanya bekerja pada factor Xa, sedangkan

    heparin menghambat factor Xa dan trombin. Dibandingkan dengan unfractionated

    heparin, LMWH mempunyai ikatan terhadap protein plasma kurang, bioavailabilitas

    lebih besar dan tidak mudah dinetralisir oleh faktor IV, lebih besar pelepasan tissue

    factor pathway inhibitor (TFPI) dan kejadian trombositopenia lebih sedikit.

    Direct Trombin Inhibitors. Direct trombin inhibitor secara teoritis mempunyai

    kelebihan karena bekerja langsung mencegah pembentukan bekuan darah, tanpa

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    13/22

    dihambat oleh plasma protein maupun platelet faktor IV. Activated partial

    thromboplastin time dapat dipakai untuk memonitor aktivitas antikoagulasi, tetapi

    biasanya tidak perlu. Hirudin dapat menurunkan angka kematian infark miokard,

    tetapi komplikasi perdarahan bertambah. Bivalirudin juga menunjukkan efektivitas

    yang sama dengan efek samping perdarahan kurang dari heparin. Bilivarudin telah

    disetujui untuk menggantikan heparin pada pasien angina tyak stabil yang menjalani

    PCI. Hirudin maupun bivalirudin dapat menggantikan heparin bila ada efek samping

    trombositopenia akibat heparin (HIT)

    I. PENATALAKSANAAN

    Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk menurunkan kebutuhan oksigen

    jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuan ini dicapai melalui

    terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktor risiko. Secara bedah tujuan ini dapat

    dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung melalui bedah pintas arteri koroner

    atau angiosplasti koroner transluminar perkutan (PCTA = percutaneous transluminal

    coronary angioplasty). Biasanya diterapkan kombinasi antara terapi medisdan

    pembedahan.

    Tiga teknik utama yang menawarkan penyembuhan bagi klien dengan penyakit arteri

    koroner mencakup penggunaan alat intrakoroner untuk meningkatkan aliran darah,

    penggunaan laser untuk menguapkan plak dan endarterektomi koroner perkutan untuk

    mengangkat obstruksi. Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil akhir yang

    dicapai oleh salah satu atau seluruh teknik di atas, melalui bedah pintas koroner dan

    PTCA sedang dilakukan. Ilmu pengetahuan terus dikembangkan untuk mengurangi gejala

    dan kemunduran proses angina yang diderita pasien.

    J. PengkajianData spesifik yang berhubungan dengan nyeri yaitu:

    a. Letak.

    Nyeri dada, sternal/sub esternal pada dada sebelah kiri menjalar ke leher, rahang,

    lengan kiri, lengan kanan, punggung. Nyeri dapat timbul pada epigastrium, gigi dan

    bahu.

    b. Kualitas nyeri.

    Nyeri seperti mencekik atau rasa berat dalam dada terasa seperti di tekan benda berat.c. Lamanya serangan.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    14/22

    Rasa nyeri singkat 1-5 menit atau lebih dari 20 menit berarti infark.

    d. Gejala yang menyertai.

    Gelisah, mual, diaporesis kadang-kadang.

    e. Hubungan dengan aktivitas.

    Timbul saat aktivitas, hilang bila aktivitas dihentikan/istirahat.

    Data lain yang dijumpai:

    a. Perilaku pasien.

    Perhatikan terjadinya diaphoresis, orang dengan angina kadang terlihat memegang

    sternum pada waktu serangan.

    b. Perubahan gejala vital.

    c. Perubahan cardiac.

    d. Pola serangan angina.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    15/22

    DAGTAR PUSTAKA

    http://emedicine.medscape.com/article/150215-overview

    http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/angina-pektoris/

    http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4472

    http://www.docstoc.com/docs/58742143/Angina-Pectoris

    http://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/angina.html

    http://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/angina.htm

    http://www.medicinenet.com/angina/article.htm

    ANGINA PEKTORIS STABIL

    Angina pektoris (AP) adalah rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium. Biasanya

    mempunyai karakteristik tertentu:

    Lokasinya biasanya di dada, substernal atau sedikit di kirinya, dengan penjalaran ke

    leher, rahang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar, punggung/

    pundak kiri.

