Upload
phungtuong
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK
MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI
Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
(menguntungkan)
Disusun oleh :
Vivi Andy Fajar Ady Chandra
NIM : 022214157
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK
MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI
Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta
Oleh:
Vivi Andy Fajar Ady C
022214157
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Drs. Aloysius Triwanggono, MS Tanggal, 23 Januari 2007
Pembimbing II
Dra. Diah Utari BR, MSi Tanggal, 24 Januari 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
℘ Mula-mula, kita membentuk kebiasaan kita; lama kelamaan, kebiasaan kitalah yang
membentuk kita.
℘ Permasalahan bukan sesuatu untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi karena
dapat menguji seberapa tangguh manusia dalam memperjuangkan hidupnya.
℘ Give your smile for all the people but give your love just for one person.
Karya ini kupersembahkan bagi semua yang telah mendukungku.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas karunia-Nya
Ibuku yang tercinta dan terkasih
Adikku Ocha
Kekasihku Brigitta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 02 Februari 2007
Penulis,
Vivi Andy Fajar Ady Chandra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI
(Studi kasus pada PT Menara Kartika Buana di Surakarta)
Vivi Andy Fajar Ady Chandra Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi di PT. Menara Kartika Buana, Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui tepat tidaknya anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT Menara Kartika Buana tahun 2005 dan untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi pada divisi rokok PT Menara Kartika Buana tahun 2005. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi laporan keuangan dan wawancara pada manajer produksi dan supervisor. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana 2005 adalah dengan cara mencatat data anggaran dan realisasi biaya produksi tahun 2005. Kemudian dilakukan analisis selisih biaya dan signifikansi selisih tersebut. Untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT Menara Kartika Buana tahun 2005 mengunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagi berikut. Anggaran biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada rokok PT. Menara Kartika Buana tetap. Faktor-faktor efektivitas kerja mempengaruhi ketepatan anggaran produksi PT. Menara Kartika Buana yang meliputi: biaya kualitas bahan baku, biay tenaga kerja langsung, pemeliharaan mesin, kecelakan kerja, dan putaran kerja karyawan telah diatur dengan baik oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
PRODUCTION BUDGET AS A TOOL TO ASSESS WORK EFfECTIVENESS OF THE PRODUCTION DEPARTMENT
( A Case Study to PT Menara Kartika Buana in Surakarta)
Vivi Andy Fajar Ady Chandra Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
This research is conducted at the production department of PT. Menara Kartika Buana, Surakarta with the purposes to know the appropriateness of the budget of the production cost, and to know the factor influencing production budget accuracy to the cigarette division of PT. Menara Kartika Buana in 2005. The research is case study. The data are the financial report and the department’s information obtained from the interviews with production manager and supervisors. The data analysis technique to assess the budget is by comparing the budgeted cost and realized production cost in 2005. Then the difference between these factors is analyzed. To know the work effectiveness factors in contributing to the production budget accuracy, a qualitative analysis is employed. Results show that the budget for the production cost consisting of raw materials, labor cost and overhead costs are already appropriate. Work effectiveness contributing to the production budget accuracy which consist of : raw materials cost, labor cost, machine breeding, work accident, and work rolling have been set well by the company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR
EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI, Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana
di Surakarta.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Selain itu untuk menetapkan ilmu yang telah diterima penulis selama duduk
dibangku perkuliahan.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk bimbingan, pemberian data-
data, doa serta dorongan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh kerena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Gregorius Hendro Porwanto, M.Si selaku Kepala Jurusan Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, MS selaku Dosen pembimbing I yang telah
membimbing, menuntun, dam mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
4. Ibu Dra. Diah Utari BR. M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan petunjuk yang sangat
berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Antonius A Djatmiko, SE terima kasih karena telah meluangkan waktunya
untuk membantu pengumpulan data dan obrolannya sehingga penulis diajak putar-
putar di Perusahaan PT. Menara Kartika Buana untuk mencari data.
6. Pimpinan PT. Menara Kartika Buana Surakarta yang telah memberikan ijin bagi
penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan ini.
7. Semua pihak-pihak yang secara langsung membantu penulis memperoleh data,
baik melalui wawancara atau melihat secara langsung proses yang terjadi. Terima
kasih karena bersedia meluangkan waktunya, untuk Bapak Ronny Hadi, SE
(bagian Personalia), Bapak Budi Joelianto (Manajer Produksi) dan Bapak Joko
Satpodo A.Md (Supervisor).
8. Thomas Prasetiyo Nugroho. A.Md terima kasih yang telah meluangkan waktu
dan tempat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga yang telah memberikan semangat, perhatian, bantuan, harapan serta doa
kepada penulis, baik selama masa kuliah maupun dalam penyusunan hingga
terselesainya skripsi ini.
10. Kekasihku Brigitta Erlita Tri Anggadewi. Terima kasih untuk waktu, perhatian,
cinta, dorongan, teman Sharing yang baik dan dukungan serta doanya. Kamu
semakin mewarnai hidupku, dan membuat aku menjadi berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
11. Yandi, Rie-rie, Yulita, Mendez, Agus dan Yanu yang telah mau meluangkan
waktu diajak bertukar pendapat dan teman-teman Manajemen ’02 terima kasih
umtuk semua pengalaman yang telah dilalui bersama.
12. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung terlaksananya penulisan ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena adanya
keterbatasan dalam diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan, kritik, saran, dan
sumbangan dari pembaca atas skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan cara
berpikir para pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………….......... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………… ……. v
ABSTRAK…………………………………………………………….......... vi
ABSTRACT…………………………………………………………............ vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL………………………………….......... xiv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………........... 3
C. Batasan Masalah…………………………………………………….. 3
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 4
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 4
F. Sistematika Penulisan……………………………………………….. 5
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………............. 6
A. Pengertian Perencanaan……………………………………………… 6
B. Pengertian Pengendalian……………………………………………. 7
C. Pengendalian Produksi……………………………………………… 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Pengertian Anggaran…………………………………………........... 8
E. Fungsi Pengawasan……………………………………….………… 9
F. Manfaat Penganggaran……………………………………………… 9
G. Anggaran Biaya produksi……………………………………………. 11
H. Analisis Selisih Biaya Produksi…………………...………………… 13
I. Efektivitas dan Kinerja ….…………………………………..……… 18
BAB III METODE PENELITIAN………………………………….……… 22
A. Jenis Penelitian………………………………………………............ 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………….………… 22
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………...……….. 22
D. Variabel Penelitian………………………………………...………… 23
E. Teknik Pengumpulan Data………………………….....……………. 23
F. Data Penelitian……………………..………………...……………… 24
G. Populasi dan Sampel ………………..………………………………. 25
H. Teknik Analisis Data………………………………………………… 25
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………… . 32
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan…………………………..………….. 32
B. Struktur Organisasi Perusahaan Dan Pembagian Tugas…................ 33
C. Tujuan Perusahaan………………………………………….............. 38
D. Produksi……………………………………………………............... 38
E. Personalia……………………………………………………..…….. 42
F. Pemasaran…………………………………………………...………. 43
G. Bagian Quality Control……………………………………………. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V ANALISIS DAT A DAN PEMBAHASAN……………………….. 46
A. Analisis Masalah Pertama………………………………................... 46
B. Analisis Masalah Kedua…………………………………………….. 80
C. Pembahasan………………………………………………………… 90
BAB VI PENUTUP……………………………………………..………….. 92
A. Kesimpulan……………………………………………..…………. 92
B. Keterbatasan……………………………………………………….. 93
C. Saran……………………………………………………………….. 94
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………......... 97
LAMPIRAN………………………………………………………………… 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Halaman
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi………………………………………………….. 35
Table V.1 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Tembakau…………........ 47
Tabel V. 2 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Cengkeh………………... 48
Tabel V. 3 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Saos…...……………….. 49
Tabel V. 4 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Puta Cukai….………….. 50
Tabel V. 5 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Bahan Pembungkus…….. 51
Tabel V. 6 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Filter……………………. 52
Tabel V. 7 Anggaran dan Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung………………. 53
Tabel V. 8 Anggaran Fleksibel dan Perhitungan Tarif Standar BOP .……………. 54
Tabel V. 9 Realisasi Biaya Overhead Pabrik……………………………………… 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan
atau laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus mampu berusaha bersaing
dengan perusahaan yang lain. Dalam kehidupan organisasi seorang pemimpin memainkan
peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan guna mencapai tujuan dari perusahaan. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha
pada umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan
yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang
ada didalam suatu perusahaan menjadi lebih bertambah banyak, baik dari kegiatan atau
volume kegiatan yang dilaksanakan, oleh karena itu perusahaan harus melakukan perencanaan
dan pengendalian kegiatan perusahaan.
Dengan demikian maka perencanaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan dalam
perusahaan tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secara bertahap. Untuk itu
pihak perusahaan harus senantiasa membuat perencanaan terhadap masa depan
perusahaannya. Perencanaan adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan
dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan perusahaan dan sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki perusahaan.
Agar pelaksanaan perencanaan dan pengendalian dapat terlaksana dengan baik, maka
yang diperlukan oleh manajemen adalah menyusun suatu langkah yang dituangkan dalam
anggaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Peranan anggaran sebagai alat bantu manajemen perusahaan untuk menyusun
perencanaan, koordinasi, dan pengendalian kegiatan perusahaan. Anggaran merupakan alat
kendali untuk mengukur kinerja sehingga kinerja dimasa yang akan datang dapat diperbaiki,
pada awal periode anggaran merupakan rencana dan pada akhir periode dapat digunakan
sebagai alat untuk mengukur efektivitas kinerja. (K. Shim Jae. 2000;12)
Dari hasil perbandingan tersebut akan dapat dilihat apakah terjadi perbedaan (selisih)
antara keduanya dan jika terjadi perbedaan akan dapat dilakukan suatu analisis biaya produksi
yang meliputi selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.
Selain itu perusahaan juga mempertimbangkan kinerja perusahaan karena perusahaan
ingin dapat mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan dan
sasaran serta kemampuan dalam menghadapi tantangan baik yang bersifat internal maupun
eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan untuk mengelola sumber daya manusia yang
setepat-tepatnya.
Hasil kerja dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan norma dan etika sesuai
dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan agar dapat mencapai efektivitas kerja.
Analisis ini digunakan sebagai alat untuk mengukur efektivitas kinerja dalam perusahan.
Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya penyusunan anggaran sebagai alat
pengendalian biaya produksi maka penulis mengambil judul “ANGGARAN BIAYA
PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN
PRODUKSI” Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana
tahun 2005 sudah tepat ?
2. Faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran
produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana tahun 2005 ?
C. Batasan Masalah
Agar dapat memberikan penganalisisan yang lebih terfokus maka penulis memberikan
batasan masalah sebagai berikut :
1. Data yang digunakan adalah data anggaran dan realisasi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik pada PT. Menara Kartika
Buana tahun 2005.
2. Fokus dari penelitian ini pada produk rokok pada PT. Menara Kartika Buana
pada tahun 2005.
3. Dalam Efektivitas kerja data yang digunakan adalah biaya kualitas bahan baku,
biaya tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan kerja, putaran kerja
karyawan dan ketidakhadiran pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana
tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT.
Menara Kartika Buana tahun 2005 sudah tepat ?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi
ketepatan anggaran produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana
tahun 2005 ?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh sehubungan dengan penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan penting atau bahan
pertimbangan bagi pemimpin perusahaan dalam menyusun anggaran produksi
serta menentukan keputusan dalam melakukan pengembangan dan perbaikan
organisasi dan efektivitas kerja.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan
menambah referensi kepustakaan Universitas mengenai anggaran produksi
sebagai alat untuk mengukur efektivitas kerja bagian produksi.
3. Bagi Penulis
Sebagai pengetahuan, pengembangan dan menerapan teori-teori yang diperoleh
selama kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya yang terjadi di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
dalam mengolah data yang diperoleh dari perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subyek dan obyek penelitian, variable penelitian, teknik pengumpulan data,
data penelitian, populasi dan sampel, dan teknik analisis data
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan sejarah umum perusahaan, lokasi dan letak
perusahaan, stuktur organisasi, personalia dan pemasaran.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang penyusunan anggaran produksi anggaran
biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
overhead pabrik faktor-faktor penyebab terjadinya selisih dan efektivitas
kinerja.
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan sebagai hasil dari analisis data,
keterbatasan penelitian dan saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
(supriyono, 1994 :4)
Perencanaan adalah pemilihan atau penerapan tujuan-tujuan organisasi penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. ( T. Hani Handoko, 1995 :23)
Ada 2 jenis utama perencanaan manajemen yaitu:
a. Perencanaan Strategis (Strategic Plan)
Perencanaan jangka panjang yang disusun oleh top manajer. Karakter
perencanaan ini adalah memfokuskan pada tujuan-tujuan (objectives)
perusahaan, berkaitan dengan semua fungsi manajemen dan bersifat umum dan
luas.
b. Perencanaan Taktis ( Tactical / Operational Plan)
Perencanaan jangka pendek yang disusun berdasarkan partisipasi semua pihak
manajemen. Karakteristik perencanaan ini adalah menjabarkan dan merinci
tujuan-tujuan (objectives) menjadi sasaran-sasaran (Goals), kebijaksanaan,
waktu dan harapan. (Supriyanto,1994:8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan kerja yang efisien
akan dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan (Supriyanto,1994:5). Kegiatan
pengendalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang
buruk. Jadi, kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian.
Fungsi utama pengendalian adalah untuk menjamin pencapaian tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian perusahaan memiliki
beberapa sudut pandang, misalnya pengamatan langsung, ekspresi bicara, kebijakan dan
prosedur, laporan hasil pelaksanaan. (Supriyanto,1994:20)
C. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi adalah merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan
mengkoordinir semua elemen proses produksi (sumber daya manusia, mesin, peralatan dll) ke
dalam satu aliran dimana aliran tadi akan memberikan hasil dengan gangguan minimal ongkos
rendah dan kemungkinan waktu tercepat.
Ada 4 jenis pengendalian produksi:
a) Pengendalian Pembelian
Pengendalian dalam semua aktivitas mendapatkan bahan baku, perlengkapan
dan suku cadang dari perusahaan lain. Tujuan untuk menjamin bahwa bahan-
bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi datang tepat waktu, tepat harga
dan tepat jumlah.
b) Pengendalian Persediaan
Pengendalian untuk menjamin bahwa biaya persediaan menjadi minimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c) Pengendalian Penjadwalan
Pengendalian untuk menjamin bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
proses produksi ada pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
d) Pengendalian Kualitas
Pengendalian untuk menjamin barang dan jasa yang diproduksi akan
diproduksi sesuai dengan spesifikasi desainnya.
(A. Yudi Yunianto,2001:65)
D. Pengertian Anggaran
Pengertian anggaran didefinisikan para ahli ekonomi berbeda antara satu dengan
lainnya,tetapi pada intinya mempunyai pengertian yang sama. Berikut dikemukakan beberapa
definisi anggaran, antara lain:
1) Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara formal didalam perusahaan
tersebut yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan tanpa adanya pengecualian
dalam satuan moneter dan satuan ukur. (Asyari,1998:8)
2) Anggaran merupakan rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif diukur
dalam satuan moneter dan satuan ukuran lainnya yang mencakup jangka waktu
satu tahun. (Mulyadi, 1993:448)
3) Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam
kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu periode tertentu. (Munandar,
1996:1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4) Anggaran perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari seluruh
kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan di dalam
unit kualitatif. (Agus,1996:90)
5) Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya–daya keuangan yang
disisihkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu selama periode waktu
yang ditetapkan. ( T. Hani Hamdoko ,1995:377)
E. Fungsi Pengawasan
Bila rencana telah ditetapkan dengan koordinasi yang berpedoman pada anggaran
disusun maka langkah berikutnya adalah menilai tindakan itu apakah sesuai dengan rencana
atau belum. Bila keadaan menunjukan hasil yang belum sesuai dengan anggaran maka
manejer perlu menganalisis dulu penyebab ketidaksesuaian tersebut. Pengukuran dapat
digunakan untuk memperbaiki kegiatan di waktu yang akan datang.
