28
ANATOMI BUAH DAN BIJI 1. Buah Peristiwa pembungaan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji juga berkembang menjadi embrio. Pada saat yang sama, bunga mengalami perubahan yang menyebabkan perkemabangan bakal buah menjadi buah. Buah juga dapat berkembang tanpa perubahan dan tanpa perkembangan biji. Peristiwa itu disebut partenokarpi dan banyak ditemukan, terutama pada spesies yang berbiji banyak, seperti pisang semangka, nanas, dan tomat. Buah serta biji bersama-sama mengembvangkan berbagai mekanisme untuk menyebarkan biji. Pada taksa yang lebih primitif biji membentuk sejumlah sifat yang membuatnya mandiri dan menggunakan berbagai agen yang membantu penyebaran biji. Namun, pada Angiospermae yang lebih maju, buahlah yang paling berperan dalam penyebaran, dan dengfan demikian, memindahkan biji. Hubungan morfologi dan fungsional antara buah dan biji amat beragam dan peran ekologi dari buah juga perlu diperhatikan. Maka, tidaklah mudah membuat klasifikasi buah. Buah adalah bakal buah yang telah dewasa. Defenisi yang lebih luas adalah dengan menganggapbuah sebagai turunan dari ginesium dan jaringan diluar karpel yang

Anatomi Buah Dan Biji

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anatomi buah dan biji

Citation preview

Page 1: Anatomi Buah Dan Biji

ANATOMI BUAH DAN BIJI

1. Buah

Peristiwa pembungaan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi

buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji juga

berkembang menjadi embrio. Pada saat yang sama, bunga mengalami perubahan

yang menyebabkan perkemabangan bakal buah menjadi buah. Buah juga dapat

berkembang tanpa perubahan dan tanpa perkembangan biji. Peristiwa itu disebut

partenokarpi dan banyak ditemukan, terutama pada spesies yang berbiji banyak,

seperti pisang semangka, nanas, dan tomat.

Buah serta biji bersama-sama mengembvangkan berbagai mekanisme

untuk menyebarkan biji. Pada taksa yang lebih primitif biji membentuk sejumlah

sifat yang membuatnya mandiri dan menggunakan berbagai agen yang membantu

penyebaran biji. Namun, pada Angiospermae yang lebih maju, buahlah yang

paling berperan dalam penyebaran, dan dengfan demikian, memindahkan biji.

Hubungan morfologi dan fungsional antara buah dan biji amat beragam dan peran

ekologi dari buah juga perlu diperhatikan. Maka, tidaklah mudah membuat

klasifikasi buah.

Buah adalah bakal buah yang telah dewasa. Defenisi yang lebih luas

adalah dengan menganggapbuah sebagai turunan dari ginesium dan jaringan

diluar karpel yang turut serta dan bersatu dalam buah yang akhirnya dibentuk.

1.1 Klasifikasi Buah

Klasifikasi buah secara morfologi biasanya didasarkan pada nama

jenis bungan dan jenis ginesium yang mengembangkannya dengan

memperhatikna hubungan antara karpel dan bangian bunga lainnya.

Dengan demikian, dibedakan buah Buah sederhana (simple fruit), buah

yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu

biji atau lebih, dibedakan lebih lanjut menjadi: (a) buah kering (siccus),

yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang

kering dan (b) buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal

berdaging. Buah semu (accesory fruit), jika buah berkembang dari satu

atau beberapa bakal buah bersama-sama dengan jaringan yang bukan

merupakan bagian dari bakal buah. Buah agregat (aggregate fruit), jika

Page 2: Anatomi Buah Dan Biji

buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah, tiap-tiap

bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, tetapi akhirnya

menjadi kumpulan buah yang tampak seperti satu buah. Buah majemuk

(multiple fruit), buah terbentuk dari bunga majemuk, dari banyak bunga

(dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu

buah saja.

Salah satu klasifikasi menurut Winkler ditahun 1939 adalah dengan

mengguanakan 4 sifat saja, yakni (1) Buah berganda, bila karpel suatu

kuntum bunga tak saling bersatu; (2) buah satuan, bila karpel bersatu; (3)

buah bebas jika berasal dari bakal buah superus; (4) buah piala jika berasal

dari bakal buah inferus yang tertanam dalam jaringan non-karpel yang

berbentuk piala (cangkir).

