Upload
others
View
42
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SOAL ESSAY BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK
(BSE) BIOLOGI SMA KELAS XI BERDASARKAN ASPEK
KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA MATERI SISTEM
EKSKRESI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MAULANA SIDIK
NIM. 1113016100010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Analisis Soal Essay Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi
SMA Kelas XI Berdasarkan Aspek Keterampilan Generik Sains pada Materi
Sistem Eksresi disusun oleh Maulana Sidik, NIM. 1113016100010, Program
Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan
dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang
munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 17 Juni 2020
Yang Mengesahkan
Pembimbing
Meiry Fadilah Noor, M.Si
NIP. 19800516 200710 2001
ii
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Maulana Sidik
Tempat/Tgl.Lahir : Tangerang, 5 April 1995
NIM : 1113016100010
Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Analisis Soal Essay Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Biologi SMA Kelas XI Berdasarkan Aspek
Keterampilan Generik Sainspada Materi Sistem
Ekskresi
Dosen Pembimbing :Meiry Fadillah Noor, M.Si
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iv
ABSTRAK
Maulana Sidik (1113016100010), Analisis Soal Essay Buku Sekolah
Elektronik (BSE) Biologi SMA Kelas XI Berdasarkan Aspek Keterampilan
Generik Sains Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi, Skripsi, Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan indikator keterampilan generik
sains soal-soal essay biologi pada buku sekolah elektronik kelas XI terbitan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan pada materi sistem ekskresi. Metode penelitian yang
digunakan adalah peneitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan 9 buku sekolah elektronik yang berbeda, yaitu buku A sampai buku
I. Penerbit buku yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu buku sekolah
elektronik (bse) terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang ada pada laman
online.Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis dokumen dengan check-
list. Pedoman yang digunakan pada analisis soal adalah indikator keterampilan
generik biologi Taufiq Rahman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal essay
biologi dalam buku A sampai I memuat 49% indikator inferensi logika, 17,5 %
bahasa simbolik, 8 % pemodelan, 6 % kerangka logika dan masing masing 4 %
untuk pengamatan langsung dan kesadaran skala.
Kata Kunci: Buku sekolah elektronk, Keterampilan Generik Sains
v
ABSTRACT
Maulana Sidik (1113016100010), Analysis Essay Test of Biology Electronic
School Book (BSE) for Class 11th Grade of High School Student Based on
Generic Science Skills Aspect for Student on Excretion System Concept, BA
Thesis, Biology Education Study Program, Faculty of Tarbiya and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The aim of study was to describe the generic science skills of biological essay
questions in class XI electronic school books published by the Curriculum and
Book Center on excretory system material. The research method used is
descriptive research with a qualitative approach. This study uses 9 different
electronic school books, books A to book I. The book publishers used in this
study, namely electronic school books (BSE) published by the Curriculum and
Book Center, are available online. The instrument used is a document analysis
sheet with a check-list. The guideline used in the question analysis is an indicator
of the generic biology skills of Taufiq Rahman. The results showed that the
biological essay questions in books A to I contained 49% indicators of logic
inference, 17.5% of symbolic language, 8% of modeling, 6% of logic frameworks
and 4% each for direct observation and scale awareness.
Keywords: Electronic School Book (BSE), Generic Science Skills
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat, anugerah, serta karunian-Nya. Shalawat serta salam smoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalahhu ‘Alaihi Wa Sallam. Serta
segenap keluarga, sahabat, tabi’in dan tabi’at serta seluruh umatnya hingga akhir
zaman.
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Soal Essay Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Biologi SMA Kelas XI Berdasarkan Aspek Keterampilan Generik Sains pada
Materi Sistem Ekskresi” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan dari Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sepanjang proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang selalu memberikan izin, bimbingan, dukungan dan motivasi kepada
penulis. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih peneliti ucapkan kepada.
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, MA selaku Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Sururin, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
4. Ibu Meiry Fadillah Noor, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar
membimbing, memberikan arahan, serta telah peduli dan perhatian dalam
memberikan motivasi di tengah kesibukannya yang padat, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
5. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Biologi Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan.
6. Terutama untuk orangtua penulis, Bapak Elang Mukti dan Ibu Sri Mulyati
yang sangat sabar, peduli dan penuh perhatian memberikan motivasi, serta
tidak henti-hentinya mendoakan, dan memenuhi segala kebutuhan penulis
dengan baik serta segala sesuatu yang bahkan tidak dapat penulis sebutkan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Sahabat-sahabat baik yang sangat peduli dan tidak henti-hentinya
mengingatkan, Laelatul Mahmudah beserta keluarga, Yolanda Mustika,
Syahrul Mubarok, Siti Maziyatul Muslimah serta Nabila Al-adawiyah yang
saling memberikan saran semangat, dukungan, saran, doa, serta hiburan.
Terima kasih atas keluh kesah, suka duka, gelak tawa, yang telah kita lalui.
Semoga persahabatan ini selalu dilindungi Allah SWT.
8. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013 yang selalu
memberikan semangat, dukungan, pembelajaran serta pengalaman kepada
penulis..
9. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi.
10. Serta terima kasih kepada pihak-pihak lain yang telah membantu penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini, yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentu tidak lepas dari berbagai kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan
saran yang bersifat membangun terkait penelitian dan penulisan agar menjadi
pelajaran dikemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya. Aamiin.
Wassalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Juni 2020
Maulana Sidik
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ ii
SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI ................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIRDAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis .................................................................................... 8
1. Buku Teks ......................................................................................... 8
a. Pengertian Buku Teks ................................................................. 8
b. Kelebihan Buku Teks .................................................................. 9
2. Buku Sekolah Elekstronik (BSE) ...................................................... 10
3. Tes ..................................................................................................... 11
a. Pengertian Tes ............................................................................. 11
b. Tes Obyektif dan Tes Essay ........................................................ 12
ix
c. Kelebihan dan Kekurangan Tes Essay ........................................ 12
4. Keterampilan Generik Sains ............................................................. 14
5. Analisis Soal ..................................................................................... 18
B. Kajian Penelitian Relevan ....................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian .................................................................................... 23
B. Metode Penelitian ................................................................................... 23
C. Sumber Data ............................................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 25
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 26
F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data ................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 32
1. Hasil Analisis KGS pada Buku A ..................................................... 32
2. Hasil Analisis KGS pada Buku B ..................................................... 33
3. Hasil Analisis KGS pada Buku C ..................................................... 34
4. Hasil Analisis KGS pada Buku D ..................................................... 35
5. Hasil Analisis KGS pada Buku E ..................................................... 36
6. Hasil Analisis KGS pada Buku F ...................................................... 37
7. Hasil Analisis KGS pada Buku G ..................................................... 38
8. Hasil Analisis KGS pada Buku H ..................................................... 39
9. Hasil Analisis KGS pada Buku I ....................................................... 40
10. Hasil Analisis KGS pada Keseluruhan Buku .................................... 41
B. Pembahasan ............................................................................................ 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 49
B. Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 55
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Generik Sains ....................................... 16
Tabel 3.1 Lembar Analisis Soal ................................................................... 26
Tabel 3.2 Indikator Keterampilan Generik Sains ........................................ 27
Tabel 4.1 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku A ....... 32
Tabel 4.2 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku B ........ 33
Tabel 4.3 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku C ........ 34
Tabel 4.4 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku D ....... 35
Tabel 4.5 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku E ........ 36
Tabel 4.6 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku F ........ 37
Tabel 4.7 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku G ....... 38
Tabel 4.8 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku H ....... 39
Tabel 4.9 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku I ......... 40
Tabel 4.10 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay Keseluruhan
Buku ............................................................................................ 41
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................... 22
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian .................................................... 24
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Analisis Indikator Keterampilan Generik Sains Soal
Essay pada BSE Biologi SMA Kelas XI Materi Sistem
Eksresi ..................................................................................... 56
Lampiran 2 Tabel Kemunculan Indikator Keterampilan Generik Sains
pada Soal Esssay dalam BSE Biologi SMA Sistem
Ekskresi ................................................................................... 64
Lampiran 3 Sumber Buku Sekolah Elektronik yang Dianalisis Terbitan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan ............................................ 67
Lampiran 4 Perhitungan Tabel ................................................................... 72
Lampiran 5 Surat Bimbingan Skripsi ......................................................... 73
Lampiran 6 Lembar Uji Referensi ............................................................. 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara terencana
untuk mengembangkan potensi dan kepribadian individu melalui kegiatan
pengajaran serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai
manusia seutuhnya.1 Pendidikan juga dapat dimaknai sebagai suatu usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar
agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya.2 Pendidikan diakui
menjadi salah satu penentu untuk tumbuh kembangnya seseorang bahkan menjadi
penilaian berhasil atau tidaknya seseorang dalam kehidupannya.3
Pendidikan ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah
satu bagian dari visi pendidikan nasional berdasarkan Undang Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan manusia
berkualitas yang mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.4 Dalam
Pasal 35 Ayat 1, dijelaskan lebih lanjut bahwa kualitas pendidikan nasional harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala salah satunya agar dapat unggul dalam
kompetensi antarbangsa dalam peradaban dunia.5 Uraian-uraian tersebut
menunjukkan bahwa salah satu output dari sistem pendidikan nasional adalah
mencetak peserta didik yang mampu berkompetisi di tingkat global. Namun, visi
pendidikan tersebut belum sepenuhnya tercapai. Selain itu, tantangan di abad ke-
21 ini menuntut siswa untuk mengembangkan keterampilan kompetitif yang
1 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosadakarya, 2013), h. 39 2 Feri Noperman, “Pendidikan Sains dan Teknologi: Transformasi Sepanjang Masa untuk
Kemajuan Peradaban”, (Bengkulu: Universitas Bengkulu Press, 2020), h. 9 3 Amos Neolaka, “Isu-isu Kritis Pendidikan”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), h. 1 4Republik Indonesia, Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. (Jakarta: Sekretariat Negara, 2003) 5Ibid, RI 2003
2
berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order
Thingking Skills).6
Hal ini selaras dengan hasil TIMSS tahun 2011 untuk bidang biologi
menunjukkan bahwa hanya 46% siswa SMA di Indonesia yang mampu menjawab
benar soal tipe reasoning, dimana rerata internasional untuk pertanyaan tersebut
adalah 57%.7 Selain itu, hasil PISA tahun 2018 juga menunjukkan dilihat dari
kemampuan IPA, siswa SMA di Indonesia sebagian besar masih berada pada level
1. Tingkatan ini sekaligus memperlihatkan bahwa siswa masih memiliki
pengetahuan ilmiah yang terbatas dan hanya bias diaplikasikan pada situasi yang
serupa bukan pada konteks yang berbeda. 8
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada
pada tingkatan rendah dalam kemampuan memahami informasi yang kompleks,
teori, analisis, pemecahan masalah, pemakaian alat, prosedur, dan melakukan
investigasi yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa siswa Indonesia
belum mampu unggul dalam kompetisi tingkat global.9 Oleh karena itu, faktor
yang menyebabkan masih belum mampunya siswa Indonesia dalam berkompetisi
di tingkat global seperti dari metode pembelajaran, sumber belajar serta sarana-
sarana pembelajaran yang lain perlu di evaluasi lebih lanjut .
Pembelajaran sains merupakan salah satu mata pelajaran yang
memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran sains terdiri dari ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi, dan
biologi.Pembelajaran sains mengacu pada masalah masalah alam.Produk sains
berupa prinsip, hukum, teori, kaidah merupakan hasil pengetahuan yang telah
mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah.Pembelajaran sains memberikan
kesempatan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir logis, dan kreatif,
6 Ismet Basuki dan Haryanto, Assesmen Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), h. 177 7 Michael O, Martin, dkk., TIMSS 2011 International Results in Science, (United States:
TIMSS & PIRLS International Study Center, 2012), h. 42 8 OECD, PISA 2018 Results: What Students Know and Can Do-Student Performance in
Mathematics, Reading and Science, (PISA: OECD Pubishing, 2014), vol. 1 Revisied edition, h.
306 9 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h.
33
3
dimana aspek tersebut merupakan keterampilan dasar (generik) dalam
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan generik yang
dilakukan dalam bidang sains disebut dengan keterampilan generik sains. Liliasari
dan pujani menyatakan bahwa kemampuan generik sains adalah keterampilan
berpikir berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya dan diperoleh setelah
belajar sains.10
Istilah keterampilan generik digunakan secara luas mengacu pada kualitas
dan kapabilitas yang meliputi keterampilan berpikir seperti penalaran logis dan
analisis, pemecahan masalah dan keingintahuan intelektual.11 Pentingnya
pengetahuan keterampilan generik sains adalah supaya keterampilan serta
pengetahuan yang didapat dari hasil belajar dan dapat diaplikasikan pada aspek
kehidupan social, teknologi ataupun setiap perubahan konteks.12
Keterampilan generik sains yang merupakan dasar dari keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui perangkat pembelajaran dan
salah satu komponen perangkat pembelajaran penunjang pendidikan adalah buku.
Permendiknas No. 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum menunjukkan bahwa sarana pendidikan
misalnya buku dan sumber belajar harus dipastikan telah memadai.13 Buku teks
masih menjadi pilihan utama oleh sebagian guru untuk dijadikan sebagai sumber
dalam pembelajaran. Terdapat dua alasan utama mengenai penggunaan buku teks
oleh para guru, Pertama, mengembangkan materi kelas sangat sulit dan berat bagi
guru.Kedua, guru mempunyai waktu yang terbatas untuk mengembangkan materi
baru karena sifat profesinya itu.14
10 Ni Made Punjani, “Pengembangan Perangkat Praktikum Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Calon Guru Fisika”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2014, h. 473. 11 Tin rosidah, Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada Mata Pelajaran Kimia
Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 131 12 Shil Fera Sandy, Analisis keterampilan generik sains mahasiswa pendidikan biologi
UIN Raden Intan Lampung, Skripsi FTK UIN Lampung, h. 3 13 Ketementerian Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, (Jakarta: Kemendiknas,
2007), No. 24 14 Hilal, dkk, “Analisis Isi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI Semester 1
Berdasarkan Literasi Sains”, (Jurnal Edusains, Vol. 7, 2015), h. 2
4
Begitu pentingnya peran buku dalam proses pembelajaran, Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyediakan buku-buku teks pelajaran yang
telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam pembelajaran.15 Buku-buku teks pelajaran yang sudah
dianggap layak dari Tim penilaian BSNP yang terdiri atas beberapa para ahli di
bidangnya tersebut, kemudian disebarkan ke sekolah-sekolah di seluruh
Indonesia dalam bentuk buku paket. Depdiknas juga melakukan sebuah inovasi
untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang modern ini, dimana
Depdiknas menyediakan buku paket dalam bentuk buku elektronik yang dapat
diunduh dengan mundah di website PUSKURBUK (Pusat Kurikulum dan
Perbukuan) tanpa memerlukan biaya dan biasa disebut dengan BSE (Buku
Sekolah Elektronik).
Melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007
dan Nomor 12 Tahun 2009, Buku Sekolah Elektronik (BSE) merupakan salah satu
jenis buku ajar elektronik yang telah dianggap layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran di Indonesia.16 Sama halnya dengan buku cetak, BSE juga
berisi soal-soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran.Soal-soal ini berfungsi
sebagai alat untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi pelajaran sehingga
guru sebagai pendidik nantinya dapat mengetahui apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai.
