ANDITA TRAS1.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    1/62

    LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

    AKTIVITAS HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

    DAOP 6 YOGYAKARTA DALAM MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN

    EKSTERNAL STAKEHOLDERS PERUSAHAAN

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

    Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

    Oleh :

    ANDITA TRIAS NUR AZIZAH

    NIM : D1608079

    PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    2011

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    2/62

    ii

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    3/62

    iii

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    4/62

    iv

    MOTTO

    ”Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk

    Allah, Tuhan Semesta Alam.” 

    (QS. An’am : 162)

    “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan

    cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada

     permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” 

    (QS. Fussilat : 34)

    Barang siapa mempermudah kesulitan orang lain maka Allah akan

    mempermudah urusannya di dunia dan akhirat.

    (HR. Muslim)

    Kemampuan seseorang lebih penting daripada gelar dan statusnya.

    (Anonim)

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    5/62

    v

    PERSEMBAHAN 

    Karya ini penulis persembahkan secara tulus kepada :

    1.  Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang selalu memberikan

    limpahan rahmat-Nya kepada penulis.

    2.  Ibu dan Bapak yang selalu menuntun penulis ke jalan yang benar, yang selalu

    membimbing penulis dengan sabar dan penuh cinta.

    3.  Keluarga dan Kakak yang selalu memberikan motivasi.

    4.  Keponakanku tersayang yang selalu menjadi obat penat bagi penulis.

    5.  Sahabat-sahabat penulis, yang telah banyak berbagi suka dan duka bersama, yang

    selalu membantu penulis setiap saat.

    6.  Dosen dan staff prodi komunikasi terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang

    telah memberikan banyak ilmu berharga.

    7.  Almamater tercinta.

    8.  Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

     persatu.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    6/62

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat

    dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada

    waktunya. Penulis menyusun tugas akhir dengan judul ” AKTIVITAS HUMAS PT.

    KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA DALAM

    MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN EKSTERNAL STAKEHOLDERS 

    PERUSAHAAN” ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

    ( A.Md ) pada jurusan Diploma III Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis tidak

     berjalan sendiri. Banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung

    maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih

    kepada:

    1.  Bapak Prof.Drs. Pawito, Ph. D. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    2.  Ibu Ch. Heny Dwi S., S.Sos selaku pembimbing akademis penulis.

    3.  Bapak Drs. Eko Setyanto, M.Si selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah

    meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam

     penyusunan Laporan Kuliah Kerja Media ini.

    4.  Ibu Dra. Sri Urip Haryati, M.Si selaku dosen penguji tugas akhir penulis.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    7/62

    vii

    5.  Bapak / ibu dosen beserta staf tata usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    yang telah bekerja sama dan memberikan semua bekal ilmu kepada penulis.

    6.  Bapak Bambang Eko Martono selaku Executive Vice President PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta yang telah memberikan ijin pada penulis untuk

    melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

    7.  Bapak Eko Budiyanto selaku Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis

    selama melakukan Kuliah Kerja Media di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

    8.  Bapak Kuswardoyo, Mbak Indri, dan Mas Tio selaku asistant manager dan staf

     pelaksana humas yang dengan sabar membantu penulis, memberikan nasihat dan

    motivasi kepada penulis.

    9.  Seluruh jajaran manager dan karyawan PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta,

    Pak Muhardhono, Ibu Budi, Pak Erry, Pak Agus, Pak Hendri, Datuk, Bu Helena,

    Pak Heru, Pak Ari, Pak Sri, Mbak Dina yang dengan senang hati membimbing,

    mendukung, membantu, dan memberikan banyak ilmu kepada penulis selama

    magang.

    10.  Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan tanpa henti dan memberikan dukungan

    kepada setiap langkah penulis

    11. 

    Seluruh keluarga dan saudara yang selalu memberikan doa dan semangat kepada

     penulis dalam menyelesaikan pendidikan hingga selesai.

    12.  Kakak yang selalu sabar mendengarkan keluh kesah dan memberikan motivasi

     pada penulis.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    8/62

    viii

    13.  Sahabat sekamar penulis saat magang di Yogyakarta, Suci, yang selalu

    memberikan saran dan banyak membantu penulis selama di Yogyakarta.

    14.  Sahabat-sahabat penulis, Dede, Dyah, Anne, Dimas, Rofi, Osy, Triana,

    Lulut,Putri dan semua sahabat yang selalu membuat penulis betah di kampus.

    Semoga persahabatan ini terus terjalin selamanya.

    15.  Teman-teman Public Relations A angkatan 2008 yang senantiasa mendukung dan

    membantu penulis selama 3 tahun belajar di Prodi D3 Public Relations FISIP

    UNS.

    16.  Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

     persatu.

    Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam tugas akhir

    ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak.

    Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat

     bagi berbagai pihak, khususnya bagi para mahasiswa maupun praktisi yang

    menggeluti dunia kehumasan. Semoga yang kita lakukan selalu di ridhoi Allah SWT

    sehingga senantiasa menjadi amal ibadah di sisi-Nya.

    Surakarta, Juni 2011

    Penulis

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    9/62

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul................................................................................................i

    Persetujuan.....................................................................................................ii

    Pengesahan....................................................................................................iii

    Motto.............................................................................................................iv

    Persembahan...................................................................................................v

    Kata Pengantar..............................................................................................vi

    Daftar Isi.......................................................................................................ix 

    Daftar Bagan.................................................................................................xi

    Daftar Lampiran...........................................................................................xii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. 

    Latar Belakang ........................................................................................1

    B.  Tujuan Kuliah Kerja Media .................................................................... 5

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    A.  Pengertian Public Relations .....................................................................6

    B.  Tujuan dan Fungsi Humas…………………………………....................8

    C.  Aktivitas Humas…………………………………………………….......9

    D.  Stakeholders………………………………………………………..…..11 

    E.  Macam –  Macam Stakeholders…………………………………..…….12 

    F.  Menjalin Hubungan Baik dengan Eksternal Stakeholders……....……..13 

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    10/62

    x

    BAB III : DESKRIPSI PERUSAHAAN

    A. 

    Sejarah PT. KAI (Persero) ......................................................................19

    B.  Visi Misi...................................................................................................22

    C.  Logo.........................................................................................................23

    D.  Budaya Perusahaan..................................................................................24

    E.  Slogan PT. KAI (Persero)........................................................................25

    F.  Struktur Organisasi..................................................................................26

    1. 

    Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat....................................26

    2.  Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.............27

    G.  Daop 6 Yogyakarta..................................................................................28

    H.  Lokasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta........................................31

    I.  Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta..........................31

    BAB IV : PELAKSANAAN MAGANG

    A.  Waktu dan Tempat Magang.....................................................................34

    B.  Pelaksanaan Magang................................................... ............................34

    C.  Eksternal Stakeholders PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta..............42

    BAB V : PENUTUP

    A.  Kesimpulan...............................................................................................47

    B. 

    Saran.........................................................................................................49

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................51

    LAMPIRAN ..................................................................................................52

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    11/62

    xi

    DAFTAR BAGAN

    1.1.  Interest dan Kepentingan Masing-Masing Stakeholders..........................11

    2.1 Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia............................................21

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    12/62

    xii

    DAFTAR LAMPIRAN 

    1.  Surat Ijin Magang dari PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    2.  Surat Tugas

    3.  Surat Keterangan Selesai Magang

    4.  Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat

    5.  Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    6. 

    Laporan Periodik

    7.  Contoh Kliping

    8.  Daftar Isi dan Analisis Kliping Per-bulan

    9.  Laporan Analisis Kliping

    10. Balasan Surat Pembaca

    11. Surat Permohonan Kunjungan ke Kapolda DIY

    12. Surat Undangan ”Temu Pelanggan” bersama KPJ 

    13. Susunan Acara Press Tour

    14.  Notulen Acara ”Temu Pelanggan” bersama KPJ 

    15.  Notulen Rakor Kehumasan PT. KAI (Persero)

    16. Berita-berita yang Dibuat Penulis selama Magang di PT. KAI (Persero) Daop

    6 Yogyakarta

    17. Dokumentasi Event-event di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    13/62

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Dewasa ini teknologi transportasi di Indonesia mengalami kemajuan yang

     pesat. Barbagai macam alat transportasi baru bermunculan baik transportasi

    udara, laut maupun darat. Kemajuan teknologi di bidang transportasi ini pun

    menyebabkan persaingan antar moda transportasi semakin ketat.