1.2 Dinding Buah

Dinding buah yang berasal dari dinding bakal buah disebut

perikarp. Namun, jika buah masih disertai jaringan yang tidak berasal dari

karpel, maka istilah perikarp dapat mencakup jaringan itu jika jaringan itu

berasosiasi dengan bakal buah. Pada bua yang berasal dari bunga epigin,

bagian perikarp dapat ndibedakan dari jaringan tambahan, namun pada

yang lain batasnya sulit dikenali.

Page 3: Anatomi Buah Dan Biji

Istilah dinding buah dipakai secara umum tanpa memperhatikan

apakah ada jaringan tambahan yang turut terlibat atau tidak. Jaringan pada

buah dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yakni , eksokarp yang juga

dinamakn epikarp, atau kulit luar; mesokarp yang berupa daging dan

endokarp (bagian paling dalam yang sering keras). Namun, asal jaringan

dapat berbeda-beda, sebab ada yang berasal dari dinding bakal buah, dan

ada pula yang bersatu dengan jaringan tambahan. Penentuan asal jaringan

tidak mudah, terminologi yang didasarkan pada morfologi buah, seperti

polongan, buah kotak, buah batu, dan sebagainya. Penggolongan buah

berikut ini didasari histologi dinding buah, yakni buah kering serta buah

berdaging.

1.3 Buah Kering

Buah kering yang membuka:

Buah yang berkembang dari satu karpel

Buah Bumbung, bentuk seperti polongan dan membuka biasanya di

sisi ventral, misalnya: Delphinium.

Buah polongan, buah yang membuka menjadi dua katup melaui

alur ventral dan dorsal, misalnya: Leguminosae.

Buah sinkarp, berkembang dari bakal buah yang terdiri dari dua

karpel atau lebih.

Silikua (buah lobak), mirip polongan, terdiri dari dua karpel. Kedua

tepi setiap karpel berlekatan dan membentuk rusuk tebal. Dari

kedua sisi rusuk ini, yang ditempati plasenta dibagian dalam,

tumbuh selaput kerah dalam, yang saling bertemu dan membentuk

sekat semu. Biasanya terdapat pada, misalnya: Cruciferae.

Kapsula atau buah kotak, buah dibentuk oleh kedua karpel.

Struktur Anatomi

Dari contoh diatas tampak bahwa cara buah membuka buah

amat beragam. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pada buah yang

berasal dari satu karpel,membukanya buah dapat terjadi (1) melalui

garis sambung antara kedua tepi karpel, (2) melalui garis dorsal

(punggung) pada karpel, dan (3) melalui garis sambung dan garis

Page 4: Anatomi Buah Dan Biji

dorsal. Pada buah sinkarp yang berplasentasi parietal, membukanya

buah bisa terjadimelalui garis sambung antara dua karpel atau melalui

garis sambung atara dua karpel atau memalui garis dorsal (punggung).

Pada buah sinkarp yang berplasentasi, pemisahan terjadi sepanjang

garis sambungan karpel yang berlekatan, yakni melalui sekat, dan

dapat diiringi oleh pemisahan jaringan dari sumbu ditengah.

Sebagai contoh buah kering yang membuka, dapat diamati

buah polongan sejumlah besar Fabaceae. Buah tersebut berasal dari

bakal buah superus yang terdiri dari satu karpel. Buah membuka pada

sambungan pelekatan karpel dan melalui punggungnya. Hipodermis

dan sklerenkim terdiri dari sel-sel yang panjang, namun sumbu

panjang setiapmacam sel arahnya tegak lurus sesamanya. Akibatnya,

lapisan luar dan dalam pada perikarp mengerut dalam arah yang

berbeda, dan tekanan yang terjadi memudahkan membukanya buah

yang mengering. Sifat lain yang nampaknya berhubungan dengan

pengerutan diferensial (pengerutan yang berbeda-beda) pada perikarp

beberapa legumen adalah orientasi mikrofirbil mengikuti pola heliks

bersudut kecil, pada sel yang lain bersudur besar. Pada saat dehidrasi

buah, tegangan pada legumen demikian besar sehingga katup

polongan (legumen) yang telah terpisah satu dari yang lain, memuntir.

