23
1 ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA PERIOD 2000 TO 2011 ABSTRACT This study aims at analyzing the effect of exchange rate and foreign debt on economic growth through export and investment in Indonesia and identifying the most dominant variables that have significant correlation with the economic growth in Indonesia. The result of this research indicates that simultaneously exchange rate, and foreign debt, through export, and investment t have a significant and positive effect on the economic growth. Partially exchange rate, foreign debt, export and investment have also a positive and significant effect the economic growth. The most dominant variables that have significant effect on the economic growth are the exchange rate and foreign debt. Kata Kunci: exchange rate, foreign debt, export and investment and the economic growth PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 terus membaik, didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif. Pemulihan ekonomi global yang berangsur mulai terjadi sejak paruh pertama 2009 masih terus berlanjut di tahun 2010, ditopang oleh tingginya pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging markets. Sejalan dengan proses perbaikan tersebut, harga komoditas global terus menunjukkan peningkatan sehingga

ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

1

ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC

GROWTH IN INDONESIA PERIOD 2000 TO 2011

ABSTRACT

This study aims at analyzing the effect of exchange rate and

foreign debt on economic growth through export and investment in

Indonesia and identifying the most dominant variables that have

significant correlation with the economic growth in Indonesia.

The result of this research indicates that simultaneously exchange

rate, and foreign debt, through export, and investment t have a

significant and positive effect on the economic growth. Partially

exchange rate, foreign debt, export and investment have also a positive

and significant effect the economic growth. The most dominant

variables that have significant effect on the economic growth are the

exchange rate and foreign debt.

Kata Kunci: exchange rate, foreign debt, export and investment and the economic growth

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 terus membaik,

didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal

yang kondusif. Pemulihan ekonomi global yang berangsur mulai terjadi

sejak paruh pertama 2009 masih terus berlanjut di tahun 2010,

ditopang oleh tingginya pertumbuhan ekonomi di negara-negara

emerging markets. Sejalan dengan proses perbaikan tersebut, harga

komoditas global terus menunjukkan peningkatan sehingga

Page 2: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

2

meningkatkan tekanan inflasi, khususnya di negara-negara emerging

markets. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju

relatif masih terbatas dengan tekanan inflasi yang masih rendah.

Kondisi tersebut mendorong negara-negara emerging markets mulai

menempuh kebijakan moneter yang ketat baik melalui kebijakan

makroprudensial maupun melalui peningkatan suku bunga acuan.

Sebaliknya negara-negara maju cenderung menerapkan kebijakan

moneter yang masih longgar dengan mempertahankan tingkat suku

bunga pada level yang rendah, bahkan beberapa negara maju

melakukan injeksi likuiditas yang cukup besar (quantitative easing).

Perbedaan kinerja dan respons kebijakan antara negara-negara

emerging markets dan negara-negara maju mengakibatkan derasnya

arus modal masuk ke negara- negara emerging markets, termasuk

Indonesia

Di tengah kondisi perekonomian global yang semakin kondusif

tersebut, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 tumbuh mencapai

6,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun

sebelumnya yang tercatat sebesar 4,6%. Pertumbuhan ekonomi yang

meningkat tersebut didukung oleh peran investasi dan ekspor yang

meningkat. Peningkatan investasi pada tahun 2010 semakin

menggembirakan mengingat sifatnya yang menambah kapasitas

perekonomian sebagaimana diindikasikan oleh meningkatnya peran

Page 3: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

3

investasi nonbangunan, khususnya investasi mesin. Sementara itu,

perbaikan kinerja ekspor juga diikuti oleh semakin terdiversifikasinya

komoditas dan pasar tujuan ekspor. Hal ini tercermin pada

membaiknya kinerja sektor-sektor yang menghasilkan komoditas yang

diperdagangkan secara internasional (tradable sector), khususnya

industri pengolahan. Meskipun demikian, sektor nontradable masih

menjadi sektor penopang utama pertumbuhan ekonomi, terutama

sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor perdagangan, hotel

dan restoran. Perkembangan yang kondusif di perekonomian global

tersebut mendukung kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2010.

