104
ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DI BANK PERMATA PADA BAGIAN CUSTOMER SERVICE REPRESENTATIVE (CSR) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Disusun Oleh : Dody Pernadi, Skom 92212008 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2014

ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DI BANK PERMATA

PADA BAGIAN CUSTOMER SERVICE REPRESENTATIVE

(CSR) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

Disusun Oleh :

Dody Pernadi, Skom

92212008

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DI BANK PERMATA

PADA BAGIAN CUSTOMER SERVICE REPRESENTATIVE

(CSR) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

Disusun Oleh :

Dody Pernadi, Skom

92212008

TESIS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Manajemen Sistem Informasi

Program Pasca Sarjana

Universitas Gunadarma

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2014

Page 3: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Analisis Sistem Penunjang Keputusan untuk Penilaian

Kinerja Kayawan di Bank Permata pada Bagian

Customer Service Representative (CSR) Menggunakan

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Nama Mahasiswa : Dody Pernadi

NIM/NIRM : 92212008

Tanggal Lulus : 09 Oktober 2014

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Dr. Rodiah

(Ketua)

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc

(Anggota)

Program Pasca Sarjana

Dr. Tubagus Maulana Kusuma, SKom, MEngSc

(Direktur)

Page 4: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

iv

ABSTRAK

Dody Pernadi. 92212008

ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN

KINERJA KARYAWAN DI BANK PERMATA PADA BAGIAN CUSTOMER

SERVICE REPRESENTATIVE (CSR) MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP).

TESIS. Program Studi Sistem Informasi, Jurusan Sistem Informasi Bisnis,

Universitas Gunadarma, 2014.

Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process, Customer Service Representative

(CSR), Sistem Pendukung Keputusan

(xvii+117+Lampiran)

Sumber daya manusia merupakan investasi yang sangat penting dan

memerlukan perhatian khusus dalam setiap perusahaan. Sumber daya manusia

yang berkualitas tentunya akan menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan.

Salah satunya adalah penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan sebuah

proses dimana organisasi atau perusahaan mengevaluasi performa atau kinerja

pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Bank permata

adalah salah satu bank yang berkomitmen untuk meningkatkan pangsa pasarnya

dan membangun reputasi sebagai bank dengan kualitas layanan terbaik. Penerapan

sistem pendukung keputusan untuk evaluasi penilaian kinerja pegawai sangat

membantu pihak manager melakukan promosi seperti dalam menentukan pegawai

yang akan nantinya diperpanjang kontraknya atau tidak, pengajuan status

pengangkatan pegawai kontrak menjadi pegawai tetap, pengajuan untuk kenaikan

jabatan dan kenaikan grade. Sayangnya sistem pendukung keputusan yang

digunakan di Bank Permata khususnya bagian Customer Service Representative

(CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat manual,

dimana pengumpulan dan penginputan data masih bersifat tertulis atau masih

mengambil beberapa data dari unit lain. Sistem penilaian kinerja karyawan pada

penelitian ini menggunakan 6 kriteria dengan masing-masing kriteria memiliki

bobot penilaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu dalam pengambil

keputusan. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai rata-rata selisih (±) perbedaan

antara nilai kinerja dengan metode AHP dan perhitungan bagian CSR adalah

0,0006. Nilai rata-rata selisih (±) perbedaan yang kecil tersebut manjadi acuan

bahwa hasil perhitungan metode AHP oleh aplikasi dapat dijadikan dasar

pengambilan keputusan dalam menentukan karyawan terbaik pada bagian CSR.

Sistem pendukung keputusan terhadap penilaian kinerja dengan metode AHP ini

diharapkan dapat membantu pihak manager dalam melakukan evaluasi penilaian

kinerja pegawai agar lebih efektif dan efisien.

Daftar Pustaka (2005-2013)

Page 5: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

v

ABSTRACT

Dody Pernadi. 92212008

DECISION ANALYSIS FOR THE PERFORMANCE EVALUATION OF

BANK EMPLOYEES IN JEWEL IN THE CUSTOMER SERVICE

REPRESENTATIVE (CSR) USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(AHP).

THESIS. Studies Program Information System, Department of Business

Information Systems, Gunadarma University, 2014

Keywords: Analytical Hierarchy Process, Customer Service Representative

(CSR), Decision Support System

(xvii+117+Lampiran)

Human resources is a very important investment and require special attention in

any company. Quality human resources would also determine reciprocation of a

company. One is the performance appraisal. Performance assessment is a process

by which an organization or a company evaluates its performance or the

performance of employees with the aim of improving human resources. Jewel

Bank is one bank that is committed to increase its market share and build a

reputation as the bank with the best quality services. Application of a decision

support system for evaluating employee performance evaluation is helpful as the

promotion manager in determining which employees will be later extended his

contract or not, the filing status of employment contracts into permanent

employees, filing for promotion and increase in grade. Unfortunately, decision

support systems used in the bank's especially the Customer Service Representative

(CSR) for the evaluation of employee performance appraisal is still manual, where

collecting and inputting data is still written or still take some data from other

units. Employee performance appraisal system in this study using six criteria with

each criterion has a weight rating. The method used in this study is Analytical

Hierarchy Process (AHP) as a tool in decision-making. The analysis shows that

the average value of the difference (±) the difference between the performance of

the AHP method and the calculation part of CSR is 0.0006. The average value of

the difference (±) the small difference widened reference that the results of

calculations by the application of AHP method can be used as a basis for decision

making in determining the best employees in the CSR. Decision support system

for assessment of performance by the AHP method is expected to assist the

managers in evaluating employee performance evaluation in order to more

effectively and efficiently.

Bibliography (2005-2013)

Page 6: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

vi

RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Penulis

Nama : Dody Pernadi

Nomor Induk Mahasiswa : 92212008

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Februari 1977

Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan VI/10C RT 06/05 Kukusan

Beji – Depok

B. Riwayat Pendidikan

1. SD 01 Pagi Pondok Bambu Jakarta Timur, Lulus tahun 1986

2. SMPN 202 Duren Sawit Jakarta Timur, Lulus tahun1992

3. SMAN 71 Duren Sawit Jakarta Timur, Lulus tahun1995

4. Sarjana Komputer, Universitas Gunadarma, Lulus tahun 1999

C. Pengalaman kerja

1. Data Entry, Bank Negara Indonesia Jakarta tahun 1999 – 2002

2. Customer Service, GE Finance Indonesia Jakarta tahun 2002-2010

3. Customer Service, Bank Permata Jakarta tahun 2010 - sekarang

Page 7: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarokaatuh

Alhamdulillahi robbil’aalamiin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Puji

syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, bimbingan, pertolongan,

karunia, ilmu, dan pengetahuan-NYA, Penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan penulisan tesis ini dengan baik.

Penulisan ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Sistem

Informasi konsentrasi Sistem Infromasi Bisnis pada Universiatas Guanadarma.

Adapun judul penulisan tesis ini adalah “Analisis sistem penunjang keputusan

untuk penilaian kinerja Karyawan di Bank Permata pada bagian Customer

Service Represantative (CSR) menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP).”

Dalam Melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, banyak kendala yang

dihadapi oleh penuilis. Berkat bantuan dari banyak pihak, penelitian dan penulisan

tesis inipun dapat terselesaikan dengan baik. Dengan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu

penulis. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

1. Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, SE, MM, Selaku Rektor Universitas

Gunadarma.

2. Bapak Prof. Suryadi Harmanto, Ssi, MMSI. Selaku Pembantu Rektor II

Universitas Gunadarma.

3. Bapak Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc, Selaku Koordinator Program Pasca

Sarjana Universitas Gunadarma.

4. Bapak Dr. Tubagus Maulana Kusuma, SKom, MEngSc, Selaku Direktur

Program Pasca Sarjana Universitas Guanadarma

Page 8: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

viii

5. Ibu Dr. Yuhilza Hanum, Selaku Ketua Program Magister Manajemen

Sistem Informasi Universitas Gunadarma.

6. Ibu. Dr. Rodiah, Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

7. Kedua Orang Tua saya yang telah banyak memberikan dorongan dan

semangat tak ternilai serta doa restu mereka jugalah terlaksananya

penulisan tesis ini.

8. Istri dan Putra – Putri tercinta yang selalu memberikan dorongan serta doa

untuk penulis.

9. Rekan-rekan angkatan 42 SIB yang banyak memberikan semangat dan

kerjasama yang baik pada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu per satu atas bantuan, saran, serta masukan yang telah

diberikan. Hanya Allah yang dapat membalas semua itu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun.

Akhir kata semoga tesis ini dapat berguna bagi diri Penulis pada

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum warrahmatullohi wa barokaatuh

Jakarta, Oktober 2014

Penulis

Dody Pernadi

Page 9: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………. iii

ABSTRAK ……………………………………………………………… iv

RIWAYAT HIDUP …………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR …………………………………………………. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang …………………………………………… 1

1.2. Identifikasi Masalah ……………………………………… 4

1.3. Batasan Masalah …………………………………………. 4

1.4. Perumusan Masalah ……………………………………… 5

1.5. Tujuan Penelitian ………………………………………… 5

1.6. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 6

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 7

2.1 Penelitian Terkait ………………………………………… 7

2.2 Sumber Daya Manusia …………………………………… 16

2.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …….. 16

2.2.2. Penilaian Prestasi Kerja …………………………… 17

2.3 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System).. 20

2.3.1 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ……………… 22

Page 10: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

x

2.3.2 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung

Keputusan …………………………………………… 23

2.3.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan …………... 27

2.3.4 Subsistem Manajemen Data …………………………. 27

2.3.5 Subsistem Manajemen Model ……………………….. 30

2.3.6. Subsistem Antar Muka Pengguna (Dialog) …………. 31

2.3.7 Subsistem Manajemen Pengetahuan …………………. 32

2.4 Analytical Hierarchy Process (AHP) ……………………… 33

2.4.1. Pengertian AHP ……………………………………... 33

2.4.2. Kelebihan AHP ……………………………………… 34

2.4.3. Kelemahan AHP …………………………………….. 34

2.4.4. Cara Kerja AHP ……………………………………... 35

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39

3.1. Skema Langkah-langkah Penelitian ...................................... 39

3.1.1. Identifikasi Masalah Penelitian ..................................... 40

3.1.2. Pengumpulan Data …………………………………. 42

3.1.3. Analisis Sistem Berjalan ……………………………. 42

3.1.4. Analisis berdasarkan Standard Kerja ……………….. 47

3.1.5. Analisis Data Menggunakan AHP ………………….. 48

3.1.6. Hasil Analisis ……………………………………….. 49

3.2. Analisis Masalah ………………………………………….. 49

3.2.1. Analisis Kebutuhan Data …………………………… 49

3.3. Variabel Penelitian ………………………………………... 50

3.4. Jenis dan Sumber Data ……………………………………. 50

3.5. Metode Analisis Data ……………………………………... 52

3.6. Langkah Penelitian ………………………………………… 54

Page 11: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

xi

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 57

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………………………. 56

4.1.1. Profil Customer Service Representative (CSR)

Bank Permata ………………………………………. 57

4.1.2. Struktur Organisasi Bagian Customer Service

Representative (CSR) ……………………………… 57

4.2 Sistem Penilaian Kinerja Karyawan ………………………. 58

4.3 Analisa Sistem yang Berjalan ……………………………… 71

4.4 Analisis Data Menggunakan AHP ………………………… 74

4.4.1. Penyusunan Hirarki …………………………………. 74

4.4.2. Nilai Perbandingan Berpasangan …………………… 74

4.4.3. Uji Konsistensi Penilaian Kriteria ………………….. 77

4.4.4. Uji Aplikasi yang Telah Dibuat …………………….. 78

4.4.5. Perbandingan sebelum Menggunakan AHP

dengan Hasil Uji Aplikasi …………………………. 83

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 87

5.1 Kesimpulan ………………………………………………… 87

5.2 Saran ……………………………………………………….. 88

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 89

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Terkait ……………………………………………… 13

Tabel 2.2. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan …………………... 36

Tabel 2.3. Matriks Tabel Berpasangan …………………………………… 36

Tabel 2.4. Tabel Daftar Random Index (RI) ……………………………... 38

Tabel 3.1. Kebutuhan Data ………………………………………………. 50

Tabel 3.2. Kriteria Nilai Championship……………………………………….. 51

Tabel 4.1. Nilai Sub Kriteria Pohon Keputusan …………………………. 58

Tabel 4.2. Hasil Kriteria Call Monitoring …………………………………... 65

Tabel 4.3. Ketetapan Kriteria Penilaian Championship……………………. 68

Tabel 4.4. Hasil Data Kriteria Quiz ……………………………………… 70

Tabel 4.5. Matriks Tabel Berpasangan ………………………………….. 75

Tabel 4.6. Hasil Penjumlahan Baris Kriteria ……………………………. 76

Tabel 4.7. Matriks Tabel Berpasangan Bentuk Desimal ………………… 76

Tabel 4.8. Eign Vektor Normalisasi ……………………………………... 77

Tabel 4.9. Data Hasil Pengujian …………………………………………. 84

Page 13: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Graf Pemilihan Rumah Sakit ………………………………. 8