    Kualitas nyeri biasanya merupakan nyeri yang tumpul seperti rasa tertindih/berat di dada,

    rasa desakan yang kuat dari dalam atau dari bawah diafragma, seperti diremas-remas

    atau dada mau pecah dan biasanya pada keadaan yang berat disertai keringat dingin

    dan sesak napas serta perasaan takut mati. Biasanya bukanlah nyeri yang tajam, seperti

    rasa ditusuk- tusuk/ diiris sembilu, dan bukan pula mules. Tidak jarang pasien

    mengatakan bahwa ia merasa tidak enak didadanya. Nyari berhubungan dengan

    aktivitas, hilang dengan iistirahat; tapi tidak berhubungan dengan gerakan pernapasan

    atau gerakan dada ke kiri dan ke kanan. Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh stres fisik

    ataupun emosional.

    Kuantitas: nyeri yang pertama kali timbul biasanya agaka nyata, dan beberapa menit

    sampai kurang dari 20 menit. Bila lebih dari 20 menit dan berat maka harus

    dipertimbangkan sebagai angina tak stabil. (unstable angina pectoris = UAP) sehinggadimasukkan ke dalam sindrom koronera akut = acute coronary syndrom = ACS, yang

    http://emedicine.medscape.com/article/150215-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/150215-overviewhttp://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/angina-pektoris/http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/angina-pektoris/http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4472http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4472http://www.docstoc.com/docs/58742143/Angina-Pectorishttp://www.docstoc.com/docs/58742143/Angina-Pectorishttp://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/angina.htmlhttp://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/angina.htmlhttp://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/angina.htmhttp://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/angina.htmhttp://www.medicinenet.com/angina/article.htmhttp://www.medicinenet.com/angina/article.htmhttp://www.medicinenet.com/angina/article.htmhttp://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/angina.htmhttp://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/angina.htmlhttp://www.docstoc.com/docs/58742143/Angina-Pectorishttp://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4472http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/angina-pektoris/http://emedicine.medscape.com/article/150215-overview
  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    16/22

    memerlukan perawatan khusus. Nyari dapat dihilangkan dengan nitrogliserin sublingual

    dalam hitungan detik sampai beberapa menit. Nyeri tidak terus menerus, tapi hilanh

    timbul dengan intensitaas yang makin bertambah atau makin berkurang sampai

    tekontrol. Nyaeri yang berlangsung terus menerus sepanjang hari bahkan sampai

    berhari-hari biasanya bukanlah nyeri angina pektoris.

    Gradiasi beratnya nyeri dada telah dibuat oleh Canadian Cardiovascular Society sebagai berikut:

    Kelas I. Aktivitas sehari-hari seperti jalan kaki, berkebun, naik tangga 1-2 lantai dan lain-

    lainnya tidak menimbulkaan nyeri dada. Neyri dada baru timbul pada latihan yang berat,

    beeerjalan cepat serta terburu-buru waktu kerja atau bepergian.

    Kelas II. Aktivitas sehari-hari agak terbatas, misalnya AP timbul biel melakukan aktivitas

    lebih berat dari biasanya, seperti jalan kaki 2 blok, anik tangga lebih dari 1 lantai atau

    terburu-buru, berjalan menanjak atau melawan angina dan lain-lain.

    Kelas III. Aktivitas sehari-hari terbatas. AP timbul bila berjalan 1-2 blok, naik tangga 1

    lantai dengan kecepatan biasa.

    Kelas IV. AP timbul pada waktu istirahat. Hampir semua aktivitas dapat menimbulkan

    angina, termasuk mandi, manyapu dan lain-lain.

    Nyeri dada yang mempunyai ciri- ciri iskemik miokardium yang lengkap, sehingga tidak

    meraguakan lagi untuk diagnosis, disebut sebagai nyeri dada (angina) tipikal: sedangkan nyeri

    yang meragukan tidak mempunyai ciri yang lengkap dan perlu dilakukan pendekatan yang hati-

    hati disebut angina atipik. Neyri dada lainnya yang sudah jelas berasal dari luar jantung disebut

    nyeri non kardiak.