Hila menyatakan dalam jurnalnya, dari beberapa sekolah yang telah
dilakukan survei, masih banyak sekolah yang tidak menggunakan BSE sebagai
buku acuan utama bagi guru maupun para siswanya, dikarenakan banyak guru
yang berpendapat bahwa buku BSE baik dari segi aspek isi/materi, aspek
penyajian maupun aspek bahasa dianggap kurang mendetail dan menarik
dibandingkan buku teks yang ditawarkan para penerbit.17 Kurangnya minat
penggunaan BSE tersebut juga disebabkan karena sekolah-sekolah pada umumnya
15 Ibid., 16 Aa Juhanda, Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Buku
Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, 2016, h. 2 17 Hila Lailatul, Op.cit., h. 3
5
masih memiliki kendala pada fasilitas komputer dan internet yang masih
minim.Ditambah kurangnya pemerintah dalam mensosialisasikan penggunaan
BSE menyebabkan banyak sekolah termasuk guru dan para siswa merasa kurang
tertarik untuk menggunakannya.
Padahal sebelumnya sudah dijelaskan bahwa buku BSE yang telah
diterbitkan oleh DEPDIKNAS adalah buku yang telah lolos penilaian baik pada
aspek isi/materi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan.18 Dan tentunya dalam
BSE tersebut juga dilengkapi dengan soal soal latihan ataupun Uji kompetensi
yang sudah mencakup berbagai tingkat kognitif yang nantinya akan membantu
siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan
keterampilan generik sebagai dasarnya.
Napell menjelaskan bahwa salah satu dari enam prilaku pendidik yang
dapat menghambat proses belajar siswa adalah penggunaan soal-soal tingkat
lower order thinking pada instrument evaluasi pembelajaran, dan jika soal-soal
yang diberikan guru masih berfokus pada pertanyaan-pertanyaan di tingkat
tersebut maka pemikiran siswa juga akan terpaku pada tingkatan tersebut.19 Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui apakah soal-soal yang ada dalam BSE sudah
dapat mengembangkan keterampilan High Order Thinking siswa dengan
menggunakan indikator Keterampilan Generik (dasar) Sains sebagai acuannya.
Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis soal-soal yang ada di
Buku Sekolah Elektronik (BSE) di Indonesia, misalnya untuk BSE Fisika SMP
(Barmoyo dan Wasis),20 untuk BSE Matematika SMP (Giani), 21 dan BSE Biologi
SMA (Aa Juhanda)22 yang menganalisis hingga tingkat kognitif soal. Namun ,
18 Ibid.,.. 19Napell, S.M, “Six Common non-facilitating Teaching Behaviors”, (Contemporary
Education, Vol. 47, No. 2,1976), h. 79-82 20Barmoyo, Wasis, “Analisis Soal dalam BSE, UN, dan TIMSS Ditinjau dari Domain
Kognitif dan Indikator Keterampian Berpikir Kritis”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 3,
2014), h. 8-14 21Giani, dkk, “Analisis Tingkat Kognitif Soal-soal Buku Teks Matematika Kelas VII
Berdasarkan Taksonomi Bloom, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 9, No. 20, 2015), h. 1-20 22Aa Juhanda, “Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Buku
Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, 2016), h. 61-
66
6
penelitian yang menganalisis soal BSE Biologi tingkat SMA dalam aspek
Keterampilan Generik Sains masih sangat jarang dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarikuntuk melakukan
penelitian tentang analisis soal buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) khususnya
dalam aspek Keterampilan Generik Sains (KGS) yang terdapat pada BSE di
PUSKURBU (Pusat Kurikulum dan Perbukuan). Peneliti bertujuan untuk
menganalisis soal-soal Uji Kompetensi pada beberapa buku BSE Biologi (SMA)
kelas XI yang dibatasi pada materi sistem eksresi, untuk kemudian dapat
menganalisis kemunculan soal-soal yang memiliki aspek indikator KGS, maka
dari itu akan diadakan penelitian analisis soal dalam buku BSE yang berjudul
“Analisis Soal Essay Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA Kelas XI
Berdasarkan Aspek Keterampilan Generik Sains pada Materi Sistem Eksresi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, identifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Soal-soal yang disajikan dalam buku BSE tidak diketahui terdapat aspek
Keterampilan Generik Sains
2. Siswa membutuhkan latihan soal yang mampu mengembangkan keterampilan
generik sainsnya.
3. Penelitian mengenai aspek keterampilan generik sains pada soal buku BSE
belum banyak dilakukan
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian merupakan upaya pencegahan
meluasnya masalah-masalah yang ditemukan. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Analisis yang dimaksud adalah menunjukkan seberapa banyak munculnya
aspek keterampilan generik sains dalam soal biologi pada buku BSE Biologi
SMA Kelas XI.
7
2. Buku BSE yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 9 macam buku BSE
Kurikulum 2013 yang diterbitkan atau hak cipta dimiliki oleh PUSKURBU
(Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
3. Soal yang dianalisis yaitu soal Essay pada materi Sistem Eksresi dalam
beberapa buku BSE terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
4. Konsep biologi dipilih berdasarkan konsep yang sering digunakan dalam
mengukur indikator Keterampilan Generik Sains siswa yaitu: Sistem Eksresi.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana banyaknya
kemunculan indikator KGS dalam buku BSE Biologi terbitan Pusat Kurikulum
dan Perbukuan.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan berapa banyak
kemunculan indikator keterampilan generik sains yang terdapat pada soal essay
dalam buku BSE Biologi terbitan Puskur, yang dapat terbagi sebagai berikut :
1. Mengetahui komposisi presentase banyaknya indikator KGS yang muncul
pada setiap soal essay dalam masing-masing buku BSE Biologi kelas XI
2. Mengetahui jumlah presentase munculnya indikator KGS per kategori
dalam semua buku BSE Biologi kelas XI terbitan Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.
F. Manfaat Penelitian
1. Hasil peneitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis dan penerbit
sebagai dasar untuk pertimbangan dan pedoman dalam penyempurnaan
penerbitan selanjutnya
2. Menberikan informasi tentang banyaknya soal buku BSE yang memiliki
indikator Keterampilan Generik Sains
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Buku Teks
Buku teks merupakan bahan ajar yang disusun oleh pengarang
berdasarkan kurikulum yang berlaku.1 Pengertian buku teks dari beberapa
ahli, yaitu:
1) A.J. Loveridge merumuskan bahwa buku teks adalah buku sekolah yang
memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam
bentuk bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam
bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar
mengajar dan disusun secara sistematis. 2
2) Chambliss dan Calfee menjelaskan bahwa buku teks sebagai alat bantu
siswa dalam memahami hal-hal tertentu. Buku teks dapat memengaruhi
pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu.3
3) Bacon menjelaskan bahwa buku teks adalah buku yang dirancang untuk
penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar
atau para ahli dalam bidang tersebut dan dilengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang sesuai dan serasi.4
4) Hashemi juga menjelaskan bahwa buku teks sebagai inti dari media
pembelajaran terdiri atas tulisan dan gambar yang di desain untuk
mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan dan juga menyediakan
ilustrasi dan latihan sebagai aktivitas pembelajaran.5
1 Afif Rofi, Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis Kontekstual dalam Materi
Proses Morfologis Bahasa Indonesia Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Batanghari Jambi, Jurnal Bahasa, Sastra dan
Pembelajaran, Vol. 2, No. 3, 2014, h. 2. 2 Masnur Muslich, “Text Book Writing”, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 50 3 Ibid., h. 51 4 Tarigan, dkk, “Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia”, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 22 5 Atikah Mumpuni, “Integrasi Nilai Karakter dalam Buku Pelajaran: Analisis Konten
Buku Teks Kurikulum 2013”. (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 44
9
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 menjelaskan
bahwa buku teks adalah buku wajib yang digunakan di sekolah memuat
materi pembelajaran untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, budi
pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, serta potensi fisik dan
kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.6
Buku teks memiliki peranan yang amat penting. Greene dan Petty
dalam mengungkapkan beberapa fungsi buku, yaitu menjadi sumber pokok
masalah (subject matter) dari pembelajaran, buku juga menjadi sumber
informasi berkaitan keterampilan-keterampilan eksponensial yang tersusun
rapih dan bertahap, buku teks menjadi sarana-sarana pengajaran untuk
memotivasi siswa, dan pada umumnya buku juga berfungsi sebagai
bahan/saran evaluasi.7
Kelengkapan fasilitas dan variasi pembelajaran yang diberikan oleh
buku teks menjadi keunggulan buku teks disbanding bahan pembelajaran
lainnya. Buckingham dalam tarigan menulisakn kelebihan-kelebihan khas
dari buku teks dikelompokkan sebagai berikut:
a. Dapat mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing individu
b. Dapat mengulang atau meninjau kembali
c. Memiliki kemungkinan mengadakan pemeriksaan atau pengecekan
terhadap ingatan.
d. Memiliki kemudahan membuat catatan-catatan
e. Memiliki sarana-sarana visual sebagai penunjang pembelajaran seperti
skema, diagram, matriks, ilustrasi, gambar dan sebagainya. 8
Secara umum buku mengandung informasi tentang pikiran, gagasan,
atau pengetahuan untuk disampaikan kepada orang lain dengan menggunakan
6 Ketementerian Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang
Buku Teks Pelajaran, (Jakarta: Kemendiknas, 2005), No. 11 7 Yusuf H. Adisenjana, “AnalisisBuku Ajar Biologi SMA KelasX di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains, (Bandung: UPI Bandung, 2008), h. 4. 8 Eva Banowati, Jurnal Geografi, Buku teks dalam pembelajaran geografi di kota
Semarang, (Semarang: UNNES), h. 148
10
simbol-simbol dalam bentuk huruf, gambar, atau bentuk lainnya.9 Isi buku
teks pelajaran merupakan penjabaran atau uraian dari materi pokok bahan
belajar yang ditetapkan dalam kurikulum. Buku teks pelajaran termasuk salah
satu perangkat pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum.10
Oleh karena itu, buku teks dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk
meningkatkan dan meratakan mutu pendidikan nasional.11
2. Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Berbagai inovasi dilakukan pemerintah dalam upaya menjamin
ketersediaan buku teks pelajaran. Diantaranya pada tahun ajaran baru 2008
dilakukan terobosan dalam hal pengadaan buku pelajaran dari berbagai mata
pelajaran baik tingkat SD, SMP, SMA dan SMK lewat Buku Sekolah
Elektronik (BSE).12 Buku sekolah elektronik (BSE) merupakan salah satu
buku ajar yang kini banyak digunakan di berbagai sekolah di Indonesia. BSE
telah dibeli hak ciptanya oleh Depdiknas, yang meliputi buku teks berbagai
mata pelajaran mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut dalam bentuk
digital dan dapat dicetak.13
Buku elektronik (e-book) adalah sebuah buku dalam bentuk
digital/elektronik. Untuk membuka dan membacanya pun diperlukan
perangkat elektronik, yaitu komputer. Buku elektronik memiliki bentuk yang
lebih kecil dari buku cetak. Penyediaan BSE yang bervariasi untuk setiap
jenjang pendidikan oleh Kemendikbud disambut baik oleh pihak sekolah di
seluruh Indonesia dengan menggunakan BSE sebagai referensi sumber belajar.
Buku teks harus melalui kualifikasi agar dapat diterima dan sesuai dengan
9 B.P. Sitepu, Penuisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014),
h. 20
10 Ibid., h. 21 11 A. Sahrul Asri, Telaah Buku teks Pegangan Guru dan Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII Berbasis Kurikulum 2013, Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 3, No. 1, 2017, h.
74 12 Wijayanto, dkk., Pengembangan Buku Sekolah Elektronik (BSE) dilengkapi Media
Evaluasi Mandiri Siswa Berbasis Protable Document Format, Jurnal Informatika UPGRIS, Vol. 2,
No. 2, 2016, h. 84 13 Willy, dkk., Penerapan buku Sekolah Elektronik Berbasis Android dalam Materi Ajar
Besaran dan Satuan, Didaktikum Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, Vol. 17, No. 2, 2016, h. 1
11
standar atau tingkat kualitasnya serta disesuaikan dengan pembelajar yang
menggunakan.14
Buku elektronik memiliki kelebihan antara lain karena bentuknya yang
berupa file maka tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang luas seperti
halnya buku teks konvensional. Selain itu, buku elektronik dapat
diintegrasikan gambar dan video sehingga lebih menarik.15 Pada umumnya
sekolah kesulitan pada fasilitas komputer dan internet yang masih terbatas.
Selain itu kurang optimalnya pemerintah dalam mensosialisasikan buku
sekolah elektronik ke daerah-daerah, sehingga banyak guru atau pihak sekolah
kurang tertarik untuk mengunduh maupun menggunakannya.16
3. Tes
a. Pengertian Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Untuk mengerjakannya tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya:
jawaban yang salah, melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan,
dan sebagainya.17 Menurut Sudjono, tes adalah alat yang digunakan dalam
pengukuran dan penilaian. Sedangkan menurut Sudjana, tes merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan untuk mendapatkan jawaban dalam
bentuk lisan, tulisan, maupun perbuatan.18
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa tes yang dimaksud dalam
dunia pendidikan adalah cara yang dapat digunakan dalam rangka pengukuran
dan penilaian dibidang pendidikan, dapat berupa tugas atau serangkaian tugas
berupa pertanyaan atau perintah yang harus dikerjakan, sehingga dapat
14 Wijayanto, Loc.cit., 15 Anggara, dkk., Pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik Sebagai Bahan Ajar Guru
Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Teknologi dan Kejuruan, Vol. 35, No. 2,
h. 164 16 Hila Lailatul, dkk, “Analisis Isi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI
Semester 1 Berdasarkan Literasi Sains”, (Jurnal Edusains, Vol. 7, 2015), h. 3 17 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Cet. 2, h. 67. 18 Tarhadi, Kartono dan Yumiati, Penggunaan Tes Uraian Dibandingkan dengan Tes
Pilihan Ganda Terstruktur dan Tes Pilihan Ganda Biasa, Jurnal Pendidikan, Vol. 8, 2007, h. 102
12
dihasilkan nilai yang menggambarkan tingkah laku atau prestasi seseorang dan
dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh peserta tes lainnya.19
Ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diberikan, tes hasil belajar yang
biasa dipergunakan oleh guru untuk menilai hasil belajar peserta didik di
sekolah dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1) Tes Objektif
Terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan cara memilih salah
satu alternative yang benar dari sejumlah jawaban yang tersedia atau dengan
mengisi jawaban yang benar dengan beberapa perkataan atau simbol.20
Sedangkan menurut Harjanto, tes objektif adalah tes yang dibuat dengan
sedemikian rupa sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai secara objektif,
sehingga dinilai oleh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama. Tes
Obyektif menuntun siswa untuk memilih jawaban benar dari kemungkinan
jawaban, jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang
belum sempurna.21 Tes objektif dibedakan menjadi lima golongan, yaitu
bentuk benar salah (true-false test), bentuk menjodohkan (matching test),
bentuk melengkapi (completion test), bentuk isian (fill in test), dan bentuk
pilihan ganda (multiple choice item test).22
2) Tes Essay
Tes uraian atau essay adalah bentuk tes yang terdiri dari satu atau
beberapa pertanyaan yang menuntut jawaban berdasarkan pendapatnya
sendiri. Tes uraian ini sangat popular dikarenakan mudah ditulis dan cara
terbaik untuk mengungkapkan kemampuan mengorganisasi pikiran dan
menyatakan pengetahuan dengan lengkap. Secara umum tes uraian dapat
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan
19 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) Cet. 15,
h. 67 20 Yanti Herlanti dan Nopithalia, Meneropong kualitas Soal Tes Buatan Guru Biologi
MTs Negeri Se-Jakarta Selatan, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 2, 2010, h. 179 21 M. Ilyas Ismail, “Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran”, (Makassar: Cendekia
Publisher, 2020), h. 82 22 Sudijono, Op.cit., h. 107
13
alasan, dan sejenisnya sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan bahasa sendiri.23
Tes uraian merupakan salah satu bentuk tes hasil belajar yang
memiliki karakteristik, diantaranya yaitu: pertama, merupakan bentuk
pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa uraian kalimat yang relative
panjang. Kedua, pertanyaan yang diberikan menuntut peserta tes untuk
memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan,
membedakan, dan sebagainya. Ketiga, jumlah butir soal biasanya lima sampai
dengan sepuluh. Keempat, biasanya butir soal tes tersebut diawali dengan
kata-kata jelaskan, terangkan, uraikan, mengapa, bagaimana, dan
sebagainya.24
Soal uraian dibagi menjadi dua kelompok, yakni uraian bebas atau
terbuka dan uraian terbatas. Dikatakan sebagai uraian bebas karena soal tidak
menyangkut masalah yang spesifik, melainkan masalah yang menuntut
jawaban yang sangat terbuka. Contoh, uraikanlah peranan ilmu biologi dalam
peningkatan kesejahteraan umat manusia. Sedangkan uraian terbatas
merupakan dari permasalahan yang diajukan sangat spesifik, contoh: tuliskan
deinisi mengenai biologi.25
Seperti Tes objektif, tes essay juga mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing seperti berikut ini:
a. Kelebihan tes essay
1) Dapat mengukur kemampuan jenjang tinggi yang sukar diukur melalui
tes objektif.