Pada tahun laporan, NPI mencatat surplus yang cukup besar mencapai

30,3 miliar dolar AS, baik yang bersumber dari transaksi berjalan

maupun transaksi modal dan finansial. Ekspor mencatat pertumbuhan

yang tinggi sehingga mampu mempertahankan surplus transaksi

berjalan di tengah impor dan pembayaran transfer pendapatan yang

meningkat tajam. Sementara itu, seiring dengan kuatnya aliran masuk

modal asing, neraca transaksi modal dan finansial mencatat surplus

yang sangat besar dengan komposisi yang semakin membaik. Hal ini

tercermin dari kuatnya aliran masuk modal asing dalam bentuk

investasi langsung (FDI) yang meningkat tajam, di samping investasi

dalam bentuk portofolio yang juga meningkat cukup signifikan. Dengan

perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2010

Page 4: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

4

tercatat sebesar 96,2 miliar dolar AS, cukup memadai untuk

mendukung kebutuhan impor dan kewajiban eksternal, serta

memberikan keyakinan dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Sejalan

dengan perkembangan NPI tersebut, nilai tukar rupiah mencatat

apresiasi dan disertai volatilitas yang cukup rendah. Selama tahun

2010, nilai tukar rupiah secara rata-rata menguat 3,8% dibanding

dengan akhir tahun 2009 menjadi Rp 9.081 per dolar AS. Kinerja nilai

tukar rupiah tersebut didukung oleh terjaganya persepsi positif

terhadap perekonomian Indonesia sebagaimana diindikasikan oleh

meningkatnya peringkat utang Pemerintah dan indeks risiko yang

membaik. Apresiasi nilai tukar rupiah pada tahun laporan juga cukup

moderat dibandingkan dengan negara-negara kawasan sehingga tidak

mengganggu kinerja ekspor secara signifikan. Hal ini tidak terlepas dari

berbagai kebijakan dalam mengelola arus masuk modal asing dalam

rangka memperkuat daya tahan perekonomian dalam menghadapi

pembalikan arus modal jangka pendek.

B. METODE PENELITIAN

I. METODE ANALISIS

Untuk mengetahui pengaruh exchange rate (X1), utang luar negeri

(X2), terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) melalui ekspor(Z1), investasi

(Z2) data dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif melalui

Page 5: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

5

metode statistik, yaitu dengan Structural Equation Modelling (SEM)yang

dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut:

Z1 = f (X1)……………………………………………………………………..(1)

Z2 = f (X1,X2, Z1)…………………………..…………………………….…..(2)

Y = f (X1,X2, Z1,Z2,)……………………….……………………….………….(3)

Sehingga dari persamaan (3) fungsi pertumbuhan ekonomi dapat

ditulis ulang menjadi:

Y = f (Z1(X1), Z2(X1,X2, Z1),)………………………………………………(3a)

Dimana:

Y = Nilai PDB estimasi atas dasar konstan 2000 (milyar rupiah)

Z1 = Nilai ekspor (milyar rupiah)

Z2 = Nilai investasi (milyar rupiah)

X1= Exchange rate atau nilai tukar rupiah terhadap US$ (rupiah)

X2 = utang luar negeri (juta USD)

Berdasarkan hasil model dalam SEM, maka dilakukan pengujian

hipotesis yaitu uji parsial (uji t), dimaksudkan untuk mengamati

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk memudahkan penulis dalam mnecari data dan

menentukan variabel penelitian, sekaligus juga untuk menyamakan

persepsi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

maka perlu dirumuskan beberapa definisi operasional sebagai berikut:

Page 6: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

6

a. Exchange rate adalah harga dari suatu mata uang dalam ukuran

mata uang yang lain. Kurs valas menunjukkan jumlah satuan valas

yang dipersiapkan oleh pembeli dan penjual untuk pertukaran.