Pada Phaseolus, epidermis berhubungan erat dan merupakan

sumber kerusakan tekstur pada buah yang diproses untuk dijual dalam

kaleng atau dibekukan sebab dapat dilepas dan meninggalkan

permukaan yang kasar, yang kurang disukai konsumen. Parenkim

dibawah hipodermis yang meluas sehingga sklerenkim berisi

kloroplas dengan butir pati. Parenkim ini mengelili jalinan ikatan

pembuluh kecil dekat sklerenkim yang menghubungkan berkas

pembuluh median (tengah) dengan yang lateral. Sklerenkim yang

berasosiasi dengan ikatan pembuluh, terutama dengan yang median

dan lateral, merupakan sumber dari sifat berserabut yang ditemukan

pada varitas tertentu. Sifat ini pun kurang disukai konsumen.

Page 5: Anatomi Buah Dan Biji
Page 6: Anatomi Buah Dan Biji

Buah kering yang tak membuka:

Buah akenium, buah berbiji satu yang dibentuk oleh satu karpel.

Dinding buah dan dinding biji lepas satu dari yang lain, misal:

Asteraceae.

Kariopsis, atau buah padi-padian yaitu buah berbiji satu yang

dinding bijinya melekat pada dinding buah, misal: Gramineae

Buahsizokarp, berkembang dari bakal buah berkapel banyak yang

pada waktu masak terpisah-pisah menjadi sejumlah akenium, misal

pada Malva.

Struktur Anatomi

Struktur perikarp buah kering yang tak membuka sering

menyerupai kulit biji. Pada atreaceae, sebagian jaringan kulit biji yang

sesungguhnya dapat hilang, atau seperti pada kariopsis Gramineae,

bersatu dengan perikarp.

Pada kariopsis gandum, lapisan luar terdiri dari perikarp dan

sisa kulit biji. Pada perikarp, lapisan sel dari luar kedalam adalah:

epidermis luar yang dilapisi oleh kutikula; parenkim, satu lapisan atau

lebih dan sebagian tertekan; parenkim yang sebagian rusak; sel silang

yang memanjang dalam arah melintang terhadap sumbu buah dan

memiliki dinding tebal; dan sisa epidermis dalam berbentuk sel

berlignin dan memanjang sejajar sumbu panjang buah (sel tabung).

Pada waktu kulit biji berkembang, integumen luar berdisintegrasi,

integumen-dalam berubah dan tertekan. Integumen-dalam yang

tertekan itu berisi pigmen, bereaksi positif bagi senyawa lemak, dan

kedua sisinya dilapisi kutikula.

1.4 Buah Berdaging

Buah buni, perikarp biasanya tebal serta berair dan dapat dibedakan

tiga lapisan: eksokarp paling luar dan sering mengandung zat

warna buah, mesokarp, yakni lapisan tengah yang cukup tebal;

endokarp, yakni lapisan paling dalam berupa selaput. Di sebelah

dalam buah yang perikaprnya berdaging ini dapat ditemukan

Page 7: Anatomi Buah Dan Biji

sebutir atau sejumlah besar biji, misalnya, anggur, dan tomat. Buah

jeruk juga tergolong buah buni.

Page 8: Anatomi Buah Dan Biji

Buah batu, perbedaannya dengan buah buni adalah bahwa

endokarpnya tebal dan keras, misalnya pada buah mangga dan

kelapa.

Struktur Anatomi

Pada buah berdaging, dinding terdiri dari perikarp atau bersatu

dengan jaringan tambahan. Bagian dalam atau luar dinding buah, atau

keseluruhannya, bisa menjadi berdaging dengan adanya diferensiasi

menjadi parenkim lunak dan sukulen (tebal berair). Selain dinding,

plasenta dan sekat (dalam bauh berlokus banyak) juga bisa menjadi

berdaging.