    Berbagai cara dilakukan oleh para penyedia jasa transportasi untuk bersaing

    mendapatkan kepercayaan dari para stakeholdernya. Salah satunya dengan

    meningkatkan citra positif dimata stakeholders perusahaan. Stakeholders disini

    diartikan sebagai setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar

     perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

    (Kasali, 1994: 61)

    PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai salah satu

     penyedia jasa transportasi juga menyadari akan adanya persaingan antar moda

    transportasi yang semakin ketat ini. Oleh karena itu, PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta berusaha untuk terus meningkatkan pelayanan dan memenuhi harapan

    stakeholders seperti visi yang dimiliki PT. KAI (Persero) yaitu menjadi penyedia

     jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi

    harapan stakeholders.

    Dalam memenuhi harapan dan mendapatkan kepuasan stakeholders, sebuah

     perusahaan harus terus menerus menjalin hubungan baik dengan para

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    14/62

    2

    stakeholders. Tentu tujuan utamanya adalah untuk membentuk Good positive

    image  pada perusahaan tersebut. Good positive image  pada dasarnya menjadi

    tanggung jawab seluruh komponen perusahaan. Namun secara khusus hal ini

    menjadi tanggung jawab dan tugas bagian Public Relations atau Humas

     perusahaan. Demikian pula yang terjadi pada Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta

    yang secara khusus mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk membentuk citra

     positif perusahaan (image building ), salah satu caranya dengan menjalin

    hubungan yang baik dengan para stakeholders.

    Pertumbuhan dan perkembangan sebuah perusahaan di dalam masyarakat

    tentunya tidak selalu berjalan mulus. Adakalanya muncul berbagai tekanan dari

     berbagai stakeholders yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.

     Namun, pihak-pihak tersebut tidak selalu menekan perusahaan. Jika dikelola

    dengan baik, mereka malah memberi peluang yang akan membesarkan

     perusahaan.

    Maka tugas Humas disini adalah mengelolanya dengan cara menjaga

    hubungan yang baik dengan stakeholders perusahaan tersebut melalui suatu proses

    komunikasi. Humas diharapkan mampu menjembatani antara stakeholders dan

    manajemen perusahaan. Dengan demikian jika ada permasalahan dalam diri

     perusahaan, masalah tersebut dapat dikomunikasikan dengan para stakeholders

    sehingga tidak timbul prasangka buruk yang kemudian menimbulkan opini publik

    yang negatif .

    Hubungan yang baik dengan stakeholders perusahaan juga dimaksudkan agar

     perusahaan mendapatkan kepercayaan dari mereka karena stakeholders berperan

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    15/62

    3

     penting dalam menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Kepuasan tiap-tiap

    kelompok dalam stakeholders dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan

     perusahaan. Dengan memuaskan stakeholders maka akan didapatkan sebuah

    kepercayaan atau  trust  pada perusahaan.  Trust   ini yang hendaknya harus terus

    dijaga agar terbentuk sebuah loyalitas dari para stakeholders dan pada akhirnya

    dapat meningkatkan citra positif perusahaan.

    Pentingnya menjaga hubungan baik dengan stakeholders baik internal

    maupun eksternal ini yang kemudian menarik minat penulis untuk memilih PT.

    KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai tempat melaksanakan Kuliah Kerja

    Media (KKM). Seperti diketahui bahwa kereta api adalah moda transportasi darat

    yang memiliki banyak keunggulan seperti hemat waktu, hemat lahan,bersahabat

    dengan lingkungan dan praktis. Selain itu kereta api juga dikenal sebagai alat

    transportasi yang murah dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan

     berbagai keunggulan tersebut tentunya PT. KAI akan dihadapkan dengan banyak

    tekanan dari stakeholdersnya yang beragam. Terutama Daop 6 Yogyakarta yang

    memiliki cakupan wilayah yang luas dengan okupansi yang besar. Oleh karena

    itu, penulis ingin mengetahui bagaimana cara kerja Humas PT. KAI Daop 6

    Yogyakarta dalam mengelola dan menjaga hubungan yang baik dengan para

    stakeholdersnya.

    Stakeholders sendiri terdiri dari dua jenis,yaitu internal stakeholders dan

    eksternal stakeholders. Internal stakeholders terdiri dari pemegang saham,

    manager/top eksekutif, karyawan beserta keluarganya. Sedangkan yang masuk

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    16/62

    4

    dalam eksternal stakeholders antara lain adalah konsumen, pemasok, penyalur,

     pesaing, konsumen, bank, pemerintah, pers dan komunitas.

     Namun disini penulis hanya fokus pada eksternal stakeholders karena unsur-

    unsur yang ada dalam lingkungan eksternal dirasa lebih kompleks dan sukar

    dikendalikan oleh perusahaan. Selain itu, selama melaksanakan KKM melalui

    kegiatan-kegiatan humas di PT. KAI Daop 6 Yogyakarta, penulis lebih banyak

    mengerjakan tugas yang berhubungan dengan eksternal stakeholders. Berdasarkan

    alasan dan pertimbangan tersebut maka penulis mengangkat judul “AKTIVITAS

    HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6

    YOGYAKARTA DALAM MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN

    EKSTERNAL STAKEHOLDERS PERUSAHAAN”. 

    Penulis melaksanakan KKM di bagian Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta

    selama dua bulan yaitu dari tanggal 07 Februari 2011 sampai dengan 07 April

    2011. Pada dasarnya penulis melaksanakan magang selama 3 bulan dikarenakan

     permintaan dari Manager Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta untuk

    memperpanjang kegiatan magang disana selama sebulan. Namun, dalam Tugas

    Akhir ini penulis hanya akan melaporkan kegiatan KKM penulis di bagian Humas

    PT. KAI Daop 6 Yogyakarta selama dua bulan saja sesuai dengan waktu yang

    telah disepakati sebelumnya di surat tugas dan surat pengantar resmi dari PT. KAI

    Daop 6 Yogyakarta.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    17/62

    5

    B.  Tujuan Kuliah Kerja Media

    Tujuan umum dari Kuliah Kerja Media ini yaitu untuk memperoleh

     pengalaman kerja sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dan mampu

    menerapkan wawasan teoritis dan praktek yang telah penulis dapatkan selama

    kuliah melalui kegiatan Kuliah Kerja Media ini.

    Sedangkan tujuan khusus dari Kuliah Kerja Media ini adalah :

    1.  Untuk memperoleh pengalaman, wawasan tentang bagaimana cara Humas

    Perusahaan menjalin hubungan baik dengan eksternal stakeholdersnya dalam

     proses image building  perusahaan.

    2. 

    Mengetahui aktivitas dan tugas-tugas yang dilakukan oleh Humas PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

    3.  Melatih kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas seorang Public Relations

     professional di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    18/62

    19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.  Pengertian Public Relations 

    Sering masyarakat menganggap Public Relations atau Humas identik dengan

    figure seorang wanita, cantik, seksi, mengumbar senyum, melayani tamu, dan

    tugasnya mempengaruhi orang. Public Relations identik dengan tugas-tugas

    menyampaikan informasi, menjadi juru bicara atau menulis press release. Di

    tempat lain,public relations diberi tugas membuat promosi penjualan, iklan,

     pameran-pameran penjualan yang menjadikannya tumpang tindih dengan

     pekerjaan maketing.

    Padahal Public Relations atau Humas tidak hanya berbicara tentang

    lobbiying, penampilan menarik,menjadi juru bicara dan publisitas semata. Lebih

    dari itu, public relations atau humas di suatu perusahaan mempunyai andil besar

    dalam menentukan keberhasilan perusahaan tersebut. Bahkan bisa dikatakan

    humas merupakan “juru selamat” saat krisis melanda perusahaan. 

    Terdapat banyak sekali definisi tentang public relations atau humas, dari

     berbagai definisi yang ada, para pakar berpendapat bahwa sampai saat ini belum

    ada konsesus mutlak tentang definisi dari publik relations/humas. Namun dari

     berbagai definisi yang berbeda-beda pada dasarnya memiliki pengertian yang

    sama.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    19/62

    7

    Frank Jefkins dalam bukunya  Public Relations  yang direvisi oleh Daniel

    Yadin mendefinisikan PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik

    itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya

    dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling

     pengertian. (Frank Jefkins, 2003 :10)

    Sedangkan menurut Cutlip, Center & Broom dalam bukunya  Effective Public

     Relations  menerangkan definisi PR sebagai berikut : “Public Relations adalah

    fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan dan memelihara

    hubungan saling menguntungkan antara organisasi dengan segala lapisan

    masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan public relations.” 

    (Elvinaro Ardianto, 2009 : 58).

    Pada tahun 2000 orang-orang terkemuka di bidang PR mengadakan penelitian

    di Amerika Serikat dan telah membuat definisi tentang PR. Dari definisi itu

    diantaranya menganggap bahwa PR adalah suatu ilmu, suatu sistem, seni, fungsi,

     proses, profesi, metode, kegiatan dan sebagainya. Satu panitia yang terdiri dari

     beberapa PR kondang telah memilih 3 definisi yang mereka anggap terbaik :

    1. 