Exchange rate yang dimaksud disini adalah nilai tukar rupiah

terhadap dollar Amerika Serikat dinyatakan dalam Rp/dollar.

b. Utang luar negeri adalah semua pinjaman konvensional dan bantuan

pemerintah dalam bentuk uang dan barang, yang secara umum

ditujukan untuk mengaktifkan sumber-sumber dari Negara-negara

kaya kenegara-negara dunia ketiga dengan tujuan utama untuk

pembangunan.

c. Ekspor dapat diartikan sebagai nilai barang yang diproduksi oleh

suatu negara dan dijual ke luar negeri. Ekspor yang dimaksud disini

adalah ekspor migas dan non migas dimana volume ekspor dalam

ribuan ton pertahun dan nilai ekspor dalam milyar rupiah.

d. Penanaman Modal Asing (PMA) adalah jumlah modal yang ditanam

pihak swasta dinegara selain negara asal pemilik modal dalam

jutaan US$.

e. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah investasi yang

dilakukan oeh seseorang atau badan usaha domestik dalam milyar

rupiah.

Page 7: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

7

f. Poduk Domestik Bruto adalah nilai seluruh barang dan jasa pada

waktu tertentu tanpa membedakan kepemilikan faktor-faktor

produksi yang dinyatakan dalam milyar rupiah

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Empirik Pengaruh Exchange Rate, dan Utang Luar Negeri,

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Ekspor, dan Investasi di

Indonesia.

Analisis pengaruh variabel eksogen yaitu exchange rate, dan

utang luar negeri, terhadap variabel endogen pertumbuhan ekonomi

melalui ekspor, dan investasi dilakukan dengan menggunakan alat

analisis metode SEM (Structural Equation Modelling) dengan program

AMOS (Analisis Moment Of Structure). Berdasarkan hasil penelitian,

pengukuran hubungan antar variabel dalam penelitian diperoleh model

yang simultan. Ini dibuktikan dari adanya nilai Chi-square 152,349

dengan tingkat signifikan 0,000, nilai GFI adalah sebesar 0,957 dan

AGFI adalah sebesar 0,860 Hasil ini membuktikan bahwa model yang

diajukan telah sesuai dengan data. Dengan demikian model hubungan

antara variabel dapat diterima. Sedangkan kelayakan model dapat

diketahui dengan melihat nilai koefisien GFI atau koefisien determinasi

(R2). Nilai GFI yang ditemukan adalah 0,957. Hal ini dapat berarti

bahwa variasi variabel independen exchange rate, utang luar negeri

dapat menjelaskan variasi varibel dependen pertumbuhan ekonomi

Page 8: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

8

sebesar 95,7 persen dan variasi variabel lain yang menjelaskan variabel

pertumbuhan ekonomi yang tidak diperhitungkan ke dalam model

hanya sebesar 4,3 persen, sehingga dapat disimpulkan model ini cukup

layak. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel depeneden telah diformulasikan ada 4

(empat) bentuk reduce form. Skenario penjelasan keempat bentuk

reduce form tersebut sebagai berikut:

a. Hasil Estimasi Pengaruh Exchange Rate dan Investasi terhadap

Ekspor

Hasil estimasi persamaan simultan untuk secara parsial tentang

pengaruh exchange rate dan investasi terhadap ekspor secara ringkas dapat

dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1Hasil Estimasi Pengaruh Exchange Rate dan Investasi terhadap Ekspor

di Indonesia

Variabel B SE T Sig

Constant 8,048 1,499 5,368 0,000*

Exchange Rate 1,183 0,103 11,439 0,000*

Investasi 0,129 0,051 2,516 0,012**

R = 0,957 R2 = 0,917 Adjust R2 = 0,903

N = 21 k = 4

Catatan:

LnZ1 = 8,048 +1,183LnX1+ 0,129LnZ2 + ε1 *) Signifikan 1persen **) Signifikan 5persen ns) Tidak Signifikan