2) Melatih siswa untuk menjawab dengan kata-kata sendiri.
3) Tidak memungkinkan terjadinya penebakan
4) Lebih mudah disusun
5) Mendorong siswa untuk lebih mengerti tentang suatu gagasan.
b. Kekurangan tes essay
23 Tarhadi, Op.cit., 102-103 24 Sudijono, Op.cit., h. 100 25 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Press, 2006), Cet. 11, h. 63-64
14
1) Cakupan materi sangat terbatas
2) Menyulitkan untuk penentuan skor terhadap jawaban siswa.
3) Dipengaruhi unsure subjektif dalam penentuan skor.
4) Faktor-faktor yang tidak relevan mempengaruhi penentuan skor,
misalnya kualitas tulisan dan kemampuan berbahasa. 26
4. Keterampilan Generik Sains
Haladyna menyatakan keterampilan atau Skills adalah kemampuan
dalam melaksanakan tugas atau beban kerja tertentu, baik secara fisik maupun
mental, yang terkadang mudah dilihat dan terkadang dapat dilihat melalui
perilakunya. Keterampiilan merupakan suatu keadaan (kondisi) yang
kompleks yang dapat melibatkan pengetahuan dan kinerja (performance).27
Keterampilan generik merupakan keterampilan dasar yang sangat berguna
bagi siswa untuk dapat memecahkan masalah di lingkungan sekitarnya
maupun saat proses pembelajaran berlangsung.28.
Keterampilan generik juga merupakan keterampilan yang dihasilkan
dari kemampuan intelektual yang dipadukan dengan keterampilan
psikomotorik sehingga menghasilkan sikap yang melekat sepanjang hayat.
Keterampilan generik dapat dijadikan sebagai solusi integratif yang berkaitan
dengan kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang dapat
dipelajari dan ditanamkan pada siswa.29 Keterampilan generik yang dilakukan
dalam bidang sains disebut dengan keterampilan generik sains. Liliasari dan
pujani menyatakan bahwa kemampuan generik sains adalah keterampilan
berpikir berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya dan diperoleh
26 Ibid., h. 54 27 Aini Nadhokhotani, Analisi Keterampilan Generik Sains pada Materi Laju Reaksi
dengan Model Pembelajaran Inkuiri, Skripsi UIN Syahid, 2017, h. 20 28 Taufiq dan Ketang Wiyono, The Application Of Hypothetical Deductive Learning
Cycle Learning Model To Improve Senior High School Student’ Science Generic Skills On Rigid
Body Equilibrium, Proceeding Of The Third International Seminar On Science Education, 2009,
h. 643. 29 Tin rosidah, Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada Mata Pelajaran Kimia
Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 131
15
setelah belajar sains.30 Dalam pembelajaran sains, siswa diharapkan memiliki
keterampilan dan mampu mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-
hari.31
Ciri dari pembelajaran sains melalui keterampilan generik sains adalah
membekalkan keterampilan generik sains kepada siswa sebagai
pengembangan keterampilan berfikir tingkat tinggi.32 Kemampuan generik
memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran saains, diantaranya yaitu:33
a. Membantu guru dalam menganalisis hal yang harus diperbaiki dan
ditingkatan dalam belajar serta membantu siswa dalam cara belajar.
b. Dapat mempercepat proses pembelajaran
c. Siswa dapat mengatur kecepatan belajarnya sendiri-sendiri dan guru dapat
mengatur kecepatan belajar masing-masing siswa.
d. Dapat menimalkan miskonsepsi yang terjadi oleh siswa.
Taufik rahman menyatakan bahwa kemampuan generik dikategorikan
hal “baru” dan jarang dikembangkan para ahli. Khususnya merumuskan secara
rinci serta lengkap tentang kemampuan generik dalam biologi.34 Sedangkan
dalam bidang fisika dan kimia kemampuan generik sudah terinci dengan
lengkap sehingga dalam penerapannya dalam bidang biologi dapat disesuaikan
dengan keterampilan generik pada bidang fisika dan kimia
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan keterampilan generik dalam
bidang Biologi yang dikembangkan oleh Taufik Rahman yang didadaptasi
30 Ni Made Punjani, “Pengembangan Perangkat Praktikum Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Calon Guru Fisika”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2014, h. 473. 31 Tin Rosidah., Loc.cit., 32 Sunyono, “Produksi Model LKS dan Media Animasi Berorientasi Keterampilan
Generik Sains pada Materi Kimia Kelas X SMA”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan,
Universitas Lampung, 27 Februari 2010, h. 486. 33 Shil Fera Sandy, Analisis keterampilan generik sains mahasiswa pendidikan biologi
UIN Raden Intan Lampung, Skripsi FTK UIN Lampung, h. 20-21 34 Taufik Rahman, Profil Kemampuan Awal Calon Guru dalam Membuat Perencanaan
pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal Pendidikan Biologi UPI , 2012, h. 2
16
dari keterampilan generik fisika oleh Brotosiswoyo. Berikut adalah indikator
keterampilan generik biologi yang dikembangkan oleh Taufik Rahman.35
Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Generik Sains
No Aspek Cakupan Keterampilan
1. Pengamatan
langsung
a. mengamati objek yang karakteristiknya dapat
diamati secara langsung
b. mengungkapkan karakteristik objek (lisan,
tulisan, gambar) berdasarkan hasil pengamatan
langsung.
c. Melihat objek menggunaan hp atau miskroskop
2. Pengamatan tidak
langsung
a. Mengamati objek yang karakteristiknya tidak
dapat diobservasi langsung oleh indera tetapi
efeknya yang terobservasi dengan alat atau
melalui proses.
b. Mengobservasi potensial, intensitas, kandungan,
atau konsentrasi suatu zat dengan menggunakan
alat
c. Mengungkapkan karakteristik objek (lisan,
tulisan, gambar) melalui penginderaan tak
langsung
d. Menentukan konsentrasi zat dengan titrasi atau
menggunakan spekrofotometer
e. Menentukan amilum hasil fotosintesis dengan
larutan lugol
3. Kesadaran skala a. Menggunakan ukuran, besaran, dan satuan serta
membandingkan objek satu dengan yang lain.
b. Membuat perbandingan ukuran antara objek
35 Taufik Rahman, Pengembangan Program Pembelajaran Praktikum untuk
Meningkatkan Kemampuan Generik Calon Guru Biologi, Jurnal Pendidikan Biologi UPI , 2007,
h. 4
17
tiruan dengan objek sebenarnya.
c. Menggambar suatu objek dengan proporsional
d. Menyayat objek dengan ukuran yang sesuai
untuk dapat dilihat dibawah miskroskop
4. Bahasa simbolik a. Menggunakan istilah, rumus atau perhitungan
yang menggunakan lambang atau simbol
b. Menjelaskan simbol dalam biologi
c. Menggunakan simbol aturan, rumus matematika
atau sains dalam memecahkan atau menjelaskan
masalah biologi
5. Kerangka logika a. Membuat atau menggunakan kriteria untuk
suatu fenomena
b. Mengelompokan berdasarkan criteria
c. Membuat atau menggunakan kunci determinasi
d. Membuat atau menggunakan peta konsep
6. Sebab akibat a. Menjelaskan, menghubungkan atau menentukan
perlakuan dan hasil perlakuan
b. Menentukan variable (bebas, terikat, kendali,
rambang)
c. Menghubungkan dua ataulebih variable
(rumusan masalah)
d. Merumuskan kesetimbangan kimia
7. Pemodelan a. Membuat objek, aktifitas, atau tiruan yang dapat
digunakan sebagai contoh
b. Melakukan peragaan atau aktivitas tertentu
untuk dicontoh
c. Membuat table dari data yang belum ditabelkan
d. Mengubah table data ke dalam bentuk uraian
atau sebaliknya
e. Mengubah data ke dalam grafik atau sebaliknya
18
f. Mengubah uraian kata ke dalam bentuk
grafik/gambar/bagan atau sebaliknya
8. Inferensi a. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil
observasi
b. Merumuskan kesimpulan untuk persoalan baru
berdasarkan akat logiis dari kesimpulan
kesimpulan atau teori-teori yang ada, tanpa
melihat bagaimana makna konkret
sesungguhnya
c. Membuat penjelasan atau argument berdasarkan
rujukan
d. Memecahkan masalah berdasarkan rujukan
e. Menarik kesimpulan berdasarkan rujuka
9. Abstraksi a. Mewujudkan objek abstrak biologi (missal
proses fisiologi) menjadi objek yang bias dilihat
dan dipahami (missal dalam bentuk gambar,
model, atau animasi)
Berdasarkan indikator Keterampilan Generik Biologi pada tabel diatas,
penelti menggunakan semua indikator yang berjumlah 9 karena sudah
disesuaikan dengan mata pelajaran biologi.
5. Analisis Soal
Analisis soal adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan
memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang
kita susun.36 Analisis soal juga berguna untuk melihat atau meneliti materi-
materi mana dari bahan pelajaran yang belum dikuasai siswa untuk
selanjutnya kita dapat mengulang kembali atau memperbaiki proses belajar-
36 Arikunto, Op.cit., h. 220
19
mengajarnya.37 Adapun manfaat melakukan analisis soal adalah sebagai
berikut:
a. Membantu mengidentifikasi butir-butir soal yang kurang baik.
b. Mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk menyempurnakan
soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut.
c. Memperoleh gambaran mengenai soal-soal yang ada. 38
Salah satu cirri buku yang baik cukup banyak memuat bahan drill dan
tugas.39 Drill dan tugas ini dapat berupa soal-soal latihan maupun soal uji
kompetensi yang harus diselesaikan oleh siswa. Latihan yang memuat
permasalahan kehidupan sehari-hari dapat mendorong siswa untuk
menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari. Misalnya, dalam mata
pelajaran Biologi siswa belajar tentang proses pembentukan urine.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menjelaskan tahapan tahapan pembentukan
urine yang terjadi di ginjal, sehingga jika terdapat kelainan dapat langsung
dianalaisis.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilaksanakan dengan merujuk pada gambaran hasil
penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti yang sudah ada
sebelumnya. Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini,
diantaranya:
Quratul Novida Barmoyo, dkk. Dalam penelitiannya tahun 2014
tentang analisis soal-soal BSE, UN, dan TIMSS ditinjau dari domain kognitif
dan indikator keterampilan berpikir kritis menunjukkan hasil bahwa
presentase 1) ditinjau dari domain kognitif soal-soal BSE dominan pada
aspek penerapan (applying) sebesar 48%, soal UN dominan pada aspek
pengetahuan (knowing) sebesar 35%, dan soal TIMSS dominan pada aspek
penerapan (applying) sebesar 47%; 2) ditinjau dari indikator keterampilan
37 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2006), h. 131 38 Arikunto, Loc.cit., 39 Masnur Muslich, Op.cit., h. 54
20
berpikir kritis soal BSE dominan pada indikator 1 (memberikan penjelasan
dasar) sebesar 51%, soal UN dominan pada indikator 2 (aplikasi) sebesar
41%, dan soal TIMSS dominan pada indikator 1 (memberikan penjelasan
dasar) 47%. Hal ini menunjukan soal dalam buku BSE, UN dan TIMSS
sebagian besar sudah mencakup domain kognitif yang diperlukan.40
Aa Juhanda dalam penelitiannya tentang analisis soal jenjang kognitif
taksonomi bloom revisi pada buku sekolah elektronik (BSE) biologi SMA
menunjukkan hasil bahwa rerata persentase kemunculan cukup tinggi diper-
oleh pada soal yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat rendah
(Lower-Order Thinking Skills). Sedangkan rerata persentase kemunculan soal
yang mengembangkan keterampilan tingkat tinggi (Higher-Order Thinking
Skills) memiliki rerata persentase yang rendah. Oleh karena itu, kemunculan
soal jenjang kognitif Bloom Revisi pada BSE khususnya yang
mengembangkan Higher-Order Thinking Skills masih perlu untuk
ditingkatkan.41
Anggara dalam penelitiannya tentang pemanfaatan buku sekolah
elektronik sebagai bahan ajar guru program produktif sekolah menengah
kejuruan menunjukkan hasil yaitu, pemanfaatan buku sekolah elektronik
(BSE) sebagai bahan ajar guru program produktif di SMK dengan kategori
cukup baik. Telah cukup banyak guru memanfaatkan BSE sebagai bahan ajar,
baik bahan ajar utama, bahan ajar tambahan, maupun untuk penugasan
kepada siswa.42
Wijayanto dalam penelitiannya tentang pengembangan buku sekolah
elektronik (BSE) dilengkapi media evaluasi mandiri siswa berbasis protable
document format, menunjukkan hasil bahwa media pembelajaran buku
sekolah elektronik (BSE) valid untuk belajar mandiri siswa dengan rata-rata
40 Barmoyo dan Wasis, Analisis soal-soal dalam BSE (Buku Sekolah Elektronik), UN
(Ujian Nasional), dan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) ditinjau
dari Domain Kognitif dan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis, Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika, Vol. 3, No. 1, 2014, h. 8-14. 41 Aa Juhanda, Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Buku
Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, 2016, h. 61-66. 42 Anggara., Op.cit., h. 163
21
hasil belajar kelas eksperimen sebesar 83,44% dibandingkan dengan kelas
konttrol 79,33%.43
Tin rosidah dalam penelitiannya tentang eksplorasi keterampilan
generik sains siswa pada mata pelajaran kimia di sma di sma negeri 9
semarang. Menunjukkan hasil nilai rata-rata indikator keterampilan generik
sains terbesaar aspek abstraksi 81,5% dan terkecil aspek pengamatan tidak
langsung 32,83%. Hal ini membuktikan bahwa banyak siswa yang belum
menguasai keterampilan generik sains.44
Shil fera dalam penelitiannya tentang analisis keterampilan generik
sains mahasiswa pendidikan biologi uin raden intan lampung, menunjukkan
hasil rerata keseluruhan dari tes uraian adalah 56% dengan kategori kurang
dan menyebabkan keterampilan generik sains yang dimiliki mahasiswa
pendidikan biologi tidak dapat berkembang dengan baik.45
Emi Hidayati dalam penelitianya tentang analisis keterampilan
generik sains (pengamatan langsung dan tidak langsung) peserta didik sma
menunjukkan hasil bahwa penggunaan diagram vee mampu mengoptimalkan
keterampilan generik sains pengamatan langsung dan tidak langsung dengan
rata-rata nilai keterampilan generik sains pengamtan langsung dan tidak
langsung sebesar 10,3 %..46
Eki Yulianti, dkk dalam penelitiannya tentang Peningkatan
keterampilan generik sains dan penguasaan konsep melalui laboratorium
virtual berbasis inkuiri, menunjukkan hasil bahwa penggunaan laboratorium
cirtual berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan generik sains dan
penguasaan konsep dengan presentase masing- masing 60% dan 62, 72.47
43 Wijayanto., Op.cit., h. 83 44 Tin Rosidah., Op.cit., h. 130 45 Shil Fera., Op.cit., h. II 46 Emi Hidayati, Analisis Keterampilan Generik Sains (Pengamatan Langsung dan Tidak
Langsung) Peserta Didik pada Praktikum Menggunakan Diagram Vee , Skripsi IAIN Walisongo
Semarang, 2014, h. v 47 Eki Yuianti, Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep melalui
Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 4, No. 2, h. 76
22
C. Kerangka Berpikir
Analisis soal essay biologi materi sistem eksresi dalam buku BSE
terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan diharapkan dapat mengetahui
kemunculan indikator keterampilan generik sains pada soal tersebut.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bulan April sampai dengan Juni 2020. Adapun
penelitiannya dilakukan dalam 5 tahapan yaitu penentuan sampel penelitian,
membuat lembar analisis soal, melakukan analisis soal, pembahasan, dan
kesimpulan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena. Tujuan penelitian deskriptif
yaitu mengumpulkan informasi yang bersifat actual dan faktual untuk
menjelaskan suatu fenomena tertentu.1Selain itu, penelitian deskriptif dilakukan
untuk mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat
perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.2
Penelitian ini akan mendeskripsikan aspek keterampilan generik sains soal essay
biologi pada Buku Elektronik Sekolah (BSE) kelas XI materi Sistem Eksresi
terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan kedalaman
berpikir secara induktif dalam menjawab fenomena yang dihadapi. Secara
mendasar penelitian kualitatif memiliki dua tujuan yaitu, menggambarkan dan
mengungkapkan (to describe and explore), dan menggambarkan dan menjelaskan
(to describe and explain). Selain itu menurut Moleong tujuan pendekatan
1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), h. 41-42 2 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 54
24
kualitatif adalah menjelaskan, meramalkan dan mengontrol fenomena melalui
pengumpulan data yang terfokus.3
Penelitian ini telah dilakukan proses analisis soal essay dalam buku BSE
Biologi SMA kelas XI pada materi Sistem Eksresi berdasarkan aspek
keterampilan generik sains.Analisis terhadap soal dalam buku BSE terbitan
PUSKURBU untuk menarik kesimpulan melalui analisis dalam aspek
keterampilan generik sains pada setiap butir soal dalam buku BSE yang dilakukan
secara objektif dan sistematik. Langkah-langkah penelitian ini digambarkan pada
gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian diawali dari penentuan masalah dan sumber data,
dimana sumber data yang digunakan adalah Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan
dibatasi hanya untuk materi Sistem Eksresi yang kemudian dilakukan tahap
analisis soal menggunakan isntrumen yang telah dibuat peneliti.