    J.C. Seidel, direktur PR, Division of Housing, State of New York berbunyi : PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha

    manajemen untuk memperoleh  goodwill   (kemauan baik) dan

     pengertian dari pelanggan, pegawai dan public yang lebih luas. Ke

    dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan ke

    luar memberikan pernyataan-pernyataan.

    2.  W. Emerson Reck, Direktur PR Universitas Colgate berbunyi : PR

    adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan

    tindakan bagi kepentingan tebaik dari suatu individu atau kelompok

    agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan

     goodwill   (kemauan baik) dari public. Kedua, pembuatan

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    20/62

    8

    kebijaksanaan,pelayanan dan tindakan untuk menjamin adanya

     pengertian dan penghargaan yang menyeluruh.

    3. 

    Howard Bonham,Wakil Ketua Palang Merah Nasional AmerikaSerikat menyatakan, PR adalah suatu seni untuk menciptakan

     pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam

    kepercayaan public terhadap suatu individu atau organisasi/

     perusahaan. (Oemi Abdurrahman, 2001 : 24-25)

    4. 

    B.  Tujuan dan Fungsi Humas

    Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan public relations sehingga tidak

    melenceng dan salah sasaran. Karena public relations merupakan fungsi

    manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya

    tujuan public relations adalah tujuan komunikasi. Dalam realitas prakteknya,

    tujuan PR antara lain :

    1.  Menciptakan Pemahaman ( Mutual Understanding ) Antara Perusahaan dan

    Publiknya.

    2. 

    Membangun Citra Korporat (Corporate Image)

    3. 

    Citra Korporat Melalui Program CSR

    4.  Membentuk Opini Public yang Favorable 

    5.  Membentuk Goodwill dan Kerjasama

    (Rachmat Kriyantono, 2008: 5)

    Sedangkan fungsi PR merupakan harapan stakeholders terhadap apa yang

    seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai

    seorang PRO. Cutlip,Centre & Canfield merumuskan fungsi PR sebagai berikut :

    1.  Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama

    (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi)

    2. 

    Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

     publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    21/62

    9

    3. 

    Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi

    dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya,

    atau sebaliknya.4.  Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada

     pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

    5.  Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus

    informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau

    sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.

    (Rosady Ruslan,2007 : 19)

    C.  Aktivitas Humas

    Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan aktivitas humas di

    lapangan adalah cara menciptakan hubungan yang harmonis antara

    organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholders.

    Hasil yang diharapkan adalah terciptanya  good image (citra positif),  good will   (

    kemauan baik), mutual understanding   (saling timbul pengertian), mutual

    appreciation  (saling menghargai) dan tolerance (toleransi) antara kedua belah

     pihak.

    Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran PR, adalah sebagai berikut :

    1.  Membangun identitas dan citra perusahaan ( Building corporate identity

    and image)

    Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.

    Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan

     berbagai pihak.2.  Menghadapi krisis ( Facing of crisis)

    Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi denganmembentuk manajemen krisis dan  PR recovery of image  yang

     bertugas memperbaiki lost of image and damage.

    3.  Mempromosikan aspek kemasyarakatan ( Promotion public causes)

    Mempromosikan yang menyangkut kepentingan public.

    Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok serta

    menghindari obat-obatan terlarang dan sebagainya.

    ( Rosadi Ruslan, 2007 : 23-24)

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    22/62

    10

    Untuk mencapai tujuan PR , sasaran PR tersebut diterapkan dalam dunia kerja

    melalui kegiatan-kegiatan public relations yang nyata. Cutlip, Center & Broom

    membuat kategori berisi ringkasan kegiatan yang dilakukan spesialis public

    relations di tempat kerja, yaitu :

    1. 

    Menulis dan Mengedit

    Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature,

    newsletter untuk karyawan dan stakeholders eksternal,korespondensi,

     pesan website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan

    shareholder, pidato, brosur, film dan script slide show, artikel perdagangan, iklan institusional, materi-materi pendukung teknis lainnya.

    2.  Hubungan Media dan Penempatan Media

    Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance,

    dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau

    menyiarkan berita dan feature tentang organisasi itu sendiri atau oleh

    orang lain. Merespons permintaan informasi oleh media, memverifikasi

     berita, dan membuka akses ke sumber otoritas.

    3.  Riset

    Mengumpulkan informasi tentang opini public, tren,isu yang muncul,iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok

    kepentingan dan pandangan-pandangan lain berkenaan dengan

    stakeholders organisasi. Mencari database di Internet, jasa online dan data

     pemerintah elektronik. Mendesain program riset, survey dan menyewa

     perusahaan riset.

    4. 

    Manajemen dan Administrasi

    Pemograman dan perencanaan dengan bekerjasama dengan manajer lain,

    menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan public,

    setting dan tujuan, strategi dan taktik, menata personel, anggaran dan

     jadwal program.5.  Konseling

    Memberi saran kepada manajemen tentang masalah sosial, politik dan

     peraturan. Berkonsultasi dengan manajeman tentang cara mengatasi krisis,

     bekerjasama dengan pengambil keputusan untuk menyusun strategi

    mengelola isu-isu sensitif dan kritis.

    6.  Acara Special

    Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba,konverensi open

    house , pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan

    dana, menginjungi tokoh terkemuka, program penghargaan dan lain-lain.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    23/62

    11

    7. 

    Pidato

    Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk berpidato, megelola juru

     bicara.

    8. 

    Produksi

    Membuat saluran komunikasi, seperti multimedia, seni,tipografi, fotografi,

    tata letak, computer desktop publishing, perekaman audiovisual.

    9. 

    Training

    Mengadakan pelatihan untuk public internal maupun eksternal.

    10. 

    Kontak

    Sebagai penghubung dan mediator antara perusahaan dengan publiknya

    dan sebaliknya.

    ( Rachmat Kriyantono, 2008 :25-27)

    D.  Stakeholders

    Rhenald Kasali (1994) dalam bukunya  Manajemen Public Relations 

    memaparkan tentang definisi Stakeholders yaitu  bahwa : “Stakeholders adalah

    setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang

    mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholders bisa

     berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan.” 

    (Renald Kasali, 1994 : 63)

    Sebuah perusahaan yang hidup dan berkembang dimasyarakat tentunya akan

    mengalami banyak tekanan. Stakeholders sebagai khalayak sasaran PR tidak

    selalu memberikan tekanan pada perusahaan. Justru stakeholders adakalanya

    memberi peluang yang dapat membesarkan perusahaan jika stakeholders ini

    dikelola dengan baik. Disinilah tugas PR untuk dapat menjaga hubungan yang

     baik dengan para stakeholders melalui suatu proses komunikasi untuk memenuhi

    kepuasan stakeholders.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    24/62

    12

    Dalam kerangka yang lebih luas, kepuasan kelompok-kelompok dalam

    stakeholders dapat dipakai sebagai indikator keberhasilan perusahaan. Adapun

    indikator kepuasan masing-masing kelompok adalah berbeda-beda. Kriteria

    kepuasan masing-masing kelompok tersebut anatara lain tampak pada bagan 1.1.

    Bagan 1.1

    Interest dan Kepentingan Masing-Masing Stakeholders

    Stakeholders Kriteria Kepuasan

    Pemegang saham

    Karyawan

    Konsumen

    Kreditor

    Komunitas

    Pemasok

    Pemerintah

    Prestasi keuangan

    Kepuasan kerja, gaji, supervise

    Kualitas,pelayanan,lokasi,harga

    Creditworthiness

    Kontribusi terhadap komunitas

    Transaksi yang memuaskan

    Kepatuhan terhadap hukum

    (Renald Kasali. 1994 : 65)

    E.  Macam –  macam Stakeholders

    Secara umum, stakeholders dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yakni

    internal stakeholders dan eksternal stakeholders. Namun setiap organisasi

    mempunyai kelompok –  kelompok internal dan eksternal stakeholders yang tidak

    selalu sama dengan organisasi lainnya.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    25/62

    13

    Internal stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam

     perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

    Internal stakeholders antara lain terdiri dari :

    1.  Pemegang Saham

    2. 

    Manajer dan Top Eksekutif

    3.  Karyawan

    4. 

    Keluarga Karyawan

    Sedangkan eksternal stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di luar

     perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

    Eksternal stakeholder antara lain terdiri dari :

    1.  Konsumen

    2. 

    Pemerintah

    3.  Pers

    4.  Komunitas

    5.  Pemasok

    6. 

    Bank

    7. 

    Distributor

    8. 