Beberapa keputusan yang dapat diambil dari Tabel 14 hasil

estimasi di atas adalah: Pertama, kelayakan model dapat diketahui

Page 9: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

9

dengan melihat nilai koefisien determinasai (R2). Nilai yang ditemukan

adalah 0,917. Hal ini dapat berarti bahwa variasi variabel independen

exchange rate dapat menjelaskan variasi variabel dependen ekspor

adalah sebesar 91,7 persen. Dengan demikian variasi variabel lain yang

menjelaskan ekspor yang tidak diperhitungkan ke dalam model hanya

sebesar 8,3 persen, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini cukup

layak. Demikian pula jika dilihat dari koefisien korelasi model ini yaitu

sebesar 0,957. Hal ini dapat berarti bahwa hubungan antara variabel

independen yaitu exchange rate dengan variabel dependen yaitu ekspor

adalah kuat.

Kedua, Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikan model

secara parsial Variabel independen yaitu exchange rate berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu ekspor dengan

Ketiga, nilai konstanta adalah sebesar 8,048. Nilai ini berarti

bahwa apabila exchange rate tetap maka persentase nilai ekspor

sebesar 8,04 persen. didalam kegiatan perekonomian.

Nilai koefisien regresi exchange rate adalah sebesar 1,183. Hal ini

dapat berarti jika exchange rate meningkat sebesar 1 persen, maka nilai

ekspor akan meningkat sebesar 1,183 persen dengan asumsi variabel

independen lainnya tetap. Hal ini disebabkan Namun selama tahun

2010 nilai tukar menguat cukup significant terutama disebabkan oleh

Page 10: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

10

derasnya aliran masuk modal asing. Pergerakan nilai tukar rupiah

juga ditopang oleh keseimbangan interaksi permintaan dan penawaran

valuta asing di pasar domestic serta fundamental perekonomian

domestic yang kuat. Nilai tukar rupiah mulai mengalami apresiasi sejak

awal tahun dan mencapai level Rp.9.081 per dolar dibandingkan akhir

tahun 2009. Selanjutnya nilai tukar rupiah bergerak stabil dengan

kecenderungan penguatan di paruh kedua 2010. Apresiasi nilai tukar

rupiah tersebut terjadi sejalan dengan berlanjutnya aliran dana ke

kawasan Asia di tengah melimpahnya likuiditas global serta perbedaan

respons kebijakan antara negara-negara maju dan negara-negara

emerging markets. Meski diwarnai dengan berbagai koreksi, penguatan

nilai tukar rupiah juga tidak terlepas dari prospek dolar AS yang sedang

mengalami tekanan depresiasi. Dari sisi domestik, solidnya

fundamental ekonomi dan prospek pencapaian Investment Grade

Indonesia yang membaik menjadi faktor penarik bagi aliran modal

masuk. Peningkatan ekspor Indonesia pada tahun 2010 didukung oleh

tingginya permintaan terhadap komoditas ekspor berbasis sumber daya

alam dan kenaikan harga komoditas global. Komoditas ekspor yang

beragam, berkurangnya ketergantungan ekspor Indonesia ke negara-

negara maju dan meningkatnya peranan negara-negara emerging

markets sebagai pasar ekspor Indonesia juga turut mendukung naiknya

ekspor tersebut. Selain itu, kenaikan permintaan dan harga komoditas

Page 11: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

11

yang tinggi pada tahun 2010 dapat mengkompensasi dampak apresiasi

rupiah terhadap ekspor. Namun, struktur ekspor semakin didominasi

oleh komoditas yang berbasis sumber daya alam yang cenderung

bernilai tambah rendah dan terbatas dalam merespons kenaikan

permintaan. Oleh karena itu, upaya untuk mendukung ekspor juga

perlu mencakup pengembangan produk yang bernilai tambah tinggi dan

berkesinambungan.