Gambar 2.2. Proses Siklus Pengembangan Sistem Usulan Prioritas

Sertifikasi oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon …………... 9

Gambar 2.3. Diagram Blok Kerangka Pemikiran Sistem Pendukung

Keputusan ………………………………………………….. 11

Gambar 2.4. Decision Tree Potential Appraisal System (PAS) …………. 12

Gambar 2.5. Bagan Penilaian Prestasi Kerja …………………………….. 15

Gambar 2.6. Karakteristik dan Kemampuan DSS ……………………….. 23

Gambar 2.7. Skema Konseptual DSS ……………………………………. 27

Gambar 2.8. Strktur Subsistem Manajemen Data ……………………….. 28

Gambar 2.9. Skema Database DSS ……………………………………… 29

Gambar 2.10. Strktur Subsistem Manajemen Model …………………….. 31

Gambar 2.11. Skema Dialog Generation Management System …………… 32

Gambar 3.1. Bagan Umum Langkah-langkap penelitian ……………….. 39

Gambar 3.2. Document Flow Analisis dan Perancangan Sistem

Penilaian Kinerja Karyawan ………………………………. 41

Gambar 3.3. Faktor yang Mempengaruhi Gaji Individu ………………… 42

Gambar 3.4. Activity Diagram Prosedur Penilaian ……………………… 44

Gambar 3.5. Activity Diagram Prosedur Penyeleksian …………………. 45

Gambar 3.6. Activity Diagram Prosedur Pelaporan …………………….. 46

Gambar 4.1. Struktur Hirarki Customer Service Representative (CSR) … 58

Gambar 4.2. Menu Select a Report …………………………………………… 60

Gambar 4.3. Menu Agent Summary Dialy ………………………………….. 60

Gambar 4.4. Report Karyawan …………………………………………. 61

Page 14: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

xiv

Gambar 4.5. Menu Export All Data …………………………………………... 61

Gambar 4.6. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria Hold Time

dalam Bentuk Excel ……………………………………………... 62

Gambar 4.7. Hasil Perhitungan Data Kriteria Hold Time …………………. 62

Gambar 4.8. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria AUX

dalam Bentuk Excel …………………………………………….. 63

Gambar 4.9. Hasil Perhitungan Data Kriteria AUX ……………………. 64

Gambar 4.10. Aplikasi SIA ………………………………………………. 66

Gambar 4.11. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria AUX

dalam Bentuk Excel ……………………………………………. 66

Gambar 4.12. Hasil Perhitungan Data Kriteria Punctuality ………………. 67

Gambar 4.13. Hasil Perhitungan Data Kriteria Attendance ………………. 68

Gambar 4.14. Aplikasi Quiz untuk Pengambilan Nilai Quiz Karyawan … 69

Gambar 4.15. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria Quiz ………. 70

Gambar 4.16. Hasil Perhitungan Seluruh Kriteria ………………………. 71

Gambar 4.17. Pohon Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan ………….. 74

Gambar 4.18. Tampilan Proses Log in ………………………………………. 78

Gambar 4.19. Tampilan Proses Filter Date …………………………………. 79

Gambar 4.20. Tampilan Proses Input Data Agent ………………………….. 80

Gambar 4.21. Tampilan Proses Perhitungan Data Agent …………………. 80

Gambar 4.22. Tampilan Proses Import Hold Time Agent ………………… 81

Gambar 4.23. Sheet Hold Time pada Microsoft Excel ………………….. 82

Gambar 4.24. Melakukan Inisialisasi Metode AHP ……………………. 82

Gambar 4.25. Championship Agent …………………………………………. 83

Gambar 4.26. Grafik Hasil Penilaian Karyawan ………………………. 85

Page 15: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan investasi yang sangat penting dan

memerlukan perhatian khusus dalam setiap perusahaan. Sumber daya manusia tidak

dapat dipisahkan dari bidang manajemen dalam hal untuk mencapai tujuan

perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya akan menentukan maju

mundurnya sebuah perusahaan. Salah satunya adalah proses penilaian kinerja.

Penilaian kinerja merupakan sebuah proses dimana organisasi atau perusahaan

mengevaluasi performa atau kinerja karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan

sumber daya manusia.

Evaluasi terhadap penilaian kinerja karyawan ini salah satunya dilakukan

dalam dunia perbankan. Bank permata adalah salah satu bank yang berkomitmen

untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan membangun reputasi sebagai bank dengan

kualitas layanan terbaik. Bank permata merupakan salah satu bank swasta utama yang

menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif. Bank Permata juga

memiliki beberapa bagian diantaranya adalah Customer Service, bagian Support dan

bagian Quality Assurance. Setiap bagian dipimpin oleh seorang head dan

membawahi beberapa manager dibawahnya, sebagai contoh bagian Customer Service

dikepalai Manager Customer service membawahi 7 orang Supervisor yang mengatur

kegiatan para customer service yang bertugas selama 24 jam. Satu orang Supervisor

Page 16: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

2

membawahi 8 sampai 9 orang customer service dan bertangung jawab penuh

mengenai kegiatan anak buah dibawahnya. Dalam memantau anak buahnya,

Supervisor menerapkan evaluasi penilaian kinerja dalam satu bulan atau dinamakan

Championship untuk Customer Service. Penerapan sistem pendukung keputusan

untuk evaluasi penilaian kinerja karyawan sangat membantu pihak manager

melakukan promosi seperti dalam menentukan karyawan yang akan nantinya

diperpanjang kontraknya atau tidak, pengajuan status pengangkatan karyawan

kontrak menjadi karyawan tetap, pengajuan untuk kenaikan jabatan dan kenaikan

grade.

Sayangnya sistem pendukung keputusan yang digunakan di Bank Permata

khususnya bagian Customer Service Representative (CSR) untuk evaluasi penilaian

kinerja karyawannya masih bersifat manual, dimana pengumpulan dan penginputan

data masih bersifat tertulis atau masih mengambil beberapa data dari unit lain untuk

setiap karyawan dan data masih tersimpan dalam berbentuk Microsoft Excel. Hasil

penilaian kinerja karyawan terkadang memerlukan waktu yang cukup lama sehingga

usaha untuk mengembangkan kemampuan kinerja para karyawan menjadi tidak

optimal.

Penilaian kinerja karyawan sendiri telah dilakukan oleh berbagai organisasi di

beberapa negara. Penilaian kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

kehidupan organisasi. Penilaian kinerja formal dalam organisasi diperlukan secara

benar untuk proses promosi jabatan, kenaikan gaji dan penurunan pangkat (Rafikul

Islam, Shuib bin Mohd Rasad, 2005).

Page 17: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

3

Penggunaan metode AHP juga diterapkan dengan melakukan survei awal

terhadap 100 responden mengenai apa yang dibutuhkan pengunjung dalam sebuah

laman/website rumah sakit. Metode AHP untuk penilaian ini menggunakan 5 buah

skala penilaian yaitu : Equal Importance, Strong Importance berarti penting, Very

Strong Importance dan Extreme Importance dengan teknik pengambilan sampel

secara purposive. (Vahidnia, M. H. , Alesheikh, A. and Alimohammadi, A. 2009.)

Metode AHP digunakan untuk mengidentifikasikan masalah yang dihadapi

oleh sebuah Departemen Sumber Daya Manusia salah satunya pada Dinas Pendidikan

Kota Cirebon. AHP merupakan pengambil keputusan yang komprehensif dengan

memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif (Rochmasari,

Suprapedi, Hendro Subagyo, 2010).

Metode AHP telah berhasil diterapkan pada penelitian sejenis dengan

penilaian kinerja karyawan Pada PT. Pasir Besi Indonesia dengan menggunakan

kriteria inteligency, personality tes, aptitude, prestasi. Metode AHP

diimplementasikan dengan kerangka pemikiran berupa pembuatan sistem pendukung

keputusan (Ratih Hafsarah Maharrani, Abdul Syukur, Tyas Catur P, 2010).

Penelitian dengan menggunakan metode AHP untuk penilaian kinerja juga

digunakan di beberapa negara asia seperti Thailand, Singapura dan Filiphina dengan

melakukan pemeriksaan peran budaya organisasi pada proses penilaian di negara-

negara tersebut. Salah satunya adalah negara singapura yang menggunakan Potential

Appraisal System (PAS) dengan 4 kriteria seperti : Helicopter Quality , Intellectual

Qualities, Result Orientation, serta Leadership Quality (Sweta Bhattacharya,

Jitendran Subramanian, Bhawana Bhopte, 2012).

Page 18: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

4

Pada penelitian tesis ini, penulis melakukan analisis terhadap penilaian kinerja

karyawan di Bank Permata khususnya pada bagian Customer Service dengan

menggunakan metode AHP.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas penulis mengidentifikasikan

masalah yang ada, yaitu:

1. Sistem penilaian kinerja pagawai pada bagian Customer Service Representative

(CSR) masih melakukan penginputan dan perhitungan secara manual.

2. Banyaknya kriteria yang harus dinilai untuk mendapatkan nilai tertinggi kinerja

pagawai

3. Menggunakan bobot minimum pada setiap kriteria penilaian kinerja pegawai.

4. Masih mengambil data dari beberapa unit lain atau mengambil data dari system

lain yang belum satu system.

5. Memerlukan waktu yang lama untuk dapat mengetahui hasil dari penilaian

setiap karyawan.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Menggunakan metode analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk

evaluasi penilaian kinerja karyawan. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini

tidak bersifat mutlak hanya sebagai pendukung keputusan bagi pihak manajer.

Page 19: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

5

2. Paramater yang digunakan untuk penilaian kinerja karyawan yaitu Hold Time,

Auxiliary (AUX), Call Monitoring, Punctuality, Attendance, Quiz, dan parameter

pengurang nilai penilaian kinerja yaitu Error.

3. Pengambilan data dan uji coba dilakukan di bagian Customer Service

Representative Bank Permata cabang Sudirman.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah analisis sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat memberikan solusi alternatif dari

evaluasi penilaian kinerja karyawan.

2. Apakah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

dapat mempermudah dalam mengetahui hasil dari setiap kriteria yang ada untuk

penilaian kinerja karyawan.

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menerapkan penggunaan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam

melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.

2. Sistem pendukung keputusan terhadap penilaian kinerja dengan metode AHP ini

diharapkan dapat membantu pihak manager dalam melakukan evaluasi penilaian

kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien.

Page 20: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

6

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Penilaian terhadap kinerja karyawan lebih optimal karena didukung dengan

sistem yang terintegrasi

2. Bank Permata terutama bagian Customer Service Representative (CSR) dapat

memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan maupun evaluasi untuk

penilaian kinerja karyawan.

Page 21: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

7

BAB 2

TELAAH PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait

Penilaian terhadap prestasi kerja merupakan prosedur yang formal dilakukan

didalam organisasi untuk mengevaluasi karyawannya. Perkembangan waktu dan

munculnya permasalahan dalam penilaian kinerja mendorong para pakar

mengembangkan beberapa teori-teori baru.

Metode AHP diimplementasikan pada pengunjung site rumah sakit. Metode

ini dilakukan dengan mengambil survei terhadap 100 responden. Hasil survei

digunakan sebagai salah satu sub kriteria dalam kuisioner akhir. Kuisioner terbagi

atas 2 bagian. Pada bagian pertama responden diminta membandingkan satu kriteria

dengan kriteria lain dan sub kriteria satu dengan yang lain dalam konteks dimensi E-

SQ. Pada bagian kedua responden diminta membandingkan alternatif laman rumah

sakit yang satu dengan yang lain dengan mempertimbangkan kriteria dan sub kriteria

pada bagian pertama. Kedua bagian tersebut menggunakan 5 buah skala penilaian

antara lain : Equal Importance yang berarti cukup penting, Strong Importance berarti

penting, Very Strong Importance berarti sangat penting, dan berarti mutlak penting.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive Extreme Importance

sampling sehingga kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan tujuan

penelitian (Vahidnia et al, 2009.) Gambar 2.1. menunjukkan graf pemilihan rumah

sakit.

Page 22: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

8

Gambar 2.1. Graf Pemilihan Rumah Sakit

(Vahidnia et al, 2009.)

Penelitian dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan

untuk mengidentifikasikan masalah yang dihadapi oleh Departemen Sumber Daya

Manusia pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon. AHP merupakan pengambil

keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat

kualitatif dan kuantitatif. Model AHP berusaha menutupi semua kekurangan dari

model-model sebelumnya dan memungkinkan ke struktur suatu sistem dan

lingkungan ke dalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan

mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.

Informasi yang diharapkan Dinas Pendidikan berupa usulan calon peserta sertifikasi

memerlukan pemilihan beberapa kriteria menurut Undang-undang Sidiknas (Sistem

Pendidikan Nasional). Metode yang diimplementasikan dilakukan dengan

membandingkan setiap kriteria dengan kriteria lainnya, maka keakuratan dari sistem

ini jauh lebih baik daripada menggunakan sistem manual dengan software aplikasi

excel (Rochmasari et al, 2010). Pada penelitian ini dilakukan metode siklus

Page 23: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

9

pengembangan sistem, seperti dapat dilihat pada gambar 2.2, dimana tahap ini

dilakukan untuk membuat dan menjaga kelangsungan hidup sistem.