Page 9: Anatomi Buah Dan Biji

Buah dengan Kulit yang Jelas

Eksokarp atau flavedo (jaringan kuning) terdiri dari epidermis luar

yang dilapisi kutikula dan parenkim subepidermal yang merapat serta

berisi kelenjar minyak dan sel berkristal. Mesokarp atau albedo

(jaringan putih) terdiri dari epidermis luar yang dilapisi kutikula dan

parenkim subepidermal yang merapat serta berisi kelenjar minyak dan

sel berkristal. Mesokapr atau albedo (jaringan putih) terdiri dari

parenkim beruang antarsel besar dan banyak. Jalinan ikatan pembuluh

ditemukan disin. Endokarp terdiri dari epidermis dalam dan beberapa

lapis parenkim yang rapat selnya. Sekat diantra lokulus merupaja

perluasan jaringam endokarp dan mesokarp.

Buah tanpa kulit Jelas

Jumlah karpelm pada tomnat adalah dua, namun dalam varietas yang

dibudidayakan biasanya berjumlah lebih. Bagian yang berdaging

mencakup perikarp sekat dan plasenta.jenus plasentasinya aksilar,

namun plasenta yang besar itu memenuhi ruang lokulus. Jaringan

plasenta juga memasuki ruang diantara bakal biji. Menjelang masak,

jaringan plasenta berdegradasi serta bersifat lendir. Mungkin selulosa

terlibat dalam proses itu. Perubahan warna sewaktu proses pemasakan

terjadi karena transformasi kloroplas menjadi kromoplas.

Page 10: Anatomi Buah Dan Biji

2. Biji

Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.

Diantara angiospermae, poaceae paling banyak menghasilkan pangan yang berasal

dari biji. Fabaceae menempati tempat kedua dalam kepentingan itu. Selain untuk

pangan, biji menjadi sumber minuman (kopi, coklat, bir), obat serat (kapas), dan

minyak yang digunakan dalam industri.

Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji

atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus).

Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji

sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya.

Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar

ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus).

2.1 Bagian-Bagian Biji

Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

bagian dasar biji dan bagian non dasar biji.

Bagian-bagian dasar biji

1. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya

gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio

yang berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai

berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon

(calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas

Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon.

Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya :

rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua

kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas

Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon

misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada

rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum,

kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih

pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah

terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih

pelindung yang disebut coleorhiza.

Page 11: Anatomi Buah Dan Biji

2. Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa

struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan

makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-kacangan,

semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan

golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna

putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal

pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic

betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.

Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari

karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya

berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari

kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi

mengandung banyak karbohidrat.

3. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan

endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit

biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi

selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji

keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis

dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari

kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan

insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa

perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana

pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam

endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan

serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas

dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau

perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji

masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo,

2002).

Page 12: Anatomi Buah Dan Biji
Page 13: Anatomi Buah Dan Biji

Bagian-bagian non dasar biji

1. Kulit Biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji

(integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji

tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu :

a) Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku

seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini

merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam.

Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran

yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada

yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.

b) Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan

juga kulit ari. Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta

bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya,

misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji yang

kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji

tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji

talanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga

lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal

bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya

mempunyai satu integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji

seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan:

a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada

waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah

menjadi kuning, dan akhirnya merah.

b. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan

keras, berkayu,  menyerupai kulit dalam (endocarpium)

pada buah batu.

c. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput,

serigkali melekat erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu

masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya:

1) Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan

dengan demikian biji mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada

Page 14: Anatomi Buah Dan Biji

spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera

Lamk).

2) Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa

rambut-rambut yang halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch.

pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantean Dryand).

3) Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar,

misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr).

4) Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari

tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji

(micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji

semu.

5) Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan

tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang

berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada

biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna

Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.Liang biji

(micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari

ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii

seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak,

yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi

liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu

(arillodium).

6) Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat

pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji

anggur (Vitis vinifera.L).

7) Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya

kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk

(anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih

kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).

Page 15: Anatomi Buah Dan Biji

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Buah serta biji bersama-sama mengembangkan berbagai mekanisme untuk

menyebarkan biji. Pada taksa yang lebih primitif biji membentuk sejumlah sifat

yang membuatnya mandiri dan menggunakan berbagai agen yang membantu

penyebaran biji. Namun, pada Angiospermae yang lebih maju, buahlah yang

paling berperan dalam penyebaran, dan dengfan demikian, memindahkan biji.