    Untuk membantu menentukan nyeri tipikal atau bukan maka baiknya anamnesis dilengkapi

    dengan mencoba menemukan adanya faktor risiko baik pada pasien atau keluarganya seperti

    kebiasaan makan/ kolesterol, DM, hipertensi, rokok, penyakir vaskular lain seperti stroke dan

    penyakit vaskular perifer, obesitas, kurangnya latihan dan lain-lain.

    Pada AP stabil, nyeri dada yang terjadinya agak berat, sekalipun tidak termasuk UAP,

    berangsur-angsur turun kuantitas dan inetnsitasnya dengan atau tanpa pengobatan, kemudian

    menetap (misalnya beberapa hari sekali, atau baru timbul pada beban/ stres tertentu atau lebih

    berat dari sehari-harinya.).

    Pada sebagian pasien lagi, nyeri dada bahkan berkurang terus sampai akhirnya menghilang,

    yaitu menjadi asimtomatik, walaupun sebetulnya ada iskemi tetap dapat terlihat misalnya pada

    EKG istirahatnya, keadaan yang disebut sebagai silent iskemia; sedangkan pasien-pasien

    lainnya lagi yang telah asimtomatik, EKG istirhatnya normal pula, dan iskemi baru telihat pada

    stres tes.

    Penatalaksanaan Angina Stabil

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    17/22

    Tujuan pengobatan terutama adalah mencagah kematian dan terjadinya serangan jantung

    (infark). Sedangkan yang lainnya adalah mengontrol serangan angina sehingga memperbaiki

    kualitas hidup.

    Pengobatan terdiri dari afrmakologis dan non fermakologis seperti pennurunan BB dan lain-lain,termasuk terapi repefusi dengan cara intervensi atau bedah pintas (CBAG).

    Bila ada 2 cara terapi yang sama efektif mengontrol angina maka yang dipilih adalah terpai yang

    terbukti lebih efektif mengurangi serangan jantung dan mencegah kematian. Pada stenosis LM

    misalnya, bedah pintas koroner lebih dipilih karena lebih efektif mencegah kematian.

    Memang kebanyakan terapi farmakologis adalah untuk segera mengontrol angiina dan

    memperbaiki kualitas hidup, tetapi belakangn telah terbukti adanya terapi farmakologis yang

    mencegah serangan jantung dan kematian.

    Farmakologis

    Angina

    Penyekat beta

    Angiotensin converting enzyme, terutama bila disertai hipertensi atau disfungsi LV

    Pemakaian obat-obatan untuk penurunan LDL pada pasien-pasien dengan LDL> 130

    mg/dL (target

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    18/22

    Di amerika serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina pectoris tak

    stabil; diamna 6-8 % kemudian mendapat serangan infark jantung yang tak fatal atau meninggal

    dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan.

    Yang dimasukkan kedalam angina tidak stabil yaitu:

    1. pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat dan

    frekuensi cukup sering, lebih dari 3 kali perhari

    2. pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya angina stabil, lalu

    serangan angina timbul lebih sering, dan lebih berat sakit dadanya, sedangkan faktor

    presipitasi makin ringan.

    3. pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat.

    Klasifikasi Angina

    berdasarkan beratnya angina

    kelas I. Angian yang berat untuk pertama kali, atau makin bertambah beratnya nyeri

    dada.

    kelas II. Angina pada waktu istirahat dan terjadinya subakut dalam 1 bulan, tapi tidak ada

    serangan angina dalam waktu 48 jam terakhir.

    kelas III. Adanya serangan angina waktu istirahat dan terjadinya secara akut baik

    sekali atau lebih, dlam waktu 48 jam terkahir.

    kelas A. Angian tak stabil sekunder, karena adanya anemia, infeksi lain atau febris.

    kelas B. Angina tak stebil yang primer, tak ada faktor ekstra kardiak.

    kelas C. Angina yang timbul setelah serangan infark jantung.