    Pesaing

    F.  Menjalin Hubungan Baik dengan Eksternal Stakeholders

    Eksternal stakeholders merupakan unsur-unsur yang berada di luar kendali

     perusahaan (uncontrollable) dan lebih kompleks dibandingkan dengan internal

    stakeholders . Konsumen  adalah raja yang mempunyai hak untuk memilih

     barangnya sendiri dan selalu menginginkan pelayanan yang memuaskan. Jika

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    26/62

    14

    tidak puas mereka akan pindah ke produsen lain. Pemerintah  adalah penentu

    kebijakan, jalannya perusahaan juga bergantung pada kebijakan pemerintahnya.

     Namun, sedikit sekali produsen yang dapat membujuk pemerintah untuk

    mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan baginya. Komunitas , layaknya

    tetangga,  dapat mendukung dan menjaga jalannya perusahaan. Akan tetapi juga

    akan berdampak buruk bila mereka merasa terganggu dengan adanya perusahaan

    tersebut di wilayah mereka. Apalagi pers  yang sekarang ini “sangat dipercaya”

    oleh masyarakat. Anggapan bad news (bagi perusahaan) is good news (bagi pers)

    sebisa mungkin harus dihilangkan.

    Dengan karakteristik yang berbeda-beda, tentunya berbeda pula teknik

     pembinaan hubungan dengan para eksternal stakeholders tersebut.

    1.  Hubungan dengan Konsumen/Pelanggan (Customer Relations)

    Bagi sebuah perusahaan konsumen adalah raja. Konsumen merupakan hal

    yang paling penting yang dapat mempengaruhi maju-mundurnya, untung-ruginya

     bahkan bangkrut tidaknya sebuah perusahaan.

    “Sukses yang besar yang diraih oleh suatu perusahaan disebabkan oleh

     pelanggan, bukan oleh penjualannya itu sendiri. Setiap barang dapat saja

    dijual untuk satu kali pada pembeli , akan tetapi sebuah perusahaan dinilai

    sukses kalau bisa meningkatkan jumlah langganan yang membeli berulang

    kali.” Demikian kata Lew Hahn, seorang pengusaha terkenal di AmerikaSerikat. (Onong, 1986 : 147)

    Maka untuk mencapai keberhasilan perusahaan, konsumen harus dijadikan

     pusat kegiatan bisnisnya. Sehingga upaya yang dilakukan dipusatkan pada

    kepuasan konsumen, bukan pada laba. Lebih baik memperoleh untung sedikit

    tetapi pembelinya banyak yang pada gilirannya karena barang yang dijual

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    27/62

    15

     bertambah banyak dan setiap pembeli kemudian menjadi pelanggan tetap, maka

    keuntungan yang dihimpun menjadi semakin banyak

    Pelanggan tetap inilah yang kemudian harus selalu dipertahankan agar tidak

     berpindah ke produsen lain. Untuk mempertahankannya, perusahaan harus

    menjalin hubungan baik dengan mereka. Keluhan dan saran mereka harus selalu

    didengar dan dijadikan bahan evaluasi agar terpenuhi kepuasan konsumen dan

    menjadikan mereka semakin loyal terhadap perusahaan.

    2.  Hubungan dengan Pemerintah (Government Relations)

    Sebuah perusahaan resmi baik yang besar maupun kecil pastinya akan selalu

     berurusan dengan instansi-instansi pemerintah. Dalam menjalankan usahanya,

    sebuah perusahaan pun akan bergantung pada kebijakan dan regulasi dari

     pemerintah setempat.

    Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya membina hubungan yang baik antara

     perusahaan dan pemerintah. Tujuannya antara lain yaitu untuk memperlancar

    hubungan kerja bilamana suatu ketika diperlukan, memperlicin permohonan jika

    suatu waktu diajukan atau untuk mempermudah jika suatu saat perusahaan

    mengalami permasalahan dan memerlukan bantuan dari pemerintah.

    Selain itu, humas suatu perusahaan tentunya harus selalu memantau kebijakan

     pemerintah secara berkala baik itu yang membatasi atau memberi peluang bagi

     perusahaan. Dengan hubungan yang sudah terjalin dengan baik sebelumnya,

     perusahaan akan lebih mudah membujuk pemerintah untuk memberikan kebijakan

    yang menguntungkan baginya.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    28/62

    16

    Upaya menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah dapat diwujudkan

    dengan cara beranjangsana,mengirimkan kalender, mengadakan event

     persahabatan, mengucapkan selamat, dan sebagainya.

    3.  Hubungan dengan Komunitas (Community Relations)

    Yang dimaksud dengan komunitas disini adalah khalayak yang hidup, tinggal

    dan berusaha di sekitar lingkungan perusahaan.

    Pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan komunitas dipaparkan oleh

    Howard Ray Rowland dalam bukunya  Effective Community Relations yang telah

    mengutip kata-kata seorang ahli humas bernama Charles Steinberg sebagai

     berikut:

    “Lembaga tidak dapat berfungsi dengan berhasil tanpa dukungan

    komunitas,dan dukungan komunitas mencakup kebutuhan bagi kegiatankonstruktif demi kepentingan umum yang meliputi hubungan masyarakat

    yang berhasil. Tidak ada lembaga yang bisa berfungsi efektifdan tetap jauh

    dari kehidupan komunitas tempat ia beroperasi. Partisipasi tidak dapat

    dihindarkan, jika tidak dengan cara terpolakan, maka dengan desakan

    keadaan”.(Onong, 1986 : 152) 

    Hakikat hubungan dengan komunitas adalah mengajak masyarakat sekitar

    untuk dapat hidup bersama-sama dan saling menjaga. Hal ini dapat terwujud bila

    masyarakat sekitar juga diperhatikan kepentingannya yakni dengan cara

     perusahaan harus ikut berpartisipasi dalam masyarakat.

    Partisipasi bisa bermacam  –   macam bentuk dan kegiatannya. Berikut ini

    adalah jenis-jenis partisipasi sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Dr. Santoso S.

    Hamidjojo, M. Sc. Dan A. Iskandar dalam penerbitan khusus Departemen

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    29/62

    17

    Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul Beberapa Catatan tentang Partisipasi

     Masyarakat :

    a.  Partisipasi Buah Pikiran, yang diberikan partisipan dalam anjangsana,

     pertemuan atau rapat.

     b.  Partisipasi Tenaga, yang diberikan partisipan dalam berbagai kegiatan

    untuk perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain, dan

    sebagainya.

    c.  Partisipasi Harta Benda, yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan

    untuk perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain, dan

    sebagainya.

    d. 

    Partisipasi Keterampilan dan Kemahiran, yang diberikan orang untukmendorong aneka ragam bentuk usahadan industri.

    e.  Partisipasi Sosial, yang diberikan orang sebagai tanda keguyuban,

    misalnya turut arisan, koperasi, layat, kondangan, nyambungan, mulang

    sambung. (Onong, 1986 : 152)

    4.  Hubungan dengan Pers (Press Relations)

    Arthur Roalman dalam bukunya,  Profitable   Public Relations and Press

     Relations antara lain mengatakan sebagai berikut:

    “Hubungan dengan pers yang baik dibina dengan pengenalan mengenai asas-

    asas berikut :

    a. 

    Orang pers yang dilibatkan harus yakin bahwa orang-orang organisasi

    yang bekerja dengannya tidak mencoba untuk “menggunakannya”. 

     b.  Hubungan dengan wartawan hendaknya dilakukan seolah-olah dengan

    tujuan yang sungguh-sungguh untuk terus berhubungan selama bertahun-

    tahun.c. 

    Orang-orang pers secara fundamental berkaitan dengan ketelitian.

    d.  Rencana pemberitaan harus dihormati. Untuk editorial, waktu selamanya

    merupakan suatu faktor.

    e.  Tulisan yang baik bersifat esensial. Terdapat banyak hal untuk diceritakan

     bagi pemikiran yang gambling guna dinyatakan secara sederhana.

    f.  Berupaya untuk menimbulkan imajinasi dan kesegaran. Terdapat banyak

    hal untuk diceritakan untuk pendekatan baru terhadap suatu persoalan.” 

    (Onong, 1986 : 158)

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    30/62

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    31/62

    19

    BAB III

    DESKRIPSI PERUSAHAAN

    Dalam BAB III yang berisi tentang diskripsi perusahaan ini akan dibahas

    mengenai sejarah, visi misi, logo, budaya perusahaan dan struktur organisasi PT.

    KAI (Persero). Keseluruhan isi pada bab III tersebut diolah dari company profile 

    PT. KAI (Persero).

    A.  Sejarah PT. KAI (Persero)

    Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama

     pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh

    Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

    Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische

    Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari

    Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas

     jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

    Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen -

    Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan

    kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk

    membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan

     panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru

    25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890

    menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    32/62

    20

    Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874),

    Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan

    tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara

    Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya

    Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan,

    meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km)

    sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah

    dilakukan studi pembangunan jalan KA.

    Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811

    km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang

    lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan

    Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.

    Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067

    mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota.

    Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473

    km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km

    antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan

    teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai

     pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000

    diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta

    sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya

     bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

    Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    33/62

    21

    1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api"

    (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa

     bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan

    sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa

    mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan

     bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan

    urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28

    September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya

    "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).

    Bagan 2.1

    Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

    Periode Status Dasar Hukum

    Th. 1864

    Pertama kali dibangun Jalan Rel

    sepanjang 26 km antara Kemijen

    Tanggung oleh Pemerintah Hindia

    Belanda

    1864 s.d 1945

    Staat Spoorwegen (SS)

    Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)

    Deli Spoorwegen Maatschappij

    (DSM)

    IBW

    1945 s.d 1950 DKA IBW

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    34/62

    22

    1950 s.d 1963 DKA –  RI IBW

    1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963

    1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971

    1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990

    1998 s.d. ...... PT. KERETA API (Persero)

    PP. No. 19 Th. 1998

    Keppres No. 39

    Th. 1999

    Sumber : Company Profile PT. KAI (Persero)

    B.  Visi Misi

    Visi Perusahaan : 

    Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan

     pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

    Misi Perusahaan :

    Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,

    melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai

    tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4

     pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

    C.  Logo

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    35/62

    23

    Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan

    70 derajat dan warna dasar putih yang menampakkan bagian depan kereta api

    kecepatan tinggi dengan arah yang saling berlawanan.

    Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak horisontal, juga

     bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah

     berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga

    melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).

    Gaya Gambar : 

    Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung

    garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis),

    tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi

    kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan

    ancaman, rasa sakit dan agresitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan

    semacamnya.

    Sifat Gambar : 

    Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang

    dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.

    D.  Budaya Perusahaan

    Budaya yang wajib dianut oleh seluruh insane PT. Kereta Api Indonesia

    (Persero) yaitu budaya 5 Nilai Utama. 5 Nilai Utama memiliki makna 5

    melambangkan panca indera untuk mewujudkan cita, rasa dan karsa dalam

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    36/62

    24

    menebarkan semangat perubahan serta semangat pengorbanan yang pantang

    menyerah menuju kebahagiaan. 5 Nilai Utama ini terdiri dari Integritas,

    Profesional, Keselamatan, Inovasi dan Pelayanan Prima. Adapun makna dari

    setiap nilai utama adalah sebagai berikut :

    1. 

    Integritas

    Makna nilai :

    Kami insan PT. KAI (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai,

    kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.

    2.  Profesional

    Makna nilai :

    Kami insan PT.KAI (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam

     bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk

    menggunakan, mengembangkan serta membagikan pengetahuan yang terkait

    dengan pekerjaan kepada orang lain.

    3. 

    Keselamatan

    Makna nilai :

    Kami insan PT.KAI (Persero) memiliki sikap tanpa kompromi dan konsisten

    dalam menjalankan atau menciptakan system atau proses kerja yang

    mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan

    menjaga asset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    37/62

    25

    4. 

    Inovasi

    Makna nilai :

    Kami insan PT.KAI (Persero) selalu menumbuhkembagkan gagasan baru,

    melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan, dan menciptakan

    lingkungan kondusif untuk berekreasi sehingga memberikan nilai tambah

     bagi stakeholders.

    5.  Pelayanan Prima

    Makna nilai :

    Kami insan PT.KAI (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik

    sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau

    melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok.

    E.  Slogan PT. KAI (Persero)

    “Anda Adalah Prioritas Kami”. Itulah slogan PT. KAI saat ini yang menjadi

    landasan nilai dalam setiap melakukan pekerjaan baik untuk aktivitas internal

    maupun eksternal. Coorporate Slogan “Anda Adalah Prioritas Kami” memiliki

    makna :

    1.  Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal (di dalam

    lingkungan PT. KAI) dan pelanggan eksternal (di luar lingkungan PT. KAI)

    2. 

    Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.

    3.  Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan bagian.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    38/62

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    39/62

    27

    k. 

    Divre II Sumatera Barat

    l. 

    Divre III Sumatera Selatan

    Humas atau Public Relations di kantor pusat PT. KAI (Persero) dipimpin oleh

    seorang Vice President yang bertanggung jawab kepada EVP Coorporate

    Secretary. Sedangkan Coorporate Secretary sendiri bertanggung jawab langsung

    kepada pemimpin puncak yaitu President Director PT. KAI (Persero) .

    Divisi Humas/Public Relations PT. KAI dibagi dalam 4 bagian yaitu Internal

    Relations, Eksternal Relations, Coorporate Image Care dan Public Informations

    Care. Masing-masing bagian tersebut dipimpin oleh seorang manager yang

    membawahi assistant manager dan beberapa orang staff.

    Selain membawahi keempat manager tersebut, VP Public Relations juga

    membawahi manager humas di seluruh Daop dan Divre se-Indonesia.

    Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi di tingkat pusat dapat dilihat

    di halaman Lampiran.

    2.  Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    Salah satu Daerah Operasi PT, KAI (Persero) adalah Daop 6 Yogyakarta.

    Daop 6 Yogyakarta di pimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) dan

    Deputy Executive Vice President sebagai wakilnya serta membawahi beberapa

    manager yaitu :

    a.  Manager Humasda

     b.  Manager Hukum

    c. 

    Manager SDM dan Umum

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    40/62

    28

    d. 

    Manager Keuangan

    e. 

    Manager Pengadaan Barang dan Jasa

    f.  Manager Sarana

    g.  Manager Jalan Rel dan Jembatan

    h.  Manager Sintelis

    i.  Manager Operasi

     j.  Manager Pengamanan

    k. 

    Manager Pelayanan

    l. 

    Manager Pemasaran Angkutan

    m. 

    Manager Pemasaran Non Angkutan

    Manager Humas PT. KAI (Persero) daop 6 Yogyakarta ditempatkan sejajar

    dengan manager-manager lainnya yaitu berada langsung di bawah Executive Vice

    President. Artinya Manager Humas memiliki peran penting dalam suatu

     pengambilan keputusan perusahaan. Peran humas di PT. KAI (Persero) dianggap

     penting dan tak hanya sekedar sebagai juru bicara ataupun seksi dokumentasi saja.

    Manager Humas juga membawahi assistant maanger internal eksternal dan

     beberapa staf pelaksana.

    Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi Daop 6 Yogyakarta dapat

    dilihat di halaman Lampiran.

    G.  Daop 6 Yogyakarta

    Daerah Operasi 6 Yogyakarta merupakan salah satu daerah operasi PT. KAI

    (Persero) Pusat yang bertanggung jawab mengatur operasional KA di wilayah

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    41/62

    29

    Yogyakarta dan sekitarnya. Stasiun yang ada di bawah wewenang Daop 6

    Yogyakarta sejumlah 33 stasiun yaitu :

    Stasiun Kelas Besar (3)

    1. 

    Stasiun Yogyakarta

    2.  Stasiun Solo Balapan

    3.  Stasiun Lempuyangan

    Stasiun Kelas 1 (5)

    4.  Klaten

    5.  Solo Jebres

    6.  Wates

    7.  Rewulu

    8. 

    Purwosari

    Stasiun Kelas 2 (3)

    9.  Sragen

    10.  Ceper

    11.  Brambanan

    Stasiun Kelas 3 (22)

    12.  Jenar

    13.  Wojo

    14.  Sentolo

    15.  Patukan

    16. 

    Maguwo

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    42/62

    30

    17. 

    Srowot

    18. 

    Delanggu

    19.  Gawok

    20.  Palur

    21.  Kemiri

    22.  Masaran

    23.  Kebonromo

    24. 

    Kedungbanteng

    25. 

    Kalioso

    26. 

    Salem

    27.  Sumberlawang

    28.  Goprak

    29. 

    Solokota

    30.  Sukoharjo

    31.  Pasar Nguter

    32. 

    Wonogiri

    33. 

    Magelang

    Sedangkan armada kereta yang dimiliki oleh Daop 6 Yogyakarta antara lain

    yaitu :

    1.  KA Lodaya (tujuan Bandung)

    2. 

    KA Argo Lawu (tujuan Jakarta)

    3.  KA Argo Dwipangga (tujuan Jakarta)

    4. 

    KA Taksaka Pagi (tujuan Jakarta)

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    43/62

    31

    5. 

    KA Taksaka Malam (tujuan Jakarta)

    6. 

    KA Senja Utama Yogyakarta (tujuan Jakarta)

    7.  KA Senja Utama Solo (tujuan Jakarta)

    8.  KA Progo (tujuan Jakarta)

    9.  KA Bengawan (tujuan Jakarta)

    10.  KA Sancaka (tujuan Surabaya)

    11.  KA Sritanjung (tujuan Surabaya)

    12. 

