21
ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN BAHASA DALAM PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Endang Sumarti Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Budi Utomo Malang e-mail: [email protected] Abstract This study on the political strategy in the language use in Susilo Bambang Yudhoyono’s speeches is focused on the language behaviors. The data were collected from the internet sources containing his speeches in several occasions with regard to political policies during his presidency. The data were analyzed using the critical discourse analysis approach. The results show that his political strategy in the language use is reflected in the uses of words, sentences, and figures of speech. The language use helps public understandings of the conditions that Indonesian people are now facing and supports his presidency. From the language praxis, his political strategy in the language use is relevant to language behaviors in general. Keywords: political strategy, language use, speech PENDAHULUAN Wacana (discourse), dalam telaah ilmu sosial, tidak lagi dimengerti seba- gai sarana untuk menyampaikan gagas- an atau menjelaskan fenomena natural atau sosial lewat artikulasi kebahasaan, tetapi dimengerti sebagai sarana untuk memproduksi dan mereproduksi mak- na oleh subjek atas kepentingan terten- tu. Pemahaman ini didasarkan kenyata- an bahwa makna dalam wacana tidak pernah netral dari kepentingan subjek. Wacana selalu bermuatan makna sesuai dengan “kemauan” subjek walaupun dalam proses pembentukannya “Subjek tidak senantiasa menyadari sepenuh- nya atau tidak dalam pengendalian mutlak atas apa yang mereka lakukan”. Sebagaimana dikatakan oleh Foucault (1977), “Apa yang bermakna dari se- suatu yang dikatakan orang tidaklah senantiasa tergantung dari apa yang menyistematisasi mereka sejak semula”. Oleh karena itu, wacana merupakan ka- itan yang rumit antara tanda-tanda dan praksis yang, pada gilirannya, mengatur eksistensi dan reproduksi sosial. Wacana juga bisa memberikan perbedaan-perbedaan substansial ter- hadap individu-individu sebagai ang- gota suatu kelompok, kelas sosial, atau himpunan-himpunan sosial lainnya. Bahkan, wacana bisa berperan seba- gai perantara bagi pembentukan rasa kebersamaan sesama anggota dan rasa berbeda dengan kelompok lain. Dalam wacana politik, “kemauan” subjek pada wacana ini lebih terasa. Produksi dan re- produksi makna dalam wacana politik ditentukan oleh kuasa-kuasa yang ber- main dalam kehidupan politik pada ma- sanya. Oleh karana itu, wacana politik merupakan “representasi dalam dirinya sendiri dari hubungan-hubungan poli- tis” (Shapiro, 1984:140) dan merupakan ruang bagi penggelaran kuasa-kuasa tertentu. Atas pemahaman demikian, wacana politik amat diwarnai oleh pe- ran yang dimainkan oleh kuasa-kuasa yang ada di dalamnya. Bahkan, secara lebih spesifik, “kuasa dianggap senan- tiasa berada dalam setiap proses wacana 19

ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN BAHASA DALAM PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

EndangSumartiFakultasPendidikanBahasadanSeniIKIPBudiUtomoMalang

e-mail:[email protected]

AbstractThisstudyonthepoliticalstrategyinthelanguageuseinSusiloBambang

Yudhoyono’sspeechesisfocusedonthelanguagebehaviors.Thedatawerecollectedfromtheinternetsourcescontaininghisspeechesinseveraloccasionswithregardtopoliticalpoliciesduringhispresidency.Thedatawereanalyzedusingthecriticaldiscourse analysis approach. The results show that his political strategy in thelanguageuseisreflectedintheusesofwords,sentences,andfiguresofspeech.ThelanguageusehelpspublicunderstandingsoftheconditionsthatIndonesianpeoplearenowfacingandsupportshispresidency.Fromthelanguagepraxis,hispoliticalstrategyinthelanguageuseisrelevanttolanguagebehaviorsingeneral.

Keywords:politicalstrategy,languageuse,speech

PENDAHULUANWacana (discourse), dalam telaah

ilmusosial, tidak lagidimengerti seba-gaisaranauntukmenyampaikangagas-an ataumenjelaskan fenomena naturalatausosiallewatartikulasikebahasaan,tetapidimengertisebagaisaranauntukmemproduksi danmereproduksimak-naolehsubjekataskepentinganterten-tu.Pemahamaninididasarkankenyata-an bahwa makna dalam wacana tidakpernahnetral dari kepentingan subjek.Wacanaselalubermuatanmaknasesuaidengan “kemauan” subjek walaupundalamprosespembentukannya“Subjektidak senantiasa menyadari sepenuh-nya atau tidak dalam pengendalianmutlakatasapayangmerekalakukan”.Sebagaimana dikatakan oleh Foucault(1977), “Apa yang bermakna dari se-suatu yang dikatakan orang tidaklahsenantiasa tergantung dari apa yangmenyistematisasimerekasejaksemula”.Olehkarenaitu,wacanamerupakanka-itanyangrumitantaratanda-tandadanpraksisyang,padagilirannya,mengatur

eksistensidanreproduksisosial.Wacana juga bisa memberikan

perbedaan-perbedaan substansial ter-hadap individu-individu sebagai ang-gotasuatukelompok,kelassosial,atauhimpunan-himpunan sosial lainnya.Bahkan, wacana bisa berperan seba-gai perantara bagi pembentukan rasakebersamaan sesama anggotadan rasaberbedadengankelompok lain.Dalamwacanapolitik,“kemauan”subjekpadawacanainilebihterasa.Produksidanre-produksimakna dalamwacana politikditentukanolehkuasa-kuasayangber-maindalamkehidupanpolitikpadama-sanya.Oleh karana itu,wacana politikmerupakan“representasidalamdirinyasendiri dari hubungan-hubungan poli-tis”(Shapiro,1984:140)danmerupakanruang bagi penggelaran kuasa-kuasatertentu. Atas pemahaman demikian,wacanapolitik amat diwarnai oleh pe-ran yang dimainkan oleh kuasa-kuasayang ada di dalamnya. Bahkan, secaralebih spesifik, “kuasa dianggap senan-tiasaberadadalamsetiapproseswacana

19

Page 2: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

20

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

daniamemberikanbatasan-batasanten-tang apa yang diperkenankanmenjadiwacana, perspektif yangmesti dipakaidi dalamnya, topik apa yang dibicara-kan, dan norma-norma serta elaborasikonsep-konsepdanteori-teoriapayangbisadansahuntukdipakai.”

Dalam pemerintahan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono gambaranteoritis tersebut amat terasa. Sebagaibuktinya,bisadilihat langsungdaripi-datonya dalam berbagai macam acarayang berbeda. Dalam pidatonya diberbagaimacamacara,PresidenSusiloBambang Yudhoyono langsung me-nyampaikanpidatopolitikyangintinyamintadukungandankerjasamaseluruhrakyat Indonesia dalam melaksanakanberbagaitugasberatnyasertamengajakmasyarakat untuk selalu menjaga per-satuandankesatuanbangsa.

Pada sisi lain, pemunculanpemerintahan Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono merupakan presidenpertamayangterpilihdenganmenggu-nakan sistem pemilihan langsung. Halini berimplikasi kepada beberapa hal.Pertama, Presiden SusiloBambangYu-dhoyonomendapatkankadarlegitimasiyang lebih tinggi daripada presidensebelum-sebelumnya karena menda-patkan mandat langsung dari rakyat,yangdalamteoridemokrasimerupakanpemegangkekuasaan tertinggi.Kedua,sebagaipresidenterpilihyangtentunyaingin terus maju dalam pemilu selan-jutnya, penjagaan citra adalah sesuatuyangsangatpentingmengingatdengansistempemilihanlangsunginipenilaianmasyarakatsangatberperandalamme-nentukan apakah ia akan terusmeme-gangtampukkepemimpinanatautidak.Mekanismereward and punishmentyanglangsungberadadi tanganmasyarakatmembuat pencitraan ini menjadi salahsatuhalyangkrusial.Enampuluhsatupersen suara menghantarkan SusiloBambang Yudhoyono sebagai seorang

Presiden Republik Indonesia. Pemben-tukan citra ini berkaitan dengan duahal,yaitubagaimanastrategikomunika-sipolitikyangditerapkanolehPresidenSusilo Bambang Yudhoyono dan jugabagaimana kinerja pemerintahan yangberadadibawahnya.

Dalam hal strategi komunikasipolitikyangdijalankan,PresidenSusiloBambangYudhoyono patutmendapat-kan acungan jempol. Kedekatannyadenganmediamassamemungkinkaniauntuk mengkomunikasikan segala ke-bijakannya dengan masyarakat. Belumlagideretanjurubicaranyayangmum-puni.Keberaniannyauntukmemindah-kan sementara pusat pemerintahan keDIY dan menginap di barak penam-punganpengungsimerupakanduacon-tohbagaimanaiamencobamembangunimejnyasebagaiseorangpresidenyangsenantiasa peduli dan dekat denganrakyatnya baik dikala suka maupunduka.

Di sisi kinerja kepemimpinanya,Ia telah membuat banyak sekali kebi-jakan baik yang positif maupun nega-tif. Dalam bidang ekonomi, kebijakan-nyamenaikanhargaBBM,olehbanyakorangdianggap sebagai sebuahkebija-kan yang tidak populis dan diperkira-kan dapat menjatuhkan citra PresidenSusiloBambangYudhoyonodimatama-syarakat.BukanhanyakarenakenaikanBBMsendiri, tetapi imbasnya terhadapsektor lain dirasakan sangat menyiksamasyarakat.Kenaikanhargakebutuhanpokok, transportasi, TarifDasarListrikdanlain-lainmerupakansedikitdarise-kian banyak dampak yang disebabkannaiknyahargaBBM.