3 Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak, 2018), h. 14
25
C. Sumber Data
Pada penelitian kualitatif tidak mengenal istilah populasi, apalagi sampel.
Populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber data
pada situasi social (Social Situation) tertentu.4 Dalam Penelitian ini sumber data
dipilih melalui teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam
pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.5
Sampel/objek yang menjadi sumber data memiliki kriteria yaitu buku BSE
Biologi SMA kelas XI yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
maka sampel yang diambil dalam penelitian ini hanya terbatas pada soal essay
buku BSE Biologi SMA yang terdapat pada laman resmi Pusat Kurikulum dan
Perbukuan dan sudah lulus penilaian dari BNSP.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data analisis dokumen.
Penelitian analisis dokumen adalah prosedur sistematik untuk mereview atau
mengevaluasi dokumen baik cetak ataupun elektronik.6 Teknik ini cocok
digunakan untuk menganalisis konten buku yang berupa dokumen dan cetak
Data diperoleh dari teknik dokumentasi. Data dalam penelitian ini adalah
kumpulan soal essay uji kompetensi biologi materi sistem eksresi yang terdapat
dalam BSE yang diterbitkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Data ini diperlukan
untuk mengetahui berapa jumlah kemunculan indikator KGS pada setiap soal
essay dalam buku BSE Biologi SMA kelas XI.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini sebagai berikut:
4 Sugiyono, Op.cit., h. 124 5 Sugiyono, Op.cit., h. 124 6 Zaky Farid, “Analisis Konten Kurikulum Pendidikan Kewarnageraan dalam
Mempersiapkan Warga Negara Global”, Tesis pada Sekolah Pacasarjana UPI Bandung, Bandung,
2017, h. 69
26
1. Mengumpulkan sumber data
a. Menyiapkan buku BSE Biologi SMA kelas XI
Langkah awal dalam pengumpulan data adalah mengumpulkan sumber
data. Data diperoleh melalui observasi pada laman resmi Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, untuk mengetahui seberapa banyak buku BSE Biologi kelas XI
yang terdapat pada laman tersebut. Hasil observasi menunjukkan bahwa buku
BSE Biologi kelas XI pada laman resmi tersebut berjumlah 11.
b. Menyiapkan soal-soal dari beberapa buku BSE yang akan dianalisis
2. Menyusun lembar analisis berdasarkan indikator Keterampilan Generik Sains
3. Mengolah data
Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung jumlah kemunculan
indikator KGS pada setiap soal yang dianalisis untuk setiap soal essay konsep
sistem eksresi pada setiap buku.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk menjaring data yang
diperlukan adalah lembar analisis soal dengan check-list. Hasil analisis akan
dimuat dengan memberikan tanda atau tally pada setiap kemunculan yang
dimaksud. Keterampilan Generik Sains (KGS) terdapat indikator yang menjadi
acuan dalam melakukan analisis tersebut. Lembar analisis dapat dilihat pada Tabel
3.2 dan Indikator Keterampilan Generik Sains dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.1 Lembar Analisis Soal
No Buku Soal
Essay
Indikator Keterampilan Generik Sains
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 1
2
3
4
5
27
2
1
2
3
4
5
dst
Keterangan:
K1: Pengamatan langsung K6: Sebab Akibat
K2: Pengamatan tidak langsung K7: Pemodelan
K3: Kesadaran skala K8: Inferensi
K4: Bahasa simbolik K9: Abstraksi
K5: Kerangka logika
Tabel 3.2 Indikator Keterampilan Generik Sains.7
Aspek Kode Cakupan Keterampilan
Pengamatan
langsung
K1 a. mengamati objek yang karakteristiknya dapat
diamati secara langsung
b. mengungkapkan karakteristik objek (lisan, tulisan,
gambar) berdasarkan hasil pengamatan langsung.
c. Melihat objek menggunaan hp atau miskroskop
Pengamatan
tidak
langsung
K2 a. Mengamati objek yang karakteristiknya tidak dapat
diobservasi langsung oleh indera tetapi efeknya yang
terobservasi dengan alat atau melalui proses.
b. Mengobservasi potensial, intensitas, kandungan, atau
konsentrasi suatu zat dengan menggunakan alat
c. Mengungkapkan karakteristik objek (lisan, tulisan,
gambar) melalui penginderaan tak langsung
7 Taufik Rahman, Pengembangan Program Pembelajaran Praktikum untuk Meningkatkan
Kemampuan Generik Calon Guru Biologi, Jurnal Pendidikan Biologi UPI , 2007, h. 4
28
d. Menentukan konsentrasi zat dengan titrasi atau
menggunakan spekrofotometer
e. Menentukan amilum hasil fotosintesis dengan
larutan lugol
Kesadaran
skala
K3 a. Menggunakan ukuran, besaran, dan satuan serta
membandingkan objek satu dengan yang lain.
b. Membuat perbandingan ukuran antara objek tiruan
dengan objek sebenarnya.
c. Menggambar suatu objek dengan proporsional
d. Menyayat objek dengan ukuran yang sesuai untuk
dapat dilihat dibawah miskroskop
Bahasa
simbolik
K4 a. Menggunakan istilah, rumus atau perhitungan yang
menggunakan lambing atau symbol
b. Menjelaskan simbol dalam biologi
c. Menggunakan simbol aturan, rumus matematika atau
sains dalam memecahkan atau menjelaskan masalah
biologi
Kerangka
logika
K5 a. Membuat atau menggunakan kriteria untuk suatu
fenomena
b. Mengelompokan berdasarkan criteria
c. Membuat atau menggunakan kunci determinasi
d. Membuat atau menggunakan peta konsep
Sebab
akibat
K6 a. Menjelaskan, menghubungkan atau menentukan
perlakuan dan hasil perlakuan
b. Menentukan variable (bebas, terikat, kendali,
rambang)
c. Menghubungkan dua ataulebih variable (rumusan
masalah)
d. Merumuskan kesetimbangan kimia
Pemodelan K7 a. Membuat objek, aktifitas, atau tiruan yang dapat
29
digunakan sebagai contoh
b. Melakukan peragaan atau aktivitas tertentu untuk
dicontoh
c. Membuat table dari data yang belum ditabelkan
d. Mengubah table data ke dalam bentuk uraian atau
sebaliknya
e. Mengubah data ke dalam grafik atau sebaliknya
f. Mengubah uraian kata ke dalam bentuk
grafik/gambar/bagan atau sebaliknya
Inferensi K8 a. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi
b. Merumuskan kesimpulan untuk persoalan baru
berdasarkan akat logiis dari kesimpulan kesimpulan
atau teori-teori yang ada, tanpa melihat bagaimana
makna konkret sesungguhnya
c. Membuat penjelasan atau argument berdasarkan
rujukan
d. Memecahkan masalah berdasarkan rujukan
e. Menarik kesimpulan berdasarkan rujuka
Abstraksi K9 a. Mewujudkan objek abstrak biologi (missal proses
fisiologi) menjadi objek yang bias dilihat dan
dipahami (missal dalam bentuk gambar, model, atau
animasi)
Sembilan indikator tersebut dikodekan menggunakan huruf serta angka,
dan cakupan keterampilan yang terdapat pada masing-masing indikator digunakan
sebagai acuan dalam melakukan analisis soal.
F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
30
melakukan sintesa, menyusun keddalam pola, memilih nama yang penting akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
dan orang lain.8. adapun tahap analisis dan pengolahan data adalah sebagai
berikut:
1. Penyajian data
Data yang terkumpul dan telah melalui reliabilitas validator
kemudian dilakukan penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini
yaitu menyajikan hasil kesepakatan data pada soal-soal berdasarkan
indikator keterampilan generik sains. Selanjutnya menjumlahkan
kemunculan indikator KGS untuk setiap kategori pada setiap soal dalam
masing- masing buku yang dianalisis dari Tabel 3.1
Hasil dari penjumlahan tersebut digunakan untuk menghitung
presentase kemunculan indikator keterampilan generik sains untuk setiap
kategori pada setiap soal dalam masing-masing buku yang dianalisis.
Menggunakan rumus berikut:
𝑃 =∑𝑥
𝑛 𝑥 100%
Keterangan:
P = Presentase kemunculan Indikator KGS
∑x = Jumlah indikator per kategori
N = jumlah total seluruh indikator kategori
a. Data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk teks naratif, tabel dan
grafik untuk melihat gambaran keseluruhan penelitian ini.
b. Melakukan analisis indikator Keterampilan Generik Sains dalam setiap
soal pada masing-masing buku berdasarkan komposisi dan presentase
yang diperoleh.
2. Penarikan Kesimpulan
Penyajian data akan ditarik kesimpulan sehingga dapat diketahui
indikator Keterampilan generik sains yang terdapat pada soal dalam buku
BSE Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
8 Sugiyono, Op.cit., h. 335
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini berkaitan dengan analisis indikator Keterampilan Generik
Sains (KGS) soal-soal biologi pada buku teks pelajaran berbentuk elektronik
(BSE).Dokumen yang diteliti dalam penelitian kali ini adalah soal biologi dalam
buku BSE terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang berjumlah 9 buku.Soal
yang dilakukan analisis yaitu soal essay uji kompetensi dengan materi atau konsep
Sistem Eksresi untuk setiap buku.
Keterampilan generik sains merupakan keterampilan dasar yang
diperlukan untuk melatih kerja ilmiah siswa sehingga dapat menghasilkan siswa-
siswa yang mampu memahami konsep, menyelesaikan masalah, dan kegiatan
ilmiah serta mampu belajar sendiri dengan efektif dan efisien. Terdapat 7 aspek
dari 9 indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam penelitian ini,
yaitu pengamatan langsung, kesadaran skala, bahasa simbolik, kerangka logika,
sebab akibat, pemodelan dan abstraksi.
Analisis dilakukan terhadap 9 macam buku BSE Biologi yang terdiri dari
5 soal essay untuk masing-masing buku.Hasil penelitian yang diperoleh
merupakan data kualitatif berupa hasil analisis indikator keterampilan generik
sains soal essay biologi materi sistem eksresi pada buku BSE terbitan
Puskur.Pembahasan hasil penelitian ini mengacu pada tujuan penelitian yaitu
untuk menggambarkan kemunculan indikator keterampilan generik sains pada
soal essay biologi dalam buku BSE Biologi kelas XI materi Sistem Eksresi,
meliputi komposisi presentase indikator KGS soal essay pada masing-masing
buku.
32
A. Hasil Penelitian
1. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku A
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku A diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE A materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku A
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Dalam sistem pengeluaran ada istilah
eksresi, sekresi dan defekasi. Jelaskan
istilah tersebut.
√
1
2
Bagian ginjal yang berperan sebagai
pelaksana dalam proses penyaringan
darah adalah nefron. Sebutkan bagian-
bagian nefron.
0
3 Sebutkan bagian-bagian yang
menyusun dermis kulit.
0
4
Didalam ginjal terjadi rangkaian
proses pembentukan urine yaitu
filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi.
jelaskan proses-proses tersebut.
√ √
2
5
Fungsi alat eksresi manusia yang
berupa kulit adalah sebagai tempat
pembuatan vitamin dan tempat
menyimpan kelebihan lemak. Jelaskan
fungsi tersbut
√
1
Total 4
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku A sebanyak 4 indikator. Dimana soal 1 terdapat indikator bahasa
simbolik (K4), soal.4 memiliki indikator bahasa simbolik (K4) dan inferensi (K8),
serta soal 5 memiliki indikator inferensi (K8). Indikator KGS tidak muncul sama
sekali pada soal 2 dan 3.
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku A
materi eksresi antara lain pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
33
(K2), kesadaran skala (K3), kerangka logika (K5), sebab akibat (K6), pemodelan
K7) dan abstraksi (K9).
2. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku B
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku B diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE B materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku B
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Jelaskan proses terbentuknya urine
pada manusia !.
√ 1
2
Sering dijumpai pada seseorang ibu
yang sedang hamil mengalami
bengkak-bengkak pada kaki. Apakah
yang sebenarnya terjadi pada ibu yang
sedang hamil tersebut ?
√
1
3 Pernahkah Anda mendengar istilah
transplantasi ginjal ?coba Anda
jelaskan !