    KA Prameks (tujuan Solo-Kutoarjo)

    H.  Lokasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    Jalan Lempuyangan No. 1 Yogyakarta, Facs. (0274) 512056, Telp. (0274) 513358

    Toka 36000

    I.  Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    Humas pada Daerah Operasi 6 Yogyakarta adalah satuan organisasi di

    lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada dibawah organisasi

    Daerah Operasi 6 Yogyakarta dan berkedudukan di Yogyakarta. Humas Daop 6

    Yogyakarta dipimpin oleh seorang Manager Humas yang bertanggung jawab pada

    Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta.

    Manager Humas Daop 6 Yogyakarta mempunyai tugas pokok merencanakan

    dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    44/62

    32

    kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan

    eksternal di wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manager Humas mempunyai

    fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut :

    1.  Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan

    tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan PT. KAI (Persero).

    2.  Melaksanakan fungsi Corporate Image Building.

    3.  Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) dan

    menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

    4.  Membantu melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR)

    di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

    Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tersebut, Manager Humas

    Daop 6 Yogyakarta dibantu oleh seorang Assistant Manager Internal dan

    Eksternal. Assistant Manager tersebut mempunyai tugas pokok dan tanggung

     jawab melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan

    kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan

    eksternal,antara lain :

    1.  Internal :

    a.  Melaksanakan kegiatan kliping media massa;

     b.  Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan

     perusahaan;

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    45/62

    33

    c. 

    Mengidentifikasi layanan informasi kepada publik internal yang

    membutuhkan;

    d.  Memberikan layanan informasi kepada public internal yang

    membutuhkan;

    e.  Bertanggung jawab mengurusi dan update berita media massa dan

    media monitoring;

    f.  Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan

    kehumasan Daop 6 Yogyakarta.

    2. 

    Eksternal :

    a. 

    Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa;

     b.  Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara

    rutin;

    c. 

    Membuat press release dalam setiap kegiatan perusahaan yang

    dipublikasikan;

    d.  Mengkoordinasi dan mengatur kegiatan konferensi pers;

    e. 

    Membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan CSR perusahaan, mulai

    dari pembentukan,pelaksanaan sampai dengan pendokumentasian;

    f. 

    Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada publik

    eksternal melalui berbagai event pameran, iklan, pengisian program

    TV dan promosi kehumasan;

    g.  Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat eksternal

    termasuk pers yang membutuhkan.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    46/62

    34

    BAB IV

    PELAKSANAAN MAGANG

    A.  Waktu dan Tempat Magang

    Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang biasa disebut

    magang di Kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    yang beralamat di Jalan Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. Penulis melakukan

    magang selama 2 bulan yaitu dari tanggal 07 Februari 2011 sampai dengan 07

    April 2011. Selama magang disana setiap harinya penulis masuk kerja pada pukul

    07.15 WIB dan pulang pada pukul 16.00 WIB dengan waktu istirahat selama 1

     jam yaitu pukul 12.00 –  13.00 WIB.

    B.  Pelaksanaan Magang

    Selama melaksanakan magang di PT. KAI(Persero) Daop 6 Yogyakarta,

     penulis melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

    1.  Monitoring media massa dan membuat kliping

    Monitoring media massa dilakukan untuk mengetahui pemberitaan dan

     penilaian tentang perusahaan yang dibuat oleh media massa. Pemberitaan yang

    ada setiap harinya dianalisis satu per satu dan dinilai apakah berita tersebut

    mendapat penilaian positif, negative atau netral dari media. Analisis ini

    merupakan kegiatan evaluasi terhadap fakta, opini, sikap dan reaksi dari

    stakeholders eksternal terhadap kinerja PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

    Dasar penilaian berita adalah sebagai berikut :

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    47/62

    35

    a. 

    Berita dinilai positif   bila isi pesan secara keseluruhan mendukung

    tumbuhnya citra positif perusahaan, sudut pemberitaan

    mempertimbangkan kaidah pemberitaan (antara lain cover both side) dan

     perspektif yang diangkat dalam pemberitaan cenderung memberikan

    dukungan terhadap pengembangan reputasi perusahaan.

     b.  Berita dinilai netral  bila isi pesan hanya berisi fakta semata, tetap

    dilakukan penggalian berita secara both side  namun belum mampu

    memberikan dukungan positif dalam upaya peningkatan citra perusahaan.

    c. 

    Berita dinilai negative  bila penyajian tidak cover both side, tendensius

    menyerang image perusahaan serta tidak melihat sama sekali upaya-upaya

    yang telah dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian tentu tidak ada

    sama sekali dukungannya terhadap upaya perusahaan dalam meningkatkan

    citra perusahaan.

    Berita yang sudah dinilai kemudian dikliping sesuai dengan hariannya masing

     –   masing. Kliping harian kemudian di fotokopi dan dibagikan kepada masing-

    masing manager dan juga EVP.

    Setiap bulan penulis juga bertugas merekap kliping-kliping harian tersebut

    dan menghitung prosentase penilaian media (positif, negative dan netral).

    Kemudian penulis bersama Manager Humas membuat laporan analisis media per

     bulan yang diserahkan pada EVP dan VP Public Relations di kantor pusat.

    Monitoring dan kliping media massa ini dilakukan oleh penulis setiap pagi.

    Adapun media massa yang dimonitoring yaitu 10 koran harian setiap harinya dan

    2 majalah bulanan. Koran Harian tersebut antara lain :

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    48/62

    36

    a. 

    SKH Kedaulatan Rakyat

     b. 

    Kompas

    c.  Koran Tempo

    d.  Solopos

    e.  Harian Jogja

    f.  Radar Jogja

    g.  Suara Merdeka

    h. 

    Seputar Indonesia

    i. 

    Bernas Jogja

     j. 

    Joglo Semar

    Sedangkan majalah yang dimonitoring setiap bulannya yaitu majalah Tempo

    dan majalah SWA.

    2. 

    Layanan Informasi Publik

    Penulis setiap harinya membantu manager Humas melayani tamu yang

    membutuhkan informasi dan data-data tentang PT. KAI Daop 6 Yogyakarta.

    Tamu-tamu tersebut biasanya datang untuk menanyakan tentang prosedur

     perijinan tempat, penelitian dan permohonan kerjasama.

    3. 

    Mengarsip surat

    Penulis bertugas mencatat nomor surat masuk dan surat keluar kemudian

    mengarsipnya dalam file sesuai dengan nomor urut dan sesuai jenisnya. Surat

    Keputusan dipisahkan dengan surat permohonan penelitian dan surat umum

    lainnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pencarian karena setiap harinya

     banyak tamu yang datang dan membutuhkan data-data tentang PT. KAI.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    49/62

    37

    Selain itu, penulis juga mengarsip telegram yang diterima oleh Manager

    Humas. Telegram juga dipisahkan dalam dua box file yaitu telegram dinas dan

    telegram tarif.

    4.  Membuat surat undangan dan permohonan kunjungan

    Selama melakukan magang di Kantor Daop 6, penulis telah membuat surat

    undangan untuk para manager dan EVP dalam acara silaturrahmi dengan KPJ

    (Komunitas Pramekers Joglo). Penulis juga membuat surat permohonan

    kunjungan ke Kapolda DIY. Kunjungan ke Kapolda DIY ini sebagai salah satu

     bentuk government relations agar terjalin hubungan baik antara PT. KAI Daop 6

    dan Polda DIY. Secara khusus, kunjungan ini dimaksudkan untuk

    memperkenalkan EVP Daop 6 yang baru kepada Kapolda DIY.

    5. 

    Meliput dan mendokumentasikan event-event di PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta.

    Salah satu kegiatan yang sering penulis lakukan selama magang di PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta yaitu meliput dan mendokumentasikan event-event

    di Daop 6 Yogyakarta. Event yang telah penulis liput antara lain sebagai berikut :

    a. 

    Press tour yang dilaksanakan pada tanggal 11-12 Februari 2011.

     b.  Pemeriksaan Deputy EVP ke PJL 352.

    c.  Rapat Koordinasi Humas PT. KAI(Persero) se- Indonesia.

    d.  Silaturrahmi dengan mitra binaan PKBL (Program Kemitraan dan Bina

    Lingkungan)

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    50/62

    38

    e. 

    Pemberangkatan supporter sepakbola (Bonek) dengan KA Barang ke

    Stasiun Kebonromo guna mengantisipasi adanya krisis (pelemparan batu

    oleh warga ke KA penumpang yang ditumpangi Bonek).

    f.  Gathering dengan Komunitas Pramekers Joglo (KPJ) di Kelapa Gading

    Resto tanggal 27 Maret 2011.

    g.  Pelatihan dan Dialog Kesehatan oleh Unit Usaha Kesehatan Daop 6

    Yogyakarta.

    h. 

