Upload
doanbao
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANATOMI CALEG PEMILU 2014
FORMAPPI
3 Oktober 2013
I. Pengantar
• Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih
mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014.
• Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu 2014 untuk DPR RI
• Metodologi: - data dari CV resmi Caleg; - dikategorisasi dalam dua jenis data generik dan non generik; - khusus tentang pekerjaan, dikluster dalam 7 jenis pekerjaan.
• Sistematika penyajian: 1. Pengantar; 2. Temuan-Temuan; 3. Analisa; 4. Kesimpulan; dan 5. Saran.
2. Temuan-Temuan 1. Kelemahan data dan Informasi
2. Profil Generik Caleg
3. Profil Non-Generik Caleg
4. Profil Caleg Perempuan
2.1. Kelemahan data dan Informasi
• Informasi ttg caleg yg disajikan sangat terbatas bahkan terkesan main2 dan sekedar formalitas;
• CV caleg yang dijadikan dokumen resmi tidak secara serius diisi/dilengkapi.
• Informasi yg disampaikan tidak menggambarkan pribadi caleg yg sesungguhnya
• Partai politik dan KPU terkesan membiarkan CV caleg yg tidak lengkap
2.2. Profil Generik Caleg
Variabel:
1. Umum Per-Parpol
2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Pendidikan
2.2.1. JUMLAH CALEG PER PARPOL DCT PEMILU 2014
559 558
492
560 560 557
560 560
548
558 556
539
440
460
480
500
520
540
560
580
NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA PD PAN PPP HANURA PBB PKPI
2.2.2. PROPORSI CALEG BERDASARKAN JENIS KELAMIN
LAKI - LAKI 4140 org (62.66%) PEREMPUAN
2467 org (37.34%)
2.2.2.1. CALEG LAKI – LAKI DAN CALEG PEREMPUAN PER PARPOL
0
50
100
150
200
250
300
350
400
333 348
301
360 358 354 355 353 334
355 350 339
226 (40.4%) 210
(37.6%) 191 (38.8%)
200 (35.7%)
202 (36.1%)
203 (36.4%)
205 (36.6%)
207 (37%)
214 (39.1%)
203 (36.4%)
206 (37.1%)
200 (37.1%)
CALEG LAKI - LAKI
CALEG PEREMPUAN
512277%
135821%
1272%
21 - 55
> 55
TNP KTRGN
2.2.3. Proporsi Caleg Berdasarkan Usia
2.2.3.1. Kategori Usia Caleg Per-Parpol
333 (59.57 %)
478 (85.66 %)
449 (91.08 %) 434
(77.50 %) 400
(71.68%)
447 (79.82 %)
399 (71.25 %)
407 (72.68 %) 393
(70.18 %)
427 (76.25 %) 424
(75.71 %)
353 (63.04 %)
226
80
44
126
158
113
161 153 167
133 136
207
0
100
200
300
400
500
600
17 - 55 Tahun
> 55 Tahun
2.2.4. Proporsi Caleg Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
0%
SMA 847
(12.74%)
DIPLOMA 208
(3.13%)
S1 3251
(48.90%)
S2 1757
(26.43%)
S3 343
(5.16%)
TANPA KET 242
(3.644%)
0
0%
2.2.4.1. Profil Caleg Berdasar Tingkat Pendidikan
Per Parpol
2.3. Profil Non-Generik Caleg
Variabel Non-generik:
1. PEKERJAAN
2. KADER – NON KADER
3. ORGANISASI
4. INCUMBENT (PETAHANA)
2.3.1. Profil Caleg Berdasar Pekerjaan
• 7 Pengelompokan Kategoris sbb:
No Politisi Pejabat
Exct Pengusaha/swasta
Pensiunan& Pegawai
Profesi Khusus
Aktivis Lain2
1
ANGGOTA DPR KEPALA DAERAH PENGUSAHA BUMN DOKTER JURNALIS IBU RUMAH TANGGA
2
ANGGOTA DPRD MENTERI SWASTA STAF DPR/DPD/DPRD ADVOKAT LSM
TIDAK BERSEDIA DIPUBLIKASI
3
ANGGOTA DPD MANTAN KEPALA DAERAH
STAF MENTERI/PEJABAT/PRESIDEN AGAMAWAN MAHASISWA
TIDAK ADA KETERANGAN
