Upload
lia-pamungkas
View
241
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Anestesi Dan Multiple Sclerosis
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-dan-multiple-sclerosis 1/6
Apakah Anestesi Spinal Sebaiknya Dilakukan pada Pasien dengan Multipel
Sklerosis?
Robert Stevens,MD dan Marek Mirski,MD, PhD
Multipel sklerosis adalah penyebab terbanyak dari disabilitas neurologik
pada orang dewasa di Amerika Serikat, mengenai sekitar 250000 sampai !50000 orang"
Penyakit ini ter#adi pada pasien tertentu yang memiliki predisposisi genetik yang tereskspos
dengan $aktor%$aktor lingkungan yang belum diketahui dan ditandai se&ara patologis dengan
disregulasi imun dan respon in$lamasi dengan destruksi myelin sheats, trauma aksonal dan
mekanisme perbaikan abnormal2 'ambaran kliniknya adalah protean, men&erminkan
heterogenitas pada lokasi dan perkembangan sementara dari plak atau area $okal dari
demielinisasi, yang bersi$at patognomonik dari penyakit ini! Per#alanan kliniknya tidak bisa
diprediksi, tapi pola sementara dari (relapsing remitting( berhenti mengalami remisi dan
mengalami penyakit (progresi$ sekunder(!,) Diagnosis didasarkan pada bukti obyekti$
*penemuan klinik spesi$ik atau MR+, atau dua atau lebih lesi yang berpisah dan #elas se&ara
antomis Data kon$irmasi diagnosis bisa diperoleh dengan elektro$oresis dari protein
serebrospinal, yang menun#ukkan immunoglobulin spesi$itas sempit pada lebih dari -0.
pasien dan oleh latensi yang tertunda dari potensial yang dipi&u oleh visual, auditoris, dan
somatosensoris) Mana#emen lintas disiplin membutuhkan ahli dari neurologis, perawat
spesialis, terapi $isis, dan kelompok%kelompok pendukung /perasi bersi$at paliati$ #ika terapi
$armakologi dan terapi pendukung gagal dan pasien yang akan dioperasi dengan MS
khususnya menun#ukkan ge#ala yang semakin buruk omplikasi dari mana#emen operasi
termasuk spastisitas otot skeletal, neuralgia trigeminal, dis$ungsi kandung kemih dan tremor
P+1+A3Apakah bedah, anestesi atau ke#adian perioperati$ lain mempengaruhi ekspresi klinis dan
patologi dari MS4 Membuat hubungan antara ekspos spesi$ik dan aktivitas MS bukanlah
tugas yang mudah, memberikan riwayat dari penyakit dimana serangan dan remisi yang
sering nampak, bebas dari hal%hal yang mempresipitasi) Relaps perlu dibedakan dengan
pseudoeksaserbasi sementara seperti pemburukan ge#ala yang ditandai dengan kenaikan suhu
tubuh Sesuai konsensus, relaps se#ati harus berlangsung lebih dari 2) #am
6A7A
Peningkatan insiden dari relaps klinik telah ditemukan pada periode puerperal, padahal resiko
ini berkurang selama gestasi8,9 Survei epidemiologi mengaitkan MS dengan in$eksi, -,"0
dan trauma meskipun hubungannya lemah),"2 :edah dan anestesi dianggap sebagai $aktor presipitasi :edah dikaitkan dengan respon endokrin neural in$lamasi yang dapat dipahami
setelah per#alanan penyakit Penggunaan teknik anestesi regional, khususnya anestesi spinal
*SA pada pasien dengan MS telah men#adi kontroversi se#ak lama"!," Anestesi spinal
dapat dianggap sebagai serangan mekanis *pungsi lumbal dan kimia *pemberian anestesi
terhadap rongga subara&hnoid Pasien dengan MS biasa mengalami pungsi lumbal untuk
