Upload
khairi-maulida-azhari
View
24
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
frequensi respon
Citation preview
ANALISIS TANGGAPAN FREKUENSI
ANALISIS TANGGAPAN FREKUENSI
- Tanggapan frekuensi = tanggapan keadaan mantap suatu
sistem terhadap input sinusoida.
- Metoda konvensional dilakukan dengan mengubah
frekuensi input dalam cakupan yang diinginkan dan
mengamati tanggapannya.
Ada Beberapa Teknik Analisis :
1. Polar Plot / Nyquist :
Dapat diketahui kestabilan mutlak dan relatif sistem
loop tertutup dari karakteristik tanggapan frekuensi
loop terbukanya.
Kurva Nyquist menggambarkan karakteristik tanggapan
frekuensi untuk seluruh cakupan frekuensi.
2. Digram Bode:
Kompensasi unjuk kerja sistem lebih mudah melalui
diagram Bode.
Penentuan fungsi alih secara eksperimen dapat
dilakukan lebih mudahDiagram Bode
Karakteristik suatu sistem dengan persamaan fungsi alih sinusoidal yang telah
diketahui terhadap perubahan frekuensi input dapat digambarkan dalam suatu diagram
yang disebut diagram Bode. Diagram Bode ini berisi dua gambar, yang pertama
merupakan penggambaran dari nilai logaritma magnitude terhadap variasi frekuensi
dalam skala logaritmik, dan yang kedua merupakan penggambaran nilai pergeseran sudut
(phasa) terhadap variasi frekuensi dalam skala logaritmik.
Logaritma magnitude biasanya dinyatakan dalam satuan decibel (dB) yang
mempunyai kesetaraan terhadap magnitude sebagai berikut :
1 dB |G(j)| = 20 log |G(j)|
Contoh :
1. |G(j)| = 1 20 log |G(j)| = 20 log 1 = 0 dB
2. |G(j)| = 10 20 log |G(j)| = 20 log 10 = 20 dB
3. |G(j)| = 100 20 log |G(j)| = 20 log 100 = 40 dB
4. |G(j)| = 0.1 20 log |G(j)| = 20 log (1/10) = 20 dB
5. |G(j)| = 0.01 20 log |G(j)| = 20 log (1/100) = 40 dB
Untuk membuat suatu gambar diagram Bode dari suatu fungsi alih yang
kompleks, maka fungsi alih tersebut dapat dipisah-pisahkan menjadi beberapa faktor
perkalian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan cara menggambar yang lebih mudah
Response Frekuensi dengan Bode Plot
Yang dimaksud dengan respon frekuensi adalah respon keadaan tunak suatu
sistem terhadap masukan sinusoidal. Dalam metode respon frekuensi, metode paling
konvensional untuk analisis dan desain kontrol adalah dengan memberikan sistem
frekuensi tertentu dan melihat respon yang dihasilkan (trial and error). Sehingga
respon frekuensi mungkin lebih intuitif dibanding metode yang lainnya.
Respon frekuensi suatu sistem dapat dipandang dalam dua cara, memilih
menggunakan bode plot atau diagram Nyquist. Keduanya memberikan informasi yang
sama. Dalam bab ini akan dipelajari :
Respon frekuensi digambarkan dari sistem respon atas masukan sinusoidal
pada frekuensi yang beragam. Keluaran sistem linear atas masukan
sinusoidal pada frekuensi yang sama namun berbeda ukuran dan fasenya.
Respon frekuensi didefinisikan sebgai ukuran (magnitude) dan beda fase
antara masukan dan keluaran sinusoidal.
Simulasi menggunakan Matlab
3.2.1 Plot Bode
Plot bode digambarkan sebagai magnitudo dan phase dari G(j*w) dimana vektor
frekuensi w hanya berisi frekensi positif. Untuk melihat plot bode dari suatu transfer
function dapat dipergunakan perintah :
bode(50,[1 9 30 40])
dari suatu transfer function
Perhatikkan sumbu-sumbu pada gambar 3.1 diatas. Frekuensi ada pada skala
algoritmik, fase dalam derajat dan magnitude dalam decibels. Dimana 1 decibel
adalah 20 log (|G(j*w|).
3.2.2 Gain dan Phase Margin
Suatu sistem dengan rangkaian sebagai berikut :
Nilai K pada gambar diatas adalah variabel (konstan) penguatan dan G(s) adalah plan
yang dimaksud. Gain margin didefinisikan sebagai perubahan dalam penguatan yang
dikehendaki loop terbuka yang membuat sistem jadi tidak stabil. Sistem dengan gain
margin yang lebih besar dapat menahan perubahan besar dalam parameter sistem
sebelum ketidak stabilan terjadi dalam loop tertutup.
Fase margin didefinisikan sebagai perubahan dalam pergeseran fase loop terbuka
yang ditetapkan untuk membuat sistem loop tertutup tidak stabil.
Dengan kata lain fase margin adalah beda fase antara kurva fase frekuensi dan 180
derajat yang memberikan penguatan 0 dB (gain crossover frekuensi, Wgc). Gain
margin merupakan beda antara kurva magnitudo dan 0 dB pada frekuensi yang
menyebabkan sudut fase -180 derajat (fase cross over frekuensi Wpc)
Berikut gambar gain dengan fase margin dalam plot bode,
Pada Gambar 3.1 terlihat plot bode tanpa penguatan, apabila ditambahkan penguatan
sebesar 100 dengan perintah bode (100*50, [1 9 30 40]) akan menghasilkan :
Seperti plot yang sama sebelumnya dan magnitudo plot bergeser keatas pada 40 dB
dengan phase margin yang sama. Penguatan dan phase margin dapat dicari dengan
perintah :
3.2.3 Frekuensi Bandwidth
Didefinisikan sebagai frekuensi saat respon magnitude loop tertutup sama dengan 3
dB. Suatu sistem dengan transfer loop tertutup dengan persamaan
Frekuensi bandwidthnya dilihat dalam bode plot dengan perintah
bode(1,[1 0.5 1])
dan menghasilkan plot
Untuk melihat pengaruh yang lebih jelas dapat dipergunakan perintah lsim. Yang
perlu diingat bahwa frekuensi sinusoidal harus kurang dari Wbw respon keadaan
tunak terlihat jelas. Ketiklah program berikut pada m-file
Terlihat bahwa sistem dapat memberikan output yang baik dengan teringgal beberapa
derajat saja. Namun jika diberi input dengan frekuensi yang lebih besar Wbw akan
menyebabkan output tertinggal jauh dari sinyal inputnya.
Jalankan progam berikut pada m-file :
Terlihat bahwa output tertinggal hampir 180 derajat dibandingkan input.