F. Manfaat Penganggaran
Peranan anggaran sebagai alat bantu manajemen perusahaan untuk menyusun
perencanaan, koordinasi dan pengawasan kegiatan perusahaan ternyata tidak perlu untuk
diragukan lagi (Agus Ahyari,1996:5)
Manfaat anggaran dalam perusahaan antara lain:
a) Terdapatnya perencanaan terpadu
Dengan mempergunakan anggaran, perusahaan akan dapat menyusun perencanaan
seluruh kegaiatan secara terpadu. Hal ini dimungkinkan karena dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mempergunakan anggaran berarti seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan akan
disentuh oleh anggaran perusahaan.
b) Terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan
Dengan adanya anggaran perusahaan, maka pelaksanaan kegiatan yang ada dalam
perusahaan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih pasti, karena dapat mendasarkan
diri kepada anggaran yang telah ada, sehingga dapat dipercaya bagi pelaksanaan
kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan.
c) Terdapatnya alat koordinasi dalam perusahaan
Pelaksanaan kegiatan dengan mempergunakan anggaran sebagai pedoman akan berarti
melakukan kegiatan dalam perusahaan tersebut di bawah koordinasi yang baik. Hal ini
disebabkan karena di dalam penyusunan anggaran mudah dipertimbangkan kaitan
suatu bagian dengan bagian yang lain, sehingga pelaksanaan kegiatan berpedoman
kepada anggaran tersebut sudah terkandung arti koordinasi yang sebenarnya.
d) Terdapatnya alat pengawasan yang baik
Dalam hal ini anggaran dapat digunakan sebagai alat pengawasan kegiatan yang
sedang dilaksanakan dalam perusahaan, sehingga perusahaan akan dapat
membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam
perusahaan tersebut.
e) Terdapatnya alat evaluasi kegiatan perusahaan
Ini digunakan untuk menilai seberapa jauh penyimpangan pelaksanaan kerja dari
rencana yang telah disesuaikan serta penyebab apa saja yang menimbulkan
penyimpangan kerja tersebut dapat didiskusikan atau dievaluasi di dalam perusahaan
serta dicarikan jalan keluarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
G. Anggaran Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual. Anggaran produksi merupakan
alat untuk merencanakan, mengkoordinir kegiatan-kegiatan produksi dan mengontrol
kegiatan-kegiatan tersebut. Tujuan disusun anggaran ini:
a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan
yang telah direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Artinya tingkat persediaan yang tidak
terlalu besar, tidak pula terlalu kecil. Prinsip manajemen produksi menyatakan
bahwa tingkat persediaan yang terlalu besar mengakibatkan meningkatnya biaya-
biaya dan resiko-resiko yang menjadi beban perusahaan. Sebaliknya tingkat
persediaan yang terlalu kecil mengakibatkan banyaknya gangguan, kekurangan
persediaan bahan mentah mendatangkan gangguan pada proses produksi,
sedangkan kekurangan persediaan barang jadi mengakibatkan banyaknya
langganan yang kecewa dan hilangnya peluang memperoleh keuntungan
c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi barang yang
dihasilkan akan seminimal mungkin.
Ada tiga unsur biaya produksi:
1) Biaya bahan baku langsung
Adalah semua biaya yang membentuk bagian internal dari bahan jadi yang
dapat diperhitingkan langsung ke dalam barang jadi.
Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a) Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method)
Digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksinya
dikumpulkan dengan metode harga jual penjualan
b) Metode persediaan fisik ( physical inventory method)
Digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan
yang harga pokok produksinya yang dikumpulkan dengan metode
harga proses produksi.
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia
tersebut tenaga kerja yang dikenakan untuk mengubah bahan menjadi produk
jadi yang diidentifikasikan secara langsung terhadap produk tertentu.
Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja yaitu :
a) Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan
Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja
yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya tenaga kerja
non pabrik, yang bukan merupakan unsur harga pokok produksi,
melainkan merupakan unsur biaya usaha.
b) Penggolongan menurut kegiatan departemen-departeman dalam
perusahaan
Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan pengendalian terhadap
biaya tenaga kerja yang terjadi dalam tiap departemen yang
dibentuk oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c) Penggolongan menurut jenis pekerjaan
Penggolongan ini bertujuan untuk dasar penetapan deferensiasi
upah standar kerja.
d) Penggolongan menurut hubungan dengan produk
Penggolongan ini bertujuan untuk membedakan antara biaya tenaga
kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
3) Biaya overhead pabrik
Adalah biaya tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dan semua
biaya produksi lainnya yang tidak dibebankan langsung terhadap produk
tertentu.
H. Analisis Selisih Biaya Produksi
a) Selisih biaya bahan baku.
1) Selisih bahan baku
Selisih ini timbul karena perusahaan telah memberi bahan baku lebih tinggi atau
lebih rendah dibandingkan harga standar
Rumus:
SHB = (HS-HSt)KS
Atau
SHB = (HS x KS)-(HSt x KS)
Keterangan:
SHB : Selisih Harga Bahan Baku
HS : Harga Beli Sesungguhnya Setiap Satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
HSt : Harga Beli Standar/ Dianggarkan Setiap Satuan
KS : Kualitas Sesungguhnya Yang Dibeli
Apabila :HS > HSt, , maka harga tidak menguntungkan
HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan
HS = HSt, maka tidak ada selisih
2) Selisih kuantitas bahan baku
Selisih yang timbul karena telah dipakai kualitas bahan baku yang lebih basar atau
lebih kecil dibandingkan dengan standar dalam pengolahan produk.
Rumus:
SKB = (KS-KSt)HSt
Atau
SKB = (KS x HSt)-(KSt x HSt)
Keterangan:
SKB :Selisih Kualitas Bahan Baku
KS :Kualitas Sesungguhnya Atas Bahan Baku Yang Dipakai
KSt :Kualitas Standar Atas Bahan Baku Yang Dipakai
HSt :Harga Beli Standar Bahan Baku Dipakai
Apabila :KS > KSt,, maka selisih harga tidak menguntungkan
KS < KSt, maka selisih harga menguntungkan
KS = KSt , maka tidak ada selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b) Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
1) Selisih tarif upah langsung
Selisih timbul karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif lebih
tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah langsung standar
Rumus:
STU = (TS-TSt)JS
Atau
STU = (TS x JS)-(TSt x JS)
Keterangan:
STU :Selisih Tarif Upah Langsung
TS :Tarif Sesungguhnya Dari Upah Langsung Per Jam
TSt :Tarif Standar/ Dianggarkan Dari Upah Langsung Per Jam
JS :Jam Sesungguhnya
Apabila :TS > TSt, maka selisih harga tidak menguntungkan
TS < TSt, maka selisih harga menguntungkan
TS = TSt maka tidak ada selisih.
2) Selisih efisiensi upah langsung
Selisih timbul karena digunakan waktu kerja lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan waktu standar.
Rumus:
SEUL = (JS-JSt)TSt
Atau
SEUL = (JS x TSt)-(JSt x TSt)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Keterangan:
SEUL :Selisih Efisiensi Upah Langsung.
TSt :Tarif Standar Dari Upah Langsung Per Jam.
JS :Jam Sesungguhnya.
JSt :Jam Standar.
Apabila :JS > JSt, maka selisih harga tidak menguntungkan
JS < JSt, maka selisish harga menguntungkan
JS = JSt, maka tidak ada selisih
c) Selisih biaya overhead pabrik
1) Selisih anggaran
Selisih yang disebabkan perbedaan antara biaya overhead pabrik sesungguhnya
dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
Rumus:
SA = BOPS-AFKS
Keterangan:
SA :Selisih Anggaran
BOPS :Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya
Apabila :BOPS > AFKS, maka selisih harga tidak menguntungkan
BOPS < AFKS, maka selisih harga menguntungkan
BOPS = AFKS, maka tidak ada selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Selisih kapasitas
Selisih disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarif
Rumus:
SK = AFKS-BOPB
Keterangan:
SK :Selisih Kapasitas
AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya
BOPB :Biaya Overhead Yang Dibebabkan
Apabila :AFKS > BOPB, maka selisih harga tidak menguntungkan
AFKS < BOPB, maka selisih harga menguntungkan
AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih
3) Selisih efisiensi
Rumus:
SE = BOPB-BOPSt
Keterangan:
SE : Selisih Efisiensi Biaya Overhead pabrik
BOPB : Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan (jam)
BOPSt : Biaya Overhead Pabrik Yang Standar (jam)
Apabila :BOPB > BOPSt, maka selisih harga tidak menguntungkan
BOPB < BOPSt, maka selisih harga menguntungkan
AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
I. Efektivitas dan Kinerja
Efektivitas adalah kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Semakin besar kontribusi yang dihasilkan terdapat nilai pencapaian tujuan / sasaran tersebut,
maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut.
Kinerja biasa disebut performance (prestasi kerja). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Kinerja adalah bahwa setiap perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk
mencapai hasil yang optimal dan tujuan tersebut dapat dicapai apabila kinerja karyawan baik,
peralatan yang lengkap dan peralatan yang memadai.
Efektivitas adalah kemampuan organisasi menghasilkan laba sebesar-besarnya
(Mulyadi,1989:277)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kinerja (Hendry Simamora,2004:290)
a. Biaya kualitas bahan baku
Adalah biaya untuk mencapai kualitas yang baik dan biaya yang timbul karena
kualitas yang buruk.
b. Biaya tenaga kerja
Adalah biaya yang ditimbulkan karena adanya penggunaan tenaga kerja
manusia tersebut, tenaga kerja yang dikenakan untuk mengubah bahan
menjadi produk jadi yang diidentifikasikan secara langsung terhadap produk
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Efisiensi produksi
Efisiensi adalah rasio keluaran terhadap masukan. Suatu pusat
pertanggungjawaban dikatakan efisien jika pusat pertanggungjawaban tersebut:
a. Menggunakan sumber atau biaya atau masukan lebih kecil untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama.
b. Menggunakan sumber atau biaya tau masukan yang sama untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah lebih besar.
Efisiensi dipakai sebagai pengukuran prestasi kerja dari suatu organisasi
dan hampir selalu dipakai sebagai nilai pembanding, bukan sebagai alat ukur
yang absolute. Dalam kenyataanya perusahaan mengaplikasikan pengukuran
tingkat efisiensi produksi dengan cara membandingkan hasil realisasi dengan
hasil yang dianggarkan yang predetermined yaitu prediksi tentang tingkat
pembiayaan tertentu yang dapat merefleksikan seberapa biaya yang diperlukan
untuk menghasilkan sejumlah out put tertentu. Dari hasil perbandingan
realisasi dengan anggaran dapat diketahui atau ditentukan jumlah
penyimpangan atau selisih.
d. Kualitas hasil kerja
Suatu produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan keinginan perusahaan
dan pelanggan baik dari segi bentuk maupun kegunaan hal tersebut harus
diperhatikan mengingat kualitas merupakan keunggulan daya saing utama
untuk mampu merebut pasar pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Pemeliharaan mesin
Menjaga harta kekayaan, terutama alat produksi yang dipakai dalam
perusahaan agar tetap dalam kondisi baik.
f. Kecelakaan kerja
Suatu peristiwa yang terjadi dalam kegiatan usaha atau dalam melakukan
aktivitas kerja yang merugikan pekerja.
g. Ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan
Suatu perilaku yang disengaja atau pun tidak sehingga seseorang tersebut tidak
dapat dan melakukan aktivitasnya dalam perusahaan atau dunia usaha.
Tujuan penilaian kinerja adalah membantu memperbaiki prestasi dengan mengetahui
kekuatan, kelemahan dan dengan melakukan hal-hal yang akan mengembangkan kekuatan dan
mengatasi kelemahan.
Tujuan kinerja menurut (Wihana Kirana jaya,1993:16) adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi dalam pengolahan sumber daya yang terdiri dari:
a Efisiensi internal, diperoleh melalui pengolahan yang baik dalam perusahaan.
Diman para manajer mengunakan cara untuk memacu para pekerja, menekan
biaya, dan mengawasi pelaksanaan-pelaksanaan yang menyimpang.
b Alokasi yang efisien
Sumber daya ekonomi dialokasikan secara efisien sehingga tidak ada lagi
perbaikan dalam berproduksi yang dapat menaikkan nilai dari output.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2 Kemajuan Teknologi
Melalui penemuan dan pembaharuan teknologi, orang dapat meningkatkan bentuk dari
suatu karya dan meningkatkan produktivitas
3 Keseimbangan dalam distribusi
Terdapat distribusi yang wajar terhadap kesejahteraan, pendapatan, dan kesempatan
berkarier.
4 Tujuan lain
Mencakupi bermacam nilai sosial dan budaya. Dimana setiap individu mempunyai
kabebasan dalam memilih, keamanan dari budaya yang mengancam dan
keanekaragaman budaya yang ada.
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan jasa akan selalu berusaha
melaksanakan usahanya secara menguntungkan, baik dari segi laba maupun dari segi
pelaksanaan kegiatan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian terhadap obyek
tertentu. Kesimpulan yang diambil hanya dapat digunakan bagi atau berlaku obyek
penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan PT. Menara Kartika Buana Surakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November - Desember tahun 2006
C. Subyek dan obyek penelitian
1. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah laporan keuangan,
manajer produksi dan supervisor dibagian produksi yang bekerja di PT. Menara
Kartika Buana Surakarta.
2. Obyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek adalah data yang berhubungan anggaran
biaya produksi dan efektivitas kerja perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Variabel penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian atau faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa gejala yang akan diteliti. Penelitian ini melibatkan variabel-
variabel sebagai berikut:
1) Variabel masalah pertama:
a. Anggaran Biaya produksi
Anggaran biaya produksi adalah anggaran biaya yang disusun untuk semua biaya
produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
Meliputi :Anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran
overhead.
b. Realisasi biaya produksi
Realisasi biaya produksi adalah semua biaya produksi dari pelaksanaan hingga jadi
kenyataan untuk membuat suatu produk.
Meliputi :Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.
2) Variabel masalah kedua :
Faktor-faktor efektivitas kerja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi
meliputi: biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja, pemeliharaan mesin,
kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan.
.
E. Teknik Penggumpulan Data
Untuk melaksanakan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik penggumpulan
data dengan cara berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung atau
berkomunikasi langsung dengan responden. Data yang dikumpulkan yaitu tentang
gambaran umum perusahaan meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi,
personalia, produksi dan pemasaran
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode ini digunakan untuk mencatat data-data atau arsip
mengenai volume produksi, biaya produksi yang ada di perusahaan guna memperoleh
informasi tentang anggaran dan realisasinya serta data yang lain mendukung penelitian
dan gambaran umum dari perusahaan.
3. Observasi
Mengumpulkan data dengan cara melihat langsung kegiatan yang dilakukan di dalam
suatu perusahaan khususnya karyawan bagian produksi.
F. Data Penelitian
1. Gambaran umum perusahaan meliputi : sejarah perusahaan, produksi perusahaan,
pemasaran, struktur organisasi, dan personalia perusahaan.
2. Anggaran produksi dari tahun 2005 meliputi : anggaran biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tahun 2005.
3. Data mengenai biaya produksi pada tahun 2005.
4. Data hasil produksi dan jumlah penjualan pada tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5. Data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi selisih anggaran melalui
efektivitas kerja bagian produksi khususnya biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga
kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan.
G. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda,
hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sember data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sampel adalah populasi yang menjadi sumber
yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian.
Dalam penelitian ini populasi adalah anggaran dan realisasi biaya produksi yang meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan efektivitas produksi
di PT. Menara. Kartika Buana Sedangkan sampelnya adalah anggaran dan realisasi biaya
produksi yaitu biaya bahan baku yang meliputi : tembakau, cengkeh, saos, filter, dan bahan
pembungkus, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhad pabrik, manajer produksi dan
seorang supervisor produksi PT. Menara dari tahun 2005.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Masalah Pertama
Data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data penulis membandingkan
antara data-data yang temuan dilapangan dengan data yang dianggarkan oleh
perusahaan. Untuk itu langkah-langkah yang ditempuh untuk menjawab permasalahan
menghitung selisih biaya produksi yang dianggarkan dengan membandingkan biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
produksi sesungguhnya dengan produksi yang dianggarkan dan menganalisis selisih,
dapat dihitung dengan :
1. Selisih biaya bahan baku
a. Selisih bahan baku
Selisih ini timbul karena perusahaan telah memberi bahan baku lebih tinggi atau
lebih rendah dibandingkan harga standar
Rumus:
SHB=(HS-HSt)KS
Atau
SHB=(HS x KS)-(HSt x KS)
Keterangan:
SHB : Selisih Harga Bahan Baku
HS : Harga Beli Sesungguhnya Setiap Satuan
HSt : Harga Beli Standar/ Dianggarkan Setiap Satuan
KS : Kualitas Sesungguhnya Yang Dibeli
Apabila :HS > HSt, , maka harga tidak menguntungkan
HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan
HS = HSt, maka tidak ada selisih
b. Selisih kuantitas bahan baku
Selisih yang timbul karena telah dipakai kualitas bahan baku yang lebih basar atau
lebih kecil dibandingkan dengan standar dalam pengolahan produk.
Rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
SKB=(KS-KSt)HSt
Atau
SKB= (KS x HSt)-(KSt x HSt)
Keterangan:
SKB :Selisih Kualitas Bahan Baku
KS :Kualitas Sesungguhnya Atas Bahan Baku Yang Dipakai
KSt :Kualitas Standar Atas Bahan Baku Yang Dipakai
HSt :Harga Beli Standar Bahan Baku Dipakai
Apabila :KS > KSt,, maka selisih harga tidak menguntungkan
KS < KSt, maka selisih harga menguntungkan
KS = KSt , maka tidak ada selisih
2. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
a. Selisih tarif upah langsung
Selisih timbul karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif lebih
tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah langsung standar
Rumus:
STU = (TS-TSt)JS
Atau
STU = (TS x JS)-(TSt x JS)
Keterangan:
STU :Selisih Tarif Upah Langsung
TS :Tarif Sesungguhnya Dari Upah Langsung Per Jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
TSt :Tarif Standar/ Dianggarkan Dari Upah Langsung Per Jam
JS :Jam Sesungguhnya
Apabila :TS > TSt, maka selisih harga tidak menguntungkan
TS < TSt, maka selisih harga menguntungkan
TS = TSt maka tidak ada selisih.
b. Selisih efisiensi upah langsung
Selisih timbul karena digunakan waktu kerja lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan waktu standar.
Rumus:
SEUL = (JS-JSt)TSt
Atau
SEUL=(JS x TSt)-(JSt x TSt)
Keterangan:
SEUL :Selisih Efisiensi Upah Langsung.
TSt :Tarif Standar Dari Upah Langsung Per Jam.
JS :Jam Sesungguhnya.
JSt :Jam Standar.
Apabila :JS > JSt, maka selisih harga tidak menguntungkan
JS < JSt, maka selisish harga menguntungkan
JS = JSt, maka tidak ada selisih
3. Selisih biaya overhead pabrik
a. Selisih anggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Selisih yang disebabkan perbedaan antara biaya overhead pabrik sesungguhnya
dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
Rumus:
SA = BOPS-AFKS
Keterangan:
SA :Selisih Anggaran
BOPS :Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya
Apabila :BOPS > AFKS, maka selisih harga tidak menguntungkan
BOPS < AFKS, maka selisih harga menguntungkan
BOPS = AFKS, maka tidak ada selisih
b. Selisih kapasitas
Selisih disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarif
Rumus:
SK = AFKS-BOPB
Keterangan:
SK :Selisih Kapasitas
AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya
BOPB :Biaya Overhead Yang Dibebabkan
Apabila :AFKS > BOPB, maka selisih harga tidak menguntungkan
AFKS < BOPB, maka selisih harga menguntungkan
AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Selisih efisiensi
Rumus:
SE = BOPB-BOPSt
Keterangan:
SE : Selisih Efisiensi Biaya Overhead pabrik
BOPB : Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan (jam)
BOPSt : Biaya Overhead Pabrik Yang Standar (jam)
Apabila :BOPB > BOPSt, maka selisih harga tidak menguntungkan
BOPB < BOPSt, maka selisih harga menguntungkan
AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih
Apabila biaya sesungguhnya atau realisasinya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan,
maka dapat disimpulkan anggaran biaya produksi sudah efisien atau tepat. Jika biaya produksi
sesungguhnya atau realisasinya lebih besar dari biaya produksi yang dianggarkan, maka
terjadi selisih yang tidak efisien atau tidak tepat.
Selisih yang menguntungkan tersebut jika masih berada pada toleransi 5 % dapat
disimpulkan bahwa anggaran biaya produksi efisien atau tepat, namun bila lebih dari batas
toleransi 5% maka biaya produksi dikatakan tidak efisien atau tidak tepat. (K. Shim Jae,
2000:73 )
2. Analisis Masalah Kedua
Analisis kualitatif untuk menentukan faktor-faktor efektivitas kerja yang
mempengaruhi ketepatan anggaran produksi meliputi: biaya kualitas bahan baku, biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan PT. Menara Kartika Buana merupakan perusahaan swasta yang yang
bergerak dalam bidang produksi rokok Sejarah perkembangan perusahaan rokok PT.
Menara Kartika Buana ini didirikan pada tahun 1972. Pada awal berdirinya perusahaan ini
diberi nama PT. Soehoko yang didirikan oleh bapak Soehoko dengan akte pendirian No.
19 tanggal 16 februari 1971 oleh Notaris R. Moelyatmo. Pada mulanya perusahaan ini
berdiri dari 10 pemegang saham dan mulai beroperasi pada tahun 1972.
Pada waktu perusahaan ini didirikan, perusahaan bekerja dengan peralatan yang sangat
sederhana dan dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja saja yang sebagian besar adalah
anggota keluarga sendiri. Pada mulainya perusahaan ini kurang dapat berkembang karena
persaingan dari berbagai jenis perusahaan rokok dan peralatan yang peralatan yang masih
sederhana.
Setelah mengalami pasang surut, perusahaan rokok PT. Soehoko ini mulai
menggunakan peralatan mesin dan memproduksi rokok sejenis, sigaret kretek mesin,
dengan menggunakan merek ‘Rokok Nona”. Tahun demi tahun perusahaan mengalami
perkembangan yang sangat pesat, sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen yang
sangat meningkat.
Perusahaan berusaha menyesuaikan diri dengan menambah tenaga kerja dan
menambah peralatan baru, sehingga sampai pada tahun 2005 jumlah tenaga kerja ada pada
perusahaan ini sekitar 1601 orang..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Perusahaan rokok PT. Soehoko ini semakin mengalami perkembangan yang
mengembirakan. Seiring dengan perkembangn tersebut, maka dengan persetujuan para
pemegang saham nama PT. Soehoko diganti dengan nama PT. Menara Kartika Buana
dengan harapan pada tahun-tahun yang akan dating perusahaan dapat berkembang. Pabrik
PT Menara Kartika Buana ini berlokasi di jalan Solo-Porwodadi yaitu Desa Tuban,
Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Ditanah seluas 117.593 m². melihat lokasi
perusahaan yang strategis ini akan sangat menguntungkan perusahaan dimana letak ditepi
jalan raya yang akan melancarkan pengangkutan barang, baik pengangkutan barang jadi
maupun barang-barang yang diperlukan untuk proses produksi perusahaan. Pabrik rokok
PT. Menara Kartika Buana terletak dipinggir kota sehingga mempunyai areal pertanian
yang cukup luas dengan harga tanah yang relatif murah.
Pada awalnya perusahaan PT. Menara Kartika Buana bertempat di Jajar, Surakarta
yang sebelumnya adalah milik PT. SOEHOKO. Dengan mengikuti ketentuan Pemerintah
Daerah maka PT. Menara Kartika Buana pindah di daerah Gondangrejo, Karanganyar dan
ditetapkan bahwa daerah tersebut sebagai kawasan industri, disamping itu penetapan
lokasi yang baru mempunyai tujuan untuk menghindari adanya polusi udara dan polusi
suara yang ditimbulkan. Selain itu juga mendukung masa depan perusahaan karena
letaknya juga dapat meningkatkan kapasitas produksi.
2. Struktur Organisasi Perusahaan Dan Pembagian Tugas
Tujuan dari struktur organisasi sebuah perusahaan adalah agar karyawan yang berbeda
dalam perusahaan mengetahui batas-batas dari tugas, wewenang, tanggungjawab, serta
fungsinya dalam perusahaan sehingga karyawan dapat berjalan secara efektif dan efisien..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Struktur organisasi pada Perusahaan rokok PT. Menara kartika Buana disusun
berdasarkan atas kenyataan kegiatan yang ada dan kebutuhan perusahaan dalam
menjalankan kelancaran produksi dan pemasaran sesuai dengan rencana anggaran
perusahaan
Untuk lebih jelas, maka penulis sajikan bagan struktur organisasi perusahaan rokok
PT. Menara Kartika Buana sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Struktur Organisasi Perusahaan rokok
PT. Menara Kartika Buana
Surakarta
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Manajer Keuangan dan Adninistrasi
Manajer Personalia
Manajer Produksi
Penjualan
Promosi Akuntansi
Manajer Pemasaran
Pajak dan Cukai
Adm. Penjualan
Transportasi Quality Control
S.K.M
S.K.T
Gudang Kasir
Pengupahan
Sekretariat
Poliklinik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PT. Menara Kartika Buana terdapat pembagian tugas, wawenang, tugas dan tanggung
jawab seperti yang tergambar di dalam struktur organisasi diatas, dijabarkan sebagai berikut:
A. Direktur Utama
1. Bertindak sebagai pimpinan perusahaan dan bertanggung jawab atas maju
mundurnya perusahaan kepada pemegang saham dan sebagai pegawai langsung
terhadap kelancaran perusahaan.
B. Bagian Keuangan dan Administrasi
1. Mengatur keluar masuknya surat-surat perusahaan kepada pihak luar perusahaan,
baik dengan instansi-instansi pemerintah ataupun dengan pihak-pihak swasta
lainnya.
2. Membuat pembukuan transaksi-transaksi yang terjadi, baik pembelian,
penjualan,upah produlsi, harga pokok penjualan, dan membuat laporan keuangan
perusahaan terhadap Direktur.
3. Mengurusi keuangan perusahaan seperti mengatur rekapitulasi penerimaan dan
pengeluaran keuangna perusahaan
C. Bagian Pemasaran
1. Menerima pesanan barang dari daerah-daerah.
2. Melaksanakan penjualan barang-barang kepada konsumen melalui perantaranya.
3. Melaksanakan promosi, memilih saluran distribusi, serta menentukan daerah
pemasaran.
4. Memberikan laporan penjualan dan menjalankan administrasi penjualan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Bagian Produksi
1. Menjalankan proses produksi sesuai yang telah direncanakan untuk produksi,
pemasaran ataupun persediaan.
2. Mengadakan peningkatan produk bail dari segi kualitas maupun kuantitas.
3. Mengadakan pengawasan pelaksanaan produksi baik kelancaran produksi
maupun pengawasan dan pemeliharaan mesin dan peralatan.
4. Membuat laporan mengenai jumlah produksi.
5. Mengontrol persediaan bahan baku seperti tembakau, cengkeh, saos, kertas,
cigarette, dan filteret.Menambah persediaan bahan baku apabila persediaan
menipis dan mengurangi persediaan apabila persediaan menumpuk di gudang.
E. Bagian Personalia
1. Mempunyai wewenang untuk memberhentikan karyawan yang tidak memenuhi
syarat atau karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.
2. Mengatur tata tertib kerja seluruh karyawan, mengawaasi absensi, dan
pengadaan, pengarahan atau pembinaan karyawan.
3. Mengelola kesejahteraan karyawan.
4. Mengurus segala aktifitas yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
karyawan.
Dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan jelas, maka masing-
masing bagian akan bekerja dengan efisien dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan tentu mempunyai tujuan dalam usahanya, apakah tujuan jangka
pendek ataupun jangka panjang. Suatu perusahaan akan selalu berusaha agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan baik, yang mana tujuan ini merupakan
landasan atau pedoman dari aktifitas perusahaan.
Pada umumnya tujuan perusahaan itu digariskan berdasarkan kemampuan daripada
daya jangka perusahaan tersebut. Perusahaan untuk itu membagi tujuan yang hendak
dicapai menjadi dua tahap yaitu:
A. Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek yang hendak dicapai oloeh perusahaan adalah:
1. Meningkatkan volume penjualan.
2. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Mempertahankan posisi perusahaan dalam persaingan.
B. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah:
1. Mencapai maximum profit.
2. Mengadakan ekspansi.
4. Produksi
Kegiatan produksi sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, jika kegiatan produksi yang dilaksanakan sudah cukup
baik maka perusahaan berada dalam kondisi yang baik juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Produksi itu sendiri dapat diartikan sebagai pengolahan faktor produksi menjadi
barang produksi atau suatu proses di mana masukan diubah menjadi keluaran.. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada penambahan pesanan dari konsumen.
PT. Menara Kartika Buana menghasilkan beberapa jenis produk rokok dengan
beberapa nama untuk membedakan antara produk yang satu dengan yang lain. Pada
dasarnya produksi tersebut dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a) Sigaret Kretek Tangan
Merupakan rokok yang dibuat dengan tangan tanpa bantuan mesin, sedangkan
enisnya dapat dibagi menjadi: SKT 12 dan SKT 16
b) Sigaret Kretek dan Filter Mesin
Merupakan rokok yang dibuat dengan menggunakan mesin, sedangkan jenisnya
apat dibagi menjadi: Menara Filter, Menara Sewu, Komandan 12, Primadona,
Nona Prima, dan Menara Dunia.
1) Bahan Baku
Dalam menghasilkan produk, bahan-bahan yang dibutuhkan berupa bahan baku dan
bahan penolong. Bahan baku dan penolong ini sangat diperlukan guna menunjang
proses produksi persahaan yang bersangkutan. Bahan-bahan yang digunakan dalam
proses produksi oleh PT. Menara Kartika Buana terdiri dari :
a. Tembakau
b. Saos
c. Cengkeh
d. Pita Cukai
e. Filter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
f. Bahan Pembungkus
Dapat dijelaskan disini bahwa bahan baku pembungkus tersebut sebenarnya terdiri
dari kertas dan plastik. Dalam hal pengadaan bahan baku ini sangat mudah untuk
didapatkan dan dilakukan oleh perusahaan sendiri serta relative murah karena
didapatkan disekitar tempat-tempat kedudukan perusahaan ( dalam kota ). Bahan
pembungkus yang terbuat dari kertas :
a. Ambri atau cigarette paper
b. Etiket doslop
c. Kraff Bos
d. Silver Alluminium Foil
e. Silver Alluminium Board
f. Gold Alluminium Foil
g. Gold Alluminium Board
Bahan pembungkus yang terbuat dari plastik :
OPP yaitu sejenis plastic untuk membungkus bagian luar dari rokok yang telah
terbungkus dari pak-pak.
2) Proses Produksi.
PT. Menara Kartika Buana dalam melaksanakan proses produksi berdasarkan pesanan,
namun kebijaksanaan perusahaan telah menetapkan bahwa volume produksi
ditentukan atas jumlah pesanan. Sedangkan secara garis besar, proses produksi dalam
menghasilkan produk yang berupa rokok filter tersebut sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1) Tahap persiapan bahan
Membersihkan racikan (tembakau, cengkeh, saos) yang sudah dicampur
menjadi satu dari rajangan-rajangan yang masih kasar atau besar berupa
batang-batang yang nantinya dapat merusak mesin pada tahap pemprosesan
bahan baku.
2) Tahap pemprosesan
Setelah racikan bahan baku siap kemudian bahan tersebut dimasukkan ke
Bak berjalan (conveyor) yang berfungsi menampung racikan rokok sebelum
dimasukkan kedalam mesin MK. Mesin MK adalah mesin utama yang
nantinya akan merubah racikan bahan baku menjadi rokok Filter. Dalam
mesin MK tersebut selain bahan baku juga terdapat, Filter, kertas
pembungkus tembakau dan kertas penyambung Filter.
3) Tahap pengepakan
Setelah menjadi batangan-batangan rokok kemudian dibawa ke mesin
pengepakan pertama yaitu proses pengemasan batang rokok menjadi satuan-
satuan rokok yang berisi 12 atau 16 batang sesuai merk yang diproses. Dalam
mesin pertama ini juga dipasang bandrol, kertas timah dan plastik
pembungkus kemasan. Kemudian mesin pengepakan kedua (Boxer) yang
akan mengemas kemasan-kemasan yang berisi 12 atau 16 batang tadi
mendadi satu slop rokok yang berisi 10 bungkus. Setelah itu dipacking dan
siap untuk didistribusikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5. Personalia
Saat ini tenaga kerja yang ada di PT. Menara Kartika Buana sekitar 1601 orang.
Jumlah tenaga kerja ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam proses produksi
dan disesuaikan seefisien mungkin. Perinciannya sebagai berikut :
a. Karyawan Harian dan Borongan : 1387 orang
b. Karyawan : 179 orang
c. Karyawan Bulanan : 35 orang
Jumlah : 1601 orang
Guna meningkatkan produktivitas dan disiplin karyawan perusahaan menetapkan jam
kerja dari jam 08.00-16.00 WIB, karyawan di bagian produksi SKT dari jam 06.00-13.00
WIB, sedangkan karyawan di bagian produksi SKM dari jam 07.00- 15.00 WIB, dengan
emam hari kerja dalam seminggu sehingga dalam satu bulan rata-ratanya terdapat 25 hari
kerja.