Tetapi,kinerjayangnegatifdibi-dangekonomiinidiimbangidenganki-nerjayangcukuppositifdalambidangpolitik, hukum dan beberapa bidanglainnya.Dibidangpolitik,keberhasilan-nya mengadakan perdamaian denganGerakanAcehMerdeka (GAM) diang-

Page 3: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

21

gap sebagai sebuahkesuksesan tersen-diri. Bahkan karena hal ini, apresiasibukanhanyadatangdaridalamnegeri.Komite Nobel menghadiahi PresidenSusiloBambangYudhoyonosebagaisa-lahsatukandidatpenerimapengharga-anNobel perdamaian. Dibidang pene-gakanhukum,PresidenSusiloBambangYudhoyono dapat dikatakan sebagaiseorang cukup memegang komitmendalammemerangikorupsi,permasalah-an klasik yang menghantui negeri ini.Tidak seperti presiden-presiden sebe-lumnyayangdianggappenangananko-rupsinyajalanditempat,dieraPresidenSusilo Bambang Yudhoyono secercahharapanmulai tampakmelihatgiatnyaKPKmemburukoruptor-koruptoryangmerugikannegaraini.

Melihat pertimbangan-pertim-bangandiatas,lantaswajarjikamasya-rakatsaatinitetapmemberikanapresi-asiyangcukupbaik terhadapPresidenSusilo Bambang Yudhoyono. Oleh ka-rena itu, perbaikandi bidang ekonomimerupakan suatu hal yang mau tidakmau harus segera dilakukan oleh Pre-sidenSusiloBambangYudhoyono.Halinikarenabidanginilahyanglangsungmenyentuhkehidupanmasyarakat. Se-buahlangkahbaiktelahdilakukanolehpemerintahanPresidenSusiloBambangYudhoyono, percepatan pelunasan hu-tangyangsudahdilakukanmerupakanawal yang baik untuk menumbuhkankepercayaan investor kepada Indone-sia.

Pada sisi lain, pemunculan pe-merintahan Presiden Susilo BambangYudhoyono yang berbarengan denganbanyaknya bencana yang terus melan-da tanah air ini,merupakanujianbagiPresiden Susilo Bambang Yudhoyonodalammelakukanpolakepemimpinan-nya.Keadaaninitentuberdampakpadakondisikehidupanpolitiknya,termasuktindakan komunikasi politiknya. Kon-disiinitentumembuatupayalebihgetol

Presiden Susilo Bambang Yudhoyonountuk segera mendapatkan legitimasidan kepercayaan dari sebagian besarrakyat dan kepercayaan dari sebagianbesar rakyat dan dalam rangka konso-lidasi serta memantapkan kedudukandankekuasaannyabaikberupan tutur-an (speech)maupun tindakan (action).Darikeduaupayatersebutyangpalingsegerabisadilakukanadalahpencipta-anmaknadalamwacanapolitik.Sebab,denganpenerapanwacanapolitikyangjitu, gagasan atau makna yang disam-paikan oleh Presiden Susilo BambangYudhoyono bisa dipahami rakyat ataupubliksesuaidenganyangdiinginkan-nya. Sebaliknya apabila penciptaanmakna dalam wacana politik yang di-terapkannyaternyatakurangatautidakdipahamiolehrakyat,bahkanditentang-nya, rakyat akan membuat kontrapro-duksimaknapadakonteksyangsama.

Bedasarkan paparan di atas, ka-jiananalisis inihanyamembatasipada”Strategi Politik Penggunaan Bahasa dalam Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Dengankajian iniakandi-peroleh ”profil kebahasaan” wacanapolitik Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono,dalamtataranstrukturmikro.Selain itu, struktur makro yang lebihmelibatkan konteks, proses produksi,dan kebermaknaan juga dianalisis,dengan pertimbangan bahwa pada ke-nyataannya sosok wacana tidak hanyaterdiri dari aspek kebahasaan, tetapijugabagaimanaprosespemunculannyadanideologiapayangadadibaliknya.

Analisis wacana kritis meman-dangbahasasebagaisuatubentukprak-tik sosial. Kajian analisiswacana kritisberusaha untukmembuat manusia sa-dar akanpengaruh timbal balik antarabahasadan struktur sosial yangdalamkehidupannyata sering tidakdisadari.Remlinger (http://www.linguistik-on-line.de/helfl 99/remlinger.hatm) me-nyatakanbahwatujuananalisiswacana

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 4: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

22

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

kritis adalah untukmemberi penilaianterhadap produksi, struktur internal,dankeseluruhanorganisasiteks.Anali-siswacanakritis lebihmeng-utamakanpembahasanpada tujuanpolitisdalambentukteks,prosesmemproduksi teks,danprosesmemahami strukturkekua-saanyangmunculdaritekstersebut.

Analisiswacanakritismelihatwa-canapenggunaanbahasadalamtuturandantulisansebagaisuatubentukpraktiksosial. Pendeskripsian wacana sebagaipraktik sosial mengimplikasikan sebu-ahhubungandialektisantaraperistiwawacanakhususdengansituasi,isntitusi,dan struktur sosial yang melatarinya.Yangdimaksuddenganhubungandia-lektisdi siniadalahhubunganduahalyaitu peristiwa kewacanaan dibentukdan membentuk situasi, institusi, danstruktursosial.

Model analisis wacana yang di-pakai oleh Van Dijk ini sering disebutsebagai “kognisi sosial”. Hal ini adakaitannyadenganpendekatanyangdi-gunakan oleh Van Dijk. Menurut VanDijk,penelitianataswacanatidakcukuphanyadidasarkanpadaanalisis tekstu-al,tetapijugahubunganantarastrukturteks dan percakapan dengan kontekskognitif, sosial, kultural, atau historis.Di samping itu, proses pemroduksiandan pemahaman teks, interaksi antar-penggunabahasa,danfungsisosialdankulturalwacanaperludijadikansebagaiobjekkajian.Halituterjadikarenatekshanya merupakan hasil suatu praktikproduksi. Oleh sebab itu, dalam ana-lisiswacana, harusdianalisis jugapro-ses produksi teks sehingga diperolehpengetahuantentangfaktor-faktoryangmelatarbelakangilahirnyateks.Sebagaicontoh, jika ada teksyangmemarjinal-kankedudukanwanita,makadibutuh-kanpenelitiantentangprosesproduksiteks tersebut sehingga diketahui latarbelakang pemarjinalan wanita dalamteks.Misalnya,pemarjinalanwanitaitu

terjadi karenakesadaranmentaldi an-tarapenutur,bahkankesadaranmasya-rakat yang memandang wanita secararendah.Dengan demikian, proses ana-lisiswacanamelibatkanproses kognisisosial, yang sebenarnya diadopsi daribidangpsikologisosial.

VanDijkmembuatsuatujembat-anyangmenghubungkanelemenbesarberupa struktur sosial dengan elemenwacanayangmikrodengansebuahdi-mensikognisisosial.Kognisisosialter-sebutmemiliki dua arti. Disatu sisi, iamenunjukkan bagaimana proses pro-duksi teks oleh penulis.Di sisi lain, iamenggambarkan bagaimana nilai-nilaimasyarakatmenyebardandiserapolehpenulisyangakhirnyadigunakanuntukmemproduksi teks tersebut (1997:144-180).VanDijkmenggambarkan modelanalisiswacanatersebutmelaluibebera-paanalisispemberitaandimedia.TitikperhatianVanDijk terutamapada stu-di mengenai rasialisme. Dari berbagaikasus,VanDijk terutamamenganalisisbagaimanawacanadimediaturutmem-perkuatrasialismeyangadadalamma-syarakat.

SementaraituNormanFaircloughmembangunsuatumodelmengintegra-sikan analisiswacana yangdidasarkanpadalinguistikdanpemikiransosialpo-litik, dan secara umum diintegrasikanpadaperubahansosial.Olehkarenaitu,model yang dikemukakan Faircloughsering juga disebut sebagaimodel pe-rubahansosial.Pengertianwacaname-nurut Fairclough lebihmengarahpadapemakaian bahasa sebagai praktik so-sial yang berimplikasi sebagai berikut.Pertama,wacanaadalahbentuktindak-an,seseorangmenggunakanbahasase-bagai suatu tindakan pada dunia dankhususnya sebagaibentuk representasiketikamelihatdunia/realitas.Pandang-an semacam ini tentu saja menolakpandangan bahasa sebagai term indi-vidu.Kedua,modelmengimplikasikan

Page 5: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

23

adanya hubungan timbal balik antarawacanadanstruktursosial.Disiniwa-cana terbagiolehstruktur sosial,kelas,danrelasisosialyangdihubungkande-nganrelasispesifikdariinstitusiterten-tusepertipadahukumataupendidikan,sistemdanklasifikasi.

Fenomena penciptaan maknadalamwacana politik bisa disiasati le-wat analisis wacana yang dikembang-kan oleh Van Dijk (1985), yang dalamprakteknyamemanfaatkan studi lingu-istik, terutama ketika menganalisis as-pek tekstualnya. Hal ini menampakpada saatmenganalisis unit kebahasa-anpada tataran leksikal, sintaksis,dangayapenyampaiaansebagaibagiandaristrukturmikro.Tetapipadasaatmeng-analisis konteks, proses produksi, dankebermaknaan,analisiswacanameman-dang teks sebagai bagiandari strukturmakro.Pandanganinididasarkanpadakenyataan bahwa sosok wacana tidakhanya terdiri dari aspek kebahasaan,tetapi juga bagaimana proses pemun-culannyadanideologiapayangadadi-baliknya(Fairclough,1995:54;1998).