    tidak ada pengobatan atau hanya mendapat pengobatan minimal

    timbul keluhan walaupun telah dapat terapi yang standar

    masih timbul serangan angina walaupun telah diberikan pengobatan ysng maksimum,

    dengan penyekat beta, nitrat dan antagonis kalsium.

    berdasarkan keadaan klinis

    inetnsitas pengobatan

    Menurut pedoman American Collage of cardiology (ACC) dan America Heart association (AHA)

    perbedaan angina tak stabil dan imfark tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI= non ST elevation

    myocardial infarction) ialah apakah iskemi yang timbul cukup berat sehingga dapat menimbulkan

    kerusakan pada miokardium, sehingga adanya petanda kerusakan miokardium dapat diperiksa.

    Diagnosis angina tak stabil bila pasien mempunyai keluhan iskemi sedangkan tak ada kenaikan

    troponin maupun CK-MB, denagn ataupun tanpa perubahan ECG untuk iskemia seperti adanya

    depresi segmen ST ataupun elevasi yang sebentar atau adanya gelombang T yang negatif.

    Karena kenaikan enzim biasanya dalam waktu 12 jam, maka pada tahap awal serangan, angina

    tak stabil seringkali tak bisa dibedakan dari NSTEMI.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    19/22

    Patogenesis

    Ruptur Plak

    Ruptur plak atreosklerosis dianggap penyebab terpentinga angina pektoris tak stabil, sehingga

    tiba-tiba terjadi oklusi subtotal atau total dari pembuluh koroner yang sebelumnya mempunyai

    penyempitan yang minimal. Dua pertiga dari pembuluh yang mengalami ruptur sebelumnya

    mempunyai penyempitan 50% atau kurang, dan pad a97% pasien dengan angina tak stabil

    mempunyai penyempitan kurang dari 70 %. Plak aterosklerotik terdiri dari inti yang mengandung

    banyak lemak dan pelindung jaringan fibrotik (fibrotic cap). Plak yang tidak stabil terdiri dari inti

    yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada

    tepi plak yang berdekatan dengan intima yang normal atau pada bahu dari timbunan lemak.

    Kadang-kadang keretakan timbul pada dinding plak yang paling lemah karena adanya enzim

    protease yang dihasilkan makrofag dan secara enzimatik melemahkan dinding plak (fibrous cap).

    Terjadinya ruptur menyebabkan aktivasi, adhesi dan agregasi platelet dan meyebabkan aktivasi

    terbentuknya trombus. Bila trombus menutup pembuluh darah 100% akan terjadi infark dengan

    elevasi segmen ST, sedangkan bila trombus tidak menyumbat 100%, dan hanya menimbulkan

    stenosis yang berat akan terjadi angina tak stabil.

    Trombosis dan Agregasi Trombosit

    Agregasi platelet dan pembentukan trombus merupakan salah satu dasar terjadinya angina tak

    stabil. Terjadinya trombosis setelah plak terganggu disebabkan karena interaksi yang terjadi

    antara lemak, sel otot polos, makrofag, dan kolagen. Inti lemak merupakan bahan terpenting

    dalam pembentukan trombus yang kaya trombosit, sedangkan sel otot polos dan sel busa (foam

    cell) yang ada dalam plak berhubungan dengan ekspresi faktor jaringan dalam plak tak stabil.

    Setelah berhubungan dengan darah, faktor jaringan berinteraksi dengan faktor VIIa untuk

    memulai kaskade reaksi enzimatik yang menghasilkan pembentukan trombin dan fibrin.

    Sebagai reaksi terhadap gangguan faal endotel, terjadi agregasi pletelet dan pletelet

    melepaskan isi granulasi sehingga memicu agregasi yang lebih luas, vasokonstriksi dan

    pembentukan trombus. Faktor sistemik dan inflamasi ikut berperan dalam perubahan terjadinya

    hemostase dan koagulasi dan berperan dalam memulai trombosis yang intermiten, pada anginatak stabil.

