127
ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL PETUALANGAN DI NEGERI AWAN KARYA EDDY SUPANGKAT: PERSPEKTIF AJ GREIMAS Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Chrestovora Vera Salverosari NIM. 144114004 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL

PETUALANGAN DI NEGERI AWAN KARYA EDDY

SUPANGKAT: PERSPEKTIF AJ GREIMAS

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Chrestovora Vera Salverosari

NIM. 144114004

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

i

ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL

PETUALANGAN DI NEGERI AWAN KARYA EDDY

SUPANGKAT: PERSPEKTIF A.J. GREIMAS

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Chrestovora Vera Salverosari

NIM. 144114004

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

vii

MOTTO

“It Will Be Better Tomorrow”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan atas berkat Tuhan Yesus yang selalu

mendampingi saya dalam keadaan apapun sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Struktur Naratif Serial Petualangan di Negeri

Awan Karya Eddy Supangkat: Perspektif A.J. Greimas” ini tepat waktu.

Saya berterimakasih kepada Ayah Theus Sujarno, Ibu Margaretha

Suprapti, Kristoforus Alfako Japra Setia Puri, Jobella Japra Setia Puri, dan

Josepha Vicky Salverosari, karena selalu mendukung dan memberi saya

semangat yang tidak terbatas.

Ucapan terimakasih juga saya berikan kepada Bapak Dr. Yoseph Yapi

Taum, M.Hum. dan Ibu Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum. selaku dosen

pembimbing saya. Saya juga berterimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Praptomo

Baryadi Isodarus, M.Hum. selaku dosen pembimbing akademik saya, juga Bapak

Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Bapak Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A., Ibu

Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A., Bapak Rano Sumarno, S.Sn., Alm.

Bapak Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum., dan Alm Bapak Drs. A. Herry Antono,

M.Hum. yang telah membantu saya secara akademis atas penyelesaian masa

perkuliahan ini.

Untuk teman-teman yang tak henti menyemangati saya, yaitu Ruth

Anastasia Situmorang, Yuliana Dwi Prasetyawati, Elisabet Yolamda, Trivenna,

dan Suster Franberthis CB (Brigita Vina Pertiwi), terimaksih sudah berada di sisi

saya selama ini.

Selain itu teruntuk satu-satunya pribadi yang mengerti saya, Tabita Dinda

Mustikasari, terimakasih sudah menggila bersama selama proses mengerjakan

skripsi ini. Semoga kegilaanmu tidak berhenti di sini setelah skripsi sudah jadi.

Lalu untuk Dewitri Ayu Maharani, terimakasih sudah mau berjuang bersama dan

terlibat menggila bersama sampai delapan semester ini. Kepada teman saya

Debora Maria (Alin) Sumakud, Maria Frederica Fajarwati, Agata Dhyaning

Nuswari Haryadi Putri, dan Maria Ayu Setiasatiti Andriani, terimakasih untuk

tawa dan luka yang kita tebarkan dan kita rasakan bersama selama kuliah ini.

Satu lagi, terimakasih banyak untuk Hillarius Wahyu Christianto Wibowo

sebagai mood booster yang menemani, menceramahi, dan mengintimidasi saya

setiap dini hari ketika mengerjakan skripsi. Terima kasih karena selalu datang

ketika saya patah semangat dalam mengerjakan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

ix

Saya sebagai penulis membuka diri untuk semua kritik, saran, sanggahan,

dan bantuan yang dilayangkan kepada karya tulis saya agar karya tulis ini dapat

digunakan untuk kepentingan bersama.

Penulis, 19 Juli 2018

Chrestovora Vera Salverosari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

x

ABSTRAK

Vera Salverosari, Chrestovora. 2018. “Analisis Struktur Naratif Serial

Petualangan di Negeri Awan karya Eddy Supangkat: Perspektif A..J.

Greimas”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia,

Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dhrama.

Skripsi ini membahas struktur naratif yang terdapat pada serial

Petualangan di Negeri Awan karya Eddy Supangkat menurut perspektif A.J.

Greimas. Hal yang menarik dari cerita ini adalah bentuknya yang berupa serial

dan bergenre fantasi yang ditulis oleh penulis asal Indonesia. Hal tersebut

membuka suatu permasalahan yaitu bagaimana struktur naratif yang terdapat di

dalam cerita.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan

teori struktur naratif A.J. Greimas. Teori ini mencari struktur aktansial, struktur

fungsional, dan tiga poros semantik yang terdapat pada serial Petualangan di

Negeri Awan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dalam

mengumpulkan data. Pada bagian pengolahan data digunakan metode formal

(struktur). Lalu, hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif.

Hasil penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut. Pertama, cerita

Petualangan di Negeri Awan ini memiliki alur yang berhubungan pada setiap

serinya. Tokoh yang selalu terlibat dalam petualangan pada cerita ini adalah Rio.

Walaupun tidak selalu menjadi aktan objek, Rio selalu terlibat di dalam cerita dan

ia juga menjadi penanda pada judul setiap seri buku. Kedua, serial ini memiliki

struktur yang sama walaupun situasi awal dan situasi akhirnya tidak serupa.

Bahkan ada satu cerita yang diakhiri dengan konflik, lalu cerita selanjutnya

langsung dimulai dengan penyelesaian konflik. Ketiga, serial Petualangan di

Negeri Awan menggambarkan gaya hidup penghuni Negeri Awan dan

menggambarkan sifat manusia yang beragam. Ada kalanya manusia berperilaku

jahat lalu bertobat, tetapi ada juga yang tetap bersikap jahat tanpa mau berubah

menjadi baik.

Kata kunci: Dongeng fantasi, Struktur naratif, Prespektif Greimas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

xi

ABSTRACT

Vera Salverosari, Chrestovora. 2018. “Analysis of Narrative Structures of the

Petualangan di Negeri Awan’s Series By Eddy Supangkat: A.J. Greimas

Perspective”. An Undergraduate Thesis. Study Program Of Indonesian

Letters, Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This thesis talked about the narrative structure contained in the

Petualangan di Negeri Awan’s series by Eddy Supangkat according to A.J.

Greimas. What is interesting about these stories was the form of serial and fantasy

genre written by the Indonesian author. It opened up a problem of how the

narrative structure is contained in the story.

In relation to the above issues, this study used the theory of narrative

structure A.J. Greimas. This theory was used to analyze the structure of aktansial,

functional structure, and three semantic axis found on the Petualangan di Negeri

Awan’s series. This study used library review method in collecting data. Then, to

analyze the data, the method was formal method (structure). Then, the results of

the analysis are presented using qualitative descriptive method.

The results of this thesis is as follows. First, the story of Petualangan di

Negeri Awan had a flow that relates to each series. The character who was always

involved in adventure on this story was Rio. Though not always an object actant,

Rio was always involved in the story and he was also a marker on the titles of

each series of books. Second, the series had the same structure although the initial

situation and the eventual situation are not similar. There was even a story that

ends in conflict, then the next story begins directly with conflict resolution. Third,

the Petualangan di Negeri Awan’s series describes the lifestyle of the Cloud

Dwellers and describes the diverse human nature. There are times when humans

behave badly and repent, but others remain evil without wanting to change for the

better.

Keyword: Fantasy Tale, Narrative Structure, Greimas’s Perspective.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...........................................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................vi

MOTTO.................................................................................................................vii

KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

ABSTRAK...............................................................................................................x

ABSTRACT..............................................................................................................xi

DAFTAR ISI..........................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

1.1 BAB I PENDAHULUAN….............................................................................1

1.2 Latar Belakang ..................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................6

1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................6

1.5 Manfaat Hasil Penelitian ...................................................................................7

1.5.1 Manfaat Teoretis .......................................................................................7

1.5.2 Manfaat Praktis .........................................................................................7

1.6 Tinjauan Pustaka ...............................................................................................8

1.7 Landasan Teori ..................................................................................................9

1.7.1 Teori Struktural A.J. Greimas ...................................................................10

1.7.1.1 Struktur Aktansial..........................................................................11

1.7.1.2 Struktur Fungsional........................................................................13

1.7.1.3 Poros Semantik...............................................................................15

1.8 Metode Penelitian ............................................................................................16

1.8.1 Metode Pengumpulan Data.................................................................16

1.8.2 Metode Analisis Data..........................................................................16

1.8.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data................................................17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

xiii

1.9 Sistematika Penyajian .....................................................................................17

BAB II ANALISIS STRUKTUR AKTANSIAL SERIAL PETUALANGAN

DI NEGERI AWAN ..............................................................................19

2.1 Struktur Aktansial Seri Rio dan Kakek Kerdil...............................................20

2.1.1 Pengirim............................................................................................21

2.1.2 Objek ................................................................................................22

2.1.3 Subjek...............................................................................................23

2.1.4 Penolong...........................................................................................24

2.1.5 Penentang..........................................................................................25

2.1.6 penerima ...........................................................................................25

2.2 Struktur Aktansial Seri Rio dan Topi Ajaib....................................................26

2.2.1 Pengirim............................................................................................28

2.2.2 Objek ................................................................................................28

2.2.3 Subjek...............................................................................................29

2.2.4 Penolong...........................................................................................30

2.2.5 Penentang..........................................................................................30

2.2.6 penerima ...........................................................................................31

2.3 Struktur Aktansial Seri Rio dan Kereta Kaca.................................................31

2.3.1 Pengirim............................................................................................33

2.3.2 Objek ................................................................................................34

2.3.3 Subjek...............................................................................................35

2.3.4 Penolong...........................................................................................36

2.3.5 Penentang..........................................................................................37

2.3.6 penerima ...........................................................................................38

2.4 Struktur Aktansial Seri Rio dan Bola Kristal .................................................38

2.4.1 Pengirim............................................................................................40

2.4.2 Objek ................................................................................................41

2.4.3 Subjek...............................................................................................42

2.4.4 Penolong...........................................................................................42

2.4.5 Penentang..........................................................................................43

2.4.6 penerima ...........................................................................................43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

xiv

2.5 Struktur Aktansial Seri Rio dan Cermin Ajaib...............................................44

2.5.1 Pengirim............................................................................................46

2.5.2 Objek ................................................................................................46

2.5.3 Subjek...............................................................................................47

2.5.4 Penolong...........................................................................................48

2.5.5 Penentang..........................................................................................48

2.5.6 penerima ...........................................................................................49

2.6 Rangkuman . .................................................................................................49

BAB III ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL SERIAL

PETUALANGAN DI NEGERI AWAN...............................................52

3.1 Struktur Fungsional Seri Rio dan Kakek Kerdil.............................................52

3.1.1 Situasi Awal........................................................................................53

3.1.2 Transformasi .......................................................................................53

3.1.3 Situasi Akhir .......................................................................................55

3.2 Struktur Fungsional Seri Rio dan Topi Ajaib.................................................55

3.2.1 Situasi Awal........................................................................................56

3.2.2 Transformasi .......................................................................................57

3.2.3 Situasi Akhir .......................................................................................58

3.3 Struktur Fungsional Seri Rio dan Kereta Kaca...............................................59

3.3.1 Situasi Awal........................................................................................60

3.3.2 Transformasi .......................................................................................62

3.3.3 Situasi Akhir .......................................................................................62

3.4 Struktur Fungsional Seri Rio dan Bola Kristal ..............................................62

3.4.1 Situasi Awal........................................................................................63

3.4.2 Transformasi .......................................................................................64

3.4.3 Situasi Akhir .......................................................................................65

3.5 Struktur Fungsional Seri Rio dan Cermin Ajaib.............................................66

3.5.1 Situasi Awal........................................................................................67

3.5.2 Transformasi....................................................................................... 67

3.5.3 Situasi Akhir .......................................................................................69

3.6 Rangkuman ...................................... ......................................... ...................69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

xv

BAB IV POROS SEMANTIK SERIAL PETUALANGAN DI NEGERI

AWAN...................................... ..............................................................72

4.1 Poros Pencarian...................................... .......................................................72

4.1.1 Poros Pencarian Seri Rio dan Kakek Kerdil.......................................73

4.1.2 Poros Pencarian Seri Rio dan Topi Ajaib............................................74

4.1.3 Poros Pencarian Seri Rio dan Kereta Kaca.........................................75

4.1.4 Poros Pencarian Seri Rio dan Bola Kristal .........................................76

4.1.5 Poros Pencarian Seri Rio dan Cermin Ajaib.......................................77

4.2 Poros Kekuatan...............................................................................................78

4.2.1 Poros Kekuatan Seri Rio dan Kakek Kerdil..........................................78

4.2.2 Poros Kekuatan Seri Rio dan Topi Ajaib..............................................79

4.2.3 Poros Kekuatan Seri Rio dan Kereta Kaca............................................80

4.2.4 Poros Kekuatan Seri Rio dan Bola Kristal ...........................................84

4.2.5 Poros Kekuatan Seri Rio dan Cermin Ajaib..........................................85

4.3 Poros Komunikasi..................................... .....................................................85

4.3.1 Poros Komunikasi Seri Rio dan Kakek Kerdil......................................85

4.3.2 Poros Komunikasi Seri Rio dan Topi Ajaib..........................................86

4.3.3 Poros Komunikasi Seri Rio dan Kereta Kaca........................................87

4.3.4 Poros Komunikasi Seri Rio dan Bola Kristal .......................................88

4.3.5 Poros Komunikasi Seri Rio dan Cermin Ajaib......................................88

4.4 Rangkuman.....................................................................................................89

BAB V PENUTUP................................................................................................91

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................91

5.2 Saran................................................................................................................93

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 94

LAMPIRAN .........................................................................................................96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Skema Aktansial.........................................................................................12

2. Struktur Fungsional....................................................................................14

3. Skema Poros Semantik...............................................................................15

4. Skema Aktansial Seri Rio dan Kakek Kerdil.............................................21

5. Skema Aktansial Seri Rio dan Topi Ajaib.................................................27

6. Skema Aktansial Seri Rio dan Kereta Kaca...............................................33

7. Skema Aktansial Seri Rio dan Bola Kristal...............................................40

8. Skema Aktansial Seri Rio dan Cermin Ajaib............................................45

9. Struktur Fungsional seri Rio dan Kakek Kerdil.........................................53

10. Struktur Fungsional seri Rio dan Topi Ajaib.............................................55

11. Struktur Fungsional seri Rio dan Kereta Kaca...........................................59

12. Struktur Fungsional seri Rio dan Bola Kristal...........................................62

13. Struktur Fungsional seri Rio dan Cermin Ajaib.........................................66

14. Tabel Poros Semantik serial Petualangan di Negeri Awan........................71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

1

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Wikipedia dengan artikel berjudul Karya Sastra, Karya sastra

adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis

untuk tujuan estetika. Karya sastra juga merupakan bentuk ungkapan yang

disampaikan oleh manusia mengenai perasaan, pikiran, ide, pengalaman,

bahkan keyakinan dari berbagai sisi kehidupan yang diutarakan dalam bentuk

tulisan. Ungkapan-ungkapan tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk

kalimat dengan bahasa yang mudah dipahami. Karya sastra diterbitkan agar

bisa dinikmati oleh semua kalangan, walaupun dalam gaya penulisannya ada

yang dibedakan menurut kebutuhan pembacanya, seperti untuk anak-anak,

remaja, dewasa, dan semua umur.

Nurgiyantoro (2005:3) menyebutkan bahwa sastra dari sudut pandang

Lukens menawarkan dua hal penting, yaitu kesenangan dan pemahaman.

Sastra hadir untuk memberikan hiburan yang menyenangkan, menampilkan

cerita yang menarik dan imajinatif yang dapat menggugah emosi sehingga

pembaca akan terus mengikuti alur cerita. Di lain sisi sastra selalu berkaitan

dengan kehidupan, maka sastra juga memberikan pemahaman tentang

kehidupan tersebut yang datang dari berbagai bentuk kehidupan, penemuan,

juga pengungkapan karakter manusia. Kedua hal ini dibutuhkan oleh orang

dewasa maupun anak-anak sebagai bentuk informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

2

Pada sastra anak, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah

dipahami oleh anak sesuai dengan tingkat perkembangan dan pemahamannya.

Selain itu terdapat pesan yang akan disampaikan kepada anak-anak melalui

sastra yang berupa nilai-nilai, moral, dan pendidikan. Genre yang terdapat

pada sastra anak meliputi tiga bagian, yaitu puisi anak, fiksi anak, dan komik

anak. Subgenre pada puisi anak melingkupi puisi tradisional dan puisi

modern. Subgenre pada fiksi anak melingkupi fiksi anak masa lampau

(dongeng, legenda, cerita rakyat, dan sebagainya) dan fiksi anak terkini

(cerita anak dalam bentuk cerpen atau novel) (Kurniawan, 2013:4, 26).

Dongeng merupakan cerita rakyat yang tidak diketahui siapa

pengarangnya dan disebarkan secara lisan. Dongeng pada umumnya

digunakan untuk menyampaikan ajaran moral, melukiskan kebenaran, tetapi

ada juga yang mengandung sindiran. Dongeng biasanya diceritakan dengan

alur yang sederhana, singkat, dan langsung menuju pada topik yang ingin

diceritakan tanpa menceritakan karakter tokoh secara rinci. Selain itu

dongeng tidak terikat tempat dan waktu karena dongeng diceritakan untuk

menghibur (Agus, 2009:12).

Jika menyinggung tentang dongeng, Disney merupakan penyebar

dongeng yang terkenal. Kisah-kisah yang ditulis oleh Jacob Grimm dan

Wihelm Grimm banyak diadaptasi oleh Disney yang kemudian

dikembangkan lalu dipublikasikan. Disney melakukan banyak perubahan

dalam pengembangan cerita tersebut karena Grim bersaudara membuat cerita

dengan alur yang absurd, konyol, dan bahkan tergolong sadis untuk anak-

anak. Beberapa kisah yang diadaptasi Disney dari cerita asli Grimm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

3

bersaudara seperti “Sleeping Beauty” versi asli dari Putri Briar Rose,

“Rapunzel” dengan judul yang sama, “Cinderella” versi asli dari Ashputtel,

“Snow White” versi asli dari Tetesan Salju yang kini sudah menyebar luas.

Selain itu Disney juga mengangkat cerita tersebut ke layar lebar dengan versi

manusia, bahkan ada yang dibuat versi dewasa, seperti Si Topi Merah, Hansel

dan Gretel, dan Rumpelstiltskin. Selain kisah-kisah tersebut, kisah Aladin dari

Timur Tengah, Mulan dari China, Belle dari Perancis, dan lainnya juga ikut

menghiasi dunia anak-anak. Bahkan film Frozen yang sempat booming

merupakan kisah buatan yang terinspirasi dari dongeng buatan Hans Christian

Andersen yang berjudul The Snow Queen (Lim, 2013).

Salah satu penulis asal Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia, yang bernama

Eddy Supangkat menulis cerita berseri Petualangan di Negeri Awan. Dalam

cerita ini, Eddy menggunakan motif benda dan motif pelaku yang mirip

dengan motif-motif yang terdapat dalam beberapa dongeng milik Grimm

bersaudara atau dongeng lain yang berasal dari luar negeri. Motif tersebut

seperti karpet terbang, bola kristal, cermin ajaib, kuda terbang, dan lain-lain.

Serial Petualangan di Negeri Awan memiliki lima seri buku. Seri

pertama berjudul Rio dan Kakek Kerdil yang terbit pada tahun 2002. Seri

kedua berjudul Rio dan Topi Ajaib terbit pada tahun 2002. Seri ketiga

berjudul Rio dan Kereta Kaca terbit pada tahun 2005. Seri keempat berjudul

Rio dan Bola Kristal yang terbit pada tahun 2005. Dan seri kelima berjudul

Rio dan Cermin Perak yang terbit pada tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

4

Secara keseluruhan, kelima serial Petualangan di Negeri Awan ini

mengisahkan tentang Rio, manusia yang tinggal di Bumi, yang

berpetualangan di Negeri Awan. Kisah ini melibatkan teman Rio yang

bernama Gaga, kakek kerdil yang bernama Kakek Panji, penghuni Negeri

Awan yang bernama Bidadari Mayangsari, juga kedua saudari kembar

Bidadari Mayangsari yaitu Nini Sihir dan Nenek Sihir.

Awalnya Rio adalah seorang anak yang nakal. Ia diculik Nenek Sihir

karena Nenek Sihir menyukai anak nakal dan membuat anak tersebut menjadi

budak di istananya. Menyesal dengan perbuatannya, Rio ditolong Kakek

Panji dan mereka meminta bantuan Bidadari Mayangsari agar bisa kembali ke

Bumi. Setelah itu Bidadari, Rio, dan Kakek Panji berteman akrab. Bidadari

juga sering mengajak Rio ke Istana Awan Putih untuk bermain atau

menikmati sesuatu yang baru dan menyenangkan. Rio juga sering menolong

Bidadari dari niat jahat kedua saudara kembar bidadari, yaitu Nenek sihir dan

Nini Sihir yang iri dengan bidadari. Mereka berdua diusir dari Istana Awan

Putih oleh sang ratu karena lebih menyukai ilmu sihir. Karena sifat iri

tersebut, Nini dan Nenek Sihir ingin merebut semua hal yang dimiliki

Bidadari, namun selalu digagalkan oleh Rio dengan bantuan tokoh lainnya.

Rio, Bidadari, Nenek sihir, dan tokoh lainnya memiliki peran dalam

alur cerita berseri tersebut. Jika ditelaah lebih dalam, eksistensi mereka lah

yang membuat alur cerita itu berlanjut. Sifat, keinginan, keadaan tokoh, atau

bahkan tindakan yang bukan berasal dari tokoh bisa menjadi tali penghubung

cerita. Hal-hal tersebut dinamakan aksi atau fungsi. Aksi (fungsi) dalam

penerapan teori Greimas lebih dipentingkan daripada pelaku. Actan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

5

acteurs adalah tindakan yang tidak selalu ditimbulkan oleh manusia,

melainkan dari non manusia juga (Taum, 2011:141).

Sehubungan dengan masalah yang akan dibahas, yaitu struktur dan

berbagai fungsi unsurnya, maka dalam penelitian ini teori yang akan

digunakan adalah teori struktural yang dikembangkan oleh Algirdas Julius

Greimas, yang meliputi dua tahapan struktur. Struktur pertama adalah

struktur lahir, yaitu tataran bagaimana cerita dikemukakan (penceritaan).

Struktur kedua adalah struktur batin, yaitu tataran imanen yang meliputi

tataran naratif analisis sintaksis naratif (skema aktan dan skema fungsional),

dan tataran diskursif yang mencakup tiga poros semantik.

Skema aktan merupakan peran yang dilakukan oleh seseorang atau

sesuatu. Seorang tokoh dapat menempati fungsi aktan yang berbeda, yang

bertujuan untuk menerangkan tindakan logis dan bermakna yang membentuk

narasi. Struktur fungsional bertujuan untuk menguraikan peran subjek dalam

rangka melaksanakan tugas dari pengirim yang terdapat dalam aktan.

Sedangkan tiga poros semantik digunakan untuk memahami makna cerita.

“Analisis Struktur Naratif Serial Petualangan di Negeri Awan Karya

Eddy Supangkat: Perspektif AJ Greimas” dipilih sebagai judul untuk skripsi

ini karena penulis menggunakan serial Petualangan di Negeri Awan sebagai

bahan penelitian. Selain itu penulis menggunakan teori struktural yang

dikembangkan oleh A.J. Greimas sebagai alat untuk menganalisis data

penelitian tersebut. Hal yang menarik dari cerita Petualangan di Negeri Awan

adalah ceritanya yang unik dan menarik, berbentuk serial, dan ditulis oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

6

pengarang dari Indonesia. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk

Sekolah Menengah Pertama terdapat salah satu materi tentang cerita fantasi.