Gambar 2.2 Proses Siklus Pengembangan Sistem Usulan Prioritas Sertifikasi oleh

Dinas Pendidikan Kota Cirebon

(Rochmasari et al, 2010)

Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa metode AHP yang diterapkan

untuk menentukan prioritas usulan sertifikasi guru dapat direkomendasikan serta

paling sesuai untuk diterapkan pada Dinas Pendidikan terutama pada satuan tingkat

sekolah, namun pada evaluasi yang lebih kompleks sangat dimungkinkan akan timbul

beberapa permasalahan berkaitan dengan penggunaan AHP terutama dalam

melakukan evaluasi perbandingan pasangan antar kriteria, oleh karena itu perlu dibuat

pengelompokan kriteria untuk membatasi kriteria yang banyak (Rochmasari et al,

2010).

Page 24: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

10

Penelitian tentang penerapan metode AHP dilakukan dalam penerimaan

karyawan pada PT. Pasir Besi Indonesia. Penelitian dilakukan untuk membangun

sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) seleksi karyawan untuk membantu

memperoleh hasil seleksi penerimaan karyawan dan menciptakan produktivitas kerja

tinggi, loyalitas tinggi, sehingga produktivitas perusahaan dapat lebih ditingkatkan

serta mengidentifikasi faktor penentu dalam seleksi penerimaan karyawan pada posisi

tertentu di PT. Pasir Besi Indonesia.

Penelitian tentang penerapan metode AHP dilakukan dalam penerimaan

karyawan pada PT. Pasir Besi Indonesia dilakukan dengan menggunakan kriteria

inteligency, personality tes, aptitude, prestasi. Pada penelitian ini dibuat sebuah

kerangka pemikiran pembuatan sistem pendukung keputusan, seperti dapat dilihat

pada gambar 2.3, dimana tahap ini dilakukan untuk membuat suatu acuan dalam

pembuatan sistem. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa Sistem Pendukung

Keputusan dengan metode perhitungan AHP bisa dijadikan dasar pengambilan

keputusan dalam proses penerimaan karyawan dan dapat dipertanggungjawabkan

dengan menghasilkan keluaran nilai intensitas prioritas calon karyawan tertinggi

sehingga karyawan yang memiliki nilai tertinggi akan memperoleh kesempatan yang

besar untuk diterima menjadi karyawan perusahaan. (Ratih Hafsarah Maharrani et al,

2010).

Page 25: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

11

Gambar 2.3 Diagram Blok Kerangka Pemikiran Sistem Pendukung Keputusan

(Ratih Hafsarah Maharrani et al, 2010)

Penelitian menggunakan metode AHP dilakukan juga di beberapa negara asia

seperti Thailand, Singapura dan Filiphina. Sebagai contoh di negara Singapura

mengadopsi metode Potential Appraisal System (PAS) seperti dapat dilihat pada

gambar 2.4. Metode ini dilakukan dengan menggunakan 4 kriteria antara lain :

Helicopter Quality yang merupakan kemampuan seseorang untuk menganalisis

masalah dan isu-isu dalam mengambil semua faktor penting, Intellectual Qualities

yang merupakan daya analisis, imajinasi dan kemampuan menghadapi kenyataan,

Result Orientation, serta Leadership Quality sebagai kemampuan untuk memotivasi,

Page 26: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

12

mendelegasikan dan berkomunisasi. Berbeda dengan Singapura, untuk negara

Thailand sendiri menggunakan kriteria output pekerjaan dalam hal kualitas, kuantitas,

aplikasi output dan kemampuan untuk mengelola dan melakukan pekerjaannya.

Pekerjaan tersebut dilakukan dengan perencanaan pelaksanaan, kemampuan untuk

mengarahkan dan membuat keputusan termasuk tenggang waktu pertemuan,

mengambil kontrol, upaya koordinasi dengan organisasi lain, memecahkan masalah

untuk mencapai tujuan organisasi dan kemampuan meningkatkan kinerja dan

pelayanan (Sweta Bhattacharya et al, 2012).

Gambar 2.4. Decision Tree Potential Appraisal System (PAS)

(Sweta Bhattacharya et al, 2012)

Pada penelitian tesis ini penulis melakukan analisis sistem penunjang

keputusan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan Pada Bagian CSR Bank

Permata Dengan Metode AHP. Analisis ini diharapkan dapat menghasilkan nilai

kinerja karyawan yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam

menentukan karyawan terbaik pada bagian CSR, khususnya pada Bank Permata.

Page 27: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

13

Tabel 2.1 Penelitian Terkait

No Peneliti Tahun Metode

1

Vahidnia, M. H. ,

Alesheikh, A. and

Alimohammadi, A

2009 Menggunakan 5 buah skala penilaian

antara lain : Equal Importance, Strong

Importance, Very Strong Importance dan

teknik pengambilan sampel purposive

Extreme Importance sampling sehingga

kriteria sampel yang diperoleh benar-benar

sesuai dengan tujuan penelitian

2 Rochmasari, Suprapedi,

Hendro Subagyo

2010 Melakukan Analisis kriteria untuk

menjawab permasalahan pemilihan kriteria

dalam menentukan prioritas sertifikasi

guru. Metode yang diterapkan melakukan

pengelompokan kriteria untuk membatasi

kriteria yang banyak.

3 Ratih Hafsarah

Maharrani, Abdul

Syukur, Tyas Catur P

2010 Metode AHP diterapkan pada penerimaan

karyawan pada PT. Pasir Besi Indonesia

dengan kriteria inteligency, personality

tes, aptitude, prestasi. Hasil yang diperoleh

memperlihatkan bahwa Sistem Pendukung

Keputusan dengan metode perhitungan

AHP bisa dijadikan dasar pengambilan

keputusan dalam proses penerimaan

karyawan untuk menghasilkan keluaran

nilai intensitas prioritas calon karyawan

tertinggi .

4 Sweta Bhattacharya,

Jitendran Subramanian,

Bhawana Bhopte

2012 Beberapa negara di Asia salah satunya

singapura. Menggunakan Potential

Appraisal System (PAS) dengan 4 kriteria

seperti : Helicopter Quality , Intellectual

Qualities, Result Orientation, serta

Leadership Quality

5 Dody Pernadi 2014 Melakukan analisis terhadap penilaian

kinerja pegawai di Bank Permata

khususnya pada bagian Customer Service

dengan menggunakan metode AHP

berdasarkan 6 kriteria antara lain : Hold

Time, Auxiliary (AUX), Call Monitoring,

Punctuality, Attendance, dan Quiz

Page 28: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

14

Sistem pengambil keputusan membutuhkan teknologi informasi, hal ini

dikarenakan adanya era globalisasi yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak

cepat dalam pengambil suatu keputusan dan tindakan. Dengan mengacu kepada

solusi yang diberikan oleh metode AHP dapat membantu keputusan. Seorang

decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara

objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan. Metode AHP adalah metode

pengambil keputusan yang multi kriteria, sedangkan pengambil keputusan di bidang

pembelian juga mengandalkan kriteria-kriteria yaitu kualitas barang, kecepatan

pengiriman barang, harga barang dan status supplier. Dengan melihat adanya

kriteria-kriteria yang digunakan untuk pengambil keputusan, maka akan sangat cocok

untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria (Menurut Setiawan, 2010).

Metode AHP diaplikasikan pada sistem pengembangan SDM, khususnya

untuk menentukan calon pejabat struktural. Untuk penentuan bakal calon,

diasumsikan bahwa kriteria-kriteria yang digunakan dalam menilai bakal calon adalah

kemampuan manajerial, kualitas kerja, pengetahuan dan skill, tanggung jawab,

komunikasi dan kerjasama, motivasi dan disiplin kerja. Adapun langkah-langkah

metode AHP antara lain :

1. Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan menjadi persyaratan calon pejabat

struktural

2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan

3. Menjumlah matriks kolom

4. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan rumus masing-masing elemen

kolom dibagi dengan jumlah matriks kolom

Page 29: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

15

5. Menghitung nilai prioritas kriteria dengan rumus menjumlah matriks baris hasil

langkah ke 4 dan hasilnya 5 dibagi dengan jumlah kriteria.

6. Menentukan alternatif-alternatif yang akan menjadi pilihan.

7. Menyusun alternatif-alternatif yang telah ditentukan dalam bentuk matriks

berpasangan untuk masing-masing kriteria. Sehingga akan ada sebanyak n

buah matriks berpasangan antar alternatif.

8. Masing-masing matriks berpasangan antar alternatif sebanyak n buah matriks,

masing-masing matriksnya dijumlah per-kolomnya.

9. Menghitung nilai prioritas alternatif masing-masing matriks berpasangan antar

alternatif dengan rumus seperti langkah 4 dan langkah 5.

10. Menguji konsistensi setiap matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus

masing-masing elemen matriks berpasangan pada langkah 2 dikalikan dengan

nilai prioritas kriteria. Hasilnya masing-masing baris dijumlah, kemudian

hasilnya dibagi dengan masing-masing nilai prioritas kriteria sebanyak 1, 2, 3,

…, n.

11. Menghitung Lamda Max dengan rumus

12. Menghitung I dengan rumus

13. Menghitung RC dengan rumus

14. Menyususn matriks baris antara alternatif versus kriteria yang isinya hasil

perhitungan proses langkah 7, langkah 8 dan langkah 9.

15. Hasil akhirnya berupa prioritas global sebagai nilai yang digunakan oleh

pengambil keputusan berdasarkan skor yang tertinggi.

Page 30: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

16

2.2. Sumber Daya Manusia

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manajemen Sumber Daya manusia adalah kebijakan dan praktik yang

dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia

dari posisi seorang manajer, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan,

pengimbalan dan penilaian. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan,

seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk

mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Manajemen sumber daya

manusia bertujuan untuk pendayagunaan, pengembangan, penelitian, SDM dan SDA

yang ada agar dapat dikelola secara efektif dan efisien. Pada dasarnya manajemen

adalah upaya mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi atau

organisasi sebagai proses untuk mencapainya diperlukan perencanaan yang matang,

pelaksanaan yang konsisten dan pengendalian yang berkelanjutan agar tujuan tersebut

dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi

kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau

perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan social.

Para manajer dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka

dengan memenuhi tujuannya. Tujuan manajemen sumber daya manusia tidak hanya

mencerminkan kehendak manajemen senior, tetapi juga harus menyeimbang

tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia dan orang-orang terpengaruh.

Kegagalan melakukan tugas itu dapat merusak kinerja, produktifitas, laba, bahkan

kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan.

Page 31: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

17

Keberhasilan semua jenis organisasi pada dasarnya bergantung pada keahlian

dan kemampuan komunitas para karyawan yang membentuknya. Kunci kelangsungan

hidup organisasi terletak pada efektifitas organisasi dalam membina dan

memanfaatkan keahlian karyawan dengan berusaha meminimalkan kelemahan

mereka. Efektifitas organisasi bergantung pada efektifitas SDM yang dimiliki.

2.2.2. Penilaian Prestasi kerja

Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana

organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini

dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik

kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja.

Kegunaan-kegunaan penilaian prestasi kerja dapat dirinci sebagai berikut:

1. Perbaikan prestasi kerja

umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan

departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki

prestasi.

2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan

kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.

3. Keputusan-keputusan penempatan

Page 32: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

18

Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu

atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap

prestasi kerja masa lalu

4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan-kebutuhan latihan.

Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus

dikembangkan

5. Perencanaan dan pengembangan karir

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang

jalur karir tertentu yang harus diteliti

6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan

prosedur staffing departemen personalia

7. Ketidak-akuratan informasional

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam

informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau

komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia.

Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan

keputusan-keputusan personalia yang diambil tidak tepat.

8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam

desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan

tersebut.

Page 33: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

19

9. Kesempatan kerja yang adil

Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan

penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.

10. Tantangan-tantangan eksternal

Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh factor-faktor di luar lingkungan

kerja, seperti keluarga, kesehatan, kondisi financial atau masalah-masalah pribadi

lainnya. Dengan penilaian prestasi departemen personalia mungkin dapat

menawarkan bantuan.

Gambar 2.5. Bagan Penilaian Prestasi Kerja

(Dessler, Gary. 2006)

Gary Dessler menyebutkan beberapa alasan pentingnya penilaian prestasi kerja, yaitu:

1. Memberikan informasi untuk keputusan promosi dan gaji

2. Memberikan peluang bagi karyawan itu sendiri dan supervisornya untuk

meninjau perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan

3. Penilaian prestasi kerja merupakan pusat bagi proses perencanaan karir.

Page 34: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

20

2.3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System )

Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem

informasi yang membantu untuk mengidentifikasi kesempatan pengambilan

keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.

DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penelitian atau pada

keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma (Turban,

2005).

DSS adalah sistem informasi yang membantu untuk mengidentifikasikan

kesempatan pengambilan keputusan atau penyediaan informasi untuk membantu

pengambilan keputusan. DSS merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem

informasi manajemen terkomputerisasi (Computerized Management Information

System) yang menekankan pada fungsi pendukung pembuat keputusan di seluruh

tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat

keputusan.

Ditinjau dari teknologinya, DSS dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Sistem Pendukung Keputusan Spesifik

Bertujuan untuk membantu memecahkan suatu masalah dengan karakteristik

tertentu.

2. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan

Suatu software yang khusus digunakan untuk membangun dan

mengembangkan DSS. Pembangkit DSS akan memudahkan perancang

dalam membangun spesifik.

3. Perlengkapan Sistem Pendukung Keputusan

Page 35: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

21

Berupa software dan hardware yang digunakan atau mendukung

pembangunan DSS spesifik maupun pembangkit DSS.

Berdasarkan tingkat dukungannya, DSS dibagi menjadi 6 yaitu :

1. Retrieve Information Element

Inilah dukungan terendah yang bisa diberikan oleh DSS, yakni berupa akses

selektif terhadap informasi.

2. Analyze Entire File

Dalam tahapan ini para manajer diberi akses untuk melihat dan menganalisis

file secara lengkap.

3. Prepare Report From Multiple Files

Dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan mengingat para manajer yang

berhubungan dengan banyak aktivitas dengan satu momen tertentu.

4. Estimate Decision Consequences

Dalam tahapan ini, manajer dimungkinkan untu melihat dampak dari setiap

keputusan yang diambil.

5. Propose Decision

Dukungan ditahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan

bisa diberikan kepada manajer untuk dipertimbangkan.

6. Make Decision

Ini adalah jenis dukungan yang diharapkan dari DSS. Tahapan ini

memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu legitimasi dari

manajer untuk dijalankan.

Page 36: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

22

Pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah mekanisme pengambilan

keputusan dengan mengasumsi bahwa terdapat tingkat variable predictor yang ideal

yang harus dimiliki oleh suatu obyek, bukan tingkat minimal yang harus dipenuhi

atau dilewati. Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat

dari strukturnya dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Keputusan Terstruktur

Keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Prosedur

pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan tersebut dilakukan pada

manajemen tingkat bawah.

2. Keputusan Semi Terstruktur

Keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian keputusan ini bisa ditangani

oleh komputer dan tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.

3. Keputusan Tak Terstruktur

Keputusan yang penanganannya sangat rumit karena tidak terjadi berulang-

ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut menuntut pengalaman dari

berbagai sumber yang bersifat eksternal.

2.3.1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai, yaitu :

1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan

masalah semi terstruktur.

Page 37: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

23

2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti

keputusan tersebut.

3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan

bukannya meningkatkan efisiensi.

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu

struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan (Mc Leod,George,

2008).

2.3.2. Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Gambar 2.6. menunjukkan karakteristik dan kemampuan dari DSS

Gambar 2.6. Karakteristik dan Kemampuan DSS (Turban, 2005)

Page 38: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

24

1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama pada situasi

semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan memadukan pertimbangan manusia

dan informasi terkomputerisasi.

2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari

pimpinan puncak sampai manajer lapangan.

3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. Berbagai masalah

organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group.

Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit, seringkali hanya membutuhkan

keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang

berbeda.

4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling

berkaitan.

5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence,

design, choice, dan implementation.

6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang

berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan

individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).

7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus

reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk

membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel,

sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan,

mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon

Page 39: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

25

cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis

yang tepat waktu dan cepat setiap saat.

8. DSS mudah untuk digunakan. User harus merasa nyaman dengan system ini.

User-friendliness, fleksibilitas, dukungan grafis terbaik, dan antarmuka bahasa

yang sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektivitas DSS.

Kemudahan penggunaan ini diimplikasikan pada mode yang interaktif.

9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan

(akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh

(biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).

10. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah

proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS secara

khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil

keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer

sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun

tidak.

11. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan

penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan

begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara

berkelanjutan.

12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem

yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan

sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).

Page 40: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

26

13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan

user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini

menjadikan percobaan yang dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang

berbeda. Berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan

dan pembelajaran baru.

14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa

memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

Karakteristik dan kapabilitas kunci dari DSS tersebut memungkinkan para

pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten

pada satu cara yang dibatasi waktu.

Menurut Turban (2005), DSS dapat memberikan manfaat atau keuntungan

bagi penggunanya. Keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Mampu mendukung pencarian solusi dari masalah yang kompleks.

2. Merespon cepat pada situasi yang tak diharapkan dalam kondisi yang berubah-

ubah.

3. Mampu menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda

secara cepat dan tepat.

4. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.

5. Menghemat biaya yang dikeluarkan.

6. Menghasilkan solusi yang lebih cepat dengan hasil yang dapat diandalkan.

7. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih

singkat dan dengan sedikit usaha.

Page 41: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

27

2.3.3. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Untuk menerapkan sistem pendukung keputusan, ada empat subsistem yang

harus disediakan, yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model,

subsistem manajemen pengetahuan dan subsistem antar muka pengguna. Seperti pada

skema yang ditunjukkan pada gambar 2.7 (Turban, 2005).

Gambar 2.7 Skema Konseptual DSS (Turban, 2005)

2.3.4. Subsistem Manajemen Data

Subsistem data merupakan komponen DSS penyedia data bagi sistem. Data

disimpan dalam suatu basis data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem

Page 42: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

28

yang disebut sistem manajemen basis data (database management system). Subsistem

manajemen data terdiri dari DSS database, sistem manajemen database, direktori

data, dan query facility (Turban, 2005). Elemen-elemen subsistem manajemen data

tersusun seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Struktur Subsistem Manajemen Data (Turban, 2005)

DBMS mengatur berbagai database seperti pada diagram yang ditunjukkan

pada gambar 2.9.

Page 43: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

29

Gambar 2.9 Skema Database DSS (Turban, 2005)

DSS yang memiliki database terpisah-pisah memiliki berbagai keuntungan, yaitu :

1. Kontrol yang lebih besar terhadap data.

2. Lebih baik dalam memanajemen data.

3. Pada umumnya database ditujukan untuk memproses data, sehingga database

yang terpisah lebih efisien untuk DSS.

4. DSS bisa melibatkan berbagai fungsi, membutuhkan input dari beberapa

database. Sekali saja diekstrak ke dalam satu database, maka penggunaan data

selanjutnya akan lebih efisien dan mudah.

5. Perubahan dan update lebih cepat, mudah, dan murah.

6. Akses yang lebih mudah dan manipulasi data bisa dilakukan.

7. Dapat mengadopsi struktur database yang optimal untuk penggunaan DSS yang

spesifik (seperti relasional atau object-oriented).

Page 44: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

30

Database DSS yang terpisah-pisah juga memiliki kerugian, yaitu :

1. Penambahan database khusus lebih mahal dalam hal pembangunannya,

keamanan, dan perawatannya bila dibandingkan dengan satu database.

2. Database yang terpisah dapat dimodifikasi oleh user yang berbeda-beda

menurut cara mereka masing-masing. Jika data yang redudansi disimpan dalam

tempat yang berbeda, dan jika data dimodifikasi dengan cara yang berbeda-

beda, maka bisa menyebabkan data yang tak konsisten dalam organisasi itu.

2.3.5. Subsistem Manajemen Model

Subsistem ini berfungsi sebagai pengelola berbagai model. Model harus

bersifat fleksibel artinya mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau

menyempurnakan model, seiring dengan perkembangan pengetahuan. Perangkat

lunak ini disebut model base management system (MBMS). MBMS memiliki fungsi-

fungsi berikut : pembuatan model, penggunaan subrutin dan building block lainnya;

pembangkitan rutin dan report baru; updating dan perubahan model; serta manipulasi

data (Turban, 2005).

Subsistem manajemen model terdiri dari basis model, sistem manajemen basis

model, model directory, dan model eksekusi, integrasi, dan pelaksanaan model,

seperti yang ditampilkan pada gambar 2.10.

Page 45: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

31

Gambar 2.10 Struktur Subsistem Manajemen Model (Turban, 2005)

2.3.6. Subsistem Antar Muka Pengguna (Dialog)

Antar muka pengguna meliputi semua aspek komunikasi antara pengguna

dengan management support system (MSS). Antar muka pengguna (User Interface)

yang tidak nyaman dan terlalu rumit menyebabkan manajer tidak menggunakan

komputer meskipun teknologinya sudah tersedia. Komponen dialog adalah perangkat

keras dan perangkat lunak yang menyediakan antarmuka pengguna (User Interface)

DSS. Antarmuka pengguna meliputi semua aspek komunikasi antara pengguna

dengan DSS. Subsistem dialog diatur oleh perangkat lunak yang disebut dialog

generation and management system (DGMS). DGMS juga sering disebut sebagai

user interface management system (UIMS). DGMS memungkinkan pengguna

berinteraksi dengan subsistem manajemen model dan manajemen data (Turban, 2005)

Page 46: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

32

.

Gambar 2.11 Skema Dialog Generation Management System

(Turban, 2005)

2.3.7. Subsistem Manajemen Pengetahuan

Berbagai masalah yang tak terstruktur dan semi terstruktur begitu kompleks

sehingga membutuhkan kepakaran, sehingga DSS yang biasa pun bisa

menyelesaikannya. Kepakaran ini bisa saja disediakan oleh suatu Expert System. DSS

pada tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen yang disebut knowledge

management. Komponen tersebut dapat menambahkan keahlian yang dibutuhkan

guna memecahkan beberapa aspek masalah dan memberi pengetahuan yang bisa

meningkatkan operasi komponen lain.

Page 47: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

33

2.4. Analytical Hierarchy Process (AHP)

Dalam perkembangannya, AHP tidak saja digunakan untuk menentukan

prioritas dengan banyak kriteria, tetapi penerapannya telah meluas sebagai model

alternatif untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah seperti pemilihan

portofilio, analisis manfaat biaya, peramalan dan lain-lain. AHP menawarkan

penyelesaian masalah keputusan yang melibatkan seluruh sumber kerumitan seperti

yang didefinisikan diatas. Hal ini dimungkinkan karena AHP cukup mengandalkan

pada intuisi input utamanya namun intuisi tersebut harus datang dari pengambilan

keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah keputusan yang dihadapi.

(Siti Latifah, 2005)

2.4.1 Pengertian AHP

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu pendekatan untuk mendukung

pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan data,

memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran

pengambil keputusan (Turban, 2005). Ciri khas suatu sistem pendukung keputusan

adalah digunakannya model yang salah satu fungsinya untuk penyederhanaan

masalah. AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty merupakan model hirarki

fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. (Maharani, Syukur, & Catur,

2010). Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode pengambilan

keputusan dalam situasi yang kompleks. Hasil akhir dari proses AHP adalah prioritas-

prioritas dari alternatif-alternatif. Prioritas tersebut dapat digunakan dalam

menentukan alternatif terbaik (Saaty and Sodenkamp, 2010).

Page 48: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

34

2.4.2. Kelebihan AHP

Banyak lembaga maupun perusahaan berskala kecil, menengah, maupun

besar, pada suatu saat menghadapi masalah yang mengharuskan mereka memilih

keputusan dari beberapa alternatif yang harus dipertimbangkan. Hal tersebut pasti

membutuhkan pemikiran khusus dan konsentrasi penuh dalam pengambilan

keputusan. AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses

pengambilan keputusan sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat

dalam pengambilan keputusan tersebut. Dengan metode AHP, proses keputusan

kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat

ditangani dengan mudah (Marimin dan Maghfiroh, 2010).

2.4.3. Kelemahan AHP

Pada evaluasi yang kompleks sangat dimungkinkan akan timbul beberapa

permasalahan berkaitan dengan penggunaan AHP dalam melakukan alternatif. AHP

memiliki keterbatasan dalam melakukan evaluasi, dimana jika kriteria semakin

banyak maka akan semakin sulit mengambil keputusan dalam melakukan evaluasi

perbandingan pasangan antar kriteria tersebut. Perlu dibuat pengelompokan kriteria

untuk membatasi kriteria yang banyak untuk memudahkan membandingkan kriteria

pasangan. (Rochmasari et al, 2010).

Page 49: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

35

2.4.4. Cara Kerja AHP

Cara kerja AHP dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan/ sasaran, kriteria dan alternatif.

Pada tahap ini harus diketahui tujuan yang ingin dicapai. Dari tujuan tersebut

seseorang yang akan menggunakan metode AHP harus menganalisa kriteria,

sub kriteria, alternatif yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah.

2. Menyusun hirarki dari kriteria dan alternatif

Setelah diperoleh kriteria, sub kriteria, maupun alternatif yang dibutuhkan

untuk pemecahan masalah kemudian bentuk hirarki atas kriteria, sub kriteria,

maupun alternatif tersebut dengan tujuan agar suatu masalah yang kompleks

dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur

menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih

terstruktur dan sistematis.

3. Memberi nilai kriteria dan alternatif / membentuk matriks tabel berpasangan

Untuk perbandingan antar kriteria skala 1 sampai dengan 9 adalah skala

terbaik untuk mengekspresikan pendapat (Saaty & Sodenkamp, 2010).

Pemberian nilai kriteria dan alternatif ini berdasarkan kebijakan pembuat

keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu kriteria dengan kriteria

lainnya.