Penerapan elemen-elemen keba-hasaandalam”teks”inidipahamiolehVanDijksebagaibagiandaristrategiber-komunikasiyangberkaitaneratdenganpolitik.Pemilihankatatertentu,penyu-sunan kata tertentu, dan pemakaiangaya bahasa tertentu, bukan hanya di-pandangsebagaipolitikberkomunikasi,tetapi juga harus dipandang sebagaipolitik berkomunikasi. Setiap praktekberkomunikasijugadapatdipahamise-bagai praktekmanajemenkesanuntukmembangunkesanpositifdanmenutupirealitasnegatifataukesanapapunyangdiinginkankomunikatordimatakomu-nikan.Sebab,penerapanelemen-elemenkebahasaantersebutolehkomunikator,selain dimaksudkan agar idenya dipa-hamiolehkomunikan, jugadimaksud-kanagarbisamenciptakanopini,men-ciptakandukungan,memperolehlegiti-

masi,danbahkanmelibaslawan.

METODE Studitentangstrategipolitikpeng-

gunaan bahasa dalam pidato PresidenSusiloBambangYudhoyonoinimemfo-kuskanpadaperilakukebahasaanSusiloBambangYudhoyonoyangtertuangda-lampidatonyaketikamenjabat sebagaipresiden.NamundemikiantidaksemuanaskahpidatoPresidenSusiloBambangYudhoyonodianalisisdalamkajian ini.AdapunnaskahpidatoPresidenSusiloBambang Yudhoyono yang dianalisisdalam kajian ini ada 5 buah. Pengam-bilannaskahpidatotersebutdilakukansecaraacak,yakninaskahpidatotahun2006,2007,dan2008.Studiiniberorien-tasipadaverbal approachbukanbehavioral approach. Ini berarti bahwahanya ung-kapan-ungkapanverbaldalamkomuni-kasi kebahasaan dalam wacana pidatosajayangmenjadititikperhatiankajianini. Jikaaspekperilakunonkebahasaan’terpaksa” dibicarakan hal ini semata-mata karena pertimbangan konteksyangmerupakanhallo effectdariwacanapolitikyangdikaji.

Dengan demikian, data studiini berupa serangkaian fenomena ke-bahasaan dalam wacana politik yangdisampaikanolehPresidenSusiloBam-bangYudhoyonodalamberbagaipidatopada masa pemerintahannya. Wacanapolitik yang dimaksud berupa ung-kapan-ungkapan verbal dalam berba-gai temadankasusbaikdalambidangpertahanan dan keamanan, hukumdankeadilanperekonomian (keuangandan perpajakan), kesejahteraan sosial,maupunpelayananpublik.Dalamreali-tasnya,serangkaianungkapan-ungkap-an verbal dalamwacanapidato politiktersebut disosialisasaikan dan dipubli-kasikandimediamassa,baikmediace-takmaupunelektronik.Olehkarenaitu,publik(ataurakyat)punpadadasarnyaselalu berpeluang untuk mengetahui

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 6: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

24

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

dan(akhirnya)memaknainya.Karena bersumber pada media

massa,dalamhaliniinternet,datadalamstudi ini berjenisdokumenter.Data inididapatdarimediamassayaituinternet,yang memuat pidato-pidato dan/ataupernyataan Presiden Susilo BambangYudhoyonodalamberbagaikesempatanyang menyangkut kebijakan-kebijakanpolitiknya selama pemerintahan ber-langsung.Data-datatersebutdiakumu-lasikan secara komprehensif, sehinggamerupakan data yang saling meleng-kapi(komplementer).

HASIL DAN PEMBAHASANPemakaian Kata

Dalam tataran pemakaian kata,unsuryangtampakpadawacanapidatoPresiden Susilo Bambang Yudhoyonoadalah pemakaian kata-kata persona,pemakaian kata yang bernuansa ”ke-terbukaan”, dan pemakaian kata yangbernuansa”reformasi”.Ketigahalyanghampir menyebar ke semua wacanapidato Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono ini dipakai dengan maksuddantujuanyangberbeda.

Pemakaian Kata Persona.Kata persona dipakai Presiden

SusiloBambangYudhoyonosebagaialatuntuk menunjukkan posisinya dalamwacanapidatoyangdibangunnya.Daridata verbal yang terkumpul, PresidenSusilo Bambang Yudhoyono menggu-nakankatapersona(a) saya, (b)kami, (c) kita, (d) pemerintah, (e) bangsa Indonesia, dan (f) Indonesia.

Katapersonasaya dipakaiPresi-denSusiloBambangYudhoyonoketikamenyampaikan harapan, keinginan,ajakan, pertimbangan, dan sikap yangditujukan kepada publik. Selain itu,penggunaan kata persona saya lebihbermakna penonjolan diri, dibanding-kan dengan penggunaan kata personayanglain.Pemakaiankatapersonasaya

hanyaberkaitandengantemaatautopikyangsudahdimaklumiolehpublikdantidakkontroversial,atautemadantopikyangmenjadi isusentral,yangmemer-lukan pemecahan. Contoh berikutme-nunjukkanpemakaiankatatersebut.

”Sayaberterimakasih,pembi-caraansayadenganparapemimpin,pembicaraan isteri saya denganmi-tranya di sini, mereka memberikanpujianterhadaptenagakerjaIndone-siayangbekerjadisini.Baikituyangprofessional, yang skill workers,maupun yang semi skill workers,maupun saudara kita yang bekerjapadatingkatyanglebihrendah.Atasnama negara, pemerintah dan rak-yat,saya mengucapkanterimakasihdan penghargaan kepada saudarasemua”. (SambutanPresiden, 2Mei2006).

”Saya menyadari,bahwakon-sekuensi sikap tegas itu, telah me-nyebabkan rasa kekhawatiran, danbahkanrasaketakutanyangberlebih-an di sebagian kalangan pengambilkeputusan dan aparatur pelaksanadilapangan.Sayainginmenegaskan,bahwakekhawatirandanketakutanitutidakperluada,sepanjangsemuatindakan dilakukan sesuai prose-dur dan ketentuan-ketentuan yangberlaku.Disisilain,aparatpenegakhukum wajib untuk bersikap hati-hatidalammenerimadanmempela-jarisetiaplaporan,agarjangansalahbertindak”. (Pidato Kenegaraan, 16Agustus2006)

”Sayamerasabersyukurbah-wa dalam setahun belakangan ini,koordinasi antara Pemerintah Pusatdengan Pemerintah Daerah telahberjalansemakinbaik.Sayatelahbe-rulangkalimenyelenggarakansidangkabinet,yangikutdihadiriolehpara

Page 7: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

25

gubernurdarisemuaprovinsi.Dalamrapat-rapatitu,kamibahasberbagaipermasalahan pembangunan na-sionaldanpembangunandidaerah,yang menjadi tanggung jawab ber-sama. Dalam berbagai kesempatan,saya juga telah mengundang parabupati dan walikota, bahkan KetuaDPRDKabupatendanKota,darise-luruhTanahAir,untukmenyamakanvisidanmisikitadalammelaksana-kan pembangunan. Dengan koor-dinasiyangmakinbaik,saya yakinberbagai permasalahan yang adaakan dapat kita tanggulangi secarabersama”. (Keterangan Pemerintah,23Agustus2006).

”Kini tibalahsayapadabagi-anakhirdariKeteranganPemerintahyang saya sampaikan. Dalam ba-gian akhir ini, saya inginmenegas-kan kembali komitmen saya untukmemberantas korupsi. Selama saya menjalankan roda pemerintahan,saya telahmemberikanpersetujuanpemeriksaan terhadap 7 Gubernur,63 Bupati/Wakil Bupati, dan Wali-kota/Wakil Walikota”. (KeteranganPemerintah,23Agustus2006).

Berbedadengansaya,pemakaiankata personakami lebihmengarah ke-pada makna kelompok atau lembaga.Kata persona kami dipakai PresidenSusiloBambangYudhoyonoketikame-nyampaikan rencana, janji, peringatan,keyakinan,danhimbauankepadapub-lik. Apabila ungkapan itu ditujukankepada rakyat, kata personakami ber-arti(aparat)pemerintah.Tetapi,apabilaungkapan itu ditujukan kepada pihakluar(misalnyaorangasing,negaralain),katapersonakami berartibangsaIndo-nesiaatauwarganegaraIndonesia.

”Alhamdulillah sampai hariini,yangmenjadi tujuankunjungankami, agenda kami dapat kita ca-

pai dengan baik. Semua pemimpinnegara-negara yang saya kunjungibersepakatbahwakitainginmening-katkansecaralebihkonkretpersaha-batandankerjasamaitu,dibanyakbidang,antara laindibidang inves-tasi, perdagangan, energi, pendidi-kan,ketenagakerjaandan lain-lain”.(SambutanPresiden,2Mei2006).

”Setelahkunjungan ini,di Ja-kartaakankami rumuskanapaber-buatapa,apasajayangakankitatin-daklanjuti, timeline-nya seperti apa,kemudianakankitakomunikasikankembalikenegeriini,dankemudiianInsyaAllahdapatkitawujudkanse-suai dengan rencanadankesepaka-tanyangtelahkitatetapkan”.(Sam-butanPresiden,2Mei2006).

”Pemerintah telah memetikbanyak manfaat dari berbagai ma-sukan, saran, dan kritik yang kon-struktif yang disampaikan Dewan,baik secara kelembagaan, maupunsecara perorangan anggotanya. Se-muamasukan,saran,dankritik itu,kami tampungdankami olah,seba-gai bahan dalam memperbaiki danmenyempurnakan berbagai kebijak-anyangkamitempuh”.(KeteranganPemerintah,23Agustus2006).