Penulis berpendapat bahwa cerita ini bisa digunakan sebagai salah satu

alternatif untuk bahan pelajaran bagi siswa SMP karena cerita ini mudah

dipahami, menarik, dan sesuai dengan materi bahan ajar.

Dari pemaparan di atas, maka masalah yang dibahas dalam penelitian

ini adalah bagaimanakah struktur aktan, struktur fungsional dan poros

semantik serial Petualangan di Negeri Awan karya Eddy Supangkat

berdasarkan teori yang dikemukakan A.J. Greimas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka penelitian ini mengajukan tiga masalah, yaitu:

1. Bagaimanakah struktur aktansial serial Petualangan di Negeri Awan

karya Eddy Supangkat?

2. Bagaimanakah struktur fungsional serial Petualangan di Negeri Awan

karya Eddy Supangkat?

3. Bagaimanakah poros semantik serial Petualangan di Negeri Awan

karya Eddy Supangkat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, tujuan yang ingin dicapai yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

7

1. Mendeskripsikan struktur aktansial serial Petualangan di Negeri

Awan karya Eddy Supangkat. Hal ini akan diuraikan dalam Bab II.

2. Mendeskripsikan struktur fungsional serial Petualangan di Negeri

Awan karya Eddy Supangkat. Hal ini akan diuraikan dalam Bab III.

3. Mendeskripsikan poros semantik serial Petualangan di Negeri Awan

karya Eddy Supangkat. Hal ini akan diuraikan dalam Bab IV.

1.4 Manfaat Hasil Penelitan

Mengacu pada tujuan pokok penelitian di atas, maka hasil dari penelitian

ini diharapkan memberi manfaat teoritis dan praktis, antara lain:

1.4.1 Manfaat teoritis:

1. Memberikan deskripsi mengenai struktur aktansial serial

Petualangan di Negeri Awan karya Eddy Supangkat.

2. Memberikan deskripsi mengenai struktur fungsional serial

Petualangan di Negeri Awan karya Eddy Supangkat.

3. Memberikan deskripsi mengenai poros semantik serial Petualangan

di Negeri Awan karya Eddy Supangkat.

1.4.2 Manfaat Praktis:

1. Memberikan alternatif bahan rujukan bagi penelitian berikutnya

yang meneliti masalah yang sama, atau berkaitan dengan topik

penelitian ini.

2. Memberikan alternatif bahan ajar bagi guru Bahasa dan Sastra

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

8

1.5 Tinjauan Pustaka

Serial Petualangan di Negeri Awan adalah salah satu dongeng yang

ditulis oleh Eddy Supangkat. Eddy Supangkat adalah penulis cerita fiksi

remaja dan cerita anak-anak yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah. Cerita

berseri ini diterbitkan oleh Penerbit Kanisius.

Dalam kaitannya dengan bidang penelitian, penulis belum

menemukan peneliti lain yang menggunakan dongeng berseri ini sebagai

bahan penelitian. Akan tetapi penulis menemukan banyak peneliti lain yang

menggunakan teori yang sama untuk menganalisis cerita yang berbeda.

Berikut ini lima penelitian yang menggunakan teori AJ Greimas untuk

menentukan struktur naratif pada cerita yang penulis gunakan sebagai

tinjauan pustaka.

Penelitian pertama ditulis oleh Yulia Rahmah (2015) mengambil

judul “Sanmai No Ofuda dalam Perspektif Greimas”. Dalam penelitian

tersebut Rahmah mengambil satu contoh dongeng dari Jepang dengan judul

Sanmai No Ofuda yang menceritakan tentang usaha seorang anak laki-laki

melawan Yamanba (hantu penguasa pegunungan pemakan manusia) yang

akan memakannya. Dalam menghadapi Yamanba anak laki-laki tersebut

menggunakan tiga helai ofuda pemberian kakek gurunya, dan akhirnya ia

bisa mengalahkan Yamanba dan bisa kembali ke kuil tempat kakek gurunya

tinggal. Penelitian tersebut membahas tentang motif cerita dan usaha-usaha

tokoh sebagai fungsi tindakan dalam dongeng Sanmai no Ofuda.

Penelitian yang kedua ditulis oleh Yulia Rahmah (2007) dengan

judul “Dongeng Timun Emas (Indonesia) dan Dongeng Sanmai No Ofuda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

9

(Jepang) (Studi Komparatif Struktur Cerita dan Latar Budaya)”. Dalam

penelitian tersebut Rahmah mengambil masing-masing satu contoh dongeng

dari Indonesia dan Jepang. Penelitian tersebut membahas tentang persamaan

dan perbedaan struktur cerita, juga membahas unsur budaya yang

melatarbelakangi kehidupan masyarakat pada zaman dulu.

Penelitian ketiga ditulis oleh Sri Astuti dan Yoseph Yapi Taum

(2017) dengan judul “Ketika Bumi Menaklukan Langit: Kajian Naratologi

Kana Inai Abang Nguak” dalam Perspektif A.J. Greimas. Kana Inai Abang

Nguak adalah salah satu folk lyric masyarakat Dayak Desa. Tokoh pada

cerita Kana Inai Abang Nguak biasanya berkaitan dengan kehidupan

Khayangan. Penelitian ini membahas struktur lahir dan struktur batin yang

terdapat pada cerita tersebut.

Penelitian keempat ditulis oleh Bagus Prasetyo Adiluhung (2011)

dengan judul “Serat Sirwenda Danurwenda dalam Kajian Strukturalisme

Greimas”. Serat Sirwenda Danurwenda berisi tentang cerita seorang

pemimpin yang bernama Adipati Pragola yang serakah akan kekuasaan.

Penelitian ini membahas struktur aktansial, struktur fungsional, dan korelasi

antarpola struktur cerita yang terdapat pada cerita Serat Sirwenda

Danurwenda.

Penelitian kelima ditulis oleh Galih Sabdo Panuju (2017) dengan

judul “Kajian Struktur Tiga Cerpen Karya Budi Darma dalam Kumpulan

Cerpen Orang-Orang Bloomington: Perspektif Strukturalisme Naratif A.J.

Greimas”. Penelitian ini membahas struktur tiga cerpen karya Budi Darma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

10

dalam Kumpulan Cerpen Orang-Orang Bloomington dengan tujuan untuk

mendeskripsikan makna yang terdapat pada tiga cerpen tersebut.

Bila mengamati hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Yuliani

Rahmah, Sri Astuti, Yoseph Yapi Taum, Bagus Prasetyo Adiluhung, dan

Galih Sabdo Panuju, maka penelitian yang penulis lakukan dengan judul

“Analisis Struktur Naratif Serial Petualangan di Negeri Awan karya Eddy

Supangkat: Perspektif AJ Greimas” adalah sebuah penilitian yang baru dan

belum pernah dilakukan oleh orang lain.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Teori Struktural A.J Greimas

Algirdas Julien Greimas merupakan salah satu tokoh naratologi

yang berasal dari Perancis. Prabowo dalam lamannya menyatakan

bahwa, “Greimas berhasil mengembangkan teori strukturalisme

menjadi strukturalisme naratif berdasarkan analogi-analogi struktural

dalam linguistik yang berasal dari Ferdinand de Saussure (Hawkes

dalam Jabrohim, 1996:11)”

Dalam buku Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra,

dijelaskan bahwa naratologi berasal dari kata narratio (bahasa

Latin, berarti cerita, perkataan, kisah, hikayat) dan logos (ilmu).

Naratologi disebut juga teori wacana (teks) naratif. Baik

naratologi maupun teori wacana (teks) naratif diartikan sebagai

seperangkat konsep mengenai cerita dan penceritaan. Sementara

struktur naratif fiksional adalah rangkaian peristiwa yang di

dalamnya terkandung unsur-unsur lain, seperti: tokoh-tokoh, latar,

sudut pandang dan sebagainya. Kajian wacana naratif dalam

hubungan ini dianggap telah melibatkan bahasa, sastra dan

budaya, yang dengan sendirinya sangat relevan sebagai objek

humaniora. Untuk kajian naratologi, teori sastra kontemporer

telah memberikan cakupan wilayah yang sangat luas terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

11

eksistensi naratif. Selain novel, roman, dan cerpen, dalam

cakupan tersebut termasuk juga puisi naratif, dongeng, biografi,

lelucon, mitos, epik, catatan harian, dan sebagainya (Ratna, 2004:

128).

Taum (2011) mengatakan bahwa teori struktural yang

dikembangkan oleh Algirdas Juliens Greimas meliputi dua tahapan

struktur. Struktur pertama adalah struktur lahir, yaitu tataran

bagaimana cerita dikemukakan (penceritaan). Struktur kedua adalah

struktur batin, yaitu tataran imanen yang meliputi tataran naratif

analisis sintaksis naratif (skema aktan dan skema fungsional), dan

tataran diskursif yang mencakup tiga poros semantik.

1.6.2.1 Struktur Aktansial

Greimas memperkenalkan unsur naratif terkecil yang

sifatnya tetap dalam sebuah karya sastra sebagai fungsi. Aktan

dapat menempati enam fungsi, yaitu subjek (subject), objek

(object), pengirim (sender), penerima (receiver), penolong

(helper) dan penentang (opponent). Fungsi ini dikelompokkan

menjadi tiga pasang oposisi biner, yaitu: subjek versus objek,

pengirim versus penerima, penolong versus penentang. Dari

ketiga pasang oposisi ini, pasangan subjek versus objek lah yang

terpenting. Biasanya subjek diperankan oleh seseorang

sedangkan objek terdiri atas kehendah yang harus dicapai seperti

kebebasan, cinta, keadilan, dan lain-lain (Taum, 2011:143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

12

Jika disusun ke dalam sebuah tabel pola peranan aktansial,

maka bagannya akan terbentuk sebagai berikut:

Gambar 1

Skema Aktansial

Sumber: Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertai

Contoh Penerapannya.

Taum (2011) mengemukakan bahwa penentuan hubungan

antara antartokoh dan cerita dapat diketahui dengan

menggunakan analisis sintaksis naratif menurut AJ Greimas,

yaitu menentukan skema aktan dan model fungsional cerita

tersebut. Fungsi dan kedudukan masing-masing aktan adalah

sebagai berikut:

1) Pengirim (sender) adalah seseorang yang menjadi sumber

ide dan penggerak cerita. Pengirim memberikan karsa

kepada subjek untuk mencapai objek.

PENGIRIM (sender)

PENOLONG (helper)

SUBJEK (subject)

PENENTANG (opponent)

OBJEK (object)

PENERIMA (receiver)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

13

2) Objek (object) adalah seseorang atau sesuatu yang

diinginkan subjek.

3) Subjek (subject) adalah seseorang yang ditugasi pengirim

untuk mendapatkan objek.

4) Penolong (helper) adalah sesuatu atau seseorang yang

membantu atau mempermudah mendapatkan objek.

5) Penentang (opponent) adalah seseorang atau sesuatu yang

menghalangi usaha subjek dalam mencapai objek.

6) Penerima (receiver) adalah sesuatu atau seseorang yang

menerima objek yang diusahakan oleh subjek.

7) Tanda panah pada skema aktansial merupakan unsur penting

yang menghubungkan fungsi masing-masing aktan.

1.6.2.2 Struktur Fungsional

Selain menunjukkan struktur aktan, Greimas juga

menunjukan struktur fungsional. Struktur fungsional untuk

menguraikan peran subjek dalam rangka melaksanakan tugas

dari pengirim yang terdapat dalam aktan. Struktur fungsional

dibagi menjadi tiga bagian, yaitu situasi awal, transformasi, dan

situasi akhir. Situasi transformasi dibagi menjadi tiga tahapan,

tahap uji kecakapan, tahap utama, dan tahap membawa

kegemilangan (Taum, 2011:147).

Struktur fungsional yang terbagi menjadi tiga tahap

tampak seperti pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

14

Gambar 2

Struktur Fungsional

I II III

Situasi

Awal

Transformasi Situasi

Akhir Tahap Uji

Kecakapan

Tahap

Utama

Tahap

Kegemilangan

Sumber: Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertai

Contoh Penerapannya.

Berdasarkan tabel di atas, penjelasan bagian struktur fungsional

adalah sebagai berikut.

1) Situasi awal

Situasi cerita menggambarkan keadaan sebelum ada suatu

peristiwa yang megganggu keseimbangan (harmoni). Dalam

situasi awal, subjek mulai mencari objek dengan alasan dari si

pengirim. Di situlah subjek mengalami uji kecakapan (Taum,

2011:147).

2) Tranformasi

Tahap transformasi memiliki tiga tahap cobaan, yaitu

tahap kecakapan, tahap utama, dan tahap kegemilangan. Ketiga

tahapan ini menunjukkan usaha subjek dalam mendapatkan

objek. Dalam tahap ini akan muncul aktan penentang dan

penolong. Tahap cobaan yang membawa kegemilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

15

merupakan bagian subjek dalam menghadapi pahlawan palsu,

misalnya musuh dalam selimut. Bila tidak ada pahlawan palsu

maka subjek adalah pahlawan (Taum, 2011:147).

3) Situasi akhir

Situasi akhir merupakan keseimbangan karena situasi

telah kembali ke keadaan semula. Semua konflik telah berakhir

dan mengungkapkan apakah subjek berhasil atau gagal dalam

mendapatkan objek (Taum, 2011:147).

1.6.2.3 Poros semantik

Poros semantik digunakan untuk mencari tujuan cerita.

Dalam tataran diskursif Greimas mengemukakan adanya tiga

poros semantik yang berpengaruh dalam jalan cerita, yaitu

poros komunikasi, poros pencarian, dan poros kekuatan.

Gambar 3

Skema Poros Semantik

Poros Komunikasi

Pengirim OBJEK Penerima

Poros Pencarian

Penolong SUBJEK Penentang

Poros Kekuatan

Sumber: Ketika Bumi Menaklukkan Langit: Kajian Naratologi Kana Inai Abang

Nguak dalam Perspektif A.J. Greimas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

16

Poros komunikasi merupakan tataran yang mengandung

makna antara pengirim dan penerima. Poros pencarian

mengandung makna dari hubungan subjek dan objek.

Sedangkan poros kekuatan mengandung makna yang terdapat

dalam hubungan penolong dan penentang. Tiga poros inilah

yang dapat membuktikan subjek dalam mendapatkan objek

(Panuju, 2017:15).

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan data

Penulis menggunakan metode studi pustaka dalam

mengumpulkan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari teks serial Petualangan di Negeri Awan. Sedangkan

sebagai refensi penunjang, penulis menggunakan data-data yang

diperoleh dari sumber tertulis atau pustaka lainnya seperti buku,

tesis, jurnal, artikel-artikel yang terdapat pada laman internet.

1.7.2 Metode Analisis Data

Penulis menggunakan metode formal (struktur) untuk

menganalisis data. Metode formal (struktur) adalah metode dengan

menganalisis unsur-unsur karya sastra sesuai dengan peralatan

yang terkandung di dalamnya (Ratna, 2004:49).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

17

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Penulis menggunakan metode deksriptif kualitatif dalam

menyajikan hasil analisis data. Metode deskriptif kualitatif

merupakan metode penyajian hasil yang berupa pemaknaan karya

sastra yang disajikan secara deskriptif (Ratna, 2004: 46).

1.7 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dari laporan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini dipaparkan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian yang

terdiri dari manfaat teoretis dan praktis tinjauan pustaka, landasan teori,

metodologi penelitian, sumber data, dan sistematika penulisan.

Bab II struktur aktansial serial Petualangan di Negeri Awan. Pada bab ini

akan dipaparkan mengenai struktur aktansial yang terdapat pada serial

Petualangan di Negeri Awan.

Bab III struktur fungsional serial Petualangan di Negeri Awan.

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai struktur fungsional yang meliputi

situasi awal. Tahap transformasi, dan situasi akhir yang terdapat pada serial

Petualangan di Negeri Awan

Bab IV poros semantik serial Petualangan di Negeri Awan. Pada bab ini

akan dipaparkan mengenai poros semantik yang meliputi poros pencarian,

poros kekuatan, dan poros komuniasi yang terdapat pada serial Petualangan

di Negeri Awan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

18

Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran, yaitu simpulan

tentang fungsi dan hubungan antartokoh dalam serial Petualangan di Negeri

Awan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

19

BAB II

ANALISIS STRUKTUR AKTANSIAL

SERIAL PETUALANGAN DI NEGERI AWAN

Greimas mengelompokkan aktan atau unsur naratif terkecil yang sifatnya

tetap dalam sebuah karya sastra. Aktan merupakan peran yang dimainkan oleh

seseorang atau sejumlah orang. Aktan tidak hanya terpaku pada suatu tokoh,

tetapi juga dapat berbentuk sesuatu yang tidak berwujud seperti empati,

kepedulian, atau iri hati. Dalam struktur ini, satu tokoh dapat menduduki beberapa

fungsi aktan yang berbeda. Seorang tokoh dapat menempati fungsi subjek dan

penolong, atau menempati fungsi pengirim, penerima, sekaligus penentang. Unsur

naratif terkecil ini dikelompokkan menjadi tiga pasangan oposisi biner yang

meliputi enam aktan, yaitu subjek versus objek, pengirim versus penerima, dan

penolong versus penentang. Dari ketiga pasangan oposisi biner ini, pasangan

oposisi yang paling penting adalah pasangan subjek versus objek karena subjek

merupakan aktan yang menjalankan perintah dari pengirim dalam mendapatkan

objek (Taum, 2011: 142).

Cerita Petualangan di Negeri Awan bermula dengan adanya dua

kehidupan yang saling berdampingan, yaitu kehidupan di Bumi dan kehidupan

sebuah negeri di atas awan yang bernama Negeri Awan. Negeri Awan dihuni oleh

berbagai makhluk yang sama seperti di Bumi, perbedaannya makhluk di Negeri

Awan memiliki keistimewaan, misalnya seperti kuda terbang. Selain itu banyak

benda-benda yang memiliki kekuatan sihir seperti tongkat ajaib yang dapat

membuat apa saja, cermin ajaib yang dapat menggandakan sesuatu, cemeti ajaib

yang dapat diisi petir, dan lain-lain. Penghuni Negeri awan terdiri dari Bidadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

20

Mayangsari, saudari Bidadari yaitu Nenek dan Nini Sihir yang kembar, kurcaci,

dan beberapa nama lain yang hanya disebutkan namanya tanpa dimunculkan

wujudnya. Sementara itu penghuni Bumi yang dimunculkan dalam cerita ini

adalah Rio, Kakek Panji, Gaga, Bima, dan Aska. Berikut adalah analisis dari

struktur cerita dalam serial Petualangan di Negeri Awan yang diuraikan dalam

bentuk skema aktansial.

2.1 Struktur Aktansial Seri Rio dan Kakek Kerdil

Cerita Rio dan Kakek Kerdil bermula dengan adanya Nenek Sihir yang

suka menculik anak nakal untuk dijadikan budak di istananya. Ia menculik

Rio dari Bumi dan membawanya ke istana. Rio yang sangat takut hanya bisa

pasrah dengan keadaannya dan berharap bisa pulang ke Bumi. Kedatangan

Kakek Panji yang sudah lebih dulu menjadi budak memberikan kekuatan

kepada Rio karena Kakek Panji bersedia membantunya keluar dari Istana

Awan Hitam. Misi pelarian diri ini penuh dengan tantangan dan membuat Rio

jatuh bangun agar bisa selamat dari Nenek Sihir dan bertemu Bidadari

Mayangsari yang bisa menolongnya untuk kembali ke Bumi.

Setelah mengamati cerita Rio dan Kakek Kerdil, dapat dipahami bahwa hal

pertama yang terjadi adalah Nenek Sihir menculik Rio karena Rio nakal, lalu

Rio menyesali perbuatannya dan menginginkan kebebasan. Ditilik dari

keadaannya, penulis menganggap bahwa Nenek Sihirlah yang menjadi

penggerak cerita. Ia menginginkan Rio agar menjadi budaknya. Sedangkan

Rio menempati fungsi subjek sekaligus objek. Akan tetapi objek yang ingin

dicapai subjek bukanlah untuk memenuhi keinginan pengirim yaitu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

21

PENGIRIM (sender)

Nenek Sihir

OBJEK (object)

Kebebasan Rio

PENERIMA (receiver)

Rio dan Kakek Panji

PEMBANTU (helper)

- Kakek Panji - Permadani terbang - Awan Raksasa - Bidadari Mayangsari

SUBJEK (subject)

Rio PENENTANG

(opponent)

- Raksasa Awan - Burung Gagak - Nenek Sihir

menjadi budak, melainkan ingin kebebasan. Jadi subjek mencari objek agar

keinginan pengirim tidak terpenuhi. Fungsi-fungsi aktan yang terdapat pada

cerita Rio dan Kakek Kerdil dapat dilihat pada skema di bawah ini.

Gambar 4

Skema Aktansial seri Rio dan Kakek Kerdil

Berdasarkan skema aktansial di atas (lihat Gambar 4), fungsi atau

kedudukan masing-masing aktan adalah sebagai berikut.

2.1.1 Pengirim

Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah Nenek Sihir. Nenek

Sihir suka menculik dan membawa anak-anak nakal ke istana miliknya.

Tujuan dari penculikan ini adalah untuk menjadikan anak-anak nakal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

22

tersebut sebagai budak di Istana Awan Hitam. Tindakan Nenek Sihir

inilah yang menjadi pengirim dan penggerak cerita karena memberikan

kekuatan atau keinginan kepada subjek untuk mendapatkan objek.

“Biasanya anak yang diculik Nenek Sihir adalah anak

yang nakal, yang suka melawan orang tua, yang tidak

mau mendengar nasihat orang tua, yang suka

bermusuhan dengan temannya, atau anak-anak yang

suka berbohong.” (Supangkat, 2002: 3).

“Kalau kamu tidak nakal, kamu tidak mungkin terbawa

oleh tongkat ajaibku,” kata Nenek Sihir lagi.”

(Supangkat, 2002: 5).

2.1.2 Objek

Objek (object) yang dicari dalam narasi ini adalah kebebasan

Rio. Ia diculik Nenek Sihir karena kenakalannya. Rio sudah menyesal

dan tidak mau menjadi budak karena Istana Awan Hitam sangat

mengerikan. Selain itu jika dirinya melakukan kesalahan maka ia akan

dihukum dengan cara dicambuk oleh Nenek Sihir. Para budak juga

tidak mendapatkan makanan yang sebenarnya, mereka hanya

mendapatkan gumpalan awan yang berbentuk makanan dan rasanya

sangat tidak enak. Maka dari itu, Rio berusaha kabur dengan

pertolongan Kakek Panji, ia ingin menyelamatkan dirinya. Setelah

mendapatkan jalan untuk pulang, Rio juga ingin Kakek Panji bebas

dari perbudakan Nenek Sihir.

“Sesampainya di istana Nenek Sihir, Rio dicambuki

sampai badannya sakit semua. Sesudah itu ia dikurung

di dalam kamar yang terkunci” (Supangkat, 2002: 24).

“Rio melirik makanan yang dibawa oleh Kakek Panji.

Ternyata hanya segumpal awan yang bentuknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

23

menyerupai roti pisang. Ketika ia mencicipi makanan

itu, rasanya sama sekali tidak enak.” (Supangkat,

2002: 9).