√
1
4
Apakah orang yang mengalami gagal
ginjal harus menjalani transplantasi
ginjal ?jika tidak apa yang terjadi dan
tindakan apa yang dapat
menyelamatkan jiwaanya?
√ √
2
5 Sebutkan dan jeaskan kelainan-
kelainan yang mungkin terjadi pada
sistem eksresi!
√ √
2
Total 7
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku B sebanyak 7 indikator. Indikator KGS pada soal 1 yaitu inferensi
(K8), soal 2 memiliki indikator sebab akibat (K6), soal 3 indikator bahasa
simbolik (K4), dan indikator sebab akibat (K6) serta indikator inferensi (K8)
muncul pada soal 4 dan 5
34
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku A
materi eksresi antara lain pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
(K2), kesadaran skala (K3), kerangka logika (K5), pemodelan K7) dan abstraksi
(K9).
3. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku C
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku C diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE C materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku C
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Bagaimana sampah metabolism
karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari
sel-sel jaringan ke paru-paru.
√
1
2
Hati merupakan salah satu organ
ekskresi pada manusia. Jelaskan prose
apa saja yang terjadi pada hati, yang
menunjang pernyataan tersebut.
√
1
3 Jelaskan proses eksresi yang terjadi di
kulit dan zat utam apa saja yang
dieksresikannya.
√
1
4
Dengan menggunakan istilah-istilah di
bawah ini, ceritakan proses
pembentukan urine dalam ginja (darah,
glomerulus, kapsula Bowman, urine
primer, filtrasi, air, garam-garam, gula,
protein, sel darah merah, urea, tubulus
kontortil, reabsorpsi, zat-zat berguna,
sekresi, urine sekunder, tubulus
pengumpul)
√
1
5
Salah satu yang memengaruhi volume
urine adalah hormone ADH. Jelaskan
bagaimana proses yang terjadi jika ADH
banyak dan sebaliknya jika ADH
sedikit.
√ √ √
3
Total 7
35
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku C sebanyak 7 indikator. Indikator KGS pada soal 1,2 dan 3 yaitu
inferensi (K8), soal 4 memiliki indikator bahasa simbolik (K4) , dan soal kelima
memiliki 3 indikator KGS yaitu, bahasa simbolik (K4), sebab akibat (K6) dan
inferensi (K8)
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku C
materi eksresi antara lain pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
(K2), kesadaran skala (K3), kerangka logika (K5), pemodelan K7) dan abstraksi
(K9).
4. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku D
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku D diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE D materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku D
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Jelaskan proses zat-zat sisa metabolism
yang dikeluarkan oleh kulit, paru-paru
dan hati.
√ 1
2 Proses di dalam ginjal meliputi filtrasi,
absorpsi, dan augmentasi (penambahan
zat-zat). Jelaskan ketiga proses tersebut.
√ √ 2
3
Tuliskan hasil-hasil dari proses dalam
ginjal dan kandungannya pada tabel
berikut.
*Tabel soal ada pada lampiran1
√ √ 2
4 Tuliskan dan jelaskan proses eksresi
pada ikan dan serangga.
√ 1
5 Tuliskan dan jelaskan kelainan dan
gangguan yang dapat terjadi paa sistem
eksresi manusia.
√ √ 2
Total 8
1 Lampiran., h. 68
36
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku D sebanyak 8 indikator. Indikator KGS pada soal 1 yaitu inferensi
(K8), soal 2 memiliki indikator bahasa simbolik (K4) dan pemodelan (K7) , dan
soal kelima memiliki 2 indikator KGS yaitu, sebab akibat (K6) dan inferensi (K8).
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku D
materi eksresi antara lain pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
(K2), kesadaran skala (K3), kerangka logika (K5),) dan abstraksi (K9).
5. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku E
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku E diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE E materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku E
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1
Ginjal sapi atau kambing mempunyai
struktur yang hamper sama dengan
ginjal manusia. Coba anda gambar
struktur ginjal tersebut apabila ginjal
dibelah secara membujur.
√ √
2
2
Walaupun ginjal hanya sebesar biji
ercis, namunn di dalamnya
mengandung berjuta-juta nefron. Coba
Anda gambarkan bagian-bagian nefron
serta tunjukkan bagian yang berfungsi
sebagai filtrasi.
√ √
2
3
Urine dan keringat merupakan sisa-
sisa metabolism. Tetapi, urine dan
keringat berbeda. Coba Anda sebutkan
perbedaan keringat dalam hal substrat
yang dikandungnya.
√
1
4 Jelaskan lapisan-lapisan dari kulit
beserta fungsinya. √ 1
37
5
Amati sistem ekskresi pada tubuh
planaria disamping. 2 Menurut Anda
apakah zat—zat sisa pada Planaria ini
dikeluarkan melalui satu lubang saja?
√ √
2
Total 8
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku E sebanyak 8 indikator. Indikator KGS yang muncul pada soal 1 dan 2
yaitu kesadaran skala (K3) dan inferensi (K7), Soal 3 hanya memiliki indikator
kerangka logika (K5), soal 4 pun hanya memilki 1 indikator yaitu inferensi (K8)
dan terakhir indikator yang muncul pada soal 5 adalah penngamatan langsung
(K1) dan inferensi (K8).
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku E
materi eksresi antara lain, pengamatan tidak langsung (K2), bahasa simbolik (K4),
sebab akibat (K6) dan abstraksi (K9).
6. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku F
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku F diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE F materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku F
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Apakah yang dimaksud
dengan proses defekasi? √ 1
2 Terangkan proses
terbentuknya urine! √ 1
3 Apakah arti pokok keringat
bagi tubuh kita? √ 1
4 Sebutkan gangguan-gangguan
yang terjadi pada ginjal
manusia!
0
2 Lampiran 3., h. 69
38
5 Sebutkan fungsi hati dan kulit
sebagai alat ekskresi. 0
Total 3
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku F hanya sebanyak 3 indikator. Indikator KGS untuk soal 1 yaitu bahasa
simbolik (K4), soal 2 dan 3 hanya memiliki masing-masing 1 indikator yaitu
inferensi (K8).
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku F
materi eksresi antara lain, pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
(K2), kesadaran skala (K3), kerangka logika (K5), sebab akibat (K6), pemodelan
(K7) dan abstraksi (K9). Tidak banyaknya indikator yang muncul pada buku BSE
F berdasarkan analisis yang dilakukan soal soal tersebut tidak
memunculkan/memiliki indikator KGS di dalamnya.
7. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku G
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku G diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE G materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku G
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Bagaimana mekanisme
pengeluaran sisa pada belalang?
Jelaskan!
√
1
2 Bagaimanakah perbedaan
ekskresi pada hiu dan ikan mas?
Jelaskan!
√ √
2
3 Bagaimana urutan tahap
pembentukan urin pada manusia?
Jelaskan!
√
1
4 Gambarlah sebuah nefron pada
gnjal manusia, dan beri
keterangan secara lengkap!
√ √
2
39
5 Apakah perbedaan antara ginjal
kadal dengan ginjal ikan ? √ 1
Total 7
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku G sebanyak 7 indikator. Indikator KGS untuk soal 1 yaitu inferensi
(K8), soal 2 memiliki indikator kerangka logika (K5) dan inferensi (K8), soal 3
hanya memiliki indikator inferensi (K8) didalamnya, soal 4 memilki 2 indikator
yaitu kesadaran skala (K3) dan pemodelan (K7), dan soal 5 hanya memilki 1
indikator yaitu kerangka logika (K5).
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku G
materi eksresi antara lain, pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
(K2), bahasa simbolik (K4), sebab akibat (K6), dan abstraksi (K9).
8. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku H
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku H diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE H materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku H
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Sebutkan fungsi ginjal! 0
2 Jelaskan proses
pembentukan urine! √ 1
3 Bagaimana sistem eksresi
pada Planaria? √ 1
4 Jelaskan sistem ekskresi
pada burung! √ 1
5 Sebutkan beberapa kelainan
atau penyakit pada sistem
ekskresi!
0
Total 3
40
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku F hanya sebanyak 3 indikator. Indikator KGS untuk masing-masing
soal 1,2 dan 3 hanya memiliki indikator inferensi (K8), dan untuk soal 1 dan 5
tidak ada sama sekali indikator KGS yang muncul.
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku F
materi eksresi cukup banyak antara lain, pengamatan langsung (K1), pengamatan
tidak langsung (K2), kesadaran skala (K3), bahasa simbolik (K4), kerangka logika
(K5), sebab akibat (K6), pemodelan (K7) dan abstraksi (K9). Tidak banyaknya
indikator yang muncul pada buku BSE G berdasarkan analisis yang dilakukan
soal soal tersebut tidak memunculkan/memiliki indikator KGS di dalamnya.
9. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
Buku I
Hasil analisis indikator keterampilan generik sains pada buku I diperoleh
kemunculan beberapa indikator KGS. Rincian kemunculan indikator KGS pada
soal essay pada buku BSE I materi sistem eksresi dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9Kemunculan indikator KGS dalam soal essay pada buku I
Soal Essay Indikator Keterampilan Generik Sains
Jumlah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Sebutkan organ-organ pada sistem
ekresi pada manusia! 0
2 Pada proses pembentukan urine,
terdapat tiga tahap pembentukannya.
Jelaskan ketiga tahap tersebut!
√
1
3 Berikan dua contoh teknologi yang
berhubungan dengan sistem ekskresi.
Jelaskan!
√
1
4 Jelaskan tiga kelainan yang dapat
terjadi pada sistem ekskresi? √ 1
5 Jelaskan sistem ekresi pada gambar
belalang dibawah ini. Gambar
terdapat pada lampiran3
√ √
2
Total 5
3Lampiran 3., h. 70
41
Hasil yang terdapat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa banyaknya
indikator keterampilan generik sains yang muncul dalam soal essay sistem eksresi
pada buku G sebanyak 5 indikator. Indikator KGS untuk soal 1 tidak ada sama
sekali indikator KGS yang muncul, soal 2 hanya memiliki indikator bahasa
simbolik (K4), soal 3 hanya memiliki indikator sebab akibat (K6)) didalamnya,
soal 4 hany terdapat indikator inferensi (K8), dan soal 5 memilki 2 indikator yaitu
pengamatan langsung (K1) dan inferensi (K8).
Beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay pada buku G
materi eksresi antara lain, pengamatan langsung (K1), pengamatan tidak langsung
(K2), bahasa simbolik (K4), sebab akibat (K6), dan abstraksi (K9).
10. Kemunculan indikator Keterampilan Generik Sains Soal Essay pada
keseluruhan Buku (A-I)
Hasil analisis indikator KGS soal essay keseluruhan diperoleh
kemunculan indikator KGS. Presentase kemunculan aspek KGS soal pada
keseluruhan buku dihitung dan disajikan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat
pada tabel 4.10 dengan jelas.
Tabel 4.10 Jumlah dan Presentase Indikator KGS untuk seluruh buku BSE
No
.
Indikator Keterampilan Generik
Sains
BUKU BSE
A-I
∑ Soal %
1 Pengamatan Langsung 2 4
2 Pengamatan Tidak Langsung 0 0
3 Kesadaran Skala 2 4
4 Bahasa Simbolik 9 17.5
5 Kerangka Logika 3 6
6 Sebab akibat 6 11.5
7 Pemodelan 4 8
8 Inferensi 25 49
9 Abstraksi 0 0
JUMLAH 51 100
42
Hasil analisis yang terdapat pada Tabel 4.10 menunjukkan presentase
kemunculan indikator keterampilan generik sains terbanyak dalam soal essay
pada buku BSE kelas XI materi sitem eksresi yaitu indikator inferensi (K9)
sebesar 49%. Kemunculan terbanyak kedua yaitu bahasa simbolik (K4) dengan
presentase sebesar 17,5%. Kemunculan terbanyak ketiga yaitu sebab akibat (K6)
dengan presentase sebesar 11,5%. Beberapa indikator KGS yang memiliki
presentase >10% antara lain pengamatan langsung (K1), kesadaran skala (K3),
kerangka logika (K5) dan pemodelan (K7).
Terdapat beberapa indikator KGS yang tidak muncul dalam soal essay
pada keseluruhan buku BSE kelas XI yaitu, pengamatan tidak langsung (K2) dan
abstraksi (K9).Hal ini dikarenakan kedua indikator tersebut lebih sering muncul
pada soal dalam pembelajaran yang menggunakan model tertentu, sehingga pada
buku teks yang bersifat umum kedua indikator tersebut tidak muncul.
B. Pembahasan
Keterampilan Generik Sains dipilih untuk menganalisis soal karena
merupakan salah satu keterampilan dasar (generik) yang harus dimiliki peserta
didik. Keterampilan generik ini merupakan keterampilan yang perlu dimiliki
peserta didik karena merupakan salah satu aspek dalam mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, selain aspek keterampilan berpikir kreatif dan
keterampilan berpikir kritis.4
Napell juga menjelaskan bahwa salah satu dari enam prilaku pendidik
yang dapat menghambat proses belajar siswa adalah penggunaan soal-soal tingkat
lower order thinking pada instrument evaluasi pembelajaran, dan jika soal-soal
yang diberikan guru masih berfokus pada pertanyaan-pertanyaan di tingkat
tersebut maka pemikiran siswa juga akan terpaku pada tingkatan tersebut.5Oleh
sebab itu, soal pada buku teks pelajaran juga dapat meningkatkan keterampilan
4 Tin rosidah, Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada Mata Pelajaran Kimia
Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 130 5 Napell, S.M, “Six Common non-facilitating Teaching Behaviors”, (Contemporary
Education, Vol. 47, No. 2,1976), h. 79-82
43
berpikir tingkat tinggi jika memiliki indikator keterampilan generik sains di
dalamnya.
Analisis indikator keterampilan generik sains soal biologi pada buku BSE
materi sistem eksresi terdiri atas 45 soal yang meliputi 5 soal essay dari 9 macam
buku. Soal-soal essay dalam 9 macam buku tersebut dapat melatih keterampilan
generik sains siswa pada indikator pengamatan langsung (K1), kesadaran skala
(K3), bahasa simbolik (K4), kerangka logika (K5), sebab akibat (K6), pemodelan
(K7) dan inferensi (K8). Analisis kemunculan indikator keterampilan generik
sains pada masing-masing buku untuk mengetahui berapa banyak indikator KGS
yang dimiliki dalam soal setiap buku.Analisis pada buku A yang terdiri dari 5 soal
essay, hanya 3 soal yang memiliki indikator KGS. Indikator KGS yang ditemukan
berjumlah 4 indikator yang terdiri dari bahasa simbolik (K4) dan inferensi (K8)
saja, sedangkan 2 soal sisanya tidak memiliki sama sekali indikator KGS
didalamnya. Analisis pada buku B menunjukkan indikator KGS yang muncul
berjumlah 7 indikator dalam kelima soal essay tersebut.Indikator inferensi (K8)
dan sebab akibat (K6) menjadi indikator yang paling sering muncul pada soal
buku B dengan berjumlah 3 soal.Sedangkan indikator KGS lainnya hanya bahasa
simbolik (K4) sebanyak 1 soal.
Dominasi kemunculan indikator inferensi (K8) soal essay biologi juga
ditemukan pada buku C dan D dengan jumlah 4 soal. Selain itu, pada buku C dan
D untuk pertama kalinya muncul indikator sebab akibat (K6) dalam soal sebanyak
1 soal pada masing-masing buku. Indikator bahasa simbolik (K4) juga terdapat
pada buku C dan B berjumlah 4 soal, dan hanya terdapat 1 soal yang memiliki
indikator pemodelan (K7) yaitu pada buku D. Berdasarkan Tabel 4.4 dan 4.5,
dapat dilihat total indikator KGS yang muncul dari kedua buku berjumlah 15
indikator, dengan buku C memiliki 7 indikator dan buku D memiliki 8 indikator.