Pemberian upah kepada karyawan sebagai balas jasa menganut sistem yang
diberlakukan pemerintah, yaitu sesuai dengan peraturan nilai upah minimum yang berlaku,
dan dapat lebih tinggi disesuaikan dengan masa kerja yang telah dijalani. Untuk karyawan
tetap upah atau gaji diberikan setiap satu bulan sekali, sedangkan untuk karyawan harian
upah diberikan setiap akhir minggu.
PT. Menata Kartika Buana dalam meningkatkan kesejahteraan dan jaminan kerja
karyawan juga menberikan fasilitas-fasilitas berupa:
• Pemberian Tunjangan hari Raya (THR)
• Istirahat tiap hari selama 60 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
• Pelayanan kesehatan karyawan, berupa perawatan dan pengobatan di
Poliklinik.
• Pemberian pakaian atau seragam.
• Pemberian cuti tahuanan, dan bagi karyawan wanita diberikan cuti hamil
ditambah dengan sumbangan bersalin. Disamping itu untuk karyawan wanita
juga diberikan cuti haid selama 2 hari.
• Penyediaan sarana ibadah berupa musholla dan dan sarana lain yaitu: kantin,
lapangan bola voli dan koperasi.
Untuk memberikan pertanggungjawaban dan bantuan terhadap karyawan jika terjadi
kecelakan kerja, perusahaan telah memasukkan seluruh karyawan menjadi anggaota
JAMSOSTEK ( Jaminan Sosial Tenaga kerja ).
6. Pemasaran
Pemasaran produk merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan
perusahaan, semakin berhasilnya kegiatan pemasaran, maka perusahaan juga mengalami
kemajuan dalam meningkatkan volume penjualan.
Bagian pemasaran berhak memutuskan dan menentukan saluran distribusi yang
diterapkan dalam pemasaran produk, sedangkan pimpinan hanya bertanggung jawab untuk
mengarahkan dan mengkoordinasikan kepada pihak-pihak yang terkait dalam saluran
distribusi tersebut.
Dari berbagai alternatif yang dipilih maka perusahaan menggunakan saluran distribusi
sebagai berikut :
1. Produsen konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Produsen agen konsumen
3. Produsen distributor agen konsumen
Daerah pemasaran pada perusahaan rokok PT. Menara Kartika Buana adalah :
1. Jambi
2. Bali.
3. Jawa Timur
4. Jawa Barat
5. Jawa Tengah
6. Kalimantan
7. Maluku
8. Irian Jaya, dan
9. DKI Jakarta
Sedangkan dalam pendistribusian produknya, perusahaan menggunakan berbagai
sarana transportasi, di antaranya :
1. Colt, untuk melayani daerah di dalam kota.
2. Truk, melayani daerah pemasaran di pulau Jawa dan Sumatera.
3. Kapal laut, untuk melayani daerah pemasaran di pulau Kalimantan, Maluku dan Irian
Jaya.
Untuk meningkatkan sistem penjualan, perusahaan melakukan promosi melalui surat
kabar dan iklan-iklan yang dipasang di seluruh kota, hal ini bertujuan untuk pengenalan
produk pada seluruh lapisan masyarakat dan menaikan omset penjualan produk di setiap
daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
7. Bagian Quality Control
Rokok merupakan produk yang dibuat dari bahan yaitu tembakau, cengkeh, saos, pita
cukai, filter, dan bahan pembungkus. Oleh karena itu untuk menghasiklan rokok yang
berkualitas, sangat diperlukan pengawasan kualitas yang memadai dari mulai bahan baku
maupun dalm proses produksinya.
Pengendalian kualitas rokok dilakukan pada tiap-tiap tahap proses produksi untuk
memastikan bahwa rokok yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Pada bagian persiapan bahan dilakukan pemberihan sisa-sisa
rajangan yang masih kasar yang nantinya dalam proses produksi dapat menghambat proses
kerja mesin selain itu juga dilakukan pengecekan yang dilakukan meliputi mesin atau alat
yang digunakan dan produk yang dihasilkan selama 30 menit sekali ini dilakukan untuk
mengetahui baik berat maupun bentuknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah Pertama
Data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data penulis membandingkan antara
data-data yang ditemukan dengan data yang dianggarkan oleh perusahaan untuk itu
langkah-langkah yang ditenukan untuk menjawab permasalaha pertama agar
perusahaan dapat bertahan di masa yang akan dating, pengendalian biaya merupakan
hal yang sangat perlu dipertimbangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan
menyusun anggaran yang merupakan langkah awal dari pengendalian biaya.
Berikut ini disajikan anggaran dan realisasi biaya produksi yang meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik untuk
memproduksi rokok pada tahun 2005 antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel V. 1
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA BAHAN BAKU
TEMBAKAU
TAHUN 2005
Anggaran Realisasi
Pemakaian Total Pemakaian
Total Bulan
(Kg)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) ( Kg )
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah)
Januari 69250 14,500 1,004,125,000 58,555 14,016 820,689,850 Februari 69250 14,500 1,004,125,000 63,078 13,849 873,536,529 Maret 69250 14,500 1,004,125,000 67,344 13,943 939,009,759 April 69250 14,500 1,004,125,000 59340 13,966 828,737,946 Mei 69250 14,500 1,004,125,000 68,128 14,134 962,898,893 Juni 69250 14,500 1,004,125,000 86,479 14,272 1,234,213,885 Juli 69250 14,500 1,004,125,000 66,915 14,457 967,389,238 Agustus 69250 14,500 1,004,125,000 68,688 14,643 1,005,822,794 September 69250 14,500 1,004,125,000 67,008 14,474 969,873,163 Oktober 69250 14,500 1,004,125,000 79,757 14,185 1,131,364,224 November 69250 14,500 1,004,125,000 63,457 14,543 922,879,507 Desember 69250 14,500 1,004,125,000 65,891 14,270 940,243,153 JUMLAH 831000 174,000 12,049.500,000 814,640 170,752 11,596,658,941
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel V. 2
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA BAHAN BAKU
CENGKEH
TAHUN 2005
Anggaran Realisasi
Pemakaian Total Pemakaian Total
Bulan
(Kg)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) (Kg)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah)
Januari 52000 42,400 2,204,800,000 44137 44,644 1,970,452,832
Februari 52000 42,400 2,204,800,000 47161 44,697 2,107,949,052
Maret 52000 42,400 2,204,800,000 50705 44,529 2,257,847,924
April 52000 42,400 2,204,800,000 45232 44,278 2,002,768,143
Mei 52000 42,400 2,204,800,000 51281 44,180 2,265,572,063
Juni 52000 42,400 2,204,800,000 65243 43,546 2,841,061,855
Juli 52000 42,400 2,204,800,000 49968 43,483 2,172,743,889
Agustus 52000 42,400 2,204,800,000 51408 38,354 1,971,694,505
September 52000 42,400 2,204,800,000 50329 37,319 1,878,216,238
Oktober 52000 42,400 2,204,800,000 59733 36,723 2,193,566,482
November 52000 42,400 2,204,800,000 48158 35,739 1,721,122,788
Desember 52000 42,400 2,204,800,000 49097 36,638 1,798,817,622
JUMLAH 624000 508,800 26,457,600,000 612452 494,128 25,181,813,393
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel V. 3
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA BAHAN BAKU
SAOS
TAHUN 2005
Anggaran Realisasi
Pemakaian Total Pemakaian Total Bulan
(Liter)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) (Liter)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) Januari 5800 69200 401360000 4937 71,619 353,582,529
Februari 5800 69200 401360000 5317 68,136 362,281,157
Maret 5800 69200 401360000 5681 66,455 377,532,489
April 5800 69200 401360000 4946 69,205 342,289,680
Mei 5800 69200 401360000 5751 70,724 406,732,892
Juni 5800 69200 401360000 7256 70,616 512,390,881
Juli 5800 69200 401360000 5594 70,012 391,648,526
Agustus 5800 69200 401360000 5751 70,129 403,309,529
September 5800 69200 401360000 5498 65,382 359,469,232
Oktober 5800 69200 401360000 6850 67,751 464,093,863
November 5800 69200 401360000 5102 61,076 311,611,150
Desember 5800 69200 401360000 5723 63,429 363,006,995
JUMLAH 69600 830400 4816320000 68406 814,535 4,647,948,923
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel V. 4
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA BAHAN BAKU
PITA CUKAI
TAHUN 2005
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
Anggaran Realisasi Pemakaian Total Pemakaian Total
Bulan
(keping)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) (keping)
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah)
Januari 6100000 670 4,087,000,000 5252400 619.21 3,252,316,800 Februari 6100000 670 4,087,000,000 5493400 629.28 3,456,910,400 Maret 6100000 670 4,087,000,000 5944000 556.18 3,305,907,200 April 6100000 670 4,087,000,000 5036880 569.52 2,868,588,800 Mei 6100000 670 4,087,000,000 5984800 578.65 3,463,126,800 Juni 6100000 670 4,087,000,000 7500000 682.27 5,116,998,200 Juli 6100000 670 4,087,000,000 5819820 581.44 3,383,860,000 Agustus 6100000 670 4,087,000,000 5838800 701.31 4,094,820,800 September 6100000 670 4,087,000,000 5592880 710.94 3,976,208,000 Oktober 6100000 670 4,087,000,000 7123380 738.98 5,264,018,000 November 6100000 670 4,087,000,000 5320000 706.40 3,758,048,000 Desember 6100000 670 4,087,000,000 5947443 708.37 4,212,979,784 JUMLAH 73200000 8,040 49,044,000,000 70853803 7,782.54 46,153,782,784
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel V. 5
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA BAHAN BAKU
BAHAN PEMBUNGKUS
TAHUN 2005
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
Anggaran Realisasi Pemakaian Total Pemakaian Total
Bulan
( lembar ) Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) ( lembar )
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah)
Januari 52,000,000 20 1,040,000,000 47,449,044 20.1 953,147,787 Februari 52,000,000 20 1,040,000,000 45,628,677 19.8 905,571,453 Maret 52,000,000 20 1,040,000,000 54,065,519 18.1 977,072,881 April 52,000,000 20 1,040,000,000 51,168,186 18.2 933,400,514 Mei 52,000,000 20 1,040,000,000 54,513,022 18.5 1,006,362,101 Juni 52,000,000 20 1,040,000,000 54,951,125 22.8 1,255,526,688 Juli 52,000,000 20 1,040,000,000 58,455,447 16.9 990,023,743 Agustus 52,000,000 20 1,040,000,000 54,323,407 18.7 1,016,187,098 September 52,000,000 20 1,040,000,000 48,841,673 20.5 1,002,186,999 Oktober 52,000,000 20 1,040,000,000 56,112,584 20.4 1,146,491,678 November 52,000,000 20 1,040,000,000 33,879,244 27.6 935,064,578 Desember 52,000,000 20 1,040,000,000 52,091,018 20.0 1,041,278,220 JUMLAH 624,000,000 240 12,480,000,000 611,478,946 241.7 12,162,313,740
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel V. 6
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA BAHAN BAKU
FILTER
TAHUN 2005
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
Anggaran Realisasi Pemakaian Total Pemakaian Total
Bulan
(lembar) Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah) ( lembar )
Harga Satuan
(Rupiah) (Rupiah)
Januari 4,500,000 32 144,000,000 4,312,500 30.4 131,100,000
Februari 4,500,000 32 144,000,000 5,718,750 30.4 173,850,000
Maret 4,500,000 32 144,000,000 4,312,500 30.4 131,100,000
April 4,500,000 32 144,000,000 4,312,500 30.4 131,100,000
Mei 4,500,000 32 144,000,000 4,706,250 30.4 143,070,000
Juni 4,500,000 32 144,000,000 4,243,750 30.4 129,010,000
Juli 4,500,000 32 144,000,000 3,775,000 30.4 114,760,000
Agustus 4,500,000 32 144,000,000 5,493,750 30.4 167,010,000
September 4,500,000 32 144,000,000 5,250,000 30.4 159,600,000
Oktober 4,500,000 32 144,000,000 6,300,000 30.4 191,520,000
November 4,500,000 32 144,000,000 5,156,250 30.4 156,750,000
Desember 4,500,000 32 144,000,000 4,968,750 30.4 151,050,000
JUMLAH 54,000,000 384 1,728,000,000 58,550,000 364.8 1,779,920,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel. V 7
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN DAN REALISASI
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
TAHUN 2005
Sumber : PT. Menara Kartika Buana Surakarta
Anggaran Realisasi Upah Total Upah Total
Bulan
1387 orang Jam
Kerja (Rupiah) 1387 orang Jam
Kerja (Rupiah) Januari 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 219 653,068,950
Februari 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 182 542,733,100
Maret 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 219 653,068,950
April 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 260 775,333,000
Mei 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 260 775,333,000
Juni 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 286 852,866,300
Juli 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 286 852,866,300
Agustus 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 220 656,051,000
September 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 220 656,051,000
Oktober 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 261 778,315,050
November 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 208 620,266,400
Desember 2,999,400 240 719,856,000 2,982,050 216 644,122,800
JUMLAH 35,992,800 2880 8,638,272,000 35,784,600 2837 8,460,075,850
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel V 8
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
ANGGARAN FLEKSIBEL DAN PERHITUNGAN TARIF STANDAR
BIAYA OVERHEAD PABRIK
TAHUN 2005
Kapasitas Normal 2880 JKL atau 71.000.000 pak Produk Elemen Biaya Kapasitas Kapasitas Normal Tarif Standar
2837 JKL 2880 (3) :KN (3) : 71.000.000 Per JKL Per Satuan
(1) (2) (3) (4) (5) BOP Variabel 1,363,960,999 1,500,000,000 520.833,33 21.13 BOP Tetap 4,592,667,525 4,650,000,000 1,614,583,33 65.49 TOTAL 5,956,628,524 6,150,000,000 2.135.416,66 86.62 Keterangan : KN (Kapasitas Normal) Anggaran Fleksibel = a + bx JKL (Jam Kerja Langsung) 4.650.000.000 + 520.83 JKL
Data primer yang sudah diolah
Tabel V. 9
PT. MENARA KARTIKA BUANA SURAKARTA
REALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK
TAHUN 2005
Jenis biaya Tetap (Rupiah) Variabel (Rupiah) Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 3223060000
Biaya Penyusutan Mesin 553810834.9
Biaya Pemeliharaan Mesin Pabrik 96.974,2 142.451.991,8
Biaya Pemeliharaan Invertasi Pabrik 469.950,96 58.532.254,04
Biaya Penyusutan Bangunan 394087834.9
Biaya Penyusutan Invertaris Pabrik 33613998.58
Biaya Pemakaian Listrik 32.294.752 423.124.728
Biaya Bahan Penolong 739852025
Biaya Asuransi 355233180 Total 4,592,667,525 1,363,960,999
Data Primer yang sudah diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Setelah diketahui biaya yang dianggarkan dengan realisasinya, langkah selanjutnya
melakukan perhitungan selisih dengan cara membandingkan biaya yang dianggarkan
dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.