2.1.3 Subjek

Subjek (subject) dalam cerita ini adalah Rio, anak nakal yang

diculik oleh Nenek Sihir. Aktan pahlawan ini bertugas untuk

menyelamatkan objek dari pengirim. Situasi yang sedang dihadapi oleh

Rio membuatnya berpikir harus melarikan diri dari Nenek Sihir karena

ia tidak mau berada di Istana Awan Hitam sebagai budak. Selain itu, ia

merindukan rumahnya yang hangat dan kedua orang tuanya yang tidak

pernah menghukumnya, tidak seperti Nenek Sihir yang selalu memukul

bahkan mencambuki dirinya jika ia melakukan kesalahan ketika sedang

melakukan pekerjaannya. Atas dasar itulah Rio tidak pantang menyerah

dalam berusaha menemukan kebebasan. Walaupun usahanya sering

gagal, Rio tetap terus berusaha untuk melarikan diri dari Istana Awan

Hitam untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

“Rio menangis tersedu-sedu di kamarnya. Badannya

masih sakit akibat pukulan Nenek Sihir. Kembali Rio

teringat akan orangtuanya. Mereka selalu sayang

kepadanya. Tidak pernah sekali pun mereka memukul

Rio meskipun ia nakal. ...” (Supangkat, 2002: 11).

“Usahakan besok kamu jangan membuat jengkel Nenek

Sihir. Biasaya, kalau hatinya senang dia akan banyak

tidur. Nah, kalau dia tidur, kita bisa mengambil

permadani terbangnya dan lari ke Istana Awan Putih.”

(Supangkat, 2002:18).

“... Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Rio untuk

melarikan diri. Maka tanpa pikir panjang lagi Rio

segera berlari meninggalkan istana Nenek Sihir. ...”

(Supangkat, 2002:21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

24

2.1.4 Penolong

Penolong atau helper adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

membantu usaha Rio sebagai subjek untuk mendapatkan objek. Dalam

cerita ini aktan penolong ada 4, yaitu Kakek Panji, permadani terbang,

Raksasa Awan, dan Bidadari Mayangsari. Dalam mendapatkan objek,

subjek mendapat pertolongan dari keempat aktan tersebut. Penolong

pertama yaitu Kakek Panji yang sudah lama menjadi budak Nenek Sihir.

Berkat pengalamannya, ia berhasil membantu Rio untuk melarikan diri

dari Nenek Sihir. Penolong kedua adalah permadani terbang yang

mengantarkan Rio dan Kakek Panji menuju istana Awan Putih.

Penolong ketiga yaitu Raksasa Awan yang menghembuskan angin

kencang sehingga Nenek Sihir tidak bisa menangkap Rio dan Kakek

Panji. Penolong keempat adalah Bidadari Mayangsari. Walaupun

Bidadari tidak mengambil andil dalam misi pelarian dari Nenek Sihir,

Bidadari mempunyai andil dalam memberikan jalan pulang menuju ke

Bumi kepada Rio dan Kakek Panji.

“Kalau kamu ingin melarikan diri, nanti Kakek bantu,”

kata Kakek Panji.” (Supangkat, 2002: 18).

“Bim bam bim, antarkan aku ke istana Awan Putih!”

kata Kakek Panji. Permadani itu pun terus terbang ke

istana Awan Putih” (Supangkat, 2002: 28).

“Kakek Panji segera membangunkan Rakasasa Awan

untuk meminta bantuan” (Supangkat, 2002: 29).

“Bagus. Kalau kamu bohong da sampai diculik Nenek

Sihir untuk kedua kalinya, aku tidak akan menolongmu

lagi. Kau mengerti?” Tanya Bidadari” (Supangkat,

2002:34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

25

2.1.5 Penentang

Penentang (opponent) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang

menghalangi usaha subjek untuk mendapatkan objek. Dalam cerita ini

yang menjadi penentang adalah Raksasa Awan, Burung Gagak, dan

Nenek Sihir. Raksasa Awan mematuhi perintah siapapun yang

meminta bantuannya. Ketika Nenek Sihir memintanya meniup awan-

awan agar Nenek Sihir tahu di mana Rio bersembunyi, Raksasa Awan

mengabulkannya. Penentang kedua adalah Burung Gagak, ia sebagai

peliharaan Nenek Sihir membantu Nenek Sihir dalam mengawasi Rio

dan Kakek Panji. Ketika Rio dan Kakek Panji melakukan pelarian,

Burung Gagak memberitahu Nenek Sihir. Penentang ketiga adalah

Nenek Sihir, ia menggunakan berbagai cara agar Rio dan Kakek Panji

tidak bisa keluar dari istananya.

“Tiba-tiba Nenek Sihir mengacungkan tongkat

ajaibnya ke depan sambil berteriak keras, “Raksasa

Awan, aku butuh pertolonganmu!” (Supangkat,

2002:22).

“Ketika melihat Kakek Panji dan Rio berlari keluar

istana sambil membawa permadani terbang, burung

gagak kesayangan Nenek Sihir segera memberi tanda.”

(Supangkat, 2002:27).

“... Ternyata Nenek Sihir sudah ada di belakang

mereka. Bahkan ia sudah berhasil mengaitkan kailnya

ke permadani terbang yang ditumpangi Rio dan Kakek

Panji. ...” (Supangkat, 2002:9).

2.1.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

menerima objek yang diusahakan atau dicari oleh subjek. Dalam cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

26

ini aktan penerima adalah Rio dan Kakek Panji. Mereka berdua

berhasil kembali ke Bumi setelah meyakinkan Bidadari Mayangsari

jika mereka berdua sudah bertobat dan tidak akan nakal lagi.

“Ya, Bidadari. Dulu dia memang nakal seperti saya

sehingga bisa diculik Nenek Sihir. Tapi, sekarang dia

sudah menyesal dan berjanji akan menjadi anak yang

baik. Saya harap Bidadari mau menunjukkan jalan

pulang kepadanya,” pinta Kakek Panji” (Supangkat,

2002:33).

“Karena sekarang Kakek Panji sudah menjalani

hukumannya sangat lama. Apakah Kakek Panji belum

pantas untuk dimaafkan? Rio balik bertanya”

(Supangkat, 2002:38).

2.2 Struktur Aktansial Seri Rio dan Topi Ajaib

Cerita Rio dan Topi Ajaib dimulai dengan kebahagiaan Kakek Panji yang

sudah lepas dari Nenek Sihir dan bisa tinggal di Bumi bersama keluarga Rio.

Di sisi lain, Nenek Sihir kelelahan dan kesakitan karena membersihkan istana

sendirian. Tidak ada budak di istana. Nenek Sihir pun menjebak Doni, Beti,

dan Cici agar memasuki area istana, lalu mereka pun diubah menjadi hewan.

Cici yang berubah menjadi Gagak bisa melarikan diri dan bertemu dengan

Kakek Panji, Rio, dan teman-teman yang akhirnya mau menolong dirinya dan

kedua saudaranya dari Nenek Sihir. Rencana pembebasan ketiga saudara itu

berhasil, dan Kakek Panji juga berhasil mengerjai Nenek Sihir.

Setelah mengamati cerita Rio dan Topi Ajaib, dapat dipahami bahwa hal

pertama yang terjadi adalah Kakek Panji sudah tinggal di Bumi dan sering

menasehati anak-anak agar jangan nakal karena. Hal tersebut berimbas

kepada Nenek Sihir yang tidak bisa menculik karena tidak ada anak nakal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

27

PEMBANTU (helper)

- Topi ajaib - Rio - Gaga - Bima

SUBJEK (subject)

Kakek Panji PENENTANG (opponent)

Ø

Lalu ia menjebak dan mengubah Doni, Beti, dan cici menjadi hewan dan

dijadikan budak serta peliharaan Nenek Sihir. Lalu, Cici sebagai seekor

Gagak kabur dan bertemu Kakek Panji yang kemudian menolongnya. Ditilik

dari keadaannya, penulis menganggap bahwa Nenek Sihirlah yang menjadi

penggerak cerita, bukan Kakek Panji yang sudah terlebuh dahulu muncul di

awal cerita, karena Nenek Sihir lah yang memiliki keinginan kuat dan

menciptakan sebuah konflik. Lalu Kakek Panji menempati fungsi subjek,

sedangkan objeknya adalah kebebasan Doni, Beti, dan Cici. Akan tetapi

subjek ingin mendapatkan objek bukan untuk memenuhi keinginan pengirim

yaitu agar Doni, Beti, dan Cici menjadi budak, melainkan ingin agar ketiga

saudara itu mendapatkan kebebasan. Jadi subjek mencari objek agar

keinginan pengirim tidak terpenuhi. Fungsi-fungsi aktan yang terdapat pada

cerita Rio dan Topi Ajaib dapat dilihat pada skema di bawah ini.

Gambar 5

Skema Aktansial seri Rio dan Topi Ajaib

PENGIRIM (sender)

Nenek Sihir

OBJEK (object)

Kebebasan

Doni, Beti, Cici

PENERIMA (receiver)

Doni, Beti, dan Cici

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

28

Dari skema aktan Rio dan Topi Ajaib di atas (lihat Gambar 5), fungsi

atau kedudukan masing-masing aktan adalah sebagai berikut.

2.2.1 Pengirim

Pengirim (sender) dalam cerita ini adalah perbuatan Nenek Sihir

yaitu menjebak Doni, Cici, dan Beti agar mereka memasuki halaman

istananya. Awalnya, Setelah kepergian Kakek Panji, tidak ada lagi yang

membersihkan istana dan tidak ada juga yang bisa ia suruh-suruh. Maka

Nenek Sihir melakukan semua kegiatan bersih-bersih istana itu

sendirian dan membuatnya sakit. Maka dari itu, Nenek Sihir berencana

untuk menjadikan mereka sebagai budak di istana menggantikan Kakek

Panji yang sudah melarikan diri bersama Rio, akan tetapi karena

mereka bertiga terus menangis maka Nenek Sihir mengubah mereka

menjadi hewan peliharaan. Perbuatan Nenek Sihir inilah yang menjadi

pengirim dan penggerak cerita karena memberikan kekuatan atau

keinginan kepada subjek untuk mendapatkan objek.

“... Mulai dari membersihkan istana, membersihkan

halaman, mencuci piring, sampai memberi makan

binatang piaraannya. Akibatnya, Nenek Sihir sekarang

mudah kelelahan dan sering sakit-sakitan. Oleh karena

itu. Ia akan berusaha menangkap anak lagi untuk

dijadikan budaknya.” (Supangkat, 2006:6).

2.2.2 Objek

Objek (object) yang dicari dalam narasi ini adalah kebebasan

Doni, Beti, dan Cici. Mereka dijebak oleh Nenek Sihir sehingga

memasuki area Istana Nenek Sihir yang berada di tepi hutan. Nenek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

29

Sihir tidak bisa menculik anak baik, maka ia menggunakan kupu-kupu

agar anak-anak tersebut memasuki halaman istana Nenek Sihir.

“... Namun sebelum mereka bisa menyentuhnya, kupu-

kupu itu kembali berpindah tempat. Begitu seterusnya

sampai akhirnya, tanpa disadari, mereka sudah berada

di halaman istana Nenek Sihir di tepi hutan.

(Supangkat, 2006:8).

2.2.3 Subjek

Subjek (subject) dalam cerita ini adalah Kakek Panji. Aktan

pahlawan ini mendapatkan tugas untuk mencapai objek setelah bertemu

langsung dengan salah satu objek yang melarikan diri dari Nenek Sihir,

yaitu Cici yang diubah Nenek Sihir menjadi Gagak. Subjek memiliki

kekuatan pendorong untung menyelamatkan objek dari beberapa tokoh

lain yaitu Rio dan teman-temannya. Subjek juga memiliki kekuatan lain

yang bisa mendukungnya dalam mencapai objek yaitu adanya topi ajaib

yang bisa mengubah sesuatu sesuai keinginan pemintanya. Selain itu ia

juga mempunyai dorongan kuat untuk mendapatkan objek karena ia

tidak ingin ada orang lain yang menjadi budak Nenek Sihir seperti

dirinya dulu. Pengalaman Kakek Panji selama berada di Istana Awan

Hitam ternyata dapat dimanfaatkan. Kakek Panji mengetahui kebiasaan

Nenek Sihir, dan pengetahuan itulah yang membantunya dalam

menyelesaikan misi pembebasan Doni dan Beti

“Kakek akan mencoba memadukan keajaiban topi ini

dengan keajaiban permadani terbang. Sekarang kamu

turun dulu Cici,” pinta Kakek Panji kepada Cici

Gagak.” (Supangkat, 2006:18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

30

“Biar Nenek Sihir mengira kamu pulang, sehingga

hatinya senang. Kalau hatinya lagi senang, maka

Nenek Sihir akan banyak tidur. Itu artinya kesempatan

baik bagi kita untuk membebaskan kedua saudaramu,”

jawab Kakek Panji.” (Supangkat, 2006:21).

2.2.4 Penolong

Penolong (helper) merupakan aktan (sesuatu atau seseorang)

yang membantu usaha Kakek Panji sebagai subjek untuk mendapatkan

objek. Akta penolong dalam cerita ini adalah topi ajaib, Rio, Gaga,

dan Bima. Dalam mendapatkan objek, subjek mendapat pertolongan

dari aktan-aktan tersebut. Penolong pertama yaitu topi ajaib yang

dapat mengubah objek yang sebelumnya diubah oleh Nenek Sihir

menjadi Hewan peliharaan. Selain itu topi ajaib juga mengubah

beberapa hewan yang di hutan menjadi pengganti hewan peliharaan

Nenek Sihir yang sebenarnya adalah anak-anak. Penolong selanjutnya

adalah kelompok Rio, Gaga, dan Bima yang membantu Kakek Panji

dalam membawa hewan dari hutan menuju istana Nenek Sihir.

“Doni dan Beti kita ubah menjadi manusia lagi dengan

topi ajaib ini,” kata Kakek Panji sambil menunjuk topi

yang dipakainya.” (Supangkat, 2006:20).

2.2.5 Penentang

Penentang atau opponent adalah aktan (seseorang atau sesuatu)

yang menghalangi usaha subjek untuk mendapatkan objek. Dalam

misi pembebasan Doni, Beti, dan Cici, Kakek Panji dan aktan

penolong lain tidak menemui hambatan apapun dalam menjalankan

misi tersebut. Perjalanan mereka ketika melewati hutan justru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

31

membantu Kakek Panji untuk melaksanakan rencananya karena

mereka menemukan hewan yang nantinya akan ditukar dengan Doni,

Beti, dan Cici yang sekarang sedang dalam wujud binatang peliharaan.

Jadi dapat disimpulkan tidak ada aktan penentang pada cerita ini.

“Sesampainya di tepi hutan, mereka melihat seekor

harimau yang sedang tertidur pulas ... seketika itu juga

berubahlah wujud harimau menjadi kucing yang jinak

“Cici, gendonglah kucing itu. Nanti akan kita tukar

dengan adikmu,”.” (Supangkat, 2006:20).

2.2.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

menerima objek yang diusahakan atau dicari oleh subjek. Dalam cerita

ini Penerima adalah Doni, Beti, dan Cici. Mereka bertiga kembali

menjadi manusia hidup tanpa gangguan Nenek sihir.

“... Tugas mereka untuk membebaskan Doni dan Beti

dari pengaruh Sihir sudah selesai denga baik.

Sekarang tinggal menunggu datangnya kejadian-

kejadian aneh di istana Nenek Sihir saja.” (Supangkat,

2006:18).

2.3 Struktur Aktansial Seri Rio dan Kereta Kaca

Cerita Rio dan Kereta Kaca dimulai dengan keberadaan Gaga di Istana

Awan Hitam setelah ia mencuri topi ajaib milik Kakek Panji. Gaga yang

sudah menjadi budak Nenek Sihir menyanggupi permintaan Nenek Sihir

untuk menculik Rio agar Kakek Panji bisa kembali menjadi Budak di Istana

Awan Hitam. Gaga juga diubah menyerupai Kakek Panji agar rencana

tersebut lancar. Ia turun ke Bumi dan menceritakan kejadian tersebut kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

32

Rio dan Kakek Panji karena ia sebenarnya tidak mau menjadi budak Nenek

Sihir. Kakek Panji pun mengusulkan agar ia yang kembali ke Istana Nenek

Sihir menggantikan Gaga untuk mencari mantera agar Gaga bisa kembali ke

wujudnya semula. Akan tetapi rencana tesebut ketahuan Nenek Sihir dan

membuat Kakek Panji tidak bisa keluar istana. Rio dan Gaga pun meminta

bantuan Bidadari Mayangsari untuk mengubah Gaga dan menyelamatkan

Kakek Panji.

Setelah mengamati cerita Rio dan Kereta Kaca, dapat dipahami bahwa hal

pertama yang terjadi adalah Nenek Sihir menculik Gaga karena Gaga mencuri

dan melakukan perbuatan buruk, lalu Gaga menyesali perbuatannya dan

menginginkan kebebasan. Ia setuju untuk ikut rencana Nenek Sihir agar ia

bisa turun ke Bumi untuk bertemu Rio da Kakek Panji. Ditilik dari

keadaannya, penulis menganggap bahwa Nenek Sihirlah yang menjadi

penggerak cerita. Ia ingin agar Gaga menjadi budaknya. Lalu Gaga

menempati fungsi sebagai objek, karena ia ingin bebas dari Nenek Sihir. Lalu

Kakek Panji menempati fungsi subjek karena ia menjadi tokoh yang

membantu Gaga. Akan tetapi objek yang ingin dicapai subjek bukanlah untuk

memenuhi keinginan pengirim yaitu untuk menjadikan Gaga sebagai budak,

atau menyerahkan diri sebagai budak, melainkan ingin kebebasan. Jadi subjek

mencari objek agar keinginan pengirim tidak terpenuhi. Fungsi-fungsi aktan

yang terdapat pada cerita Rio dan Kereta Kaca dapat dilihat pada skema di

bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

33

PENOLONG (helper)

- Kakek Panji - Rio - Topi ajaib - Gaga - Bidadari Mayangsari

OBJEK (object)

Perubahan Gaga dan Kebebasan

Kakek Panji

Gambar 6

Skema Aktansial Seri Rio dan Kereta Kaca

Dari skema aktan pada gambar 5, fungsi atau kedudukan masing-

masing aktan pada seri Rio dan Kereta Kaca adalah sebagai berikut.

2.3.1 Pengirim

Pengirim atau sender adalah Nenek Sihir. Ia menginginkan anak

nakal agar menjadi budaknya. Nenek Sihir juga ingin Kakek Panji

kembali menjadi budaknya di Istana Awan Hitam karena sudah

berpuluh-puluh tahun Kakek Panji menjadi budak, jadi Nenek Sihir

merasa kehilangan ketika Kakek Panji berhasil kembali ke Bumi.

Walaupun Nenek Sihir akhirnya mendapatkan Gaga sebagai budaknya,

PENGIRIM (sender)

Nenek Sihir

SUBJEK (subject)

Kakek Panji

Rio dan Gaga PENENTANG (opponent)

- Tongkat Ajaib Nenek Sihir

PENERIMA (receiver)

Gaga dan

Kakek Panji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

34

Ia masih tetap ingin Kakek Panji kembali ke Istana Awan Hitam. Hal

tersebut yang menjadikan Nenek Sihir sebagai Pengirim dan sebagai

pembentuk jalan cerita agar subjek mendapatkan objek.

“Mulai saat ini kamu akan tinggal di sini sebagai

budakku. Hi ... Hi ... Hi ...,” seru Nenek Sihir membuat

Gaga merinding.” (Supangkat, 2006:3).

“Ya. Tapi kamu harus membantuku menangkap Kakek

Panji. Mau tidak?” tanya Nenek Sihir” (Supangkat,

2006: Supangkat, 2006:5).

2.3.2 Objek

Objek (object) yang dicari dalam cerita ini ada dua. Objek

pertama adalah kebebasan Gaga dari sihir milik Nenek Sihir, dan

objek kedua adalah kebebasan Kakek Panji dari Istana Awan Hitam.

Awalnya Gaga yang diculik Nenek Sihir menyetujui rencana untuk

menculik Rio agar Nenek Sihir bisa mendapatkan Kakek Panji.

Setelah Gaga diubah wujudnya menjadi Kakek Panji, ia turun ke

Bumi untuk pura-pura menjalankan misi dari Nenek Sihir. Lalu Gaga

menceritakan semua hal yang terjadi padanya juga rencana Nenek

Sihir kepada Rio dan Kakek Panji. Lalu Kakek Panji menggantikan

posisi Gaga yang harus kembali ke Istana Awan Hitam untuk mencari

tahu mantera yang dapat mengembalikan wujud Gaga. Ketika Nenek

Sihir mengetahui hal itu, ia sangat senang dan tidak peduli lagi kepada

Gaga karena Kakek panji sudah ada bersamanya. Rio dan Gaga yang

khawatir kepada Kakek Panji meminta bantuan Bidadari untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

35

menyelamatkan Kakek Panji dan mengubah Gaga kembali ke

wujudnya semula.

“... Tadi kukatakan kepada Nenek Sihir bahwa aku

sanggup memenuhi permintaannya. Tapi sebenarnua

tidak kek. Tolonglah aku, kek. Aku ingin menjadi diriku

sendiri lagi,” pinta Gaga sungguh-sungguh”

(Supangkat, 2006:3).

“Tidak apa-apa. Yang penting sekarang kamu sudah

berada di sini lagi. Dan kamu akan menajdi budakku

lagi...” (Supangkat, 2006:3)

2.3.3 Subjek

Subjek (subject) dalam narasi ini aada dua, yaitu Kakek Panji

dan Rio. Pada situasi pertama, sebagai aktan pahlawan Kakek Panji

merelakan diri menggantikan posisi Gaga sebagai budak Nenek Sihir,

Kakek Panji kembali ke Istana Awan Hitam dengan berbagai resiko.

Ia menyelidiki bagaimana cara agar Gaga berubah wujud menjadi diri

Gaga dan tidak berbentuk fisik Kakek Panji lagi. Kakek Panji selalu

lebih mengkhawatirkan Gaga dan Rio daripada dirinya sendiri, ia rela

berjuang untuk orang lain tapi tidak untuk dirinya sendiri karena ia

percaya jika akan ada orang lain yang datang untuk

menyelamatkannya.

Pada situasi kedua, yaitu setelah satu minggu Kakek Panji tidak

kembali ke Bumi, Rio dan Gaga menjadi aktan pahlawan bagi Kakek

Panji. Mereka berdua memanfaatkan kekuatan Topi Ajaib untuk

meminta bantuan kepada Bidadari Mayangsari karena jika hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

36

berdua mereka sadar mereka tidak bisa melakukan apa-apa, mungkin

malah akan membuat celaka.

“Kalau aku ke istananya, maka dia akan mengira

bahwa yang datang adalah kamu. Kesempatan itu akan

Kakek manfaatkan untuk mencari rahasia Nenek Sihir,”

kata Kakek Panji (Supangkat, 2006:14).

“Sepanjang malam Rio dan Gaga hampir tidak bisa

tidur. Pikiran mereka dipenuhi dengan rencana

perjalanan ke Istana Awan Putih besok pagi.”

(Supangkat, 2006:23).

2.3.4 Penolong

Penolong (helper) dalam cerita ini adalah aktan (sesuatu atau

seseorang) yang membantu atau mempermudah subjek dalam

mendapatkan Objek. Aktan yang menolong Kakek Panji ada lima, yaitu

Rio, Topi Ajaib, Gaga, Kuda Terbang, dan Bidadari Mayangsari.