4 MANTAN ANGGOTA DPR/DPRD/DPD MANTAN PEJABAT PNS AKADEMISI
5
PENSIUNAN ARTIS
2.3.1.1. KOMPOSISI CALEG BERDASAR PEKERJAAN
50
67
132
141
152
76
178
105
80
54
20
16
28
15
7
13
15
22
20
20
11
12
10
2
269
211
185
238
310
335
302
335
235
329
221
271
77
57
30
55
54
63
85
106
63
60
64
41
106
122
144
114
81
137
124
167
92
127
127
67
25
16
7
22
21
20
34
27
21
21
16
14
115
123
78
73
22
43
27
47
109
0
170
157
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
NASDEM
PKB
PKS
PDIP
GOLKAR
GERINDRA
DEMOKRAT
PAN
PPP
HANURA
PBB
PKPI
POLITISI
PEJABAT
PENGUSAHA & SWASTA
PEGAWAI & PENSIUNAN
PROFESI KHUSUS
AKTIVIS
LAIN - LAIN
2.3.1.2. KOMPOSISI CALEG BERDASAR PEKERJAAN PER PARPOL
2.3.2. PROFIL CALEG: KADER DAN NON-KADER
2.3.2.1. KOMPOSISI CALEG KADER DAN NON-KADER PER PARPOL
2.3.3. PORFIL CALEG DALAM KEAKTIFAN DI ORGANISASI
2.3.3.1. KOMPOSISI CALEG DALAM KEAKTIFAN DI ORGANISASI PER PARPOL
2.3.4. PROFIL CALEG: INCUMBENT
JUMLAH ANGGOTA DPR INCUMBENT
502 Org (89.64%)
JUMLAH ANGGOTA DPR YANG TIDAK MENCALONKAN
DIRI KEMBALI 58 Org
(10.56%)
2.3.4.1. KOMPOSISI CALEG INCUMBENT: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
CALEG PEREMPUAN INCUMBENT 92 ORG
(18.33%)
CALEG LAKI-LAKI INCUMBENT 410 ORG (81.67%)
2.3.4.2. KOMPOSISI CALEG INCUMBENT PER PARPOL
0
26 (92.86%)
57 (100%)
81 (86.17%)
91 (85.85%)
22 (84.62%)
137 (92.57%)
40 (86.96%) 32
(84.21%)
16 (94.12%)
0 0 0
28
57
94
106
26
148
46
38
17
0 0 0
20
40
60
80
100
120
140
160
NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI
JUMLAH INCUMBENT
JUMLAH ANGGOTA DPRYANG TIDAK MENCALONKANDIRI KEMBALI
JUMLAH ANGGOTA DPRSAAT INI
2.3.4.3. SEBARAN NOMOR URUT CALEG INCUMBENT
0 50 100 150 200 250 300
No.Urut 1
No.Urut 2
No.Urut 3
No.Urut 4
No.Urut 5
No.Urut 6
No.Urut 7
No.Urut 8
No.Urut 9
No.Urut 10
285 (56.8%)
122 (24.3%)
30 (6.0%)
34 (6.8%)
16 (3.2%)
7 (1.4%)
4 (0.8%)
3 (0.6%)
1 (0.2%)
0 (0%)
2.4. PROFIL CALEG PEREMPUAN
2.4.1. Perbandingan Caleg Perempuan Nomor Urut 1 dengan Total Caleg
Caleg Perempuan
Nomor Urut 1 138 org (2,09%)
Total Caleg 6469 org (97,91%)
Caleg Perempuan Nomor Urut
1 138 org (5,60%)
Caleg Perempuan
Bukan Nomor Urut
1 2328 org (94,40%)
2.4.2. Prosentase Caleg Perempuan Nomor Urut 1 terhadap Total Caleg Perempuan
2.4.3. Prosentase Caleg Perempuan Nomor Urut 2 terhadap Total Caleg Perempuan
Caleg Perempuan
Nomor Urut 2 223 org (9.04%)
Caleg Perempuan
Bukan Nomor Urut 2
2243 org (90.96%)
3. Analisis
1. Umum: • Data yang serampangan tidak bisa menjadi sumber informasi yang
benar utk memenuhi persyaratan caleg maupun bagi pemilih.
• Secara administratif, gambaran tentang anggota DPR nanti yang memiliki rekam jejak jelas , pengalaman politik memadai serta kompetensi sangat suram. Karena daftar riwayat hidup yg diserahkan caleg sangat minim informasi, bahkan ada yg tidak mengisi informasi apapun.
• Parpol dan KPU tidak menjadikan dokumen administrasi caleg sebagai sumber informasi yg dapat mendorong kualitas caleg secara substansial, tetapi persyaratan bagi caleg hanya merupakan syarat formalitas belaka.