1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku
Perhitungan selisih bahan baku dilakukan dengan cara membandingkan biaya
bahan baku sesungguhnya dengan biaya bahan baku yang dianggarkan.
a. Bahan Baku Tembakau
Berdasarkan perhitungan diatas pada table V. 1 , diketahui selisih bahan baku
sebesar Rp 452.841.060,00 selisih tersebut menguntungkan karena biaya bahan
baku sesungguhnya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan. Besarnya persentase
biaya bahan baku yang sifatnya menguntungkan tersebut dapat dihitung sebagai
berikut :
Selisih Total Biaya Bahan Baku
% = x 100% Biaya Bahan Baku Standar
% =000.500.049.12
060.841.452x 100%
= 3.75 %
setelah membandingkan biaya bahan baku tembakau sesungguhnya dengan biaya
bahan baku yang dianggarkan, kemudian menganalisis bahan baku kedalam selisih
harga dan selisih kualitas bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS-HST) X KS
atau = (HS x KS) - (HST x KS)
Bulan X1 X2 SHBB R/L
( HS x KS ) ( HST x KS ) Januari 820689850 849047500 28357650 L Februari 873536529 914631000 41094471 L Maret 939009759 976488000 37478241 L April 828737946 860430000 31692054 L Mei 962898893 987856000 24957107 L Juni 1234213885 1253945500 19731615 L Juli 967389238 970267500 2878262 L Agustus 1005822794 995976000 -9846794 R September 969873163 971616000 1742837 L Oktober 1131364224 1156476500 25112276 L November 922879507 920126500 -2753007 R Desember 940243153 955419500 15176347 L TOTAL 11596658941 11812280000 215,621,059 L
Total selisih harga bahan baku adalah Rp 215,621,059 merupakan selisih yang
menguntungkan,
Selisih Harga Bahan Baku % = x 100%
Anggaran Bahan Baku
% =000.500.049.12
059.621.215x 100%
= 1.79 %
persentase harga bahan baku tembakau menguntungkan sebesar 1.79 % karena
selisih harga bahan baku tembakau pada tahun 2005 bersifat menguntungkan,
maka selisih harga bahan baku tembakau terkategorikan terkendali karena
persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2) Selisih Kualitas Bahan Baku
SKB = (KS – KSt) HSt
Atau = (KS x HSt ) - (KSt x HSt)
Bulan X1 X2 SKBB R/L
( KS x HSt ) ( KSt x HSt ) Januari 820689850 849047500 155077500 L Februari 873536529 914631000 89494000 L Maret 939009759 976488000 27637000 L April 828737946 860430000 143695000 L Mei 962898893 987856000 16269000 L Juni 1234213885 1253945500 -249820500 R Juli 967389238 970267500 33857500 L Agustus 1005822794 995976000 8149000 L September 969873163 971616000 32509000 L Oktober 1131364224 1156476500 -152351500 R November 922879507 920126500 83998500 L Desember 940243153 955419500 48705500 L
TOTAL 11596658941 11812280000 237,220,000 L
Total selisih Kualitas bahan baku adalah sebesar Rp 237,220,000 merupakan
selisih yang menguntungkan,
Selisih Kualitas Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Biaya Bahan Baku
% =000.500.049.12
000.220.237x 100%
= 1.97 %
persentase selisih kualitas bahan baku tembakau menguntungkan sebesar 1.97
% karena selisih kualitas bahan baku tembakau pada tahun 2005 bersifat
menguntungkan, maka selisih harga bahan baku tembakau terkategorikan
terkendali karena persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan baku
untuk jenis Tembakau adalah :
Selisih bahan baku Rp 215,621,059 ( menguntungkan )
Selisih kualitas bahan baku Rp 237,220,000 ( menguntungkan )
Total selisih Rp 452,841,059 ( menguntungkan )
b. Bahan Baku Cengkeh
Berdasarkan perhitungan diatas pada table V. 2 , diketahui selisih bahan baku
sebesar Rp 1.275.786.610,00 selisih tersebut menguntungkan karena biaya
bahan baku sesungguhnya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan. Besarnya
persentase biaya bahan baku yang sifatnya menguntungkan tersebut dapat
dihitung sebagai berikut :
Selisih Total Biaya Bahan Baku
% = x 100% Biaya Bahan Baku Standar
% =000.600.457.26
610.786.275.1x 100%
= 4.82 %
setelah membandingkan biaya bahan baku cengkeh sesungguhnya dengan
biaya bahan baku yang dianggarkan, kemudian menganalisis bahan baku
kedalam selisih harga dan selisih kualitas bahan baku
1) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS-HST) X KS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
atau = (HS x KS) - (HST x KS)
Bulan X1 X2 SHBB R/L
( HS x KSt ) ( HSt x KS ) Januari 1970452832 1871408800 -99044032 R Februari 2107949052 1999626400 -108322652 R Maret 2257847924 2149892000 -107955924 R April 2002768143 1917836800 -84931343 R Mei 2265572063 2174314400 -91257663 R Juni 2841061855 2766303200 -74758655 R Juli 2172743889 2118643200 -54100689 R Agustus 1971694505 2179699200 208004695 L September 1878216238 2133949600 255733362 L Oktober 2193566482 2532679200 339112718 L November 1721122788 2041899200 320776412 L Desember 1798817622 2081712800 282895178 L TOTAL 25181813393 25967964800 786151407 L
Total selisih harga bahan baku adalah Rp 786.151.407,00 merupakan selisih
yang menguntungkan
Selisih Harga Bahan Baku % = x 100%
Anggaran Bahan Baku
% =000.600.457.26
407.151.786x 100%
= 2.97 %
persentase harga bahan baku tembakau menguntungkan sebesar 2.97 % karena
selisih harga bahan baku cengkeh pada tahun 2005 bersifat menguntungkan,
maka selisih harga bahan baku tembakau terkategorikan terkendali karena
persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
2) Selisih Kualitas bahan Baku
SKB = (KS – KSt ) HSt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Atau = (KS x HSt ) - (KSt x HSt)
Bulan X1 X2 SKBB R/L
( KS x HST ) ( KST x HKS ) Januari 1871408800 2204800000 333391200 L Februari 1999626400 2204800000 205173600 L Maret 2149892000 2204800000 54908000 L April 1917836800 2204800000 286963200 L Mei 2174314400 2204800000 30485600 L Juni 2766303200 2204800000 -561503200 R Juli 2118643200 2204800000 86156800 L Agustus 2179699200 2204800000 25100800 L September 2133949600 2204800000 70850400 L Oktober 2532679200 2204800000 -327879200 R November 2041899200 2204800000 162900800 L Desember 2081712800 2204800000 123087200 L TOTAL 25967964800 26457600000 489,635,200 L
Total selisih Kualitas bahan baku adalah sebesar Rp 489,635,200 merupakan
selisih yang menguntungkan,
Selisih Kualitas Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Biaya Bahan Baku
% =000.600.457.26
200.635.489x 100%
= 1.85 %
persentase selisih kualitas bahan baku Cengkeh menguntungkan sebesar 1.85
% karena selisih kualitas bahan baku cengkeh pada tahun 2005 bersifat
menguntungkan, maka selisih harga bahan baku cengkeh terkategorikan
terkendali karena persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan baku
untuk jenis cengkeh adalah :
Selisih bahan baku Rp 786,151,407 (menguntungkan)
Selisih kualitas bahan baku Rp 489,635,200 (menguntungkan)
Rp 1.275.786.607 (menguntungkan)
c. Bahan Baku Saos
Berdasarkan perhitungan diatas pada table V. 3 , diketahui selisih bahan baku
sebesar Rp168.371.077,00 selisih tersebut menguntungkan karena biaya bahan
baku saos sesungguhnya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan. Besarnya
persentase biaya bahan baku yang sifatnya menguntungkan tersebut dapat
dihitung sebagai berikut :
Selisih Total Biaya Bahan Baku % = x 100%
Biaya Bahan Baku Standar
% =000.320.816.4
077.371.168x 100%
= 3.50 %
setelah membandingkan biaya bahan baku saos sesungguhnya dengan biaya
bahan baku yang dianggarkan, kemudian menganalisis bahan baku kedalam
selisih harga dan selisih kualitas bahan baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS-HST) X KS
atau = (HS x KS) - (HST x KS)
Bulan X1 X2 SHBB R/L
( HS x KS ) ( HST x KS ) Januari 353582529 341640400 -11.942.129 R Februari 362281157 367936400 5.655.243 L Maret 377532489 393125200 15.592.711 L April 342289680 342263200 -26.480 R Mei 406732892 397969200 -8.763.692 R Juni 512390881 502115200 -10.275.681 R Juli 391648526 387104800 -4.543.726 R Agustus 403309529 397969200 -5.340.329 R September 359469232 380461600 20.992.368 L Oktober 464093863 474020000 9.926.137 L November
311611150 353058400 41.447.250 L Desember
363006995 396031600 33.024.605 L TOTAL 4647948923 4733695200 85,746,277 L
Total selisih harga bahan baku adalah Rp 85,746,277 merupakan selisih
yang menguntungkan,
Selisih Harga Bahan Baku % = x 100%
Anggaran Bahan Baku
% =000.320.816.4
277.746.85x 100%
= 1.78 %
persentase harga bahan baku tembakau menguntungkan sebesar 1.78 % karena
selisih harga bahan baku saos pada tahun 2005 bersifat menguntungkan, maka
selisih harga bahan baku tembakau terkategorikan terkendali karena
persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2) Selisih Kualitas bahan Baku
SKB = (KS – KSt ) HSt
Atau = (KS x HSt ) - (KSt x HSt)
Bulan X1 X2 SKBB R/L
( KS x HST ) ( KST x HKS ) Januari 341640400 401360000 59719600 L Februari 367936400 401360000 33423600 L Maret 393125200 401360000 8234800 L April 342263200 401360000 59096800 L Mei 397969200 401360000 3390800 L Juni 502115200 401360000 -100755200 R Juli 387104800 401360000 14255200 L Agustus 397969200 401360000 3390800 L September 380461600 401360000 20898400 L Oktober 474020000 401360000 -72660000 R November 353058400 401360000 48301600 L Desember
396031600 401360000 5328400 L TOTAL 4733695200 4816320000 Rp 82624800 L
Total selisih Kualitas bahan baku adalah sebesar Rp 82.624.800,00
merupakan selisih yang menguntungkan,
Selisih Kualitas Bahan Baku % = x 100%
Anggaran Biaya Bahan Baku
% =000.320.816.4
800.624.82x 100%
= 1.72 %
persentase selisih kualitas bahan baku saos menguntungkan sebesar 1.72 %
karena selisih kualitas bahan baku saos pada tahun 2005 bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menguntungkan, maka selisih harga bahan baku cengkeh terkategorikan
terkendali karena persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan baku
untuk jenis saos adalah :
Selisih bahan baku Rp 85,746,277 ( menguntungkan )
Selisih kualitas bahan baku Rp 82,624,800 ( menguntungkan )
Rp 168.381,077 ( menguntungkan )
d. Bahan Baku Pita Cukai
Berdasarkan perhitungan diatas pada table V. 4 , diketahui selisih bahan baku
sebesar Rp2.890.217.220,00 selisih tersebut menguntungkan karena biaya
bahan baku pita cukai sesungguhnya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan.
Besarnya persentase biaya bahan baku yang sifatnya menguntungkan tersebut
dapat dihitung sebagai berikut :
Selisih Total Biaya Bahan Baku
% = x 100% Biaya Bahan Baku Standar
% =000.000.044.49
220.217.890.2x 100%
= 5.8 %
setelah membandingkan biaya bahan baku pita cukai sesungguhnya dengan
biaya bahan baku yang dianggarkan, kemudian menganalisis bahan baku
kedalam selisih harga dan selisih kualitas bahan baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS-HST) X KS
atau = (HS x KS) - (HST x KS)
Total selisih harga bahan baku adalah Rp 1,318,265,226 (merupakan selisih
yang menguntungkan).
Selisih Harga Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Bahan Baku
% =220.217.890.2
226.265.318.1x 100%
= 2.69 %
persentase harga bahan baku pita cukai menguntungkan sebesar 2.69 % karena
selisih harga bahan baku pita cukai pada tahun 2005 bersifat menguntungkan,
Bulan X1 X2 SHBB R/L
( HS x KS ) ( HST x KS ) Januari 3252316800 3519108000 266791200 L Februari 3456910400 3680578000 223667600 L Maret 3305907200 3982480000 676572800 L April 2868588800 3374709600 506120800 L Mei 3463126800 4009816000 546689200 L Juni 5116998200 5025000000 -91998200 R Juli 3383860000 3899279400 515419400 L Agustus 4094820800 3911996000 -182824800 R September 3976208000 3747229600 -228978400 R Oktober 5264018000 4772664600 -491353400 R November 3758048000 3564400000 -193648000 R Desember 4212979784 3984786810 -228192974 R TOTAL 46153782784 47472048010 1318265226 L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
maka selisih harga bahan baku pita cukai terkategorikan terkendali karena
persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
2) Selisih Kualitas bahan Baku
SKB = (KS – KSt ) HSt
Atau = (KS x HSt ) - (KSt x HSt)
Bulan X1 X2 SKBB R/L
( KS x HSt) ( KSt x HSt ) Januari 3519108000 4087000000 567892000 L Februari 3680578000 4087000000 406422000 L Maret 3982480000 4087000000 104520000 L April 3374709600 4087000000 712290400 L Mei 4009816000 4087000000 77184000 L Juni 5025000000 4087000000 -938000000 R Juli 3899279400 4087000000 187720600 L Agustus 3911996000 4087000000 175004000 L September 3747229600 4087000000 339770400 L Oktober 4772664600 4087000000 -685664600 R November 3564400000 4087000000 522600000 L Desember 3984786810 4087000000 102213190 L TOTAL 47472048010 49044000000 1.571.951.990 L
Total selisih Kualitas bahan baku adalah sebesar Rp 1.571.951.990,00
merupakan selisih yang menguntungkan,
Selisih Kualitas Bahan Baku % = x 100%
Anggaran Biaya Bahan Baku
% =000.000.044.49
990.951.571.1x 100%
= 3.21 %
persentase selisih kualitas bahan baku saos menguntungkan sebesar 3.21 %
karena selisih kualitas bahan baku saos pada tahun 2005 bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
menguntungkan, maka selisih harga bahan baku pita cukai terkategorikan
terkendali karena persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan
baku untuk jenis pita cukai adalah :
Selisih bahan baku Rp 1,318,265,226 ( menguntungkan)
Selisih kualitas bahan baku Rp 1,571,951,990 (menguntungkan)
Rp 2,890,217,216 (menguntungkan)
e. Bahan Pembungkus
Berdasarkan perhitungan diatas pada table V. 5 , diketahui selisih bahan baku
pembungkus sebesar Rp 317.686.260,00 selisih tersebut menguntungkan
karena biaya bahan baku pembungkus sesungguhnya lebih kecil dari biaya
yang dianggarkan. Besarnya persentase biaya bahan baku yang sifatnya
menguntungkan tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Selisih Total Biaya Bahan Baku
% = x 100% Biaya Bahan Baku Standar
% =000.000.480.12
260.686.317x 100%
= 2.55 %
setelah membandingkan biaya bahan pembungkus sesungguhnya dengan biaya
bahan baku yang dianggarkan, kemudian menganalisis bahan baku
kedalam selisih harga dan selisih kualitas bahan baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
1) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS-HST) X KS
atau = (HS x KS) - (HST x KS)
Total selisih harga bahan baku adalah Rp 67.265.180 merupakan selisih yang
menguntungkan
Selisih Harga Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Bahan Baku
% =000.000.480.12
180.265.67x 100%
= 0.54 %
persentase harga bahan pembungkus menguntungkan sebesar 0.54 % karena
selisih harga bahan pembungkus pada tahun 2005 bersifat menguntungkan,
Bulan X1 X2 SHBB R/L
( HS x KS ) ( HST x KS ) Januari 953147787 948980880 -4166907 R Februari 905571453 912573540 7002087 L Maret 977072881 1081310380 104237499 L April 933400514 1023363720 89963206 L Mei 1006362101 1090260440 83898339 L Juni 1255526688 1099022500 -156504188 R Juli 990023743 1169108940 179085197 L Agustus 1016187098 1086468140 70281042 L September
1002186999 976833460 -25353539 R Oktober 1146491678 1122251680 -24239998 R November 935064578 677584880 -257479698 R Desember 1041278220 1041820360 542140 L TOTAL 12162313740 12229578920 67265180 L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
maka selisih harga bahan baku pita cukai terkategorikan terkendali karena
persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
2) Selisih Kualitas bahan Baku
SKB = (KS – KSt ) HSt
Atau = (KS x HSt ) - (KSt x HSt)
Bulan X1 X2 SKBB R/L
( KS x HST ) ( KST x HKS ) Januari 948980880 1040000000 91019120 L Februari 912573540 1040000000 127426460 L Maret 1081310380 1040000000 -41310380 R April 1023363720 1040000000 16636280 L Mei 1090260440 1040000000 -50260440 R Juni 1099022500 1040000000 -59022500 R Juli 1169108940 1040000000 -129108940 R Agustus 1086468140 1040000000 -46468140 R September 976833460 1040000000 63166540 L Oktober 1122251680 1040000000 -82251680 R November 677584880 1040000000 362415120 L Desember 1041820360 1040000000 -1820360 R TOTAL 12229578920 12480000000 250421080 L Total selisih Kualitas bahan baku adalah sebesar Rp 250.421.080,00
merupakan selisih yang menguntungkan
Selisih Kualitas Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Biaya Bahan Baku
% =000.000.480.12
080.421.250x 100%
= 2.01 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
persentase selisih kualitas bahan pembungkus menguntungkan sebesar 2.01 %
karena selisih kualitas bahan pembungkus pada tahun 2005 bersifat
menguntungkan, maka selisih harga bahan pembungkus terkategorikan
terkendali karena persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan
baku untuk jenis pembungkus adalah :
Selisih bahan baku Rp 67.265.180 ( menguntungkan)
Selisih kualitas bahan baku Rp 250.421.080 (menguntungkan)
Rp 317.677.260 (menguntungkan)
f. Bahan Filter
Berdasarkan perhitungan diatas pada table V. 6 , diketahui selisih bahan baku
filter sebesar Rp 80.080.000,00 selisih tersebut menguntungkan karena biaya
bahan baku filter sesungguhnya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan.