Page 50: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

36

Tabel 2.2. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan (Saaty and Sodenkamp, 2010)

Intensitas

Kepentingan

(x)

Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang

lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen

lainnya

9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai yang pertimbangan-pertimbangan

yang berdekatan

x,1 – x,9 Digunakan jika dua nilai yang pertimbangannya sangat

berdekatan

Tabel 2.3 Matriks Tabel Berpasangan

Elemen 1 Elemen 2 Elemen 3

Elemen 1 1

Elemen 2 1

Elemen 3 1

4. Menghitung Eign Vektor Normalisasi

Langkah ini dilakukan dengan cara mengubah matriks tabel berpasangan ke

bentuk desimal dan melakukan penjumlahan untuk tiap kolom tersebut

kemudian membagi elemen-elemen tiap kolom dengan jumlah kolom yang

bersangkutan. Mendapatkan nilai Eign Vektor Normalisasi dengan cara

menjumlahkan tiap baris kemudian dibagi dengan jumlah kriteria.

Page 51: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

37

5. Menentukan nilai Eign Maksimum (λmaks)

Eign maksimum diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah

kolom matriks tabel berpasangan ke bentuk desimal dengan Eign Vektor

Normalisasi.

6. Memeriksa konsistensi penilaian kriteria dan alternatif

Pada tahap sebelumnya dijelaskan bahwa pemberian nilai kriteria dan

alternatif ini berdasarkan kebijakan pembuat keputusan. Pemberian nilai ini

bebas sehingga mengarah pada ketidak konsistensian. Untuk memeriksa

konsistensi penilaian kriteria dan alternatif dapat diperoleh dengan rumus :

Dimana :

CI = Indeks Konsistensi (Consistency Index)

maks = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo

= Jumlah kriteria

Nilai maks didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan

eigen vector. Batas ketidak konsistensian diukur dengan menggunakan rasio

konsistensi (CR), yakni perbandingan indeks konsistensi (CI) dengan nilai

pembangkit random (RI). Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Berikut ini tabel

daftar (RI):

Page 52: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

38

Tabel 2.4 Tabel Daftar Random Index (RI)

(Saaty and Sodenkamp, 2010)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0.52 0.89 1.11 1.25 1.35 1.40 1.45 1.49

11 12 13 14 15

RI 1.52 1.54 1.56 1.58 1.59

Rasio konsistensi dapat dirumuskan :

Dimana :

CR = Rasio konsistensi (Consistency Ratio)

CI = Indeks konsistensi (Consistency Index)

RI = Nilai pembangkit random (Random Index)

Page 53: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

39

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Skema Langkah-langkah Penelitian

Metode penelitian berhubungan dengan prosedur, alat serta desain penelitian

yang dipergunakan didalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses dalam

penelitian ini mengalir sesuai dengan alur yang logis. Tujuannya adalah memberikan

petunjuk yang jelas, teratur dan sistematis. Tahapan penelitian secara umum dapat

dilihat pada bagan gambar 3.1.

Identifikasi Masalah

PenelitianPengumpulan Data

Analisis Sistem

Berjalan

Analisis berdasarkan

Standard Kinerja

Analisis Data dengan

AHP

Hasil Analisis

Gambar 3.1. Bagan Umum Langkah-langkah Penelitian

Berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah yang dilakukan untuk

melakukan penelitian tesis di Bank Permata dibagian Customer Service

Representative, seperti yang digambarkan pada gambar 3.1. di atas.

Page 54: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

40

3.1.1. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari analisis berdasarkan kegiatan manual yang terjadi pada saat proses penilaian

kinerja karyawan di bank Permata khususnya pada bagian CSR, didapatkan beberapa

permasalahan antara lain :

1. Dokumen-dokumen pendukung sebagai acuan penilaian kinerja karyawan oleh

penilai tidak ada.

2. Penilaian kinerja berdasarakan kualitas pekerjaan yang terorganisir sehingga

unsur subjektifitas cenderung meningkat.

3. Belum adanya proses pembuatan laporan penilaian kinerja karyawan tetap kepada

pihak manajemen.

4. Keputusan Bank Permata dalam memilih CSR yang terbaik dengan

mempertimbangkan pengetahuan dan Skill, komitmen dan tanggung jawab,

motivasi, komunikasi dan kerjasama.

Pada instansi seperti Bank Permata, penilaian memberikan mekanisme penting

bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan, standar kinerja dan

untuk memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. Hal ini merupakan

komponen kunci dalam proses pelaksanaan personalia dari sebagian besar perusahaan

dan memberikan basis untuk keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi,

pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi kepegawaian lainnya. Gambar

3.2. menunjukkan document flow dari proses penilaian kinerja di Bank Permata

bagian CSR sebelum dilakukan analisis.

Page 55: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

41

Mulai

Cek Hasil Pekerjaan

Karyawan

Daftar rekomendasi

karyawan terbaikDaftar rekomendasi

karyawan terbaik

Membuat Evaluasi

karyawan

End

Manager HRD

Hasil Pekerjaan

Karyawan

Sesuai

Standart ?

Y

T

Membuat

rekomendasi

karyawan terbaik

Membuat

Surat

Peringatan

Surat PeringatanSurat Peringatan

A

A

Daftar rekomendasi

karyawan terbaik

B

B

Surat Peringatan

Acc

Rekomendasi

?

Acc Surat

Peringatan ?

Y TY

T

Daftar rekomendasi

karyawan terbaik

yang sudah di Acc

Surat Peringatan

yang sudah di Acc

Daftar rekomendasi

karyawan terbaik

yang sudah di Acc

Surat Peringatan

yang sudah di Acc

Evaluasi Terhadap

Karyawan

Acc rekomendasi

karyawan Acc Surat

Peringatan End

DOKUMENT FLOW PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

Gambar 3.2. Document Flow Analisis dan Perancangan Sistem Penilaian Kinerja

Karyawan

Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk

mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja merupakan

salah satu fungsi mendasar personalia. Faktor yang mempengaruhi individu dapat

dilihat pada Gambar 3.3.

Page 56: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

42

Gambar 3.3. Faktor yang Mempengaruhi Gaji Individu

3.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pengumpulan data awal yang bertujuan untuk

mengetahui lebih rinci data yang berkenaan dengan penelitian. Pengumpulan data ini

diperoleh dari jenis dan sumber data berikut ini :

1. Data Primer yaitu berupa data yang dikumpulkan oleh Bank Permata seperti

nilai AUX, nilai Hold Time, nilai Punctualty dan nilai Attendance.

2. Data Sekunder yaitu berupa nilai Call Monitoring dan nilai Error

3.1.3. Analisis Sistem Berjalan

Sistem penilaian karyawan oleh bagian Customer Service menggunakan

beberapa kriteria yang ada. Setelah melakukan identifikasi masalah apa saja dan

Page 57: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

43

mengumpulkan data dari setiap kriteria, Peneliti menganalisis dari sistem penilaian

karyawan yang ada. Peneliti menemukan proses penilaian karyawan tersebut terasa

belum efektif sehingga dapat menimbulkan beberapa masalah.

Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang saling terkait

antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Proses

penilaian kinerja karyawan pada bagian CSR bank permata yang selama ini berjalan

terdiri atas 3 prosedur antara lain :

1. Prosedur penilaian

Proses pemberian nilai terhadap karyawan dengan beberapa tahapan antara lain :

1) Bagian SDM memberikan form penilaian kinerja kosong kepada Kepala

Bagian CSR

2) Kepala Bagian mengisi form penilaian kinerja.

3) Form penilaian kinerja yang sudah terisi diberikan ke bagian SDM untuk

dinilai

4) Hasil Penilaian disimpan

Gambar 3.4. menunjukkan diagram aktifitas proses prosedur penilaian pada bagian

CSR di Bank Permata.

Page 58: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

44

Gambar 3.4. Activity Diagram Prosedur Penilaian

2. Prosedur penyeleksian

Prosedur ini merupakan proses seleksi terhadap hasil penilaian yang dilakukan

sebelumnya. Gambar 3.5. Menunjukkan prosedur penyeleksian yang terdiri atas

tahapan :

1) Bagian SDM membuka arsip hasil penilaian

2) Melakukan proses seleksi terhadap semua nilai karyawan.

3) Terjadi proses pemeriksaan spesifikasii personalia terhadap masing-masing

karyawan.

4) Hasil penyeleksian diberikan kepada Direksi untuk menerima persetujuan.

5) Form yang telah disetujui diberikan kembali ke bagian SDM untuk disimpan.

Page 59: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

45

Gambar 3.5. Activity Diagram Prosedur Penyeleksian

3. Prosedur pelaporan

Prosedur pelaporan adalah proses pemberitahuan kepada karyawan perihal

pengangkatan dirinya untuk menempati jabatan tertentu. Urutan proses seperti

yang terlihat pada gambar 3.6 terdiri atas tahapan :

1) Bagian SDM membuka arsip hasil penyeleksian yang telah disetujui direksi.

2) Bagian SDM memberikan surat pemberitahuan kepada Kepala Bagian.

3) Kepala Bagian memberikan surat pemberitahuan kepada karyawan.

Page 60: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

46

Gambar 3.6. Activity Diagram Prosedur Pelaporan

4. Prosedur pembobotan (Championship)

Ruang lingkup penelitian ini pembahasannya terbagi dua materi penelitian

yaitu ruang lingkup bobot atau nilai championship dan ruang lingkup substansi materi

championship tersebut.

1. Ruang Lingkup Bobot atau nilai Championship

Ruang lingkup bobot atau nilai championship ini dibatasi dari angka 1 sampai

dengan 5 dimana angka 1 dinilai angka yang kurang dan angka 5 dinilai angka

yang bagus.

2. Ruang Lingkup Substansi Materi Championship

Page 61: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

47

Penelitian ini membahas mengenai analisis kriteria-kriteria yang mempengaruhi

nilai championship. Menurut detail ketentuan penilaian Championship, kriteria-

kriteria yang menjadi acuan antara lain terdiri atas: Hold Time, AUX (Auxillary),

Call Monitoring, Quiz, Punctuality, dan Attendance.

3.1.4. Analisis berdasarkan Standard Kinerja

Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas yang dijadikan tolak

ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Standar yang dibuat tentu saja

harus berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan diukur dan hasil yang

diharapkan akan terlihat dengan adanya penilaian kinerja ini. Standar kinerja pada

Bank Permata sendiri menjelaskan tingkat-tingkat kinerja yang diharapkan khususnya

pada bagian CSR, dan merupakan bahan perbandingan, tujuan atau target tergantung

dari pendekatan yang diambil.

Standar kinerja yang realistis, terukur dan mudah dipahami dapat

menguntungkan bagi Bank Permata maupun karyawan di bagian CSR. Hal yang

harus ditetapkan terlebih dahulu adalah menetapkan standar-standar kinerja agar

mudah dipahami bagi seluruh karyawan sehingga semua yang terlibat akan

memahami tingkat kinerja yang diharapkan. Standar kinerja menjadi suatu harapan

atau tujuan bagi perusahaan agar bisa dicapai oleh karyawan-karyawannya demi

tercapainya tujuan organisasi.

Page 62: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

48

Beberapa yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja yang

baik dan benar antara lain :

1. Validity

Keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan yang dinilai. Keabsahan

yang dimaksud di sini adalah standar tersebut memang benar-benar sesuai atau

relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai tersebut.

2. Agreement

Persetujuan, yaitu standar penilaian tersebut disetujui dan diterima oleh semua

pegawai yang akan mendapat penilaian. Ini berkaitan dengan prinsip validity di

atas.

3. Realism

Standar penilaian tersebut bersifat realistis, dapat dicapai oleh para pegawai dan

sesuai dengan kemampuan pegawai.

4. Objectivity

Standar tersebut bersifat obyektif, yaitu adil (mampu mencerminkan keadaan

sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi kenyataan dan sulit untuk

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dari penilai).

3.1.5. Analisis Data Menggunakan AHP

Peneliti menggunakan data yang sudah dikumpulkan digunakan untuk

perhitungan menggunakan metode AHP. Perhitungan tersebut dengan cara membuat

tabel matriks nilai berpasangan dari kriteria yang ada dengan skore yang sudah

Page 63: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

49

ditetapkan setiap kriteria. Uji konsistensi penilaian kriteria dilakukan untuk

mengetahui indeks konsistensi (CI) yang digunakan dan untuk menguji metode AHP.

3.1.6. Hasil Analisis

Hasil analisis sangat diperlukan dalam menentukan metode yang digunakan.

Hasil analisis dilakukan dengan membandingkan perhitungan penilaian karyawan

sebelum dan sesudah menggunakan metode AHP.

3.2. Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka dapat diketahui masalah-

masalah yang terdapat dalam pembangunan sistem pendukung keputusan penilaian

kinerja karyawan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sebuah Sistem Penunjang Keputusan dengan Metode

AHP yang dapat dimengerti dan mudah digunakan oleh user?

2. Bagaimana agar Sistem Penunjang Keputusan yang dibangun dapat

memberikan hasil yang optimal terhadap pengambilan keputusan dalam

penentuan kinerja karyawan

3.2.1. Analisis Kebutuhan Data

Kebutuhan data menggambarkan data apa saja yang digunakan pada proses

penilaian kinerja karyawan bagian CSR. Tabel 3.1. menunjukkan data yang

digunakan pada sistem antara lain terdiri atas :

Page 64: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

50

Tabel 3.1. Kebutuhan Data

No Nama Data Fungsi Sumber

1 Data Jabatan Menginformasikan mengenai

nama dan nilai dari sebuah jabatan

SDM

2 Data Karyawan Menginformasukan data dan nilai

dari seorang karyawan

Kepala Bagian

CSR

3.3. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Kriteria-kriteria yang mempengaruhi performance karyawan dalam mendapatkan

nilai championship, yaitu: Hold Time, AUX (Auxillary), Call Monitoring, Quiz,

Punctuality, dan Attendance.