    Vasospasme

    Terjadinya vasokonstriksi juga mempunyai peran penting pada angina tak stabil. Diperkirakan

    adanya disfungsi endotel dan bahan vasoaktif yang diproduksi oleh platelet berperan dalam

    perubahan dalam tonus pembuluh darah dan meenyebabkan spasme. Spasme yang terlokalisir

    seperti pada angina printzmetal juga dapat menyebabkan angina tak stabil. Adanya spasme

    seringkali terjadi pada plak yang tak stabil, dan mempunyai peran dalam pembentukan trombus.

    Erosi Plak tanpa Ruptur

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    20/22

    Terjadinya penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya proliferasi dan migrasi dari otot

    polos sebagai reaksi terhadap kerusakan endotel; adanya perubahan bentuk dan lesi karena

    bertambahnya sel otot polos dapat menimbulkan penyempitan pembuluh dengan cepat dan

    keluhan iskemi.

    Gambaran Klinis Angina tak Stabil

    Keluhan pasien umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang

    bertambah dari biasa. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih lama,

    mungkin timbul pada waktu istirahat, atau timbul karena aktivitas yang minimal. Nyeri dada dapat

    disertai keluhan sesak napas, mual, sampai muntah, kadang-kadang disertai keringat dingin.

    Pada pemeriksaan jasmani seringkali tidak ada yang khas.

    Penatalaksaan

    Obat Anti Iskemi

    Nitrat

    Nitrat dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh vena dan arteriol perifer, dengan efektivitas

    mengurangi preload adan afterload sehingga dapat mengurangi wall stress dan kebutuhan

    oksigen. Nitrat juga menambah oksigen suplai dengan vasodilatasi pembuluh koroner dan

    memperbaiki aliran darah kolateral. Dalam keadaan akut nitrogliserin atau isosorbid dinitrat

    diberikan secara sublingual atau melalui infus intravena; yang ada di Indonesia terutama

    isosorbid dinitrat, yang dapat diberikan secara intravena dengan dosis 1-4 mg per jam. Karena

    adanya toleransi terhadap nitrat, dosis dapat dinaikkan dari waktu ke waktu. Bila keluhan sudah

    terkendali infus dapat diganti isosorbid dinitrat per oral.

    Penyekat Beta

    Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokardium melalui efek penurunan

    denyut jantung dan daya kontraksi miokardium. Data-data menunjukkan penyekat beta dapat

    memperbaiki morbiditas dan mortalitas pasien dengan infark miokard, meta analisis dari 4700

    pasien dengan angina tak stabil menunjukkan penyekat beta dapat menurunkan risiko infarksebesar 13 % (p

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    21/22

    Antagosis kalsium dibagi dalam 2 golongan besar: golongan dihidropiridin seperti nifedipin dan

    golongan non dihirdropiridin seperti diltiazem dan verapamil. Kedua golongan dapat

    menyebabkan vasodilatasi koroner dan menunjukkan tekanan darah.

    Golongan dihidropiridin mempunyai efek vasodilatasi lebih kuat dan penghambatan nodus sinusmaupun nodus AV lebih sedikit, dan efek inotropik negatif juga lebih kecil.

    Meta analisis studi pada pasien dengan angina tak stabil yang mendapati antagonis kalsium,

    menunjukkan tak ada pengurangan angka kematian dan infark. Pada pasien yang sebelumnya

    tidak mendapat antagonis pemberian nifedipin menaikkan infark dan angina yang rekuren

    sebesar 16%, sedangkan kombinasii nifedipin dan metoprolol dapat mengurangi kematian dan

    infark sebesar 20%. Tapi kedua studi secara statistik tak bermakna. Kenaikan mortalitas

    mungkin karena pemberian nifedipin menyebabkan takikardi dan kenaikan kebutuhan oksigen.

    Verapamil dan diltiazem dapat memperbaiki survival dan mengurangi infark pada pasien dengansindrom koroner akut dan fraksi ejeksi normal. Denyut jantung yang berkurang, pengurangan

    afterload memberikan keuntungan pada golongan nondihidropiridin. Pada pasien SKA dengan

    faal jantung normal. Pemakaian antagonis kalsium biasanya pada pasien yang ada

    kontraindikasi dengan antagonis atau telah diberi penyekat beta tapi keluhan angina masih

    refrakter.