Besarnya persentase biaya bahan baku yang sifatnya menguntungkan tersebut
dapat dihitung sebagai berikut :
Selisih Total Biaya Bahan Baku
% = x 100% Biaya Bahan Baku Standar
% =000.000.728.1
000.080.80x 100%
= 4.63 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
setelah membandingkan biaya bahan filter sesungguhnya dengan biaya bahan
baku yang dianggarkan, kemudian menganalisis bahan baku kedalam selisih
harga dan selisih kualitas bahan baku
a) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS-HST) X KS
atau = (HS x KS) - (HST x KS)
Bulan X1 X2 SHBB R/L
( HS x KS ) ( HST x KS ) Januari 131100000 133687500 Rp2,587,500.00 L Februari 173850000 177281250 Rp3,431,250.00 L Maret 131100000 133687500 Rp2,587,500.00 L April 131100000 133687500 Rp2,587,500.00 L Mei 143070000 145893750 Rp2,823,750.00 L Juni 129010000 131556250 Rp2,546,250.00 L Juli 114760000 117025000 Rp2,265,000.00 L Agustus 167010000 170306250 Rp3,296,250.00 L September 159600000 162750000 Rp3,150,000.00 L Oktober 191520000 195300000 Rp3,780,000.00 L November 156750000 159843750 Rp3,093,750.00 L Desember 151050000 154031250 Rp2,981,250.00 L TOTAL 1779920000 1815050000 Rp35,130,000.00 L Total selisih harga bahan baku adalah Rp 35.130.000,00 merupakan selisih
yang menguntungkan
Selisih Harga Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Bahan Baku
% =000.000.728.1
000.130.35x 100%
= 2.03 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
persentase harga bahan filter menguntungkan sebesar 2.03 % karena selisih
harga bahan filter pada tahun 2005 bersifat menguntungkan, maka selisih harga
bahan baku filter terkategorikan terkendali karena persentasenya tidak melebihi
batas toleransi 5 %.
b) Selisih Kualitas bahan Baku
SKB = (KS – KSt ) HSt
Atau = (KS x HSt ) - (KSt x HSt)
Bulan X1 X2 SKBB R/L
( KS x HSt ) ( KSt x HSt ) Januari 133687500 155000000 21312500 L Februari 177281250 155000000 -22281250 R Maret 133687500 155000000 21312500 L April 133687500 155000000 21312500 L Mei 145893750 155000000 9106250 L Juni 131556250 155000000 23443750 L Juli 117025000 155000000 37975000 L Agustus 170306250 155000000 -15306250 R September 162750000 155000000 -7750000 R Oktober 195300000 155000000 -40300000 R November 159843750 155000000 -4843750 R Desember 154031250 155000000 968750 L TOTAL 1815050000 1860000000 44950000 L Total selisih Kualitas bahan baku adalah sebesar Rp 44.950.000,00 merupakan
selisih yang menguntungkan
Selisih Kualitas Bahan Baku
% = x 100% Anggaran Biaya Bahan Baku
% =000.000.728.1
000.950.44x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
= 2.60% persentase selisih kualitas bahan filter menguntungkan sebesar 2.42 % karena
selisih kualitas bahan filter pada tahun 2005 bersifat menguntungkan, maka
selisih harga bahan pembungkus terkategorikan terkendali karena
persentasenya tidak melebihi batas toleransi 5 %.
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan
baku untuk jenis pembungkus adalah :
Selisih bahan baku Rp 35.130.000 ( menguntungkan)
Selisih kualitas bahan baku Rp 44.950.000 (menguntungkan)
Rp 80.080.000 (menguntungkan)
2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
Perhitungan selisih biaya tenaga kerja langsung dilakukan dengan cara
membandingkan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya dengan biaya
tenaga kerja langsung yang dianggarkan. Berdasarkan perhitungan diatas pada
table V. 7, diketahui selisih tenaga kerja kangsung sebesar Rp 178.196.150,00
selisih tersebut menguntungkan karena biaya tenaga kerja langsung
sesungguhnya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan. Besarnya persentase
biaya tenaga kerja langsung yang sifatnya menguntungkan tersebut dapat
dihitung sebagai berikut :
Selisih Total Biaya Tenaga Kerja langsung
% = x 100% Biaya Tenaga Kerja Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
% =000.272.638.8
150.196.178x 100%
= 2.06 %
setelah membandingkan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya dengan
biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan, kemudian menganalisis selisih
tarif tenaga kerja langsung dan selisih efisiensi upah langsung.
a) Perhitungan tarif upah langsung
STU=(TS-TSt)JS
atau = (TS x JS) - (TST x JS)
Bulan X1 X2 STUP R/L
( TS x JS ) ( TST x JS ) Januari 653068950 656868600 3799650 L Februari 542733100 545890800 3157700 L Maret 653068950 656868600 3799650 L April 775333000 779844000 4511000 L Mei 775333000 779844000 4511000 L Juni 852866300 857828400 4962100 L Juli 852866300 857828400 4962100 L Agustus 656051000 659868000 3817000 L September 656051000 659868000 3817000 L Oktober 778315050 782843400 4528350 L November 620266400 623875200 3608800 L Desember 644122800 647870400 3747600 L TOTAL 8460075850 8509297800 49221950 L
Total selisih upah langsung adalah Rp 49.221.950,00 merupakan selisih yang
menguntungkan,
Selisih tarif upah langsung
% = x 100% Anggaran tenaga kerja langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
% =0008,638,272,
950.221.49x 100%
= 0.57 %
persentase tarif upah langsung menguntungkan sebesar 0.57 % karena selisih
tarif upah langsung pada tahun 2005 bersifat menguntungkan, maka selisih tarif
upah langsun terkategorikan terkendali karena persentasenya tidak melebihi
batas toleransi 5 %
b) . Selisih efisiensi upah langsung
SKB = JS-JSt)TSt
Atau = (JS x TSt ) - (JSt x TSt)
Bulan X1 X2 STUL R/L
( JS X TST ) ( JST X TST ) Januari 656,868,600 719,856,000 62,987,400 L Februari 545,890,800 719,856,000 173,965,200 L Maret 656,868,600 719,856,000 62,987,400 L April 779,844,000 719,856,000 -59,988,000 R Mei 779,844,000 719,856,000 -59,988,000 R Juni 857,828,400 719,856,000 -137,972,400 R Juli 857,828,400 719,856,000 -137,972,400 R Agustus 659,868,000 719,856,000 59,988,000 L September 659,868,000 719,856,000 59,988,000 L Oktober 782,843,400 719,856,000 -62,987,400 R November 623,875,200 719,856,000 95,980,800 L Desember 647,870,400 719,856,000 71,985,600 L TOTAL 8509297800 8638272000 128974200 L Total selisih efisiensi upah langsung adalah Rp 128.974.200,00 merupakan
selisih yang menguntungkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Selisih Efisiensi Upah Langsung % = x 100%
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
% =0008,638,272,
200.974.128x 100%
= 1.49 %
persentase tarif efisiensi upah langsung menguntungkan sebesar 1.49 % karena
selisih tarif efisiensi upah langsung pada tahun 2005 bersifat menguntungkan,
maka selisih tarif terkategorikan terkendali karena persentasenya tidak
melebihi batas toleransi 5 %.
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa selisih selisih biaya bahan baku
untuk jenis pembungkus adalah :
Selisih bahan baku Rp 49.221.950,00 ( menguntungkan)
Selisih kualitas bahan baku Rp 128.974.200,00 (menguntungkan)
Rp 178.196.150,00 (menguntungkan)
3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
a. Selisih Anggaran
SA = BOPS – AFKS
Jadi :
BOP Sesungguhnya = 5.956.628.524
Anggaran fleksibel pada kapasitas (N)
Tetap = 2880 x1,614,583,33 = 4.649.999.990
Variable = 2837 x520.833,33 = 1.477.604.157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
= 6.127.604.147
Selisih anggaran 170.975.623,2
Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui selisih anggaran sebesar Rp
170.975.623,2 selisih ini bersifat menguntungkan karena BOP sesungguhnya
lebih kecil daripada anggaran fleksibelnya pada jam sesungguhnya.
Besarnya persentase selisih anggaran yang bersifat menguntungkan tersebut
dapat dihitung sebagai berikut :
Selisih Anggaran % = x 100%
BOP yang dianggarkan
170.975.623,2 % = x 100%
6,150,000,000
= 2.78 %
Perhitungan menghasilkan presentase selisih anggaran yang menguntungkan
sebesar 2,78 %. Hal ini menunjukkan selisih anggaran yang menguntungkan
dan terkendali kerena peresentase selisih anggaran dibawah batas toleransi 5 %.
b. Selisih Kapasitas
SK = AFKS – BOPB
Jadi :
Anggaran fleksibel pada kapasitas (N) = 6.127.604.147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BOP yang dibebankan pada jam sesungguhnya :
Kapaitas sesungguhnya x Tarif total
2837 x 2.135.416,66 = 6.059.177.064
selisih kapasitas 64.427.083
Berdasarkan perhitungan diketahui selisih kapasitas sebesar Rp 64.427.083
selisih ini bersifat merugikan karena anggaran fleksibel pada jam
sesungguhnya lebih kecil daripada BOP yang dibebankan pada jam
sesungguhnya.
Besrnya persentase selisih anggaran yang bersifat menuntungkan tersenut dapat
dihitung sebagau berikut :
Selisih Kapasitas % = x 100%
BOP yang dianggarkan
64.427.083 % = x 100%
6,150,000,000 = 1.11 %
Perhitungan menghasilkan presentase selisih anggaran yang menguntungkan
sebesar 1.11%. Hal ini menunjukkan selisih anggaran yang menguntungkan
dan terkendali kerena peresentase selisih anggaran dibawah batas toleransi 5 %.
c. Selisih Efisiensi
SE = BOPB – BOPSt
Jadi :
BOP yang dibebankan pada jam yang sesungguhnya = 6.059.177.064
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BOP yang dibebankan pada jam yang dianggarkan :
Kapasitas yang dianggarkan x Tarif total
2880 x 2.135.416,66 = 6.149.999.981
selisih efisiensi 90.822.917
Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui selisih efisiensi sebesar Rp
90.822.917 selisih ini bersifat menguntungkan karena BOP yang
dibebankan pada jam sesungguhnya lebih kecil daripada BOP yang
dibebankan pada jam dianggarkan..
Besrnya persentase selisih anggaran yang bersifat menuntungkan tersenut
dapat dihitung sebagau berikut :
Selisih Efisiensi % = x 100%
BOP yang dianggarkan
90.822.917 % = x 100%
6,150,000,000 = 1.48 %
perhitungan diatas menghasilkan presentase selisih anggaran yang
menguntungkan sebesar 1.48 %. Hal ini menunjukkan selisih anggaran yang
menguntungkan dan terkendali kerena peresentase selisih anggaran dibawah
batas toleransi 5 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
B. Analisis Masalah Kedua
Analisis kualitatif untuk menentukan faktor-faktor efektivitas kerja yang
mempengaruhi ketepatan anggaran produksi meliputi: biaya kualitas bahan baku, biaya
tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja
karyawan.
Data ini didapatkan dengan cara melakukan wawancara dengan :
1. Nama : Joko Satpodo, A.Md
Jabatan : Supervisor
2. Nama : Budi Joelianto
Jabatan : Manajer Produksi
Hasil Wawancara
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja bagian produksi yang meliputi:
biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan kerja,
putaran kerja karyawan dan ketidakhadiran
PT. Menara Kartika Buana Surakarta
Manajer Produksi Supervisor
Biaya Kualitas Bahan Baku.pada tahun 2005
a. Apakah ada perubahan produk atau pengolahan produk ?
1
PT. Menara Kartika Buana tidak mengalami
perubahan produk berlaku juga untuk tahun
yang lalu, sampai dengan tahun 2005 tidak
mengalami perubahan produk atau stabil.
Sepanjang tahun 2005, tidak mengalami adanya
perubahan produk atau pengolahan produk, boleh
dikatakan posisi kita stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
b. Apakah ada kerugian bahan karena rusak disebabkan karyawan tidak terlatih ?
Secara umum di perusahaan ini tidak ada,
karena karyawan atau pekerja sudah trampil
trampil, dalam artian sudah cukup
pengalaman dan belakangan ini kita
tidak membuka karyawan-karyawan yang
baru. Jadi mereka cudah cukup trampil dalam
bagiannya masing-masing.
Karyawan kita tidak ada yang baru. Karyawan kita
sudah cukup bias diandalkan dalam menangani
pekerjaannya masing-masing. Kerugian material
karena karyawan tidak terlatih tidak ada. Beberapa
kali terjadi kerusakan karena mesin yang rusak
tiba-tiba (as-nya patah, hiper-nya patah atau pin
yang patah). Dari kejadian itu menyebabkan adanya
kerusakan material.
c. Telah digunakan bahan dengan kualitas lebih baik atau lebih jelek dari standar sehingga
memerlukan waktu pengerjaan yang terlalu cepat atau terlalu lama?
Untuk bahan baku yang dikatakan kualitasnya
cukup buruk ditahun 2005 kita pernah
mendapat pengalaman. Peusahaan kedatangan
suplayer yang menawarkan suatu bahan baku
atau CTP, mereka menawarkan dengan
harga yang murah dan seolah-olah kita tergiur
karena sapa tahu nanpu bias menekan biaya
produksi jadi kita ingin mencoba CTP itu.
Setelah kita aplikasikan diproduk ternyata
CTP tersebut kualitasnya sangat buruk. Jadi
kita perlu mengulang produk itu dari awal,
Pernah suatu kali kedatangan supplier baru yang
menawarkan CTP (Cigarrete Tiping Paper) atau
kertas penyambung filter dan sigaret. Tergiur harga
yang murah, kita pernah mencoba tapi kualitasnya
lebih jelek sehingga harus mengulangi proses
produksinya lagi, sehingga proses produksinya jadi
terlambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dan kita perbaiki sehingga kita mengalami
kerugian.jadi untuk CTP yang buruk itu kita
tidak mau mengambil resiko lagi dengan
harga yang murah tapi dengan kualitas yang
buruk.
d. Pembelian bahan baku sesuai dengan yang dianggarkan?
Pada umumnya sesuai dengan yang
dianggarkan terlebih setelah kejadian supplier
yang menawarkan CTP yang haraga murah
tapi dengan kualitas yang buruk, akirnya
sampai saat ini bahan bauku kita belikan
sesuai yang dianggarkan. Karena dengan
harga seperti itu sudah selayaknya yang kita
uji di laboraturium.
Setelah kejadian itu, pembelian bahan baku sesuai
dengan yang dianggarkan
e. Apakah ada tambahan harga bahan baku dalam melakukan pembelian khusus bahan baku ?
untuk tambahan harga bahan baku kurang
lebih eperti data yang kita berikan sekitar
bulam Juni atau Juli penambahan harga
bahan baku dikarenakan beberapa sebab.
Dapat dilihat dalam data
Saya kurang mengetahui, coba ditanyakan ke
Bagian Pembelian.
f. Apakah ada pemakaian bahan subtitusi / pengganti ?
Sampai saat ini kita tidak mengunakan bahan Sejauh ini kita tidak menggunakan bahan pengganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pengganti. atau subtitusi.
g. Fluktuasi harga pasar yang bersangkutan ekonomis atau tidak ekonomis atau tidak ekonomis?
Untuk fluktuasi harga pasar coba hubungi
bagian pembelian bahan baku,
Sejauh yang Saya jalani disini, saya hanya memantau kelancaran
proses produksi. Mengenai fluktuasi harga pasar,
anda tanyakan ke bagian yang berkompeten.
h. Perusahaan merancang, mengembangkan produk dengan ciri-ciri atau program kualitas yang
baru?