”Dalam rapat-rapat itu, kami bahas berbagai permasalahan pem-bangunan nasional dan pembangu-nan di daerah, yang menjadi tang-gung jawab bersama”. (KeteranganPemerintah,23Agustus2006).

Kata personakita dipakai Presi-denSusiloBambangYudhoyonoketikamenyampaikan kepercayaan, rencana,suasana hati, harapan, ajakan, seruan,dan sikap. Hanya saja, ada perbedaanposisi antara pemakaian kata personakita dankatapersonasebelumnya(saya

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 8: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

26

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

dan kami). Apabila dalam pemakaiankatapersonasaya dankami terlihatjelasposisidikotomisantaraPresidenSusiloBambangYudhoyonodanrakyat,dalampemakaiankatapersonakita tidakterli-hatposisidikotomisitu.Denganmeng-gunakan kata persona kita, Presiden SusiloBambangYudhoyonobermaksudmenciptakankomunitasantaradia (se-bagaipengungkapwacana)dan rakyat(sebagai penerima wacana). Dengandemikian, apa yang menjadi gagasanPresiden Susilo Bambang Yudhoyonodalamungkapanwacananyajugamen-jadigagasanrakyatnya.Apayangmen-jadikepercayaan,rencana,suasanahati,harapan,ajakan,seruan,dansikapPre-sidenSusiloBambangYudhoyono,jugamenjadikepercayaan,rencana,suasanahati,harapan,ajakan,seruandansikaprakyatnya. Kutipan berikut menunjuk-kanungkapanitu.

”Kitatidakbermaksuduntukmemperbesar kekuatan yang sudahada.Yanghendakkitabangunada-lahkekuatanesensial,yangkitaang-gapcukuptangguhdanmampuun-tukmengamankan seluruhwilayahkedaulatan negara kita. Fokus per-hatianpertahanankita,kitaarahkanuntukmenjagakawasanperbatasanlaut dan darat, terutama pulau-pu-lau terluar dan terdepan, termasukmembangun pos-pos pengamananTNI”.(Pidato Kenegaraan, 16Agus-tus2006).

”Tidakadasuatubangsayangmenjadibangsayangjaya,tanpauji-an.Upayamemecah-belahpersatuanbangsa telah beberapa kali terjadi,namunsemuaituberhasilkitaatasi.Krisis demi krisis telahdatang silihberganti dalam perjalanan sejarahkita, namun semua itu dapat kitaselesaikan. Kita meyakini, bahwasusunan dan bentuk Negara Kesa-

tuanRepublikIndonesiayangberda-sarkanPancasilaadalahpilihantepatdanfinal.Atasketetapandanpilihankitaitu,kitaharusterusmembangunnegara,menujukeadaanyangamandandamai,adildandemokratis,sertasejahtera,yangmenjadicita-citadantujuan kemerdekaan bangsa kita.Kemiskinan dan keterbelakanganharuskitaperangi.Konflikdanper-musuhanharuskitaakhiri.Keadilandan kesejahteraan harus terus kitatingkatkan. Rasa aman dan damaiharus kita mantapkan. Kita patutbersyukur, bahwa dalam setahunbelakangan ini, ancamandan gang-guankeamanandiberbagaiwilayahtelahmereda”. (Pidato Kenegaraan,16Agustus2006).

”Aksi-aksi terorismeyangbe-berapa tahun lalu sangatmenggeli-sahkanmasyarakat,telahdapatkitaatasi. Kita telah semakin berhasilmencegahdanmenanggulangiaksi-aksi teror di negara kita. Keperca-yaanmasyarakat kepada aparat ke-amanandanaparatpenegakhukumjugasemakintinggi.Kitapatutmem-berikanpenghargaankepadajajaranPolridanpihak-pihaklainyangtelahberhasil menanggulangi ancamanterorisme ini. Sebagaimana seringsayasampaikan,kedepan,kitatidakboleh hanya menangani terorismeyang berada di permukaan, tetapiharus harus kita sentuh dan atasiakarpenyebabnya,sepertiketerbela-kangan, kemiskinan, ketidakadilan,ekstrimitas, radikalitas dan budayakekerasan.Kita sungguh seriusun-tuk mencegah dan menanggulangiterorisme ini,karenakita inginme-nyelamatkanmasyarakatdanbangsakita, menghadirkan keamanan danketentramandi negerikita, dan se-kaligussebagaitanggungjawabdankebersamaankita denganmasyara-

Page 9: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

27

katglobaluntukmenciptakanduniayangamandandamai”.(PidatoPre-siden,16Agustus2007).

”Dalam penerapan politikluar negeri, kita terus membangunkemitraan melalui diplomasi total.Tahun-tahun terakhir ini kita telahmengembangkandanmeningkatkankemitraan dengan banyak negara,dengan tujuan untuk menunjangterpenuhinya kepentingan nasionalkita. Dengan kerangka kemitraanstrategis ataupun kemitraan kom-prehensif, kita telah meningkatkankerjasama dan kemitraan kita de-nganbanyaknegara,antaralainKo-reaSelatan,RepublikRakyatTiong-kok, Australia, Rusia, Jepang danIndia”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Kita juga berhasil menjagakeutuhan negara, dari berbagai an-caman separatisme. Kita berhasilmempersatukankembaliIrianBarat.Kita berhasil menyelamatkan ide-ologiNegara Pancasila.Kita berha-sil keluar dari krisis moneter yangsangat berat, yang melahirkan era“reformasi”. Kita berhasil, denganpenuh perjuangan, membangundanmenghadirkandemokrasi,yangmengedepankan kedaulatan rakyat.Kita berhasil menangani dampakbencana tsunami yang maha dah-syat,danbahkankemudianmencip-takan perdamaian Aceh yang telahbergolakselamalebihdari30tahun”.(SambutanPresiden,20Mei2008).

Kata persona bangsa Indonesia dipakai Susilo Bambang Yudhoyonountukmaksudyangsamadengankita. Sebab,maknayangdiacuolehkataper-sona kita adalah ”bangsa Indonesia”.Hanya saja, pemakaian kata personabangsa Indonesialebihfleksibelkarena

ungkapan wacananya selain bisa ditu-jukan kepada rakyat Indonesia sendiri(sebagai pihak dalam) juga ditujukankepadapihakluar(orangasingataune-garalain).Fleksibelitasinitidakdimilikiolehkatapersonakita. Berikutinicon-tohnya.

”Alhamdulillah, mudah-mu-dahan ini bisa kita terus wujudkandan tingkatkan untuk kebaikan ke-dua bangsa, bangsa Indonesia de-ngan negara-negara sahabat kita dikawasanini”.(SambutanPresiden,2Mei2006).

”Bangsa Indonesiadapatber-diri tegak karena, kita mempunyaisemangat perjuangan yang tinggi”.(SambutanPresiden,20Mei2008).

Selainmenggunakankatabangsa Indonesia, PresidenSusiloBambangYu-dhoyono pun menggunakan kata per-sonaIndonesiauntukmaknayangsama.Oleh karena itu, distribusi pemakaian-nya pun relatif samadengan kata per-sona bangsa Indonesia. Hanya saja, katapersona Indonesia jarang dipakai olehPresiden Susilo Bambang Yudhoyono.Penggunakankatapersonatersebutse-bagaimanakutipanberikut.

”Sebagai anggota tidak tetapkeamananPBB,Indonesiaakantetapmemainkanperanyangkonstruktif,berdasarakanpolitikbebasdanaktifyangkitaanut,agarperdamaiandankeamananduniasemakindapatdite-gakkan. Pada prinsipnya Indonesiaberpendapatdanmenyerukanuntukdigunakannya cara-caradamai, danbukan militer, dalam penyelesaianberbagai isudankonflikglobal, ter-masuk isunuklir Iran,nuklirKoreaUtara dan isu-isu kritikal lainnya”.(PidatoPresiden,16Agustus2007)

Katapersonapemerintah dipakai

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 10: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

28

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoketika menyampaikan rencana, sikap,seruan, dan harapan. Berbeda dengankatapersonayanglain,katapersonape-merintah dipakai oleh Presiden SusiloBambangYudhoyonoberkaitandengandenganhukumdanketatanegaraanser-ta pelayanan publik, termasuk perlin-dungannya. Oleh karena itu, denganmenggunakankatapersonapemerintah iniSusiloBambangYudhoyonobermak-sudmendudukkan diri sebagai bagiandaripihakyangbertanggungjawabatasterselenggaranya pemerintahan yangbersih, terciptanya supremasi hukum,terlindunginya rakyat dari ancaman,terhentinya pelanggaran HAM, danlain-lain yang menjadi kewajiban pe-merintah.

”Dalam kaitan pemberian in-sentif, pemerintah akan segera me-ngeluarkan Peraturan Pemerintahuntukmendoronginvestasi,melaluipemberian fasilitas perpajakan bagisektor tertentudandaerah tertentu.Pemerintah juga sedang meram-pungkan fasilitas pembebasan PPNbagi produk pertanian primer, agarmemiliki daya saing yang makinkuat. Dalam rangka meningkatkandaya saing produk-produk industriandalandidalamnegeri,Pemerintah telahmelakukanupayapenyederha-naan prosedur dan fasilitas ekspordan impor, serta harmonisasi tarifbeamasuk,sehinggamemilikistruk-turtarifdanproseduryangsederha-na, harmonis, rendah, dan seragampada tahun 2010”. (Pidato Kenega-raan,16Agustus2006).