Penolong pertama adalah Rio, ia datang kepada Bidadari untuk

meminta bantuan agar Gaga kembali ke wujud semula dan ia juga

meminta bantuan untuk menyelamatkan Kakek Panji. Penolong kedua

adalah topi ajaib yang digunakan Rio untuk mengubah permadani biasa

menjadi permadani terbang yang akan dipakai untuk terbang menuju

istana Awan Putih agar ia dan Gaga bisa menemui Bidadari Mayangsari.

Penolong ketiga adalah Gaga yang mempunyai ide untuk mengubah

karpet menjadi permadani menggunakan topi ajaib, selain itu ia ikut

membantu menggambar Kereta Kaca untuk menyelamatkan Kakek

Panji. Gaga juga ikut ketika Bidadari dan Rio menjemput Kakek Panji

ke istana Awan Hitam. Penolong keempat adalah kuda terbang yang

ditumpangi Kakek Panji ketika ia diselamatkan oleh Bidadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

37

Mayangsari. Penolong Terakhir adalah Bidadari Mayangsari. Ia

mengubah Gaga ke wujud semula, ia juga mengubah gambar kereta

kaca menjadi nyata agar mereka bisa menjemput Kakek Panji .

“Kita ubah karpet ini menjadi permadani terbang,

lalu kita terbang ke istana Awan putih. Kita temui

Bidadari Mayangsari untuk meminta bantuan. Siapa

tahu Bidadari mau membantu kita. Ya, kan? Gaga

mengungkapkan idenya” (Supangkat, 2006:23).

“Baiklah. Karena dia sudah menyesal, maka aku

akan menolongya. Kembalilah kamu seperti wujud

aslimu,” kata Bidadari seraya mengacungkan

telunjuknya kepada Gaga.” (Supangkat, 2006:27).

2.3.5 Penentang

Penentang atau opponent dalam cerita ini adalah aktan (sesuatu

atau seseorang) yang menghalangi usaha Kakek Panji sebagai subjek

untuk mendapatkan objek. Penentang dalam cerita ini adalah tongkat

ajaib milik Nenek Sihir. Pada situasi pertama, Kakek Panji

menggantikan Gaga pergi ke Istana Awan Hitam. Setelah rencana

Nenek Sihir untuk menangkap Rio gagal karena ia bertemu Bidadari

Mayangsari di perjalanan dan membuat matanya sakit, Nenek Sihir

ingin mengubah bentuk Gaga kembali seperti semula. Akan tetapi ia

gagal, tongkat ajaibnya tidak bisa bekerja. Hal tersebut dikarenakan

yang sedang bersamanya adalah Kakek Panji, bukan Gaga. Karena

rencananya sudah gagal, Kakek Panji tidak bisa lagi menolong Gaga, ia

tidak bisa pergi ke mana-mana. Maka ia hanya bisa pasrah menunggu

Rio datang menyelamatkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

38

“Dengan tongkat ajaib ini kurasa kau tidak perlu

menyamar sebagai Kakek Panji lagi,” kata Nenek

Sihir.”

...

“Kok tidak bisa, ya?” tanya Nenek Sihir kepada

dirinya sendiri. Ia mengamat-amati tongkatnya dengan

heran.” (Supangkat, 2006:20).

2.3.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang)

yang menerima objek yang diusahakan oleh subjek. Penerima

dalam cerita ini adalah Gaga dan Kakek Panji. Gaga kembali ke

wujudnya semula berkat bantuan Bidadari Mayangsari dan Kakek

Panji bisa keluar dari Istana Awan Hitam. Gaga, Rio dan Kakek

Panji kembali ke Bumi melalui Jembatan Pelangi, sementara Nenek

Sihir berubah menjadi Kelelawar dan tidak mengganggu lagi.

“Seketika itu muncul sayap dari kedua bahu Nenek

Sihir. Tetapi entah bagaimana, tiba-tiba saja Nenek

yang berpaikaian serba hitam itu berangsur-angsur

berubah menjadi kelelawar...” (Supangkat, 2006:36).

2.4 Struktur Aktansial Seri Rio dan Bola Kristal

Seri Rio dan Bola Kristal dimulai dengan berubahnya pemandangan Istana

Awan Putih yang menjadi penuh warna. Maka ia mengajak Rio, Gaga, dan

Kakek Panji untuk menikmati pemandangan tersebut sekaligus menjaga

istana karena Bidadari harus pergi ke Negeri Angin. Rio yang penasaran

dengan keadaan istana Awan Hitam mengajak Gaga berkunjung. Di sana ia

menemukan bola kristal dan ingin menjunjukkannya kepada Kakek Panji.

Tetapi ia tidak bisa masuk ke Istan Awa Putih dan kembali ke Istana Awan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

39

Hitam karena bola kristal tersebut. Keisengannya membawa kejutan, Rio

mengeluarkan Rakssa Awan dari bola kristal, ia juga bisa masuk ke bola

tersebut dan secara tidak sengaja mendengar rencana Nini Sihir yang ingin

menghancurkan Bidadari da istana. Maka Rio melakukan segala cara agar ia

dapat menyelamatkan Bidadari, walaupun harus berpura-pura menjadi anak

buah Nini Sihir.

Setelah mengamati cerita Rio dan Bola Kristal, dapat dipahami bahwa hal

pertama yang terjadi adalah Bidadari Mayangsari ingin agar Rio, Gaga, dan

Kakek Panji tinggal dan menjaga istana selama satu minggu. Ditilik dari

keadaannya, penulis menganggap bahwa Bidadari Mayangsari lah yang

menjadi penggerak cerita. Ia menginginkan Rio agar menjaga istana selan itu

berubahnya Istana Awan Putih membuat Nini Sihir berani untuk menyerang

Istana Awan Putih da hal tersebut diketahui Rio secara tidak langsung. Rio

menempati fungsi subjek karea mendapatkan karsa dari Bidadari. Fungsi-

fungsi aktan yang terdapat pada cerita Rio dan Bola Kristal dapat dilihat pada

skema di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

40

Gambar 7

Skema Aktansial Seri Rio dan Bola Kristal

Dari skema aktan pada gambar 6, fungsi atau kedudukan masing-

masing aktan adalah sebagai berikut.

2.4.1 Pengirim

Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah Bidadari. Pertama,

perubahan Istana Awan Putih yang dilakukan oleh Bidadari

Mayangsari. Awalnya seluruh istana hanya berwarna putih, begitu

juga gaun Bidadari. Karena merasa bosan, Bidadari membayangkan

istana miliknya menjadi penuh warna, dan hal tersebut menjadi nyata.

PENGIRIM (sender)

- Bidadari

PENOLONG (helper)

- Bola Kristal - Raksasa Awan - Kecerdikan Rio - Kekuatan Kilau baju Bidadari - kekuatan kilau Istana Awan Putih

SUBJEK (subject)

Rio

PENENTANG (opponent)

-Nini Sihir

OBJEK (object)

Istana Awan Putih

dan Keselamatan Bidadari

PENERIMA (receiver)

Bidadari dan Istana Awan

Putih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

41

Perubahan inilah yang menjadi alasan Nini Sihir ingin menyerang

Bidadari karena ia merasa tidak akan kesilauan dan yakin jika

rencananya akan berhasil jika istana terus dalam keadaan seperti itu.

Setalah itu Bidadari Mayangsari mangundang Rio, Gaga, dan

Kakek Panji untuk melihat istana barunya yang hijau dan memiliki

pemandangan yang sangat indah dan kemudian ia memberikan karsa

kepada tiga tokoh tersebut untuk tinggal di istana dan menjaga Istana

Awan Putih selama satu minggu karena ia harus pergi ke Negeri

Angin. Perubahan istana dan permintaan Bidadari inilah yang menjadi

aktan pengirim bagi subjek untuk menyelamatkan objek.

“Tentu saja. Sebetulnya, aku ingin kalian tinggal disini

selama seminggu. Aku ingin minta tolong kalian untuk

menjaga istanaku.” (Supangkat, 2006:8).

2.4.2 Objek

Objek (object) yang ingin dicapai oleh subjek dalam cerita ini

adalah Istana Awan Putih dan keselamatan Bidadari Mayangsari.

Objek berusaha diserang oleh Nini Sihir yang menginginkan

kehancuran Bidadari dan istananya karena alasan dendam karena ia

dan saudara kembarnya, Nenek Sihir, diusir dari istana. Alasan

mereka berdua diusir adalah karena Ratu Awan lebih menyayangi

Bidadari Mayangsari yang penuh kebaikan, dan tidak menyukai

Nenek dan Nini Sihir yang lebih tertarik dengan ilmu sihir hitam.

“Maksudku sekarang aku bisa menyingkirkan

Mayangsari dari Istana Awan Putih. Kalau dia sudah

kusingkirkan, maka aku akan menjadi satu-satunya

penguasa di Negeri Awan ini....” (Supangkat, 2006:).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

42

2.4.3 Subjek

Subjek (subject) dalam narasi ini adalah Rio, aktan pahlawan

yang secara tidak sengaja mengetahui rencana jahat Nini Sihir yang

ingin menghancurkan Bidadari Mayangsari dan Istana Awan Putih.

Rio melakukan segala cara untuk mendapatkan objek, termasuk

menyetujui rencana Nini Sihir dan menjadi anak buah dalam

penyerangan ke Istana Awan Putih.

“Keesokan harinya mereka berangkat menuju Istana

Awan Putih. Sesuai rencana semula, Rio diminta

terbang lebih dahulu dengan sapu terbangnya.

Harapan Nini Sihir, dengan cara itu Rio bisa

memberikan kabar mengenai situasi di Istana Awan

Putih saat itu...” (Supangkat, 2006:37).

2.4.4 Penolong

Penolong (helper) dalam cerita ini adalah aktan (sesuatu atau

seseorang) yang membantu atau mempermudah subjek dalam

mendapatkan Objek. Lima aktan yang menolong Rio dalam menjaga

istana dan menyelamatkan Bidadari Mayangsari dari niat jahat Nini

Sihir adalah Bola Kristal, Raksasa Awan, Kecerdikan Rio, kekuatan

kilau dari baju Bidadari, dan kekuatan kilau Istana Awan Putih. Bola

Kristal yang tidak sengaja ditemukan Rio menjadi penolong pertama,

karena berkat bola kristal tersebut Rio bisa mengetahui rencana jahat

Nini Sihir kepada Bidadari Mayangsari. Raksasa Awan sebagai

penolong pertama membantu Rio keluar dari Istana Awan Hitam

dengan cara memasukkan Rio ke dalam gelembung yang ia buat. Lalu,

Rio sendiri termasuk sebagai aktan penolong karena berkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

43

kecerdikannya ia bisa memanfaatkan keadaan dan kemudian

mendapatkan objek sesuai dengan keinginan pengirim. Yang terakhir,

berkat kekuatan kilau baju Bidadari dan kilau Istana Awan Putih yang

dikembalikan oleh Bidadari, mereka bisa menggagalkan rencana jahat

Nini Sihir.

“Tidak. Aku akan membuatkan balon udara dari awan

hitam. Setelah kamu berada di dalamnya, aku akan

meniupnya kuat-kuat. Begitu balon itu berada di atas

Istana Awan Putih, jatuhkan dirimu secepatnya.”

(Supangkat, 2006:31).

“Bidadari, sekarang tolong bayangkan seluruh Istana

Awan Putih kembali berkilau seperti dulu lagi. Saat ini

Nini Sihir Sedang dalam perjalanan ke sini untuk

menyerang Istana Awan Putih. Cepat, Bidadari.”

(Supangkat, 2006:38).

2.4.5 Penentang

Penentang atau opponent dalam cerita ini adalah aktan (sesuatu

atau seseorang) yang menghalangi usaha Rio sebagai subjek untuk

mendapatkan objek. Penentang dalam cerita ini adalah Nini Sihir. Nini

Sihir mengancam Rio yang berpura-pura sudah menjadi anak buahnya,

jika Rio mencoba melarikan diri maka Nini akan menghukum Rio

dengan melecutkan cemeti yang berisi petir.

“Sekali aku lecutkan, akan ada satu petir yang

meloncat keluar. Kalau kamu melarikan diri, petir dari

cemeti ajaib ini akan mengejarmu,” (Supangkat,

2006:37).

2.4.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

menerima objek yang diusahakan oleh subjek. Penerima dalam cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

44

ini adalah Bidadari Mayangsari. Dalam cerita ini, Bidadari

mengembalikan kilau istana dan membuat Nini Sihir kesakitan lalu

pergi. Setelah itu Bidadari kembali hidup bahagia begitu pula Kakek

Panji, Gaga, dan juga Rio. Bahkan Rio mendapatkan Kuda terbang

dari Bidadari Mayangsari sebagai tanda terima kasih.

“... Kalau saja Rio tidak pergi ke Istana Awan Hitam,

dia tidak akan tahu rencana jahat Nini Sihir. Sebagai

ungkapan terima kasih, Bidadari Mayangsari

memberikan kuda terbang Taruna sebagai hadiah

untuk Rio.” (Supangkat, 2006:39).

2.5 Struktur Aktansial Seri Rio dan Cermin Ajaib

Seri ini dimulai dengan pertolongan Aska kepada Rio setelah Rio terjatuh

dan tidak bisa memandikan Taruna. Lalu Aska melihat Nini Sihir terbang di

sekitar rumah mereka dan memberitahukannya kepada Rio. Rio merasa takut

dan ia pun ingin bertemu Bidadari dan memberitahukan hal tersebut, Aska

pun ikut. Setelah bertemu Bidadari dan mengetahui adanya tongkat Ajaib,

Aska mencuri tongkat ajaib dan membawa kabur tongkat itu karena ia sangat

menginginkan benda ajaib. Perbuatan Aska membuat Rio dan Bidadari

khawatir, bahaya apa yang akan Aska hadapi jika ia bertemu Nini Sihir. Maka

mereka berdua menyusun rencana agar Aska bisa bebas dari Nini Sihir.

Setelah mengamati cerita Rio Cermin Ajaib, dapat dipahami bahwa hal

pertama yang terjadi Aska yang telah membantu Rio kini mencuri tongkat

milik Bidadari Mayangsari karena iri kepada Rio. Lalu Bidadari Mayangsari

ingin tongkatnya kembali karena ia takut akan terjadi sesuatu yang buruk jika

tongkat tersebut sampai di tanga Nenek Sihir. Ditilik dari keadaannya, penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

45

menganggap bahwa Aska lah yang menjadi penggerak cerita. Ia ingin tongkat

tersebut menjadi miliknya, akan tetapi ia tertangkap Nini Sihir dan akhirnya

bersekutu dengan Nini Sihir untuk menghancurkan Bidadari Mayangsari da

Istana Awan Putih. Rio menempati fungsi subjek dan berusaha untuk

mendapatkan objek agar mereka terhindar dari Niat Jahat Nini Sihir. Fungsi-

fungsi aktan yang terdapat pada cerita Rio dan Cermin Ajaib dapat dilihat

pada skema di bawah ini.

Gambar 8

Skema Aktansial Seri Rio dan Cermin Ajaib

Dari skema aktan pada gambar 7, fungsi atau kedudukan masing-

masing aktan adalah sebagai berikut.

PENGIRIM (sender)

- Aska - Bidadari

PEMBANTU (helper)

- Kecerdikan Rio - Bola Kristal - Keberanian Rio - rasa Tanggung Jawab Rio - Tongkat Ajaib - Ratu Angin

SUBJEK (subject)

Rio

PENENTANG (opponent)

- Aska

OBJEK (object)

keselamatan Aska,

Tongkat Ajaib, Keselamatan Bidadari

PENERIMA (receiver) Bidadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

46

2.5.1 Pengirim

Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah keinginan Aska

untuk memiliki benda ajaib. Aska sangat ingin memiliki benda ajaib

atau benda istimewa seperti yang dimiliki Rio. Maka dari itu, setelah

ia melihat tongkat Bidadari dan mencobanya, Aska sangat senang

dengan hasilnya dan ingin memiliki tongkat ajaib tersebut. Setelah Rio

melarang perbuatannya, Aska kabur menuju Istana Awan Jingga.

Selain itu, kekhawatiran Bidadari Mayangsari terhadap tongkat

ajaibnya juga merupakan salah satu aktan pengirim. Bidadari khawatir

jika tongkat ajaibnya jatuh ke tangan Nini Sihir maka akan terjadi

sesuatu yang berbahaya, maka ia ingin agar tongkat ajaibnya kembali

ke tangannya. Keinginan Aska dan keinginan Bidadari inilah yang

menjadi aktan pengirim sekaligus penggerak cerita.

“Tidak! Kamu kan sudah punya kuda terbang dan

sekarang aku punya tongkat ajaib. Adil, kan?”

(Supangkat, 2006:7)

2.5.2 Objek

Objek (object) yang dicari dalam cerita ini ada tiga. Pertama,

keselamatan Aska. Walaupun Rio tidak begitu mengenal aska,

kepedulian Rio terhadap Aska membuat Rio memiliki kewajiban

untuk menolong aska dari Nini sihir yang jahat. Objek kedua adalah

tongkat ajaib. Bidadari sangat khawatir jika tongkatnya berada di

tanga Nini Sihir maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Maka dari itu

ia ingin tongkatnya bisa ia dapatkan kembali. Objek ketiga adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

47

keselamatan Bidadari Mayangsari. Setelah Rio mengetahui Aska ingin

membantu Nini Sihir menyerang Istana Awan Putih, Rio memiliki

alasan untuk menyelamatkan Bidadari. Ketiga objek ini harus

didapatkan oleh subjek dengan susah payah karena objek pertama

menolak untuk diselamatkan. Walaupun begitu, niat Rio untuk

menyelamatkan Aska agar Aska tidak dicelakai Nini Sihir tidak pudar.

“Aduh, apa jadinya dia kalau menuju Istana Awan

Jingga dan ditangkap Nini Sihir? Aska pasti akan

dijadikan kurcacinya.”

“Dia akan dijadikan budak seperti saat saya ditawan

Nenek Sihir di Istana Awan Hitam dulu?” (Supangkat,

2006:14).

“Lepaskan, Rio! aku mau ke istanaku sendiri,” jawab

Aska sambil berusaha menendang Rio...” (Supangkat,

2006:37).

2.5.3 Subjek

Subjek (subject) dalam narasi ini adalah Rio. Sebagai aktan

penyelamat Ia bertugas untuk menyelamatkan objek dari kejahatan Nini

Sihir walaupun harus melewati rintangan yang berbahaya. Rio memakai

pengetahuan dan kecerdikannya dalam mendapatkan objek. Rio juga

tetap menolong Aska walaupun Aska tidak mau ditolong.

“Saya ingin tahu apa saja yang terjadi dengan Aska

melalui bola kristal. Saya yakin kita akan tahu banyak

hal lewat bola kristal itu,” (Supangkat, 2006:15).

“Untung tongkat ajaib yang dicarinya terlihat

jelastergeletak di tempat tidur Nini Sihir. Cepat-cepat

Rio mengambil dan menukarnya daengan tongkat palsu

yang sudah ia siapkan.” (Supangkat, 2006:28).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

48

2.5.4 Penolong

Penolong (helper) dalam cerita ini adalah aktan (sesuatu atau

seseorang) yang membantu atau mempermudah subjek dalam

mendapatkan Objek. Aktan yang menolong Rio untuk menyelamatkan

Biadadari yaitu Kecerdikan Rio, bola kristal, keberanian Rio, rasa

tanggung jawab Rio, tongkat ajaib, dan Ratu Angin. Melalui

kecerdikan, keberanian, dan rasa tanggung jawabnya, Rio

memanfaatkan benda-benda ajaib milik Nini Sihir untuk mengelabui

Nini dan Aska sehingga ia dan Bidadari bisa melancarkan rencana

untuk mengalahkan Nini dan menyelamatkan Aska. Riomemanfaatkan

bola kristal untuk memantau keadaan, menukar tongkat ajaib asli

dengan yang palsu, dan menggandakan dirinya melalui cermin ajaib.

Pertolongan juga datang dari Ratu Angin yang marah melihat perilaku

Nini dan Aska. Ia mendatangkan badai dahsyat ke Negeri Awan

kecuali Istana Awan Putih dan membuat seluruh Istana Awan Hitam,

Istana Awan Jingga, juga Istana Kabut hancur lenyap.

“Sesudah Istana Awan Hitam lenyap, giliran Istana

Kabut. Istana yang baru berumur berapa hari itu pun

akhirnya lenyap dalam sekejap. Da yang terakhir,

giliran Istana Awan Jingga. ...” (Supangkat, 2006:39).

2.5.5 Penentang

Penentang atau opponent adalah aktan (sesuatu atau seseorang)

yang menghalangi usaha subjek untuk mendapatkan objek. Dalam

serial ini, Aska merupakan aktan penentang. Hal tersebut dapat

dibuktikan dari dalam cerita, Aska menolak Rio yang ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

49

menjauhkannya dari Nini Sihir agar ia tidak celaka. Aska menolak

dengan kata-kata kasar, bahkan ia juga menendang Rio yang berusaha

memegangi ujung sapu terbangnya agar ia tidak mengikuti Nini Sihir.

“Lepaskan, Rio! aku mau ke istanaku sendiri,” jawab

aska sambil berusaha menendang Rio. namun

tendangannya tidak mengenai sasaran.” (Supangkat,

2006:37).

2.5.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

menerima objek yang diusahakan oleh subjek. Penerima dalam cerita

ini adalah Bidadari Mayangsari. Di tengah cerita, Rio berhasil

mendapatkan tongkat ajaib dan menukar tongkat ajaib yang asli

dengan ongkat ajaib yang palsu. Di akhir cerita, Rio berhasil

menyelaamtkan Bidadari Mayangsari dengan menggagalkan rencana

Nini Sihir, tetapi Rio tidak berhasil membuat Aska menjauhi Nini

Sihir. Aska tetap bersikeras tidak mau kembali menjadi baik, Ia tetap

akan mengikuti Nini Sihir yang sudah mengabulkan permohonannya.

Akhirnya Aska dan Nini Sihir menjadi burung hantu karena perbuatan

mereka sendiri.

“...Bersamaan dengan munculnya sayap di bahu

mereka, bentuk tubuh mereka pun berubah. Mereka

menyerupai burung dan tidak bisa bicara

lagi. ...“ (Supangkat, 2006:40).

2.6 Rangkuman

Serial Petualangan di Negeri Awan mengisahkan tentang petualangan

seorang anak yang bernama Rio di sebuah negeri yaitu Negeri Awan. Secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

50

keseluruhan, cerita ini selalu memakai tokoh Rio sebagai tokoh yang selalu

dimunculkan dalam cerita. Walaupun Rio tidak selalu menjadi peran utama

dalam cerita ini, Rio tetap dimunculkan dalam setiap cerita. Selain itu, Rio

juga digunakan sebagai penanda seri Petualangan di Negeri Awan. Pada

setiap seri buku akan dijumpai nama Rio pada bagian judulnya.

Dalam cerita ini ada tokoh lain yang mendampingi Rio. Para tokoh ini

tidak selalu muncul pada setiap seri, akan tetapi keberadaan mereka

membantu Rio dalam mengisi jalannya cerita, seperti Kakek Panji, Gaga,

Bima, dan juga Aska. Ada juga Bidadari Mayangsari yang selalu menolong

Rio. Lalu ada tokoh lain yaitu Nini dan Nenek Sihir yang selalu membuat

rencana jahat di setiap serial Petualangan di Negeri Awan.