2. Kriteria nilai championship sudah ditentukan bobotnya dari setiap kriteria-kriteria

yang ada.

3. Kriteria-kriteria nilai championship tersebut digunakan hanya ada di Bank Permata

bagian Customer Service Representative (CSR).

3.4 Jenis dan Sumber Data

Peneliti ini menggunakan data primer dan sekunder berupa pengambilan data

yang ada pada bagian Customer Service Representative (CSR) Bank Permata.

Dimana dari data ini akan dapat diketahui skala prioritas dalam mendapatkan nilai

Championship oleh CSR Bank Permata dan selanjutnya diterjemahkan dalan skala

numerik. Data sekunder diperoleh dari data perbandingan dari alternatif-alternatif

berupa data kualitatif yang merupakan nilai dari setiap kriteria-kriteria yang didapat

Page 65: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

51

dari observasi terhadap CRS Bank Permata itu sendiri. Dimana dari data ini akan

dapat diketahui besarnya nilai yang menjadi keunggulan dari alternatif-alternatif

Customer Service Representative (CSR) Bank Permata yang dijadikan perbandingan.

Tabel 3.2 Kriteria Nilai Championship

No Championship Bobot

1 Hold Time 5%

2 Aux (Auxiliary) 10%

3 Call Monitoring 40%

4 Punctuality 5%

5 Attendance 10%

6 Quiz 30%

Total Nilai Championship 100%

Adapun penjelasan masing-masing kriteria pada Tabel 3.2 adalah:

1. Hold Time

Waktu yang digunakan Customer Service untuk bertanya kepada Supervisor

dimana jika ada kasus nasabah yang harus diselesaikan dan dibatasi oleh waktu

(menit) sesuai ketetapan yang ada.

2. AUX (Auxillary)

Waktu yang digunakan karyawan (Agent) untuk istirahat, menunaikan ibadah

sholat dan ke toilet sesuai dengan waktu (menit) yang sudah ditentukan.

3. Call Monitoring

Kualitas layanan karyawan dalam menangani nasabah. Penilaian yang digunakan

untuk mengetahui kualitas layanan.

4. Quiz

Page 66: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

52

Penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan product knowledge

karyawan yang berbentuk soal pilihan ganda dan essay.

5. Punctuality

Penilaian yang digunakan terhadap ketepatan waktu kehadiran karyawan dalam 1

bulan.

6. Attendance

Penilaian yang digunakan terhadap kehadiran karyawan dalam 1.

Bank Permata menetapkan bahwa masing-masing kriteria memiliki bobot

(dalam prosentenase) yang diambil dari hasil perhitungan setiap kriteria.

Penilaian karyawan berdasarkan hasil perhitungan setiap kriteria yang ada

kemudian akan dikurangi dengan nilai Error. Error adalah penilaian menghitung

ketidaksesuaian kinerja agent CSR yang menyimpang dari proses dan prosedur.

3.5 Metode Analisis Data

Tahapan dalam melakukan analisis data AHP menurut Saaty (1994)

dikemukan sabagai berikut :

1. Identifikasi sistem, yaitu untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan

solusi yang diinginkan. Identifikasi sistem dilakukan dengan cara mempelajari

referensi dan berdiskusi dengan para pakar yang memahami permasalahan,

sehingga diperoleh konsep yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

Page 67: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

53

2. Penyusunan struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjtukan

dengan sub tujuan, criteria dan kemungkinan alternative-alternatif pada tingkatan

kriteria paling bawah.

3. Perbandingan berpasangan, menggambarkan pengaruh relative setiap elemen

terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Teknik

perbandingan berpasangan yang digunakan dalam AHP berdasarkan pendapat

dari para responden yang dianggap sebagai key person. Mereka dapat terdiri atas

: 1) pengambil keputusan; 2) responden; serta 3) orang yang terlibat dan

memahami permasalahn yang dihadapi.

4. Matriks pendapat individu, formulasinya dapat disajikan sebagai berikut :

C1 C2 …. Cn

C1 1 a12 …. a1n

A =

(ajj) = C2 1/a12 1 …. a2n

…. …. …. …. ….

Cn 1/a1n 1/a2n …. 1

Dalam hal ini C1, C2, …., Cn adalah set elemen pada satu tingkat dalam hirarki.

Kuantifikasi pendapat dari hasil perbandingan berpasangan membentuk matriks n

x n. Nilai ajj merupakan nilai matriks pendapat hasil perbandingan yang

mencerminkan nilai kepentingan Ci terhadap Cj.

Page 68: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

54

5. Matriks pendapat gabungan, merupakan matriks baru yang elemen-elemennya

berasal dari rata-rata geometrik elemen matriks pendapat individu yang nilai

rasio inkonsistensinya memenuhi syarat.

6. Nilai pengukuran konsistensi yang diperlukan untuk menghitung konsistensi

jawaban responden.

7. Penentuan prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki keputusan

tertentu terhadap sasaran utama.

8. Revisi pendapat, dapat dilakukan apabila nilai rasio inkonsistensi pendapat cukup

tinggi (> 0,1). Beberapa ahli berpendapat jika jumlah revisi terlalu besar,

sebaiknya responden tersebut dihilangkan. Jadi penggunaan revisi ini sangat

terbatas mengingat akan terjadinya penyimpangan dari jawaban yang sebenarnya.

3.6 Langkah Penelitian

Langkah penelitian secara umum adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Studi literature dilakukan untuk mendapatkan informasi dan teori-teori

penunjangnyang berkenaan dengan permasalahan yang diteliti. Hal ini dilakukan

dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pustaka, baik berupa

buku, artikel ataupun jurnal yang bersumber dari media internet.

2. Observasi Awal

Observasi awal bertujuan untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang

berhubungan dengan topik penelitian melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu

pengetahuan. Output dari observasi awal ini adalah kriteria-kriteria yang

Page 69: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

55

mempengaruhi karyawan Bank Permata bagian CSR untuk mendapatkan nilai

Championship.

3. Perancangan Model Hierarki

Informasi mengenai sasaran, kriteria dan alternative disusun dalam bentuk

diagram bertingkat/hierarki. Sasaran atau tujuan utama dari hierarki ini adalah

mengetahui nilai championship yang terbaik untuk karyawan bagian CSR Bank

Permata.

4. Pengambilan Data

Pengumpulan data tentang nilai kepentingan kriteria-kriteria yang

berpengaruh pada penilaian karyawan.

5. Memproses Data

Mensintesis data yang diperoleh dan melakukan perbandingan dalam skala

numerik.

6. Uji KOnsistensi

Pengujian konsistensi dilakukan untuk menguji validasi data dan hasil

perhitungan atau proses sintesis yang telah dilakukan. Rasio Inkonsistensi

menunjukkan seberapa besar konsistensi nilai pembobotan berpasangan antara

satu elemen dengan elemen yang lain.

7. Analisis

Analisis hasil dari metode AHP sebagai penunjang dalam pengambilan

keputusan terhadap penilaian karyawan bagian CSR Bank Permata.

Page 70: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

56

BAB 4

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Bank Permata dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah

pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT. Bank Bali

Tbk., PT. Bank Universal Tbk., PT. Bank Prima Express, PT. Bank Artamedia, dan

PT. Bank Patriot pada tahun 2002.

Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT. Astra International Tbk.

mengambil alih Bank Permata dan memulai proses transformasi secara besar-besaran

didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap Bank

Permata, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi

89,01% pada tahun 2006.

Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu

kekuatan utama Bank Permata. PT. Astra International Tbk. merupakan perusahaan

Indonesia yang besar dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard

Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global terkemuka yang dimilikinya

menjadikan Bank Permata berada dalam posisi yang unik. Saat ini Bank Permata

telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan

jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk

Internet Banking dan Mobile Banking. Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi

penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer

dan Komersial.

Page 71: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

57

4.1.1. Profil Customer Service Representative (CSR) Bank Permata

Customer Service Representative (CSR) Bank Permata adalah salah satu

layanan yang dimiliki dan disediakan oleh Bank Permata untuk nasabahnya melalui

sarana telepon selama 24 jam. CSR Bank Permata terdapat 2 line telepon yang

pertama ada di Cabang Bintaro dengan nomor layanan 500111 dan yang kedua ada di

Cabang Sudirman dengan nomor layanan 500120. Layanan CSR Bank Permata

meliputi Layanan Inquiry dan Layanan Transaksi. Jenis Layanan Inquiry Customer

Service Bank Permata antara lain mencakup :

a. Informasi saldo

b. Informasi produk PermataBank

c. Informasi mini statement

d. Informasi detail statement

e. Informasi nilai tukar mata uang

Sedangkan jenis layanan transaksi CSR Bank Permata antara lain mencakup :

a. Transaksi bayar tagihan

b. Transaksi isi ulang pulsa

c. Pemindahan dana/transfer antar rekening

4.1.2. Struktur Organisasi Bagian Customer Service Representative (CSR)

Bank permata dalam menjalankan roda bisnisnya menerapkan proses evaluasi

kinerja karyawan. Salah satunya penilaian kinerja karyawan pada bagian CSR. Hal ini

bertujuan untuk memotivasi setiap agent CSR untuk meningkatkan kinerjanya dan

Page 72: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

58

untuk memberikan apresisasi kepada agent CSR yang sudah memiliki kinerja yang

baik. Berikut ini struktur hirarki untuk kedudukan CSR pada Bank Permata.

Gambar 4.1 Struktur Hirarki Customer Service Representative (CSR)

4.2. Sistem Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja karyawan menggunakan enam kriteria yang menjadi dasar

penilaian kinerja yaitu Hold Time, Auxiliary (AUX), Call Monitoring, Punctuality,

Attendance, dan Quiz.

Nilai sub kriteria yang terdapat pada pohon keputusan tersebut dapat dilihat

dari tabel 4.1.

Tabel 4.1 Nilai Sub Kriteria Pohon Keputusan Sumber: Bagian CSR Bank Permata

Kriteria Satuan Nilai Keterangan

Hold Time Menit 5 < 60

4 60 – 120

3 121 – 180

2 181 – 240

1 > 240

Page 73: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

59

Kriteria Satuan Nilai Keterangan

AUX

Menit 5 < 45:00

4 45:00 – 69:59

3 70:00 – 75:59

2 76:00 – 80:00

1 >80:00

Quiz

Nilai

agent

5 100

4 90 – 99

3 80 – 89

2 70 – 79

1 < 70

0 0

Call Monitoring - - -

Punctuality

Menit 5 Hadir > 60 menit sebelum jadwal

4 Hadir antara 60 menit sampai 15

menit sebelum jadwal

3 Hadir < 15 menit sebelum jadwal

2 Hadir tetapi terlambat sampai

dengan 5 menit

1 Hadir tetapi terlambat > 5 menit

Attendance

Hari 5 Selalu Hadir

4 Izin 1 hari kerja

3 Sakit 1 hari kerja

1 Sakit/izin > 1 hari kerja

0 Bila tanpa keterangan

Adapun proses pengambilan data setiap kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Hold Time

Hold time adalah waktu yang digunakan customer service untuk bertanya

kepada Supervisor dimana ada kasus yang harus diselesaikan hari ini juga dimana

nasabah di hold dengan waktu yang telah ditentukan. Awal dari pengambilan report

data Hold Time adalah mengambil dari program atau file yang dinamakan adalah

Avaya CMS Supervicor. Pengambilan report dilakukan setelah muncul menu Select a

Page 74: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

60

Report dan menu Agent Summary Daily (seperti gambar 4.2 dan 4.3). Nama Agent

diisi nama karyawan yang akan diambil reportnya dalam kurun waktu 1 bulan. Report

yang ditampilkan terlihat seperti Gambar 4.4. Hasil report dapat diambil setelah

pengguna melakukan Export to Clipboard pada menu Export All Data dalam bentuk

excel (Gambar 4.5 dan Gambar 4.6).

Gambar 4.2. Menu Select a Report

Gambar 4.3. Menu Agent Summary Daily

Page 75: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

61

Gambar 4.4. Report Karyawan

Gambar 4.5. Menu Export All Data

Page 76: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

62

Gambar 4.6. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria Hold Time dalam Bentuk

Excel

Proses perhitungan untuk kriteria Hold Time dilakukan setelah mendapatkan data

dalam bentuk excel dengan menghitung rata-rata Hold Time yang digunakan oleh

agen tersebut, seperti terlihat Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Hasil Perhitungan Data Kriteria Hold Time

Page 77: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

63

2. Kriteria AUX

Aux adalah Waktu yang digunakan Customer Service untuk istirahat,

menunaikan ibadah sholat dan ke toilet serta dibatasi waktu/nilai yang telah

ditentukan. Pengambilan data pada kriteria AUX sama dengan pengambilan data pada

kriteria Hold Time. Hasil data yang sudah diambil dalam bentuk excel dapat dilihat

pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria AUX dalam Bentuk Excel

Perhitungan dilakukan dengan membuat beberapa kolom kosong untuk menghitung

berapa lama break agent tersebut dibagi 60 menit, untuk menghitung berapa lama

praying/toilet agent tersebut, untuk menjumlahkan dari jumlah break ditambah

jumlah praying/toilet, dan untuk menghitung range (1-5) dari jumlah break dan

Page 78: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

64

praying/toilet, kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk mendapatkan nilai

AUX-nya, seperti Gambar 4.9.