”Menyadari adanya berbagaihambatan dalam pelaksanaan de-sentralisasi fiskal, Pemerintah me-mandang perlu untuk menyusunkebijakan komprehensif yang bersi-fat operasional, agar desentralisasi

itu dapat kita wujudkan. Berkaitandenganhalitu,Pemerintah telahme-rumuskan Rencana Aksi NasionalDesentralisasi Fiskal yangdisingkatRANDF, untuk kurunwaktu tahun2005-2009”.(KeteranganPemerintah,23Agustus2006).

”Sebagai contoh dalam pena-nganan lumpur di Sidoarjo, sejakawal telah kita upayakan.Pemerin-tah tidak tinggal diam.Pemerintahtelah membentuk Badan PelaksanaPenanggulangan Lumpur Sidoarjo(BP2LS). Kita tidak dapat membi-arkan rakyat terus menderita. Kitaharussecepatnyameringankanpen-deritaan rakyat dengan penuh ke-sungguhan. Pemerintah menaruhperhatian yang sungguh-sungguhterhadapmasalahini”.(PidatoPresi-den,16Agustus2007).

”Terkaitdenganisu-isuglobal,Pemerintah menaruhperhatianyangsangatbesarterhadapmasalahling-kungan hidup terutama pergantianiklimyangmenyebabkanpemanasanbumi”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

Pemakaian Kata Bernuansa ”Reforma-­­si”

KedudukanPresidenSusiloBam-bangYudhoyonosebagaipresidenyangberbarengandenganbangkitnyaerare-formasi menghendaki perhatian yangekstra terhadap aspirasi rakyatnya.Apalagi, pada era ini tuntutan rakyatcenderung kebablasan, sehingga posi-si terkesan ”serba salah”. Untuk me-ngantisipasinya,berupayamenciptakanstrategi politik yang bisa mendukungaspirasirakyatdalambentukungkapanataupemakaiankatayangbernuansare-formasi.OlehPresidenSusiloBambangYudhoyono,ungkapanyangbernuansa

Page 11: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

29

reformasiinidiarahkanpadasikapdantindakanPresidenSusiloBambangYu-dhoyonoyangdianggapsesuaidengantuntutan reformasi yang dikehendakirakyat. Kutipan berikutmembuktikan-nya.

”Oleh karena itu, untuk me-ningkatkan kinerja birokrasi danmenciptakan tata kelola yang ber-sihdanbaik(goodandcleangover-nance) pemerintah melaksanakanreformasi birokrasi secara bertahapdan terencana.Reformasi birokrasi,mencakupperbaikanyangseimbangantara sistem kerja, pengukuran ki-nerja, dan penerapan disiplin danremunerasi. Beberapa langkah awalreformasibirokrasiinitelahdimulaiolehDepartemenKeuangan,Kemen-terianNegara PendayagunaanApa-ratur Negara, Mahkamah Agungdan Badan Pemeriksa Keuangan”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Marilahkita lanjutkan refor-masi, untuk terusmengembangkandemokrasi, menegakkan hukum,membangun sistem yang bersih,menggiatkanpembangunandaerah,danmeningkatkanekonomidanke-sejahteraan rakyat”. (SambutanPre-siden,20Mei2008).

Pemakaian Kata Bernuansa ”Keterbu-­­kaan”

Apabila pemakaian kata yangbernuansa”reformasi”diarahkanpadasikap dan tindakan Presiden SusiloBambangYudhoyonoberkaitandengantuntutanreformasiyangsesuaidenganaspirasi rakyat, pemakaian kaya yangbernuansa ”keterbukaan” diarahkanpadasikapdantindakanPresidenSusi-loBambangYudhoyonoyangdianggapbisamendukung proses reformasi danpemerintahannya. Hal ini didasarkanatas adanya kesadaran Presiden Susilo

BambangYudhoyono bahwa tuntutanreformasimempersyaratkanadanyake-terbukaandisemuapihak.Sebab,hanyalewat suasana keterbukaan inilah aspi-rasirakyatbisatersalurkansecaramak-simal.

Kesadaranatasperlunyaketerbu-kaan ininampakpadapemakaiankatadalamwacanapidatoyangdiungkapkanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono.Dengan penggunaan kata yang bernu-ansaketerbukaaninidimaksudkanagarrakyattahudansadarbahwaiasebagaisosok yang sedang berkuasa pun ber-sikap dan bertindak terbuka. Dengandemikian,adakesesuaiandenganyangdikehendaki rakyat selama ini. Upaya-upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoiniterlihatpadaungkapannyaberikutini.

”Pemerintah telah memetikbanyakmanfaat dari berbagaima-sukan, saran, dan kritik yang kon-struktif yang disampaikan Dewan,baik secara kelembagaan, maupunsecara perorangan anggotanya. Se-mua masukan, saran, dan kritik itu, kami tampung dan kami olah,seba-gai bahan dalam memperbaiki danmenyempurnakan berbagai kebija-kanyangkamitempuh”.(Keterang-anPemerintah,23Agustus2006).

”Pemerintah selalu terbukauntuk bekerjasama lebih baik. Ter-masuk membuka diri bagi mun-culnyagagasan-gagasanbaru,untukpenyempurnaan tata hubungan ke-lembagaan kita”. (Pidato Presiden,16Agustus2007).

Pemakaian Kalimat Wacanaverbalyangdiungkapkan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodiekspresikandalambentuk rangkaiankalimat.Darisegimaksudnya,kalimat-kalimat yang diekspresikan Presiden

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 12: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

30

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Susilo Bambang Yudhoyono ada yangberbentuk(a)kalimatajakan,(b)kalimatseruan,(c)kalimatharapan,(d)kalimatjanji,dan(e)kalimatpernyataan.Pema-kaianberbagaijenismaksudkalimatinidisesuaikan dengan tujuan yang ingindicapaidanjenisisuatautemayangdi-lontarkannya.

Pemakaian Kalimat AjakanKalimat ajakan dipakai Presiden

SusiloBambangYudhoyonoketikaber-maksudinginmelibatkanrakyatbaikda-lambentuk tindakan,pikiran,maupunsikap.Olehkarenaitu,nuansayangse-gerabisaditangkapdarikalimatajakaniniadalahkebersamaan.Dengankalimatajakan ini,SusiloBambangYudhoyonobermaksudmenghilangkanjarakantaradia (sebagai penguasa) dan rakyatnya.Olehkarenaitu,rumusankalimatajakaninitidakterasamemaksakankehendak.Sebaliknya yang dituntut adalah kesa-daran.Konsekuensinya,agarajakannyainiditerimaolehrakyat,kalimatajakaninibisadiawaliataudiikutidenganra-sionalisasiataupenalaranyangdisesu-aikandenganpolapikirrakyat.Kutipanberikutmembuktikanungkapanitu.

”Marilah kitatetaptegar, per-cayadiri,danbekerjalebihkeraslagiuntuk mencapai cita-cita kita. Saat-nya telah tiba,untukkita lebihber-satu, bangkit danmelangkahmaju.Di depan kita, tersedia banyak ke-sempatan dan peluang, yang haruskita jemput dan dapatkan. KepadaseluruhpemimpindiTanahAir,sayamengajak,marilah kitacurahkanpi-kiran,waktudan tenaga kitauntukmeningkatkan kesejahteraan dankemajuan seluruh rakyat Indonesia,rakyatyangkitacintaibersama”.(Pi-datoKenegaraan,16Agustus2006).

”Mari kita bangun budaya

demokrasi yang konstruktif, de-ngan, antara lain membangun sua-sanakompetisiyangsehat,jujur,dankesatria. Marilah sama-sama kitamenghormatimereka yangmenangmaupun yang kalah. Dalam demo-krasi, kalah dan menang adalahbiasa. Dua-duanya terhormat danmulia”. (KeteranganPemerintah, 23Agustus2006).

”Mari kita bangun kehidup-an berbangsa dan bernegara secarasehat.Mari kita bangun hubungankelembagaanlebiheratlagi.Sebagaikepala negara, saya mengajak De-wanPerwakilanRakyat,DewanPer-wakilanDaerah,MahkamahAgung,Mahkamah Konstitusi, dan lemba-ga-lembaga negara lainnya untukbersinergisatusamalainsecaralebihsolid,sesuaidenganbebanyangdi-amanahkanolehkonstitusidanper-undang-undangan kepada kita se-mua”. (PidatoPresiden, 16Agustus2007).

”Dalam melaksanakan pem-bangunan nasional di tahun 2008yangakandatang,marilah kitakelo-lasegaladayadankemampuanyangada, termasuk kebijakan fiskal kita,secaraefisiendanefektif,agarhasil-hasil pembangunan nasional benar-benar dapat dinikmati oleh seluruhrakyat.Marilah kita tingkatkan se-mangatjuangbangsakita,mewujud-kan agenda-agenda pembangunanberkelanjutanbagikeamanan,keda-maian, keadilan, dan kesejahteraanrakyat di seluruh persada nusanta-ra”. (Pidato Presiden, 16 Agustus2007).

”Bangsakitamemilikikemam-puandanbisamengubahnasibdanmasadepankita, sertabisamenjadinegara maju, unggul dan sejahtera.

Page 13: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

31

Olehkarenaitu,saya mengajaksau-dara-saudara,marilahkitaterusber-juangbersama,melangkahbersama,dan bekerja keras bersama, untukmeraihmasadepan Indonesia yanggemilang”. (Sambutan Presiden, 20Mei2008).