    Obat Anti Agregasi Trombosit

    Aspirin

    Banyak studi telah membuktiksn bshws sdpirin dapat mengurangi kematian jantung dan infark

    fatal maupun non fatal dari 51% -72% pada pasien dengan angina tak stabil. Oleh klarena itu

    aspirin dianjurkan untuk diberikan seumur hidup dengan dosis awal 160 mg perhari dan dosis

    selanjutnya 80 sampai 3325 mg perhari.

    Tiklopidin

    Tiklopidin suatu derivat tienopiridin merupakan obat lini kedua dalam pengobatan angina tak

    stabil bila pasien tidak tahann aspirin. Studi dengan tiklopidin dibandingkan plasebo pada anginatak stabil ternyata menunjukkan bahwa kematian dan infark non fatal berkurang 46,3%. Dalam

    pemberian tiklopidin harus diperhatikan efek samping granulositopenia, dimana insidens 2,4%.

    Dengan adanya klopidogrel yang lebih aman pemakaian tiklopidin mulai ditinggalkan.

    Klopidogrel

    Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa

    Ikatan fibrinogen dengan reseptor GP Iib/IIIa pada platelet ialah ikatan terakhir pada proses

    agregasi platelet. Karena inhibitor GP IIb/IIIa menduduki reseptor tadi maka ikatan platelet

    dengan fibrinogen dapat dihalangi dan agregasi platelet tidak terjadi.

  • 5/25/2018 Angina Pectoris

    22/22

    Obat Anti Trombinn

    Unfractionated Heparin

    Heparin adalah glikosaminoglikan yangterdiri dari pelbagai polisakarida yang berbeda

    panjangnya dengan aktivitas antikoagulan yang berebda-beda. Antitrombin III, bila terikat

    dengan heparin, akan bekerja menghambat trombin dan faktor Xa. Heparin juga mengikat

    protein plasma yang lain, sel darah dan sel endotel, yang akan mempengaruhi bioavailabilitas.

    Kelemahan lain heparin adalah efek terhadap trombus yang kaya trombosit dan heparin dapat

    dirusak oleh platelet faktor IV.

    Low Molecular Weight Heparin

    Low molecular weight heparin (LMWH) dibuat dengan melakukan depolimerasi rantai

    polisakarida heparin. Kebanyakan mengandung sakarida kurang dari 18 dan hanya bekerja padafactor Xa, sedangkan heparin menghambat factor Xa dan trombin. Dibandingkan dengan

    unfractionated heparin, LMWH mempunyai ikatan terhadap protein plasma kurang,

    bioavailabilitas lebih besar dan tidak mudah dinetralisir oleh faktor IV, lebih besar pelepasan

    tissue factor pathway inhibitor (TFPI) dan kejadian trombositopenia lebih sedikit.

    Direct Trombin Inhibitors

    Direct trombin inhibitor secara teoritis mempunyai kelebihan karena bekerja langsung mencegah

    pembentukan bekuan darah, tanpa dihambat oleh plasma protein maupun platelet faktor IV.

    Activated partial thromboplastin time dapat dipakai untuk memonitor aktivitas antikoagulasi,

    tetapi biasanya tidak perlu. Hirudin dapat menurunkan angka kematian infark miokard, tetapi

    komplikasi perdarahan bertambah. Bivalirudin juga menunjukkan efektivitas yang sama dengan

    efek samping perdarahan kurang dari heparin. Bilivarudin telah disetujui untuk menggantikan

    heparin pada pasien angina tyak stabil yang menjalani PCI. Hirudin maupun bivalirudin dapat

    menggantikan heparin bila ada efek samping trombositopenia akibat heparin (HIT)

    Daftar Pustaka

    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.ed IV,jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IlmuPenyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. p1606-13.

    Kumar. Abbas. Fusto. Robbins and Cotrans PathologicBasis of Disease. 7thEd.

    Crawford,MH. Current Diagnosis and Treatment in Cardiology. 2nd

    Ed.2002