tu#uan diagnosis, poses dan untuk in#eksi terapeutik atau obat paliati$ tanpa adanya perubahan
pada aktivitas penyakit pada laporan yang telah dipublikasikan"8,"9
MA3A;<M<3 A3<S7<S+ PADA MS
Pasien dengan MS memerlukan perhatian perioperati$ khusus yang bisa mempengaruhi
pemilihan teknik anestesi +ni termasuk dis$ungsi respirasi dari kelemahan neuromuskular,hal%hal mengenai mana#emen udara, aspirasi, regulasi kardiovaskular abnormal, ge#ala
7/23/2019 Anestesi Dan Multiple Sclerosis
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-dan-multiple-sclerosis 2/6
terinduksi suhu, berbagai respon terhadap relaksan otot, insu$isiensi adrenal, dan peubahan
neurologik postoperati$"),"5,"-
% Pasien dengan MS bisa memiliki ge#ala yang bervariasi dari insu$isiensi respirasi, yang
berhubungan dengan dera#at disabilitas neurologis 20 ontribusi $aktor men&akup lesi
protekti$ #alan napas dari spine servikal, penurunan komplias dinding dada akibat spastisitas
dan de$ormitas spinal, pneumonitis aspirasi rekuren Pola restrikti$ biasanya didapatkandengan tes $ungsi paru Menariknya, tingkatan dari kelemahan otot respirasi bisa lebih besar
dari yang diharapkan dari pemeriksaan klinis20
% Mana#emen airway bisa dipersulit dengan keberadaan spondilosis servikal atau penyakit
diskus intervertebral dengan mielopati kompresi$, oleh kiposis atau spastisitas pergerakan
leher, dan oleh resiko aspirasi22
% 'agal otonom dengan re$leks kardiovaskular abnormal dan hipotensi ortostatik biasa
ditemukan pada MS dan bisa menggambarkan lesi pada batang otak atau medula spinalis2!
Meskipun konsekuensi dari abnormalitas ini pada periode perioperati$ belum diketahui
dengan baik, kasus dari hipotensi berat setelah anestesi spinal dan epidural pada pasien
dengan MS telah dilaporkan2)
% Suksinilkolin dapat menginduksi pelepasan abnormal dari potassium pada pasien dengan patologi upper motor neuron substanti$ tanpa atro$i otot signi$ikan") Respon terhadap
relaksan otot non depolarisasi bisa meman#ang25, tapi bisa #uga normal"5
% 'e#ala dengan variasi suhu tubuh adalah penemuan klasik pada MS Perubahan neurologik
reversibel telah ditemukan pada pasien yang mengalami hipertermia setelah operasi"!
% Pasien dengan MS lebih rentan terhadap gangguan ke#ang, yang bersi$at $okal dan ini
menggambarkan lesi kortikal atau subkortikal2 Apakah ini menurunkan ambang rangsang
ke#ang pada wa#ah dari pemi&u epileptik perioperati$ belum diketahui
% Perubahan neurologis post operati$ telah dilaporkan pada pasien dengan MS +ni bisa
menggambarkan eksaserbasi penyakit atau komplikasi dari anestesi atau operasi yang tidak
berhubungan dengan MS"!%"5,"- Memisahkan kemungkinan%kemungkinan ini bisa tampak
#elas seperti ketika ge#ala men&akup sistem sara$ peri$er= bagaimanapun, mani$estasi klinis
#uga bisa samar%samar, seperti dis$ungsi sara$ kranial post operati$ yang dapat dihubungkan
dengan relaps MS atau terhadap SA
A3<S7<S+ R<'+/3A1 PADA MS
euntungan dan kekurangan dari anestesi regional pada MS belum dipela#ari se&ara
prospekti$ random :ukti relevan bisa dilihat se&ara eksperimen dan klinik dan bisa dibahas
dalam hal $ungsi sodium &hannel, neurotoksisitas anestesi lokal, komplikasi neurologis dari
SA, dan laporan klinik SA pada populasi MS
P<R>:AA3 PADA A7+?+7AS @A33<1 S/D+>M:anyak ge#ala MS yang berhubungan dengan abnormalitas pada si$at neuronal $undamental
seperti konduksi aksonal dan transmisi sinaptik 'e#ala negati$ seperti de$isit sensoris dan
motoris, ataksia dan kebutaan dihubungkan perlambatan atau penghilangan konduksi aksonal=
ge#ala positi$ seperti neuralgia, parestesia, phosphen, dan sensasi pelepasan elektrik dari
$leksi leher *tanda 1hermitte bisa menggambarkan pelepasan aksonal ektopik, transmisi
ekstra sinaptik, dan mekanosensitivitas neuron) Si$at neuronal yang aneh berhubungan
dengan demielinisasi28, namun kaitan antara hilangnya integritas mielin dan dis$ungsi
aksonal pada MS masih belum #elas2,29 :eberapa observasi yang menun#ukkan perubahan
pada aktivitas &hannel sodium berperan dalam ekspresi klinis dari MS
% Demielinisasi eksperimental dihubungkan dengan perubahan pada densitas, distribusi , dan
subtipe dari &hannel sodium aksonal% @S6 dari pasien dengan MS mengandung molekul yang memblok voltage gated &hannel
7/23/2019 Anestesi Dan Multiple Sclerosis
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-dan-multiple-sclerosis 3/6
sodium!0 dan konduksi sara$ !" dalam pola yang mirip dengan anestesi lokal
% Anestesi lokal yang diberikan intravena pada pasien dengan MS dapat memperlihatkan
ge#ala negati$ yang tidak tampak se&ara klinis!2 dan menurunkan intensitas dari ge#ala
positi$!!
7idak #elas, berkaitan dengan penemuan ini, bagaimana agen blok sodium &hanel diberikan
se&ara neuroaksial seperti anestesi lokal bisa mempengaruhi ge#ala MS dan progresi penyakit
7/S+S+7AS A3<S7<S+ 1/A1
Meskipun telah digunakan se#ak lama, semua anestesi lokal memberikan e$ek toksisitas
tergantung konsentrasi!) 3eurotoksisitas anestesi lokal digambarkan sebagai *" perubahan
histologis seperti degenerasi aksonal demielinisasi dan in$lamasi= *2 gangguan $isiologis
yang berkaitan dengan gangguan sawar darah otak, perubahan pada aliran medulla spinalis
dan abnormalitas elektro$isiologis= dan *! ge#ala klinis seperti nyeri, perpan#angan de$isit
sensoris atau motoris, ke#ang dan koma!) Meskipun perubahan ini sebagian besar ter#adi
pada konsentrasi obat diatas kisaran e$ikasi, ini menimbulkan pertanyaan teoritis mengenai
penggunaan anestesi lokal pada MS Se&ara khusus, bila dipertanyakan apakah demielinisasi,
degenerasi aksonal, in$lamasi dan dis$ungsi sawar darah otak yang berhubungan dengan MSmungkin *" dieksaserbasi oleh keberadaan komponen anestesi lokal dan *2 penurunan
ambang toksisitas anestesi lokal
1+D/A+3
1idokain pada konsentrasi relevan yang klinis lebih neurotoksik daripada konsentrasi yng
sama pada anestesi lokal lain!5 1idokain SA dikaitkan dengan )%!!. insiden dari ge#ala
neurologis postoperati$ sementara dan " dari "!00 in#siden dari ge#ala yang lebih lama, yang
se&ara signi$ikan lebih dari agen anestesi lokal lain!),!5 'e#ala%ge#ala ini biasanya
menggambarkan radikulopati lumbosakral *sindrom kauda ekuina, yang mun&ul kurang dari
satu minggu pada mayoritas kasus Akibat neurologik, khususnya pada sindrom kauda ekuina
bisa ter#adi lebih sering pada anestesi spinal yang menggunakan lidokain kontinyu,
khususnya #ika dipakai kateter berkaliber ke&il!5
/MP1+AS+ 3<>R/1/'+S DAR+ A3<S7<S+ SP+3A1
omplikasi neurologis yang berkaitan dengan SA men&akup sakit kepala post% dural,
radikulopati, nervus kranial palsy! @ontoh yang #arang yaitu em$iema, meningitis aseptik,
ara&hnoiditis, hematoma epidural dan mielitis telah dilaporkan! Pada sebuah survei
observasi, komplikasi neurologis ditemukan !) dari )0)0 anestesi spinal dengan lima kasus
dengan ge#ala yang bertahan melewati ! minggu dan disebut permanen!8 Pada survei skala
besar lain, insiden seBuelae neurologis permanen adalah " dari 5000 prosedur Studi ini dan
yang lainnya mendukung pernyataan bahwa SA adalah teknik yang relati$ aman
MA3A;<M<3 A3<S7<S+ PADA MS
1aporan yang telah dipublikasikan mengenai mana#emen anestesi pada pasien dengan SA
terdiri dari 2! laporan, termasuk ") laporan kasus dari ) atau kurang pasien,C delapan seri
retrospekti$ dari 9 sampai 2 pasien, dan satu studi observasi prospekti$,8 *lihat tabel )!%"
1aporan ini men#angkau periode lebih dari 0 tahun dan se&ara #elas bersi$at heterogen dalam
ukuran, teknik anestesi, mana#emen perioperati$, karakterisasi endpoint, lama $ollow up dan
laporan dari penemuan neurologis Pada banyak makalah, detail dari prosedur anestesi,
seperti ukuran dan tipe #arum, dosis, barisitas dari anestesi lokal tidak dipaparkan Pada tabel
)!%" semua laporan perubahan neurologis post operati$ dida$tar berdasarkan kealamian
mereka, durasi atau perkiraan etiologiSetelah mempertimbangkan seri yang lebih besar yang men&akup delapan atau lebih pasien,
7/23/2019 Anestesi Dan Multiple Sclerosis
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-dan-multiple-sclerosis 4/6
total !28 pasien mengalami 5"" prosedur anestesi, men&akup 229 anestesi umum, "05
epidural, 2- spinal, dan ")- anestesi lokal Setelah $ollow up selama berhari%hari sampai
berbulan%bulan, -! episode perubahan neurologis postoperati$ ditemukan, berdasarkan
perhitungan kasar, ini adalah men&akup -!5"" atau "9,2. Perubahan neurologis post
operati$ ditemukan pada )2- dari anestesi spinal *")., "229 anestesi umum *". dan
")- in$iltrasi anestesi lokal *). Data dari anestesi umum adalah dari enam studi, tidakada yang mungkin berhubungan dengan perubahan neurologis pada periode post operati$
selain hipertermia, yang merupakan penemuan konsisten pada satu laporan"! Data tentang
epidural berasal dari empat studi, tapi semua perubahan neurologis yang dilaporkan ter#adi
pada satu studi observasi prospekti$ dari kehamilan atau hasil setelah kehamilan pada 25)
pasien wanita dengan MS, )2 diantaranya menerima anestesi epidural8 Setelah pasien yang
menerima dan yang tidak menerima epidural dibandingkan, #umlah relaps tidak terlalu
berbeda se&ara signi$ikan8
A3<S7<S+ SP+3A1 PADA MS
% 1ima laporan pertama dari SA yang dilakukan dalam setting perubahan #angka pan#ang MS
dari $ungsi neurologis diinterpretasi sebagai relaps penyakit!-%)2 atau onset",)! Penulisdari berbagai makalah ini mengekspresikan perhatian mengenai hubungan antara eksaserbasi
neurologik dengan SA
% Pada &ontoh )2 pasien MS yang mengalami bedah dengan anestesi umum atau anestesi
spinal :am$ord dkk)8 menemukan dua kasus dari perubahan neurologis pada sembilan
pasien yang men#alani SA= satu dari kasus ini adalah pasien dimana ge#ala sementara ter#adi
dalam hubungannya dengan sepsis luka, yang lain adalah parturien yang mengalami
kelemahan ekstremitas bawah unilateral yang persisten selama beberapa bulan setelah
melahirkan dalam pengaruh SA arena #umlah perubahan neurologis lebih ke&il daripada
anestesi umum, penulis lebih menyukai SA
% :ou&hard dkk)) mempela#ari sembilan pasien dengan MS yang mengalami ") prosedur
bedah urologi atau plastik di bawah SA dengan prilokain, atau tetrakain dan melaporkan
hanya satu abnormalitas neurologik postoperati$, de$isit sensoris ekstremitas bawah
sementara= berdasarkan hasil ini, penulis menyimpulkan SA merupakan teknik yang aman
pada populasi pasien ini
% ytta dan Rosenberg2) menganalisa 5 pasien dengan MS, di mana dua diantaranya
menerima SA, dan tiga anestesi epidural tanpa perubahan neurologis postoperati$= namun
penulis men&atat adanya hipotensi intraoperati$ re$rakti$ terhadap pemberian &airan dan
vasopresor pada pasien yang diberikan anestesi regional
% Dua makalah mengenai penggunan opioid intratekal)5,)= satu dari kasus%kasus ini,
seorang pasien dengan MS yang mengalami penyakit paru restrikti$ berat yang berhasil
men#alani kolektomi sigmoid dengan ametokain dan diamor$in dengan teknik anestesi spinalkontinyu, tanpa berkaitan dengan perubahan neurologis postoperati$)
% 1evesBue dkk)8 melaporkan seorang pasien yang mengalami nervus palsy sara$ keenam
kanan, satu hari setelah prosedur anestesi dengan SA, yang oleh penulis disimpulkan sebagai
presipitasi oleh SA
AR<A <7+DAPAS7+A3
ontroversi seputar apakah eksaserbasi MS memiliki keterkaitan dengan ke#adian
perioperati$ harus dibi&arakan dalam diskusi yang lebih luas mengenai apakah, bagaimana,
dan kepada apa pemi&u lingkungan berhubungan dengan relaps penyakit ini 7elah diduga bahwa progresi dari penyakit ini tergantung dari konstelasi $aktor lingkungan yang mengenai
7/23/2019 Anestesi Dan Multiple Sclerosis
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-dan-multiple-sclerosis 5/6
pasien yang memiliki predisposisi genetik, masih di&oba untuk mengidenti$ikasi $aktor
nongenomik yang se&ara meyakinkan mempredikisi bahwa relaps MS telah menghasilkan
sedikit hasil yang konsisten!,),"2 eadaan di mana $akta terkuat, periode postpartum8,9
hanya memperhitungkan proporsi ke&il dari eksaserbasi penyakit pada populasi MS
:erikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat ditu#ukan dalam studi klinik dan
eksperimental% Survei epidemiologi untuk menentukan apakah periode perioperati$ bebas dari kaitan
dengan resiko dari eksaserbasi penyakit yang lebih besar dari yang diperkirakan Perubahan
penyakit perioperati$ perlu dikarakterisasi sebagai onset penyakit, relaps, pseudoeksaserbasi
dan konversi dari relapsing%remitting men#adi progresi$ sekunder riteria untuk
membedakan antara ge#ala neurologik yang berkaitan dan tidak berkaitan dengan MS harus
#elas pada studi ini
% ;ika periode perioperati$ diketahui meningkatkan resiko relaps, studi observasi diperlukan
untuk menandai masing%masing kontribusi anestesi, bedah, atau $aktor perioperati$ lain dan
hubungan antara MS dan agen anestesi spesi$ik dan teknik anestesi seperti SA
% Studi diperlukan untuk memeriksa e$ek anestesi lokal dalam setting demielinisasi
Penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan hewan yang memiliki ense$alomielitisautoimun eksperimental, sebuah model yang memberikan banyak aspek pato$isiologis dengan
MS pada manusia2
% +nvestigasi lebih lan#ut diperlukan untuk men#elaskan perubahan yang terkait MS pada tipe,
$ungsi, distribusi dan densitas &hanel sodium,2 sebagaimana keberadaan bloker &hanel
sodium endogen,28 bisa mempengaruhi e$ek dan toksisitas dari anestesi lokal
R</M<3DAS+ P<3>1+S
'e#ala neurologis postoperati$ pada pasien dengan MS dapat memberikan perubahan pada
aktivitas penyakit atau komplikasi perioperati$ yang tidak berkaitan dengan MS ;ika
perubahan aktivitas penyakit ter#adi, ini bisa berhubungan atau tidak berhubungan dengan
ke#adian perioperati$ Data terbaru yang tersedia tidak bisa memberikan perbedaan yang #elas
di antara kemungkinan%kemungkinan ini
Data dari hasil perioperati$ pada setting MS tidak &ukup untuk memberikan pernyataan yang
berhubungan dengan ketepatan teknik anestesi spesi$ik eputusan untuk melakukan anestesi
regional harus dibuat setelah melakukan pertimbangan bene$it dan resiko
Review sistemik terbaru menun#ukkan bahwa blokade neuroaksial, digunakan sendirian atau
dalam kombinasi dengan anestesi umum, dapat berpengaruh se&ara signi$ikan terhadap
mortalitas setelah operasi,)9= namun, dua per&obaan random berskala besar telah gagal untuk
memperkuat e$ek ini)-,50 meskipun reduksi dalam komplikasi pulmonal ditemukan pada
satu dari semua itu)- Sampai didapatkan data yang lebih banyak, akan masuk akal untuk
membatasi penggunaan anestesi regional pada individu dengan MS yang memiliki kondisiyang ter#adi bersama%sama dimana terdapat kepastian yang lebih besar mengenai man$aat
hasil yang mungkin, khususnya, pasien dengan dis$ungsi pulmonal atau kehamilan Eanita
memiliki resiko tinggi ter#adinya relaps pada periode post partum, ini tampaknya tidak
dipengaruhi oleh pemakaian anestesi epidural8
% Preoperati$, dokter harus melakukan review per#alanan penyakit, terapi, ge#ala terkini,
seperti pemeriksaan neurologis, riwayat dari penggunaan anestesi sebelumnya harus
diperoleh Pasien harus sadar dengan kemungkinan eksaserbasi neurologis postoperati$ tanpa
terkait dengan teknik anestesi yang diren&anakan
% +ntraoperati$ dan postoperati$, tu#uannya termasuk penghindaran dari hipertermia, seperti
antisipasi dari insu$isiensi kardiak *dis$ungsi otonom dan insu$isiensi respirasi *aspirasi,
penyakit paru restrikti$ Suplementasi glukokortikoid sebaiknya diberikan se&ara relevan% Postoperati$, pasien sebaiknya dinilai dengan perhatian ketat yang diberikan terhadap
7/23/2019 Anestesi Dan Multiple Sclerosis
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-dan-multiple-sclerosis 6/6
perubahan ge#ala dan tanda $isik 'e#ala neurologis baru perlu dengan seksama
dikarakterisasi, didokumentasi dan diinterpretasi ;umlah data perioperati$ yang diperlukan
untuk membedakan MS dari komplikasi yang tidak berkaitan, dan untuk memutuskan
ketepatan dari intervensi diagnostik dan terapeutik Perubahan sementara dari ge#ala
neurologis sebaiknya dievaluasi dengan $ollow up