Pemakaian Kalimat Seruan Kalimat seruan dipakaiolehPre-

siden Susilo Bambang Yudhoyono da-lamwacanapolitikdengantujuanagarrakyatmelakukanapayangdiserukan,baik berupa tindakan maupun sikap.Dibandingkan dengan ajakan, kalimatseruan ini terkesan ada jarak antara”atasan”dan’bawahan”,antarapengu-asadanrakyat.Olehkarenaitu,denganpenggunaankalimatseruaniniPresidenSusiloBambangYudhoyonomenyadarikedudukannya sebagai pengatur atasbawahannya,dansebagaipenguasaatasrakyatnya.

Dilihat dari isinya, yang diseru-kanadalahperihalantisipasidarikasus-kasus yang sedangmenjadi isu sentraldanyangmeresahkanrakyat,misalnyakasuskrisis ekonomiyang sedangme-landa rakyat, krisispolitik yangberke-panjangan, adanya tindakan anarkisyang terjadi dimana-mana,munculnyakonflikhorizontalyangmudahmuncul,dan sebagainya.Apabila seruan ini di-lakukansecarapatuholehrakyat,mini-mal kasus-kasus tersebut bisadiredamatau bisa diatasi. Contoh kutipan ber-ikutmenunjukkanbagaimanaPresidenSusiloBambangYudhoyonomengung-kapkan kalimat seruan dalam bentukhimbauandanperingatan.

”Dalam berbagai rapat koor-dinasi dengan Pemerintah Daerah,saya telah berulangkali meminta,agar daerah-daerah menciptakaniklim investasi dan iklim berusahayang sehat di daerahnya. Berbagaiperaturandaerahyangtumpangtin-

dihdanmenghambatinvestasi,perludiperbaiki.Demikianpulapelayananbirokrasi, terutama yang berkaitandengan perizinan. Untuk kesekiankalinya saya sampaikan, ”permu-dahlahsetiapurusan”.Janganmem-persulitsesuatu,yangsesungguhnyadapat dilakukan dengan mudah”.(KeteranganPemerintah,23Agustus2006).

”Kedepan,kitaharus menyu-sun strategi pertumbuhan antarka-wasanyangbersifatsinergisdanter-integrasi.Dengandemikian,pertum-buhanyangsignifikandisuatudae-rah, akan merangsang percepatanpertumbuhandaerahdisekitarnya”.(KeteranganPemerintah,23Agustus2006).

”Adalah wajar apabila masihdijumpai ketegangan dan kesalah-pahamandiantarapihak-pihakyangdulunya bersengketa lebih dari 30tahun, karena memang upaya un-tukmembangunrasasalingpercaya(Trust Building) sedang terus kitalaksanakan. Semua pihak, terutamapemerintahandiAcehsendiriharusterus mengawal,mengamankandanmenyukseskan prosesreintegrasiini,seiring dengan upaya membangunkembaliAcehpascatsunami,menu-jukekondisiekonomidankesejahte-raan masyarakat yang lebih baik”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Kita juga harus tegar dan lenturmenghadapiarussejarahbaruyang sangat dahsyat dan tidak da-pat kita hindari: yakni globalisasi,dengan segala dampak positif dannegatifnya. Bangsa kita tidak bolehterlindasolehgelombangsejarahini.Sebaliknya,bangsakitaharusdapatmemanfaatkandanmeraihberbagaipeluangyangtimbuldariglobalisasi.

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 14: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

32

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Untukitu,kitaharus menjadi bangsayangunggul,bangsayangberdaya-saingtinggi,bangsayanginovatifdankreatif.Bangsakitajugaharuskem-baliberadadigaris terdepandalamupayamembangunkemitraanglobal(globalpartnership).Kemitraanglo-balinimutlak diperlukan,agarumatmanusiadapatkeluardari berbagaitantanganyangsilihberganti:kesen-jangan, kemiskinan, ketidakadilan,penindasan, konflik, bencana alam,penyakit menular, terorisme, per-ubahaniklim,danlainsebagainya”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Tantangan yang kita hadapiuntuk mencapai tujuan mulia ini,memanglebihberatdanlebihkom-pleks dari tantangan yang kita ha-dapi dimasa lalu. Oleh karena itu,untukmenjadibangsayangberhasil,ada tiga syarat fundamental yangharus kitabangundanmiliki,yaitu:Pertama, kita harus menjaga danmemperkuat kemandirian kita, Ke-dua, kita juga harus memiliki dayasaing yangmakin tinggi. Persyarat-anfundamentalyangketigaadalah,kitaharus mampumembangundanmemiliki peradaban bangsa (civili-zation)yangmulia.Itulahsebabnya,kitaperluterusmempertahankanni-lai,jatidiridankarakterbangsakitayang luhur dan terhormat”. (Sam-butanPresiden,20Mei2008).

”Kepada masyarakat dunia,sayajugamenyerukan danmengajakuntuk bersama-sama mewujudkantatananduniayang lebihdamai, le-bihadil,danbenar-benarmembawakemakmuran bagi semua bangsa,dan bukan hanya bagi segelintirbangsa.Keadilansejatipadatingkatdunia harus dapat kita wujudkan”.(SambutanPresiden,20Mei2008).

Pemakaian Kalimat HarapanHampirsamadengankalimatse-

ruan,kalimatharapandipakaiolehPre-siden Susilo Bambang Yudhoyono da-lamwacanapolitikdengantujuanagarrakyatataukomponentertentudarirak-yatbisamelakukantindakanatausikapsesuaidenganyangdiinginkan.Apabiladalamkalimatseruanadanuansaatas-bawah,dalamkalimatharapanadanu-ansakesetaraan.Olehkarenaitu,nuansapaksaantidakterasadalamkalimatha-rapanini.KalimatjenisinidipakaiPresi-denSusiloBambangYudhoyonokarenaiamerasatidakmempunyaiotoritasataukekuasaanpenuhuntuk”memaksakan”apayangdiinginkan.Sebaliknya,pihaksasaranlah (rakyat, publik) yangmem-punyaiotoritasmelakukannya.Kutipanberikutmenunjukkansinyalmenitu.

”Mudah-mudahan, hubung-an kemitraan yang konstruktif danbertanggung jawab ini, dapat kitatingkatkanlagidiwaktu-waktuyangakandatang”.(Keteranganpemerin-tah,23Agustus2006).

”Dalam perjalanan selamasatutahunkedepanini,sayameng-harapkan meningkatnya hubunganyang lebih konstruktif antara Pe-merintah dengan Dewan Perwaki-lanDaerah.Dalammencapaitujuannegara yangdiamanatkan di dalamPembukaanUndang-UndangDasar,saya mengharapkan agar DewanPerwakilanDaerahdapatmenjalan-kanperandanfungsinyasecarakon-struktif,dalamrangkamempercepatterwujudnya kesejahteraan rakyatdi daerah, dalam koridor NegaraKesatuan Republik Indonesia, yangberdasarkanPancasila”.(Keteranganpemerintah,23Agustus2006).

”Tentusaya sangat berharap,agarketigaRUUitudapatjugadise-

Page 15: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

33

lesaikan dalam waktu yang cukupsingkat, sehingga memberikan ke-pastian dan perbaikan dalam ling-kunganusaha”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Kita berharap, bahwa lang-kah-langkah yang dilakukan olehotoritas-otoritaskeuangandinegaramaju, dapat segera meredam gejo-lak ini.Kitadisini, jugamelakukanlangkah-langkah antisipatif denganmemperkuat koordinasi kebijakanantara otoritas fiskal dan otoritasmoneter, untuk meningkatkan ke-siagaan kita”. (Pidato Presiden, 16Agustus2007).

Pemakaian Kalimat JanjiKalimat janji dipakaiolehPresi-

denSusiloBambangYudhoyonodalamwacana politik dengan tujuanmembe-rikan harapan kepada rakyat atas tin-dakanatausikapyangakanditempuh.Dengan kalimat janji ini, rakyat akanmengetahui target atau langkah apayang akan dilakukan Presiden SusiloBambangYudhoyonoberkaitandenganisu-isuyangsedangmenghangat.Kon-sekuensinya adalah rakyat akan terusmemantau,bahkanmelakukankontrol,atasjanjiyangpernahdiungkapkanPre-sidenSusiloBambangYudhoyono.Da-lamposisidemikian,bebanPresidenSu-siloBambangYudyonotentuakanlebihberat bila dibandingkan dengan tanpamenggunakankalimatjanji.

PadapihakPresidenSusiloBam-bangYudhoyono,walaupunyangdijan-jikan belum dilaksanakan, keuntung-an yang segera bisa diperoleh denganpengungkapankalimatjanjiadalahbisasegeramemunculkan”rasalega”rakyatatau sasaran yang terlibat. Sebab de-ngan janji-janji yang diberikan, rakyatakan segera membayangkan tindakanriildaripihakPresidenSusiloBambangYudhoyonosesuaidenganyangdijanji-

kanwalaupun,sebagianrakyatjugame-nyadaribahwatidaksemuajanjibisadi-laksanakan.Kutipanberikutmenunjuk-kanfenomenatersebut.

”Pemerintah memiliki komit-men yang tinggi untuk meningkat-kan kesejahteraan rakyat di kawa-san-kawasan yang tertinggal itu”.(Keteranganpemerintah,23Agustus2006).

”Dalambagianakhirini,sayaingin menegaskan kembali komit-men saya untuk memberantas kor-upsi. (Keterangan Pemerintah, 23Agustus2006).