Selanjutnya analisis pada buku E ditemukan 8 indikator KGS yang muncul
yaitu pengamatan langsung (K1) pada soal 5, kesadaran skala (K3) pada soal 1
dan 2, kerangka logika (K5) pada soal 3, pemodelan (K7) pada soal 1 dan 2, serta
indikator inferensi (K8) pada soal 4 dan 5. Indikator K3 dan K5 baru muncul
pada buku E, dikarenakan pada buku tersebut soal yang dibuat sedikit berbeda
44
dengan buku sebelumnya. Soal essay tersebut terdapat petunjuk yang
memerintahkan siswa untuk melakukan pengamatan suatu objek/gambar dengan
menggunakan sebanyak mungkin indra (K1) pada soal 5 dan memerintahkan
siswa untuk menggambar suatu objek dengan proporsional (K3) pada soal 1 dan
2.
Analisis pada buku F hanya ditemukan 3 indikator KGS saja yaitu bahasa
simbolik (K4) pada soal 1 dan inferensi (K8) pada soal 2 dan 3. Soal 4 dan 5 sama
sekali tidak memunculkan indikator keterampilan generik sains, dikarenakan
kedua soal tersebut hanya sebatas memerintahkan siswa untuk menyebutkan. Pada
kedua soal tersebut akan memiliki indikator inferensi (K8), jika terdapat juga
perintah untuk menjelaskan jawaban dari pertanyaan.
Dominasi kemunculan indikator inferensi (K8) soal essay biologi kembali
terlihat pada buku G dan H dengan jumlah 6 indikator, dimana muncul dalam 3
soal untuk masing-masing buku. Selain itu indikator KGS lain yang muncul pada
buku G yaitu, kesadaran skala (K3), kerangka logika (K5) dan pemodelan (K7).
Sedangkan untuk buku H tidak muncul indikator KGS yang lainnya selain yang
sudah disebutkan sebelumnya. Sedangkan pada buku I hanya memunculkan 6
indikator yaitu, pengamatan langsung (K1), bahasa simbolik (K4), sebab akibat
(K6), dan inferensi (K8) untuk masing-masing soal 4 dan 5.
Persentase kemunculan indikator KGS pada soal biologi materi sistem
ekresi dalam keseluruhan buku yang dianalisis dapat dilihat pada Tabel 4.10.Soal-
soal biologi dalam semua buku BSE (A-I) yang dianalisis sebagian besar yaitu
soal yang memuat indikator inferensi (K8), dengan terbesar kedua indikator
bahasa simbolik (K4) dan terbesar ketiga indikator sebab akibat (K6). Indikator
KGS yang tidak ditemukan pada soal buku A-I yaitu indikator pengamatan tidak
langsung (K2) dan abstraksi (K9).Hal ini dikarenakan kedua indikator tersebut
lebih sering muncul pada soal dalam pembelajaran yang menggunakan model
tertentu, sehingga pada buku teks yang bersifat umum kedua indikator tersebut
tidak muncul.
45
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Indikator pengamatan langsung
menjadi indikator yang paling sedikit muncul dengan hanya presentase
kemunculan sebesar 4% dari kesembilan buku yang dianalisis.Padahal
pengamatan langsung atau disebut observasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan
mengevaluasi.Dimana menurut Sudarmin pengamatan langsung ialah melakukan
pengumpulan data tentang fenomena alam atau peristiwa dengan menggunakan
panca indera. 6 Secara umum, siswa juga harus terbiasa bagaimana caranya
mengamati, dikarenakan observasi atau mengamati merupakan cara atau metode
menghimpun keterangan atau data yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan.7
Selanjutnya Bahasa simbolik dalam tabel 4.1 menjadi aspek keterampilan
generik sains yang memiliki presentase kemunculan terbesar setelah Inferensi.Hal
ini menunjukkan pentingnya penggunaan bahasa simbolik dalam pelajaran biologi
dimana bahasa simbolik itu sendiri mencakup kemampuan menggunakan istilah-
istilah, rumus-rumus, aturan-aturan biologi dalam menjelaskan atau memecahkan
masalah biologi.8 Soal-soal bahasa simbolik dalam biologi dapat dilihat dari soal
seperti pada buku A nomor 3, yaitu siswa diminta untuk menjelaskan tahapan
dalam proses pembentukan urine: tahap filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi.
Terlihat bahwa kata filtrasi,reabsorpsi dan augmentasi disini merupakan istilah
lain dari proses pembentukan urine, selain itu dalam pelajaran Biologi memang
selalu disertai dengan istilah-istilah ilmiah yang menjadi simbolik dan kekhasan
bagian-bagian yang diamatai atau dibedakan dalam bahasan biologi. Sehingga
bahasa simbolik menjadi presentase kemunculan indikator KGS yang besar juga
6 Emi Hidayati, Analisis Keterampilan Generik Sains (pengamatan langsung dan tak
langsung) Peserta Didik SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, Skripsi IAIN Walisongo
Semarang, 2014, h. 25 7 Sitti Mania, Observasi Sebagai Alat Evaluasi Dalam Dunia Pendidikan dan Pengajaran,
Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 11, No. 2, 2008, h. 221 8Taufik Rahman, Pengembangan Program Pembelajaran Praktikum untuk Meningkatkan
Kemampuan Generik Calon Guru Biologi, Jurnal Pendidikan Biologi UPI , 2007, h. 4
46
dalam pembelajaran biologi, bukan hanya pembelajaran dikelas tetapi juga yang
dilaksanakan dengan praktikum.9
Inferensi Logika menjadi indikator keterampilan generik sains dengan
presentase kemunculan terbesar dalam penelitian ini, dimana berdasarkan Tabel
4.1 besarnya presentase inferensi yang muncul sebesar 49 % yang secara langsung
memperlihatkan ke dominannya dibandingkan aspek keterampilan generik sains
yang lainnya. Inferensi logika itu sendiri adalah suatu penarikan kesimpulan atau
memberikan penjelasan berdasarkan apa yang telah di dapat dari informasi yang
telah mereka peroleh/rujukan.
Banyaknya presentase inferensi yang muncul dalam hasil analisis ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Eki yulianti, dkk, tentang
peningkatan keterampilan generik sains dan penguasaan konsep, dimana dari hasil
penelitiannya menunjukkan inferensi logika memiliki presentase yang besar
dibandingkan aspek kgs yang lain.10 Oleh karena itu inferensi juga perlu diuji
dalam soal-soal evaluasi setelah proses pembelajaran yang menggunakan buku
BSE sebagai sumber buku siswa dalam belajar dikelas baik praktikum maupun
pembelajaran langsung.
Pengamatan tidak langsung menjadi aspek keterampilan generik sains
yang tidak sama sekali muncul dari kesembilan buku BSE yang dianalisis.
Pengamatan tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan dengan bantuan
alat, hal ini dikarenakan keterbatasan indra manusia yang menyebabkan banyak
gejala dan fenomena alam tidak dpat diamati secara langsung dan hanya dapat
diketahui melalui pengukuran dengan suatu alat tertentu.11 Oleh karena itu dalam
buku teks yang dianalisis dalam hal ini buku berbentuk elektronik (BSE),
pengamatan tidak langsung tidak muncul dikarenakan indikator keterampilan
generik sains yang satu ini dapat muncul jika melakukan pengamatan
9 Meiry Fadillah dan Ahmad Miftahul, Efektivits LKS Konsep Sistem Pernapasan
Berbasis Inkuiri Terstruktur dengan Terbimbing pada Kemampuan Generik Sains Siswa, Jurnal
Biotek, Vol. 7, No. 1, 2019, h. 8 10 Eki Yulianti, dkk, Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep
melalui Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 64, No. 2,
2016, h. 80 11 Tin Rosidah, Op.cit., h. 133
47
menggunakan bantuan alat sebagai contohnya, melakukan pengamatan sayatan
melintang bawang merah menggunakan mikroskop. Sedangkan dalam soal yang
dianalisis, siswa lebih sering diminta untuk mengamati gambar yang tersedia dan
tidak ada soal yang meminta siswa untuk melakukan pengamatan/percobaan
menggunakan alat bantu tertentu.
Abstraksi menjadi indikator keterampilan generik sains kedua yang tidak
muncul setelah pengamatan tidak langsung. Abstraksi itu sendiri merupakan
kemampuan untuk menganalisis dalam khayal atau alam pikiran tanpa dapat
diragukan, misalnya proses fotosintesis, sintesis protein dalam sel dan lain-lain.12
Selain itu menurut Taufiq rahman, absraksi adalah keterampilan generik dalam
mewujudkan obyek abstrak biologi (misalnya proses fisiologi) menjadi obyek
yang bias dilihat dan dipahami13. Indikator keterampilan generik sains yang telah
dibuat oleh taufik rahman ini jugalah yang digunakan peneliti, dikarenakan
indikator keterampilan generik sains yang dibuat sudah disesuaikan dengan mata
pelajaran biologi.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Tin Rosidah, dkk, mengenai
ekplorasi keterampilan generik sains siswa pada mata pelajaran kimia
menunjukkan presentase indikator abstraksi yang muncul cukup tinggi,
dikarenakan abstraksi dibutuhkan dalam pembelajaran kimia. 14 Bukan hanya
dalam mata pelajaran kimia, dalam biologi pun sebaiknya indikator abstraksi
dalam keterampilan generik sains harus lebih sering muncul, bukan hanya dari
pembelajaran tetapi juga mencakup buku teks yang menjadi bahan ajarnya.
Buku sekolah elektronik pun demikian, dikarenakan BSE juga merupakan
buku teks pelajaran tetapi dalam bentuk elektronik sebaiknya juga menunjukkan
aspek abstraksi dalam soal soal evaluasi yang dibuat. Dalam BSE khususnya
materi Sistem eksresi, dimana konsep yang dipelajari adalah proses pembentukan
urine dalam ginjal seperti tahap filtrasi dan reabsorpsi. Tahapan tersebut
merupakan proses abstraksi, dimana menjelaskan tentang perjalanan senyawa-
senyawa yang diproses sebelum dikeluarkan oleh organ eksresi. Sehingga
12Tin Rosidah, Op.cit., h. 135 13 Taufik Rahman, Loc.cit., 14Tin Rosidah, Loc.cit.,
48
sebaiknya dalam Buku sekolah elektronik (BSE) lebih banyak dibutuhkan soal-
soal yang mengandung nilai abstraksi di dalamnya. Hal ini sesuai dengan tujuan
peneliti, dimana peneliti ingin lebih menekankan bahwa buku teks pelajaran baik
buku teks biasa ataupun BSE yang digunakan siswa sebagai acuan dalam belajar
baik dengan menggunakan model model tertentu, seperti inkuiri, PBL dan lain
sebagainya diperlukan buku sumber yang juga menguji keterampilan generik di
soal-soal dalam buku tersebut. Dikarenakan keterampilan generik adalah
keterampilan dasar bersama dengan keterampilan berpikir kritis dan berpikir
kreatif dalam mengembangkan kemampuan keterampilan berpikir tingkat tinggi
(High Order Thinking Skill).
Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa
buku sekolah elektronik (BSE) yang tersedia dilaman online terbitan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan telah memenuhi kesuluruhan KGS dalam
pengeevaluasiannya. Karena dari 9 buku yang telah dianalisis, sudah mengandung
7 dari 9 indikator keterampilan generik sains, yaitu pengamatan langsung,
kesadaran skala, bahasa simbolik, kerangka logika, sebab akibat, pemodelan dan
inferensi.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa soal essay biologi materi sistem eksresi pada Buku
Sekolah Elektronik terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan lebih dominan
pada indikator KGS aspek Inferensi. Hal ini ditunjukkan oelh hasil presentase
indikator Keterampilan Generik Sains yang muncul pada keseluruhan buku
sebagai berikut, (1) Indikator Inferensi paling sering muncul dengan
presentase kemunculan 49%, (2) Indikator Sebab akibat dan Bahasa simbolik
menjadi indikator KGS yang sering muncul dengan presentase berurutan 17,
5% dan 11,5% dan (3) Indikator Pengamatan tidak langsung dan Abstraksi
menjadi indikator KGS yang tidak muncul sama sekali.
Keseluruhan BSE (buku A sampai buku I) yang dianalisis
memunculkan 7 indikator keterampilan generik sains yaitu indikator
pengamatan langsung, kesadaran skala, bahasa simbolik, kerangka logika,
sebab akibat, pemodelan dan inferensi. Dengan total 51 indikator yang
muncul dalam berbagai soal yang dianalisis, dengan buku D menjadi buku
BSE yang paling banyak memunculkan indikator KGS dengan jumlah 8
indikator, yaitu inferensi (4 soal), bahasa simbolik (2 soal), dan sebab akibat
serta pemodelan masing-masing 1 soal.
Kesembilan Buku Sekolah Elektronik (BSE) memiliki indikator
Keterampilan generik sains yang cenderung kepada indikator inferensi
(membuat penjelasan berdasarkan rujukan). Indikator yang tidak muncul pada
kesembilan BSE terbitan Puskurbu yaitu indikator pengamatan tidak langsung
dan abstraksi. Secara keseluruhan, pada kesembilan buku BSE terbitan
Puskurbu sudah sesuai untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, karena sudah memiliki indikator Keterampilan generik (dasar) di
dalamnya.
50
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoeh, terdapat beberapa hal yang menjdai
saran dari hasil penelitian ini, antara lain:
1. Bagi guru, soal Buku Sekolah Elektronik A sampai I cukup digunakan
untuk latihan soal namun tidak cukup untuk mengembangkan
keterampilan generik sains siswa. Guru hendaknya perlu menambahkan
latihan soal selain dari buku BSE tersebut yang dapat melatih siswa dalam
mengembangkan keterampilan generik sainsnya.
2. Bagi penerbit, hendaknya soal-soal evaluasi dalam BSE ini memunculkan
keseluruhan indikator keterampilan generik sains dalam soal, dikarenakan
jika terdapat keseluruhan indikator KGS akan lebih memaksimalkan dalam
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
3. Bagi penulis, hendaknya buku BSE Biologi Terbitan Pusat Kurikulum
Perbukuan yang digunakan dalam penelitian kali ini, sebaiknya lebih
memunculkan dari aspek keterampilan generik sainsnya. Selain itu,
hendaknya validator yang digunakan lebih dari satu hingga tiga orang
4. Bagi peneliti lain yang hendaknya ingin melakukan penelitian serupa,
diharapkan lebih memahami dan teliti maksud pertanyaan pada setiap soal.
Selain itu hendaknya melakukan analisis pada soal yang belum dianalisis
aspek KGSnya, seperti soal soal pada buku teks yang digunakan sekolah di
wilayah peneliti, soal ujian nasional, soal ulangan dan lain sebagainya.
Serta memperbanyak referensi buku teks yang akan dianalisis.
51
DAFTAR PUSTAKA
Adisenjana, Yusuf H. AnalisisBuku Ajar Biologi SMA KelasX di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains, Bandung: UPI Bandung, 2008.
Anggara, dkk., Pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik Sebagai Bahan Ajar Guru
Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Teknologi dan
Kejuruan, Vol. 35, No. 2, h. 164
Anggito, Albi dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukabumi:
CV Jejak, 2018.
Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik Prosedur. Bandung:
Remaja Rosadakarya 2013.
______ . Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Asri, A. Sahrul, Telaah Buku teks Pegangan Guru dan Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII Berbasis Kurikulum 2013, Jurnal Ilmu
Bahasa, Vol. 3, No. 1, 2017, hlm. 74
Banowati, Eva, Buku teks dalam pembelajaran geografi di kota Semarang, Jurnal
Geografi, Semarang: UNNES, hlm. 148
Barmoyo, Qurotul Novida dan Wasis, Analisis Soal dalam BSE, UN, dan TIMSS
Ditinjau dari Domain Kognitif dan Indikator Keterampian Berpikir Kritis.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 3, 2014, hlm. 8-14
Basuki, Ismet dan Haryanto. Assesmen Pembelajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Farid, Zaky, Analisis Konten Kurikulum Pendidikan Kewarnageraan dalam
Mempersiapkan Warga Negara Global, Tesis pada Sekolah Pacasarjana
UPI Bandung, Bandung, 2017, h. 69
Fadillah, Meiry dan Ahmad Miftahul, Efektivits LKS Konsep Sistem Pernapasan
Berbasis Inkuiri Terstruktur dengan Terbimbing pada Kemampuan
Generik Sains Siswa, Jurnal Biotek, Vol. 7, No. 1, 2019, h. 8
52
Giani, dkk, Analisis Tingkat Kognitif Soal-soal Buku Teks Matematika Kelas VII
Berdasarkan Taksonomi Bloom, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 9,
No. 20, 2015, hlm. 1-20
Gulo, W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2002.
Hidayati, Emi, Analisis Keterampilan Generik Sains (Pengamatan Langsung dan
Tidak Langsung) Peserta Didik pada Praktikum Menggunakan Diagram
Vee , Skripsi IAIN Walisongo Semarang, 2014, hlm. V
Ismail, M. Ilyas, Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran, Makassar: Cendekia
Publisher, 2020.
Juhanda, Aa, Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Buku
Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol.
21, No. 1, 2016, hlm. 2
Kartono, Tarhadi, dan Yumiati, Penggunaan Tes Uraian Dibandingkan dengan
Tes Pilihan Ganda Terstruktur dan Tes Pilihan Ganda Biasa, Jurnal
Pendidikan, Vol. 8, 2007, hlm. 102
Kemendiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan
Umum, Jakarta: Kemendiknas, 2007.
Lailatul, Hilal, dkk, Analisis Isi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI
Semester 1 Berdasarkan Literasi Sains, Jurnal Edusains, Vol. 7, 2015,
hlm. 2
Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014.
Mania, Sitti, Observasi Sebagai Alat Evaluasi Dalam Dunia Pendidikan dan
Pengajaran, Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 11, No. 2, 2008, h. 221
Martin, Michael O, dkk. TIMSS 2011 International Results in Science. United
States: TIMSS & PIRLS International Study Center, 2012
Muslich, Masnur. Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 50-
51
Nadhokhotani, Aini, Analisi Keterampilan Generik Sains pada Materi Laju Reaksi
dengan Model Pembelajaran Inkuiri, Skripsi UIN Syahid, 2017, hlm. 20
53
Napell, S.M, Six Common non-facilitating Teaching Behaviors, Contemporary
Education, Vol. 47, No. 2,1976, hlm. 79-82
Neolaka, Amos Isu-isu Kritis Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group 2019
.
Noperman, Feri Pendidikan Sains dan Teknologi: Transformasi Sepanjang Masa
untuk Kemajuan Peradaban, Bengkulu: Universitas Bengkulu Press 2020.
OECD. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do-Student
Performance in Mathematics, Reading and Science. PISA: OECD
Pubishing, 2014.
Presiden Republik Indonesia, Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Presiden Republik Indonesia 2003.
Punjani, Ni Made. Pengembangan Perangkat Praktikum Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Calon Guru Fisika, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2014,
hlm. 473.
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Rahman, Taufik Kemampuan Generik Biologi, 2007
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151
987031-TAUFIK_RAHMAN/Kemampuan_generik__biologi.pdf
_______ . Profil Kemampuan Awal Calon Guru dalam Membuat Perencanaan
pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, 2012,
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19620115
1987031TAUFIK_RAHMAN/KEMAMPUAN_GENERIK_CALON_GU
RU_DALAM__MERENCANAKAN__PRAKTIKUM.pdf
Rofi, Afif. Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis Kontekstual dalam
Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia Pada Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Batanghari Jambi, Jurnal Bahasa, Sastra dan
Pembelajaran, Vol. 2, No. 3, 2014, hlm. 2.
Rosidah, Tin. Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada Mata Pelajaran
Kimia Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 5, No.
2, 2017, hlm. 131
54
Sandy, Shil Fera. Analisis keterampilan generik sains mahasiswa pendidikan
biologi UIN Raden Intan Lampung, Skripsi FTK UIN Lampung, hlm. 3
Sitepu, B.P. Penuisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014
Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika dan Burhanudin, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2006.
Sudijono, Anas . Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2016
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2015
Sunyono, Produksi Model LKS dan Media Animasi Berorientasi Keterampilan
Generik Sains pada Materi Kimia Kelas X SMA, Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan, Universitas Lampung 2010, hlm. 486.
Taufiq dan Ketang Wiyono, The Application Of Hypothetical Deductive Learning
Cycle Learning Model To Improve Senior High School Student’ Science
Generic Skills On Rigid Body Equilibrium, Proceeding Of The Third
International Seminar On Science Education, 2009, h. 643.
Wijayanto, dkk., Pengembangan Buku Sekolah Elektronik (BSE) dilengkapi
Media Evaluasi Mandiri Siswa Berbasis Protable Document Format,
Jurnal Informatika UPGRIS, Vol. 2, No. 2, 2016, hlm. 84
Willy, dkk., Penerapan buku Sekolah Elektronik Berbasis Android dalam Materi
Ajar Besaran dan Satuan, Didaktikum Jurnal Penelitian Tindakan Kelas,
Vol. 17, No. 2, 2016, h. 1
Yuianti, Eki, Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep
melalui Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, Vol. 4, No. 2, hlm. 76
55
LAMPIRAN
56
Lampiran 1
HASIL ANALISIS INDIKATOR KETERAMPILAN GENERIK SAINS SOAL
ESSAY PADA BSE BIOLOGI SMA KELAS XI MATERI SISTEM EKSRESI
Buku Sekolah Elektronik A (Penulis: Sri Widayati)
No Soal Analisis Alasan
1 Dalam sistem pengeluaran ada istilah
eksresi, sekresi dan defekasi. Jelaskan
istilah tersebut.
K4 Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi 2 Bagian ginjal yang berperan sebagai
pelaksana dalam proses penyaringan darah
adalah nefron. Sebutkan bagian-bagian
nefron.
-
3 Sebutkan bagian-bagian yang menyusun
dermis kulit. -
4 Didalam ginjal terjadi rangkaian proses
pembentukan urine yaitu filtrasi,
reabsorpsi dan augmentasi. jelaskan
proses-proses tersebut.
K4
K8
Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
5 Fungsi alat eksresi manusia yang berupa
kulit adalah sebagai tempat pembuatan
vitamin dan tempat menyimpan kelebihan
lemak. Jelaskan fungsi tersbut
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
Buku Sekolah Elektronik B (Penulis: Endang Sri Lestari)
No Soal Analisis Alasan
1 Jelaskan proses terbentuknya urine pada
manusia !.
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
2 Sering dijumpai pada seseorang ibu yang
sedang hamil mengalami bengkak-
bengkak pada kaki. Apakah yang
sebenarnya terjadi pada ibu yang sedang
hamil tersebut ?
K6 Sebab Akibat :
Memperkirakan
penyebab gejala alam
3 Pernahkah Anda mendengar istilah K4 Bahasa simbolik :
57
transplantasi ginjal ?coba Anda jelaskan ! Menjelaskan istilah
dalam Biologi 4 Apakah orang yang mengalami gagal
ginjal harus menjalani transplantasi ginjal
? jika tidak apa yang terjadi dan tindakan
apa yang dapat menyelamatkan jiwanya?
K6
K8
Sebab akibat :
Memperkirakan
penyebab gejala alam,
Menghubungkan antara 2
variabel
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
5 Sebutkan dan jeaskan kelainan-kelainan
yang mungkin terjadi pada sistem eksresi!
K6
K8
Sebab akibat :
Memperkirakan
penyebab gejala alam,
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
Buku Sekolah Elektronik C (Penulis: Eva Latifah Hanum)
No Soal Analisis Alasan
1 Bagaimana sampah metabolism
karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari
sel-sel jaringan ke paru-paru.
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
2 Hati merupakan salah satu organ ekskresi
pada manusia. Jelaskan prose apa saja
yang terjadi pada hati, yang menunjang
pernyataan tersebut.
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
3 Jelaskan proses eksresi yang terjadi di kulit
dan zat utam apa saja yang
dieksresikannya.
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
4 Dengan menggunakan istilah-istilah di
bawah ini, ceritakan proses pembentukan
urine dalam ginja (darah, glomerulus,
kapsula Bowman, urine primer, filtrasi, air,
K4 Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
58
garam-garam, gula, protein, sel darah
merah, urea, tubulus kontortil, reabsorpsi,
zat-zat berguna, sekresi, urine sekunder,
tubulus pengumpul)
dalam Biologi
5 Salah satu yang memengaruhi volume
urine adalah hormone ADH. Jelaskan
bagaimana proses yang terjadi jika ADH
banyak dan sebaliknya jika ADH sedikit.
K4
K6
K8
Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi
Sebab akibat :
Menghubungkan antar 2
variabel/lebih dari suatu
gejala alam tertentu
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
Buku Sekolah Elektronik D (Penulis: Faidah Rachmawati)
No Soal Analisis Alasan
1 Jelaskan proses zat-zat sisa metabolism
yang dikeluarkan oleh kulit, paru-paru dan
hati.
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
2 Proses di dalam ginjal meliputi filtrasi,
absorpsi, dan augmentasi (penambahan
zat-zat). Jelaskan ketiga proses tersebut.
K4
K8
Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
3 Tuliskan hasil-hasil dari proses dalam
ginjal dan kandungannya pada tabel
berikut.
K4
K7
Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi
Pemodelan : Membuat
atau menggunakan tabel
59
data
4 Tuliskan dan jelaskan proses eksresi pada
ikan dan serangga.
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
5 Tuliskan dan jelaskan kelainan dan
gangguan yang dapat terjadi paa sistem
eksresi manusia.
K6
K8
Sebab akibat :
Memperkirakan
penyebab gejala alam,
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
Buku Sekolah Elektronik E (Penulis: Purnomo)
No Soal Analisis Alasan
1 Ginjal sapi atau kambing mempunyai
struktur yang hamper sama dengan ginjal
manusia. Coba anda gambar struktur ginjal
tersebut apabila ginjal dibelah secara
membujur.
K3
K7
Pemodelan : Membuat
objek (gambar), aktifitas
atau tiruan yang dapat
dijadikan contoh
Kesadaran Skala :
Menggambar suatu objek
dengan proporsional
2 Walaupun ginjal hanya sebesar biji ercis,
namunn di dalamnya mengandung berjuta-
juta nefron. Coba Anda gambarkan bagian-
bagian nefron serta tunjukkan bagian yang
berfungsi sebagai filtrasi.
K7
K3
Pemodelan : Membuat
objek (gambar), aktifitas
atau tiruan
Kesadaran Skala :
Menggambar suatu objek
dengan proporsional
3 Urine dan keringat merupakan sisa-sisa
metabolism. Tetapi, urine dan keringat
berbeda. Coba Anda sebutkan perbedaan
keringat dalam hal substrat yang
dikandungnya.
K5 Kerangka Logika :
Mengelompokkan
berdasarkan kriteria
4 Jelaskan lapisan-lapisan dari kulit beserta K8 Inferensi : Membuat
60
fungsinya. penjelasan berdasarkan
rujukan
5 Amati sistem ekskresi pada tubuh planaria
disamping. Menurut Anda apakah zat—zat
sisa pada Planaria ini dikeluarkan melalui
satu lubang saja?
K1
K8
Pengamatan Langsung :
Menggunakan sebanyak
mungkin indra dalam
kegiatan mengamati
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
Buku Sekolah Elektronik F (Penulis:Renni Diastuti )
No Soal Analisis Alasan
1 Apakah yang dimaksud dengan proses
defekasi?
K4 Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi
2 Terangkan proses terbentuknya urine! K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
3 Apakah arti pokok keringat bagi tubuh
kita?
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
4 Sebutkan gangguan-gangguan yang terjadi
pada ginjal manusia!
- Tidak ada indikator KGS
yang muncul
5 Sebutkan fungsi hati dan kulit sebagai alat
ekskresi !
- Tidak ada indikator KGS
yang muncul
61
Buku Sekolah Elektronik G (Penulis: Suaha Bachtiar)
No Soal Analisis Alasan
1 Bagaimana mekanisme pengeluaran sisa
pada belalang? Jelaskan!
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
2 Bagaimanakah perbedaan ekskresi pada
hiu dan ikan mas? Jelaskan!
K5 Kerangka Logika :
Membuat/menggunakan
kriteria untuk suatu
fenomena
3 Bagaimana urutan tahap pembentukan urin
pada manusia? Jelaskan!
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
4 Gambarlah sebuah nefron pada gnjal
manusia, dan beri keterangan secara
lengkap!
K7 Pemodelan : Membuat
objek (gambar), aktifitas
atau tiruan yang dapat
dijadikan contoh
5 Apakah perbedaan antara ginjal kadal
dengan ginjal ikan ?
K5 Kerangka Logika :
Membuat/menggunakan
kriteria untuk suatu
fenomena
Buku Sekolah Elektronik H (Penulis: Suwarno)
No Soal Analisis Alasan
1 Sebutkan fungsi ginjal! K8 Tidak ada indikator KGS
yang muncul
2 Jelaskan proses pembentukan urine! K5 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
3 Bagaimana sistem eksresi pada Planaria? K8 Inferensi : Membuat
62
penjelasan berdasarkan
rujukan
4 Jelaskan sistem ekskresi pada burung! K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
5 Sebutkan beberapa kelainan atau penyakit
pada sistem ekskresi!
K5 Kerangka Logika :
Membuat/menggunakan
kriteria untuk suatu
fenomena
Buku Sekolah Elektronik I (Penulis: Fiktor Ferdinand)
No Soal Analisis Alasan
1 Sebutkan organ-organ pada sistem ekresi
pada manusia!
- Tidak ada indikator KGS
yang muncul
2 Pada proses pembentukan urine, terdapat
tiga tahap pembentukannya. Jelaskan
ketiga tahap tersebut!
K4 Bahasa simbolik :
Menjelaskan istilah
dalam Biologi
3 Berikan dua contoh teknologi yang
berhubungan dengan sistem ekskresi.
Jelaskan!
K6 Sebab akibat :
Menghubungkan antar 2
variabel/lebih dari suatu
gejala alam tertentu
4 Jelaskan tiga kelainan yang dapat terjadi
pada sistem ekskresi?
K8 Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
rujukan
5 Jelaskan sistem ekresi pada gambar
belalang dibawah ini.