Jika dilihat dari hasil analisis skema aktansial di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa nama tokoh Rio yang digunakan sebagai judul di semua

seri buku Petualangan di Negeri Awan tidaklah selalu menjadi subjek dalam

setiap serial cerita. Hal tersebut dibuktikan dalam skema aktansial pada seri

kedua yang berjudul Rio dan Topi Ajaib. Seri ini menggunakan Kakek Panji

sebagai subjeknya. Pada seri ketiga dengan judul Rio dan Kereta Kaca, ada

tiga tokoh yang mengisi aktan subjek, yaitu Kakek Panji, Rio, dan Gaga.

Sementara itu ketiga seri lainnya yaitu serial pertama yang berjudul Rio dan

Kakek Kerdil, seri keempat yang berjudul Rio dan Bola Kristal, dan seri

kelima dengan judul Rio dan Cermin Ajaib, yang mengisi aktan subjek

adalah Rio.

Setiap seri cerita Petualangan di Negeri Awan memiliki beberapa

kesamaan yang terdapat pada aktan objek, aktan penolong, dan aktan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

51

penentang. Aktan objek selalu terisi dengan misi penyelamatan seseorang

atau sesuatu. Walaupun tidak memfokuskan pada satu orang tertentu, aktan

objek selalu mencari keselamatan atau kebebasan seseorang. Pada aktan

penolong akan ditemukan satu tokoh yang selalu menjadi aktan yang

menolong subjek dalam mendapatkan objek, yaitu Bidadari Mayangsari. Hal

ini seperti menekankan bahwa sosok Bidadari memiliki kebaikan dan selalu

berada pada titik positif dalam semua keadaan. Yang terakhir aktan penentang

yang selalu diisi oleh penyihir, yaitu Nenek Sihir atau Nini Sihir. Hal ini

bertujuan untuk membuktikan bahwa penyihir adalah sosok yang berada di

titik negatif dan melakukan hal-hal yang buruk, berbeda dengan sifat Bidadari

yang baik hati.

Secara keseluruhan Pola cerita Serial Petualangan di Negeri Awan

memiliki kesamaan pada setiap seri ceritanya. Serial ini juga memiliki

kesamaan pada setiap akhir cerita, yaitu memiliki akhir yang bahagia. Pada

bagian akhir cerita, subjek dapat mencapai objek dan mengalahkan penentang.

Melalui kajian skema aktansial ini, dapat disimpulkan bahwa fungsi

masing-masing aktan sudah terlihat. Untuk memahami lebih mendalam fungsi

aktan dalam komposisi cerita, maka serial Petualangan di Negeri Awan ini

akan dikaji lebih lanjut menggunakan struktur fungsional di dalam Bab III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

52

BAB III

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL

SERIAL PETUALANGAN DI NEGERI AWAN

Struktur fungsional bertujuan untuk menguraikan peran subjek dalam

rangka melaksanakan tugas dari pengirim yang terdapat pada aktan. Struktur

fungsional dibagi menjadi tiga bagian, yaitu situasi awal, transformasi, dan situasi

akhir (Taum, 2011:146).

Berikut ini hasil analisis struktur fungsional Serial Petualangan di Negeri

Awan.

3.1 Struktur Fungsional Seri Rio dan Kakek Kerdil

Stuktur fungsional bertujuan untuk menguraikan peran subjek dalam

melaksanakan tugas dari pengirim untuk mendapatkan objek. Pada seri Rio

dan Kakek Kerdil ini Rio mencari objek karena ingin membebaskan diri dan

secara tidak langsung Rio berusaha untuk tidak mewujudkan keinginan si

pengirim. Setelah situasi-situasi pada cerita ini dicermati, maka akan terlihat

tahap-tahap situasi yang menunjukkan peran subjek ketika harus

mendapatkan objek. Berikut ini tahap-tahap situasi ketika pada seri Rio dan

Kakek Kerdil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

53

Gambar 9

Struktur Fungsional Seri Rio dan Kakek Kerdil

I II III

Situasi Awal

Transformasi

Situasi

Akhir Tahap Uji

Kecakapan Tahap Utama

Tahap

Kegemilangan

- Keberadaan

Nenek Sihir

- Nenek Sihir

menculik

Rio

- Percobaan

pelarian

Rio yang

gagal

- Percobaan

pelarian Rio

dan Kakek

Panji

- Rio dan Kakek

Panji berhasil

kabur dari

Nenek Sihir

dan bertemu

Bidadari

Mayangsari

- Rio dan

Kakek

Panji

pulang ke

rumah

Jika dilihat dari bagan di atas (lihat gambar 9), maka penjelasan dari

struktur fungsional Rio dan Kakek kerdil adalah sebagai berikut.

3.1.1 Situasi Awal

Cerita dimulai dengan menggambarkan keberadaan seorang tokoh

yaitu Nenek Sihir yang suka menculik anak nakal. Ia menculik seorang

anak bernama Rio dan membawa anak itu ke istana untuk dijadikan

budak.

3.1.2 Transformasi

Pada tahap transformasi pertama atau tahap uji kecakapan, Rio

bertemu dengan Kakek Kerdil yang bernama Kakek Panji. Kakek Panji

sudah lebih dulu menjadi budak di Istana Awan Hitam, pernah berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

54

kabur dengan bantuan Bidadari, tetapi diculik lagi karena nakal dan

Bidadari tidak mau menolongnya lagi. Rio mencoba untuk melarikan

diri, tetapi ketahuan dan dicambuki. Melihat hal itu Kakek Panji merasa

iba, dan akhirnya membantu Rio melarikan diri karena ia sudah tahu

cara melarikan diri dari Istana Awan Hitam. Tahap ini merupakan tahap

percobaan pelarian yang dilakukan oleh Rio namun gagal. Kegagalan

Rio dikarenakan adanya Raksasa Awan yang mematuhi perintah Nenek

Sihir.

Pada tahap utama dijelaskan bahwa kekompakan dari Rio dan

Kakek Panji membuahkan hasil. Rio bekerja keras dan tidak

menimbulkan masalah dalam bersih-bersih membuat Nenek Sihir

tertidur dan Kakek Panji berhasil mengambil permadani terbang untuk

kabur.

Lalu tahap kegemilangan menggambarkan usaha subjek dalam

mendapatkan objek dengan bantuan dari aktan penolong. Kakek Panji

menggunakan kekuatan Raksasa Awan untuk menghalangi Nenek Sihir.

Walaupun Nenek Sihir berhasil mengaitkan kail pancingnya ke

permadani untuk membuat Rio dan Kakek jatuh, tapi berkat Raksasa

Awan Rio yang jatuh dapat diselamatkan. Sementara itu Nenek Sihir

jatuh berkat refleks dari raksasa yang kaget karena mata kail yang

dilemparkan Nenek Sihir menancap di ujung jari raksasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

55

3.1.3 Situasi Akhir

Situasi akhir menggambarkan keberhasilan Rio dan Kakek Panji

menuju Istana Awan Putih dan bertemu Bidadari Mayangsari. Konflik

sudah berakhir dan Bidadari juga mengabulkan permohonan Rio untuk

memulangkan Rio dan juga Kakek Panji ke Bumi.

3.2 Struktur Fungsional Seri Rio dan Topi Ajaib

Pada seri Rio dan Topi Ajaib ini Kakek Panji ingin mencapai objek karena

ingin membebaskan Doni, Cici, dan Beti dari perangkap Nenek Sihir dan

secara tidak langsung Kakek Panji berusaha untuk tidak mewujudkan

keinginan si pengirim, yaitu menginginkan Doni, Cici, dan Beti agar menjadi

budaknya. Setelah situasi-situasi pada cerita ini dicermati, maka akan terlihat

tahap-tahap situasi yang menunjukkan peran subjek ketika harus

mendapatkan objek. Berikut ini tahap-tahap situasi ketika pada seri Rio dan

Topi Ajaib.

Gambar 10

Struktur Fungsional Seri Rio dan Topi Ajaib

I II III

Situasi Awal

Transformasi

Situasi Akhir Tahap Uji

Kecakapan Tahap Utama

Tahap

Kegemilanga

n

Keharmonis-

an di Bumi

karena

adanya

Kakek Panji

yang

Nenek Sihir

menangkap

Doni, Beti,

dan Cici dan

menjadikan

mereka

- Cici kabur ke

bumi

- Kakek Panji

menyusun

rencana

untuk

Kakek Panji

mengalah-

kan Nenek

Sihir dan

menyelamat-

kan Doni,

- Nenek Sihir

kembali ke

Istana Awan

Hitam

- Bumi kembali

harmonis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

56

menasehati

anak-anak

sehingga

tidak ada

anak yang

bisa diculik

Nenek Sihir

binatang

peliharaan di

istana tepi

hutan

mengalah-

kan Nenek

Sihir

mengguna-

kan topi ajaib

Beti, dan

Cici.

- Gaga iri dan

mencuri topi

ajaib

- Nenek Sihir

datang dan

menculik Gaga

Jika dilihat dari bagan di atas (lihat gambar 10), maka penjelasan dari struktur

fungsional Rio dan Topi Ajaib adalah sebagai berikut.

3.2.1 Situasi Awal

Cerita dimulai dengan menggambarkan keberadaan keindahan

Bumi yang sudah sejak lama tidak dirasakan oleh Kakek Panji karena

selama ini ia terkurung di Istana Awan Hita milik Nenek Sihir. Situasi

awal ini hanya menggambarkan betapa harmonis dan seimbangnya

keadaan di Bumi karena Kakek Panji selalu memberi nasihat kepada

anak-anak agar mereka tidak berperilaku jahat. Keberadaan Kakek

Panji inilah yang menjadi alasan tidak adanya gangguan dari Nenek

Sihir yang suka menculik anak nakal, karena Nenek Sihir tidak bisa

menculik anak yang baik. Setelah Kakek Panji pergi dari istananya,

Nenek Sihir tidak lagi mempunyai budak atau seseorang yang

mengerjakan pekerjaan membersihkan istana. Maka dari itu Nenek

Sihir harus membersihkan istananya sendirian. Hal itu membuatnya

kelelahan dan sakit-sakitan. Kondisi inilah yang membuat Nenek Sihir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

57

ingin menculik anak-anak. Ia berusaha menangkap anak-anak dengan

berbagai cara agar ia mempunyai budak lagi.

3.2.2 Transformasi

Pada tahap transformasi pertama atau tahap uji kecakapan,

keseimbangan mulai goyah ketika Nenek Sihir beruapa membuat tiga

orang anak kecil memasuki area istananya. Karena tidak bisa

menculik anak baik, ia menjebak anak-anak dengan segala cara, kali

ini ia menggunakan kupu-kupu. Setelah mendapatkan ana-anak itu,

Nenek Sihir berniat menjadikan mereka sebagai budak. Akan tetapi,

mereka menangis terus menerus dan membuat Nenek Sihir kesal.

Akhirnya mereka diubah menjadi hewan. Doni diubah menjadi

keledai dungu dan bertugas mengangkut kayu dan makana dari hutan.

Cici diubah menjadi burung gagak dan Beti diubah mnejadi kucing

jinak. Ketiga saudara itupun tidak bisa saling berkomunikasi lagi.

Pada tahap utama dijelaskan bahwa Cici yang diubah menjadi

Gagak bisa melarikan diri dari istana karena dia bisa terbang. Cici

bertemu dengan Kakek Panji yang bisa mendengar tangisannya berkat

topi ajaib. Lalu ia menceritakan kejadian yang dialaminya kepada

Kakek Panji. Rio yang juga mendengar kisah Cici sangat bersemangat

untuk menolong Cici dan kedua saudaranya. Setelah itu mereka

menyusun rencana untuk membebaskan Doni, Beti, dan juga Cici dari

Nenek Sihir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

58

Lalu tahap kegemilangan menggambarkan usaha subjek dalam

mendapatkan objek dengan bantuan dari aktan penolong. Kakek Panji

menggunakan kekuatan topi ajaib untuk mengubah Cici, Doni, dan

juga Beti kembali menjadi manusia. Selain itu Kakek Panji mengubah

Harimau menjadi kucing, Elang menjadi gagak, dan Kuda liar menjadi

Keledai menggantikan Beti, Cici, dan Doni. Setelah mengganti posisi

ketiga saudara itu, mereka semua kembali ke rumah dan menyatakan

bahwa misi untuk membebaska Doni, Beti, dan Cici sudah berhasil.

Mereka hanya menunggu reaksi Nenek Sihir yang akan kebingungan

dengan hewan peliharaannya yang baru.

3.2.3 Situasi Akhir

Situasi akhir menggambarkan keberhasilan Kakek Panji dalam

membebaskan Doni, Beti, dan Cici. Akan tetapi cerita masih belum

selesai. Rasa iri yang dimiliki Gaga membuatnya menjadi pencuri.

Gaga mencuri topi ajaib milik Kakek Panji dan menukar topi yang asli

dengan topi palsu buatannya. Ia memamerkan kekuatan topi ajaib

dengan mengubah seseorang menjadi hewan dan mengembalikan

wujudnya seperti semula dan mengancam orang lain agar tidak

melawannya. Perbuatan itu diketahui Nenek sihir, dan akhirnya Nenek

Sihir menculik Gaga. Akhir cerita pada serial ini berbeda dengan

keempat serial lainnya yang memiliki akhir bahagia atau akhir cerita

dengan penyelesaian konflik. Akhir dari cerita ini menggambarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

59

adanya konflik baru yang sedang terjadi, dan cerita berakhir begitu saja

tanpa adanya penyelesaian konflik.

3.3 Struktur Fungsional Seri Rio dan Kereta Kaca

Pada seri Rio dan Kereta Kaca ini Kakek Panji mencari objek karena ingin

membebaskan Gaga dan secara tidak langsung Kakek Panji berusaha untuk

tidak mewujudkan keinginan si pengirim. Begitu juga Rio dan Gaga sebagai

subjek kedua. Mereka berdua berusaha untuk membebaskan Kakek Panji

yang tertangkap oleh Nenek Sihir dan secara tidak langsung Rio dan Gaga

berusaha untuk tidak mewujudkan keinginan Nenek Sihir sebagai pengirim.

Setelah situasi-situasi pada cerita ini dicermati, maka akan terlihat tahap-

tahap situasi yang menunjukkan peran subjek ketika harus mendapatkan

objek. Berikut ini tahap-tahap situasi ketika pada seri Rio dan Kereta Kaca.

Gambar 11

Struktur Fungsional Seri Rio dan Kereta Kaca

I II III

Situasi Awal

Transformasi

Situasi Akhir Tahap Uji

Kecakapan Tahap Utama

Tahap

Kegemilangan

- Gaga diculik

dan dijadikan

budak Nenek

Sihir.

- Gaga turun

ke Bumi dan

menjelaskan

keadaannya

kepada Rio

dan Kakek

Panji.

Kakek Panji

meggantikan

Gaga yang

harus

kembali ke

Istana Awan

Hitam

Kekompakan

Rio, Gaga,

dan Bidadari

Mayangsari

dalam

menyelamat-

kan Kakek

Panji

Keberhasilan

Rio, Gaga dan

Bidadari dalam

menyelamat-

kan Kakek

Panji dan

mengalahkan

Nenek Sihir

- Nenek Sihir

menjadi

Kelelawar

- Keharmoni

san Istana

Awan Putih

karena misi

penyelamat

an berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

60

Jika dilihat dari bagan struktur fungsional di atas (lihat gambar 11),

penjelasan dari struktur fungsional Rio dan Kereta Kaca adalah sebagai berikut.

3.3.1 Situasi Awal

Situasi awal cerita menggambarkan keadaan Gaga yang sudah

berada di Istana Awan Hitam karena diculik Nenek Sihir. Karena takut

dihukum, Gaga mematuhi semua perkataan Nenek Sihir termasuk

membantu Nenek Sihir untuk menculik Rio agar mendapatkan topi

ajaib dan Kakek Panji yang dulu menjadi budaknya. Hal ini

membuktikan bahwa cerita ini berbeda dengan cerita pada umumnya

yang mengisahkan keharmonisan sebuah kehidupan karena dimulai

dengan adanya gangguan dan ketidakharmonisan hidup.

3.3.2 Transformasi

Tahap transformasi dimulai dengan adanya tahap uji kecakapan.

Gaga yang menyetujui rencana Nenek Sihir sudah diubah menyerupai

Kakek Panji lalu turun ke Bumi dan menceritakan segalanya kepada

Rio dan Kakek Panji. Mendengar hal tersebut, Kakek Panji membuat

rencana untuk menggantikan Gaga kembali ke Istana Awan Hitam dan

mencari rahasia bagaimana cara mengembalikan wujud Gaga. Kakek

Panji melakukan segala cara agar ia dapat segera mengubah Gaga

kembali seperti semula. Di situasi inilah ia sebagai objek menemukan

kesulitan karena bertemu dengan penentang yaitu Nenek Sihir yang

sudah mengetahui bahwa yang sedang bersamanya adalah Kakek Panji,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

61

Bukan Gaga. Setelah dibohongi pun Nenek Sihir tetap senang dan tidak

peduli dengan Gaga lagi karena Kakek Panji kembali menjadi budaknya.

Hal ini membuat Kakek Panji tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa

menunggu Rio menyelamatkan dirinya.

Pada tahap utama, subjek dibantu dengan aktan penolong yaitu

Rio dan Gaga yang berinisiatif meminta bantuan kepada Bidadari.

Mereka juga mendapat pertolongan dari topi ajaib milik Nenek Sihir

yang sengaja ditinggalkan Kakek Panji jika sewaktu-waktu mereka

butuh bantuan. Kedatangan Rio ke Istana Awan Putih membuahkan

hasil, Gaga kembali ke wujudnya semula dan mereka membuat kereta

kaca untuk menjemput Kakek Panji di Istana Awan Hitam. Setelah

kereta kaca berhasil digambar dan diubah menjadi nyata, para aktan

penolong ini menuju Istana Nenek Sihir untuk menyelamatkan Kakek

Panji.

Tahap kegemilangan dapat diraih dengan mudah karena tidak

adanya perlawanan dari Nenek Sihir. Melihat sinar terang dari baju

Bidadari Mayangsari, Nenek Sihir merasa sangat silau dan matanya

sangat sakit, maka dari itu ia langsung kabur menggunakan permadani

sampai menjatuhkan tongkatnya karena tidak bisa fokus dan tidak bisa

melihat dengan jelas. Nenek Sihir sempat kembali untuk mengambil

tongkatnya yang berada di tanga Kakek Panji, tetapi tongkat itu

langsung dipatahkan dan membuat semua kekuatan Nenek Sihir hilang.

Nenek Sihir yang jatuh ditolong Bidadari dengan memberikan sayap,

tetapi Nenek Sihir berubah menjadi Kelelawar lalu pergi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

62

3.3.3 Situasi Akhir

Situasi akhir pada cerita ini menggambarkan kehidupan yang

damai setelah berubahnya Nenek Sihir menjadi Kelelawar. Mereka

kembali ke Istana Awan Putih dengan selamat. Setelah diberi petuah,

Rio, Gaga, dan Kakek Panji pulang ke Bumi melewati jembatan pelangi.

Hal ini membuktikan bahwa subjek berhasil mendapatkan objek dengan

bantuan para aktan penolong.

3.4 Struktur Fungsional Seri Rio dan Bola Kristal

Pada seri Rio dan Bola Kristal ini Rio ingin mencapai objek karena ingin

mewujudkan karsa dari pengirim yaitu menjaga Istana Awan Putih, selain itu

Rio juga ingin agar Bidadari selamat dari rencana jahat Nini Sihir. Setelah

situasi-situasi pada cerita ini dicermati, maka akan terlihat tahap-tahap situasi

yang menunjukkan peran subjek ketika harus mendapatkan objek. Berikut ini

tahap-tahap situasi ketika pada seri Rio dan Bola Kristal.

Gambar 11

Struktur Fungsional Seri Rio dan Bola Kristal

I II III

Situasi Awal

Transformasi

Situasi Akhir Tahap Uji

Kecakapan Tahap Utama

Tahap

Kegemilan

gan

- Rio, Gaga,

dan Kakek

Panji

menikmati

keindahan

Istana

Awan Putih

yang

- Rio tidak

bisa

kembali ke

Istana

Awan Putih

dan

mengetahui

rencana

Rio berusaha

memanfaat-

kan keadaan

untuk bebas

dari Nenek

Sihir dan

Menolong

Bidadari

Rio

berhasil

menggagal

kan

rencana

Nini sihir.

Rio

mendapatkan

kuda terbang

dari bidadari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

63

menjadi

berwarna,

dan mereka

menjaga

istana

karena

Bidadari

Pergi.

- Rio dan

Gaga

mengunjun

gi Istana

awan Hitam

dan

menemuka

bola kristal.

Nini Sihir

lewat bola

kristal

Jika dilihat dari bagan di atas (lihat gambar 12), penjelasan dari struktur

fungsional Rio dan Bola Kristal adalah sebagai berikut.

3.4.1 Situasi Awal

Situasi Awal menggambarkan kedamaian di Istana Awan Putih

dan juga Bumi. Tidak ada gangguan apapun, kehidupan masih dalam

situasi yang harmonis. Akan tetapi Bidadari Mayangsari bosan dengan

keadaan istananya. Ia membayangkan istanaya penuh warna, dan

kemudian istana berubah sesuai bayangannya. Karena senang, Bidadari

Mayangsari mengundang Rio, Gaga, dan Kakek Panji untuk menikmati

pemandanga istananya lalu meminta mereka untuk tinggal dan menjaga

Istana Awan Putih karena ia harus pergi ke Negeri Angin selama satu

minggu. Setelah kepergian Bidadari, Rio dan Gaga mengunjungi Istana

Awan Hitam yang tidak berpenghuni karena Nenek Sihir berubah

menjadi kelelawar. Di sana Rio menemukan bola kristal. Ketika mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

64

berdua kembali menuju Istana Awan Putih, Rajawali milik Bidadari

keluar dan mencengkram Rio lalu membawa Rio kembali ke Istana

Awan Hitam karena Rio membawa bola kristal milik Nenek Sihir.

Perbuatan Rio inilah yang mengganggu keseimbangan (harmoni).

3.4.2 Transformasi

Tahap transformasi pertama adalah uji kecakapan. Dalam tahap

uji kecakapan ini Rio masih belum mengetahui apa yang terjadi.

Kemudian Rio menggosok bola kristal itu dan keluarlah Raksasa

Awan yang dikurung di dalam bola kristal. Setelah mendengar cerita

Raksasa Awan, Rio mencoba masuk ke dalam bola kristal dan tidak

sengaja mendengar rencana Nini Sihir yang ingin menyerang Istana

Awan Putih dan menghancurkan Bidadari Mayangsari. Mengetahui

hal itu, Rio berusaha untuk menyelamatkan Istana dan Bidadari.

Pada tahap utama misi penyelamatan Bidadari Mayangsari dan

istananya, Rio bertemu dengan penolong dan penentangnya untuk

mendapatkan objek. Rio meminta bantuan Raksasa Awan yang

kemudian menolong Rio agar dapat kembali ke Istana Awan Putih

dengan menggunakan gelembung awan. Akan tetapi di tengah

perjalanan Rio tertangkap oleh Nini Sihir yang menjadi aktan

penentang. Nini membawa Rio ke Istana Awan Jingga untuk dijadikan

budak. Di tempat itu Rio berpura-pura tidak mengenal Bidadari

Mayangsari dan berusaha memanfaatkan keadaan untuk dapat keluar

dan menolong Bidadari. Rio belajar naik sapu terbang dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

65

mengetahui rahasia cermin ajaib. Pada hari penyerangan Rio

berangkat lebih dulu untuk melihat apakah silau cahaya istana masih

ada, sesuai permintaan Nini Sihir.