• Fakta ini menunjukan bahwa pemilu kita masih sekedar menjadi sarana pelaksanaan demokrasi prosedural bukan substansial
Analisis
2. Perspektif Generik: • Mayoritas partai peserta pemilu belum mampu menjalankan fungsi
rekrutmen dan kaderisasi.
• Hanya 4 dari 12 parpol peserta pemilu yang mampu menyediakan caleg secara maksimal. Keempat parpol itupun, baru memenuhi target secara kuantitas, sedangkan secara kualitas belum.
• Mayoritas caleg (77%) berada diusia mudah dan produktif, hanya 21% yang berada diusia pensiun.
• Sebagian besar caleg adalah sarjana; S1 (51%), S2 (28%), S3 (5%). Dengan demikian, mayoritas caleg 83% memiliki tingkat pendidikan formal yang sangat baik.
• Artinya secara generik, caleg pemilu 2014 berada pada usia produktif dan pendidikan yg mayoritas sarjana. potensi utk DPR RI yang didominasi para sarjana dan dalam usia produktif
Analisis
3. Perspektif Non-Generik:
• Sebagian besar caleg adalah pengusaha/pebisnis 49,1%. Profesi khusus seperti artis, advokat, akademisi dan dokter menempati urutan berikutnya 21%, serta yang ketiga adalah politisi 16,2%.
• Sebagian besar caleg 69% aktif dalam berorganisasi.
• Tetapi yg memprihatinkan sebagian besar mereka 49% bukan kader parpol 33% potensi utk DPR RI yang bernaluri bisnis, sangat piawai mengorganisasi kegiatan tetap kurang terikat dengan disiplin parpol
Analisis
4. Perspektif Perempuan:
• Caleg perempuan memenuhi lebih dari kuota 30%, dan mempunyai potensi utk terkonversi dalam keterpilihan caleg perempuan secara proporsional karena diuntungkan dengan posisi nomor urut 1 – 3 DPR akan diisi oleh kurang lebih 30% anggota perempuan.
5. Perspektif Incumbency:
• Caleg incumbent atau petahana diuntungkan dengan sebagian besar menduduki posisi no urut 1-3 dengan potensi keterpilihan lebih besar daripada caleg dalam posisi no urut 4-10; karena itu kemungkinan sebagian besar caleg petahana akan terpilih kembali mempunyai potensi untuk mewarnai DPR baru yang berkarakter seperti DPR saat ini.
4. Kesimpulan
• Data dan informasi tentang caleg dalam DCT Pemilu 2014 tidak mudah dipahami secara umum karena kurang tersistematisasi dengan baik;
• Secara akumulatif profil dan komposisi Caleg memberikan gambaran tentang rata-rata kualitas Caleg yang akan mengisi keanggotaan baru DPR RI, tetapi secara perorangan profil masing-masing caleg kurang dapat memberi informasi memadai kepada pemilih, apalagi dengan intensitas sosialisasi yang relatif rendah
• Dominasi caleg oleh pengusaha dan pebisnis serta keikutsertaan sebagian besar petahana dalam kompetisi kekuasaan ini mempunyai potensi persaingan yang kurang “fair” terhadap caleg-caleg non-petahana, kader parpol dan yang tidak didukung sumber daya finansiil memadai;
• Sebagian besar parpol kurang mampu mengandalkan kader-kadernya sendiri dalam pencalegan ini yang secara langsung maupun tidak langsung meningindikasikan kegagalan parpol dalam kaderisasi.
5. Saran 1. KPU agar menelisik kembali secara lebih teliti caleg yang tidak
memenuhi persyaratan; agar meningkatkan intensitas sosialisasi DCT;
2. Parpol Peserta Pemilu agar tegas dalam menegakan disiplin partai, dan melalukan sosialisasi caleg-calegnya kepada konstituen;
3. Para Caleg agar benar-benar mempersiapkan diri sebagai anggota DPR yang cakap dan bertanggungjawab, dan membuka diri untuk berkomunikasi dengan konstituen pemilih;
4. Pemilih agar secara aktif baik sendiri-sendiri maupun secara berkelompok mencari informasi tentang rekam jejak caleg dan melakukan pengkritisan atas rekam jejak itu sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan
5. Perlu usaha bersama kelompok-kelompok masyarakat melek dan sadar politik agar Pemilu 2014 dapat menghasilkan caleg-caleg terpilih yang kapabel, berintegritas, dan bertanggungjawab untuk mewakili suara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.