Tabel 2. Hasil Estimasi Pengaruh Exchange Rate, dan Utang Luar

Negeri, Ekspor, dan Investasi Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Di Indonesia

Variabel B SE T Sig

Constant 12,291 6,074 2,024 0,000*

Exchange Rate

(x1)

0,772 0,673 1,147 0,022**

Utang luar negeri

(x2)

0,842 0,633 1,330 0,013**

Ekspor(z1) 0,293 0,304 0,948 0,030**

Investasi(z2) 0,051 0,076 0,666 0,006**

R2 = 0,991 Adjust R2 = 0,987

Catatan :

LnY = 12,291 +0,772LnX1 + 0,842LnX2 + 0,293LnZ1 +0,051LnZ2 +ε2

*) Signifikan pada taraf nyata 1 persen

**) Signifikan pada taraf nyata 5 persen

Page 12: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

12

ns) Tidak Signifikan

Beberapa keputusan yang dapat diambil dari Tabel 6 hasil

estimasi di atas adalah: Pertama, kelayakan model dapat diketahui

dengan melihat nilai koefisien determinasai (R2). Nilai yang ditemukan

adalah 0,991. Hal ini dapat berarti bahwa variasi variabel independen

yaitu exchange rate, dan utang luar negeri, dapat menjelaskan variasi

variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan

investasi sebesar 99,1 persen. Dengan demikian variasi variabel lain

yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang tidak diperhitungkan ke

dalam model hanya sebesar 0,9 persen, sehingga dapat disimpulkan

bahwa model ini sangat layak. Demikian pula jika dilihat dari koefisien

korelasi model ini yaitu 0,995. Hal ini dapat berarti bahwa hubungan

antara variabel independen yaitu exchange rate, dan utang luar negeri

melalui ekspor dan investasi variabel dependen yaitu pertumbuhan

ekonomi adalah sangat kuat.

Kedua, uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikan model

secara parsial atau menguji keberartian pengaruh variabel independen

yaitu exchange rate, dan utang luar negeri terhadap variabel dependen

yaitu pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan investasi. Variabel

independen yaitu exchange rate, utang luar negeri, ekspor dan investasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,

Page 13: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

13

Ketiga, nilai konstanta adalah sebesar 12,291. Nilai ini berarti

bahwa apabila exchange rate, utang luar negeri, ekspor dan investasi

tetap maka persentase pertumbuhan ekonomi sebesar 12,2911 persen.

Nilai koefisien regresi exchange rate adalah sebesar 0,772. Hal ini

dapat berarti jika exchange rate meningkat 1 persen, maka

pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,772 persen dengan

asumsi variabel independen lainnya tetap. Hal ini disebabkan oleh

Permintaan domestik dan permintaan eksternal yang kuat juga

direspons oleh kenaikan pertumbuhan impor, baik nonmigas maupun

migas. Pada tahun 2010, impor tumbuh tinggi sebesar 17,3% setelah

pada tahun sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan yang

cukup dalam yakni 15,0%. Tingginya pertumbuhan impor tersebut juga

didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah yang menyebabkan relatif

lebih rendahnya harga barang impor. Kenaikan impor barang konsumsi

yang cukup tinggi, terutama berupa makanan jadi dan kendaraan

penumpang, sejalan dengan tingginya permintaan konsumsi domestik.

Sementara itu, tingginya permintaan ekspor mendorong naiknya

kebutuhan impor bahan baku untuk input produksi barang

manufaktur. Kegiatan produksi yang meningkat berpengaruh positif

pada optimisme pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas

produksinya dengan merealisasikan investasi sehingga mendorong

naiknya pertumbuhan impor barang modal. Sementara itu, impor migas

Page 14: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

14

yang meningkat terkait dengan naiknya kebutuhan konsumsi BBM

domestik

Nilai koefisien regresi utang luar negeri adalah sebesar 0,842. Hal

ini dapat berarti jika utang luar negeri meningkat 1 persen, maka

pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 0,842 persen dengan asumsi

variabel independen lainnya tetap. Hal sejalan dengan pernyataan

Todaro (2000) bahwa pinjaman luar negeri sebagai salah satu sumber

devisa dapat menjadi alat stabilitas perekonomian nasional dalam

menyeimbangkan neraca pembayaran akibat kebutuhan pembiayaan

bagi barang modal, teknologi maupun bahan baku yang harus diimpor.