Pada tahap transformasi ketiga atau tahap kegemilangan, Rio

berhasil mengalahkan penentang atau Nini Sihir dengan bantuan

penolong yaitu Bidadari Mayangsari. Ketika mendapatkan

kesempatan untuk melancarkan aksinya Rio menjatuhkan diri dan

berteriak meminta tolong. Nini Sihir mengira Rio diserang, sementara

Bidadari Mayangsari cepat-cepat menolong Rio. Setelah itu, Rio

meminta Bidadari untuk segera mengembalikan kilau istana karena

Nini Sihir sedang menuju ke Istana. Bidadari mengabulkan

permintaan Rio. Ia mengembalikan kilau istana dan membuat mata

Nini Sihir sakit karena kesilauan, lalu Nini Sihir pun pergi.

3.4.3 Situasi Akhir

Situasi akhir menggambarkan kondisi istana yang damai.

Bidadari tidak memarahi Rio, ia bersyukur karena berkat kepergian

Rio ke Istana Awan Hitam mereka bisa mencegah rencana jahat Nini

Sihir. Bidadari bahkan memberikan kuda terbang kepada Rio sebagai

ucapan terimakasih. Pada situasi ini, kehidupan kembali pada

keseimbangannya karena konflik sudah selesai dan subjek berhasil

mendapatkan objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

66

3.5 Struktur Fungsional Seri Rio dan Cermin Ajaib

Pada seri Rio dan Cermin Ajaib ini Rio mencari objek karena ingin

membebaskan Aska dari Nenek Sihir yang jahat dan ingin mewujudkan

keinginan pengirim kedua yaitu Bidadari Mayangsari yang ingin agar tongkat

sihirnya kembali. Setelah situasi-situasi pada cerita ini dicermati, maka akan

terlihat tahap-tahap situasi yang menunjukkan peran subjek ketika harus

mendapatkan objek. Berikut ini tahap-tahap situasi ketika pada seri Rio dan

Cermin Ajaib.

Gambar 13

Struktur Fungsional Seri Rio dan Cermin Ajaib

I II III

Situasi Awal

Transformasi

Situasi

Akhir Tahap Uji

Kecakapan Tahap Utama

Tahap

Kegemilangan

Keharmonis-

an bumi

dengan

adanya

perbuatan

tolong-

menolong

- Pencurian

tongkat ajaib

yang

dilakukan oleh

Aska.

- Nini dan Aska

membuat

rencana untuk

menyerang

Istana Awan

Putih

- Kekompak-

an Rio dan

Bidadari

untuk

menggagal

kan rencana

Nini Sihir

- Keberhasilan

Rio dan

Bidadari

menggagal-

kan rencana

Nini Sihir

- Rio tidak bisa

menyelamat-

kan Aska dari

Nini Sihir

Nini Sihir

dan Aska

berubah

menjadi

Kelelawar

Jika dilihat dari bagan di atas (lihat gambar 13), penjelasan dari struktur

fungsional Rio dan Cermin Ajaib adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

67

3.5.1 Situasi Awal

Situasi awal menggambarkan kehidupan yang tenang tanpa

gangguan apapun. Hingga suatu sore Aska melihat Nini Sihir

berkeliaran di Bumi ketika ia sedang membantu Rio memandikan

Taruna. Mendengar kabar itu Rio ingin memberitahu kepada Bidadari.

akhirnya Rio dan Aska pergi ke Istana Awan Putih dan memberitahu

Bidadari. ketika Bidadari menggunakan tongkat ajaibnya untuk

membuat tempat tidur, Aska terpesona. Ia menginginkan tongkat ajaib

itu. Saat bidadari lengah dan pergi, Aska mengambil tongkat itu dan

mencoba sendiri. Setelah Rio melarangnya Aska membuat kereta dan

kabur menuju Istana Awan Jingga. Keinginan dan perbuatan Aska

inilah yang membuat keseimbangan terganggu. Rio merasa sangat

menyesal dan Bidadari juga khawatir karena akan sangat berbahaya jika

tongkat itu berada di tangan Nini Sihir.

3.5.2 Transformasi

Tahap transformasi yang pertama adalah uji kecakapan. Pada

tahap ini, Aska ditangkap Nini dan dijadikan budak. Aska dijanjikan

akan dibuatkan Istana Kabut dan tongkat bidadari bisa menjadi

miliknya dengan syarat Aska harus membantu Nini untuk

menghancurkan Bidadari Mayangsari. Aska menyanggupinya. Di sisi

lain, Rio melihat kondisi Aska melalui bola kristal yang berada di

Istana Awan Hitam dan ia mengetahui rencana Nini Sihir. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

68

mengetahui rencana tersebut Rio membuat strategi bersama Bidadari

untuk menggagalkan reancana Nini Sihir.

Pada tahap utama transformasi, Rio menggunakan akal dan

kecerdikannya untuk membuat Aska dan Nini Sihir masuk ke

perangkapnya. Kecerdikan dan keberanian Rio lah yang menjadi aktan

penolong. Rio memberanikan diri masuk ke Istana Awan Jingga untuk

menukar tongkat ajaib asli dengan yang palsu, selain itu ia

menggandakan diri menggunakan cermin ajaib untuk mengelabui Nini

dan juga Aska, lalu Rio kembali ke Istana Awan Putih. Merasa

dibodohi, Aska dan Nini melakukan penyerangan ke Istana Awan Putih.

Rio dan Bidadari mengabulkan permintaan Aska yang meninginkan

kilau istana hilang. Setelah kilau istana hilang, Aska dan Nini

memasuki istana dan bidadari dengan cepat mengembalikan kilau istana

dan membuat mata Aska dan Nini sakit.

Pada tahap kegemilangan, Rio dan Bidadari berhasil membuat

Nini Sihir pergi. Ketika Aska akan kabur, Rio berhasil memegang

ujung sapu terbang yang dinaiki Aska dan meminta Aska menjauhi Nini.

Akan tetapi Aska menolak permintaan Rio karena ia ingin mendapatkan

tongkat sihir

dan Istana Kabut dari Nini. Setelah itu Aska berhasil kabur

bersama Nini. Ratu Angin yang marah melihat perilaku Aska dan Nini

Sihir menghembuskan badai dahsyat yang kemudian menghancurkan

Istana Awan Hitam, Istana Kabut, dan juga Istana Awan Jingga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

69

3.5.3 Situasi Akhir

Pada situasi akhir, tidak digambarkan dengan jelas seperti apa

keadaan Rio dan juga Bidadari. Akhir cerita ini hanya fokus kepada

Aska dan Nini yang jatuh dan ditolong oleh Bidadari. Bidadari

memberikan sayap kepada mereka, tetapi Aska dan Nini Sihir berubah

menjadi burung hantu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada seri ini

subjek hanya berhasil mendapatkan satu objek yaitu keselamatan

Bidadari, sementara objek kedua atau keselamatan Aska tidak dapat

diraih karena Aska menolak untuk ditolong oleh Rio.

3.6 Rangkuman

Cerita Petualangan di Negeri Awan ini memiliki alur yang berhubungan

pada setiap serinya. Seri satu dengan seri lainnya memiliki keterkaitan

sehingga menghasilkan cerita yang kompleks. Ditilik dari struktur

fungsionalnya, setiap cerita Petualangan di Negeri Awan memiliki tiga situasi

yang lengkap, yaitu situasi awal, tahap transformasi, dan situasi akhir. Ketiga

situasi pada setiap serial menggambarkan masing-masing peran subjek dalam

mendapatkan objek.

Kelima seri Petualangan di Negeri Awan ini masing-masing memiliki

situasi awal dan situasi akhir yang berbeda. Tidak semua cerita diawali

dengan keadaan yang harmonis dan tidak juga diakhiri dengan cerita yang

manis. Hal ini dibuktikan dengan seri kedua yang berjudul Rio dan Topi

Ajaib. Serial ini berbeda dengan serial lainnya karena ketika permasalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

70

sudah diselesaikan, muncul permasalah baru dan cerita berakhir tepat ketika

permasalahan baru tersebut muncul. Berbeda dengan keempat seri lain yang

berakhir dengan selesainya konflik dan situasi kembali stabil seperti semula.

Tidak adanya penyelesaian konflik yang baru muncul pada seri kedua ini

ternyata dikarenakan cerita berlanjut di seri ketiga yang berjudul Rio dan

Kereta Kaca. Hal ini juga membuat serial ketiga berbeda dengan seri lainnya

karena memiliki situasi awal yang langsung menuju ke permasalahan cerita.

Perbedaan ini tidak mempengaruhi bagian tahap transformasi yang

menguraikan bagaimana cara subjek dalam mendapatkan objek.

Melalui kajian struktur fungsional pada Bab III ini, terlihat bahwa situasi

yang ditimbulkan pada setiap alur cerita sudah tampak jelas dalam

menguraikan bagaimana peran subjek ketika melaksanakan tugasnya untuk

mendapatkan objek. Selanjutnya, untuk memahami makna semantik yang

terdapat pada serial Petualangan di Negeri Awan, cerita ini akan dikaji tiga

poros semantiknya di dalam Bab IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

71

BAB IV

POROS SEMANTIK

SERIAL PETUALANGAN DI NEGERI AWAN

Dalam teori A.J. Greimas, tataran diskursif meliputi tiga poros semantik

yang berusaha mengungkapkan makna pada cerita. Tiga poros sematik ini

meliputi poros komunikasi, poros pencarian, dan poros kekuatan (Panuju,

2017:18)

Ketiga poros semantik pada serial Petualangan di Negeri Awan ini bisa

didapatkan setelah penulis menganalisis struktur fungsionalnya. Pada poros

pencarian dapat dilihat tujuan yang ingin dicapai oleh subjek. Pada poros

Kekuatan dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kekuatan penolong lebih

mendomiasi sehingga penolong menang dan dapat membantu subjek

mendapatkan objek. Lalu pada poros komunikasi dapat dilihat bahwa secara

keseluruhan keinginan dari si pengirim tidak terpenuhi. Berikut ini adalah hasil

analisis ketiga poros semantik yang terdapat dalam serial Petualangan di Negeri

Awan dalam bentuk tabel.

Gambar 14

Tabel Poros Semantik serial Petualangan di Negeri Awan

Seri Poros Pencarian Poros Kekuatan Poros Komunikasi

Rio dan Kakek

Kerdil Kebebasan Rio

Penolong Kuat

Penentang Lemah

Keinginan

Pengirim tidak

terpenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

72

Rio dan Topi

Ajaib

Kebebasan Doni,

Beti, dan Cici

Penolong Kuat

Tidak ada

penentang

Keinginan

Pengirim tidak

terpenuhi

Rio dan Kereta

Kaca

Perubahan wujud

Gaga dan

Kebebasan Kakek

Panji

Penolong Kuat

Penentang Lemah

Keinginan

Pengirim tidak

terpenuhi

Rio dan Bola

Kristal

Menjaga Istana

Awan Putih dan

keselamatan

Bidadari

Penolong Kuat

Penentang Lemah

Keinginan

Pengirim

terpenuhi

Rio dan Cermin

Ajaib

Keselamatan Aska

dan keselamatan

Bidadari

Penolong Kuat

Penentang Lemah

- Keinginan Aska

tidak terpenuhi

- Keinginan

Bidadari

terpenuhi

Berdasarkan tabel diatas, penjelasan ketiga poros semantik pada serial

Petualangan di Negeri Awan adalah sebagai berikut.

4.1 Poros Pencarian

Poros Pencarian memfokuskan dua aktan yaitu aktan subjek dan aktan

objek. Poros ini menjelaskan bagian objek yang diperjuangkan oleh subjek

dan apakah ada perpsektif tertentu yang ingin diperlihatkan oleh penulis

cerita. Berikut ini penjelasan analisis poros pencarian pada serial Petualangan

di Negeri Awan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

73

4.1.1 Poros Pencarian Seri Rio dan Kakek Kerdil

Aktan yang berada di dalam poros ini menjelaskan salah satu

bentuk kehidupan yang berada di Negeri Awan, yaitu kehidupan milik

Nenek Sihir yang berbeda dengan kehidupan di Bumi. Nenek Sihir

memiliki keinginan yang cukup aneh, yaitu menculik anak-anak yang

nakal dan menjadikan mereka budak di istananya. Selain itu tidak

dijelaskan apakah penghuni Negeri Awan juga memakan sesuatu agar

mereka tetap hidup, akan tetapi cerita ini sedikit memunculkan bentuk

makanan yang harus di makan Rio dan Kakek Panji sebagai manusia

Bumi. Mereka berdua harus makan gumpalan awan yang berbentuk

makanan, berbeda dengan makanan Bumi yang memiliki bentuk yang

nyata dan kaya akan rasa. Kehidupan yang dimiliki Nenek Sihir ini pun

cukup keras. Hal ini dibuktikan dengan adanya hukuman cambuk yang

diberikan Nenek Sihir kepada budaknya yang melakukan kesalahan.

Cara hidup yang diterapkan oleh Nenek Sihir membuat Rio

sebagai anak kecil yang berasal dari Bumi sangat ketakutan. Ia

mencoba untuk melarikan diri karena tidak ingin menjalani hidup yang

seperti itu. Ketika ia ditempatkan di kamar yang gelap, Rio sangat

ketakutan. Di dalam kamar itupun semua perabotan terabuat dari awan

hitam. Ia membayangkan nyamannya tinggal bersama keluarganya

dengan suasana yang hangat, makan makanan yang enak, tidur di kasur

yang empuk dan berselimutkan selimut yang hangat, sangat berbeda

dengan yang ada di Istana Awan Hitam. Alasan-alasan inilah yang

membuat Rio ingin melarikan diri, begitu juga Kakek Panji ketika ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

74

masih kecil. Kakek Panji yang iba melihat kesedihan Rio berusaha

untuk menghibur dan berupaya untuk membantu Rio melarikan diri dari

lingkaran kehidupan Nenek Sihir. Upaya-upaya yang dilakukan Rio

tidak selalu membuahkan hasil yang baik karena ketika gagal ia harus

rela dipukuli dan dicambuki oleh Nenek Sihir. Hal ini berbeda dengan

kehidupan yang ada di Bumi. Hal ini dibuktikan ketika Rio teringat

kedua orang tuanya yang tidak pernah memukuli dirinya meskipun ia

berbuat nakal. Kedua orang tuanya tidak memberi hukuman fisik

seperti yang dilakukan Nenek Sihir karena hal itu merupakan sebuah

kekerasan dan tidak boleh dilakukan kepada anak-anak karena akan

menimbulkan efek trauma kepada anak-anak.

4.1.2 Poros Pencarian Seri Rio dan Topi Ajaib

Aktan-aktan yang berperan pada poros pencarian ini tidak

memiliki hubungan erat satu sama lain, akan tetapi aktan-aktan ini

membuktikan bahwa manusia memiliki rasa peduli yang sangat tinggi

terhadap orang lain walaupun tidak mengenal pribadi orang tersebut

dengan baik. Hal tersebut dijelaskan pada bagian cerita ketika Kakek

Panji mulai mendengar suara Cici yang sedang menangis, sedangkan

anak-anak lain tidak mendengarnya. Suara tangisan Cici membuatnya

terusik dan membuatnya ingin mengetahui hal yang sedang terjadi.

Setelah Cici bercerita, Kakek Panji merasa kasihan dan ingin

menolongnya. Begitu pula dengan Rio dan teman-temannya. Mereka

berempati kepada Cici dan berencana untuk menolong Cici.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

75

Kepedulian inilah yang akhirnya membawa mereka ke dalam

rencana pembebasan kedua saudara Cici yang masih berada di istana

Nenek Sihir di tepi hutan. Aksi tolong-menolong yang dilakukan para

aktan ini menggambarkan sifat dasar manusia yang penuh dengan

kebaikan dan belas kasih. Walaupun hal ini tidak dituliskan secara

langsung di dalam cerita, bukti-bukti dari perbuatan para aktan inilah

yang menjelaskan jika kehidupan manusia sebenarnya sangat harmoni.

4.1.3 Poros Pencarian Seri Rio dan Kereta Kaca

Poros pencarian ini diisi dengan aktan-aktan yang saling mengenal

satu sama lain. Pada bagian ini, para aktan memberikan persepsi

bagaimana sifat manusia. Seri ketiga ini adalah cerita lanjutan dari seri

kedua. Pada seri sebelumnya diceritakan bahwa setelah kakek Panji

menolong tiga saudara yang dijebak Nenek Sihir, Gaga yang iri dengan

kekuatan topi ajaib yang dimiliki oleh Kakek Panji membuatnya

melakukan hal buruk, yaitu mencuri topi ajaib tersebut dan menukarnya

denga yang palsu. Setelah itu, Gaga memamerkan keajaiban topi itu

kepada orang lain, bahkan mengancam orang lain agar patuh kepadanya.

Jika orang tersebut tidak mematuhinya maka ia akan mengubah orang

itu menjadi hewan.

Cerita tersebut membuktikan bahwa ada dua sifat yang tertanam

dalam diri manusia, yaitu sifat baik dan sifat buruk. Akan tetapi pada

seri ketiga ini subjek membuktikan bahwa manusia memiliki sifat baik

yang lebih mendominasi. Hal itu dijelaskan pada bagian cerita ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

76

Kakek Panji mau menolong dan menggantikan posisi Gaga untuk

kembali ke Istana Awan Hitam. Jika Kakek Panji tidak memiliki sifat

baik yang lebih dominan maka ia tidak akan membantu Gaga sama

sekali. Padahal pada seri sebelumnya diceritakan bahwa Gaga sempat

mengubah Kakek Panji menjadi seekor unta agar topi ajaibnya tidak

diambil darinya. Begitu juga Rio. Ia mau menerima Gaga dan tidak

mempermasalahkan kejadian sebelum ia diculik Nenek Sihir. Sifat baik

inilah yang akhirnya dapat mengubah Gaga kembali seperti semula.

4.1.4 Poros Pencarian Seri Rio dan Bola Kristal

Poros pencarian ini berisi tentang tanggung jawab seseorang

terhadap sesuatu. Rio memiliki tugas untuk menjaga Istana. Hal

tersebut diminta langsung oleh Bidadari Mayangsari karena ia harus

pergi ke Negeri Angin. Tidak hanya Rio, permintaan ini juga diberikan

kepada Gaga dan Kakek Panji. Keingintahuan Rio yang besar membuat

Rio terjebak di Istana Awan Hitam. Melalui bola kristal yang ia

temukan, ia mengetahui rencana Nini Sihir yang ingin menyerang

istana milik Bidadari. Tanggung jawab yang diemban Rio tadi yang

akhirnya membuatnya berusaha dengan keras untuk sampai di Istana

Awan Putih karena ia ingin melindungi Bidadari dan Istana Awan

Hitam dari niat jahat Nini Sihir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

77

4.1.5 Poros Pencarian Seri Rio dan Cermin Ajaib

Poros pencarian dari serial kelima ini berisi tentang persepsi sifat

manusia, sama dengan poros pencarian serial ketiga. Ketidak

konsistenan sifat yang dimiliki manusia membawa diri mereka ke

dalam situasi yang tidak selalu baik. Hal ini dibuktikan dari perubahan

sifat Aska. Awalnya Aska memiliki sifat yang baik. Ia mau menolong

Rio untuk memandikan kuda terbang yang diberikan Bidadari

Mayangsari. Akan tetapi, setelah Aska mengetahui tongkat ajaib yang

bisa menciptakan apa saja, ia berani mencuri tongkat milik Bidadari,

mengabaikan teguran Rio, dan bahkan kabur membawa tongkat itu.

Keburukan sifat Aska semakin bertambah setelah ia menyetujui ajakan

Nini Sihir untuk menyerang Bidadari Mayangsari. Demi mendapatkan

Istana Kabut da tongkat ajaib, Aska rela melakukan apa saja.

Ketika Rio mengetahui hal tersebut, Ia tetap berusaha untuk

menjauhkan Aska dari Nini Sihir karena ia tahu jika Aska terus berada

bersama Nini Sihir maka Aska akan celaka. Rio memiliki sifat baik dan

konsisten dengan kebaikannya karena ia masih mau membujuk Aska

dan berusaha sekuat mungkin agar Aska mau meninggalkan Nini Sihir.

Aka tetapi ambisi Aska untuk mendapatkan Istana Kabut dan tongkat

sihir membuatnya lupa diri dan terus mengikuti Nini Sihir. Banyak hal

yang sulit dimengerti dari keinginan manusia, hal tersebut juga berlaku

kepada Aska. Ia meninggalkan sifat baiknya dan rela melakukan apapun

demi sesuatu yang tidak bisa ia nikmati pada akhirnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

78

4.2 Poros Kekuatan

Poros kekuatan memfokuskan tiga aktan yaitu aktan yang saling terkait,

yaitu aktan penolong, aktan subjek, dan aktan penentang. Hasil analisis ini

akan menggambarkan aktan mana yang kekuatannya paling kuat. Berikut ini

hasil analisis poros pencarian serial Petualangan di Negeri Awan.

4.2.1 Poros Kekuatan Seri Rio dan Kakek Kerdil

Ada hal penting yang membuat subjek memperjuangkan objek,

yaitu keinginan untuk bebas dan tidak mendapatkan perlakuan buruk

dari Nenek Sihir. Setiap orang tidak ingin berada di situasi dan posisi

yang membuat dirinya merasa tidak nyaman, tertekan, dan tertindas.

Begitu juga dengan Rio yang masih anak-anak, ia tidak ingin tinggal di

istana dan menjadi budak Nenek Sihir, ia ingin bebas dan kembali

kepada orang tuanya. Dalam mencari kebebasan dan keselamatan

dirinya itulah ia menggunakan segala cara agar bisa kabur tanpa

berpikir panjang dan tanpa memikirkan konsekuensinya, asal

menemukan sedikit celah untuk bisa lari Rio akan langsung lari begitu

saja.

Dalam proses mendapatkan kebebasan inilah, Rio bertemu dengan

aktan penolong yang bisa membantunya lepas dari situasi yang

membuatnya tertekan itu. Menurut cerita, ia ditolong oleh Kakek Panji

yang sudah lebih lama menjadi budak Nenek Sihir. Sebagai manusia,

Kakek Panji tidak memiliki kekuatan istimewa, ia juga tidak memiliki

benda sihir yang dapat membantu mereka melarikan diri. Akan tetapi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

79

berkat pengalaman dan pengetahuan Kakek Panji, Rio berhasil keluar

dari Istana Awan Putih dan menemukan kebebasannya. Selain

pengetahuan dan pengalaman milik Kakek Panji, adanya permadani

terbang milik Nenek Sihir mempermudah Rio dan Kakek Panji untuk

melarikan diri. Keberadaan Raksasa Awan juga sangat membantu

mereka berdua dalam menangani Nenek Sihir yang mengejar mereka.

Di sisi lain, ada aktan penghalang yaitu Nenek Sihir. Gagak yang

memberitahu Nenek Sihir perihal kaburnya Rio dan Kakek Panji

membuat Nenek Sihir tidak mau melepaskan mereka berdua begitu saja.

Nenek Sihir berusaha sangat keras agar tidak kehilangan budak

istananya walaupun akhirnya usahanya gagal.

Maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua aktan yang terlibat

dengan subjek dalam mendapatkan objek, Aktan penolonglah yang

kekuatannya paling kuat ketika membantu subjek memperjuangkan

objek.