K1
K8
Pengamatan Langsung :
Menggunakan sebanyak
mungkin indra dalam
kegiatan mengamati
Inferensi : Membuat
penjelasan berdasarkan
63
rujukan
64
Lampiran 2
KEMUNCULAN INDIKATOR KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA
SOAL ESSAY DALAM BSE BIOLOGI SMA SISTEM EKSRESI
1. Tabel Kemunculan indikator keterampilan generik sains pada soal dalam buku
A sampai I
Buku
BSE Indikator KGS
Kemunculan indikator
Keterampilan Generik
Sains dalam soal
∑ %
A
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik 1 dan 4 2 4,4%
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat - 0 -
Pemodelan - 0 -
Inferensi 4 dan 5 2 4,4%
Abstraksi - 0 -
Total 4 8,8%
B
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik 3 1 2,2%
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat 2, 4, dan 5 3 6,8%
Pemodelan - 0 -
Inferensi 1, 4, dan 5 3 6,8%
Abstraksi - 0 -
Total 7 15,8%
C
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik 4, 5 2 4,4%
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat 5 1 2,2%
Pemodelan - 0 -
Inferensi 1, 2, 3, 5 4 8,8%
Abstraksi - 0 -
Total 7 15,4%
D
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
65
Bahasa Simbolik 2, 3 2 4,4%
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat 5 1 2,2%
Pemodelan 3 1 2,2%
Inferensi 1, 2, 4, 5 4 8,8%
Abstraksi - 0 -
Total 8 17,65
E
Pengamatan Langsung 5 1 2,2%
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala 1,2 2 4,4%
Bahasa Simbolik - 0
Kerangka Logika 3 1 2,2%
Sebab Akibat - 0 -
Pemodelan 1,2 2 4,4%
Inferensi 4,5 2 4,4%
Abstraksi - 0 -
17,6%
Total 8 15,4%
F
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik 1 0 -
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat - 0 -
Pemodelan - 0 -
Inferensi 2,3 2 4,4%
Abstraksi - 0 -
Total 2 4,4%
G
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik 4 1 2,2%
Kerangka Logika 2,5 2 4,4%
Sebab Akibat - 0 -
Pemodelan 4 1 2,2%
Inferensi 1,2,3 3 6,7%
Abstraksi - 0 -
Total 7 15,5%
H
Pengamatan Langsung - 0 -
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik - 0 -
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat - 0 -
Pemodelan - 0 -
66
Inferensi 2,3,4 3 6,7%
Abstraksi - 0 -
Total 3 6,7%
I
Pengamatan Langsung 5 1 2,2%
Pengamatan Tidak Langsung - 0 -
Kesadaran Skala - 0 -
Bahasa Simbolik 2 1 2,2%
Kerangka Logika - 0 -
Sebab Akibat 3 1 2,2%
Pemodelan - 0 -
Inferensi 4,5 2 4,4^
Abstraksi - 0 -
Total 5 8,8%
2. Tabel Kemunculan indikator keterampilan generik sains pada keseluruhan BSE
No. Indikator Keterampilan
Generik Sains
BUKU BSE
A-I
∑ Soal %
1 Pengamatan Langsung 2 4
2 Pengamatan Tidak Langsung 0 0
3 Kesadaran Skala 2 4
4 Bahasa Simbolik 9 17.5
5 Kerangka Logika 3 6
6 Sebab akibat 6 11.5
7 Pemodelan 4 8
8 Inferensi 25 49
9 Abstraksi 0 0
JUMLAH 51 100
67
Lampiran 3
SUMBER BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK YANG DIANALISIS
TERBITAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BUKU COVER SOAL
A
Penulis: Sri Widayati
B
Penulis: Endang Sri Lestari
68
C Penulis: Eva Latifah Hanum
D
Penulis: Faidah Rachmawati
69
E Penulis: Purnomo
F
Penulis: Renni Diastuti
70
G Penulis: Suaha Bachtiar
H
Penulis: Suwarno
71
I Penulis: Fiktor Ferdinand
72
Lampiran 4
PERHITUNGAN TABEL
Perhitungan presentase kemunculan indikator Keterampilan generik sains
pada buku sekolah elektronik (BSE)
Rumus: P = ∑𝑥
𝑛 X 100%
Keterangan:
P = Presentase kemunculan Indikator KGS
∑x = Jumlah indikator per kategori
n = jumlah indikator total kategori
1. Pada total keseluruhan Buku Sekolah Elektronik (Tabel 4.10)
• Pengamatan Langsung (K1)
∑ = 2, n = 51
P = 2
51 x 100% = 4%
• Pengamatan Tidak Langsung
(K2)
∑ = 0, n = 51
P = 0
51 x 100% = 0%
• Kesadaran Skala (K3)
∑ = 2, n = 51
P = 2
51 x 100% = 4%
• Bahasa Simbolik (K4)
∑ = 9, n = 51
P = 9
51 x 100% = 17,5%
• Kerangka Logika (K5)
∑ = 3, n = 51
P = 3
51 x 100% = 6%
• Sebab Akibat (K6)
∑ = 6, n = 51
P = 6
51 x 100% = 11,5%
• Pemodelan (K7)
∑ = 4, n = 51
P = 4
51 x 100% = 8%
• Inferensi Logika (K8)
∑ = 25, n = 51
P = 25
51 x 100% = 49%
• Abstraksi (K9)
∑ = 0, n = 51
P = 0
51 x 100% = 0%
73
Lampiran 5
74
Lampiran 6
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Maulana Sidik
NIM 1113016100010
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Analisis Soal Essay Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Biologi SMA Kelas XI Berdasarkan Aspek
Keterampilan Generik Sains (KGS) pada Materi Sistem
Eksresi
Dosen Pembimbing : Meiry Fadilah Noor, M.Si
No Sumber Dosen
Pembimbing
BAB I
1 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik Prosedur, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2013), h. 39
V
2
Feri Noperman, “Pendidikan Sains dan Teknologi: Transformasi
Sepanjang Masa untuk Kemajuan Peradaban”, (Bengkulu:
Universitas Bengkulu Press, 2020), h. 9
V
3 Amos Neolaka, “Isu-isu Kritis Pendidikan”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), h. 1
V
4
Republik Indonesia, Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta: Sekretariat
Negara, 2003)
V
5 Ibid, RI 2003 V
6 Ismet Basuki dan Haryanto, Assesmen Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 177
V
7 Michael O, Martin, dkk., TIMSS 2011 International Results in
Science, (United States: TIMSS & PIRLS International Study Center, 2012), h. 42
V
8 OECD, PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do-
Student Performance in Mathematics, Reading and Science, (PISA: OECD Pubishing, 2014), vol. 1 Revisied edition, h. 306
V
9 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 33
V
10 Ni Made Punjani, “Pengembangan Perangkat Praktikum Ilmu V
75
Pengetahuan Bumi dan Calon Guru Fisika”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2014, h. 473.
11 Tin rosidah, Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada
Mata Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 131
V
12 Shil Fera Sandy, Analisis keterampilan generik sains mahasiswa
pendidikan biologi UIN Raden Intan Lampung, Skripsi FTK UIN Lampung, h. 3
V
13
Ketementerian Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, (Jakarta: Kemendiknas,
2007), No. 24
V
14 Hilal, dkk, “Analisis Isi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi
Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Literasi Sains”, (Jurnal Edusains, Vol. 7, 2015), h. 2
V
15 Ibid., V
16 Aa Juhanda, Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom
Revisi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, 2016, h. 2
V
17 Hila Lailatul, Op.cit., h. 3 V
18 Ibid.,.. V
19
Napell, S.M, “Six Common non-facilitating Teaching
Behaviors”, (Contemporary Education, Vol. 47, No. 2,1976), h.
79-82
V
20
Barmoyo, Wasis, “Analisis Soal dalam BSE, UN, dan TIMSS
Ditinjau dari Domain Kognitif dan Indikator Keterampian
Berpikir Kritis”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 3, 2014), h. 8-14
V
21 Giani, dkk, “Analisis Tingkat Kognitif Soal-soal Buku Teks
Matematika Kelas VII Berdasarkan Taksonomi Bloom, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 9, No. 20, 2015), h. 1-20
V
22 Aa Juhanda, “Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom
Revisi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, 2016), h. 61-66
V
BAB II
1
Afif Rofi, Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis
Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia
Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Batanghari
Jambi, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 3, 2014, h. 2.
V
2 Masnur Muslich, Text Book Writing, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 50-51
V
3 Yusuf H. Adisenjana, “AnalisisBuku Ajar Biologi SMA KelasX di V
76
Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains, (Bandung: UPI Bandung, 2008), h. 4.
4 Eva Banowati, Jurnal Geografi, Buku teks dalam pembelajaran geografi di kota Semarang, (Semarang: UNNES), h. 148
V
5 B.P. Sitepu, Penuisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 20
V
6 Ibid., h. 21 V
7
A. Sahrul Asri, Telaah Buku teks Pegangan Guru dan Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Berbasis Kurikulum
2013, Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 3, No. 1, 2017, h. 74
V
8
Wijayanto, dkk., Pengembangan Buku Sekolah Elektronik (BSE)
dilengkapi Media Evaluasi Mandiri Siswa Berbasis Protable
Document Format, Jurnal Informatika UPGRIS, Vol. 2, No. 2, 2016, h. 84
V
9
Willy, dkk., Penerapan buku Sekolah Elektronik Berbasis
Android dalam Materi Ajar Besaran dan Satuan, Didaktikum
Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, Vol. 17, No. 2, 2016, h. 1
V
10 Wijayanto, Loc.cit., V
11
Anggara, dkk., Pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik Sebagai
Bahan Ajar Guru Program Produktif Sekolah Menengah
Kejuruan, Jurnal Teknologi dan Kejuruan, Vol. 35, No. 2, h. 164
V
12
Hila Lailatul, dkk, “Analisis Isi Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Biologi Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Literasi Sains”, (Jurnal
Edusains, Vol. 7, 2015), h. 3
V
13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. 2, h. 67.
V
14 Tarhadi, Kartono dan Yumiati, Penggunaan Tes Uraian
Dibandingkan dengan Tes Pilihan Ganda Terstruktur dan Tes Pilihan Ganda Biasa, Jurnal Pendidikan, Vol. 8, 2007, h. 102
V
15 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) Cet. 15, h. 67
V
16 Yanti Herlanti dan Nopithalia, Meneropong kualitas Soal Tes
Buatan Guru Biologi MTs Negeri Se-Jakarta Selatan, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 2, 2010, h. 179
V
17 M. Ilyas Ismail, “Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran”, (Makassar: Cendekia Publisher, 2020), h. 82
V
18 Sudijono, Op.cit., h. 107 V
19 Tarhadi, Op.cit., h. 102-103 V
20 Sudijono, Op.cit., h. 100 V
21
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin, Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Press,
2006), Cet. 11, h. 63-64
V
22 Ibid., h. 54 V
23 Aini Nadhokhotani, Analisi Keterampilan Generik Sains pada V
77
Materi Laju Reaksi dengan Model Pembelajaran Inkuiri, Skripsi UIN Syahid, 2017, h. 20
24
Taufiq dan Ketang Wiyono, The Application Of Hypothetical
Deductive Learning Cycle Learning Model To Improve Senior
High School Student’ Science Generic Skills On Rigid Body
Equilibrium, Proceeding Of The Third International Seminar On Science Education, 2009, h. 643.
V
25 Tin rosidah, Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada
Mata Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 131
V
26 Ni Made Punjani, “Pengembangan Perangkat Praktikum Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Calon Guru Fisika”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2014, h. 473
V
27 Tin Rosidah., Loc.cit., V
28
Sunyono, “Produksi Model LKS dan Media Animasi Berorientasi
Keterampilan Generik Sains pada Materi Kimia Kelas X SMA”,
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Universitas Lampung, 27 Februari 2010, h. 486.
V
29 Shil Fera Sandy, Analisis keterampilan generik sains mahasiswa
pendidikan biologi UIN Raden Intan Lampung, Skripsi FTK UIN Lampung, h. 20-21
V
30
Taufik Rahman, Profil Kemampuan Awal Calon Guru dalam
Membuat Perencanaan pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan,
2012, h. 2
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1
96201151987031TAUFIK_RAHMAN/KEMAMPUAN_GENER
IK_CALON_GURU_DALAM MERENCANAKAN PRAKT IKUM.pdf
V
31
Taufik Rahman, Kemampuan Generik Biologi, 2007
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19
6201151987031- TAUFIK_RAHMAN/Kemampuan_generik biologi.pdf
V
32 Arikunto, Op.cit., h. 220 V
33 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 131
V
34 Arikunto, Loc.cit., V
35 Masnur Muslich, Op.cit., h. 54 V
36
Barmoyo dan Wasis, Analisis soal-soal dalam BSE (Buku
Sekolah Elektronik), UN (Ujian Nasional), dan TIMSS (Trends
in International Mathematics and Science Study) ditinjau dari
Domain Kognitif dan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 3, No. 1, 2014, h. 8-14
V
37 Aa Juhanda, Analisis Soal Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi SMA,
V
78
Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, 2016, h. 61-66
38 Anggara., Op.cit., h. 163 V
39 Wijayanto., Op.cit., h. 83 V
40 Tin Rosidah., Op.cit., h. 130 V
41 Shil Fera., Op.cit., h. II V
42
Emi Hidayati, Analisis Keterampilan Generik Sains (Pengamatan
Langsung dan Tidak Langsung) Peserta Didik pada Praktikum
Menggunakan Diagram Vee , Skripsi IAIN Walisongo Semarang, 2014, h. V
V
43 Eki Yuianti, Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan
Penguasaan Konsep melalui Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 4, No. 2, h. 76
V
BAB III
1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 41-42
V
2 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 54
V
3 Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV Jejak, 2018), h. 14
V
4 Sugiyono, Op.cit)., h. 117 V
5 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 78 V
6 Sugiyono, Op.cit., h. 124 V
7
Zaky Farid, “Analisis Konten Kurikulum Pendidikan
Kewarnageraan dalam Mempersiapkan Warga Negara Global”,
Tesis pada Sekolah Pacasarjana UPI Bandung, Bandung, 2017, h. 69
V
8 Taufik Rahman, Kemampuan Generik Biologi, 2008
(http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR.PEN D.BIOLOGI/196201151987031-TAUFIK_RAHMAN/)
V
9 1 Sugiyono, Op.cit., h. 335 V
BAB IV
1 Lampiran 3., h. 68 V
2 Lampiran 3., h. 69 V
3 Lampiran 3., h. 70 V
4 Lampiran 1., h. 57 V
5
Tin rosidah, Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa pada
Mata Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 9 Semarang, Jurnal
Pendidikan Sains, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 130
V
6 Napell, S.M, “Six Common non-facilitating Teaching
Behaviors”, (Contemporary Education, Vol. 47, No. 2,1976), h. 79-82
V
7
Emi Hidayati, Analisis Keterampilan Generik Sains (pengamatan
langsung dan tak langsung) Peserta Didik SMA Islam Sultan
Agung 1 Semarang, Skripsi IAIN Walisongo Semarang, 2014, h.
25
V
79
Dosen Pembimbing
Meiry Fadilah Noor, M.Si
NIP. 19800516 200710 2001
8
Sitti Mania, Observasi Sebagai Alat Evaluasi Dalam Dunia
Pendidikan dan Pengajaran, Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 11,
No. 2, 2008, h. 221
V
9
Taufik Rahman, Kemampuan Generik Biologi, 2007
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19
6201151987031- TAUFIK_RAHMAN/Kemampuan_generik biologi.pdf
V
10
Meiry Fadillah dan Ahmad Miftahul, Efektivits LKS Konsep
Sistem Pernapasan Berbasis Inkuiri Terstruktur dengan
Terbimbing pada Kemampuan Generik Sains Siswa, Jurnal
Biotek, Vol. 7, No. 1, 2019, h. 8
V
11
Eki Yulianti, dkk, Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan
Penguasaan Konsep melalui Laboratorium Virtual Berbasis
Inkuiri, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 64, No. 2, 2016, h. 80
V
12 Tin Rosidah, Op.cit., h. 133 V
13 Tin Rosidah, Op.cit., h. 135 V
14 Taufik Rahman, Loc.cit., V
15 Tin Rosidah, Loc.cit., V
Jakarta, 17 Juni 2020
Yang Mengesahkan