BagiPegawaiNegeriSipildananggota TNI/Polri, secara bertahap,kita naikkan penghasilannya. Bagimasyarakat, kita upayakan mem-peringan pengeluarannya. Sebagaicontoh, dalam bidang pendidikan,pemerintah terus meningkatkan anggaran pendidikandari tahun ketahun.Kita ingin, pendidikan yangbermutudapatdinikmati oleh selu-ruhanak-anakkita.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

Kita sungguh serius untukmencegahdanmenanggulangiteror-ismeini,karenakita inginmenyela-matkanmasyarakatdanbangsakita,menghadirkankeamanandanketen-tramandinegerikita,dansekaligussebagai tanggung jawab dan keber-samaankitadenganmasyarakatglo-bal untuk menciptakan dunia yangamandandamai”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Peningkatan akses dan per-luasan pemerataan pendidikan jugadilakukan dengan penyediaan sa-ranadanprasarana terutamauntukwilayah pedesaan dan terpencil.

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 16: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

34

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

Pemberian beasiswabagisiswamis-kin di berbagai jenjang pendidikanakan terus ditingkatkan”. (PidatoPresiden,16Agustus2007).

Pemakaian Kalimat PernyataanKalimatpernyataan dipakaioleh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodalam wacana pidato dengan tujuanmenunjukkan sikap atau pendiriannyakepadarakyatatasisu-isuyangsedangberkembang atau permasalahan yangsedangdihadapi.Lewatkalimatpernya-taan ini, rakyat bisa mengukur kadarkepekaanpresidenatasisuyangsedangberkembang.Padasisi lain,rakyat jugabisamembandingkan kesesuaian sikappresiden dengan opinimassa yang se-dangberkembang.Apabilasesuai,tentuPresiden Susilo Bambang Yudhoyonoakanmendapatkandukungan.Sebalik-nya, apabila tidak sesuai atau bertolakbelakang, tentu ia akan mendapatkantantangan. Penilaian rakyat akan ber-lanjut dengan melihat lebih jauh apa-kah pernyataan sikap presiden ini se-suaidengan tindakannyatayang telahdan sedang dilakukan. Pernyataan si-kapyangsesuaidengantindakanakanmendapatkan respons positif dari rak-yat. Sebaliknya,pernyataan sikapyangberseberangan dengan tindakan tentutidakakanmendapatkanperhatianrak-yat. Sebab, pernyataan sikap semacamitu dinilainya sebagai upaya mencaripembenarandandukunganrakyatsaja.Kutipanberikutmembuktikannya.

”Pemerintah akan terus me-nyempurnakan sistem perlindungan bagi keluarga miskin. Seperti telahsaya uraikan di muka, sejak tahun2005 lalu, dari hasil penghematansubsidiBBM,kitatelahberhasilmem-perkenalkanprogramyanglangsungmenyentuhrakyatmiskin,sepertisis-temasuransikesehatanuntukrumahtanggamiskindanSubsidiLangsung

Tunai(SLT),BantuanOperasionalSe-kolah atau BOS, dan pembangunaninfrastrukturperdesaan.Program ini akan dilanjutkan pada tahun 2007dengan beberapa perbaikan, sepertiBantuan Langsung Tunai Bersyaratuntuk menunjang perbaikan aksespendidikandan kesehatan keluargamiskin,danprogrampadatkaryaditingkat desa yang dapat mencipta-kan lapangan kerja”. (Pidato Kene-garaan,16Agustus2006).

”Dalam penanganan lumpurdi Sidoarjo, sejak awal telah kitaupayakan.Pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah telahmembentukBadan Pelaksana PenanggulanganLumpur Sidoarjo (BP2LS). Kita ti-dak dapat membiarkan rakyat terus menderita. Kita harus secepatnyameringankan penderitaan rakyatdengan penuh kesungguhan. Pe-merintah menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap masalahini. Pemerintah akan memastikanpembayaransisanyaakandilakukansesuaiketetapanyangdisepakatida-lamPerpres 14 Tahun 2007. (PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Kita sepakat bahwa kese-jahteraan rakyat merupakan muaradari semua agenda pembangunanyangdilaksanakan.Pemerintahterusmelakukan program-program pro-rakyat.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Sebagaimana sering saya sampaikan, kedepan, kita tidak bo-leh hanya menangani terorisme yang berada di permukaan, tetapi harus harus kita sentuh dan atasi akar penyebabnya,sepertiketerbelakang-an, kemiskinan, ketidakadilan, eks-trimitas, radikalitas dan budaya ke-

Page 17: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

35

kerasan. (Pidato Presiden, 16Agus-tus2007).

”Demikian pula di tanah Pa-pua,kita terus melakukan percepa-tan pembangunanuntukmeningkat-kankesejahteraanMasyarakatPapuadanPapuaBarat.Menandai keserius-an Pemerintah untuk segera dapatmeningkatkankesejahteraanmasya-rakat kedua provinsi tersebut, saya telahmengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2007tentangPercepatanPem-bangunan Provinsi Papua dan Pro-vinsiPapuaBarat.Prioritaspemban-gunan ini terutama ditujukan padapemantapanketahananpangandanpemberdayaanekonomimasyarakat,pelayananpendidikandankesehatanyangberkualitas,peningkataninfra-strukturdasaruntukpengembanganwilayah potensial, serta kebijakankhususbagiputra-putriPapua”.(Pi-datoPresiden,16Agustus2007).

Pemakaian Gaya BahasaGaya bahasa merupakan cara

untukmengungkapkanideataupenda-pat lewat wacana verbal. Oleh karenaitu, gaya bahasa sangat terkait denganaspek-aspek kebahasaan, mulai daripilihan kata, pembentukan kata, pem-bentukan kalimat, dan penataan kali-matdalamsuatuwacana.Lewatpeng-gunaan gaya bahasa tertentu penuturinginmemberikantekanantertentuatasisiwacanayangdisampaikanagarpene-rimatuturdapatmemahaminyadenganefektif.

Wacana pidato yang diungkap-kan Presiden Susilo Bambang Yudho-yonojugamengandungpemakaiangayabahasatertentu.Berdasarkandatayangterhimpun,wacanapidatoPresidenSu-silo Bambang Yudyono menggunakanpaling sedikit lima jenis gaya bahasa,yaitu (a)eufemisme, (b)pleonasme, (c)

hiperbola,(d)pararelisme,dan(e)repe-tisi.

Pemakaian EufimismeGaya eufimisme dipakai Presi-

denSusiloBambangYudhoyonoketikainginmenghaluskanmaknadalamwa-cana politiknya. Penghalusan maknainidilakukandengancaramemilihkataatau istilah yang mempunyai konotasisopan,menyenangkan, tidakmenying-gung perasaan, tidak menghina, dankonotasipositiflainnya.Denganmeng-gunakangayabahasajenisiniPresidenSusilo Bambang Yudhoyono inginme-nunjukkankepada rakyatbahwa ia se-bagaifiguryangsopan,rendahhati,dantidakmenonjolkankekuasannya.Kesansemacam inimemangperludimuncul-kan agar ia dapat simpati dari rakyat.Fenomenainiterlihatpadakutipanini.

”Pemerintah selalu terbukauntuk bekerjasama lebih baik. Ter-masukmembuka diribagi muncul-nya gagasan-gagasan baru, untukpenyempurnaan tata hubungan ke-lembagaan kita”. (Pidato Presiden,16Agustus2007).

Pemakaian PleonasmeGayapleonasmedipakaiPresiden

SusiloBambangYudhoyonoketikainginmenonjolkan bagian tertentupadawa-cana pidatonya. Penonjolan ini dimak-sudkanagarpenerimatuturataurakyatmendapatkan perhatian khusus atasbagianyangdianggappentingolehPre-sidenSusiloBambangYudhoyono.Carayangbiasadilakukanadalahmemberi-kan pengulangan arti yang sama atauhampir sama dengan kata-kata yangberbeda. Kutipan berikut menunjuk-kan betapa Presiden Susilo BambangYudhoyonoterbiasamenggunakangayapleonasmetersebut.

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 18: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

36

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

”Negara kitamemilikiberba-gai sumber energi alternatif dalamjumlahyangcukupbesarsepertigas, batubara, tenaga hidro, panas bumi, tenaga surya dan lainnya. Investasidi bidang itu masih perlu dikem-bangkan”. (Pidato Kenegaraan, 16Agustus2006).

”Sementara itu, pada kurunwaktuyang sama, anggaranDepar-temen Kesehatan melonjak hampirtigakalilipatdariRp.6,5triliunmen-jadi Rp.18,8 triliun, terutama untukpelayanan kesehatan bagi masyara-kat miskin,penanggulangan penya-kit menular, penanganan masalah gizi kurang, penyediaan obat esen-sial generik, pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, serta penyediaan tenaga kesehatan”. (PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Dalamkurun tiga tahun ter-akhir,kondisi yangkitahadapime-mang penuh tantangan. Berbagai bencanaalamsepertitsunami, gem-pa bumi, tanah longsor,danbencana banjir telah menyebabkan jatuhnyakorbandankerusakanmaterial. (Pi-datoPresiden,16Agustus2007).

Pemakaian HiperbolaGaya hiperbola dipakaiPresiden

Susilo Bambang Yudhoyono ketikainginmenonjolkan bagian tertentu da-lamwacanayangdiungkapkan.Hanyasaja, penonjolan bagian tertentudalamwacanayangdiungkapkan.Hanyasaja,penonjolanbagiantertentuinitidakdi-lakukandengancaramemberikanpen-gulanganartisebagaimanadalamgayapleonasme,tetapidengancaramemilihkatatertentuyangdianggapmempunyainuansa’lebih’daripadakenyataanyangada.Maksudpenggunaangayainiagarpenerima tutur atau rakyat bisa lebihmenghayatiyangdisampaikanPresiden

SusiloBambangYudhoyonodalamwa-canapolitiknya,ataubahkanmelibatkanemosi dalam penghayatannya. Contohberikutmenunjukkanfenomenaitu.

”Rakyat kita seakan-akanke-hilangan pegangan, dankehilangan jati dirisebagaisebuahbangsayangbermartabat”. (Pidato Presiden, 16Agustus2007).