Hubungan morfologi dan fungsional antara buah dan biji amat beragam dan peran

ekologi dari buah juga perlu diperhatikan. Maka, tidaklah mudah membuat

klasifikasi buah.

Buah adalah bakal buah yang telah dewasa. Defenisi yang lebih luas

adalah dengan menganggapbuah sebagai turunan dari ginesium dan jaringan

diluar karpel yang turut serta dan bersatu dalam buah yang akhirnya dibentuk.

Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.

Diantara angiospermae, poaceae paling banyak menghasilkan pangan yang berasal

dari biji. Fabaceae menempati tempat kedua dalam kepentingan itu. Selain untuk

pangan, biji menjadi sumber minuman (kopi, coklat, bir), obat serat (kapas), dan

minyak yang digunakan dalam industri.

Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakla biji. Pada saat

pembuahan, tabung sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan

menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantarnya bersatu dengan

inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasil penyatuannya,

yakni inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot

yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua

inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang membelah menjadi

jaringan endosperm.

Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji

atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus).

Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji

sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya.

Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar

ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus).

Page 16: Anatomi Buah Dan Biji

DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Eames and Laurence H. Macdaniels. Plant Anatomy. McGraw-Hill, Inc., New York.

Faha, A. 1995. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta ; Gadjah Mada University Press.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anantomi Tumbuhan Berbiji. Institut Teknologi Bandung, Bandung

Kartasapoetara, G.A., 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Rineka Cipta. Jakarta.

Mulyani, S., 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta.

Napitupulu, J.A., 1982. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nugroho, H., Purnomo, dan Isirep, S., 2005. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Raven, P.H., Johnson, G.B., Losos, J.B., and Singer, S.R., 2008. Biology Seventh Editition. Higher Education, San Fancisco.

Setjo, S., Kartini, E., Saptasari, M., dan Sulisetio, 1999. Anatomi Tumbuhan. Universitas Negeri Malang, Malang.

Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Soediarto, A., Koesomaningrat, M.T., Natasaputra,M., dan Akmal, H., 1965. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. UGM Press. Yogyakarta.

Steenis, V.C.G.G.J., 2003. Flora. Pradnya Paramita. Jakarta.

Taggart, R., and C. Starr, 2000. Plant Structure and Function. Brooks Cole, Australia.

Tjitrosoepomo, G., 2007. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Tjitrosomo, S.S., 1983. Botani Umum I. Angkasa Press. Bandung.

Page 17: Anatomi Buah Dan Biji

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan paper tepat pada waktunya.

Adapun judul paper ini adalah “Anatomi Buah dan Biji” yang

merupakan salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan,

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

mata kuliah Anatomi Tumbuhan yakni Ir. Meiriani, MP., Ir. Ratna Rosanti

Lahay, MP., Prof. Dr. Ir. Justin Alfred Napitupulu, M.Sc., Ir. Lisa Mawarni, MP.,

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangan oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

penulisan kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih, semoga paper ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2014

Penulis

Page 18: Anatomi Buah Dan Biji

ANATOMI BUAH DAN BIJI

PAPER

OLEH:

ARMANDO SEPTIAN SIMBOLON 130301269

AGROEKOTEKNOLOGI

ANATOMI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

Page 19: Anatomi Buah Dan Biji

KESIMPULAN

1. Adapun fungsi dari buah diantaranya yaitu tempat terbentuknya embryo yang

merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi

tumbuhan baru.

2. Buah sejati adalah buah yang berasal dari bakal buah dan tidak melibatkan

perkembangan bagian-bagian bunga yang lain sedangkan  buah semu adalah

buah yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian buah yang lain yang

yang justru menjadi bagian yang menyolok pada  buah.

3. Buah ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan atas tiga bagian, yakni

buah tunggal yang berasal dari bunga dengan satu bakal buah; buah ganda

yakni buah yang berasal dari satu bunga dengan  beberapa bakal buah dan

buah majemuk, yakni buah yang berasal dari buah  majemuk.

4. Lapisan dinding buah terdiri atas tiga bagian, yakni epicarpium, mesocarpium

dan    endocarpium

5. Biji  tersusun atas  tiga komponen, yakni kulit biji (spermodermis),  tali pusar

(funiculus) dan inti biji (Nucleus seminis)