4.9. Hasil Perhitungan Data Kriteria AUX

3. Kriteria Call Monitoring

Penilaian yang digunakan untuk mengetahui kualitas layanan CSR dalam

menangani nasabah dan dibatasi nilai yang telah ditentukan. Pengambilan data sudah

dikirimkan langsung oleh unit Calling Monitoring dan datanya dalam bentuk excel

serta sudah ada hasil scorenya yang akan dimasukkan langsung ke dalam nilai

Championship, terlihat pada Tabel 4.2.

Page 79: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

65

Tabel 4.2. Hasil Kriteria Call Monitoring

Login

ID Date

Nilai Call

Monitoring Score

3637 1-Apr-14 25.8667 4.6361

3689 1-Apr-14 17.8000 4.6690

3647 1-Apr-14 18.5000 4.7917

3623 1-Apr-14 35.7667 4.4992

3684 1-Apr-14 73.5333 4.7817

3721 1-Apr-14 21.5333 4.4547

3601 1-Apr-14 64.4333 4.5728

3692 1-Apr-14 27.3000 4.4739

3673 1-Apr-14 12.6667 4.4774

3614 1-Apr-14 32.9667 4.5652

3693 1-Apr-14 27.3000 4.4992

3668 1-Apr-14 34.6000 4.7196

3628 1-Apr-14 46.0333 4.4111

3697 1-Apr-14 52.7333 4.6449

3666 1-Apr-14 70.2000 4.5929

3659 1-Apr-14 34.6000 4.5390

3632 1-Apr-14 18.5000 4.4729

3651 1-Apr-14 29.9333 4.4025

3718 1-Apr-14 21.5333 4.5555

3664 1-Apr-14 78.2000 4.3664

4. Kriteria Punctuality

Punctuality adalah Penilaian yang digunakan terhadap ketepatan waktu

kehadiran CSR dalam 1 bulan (login pertama kali di callmaster) dan dibatasi nilai

yang telah ditentukan. Awalnya data diambil dari file atau program yang dinamakan

“SIA” setiap PC sudah dipasangkan file tersebut sehingga setiap CSR dapat

membukanya. Bentuknya dapat dilihat pada Gambar 4.10. Hasil data yang sudah

diambil dalam bentuk excel dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Page 80: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

66

Gambar 4.10. Aplikasi SIA

Gambar 4.11. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria Punctuality dalam Bentuk

Excel

Page 81: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

67

Perhitungan dilakukan dengan membuat nilai scorenya dengan cara melihat schedule

in (jam login diawal) dan schedule out (jam login akhir) dan disesuaikan kriteria

penilaian championship, lalu setalah dihitung dijumlahkan dari atas ke bawah dan

diaverage untuk mendapatkan nilai punctuality, seperti pada Gambar 4.12

Gambar 4.12. Hasil Perhitungan Data Kriteria Punctuality

5. Kriteria Attendence

Attendance adalah penilaian yang digunakan terhadap kehadiran CSR dalam 1

bulan dan dibatasi nilai yang telah ditentukan. Datanya diambil sama dengan

Punctuality. Perhitungan kehadiran karyawan berdasarkan ketetapan kriteria

penilaian Championship (Tabel 4.3).

Page 82: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

68

Gambar 4.13. Hasil Perhitungan Data Kriteria Attendance

Tabel 4.3. Ketetapan Kriteria Penilaian Championship

Absensi Bobot Nilai Menit

Attendance 10% 5 Selalu Hadir

4 Ijin 1 hari kerja

3 Sakit 1 hari kerja

1 Sakit / Ijin > 1 hari kerja

0 Bila Alpha

6. Kriteria Quiz

Quiz adalah penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan product

knowledge CSR berbentuk soal pilihan ganda dan essay serta dibatasi nilai yang telah

ditentukan. Setiap karyawan wajib mengikuti Quiz sebulan sekali. Quiz dapat

dikerjakan pada PC masing-masing karyawan. Data yang diambil untuk QUIZ

Page 83: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

69

didapat dari hasil setelah karyawan melakukan pengisian dalam aplikasi quiz. Seperti

Gambar 4.14.

Gambar 4.14. Apliksi Quiz untuk Pengambilan Nilai Quiz Karyawan

Gambar 4.15 merupakan report Quiz dari setiap karyawan yang sudah mengerjakan

kuis. Hasil data kriteria yang diambil dari aplikasi Quiz dalam bentuk excel, seperti

terlihat pada tabel 4.4.

Page 84: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

70

Gambar 4.15. Hasil Report Data Karyawan untuk Kriteria Quiz

Tabel 4.4. Hasil Data Kriteria Quiz

Login ID Date Quiz

3637 01-Apr-14 100

3689 01-Apr-14 100

3647 01-Apr-14 100

3623 01-Apr-14 100

3684 01-Apr-14 100

3721 01-Apr-14 100

3601 01-Apr-14 100

3692 01-Apr-14 100

3673 01-Apr-14 100

3614 01-Apr-14 100

3693 01-Apr-14 100

3668 01-Apr-14 100

3628 01-Apr-14 100

3697 01-Apr-14 100

3666 01-Apr-14 100

3659 01-Apr-14 100

3632 01-Apr-14 100

3651 01-Apr-14 100

Page 85: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

71

Hasil perhitungan keseluruhan kriteria dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16. Hasil Perhitungan Seluruh Kriteria

4.3. Analisis Sistem yang Berjalan

Pada tahapan analisis diperlukan suatu pendekatan analisis guna menghindari

kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul. Tahap analisis merupakan tahapan yang

sangat penting, pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah pada

sistem yang sedang berjalan dan sekaligus melakukan evaluasi setiap cara kerja

sistem yang sedang berjalan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Sehingga akan

diketahui permasalahannya serta kesulitan apa saja yang dihadapi oleh sistem yang

sedang berjalan, apa saja pengaruhnya dan harus diperhatikan validasinya terhadap

sasaran.

Page 86: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

72

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis sistem yang sedang

berjalan antara lain :

1. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang

dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai

suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang

menyebabkan sasaran dari sistem tidak dicapai. Tugas-tugas yang harus

dilakukan oleh seorang analis sistem adalah mengidentifikasi penyebab

masalah, mengidentifikasi hasil keputusan dan mengidentifikasi kriteria-

kriteria yang sudah ditentukan.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada

Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas

yang diperlukan, yaitu menentukan jenis penelitian, menentukan kriteria-

kriteria yang akan digunakan, menentukan jadual penelitian dan

mengumpulkan hasil penelitian.

3. Menganalisis hasil penelitian

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan.

4. Mengumpulkan hasil penelitian

Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan

sebagai suatu dokumentasi sistem lama.

Page 87: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

73

Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama

adalah :

a. Waktu untuk melakukan suatu proses dilakukan setiap 1 bulan sekali

b. Kesalahan-kesalahan melakukan proses perhitungan di sistem lama

diperoleh dari hasil observasi, dan data ini akan digunakan untuk analisis

kendala suatu proses.

c. Proses pengambilan data setiap kriteria yang ada.

d. Teknologi yang dilakukan pada sistem lama masih menggunakan

Microsoft Excell dalam mengumpulkan data setiap kriteria.

5. Menganalisis kelemahan sistem

Analisis sistem perlu menganalisa masalah yang terjadi untuk dapat

menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul.

Selama meneliti sistem yang berjalan pada proses pembuatan nilai

championship untuk CSR Bank Permata, maka peneliti menemukan masalah dalam

proses pembuatan nilai dan masih menggunakan sistem manual berdasarkan data

yang ada. Proses tersebut terasa belum efektif sehingga dapat menimbulkan beberapa

masalah, diantaranya:

1. Proses pengambilan data untuk setiap kriteria memiliki langkah-langkah yang

cukup rumit dan panjang.

2. Hasil yang didapat dalam bentuk excel harus dihitung kembali untuk

mendapatkan hasil perhitungan dari setiap kriteria.

Page 88: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

74

3. Pengambilan data beberapa kriteria menggunakan aplikasi yang berbeda

sehingga menyulitkan dalam pengambilan data.

4.4. Analisis Data Menggunakan AHP

4.4.1. Penyusunan Hirarki

Penilaian kinerja karyawan berdasarkan kriteria kriteria tersebut digambarkan

dengan pohon keputusan. (Gambar 4.16).

Gambar 4.17. Pohon Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan

4.4.2. Nilai Perbandingan Berpasangan

Perolehan nilai kinerja setiap agent CSR dilakukan dengan menggunakan

enam kriteria yaitu Hold time, AUX, Call Monitoring, Punctually, Attendence dan

Quiz ke dalam perhitungan metode AHP. Bobot untuk masing-masing kriteria yaitu

Page 89: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

75

Hold Time sebesar 5%, AUX sebesar 10%, Quiz sebesar 30%, Call Monitoring

sebesar 40%, Punctuality sebesar 5%, dan Attendance sebesar 10%. Berdasarkan

bobot yang telah ditentukan tersebut, maka dibentuk matriks tabel berpasangan.

Untuk memudahkan dalam pembentukan matriks tabel berpasangan digunakan

Decimal (C.M) untuk Call Monitoring, (Q) untuk Quiz, (Att) untuk Attendance,

(AUX) untuk AUX, (H.T) untuk Hold Time, (P) untuk Punctuality. Matriks tabel

berpasangan yang dibentuk dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Matriks Tabel Berpasangan

C.M Q Att AUX H.T P

C.M 1 1.3 4 4 8 8

Q 0,769230769 1 3 3 6 6

Att 0,25 0,333333 1 1 2 2

AUX 0,25 0,333333 1 1 2 2

H.T 0,125 0,166667 0,5 0,5 1 1

P 0,125 0,166667 0,5 0,5 1 1

Tahap selanjutnya adalah menghitung jumlah kolom dari masing-masing

kriteria pada matriks tabel berpasangan tersebut. Hasil penjumlahan kolom dari

masing-masing kriteria dapat dilihat pada tabel 4.6.

Page 90: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

76

Tabel 4.6 Hasil Penjumlahan Baris Kriteria

C.M Q Att AUX H.T P

SUM 2,519230769 3,3 10 10 20 20

Tahap selanjutnya dibentuk matriks tabel berpasangan dalam bentuk decimal

dengan cara membagi elemen-elemen tiap kolom pada tabel 4.5 dengan jumlah

kolom yang bersangkutan pada tabel 4.6. Hasil dari matriks tabel berpasangan dalam

bentuk decimal dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Matriks Tabel Berpasangan Bentuk Desimal

C.M Q Att AUX H.T P

C.M 0.396946565 0,428571 0,4 0,4 0,4 0,4

Q 0,305343511 0,285714 0,3 0,3 0,3 0,3

Att 0,099236641 0,095238 0,1 0,1 0,1 0,1

AUX 0,099236641 0,095238 0,1 0,1 0,1 0,1

H.T 0,049618321 0,047619 0,05 0,05 0,05 0,05

P 0,049618321 0,047619 0,05 0,05 0,05 0,05

Tahap terakhir adalah menghitung Eign Vektor Normalisasi, yaitu dengan

menjumlahkan baris dari kriteria pada tabel 4.7 kemudian membaginya dengan

jumlah kriteria yang digunakan. Eign Vektor Normalisasi inilah yang akan digunakan

Page 91: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

77

dalam perhitungan nilai kinerja setiap agent CSR dikalikan dengan bobot dari sub

kriteria yang diperoleh. Eign Vektor Normalisasi yang diperoleh dan digunakan

dalam kasus penilaian kinerja karyawan pada bagian CSR dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Eign Vektor Normalisasi

Eign Vektor

Normalisasi

C.M 0,398480993

Q 0,301395636

Att 0,100041124

AUX 0,100041124

H.T 0,050020562

P 0,050020562

Kebijakan Bank Permata juga menerapkan penilaian Error. nilai Error

diperoleh dari jumlah nilai kesalahan yang dilakukan agent CSR dalam satu bulan

dibagi dengan 30 hari. Nilai Error ini akan mengurangi nilai akhir kinerja yang telah

diperoleh agent CSR.

4.4.3. Uji Konsistensi Penilaian Kriteria

Uji konsistensi digunakan untuk mengetahui Indeks Konsistensi (CI) yang

digunakan dan untuk menguji apakah metode AHP yang telah diformulasikan dapat

diterapkan atau tidak. Untuk mengetahui nilai CI, dihitung terlebih dahulu nilai

maksimum dari Eign Vektor Normalisasi. Nilai maksimum Eign Vektor Normalisasi

diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom matriks tabel

berpasangan (tabel 4.6) dengan Eign Vektor Normalisasi (tabel 4.8). Nilai maksimum

Page 92: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

78

Eign Vektor Normalisasi yang diperoleh adalah 6,00255884. Mendapatkan nilai CI

dilakukan dengan menggunakan perhitungan berikut ini :

Nilai CI yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai Indeks Rasio

(RI) yang bergantung pada jumlah kriteria yang digunakan. Nilai RI untuk kriteria

berjumlah enam adalah 1.25 . Karena nilai CI < 1.25 (nilai CI lebih kecil dari RI)

maka perhitungan metode AHP konsisten dan dapat digunakan.