Pinjaman tersebut dapat menjadi faktor pendorong kegiatan ekonomi

secara cepat apabila perencanaan dan penggunaan pinjaman luar

negeri dilakukan secara baik dan hati-hati. Pembangunan infrastruktur

dapat dipercepat, yang menghasilkan efek multiplier pada kegiatan

ekonomi lainnya, baik sektor transportasi, maupun manufaktur

sehingga memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha

lainnya yang pada akhirnya dapat meningkat pertumbuhan ekonomi..

Nilai koefisien regresi ekspor adalah sebesar 0,293. Hal ini dapat

berarti jika nilai ekspor meningkat 1 persen maka pertumbuhan

ekonomi akan meningkat sebesar 0,293 persen dengan asumsi variabel

independen lainnya tetap. Salah satu sumber untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi saat ini berasal dari ekspor yang merupakan

Page 15: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

15

salah satu sumber devisa negara. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi

didukung oleh kinerja ekspor dan investasi yang tumbuh tinggi, disertai

konsumsi rumah tangga yang tetap kuat. Kenaikan harga komoditas

internasional turut menunjang tingginya pertumbuhan ekspor nasional.

Selain itu, meningkatnya kinerja ekspor juga diikuti oleh lebih

terdiversifikasinya komoditas ekspor dan lebih besarnya peran negara-

Permintaan eksternal dan domestik yang kuat berpengaruh positif bagi

optimisme pelaku usaha terhadap prospek perekonomian, sehingga

pada akhirnya mendorong kinerja investasi tumbuh meningkat.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang tetap kuat ditopang oleh

daya beli masyarakat yang terjaga didukung meningkatnya peran

pembiayaan lembaga keuangan. Tingginya permintaan domestik dan

eksternal pada gilirannya berdampak pada tingginya pertumbuhan

impor hingga melebihi pertumbuhan ekspor. Kinerja ekspor yang

meningkat cukup tinggi sejalan dengan berlanjutnya pemulihan

ekonomi global. Kenaikan kinerja ekspor paling tinggi terjadi di

semester I 2010, terutama pada awal tahun, didukung baik oleh

komoditas migas maupun nonmigas. Namun, memasuki semester II

2010 ekspor mengalami perlambatan terkait dengan terjadinya

penurunan produksi minyak, melambatnya laju pertumbuhan negara

mitra dagang, serta harga komoditas manufaktur dan pertanian yang

melambat. Kinerja ekspor kembali mencatat kenaikan yang cukup tinggi

Page 16: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

16

pada akhir 2010 didorong oleh meningkatnya ekspor produk pertanian

dan manufaktur, disertai kenaikan harga komoditas. Secara

keseluruhan, ekspor tahun 2010 mencatat kenaikan yang tinggi, yakni

mencapai 14,9%. Pertumbuhan ekspor tersebut merupakan yang

tertinggi dalam 10 tahun terakhir – kecuali tahun 2005 – dengan

komoditas ekspor yang relatif lebih tidak terkonsentrasi pada hanya

beberapa produk tertentu. Selain itu, capaian pertumbuhan ekspor

nasional yang tinggi juga disertai meningkatnya pangsa negara-negara

emerging markets sebagai pasar tujuan ekspor.

Dan nilai koefisien regresi investasi adalah sebesar 0,051. Hal ini

dapat berarti jika nilai investasi meningkat 1 persen maka

pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,051 persen dengan

asumsi variabel independen lainnya tetap. Perkembangan investasi

yang cenderung meningkat sejalan dengan semakin membaiknya

persepsi pelaku usaha dan investor terhadap iklim investasi Indonesia.