    Pembekalan dan Penambahan Wawasan bagi Pegawai PT. KAI Daop 6

    yang Memasuki Masa Pensiun.

    i. 

    Pelantikan Pengurus Baru Serikat Pekerja Kereta Api Daop 6

    Yogyakarta.

    Penulis biasanya mempergunakan alat perekam untuk melakukan liputan dan

    mencatat bagian-bagian yang penting. Selain meliput, penulis juga ditugaskan

    untuk mendokumentasikan acara tersebut dengan kamera. Dokumentasi acara-

    acara internal Daop 6 ini setiap bulannya dikumpulkan dan disusun dalam album

    foto untuk diserahkan pada EVP Daop 6. Selain itu, beberapa foto pilihan

    dikirimkan ke redaksi KONTAK untuk diterbitkan dalam rubrik Album.

    6. 

    Membuat berita kegiatan-kegiatan di Daop 6 Yogyakarta.

    Setelah melakukan peliputan pada sebuah acara internal KAI Daop 6, penulis

    menganalisis hasil liputan tersebut lalu membuat berita tentang kegiatan tersebut.

    Dalam membuat berita, penulis selalu mengedepankan unsur berita yaitu 5 W+1H

    (what, where,when, why, who dan how). Berita yang sudah jadi kemudian

    dikirimkan ke redaksi tabloid KONTAK (media internal PT. KAI) di kantor pusat

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    51/62

    39

    untuk diterbitkan di tabloid KONTAK ataupun website KAI, tentunya setelah

    melalui proses pengeditan.

    7.  Mengikuti acara Press Tour

    Untuk lebih mengenalkan dunia perkeretaapian kepada media dan juga untuk

    menjalin hubungan baik dengan media, Humas PT. KAI Daop 2 Bandung yang

     bekerjasama dengan Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta mengadakan kegiatan

     press tour pada tanggal 11-12 Februari 2011 . Peserta press tour ini adalah para

    wartawan dari berbagai media massa dan elektronik di Bandung dan Jakarta.

    Rangkaian kegiatan press tour ini terdiri dari acara penyambutan di Ruang VIP

    Stasiun Besar Yogyakarta, kunjungan ke pusat pelatihan masinis di BPTT,

    kunjungan ke bengkel perawatan lokomotif di Balai Yasa dan berwisata ke

    tempat-tempat wisata di Yogyakarta. Selama kegiatan press tour ini para peserta

    yang terdiri dari berbagai wartawan disuguhi kenyamanan dan fasilitas yang

    lengkap dari PT. KAI.

    Selain meliput kegiatan tersebut, penulis dilibatkan secara aktif dari persiapan

    sampai akhir acara. Penulis ikut mempersiapkan acara penyambutan di Stasiun

    Yogyakarta dan menjadi operator saat Manager Humas mempresentasikan tentang

    Daop 6 Yogyakarta. Begitu pun saat kunjungan ke BalaiYasa, penulis menemani

     para wartawan tersebut berkeliling melihat bengkel perawatan lokomotif KA.

    8.  Mengikuti acara Silaturrahmi dengan Mitra Binaan PKBL (Program

    Kemitraan dan Bina Lingkungan)

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    52/62

    40

    Program Kemitraan dan Bina Lingkungan merupakan salah satu wujud

    kegiatan PT. KAI Daop 6 dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat

    sekitarnya (community relations). Program ini bertujuan untuk membantu unit

    usaha kecil dan koperasi di wilayah Daop VI Yogyakarta dengan memberikan

    modal usaha kepada mereka. Modal yang diberikan berkisar antara 5 –  50 juta dan

    dengan bunga lunak. Program yang telah berjalan sejak tahun 1996 ini telah

    mempunyai 120 mitra binaan yang 83 diantaranya sudah mandiri. Sementara 37

    lainnya belum mandiri dan masih menjadi mitra binaan PT KAI Daop 6

    Yogyakarta sampai saat ini.

    Agar program ini dapat berjalan dengan baik, PT. KAI Daop 6 Yogyakarta

    mengadakan acara silaturrahmi dengan mitra binaannya pada tanggal 16 Maret

    2011. Acara ini dihadiri oleh 37 mitra binaan yang masih aktif. Para mitra binaan

    diberi penjelasan mengenai aturan program ini dan mengingatkan mereka untuk

    melakukan pembayaran pinjaman tepat waktu agar program ini dapat berjalan

    dengan baik. Selain itu PT. KAI Daop 6 juga memberikan semangat pada mereka

    untuk tidak berputus asa dalam menjalankan usahanya.

    9.  Mengikuti acara “Temu Pelanggan” (Gathering dengan Komunitas Pramekers

    Joglo)

    Komunitas Pramekers Jogja-Solo atau yang biasa disingkat dengan KPJ

    merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya para pelanggan KA Prameks.

    Acara “Temu Pelanggan” ini dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik yang

    selama ini sudah terjalin antara PT. KAI Daop 6 Yogyakarta dan para pramekers.

    Selain itu, dalam acara ini PT. KAI Daop 6 berkesempatan mendengarkan saran

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    53/62

    41

    dan kritik yang konstruktif dari para pramekers terkait dengan KA Prameks baik

    itu dari segi fasilitas maupun pelayanannya. Acara ini dilaksanakan pada tanggal

    27 Maret 2011 bertempat di Kelapa Gading Resto. Dalam acara ini penulis

    dilibatkan secara aktif mulai dari persiapan sampai akhir acara. Selain itu, penulis

     juga ditunjuk sebagai notulis.

    10.  Membantu Manager Humas membalas surat pembaca

    Surat pembaca merupakan sarana komunikasi antara PT. KAI Daop 6 dan

    eksternal stakeholdersnya, khususnya konsumen. Selama disana, penulis banyak

    membantu Manager Humas membuat tanggapan atas keluhan/saran yang

    disampaikan oleh para konsumen kereta api melalui surat kabar. Tanggapan surat

     pembaca dari Humas KAI Daop 6 dikirimkan secara resmi kepada surat kabar

    yang memuat surat pembaca tersebut untuk dimuat keesokan harinya.

    Tanggapan surat pembaca yang telah penulis buat bersama Manager Humas

    Daop 6 antara lain yaitu :

    a.  “Jawaban Tanya Tarif Kereta Api dan Larangan Merokok ” yang dimuat di

    Rubrik Pikiran Pembaca SKH Kedaulatan Rakyat pada tanggal 19 Maret

    2011.

     b.  “Penjelasan Sepeda Lipat (Seli) di KA Prameks” yang dimuat di Rubrik

    Pikiran Pembaca SKH Kedaulatan Rakyat pada tanggal 31 Maret 2011.

    c.  “Penumpang KA Tanpa Tiket Diturunkan”  (belum dimuat).

    11.  Mengemas dan mengirimkan tabloid KONTAK ke tiap-tiap divisi dan

    stasiun.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    54/62

    42

    Tabloid KONTAK merupakan salah satu media internal yang dimiliki oleh

    PT. KAI. Tabloid yang terbit setiap bulan ini dibuat oleh humas pusat dan

    disebarkan ke seluruh karyawan KAI baik yang di pusat maupun di Daop dan

    Divre. Setiap bulannya penulis bertugas mengemas dan mengirimkan tabloid

    KONTAK ke tiap divisi dan stasiun di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

    12.  Membuat bingkisan untuk Protokoler Gubernur DIY

    Penulis membantu manager humas menyiapkan bingkisan untuk acara

    audiensi ke Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis bertugas menyiapkan

     bingkisan untuk Protokoler Gubernur DIY berupa maket lokomotif kereta api dan

    kalender KAI. Acara audiensi ini dihadiri oleh Dirut PT. KAI beserta staff dan

    Gubernur DIY. Audiensi ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan baik antara

    PT. KAI dan pemerintahan Provinsi Yogyakarta sekaligus membahas kerjasama

    yang akan dilakukan.

    C.  Eksternal Stakeholders PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

    Stakeholders merupakan unsur yang sangat penting dalam kelangsungan

    hidup suatu perusahaan . Bila dikelola dengan baik, stakeholders ini dapat

    memberikan peluang yang akan membesarkan perusahaan. Untuk itulah PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta selalu memperhatikan stakeholdersnya termasuk

    eksternal stakeholders dan berupaya untuk selalu menjalin hubungan yang baik

    dengan mereka. Eksternal stakeholders yang dimiliki PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta antara lain yaitu :

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    55/62

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    56/62

    44

    yang merupakan perusahaan BUMN yang memonopoli jasa perkeretaapian di

    Indonesia.

    Dalam menjalin good government relations ini PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta sering mengadakan silaturahmi ke Gubernur DIY, Walikota maupun

    Kapolda DIY yang kerap bekerjasama dengan PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta. Saat ada perubahan manajemen yang baru pun PT. KAI (Persero)

    Daop 6 Yogyakarta memperkenalkan diri dengan berkunjung ke instansi

     pemerintah tersebut. Dengan begitu, hubungan keduanya akan semakin harmonis

    dan mempererat hubungan kerjasama antar keduanya.