4.2.2 Poros Kekuatan Seri Rio dan Topi Ajaib

Dalam proses mendapatkan objek, Kakek Panji memiliki

kepentingan yaitu memenuhi permintaan Cici Gagak dan juga ingin

mengerjai Nenek Sihir yang selalu berbuat jahat. Berkat topi ajaib yang

dipakainya, Kakek Panji dapat mengetahui keberadaan Cici yang sudah

diubah oleh Nenek Sihir. Melalui topi ajaib itu juga, Cici bisa berubah

kembali menjadi manusia. Lalu Cici meminta pertolongan agar Kakek

Panji mau menolong kedua saudaranya yang masih berada di istana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

80

Kondisi yang dialami Cici dan kedua saudaranya membuat Kakek

Panji tergerak hatinya, begitu juga Rio dan Gaga yang sudah pernah

diculik Nenek Sihir. Pengalaman buruk tersebut membangkitkan empati

mereka untuk menolong Cici dan kedua saudaranya. Kekuatan yang

terkumpul dari Kakek Panji, Rio, Gaga dan beberapa teman lain

membuat Kakek Panji mendapatkan ide untuk menolong Cici dan

kedua saudaranya dengan menggunakan kekuatan topi ajaib yang ia

miliki. Ide tersebut juga akan digunakan untuk mengerjai Nenek Sihir

karena Kakek Panji merasa kesal dengan perilaku Nenek Sihir.

Pada poros ini dapat dilihat jika tidak ada kekuatan penentang yang

berusaha menggagalkan usaha subjek. Maka dapat disimpulkan bahwa

aktan penolong lah yang kekuatannya sangat kuat dalam membantu

subjek memperjuangkan objek.

4.2.3 Poros Kekuatan Seri Rio dan Kereta Kaca

Dua subjek dalam cerita Rio dan Kereta Kaca ini memiliki

kepentingan masing-masing dalam menemukan dan mendapatkan objek.

Subjek pertama, yaitu Kakek Panji, berusaha untuk mendapatkan objek

pertama yang tak lain adalah perubahan Gaga ke wujud aslinya. Dalam

memperjuangkan objek, Kakek Panji memiliki kepentingan yaitu

memenuhi permintaan tolong dari Gaga yang tidak ingin kembali ke

Istana Awan Hitam dan ingin kembali menjadi dirinya seperti semula.

Kekuatan bantuan yang ia dapatkan untuk memperjuangkan objek

tersebut berasal dari dirinya sendiri karena ia merasa memiliki tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

81

jawab yang tinggi terhadap orang yang lebih muda darinya. Untuk

mencapai objek, Kakek Panji mendapaatkan kesulitan karena tidak

mempunyai kekuatan sihir, berbeda denga Nenek Sihir yang memiliki

berbagai benda berkekuatan sihir. Rencana yang dibuat Kakek Panji

gagal karena Nenek Sihir ingin mengembalikan wujud Gaga kembali

seperti semula menggunakan tongkat ajaibnya. Alasan itulah yang

membuatnya tidak bisa mendapatkan objek, bahkan ia harus kembali

menjadi budak dan menunggu pertolongan dari Rio dan Gaga yang

sebelumnya harus ia tolong.

Subjek kedua, yaitu Rio dan Gaga, merasa khawatir dengan Kakek

Panji yang sudah satu minggu tidak kembali ke Bumi. Mereka merasa

ada hal buruk yang menimpa Kakek Panji. Alasan itulah yang membuat

Rio dan Gaga menemukan objek kedua yaitu membebaskan Kakek

Panji dari Istana Awan Hitam. Dalam usaha mereka untuk mendapatkan

objek, ada aktan penolong yang akhirnya bisa membantu usaha mereka.

Aktan tersebut adalah topi ajaib yang mengubah karpet biasa menjadi

permadai terbang, lalu Bidadari Mayangsari yang akhirnya mengubah

Gaga kembali ke wujudnya semula dan menolong mereka untuk

mendapatkan objek denga kekuatan yang dimilikinya. Usaha Rio dan

Gaga tidak menemui rintangan apapun, dan mereka berhasil menolong

Kakek Panji dengan baik.

Pada poros ini dapat dilihat jika hanya ada satu kekuatan penentang

yang berusaha menggagalkan usaha subjek, yaitu Nenek Sihir dengan

tongkat ajaibnya. Akan tetapi, subjek tetap bisa mencapai objek berkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

82

kekuatan penolong. Maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua aktan

yang terlibat dengan subjek dalam mendapatkan objek, Aktan

penolonglah yang kekuatannya sangat kuat ketika membantu subjek

memperjuangkan objek.

4.2.4 Poros Kekuatan Seri Rio dan Bola Kristal

Kepentingan Rio dalam mendapatkan objek berhubungan dengan

rasa tanggung jawab yang besar. Kekuatan dari rasa tanggung jawab

inilah yang membuatnya mendapatkan kekuatan lain dalam usahanya

mencapai objek. Rio sebagai manusia biasa yang tinggal di bumi

melawan Nini Sihir yang memiliki benda-benda berkekuatan sihir.

Perbedaan yang sangat besar ini tidak mematahkan niat Rio untuk

melawan karena Rio memiliki tameng yang tidak dimiliki Nini Sihir,

yaitu akal.

Setiap subjek yang ingin mendapatkan objek selalu memiliki

kepentingan-kepentingan yang membuat mereka tetap berjuang dengan

segala situasi yang terjadi. Rasa tanggung jawab yang dimiliki Rio

untuk menjaga Istana Awan Putih dan menjauhkan Bidadari dari niat

jahat Nini Sihir membuat Rio berjuang dengan keras. Ia harus bisa

mengendalikan diri di hadapan Nini Sihir agar kebohongannya tentang

ketidaktahuannya tentang Bidadari Mayangsari dan kejadian beberapa

waktu lalu tidak terbongkar.

Rio tidak memiliki benda-benda sihir seperti yang dimiliki Nini

Sihir. Walaupun ia tidak memiliki kekuatan sihir seperti penghuni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

83

Negeri Awan yang lain, Rio masih bisa memakai akalnya untuk

memanfaatkan keadaan dan benda-benda yang ada di sekitarnya. Hal ini

dibuktikan dengan cerita ia memanfaatkan kemampuan Raksasa Awan

dalam membuat gelembung awan agar ia bisa keluar dari Istana Awan

Hitam dan kembali ke Istana Awan Putih, walaupun usaha itu gagal

karena Rio bertemu Nini Sihir di tengah perjalanan. Lalu ia memakai

akalnya untuk berpura-pura di depan Nini Sihir dan memanfaatkan

kepercayaan Nini Sihir untuk belajar menggunakan sapu terbang agar

nantinya ia bisa kembali ke Istana Awan Putih.

Selain itu, Rio yang cerdik juga dengan berani menjatuhkan diri

agar Bidadari bisa mengatahui kedatangannya dan menolongnya, lalu

meminta bidadari untuk mengembalikan kilau gaun dan istananya dan

menggagalkan reancan Nini Sihir. Kekuatan Fisik Rio memang tidak

bisa menandingi kekuatan sihir milik Nini, apalagi jika hanya dilihat

dari segi fisik. Akan tetapi dengan kecerdikan yang dimilikinya, Rio

berhasil melampaui kekuatan Nini Sihir.

Pada poros ini terdapat penentang, yaitu Nini sihir. Ketika Rio

dalam perjalanan ke Istana Awan Putih ia bertemu Nini Sihir dan

dibawa ke Istana Awa Jingga. Walaupun begitu, subjek tetap bisa

mencapai objek berkat kekuatan penolong. Maka dapat disimpulkan

bahwa dari kedua aktan yang terlibat dengan subjek dalam

mendapatkan objek, Aktan penolonglah yang kekuatannya sangat kuat

ketika membantu subjek memperjuangkan objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

84

4.2.5 Poros Kekuatan Seri Rio dan Cermin Ajaib

Kepentingan Rio dalam memperjuangkan objek, yaitu keselamatan

Aska, tongkat ajaib, dan keselamatan Bidadari didasari oleh rasa

empati yang tinggi dan rasa tanggung jawab yang besar kepada

Bidadari Mayangsari dan Aska. Sebagai teman dekat, Rio selalu

berusaha menolong bidadari jika sedang berada dalam bahaya, begitu

juga sebaliknya. Rio juga merasa bersalah atas perilaku Aska karena

Rio lah yang membawa Aska ke Istana Awan Putih. Selain itu Rio

merasa bertanggung jawab dengan keadaan Aska karena Aska adalah

temannya yang berasal dari Bumi. Ia berusaha untuk menjauhkan Aska

dari bahaya walaupun gagal.

Dalam hal ini, sekali lagi Rio memakai akalnya dan menggunakan

keberaniannya untuk menolong Aska yang sudah berperilaku buruk

terhadap Bidadari dengan mencuri tongkat ajaib dan menjadi anak buah

Nini Sihir untuk menghancurkan Bidadari Mayangsari. Rio memang

tidak benar-benar memiliki benda ajaib, akan tetapi ia mengetahui

benda yang bisa ia gunakan untuk menolong Aska seperti bola kristal

milik Nenek Sihir yang ia gunakan untuk memantau keadaan di Istana

Awan Jingga. Lewat bola kristal itulah Rio mengetahui rencana Aska

dan Nini Sihir. Selain itu, Rio menggunakan keberaniannya untuk

mendatangi Istana Awan Jingga dan menukar tongkat ajaib yang asli

dengan tongkat ajaib yang palsu sesuai rencana yang sudah ia buat

bersama bidadari. Rio yang cerdik juga memanfaatkan benda ajaib

milik Nini Sihir yaitu cermin ajaib. Ia mengelabuhi Nini dan Aska

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

85

menggunakan bayangan yang ia ciptakan dari Cermin Ajaib milik Nini,

dan melancarkan rencana bersama bidadari agar niat jahat Nini tidak

terlaksana dan ia bisa menolong Aska.

Pada seri ini aktan penentang yang muncul adalah Aska. Aska

menolak untuk diselamatkan oleh Rio. Walaupun Rio tidak berhasil

menyelamatkan Aska, Rio berhasil menyelamatkan Bidadari

Mayangsari dari niat jahat Aska dan Nini Sihir. Maka dapat

disimpulkan bahwa dari kedua aktan yang terlibat dengan subjek dalam

mendapatkan objek, Aktan penolonglah yang kekuatannya sangat kuat

ketika membantu subjek memperjuangkan objek.

4.3 Poros Komunikasi

Poros komunikasi memfokuskan tiga aktan, yaitu aktan pengirim, aktan

objek, dan aktan subjek. Hasil analisis pada poros ini akan menjelaskan bagian

dari keinginan pengirim yang terpenuhi atau tidak. Berikut ini hasil analisis

poros pencarian serial Petualangan di Negeri Awan.

4.3.1 Poros Komunikasi Seri Rio dan Kakek Kerdil

Seri Rio dan Kakek Kerdil diawali dengan keinginan dari Nenek

Sihir untuk menculik anak-anak nakal dan menjadikan mereka budak di

istananya. Pada cerita ini Rio lah yang diculik oleh Nenek Sihir. Untuk

beberapa waktu Nenek Sihir berhasil menjadikan Rio sebagai

budaknya. Akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena Rio

terus mencoba untuk melarikan diri. Pada akhirnya Rio berhasil bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

86

berkat bantuan Kakek Panji. Kebebasan mereka membuat keinginan

Nenek Sihir tidak terpenuhi. Karena tidak hanya Rio saja yang bebas,

melainkan Kakek Panji juga tidak lagi menjadi budaknya. Maka dari itu

dapat disimpulkan bahwa keinginan dari pengirim tidak terpenuhi.

4.3.2 Poros Komunikasi Seri Rio dan Topi Ajaib

Seri Rio dan Topi Ajaib juga diawali dengan keinginan dari Nenek Sihir

untuk menculik anak-anak nakal dan menjadikan mereka budak di

istananya. Perbedaannya terletak pada situasi Bumi yang saat itu sedang

harmoni berkat petuah Kakek Panji, maka tidak ada satupun anak yang

nakal. Karena Nenek Sihir tidak bisa menculik anak baik, maka ia

menjebak anak-anak baik yaitu Doni, Beti, dan Cici sehingga mereka

bertiga memasuki halaman istananya dan bisa ia jadikan budak

nantinya. Akan tetapi hal tersebut sulit direalisasikan karena Doni dan

adik-adiknya tidak berhenti menangis. Karena kesal, Nenek Sihir

mengubah mereka menjadi hewan peliharaan. Keinginan Nenek Sihir

pun terwujud. Akan tetapi, Cici gagak bertemu dengan Kakek Panji dan

meminta pertolongan. Berkat Kakek Panji, Cici dan kedua saudaranya

bisa bebas dari Nenek Sihir, kembali ke wujud manusia, dan bisa

melakukan aktivitas seperti semula. Pertolongan Kakek Panji kepada

Cici ini membuat Nenek Sihir gagal mendapatkan budak seperti pada

seri pertama. Maka dapat disimpulkan bahwa keinginan dari Nenek

Sihir tidak terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

87

4.3.3 Poros Komunikasi Seri Rio dan Kereta Kaca

Seri Rio dan Kereta Kaca merupakan cerita lanjutan dari konflik

pada Seri Rio dan Topi Ajaib. Pada seri ini, setelah Gaga

memberitahukan alasan kenakalannya, Nenek Sihir ingin agar Kakek

Panji yang menjahilinya bisa kembali ke Istana Awan Hitam untuk

menjadi budak. Untuk melaksanakan misinya, ia mengutus Gaga untuk

membawa Rio ke Istana. Jika Rio ke istana maka Kakek Panji akan

datang dengan sukarela untuk membebaskan Rio. Setelah diubah

menyerupai Kakek Panji, Gaga menjalankan misinya dan

memberitahukan misi tersebut kepada Rio dan Kakek Panji. Karena

Gaga tidak mau menjadi budak, Kakek Panji pun menggantikan posisi

Rio untuk menemukan mantera yang dapat mengubah Gaga kembali ke

wujud semula. Akan tetapi hal tersebut diketahui Nenek Sihir dan

membuat Kakek Panji terperangkap di Istana Awan Hitam. Maka

kesimpulan pertamanya kenginan Nenek Sihir agar Kakek Panji

kembali menjadi budaknya telah terpenuhi.

Setelah satu minggu Kakek Panji tidak pulang, Rio dan Gaga

khawatir dan akhirnya meminta bantuan Bidadari Mayangsari. Bidadari

membantu Gaga kembali ke wujudnya semula lalu membantu Rio

untuk membebaskan Kakek Panji dari Nenek Sihir. Karena Bidadari

Mayangsari membebaskan Kakek Panji, maka Nenek Sihir kehilangan

Kakek Panji sebagai budaknya. Maka dapat disimpulkan bahwa

Keinginan Nenek Sihir tidak terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

88

4.3.4 Poros Komunikasi Seri Rio dan Bola Kristal

Seri Rio dan Bola Kristal diawali dengan permintaan Bidadari

Mayangsari kepada Rio, Gaga, dan Kakek Panji untuk menjaga Istana

Awan Putih karena ia harus pergi. Rio dan Gaga mengunjungi Istana

Awa Hitam karena Penasaran dan Rio menemukan bola kristal. Singkat

cerita, Rio mengetahui rencana Nini Sihir yang ingin menyerang Istana

Awan Putih melalui bola kristal. Dengan segala usahanya, Rio berhasil

menyelamatkan Istana dan Bidadari dari serangan Nini Sihir. Maka

dapat disimpulkan bahwa permintaan Bidadari terpenuhi.

4.3.5 Poros Komunikasi Seri Rio dan Cermin Ajaib

Seri ini diawali dengan kedatangan Aska yang menolong Rio.

Ketika Aska melihat Nini Sihir, Rio dan Aska pun pergi ke Istana Awan

Putih untuk memberitahu Bidadari. Ketika Bidadari menggunakan

tongkat ajaibnya, Aska terpesona dan ingin memiliki tongkat tersebut.

Keinginan itulah yang membuat Aska mencuri tongkat ajaib Bidadari

dan kabur. Mengetahui hal tersebut Bidadari khawatir jika Aska sampai

tertangkap oleh Nini Sihir, karena jika tongkat ajaib berada di tangan

Nini Sihir maka mungkin akan terjadi suatu bahaya. Maka dari itu

Bidadari ingin tongkat ajaibnya kembali ke tangannya.

Rio yang cerdik dan berani akhirnya membantu Bidadari dan

berhasil menukar tongkat ajaib yang asli dengan tongkat ajaib yang

palsu. Keinginan Bidadari pun sepenuhnya terpenuhi. Sebaliknya,

keinginan Aska untuk memiliki tongkat ajaib hanya terpenuhi sebentar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

89

karena setelah ia kabur, Aska tertangkap oleh Nini Sihir dan tongkat

ajaib itu diambil oleh Nini Sihir. Maka keinginan Aska tidak terpenuhi.

4.4 Rangkuman

Pada poros pencarian banyak ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan

cara hidup penghuni Negeri Awan dan sifat yang dimiliki manusia. Secara

keseluruhan, kebaikan yang dimiliki oleh manusia membuat mereka memiliki

rasa peduli, rasa tanggung jawab, dan juga empati kepada sesama membuat

manusia berani melakukan aksi tolong-menolong terhadap sesama tanpa

meminta imbalan sedikit pun. Kebaikan dan keinginan bertahan hidup

membuat mereka berusaha untuk membebaskan diri sendiri maupun orang

lain dari kesusahan.

Pada poros kekuatan, adanya kepentingan dalam diri manusia untuk

mendapatkan sesuatu membuat mereka terus berusaha dengan keras tidak

peduli dengan resiko yang akan mereka hadapi nantinya. Namun, berkat

dorongan dan kekuatan dari pihak lain, para aktan subjek mampu melewati

masa sulit mereka dalam berusaha mencapai objek dengan baik. Dari aktan-

aktan yang membantu subjek ini, tidak ada satupun aktan yang condong

berciri khas dari suatu daerah tertentu. Beberapa aktan benda yang berada di

serial Petualangan di Negeri Awan ini meliputi topi ajaib yang dapat

mengubah sesuatu, bola kristal yang dapat memberi tahu keadaan tempat

tertentu, cermin ajaib yang dapat menggandakan sesuatu, cemeti ajaib yang

berisi petir, permadani terbang, kuda terbang, dan tongkat ajaib yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

90

mengabulkan permintaan. Dari poros kekuatan ini, secara keseluruhan aktan-

aktan yang mendominasi pada setiap serial Petualangan di Negeri Awan

adalah aktan penolong. Aktan penentang muncul hanya dengan sedikit

kekuatan, bahkan pada seri Rio dan Topi Ajaib tidak ditemukan aktan

penentang.

Hasil analisis pada poros komunikasi menjelaskan bahwa pada seri

pertama, kedua, dan ketiga, keinginan dari si pengirim dinyatakan tidak

terpenuhi. Hal tersebut terjadi karena ketika Nenek Sihir menginginkan

seseorang untuk menjadi budaknya ia akan menculik dan membawa orang

tersebut ke istananya. Maka dapat dilihat bahwa keinginanya terkabul. Akan

tetapi subjek yang tidak ingin seseorang tersebut menjadi budak, berusaha

untuk membebaskan orang tersebut dengan berbagai cara. Ketika subjek

berhasil, maka Nenek sihir tidak lagi mempunyai budak. Maka dari itu

keinginan dari Nenek Sihir dinyatakan tidak terpenuhi. Berbeda dengan seri

keempat, keinginan pengirim sepenuhnya terpenuhi. Sementara itu pada seri

kelima, pengirim cerita ada dua, yaitu Aska yang ingin memiliki tongkat

ajaaib dan Kekhawatiran Bidadari akan tongkat ajaibnya. Kedua pengirim ini

memiliki hasil yang berbeda. Keinginan Aska tidak terpenuhi karena ketika ia

sudah mendapatkan tongkat ajaibnya, ia bertemu dengan Nini Sihir dan

tongkat tersebut diambil oleh Nini Sihir. Sementara Keinginan Bidadari agar

tongkatnya kembali bisa terpenuhi karena Rio berhasil menukar tongkat asli

yang berada di tangan Nenek Sihir dengan tongkat palsu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

91

Bab V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Serial Petualangan di Negeri Awan adalah sebuah cerita anak-anak

yang ditulis oleh Eddy Supangkat. Serial petualangan ini terdiri dari lima seri

buku. Seri pertama berjudul Rio dan Kakek Kerdil, seri kedua berjudul Rio

dan Topi Ajaib, seri ketiga berjudul Rio dan Kereta Kaca, seri keempat

berjudul Rio dan Bola Kristal, dan seri kelima yang berjudul Rio dan Cermin

Ajaib.

Serial ini mengisahkan tentang seorang anak kecil bernama Rio yang

diculik Nenek Sihir karena kenakalannya. Lalu ia bertemu dengan Kakek

Panji dan Bidadari Mayangsari yang menolongnya untuk bisa bebas dari

Nenek Sihir. Setelah kejadian penculikan itu, Rio selalu terlibat dengan misi

penyelamatan dan pembebasan seseorang yang diculik oleh Nenek Sihir. Ada

beberapa tokoh lain yang terlibat seperti Gaga dan Aska yang yang menjadi

penolong ataupun penentang dalam petualangannya di Negeri Awan.

Tokoh Rio yang namanya juga digunakan sebagai judul di semua seri

buku tidaklah selalu menjadi tokoh utama di dalam cerita. Pada bagan

aktansial yang terdapat dalam Bab II, Rio juga tidak selalu menjadi aktan

subjek. walaupun begitu ia tetap terlibat di setiap seri cerita. Secara

keseluruhan, serial Petualangan di Negeri Awan ini memiliki struktur

aktansial yang sama. Selain itu serial ini juga memiliki kesamaan pada setiap

akhir cerita, yaitu memiliki akhir yang bahagia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

92

Menurut hasil analisis struktur fungsional, cerita Petualangan di Negeri

Awan ini memiliki alur yang berhubungan pada setiap serinya. Penggunaan

tokoh yang sama pada setiap seri adalah salah satu bentuk penghubung setiap

serial, karena ada masa lalu tokoh yang diceritakan pada serial keempat yang

menjadikan cerita Petualangan di Negeri Awan ini menjadi saling

berhubungan. Karena memiliki alur yang berhubungan, maka Kelima seri

Petualangan di Negeri Awan ini masing-masing memiliki situasi awal dan

situasi akhir yang berbeda. Tidak semua cerita diawali dengan keadaan yang

harmonis dan tidak juga diakhiri dengan cerita yang manis. Akan tetapi

perbedaan ini tidak mempengaruhi bagian tahap transformasi yang

menguraikan bagaimana cara subjek dalam mendapatkan objek.

Pada Bab V yang berisi tentang hasil analisis poros semantik, serial

Petualangan di Negeri Awan menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan

cara hidup penghuni Negeri Awan dan sifat yang dimiliki manusia. Hal

tersebut dapat dilihat pada poros pencarian yang menjelaskan bahwa sifat

baik yang dimiliki manusia dapat membuat mereka berani tolong menolong

tanpa pandang bulu dan tanpa meminta imbalan sedikitpun.

Dilihat dari aktan-aktan yang terlibat dalam alur cerita, serial

Petualangan di Negeri Awan ini termasuk dalam genre dongeng fantasi, yaitu

dongeng yang penuh dengan khayalan dan tidak memiliki unsur budaya pada

daerah tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

93

5.2 Saran

Penelitian ini berjudul “Analisis Struktur Naratif Seri Petualangan Di

Negeri Awan karya Eddy Supangkat: Perspektif AJ Greims”. Penelitian ini

membahas struktur naratif yang terdapat pada kelima seri buku Petualangan

di Negeri Awan dengan mencari fungsi-fungsi aktan yang terdapat pada cerita

tersebut.