Perbaikan iklim investasi tersebut tidak terlepas dari penerapan

berbagai kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan daya saing

perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari berbagai laporan dan

hasil kajian lembaga yang menempatkan Indonesia dalam posisi yang

lebih baik. Namun, peringkat infrastruktur jalan dan energi yang masih

rendah menghambat peningkatan daya saing Indonesia lebih tinggi lagi.

Persepsi positif tentang ekspektasi kondisi makroekonomi Indonesia

Page 17: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

17

juga tercermin dari perkembangan sovereign credit rating Indonesia

yang terus membaik dan membuka peluang bagi Indonesia untuk lebih

cepat mencapai peringkat layak investasi. Sementara itu, walaupun

sedikit melambat, konsumsi rumah tangga masih tumbuh kuat dan

turut berperan dalam mendukung capaian pertumbuhan ekonomi

tahun 2010. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,6%, sedikit lebih

lambat dibanding dengan tahun sebelumnya yang sebesar 4,9%.

Dorongan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang tahun 2010

ditopang oleh masih kuatnya daya beli rata-rata masyarakat, nilai tukar

rupiah yang terapresiasi, peningkatan pembiayaan kredit konsumsi,

serta masih terjaganya optimisme masyarakat terhadap kondisi

perekonomian. Keyakinan masyarakat terhadap kondisi perekonomian.

Membaiknya iklim investasi dan kinerja ekonomi domestik telah

meningkatkan kepercayaan investor asing untuk menanamkan

modalnya secara langsung di Indonesia. Perkembangan investasi asing

langsung tahun 2010 juga ditunjukkan oleh meningkatnya pangsa

sektor nonmigas. Di sektor ini investasi asing langsung terbesar

ditanamkan pada industri pengolahan, pertambangan dan penggalian,

serta perdagangan dan komunikasi.

Dari hasil estimasi persamaan simultan diperoleh pengaruh

langsung, pangaruh tidak langsung dan total pengaruh dari variabel

Page 18: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

18

independen terhadap variabel dependen yang ditunjukkan secara jelas

dalam Gambar 1. berikut

0,524 Z1

0,746

X1 1,629 0,129

5,104

0,149

Z2 Y

1,583

4,707

X2

Catatan : X1 = Exchange Rate, X2 = Utang Luar Negeri,

Z1 = Ekspor Z2 = Investasi,

Y = Pertumbuhan Ekonomi

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan variabel yang

dipergunakan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji dengan metode analisis SEM (Struktural

Equation Model), diperoleh kesimpulan hasil penelitian tentang

pengaruh exchange rate dan utang luar negeri terhadap

pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan investasi sbb :

Page 19: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

19

Terdapat pengaruh positif dan signifikan exchange rate terhadap

nilai ekspor di Indonesia. Setiap exchange rate meningkat 1

persen maka ekspor meningkat 1,183 persen. Pengaruh positif

exchange rate akan berdampak pada peningkatan ekspor di

Indonesia.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan exchange rate terhadap

nilai investasi di Indonesia. Setiap investasi meningkat 1 persen

maka ekspor meningkat 0,129 persen. Peningkatan ini masih

relatif kecil sehingga perlu peningkatan investasi yang

berorientasi ekspor dengan penyempurnaan prosedur

administrasi dan peningkatan mutu komoditas agar memiliki

daya saing di pasaran international.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan exchange rate terhadap

investasi di Indonesia. Setiap exchange rate meningkat 1 persen

maka investasi meningkat 5,104 persen. Pengaruh positif

exchange rate akan berdampak pada peningkatan investasi di

Indonesia.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan utang luar negeri

terhadap investasi di Indonesia. Setiap utang luar negeri

meningkat 1 persen maka investasi meningkat 4,707 persen.

Pengaruh positif utang luar negeri akan berdampak pada

peningkatan investasi di Indonesia.