    3.  Masyarakat Sekitar (Community Relations)

    PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyadari bahwa perusahaan tidak

    akan dapat berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dari masyarakat sekitarnya.

    Layaknya hidup bertetangga dengan mereka, PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta senantiasa membantu kesejahteraan masyarakat sekitarnya dan

    membantu mereka yang mengalami kesulitan. Bentuk hubungan yang baik dengan

    masyarakat sekitar diwujudkan dengan :

    a. 

    Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

    Program kemitraan bertujuan untuk membantu unit usaha kecil dan

    menengah di wilayah Daop VI Yogyakarta dengan memberikan modal

    usaha kepada mereka. Sedangkan Bina Lingkungan diarahkan pada

    kegiatan pendidikan,pelatihan, peningkatan kesehatan dan bantuan sarana

    ibadah.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    57/62

    45

     b. 

    Santunan untuk panti asuhan yang dilaksanakan setiap bulan.

    PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta setiap bulannya berkunjung ke

     panti asuhan dan memberikan santunan. Pemberian santunan ini dilakukan

    oleh masing-masing divisi secara bergilir.

    c. 

    Bakti sosial untuk masyarakat yang kurang mampu di sekitar PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Bantuan yang diberikan berupa sembakau,

    uang dan sebagainya.

    d.  Membantu korban erupsi Gunung Merapi dengan memberikan pelayanan

    kesehatan, tenaga medis dan bantuan lainnya. PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta juga membuka posko bantuan yang siaga selama 24 jam.

    Tidak hanya itu, PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga

    menggratiskan tiket untuk korban bencana Merapiyang akan mengungsi

    dengan KA.

    Setelah bencana Merapi berakhir, PT. KAI (persero) bersama MNC Group

     juga berupaya untuk mengobati trauma psikis yang dialami anak-anak

    korban Merapi dengan mengajak mereka bersenang-senang dengan

    menggunakan kereta api melintasi Jogja-Solo. Sebelum naik kereta api,

    mereka diajarkan untuk mengenal disiplin kereta api. Tidak hanya naik

    kereta saja, mereka juga diberikan bingkisan peralatan sekolah dan

    santunan pendidikan oleh MNC Group.

    4.  Pers (Press Relations)

    Dalam proses image building, pers mempunyai peranan yang sangat penting

     bagi perusahaan. PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta senantiasa meminimalisir

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    58/62

    46

    munculnya pemberitaan yang negatif agar citra positif PT. KAI (Persero) selalu

    terjaga. Dengan hubungan yang baik antara PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

     paling tidak pers akan mempunyai penilaian subyektif dan tidak akan

    menjatuhkan citra PT. KAI (Persero) khususnya Daop 6 Yogyakarta apalagi jika

    sewaktu-waktu terjadi krisis. Selain itu,proses publisitas yang dilakukan PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta di media juga akan semakin mudah dengan

    hubungan yang sudah terjalin baik dan akrab ini.

    Hubungan yang baik dengan media dibangun oleh humas PT. KAI (Persero)

    Daop 6 Yogyakarta melalui kegiatan press tour, press gathering, mengundang pers

    ke event-event PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, memberikan ucapan

    selamat dan sebagainya. Manager humas juga selalu meluangkan waktu untuk

    wawancara dengan pers dari berbagai media.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    59/62

    47

    BAB V

    PENUTUP

    A.  Kesimpulan

    Sesuai dengan visi PT. KAI yaitu memenuhi kepuasan stakeholders, PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai salah satu daerah operasi PT. KAI terus

     berupaya membangun citra yang baik di mata stakeholdersnya agar kepuasan

    stakeholders dapat tercapai. Proses image building   ini tentunya tidak dapat

    tercapai tanpa adanya hubungan yang baik dengan para stakeholders. Untuk itu

    PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta selalu berusaha menjalin hubungan yang

     baik dengan stakeholdersnya,terutama eksternal stakeholders.

    PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta mempunyai beberapa eksternal

    stakeholders antara lain yaitu pelanggan/konsumen, pemerintah, community dan

     pers. Dengan pelanggan, PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta selalu berupaya

    mendengarkan keluhan dan saran mereka. Keluhan dan saran tersebut kemudian

    dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan

    sesuai dengan keinginan pelanggan. Hubungan dengan pemerintah dijalin melalui

    silaturrahmi yang intens dengan instansi terkait agar kerjasama yang dilakukan

     juga semakin lancar. Masyarakat sekitar (community) juga dirangkul oleh PT.

    KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta agar bersama-sama menjaga dan mendukung

     jalannya perusahaan. Hubungan dengan masyarakat sekitar dijalin melalui

     program-program CSR yang dapat membantu kesulitan yang dihadapi oleh

    masyarakat. PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga turut berpartisipasi

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    60/62

    48

    membantu korban bencana Merapi saat terjadi erupsi Gunung Merapi tahun lalu.

    Hubungan dengan pers juga terus dijalin oleh PT. KAI (Persero) Daop 6

    Yogyakarta melalui press tour,press gathering, dan mengundang pers ke event-

    event perusahaan.

    Selain menjalin hubungan baik dengan eksternal stakeholders, Humas PT.

    KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga mempunyai beragam aktivitas lainnya.

    Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta setiap harinya menganalisis

     pemberitaan di media untuk mengetahui penilaian media dan masyarakat terhadap

    PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Dalam internal perusahaan, humas

    senantiasa meliput dan membuat berita event-event di Daop 6 untuk diterbitkan di

    website KAI dan tabloid KONTAK sehingga seluruh karyawan mengetahui

    aktivitas di Daop 6. Selain itu, Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga

    aktif melakukan publisitas ke media melalui pengiriman press release, press

    conference, wawancara di berbagai media dan juga siaran di radio sepekan sekali.

    Melalui berbagai kegiatan dan tugas-tugas yang dilakukan penulis selama

    magang di kantor humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis

    mendapatkan banyak pengalaman yang berharga. Di sana penulis banyak belajar

     bagaimana menjadi seorang humas yang professional, bagaimana meng-handle 

     berbagai macam stakeholders, terutama eksternal stakeholders dan bagaimana

    menjalin hubungan yang baik dengan mereka agar proses image building   yang

     baik dapat tercapai.

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    61/62

    49

    Akhirnya melalui kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini penulis dapat

    menerapkan seluruh wawasan teoritis dan praktek yang penulis dapat selama

    kuliah. Salah satunya yaitu ilmu fotografi, teknik penulisan humas, dan ilmu-ilmu

     public relations lainnya yang telah penulis terapkan selama menjalankan tugas di

    sana. Untuk kedepannya penulis yakin bahwa pengalaman kerja ini dapat menjadi

     bekal yang berharga bagi penulis untuk memasuki dunia kerja nantinya.

    B.  Saran

    Untuk Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta :

    1.  Lebih banyak lagi mengadakan gathering,talk show dan acara-acara yang

    dapat mempererat hubungan dengan komunitas-komunitas pelanggan

    seperti KPJ dan komunitas pecinta KA lainnya.

    2.  Keluhan pelanggan,saran dan pemberitaan negative di media hendaknya

    ditangani lebih serius dan ditindaklanjuti bersama para jajaran

    managemen agar kepuasan stakeholders dapat terpenuhi.

    3.  Internal stakeholders seperti karyawan hendaknya juga lebih

    diperhatikan. Untuk lebih meningkatkan semangat kerja, humas PT. KAI

    (Persero) Daop 6 Yogyakarta dapat membuat acara yang menyenangkan

    seperti outbond, rekreasi ke tempat-tempat wisata, dan sebagainya untuk

     para karyawan Daop 6.

    Untuk Prodi Public Relations FISIP UNS :

  • 8/18/2019 ANDITA TRAS1.pdf

    62/62

    50

    1. 

    Pelaksanaan KKM lebih terkoordinir lagi agar mahasiswa dapat lebih

    mudah dan cepat melaksanakan Kuliah Kerja Media.

    2.  Prodi hendaknya memberikan koneksi dan ikut membantu mahasiswa

    mendapat tempat magang yang berkualitas.

    3.  Untuk jalannya proses kuliah Prodi Public Relations, hendaknya

    diadakan kunjungan ke perusahaan-perusahaan besar yang menempatkan

    PRO dalam jajaran top management atau ke perusahaan konsultan PR

    agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kinerja PR yang

    sebenarnya.

    4. 

    Lebih banyak diadakan seminar tentang PR di luar kelas untuk

    menambah pengetahuan mahasiswa tentang dunia PR.