Pemakaian ParalelismeBerbeda dengan gaya bahasa-

gaya bahasa sebelumnya yang meni-tikberatkanunsurmakna,gayaparare-lismelebihmenitikberatkanpadaunsurstruktur bahasa. Gaya pararelisme inimenggunakankesejajaranbentukketikamengespresikan gagasan dalam waca-nanya.Unsuryangdisejajarkaninibisaberupakata, fraseatauklausa.Penen-tuanunsurmanayangdisejajarkan sa-ngatbergantungpadakepentingannya.Disamping itu,unsur-unsuryangdise-jajarkan harus berkedudukan parareldarisegigramatika.

Penggunaangayapararelismeininampak ketika Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono ingin memberikanklasifikasiataumemberikandetilsuatugagasan yang diugkapkannya.Denganmenggunakan gaya jenis ini PresidenSusiloBambangYudhoyono inginagargagasaandalamwacanapolitiknyada-patdipahamidanditerimadenganbaikolehpenerimatuturataurakyat.BerikutinicontohpemakaiangayapararelismeyangterdapatdalamwacanapidatoPre-sidenSusiloBambangYudhoyono,ber-dasarkanklasifikasinya.

”Kemitraan global inimutlakdiperlukan, agar umatmanusia da-pat keluar dari berbagai tantanganyangsilihberganti:kesenjangan, ke-miskinan, ketidak-adilan, peninda-san, konflik, bencana alam, penya-kit menular, terorisme, perubahan

Page 19: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

37

iklim,dan lainsebagainya”. (PidatoPresiden,16Agustus2007).

”Marilah kita tingkatkan se-mangatjuangbangsakita,mewujud-kan agenda-agenda pembangunanberkelanjutanbagikeamanan,keda-maian, keadilan, dankesejahteraan rakyat di seluruh persada nusan-tara”. (Pidato Presiden, 16 Agustus2007).

”Sebagaimana sering sayasampaikan, kedepan, kita tidak bo-lehhanyamenanganiterorismeyangberada di permukaan, tetapi harusharuskitasentuhdanatasiakarpe-nyebabnya,sepertiketerbelakangan,kemiskinan, ketidakadilan, ekstri-mitas, radikalitas danbudaya keke-rasan”.(PidatoPresiden,16Agustus2007).

Pemakaian RepetisiApabila gaya pararelisme mela-

kukanekspresikebahasaandengancaramenyejajarkanunsur-unsurkebahasaanyangberkedudukanpararel,gayarepe-tisidengancaramengulangunsur-unsurkebahasaantertentukarenadirasaperlumendapatkanpenekanan.Yangdiulangbisaberupakata,frase,atauklausa.

Wacana pidato Presiden SusiloBambang Yudhoyono juga menggu-nakangayarepetisi.Bahkan,pengguna-angayajenisinimendudukiurutanke-dua setelahgayapararelisme.Gaya inidimaksudkanPresidenSusiloBambangYudhoyonoagarbagian-bagaintertentuyang diulang mendapatkan perhatianekstradaripenerimatuturataurakyat.Secara teknis, pengulangan ini tidakharus sama secara redaksional, tetapiseringdilakukan secarabervariasi.Halini dimaksudkan selain agar menghi-langkan rasa monoton, juga agar bisamenimbulkan efek tertentu dari pene-rimatutur.Berikutinicontohpemakai-

angayarepetisiberdasarkanklasifikasiyangdimaksud.

”Saudara ikut mengharum-kannamabangsakita.Mahalhargadiridankehormatansebuahbangsa.Dengan tampilan saudara, perilaku saudara, kinerja saudara, prestasi saudara, kamibangga.Pertahankanitudan teruskanuntuk lebihmeng-harumkan lagi nama bangsa dannegarakita”. (SambutanPresiden,2Mei2006).

”Kita mendayagunakan yangkita miliki: kemampuan dalam ne-geri,sumber finansial dalam negeri,usaha dalam negeri, teknologi kita,pendidikan kita, tetapi dalam eraglobalisasiini,tidakadasatunegarapunyangtidakbekerjasamadengannegara lain. (Sambutan Presiden, 2Mei2006).

”Dialog-dialog itu, tidak sajadilakukansecara formal, tetapi jugasecarainformaldanpenuhpersauda-raan,denganmengajaktokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, to-koh-tokoh agama,dantokoh-tokoh perempuan”. (Keterangan Pemerin-tah,23Agustus2006).

SIMPULANDaritemuandanbahasandiatas

dapat disimpulkan bahwa strategi po-litik penggunaan bahasa dalam pidatoPresiden Susilo Bambang Yudhoyono,dalam tataranpenggunaankata,unsuryang tampakadalahpenggunaankata-kata persona, penggunaan kata yangbernuansa ”reformasi”, dan ”keterbu-kaan”.Ketigahalyanghampirmenye-bar ke semua wacana pidato PresidenSusiloBambangYudhoyono inidisam-paikannya denganmaksud dan tujuanyangberbeda.KatapersonadigunakanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono

Page 20: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

38

LITERA,Volume9,Nomor1,April2010

sebagai alat untuk menunjukkan po-sisinya dalam wacana politik yangdibangunnya. Dari data verbal yangterkumpul, Presiden Susilo BambangYudhoyonomenggunakankatapersonasaya,kami,kita,bangsa Indonesia, Indone-sia, danpemerintah.

Wacanaverbaldalampidatoyangdiungkapkan Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono diekspresikan dalambentuk rangkaian kalimat. Dari segimaksudnya, kalimat-kalimat yang di-ekspresikan Presiden Susilo BambangYudhoyonoadayangberbentukkalimatajakan, kalimat seruan, kalimat harap-an, kalimat janji, dan kalimat pernya-taan.Pemakaianberbagaijenismaksudkalimat ini disesuaikan dengan tujuanyangingindicapaidanjenistemayangdilontarkannya.

Wacana pidato yang diungkap-kan Presiden Susilo Bambang Yudho-yono juga mengandung pemakaiangayabahasatertentu.Berdasarkandatayang terhimpun, wacana pidato Presi-denSusiloBambangYudhoyonomeng-gunakanpaling sedikit lima jenis gayabahasa, yaitu eufemisme, pleonasme,hiperbola,pararelisme,danrepetisi.

UCAPAN TERIMA KASIHArtikel ini diangkat dari peneli-

tianmandiriswadanayangdilaksanakanpada tahun 2009.Ucapan terima kasihdisampaikankepadamitrasejawatyangtelahmembantukegiatanverifikasidantriangulasi data dan hasil penelitian.Ucapan terimakasih jugadisampaikankepada Prof. Dr. Suparno selaku pen-gampu mata kuliah Kajian Wacana diProgram Pascasarjana Universitas Ne-geriMalangyangtelahmemberiarahan,bimbinganaspek-aspek teroritikdalamkaitannyadengankajianwacana.

DAFTAR RUJUKANFairclough,N.1989.Language and Power.

NewYork:Longman.Fairclough, N. 1995. Critical Discourse

Analysis: The Critical Study of Lan-guage. London and New York:Longman.

Fairclough, N. 1995. Media Discourse. London:EdwardArnold.

Fairclough,N.1998.“PoliticalDiscourseintheMedia”.DalamA.BelldanP. Garret (ed.) Media Discourse. Oxford:BlackwellPublisherInc.

Faoucault, M. 1977. Languge, Counter-Memory, Practice: Selected Essays and Interviews. Ithaca : CornellUniversityPress.

Keterangan Pemerintah tentang Kebijakan Pembangunan Daerah di Depan Sidang Paripurna DPD-RI. Jakar-ta, 23Agustus 2006.http://www.presidenri.go.id/index.php/pida-to/2006/08/23/429.html. Diakses24April2008

Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indo-nesia Serta Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 Beserta Nota Keuangannya Di Depan Rapat Paripurna Dewan Per-wakilan Rakyat Republik Indonesia.Jakarta, 16Agustus 2006.Http://Www.Presidensby.Info/Index.Php/Pidato/2006/08/16/423.Html.Diakses24April2008.

Pidato Presiden Ri (Dr. Haji. Susilo Bam-bang Yudhoyono).Jakarta,16Agus-tus2007. Http://Terbangkelangit.Multiply.Com/Journal/Item/54/PidatoPresiden_Ri_Dr._Haji._Su-silo_Bambang_Yudhoyono.Diak-ses24April2008.

Remlinger,K.1999.WideningtheLensofLanguage andGender Research;Integrating Critical DiscourseAnalysis and Cultural Practice

Page 21: ANALISIS WACANA KRITIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN …

39

Theory. Linguistik Online, 2 no1,(http://www.linguistik-online.de/helfl99/remlinger.hatm).

Sahpiro,M.J.1984.Language and Politics. NewYork“NewYorkUniversityPress.

Sambutan Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono Dalam Pertemuan Dengan Masyarakat Indonesia Wisma Duta, Abu Dhabi.AbuDhabi.2Mei2006.Http://Www.Presidensby.Info/In-dex.Php/Pidato/2006/05/02/245.Html.Diakses24April2008

Sambutan Presiden Republik Indonesia Pada Peringatan 100 Tahun Kebang-kitan Nasional Tahun 2008.Jakarta,20 Mei 2008. http://www.presi-densby.info/ index.php/pida-to/2008/05/20/907.html. Diakses21Mei2008

VanDijk,TA.1985.Handbook of Discourse Analysis : Discourse Analysis ini Society. Vol.4London:AcademicPress,Inc.

StrategiPolitikPenggunaanBahasadalamPidatoPresidenSusiloBambangYudhoyono