4.4.4. Uji Aplikasi yang Telah Dibuat

Uji coba aplikasi digunakan terhadap dua puluh data agent CSR periode bulan

April 2014. Berikut tahapan dalam melakukan uji coba aplikasi.

1. Aplikasi akan menampilkan halaman Log in ketika pertama kali dijalankan. Input

username dan password dengan benar untuk masuk ke halaman Main Menu.

Gambar 4.18 Tampilan Proses Log in

Page 93: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

79

2. Pilih menu Master Data kemudian Filter Date untuk menentukan periode

perhitungan kinerja karyawan. Pilih tanggal 1 April 2014 hingga 30 April sesuai

dengan periode data yang akan diolah.

Gambar 4.19 Tampilan Proses Filter Date

3. Input data agent CSR dengan cara pilih menu Master Data kemudian pilih

menu Master Agent. Isi form sesuai dengan data agent CSR dan pilih menu

Add untuk menambahkan ke basis data. Dalam halaman ini juga terdapat

menu Edit untuk mengubah data agent CSR jika terjadi kesalahan, menu

Delete untuk menghapus data agent CSR, dan menu Refresh untuk

membersihkan form.

Page 94: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

80

Gambar 4.20 Tampilan Proses Input Data Agent

4. Dalam menu Master Data juga terdapat menu untuk input nilai kriteria dan

nilai error agent CSR. Pilih menu Master Data kemudian pilih menu Hold

Time Agent. Isi Log in ID, Date, Hold Time, ACD Calls. Untuk nilai

Achievement dan Hold Time Score diperoleh dengan cara melakukan klik pada

text field Achievement dan Hold Time Score. Proses input nilai kriteria lain

maupun nilai error hampir sama dengan langkah input nilai kriteria Hold

Time.

Gambar 4.21 Tampilan Proses Perhitungan Data Agent

Page 95: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

81

5. Untuk melakukan input data agent CSR, nilai kriteria, atau nilai error secara

masal maka digunakan menu import. Menu ini berfungsi untuk input data dari

tabel pada file bertipe .xlsx (Microsoft Excel) ke tabel yang ada pada basis

data. Data pada tabel Microsoft Excel harus mengikuti ketentuan supaya data

dapat dibaca dan disimpan di tabel basis data. Data tidak akan disimpan jika

pada tabel Microsoft Excel tidak sesuai dengan ketentuan. Berikut ini

merupakan tampilan import salah satu kriteria dan data pada tabel di

Microsoft Excel.

Gambar 4.22 Tampilan Proses Import Hold Time Agent

Page 96: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

82

Gambar 4.23 Sheet Hold Time pada Microsoft Excel

6. Setelah semua kebutuhan seperti data agent CSR, kriteria, dan nilai error telah

berhasil diinput ke dalam basis data, langkah selanjutnya adalah menentukan

metode AHP yang akan digunakan untuk penilaian kinerja agent CSR. Untuk

menggunakan metode AHP secara otomatis pilih menu Use Default Pairwise

Comparison lalu pilih menu Calculate.

Gambar 4.24 Melakukan Inisialisasi Metode AHP

Page 97: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

83

7. Untuk melihat hasil penilaian kinerja karyawan pilih menu Championship

kemudian pilih menu Championship Agent. Pada menu ini akan terlihat semua

data yang telah diolah dengan metode AHP dalam bentuk tabel. Data dalam

tabel tersebut dapat diurutkan berdasarkan header dari tabel. Pada halaman ini

juga terdapat fasilitas untuk melakukan export data dari tabel ke dalam file

bertipe .xlsx (Microsoft Excel).

Gambar 4.25 Championship Agent

4.4.5. Perbandingan sebelum Menggunakan AHP dengan Hasil Uji Aplikasi

AHP

Proses uji coba dilakukan terhadap dua puluh data agent CSR Bank Permata

dengan metode AHP oleh aplikasi pada bulan April 2014 menghasilkan nilai kinerja

karyawan yang berbeda dengan perhitungan oleh Bank Permata. Tabel 4.9 adalah

Page 98: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

84

perbandingan hasil pengujian sebelum dan setelah menggunakan aplikasi AHP. Data

yang ditampilkan diurutkan dari nilai yang tertinggi hingga nilai yang terendah.

Gambar 4.26 merupakan hasil perhitungan penilaian karyawan dalam bentuk grafik.

Tabel 4.9. Data Hasil Pengujian

Perhitungan Metode AHP Perhitungan Bank Permata Selisih

(±) Nama Nilai

Kinerja

Nama Nilai

Kinerja

Erla Wati 4,7586 Erla Wati 4,75835 0,00025

Mega Mardhiyah

Karauwan

4,7418942 Mega Mardhiyah

Karauwan

4,741634 0,00026

Satriya Hanggara

Putra

4,7242885 Satriya Hanggara

Putra

4,723931 0,000357

Sandra Sanurita

Djuhara

4,71552 Sandra Sanurita

Djuhara

4,71508 0,00044

Yeni Rismawati 4,7033863 Yeni Rismawati 4,702787 0,0006

Idfi dwi K 4,694398 Idfi dwi K 4,69391 0,000488

Nina Susanti 4,6889687 Nina Susanti 4,688501 0,000468

Siti Wahyuni 4,68492 Siti Wahyuni 4,684367 0,000553

Muhamad Arifin 4,6819377 Muhamad Arifin 4,681333 0,000605

Siti Khodijah 4,650371 Siti Khodijah 4,649671 0,0007

Lisa Rahmawati 4,6495748 Lisa Rahmawati 4,648943 0,000632

Suheri 4,611858 Suheri 4,611013 0,000845

Ayu Wulandari 4,61088 Ayu Wulandari 4,610198 0,000682

Elang Satya

Nagara

4,6100097 Elang Satya

Nagara

4,609182 0,000827

Abdul Rohman 4,608956 Nanda Prasetyani

Irmasari

4,608312 0,000644

Nanda Prasetyani

Irmasari

4,608897 Abdul Rohman 4,6082 0,000697

Zul Firman 4,603442 Zul Firman 4,602719 0,000723

Agus Dwi P 4,584315 Agus Dwi P 4,583421 0,000894

Heriyanto Misin 4,4704466 Heriyanto Misin 4,469713 0,000734

V. Vennacia

Ompu Mona

4,386024 V. Vennacia

Ompu Mona

4,385397 0,000627

Rata – Rata Selisih Nilai Kinerja 0,000601

Page 99: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

85

Gambar 4.26. Grafik Hasil Penilaian Karyawan

Data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai kinerja setiap agent CSR hasil

perhitungan metode AHP dengan perhitungan Bank Permata memiliki perbedaan

dengan nilai rata-rata selisih (±) 0,0006. Perbedaan ini disebabkan karena nilai

kriteria pada Eign Vektor Normalisasi berbeda dengan nilai prosentase kriteria yang

diberikan oleh Bank Permata. Perbedaan hasil perhitungan nilai kinerja karyawan ini

menyebabkan adanya pertukaran posisi antar dua agent CSR yaitu Abdul Rohman

dan Nanda Prasetyani Irmasari.

Data pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai kinerja setiap agent CSR hasil

perhitungan metode AHP dengan perhitungan Bank Permata memiliki perbedaan

Page 100: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

86

dengan nilai rata-rata selisih (±) 0,0006. Perbedaan ini disebabkan karena nilai

kriteria pada Eign Vektor Normalisasi berbeda dengan nilai prosentase kriteria yang

diberikan oleh Bank Permata. Perbedaan hasil perhitungan nilai kinerja karyawan ini

menyebabkan adanya pertukaran posisi antar dua agent CSR yaitu Abdul Rohman

dan Nanda Prasetyani Irmasari.

Page 101: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menerapkan penggunaan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.

2. Hasil uji coba menghasilkan nilai kinerja karyawan yang berbeda dari

perhitungan yang dilakukan oleh bagian Customer Service Representative (CSR).

Nilai rata-rata selisih (±) perbedaan antara nilai kinerja dengan metode AHP dan

perhitungan bagian CSR adalah 0,0006. Perbedaan ini disebabkan karena nilai

kriteria pada Eign Vektor Normalisasi berbeda dengan nilai prosentase kriteria

yang diberikan oleh Bank Permata. Nilai rata-rata selisih (±) perbedaan yang

kecil tersebut manjadi acuan bahwa hasil perhitungan metode AHP oleh aplikasi

ini dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam menentukan karyawan

terbaik pada bagian CSR.

3. Nilai kinerja karyawan dan peringkat karyawan yang dihasilkan dari metode

AHP oleh aplikasi ini dapat dipertanggungjawabkan karena hasilnya konsisten.

4. Hasil analisis sistem pendukung keputusan terhadap penilaian kinerja dengan

metode AHP ini diharapkan dapat membantu pihak manager dalam melakukan

evaluasi penilaian kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien.

Page 102: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

88

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan terkait dengan hasil penelitian ini

adalah :

1. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penajaman dan

penambahan pada atribut kriteria, sub kriteria dan juga alternative

2. Perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menetapkan model interval atau

batasan seberapa jauh bobot dari kriteria/faktor diturunkan dan dinaikkan

sehingga menyebabkan terjadinya perubahan urutan prioritas.

3. Perlunya tingkat konsentrasi yang tinggi pada saat memberikan penilaian pada

topik yang analisis dapat menyebabkan hasil penilaian yang konsisten.

4. Penelitian ini sebaiknya dilakukan secara periodik dan bervariasi untuk

mengetahui setiap perubahan yang bisa menentukan kebijakan dalam

pengambilan keputusan.

5. Penelitian ini dapat digunakan sebagai model unuk kegiatan penelitian yang

sejenis atau untuk bidang penelitian yang berbeda selama masih menerapkan

sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP).

Semoga apa yang telah dirintis dalam penulisan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Sebagai alat bantu pengambilan keputusan, sistem ini masih belum

sempurna, oleh karena itu masukan, saran dan kritikan yang membangun sangat

diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan penelitian ini ke tahap yang

lebih baik.

Page 103: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

89

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Setiawan, 2007, Implementasi Aplikasi Decision Support System Dengan Metode

Analytical Hierarcy Process (AHP) Untuk Penentuan Jenis Supplier, Jurnal Ilmiah

Semesta Teknika, Vol. 10, No.1, 2007

Bank Permata, 2013, Key Performance Indicator (KPI) CSR PermataTel, Jakarta.

Dessler, Gary, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta

Latifah, S., 2005, Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process. Sumatera Utara:

Universitas Sumatera Utara.

Maharani, R. H., Syukur, A., & Catur, T. P., 2010. Penerapan Metode Analytical Hierarchy

Process Dalam Penerimaan Karyawan Pada PT. Pasir Besi Indonesiia. Semarang:

Universitas Dian Nuswantoro.

Marimin, and Maghfiroh, 2010, Decision Support systems and Intelligent Systems Edisi, 7. IPB

Press.

Rafikul Islam, Shuib Bin Mohd Rasad, 2005, Employee Performance Evaluation By Ahp: A Case

Study, Disahp, Honolulu, Hawai

Ratih Hafsarah Maharrani, Abdul Syukur, Tyas Catur P, 2010, Penerapan Metode Analytical

Hierarchi Process Dalam Penerimaan Karyawan Pada PT. Pasir Besi Indonesia, Jurnal

Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, Issn 1414-9999

Raymond McLeod, Jr., George P. Schell, 2008. Sistem informasi manajemen / Penerjemah: Ali

Akbar Yulianto, Afia R, xxv, 543 hlm. : il. : tab. ; 26 cm eks, Jakarta: Salemba Empat

Rochmasari, L., Suprapedi, & Subagyo, H. 2010, Penentuan Prioritas Usulansertifikasi Guru

dengan Metode AHP (Analitic Hirarky Process). Semarang: Universitas Dian

Nuswantoro.

Saaty, T. L., and Sodenkamp, M. 2010, The analytic hierarchy and analytic network

measurement processes: the measurement of intangibles. Dalam P. M. Pardalos, & C.

Zoppounidis, Handbook of Multicriteria Analysis (hal. 91-166). Florida: Springer Berlin

Heidelberg.

Page 104: ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN …dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72558/... · (CSR) untuk evaluasi penilaian kinerja pegawainya masih bersifat

90

Sweta Bhattacharya, Jitendran Subramanian, Bhawana Bhopte, 2012, Implementation of

Analytical Hierarchical Process to support decisions in Employee Performance

Appraisal, RACST - International Journal of Computer Science and Information

Technology & Security (IJCSITS),ISSN: 2249-9555 Vol. 2, No.2

Turban, E., 2005, Decision Support systems and Intelligent Systems Edisi, 7. Penerbit ANDI.

Vahidnia, M. H. , Alesheikh, A. and Alimohammadi, A., 2009, Hospital site selection using

fuzzy AHP and its derivatives. Journal of environmental management, Vol. 90 No. 10, pp.

3048-3056.