Hal yang dapat disoroti dalam cerita ini tidak hanya tentang fungsi aktan,

peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian lebih mendalam tentang

serial Petualangan di Negeri Awan dengan menemukan topik permasalahan

yang lain seperti nilai karakter tokoh, nilai moral, atau membandingkan

struktur cerita berseri ini dengan cerita berseri yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

94

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Adiluhung, Bagus Prasetyo. 2011. “ Serat Sirwenda Danurwenda Dalam Kajian

Strukturalisme Greimas”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negri Semarang.

Astuti, Sri dan Yoseph Yapi Taum. 2017. “Ketika Bumi Menaklukkan Langit:

Kajian Naratologi Kana Inai Abang Nguak dalam Perspektif A.J.

Greimas”. Disampaikan dalam Konferensi Internasional Kesusastraan

(KIK) yang diselenggarakan oleh : Himpunan Sarjana Kesusastraan

Indonesia XXVI (KIK HISKI) di Bengkulu tanggal 21-30 September 2017.

Agus DS. 2009. Tips jitu mendongeng. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hasanuddin, WS. 2015. Sastra Anak Kajian Tema, Amanat, dan Teknik

Penyampaian Cerita Anak Terbitan Surat Kabar. Bandung: Percetakan

CV Angkasa.

Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak dalam Kajian Strukturalisme, Sosiologi,

Semiotika, hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Panuju. 2017. “Kajian Struktur Tiga Cerpen Karya Budi DarmaDalam Kumpulan

Cerpen Orang-Orang Bloomington: Perspektif Strukturalisme Naratif A.J.

Greimas”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia,

Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Rahmah, Yuliani. 2007. “Dongeng Timun Emas (Indonesia) dan Dongeng

Sanmai No Ofuda (Jepang) (Studi Komparatif Struktur Cerita dan Latar

Budaya)”. Tesis Strata Dua (S-2). Magister Ilmu Susastra. Universitas

Diponegoro Semarang.

______________. 2015,. “Sanmai No Ofuda dalam perspektif Greimas”. Dalam

Jurnal Izumi, Vol. 5, No. 1, hlm. 28-36.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari

Strukturalisme hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supangkat, Eddy. 2006. Rio dan Bola Kristal . Yogyakarta: Kanisius.

______________. 2006. Rio dan Cermin Perak.. Yogyakarta: Kanisius.

______________. 2006. Rio dan Kakek Kerdil. Yogyakarta: Kanisius.

______________. 2002. Rio dan Kereta Kaca. Yogyakarta: Kanisius.

______________. 2006. Rio dan Topi Ajaib. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

95

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan

Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Penerbit

Lamalera.

Internet:

“Dongeng,” Stable URL: https://id.m.wikipedia.org/wiki/dongeng, Diunduh:

02/06/2017, 10.20.

“Dongeng Disney dengan Kisah Asli yang Mengerikan,” Stable URL:

http://www.tahupedia.com./content/show/175/10. Diunduh: 02/06/2017,

11.15.

“Karya Sastra,” Stable URL: https://id.m.wikipedia.org/wiki/karya_sastra,

Diunduh: 02/06/2017, 10.20.

Lim, Astrid. 2013. “Dongeng-Dongeng Grim Bersaudara.” Stable URL:

https://perpuskecil.wordpress.com/2013/04/25/dongeng-grimm-

bersaudara/. Diunduh: 02/06/2017, 11.10.

Prabowo, Denny. 2017. “Naratologi A.J. Greimas”. Stable URL:

http://dennyprabowo.blogspot.com/2017/02/naratologi-aj-greimas.html.

Diunduh: 03/07/2018, 17.16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

96

LAMPIRAN

1. Sampul buku serial Rio dan Kakek Kerdil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

97

2. Sampul Buku Serial Rio dan Topi Ajaib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

98

3. Sampul Buku Serial Rio dan Kereta Kaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

99

4. Sampul Buku Serial Rio dan Bola Kristal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

100

5. Sampul Buku Serial Rio dan Cermin Perak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

101

SINOPSIS:

1. Rio dan Kakek Kerdil

a. Diculik ke Negeri Awan

Nenek Sihir menculik Rio karena Rio nakal dan bandel. Lalu Rio

dibawa ke Istana Awan Hitam dan dijadikan budak istana. Rio harus

menuruti semua perintah Nenek Sihir, jika membangkang ia akan

diberi hukuman. Rio teringat kedua orang tuanya, ia menyesal dan

ingin pulang. Kakek kerdil membawakan makanan untuk Rio sambil

menenangkan Rio yang sedih.

b. Kisah Sedih Kakek Panji

Rio dipukuli Nenek Sihir karena mencoba kabur. Kakek Panji

mendatangi Rio dan menghibur Rio. Ia menceritakan masa lalunya.

Dulu Kakek Panji pernah diculik Nenek Sihir dan berhasil kabur. Ia

menemui Bidadari yang mau menolongnya agar ia bisa pulag ke

rumah. Tetapi karena kembali menjadi anak nakal, Kakek Panji diculik

lagi oleh Nenek Sihir. Ketika ia meminta bantuan Bidadari, Bidadari

tidak mau menolongnya. Akhirnya Kakek Panji tetap menjadi budak

Nenek Sihir sampai tua. Selesai bercerita, Kakek Panji menawarkan

bantuan agar Rio bisa kabur dari Istana Awan Hitam.

c. Pelarian yang Gagal

Esoknya Rio dibangunkan dan disuruh kerja oleh Nenek Sihir.

Karena Rio tidak pernah bersih-bersih maka hal yang dikerjakannya

jadi berantakan. Nenek Sihir marah da memuluki Rio. Akhirnya Rio

disuruh membantu Kakek Panji untuk membersihkan halaman. Kakek

Panji tidak ada di halaman. Merasa tidak diawasi, Rio mencoba lari

sejauh mungkin karena merasa mendapatkan kesempatan untuk kabur.

Akan tetapi Nenek Sihir mengetahuinya. Berkat Raksasa Awan, Nenek

Sihir mengetahui tempat persembunyian Rio. setelah itu Rio dipukuli

dan dikurung di kamar.

d. Terbang ke Istana Awan Putih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

102

Paginya Rio bangun dan bersih-bersih tanpa disuruh. Karena Rio

tidak membuat masalah, Nenek Sihir mengawasi Rio sambil duduk di

kursi goyang dan mulai tertidur. Kakek Panji berusaha untuk mengabil

permadani tebang di dekat kursi goyang Nenek Sihir. Walau hampir

ketahuan, Kakek Panji akhirnya berhasil mengambil permadani

terbang dan mengajak Rio kabur. Nenek Sihir terbangun karena suara

gagak peliharaannya. Nenek Sihir langsung mengejar Rio dan Kakek

Panji. Kakek Panji meminta bantuan Raksasa Awan untuk menghalau

Nenek Sihir. Dengan segala upaya, Rio da Kakek Panji berhasil

menuju Istana Awan Putih.

e. Kembali ke Bumi Bersama kakek Panji

Rio dan Kakek Panji bertemu Bdadari Mayangsari dan meminta

pertolongan agar bisa pulang ke Bumi. Setelah meyakinkan Bidadari

bahwa mereka berdua benar-benar menyesal dan berjanji tidak nakal

lagi, Bidadari Mayangsari memulangkan mereka berdua ke Bumi

melalui jembatan pelangi.

2. Rio dan Topi Ajaib

a. Jebakan Kupu-Kupu Raksasa

Kakek Panji kini tinggal bersama keluarga Rio. Ia juga sering

menasehati anak-anak untuk tidak berbuat nakal agar mereka tidak

diculik Nenek Sihir, karena Nenek Sihir tida bisa menculik anak baik.

Sementara itu Nenek Sihir kesusahan karea tidak memiliki budak. Ia

mengerjakan semua hal sendirian dan tidak sanggup lagi, akhirnya ia

berusaha untuk menjebak anak-anak baik agar masuk ke area

istananya, karena akhir-akhir itu tidak ada anak yang nakal. Ia

menjebak Doni, Beti, dan Cici denga menggunakan kupu-kupu

raksasa. Setelah terjebak, Nenek Sihir ingin menjadikan mereka budak.

Akan tetapi ketiga anak itu terus menangis, lalu Nenek Sihir mengubah

mereka menjadi hewan. Doni menjadi keledai, Beti menjadi Kucing,

da Cici menjadi Gagak.

b. Berbicara dengan Burung Gagak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

103

Ketiga saudara itu tidak bisa berkomunikasi lagi. Cici yang bisa

terbang akhirnya kabur dari istana untuk meminta pertolongan. Ia

bertemu kelompok Kakek Panji da menangis. Kakek Panji bisa

mendengar Cici berkat topi ajaib, lalu Cici menceritakan hal yang ia

alami dan meminta pertolongan. Berkat keingintahuan Rio, mereka

tahu bahwa topi ajaib dapat mengubah wujud Cici kembali seperti

semula. Maka mereka merencanakan sesuatu untuk membebaska

kedua saudara Cici.

c. Kakek Panji Membebaskan Doni dan Beti

Kakek Panji, Cici, Rio, Gaga, dan Bima pergi ke istana Nenek

Sihir di tepai hutan untuk membebaskan Doni dan Beti. Mereka

mengubah harimau menjadi kucing, rajawali menjadi gagak, dan kuda

liar menjadi keledai untuk menggantikan posisi Doni, Beti, dan Cici.

Setelah menukar posisi tersebut, mereka pun pulang dan menunggu

kejadian aneh yang akan menimpa Nenek Sihir.

d. Kembali ke Istana Awan Hitam

Nenek Sihir mengalami kejadian-kejadian aneh. Keledai yang ia

miliki tida tampak seperti basanya. Begitu juga gagak hitan dan kucing

peliharaannya. Ketika ia mengubah ketiga hewan itu kembali ke wujud

semula, Nenek Sihir sangat kaget dan akhirnya memutuskan untuk

kembali ke Istana Awan Hitam.

e. Pencurian Tongkat Ajaib.

Kabar tentang Kakek Panji dan topi ajaib menyebar dengan cepat.

Gaga yang iri ingin memiliki topi ajaib dan ingin agar dikagumi

banyak orang. Gaga pun menukar topi ajaib itu dengan topi palsu. Lalu

tersebar kabar bahwa Gaga mempunyai topi ajaib. Rio dan Kakek

Panji menyadari bahwa Gaga telah menukar topi ajaib Kakek Panji

dengan topi tiruan. Mereka berencana untuk mengambil topi ajaib itu.

Ketika akan melaksanaka reancana, Gaga sadar dan keudian mengubah

Kakek Panji menjadi unta. Bersamaan dengan itu muncul angin putar

yang besar yang berasal dari tongkat Nenek Sihir yang sedang mencari

anak nakal. Gaga pun terseret angin tanpa bisa membawa topi ajaib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

104

Setelah Gaga dan angin tersebut hilang, Rio mengubah Kakek Panji

kembali seperti semula.

3. Rio dan Kereta Kaca

a. Gaga Dibawa ke Istana Nenek Sihir

Gaga dibawa ke Istana Awan Hitam dan mulai menjadi budak

Nenek Sihir. Karena takut, ia menceritakan semua hal yang ia ketahui

tentang Rio dan Kakek Panji kepada Nenek Sihir. Setelah diberi

kesepakatan, Gaga mau membantu Nenek Sihir untuk mendapatkan

topi ajaib dan menculik Rio agar Kakek Panji kembali ke Istana Awan

Hitam. Gaga juga diubah memnyerupai Kakek Panji agar rencana

tersebut lancar. Lalu Gaga turun ke Bumi.

b. Kakek Panji Kembar

Gaga sampai di Bumi lalu menemui Rio dan Kakek Panji. Gaga

menceritakan semua hal yang dialaminya, juga rencana Nenek Sihir.

Gaga tidak mau kembali ke istana. Kakek Panji menyarankan agar ia

saja yang ke istana dan mencari tahu mantera agar Gaga kembali. Ia

meninggalkan topi ajaib dan terbang ke istana Nenek Sihir. Kakek

Panji mengelabuhi Nenek Sihir dan membuat Nenek Sihir kesal,

Nenek Sihir pun turun ke Bumi setelah mengubah diri menjadi Kakek

Panji.

c. Nenek Sihir Bertemu Bidadari Mayangsari

Dalam perjalanan ke Bumi Nenek Sihir bertemu Bidadari

Mayangsari. Karena silau, mata Nenek Sihir sakit dan ia pun

memutuskan untuk kembali ke istana. Mengetahui hal tersebut Kakek

Panji mengusulkan agar ia saja yang turun ke Bumi dengan syarat

membawa tongkat ajaib. Nenek Sihir menyetujui dan henda mengubah

Gaga kembali ke wujud semula. akan tetapi manteranya tida bekerja.

Nenek Sihir pun sadar bahwa yang bersamanya adalah Kakek Panji,

bukan Gaga. Ia senang karena tidak harus bersusah payah

mendapatkan Kakek Panji kembali. Rio dan Gaga khawatir karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

105

Kakek Panji belum pulang. Mereka berdua berencana untuk menemui

Bidadari dan meminta pertolongan Bidadari Mayangsari.

d. Kereta Kaca dari Istana Awan Putih

Rio dan Gaga ke Istana Awan Putih dengan memanfaatkan kekuatan

topi ajaib. Setelah bertemu Bidadari, mereka berdua segera meminta

tolong agar Gaga dikembalikan menjadi semula. Setelah itu mereka

juga meminta tolong agar Bidadari mau menyelamatkan Kakek Panji.

Bidadari setuju denga syarat topi ajaib dan karpet yang mereka

gunakan harus dibakar. Setelah membakar benda itu, Bidadari

menyuruh Gaga dan Rio menggambar kereta kaca agar mereka bisa

menjemput Kakek Panji.

e. Akhir Petualangan Nenek sihir

Rio dan Gaga berhasil menyelesaikan gambar kereata kaca dan

Bidadari membuat gambar tersebut menjadi nyata. Setelah itu mereka

bertiga menuju Istana Awan Hitam. Nenek Sihir bersantai karena ia

yakin Bidadari tidak bisa memasuki istananya. Namun ia salah. Kilau

baju bidadari membuat matanya sakit dan ia pun kabur. Karena

permadaninya menabrak tiang, tongkat ajaib miliknya pun jatuh dan

berhasil diambil oleh Kakek Panji. Ketika hendak mengambil tongkat

ajaib miliknya, Kakek Panji mematahkan tongkat tersebut dan

kekuatan Nenek Sihir pun hilang. Ia terjatuh dari permadani dan

meminta tolong. Karena kasihan, Bidadari menolong Nenek Sihir

dengan memberikan sayap, akan tetapi Nenek Sihir berubah menjadi

kelelawar dan pergi begitu saja.

4. Rio dan Bola Kristal

a. Keajaiban di Istana Awan Putih

Bidadari baru pulang dari Negeri Angin yang memiliki

pemandangan indah. Ia berharap istana miliknya berwarna, dan hal

tersebut menjadi nyata. Setiap keingingan atau gumaman bidadari

menjadi kenyataan. Karena semua hal berubah seperti keinginannya, ia

mengundang Rio, Gaga, dan Kakek Panji ke istana. Bidadari meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

106

agar mereka betiga tinggal di istana karena ia harus pergi selama

seminggu.

b. Berkunjung ke Istana Awan Hitam

Gaga dan Rio Penasaran dengan Istana Awan Hitam hingga

akhirnya mereka berkunjung. Mereka berkeliling, berpencar, melihat

hal-hal menarik. Rio menemukan bola kristal dan ia masukkan ke

kantung celana, ia berniat untuk menanyakannya kepada Kakek Panji.

Lalu mereka pulang ke istana Awan Putih. Tapi tiba-tiba rajawali milik

bidadari membawa Rio kembali ke Istana Awan hitam.

c. Rahasia yang terbuka

Rajawali membawa Rio kembali karena Rio membawa bola kristal

milik nenek sihir. Barang milik istana awan satu tidak bisa masuk

begitu saja ke istana awan lain. Rio akhirnya tinggal sendirian di istana

awan hitam. Ia mengamati bola kristal itu, menggosoknya terus

menerus dan keluarlah raksasa awan yang selama ini ia cari karena

pernah membantunya kabur dari nenek sihir. Raksasa Awan

menceritakan mengapa ia bisa masuk ke bola kristal, tentang bidadari

dan dua saudarinya yang kembar yaitu nenek dan nini sihir yang

dibuang oleh Dewi awan karena lebih suka sihir hitam. Ia juga

memberitahu kelemahan masing-masing dari mereka.

d. Rio di Dalam Bola Kristal

Penjelasan Raksasa membuat Rio penasaran dan akhirnya ia

masuk ke dalam bola kristal yang menghantarnya ke istana awan

jingga. Rio melihat Nini sihir dan beberapa kurcaci sedang membuat

rencana jahat untuk bidadari. Rio tidak sengaja memecahkan guci tapi

tidak ketahuan karena ternyata ia tidak terlihat. Dengan cepat rio

keluar dari bola kristal dan berencana membantu bidadari. ia dibantu

raksasa awan agar bisa kembali ke istana bidadari. Tapi belum sampai

di istana, rio bertemu nini Sihir dan akhirnya Rio di bawa ke istana

Awan jingga untuk dijadikan budak.

e. Hadiah Kuda Terbang Dari Bidadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

107

Nini mendesak rio dengan banyak pertanyaan tentang negeri awan.

Tapi rio hanya mengaku pernah dijadikan budak oleh Nenek sihir dan

tidak tahu apapun tentang bidadari. Akhirnya Nini menjadikan Rio

sebagai anak buahnya untuk menjalankan misi balas dendam. Rio

belajar naik sapu terbang dan ia diberitahu kurcaci bahwa cermin ajaib

milik Nini bisa membuat bayangan menjadi nyata. Setelah Nini

datang dengan cemeti ajaibnya yang berisi petir dan siap menyerang

bidadari, Rio pergi lebih dulu sebagai mata-mata Nini. Sampai di

istana, ia menjatuhkan diri dan berteriak minta tolong, lalu bidadari

menolongnya. Rio menyuruh bidadari mengembalikan istananya agar

berklau seperti semula karena Nini sedang berusaha menyerang istana.

Setelah Istana kembali berkilau, Nini pergi dan Rio diberi hadiah kuda

terbang karena sudah menolong bidadari.

5. Rio dan Cermin Perak

a. Pencurian tongkat Ajaib

Setalah memiliki kuda terbang, Rio sering ke istana. Ketika

memandikan Taruna, kudanya, Rio terjatuh dan kakinya terluka. Ia

ditolong oleh Aska. Beberapa hari kemudian Aska berkata bahwa ia

melihat Nini sihir ketika memandikan Taruna, dan ia berniat ingin

bertemu bidadari. Rio mengabulkannya dan mereka menginap di

istana. Ketika bidadari pergi dan lupa membawa tongkat, Aska

mencoba tongkat itu karena iri dengan Rio. Rio menegur Aska, tapi

Aska pergi membawa tongkat bidadari.

b. Tertipu Bayangan Cermin Perak

Aska bosan mengelilingi istana awan putih dengan kereta

buatannya, ia pergi ke istana awan jingga. Aska sombong karena

membawa tongkat bidadari dan berusaha unjuk kemampuan kepada

Nini yang merasa sedikit terancam. Tapi karena tipuan bayangan dari

cermin ajaib milik Nini, tongkat bidadari bisa di rebut oleh Nini dan

Aska dimasukkan ke kamar kegelapan. Setelah bidadari selesai dengan

urusannya, Rio menceritakan kejadian sebelumnya dan bidadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

108

ternyata tidak marah. Penasaran dengan keadaan Aska, Rio pergi ke

istana awan hitam untuk melihat Aska lewat Bola Kristal.

c. Membongkar Rahasia

Keesokannya, Aska ditanyai Nini alasannya datang ke istananya.

Aska menjawab jujur dan menceritakan semuanya kepada Nini. Lalu

Nini mengancam Aska dengan cemetinya yang berisi petir, agar Aska

mau membantunya balas dendam kepada bidadari, aska juga dijanjikan

akan dibuatkan istana kabut dan tongkat bidadari akan menjadi

miliknya. Lalu Aska menyetujuinya. Sementara itu, Rio mencoba

masuk ke bola kristal. Rio melihat Aska sedang diajari naik sapu

terbang dan Nini berencana mengajak Aska ke negeri petir untuk

melancarkan aksinya. Rio yang mengetahui hal itu segera keluar dari

bola kristal dan melaporkannya kepada bidadari.

d. Hadiah Istana Kabut

Setelah menguasai sapu terbang, Aska dibuatkan istana kabut oleh

Nini agar Aska serius membantu Nini. Sementara itu, bidadari dan Rio

juga merencanakan sesuatu. Rio akan ke istana Nini dan menukar

tongkat bidadari yang asli dengan tongka tiruan. Setelah melihat

keadaan melalui bola kristal, Rio melancarkan aksinya. Setelah Aska

dan Nini pergi ke Negeri Petir, Rio menukar tongkat bidadari. Tapi

Nini dan Aska terlalu cepat datang, dan mereka tahu rio ada di istana.

Rio memanfaatkan Cermin ajaib dan membuat bayangan dirinya untuk

mengelabui Nini dan Aska. Ketika Nini melihat bayangan rio, Nini

mengejarnya, begitu juga dengan Aska yang mengejar bayangan Rio.

Ketika Nini, Aska, dan bayangannya menjauh, Rio pergi dari istana

awan jingga sambil tertawa karena melihat adegan kejar-kejaran tadi.

e. Bencana dari Negeri Angin

Nini sakit hati karena dikelabui Rio dan berencana balas dendam

juga ke Rio. Setelah siap, Nini dan Aska pergi ke istana awan putih

dengan tugas masing-masing. Rio dan bidadari yang sudah mengetahui

rencana itu sudah siap dengan penangkal serangan Nini dan Aska,

mereka mengamati Nini dan Aska lewat bola kristal. Aska yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

109

siap dengan tugasnya mencoba meredupkan silau dari istana bidadari

memakai tongkat, tapi gagal. Ketiga kalinya ia mencoba, bidadari

meredupkan silau istananya. Setelah Nini dan Aska memasuki istana,

Nini berusaha mengancam bidadari. ketika Nini mendarat, bidadari

mengambalikan warna istana dan gaunnya menjadi putih dan

menyilaukan. Nini dan Aska yang kaget langsung meninggalkan istana

bidadari karena matanya sakit. Rio yang tadinya berhasil menangkap

ujung sapu Aska dan berusaha berbicara tidak digubris oleh Aska,

malah Aska menjatuhkan Rio dari ketinggian. Setelah di tolong

bidadari, giliran Aska dan Nini yang diberi badai oleh Ratu Angin

karena ia marah melihat kelakuan Nini dan Aska. Istana kabutpun

hancur karena badai itu. Sementara Nini dan Aska jatuh dari sapu

terbang dan meluncur ke bumi. Bidadari yang tidak tega akhirnya

menolong mereka. Nini dan Aska mempunyai sayap, tetapi badan

mereka juga berubah menjadi burung hantu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS STRUKTUR NARATIF SERIAL - USD

110

Biodata Penulis

Nama : Chrestovora Vera Salverosari

Nim : 144114004

Program Studi : Sastra Indonesia

Fakultas : Sastra

Universitas : Universitas Sanata Dharma

Tempat Tanggal Lahir : 06 Maret 1997

Nomor Hp : 085377158600

Email : [email protected]

Hobi : Membaca, mendengarkan musik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI