Upload
zahiera-najib
View
641
Download
37
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anemia
Citation preview
ANEMIA DEFISIENSI BESI
ANEMIA DEFISIENSI BESIPembimbing :dr. Stephanie Yulianto, SpADisusun oleh :Nur Zahiera Bt Muhamad Najib030.08.298
PENDAHULUAN
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 30% jumlah penduduk dunia atau 1500 juta orang menderita anemia. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri, tetapi merupakan gejala dari berbagai macam penyakit dasar. Oleh karena itu penentuan penyakit dasar juga penting dalam pengelolaan kasus anemia, karena tanpa mengetahui penyebab yang mendasari, anemia tidak dapat diberikan terapi yang tuntas.
DEFINISI
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.
Menurut WHO dikatakan anemia bila :Pada orang dewasa Hb < 12,5 g/dlPada anak-anak berumur 6-14 tahun < 12 g/dl KLASIFIKASI
Kebutuhan zat besiFaktor kebutuhan - Umur, - jenis kelamin - volume darah dalam tubuh (Hb)
bayi dan anak-anak relatif lebih tinggi
Bayi dilahirkan dengan 0,5 gram besi, sedang dewasa kira-kira 5 gram
0,8 gram besi harus diabsorbsi tiap hari selama 15 tahun pertama kehidupan
METABOLISME ZAT BESI
PROSES ABSORPSI BESII) bentuk non heme2) Penyerapan dalam bentuk heme
Penyebab peningkatan kebutuhan zat besi
Klasifikasi Derajat Defisiensi Besi dan Patogenesis
1. Iron DepletionTerjadi penurunan cadangan besi tubuh, tetapi penyediaan untuk eritropoiesis belum terganggu
Terjadi - penurunan serum feritin - peningkatan absorpsi besi dari usus - pengecatan besi pada apus sumsum tulang berkurang
2. Iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesis
suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoiesis
Laboratorium - kadar Fe serum - saturasi transferin menurun - TIBC dan FEP meningkat.
3. Iron deficiency anemiaBila besi terus berkurang eritropoiesis akan semakin terganggu, sehingga kadar hemoglobin menurun diikuti penurunan jumlah eritrosit. stadium lanjut dari defisiensi Fe
Ditandai : - cadangan besi yang menurun atau tidak ada - kadar Fe serum rendah - saturasi transferin rendah - kadar Hb atau Ht yang rendah
Manifestasi klinis yang paling menonjol
Laboratorium Apus darah tepiLeukosit: granulositopenia ringanTrombosit: meningkat Apus sumsum tulang : hiperplasia sistem eritropoietik dan berkurangnya hemosiderin.MCV, MCH, MCHC menurunTIBC meningkat ( > 410 ug/dl)Free Erythrocyte Protoporphyrin (FEP) > 100 ug/dl eritrosit
Diagnosis
PENATALAKSANAANPenatalaksanaan secara umum :
Mengobati penyebab anemiaPemberian tranfusi darahperdarahan yang jelas dengan Hb < 5 g/dl
Pemberian Preparat Fe :
Fero sulfat 3 x 10 mg secara oral dalam keadaan perut kosong, dapat dimulai dengan dosis rendah dan dinaikkan bertahapPada pasien yang tidak kuat dapat diberikan bersama makananBanyak efek samping
Terapi parental
IM menimbulkan rasa sakit dan harganya mahal Dekstran besi, larutan ini mengandung 50 mg besi/ml. Dosis dihitung berdasarkan :
Dosis besi (mg)=BB(kg) x kadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2,5
Intoksikasi FerumIntoksikasi akut ini dapat terjadi setelah menelan Fe sebanyak 1 g.
Gejala yang timbul pada Intoksikasi Fe seringkali berupa : MualMuntah DiareHematemesis Feses berwarna hitamSyok
Obat lain PENCEGAHAN DAN PENDIDIKAN
PROGNOSIS Prognosa baik bila penyebab anemianya hanya kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat. Gejala anemia dan manifestasi klinisnya akan membaik dengan pemberian preparat besi.
Penutup Anemia dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik didapat pucat pada konjungtiva mata. Pemeriksaan laboratorium didapat nilai Hb dan Ht yang kurang dari normal. Gambaran darah tepi pada anemia defisiensi besi menunjukkan mikrositik hipokrom. Terapi anemia sebaiknya dilakukan dengan cepat dan tepat. Secara umum kita mengobati penyebab anemianya. Tidak setiap anemia harus ditransfusi, oleh karena bahaya tranfusi cukup banyak.