Page 20: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

20

Terdapat pengaruh positif dan signifikan exchange rate terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setiap exchange rate

meningkat 1 persen maka pertumbuhan ekonomi meningkat

0,772 persen. Peningkatan exchange rate akan berdampak pada

peningkatan ekspor yang dapat meningkatkan devisa yang pada

akhirnya akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan utang luar negeri

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setiap utang luar

negeri meningkat 1 persen maka pertumbuhan ekonomi

meningkat 0,842 persen. Pengaruh positif utang luar negeri akan

berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Tapi utang luar negeri harus dialokasikan sektor-

sektor yang produktif dan berorientasi ekspor.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan ekspor terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setiap ekspor meningkat 1

persen maka pertumbuhan ekonomi meningkat 0,293 persen.

Peningkatan ekspor akan meningkat permintaan barang yang

pada akhir meningkatkan devisa suatu negara sehingga akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan investasi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setiap investasi meningkat 1

Page 21: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

21

persen maka pertumbuhan ekonomi meningkat 0,051 persen.

Peningkatan investasi akan meningkat pertumbuhan ekonomi.

2 Diantara variabel exchange rate, utang luar negeri, ekspor dan

investasi yang paling dominan berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia adalah berturut-turut exchange rate dan utang

luar negeri.

B.Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut:

a. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan penanaman modal yang

harus diimbangi oleh pemerintah dengan menstabilkan nilai

tukar dan mengontrol tingkat bunga kredit sehingga dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

b. Pemerintah perlu memperbaiki kestabilan iklim politk, dan

keamanan yang memadai, penyelesaian konflik sosial, serta

kepastian hukum bagi dunia usaha atas investasi yang dilakukan

sehingga dapat mengembalikan kepercayaan para investor untuk

menanamkan modalnya dan untuk mencegahnya modal yang

keluar yang jelas merugikan perekonomian negera serta dapat

menekan tingkat pengangguran.

c. Mendorong pertumbuhan ekspor dengan menghilangkan

hambatan-hambatan dibidang ekspor baik yang bersifat

Page 22: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

22

administratif maupun birokratif melaluiberbagai kebijakan antara

lain kebijakan deregulasi yang dapat menambah keunggulan bagi

komoditas ekspor dan melakukan diversifikasi produk dalam hal

peningkatan standar mutu produk dalam negeri sehingga dapat

bersaing di pasaran dunia serta mengolah bahan baku menjadi

produk ekspor yang lebih kompetitif, sehingga dapat

meningkatkan daya saing dan nilai tambah didalam dan luar

negeri.

d. Bagi peneliti berikutnya yang berminat meneliti pertumbuhan

ekonomi di Indonesia hendaknya meneliti khususnya investasi

yang berorientasi ekspor

DAFTAR PUSTAKA

Alkadri 1990. Dampak Harga Dan Produksi Terhadap Volume Ekspor

Minyak Bumi Indonesia : Kajian Tahun 1969/70-1988/1989.

Padang

Andersen, 2002 Pengaruh Pinjaman Luar Terhadap Pendapatan

Regional Bruto Propinsi Kaltim, Tesis Pasca Sarjana Unhas,

Makassar

Badan Pusat Statistik, 2002. Indicator Ekonomi Indonesia, Jakarta

Badan Pusat Statistic, 2003. Statistik Indonesia, Jakarta

Badan Pusat Statistik, 2004. Laporan Perekonomian Indonesia , Jakarta

Bank Indonesia , 2004 Laporan perekonomian Indonesia Jakarta

Budiono, 1984. Ekonomi Mikro Balai Penerbit FE-UGM, Yogyakarta.

,1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsisi Pengantar

Ilmu Ekonomi, N0. 4. BPFEUGM, Yogyakarta.

Page 23: ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ECONOMIC …digilib.unm.ac.id/files/disk1/3/universitas negeri...didukung oleh permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif

23

Barro. R. J. Macroeconomic , New York : Jhon Wiley & Sons, Inc

Don Bellante and Mark Jakcson, 1990. Ekonomi Ketenagakerjaan.

Lembaga Penerbit FE-UI. Jakarta.

Dornbusch, T.F, Makroekonomi, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta, 1994