2
Guru Analitycal Observer Komitmen Rendah Ide-ide bagus yang dikemukakan sering tidak terwujud. Enggan menyediakan waktu dan energi untuk melaksanakan ide-idenya. Abstraksi Tinggi Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Dapat mengembangkan berbagai alternatif pemecahan. Dapat memilih alternatif terbaik dan berfikir secara bertahap (step by step) Analytical Observer Teacher Dimaknai dengan guru yang memiliki abstaksi tinggi tetepi komitmenya rendah Guru yang suka kritik memiliki tingkat tanggung jawab dan komitmen rendah tetapi tingkat berpikir abstrak tinggi. Guru seperti ini pandai, mempunyai kemampuan berbicara yang tinggi, selalu mencetuskan ide-ide besar tentang apa yang bisa dikerjakan dikelas dan secara keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan idea tau rencana-rencana besar secara gambling dan memikirkan langkah-langkah pelaksanaannya demi tercapainya program itu, tetapi jika diberi tugas ia tidak mau menerima, guru seperti ini disebut pengamat yang analitik (analytical observer), sebab ide-idenya tidak terwujud. Ia tahu apa yang harus ia kerjakan tetapi tidak bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan perhatian khusus untuk melaksanakannya. Sumber: http://rah-toem.blogspot.com/2011/12/hasil-penelitian- glickman-tentang.html Kuadrant 3 pengamat yang analitik (analytical Observer) adalah guru yang punya komitmen rendah tetapi kemampuan abstaknya tinggi hal ini bisa di lihat melalui tingkat intelegensi yang tinggi,punya konsep yang cemerlang bagi pengembangan kelas dan juga sekolahnya, juagamampu membahas dan memikirkan langkah terbaik untuk mendaratkan konsep tersebut tetapi yang sangat disayangkan ia tidak mau

Analytical Observer Teacher

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analytical Observer Teacher

Guru Analitycal Observer

Komitmen Rendah

Ide-ide bagus yang dikemukakan sering tidak terwujud.

Enggan menyediakan waktu dan energi untuk melaksanakan ide-idenya.

Abstraksi Tinggi

Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Dapat mengembangkan berbagai alternatif pemecahan.

Dapat memilih alternatif terbaik dan berfikir secara bertahap (step by step)

Analytical Observer TeacherDimaknai dengan guru yang memiliki abstaksi tinggi tetepi komitmenya rendah

Guru yang suka kritik memiliki tingkat tanggung jawab dan komitmen rendah tetapi tingkat berpikir abstrak tinggi. Guru seperti ini pandai, mempunyai kemampuan berbicara yang tinggi, selalu mencetuskan ide-ide besar tentang apa yang bisa dikerjakan dikelas dan secara keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan idea tau rencana-rencana besar secara gambling dan memikirkan langkah-langkah pelaksanaannya demi tercapainya program itu, tetapi jika diberi tugas ia tidak mau menerima, guru seperti ini disebut pengamat yang analitik (analytical observer), sebab ide-idenya tidak terwujud. Ia tahu apa yang harus ia kerjakan tetapi tidak bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan perhatian khusus untuk melaksanakannya.

Sumber: http://rah-toem.blogspot.com/2011/12/hasil-penelitian-glickman-tentang.html

Kuadrant 3 pengamat yang analitik (analytical Observer) adalah guru yang punya komitmen rendah tetapi kemampuan abstaknya tinggi hal ini bisa di lihat melalui tingkat intelegensi yang tinggi,punya konsep yang cemerlang bagi pengembangan kelas dan juga sekolahnya, juagamampu membahas dan memikirkan langkah terbaik untuk mendaratkan konsep tersebut tetapi yang sangat disayangkan ia tidak mau menyediakan waktu,tenaga dan perhatian yang diperlukan untuk melaksanakan rencana-rencananya itu. Kwadrant 4 Guru yag professional (Professional teacher). Guru semacam ini memiliki tingkat komitmen dan tingkat abstraksi tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kesediaanya Secara terus menerus meningkatkan dirinya sendiri, murid-muridnya maupun teman guru lainnya.

Sumber: http://jevri-bolla.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

2.      Guru tipe II (Analytic Observer) →Tipe Training and Guidance

Untuk guru tipe II (analytic observer) akan lebih sesuai jika diberikan supervisi dengan tipe training and guidance. Guru-guru dengan tipe analytic observer merupakan guru dengan kapasitas yang sudah baik, kelemahan guru ini masih kurang dalam mengimplementasikan kemampuan yang dimilikinya. Supervisi tipe training and guidence sangat sesuai jika diterapkan kepada guru-guru yang memiliki kapasitas intelektual yang tinggi tetapi kurang dalam penerapan dalam perencanaan maupun dalam pengelolaan pembelajaran, karena

Page 2: Analytical Observer Teacher

supervisi jenis ini lebih banyak memberikan terapan latihan dan bimbingan. Kebaikan dari supervisi ini adalah bahwa pihak yang disupervisi akan selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari supervisor. Sehingga kelemahan pihak yang disupervisi dalam mengimplementasikan kemampuanya akan diminimalisasi karena ia akan terus mendapatkan bimbingan dan latihan dari supervisornya.

Sumber: http://rustiyono1205.wordpress.com/2011/06/29/tipe-tipe-supervisi/