Disini kita seperti saya katakana diawal
produksi kita stabil juga seperti tahun-tahun
yang lalu. Dan kita tidak mengembangkan
dan merancang produk baru,
Masih berhubungan dengan pertanyaan yang A
tadi, kita relative stabil dengan tidak ada
penambahan atau pengurangan produk.
i. Perubahan kualitas produk yang dihasilkan seperti yang telah disaratkan atau dikehendaki oleh
perusahaan ?
Untuk perubahan kualitas kita berusaha untuk
meningkatkan kualitas produk, misi kita
hanya untuk menjaga kualitas produk-produk
yang kita hasilkan. Mungkin itu saja yang
dapat kita lakukan sampai saat ini.
Kita hanya menjaga kualitas yang diterima oleh
pasar, itu saja yang kita lakukan, menjaga dan
mengontrol produk yang kita buat, tidak
peningkatan atau penurunan
Biaya Tenaga Kerja pada tahun 2005
a. Apakah digunakan tenaga kerja langsung dengan golongan tarif upah yang berbeda ?
2
Untuk tenaga kerja langsung ada golongan
upah khususnya, ada upah harian dan upah
Disini kita mempekerjakan karyawan, itu ada
golongan karyawan yang bulanan, harian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
borongan masing-masing dengan tarif upah
yang berbada
borongan dengan tariff upah yang berbeda-beda.
b. Apakah upah yang dibayar lebih besar atau labih kecil dibandingkan tarif standar selama
kegiatan produksi ?
Kita sudah memiliki standar itu sesuai dengan
kesepakatan yang kita buat bersama
pemerintah khusunya utuk upah harian ada
standarnya tetapi untuk upah borongan
mungkin ada karyawan yang mendapatkan
upah melebihi standar itu dikarenakan dia
dapat menghasilkan produk tang kita
standarkan sehingga mereka mendapat
tambahan upah.
Kalau soal lebih besar atau lebih kecil dari standar,
saya tidak bisa menjawab. Bisa anda tanyakan ke
Bagian Personalia atau bagian yang lebih
berkompeten.
c. Apakah ada kenaikan pangkat atau penerunan pangkat yang berpengaruh pada perubahan upah
tenaga kerja ?
Untuk penurunan pangkat tidak ada, untuk
kenaikan pangkat hanya diterapkan pada
bagian staf-staf karyawan yang berada
dikantor apabila karyawqan tersebut naik
pangkatnya pasti juga diikiti dengan kenaikan
upah.
Ada. Jadi, pada orang atau karyawan-karyawan
tertentu yang dianggap berprestasi ada kenaikkan
pangkat dan otomatis diikuti oleh kenaikkan upah.
Tapi untuk penurunan pangkat belum pernah kita
lakukan dan juga belum pernah terjadi
d. Apakah ada perubahan peraturan upah minimum yang dikeluarkan oleh pemerintah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tiap tahun dari pemerintah ada perubahan
Upah Minimum Regional perubahan itu juga
diikuti dengan kesepakatan antara pemerintah
perusahaan dan serikat pekerja.
Ada, itu memang sudah ketetapan pemerintah tiap
tahun adanya perubahan upah minimum
e. Apakah ada karyawan yang diterima tidak dibayar sesuai dengan tarif ?
Tidak ada, nanti kita bisa didemontrasi. Tentu saja tidak, kalau kita membayar dibawah
tariff nanti kita berurusan dengan hukum.
Pemeliharaan Mesin.pada tahun 2005 3
a. Apakah ada kekurangan peralatan atau mesin ?
Untuk kekurangan mesin khusunya untuk
tahun 2005 tidak ada itu memang bersifat
relatif, lakau dari agen menginginkan jumlah
yang besar dan terus berkelanjutan mungkin
kita akan melakukan penambahan
peralatan.karena sampai saat ini permintaan
dari agen masih stabil mungkin penambahan
peralatan belum kita perlukan
Sebetulnya itu relatif. Jika menginginkan segalanya
sempurna, kita membutuhkan penambahan
peralatan, karena tuntutan pasar masih statis, jadi
kita belum merasa perlu untuk menambah alat-alat
yang lebih baik lagi. Saya anggap cukup untuk
memenuhi selera pasar.
b. Apakah ada kerusakan peralatan atau mesin yang tidak dapat dihindari ?
Selama tahun 2005 kerusakan mesin pasti
ada, namanya saja mesin pasti bisa rusak
karena berputar. Sehingga mengalami
gesekan-gesekan dengan bagian yang lain
Ada, namanya mesin berjalan, pasti ada bagian-
bagian yang bergesekkan sehingga menimbulkan
keausan. Itu banyak sekali spare part kita yang
habis pakai, selalu aus dan minta ganti itu banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sehingga akan mengakibatkan kerusakan atau
keausan dan itu perlu kita perbaiki atau kita
ganti.
c. Peralatan atau mesin dalam kondisi baik atau buruk ?
Selama tahun 2005 kondisi mesin kita sangat
baik. karena kita lakukan beberapa kali
pengecekan untuk menilai apakah mesin kita
dalam kondisi baik atau buruk
Dengan pengaturan, servis, maintenance yang kita
lakukan, mesin kita tahun 2005 kondisinya terjaga
denga baik.
d. Apakah ada perubahan fasilitas mesin atau peralatan pabrik ?
Selama tahun 2005 kita tidak melakukan
penambahan atau pengurangan jumlah mesin
karena produksi kita masih berjalan stabil
Sepanjang tahun 2005 tidak ada.
e. Dalam menjalankan proses produksi adanya komponen yang harus diperbaiki, atau kekurangan
operator alat dalam menjalankan mesin ?
Tidak mengalami kekurangan operator. Untuk
kerusakan mesin pada tahun 2005 kita
melakukan overhaul dimana kita hurus
mengganti spare part kita karena memang
waktunya untuk diganti atau live times
berakhir.
Jadi untuk mesin-mesin yang khusu itu sudah biasa.
Penggantian-penggantian spare part itu sudah
biasa. Tapi ada juga pada tahun 2005 kita
melakukan overhaul. Agak banyak spare part yang
perlu diganti karena sudah sesuai dengan life time
nya. Tentang kekurangan operator alat saya rasa
tidak ada
4. Kecelakaan Kerja.pada tahun 2005 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
a. Apakah karyawan dalam bekerja ada yang mengalami kecelakaan ?
Pernah terjadi sekali. Saat itu ada karyawan
yang namanya Pak Tomo, dia bekerja di
bagian mesin boxer atau pengepakkan rokok,
saat itu dia ingin membenarkan atau
memasukkan benda yang cukup keras untuk
memperbaiki mesin itu, tapi kemudian benda
itu terpukul oleh mesin itu dan mengenai jari
tangan Pak Tomo tadi dan cederanya sangat
parah. Di tahun yang lalu untuk kecelakaan
kerja seingat saya jarang terjadi, karena
seperti yang saya katakana diawal tadi
karyawan kita sudah cukup trampil.
Ada, satu kali yaitu karyawan harian kita cedera
tangannya karena terpukul benda keras yang
kebetulan menyenggol menyenggol mesin. Benda
keras itu menjadi melenting karena terkena putaran
mesin dan lentingannya itu mengenai jari karyawan
kita, sehingga cedera dan butuh perawatan khusu di
Rumah Sakit.
b. Apakah ada perubahan biaya asuransi kecelakan.bagi karyawan ?
Tahun 2005 ini, tidak ada perubahan biaya
asuransi. Masih sama seperti tahun yang lalu
dengan jumlah yang sekian itu dan kita
ikutkan ke Jamsostek karena perusahaan
bertanggung jawab penuh terhadap
kecelakaan karyawan yang dialami karena
proses produksi.
Selama ini untuk kasus-kasu kecelakaan kerja,
perusahaan bertanggung jawab secara penuh,
sehingga setiap kasus ditangani dan ditanggung
oleh perusahaan seratus persen.
5. Putaran Kerja Karyawan dan Ketidakhadiran pada tahun 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Bagimana tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja ?
Absensi karyawan jarang ada karyawan yang
membolos atau misalkan keluar dari jam kerja
yang sudah ditentukan. Secara umum tingkat
kehadiran karyawan di PT. Menara ini cukup
baik
Secara umum kehadiran karyawan bagus sekali,
sehingga yang mangkir jarang, mempunyai
loyalitas yang baik
b. Apakah perusahaan menetapkan putaran kerja bagi karyawan ?
ada, misalkan dari mesin satu kemesin yang
lain itu dilakukan supaya para karywan tidak
mengalami kejenuhan dalam bekerja
Putaran kerja itu kita adakan di lingkup yang kecil,
katakanlah satu divisi itu sudah kita atur setiap dua
tahun sekali baru kita rolling, misalnya
pegangannya itu mesin I, dua tahun kemudian kita
rolling kemesin II, dan seterusnya
c. Apakah ada karyawan menanti kerja ?
Ada, karena kita memproduksi banyak sekali
varian produk, 12 batang sering kita produksi,
16 batang jarang sekali kita produksi,
sehingga karyawan yang 16 batang jarang
sekali ada pekerjaan, jadi karyawan tersebut
membantu di bagian 12 batang tadi supaya
mereka terus produktif dan tidak menganggur.
Ada, kita mempunyai varian produksi, isi 12 dan 16
batang. Yang sering kita produksi isi 12 batang,
sehingga karyawan yang bertanggung jawab pada
isi 16 batang tidak ada order dan tidak bekerja. Tapi
dalam artian mereka tidak menganggur. Kita
carikan pekerjaan-pekerjaan sampingan yang lain,
sehingga mereka tetap produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Dari hasil wawancara tersebut faktor- faktor efektivitas kerja yang mempengaruhi ketepatan
anggaran produksi adalah sebagai berikut :
1) Biaya kualitas bahan baku
Selama tahun 2005 perusahaan tidak mengalami perubahan dalam
pesanan bahan, pengembangan desain, dan kualitas produk sehingga
perusahaan dikatakan stabil bahkan waktu pengerjaan sesuai dengan yang
dikehendaki oleh perusahaan dan kualitas dapat terkendali. Kerusakan bahan
akibat karyawan tidak terlatih sebagian besar tidak ada.
2) Biaya tenaga kerja langsung
Perusahaan dalam memberikan gaji kepada karyawan berdasarkan
pada peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga karyawan dalam
bekerja mendapatkan upah yang sesuai dengan standar upah yang telah
ditetapkan bahkan untuk memotivasi kerja karyawan perusahaan juga
memberikan kenaikan pangkat serta perubahan gaji pada karyawan tersebut.
3) Peneliharaan mesin
Dalam proses produksinya perusahaan tidak mengalami kekurangan
mesin sehungga tidak dibutuhkan menambah fasilitas mesin. Peruasahaan
jarang mengalami kerusakan atau mesin dalam kondisi yang cukup baik kerena
telah dilakukan pengaturan dan pengawasan service yang tepat
4) Kecelakan kerja
Semua pekerja perusahaan diikutkan dalam asuransi sehingga bila
terjadi kecelakaan maka karyawan akan mendapatkan perawatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pengobatan. Selama tahun 2005 kecelakaan yang ditimbulkan oleh karyawan
relatif kecil.
5) Putaran kerja karyawan dan ketidakhadiran
Karyawan pada perusahaan ini, dilihat dari kehadirannya sangat bagus.
Perusahaan juga menetapkan putaran kerja bagi karyawannya dan diharapkan
karyawan tersebut idak mengalami kejenuhan. Karyawan juga tidak ada yang
menganggur atau menanti kerja karena perusahaan selalu memberikan
pekerjaan pengganti supaya mereka terus produktif.
C. Pembahasan
Sebelum pengendalian biaya dilakukan terlebih dahulu diperoleh informasi dan data
anggaran biaya produksi, informasi mengenai anggaran biaya produksi telah disusum oleh
bagian akuntansi dan perencanaan pengendalian proyek yang telah disahlan oleh dewan
komisaris. Setelah disahkan anggaran siap dilaksanakan oleh manajer berserta staf-stafnya.
Untuk pengendalian biaya pada PT. Menara Kartika Buana Surakarta mendasarkan
pada anggaran yang telah disusun. Kemudian dilaksanakan kegiatan produksi semua biaya
yang terjadi harus dipertanggungjawabkan yaitu: dengan membuat laporan realisasi biaya
yang dilakukan selama sebulan oleh bagian akuntansi antara anggaran dan realisasinya yang
dilakukan tiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi.
Dalam hal ini penilis akan menganalisis uji hipotesis yaitu mengenai perhitungan
selisih biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
pabrik dan efektivitas kerja bagian produksi untuk mengetahui apakah anggaran dan realisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kerja bagian produksi. PT. Menara Kartika
Buana.
Dari hasil selisih tersebut, penilis menduga selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja
langsung, dan selisih biaya overhead pabrik sangat menguntungkan serta efektivitas kerja
bagian produksi juga sangat baik dikarenakan selama tahun 2005 perusahaan dalam proses
produksinya stabil, sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan ssungguhnya tidak jaih dari
yang telah dianggarkan karena :
1. Tidak ada perubahan harga pembelian bahan baku dari supplier.
2. Tidak ada perubahan produk, pengembangan produk serta kualitas yang
dihasilkan sesuai dengan yang dianggarkan.
3. Tarif yang dibayar perusahaan sesuai dengan standart yang ditetapkan
pemerintah sehingga tidak ada penambahan atau pengurangan produk dan
penambahan upah bagi karyawan.
4. Pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan sangat ketat terhadap
karyawannya.
5. Pengawasan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan sangat baik sehingga
mesin dalam kondisi yang sangat baik untuk melakukan proses produksi.
6. Tidak adanya kerusakan produk yang dilakukan karyawan karena karyawan
sudah sangat terampil.
Dari hasil analisis selisih biaya produksi dan efektivitas kerja bagian produksi pada
PT. Menara Kartika Bhuana, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2005 anggaran produksi
yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan efektivitas kerja bagian produksi sudah berjalan
secara optimal sehingga perusahaan memperoleh laba yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap anggaran dan realisasi biaya produksi dan
efektivitas kerja bagian produksi pada PT. Menara Kartika Buana Surakarta, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk permasalahan pertama, berdasarkan perbandingan selisih antara anggaran
dan realisasi produksi PT. Menara Kartika Buana ternyata tepat. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan:
a. Pengendalian terhadap harga bahan baku dan kualitas bahan baku yang
dilakukan oleh PT. Menara Kartika Buana sudah cukup baik, ini dibuktikan
dengan selisih antara biaya produksi yang dianggarkan dengan realisasinya
sangat signifikan.
b. Pengendalian terhadap tarif upah langsung dan efisiensi upah langsung yang
dilakukan oleh PT. Menara Kartika Buana sudah cukup baik, ini dibuktikan
dengan selisih antara biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan dengan
realisasinya sangat signifikan.
c. Pengendalian terhadap anggaran, kapasitas dan efisiensi biaya overhead pabrik
yang dilakukan oleh PT. Menara Kartika Buana sudah cukup baik, ini
dibuktikan dengan selisih antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan
dengan realisasinya sangat signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Untuk permasalahan kedua, berdasarkan analisis faktor-faktor efektivitas kerja PT.
Menara Kartika Buana meliputi: biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, pemeliharaan mesin, kecelakaan kerja, dan putaran kerja karyawan dan
kehadiran, sangat berpengaruh dalam ketepatan anggaran produksi ditunjukkan
dengan:
a. Harga pembelian bahan baku dari supplier sesuai dengan yang ditetapkan oleh
perusahaan.
b. Kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan sesuai dengan yang dianggarkan atau
yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. Tarif upah yang dibayar kepada karyawan sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh pemerintah dan perusahaan.
d. Pengawasan terhadap kehadiran dan putaran kerja yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap karyawan sangat ketat sehingga kerusakan produk yang
dilakukan karyawan relatif tidak ada dan karyawan sangat terlatih.
e. Pengawasan terhadap penggunaan dan pemeliharaan peralatan sangat baik
sehingga mesin dalam kondisi yang baik untuk melakukan proses produksi.
f. Kecelakaan kerja sangat relatif kecil dikarenakan karyawan sangat terampil.
B. Keterbatasan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
perusahaan, oleh kerena itu perlu dipertimbangkan adanya keterbatasan-keterbatasan yang
ada dalam penelitian ini. Hal tersebut dimaksudkan untuk perbaikan kebijakan dimasa yang
akan dating. Adapaun keterbatasan atau kelemahan yang ada adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
a. Dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan data mengenai harga bahan baku dan
dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu ini fluktuasi harga di pasar tidak
dapat diperkirakan dengan baik. Mengingat dengan perubahan harga dari salah
satu bahan baku akan mempengaruhi hasil perhitungan dalam penelitian ini.
b. Data yang disajikan dalam skripsi ini tidak terlalu kongkrit dan terinci sehingga
tidak dapat memberikan gambaran perusahaan secara jelas.
C. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis serta dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada, agar dapat pelaksanan biaya
produksi dan efektivitas kerja bagian produksi dapat berjalan dengan baik, maka penulis
memberikan saran kepada PT. Menara Kartika Buana Surakarta hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan melihat hasil akhir dari analisis terhadap perbandingan selisih antara
anggaran dan realisasi produksi PT. Menara Kartika Buana. Perusahaan dalam
menganggarkan biaya produksi meliputi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik sudah tetap, ini dilihat dari selisih antara
anggaran dan realisasi pada tahun 2005 tidak melebihi dari tingkat toleransi
sebesar 5 %. Dengan adanya permasalahan ini, penulis menyarankan sebaiknya
perusahaan tetap mempertahankan cara atau metode yang digunakan dalam
menentukan anggaran biaya produksi tersebut.
2. Dengan melihat hasil akhir dari analisis terhadap faktor-faktor efektivitas kerja PT.
Menara Kartika Buana meliputi : biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, pemeliharaan mesin, kecelakaan kerja dan putaran kerja karyawan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
baik dibuktikan dari perusahaan tidak mengalami perubahan dalam pesanan bahan,
pengembangan desain, kualitas produk sehingga perusahaan dikatakan stabil.
Bahkan waktu pengerjaan sesuai dengan yang dikehendaki oleh perusahaan dan
kualitas yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Kerusakan bahan akibat
karyawan tidak terlatih sebagian besar tidak ada karena karyawan sangat terampil
dan terlatih. Perusahaan dalam pemberian gaji kepada karyawan berdasarkan pada
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga karyawan dalam bekerja
mendapat upah yang sesuai dengan standar upah yang telah ditetapkan bahkan
untuk memotivasi kerja karyawan perusahaan juga memberikan kenaikan pangkat
serta perubahan gaji pada karyawan tersebut. Dalam proses produksinya
perusahaan tidak mengalami kekurangan mesin dikarenakan perusahaan
memproduksi sesuai dengan yang ditetapkan sehingga tidak menambah fasilitas
mesin. Perusahan jarang mengalami kerusakan atau mesin dalam kondisi yang
cukup baik karena telah dilakukan pengaturan dan pengawasan terhadap mesin
yang tepat dan semua pekerja perusahaan diikutkan dalam asuransi, sehingga bila
terjadi kecelakaan maka karyawan akan mendapatkan perawatan dan penobatan.
Selama tahun 2005 kecelakaan yang ditimbulkan oleh karyawan relative kecil.
Karyawan pada perusahaan ini, dilihat kehadirannya sangat bagus. Perusahaan juga
menetapkan putaran kerja bagi karyawannya dan diharapkan karyawan tersebut
tidak mengalami kejenuhan. Karyawan juga tidak ada yang menganggur atau
menanti kerja karena perusahaan selalu memberikan pekerjaan pengganti supaya
mereka selalu produktif. Dengan adanya permasalahan ini, penulis menyarankan
sebaiknya perusahaan tetap mempertahankan pengawasan dan pemeliharaan mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
sehingga mesin dalam kondisi baik. Selain itu, perusahaan sebaiknya juga
mempertahankan atau meningkatkan pengawasan, pelatihan, kehadiran dan putaran
kerja yang dilakukan terhadap karyawan sehingga kerusakan produk dan
kecelakaan kerja dapat terhindari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro Gunawan dan Marwan. 1998 .Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Ahyari, Agus dan T Hani Handoko. 1983. Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE.
Asyari, Agus. 1996. Anggaran Perusahaan, Pendekatan kuantitatif. Edisi I. Yogyakarta:
BPFE.
Dickey, Terry. 1992. Dasar-dasar Penganggaran, Jakarta: PPM.
Handoko, T Hani. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kirana Jaya, Wijaya. 1993. Pengantar Ekonomi Industri. Yogyakarta:BPFE.
Muhyadi. 1989. Organisasi Teori, Struktur, Dan Proses. Yogyakarta: FIPIS.
Mulyadi. 1993. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Yogyakarta: STIE YKPN.
Munandar, M. 1996. Budgeting. Edisi I, Yogyakarta: BPFE.
Shim, Jae K. 2000. Budgeting. Jakarta: Erlangga.
Simamora, Hendry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Stephen P, Robbins. 1994. Teori Organisasi. Jakarta: Arcan.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa (cara mudah melakukan riset
kepuasan, loyalitas, kinerja, serta sikap dan perilaku konsumen). Jakarta: Gralia
Indonesia.
Yunianto, A Yudi. 2001. Handout Pengantar Bisnis. Yogyakarta: USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEDOMAN WAWANCARA
I. Gambaran Umum Perusahaan.
A. Sejarah berdirinya perusahaan.
1. Mengapa memilih nama tersebut ?
2. Kapan perusahaan didirikan dan oleh siapa ?
3. Apa yang menjadi latar belakang didirikan perusahaan ?
4. Akta notaries oleh siapa dan nomor berapa ?
5. Berapa luas tanah dipakai oleh perusahaan ?
6. Darimana memperoleh modal untuk mendirikan perusahaan?
B. Struktur Organisasi.
1. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan ?
2. Divisi-divisi apa saja yang ada dalam perusahaan ?
3. Bagaimana wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam perusahaan
?
II. Personalia.
1. Berapa jumlah karyawan yang ada di dalam perusahaan ?
2. Bagaimana cara memperoleh karyawan ?
3. Bagaimana pengaturan jam kerja karyawan dalam sehari ?
4. Bagaimana system upah yang dipakai dalam penggajian dan pengupahan ?
5. Bagaimana kesejahteraan dan jaminan keselamatan kerja karyawan?
6. Fasilitas apa saja yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan ?
7. Usaha-usaha apa yang di lakukan perusahaan untuk memajukan karyawan?
III. Produksi.
A. Penyediaan bahan.
1. Darimana bahan mentah diperoleh ?
2. Apa saja bahan mentah yang dipergunakan dalam proses produksi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Apa saja usaha yang dialakuakan perusahaan untuk menjaga stabilitas permintaan
bahan mentah ?
4. Apa saja bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi ?
5. Berapa pertimbangan antara bahan mentah dan bahan pembantu dalam suatu produk
?
B. Pengolahan.
1. Bagaimana tahap-tahap pengolahan dari bahan baku menjadi barang jadi?
2. Apa saja peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi ?
3. Apa saja produk yang dihasilkan dalam proses produksi ?
4. Berapa kapasitas mesin dalam periode produksi ?
5. Bagaimana jadwal kegiatan produksi dilaksanakan ?
6. Berapa volume produksi per bulan ?
7. Bagaimana perusahaan melaksanakan pengawasan produksi ?
8. Meliputi apa saja pengawasan produksinya ?
IV. Pemasaran.
1. Dimana daerah pemasaran produk ?
2. Bagaimana saluran distribusinya ?
3. Strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi konsumen ?
4. Bagaimana penyusunan rencana penjualan tersebut ?
5. Bagaimanakah system pemasaran produk tersebut ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEDOMAN OBSERVASI DOKUMEN
1. Berapakah jumlah penjualan tahun 2005 ?
2. Berapakah rencana penjualan tahun 2005 ?
3. Berapakah jumlah produksi tahun 2005 ?
4. Berapakah volume produksi menurut anggaran tahun 2005 ?
5. Berapakah volume produksi sesungguhnya tahun 2005 ?
6. Berapakah harga standar bahan baku tahun 2005 ?
7. Berapakah harga sesungguhnya bahan baku tahun 2005 ?
8. Berapakah anggaran kebutuhan bahan baku tahun 2005 ?
9. Berapakah realisasi pembelian bahan baku tahun 2005 ?
10. Berapakah anggaran pembelian bahan baku tahun 2005 ?
11. Berapakah realisasi pembelian bahan baku tahun 2005 ?
12. Berapakah tarif upah standar tahun 2005 ?
13. Berapakah tarif upah sesungguhnya tahun 2005 ?
14. Berapakah jam kerja standar tahun 2005 ?
15. Berapakah jam kerja sesungguhnya tahun 2005 ?
16. Berapakah biaya tenaga kerja langsung menurut anggaran tahun 2005 ?
17. Berapakah biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya terjadi tahun 2005 ?
18. Berapakah kapasitas sesungguhnya tahun 2005 ?
19. Berapakah biaya overhead pabrik sesungguhnya tahun 2005 ?
20. Berapakah biaya overhead pabrik yang dianggarkan tahun 2005 ?
21. Berapakah anggaran fleksibel pada kapasitas sesungguhnya tahun 2005 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
WAWANCARA MANAJER PRODUKSI DAN SUPERVISOR
Dalam wawancara ini ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja
yaitu :
1. Biaya Kualitas Bahan Baku.pada tahun 2005.
a. Apakah ada perubahan produk atau pengolahan produk ?.
b. Apakah ada kerugian bahan karena rusak disebabkan karyawan tidak terlatih ?.
c. Telah digunakan bahan dengan kualitas lebih baik atau lebih jelek dari standar
sehingga memerlukan waktu pengerjaan yang terlalu cepat atau terlalu lama?
d. Pembelian bahan baku sesuai dengan yang dianggarkan?.
e. Apakah ada tambahan harga bahan baku dalam melakukan pembelian khusus
bahan baku ?
f. Apakah ada pemakaian bahan subtitusi / pengganti ?
g. Fluktuasi harga pasar yang bersangkutan ekonomis atau tidak ekonomis atau tidak
ekonomis.
h. Perusahaan merancang, mengembangkan produk dengan ciri-ciri atau program
kualitas yang baru.
i. Perubahan kualitas produk yang dihasilkan seperti yang telah disaratkan atau
dikehendaki oleh perusahaan ?
2. Biaya Tenaga Kerja pada tahun 2005
a. Apakah digunakan tenaga kerja langsung dengan golongan tarif upah yang berbeda
?
b. Apakah upah yang dibayar lebih besar atau labih kecil dibandingkan tarif standar
selama kegiatan produksi ?
c. Apakah ada kenaikan pangkat atau penerunan pangkat yang berpengaruh pada
perubahan upah tenaga kerja ?.
d. Apakah ada perubahan peraturan upah minimum yang dikeluarkan oleh
pemerintah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Apakah ada karyawan yang diterima tidak dibayar sesuai dengan tarif.?
3. Pemeliharaan Mesin.pada tahun 2005
a. Apakah ada kekurangan peralatan atau mesin ?
b. Apakah ada kerusakan peralatan atau mesin yang tidak dapat dihindari ?
c. Peralatan atau mesin dalam kondisi baik atau buruk ?.
d. Apakah ada perubahan fasilitas mesin atau peralatan pabrik ?.
e. Dalam menjalankan proses produksi adanya komponen yang harus diperbaiki, atau
kekurangan operator alat dalam menjalankan mesin ?
4. Kecelakaan Kerja.pada tahun 2005 ?
a. Apakah karyawan dalam bekerja ada yang mengalami kecelakaan ?.
b. Apakah ada perubahan biaya asuransi kecelakan.bagi karyawan ?
5. Putaran Kerja Karyawan dan Ketidakhadiran pada tahun 2005
a. Bagimana tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja ?.
b. Apakah perusahaan menetapkan putaran kerja bagi karyawan ?
c. Apakah ada karyawan menanti kerja.?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1: Pemisahaan biaya listrik pabrik ke dalam unsur biaya tetap dan variabel
b =∑ ∑
∑ ∑ ∑−
−22 )(
..
xxn
yxxyn
b = 6.
a = n
xby∑ ∑− .
a = 2.691.229
Biaya variable per unit : 6.
Biaya tetap pertahun : 2.691.229
Fungsi linir :Y = 2.691.229 + 6.x
Total Biaya variabel :423.124.728
Total Biaya tetap :32.294.752
Biaya BULAN Volume Produksi LISTRIK X.Y X²
n ( x ) ( y ) Januari 5,126,093 33,104,338 169,695,918,050,129 26,276,830,298,998 Februari 5,554,206 35,868,768 199,222,542,716,538 30,849,208,918,941 Maret 5,840,352 37,716,678 220,278,662,645,128 34,109,706,616,944 April 5,089,561 32,866,518 167,276,161,912,980 25,903,635,414,022 Mei 5,889,288 38,034,714 223,997,368,895,834 34,683,708,239,204 Juni 7,650,901 49,409,123 378,024,289,575,318 58,536,281,011,200 Juli 5,690,254 36,747,356 209,101,791,004,793 32,378,990,584,516 Agustus 5,856,389 37,820,160 221,489,584,760,640 34,297,296,999,645 September 5,635,381 36,392,981 205,088,309,669,998 31,757,518,075,931 Oktober 6,992,749 45,158,270 315,780,462,436,987 48,898,543,238,834 November 5,370,343 34,681,287 186,250,395,569,651 28,840,581,252,478 Desember 5,825,271 37,619,287 219,142,533,478,515 33,933,779,310,806 n =12 70,520,788 455,419,480 2,715,348,020,716,510 420,466,079,961,519
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2: Pemisahaan biaya pemeliharaan mesin ke dalam unsur biaya tetap dan variabel
Biaya BULAN Volume
Produksi Pemeliharaan Mesin
X.Y X² n ( x ) ( y )
Januari 5,126,093 10,366,757 53,115,330,947,605 26,276,830,298,998 Februari 5,554,206 11,224,135 62,357,823,320,260 30,849,208,918,941 Maret 5,840,352 11,803,541 68,948,512,239,461 34,109,706,616,944 April 5,089,561 10,282,913 52,360,964,092,932 25,903,635,414,022 Mei 5,889,288 11,900,459 70,108,784,836,418 34,683,708,239,204 Juni 7,650,901 15,463,340 118,323,781,939,197 58,536,281,011,200 Juli 5,690,254 11,502,138 65,450,085,915,102 32,378,990,584,516 Agustus 5,856,389 11,837,960 69,327,702,771,439 34,297,296,999,645 September 5,635,381 11,391,219 64,193,856,849,696 31,757,518,075,931 Oktober 6,992,749 14,134,970 98,842,298,611,849 48,898,543,238,834 November 5,370,343 10,855,477 58,297,633,333,845 28,840,581,252,478 Desember 5,825,271 11,775,057 68,592,897,160,247 33,933,779,310,806 n =12 70,520,788 142,548,966 849,919,672,018,050 420,466,079,961,519
b =∑ ∑
∑ ∑ ∑−
−22 )(
..
xxn
yxxyn
b = 2.02
a = n
xby∑ ∑− .
a = 8.081,19
Biaya variable per unit : 2.02
Biaya tetap pertahun : 8.081,19
Fungsi linir :Y = 8.081,19 + 2.02x
Total Biaya variabel :142.451.991,8
Total Biaya tetap :96.974,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3: Pemisahaan biaya pemeliharaan inventaris pabrik ke dalam unsur biaya tetap dan
variabel
Biaya BULAN Volume Produksi Pemeliharaan
inventaris pabrik X.Y X²
n ( x ) ( y ) Januari 5,126,093 4,283,818 21,984,878,131,024 26,276,830,298,998 Februari 5,554,206 4,642,005 25,810,422,749,021 30,849,208,918,941 Maret 5,840,352 4,889,412 28,538,363,818,070 34,109,706,616,944 April 5,089,561 4,260,253 21,672,639,403,142 25,903,635,414,022 Mei 5,889,288 4,927,355 29,018,610,315,414 34,683,708,239,204 Juni 7,650,901 6,401,233 48,975,199,429,730 58,536,281,011,200 Juli 5,690,254 4,765,831 27,090,336,007,281 32,378,990,584,516 Agustus 5,856,389 4,899,830 28,695,313,939,348 34,297,296,999,645 September 5,635,381 4,709,920 26,570,372,327,965 31,757,518,075,931 Oktober 6,992,749 5,850,582 40,911,651,126,025 48,898,543,238,834 November 5,370,343 4,490,172 24,129,876,276,888 28,840,581,252,478 Desember 5,825,271 4,876,794 28,391,171,773,163 33,933,779,310,806 n =12 70,520,788 59.002.205 351,788,835,297,071 420,466,079,961,519
b =∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
22 )(
..
xxn
yxxyn
b = 0.83
a = n
xby∑ ∑− .
a = 1.795.746,49
Biaya variable per unit : 0.83
Biaya tetap pertahun : 1.795.746,49
Fungsi linir :Y = 1.795.746,49 + 0.83 x
Total Biaya variabel :58.532.254,04
Total Biaya tetap :469.950,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI