136

Click here to load reader

ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  • Upload
    vunhi

  • View
    288

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  

ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA

THEODORE MELFI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

MUHAMMAD AZHAR

NIM: 1113051000156

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018M

 

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

 

Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

 

Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

 

Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

iv

ABSTRAK

Muhammad Azhar

1113051000156

Analisis Semiotika Pemaknaan Rasisme Dalam Film Hidden Figures Karya

Theodore Melfi

Hidden Figures merupakan sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah

nyata mengenai bagaimana rasisme di Virginia, Amerika Serikat dengan latar belakang tahun 1961. Film ini menceritakan kembali mengenai rasisme yang melanda warga kulit hitam. Selain itu film ini juga menecritakan mengenai sejarah

serta kontribusi besar tiga wanita kulit hitam yang berhasil mewujudkan impian NASA dan Amerika. Film ini menggambarkan kembali bagaimana pemisahan yang

dilakukan oleh pemerintah Amerika terhadap ras kulit putih dan ras kulit hitam yang begitu ketat karena adanya hukum pemisah ras serta hak-haknya yakni, hukum jim crow.

Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana rasisme dalam film Hidden figures dilihat dari makna denotasi? bagaimana rasisme dalam film Hidden figures

dilihat dari makna konotasi? bagaimana rasisme dalam film Hidden figures diliha t dari makna mitos?

Metedologi penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme dan pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode

yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi yaitu berupa pengamatan dan pencatatan dengan cara

menonton dan mengamati setiap adegan atau dialog dalam film Hidden Figures kemudian mencatat dan menganalisanya. Penulis juga melakukan teknik dokumentasi berupa pengumpulan-pengumpulan dokumen berupa film Hidden

Figures, serta refrensi atau artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika yang

dikemukakan oleh Roland Barthes. Barthes mengembangkan semiotik menjadi dua tingkatan pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi yang menghasilkan makna

eksplisit untuk memahami makna yang terkandung dalam dalam film ini. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai ‘mitos’ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran

bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam periode tertentu.

Hasil dalam penelitian ini mengacu kepada bagaimana rasisme digambarkan dalam film Hidden Figures melalui dialog ataupun karakter dalam film ini. Penulis menemukan bahwa rasisme digambarkan melalui film ini yaitu

bagaimana upaya pemisahan ras yang diterapkan pada saat itu. Dimulai dari pemisahan tempat kerja, tempat tinggal, kamar kecil, perpustakaan, hingga institus i

pendidikan sekalipun.

Keyword : semiotika, film, rasisme, Hidden Figures, komunikasi.

 

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah

memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selawat beserta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,

para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis

miliki. Namun berkat adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A sebagai Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Bapak Dr. H. Arif Subhan, M.A sebagai Dekan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Suparto, M. Ed, Ph. D

sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Ibu Dr. Hj. Roudhonah, M.A

sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, serta Bapak

Suhaimi, M.Si sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Masran, M.Ag sebagai Ketua Jurusan Komunikas i

Penyiaran Islam. Ibu Fita Fatukhrohmah, M.Si sebagai Sekretaris

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Bapak Wahyu Prasetya, Ph.D,

M.A sebagai Dosen Pembimbing Akademik KPI D 2013 yang telah

mengurus, membantu dan membimbing perkuliahan dari awal semester

hingga semester terakhir.

3. Bapak Syamsul Yakin, MA sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah menuntun, membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan

 

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

vi

memberikan masukan, memberikan semangat dan dukungan kepada

peneliti selama proses penelitian berlangsung.

4. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu, dukungan, serta motivasi kepada peneliti selama

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah.

5. Kepada orang tua beserta keluarga peneliti yang telah mendukung baik

secara moril atau materil, mendidik, menyemangati, mendampingi

setiap saat, senantiasa selalu mendoakan peneliti untuk mampu dan

tidak patah semangat dalam menulis dan menyelesaikan skripsi penelit i.

6. Kepada seluruh keluarga PATRICK 24 khususnya kepada Anis

Abdurahman, Faisal Akbar, Aris Prayitno, Eky Sawachika, Fachriza l

Mhasugi, Aldi Ramdhan Pratama, Anfal Maulana, Nauval Nur Azmi,

Ahmad Mujib Hanafi, Muhammad Darussalam, Imam Taufik Ismail,

Siti Nur Liana Sari, Maya Nirwana, Paramitha Novianti, penelit i

mengucapkan terima kasih kepada mereka semua yang telah

mendukung secara penuh, dan memberikan kesegaran kepada penelit i

dikala jenuh.

7. Kepada seluruh jajaran guru peneliti di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah

Pusat khususnya kepada kyai Nur Muhammad Iskandar SQ, Gus

Mansur Sadzili, Gus Mahrus Iskandar, dan Gus Muhsin Iskandar yang

selalu mendoakan dan mendukung peneliti selama proses penelit ian

berlangsung.

8. Kepada sahabat kecil peneliti Gema Ardi, Jordan Yudistio, Maya kartika

yang selalu menyemangati dan tidak pernah lelah membantu dan

memberikan masukan kepada peneliti.

9. Kepada Dyta Medina yang telah menemani, membantu, dan mendukung

peneliti secara penuh dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada Susi Mustika Dewi yang selalu memberikan dukungan penuh

kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada teman-teman KPI D 2013, teruntuk Bayu, Santos, Bahar,

Dendy, Nurdiansyah, Dzaki, Freddy, Fachrudin, Hakiki, Hilman, Yunus

yang telah memberikan begitu banyak pelajaran dan warna kepada

 

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

vii

peneliti, yang selalu siap sedia membantu peneliti, berbagai macam

perjalanan telah dilalui dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.

12. Kepada keluarga IKLAS UIN teruntuk Kak Feby Kinanda, Zikrul,

Amir, Maulvi, Herly, Wahyu, Agung, Dhiya, Nuzlah, Afidah, Iza, Yosi.

Jakarta, 17 Mei 2018

Muhammad Azhar

 

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI ........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ......................................................12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................13

D. Manfaat Penelitian ............................................................................14

E. Metedologi Penelitian .......................................................................14

F. Tinjauan Pustaka ...............................................................................21

G. Sistematika Penulisan .......................................................................24

BAB II KERANGKA TEORITIS ...................................................................26

A. Tinjauan Umum Semiotika ...............................................................26

1. Pengertian Semiotika ....................................................................26

2. Konsep Semiotika Roland Barthes ..............................................30

B. Tinjauan Tentang Film ......................................................................36

1. Pengertian Film .............................................................................36

2. Film Sebagai Media Komunikasi Massa ......................................40

3. Sejarah Perkembangan Film .........................................................41

4. Unsur-Unsur Pembentukan Film ..................................................44

C. Kajian Mengenai Rasisme ................................................................47

1. Pengertian Ras...............................................................................47

2. Pengertian Rasisme .......................................................................51

 

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

ix

3. Awal Mula Ideologi Rasisme........................................................56

4. Perbudakan: Kemunculan Pertama Rasisme ................................60

5. Upaya Pemisahan Ras di Amerika Serikat ...................................71

BAB III PROFIL FILM HIDDEN FIGURES .................................................75

A. Sinopsis Film Hidden Figures ..........................................................75

B. Profil Theodore Melfi Sebagai Sutradara Film Hidden Figures.......79

C. Profil Pemain Film Hidden Figures ..................................................80

D. Profil 20th Century Fox ....................................................................83

E. Tim Produksi Film Hidden Figures ..................................................84

F. Penghargaan-Penghargaan Film Hidden Figures..............................85

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN.............................................87

A. Adegan Perilaku Rasisme .................................................................87

1. Scene 1 (03.08-05.03) ...................................................................87

2. Scene 2 (10.31-12.43) ...................................................................91

3. Scene 3 (16.49-21.10) ...................................................................94

4. Scene 4 (21.26-22.34) ...................................................................97

5. Scene 5 (39.24-39.39) .................................................................100

6. Scene 6 ( 49.27-50.30) ................................................................102

B. Adegan Perlawanan Rasisme ..........................................................105

1. Scene 1 (01.01.10-01.04.25) .......................................................105

2. Scene 2 (01.10.40-01.13.09) .......................................................111

BAB V PENUTUP ..........................................................................................116

A. Kesimpulan .....................................................................................116

B. Saran ...............................................................................................118

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................120

LAMPIRAN

 

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Peta Roland Barthes ............................................................................. 33

Tabel 3.1 Penghargaan film Hidden Figures .......................................................... 85

Tabel 4.1 Scene 1 (03.08-05.03)............................................................................ 88

Tabel 4.2 Scene 2 (10.31-12.43)............................................................................ 91

Tabel 4.3 Scene 3 (16.49-21.10)............................................................................ 94

Tabel 4.4. Scene 4 ( 21.26-22.34).......................................................................... 98

Tabel 4.5Scene 5 (39.24-39.39) ...........................................................................100

Tabel 4.6 Scene 6 ( 49.27-50.30)..........................................................................102

Tabel 4.7 Scene 1 (01.01.10-01.04.25) .................................................................105

Tabel 4.8 Scene 2 (01.10.40-01.13.09) .................................................................111

 

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Foto bendera Ku Klux Klan .................................................................... 71

Gambar 3.2 Poster film Hidden Figures ..................................................................... 75

Gambar 3.3 Foto Theodore Melfi .............................................................................. 79

Gambar 3.4 Foto Katherine Johnson .......................................................................... 80

Gambar 3.5 Foto Mary Jackson ................................................................................ 81

Gambar 3.6 Foto Dorothy Vaughan........................................................................... 82

 

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia yang tersebar di seluruh muka bumi dan yang hidup di dalam

segala macam sekitaran alam, menunjukkan suatu keberagaman warna fisik

yang tampak nyata. Ciri-ciri secara fisik seperti warna kulit, warna serta

bentuk rambut, bagian-bagian wajah dan sebagainya yang terlihat dalam

pandangan mata menyebabkan timbulnya pengertian tentang “ras”. Ras

kemudian dijabarkan sebagai segolongan manusia yang menunjukkan ciri

tubuh yang beragam dengan suatu frekuensi yang besar. Keragaman dan

perbedaan warna kulit itu harusnya dipahami sebagai kemajemukan ras,

bukan menunjukkan satu superioritas.1

Semua manusia diciptakan setara dan dianugerahi hak-hak individu

yang sama. Begitu pula terhadap hak setiap manusia yang terlahir di dunia

untuk memilih suatu kepercayaan yang akan dianutnya kelak.2 Keragaman

dan kemajemukan inilah yang pada akhirnya menyebabkan kecenderungan

untuk melakukan penilaian stereotip3 dan memperlakukan orang lain

berdasarkan pertimbangan tersebut. Gunnar Myrdal mengartikan prasangka

sebagai anggapan yang mempunyai tujuan, yaitu membenarkan perlakuan

yang membeda-bedakan kelompok-kelompok ras. Prasangka terhadap

anggota suatu kelompok sosial merupakan jenis sikap sosial yang amat

                                                            1 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 97 2 Horton, Paul B. Hunt & Chester L, Sosiologi Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 1990), Cet ke-1

h. 65. 3  Penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana

orang tersebut dapat dikategorikan

 

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

2  

sangat merusak. Dari prasangka inilah kemudian masing-masing individu

menunjukkan sikap superioritas.4 Konsep mengenai keunggulan inilah yang

akhirnya melahirkan rasisme.5

Berbicara mengenai superioritas, ternyata hal ini sudah pernah terjadi

sebagaimana dikisahkan dan tertulis dalam kitab Al-Qur’an mengenai

ketika pertama kali ketika Nabi Adam diciptakan. Dikala itu Allah SWT

memerintahkan seluruh makhluknya yakni malaikat untuk bersujud kepada

Nabi Adam.

رناكم ثم قلنا للمالئكة ولق ن من اسجدوا آلدم فسجدوا إال إبلیس لم یك د خلقناكم ثم صو

الساجدین

Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menciptakan kamu (Adam) lalu

kami beri bentuk, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, ‘sujudlah

kamu kepada Adam!’ Mereka pun bersujud, kecuali iblis, ia menolak

bersama mereka yang bersujud” (QS. Al-A’raf:11)

Namun ternyata ada salah satu makhluknya yang menolak untuk

melaksanakan perintah Allah, karena iblis merasa bahwa dirinya lebih baik

dari pada Nabi Adam yakni sang iblis.

ھ من یر منھ خلقتني من نار وخلقت خ قال ما منعك أال تسجد إذ أمرتك. قال أنا

طین

Artinya: “Allah berfirman, Apakah yang menghalangimu bersujud

(kepada Adam) ketika kuperintahkan kepadamu?” Iblis menjawab,’Kami

                                                            4 Sikap yang menunjukkan rasa paling unggul 5 Horton, Paul B. Hunt & Chester L, Sosiologi Jilid I, h. 66.

 

Page 15: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

3  

lebih baik dari pada dia: engkau ciptakan aku dari api, sedang dia kau

ciptakan dari tanah’. (QS. Al-A’raf: 12).6

Menurut agama Islam, tindakan merasa lebih baik atau perilaku rasisme

dikategorikan sebagai tindakan yang amat tidak terpuji. Padahal Allah SWT

telah menegaskan dalam kitab suci Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah

SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hujarat ayat 13 mengenai betapa Allah

tidak membeda-bedakan manusia dari tingkat kekayaan, ras, atau suku

bangsa, melainkan siapa yang paling taqwa terhadap-Nya. Keberagaman

yang diciptakan-Nya bukan bertujuan untuk saling berlomba dalam

kesombongan dan keunggulan, melainkan berlomba dalam kebaikan dan

ketaqwaan. Allah berfirman:7

رفوا إن وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعایا أیھا الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى

علیم خب أتقاكم إن اہلل یر أكرمكم عند اہلل

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal,

sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

orang yang paling taqwa diantara kamu” (QS. Al-Hujarat:13).

                                                            6  Diakses melalui website http://www.nu.or.id/post/read/82259/menghindari-rasisme-

dosa-pertama-iblis-laknatullah, pada tanggal 1 Juli 2018 pada pukul 22:40 WIB. 7 Diakses melalui website https://suaramuslim.net/tafsir-al-quran-surat-al-hujurat-ayat-13/

pada tanggal 7 Mei 2018 pada pukul 21:03 WIB. 

 

Page 16: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

4  

Kemudian Allah kembali menegaskan kemuliaan dan keutamaan

manusia secara umum, tidak memandang etnis, bahasa, budaya, dan

agamanya di dalam surat Al-Isra’ ayat 70:8

منا بني آدم وحملن یبات و اھم في البر واولقد كر لناھم لبحر ورزقناھم من الط فض

ن خلقنا تفضیال على كثیر مم

Artinya : “Sungguh kami telah memuliakan bani Adam, dan kami

angkut mereka di darat dan di laut. Kami beri mereka rezeki yang baik-

baik, dan kami utamakan mereka melebihi sebagian besar makhluk yang

kami ciptakan. (QS. Bani Israil [17]:70) 

Sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad

mengenai tidak ada seorang pun yang patut merasa paling unggul diantara

yang lainnya :9

ى كم واحد، أال ال فضل لعربي عل ا أیھا الناس، أال إن ربكم واحد، وإن أبای

، وال ألحمر عل ، وال لعجمي على عربي ال إ ى أسود، وال أسود على أحمر، أعجمي

.بالتقوى

Artinya: “Wahai manusia, ingatlah bahwa Tuhan kalian satu, dan bapak

kalian juga satu. Ingatlah, tidak ada keunggulan bagi orang Arab atas orang

‘ajam10, tidak pula orang ‘ajam atas orang Arab, tidak pula orang berkulit

merah atas orang berkulit hitam, dan tidak pula orang hitam atas kulit merah,

kecuali atas dasar ketaqwaan.(HR Ahmad).

                                                            8  Diakses melalui website https://geotimes.co.id/kolom/islam-menolak-rasisme-dan-

fanatisme-etnis/ pada tanggal 6 Mei 2018 pada pukul 23:57 WIB. 9  Diakses melalui website http://www.nu.or.id/post/read/82259/menghindari-rasisme-

dosa-pertama-iblis-laknatullah, pada tanggal 7 Mei 2018 pada pukul 22:07 WIB. 10 Bukan orang Arab 

 

Page 17: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

5  

Kemudian Nabi kembali menegaskan lewat sabdanya yang

menceritakan Bilal bin Rabah seorang sahabat nabi yang mulia. Beliau

adalah mantan seorang budak dan berkulit hitam legam, tetapi kedudukan

beliau tinggi diantara para sahabat. Bahkan beliau telah dipersaksikan

masuk surga secara khusus yang belum tentu ada pada semua sahabat

lainnya.11

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abu

Dzar:

ال أن تفضلھ بتقوىمن أحمر وال أسود إانظر فإنك لیس بخیر

Artinya: “Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit

merah atau berkulit hitam sampai engkau menggauli mereka dengan

taqwa”

Rasisme sudah menyebar ke seluruh dunia, masyarakat yang melakukan

praktik rasial bahkan secara terang-terangan melakukan tindakan rasis dan

diskriminasi terhadap suatu golongan tertentu yang mereka anggap tidak

lebih unggul dari pada mereka.12

Penyebaran rasisme kini tidak hanya berada di kalangan masyarakat

saja tetapi sudah menyebar luas bahkan dalam tingkatan organisasi dan

personal dalam suatu komunitas masyarakat, dimulai dari pemerintah,

bisnis, institusi pendidikan dan bahkan sampai pada interaksi mereka sehari-

hari. Menularnya paham rasisme biasanya dimotori oleh adanya perbedaan

                                                            11  Diakses melalui website https://muslim.or.id/29806-tidak-ada-rasisme-dalam-

islam.html, pada tanggal 9 Januari 2018 pada pukul 17:26 WIB. 12 Horton, Paul B. Hunt & Chester L, Sosiologi Jilid I, h.66 

 

Page 18: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

6  

budaya, tingkat perekonomian, psikologi dan sejarah.13 Sejarah mencatat

perjalanan panjang terkait dengan praktik rasial di berbagai belahan dunia.

Di Amerika Serikat, isu rasial menjadi sorotan yang paling menyedihkan

dalam negeri dan merupakan kegagalan terburuk dari sebuah negara yang

menyandang status negara adidaya yang memiliki pengaruh yang begitu

besar dalam lingkup dunia internasional.14

Sebagai contoh dari praktik rasial yang terjadi pada zaman sebelumnya

ialah atas apa yang terjadi di Afrika misalnya, kita mengenal gaya politik

apartheid15 Afrika Selatan yang akhirnya memunculkan tokoh-tokoh

pejuang hak asasi manusia. Nelson Mandela yang kala itu dengan sekuat

tenaga, gigih melawan serta memperjuangkan hak persamaan hak antara

bangsa Afrika berkulit hitam dan keturunan kulit putih yang berkuasa saat

itu. Di Inggris, kemurnian rasial dan superioritas serta kepentingan

ekonomi dalam negeri yang pada akhirnya memunculkan penindasan

terhadap kalangan budak kulit hitam demi memelihara keturunan bangsa

Inggris.16

Kisah mengenai praktik rasisme kembali dikisahkan melalui sebuah

novel historikal yang berjudul, ROOTS: The Saga Of An American Family

karya penulis literatur Afrika-Amerika Alex Hayley. Dalam bukunya ia

mengisahkan sebuah kisah nyata bagaimana peliknya perbudakan serta

penindasan yang melanda warga kulit hitam oleh kulit putih di Amerika

                                                            13 Larry Samovar,Komunikasi Lintas Budaya,(Jakarta:Salemba Humanika,2010),hlm. 211 14  Diakses melalui website http://pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2016/07/10/missouri-

negara-bagian-paling-rasis-di-374304, pada tanggal 7 Mei 2018 pada pukul 0:11 WIB. 15 Sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari

awal sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990. 16 Yenita Irab, “Rasisme”, Jurnal Jaffray Vol. V No. 1, Desember 2007, h. 50.

 

Page 19: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

7  

Serikat, dimana para warga kulit hitam yang diperas keringatnya hingga titik

akhir dan digaji sangat kecil.17

Tidak hanya itu, bahkan wanita Afrika yang tengah hamil pun tetap

dipaksa untuk berkerja keras di ladang dan perkebunan. Perempuan yang

ingin menyusui bayinya hanya diberikan hak selama tiga hingga empat

bulan. Oleh karena itu, bayi yang dilahirkan pada budak ini kebanyakan

meninggal dunia dengan mengenaskan.18

Kemudian pada tanggal 15 Agustus 2015, telah terjadi insiden

penembakan remaja kulit hitam oleh polisi kulit putih di Amerika Serikat.

Penembakan yang tidak beralasan ini membuat sebagian warga Ferguson

yang dihuni sebagian besar oleh warga kulit hitam turun kejalan untuk

melakukan demonstrasi terhadap ketidak adilan yang selama ini mereka

dapati. Ferguson yang sekarang dikenal dengan simbol dominasi kekuatan

kulit putih. sekitar tujuh puluh persen dari dua puluh satu ribu populasi

merupakan warga kulit hitam, namun otoritas lokal lebih dikuasai kulit

putih, bahkan hanya tiga dari 53 jumlah petugas yang berkulit hitam.19

Isu mengenai rasisme tidak serta merta berakhir disitu yang kemudian

hanya berakhir sebagai bagian dari kelamnya sejarah. Pasca terpilihnya

Presiden Donald J Trump yang terkenal dengan perlakuan rasis dan

diskriminasi terhadap orang-orang berkulit hitam dan beragama Islam.

Terbukti ketika beberapa warga New York melakukan unjuk rasa gerakan

                                                            17 Diakses melalui website https://encyclopedia.com/arts/educational-magazines/roots-

story-american-family,pada tanggal 6 Mei 2018 pada pukul 23:38 18 Diakses melalui website http://indonesian.irib.ir/ranah/kultur/item/73504- Kisah_

Mengenaskan_Budak_Kulit_Hitam_di_AS.html pada tanggal 4 januari 2018 pada pukul 15:19 WIB. 19Diakses melalui website https://amp/m.merdeka.com/amp/dunia/ferguson-simbol-kuat-

rasisme-di-ameria-serikat.html pada tanggal 4 Januari 2018 pada pukul 15:22 WIB. 

 

Page 20: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

8  

anti Trump di depan Trump Tower. Para pelajar pun memilih untuk keluar

dari kelas mereka dan ikut serta dalam unjuk rasa tersebut sebagai bentuk

protes mereka atas perlakuan Trump yang begitu rasis.20

Beberapa contoh kasus yang terjadi ketika terpilihnya Trump menjadi

Presiden ialah ketika beberapa pendukung fanatik Trump melakukan

tindakan perundungan dengan mencoret ruang ibadah bagi umat Islam di

gedung New York University.21

Hal serupa juga terjadi di salah satu sekolah Minnesota High School

yang terdapat sebuah coretan grafiti di dinding kamar mandi di gedung

tersebut yang bertuliskan “hanya untuk kulit putih”, “Amerika kulit putih”,

dan “Trump”. Sebagaimana yang dikatakan salah satu siswa disana, Moses

Karngbaye yang mengaku sempat merasa takut ketika melihat sebuah

coretan dinding “Go back to africa” dan “Make America Great Again”.22

Masih mengenai sikap intoleran dari Presiden Amerika Serikat Donald

Trump. Pada hari Jum’at tanggal 12 Januari 2018 salah satu media berita

online Republika menulis tentang pernyataan PBB yang mengecam ucapan

rasis yang dilontarkan Trump menyebut bahwa Haiti, El Salvador dan

negara-negara di Afrika penuh dengan masalah.23

                                                            20  Diakses melalui website https://republika.co.id/berita/internasional/global/ -warga-

amerika-takut-rasisme-meningkat-setelah-trump-terpilih, pada tanggal 8 Mei 2018 pada pukul 3:02 WIB.

21Diakses melalui website https://news.okezone.com/read/2017/08/15/18/1756048/trump-rasisme-tidak-punya-tempat-di-amerika-serikat, pada tanggal 8 Mei 2018 pada pukul 3:06 WIB. 

22Diakses melalui website https://www.cnnindonesia.com/internasional/trump-jadi-presiden-laporan-rasisme-di-as-meningkat 

23Diakses melalui website https://internasional.kompas.com/read/trump-bantah-ucapkan-komentar-rasis-terhadap-haiti-dan-afrika pada tanggal 8 Mei 2018 pada pukul 3:08 WIB.

 

Page 21: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

9  

Sebagaimana yang dikatakan oleh Rupert Coleville yang dikutip oleh

Independent, ia mengatakan bahwasannya pernyataan yang dikatakan oleh

Trump adalah hal yang memalukan dari seorang presiden Amerika Serikat,

tak ada kata lain yang dapat menggambarkan selain rasis. Pernyataan Trump

yang tidak senonoh tersebut merupakan kritik dari gagalnya program

reformasi imigrasi yang sempat dia usung selama masa kampanye.24

Berbicara mengenai bagaimana peliknya problematika rasisme, pada

tahun 2016 lalu, telah hadir salah satu film yang mengisahkan kembali

sejarah bagaimana rasisme menimpa warga kulit hitam. Hidden Figures.

Sebuah film yang diadaptasi dari novel best seller di New York, Hidden

Figures: The American Dream and The Untold Story of Black Woman karya

Margot Lee Shetterly yang kemudian diangkat menjadi sebuah film

berdasarkan kisah nyata di Amerika Serikat pada Tahun 1961.25

Film besutan produser Theodore Melfi ini menggambarkan bagaimana

begitu peliknya permasalahan rasisme pada saat itu di Amerika Serikat.

Dalam film ini terlihat jelas bagaimana ketidakadilan yang dilakukan warga

kulit putih terhadap warga kulit hitam sebagai masyarakat yang

menyandang status mayoritas memperlakukan warga kulit hitam di

Virginia, Amerika Serikat.

Film ini menceritakan sebuah kisah perjuangan tiga wanita jenius

berkulit hitam asal Afrika yang bekerja di NASA sebagai seorang computer

                                                            24  Diakses  melalui  website 

https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/18/01/12/p2g1wn396-pbb-nilai-donald-trump-rasis pada tanggal 14 Januari 2018, pada pukul 1:22 WIB. 

25  Diakses melalui website http://goladies.id/2017/04/21/hidden-figures-kisah-nyata-tentang-wanita-wanita-di-balik-nasa/, pada tanggal 25 April 2018 pada pukul 10:15 WIB

 

Page 22: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

10  

ditengah-tengah pekerja dimana mayoritas pekerjanya ialah warga yang

berkulit putih. Katherine Goble, Mary Jackson, Dorothy Vaughan adalah

tiga sosok wanita hebat asal Afrika yang harus berhadapan dengan

tantangan diskriminasi kulit putih pada masa itu. Tekanan demi tekanan

harus mereka rasakan sebagai seorang warga yang berstatus kaum minoritas

di negara tersebut.

Saat itu mereka menggunakan istilah colored yang merujuk kepada

mereka yang berkulit hitam dan istilah non-colored yang merujuk kepada

mereka yang berkulit putih untuk memberikan tanda bahwasannya

pemisahan haruslah dilakukan di negara tersebut saat itu. Dimulai dari

pemisahan tempat tinggal, fasilitas publik, bahkan hingga termos kopi

sekalipun.

Dengan maraknya perilaku rasis tersebut, warga kulit hitam saat itulah

yang paling dirugikan. Pemisahan tersebut hanya menguntungkan warga

kulit putih saja. Karena fasilitas yang didapatkan oleh warga kulit hitam

tidaklah sebagus fasilitas yang dimiliki oleh warga kulit putih. Bahkan

terkadang warga kulit hitam mendapatkan fasilitas yang lebih jelek

ketimbang fasilitas yang dimiliki kulit putih.

Banyak film yang telah mengangkat isu-isu yang pernah menimpa suatu

golongan masyarakat. Salah satunya ialah rasisme. Rasisme merupakan

salah satu dari sekian banyak sikap intoleran yang kerap menimpa

masyarakat multikultural. Hal ini sudah sering terjadi di berbagai belahan

dunia, salah satunya ialah Amerika Serikat. Bentuk rasisme di Amerika

 

Page 23: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

11  

Serikat yang kerap terjadi ialah permasalahan warna kulit. Yaitu konflik

antara kulit putih dan kulit hitam.

Isu mengenai ras sampai saat ini masih menjadi suatu topik yang

menarik untuk dibahas. Dimana kulit putih selalu menganggap ras mereka

adalah kaum superior, kaum yang paling unggul nilainya dibandingkan

dengan kulit hitam. Isu mengenai ras pun sampai pada tema film.

Dengan banyaknya film yang mengangkat tema rasisme, peneliti

melihat bahwa film Hidden Figures adalah karya yang cukup berani dalam

mengungkap rasisme yang terjadi di Amerika Serikat, sehingga peneliti

memutuskan untuk mengangkat film Hidden Figures sebagai objek

penelitian.

Dengan adanya kemajuan ilmu komunikasi, salah satunya ialah

kemajuan teknologi di bidang perfilman memberikan adanya kemudahan

dalam rangka mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan-pesan

tertentu dalam upaya mengubah pandangan suatu masyarakat terhadap

suatu isu tertentu.

Selain sarana hiburan atau edukasi, film juga dapat digunakan untuk

mengungkap kepingan sejarah yang belum pernah dipublikasikan. Sehingga

kehadiran film tidak hanya untuk melancarkan kepentingan suatu golongan

saja, melainkan juga mampu memberikan informasi edukatif untuk

membangun persatuan ditengah-tengah konflik yang menimbulkan

perpecahan.

Alasan peneliti memilih tema penelitian ini ialah karena permasalahan

dalam penelitian ini sangatlah berkaitan erat dengan apa yang terjadi dalam

 

Page 24: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

12  

realita masyarakat, khususnya ketika pasca terpilihnhya presiden Donald

Trump yang kembali membangkitkan semangat rasisme di Amerika Serikat,

munculah film yang kembali menguak kebenaran mengenai kontribusi serta

peran warga kulit hitam yang kini diabadikan di dalam website resmi milik

NASA ditengah peliknya rasisme pada saat itu. Selain itu film Hidden

Figures mendapatkan penghargaan bergengsi MTV Movie & TV Award :

Best Against System yang artinya film ini mendapatkan penghargaan

sebagai film terbaik yang melakukan perlawanan terhadap suatu sistem

yang telah ada.

Peneliti berusaha untuk mengupas dan menjabarkan bagaimana

permasalahan praktik rasial ditampilkan dalam film Hidden Figures dengan

menggunakan pisau analisis semiotika yang dikemukakan oleh salah satu

ahli semiotika Roland Barthes. Peneliti akan memilih secara teliti dari setiap

adegan atau potongan film yang mengandung praktik rasial didalamnya

yang kemudian akan dijabarkan bagaimana makna denotasi, konotasi, dan

mitos dalam setiap adegan yang peneliti sudah pilih untuk dijadikan sebagai

bahan analisis.

Berdasarkan latar belakang film di atas, perlu adanya penelitian secara

mendalam tentang film ini, guna memahami tanda atau objek serta perilaku

moral yang disampaikan melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. dari

penjelasan di atas, maka peneliti memilih judul “ANALISIS SEMIOTIKA

PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM HIDDEN FIGURES

KARYA THEODORE MELFI”.

 

Page 25: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

13  

B. Batasan dan Rumusan Permasalahan

1. Batasan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dijabarkan oleh penulis diatas,

maka penulis membatasi penelitian pada pesan tanda atau simbol dalam

rangkaian gambar atau adegan (scene) film yang mengandung aspek

rasisme yang ada pada film Hidden Figures karya Theodore Melfi yang

dimulai dari menit ke 03.08 hingga ke menit 01:13:09 Menggunakan

analisis semiotik model Roland Barthes, karena menurut Barthes semua

objek kultural dapat diolah secara tekstual. Dengan demikian semiotik dapat

meneliti bermacam-macam teks seperti berita, film, fiksi, fashion, dan

drama.26

2. Rumusan Masalah

Sedangkan perumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah

:

a. Bagaimana makna rasisme secara denotasi dalam film Hidden

Figures karya Theodore Melfi?

b. Bagaimana makna rasisme secara konotasi dalam film Hidden

Figures karya Theodore Melfi?

c. Bagaimana makna rasisme secara mitos dalam film Hidden

Figures karya Theodore Melfi?

                                                            26 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006). Cet. Ke-4, h. 123 

 

Page 26: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

14  

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, secara spesifik penelitian ini

bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana makna rasisme dalam film Hidden

Figures dilihat dari makna denotasi.

b. Untuk mengetahui bagaimana makna rasisme dalam film Hidden

Figures dilihat dari makna konotasi.

c. Untuk mengetahui bagaimana makna rasisme dalam film Hidden

Figures dilihat dari makna mitos

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dan positif dalam

bidang pendidikan melalui media masa, khususnya tentang penelitian

analisis semiotika film Hidden Figures sebagai media edukasi mengenai

rasisme melalui media massa yaitu film.

2. Manfaat Praktis

Dengan penelitian ini diharapkan bisa menjadi kerangka acuan studi

pada berbagai studi film yang selama ini telah melembaga baik secara

formal maupun non-formal. Selain itu, diharapkan pula dapat menambah

bahan pelengkap wawasan tentang sisi dunia perfilman yang selama ini

hanya berkisar pada sisi teknis (proses pembuatan) dan bisnis (mengejar

keuntungan) semata.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

 

Page 27: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

15  

Paradigma merupakan suatu pola atau model tentang bagaimana sesuatu

distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian

berfungsi (perilaku yang didalamnya terdapat konteks khusus atau dimensi

waktu). Harmon mendefinisikan paradigma sebagai cara mendasar untuk

mempersepsi, berfikir, menilai dan melakukan nilai yang berkaitan dengan

sesuatu cara khusus tentang visi realitas.27

Paradigma penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yang

memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik atau yang utuh,

kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif

(reciprocal). Penelitian pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah

adalah objek yang tidak dimanipulasi oleh penulis dan kehadiran penulis

tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. 28

2. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kualitatif, dimana hasil temuan akan dideskripsikan untuk kemudian

ditinjau kembali untuk dianalisis dari hasil pengamatan lapangan dan

penelusuran pustaka. Sedangkan taraf analisis dalam penelitian ini adalah

deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan

penjelasan yang lebih rinci terkait dengan rumusan masalah. Metode

deskriptif kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah

sosial yang didasari pada penelitian yang menyeluruh (holistic).29

                                                            27 Lexy J. Moleong, Metode Pendekatan Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2007), h. 49 28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), h.8. 29 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: AlfaBeta, 2014), h.1. 

 

Page 28: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

16  

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

semiotika. Semiotika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tanda

(sign). Selain itu semiotika membedah hubungan antara tanda, simbol, dan

makna. Teori semiotika yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep

semiotika Roland Barthes. Dalam konsep Roland Barthes, tingkatan makna

terbagi menjadi tiga. Yang pertama adalah Denotasi, Konotasi, dan Mitos.

Denotasi adalah penafsiran lambang-lambang makna terhadap realitas

objek. Kemudian makna konotasi atau pemaknaan tataran kedua adalah

pemaknaan yang dibangun diatas sistem lain yang telah ada. Pemaknaan ini

bersifat subjektif, tentunya terkait dengan nilai-nilai budaya yang terdapat

dalam persepsi masing-masing subjek.

Terakhir Barthes menambahkan mitos sebagai pelengkap konsep

semiotiknya. Mitos juga merupakan suatu pemaknaan tataran ke-dua. Mitos

adalah rujukan bersifat kultural atau bersumber dari budaya yang ada.

Dengan kata lain mitos berfungsi sebagai deformasi dari lambang-lambang

yang kemudian menghadirkan makna-makna tertentu dengan berpijak pada

nilai-nilai sejarah dan budaya masyarakat.

4. Jenis Data

Adapun jenis data dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori yaitu

data primer dan data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang

dikumpulkan oleh peneliti yang diperoleh langsung dari objek penelitian.

Penulis melakukan observasi secara langsung dengan cara menonton film

Hidden Figures. Ini merupakan sasaran utama dalam penelitian ini,

 

Page 29: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

17  

sedangkan data sekunder digunakan untuk diaplikasikan guna mempertajam

analisis data primer, yaitu sebagai pendukung dan penguat data primer

dalam penelitian.

a. Sumber Data Primer

yaitu data yang diperoleh dari hasil analisis semiotik tiap adegan

yang mengandung adegan atau scene terkait dengan perilaku rasisme

yang terdapat dalam film Hidden Figures. Dari hasil pengamatan

tersebut kemudian data dikumpulkan dan diolah sehingga dapat

menunjang penelitian ini. Data tersebut dapat berupa potongan film atau

cuplikan film, penggalan dialog antar tokoh, maupun sampul dari film

tersebut.

b. Sumber Data Sekunder

Yaitu data yang bersumber pada berbagai refrensi literatur yang

mendukung data primer seperti buku, film, media internet, dan terbitan

lain yang ada relevansinya dengan masalah penelitian. Penulis juga

melakukan pencarian data-data tambahan melalui media internet

sebagai bahan pertimbangan lain dalam menunjang penelitian ini.

5. Subjek dan Objek Penelitian

a. Objek penelitian

Objek dari penelitian ini adalah film Hidden Figures karya Theodore

Melfi.

b. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah potongan gambar yang terdapat dalam

film Hidden Figures yang berkaitan dengan rumusan masalah

 

Page 30: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

18  

penelitian. Unit analisanya adalah Rasisme yang dilihat dari aspek

denotasi, konotasi dan mitos.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang

digunakan peneliti untuk pengumpulan data. Pada riset kualitatif peneliti

gunakan adalah observasi (teks), dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari

suatu metode disilangkan dengan data yang diperoleh melalui metode lain

sehingga menghasilkan data yang dapat dipercaya.30 Adapun tahapan-

tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai

berikut :

a. Observasi

Merupakan kegiatan yang mengamati secara langsung tanpa mediator

sesuatu objek untuk melihat adegan dengan dekat kegiatan yang dilakukan

objek tersebut. Secara langsung peneliti menonton dan mengamati dialog-

dialog peradegan dalam film Hidden Figures. Kemudian mencatat, memilih

serta menganalisis sesuai dengan model yang peneliti gunakan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan wawancara dan

observasi dalam penelitian kualitatif. Adapun dokumen yang peneliti

peroleh dari buku-buku, artikel, kepustakaan, internet dan foto-foto.

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang diperoleh dari

hasil pemilihan adegan-adegan, pemilihan dialog, serta dokumentasi. Lalu

                                                            30Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek (Jakarta: Bumi

Aksara,2013), cet ke 1, h. 142.

 

Page 31: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

19  

mengolah hasil temuan atau data dan meninjau kembali data yang telah

terkumpul. Seluruh data tersebut nantinya akan dipaparkan dengan

didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian

dianalisis.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

semiotik yang bersifat kualitatif. Secara sederhana, semiotik adalah ilmu

tentang tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan,

dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut berarti.

Semiotik adalah studi tentang bagaimana bentuk-bentuk simbolik

diinterpretasikan. Kajian ilmiah mengenai pembentukan makna.31 Secara

substansial, semiotika adalah kajian yang mempunyai concern dengan dunia

simbol.

Semiotik memecah-mecah kandungan teks menjadi bagian-bagian, dan

menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Sebuah

analisis semiotik menyediakan cara berhubungan teks tertentu dengan

sistem pesan dimana ia beroprasi. Hal ini memberikan konteks intelektual

pada isi. Ia mengulas cara-cara beragam unsur teks bekerja sama dan

berinteraksi dengan pengetahuan kultural kita termasuk makna.32

Metode ini memperkaya pemahaman kita terhadap teks, sebagai sebuah

metode, semiotik bersifat interpretative33, dan konsekuensinya sangat

                                                            31 James Lull, Media Komunikasi: Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global, (Terj). A.

Setiawan Abadi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997), cet, ke -1, h.232. 32 Jane Stokes, How To Media and Cultural Studies, (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka,

2006), h.77. 33 Menimbulkan penafsiran 

 

Page 32: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

20  

subjektif. Namun hal ini tidak mengurangi nilai semiotik karena semiotik

adalah ilmu tentang memperkaya pemahaman kita terhadap teks.34

Peneliti menggunakan metode semiotik Roland Barthes. Disini tanda

dimaknai secara denotasi dan konotasi tanpa mengesampingkan mitos yang

ada, untuk memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifat umum dan

relatif menyeluruh mencakup permasalahan yang diteliti. Ketika suatu tanda

yang memiliki makna konotasi kemudian berkembang menjadi makna

denotasi, maka makna denotasi tersebut kemudian menjadi mitos.

Dalam proses penelitian, tahap pertama yang dilakukan adalah tahap

pemilihan tanda, yang dilakukan peneliti setelah mengamati secara

keseluruhan adegan dalam film tersebut. Peneliti akan mereduksi film

Hidden Figures menjadi mimite-mimite (sign) yang membentuknya. Proses

pereduksian teks film hingga menjadi mimite ini didasarkan pada tanda-

tanda dominan yang merepresentasikan makna rasisme dalam film Hidden

Figures.

Tahap kedua, yaitu tahap analisis tanda. Tahap ini difokuskan pada

usaha mengidentifikasi sistem penanda tingkat pertama dan tingkat kedua,

serta mengidentifikasi kode-kode sinematik dan tata bahasa film apa saja

yang digunakan dalam membentuk sistem penanda tersebut.

Langkah selanjutnya, peneliti berusaha menentukan makna denotasi dan

konotasi film tersebut. Dalam tahap menentukan makna denotasi dan

konotasi, yang peneliti lakukan terlebih dahulu adalah tanda-tanda apa saja

                                                            34 Jane Stokes, (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2006), h.76.

 

Page 33: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

21  

yang diidentifikasikan sebagai sebuah nilai yang mengandung makna

rasisme dalam film Hidden Figures.

Satu persatu tanda tersebut dijabarkan dalam tahap denotasi. Dalam

tahap denotasi ini, peneliti menjelaskan apa saja yang menjadi penanda,

petanda, dan tanda dalam setiap tanda film tersebut. Yang

merepresentasikan makna rasisme. Penjelasan akan dijabarkan dalam tabel

visual berupa cut dari adegan, transkrip dialog, dan jenis-jenis shot.

Setelah tahap penentuan sistem pemaknaan tingkat pertama (denotasi),

peneliti melakukan analisis tanda. Disini peneliti memfokuskan pada shot,

yaitu shot yang menjelaskan situasi, kondisi, ekspresi para tokoh, dan

lingkungan sekitar.

Masuk pada tahap penentuan konotasi, peneliti melakukan pengamatan

pada bentuk konsep, dan penandaan. Langkah selanjutnya yang akan

dilakukan adalah identifikasi mitos pemaknaan rasisme. Bagi Barthes, mitos

merupakan cara berfikir suatu kebudayaan tentang sesuatu, cara memahami

beberapa aspek dari realitas. Mitos membantu kita untuk memaknai

pengalaman-pengalaman kita dalam suatu konteks budaya tertentu.

Berdasarkan analisis terhadap kedua tanda dominan tersebut ditemukan

makna-makna konotatif sebagai wujud dari sebuah mitos.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini lebih lanjut dan menyusunnya

menjadi sebuah karya ilmiah, maka langkah awal peneliti adalah dengan

menelaah terlebih dahulu beberapa karya ilmiah yang berkaitan atau hampir

sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Agar terhindar dari

 

Page 34: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

22  

kesamaan judul pada karya-karya sebelumnya. Peneliti melakukan

peninjauan kepustakaan terlebih dahulu, diantaranya :

pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Anggraini Budi

Widianingrum dari Fakultas Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas

Pembangunan Veteran Yogyakarta. Hasil dari penelitiannya yang

menggunakan konsep Roland Barthes dan subjek penelitian ini adalah film

yang berjudul FITNA, objeknya adalah adegan-adegan yang mengandung

aspek rasisme. Dalam penelitiannya ia mengemukakan bahwa bagaimana

media mampu membentuk sebuah opini baru yang akhirnya mampu

memberikan efek tersendiri. Dalam hal ini ia menggambarkan bagaimana

media mampu menumbuhkan serta menguatkan paham islamophobia.35

Kedua, Penelitian yang selanjutnya ialah penelitian yang dilakukan oleh

Dwi Fitriana Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitasa Muhammadiyah

Yogyakarta. Dalam penelitiannya ia menggunakan metode penelitian

Roland Barthes. Hasil penelitiannya ialah bagaimana ia menggambarkan

begitu peliknya permasalahan multi ras yang sama-sama tinggal di Amerika

Serikat karena hasil prasangka masing-masing ras yang menghasilkan sikap

superioritas ras tertentu. Subjek dari penelitian ini ialah sebuah film berjudul

Crash dan objek penelitiannya ialah adegan-adegan yang mengandung

aspek rasisme.36

Ketiga, Kemudian yang terakhir ialah penelitian yang dilakukan oleh

Marceline Yudith oleh Marceline Yudith Prawitasari tahun 2010, jurusan

                                                            35 Penelitian Skripsi “ Rasisme dalam Film Fitna”, Fakultas Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta, 2012. 36 Penelitian Skripsi “Representasi Rasisme dalam film Crash”, Jurusan Ilmu Komunikasi,

Universitasa Muhammadiyah Yogyakarta, 2008. 

 

Page 35: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

23  

program studi ilmu komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dalam

penelitiannya ia juga menggunakan teori Roland Barthes. Subjek dari

penelitian ini adalah film animasi berjudul Tinkerbell dan objeknya ialah

adegan-adegan yang mengandung aspek rasisme. Dalam penelitiannya ini

ia mengungkapkan bagaimana film animasi yang diproduksi khusus anak-

anak namun mampu memberikan pesan terselubung yaitu bagaimana sikap

dari rasisme yang terkandung didalammnya.37

Ketiga penelitian diatas memiliki objek yang sama. Masing-masing

menggunakan teknik analisis Roland Barthes. Walaupun dalam penelitian

ini penulis merujuk pada skripsi di atas, namun tetap ada perbedaan. Dari

objek penelitan saja sudah berbeda waupun sama-sama menggunakan film

sebagai objek penelitian tapi gambar-gambar yang dianalisis berbeda-beda.

Film ini sengaja dipilih penulis untuk diteliti karena menurut penulis

banyak pesan moral yang terdapat dalam film ini. Salah satunya yaitu untuk

tidak membeda bedakan kemampuan seseorang atau warna kulit. Karena

pada dasarnya semua manusia adalah sama. Berbeda tetapi untuk

dipersatukan. Seperti halnya yang dibahas dalam film “Hiddden Figures”

berbeda tidak berarti tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Harapan

penulis semoga penelitian ini bisa menambah refrensi penelitian film,

khususnya perfilman internasional.

G. Sistematika Penulisan

                                                            37  Penelitian Skripsi “Rasisme dalam Film Tinkerbell”, jurusan program studi ilmu

komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010.

 

Page 36: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

24  

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penulisan ini maka penulis membagi sistematika penulisan dalam

lima bab. Dimana masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub dengan

penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tinjauan umum tentang film , seperti sejarah

dan perkembangannya, klasifikasi film, struktur film, teknik pengambilan

gambar, kemudian terdapat pula tinjauan umum tentang pengertian

semiotika, dan teori semiotika Roland Barthes.

BAB III GAMBARAN UMUM FILM “HIDDEN FIGURES”

Pada bab ini pembahasan spesifik di balik layar film Hidden Figures,

seperti profil sutradara film, profil para pemain, pembuat film, nominasi,

penghargaan, dan sinopsis film Hidden Figures.

BAB IV ANALISIS SEMIOTIK HIDDEN FIGURES

Pada bab ini membahas makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film

Hidden Figures

BAB V PENUTUP

Penulis mengakhiri penelitian ini dengan beberapa kesimpulan

sekaligus berfungsi sebagai jawaban umum yang terdapat dalam bab

 

Page 37: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

25  

pendahuluan, serta diikuti dengan saran penulis dan juga beberapa lampiran

yang didapat oleh penulis.

   

Page 38: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  

26  

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Umum Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Dalam pengertiannya sebagai fakta historis, seorang pendiri ilmu

kedokteran modern bernama Hippocrates (460-377 SM) yang mengusulkan

istilah semiotika dan mendefinisikannya sebagai cabang ilmu kedokteran

untuk mempelajari gejala-gejala. Gejala sebagai semeion berarti ‘ciri atau

tanda’ yang menunjukkan sesuatu di luar dirinya. Hippocrates mengklaim

bahwa tugas utama seorang dokter adalah menyingkapkan hal-hal yang

ditunjukkan oleh gejala-gejala ini dalam kaitannya dengan tubuh manusia.1

Semiotik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai segala

sesuatu yang berhubungan dengan sistem tanda dan lambang dalam

kehidupan manusia.2 Secara etimologis, istilah semiotik merujuk dari kata

Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri di definisikan sebagai

sesuatu yang atas dasar konvensi sosial terbangun sebelumnya, dapat

dianggap mewakili sesuatu yang lain (Eco dalam Sobur, 2004: 95).3

Semiotik merupakan model ilmu pengetahuan sosial dalam memahami

dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut

                                                            1 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Ilmu Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra,

2010), hlm. 34. 2 http://kbbi.web.id/semiotik, diakses pada tanggal 5 April 2018 pada pukul 3:52 WIB 3 Tunggul, Analisis Semiotika Pesan Moral dalam Film 12 Menit untuk Selamanya,

eJournal Ilmu Komunikasi, Vol.3, No. 3, 2015.

 

Page 39: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

27  

sebagai “tanda”. Semiotik sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang

berarti tanda.4

Semiotik (semiologi) telah menjadi salah satu alat analisis yang populer

untuk meneliti isi dari media massa dan telah banyak digunakan oleh

mahasiswa ilmu komunikasi dalam meneliti makna dari pesan yang termuat

dalam media massa.5 Pada dasarnya semiotik hendak mempelajari

bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai dalam hal ini tidak

dapat digabungkan dengan mengkomunikasikan. Memaknai berarti bahwa

objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem

terstruktur dari tanda.6

Dalam definisnya, Saussure (dalam Sobur: 2003), dikatakan bahwa,

“semiologi adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengkaji tanda-tanda

di tengah masyarakat.” dan dengan demikian menjadi bagian dari disiplin

psikologi sosial. Tujuannya tidak lain adalah untuk menunjukkan

bagaimana diproduksinya tanda-tanda serta kaidah-kaidah yang

mengaturnya. Sementara itu, istilah semiotika, yang dimunculkan pada

akhir abad 19 oleh seorang Filsuf beraliran pragmatik Amerika Charles

Sander Pierce, merujuk kepada “doktrin formal tentang tanda-tanda”. Yang

menjadi dasar semiotika adalah konsep dari tentang tanda: tak hanya bahasa

dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu

sendiri pun sejauh terkait dengan pikiran-pikiran manusia seluruhnya terdiri

                                                            4 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, (Malang:

UIN Malang Press, 2007), h. 9 5 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) Cet.

Ke-1, h. 100 6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, ( Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet ke-

3, h. 15

 

Page 40: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

28  

atas tanda-tanda, karena jika tidak begitu manusia tidak akan bisa menjalin

hubungannya dengan realitas.7

Seorang ahli sastra Teew mendefinisikan semiotika adalah tanda

sebagai tindak komunikasi dan kemudian disempurnakannya menjadi

model sastra yang mempertanggung jawabkan semua faktor dan aspek

hakiki untuk pemahaman gejala sastra sebagai alat komunikasi yang khas

dalam masyarakat manapun.8 Semiotika menurut Morissan, adalah studi

mengenai tanda (signs) dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam

pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotik mencakup teori terutama

mengenal bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan

dan sebagainya yang berada diluar diri sendiri. Studi mengenai tanda tidak

saja memberikan jalan atau cara dalam mempelajari komunikasi tetapi juga

memiliki efek besar pada hampir setiap aspek (perspektif) yang digunakan

dalam teori komunikasi.9

Beberapa tokoh yang menjadi pencetus kajian teori semiotika antara

lain:

a. Charles Sanders Pierce

Charles Sanders Pierce merupakan ahli filsafat pada abad

kesembilan belas, yang dianggap sebagai pendiri semiotika modern.

Ia mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan tanda (simbol),

objek, dan makna. Tanda mewakili objek (refenant) yang ada di

                                                            7 Yoyon Mudjino, “Jurnal Ilmu Komunikasi: Kajian Semiotika Film”,Vol. 1 No. 1, April

2011, h. 129 8  Morissan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa (Jakarta: Kencana Premedia

Group,2014), h. 33 9 Morissan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa , h. 35    

 

Page 41: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

29  

dalam pikiran orang yang merepresentasikannya (intepreter). Pierce

menyatakan bahwa representasi dari suatu objek disebut

intepretant.10

b. Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure seorang ahli linguistik Swiss yang terkenal

dengan konsep semiotik signifier (penanda) dan signified (petanda).

Dalam konteks semiotik Saussure, penanda merupakan bunyi yang

bermakna atau coretan yang bermakna (aspek material), yaitu apa

yang ditulis, dikatakan, atau dibaca. Petanda merupakan gambaran

mental yaitu pikiran atau konsep (aspek mental) dari bahasa.11

c. Roland Barthes

Konsep pemikiran Barthes terhadap semiotik terkenal dengan

konsep Myhtologies atau sebagai mitos. Sebagai penerus dari

pemikiran Saussure, Roland Barthes menekankan interaksi antara

teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya.12

Interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami

dan diharapkan oleh penggunanya. Konsep pemikiran Barthes

dikenal dengan dua tatanan pertandaan (two orders of signification).

Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk kepada

makna yang sama. Istilah semiotika lebih lazim digunakan ilmuwan

                                                            10 Morissan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa (Jakarta: Kencana Premedia

Group,2014), h. 33 11 Naomi Srie Kusumastuti & Faturochman, Semiotika untuk Analisis Gender pada Iklan

Televisi, Buletin Psikologi, Tahun XII, No. 2, 2004, h. 106 12 Rachmat Kristiyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 268 

 

Page 42: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

30  

Amerika, sedangkan ‘semiologi’ sangat kental dengan nuansa Eropa yang

mewarisi tradisi linguistik Sausseran.13

Bila diartikan, semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini

menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaannya

merupakan tanda-tanda.14 Artinya, semiotik mempelajari sistem, aturan-

aturan, yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Dengan

kata lain, semiotika mempelajari relasi diantara komponen-komponen

tanda, serta hubungan antara komponen-komponen tersebut dengan

masyarakat penggunanya.

2. Konsep Semiotika Roland Barthes

Lahir di Cherbourg pada tahun 1915, kemudian dibesarkan di Bayonne,

kota kecil yang terletak di dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya

Prancis. Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir struktualis

yang giat mempraktikan model linguistik dan semiologi Sausseran.15 Dalam

konsep Roland Barthes yang menyempurnakan semiologi Saussare yaitu

tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan, namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.

Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis

                                                            13 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta, Jalasutra, 2010),

hlm. 133 14 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, ( Malang :

UIN Malang Press), h. 11. 15 Yoyon Mudjino, “Jurnal Ilmu Komunikasi: Kajian Semiotika Film”,Vol. 1 No. 1, April

2011, h. 90

 

Page 43: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

31  

makna dari tanda-tanda.16 Fokus perhatian Roland Barthes lebih tertuju

kepada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of signification).17

Seiring berjalannya waktu, kepopulerannya kian meningkat sejak

analisis semiotika dipergunakan dalam berbagai bidang disiplin ilmu.

Barthes memfokuskan perhatiannya kepada persoalan-persoalan dalam teks

sastra, fotografi, iklan, film dan sebagainya. Pemikirannya adalah serpihan

gagasan yang multidimensi dan mengundang berbagai intepretasi. Karya-

karya pokok Roland Barthes antara lain : Le degree zero de I’ecriture atau

“Nol Derajat di Bidang Menulis”. (1953, diterjemahkan ke dalam bahasa

Inggris, Writing Degree Zero, 1997).18

Salah satu area penting yang dirambah Barthes dalam studinya tentang

tanda dan peran pembaca (the reader). Konotasi, walaupun merupakan sifat

asli tanda, membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. “Barthes

menjelaskan apa yang disebut sebagai sistem pemaknaan tataran kedua,

yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya. Sistem kedua

ini oleh Barthes disebut dengan konotatif, yang ada di dalam Mythologies-

nya secara tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem pemaknaan tataran

pertama.”19 Roland Barthes dalam teorinya, ia mengembangkan semiotika

menjadi dua bagian tingkatan penandaan, yaitu denotasi dan konotasi. Kata

denotasi berasal dari bahasa Latin connotare, “menjadi makna” dan

mengarah kepada tanda-tanda kultural yang terpisah atau berbeda dengan

                                                            16 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69 17 Alex Sobur, Analisis Teks Media-Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Rosdakarya, 2009), h. 127 18 Anthony Freddy S. Semiotika Hukum: dari Dekonstruksi Teks Menuju Progretivitas

Makna, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2010), h. 34-35 19 Akhmad Muzakki, Kontribusi dalam Memahami Bahasa Agama, h. 21-22

 

Page 44: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

32  

kata (dan bentuk-bentuk lain dari komunikasi). Kata melibatkan simbol-

simbol, historis dan yang berhubungan dengan emosional.20

Roland Barthes, semiotikus terkemuka dari Prancis dalam bukunya

Mythologies (1972) memaparkan konotasi kultural dari berbagai aspek

kehidupan keseharian orang Prancis, seperti steak dan frites, deterjen, mobil

ciotron dan gulat. Menurutnya, tujuannya untuk membawakan dunia

tentang “apa-yang terjadi-tanpa-mengatakan“ dan menunjukan konotasi

dunia tersebut dan secara lebih luas basis ideologinya.21

Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang

menandai suatu masyarakat. “Mitos” menurut Barthes terletak pada tingkat

kedua penandaan, jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified,

tanda tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki petanda

kedua dan membentuk tanda baru. Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki

makna konotasi kemudian berkembang menjadi makna denotasi, maka

makna denotasi tersebut akan menjadi mitos.22 Barthes menggunakan istilah

“Orders Of Signification”. First order of signification adalah denotasi.

Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Tatanan yang

pertama mencakup penanda dan petanda yang berbentuk tanda. Tanda inilah

yang disebut makna denotasi. Kemudian dari tanda tersebut muncul

pemaknaan lain, sebuah konsep mental yang lain yang melekat pada tanda

                                                            20 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 80 21 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 85 22 Anderson Daniel Sunarto, Analisis Semiotika Film Alangkah Lucunya Negeri ini,

Journal “Octa Diurna”, Vol. IV , No. 1, 2015, h. 3

 

Page 45: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

33  

( yang kemudian dianggap sebagai penanda). Pemaknaan baru inilah yang

kemudian disebut konotasi.23

Melanjutkan studi Hjelmsev, Barthes menciptakan peta tentang

bagaimana tanda bekerja :

Tabel 2.1 Peta Roland Barthes

Sumber : Paul Colbey & Litza Janz, 1999. Introducing Semiotics. NY : Totem books, p. 51

Dari peta Roland Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri

atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi pada saat bersamaan, tanda

denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal tersebut

merupakan unsur. material: hanya jika anda mengenal tanda “singa”,

barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi

mungkin.

Jadi dalam konsep Roland Barthes, terdapat tanda konotatif yang bukan

hanya sekedar memiliki makna tambahan. Namun juga mengandung kedua

bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya,

                                                            23 Papilon Manurung, Editor : M. Antonius Birowo, Metedologi Penelitian Komunikasi,

h. 56-57

1. Signifier (penanda)

2. Signified (petanda)

3. Denotative Sign ( tanda denotatif)

4. CONNOTATIVE SIGNIFIER (PENANDA KONOTATIF 

5. CONNOTATIVE SIGNIFIED (PETANDA KONOTATIF)

6. CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)

 

Page 46: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

34  

inilah sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi penyempurnaan

semiologi Saussare, yang berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif.

Denotasi adalah tingkat peertandaan yang menjelaskan hubungan antara

penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang

menghadirkan makna yang bersifat eksplisit, langsung dan pasti. Konotasi

adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan

petanda, yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak

langsung, dan tidak pasti. Ia menciptakan makna-makna lapis kedua, yang

terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis,

seperti perasaan, emosi, atau keyakinan.24

Jadi, makna denotasi adalah makna pada apa yang tampak, makna yang

paling nyata dari tanda, sedangkan konotasi dapat menghasilkan makna

lapis kedua yang bersifat implisit25, tersembunyi. Dengan kata lain, denotasi

adalah apa yang digambarkan tanda terhadap objek, sementara konotasi

adalah bagaimana menggambarkan tanda tersebut. Dalam konsep Barthes,

“tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan, namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.

Konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebutnya sebagai

mitos, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran

bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.” Mitos,

dalam pemahaman semiotika Barthes ialah “pengkodean makna dan nilai-

nilai sosial sebagai sesuatu yang dianggap ilmiah.”26

                                                            24 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar, h. 69 25 Sifatnya samar-samar / tidak begitu jelas 26 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika Dalam Memahami Bahasa Agama, h. 23

 

Page 47: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

35  

Kata “mitos” berasal dari kata bahasa Yunani mythos yang artinya kata-

kata, wicara, kisah tentang para dewa. Ini bisa didefinisikan sebagai narasi

yang di dalam karakter-karakternya adalah para dewa, pahlawan, dan

makhluk-makhluk mistis, dengan plotnya adalah tentang asal-usul segala

sesuatu atau tentang peristiwa metafisis yang berlangsung di dalam

kehidupan manusia.27

Mitos lahir melalui konotasi tahap kedua dimana rangkaian tanda

terkombinasikan sebagaimana dalam film disebut dengan teks akan

membantu pemaknaan tingkat kedua. Ide-ide dari Barthes banyak

digunakan untuk memahami realitas budaya media kontemporer yang

dikonsumsi oleh manusia setiap harinya seperti film, lagu, novel, dan

sebagainya.28

Mekanisme kerja mitos dalam suatu ideologi adalah apa yang disebut

Barthes sebagai naturalisasi sejarah. Suatu mitos akan menampilkan

gambaran dunia yang seolah terberi begitu saja alias alamiah. Nilai

ideologis dari mitos muncul ketika mitos tersebut menyediakan fungsinya

untuk mengungkap dan membenarkan nilai-nilai dominan yang ada di

masyarakat. Dalam mitos terdapat pola tiga dimensi, yaitu penanda,

petanda, dan tanda yang dibangun oleh rantai pemaknaan yang sebelumnya

telah ada. Jadi, mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau

memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.29

                                                            27 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta : Jalasutra, 2010),

h. 56 28 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006). Cet

ke-1, h. 101 29 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, h. 91

 

Page 48: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

36  

B. Tinjauan Umum Tentang Film

1. Pengertian Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film diartikan dalam dua

pengertian. Pengertian film pertama adalah selaput tipis yang terbuat dari

seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau tempat

gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop). Kedua, film diartikan

juga sebagai lakon (cerita gambar hidup).30 Dalam bahasa Inggris film

dikenal dengan movie yang mengandung arti gambar hidup dan bioskop.31

Berikut merupakan definisi film yang dituturkan oleh H.A.W Wijaya ,

adalah:

“Film merupakan teknik audio visual yang sangat efektif dalam

mempengaruhi penonton-penontonnya. Ini merupakan kombinasi dari

drama dengan panduan suara dan musik, serta drama dengan panduan

tingkah laku dan energi, karena dapat dinikmati benar-benar oleh

penontonnya, sekaligus dengan mata, telinga, dan ruang yang remang-

remang, antara gelap dan terang.”32

Dalam mendefinisikan film terdapat beberapa tokoh yang mengartikan

berbagai macam pemikiran. Menurut Askurifai Baskin, film merupakan

salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai teknologi dan

berbagai unsur-unsur kesenian. Sebagai seni ketujuh, film jauh berbeda

dengan seni sastra, teater, seni rupa, seni suara, musik, dan arsitektur yang

                                                            30 http://kbbi.web.id/film, diakses pada tanggal10 April 2018 pada pukul 1:48 WIB 31 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2010), h. 387 32 H.A.W. Wijaya, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2002), h. 84

 

Page 49: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

37  

muncul terlebih dahulu. Seni dari film sangat mengandalkan teknologi baik

sebagai bahan baku produksi maupun dalam hal ekshibisi kehadapan

penontonnya.33

Irwanto (1999) dalam Alex Sobur mengatakan film selalu merekam

cerita berdasarkan realitas yang tumbuh berkembang dalam masyarakat

yang kemudian diproyeksikan ke atas layar.34 Menurut UU 8/1992,

sebagaimana dikutip oleh Taufan Saputra dalam jurnalnya yang berjudul “

Representasi Analisis Semiotik Pesan Moral Dalam Film 2012 Karya

Roland Emmrich”, definisi film ialah sebagai berikut.

“Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media

komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan direkam pita seluloid, pita video, piringan video,

dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk ,

jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses

lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan

ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik dan lainnya.”35

Berbeda dengan John Vivian dalam bukunya teori komunikasi massa, ia

menegaskan bahwa film merupakan bagian dari realitas sehari-hari kita

dalam banyak hal. Bahkan cara kita bicara sangat dipengaruhi oleh metafora

film. Majalah New Yorker menggunakan metafora ini dalam edisi khusus

                                                            33 Askurifai Baskin, Membuat Film Indie itu Gampang, (Bandung: Kataris, 2003), cet. Ke-

1, h. 3. 34 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 127 35 Taufan Saputra, “Representasi Analisis Semiotik Pesan Moral Dalam Film 2012 Karya

Roland Emmrich,” ejournal. Ilkom Fisip-unmul.ac. id, 2 Februari 2014, h. 277

 

Page 50: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

38  

tentang film Hollywood, “Skenario pribadi kita terentang dalam urutan

Flashback, percakapan, dan peran.”36

Film juga kerap disebut sebagai Moving Images (gambar bergerak).

Prof. Fr. Azhar Arsyard, M. A mengatakan, film atau gambar hidup

merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame

diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis pada layar sehingga

terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian

sehingga memberikan daya tarik tersendiri.37 Sampai pada titik ini film telah

menjadi media bertutur manusia, sebuah alat komunikasi, menyampaikan

kisah. Jika sebelumnya bercerita dilakukan dengan lisan, lalu tulisan, kini

telah muncul satu medium lagi: dengan gambar bergerak, yang diceritakan

adalah perihal kehidupan. Di sinilah lantas kita menyebut film sebagai

representasi dunia nyata. Eric Sasono menulis, dibanding dengan media

lain, film memiliki kemampuan untuk meniru kenyataan sedekat mungkin

dengan kenyataan sehari-hari.38

Awalnya film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Ia

ditemukan dari hasil perkembangan prinsip-prinsip fotografi dari proyektor.

Thomas Alfa Edison yang untuk pertama kalinya mengembangkan kamera

citra bergerak pada tahun 1888 ketika ia membuat film sepanjang 15 detik

yang merekam salah satu asistennya yang sedang bersin. Segera sesudah itu,

                                                            36 John Vivian, Teori Komunikasi Massa Edisi ke-8, (Jakarta: Kencana Media Group, 2008)

cet. Ke-1, h. 160. 37 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), cet. Ke-5, h.

48. 38 John Vivian, Teori Komunikasi Massa Edisi ke-8, h. 162. 

 

Page 51: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

39  

Lumiere bersaudara memberikan pertunjukan film sinematik kepada

khalayak umum di sebuah kafe di Paris.39

Film memiliki karakteristik tersendiri, yaitu menggunakan layar lebar,

pengambilan gambar jarak jauh atau long shot bahkan extrem long shot,

konsentrasi penuh dan identifikasi psikologi, yang mana ketika penonton

fokus untuk menyaksikan film, maka pikiran dan perasaannya akan larut

dalam alur cerita yang disuguhkan.40 Selain itu Disamping fungsinya

dianggap sebagai media pembujuk atau memiliki kekuatan persuasif yang

besar. Seperti halnya drama, film juga melakukan komunikasi verbal berupa

dialog antar pemain, selain itu juga film menggunakan bahasa gambar untuk

membahasakan sebuah cerita.41

Cerita yang disuguhkan diatas layar tidak hanya berdasarkan realitas

kehidupan sehari-hari yang tumbuh berkembang dalam masyarakat, tetapi

juga bisa berasal dari imajinasi pembuat cerita itu sendiri.42 Tak hanya itu ,

dimensi waktu dalam film pun limitless, cerita yang disuguhkan bisa berasal

dari kisah masa lalu, masa sekarang, atau gambaran masa depan. Film juga

mampu menyatukan spektrum kepekaan manusia, mulai dari yang paling

lembut, kejam hingga memuakkan. Selain itu film yang baik senantiasa

dapat menimbulkan ilusi kejadian filmis yang berlangsung dalam batas

waktu lebih lama dari menonton film tersebut. Bahwa dalam kejadian itu

                                                            39 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h.69. 40 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 70 41 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 128 42 Budi Irwanto, Film , Ideologi, dan Militer: Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia,

(Yogyakarta: Media Pressindo, 1999), h. 13

 

Page 52: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

40  

ada permulaan, pengembangan dan akhir, serta mempunyai jangka waktu

tertentu.43

2. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama dengan

antara media dengan massa dengan khalayaknya.44 Ciri utama media massa

adalah bahwa media massa dirancang untuk menjangkau banyak orang.45

Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada

komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan

media. Media yang dimaksud diantaranya adalah surat kabar, televisi, film,

iklan dan radio. Media yang disebutkan di atas memiliki kesamaan yaitu

sama-sama dapat menjangkau khalayak yang luas dengan waktu yang

hampir bersamaan.46

Sifat film yang audiovisual gerak mampu memiliki daya resistensi yang

lebih kuat dibandingkan dengan bentuk informasi lainnya. Dengan format

dan bentuk saluran penyajiannya, film mampu membangun opini publik

pola pikir masyarakat juga dapat diubah atau bahkan sengaja diciptakan

melalui media ini.47

Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, tetapi

konten dan fungsi yang ditawarkan masih sangat jarang. Film kemudian

berubah menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih

                                                            43 D.A Peransi, Film/Media/Seni, (Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2005), h. 5. 44 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2008), h7. 45 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, (Jakarta: Salemba Humanika,

2011), h. 61 46 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra

Aditya Bakti, 2003), h.61 47 Estu Miyarso, Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Sinematografi,

Thesis (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2009), h. 2

 

Page 53: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

41  

tua, menawarkan cerita, panggung, musik, drama, humor, dan trik teknis

bagi konsumsi populer. Film mampu menjangkau populasi dalam jumlah

besar dengan cepat, bahkan di wilayah pedesaan. Sebagai media massa film

berperan sebagai sarana komunikasi yang digunakan untuk penyebaran

hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, dan sajian teknis

lainnya.48

Terdapat tiga elemen penting dalam sejarah film. Pertama, penggunaan

film untuk propaganda sangatlah signifikan, terutama jika ditujukan

nasional atau kebangsaan, berdasarkan jangkauannya yang luas, sifatnya

yang riil, dampak emosional, dan popularitas. Dua elemen lainnya adalah

sejarah film yaitu munculnya sekolah film dan munculnya gerakan film

dokumenter.49

3. Sejarah Perkembangan Film

Film yang dibuat oleh Thomas Alfa Edison dan Lumiere bersaudara

masih berupa gambar yang diambil dalam frame50 yang statis51 dan tidak

ada penyuntingan. Pada awal kemunculan film, hal itu sudah lebih dari

cukup untuk penonton pada saat itu. Namun seiring berjalannya waktu,

penonton menginginkan hal lebih untuk uang yang telah mereka keluarkan.

Seorang pembuat film George Melies, mulai membuat cerita gambar

bergerak, yaitu suatu film yang bercerita. Melies seringkali disebut sebagai

“artis pertama dalam dunia cinema” karena ia telah membawa cerita narasi

pada medium dalam bentuk kisah imajinatif seperti “A Trip to the Moon

                                                            48 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, h. 35. 49 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, h. 38. 50 Bingkai 51 Kamera dalam keadaan diam tidak bergerak sama sekali

 

Page 54: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

42  

(1902).” Film tersebut akhirnya sampai ke Amerika pada tahun 1903, dan

para pembuat film di Amerika tidak hanya meminjam ide untuk

menggunakan film dalam menyampaikan cerita, tetapi juga dikembangkan

pada saat itu.

Edwin S. Porter, seorang juru kamera Edison Company, melihat bahwa

film dapat menjadi alat untuk menyampaikan cerita yang lebih baik dengan

penggunaan dan penempatan kamera secara statistik yang disertai dengan

penyuntingan. Film berdurasi dua belas menit karyanya, yang berjudul “The

Great Robbery”52 (1903), adalah film pertama yang menggunakan

penyuntingan, gabungan potongan-potongan antara adegan, dan sebuah

kamera bergerak untuk menceritakan kisah yang relatif kompleks.53

Film “The Great Robbery” dianggap film pertama sebagai film cerita

pertama karena teknik pembuatannya yang benar-benar mengagumkan

pada waktu itu.54 Teknik pembuatan film yang digunakan oleh Porter adalah

montase yaitu penggabungan dua gambar yang terpisah , tetapi berkaitan

dengan suatu cara yang memunculkan makna baru yang telah dipadukan.55

Pada tahun 1913, D.W Griffith seorang penulis, aktor dan juru kamera

yang juga terkenal sebagai sutradara yang brillian, membuat film yang

berjudul “Birth of a Nation”56 pada tahun 1916, film “intolerance”, yang

kedua-duanya berlangsung masing-masing berdurasi kurang lebih selama

tiga jam.57

                                                            52 Perampokan Terhebat 53 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, h. 125 54 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 202. 55 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, h. 216 56 Terj: Kelahiran Sebuah Negara 57 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 202. 

 

Page 55: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

43  

Griffith merupakan orang pertama yang memperkenalkan inovasi

seperti latihan terjadwal dan produksi yang didasari dengan naskah film.

Griffith juga tidak mengabaikan aspek penampilan seperti pencahayaan dan

kostum, menggunakan close-up dan sudut kamera dramatis lainnya untuk

mentransmisikan emosi.58

Apabila Porter sudah menggunakan montase59 untuk menyampaikan

cerita, maka Griffith menggunakannya untuk menciptakan hasrat, emosi,

dan meningkatkan ketegangan. Teknik perfilman hasil pemikiran Griffith

kemudian dikembangankan lagi oleh dua orang berkebangsaan Rusia yaitu

Vsevold Poduvskon dan Sergei Einsenstein. Sebuah sequence dari film

karya Eisenstein yang berjudul “Kapal Tempur Potemkin” yang

berlangsung selama enam menit lamanya.

Film tersebut diakui sebagai sequence yang paling berpengaruh dalam

sejarah film. Sequence tersebut menggambarkan penduduk Odessa

Simpatisan pemberontakan kapal Potemkin yang dibunuh secara kejam oleh

pasukan kerajaan.60

Film tersebut disajikan berbeda yakni bergaya film bisu, tetapi cukup

mempesona dan berpengaruh dalam jiwa penonton. Pada tahun 1972 di

Broadway Amerika Serikat munculah film bicara yang pertama walaupun

dalam keadaan belum sempurna seperti sekarang. Sejak saat itu terus

dilakukan pengembangan teknologi dan usaha untuk pengembangan

                                                            58 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, h. 216. 59 Komposisi gambar –gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa

sumber. 60 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 216. 

 

Page 56: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

44  

teknologi dan usaha untuk menyempurnakan film bicara. Kemudian film

bicara mencapai kesempurnaan pada tahun 1935.61

4. Unsur-Unsur Pembentukan Film

Menurut Himawan (2008:2), film dibagi atas dua unsur, yaitu unsur

naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif adalah bahan dasar (materi) yang

akan diolah berhubungan dengan aspek cerita atau tema film.62 Unsur

naratif terdiri dari tokoh, masalah, lokasi, dan waktu. Sedangkan unsur

sinematik merupakan unsur-unsur aspek pembuatan film. Elemen-elemen

unsur sinematik antara lain:63

a. Mise-en-scene, yaitu segala hal didepan kamera yang akan diambil

gambarnya dalam sebuah produksi film. Mise-en-scene terdiri atas

empat aspek utama dalam produksi film. Aspek-aspek tersebut

adalah: setting, kostum dan make-up, lighting, dan acting.64

b. Editing, yaitu transisi sebuah gambar ke gambar lainnya. Tahap

editing dimulai dengan pemilihan shot-shot yang telah diambil,

kemudian diolah dan dirangkai sehingga menjadi sebuah film yang

utuh.65

c. Sounds, yakni segala hal dalam film yang mampu kita tangkap

melalui indra pendengaran. Sounds merupakan aspek sistematis

yang tidak kalah pentingnya dengan aspek lain. Melalui sound,

                                                            61 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 203. 62 Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung

: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 136 63 Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 119. 64  Marseli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film (Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2005), h. 49 65 Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 123. 

 

Page 57: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

45  

adegan yang terekam dalam kamera akan terasa lebih hidup dan

nyata. Sound memiliki beberapa aspek yaitu dialog, musik, dan efek

suara.66

d. Sinematografi, yaitu perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta

hubungan kamera dengan objek yang diambil. Dalam sebuah

produksi film ketika seluruh aspek mise-en-scene67 telah tersedia

dan sebuah adegan telah siap diambil gambarnya, pada saat inilah

unsur sinematografi mulai berperan. Secara umum sinematografi

dibagi menjadi tiga aspek, yakni kamera dan film framming, serta

durasi gambar.

Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui

kamera dan stok filmnya, seperti warna, penggunaan lensa, kecepatan gerak

gambar, dan sebagainya. Framming adalah hubungan kamera dengan objek

yang akan diambil, seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak,

ketinggian, pergerakan kamera dan seterusnya. Sementara durasi gambar

mencakup lamanya sebuah objek diambil gambarnya oleh kamera.

Berikut ini adalah salah satu aspek framming yang terdapat dalam

sinematografi, yakni terhadap jarak dan objek (type of shot). Menurut

Thompson dan Bowen (2009) terdapat sembilan teknik shot kamera, dimana

setiap teknik memiliki fungsi dan makna berbeda, yaitu:68

                                                            66 Marseli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 272. 67 segala hal didepan kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah produksi film 68 Ari Novita Sari, Grammar of Film, Artikel diakses pada tanggal 11 April 2018 pada

pukul 3:46 dari : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-Artikel%20Jurnal%20-20%20Ari%20Novitasari%2007081657%20(AB).doc.

 

Page 58: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

46  

a) Long shoot/Wide Shot (LS/WS): dengan teknik ini bisa diketahui

siapa, dimana dan kapan berkaitan dengan subjek. Selain itu, juga

bisa diketahui gendernya, kostum, gerakan subjek, dan ekspresi

wajah.

b) Medium shots (MS): dengan teknik ini bisa diketahui siapa, dimana

dan kapan berkaitan dengan subjek. Selain itu, juga bisa diketahui

gendernya, kostum, gerakan subjek, dan ekspresi wajah.

c) Close-up (CU): disebut juga intimate shot. Untuk menghasilkan

gambaran orang, objek, atau tindakan yang terlihat besar, sehingga

bisa mendapatkan informasi yang detail tentang objek, serta bisa

menunjukkan ekspresi seseorang.

d) Extreme Long Shot (XLS): digunakan untuk menunjukkan

lingkungan urban69, suburban70, rural71, pegunungan, laut, dan lain-

lain. Juga digunakan untuk menujukkan siang, malam, musim

dingin, musim panas, dll.

e) Very Long Shot (VSL): memperlihatkan lebih jelas lagi tentang siapa

dan dimana subjek berada.

f) Medium Close-Up (MCU): memberi informasi tentang cara bicara,

cara mendengarkan atau tindakan dari karakter ekspresi wajah, arah

pandang, emosi, warna rambut, make-up tampak jelas.

                                                            69 Diakses melalui website https://kbbi.web.id/urban , Arti : Berkenaan dengan kota,

bersifat kekotaan. Pada pukul 23:46 WIB 70 Diakses melalui website http://kamus-internasional.com/definitions/suburban, pada

pukul 23:47 11 April 2018 Arti : penduduk pinggiran Kota 71 Diakses melalui website https://brainly.co.id/tugas/1348655, Arti : wilayah pedesaan

dengan kehidupan sederhana. Pada tanggal 11 April 2018 pukul 23: 47 WIB. 

 

Page 59: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

47  

g) Big Close-UP (BCU): lebih untuk memperlihatkan bagian wajah,

terutama hidung, mata dan mulut. Untuk memperlihatkan siapa

subjek itu, dan bagaimana ekspresinya (marah, sedih, terharu, dll).

h) Extreme Close-Up (ECU): gambar ini biasanya digunakan untuk

film dokumenter, berkaitan dengan medis atau ilmu alam, bisa juga

digunakan untuk film naratif fiksi, atau film art.

Film umumnya dibangun dengan tanda. Tanda-tanda itu termasuk

berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya

mencapai efek yang diharapkan. Sistem semiotika yang lebih penting lagi

dalam film adalah digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang

menggambarkan sesuatu.72 Dalam setiap gambar yang telah diambil oleh

sutradara baik itu dari segi sudut pandang pengambilan, pencahayaan, tipe

lensa, ataupun yang lain semuanya memiliki arti tersendiri.73

C. Kajian Mengenai Ras dan Rasisme

1. Pengertian Mengenai Ras

Asal mula istilah ras diketahui sekitar tahun 1600. Saat itu Francois

Bernier seorang antropolog berkebangsaan Prancis, pertama kali

mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan kategori

atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah. Para antropologis

menemukan tiga karakter yang membeda-bedakan tiap ras, yaitu:74

                                                            72 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 128 73 Sri Wahyuningsih, Kearifan Budaya Lokal Madura Sebagai Media Persuasif, Sosio

Didaktika: Vol. 1, No. 2 Desember 2014, h. 177. 74 A. Liliweri, Prasangka dan Konflik : Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat

Multikultur, (Yogyakarta: LKIS, 2005), h. 21

 

Page 60: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

48  

1. Sesuai dengan keadaan anatomi, yakni warna kulit, tekstur rambut,

bentuk atau ukuran badan dan bentuk muka atau kepala.

2. Dilihat dari sudut pandang fisiologis seperti contohnya penyakit

bawaan dan perkembangan hormonal.

3. Yang terakhir adalah komposisi darah dalam tubuh.

Pembagian karakter ini memang sewaktu-waktu dapat berubah tidak

menetap sifatnya sesuai dengan karakter rasnya masing-masing, semua

karakter ras ini juga dilihat dari kemampuan intelegensi, tempramen, dan

karakter-karakter individual yang lain. Lingkungan sosial adalah faktor

penting dalam membentuk pribadi atau sifat sebuah ras.75

Menurut kamus Merriam Webster, Ras digunakan untuk menunjukkan

sebuah divisi dari manusia dengan sifat-sifat yang menular antar keturunan

dan sifat tersebut cukup untuk menggambarkannya sebagai jenis manusia

yang berbeda (misalnya, Caucasoid, Mongoloid, Negroid).76

Sedangkan menurut kamus Oxford, ras sendiri dapat kita pahami

sebagai divisi utama manusia, yang memiliki karakteristik fisik berbeda.

Atau sekelompok orang yang memiliki budaya yang sama,meliputi sejarah,

bahasa, dan lain sebagainya.77

Menurut Audrey Smedley, Professor of Anthropology EmeritaVirginia

Commonwealth University, Ras adalah realitas sosial / budaya yang ada di

suatu wilayah tergantung dari variasi biologis atau genetic

                                                            75 Martin N. Marger, Race and Ethic Relations: 3rd ed Balmount, (California: Wadswouth

Publishing Company, 1994), h. 24. 76 Diakses melalui website http://www.merriam-webster.com/dictionary/race, pada tanggal

28 Juni 2018 pada pukul 18:57 WIB. 77 Diakses melalui website http://oxforddictionaries.com/definition/english/race‐2, pada

tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 19:02 WIB.

 

Page 61: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

49  

Menurut Dr. J. Verkuyl, pengertian ras sungguh-sungguh menunjukkan

suatu realitas, suatu kenyataan dan bukan bersifat fiktif belaka. Ras terutama

menyangkut pengertian hayati atau biologis yang dapat dibedakan antara ras

yang satu dengan yang lainnya.78

Horton dan Hunt berpendapat bahwa ras merupakan suatu kelompok

manusia yang agak berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dalam segi

ciri-ciri fisik bawaan, dalam banyak hal juga ditentukan oleh pengertian

yang kerap digunakan oleh masyarakat.79

para ahli antropologi fisik umumnya membedakan ras berdasarkan

lokasi geografis, ciri-ciri fisik seperti warna mata, warna kulit, bentuk

wajah, warna rambut, bentuk kepala dan prinsip evolusi rasial.80

Menurut Grosse, ras adalah segolongan manusia yang merupakan satu

kesatuan karena memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang

diturunkan sehingga berdasarkan itu dapat dibedakan dengan kesatuan yang

lain. Ras merupakan konsepsi sosial yang timbul dari usaha untuk

mengelompokkan orang ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda.

Identitas rasial biasanya berhubungan dengan ciri-ciri fisik luar seperti

warna kulit, tekstur rambut, penampilan wajah, dan bentuk mata. Konsep

identitas rasial berlaku di Amerika Serikat sebagai gagasan secara sosial

yang tidak diragukan berhubungan dengan warisan historis seperti

                                                            78 J. Verkuyl, Etika Kristen, (Jakarta: Gunung Mulia, 1992), h. 17 79 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, Cetakan

ke-2, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 195. 80 J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, h. 196

 

Page 62: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

50  

perbudakan, penganiayaan suku Indian di Amerika Serikat, isu hak sipil,

dan yang terbaru tingkatan imigran.81

Sulit untuk menyatakan akibat dari rasisme, karena efeknya dapat

secara sadar atau tidak sadar. Karena secara realita akibat dari rasisme

secara tidak disadari ialah dapat merusak bahkan menghancurkan suatu

budaya dengan terjadinya pembagian kelompok secara politik, sosial, dan

ekonomi dalam suatu negara.82

Ras dalam definisi berdasarkan geografis adalah kumpulan individu

atau kelompok yang serupa dalam sejumlah ciri dan menghubi suatu teritori

serta seringkali berasal mula sama. E. Von Eickstedt membedakan

masyarakat atas dasar prinsip evolusi rasial, yaitu :83

1. Leukoderm ( Leuko : putih).84 Termasuk dalam ciri ras ini Europid,

Polinesid, Weddid, Ainuid, dengan ciri-ciri umum: wajah dan

bagian-bagiannya menonjol, rambut lurus hingga berombak, hidung

sempit, tinggi, pigmentasi agak terang. Contoh : orang-orang Eropa

dan Polinesia.

2. Melanoderm ( Melano : hitam).85 Termasuk di dalam ras ini adalah

Negrid, Melanesid, Pigmid, Australid, dengan ciri-ciri umum: warna

kulit agak gelap, rambut agak keriting, hidung sangat lebar, wajah

                                                            81    N. Daldjoeni, Ras-ras Umat Manusia: Biogeografis, Kulturhistoris, Sosiopolitis(

Bandung: PT Citra Adhitya Bakti, 1991),h. 1. 82 Larry Samovar, Komunikasi Lintas Budaya, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm.

187 83 J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, h. 196 84 Kategori untuk menunjukkan ras berkulit putih 85 Kategori atau istilah untuk menunjukkan ras berkulit hitam 

 

Page 63: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

51  

prognat, bibir sangat tebal. Contoh : orang Afrika, Aborigin di

Australia, dan Melanesia.

3. Xantoderm ( Xanto : kuning).86 Termasuk di dalam ras ini adalah

Mongoloid, Indianid, Khoisanid, dengan ciri-ciri uum: wajah

mendatar dengan pangkal hidung rendah dan pipi menonjol

kedepan, celah mata mendatar dengan epicantus internus (kerut

mongol), rambut hitam, lurus, tebal, warna kulit kekuningan. Contoh

: orang Asia, Indian, Eskimo, dan bangsa Khoisan di Afrika.

2. Pengertian Rasisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian rasisme adalah,

prasangka berdasarkan keturunan bangsa; atau sebuah paham yang

menyatakan bahwa ras suatu suku atau bangsa tersebut yang paling

unggul.87

Dalam kamus Merriam Webster, rasisme didefinisikan sebagai

perlakuan buruk atau kekerasan terhadap orang lain yang disebabkan oleh

ras. Juga terdapat keyakinan bahwasannya terdapat beberapa ras yang lebih

baik dari pada ras yang lain. Secara utuh rasisme dapat dikatakan sebagai

keyakinan bahwa ras adalah sifat utama penentu manusia sehingga kapasitas

dan perbedaan ras menghasilkan keunggulan pada ras tertentu.88

Menurut kamus Oxford, rasisme merupakan fenomena sosial yang

mengacu kepada prasangka, diskriminasi, atau antagonisme yang diarahkan

                                                            86 Kategori atau istilah untuk menunjukkan ras bekulit kekuningan 87 Diakses melalui website https://kbbi.web.id/rasisme, pada tanggal 4 Maret 2018, pukul

19:36 WIB. 88 Diakses melalui website http://www.merriam-webster.com/dictionary/racism, diakses

pada tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 17:08 WIB.

 

Page 64: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

52  

terhadap seseorang dari ras berbeda berdasarkan kepada keyakinan bahwa

suatu ras tertentu lebih unggul.89

Kata rasisme merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu

racism. Racism terambil ataupun berasal dari kata race yang mempunyai

arti, yaitu: pertama, suatu kelas populasi yang didasarkan pada kriteria

genetik. Kedua, kelas dari genotip-genotip. Ketiga, setiap populasi yang

secara genetis berbeda dengan populasi lainnya (ras).90

Daldjoeni mengatakan bahwa, “Ras dalam pertaliannya dalam makan

rasisme, merujuk pada kelompok manusia yang ditentukan oleh dirinya

sendiri atau oleh pihak lain, yang berlainan secara kultural berdasarkan ciri-

ciri jasmaniah yang tidak dapat berubah. Jadi ras dalam rasisme tidak

ditentukan secara kesepakatan sosial, tetapi berdasarkan ciri-ciri fisik.”91

John Fredrickson mengatakan bahwasannya rasisme terjadi ketika satu

kelompok etnis atau kolektivitas sejarah mendominasi, mengecualikan, atau

berusaha untuk menghilangkan yang lain atas dasar perbedaan yang

diyakini adalah keturunan yang tidak dapat diubah.92

Lalu dalam tulisannya Alain de Benoist yang berjudul “What is

Racism”, Alain memuat beberapa pendepat pakar mengenai rasisme,

diantaranya:93

                                                            89 Diakses melalui website http://oxfrddictionaries.com/definition/english/racism, pada

tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 17:12 WIB. 90 Soerjono Soekamto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), cet ke-3,

h. 360  91 N. Daldjoeni, Ras-ras Umat Manusia: Biogeografis, Kulturhistoris, Sosiopolitis,h. 81. 92 Diakses melalui website http://www.pbs.org/race/002_04-background-02-01.htm, pada

tanggal 29 Juni 2018 pada pukul 1:35 WIB. 93 Diakses melalui website http://alaindeboist.com/pdf/what_is_racism.pdf, pada tanggal

29 Juni 2018 pada pukul 1:54 WIB.

 

Page 65: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

53  

1. Dalam tulisannya, Alain mengungkapkan kata “rasisme” pertama

kali muncul dalam kamus Larousse pada tahun 1932. Diungkapkan

bahwa definisi istiliha yang tertuang mengenai rasisme cenderung

tumpang tindih: “Sebuah sistem yang menitikberatkan pada

superioritas satu kelompok ras atas yang lain. Kemudian Grand

Littre menambahkan bahwasannya rasisme merupakan sebuah

doktrin yang mengklaim adanya perbedaan biologis antara berbagai

ras dan ada superioritas diantara salah satu dari mereka.

2. Petit Robert mengatakan bahwa rasisme adalah sebuah teori hierarki

rasial yang mengklaim perlunya melestarikan apa yang disebut ras

unggul diantara ras-ras yang ada dan hak untuk mendominasi ras

yang lain.

3. Menurut deklarasi tentang ras yang diselenggarakan oleh UNESCO

pada tahun 1978, rasisme didefinisikan sebagai teori yang

mengkalaim keunggulan intrinsik atau inferioritas kelompok ras

atau etnis dimana pihak yang lebih superior memiliki beberapa hak

untuk mendominasi atau bahkan menghilangkan orang lain yang

dianggap rendah, atau didasarkan pertimbangan nilai pada

perbedaan rasial.

4. Arthur Kriegel menuliskan bahwa rasisme merupakan suatu sistem

ideologis ilmiah yang membagi spesies manusia kontemporer ke

dalam sub spesies, karena pengembangan dan berkah yang dimiliki

berbeda atau dalam kata lain bakat rata-rata tiap kelompok manusia

tidaklah sama.

 

Page 66: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

54  

Terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai definisi rasisme.

Menurut Soerjono Soekamto, ras yang pertama, suatu kelas populasi yang

didasarkan pada kriteria genetik, kedua, kelas dari genotip-genotip, dan

ketiga, setiap populasi yang secara genetis berbeda dengan populasi

lainnya.94

Menurut Hugo F. Reading, rasial adalah:95

1. Kelompok penduduk yang didasarkan pada kriteria genetika

2. Setiap penduduk yang berbeda secara genetika lainnya

3. Kelompok yang terdiri atas genotypes

4. Para individu, terlepas dari lokasi, yang genotipnya merupakan suatu

kelompok tersendiri.

Rasisme merupakan suatu gagasan yang mengatakan bahwa terdapat

kaitan kausal antara ciri-ciri jasmaniah yang diturunkan dan ciri-ciri tertentu

dalam hal kepribadian, intelektual, budaya atau gabungan dari semua itu,

yang kemudian menimbulkan sikap superioritas dari ras tertentu terhadap

orang lain.96

Rasisme berasal dari dominasi dan menyediakan dasar pemikiran sosial

dan filosofis pembenaran untuk merendahkan dan melakukan kekerasan

terhadap orang berdasarkan warna. Banyaknya rasisme, dapat menunjukkan

dua sikap dan kekuatan struktural. Bentuk-bentuk dari rasisme itu sendiri

                                                            94 Soerjono Soekamto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), h. 14 95 Hugo F. Reading, Kamus ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rajawali, 1986), h. 78 96  N. Daldjoeni, Ras-ras Umat Manusia: Biogeografis, Kulturhistoris, Sosiopolitis,

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991), h. 81.

 

Page 67: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

55  

merupakan kejadian brutal terbuka atau bahkan dapat tidak terlihat oleh

institusi tertentu.97

Rasisme secara umum dapat diartikan sebagai serangan sikap,

kecendrungan, pernyataan, dan tindakan yang mengunggulkan atau

memusuhi kelompok masyarakat terutama karena identitas ras. Rasisme

juga dipandang sebagai sebagai sebuah kebodohan karena tidak

mendasarkan (diri) pada suatu ilmu apapun, serta sangat jelas berlawanan

dengan norma-norma etis, perikemanusiaan, dan hak-hak asasi manusia.

Akibatnya orang dari suku bangsa lain sering didiskriminasikan, dihina,

ditindas, dan dibunuh.98

Ras atau lebih dikenal dengan sebutan rasisme dan sering disamaartikan

dengan rasialisme. Istilah rasialisme digunakan untuk menyebut gagasan

yang meyakini adanya kaitan kausal antara ciri-ciri jasmaniah seseorang

dengan keturunan, kepribadian, intelektualitas, kebudayaan, atau gabungan

dari semuanya.

Gagasan tersebut kemudian menimbulkan potensi perasaan superioritas

pada ras tertentu terhadap ras yang lain. Rasialisme sering kali bertalian

dengan kelompok non-biologis dan non-rasial, seperti sekte keagamaan,

kebangsaan, kebahasaan, etnik atau kultural atau hanya sebuah prasangka

yang sering kali dilihat dari stereotip dan kecemburuan sosial. Jadi dapat

                                                            97 Martin N. Marger, Race and Ethic Relations: 3rd ed Balmount,h. 30. 98 Diakses melalui website http://sinarharapan.co.id/rasisme, pada tanggal 10 April 2018

pada pukul 2:54 WIB

 

Page 68: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

56  

disimpulkan bahwa ilmu tentang ras, ras ditentukan bukan secara sosial

melainkan berdasarkan ciri-ciri fisik.99

3. Awal Mula Ideologi Rasisme

Awal mula rasisme diyakini adalah pembentukan konstruksi-konstruksi

rasisme itu sendiri. Karena dengan adanya konstruksi tersebut, orang-orang

barulah memiliki rasa superior (kulit putih) dan inferior (kulit hitam) dalam

diri mereka masing-masing dan atau memulai kesejarahan rasisme.

Setidaknya ada dua justifikasi yang dibentuk saat awal mula rasisme, yakni

dalam justifikasi agama dan science.

1. Agama Sebagai Pembenaran untuk Rasisme

Agama digunakan untuk memecah ras-ras tersebut. Kendati agama dan

ras adalah dua hal yang berbeda.Selama tahun 1500 hingga 1600, sebuah

pertanyaan muncul dari agamawan Kristen, tentang “apakah ‘Orang kulit

hitam’ dan ‘Indian’ memiliki jiwa, atau bisa dianggap manusia. Gereja-

gereja saat itu bimbang menanggapi pertanyaan ini. Gereja Khatolik dan

Protestan akhirnya memunculkan jawaban yang berbeda. Gereja katolik lah

yang pertama kali mengakui bahwa Kulit hitam dan Indian memiliki jiwa,

yang berdampak pada peraturan di koloni-koloni Katholik agar melarang

pembunuhan seorang budak tanpa alasan.100

Karena tingginya kebutuhan akan budak, agama akhirnya dijadikan

sarana untuk membenarkan perpecahan ras. Mengelompokkan orang kulit

berwarna sebagai 'kafir dan berjiwa'. Namun, sebagai substansial sejumlah

                                                            99 Ramon Grosfoguel, “What is Racism?”, Journal of World-Systems Research, Vol. 22

Issue. 1, 2016, h. 7. 100 Diakses melalui website www.racialequitytools.org/.pdf, pada tanggal 1 Juli 2018 pada

pukul 4:32 WIB.

 

Page 69: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

57  

orang kulit berwarna dikonversi ke Kristen pula. Jadi, orang kulit berwarna

pada dasarnya dianggap sebagai kafir101 (a person who does not belong to a

widely held religion (especially one who is not a Christian, Jew, or Muslim))

dibedakan dengan mereka yang berkulit putih.

Sistem ekonomi dengan basis perbudakan di Negara-negara selatan

mengharuskan sistem eksploitatif yang rasis, yang menyebabkan

perkembangan biologi, teori zoologi dan botani untuk 'menjelaskan

perbedaan manusia dan untuk membenarkan perbudakan.' Hal ini tidak

terlepas dari hirarki status diantara ras-ras yang dipecah ini.

Ania Loomba bahkan mengklasifikasikan Ideologi sebagai hal yang

membantu membedakan ras seseorang dengan yang lain, selain lewat

Budaya dan struktur ekonominya. Agama dalam hal ini bertindak

selayaknya ideologi. Jadi, dalam garis kolonialisme inilah praktik Rasisme

muncul. Suatu keadaan dimana suatu budaya bertemu, dan mulai

membangun hirarki diantara statusnya.

Pada dasarnya, agama hanyalah alat/instrument yang digunakan pada

masa colonial untuk memecah identitas tersebut kedalam ras. Yang

selanjutnya akan menentukan kelas orang tersebut. Misalnya kerja paksa

yang dilakukan colonial terhadap suatu agama atau kaum. Kembali lagi,

justifikasi lewat agama ini memang salah satu pendukung tersedianya

tenaga-tenaga budak. Setidaknya dari suatu kaum.

                                                            101  Diakses melalui website https://en.oxforddictionaries.com/definition/heathen, pada

tanggal 1 Juli 2018 pada pukul 4:41 WIB. 

 

Page 70: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

58  

Orang tidak hanya dibedakan dari warna kulitnya, tapi juga dari cara

berpikirnya (ideology, agama) dan budayanya (cara makan, aksen, dan

sebagainya). Clash of Civilization yang datang seiring masuknya

kolonialisme ke Negara-negara dunia ketiga, menciptakan persepsi

masyarakat barat (kulit putih/ tidak berwarna/ kristian prostestan dan

Khatolik) terhadap identitas diluar mereka sebagai sesuatu yang salah dan

lebih rendah (Kulit berwarna, agama non-kristen). Mungkin ini pula

sebabnya, kita mengidentikan bangsa Arab sebagai Islam dan Bangsa Barat

sebagai Kristen (Protestan dan Khatolik). Dengan Dalim pemberadaban

(Civilizationing), bangsa barat menanamkan nilai-nilainya (menyebarkan

agama) dan membangun status yang unggul atas nilai-nilainya itu. Hingga

akhirnya orang-orang berpikir bahwa memeluk agama dari Barat (Protestan

dan Khatolik), akan sama halnya dengan menaikkan derajat

kaum/bangsa/ras mereka satu strata dengan bangsa barat.102

2. Ilmu Pengetahuan Sebagai Pembenaran Rasisme

Ilmu pengetahuan menjadi salah satu justifikasi yang dilakukan oleh

masyarakat eropa dalam menentkan tingkat superioritas dan inferioritas

antara ras kulit putih dan ras laninnya. Hal ini dilakukan untuk

membenarkan tindakan mereka atas penjajahan yang dilakukan oleh negara-

negara Eropa terutama kepada masyarakat negara-negara di Afrika. Paham

ini berkembang pada Abad ke 19 dimana pada waktu tersebut Darwin

mengeluarkan bukunya mengenai teori evolusi. Dalam bukunya Darwin

menekankan bahwa spesies yang lemah akan mati dan spesies yang kuat

                                                            102 Ania Loomba. 1998. Colonialism/Postcolonialism. London and Newyork: Routledge 

 

Page 71: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

59  

akan bertahan hidup. Pandangan inilah yang dikemudian digunakan oleh

banyak pemikir sosial Eropa bahwa ras mereka adalah yang kuat dan ras

Afrika (kulit hitam) adalah yang lemah sehingga mereka suatu saat akan

mati (punah).103

Salah satu bentuk justifikasi rasis yang dilakukan adalah melalui

penelitian ilmuwan Eropa yang menyatakan bahwa ras kulit hitam memiliki

kualitas otak yang lebih rendah dibandingkan dengan kulit putih sehingga

kulit putih merupakan ras yang pintar sementara ras Afrika adalah yang

bodoh. Selan itu juga dengan menggunakan faktor genetik dimana

masyarakat kuliit hitam dinyatakan memiliki susunan genetik yang jelek

dan lemah sehingga bukan sumber genetik yang baik dalam memberikan

keturunan yang berkualitas. Hal-hal yang seperti inilah yang kemudian

menjadikan ras kulit putih merasa superior atas ras lainnya karena secara

ilmiah mereka merupakan ras yang pintar, dan berkualitas (memiliki gen

yang baik).104

4. Perbudakan: Kemunculan Pertama Rasisme

Rasisme sebenarnya sudah terjadi di Amerika sejak tahun 1700-an. Pada

tahun ini Amerika sudah mengenal sistem perbudakan. Salah satu hal yang

menyebabkan terjadi perbudakan di Amerika adalah perkembangan industri

                                                            103 David Rogers and Bowman Moira. n.d. A History: The Construction of Race and

Racism. Portland: Western States Center’s Dismantling Racism Program. Hal. 6 104 David Rogers and Bowman Moira. n.d. A History: The Construction of Race and

Racism. Portland: Western States Center’s Dismantling Racism Program. Hal. 7  

 

Page 72: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

60  

kapas yang sangat besar di wilayah selatan. Pada saat yang sama, Revolusi

Industri yang melahirkan pabrik tekstil dalam skala besar, dengan cepat

meningkatkan permintaan akan kapas mentah. Hal ini meyebabkan mereka

membutuhkan budak untuk menjadi pekerja di perusahaan kapas. Ladang

tebu yang membutuhkan banyak tenaga kerja, juga berperan dalam

meluasnya perbudakan di wilayah selatan. Orang kulit hitam di Amerika

terus-terusan mendapatkan perlakuan diskriminasi. Tidak hanya dipaksa

menjadi budak, mereka pun tidak mendapatkan hak untuk memilih di

pemilihan umum.

Kebebasan budak di Amerika dimulai pada saat Abraham Lincoln

memimpin Amerika Abraham Lincoln menganggap perbudakan adalah

suatu kejahatan. Dalam pidato di Peoria, Illionis, di tahun 1854, ia

menayatakan bahwa semua peraturan harus disusun kembali dan

perbudakan di Amerika harus dibatasi hingga akhirnya dihapuskan. Hingga

akhirnya terjadi perang saudara antara Amerika Selatan dan Utara. Amerika

Selatan mendukung perbudakan sedangkan Amerika Utara menolak

perbudakan. Sekitar 7000 orang tewas dalam perang saudara ini, dan yang

hilang dan terluka ada sekitar 20.000 orang dari setiap pihak. Pada tahun 19

November 1863, Lincoln membangun pemakaman nasional di Gettysburg.

Hingga akhirnya Amerika Selatan memenangkan peperangan, dan perang

saudara berakhir. Namun akhirnya Abraham Lincoln meninggal karena

dibunuh. Kepemerintahan Amerika digantikan oleh Andrew Johson.

Sepanjang musim panas 1865 Johson meneruskan program rekonstruksi

Lincoln. Namun banyak orang kulit putih di Selatan yang merasa dominasi

 

Page 73: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

61  

sosial dan politiknya terancam kalau hak orang kulit hitam dan putih

disamakan. Mereka berusah mencegah orang kulit hitam mendapatkan

persamaan hak. Hingga akhirnya kekerasan terhadap kulit hitam semakin

bertambah. Hal ini menyebabkan pada tahun 1870 dibuat undang-undang

baru, yaitu Undang-Undang Penegakan Hukum (Enforcement Act) yang

menghukum keras siapa saya yang berusaha mencabut hak sipil orang kulit

hitam yang dimerdekakan. Meskipun undang-undang tersebut

diberlakukan, hal ini belum berhasil menghapus kekerasan yang dialami

oleh orang kulit hitam di Amerika Selatan. Bahkan ada organisasi yang

mengintindiminasi orang kulit hitam dan mencegah mereka untuk

menggunakan haknya. Organisasi itu adalah Ku Klux Klan. Kegagalan

Rekonstruksi punya arti perjuangan bago orang-orang Afrika-Amerika

untuk persamaan dan kebebasan tertunda sampai abad ke -20, ketika hal itu

menjadi masalah nasional dan bukan lagi masalah Selatan saja.105

Sistem perbudakan pada abad 18–19 di Amerika, adalah sistem awal

terbentuknya rasisme yang meyakini bahwa rasa, kelompok, suku atau

warga kulit hitam memiliki atau berada di tingkat sosial yang lebih rendah

dibandingkan dengan ras, kelompok, suku atau warga kulit putih di

Amerika.106

Pemikiran secara rasisme, mempengaruhi dasar-dasar secara alami

tentang pemikiran dan tindakan untuk memberikan perlakuan yang berbeda

pada setiap anggota sebuah ras yang berbeda dengan ras yang lain. Sebuah

                                                            105  Diakses melalui website http://www.cedarville.edu/~/media/Files/PDF/Center-for-

Bioethics/Powerpoint/eugenics.pdf, pada tanggal 1 Juli 2018 pada pukul 5:00 WIB 106 Martin N. Marger, Race and Ethic Relations: 3rd ed Balmount, (California: Wadswouth

Publishing Company, 1994), h. 26 

 

Page 74: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

62  

suku bangsa diklasifikasikan sesuai dengan keanggotaan mereka pada suatu

grup atau suku, yang menciptakan ke tidak seimbangan antara satu suku

dengan yang lainnya.107

Bila dilihat sebagai sebuah sistem atau sebuah ideologi, rasisme

terstruktur atau terbagi menjadi tiga, yaitu:108

1. Manusia secara alami sudah terbagi atau dibedakan sesuai dengan

keadaan fisik.

2. Sesuai dengan keadaan fisik sebuah suku atau ras, juga kepribadian

atau intelektual.

3. Bila dilihat dari dasar genetik sebuah suku, sebuah kelompok atau

suku merasa lebih kuat atau lebih baik dari suku yang lain.

Neubeck dalam tulisannya membagi dan menjelaskan dua jenis perilaku

rasisme dalam bukunya yang berjudul Social Problem: A Critical

Approach. Tipe pertama yaitu Personal Racism (Individu atau kelompok

kecil) yang mengungkapkan perasaan negatif dengan kata-kata dan atau

dengan tindakan terhadap orang berkulit hitam. Tipe kedua yaitu

Institusional Racism, yaitu dimana sebuah institusi melakukan operasi rutin

berskala besar seperti bisnis dan sistem kerja politik untuk merugikan

kelompok mayoritas umumnya. Diantaran penjelasan lainnya yaitu :109

1. Personal Racism

                                                            107 Martin N. Marger, Race and Ethic Relations: h. 29. 108 Martin N. Marger, Race and Ethic Relations: h. 32 109  Kenneth Neubeck dan Alice Mary, Social Problem : A Critical Approach, (USA:

McGraw-Hill Companies, 1997) h. 269-277.  

 

Page 75: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

63  

Personal racism terjadi ketika individu (atau kelompok kecil

individu) memiliki sikap curiga dan / terlibat secara langsung dalam

perilaku diskriminatif dan sejenisnya. Manifestasi personal racism

adalah ketika stereotip individu atas dasar dugaan perbedaan ras,

menghina nama dan referensi, perlakuan diskriminatif selama

melakukan kontak interpersonal, ancaman, dan tindak kekerasan

terhadap anggota kelompok minoritas yang diduga menjadi ras

inferior. Berikut beberapa contoh tindakan Personal Racism;

a. seorang petugas memperkerjakan orang kulit hitam hanya untuk

pekerjaan rendah, berdasarkan stereotip tentang kemampuan

atau takut bahwa kulit hitam akan membawa reaksi negatif dari

para pekerja berkulit putih.

b. Ketika ada seorang guru berasumsi bahwa anak-anak di kelas

yang bukan anggota dari mayoritas kulit putih tidak bisa belajar

dan karena itu mereka hanya bisa diberi sedikit perhatian

c. Pengemudi mobil berhenti di lampu merah, melihat ada pemuda

berkulit hitam mendekati jalanan penyebrangan, pengemudi

bergegas mengunci pintu mobil karena beranggapan bahwa

pemuda tersebut berbahaya.

2. Institutional Racism

Merupakan perilaku rasisme yang dilakukan oleh kelembagaan

yang mendapat perlakuan khusus untuk menangani masyarakat

minoritas. Dalam hal ini mereka menarik perhatian pada fakta

bahwa kelompok-kelompok seperti penduduk asli Amerika, Afrika-

 

Page 76: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

64  

Amerika, Latino-Amerika, dan Asia-Amerika sering menjadi

korban rutin kerja dari struktur organisasi tersebut. Tidak seperti

beberapa bentuk personal racism, rasisme yang terjadi melalui

operasi sehari-hari dan tahun ke tahun dari lembaga berskala besar

seringkali sulit untuk mendeteksi tanpa investigasi. Berikut

beberapa contoh dari tindakan Institutional Racism:

a. Aturan senioritas yang diterapkan hanya untuk kulit putih yang

dipekerjakan. Keadaan tersebut ketika pekerja minoritas lebih

tunduk kepada PHK dibandingkan kulit putih.

b. Tes atau akademik kredensial secara rutin yang digunakan

untuk karyawan potensial ketika tes tersebut diarahkan untuk

pengetahuan dan pengalaman yang paling mungkin dimiliki

oleh anggota kelas menengah kulit putih.

c. Kebijakan kredit dari bank dan lembaga keuangan lainnya

dilaksanakan dengan cara-cara yang membuat sulit untuk

mendapatkan hipotek atau pinjaman untuk perbaikan rumah di

lingkungan minoritas.

Institutional racism merupakan fenomena sosial yang dimana hanya

warga kulit putih yang mampu berada dalam posisi untuk menggerakkan

dan mempertahankan. Kuncinya ialah kekuasaan atas struktur organisasi

dan operasi mereka. Sejak orang berkulit hitam umumnya tidak dapat dan

tidak memiliki akses ke posisi kekuasaan di lembaga-lembaga utama yang

 

Page 77: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

65  

mempengaruhi mereka, mereka tidak mampu melakukan diskriminasi

terhadap orang kulit putih pada tingkat ini.110

Terdapat dua aspek yang mempengaruhi sikap rasialisme yaitu sikap

diskriminasi ras yang mencakup segala bentuk perilaku pembedaan

berdasarkan ras.111 Bentuk diskriminasi ras tampak jelas dalam pemisahan

(segregasi) tempat tinggal warga ras tertentu di dunia barat maupun timur.

Juga tata pergaulan antar ras yang memperlakukan etiket (sopan santun)

berdasarkan superioritas atau inferioritas golongan.112

Aspek kedua dari rasialisme adalah prasangka ras. Prasangka adalah

gejala psikologis yang ditandai dengan sikap penuh emosi yang tak disertai

bukti-bukti terlebih dahulu berdasarkan pengalaman. Pendorong munculnya

prasangka dalam pergaulan antar ras adalah sugesti, kepercayaan,

keyakinan, dan emulasi (persaingan, perlombaan). Biasanya prasangka

terdapat di kalangan negara-negara barat yang sebagian besar masyarakat

kulit putih, kelompok mayoritas ini lalu meremehkan orang kulit hitam.113

Kedua aspek ini ternyata saling menguatkan dan tidak lagi dapat

dipisahkan satu sama lainnya. Prasangka memunculkan suatu rasionalisasi

bagi diskriminasi, sedangkan diskriminasi kerap kali membawa ancaman.

Dalam suasana prasangka dan diskriminasi tidak terdapat tempat bagi

toleransi dan keterbukaan.

                                                            110 Kenneth Neubeck dan Alice Mary, Social Problem : A Critical Approach, (USA:

McGraw-Hill Companies, 1997) h. 269-277 111 Ramon Grosfoguel, “What is Racism?”,h. 9 112 N.Daldjoeni, Ras-ras Umat Manusia: Biogeografis, Kulturhistoris, Sosiopolitis,), h. 95 113 Rachman Munawar, dkk, Dari Keseragaman Menuju Keberagaman : Wacana

Multikultural dalam Media, (Jakarta:LSPP, 1999), h. 97-98.

 

Page 78: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

66  

Contohnya di negara Afrika Selatan, apabila orang kulit putih memihak

kulit hitam, ia akan diperlakukan buruk oleh sesama orang kulit putih.

Diskriminasi ras di Afrika selatan pada saat ini masih berlangsung, terlebih

ketika orang kulit putih khawatir akan kemungkinan majunya orang kulit

hitam pada segala bidang. Maka orang kulit putih dengan segala cara akan

menghalau dan menutup segala pintu ke arah kemajuan yang mungkin

dimanfaatkan orang kulit hitam.114

Dr. Gregory Jay, Professor of English Senior Director, culture, and

communities, ia berpendapat bahwa setidaknya pada abad 17, ras kulit putih

muncul sebagai penanda istilah hukum dan pengatur kehidupan sosial. Ras

ini diakui sebagai warga negara, dapat menikmati pendidikan di sekolah dan

gereja, bisa menikahi siapa saja, dan bisa melakukan apapun tanpa ada

batasan. Ia menyimpulkan bahwa ras kulit putih memiliki hak-hak istimewa

dan berhak mendapatkan perlindungan yang lebih dibandingkan ras lain.

Dan itulah yang disebut dengan whiteness.115

Whiteness adalah kata yang ditunjukkan untuk memberikan identitas

rasial dan terselubung ke dalam makna sosial terkait dengan perbedaan ras.

Perbedaan ini dapat terlihat dari proses afiliasi, dimana proses ini akan

membentuk kerja sama yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai

suatu kesepakatan eksternal. Semua orang kulit putih akan lebih mudah

untuk mengklaim hak-hak istimewanya dibanding non kulit putih. hal ini

perlu diingat tentang permasalahan “whiteness” ialah bila orang kulit putih

                                                            114  Rachman Munawar, dkk, Dari Keseragaman Menuju Keberagaman : Wacana

Multikultural dalam Media, h. 101 115 Diakses melalui website https://pantherfile.uwm.edu/gjay/www/introwhite.html, pada

tanggal 11 April 2018 Pukul 19:54 WIB.

 

Page 79: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

67  

sadar bahwa mereka dapat mengalami hukum yang berbeda dengan orang

non kulit putih, sedangkan orang non kulit putih bila ingin menjalankan

suatu hal harus meminta izin terlebih dahulu kepada orang kulit putih.116

Afrika-Amerika, atau Afro-Amerika, adalah sebuah kelompok etnis di

Amerika Serikat yang nenek moyangnya banyak berasal dari Afrika di

bagian Sub-Sahara dan Barat. Mayoritas dari rakyat etnis Afrika-Amerika

berdarah Afrika, Eropa dan Amerika Asli. Istilah yang digunakan untuk

merujuk kepada kelompok etnis ini dalam sejarah termasuk negro, kulit

hitam, dan istilah lainnya dalam bahasa inggris: colored, Afro-

Americans.117

Alo Liliweri mengatakan bahwa bangsa kulit hitam pertama kali dijual

dan diperdagangkan ke selatan Amerika sejak 1607 hingga 1807 ketika

akhirnya pengimporan tersebut dilarang. Setelah Abraham Lincoln

menentang perbudakan pada dilantik sebagai Presiden AS pada tahun 1860,

perbudakan pun dihapuskan pada 1863 melalui status hukum. Kedatangan

orang-orang kulit hitam yang jumlahnya terus bertambah itu akhirnya

mendorong pemerintah untuk mengakui kehadiran mereka tak lebih sebagai

budak adalah The Thirteenth Amandement to the Constitution118, yang

mengatur perbudakan secara hukum di tahun 1865.

Doktrin supremasi kulit putih yang digunakan untuk mendukung

lembaga perbudakan merupakan bagian dari adat dan kebijakan Amerika,

bahwa Mahkamah Agung tahun 1875 setuju menyimpulkan baik Amerika

                                                            116 J. Nielsen, Whiteness and Anti-Discrimination Law- it’s in the Design, (ACRAWSA

e-journal, Vol. 4, No. 2, 2008), h. 2-3. 117 Orang berkulit hitam 118 Undang-undang yang mengatur perbudakan secara legal di Amerika Serikat

 

Page 80: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

68  

Utara maupun Selatan menganggap budak sebagai suatu tatanan rendah dan

sama sekali tidak layak untuk bersosialisasi dengan ras kulit putih, baik

dalam hubungan sosial atau politik, dan lebih jauh, budak tidak memiliki

hak yang sama seperti orang kulit putih.119

Ketika orang-orang berasal dari budaya yang berlainan dalam

berkomunikasi, penafsiran keliru atas sandi merupakan hal yang lazim

terjadi. Devito berpendapat dalam buku Komunikasi Antar Budaya karya

Ahmad Shihabudin, bahwa dalam mempelajari komunikasi antar budaya

kita perlu memperhatikan hal-hal berikut: 1) Orang dari Budaya yang

berbeda berkomunikasi secara berbeda. 2) Melihat cara perilaku masing-

masing budaya sebagai sistem yang mungkin tetapi sifatnya arbitrer. 3) Cara

kita berpikir tentang perbedaan budaya mungkin tidak ada kaitannya dengan

cara kita berprilaku.120

Bagi kebanyakan orang, memiliki identitas budaya, kebangsaan,

keagamaan tertentu amatlah penting. Namun sayangnya, hal ini kerap kali

yang menjadi sebab munculnya etnosentrisme (ethnocentrism), yaitu suatu

sikap dan kepercayaan bahwa bahwa ras, kebangsaan, atau agama seseorang

lebih hebat dan superior jika dibandingkan dengan yang lain. Etnosentrisme

merupakan sesuatu yang universal, mungkin karena hal ini membantu

keberlangsungan hidup dengan meningkatkan keterikatan seseorang dengan

kelompoknya dan meningkatkan keinginannya untuk bekerja keras atas

nama kelompok.121

                                                            119 Ramon Grosfoguel, “What is Racism?”, Journal of World-Systems Research, Vol. 22

Issue. 1, 2016, h. 9. 120 Ahmad Shihabudin, Komunikasi Antar Budaya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) h. 4. 121 Carol Wade dan Carol Travis, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 311.

 

Page 81: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

69  

Pada dasarnya, etnosentrisme terletak pada identitas sosial, yaitu,

“kami”. Setelah mereka mempersepsikan orang lain sebagai “bukan kami.”

Prasangka, stereotip, diskriminasi, dan rasisme merupakan bagian dari

situasi yang melibatkan evaluasi negatif dari beberapa kelompok. Prasangka

merupakan praduga dari penilaian negatif mengenai suatu kelompok dan

setiap individu dari anggotanya.122

Prasangka adalah sikap. Sikap merupakan kombinasi yang jelas dari

perasaan (feelings), kecendrungan untuk bertindak (inclanation to act), dan

keyakinan (beliefs). Orang yang memiliki prasangka mungkin membenci

seseorang yang berbeda dengan dirinya dan berprilaku secara diskriminatif.

Evaluasi negatif yang seringkali didukung oleh keyakinan negatif, inilah

yang disebut dengan stereotip. Stereotip adalah ringkasan kesan terhadap

sekelompok orang dimana semua anggota dalam kelompok dilihat memiliki

sifat-sifat yang sama. Stereotip dapat saja bersifat negatif, positif, atau

netral.

Bagaimanapun juga, stereotip merefleksikan perbedaan antar orang, dan

mereka juga mendistorsikan kenyataan dalam tiga cara. Pertama, mereka

melebih-lebihkan perbedaan antar kelompok, membuat kelompok yang

distereotipkan terlihat aneh, asing, atau berbahaya, tidak seperti “kami”.

Kedua, mereka menghasilkan seleksi-selektif, orang-orang cenderung untuk

melihat bukti-bukti yang sesuai dengan stereotip dan menolak adanya

persepsi yang tidak sesuai dengan stereotip. Dan ketiga, mereka

mengabaikan perbedaan masing-masing anggota dalam kelompok asing

                                                            122 David G. Myers, Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika 2012), h. 6.

 

Page 82: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

70  

ini. Stereotip menciptakan kesan bahwa setiap anggota tersebut ini haruslah

sama.123

Bicara mengenai teori rasisme, ternyata teori tersebut difokuskan

kepada prasangka individu dan diskriminasi bukan pada organisasi

masyarakat. Rasisme sendiri mengacu kepada sikap, keyakinan, atau pelaku

individu yang mengakibatkan perlakuan tidak adil atau peluang bagi kaum

minoritas.

Sebaliknya, rasisme institusional berfokus kepada kebijakan dan praktik

yang memiliki konsekuensi yang tidak sama untuk kaum minoritas, terlepas

dari apakah kebijakan ini disertai dengan keyakinan rasis organisasi.

Dengan munculnya gerakan hak-hak sipil, itu tidak dapat lagi diterima

secara sosial dalam banyak situasi untuk berbicara secara terbuka dengan

cara berprasangka atau bertindak diskriminasi secara terang-terangan.

Sebagai gantinya munculah suatu jenis baru dari rasisme individu dan teori-

teori rasis. Rasisme baru, bukannya mengelompokkan masalah-masalah

sosial dalam hal infeorioritas biologis, menggeser penjelasan ke salah satu

inferioritas budaya. Efek determinisme budaya ini adalah sama. Anggota

kelompok minoritas tetap dipersalahkan atas kondisi mereka, sedangkan

lembaga-lembaga sosial kulit putih mempertahankan bahwa kulit putih

memiliki hak istimewa.124

5. Upaya Pemisahan Ras di Amerika Serikat

                                                            123 Carole Wade dan Carol Travis, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 313. 124  Mattaini, Racism, Finding Solutions to Social Problems: Behavioral Strategies for

Change, (Washington, DC, US: American Pychological Association, 1996)pdf, h. 149.

 

Page 83: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

71  

Gambar 3.1 : Bendera Ku Klux Klan

Sumber: https://www.crwflags.com/fotw/flags/us%7Dkkk.html

1. Ku Klux Klan (KKK)

Di Amerika Serikat terdapat satu kelompok masyarakat yang

membentuk suatu kelompok rasis yang bersifat ekstrem. Ku Klux Klan

(KKK) pertama kali dibentuk pada tanggal 24 Desember 1865. Kelompok

ini melakukan berbagai macam tindakan rasisme kepada orang-orang kulit

hitam. Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras terbaik

yang diciptakan oleh Tuhan.

Tujuan kelompok ini dibentuk yakni sebagai wadah dalam rangka untuk

memperjuangkan pemberantasan warga kulit hitam dan minoritas Yahudia,

Asia, dan Katolik Roma di Amerika Serikat. Empat tahun setelah pasca

pembentukannya, yakni pada tahun 1869 pemerintahan AS menyatakannya

sebagai organisasi illegal, namun ternyata mereka tidak mengindahkan

pernyataan tersebut dan tetep melakukan berbagai macam tindakan untuk

memberantas orang kulit dan orang kulit putih yang melindungi orang kulit

hitam dengan pembunuhan.

Kemudian pada tahun 1870 diselenggarakan kebijakan Rekonstruksi

era-Partai Republik yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan politik

 

Page 84: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

72  

dan ekonomi untuk orang kulit hitam. KKK kemudian melancarkan

kampanye secara sembunyi-sembunyi, intimidasi dan kekerasan yang

diarahkan pada pemimpin Republik putih dan hitam.

Lalu pada tahun 1915-1944 anggota kelompok ini sudah memiliki

4.000.000 simpatisan diseluruh AS. Antara tahun 1950-1960-an aksi

kelompok ini ternyata semakin masif dan membludak hingga menimbulkan

perlawanan darah kalangan kulit hitam di Amerika Serikat. Kejadian ini pun

akhirnya menimbulkan tokoh-tokoh yang menyerukan dan

memperjuangkan persamaan Ham dan anti Rasisme seperti Malcolm dan

Martin Luther King.125

2. Sistem Politik Jim Crow

Jim Crow merupakan upaya pemisahan ras yang juga merupakan hukum

negara bagian dan daerah lokal yang dilakukan setelah era Rekonstruksi di

Amerika Serikat bagian selatan yang berlangsung hingga tahun 1965.

Dimulai pada tahun 1980 dengan status “terpisah tetapi sama” untuk orang-

orang Afrika-Amerika, hal itu lalu memisahkan mereka dengan ras kulit

putih dan sebagai sesama warga Amerika.

Jim Crow laws mengamanatkan untuk dilakukannya pemisahan

persekolahan, tempat-tempat publik, kendaraan umum dan ruang istirahat,

rumah makan bahkan keran minum untuk orang-orang kulit putih dan hitam.

Meskipun orang-orang kulit hitam mendapat hak untuk mendapat fasilitas-

fasilitas publik, tetapi kondisi dari fasilitas yang mereka miliki tetap saja

                                                            125 Diakses melalui website https://www.history.com/topics/ku-klux-klan, pada tanggal 3

Juli 2018 pada pukul 4:07 WIB.

 

Page 85: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

73  

tidak layak jika dibandingkan dengan yang digunakan oleh kulit putih. Hal

ini menyebabkan mereka merasa diperlakukan seperti orang-orang bawahan

meskipun mereka adalah sesama warga negara Amerika. Pada tahun 1960an

mereka mulai menentang hukum ini. Pada akhirnya pengadilan

memutuskan bahwa hukum tersebut tidaklah sah oleh Supreme Court of the

United States pada tahun 1954. Menurut Brown v. Board of Education.

Secara umum, hukum ini dibatalkan oleh Civil Rights Act dan Voting

Rights Act , namun baru diterapkan pada tahun 1970-an.126

Selama masa rekonstruksi pada tahun 1865-1876, hukum serikat

melindungi hak asasi di selatan untuk budak yang dibebaskan. Rekonstruksi

berakhir pada tahun yang berbeda pada setiap negara bagian (terakhir 1877),

dan diikuti di selatan oleh pemerintahan Redeemer yang membuat hukum

Jim Crow untuk memisahkan ras. Dalam progressive era, pembatasan ini

disahkan dan diperluas ke tingkat serikat oleh presiden Woodrow Wilson

pada tahun 1913.

Pada tahun 1945, Civil Rights Movement mendapat dukungan luas dan

menyerang hukum Jim Crow secara nasional. Supreme Court menyatakan

bahwa pemisahan ras secara de jure adalah tidak konstitusional pada tahun

1954, namun secara de facto hal ini masih berlangsung sampai tahun 1970-

an. Presiden Lyndon B. Johnson mendesak Kongres untuk mengesahkan

Civil Rights Act of 1964 yang membatalkan hukum Jim Crow tentang

segala pemisahan, dimulai dari pemisahan tempat makan, hotel, ruang

                                                            126 Kimberly Johnson, “Reforming Jim Crow Southern Politics and State in the Age before

Brown”, (New York: Oxford University Press, 2009) h. 8

 

Page 86: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

74  

teater, ruang istirahat, kantin, dan sekolah. Hingga akhirnya Voting Rights

Act mengakhiri diskriminasi dalam pemilihan umum tingkat serikat, negara

bagian, dan lokal.127

 

                                                            127 Kimberly Johnson, “Reforming Jim Crow Southern Politics and State in the Age before

Brown”, h. 9. 

 

Page 87: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  

75  

BAB III

PROFIL FILM HIDDEN FIGURES

A. Sinopsis Film Hidden Figures

Gambar 3.2 Poster film Hidden Figures

“Every time we get a chance to get ahead they always move the finish

line. Evey single time.” – Mary Jackson

Perkataan itu diucapkan oleh Mary Jackson, perempuan kulit hitam yang

bekerja di bagian komputasi NASA (lembaga Luar Angkasa AS), tepatnya

dibagian gedung Area Barat, khusus bagi pegawai perempuan “colored”

atau berwarna, eufisme bagi kulit hitam. Film “Hidden Figures”

menampilkan perjuangan tiga perempuan berkulit hitam (yang merupakan

minoritas di Amerika Serikat), di NASA pada tahun 1961 yang ketika itu

dikenal akrab dengan iklim segregasi (pemisahan berdasarkan ras atau

 

Page 88: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

76  

warna kulit). Mary Jackson, salah satu dari perempuan itu, ahli teknik, yang

karena warna kulit dan gendernya mendapatkan penolakan untuk menjadi

teknisi di NASA, kecuali bila dia berhasil lulus di pendidikan tinggi yang

khusus bagi kulit putih.

Selain Mary, Dorothy Vaughan, yang memiliki peran sebagai pelaksana

tugas Supervisor atau pengawas di Area Barat, namun tugas jabatan tersebut

tidak pernah didapatkan olehnya secara permanen atau tetap, lagi-lagi

karena permasalahan warna kulitnya. Disamping Mary dan Dorothy,

terdapat pula Katherine Goble yang merupakan tokoh sentral dari film

berdurasi 127 menit itu. Dari awal film, diperlihatkan sosok jenius sang

Katherine kecil, yang mampu menyelesaikan soal persamaan aritmatika

yang nyaris tidak dipahami oleh anak-anak seusianya. Kecerdasannya yang

cemerlang membuatnya mendapatkan beasiswa, dan dia juga diterima di

NASA sebagai salah satu pegawai dalam Area Barat lembaga antariksawan

tersebut.

Dorothy bekerja di departemen yang berbeda. Sudah lama ia melakukan

sebagai seorang supervisor, namun tidak pernah ia mendapatkan perlakuan,

jabatan dan gaji layaknya seperti seorang supervisorm meski sudah

seringkali komplain kepada atasan yang memperkerjakannya. Sama halnya

yang dialami oleh Mary Jackson, ketika ia ingin melamar diposisi insinyur

antariksa, namun semuanya tidak dapat ia lakukan karena Mary adalah

seorang kulit hitam yang dilarang keras untuk bersekolah insinyur yang

mayoritas muridnya berkulit putih.

 

Page 89: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

77  

Namun jika dibandingkan dengan Mary dan Dorothy, Katherine lah

yang paling merasakan pahit dan sulitnya bekerja karena ia diposisikan oleh

Ruth sebagai ahli geometri wanita yang satu-satunya berkulit hitam. Sejak

awal kedatangannya di tempat kerjanya yang baru, seringkali Katherine

mendapatkan perlakuan rasis dari teman-teman kantornya. Bahkan tidak

jarang pula Katherine harus bekerja lebih keras dibanding pekerja yang

lainnya karena ia harus menghitung hasil kalkulasi milik orang lain yang

seharusnya bukan menjadi pekerjaannya.

Tidak jarang Katherine harus berjalan sejauh 1 kilometer hanya untuk

ke kamar mandi, karena di tempat Katherine bekerja tidak ada kamar kecil

yang disediakan untuk wanita berkulit hitam. Karena hal itu Katherine harus

dimarahi oleh atasannya Al-Harrison karna Katherine selalu tidak ada saat

dibutuhkan. Dikarenakan ia harus berjalan sejauh 1 kilometer jauhnya

hanya untuk sekedar ke kamar kecil. Begitulah ketatnya pemisahan ras yang

ada di Virginia pada tahun 1961 ketika John F. Kennedy menjabat sebagai

seorang presiden di Amerika Serikat.

Sebagai seorang warga negara yang berkulit hitam mereka hanya

memiliki akses fasilitas publik yang amat terbatas. Seperti contoh diadakan

pemisahan gedung untuk pekerja kulit putih dan pekerja kulit hitam sebagai

tempat mereka bekerja. Tidak sampai disitu, bahkan setiap fasilitias publik

yang diadakan dibagi menjadi dua yaitu untuk non colored atau kulit putih

dan colored untuk kulit hitam. Dimulai dari tempat duduk di bis kota, kamar

mandi, tempa minum, sekolah, hingga perpustakaan umum. Namun pada

suatu kesempatan ketika Katherine mulai merasa terdesak dengan keadaan

 

Page 90: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

78  

yang dilaluinya, Katherine memutuskan untuk melawan dan membongkar

atas apa yang terjadi di lingkungan kerjanya saat itu. Ketika ia harus

dimarahi oleh atasannya Al-Harrison, dengan seluruh keberaniannya ia

mengatakan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya mengapa Katherine

harus selalu menghilang dalam keadaan yang dibutuhkan oleh pengawasnya

tersebut.

Beruntung, ketika Katherine mengatakan hal tersebut, ia mendapatkan

dukungan bantuan secara moril dari sang pengawas di Space Task Group

yaitu Al-Harrison. Berkatnya, kini Katherine bisa untuk menggunakan

fasilitas yang dulu hanya milik kulit putih. Ketika Al-Harrison mencopot

papan tulisan yang bertuliskan “colored only” kini Katherine tidak lagi

tertekan di lingkungan kerjanya berkat sikap kepedulian dari pengawasnya

yang amat mengandalkan Katherine dalam perhitungan analisa geometri.

Sama halnya perlawanan yang dilakukan oleh Mary. Ketika ia mengeluhkan

bahwa ia tidak dapat bersekolah di sekolah kulit putih, padahal sekolah

tersebut adalah satu-satunya sekolah yang menyediakan program insinyur.

Berkat dorongan dari teman-temannya, Mary memberanikan diri untuk

membawa masalah tersebut ke persidangan demi untuk mendapatkan

haknya dan kesempatan untuk bersekolah di sekolah insinyur tersebut.

Berkat keberaniannya, Mary pun diberikan kesempatan oleh hakim

untuk bisa bersekolah di sekolah tersebut walaupun hanya pada jam malam

saja. Tidak hanya itu, berkat keberanian Katherine dan Mary, akhirnya

Dorothy pun berhasil mendapatkan posisi baru yakni sebagai seorang

pengawas tetap sekaligus satu-satunya wanita yang mampu

 

Page 91: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

79  

mengoperasikan IBM (International Business Machine). Sehingga setelah

kejadian tersebut, Space Task Group memutuskan untuk memindahkan

seluruh staff kulit hitam dan meniadakan gedung khusus yang sebelumnya

disediakan hanya bagi pekerja kulit hitam saja. Berkat perjuangan mereka

melawan sistem, ketiga sosok wanita hebat tersebut dikenang oleh sejarah,

bahkan kisah mereka dituliskan di situs resmi milik NASA.

B. Profil Theodore Melfi sebagai Sutradara Film Hidden Figures

Gambar 3.3 Foto Theodore Melfi

Theodore Melfi, lahir di Brooklyn, New York, USA pada tanggal 27

Oktober 1970. Menekuni profesinya sebagai Penulis naskah, Sutradara film,

dan produser film di Amerika Serikat sejak tahun 1998 hingga sekarang.

Theodore Melfi memulai film debutnya saat itu ketika ia menggarap sebuah

film bergenre komedi drama, St. Vincent yang dirilis pada tahun 2014

menuai banyak pujian dari para kritikus film.1

Pada tahun 2016 lalu Theodore Melfi menggarap sebuah film dengan

genre biografi yang berjudul Hidden Figures. Film ini diadaptasi dari

                                                            1 Diakses melalui website http://www.imdb.com/name/nm0577647/ diakses pada tanggal 5

April 2018 pada pukul 4:14 WIB

 

Page 92: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

80  

sebuah novel best seller di New York, Hidden Figures: The American

Dream and The Untold Story of Black Woman karya Margot Lee Shetterly

yang kemudian diangkat menjadi sebuah film berdasarkan kisah nyata di

Amerika Serikat pada Tahun 1961. Suksesnya film Hidden Figures

dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang didapatkannya, salah

satunya ialah penghargaan SAG Awards, penghargaan bergengsi di bidang

perfilman sebelum Oscar pada tahun 2017 lalu. Dikutip dari AFP, Hidden

Figures berhasil mengalahkan Moonlight, Captain Fantastic dan Fences.2

C. Profil Pemain Film Hidden Figures

1. Taraji P Henson : pemeran utama sebagai Katherine Johnson

Gambar 3.4 Foto Taraji P Henson (kiri) dan Katherine Johnson (kanan) Sumber : https://www.nasa.gov/content/katherine-johnson-biography

Pemeran utama film Hidden Figures diperankan oleh Taraji P Henson.

Wanita kelahiran 11 September 1970 ini sudah banyak membintangi

sejumlah film dan berbagai serial televisi. Taraji P Henson memulai karir

profesionalnya pertama kali ketika ia pindah ke Los Angeles untuk

mengikuti sebuah audisi. Kemudian ia terpilih untuk memerankan serial

                                                            2 Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170130120414-220-

189970/hidden-figures-jadi-film-terbaik-di-sag-awards diakses pada tanggal 5 April 2018 pada pukul 4:13 WIB.

 

Page 93: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

81  

komedi televisi Smart Guy pada tahun 1996. Beberapa serial komedi televisi

yang pernah ia bintangi yaitu Sister, TV’s Homicide: Life on the Streets dan

Popular Medical Drama ER. Kemudian pada tahun 2001 ia membintangi

film layar lebar yang berjudul Baby Boy, Hustle & Flow, dan Queenie.

Pada tahun 2016 Taraji berkesempatan lagi untuk membintangi film

layar lebar sebagai pemeran utama dalam film Hidden Figures. Taraji

berperan sebagai Katherine Johnson seorang human computer di NASA

yang bertugas dan memiliki peran penting dalam perhitungan jalur luncur

dan mendarat sebuah roket yang akan diluncurkan oleh NASA pada saat

itu.3

2. Janelle Monae : berperan sebagai Mary Jackson

Gambar 3.5 Foto Janelle Monae (kiri) dan Mary Jackson (kanan) Sumber : https://www.nasa.gov/content/mary-jackson-biography

Wanita kelahiran 1 Desember 1985 ini memiliki banyak profesi,

diantaranya sebagai seorang penyanyi, penulis lagu, Rapper, produser

rekaman, aktris dan juga seorang model. Film yang ia bintangi tidaklah

begitu banyak karena ia memfokuskan karirnya sebagai seorang penyanyi

                                                            3  Diakses dari web https://www.biography.com/people/taraji-henson-21192695 pada

tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 5:03 WIB 

 

Page 94: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

82  

sekaligus seorang rapper. Sudah banyak album yang ia rilis diantaranya, The

Audition (2003), Metropolis Suite | The Chase (2007), The AchAndroid

(2010), The Electric Lady (2013), dan Dirty Computer (2018).

Kemudian film yang pernah ia bintangi diantaranya Rio 2 (2014),

Moonlight (2016), Welcome to Marwen (2018). Pada tahun 2016 Janelle

membintangi sebuah film layar lebar Hidden Figures sebagai Mary Jackson

yang berprofesi sebagai seorang insinyur perempuan pertama di NASA.4

3. Octavia Spencer : berperan sebagai Dorothy Vaughan

Gambar 3.6 Foto Octavia Spencer (kiri) dan Dorothy Vaughan (kanan) Sumber : https://www.nasa.gov/content/dorothy-vaughan-biography

Octavia Spencer lahir dan di besarkan di Alabama pada tanggal 25 Mei

1972. Selain berprofesi sebagai seorang aktris, ia juga berprofesi sebagai

seorang penulis. Karirnya bermula diawali pada tahun 1996 ketika ia

mendapatkan kesempaatan untuk membintangi film yang berjudul A Time

to Kill.

                                                            4  Diakses melalui website https://www.biography.com/people/janelle-mon%C3%A1e-

17178736 pada tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 6:17 WIB. 

 

Page 95: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

83  

Octavia Spencer mulai dikenal pada tahun 2011 ketika ia kembali

membintangi sebuah film yang berjudul The Help. Atas peran tersebut ia

memenangkan nominasi Academy Award, Golden Globe, SAG, BAFTA,

dan nominasi untuk pemeran pendukung terbaik.

Pada tahun 2013 ia kembali mendapatkan penghargaan dan

memenangkan National Board of Review Award for Best Supporting

Actrees. ketika ia membintangi sebuah film yang berjudul Fruitvale Station

besutan produser Ryan Coogler. Beberapa film yang pernah ia bintangi

diantaranya Get on Black, Black or White, Smashed, Snowpiercer, The

Divergent Series: Insurgent, dan Zootopia.

Pada tahun 2016 ia berkesempatan untuk membintangi film layar lebar

yang berjudul Hidden Figures yang berperan sebagai seorang

matematikawan di NASA. Karena perannya tersebut ia kembali

memenangkan penghargaan Academy. Award, SAG, dan Golden Globe.5

D. Profil 20th Century Fox

20th Century Fox merupakan kependekan dari Twentieth Century Fox

Film Corporation, adalah salah satu studio utama, terletak di Century City,

California, Amerika Serikat, disebelah barat Baverly Hills. Studio ini

merupakan anak perusahaan News Corporation, konglomerat media yang

dikuasai oleh Rupert Murdoch. Perusahaan ini merupakan hasil dari

penggabungan dua perusahaan, Fox Film Corporation yang didirikan oleh

William Fox pada tahun 1915, dan Twentieth Century Pictures, dimulai

                                                            5 Diakses melalui website https://www.biography.com/people/octavia-spencer-20724237

pada tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 20:12 WIB. 

 

Page 96: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

84  

pada 1932 oleh Daryl F. Zanuck, Joseph Schnek, Raymond Griffin, dan

William Goetz.

Didesain oleh Emil Kosa Jr, industri film ini memililiki ciri khas dari

20th Century Fox yaitu ialah musik dan logo yang hanya berupa 3 garis kata

yang ditumpuk diatas satu sama lainnya. Kata tersebut ialah, “20th”,

“Century”, dan “Pictures inc.” Sedangkan musik yang biasa terdengar

ketika logo ditampilkan dirancang oleh seorang jenius bernaman Alfred

Newman. Kemudian logo tersebut dirilis pada tanggal 8 November 1935.6

E. Tim Produksi Film Hidden Figures

Sebuah film tidak akan terbentuk dan terselesaikan dengan baik tanpa

adanya tim produksi yang bekerja. Tim produksi dalam film Hidden Figures

yaitu:

1. Departement Produksi

Sutradara : Theodore Melfi

Produser : Donna Gigiliotti

Peter Chermin

Jenno Topping

Pharel Williams

Theodore Melfi

Skenario : Allison Schroeder

Theodore Melfi

2. Pemeran

                                                            6 Diakses dari web

http://www.closinglogos.com/page/20th+Century+Fox+Film+Corporation pada tanggal 18 April 2018 pada pukul 3:59 

 

Page 97: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

85  

Taraji P. Henson : Katherine Johnson

Octavia Spencer : Dorothy Vaughan

Janelle Monae : Mary Jackson

Kevin Costner : Al-Harrison

Kirsten Dunst : Vivian Jackson

Jim Parsons : Stafford

Glen Powell : John Glenn

3. Departemen Suara dan Musik

Musik : Hans Zimmer

Pharrel Williams

Benjamin Wallfisch

4. Departemen Artistik

Sinematografi : Mandy Walker

5. Departemen Penyuntingan

Penyunting : Peter Teschner

F. Penghargaan –Penghargaan Film Hidden Figures

Berikut ini daftar penghargaan yang didapatkan setelah film dirilis,

diantaranya:

TAHUN NAMA PENGHARGAAN KATEGORI

2017 Screen Actors Guild Pemeran

Terbaik

Kirsten Dunst-best actor

Kevin Costner-best actor

Taraji P. Hansen-best actress

 

Page 98: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

86  

2017 NAACP Outstanding Motion

Picture

Best Motion Picture

2017 NAACP Image Taraji P. Hansen-best actress

2017 Satelite Special Achievement

Award

Kirsten Dunst – best casting

Kevin Costner – best casting

Taraji P. Hansen – best

casting

2017 Costume Designers Guild Award Renee Ehrlich Kalfus –

outstanding periode film

2017 MTV Movie Award Taraji P. Hansen – best hero

2017 Festival Film Bandung Film Impor

2017 BET Best Movie

2017 ADG Excellence in Production

Design Award

Wynn Thomas – Best Film

Periode

2017 Blue Ribbon Film Berbahasa Asing

Terbaik

2017 MTV Movie & TV Award Best Fight Against the

System

Tabel 3.1 Penghargaan film Hidden Figures Sumber : https://www.imdb.com/title/tt4846340/awards

 

 

Page 99: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  

87  

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Analisa Semiotika Film Hidden Figures

Sejak awal perkembangannya, film sudah menjadi media yang efektif

dalam menyampaikan pesan lewat cerita yang terkandung di dalamnya.

Pesan yang terkandung dalam film disampaikan melalui adegan-adegan

yang diperankan oleh aktor. Namun hal itu juga di dukung unsur-unsur

lainnya, seperti penyuguhan gambar, ide cerita, skenario, audi-visual, dan

masih ada beberapa proses lain yang harus dilewati sampai akhirnya film

dapat sampai dan dinikmati oleh para penonton.

Dalam film Hidden Figures terdapat beberapa adegan yang

mengandung makna rasisme. Setidaknya peneliti menemukan sekitar 6

scene yang menggambarkan bagaimana perilaku rasisme yang ditampilkan.

Dan 2 scene lainnya merupakan gambaran perlawanan yang terhadap sistem

rasisme ditempat kerjanya yang dilakukan oleh Katherine Johnson dan

Mary Jackson. Adapun makna rasisme yang disampaikan dalam film

tersebut berupa hasil dari analisis peneliti dalam film Hidden Figures.

Dengan menggunakan analisis semiotik Roland Barthes pada film Hidden

Figures ditemukan beberapa makna denotasi, konotasi, dan mitos rasisme.

A. Adegan Perilaku Rasisme

1. Scene 1 ( 03.08-05.03)

Pada scene ini, adegan pertama pada gambar pertama yang diperlihatkan

adalah ketika Katherine, Dorothy, dan Mary berangkat untuk bekerja.

Namun mobil mereka tiba-tiba saja mogok sehingga mereka terpaksa untuk

 

Page 100: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

88  

berhenti di pinggiran jalan untuk memperbaiki mobil tersebut. Namun

ketika mereka sedang berusaha mencoba untuk memperbaikinya, pada saat

itu kebetulan polisi berkulit putih sedang lewat untuk berpatroli. Sehingga

polisi tersebut memutuskan untuk berhenti.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Katherine : Jadi Negro juga bukan kejahatan

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Polisi : Mobil kalian mogok di tempat yang tidak tepat

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Mary : Bukan kami yang memilih tempat, pak. Tempat yang memilih kami.

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Polisi : Kamu tidak menghormati saya?

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Polisi : Tak tau mengapa mereka memperkerjakan...

Medium Shot : Menampilkan ukuran seseorang dari dari batas pinggang ke atas.

Tabel 4.1 Scene 1 (03.08-05.03)

 

Page 101: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

89  

a. Denotasi

Pada adegan pertama terlihat Katherine, Mary, dan Dorothy

sedang berusaha untuk memperbaiki mobil mereka. Lalu sebagaimana

terlihat pada gambar kedua mereka kedatangan seorang polisi. Pada

adegan ketiga digambarkan bahwa Mary berusaha untuk memberikan

sedikit perlawanan kepada polisi tersebut dengan sebuah statement yang

membuat polisi polisi tersebut marah atas apa yang dikatakan oleh

Mary.

b. Konotasi

Dalam adegan ini diperlihatkan bagaimana cara polisi tersebut

memberikan statement yang tidak menyenangkan, “mobil kalian mogok

ditempat yang salah.” Polisi tersebut beranggapan seharusnya mereka

tidak memberhentikan mobil mereka dijalan ini. Ketika Mary berusaha

untuk membela diri namun polisi tersebut malah menunjukkan

kemarahannya kepada mereka karena polisi tersebut beranggapan

bahwa mereka bertiga melakukan perlawanan. Akhirnya Katherine

menjelaskan kepada polisi tersebut bahwa mobil mereka mogok ketika

menuju ke Langley, tempat mereka bekerja sebagai seorang computer1.

Katherine kembali menjelaskan bahwa mereka bekerja untuk NASA.

Namun polisi tersebut malah memberikan respon dengan kesan

meremehkan. Terlihat dari dialog ketika polisi tersebut mengatakan

“aku tidak tau mengapa mereka memperkerjakan...”

c. Mitos

                                                            1 Istilah yang digunakan para staff NASA untuk menyebut para pekerja wanita kulit hitam

 

Page 102: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

90  

Dalam potongan adegan diatas diperlihatkan bagaimana warga

kulit putih bahkan termasuk aparat hukum memperlakukan warga

berkulit hitam selalu penuh dengan sikap merendahkan. Karena

pasalnya ketika itu, warga kulit hitam memiliki keterbatasan dan

pemisahan akses dalam menggunakan fasilitas umum selama sistem

hukum jim crow diberlakukan, bahkan untuk penggunaan jalan

sekalipun. Hal yang telah membudaya disana saat itu ketika ada warga

kulit hitam yang menggunakan atau bahkan melewati suatu fasilitas

umum, warga kulit hitam selalu dicurigai oleh warga kulit putih bahkan

oleh aparat penegak hukum sekalipun. Secara konotasi, hal tersebut

sangat terlihat ketika polisi mengatakan bahwasannya mereka memilih

tempat berhenti ditempat yang salah. Secara mitos atau yang telah

membudaya disana saat itu bahwasannya warga kulit hitam selalu

diperlakukan dengan penuh kecurigaan. Karena pasalnya warga kulit

putih menganggap bahwa wawrga kulit hitam adalah pembuat onar.

2. Scene 2 ( 10.31-12.43 )

Pada scene ini diperlihatkan bagaimana situasi pemisahan area kerja

untuk warga kulit hitam. Yang itu berarti tidak ada satupun warga kulit putih

bekerja di area khusus untuk warga kulit hitam. Ruth sebagai seorang

sekertaris dari Lembaga Perhitungan Analisa Geomteri untuk NASA harus

turun ke lingkungan kerja warga kulit hitam padahal Ruth tidak pernah mau

untuk melakukannya. Selain itu pada scene ini juga menggambarkan

bagaimana sulitnya warga kulit hitam untuk bisa mendapatkan pekerjaan

yang tetap. Dorothy Vaughan yang berusaha untuk mendapatkan posisi

 

Page 103: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

91  

tetapnya sebagai seorang supervisor namun Dorothy tidak pernah

mendapatkannya.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Tidak ada dialog Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Ruth : Tak kukira aku harus turun ke bawah sini.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Dorothy : Lamaran saya untuk pengawas bu.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Ruth : Baik, jawaban resminya adalah tidak.

Medium Close Up (MCU) : Memperlihatkan seseorang dari bagian dada ke atas.

Ruth : Mereka tidak memperkerjakan pengawas tetap untuk kulit hitam.

Medium Close Up (MCU) : Memperlihatkan seseorang dari bagian dada ke atas.

Tabel 4.2 Scene (10.31-12.43)

a. Denotasi

 

Page 104: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

92  

Pada gambar pertama dalam tabel di atas terdapat gambar yang

menunjukkan bahwa terdapat ruangan khusus yang disediakan khusus

untuk colored computer yang artinya khusus untuk pekerja kulit hitam.

Mitchell sebagai seorang yang bertugas untuk memberikan informasi

terkait apapun yang dibutuhkan di Space Task Group antara Space Task

Group harus turun dan masuk ke ruangan tersebut untuk memberikan

informasi penting bahwasannya Space Task Group tempat di mana

Mitchell bekerja membuthkan seorang ahli analisa hitung geometri.

Kemudian pada gambar ketiga menunjukkan bahwa Dorothy mencoba

untuk menanyakan apakah Dorothy bisa melamar sebagai pengawas

tetap.

b. Konotasi

Pada gambar diatas diatas diperlihatkan bagaimana pemisahan

segala akses bagi kulit putih dan kulit hitam. Sebagai seorang yang

bertugas memberikan informasi, maka setiap ada informasi apapun

Mitchell harus menuju ke gedung yang sudah dipersiapkan khusus untuk

pekerja kulit hitam. Karena letak kantor Ruth bekerja cukup jauh

jaraknya untuk menuju ke tempat para kulit hitam bekerja.

Sebelumnya Dorothy sudah melamar posisi untuk seorang

pengawas. Karena sudah 6 bulan lamanya tidak ada pengawas di gedung

kulit putih. Dorothy akhirnya berusaha untuk tidak melewatkan

kesempatan untuk berbicara dengan Mitchell untuk menanyakan apakah

lamarannya untuk mengisi posisi sebagai pengawas tetap bisa diterima

atau tidak. Sebenarnya Dorothy sudah tau akan jawabannya, tetapi ia

 

Page 105: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

93  

terus mencoba untuk bisa mendapatkan posisi sebagai pengawas tetap.

Tetapi Ruth mengatakan bahwasannya tidak akan pernah ada pekerjaan

posisi tetap bagi waga negara berkulit hitam.

c. Mitos

Sebagaimana diketahui sebelumnya, selama sistem jim crow

berlangsung, warga kulit hitam dan kulit putih pada saat itu tidak pernah

disatukan dalam satu tempat baik itu sekolah ataupun tempat kerja.

Karena adanya sistem pemisahan fasilitas yang begitu ketat, sehingga

lebih merugikan bagi para warga kulit hitam karena mereka selalu

mendapatkan tempat paling jauh atau terpencil. Istilah pembagian

colored computers pada gambar pertama adalah sebagai tanda dan

pengecualian bahwa setiap warga kulit hitam harus bekerja dua kali

lebih keras dibandingkan kulit putih. Isitilah colored computers dalam

film ini menunjukkan bahwa warga kulit hitam berada di kasta atau

harus berada di posisikan pada jabatan yang lebih rendah ketimbang

kulit putih.

Apa yang terjadi kepada Dorothy menggambarkan bahwa pada

saat itu di Virginia semua warga kulit hitam tidak pernah bisa untuk

mendapatkan pekerjaan tetap. Bahkan peluang pekerjaan bagi warga

kulit hitam saat itu amat sangat sulit. Hal itu dikarenakan warga kulit

putih selalu memandang rendah warga kulit hitam. Sehingga seluruh

lapangan pekerjaan didominasi oleh mayoritas warga berkulit putih

mulai dari staff pekerja atau pegawai bahkan aparat hukum semuanya di

dominasi oleh warga berkulit putih. Sebagaimana yang telah dijelaskan

 

Page 106: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

94  

dalam bagian institutional racism, bahwasannya rasisme juga bahkan

dilakukan oleh suatu institusi. Mereka akan mempersulit segala proses

bagi warga kulit hitam.

3. Scene 3 ( 16.49-21.10)

Dalam scene ini, memperlihatkan bagaimana ketika Katherine sebagai

satu-satunya wanita kulit hitam yang bekerja di area kerja yang

mayoritasnya adalah warga kulit putih. Bagaimana ia mendapatkan

perlakuan ketika pertama kali Katherine bergabung kedalam tim tersebut.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Mitchell : Belum pernah ada kulit hitam disini, Katherine.

Medium Close Up (MCU) : Memperlihatkan seseorang dari bagian dada ke atas.

Sam : Ini sudah kosong tadi malam.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tidak ada dialog Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tidak ada dialog Medium Close Up (MCU) : Memperlihatkan seseorang dari bagian dada ke atas.

 

Page 107: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

95  

Stafford : Angkaku sudah akurat!

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tabel 4.3 Scene (16.49-21.10)

a. Denotasi

Pada scene ini, terlihat ketika Mitchell sudah memberikan isyarat

kepada Katherine bahwa belum ada kulit hitam yang masuk dan bekerja

diruangan tersebut. Ketika Katherine baru saja masuk ke ruangan

tersebut sudah banyak mata yang memperhatikannya dengan keheranan

dan tatapan tidak suka kepadanya. Keadaan tersebut ketika Katherine

masuk ke ruangan tersebut Sam sebagai salah satu staff diruangan

tersebut langsung memberikan tong sampah yang terisi penuh kepada

katherine karena Sam sudah mengklaim bahwa Katherine adalah

seorang tukang bersih-bersih baru diruangan tersebut. Karena warga

kulit putih selalu beranggapan bahwa warga kulit hitam seharusnya

tidak bekerja bersama kulit putih apalagi ditempatkan dalam satu

ruangan.

Setelah itu Al-Harrison sebagai pengawas utama di Space Task

Group meminta Katherine untuk memeriksa hasil hitungan milik

Stafford. Namun rupanya Stafford tidak senang akan hal itu. Karena

biasanya Stafford selalu meghitung analisa miliknya sendiri.

Tetapi kali ini Stafford harus memberikan hitungan hasil miliknya

kepada Katherine dimana saat itu Stafford juga salah satu staff yang

amat tidak menyukai kulit hitam. Sehingga saat memberikan hasil

 

Page 108: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

96  

hitungan miliknya Stafford membanting kumpulan dokumen tersebut

dihadapan Katherine sebagai bentuk ketidak sukaan Stafford kepada

Katherine. Bahkan saat sebelumnya Stafford harus mencoret beberapa

angka dengan tinta hitam tebal dengan maksud yang disengaja agar

Katherine kesulitan untuk menghitung dan memeriksa hasil hitungan

milik Stafford.

b. Konotasi

Ketika Mitchell mencari seorang computer, akhirnya Dorothy

sebagai seorang pengawas di colored room, Dorothy menyarankan

kepada Mitchell bahwa Katherine adalah orang yang tepat untuk

dijadikan seorang penghitung analisa geometri karena Katherine adalah

satu-satunya orang yang memiliki kemampuan menghitung paling cepat

diantara yang lain (yang berada di colored room). Akhirnya ia pun

segera dipindahkan dari colored room menuju non-colored room yang

artinya Katherine harus berada ditengah ruang kerja yang mayoritasnya

orang berkulit putih. Karena saat itu ternyata diruang kerja warga kulit

putih kekurangan seseorang yang memiliki kemampuan untuk

menghitung angka dengan cepat. Dan saat itu mereka juga tengah

mengalami kesulitan untuk menghitung angka karena mereka kesulitan

untuk menemukan rumus yang tepat untuk perhitungan jalur roket.

c. Mitos

Sepanjang sejarah, ketika sistem pemisahan ras serta fasilitas

diberlangsungkan di Amerika saat itu, itu menandakan bahwasannya

seluruh fasilitas yang terdapat disana harus dipisahkan dan hanya boleh

 

Page 109: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

97  

digunakan oleh warna kulit yang telah ditentukan. Sebagai contoh ruang

kerja kulit hitam harus digunakan oleh warga kulit hitam, dan

sebaliknya. Lalu, apa yang terjadi dengan Katherine ketika ia baru saja

masuk dan sudah diperlakukan sebagai seorang yang layakanya pegawai

rendahan, itu karena adanya sistem jim crow dan apa yang sudah

menjadi budaya disana saat itu. Setelah kejadian perbudakan dan

penindasan kulit hitam sebelumnya, ternyata hal tersebut terus

berangsur terjadi dan diyakini bahwasannya warga kulit hitam hanya

dipekerjakan diposisi yang lebih rendah.

4. Scene 4 ( 21.26-22.34)

Dalam scene ini digambarkan bagaimana sulitnya menjadi warga kulit

hitam di Virginia saat itu. Karena kulit hitam tidak memiliki fasilitas khusus

di area kerja kulit putih. Seperti halnya yang dialami oleh Katherine. Ketika

Katherine harus pergi ke kamar mandi namun ia tidak bisa menemukan

toilet khusus untuk kulit hitam di gedung tersebut. Akhirnya Katherine

harus berjalan jauh sekitar satu kilometer jauhnya hanya untuk pergi ke

kamar mandi khusus kulit hitam.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Katherine : Boleh

aku bertanya dimana

toilet perempuan?

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

 

Page 110: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

98  

Ruth : Maaf, aku

tidak tau dimana

toilet mu!

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tidak ada dialog Very Long Shot (VLS) : latar subjek lebih dominan dari pada subjek sendiri.

Tidak ada dialog Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tabel 4.4. Scene 4 (21.26-22.34)

a. Denotasi

Pada scene ini memperlihatkan ketika Katherine harus pergi ke

kamar kecil. Namun pada saat bersamaan ia memiliki tugas yang harus

segera diselesaikan. Ketika Katherine bertanya kepada Ruth apakah ada

kamar mandi khusus kulit hitam di gedung tersebut, tetapi ternyata Ruth

tidak mengetahui dimana toilet khusus pekerja digedung tersebut. Tetapi

karena tidak ada toilet khusus kulit hitam.

b. Konotasi

Pada scene ini, terlihat Katherine bertanya kepada Ruth apakah

ada kamar mandi di gedung tersebut. Namun jawaban Ruth bahwa ia

 

Page 111: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

99  

tidak tau apakah ada kamar mandi yang dimaksud oleh Katherine.

Maksud dari jawaban Ruth ialah bahwa sebenarnya tidak ada kamar

mandi khusus untuk kulit hitam di gedung tersebut karena pasalnya

seluruh akses fasilitas sudah dibuat secara terpisah antara kulit hitam

dan putih. Oleh karena itu setiap harinya jika Katherine ingin pergi ke

kamar mandi ia harus berjalan jauh kembali ke kantor lamanya dimana

hanya ada disana kamar mandi kulit hitam disediakan.

c. Mitos

Pemisahan fasilitias publik di kota ini bukanlah sesuatu yang baru.

Hal ini jelas dialami oleh warga kulit hitam yang tinggal di Virginia.

Oleh karena itu termasuk hal yang beruntung namun juga sulit ketika

ada kulit hitam masuk dan bekerja di area yang mayoritas pekerjanya

adalah kulit putih yaitu sulitnya bagi mereka untuk mendapatkan hak-

hak fasilitas jika bukan di kawasan mereka sendiri. Pemisahan yang

terjadi dikota Virginia bukan hanya kulit hitam tidak berdekatan dengan

kulit putih. Seluruh hak-hak kulit hitam dipisahkan secara khusus dan

juga selalu diperlakukan berbeda oleh warga kulit putih. Tidak hanya

itu, bahkan kawasan tempat tinggal kulit hitam dan putih pun dibedakan.

5. Scene 5 (39.24-39.39)

Dalam scene ini memperlihatkan bagaimana Katherine mendapatkan

perlakuan tidak menyenangkan dari tempat ia bekerja saat itu. Mereka para

kulit putih tidak hanya membedakan hal-hal besar saja, seperti pemisahan

kamar mandi, atau pintu masuk. Tetapi juga hal sekecil apapun karena

mereka tidak ingin fasilitas kulit putih disentuh oleh kulit hitam.

 

Page 112: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

100  

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Tidak ada dialog Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tidak ada dialog Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

Tidak ada dialog Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

Tabel 4.5 Scene 5 (39.24-39.39)

a. Denotasi

Pada scene ini, digambar pertama memperlihatkan ketika

Katherine ingin membuat kopi dari termos pemanas yang disediakan.

Tetapi Katherine terkejut ketika ia mendapati dua termos yang terpisah

yang berada dihadapannya.

b. Konotasi

Sebelumnya ketika hari kedua Katherine bekerja di tempat

tersebut ia membuat kopi dari sebuah termos yang sudah disediakan.

Namun sebenarnya termos tersebut hanya untuk mereka para pekerja

kulit putih walaupun tidak terdapat tanda atau sebuah tulisan bahwa

termos tersebut hanyalah untuk kulit putih. Tetapi Katherine tetap

 

Page 113: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

101  

mengambil dan membuat segelas kopi dari tersebut. Sehingga seluruh

orang-orang kulit putih melihatnya dengan tatapan penuh tidak suka

karena termos mereka sudah disentuh oleh Katherine, seorang kulit

hitam.

Setelah kejadian tersebut akhirnya para pekerja memberikan

sebuah termos yang bertuliskan ”colored” yang hanya dikhususkan

oleh Katherine jika ia ingin membuat segelas kopi. Namun apa yang

terjadi Katherine beranggapan kalau termos tersebut sudah berisikan

kopi yang sudah siap untuk diminum. Namun faktanya, itu hanyalah

termos kosong bahkan belum siap untuk dipanaskan.

c. Mitos

Jika pada adegan sebelumnya kita melihat bahwa hanya fasilitas

umum yang dipisahkan yaitu untuk kulit putih dan hitam. Tetapi setelah

kejadian sebelumnya dimana Katherine membuat segelas kopi dari

termos milik kulit putih, akhirnya para pekerja kulit putih kembali

melakukan tindakan segregasi atau pemisahan hanya untuk sebuah

termos. Karena pasalnya, adat kultur semasa rasisme berlangsung,

warga kulit putih selalu beranggapan bahwa fasilitas apapun bentuknya

baik itu besar atau kecil, kulit hitam tidak boleh menyentuhnya apapun

alasannya.

6. Scene 6 ( 49.27-50.30 )

Pada scene ini, diperlihatkan dengan jelas bagaimana ketatnya seluruh

pemisahan fasilitas publik antara kulit hitam dan kulit putih. Bahkan karena

hal itu, Dorothy mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dengan cara

 

Page 114: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

102  

diusir dari perpustakaan umum karena ia berada di kawasan buku kulit

putih.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Tidak ada dialog Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Tidak ada dialog Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Petugas perpustakaan : Kami tidak mau ada masalah disini.

Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

Dorothy : oh! Aku disini bukan buat masalah, bu.

Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

Petugas perpustakaan : Untuk apa kau kesini?

Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

 

Page 115: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

103  

Dorothy : Sebuah buku.

Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

Petugas Perpustakaan : Kau sudah ada buku di bagian kulit hitam.

Close Up (CU) : sebuah shot yang hanya menampilkan wajah seseorang atau objek tertentu secara penuh.

Polisi : Well kau lebih tau....

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Tidak ada dialog Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tabel 4.6 Scene 6 (49.27-50.30)

a. Denotasi

Pada scene ini memperlihatkan Dorothy dan anak-anaknya ingin

pergi ke perpustakaan umum untuk mencari buku yang dibutuhkan oleh

anak-anaknya. Tetapi ketika Dorothy sampai disana ia tidak bisa

menemukan buku yang dicarinya pada bagian buku kawasan kulit hitam.

Hingga akhirnya Dorothy memutuskan untuk mencari buku tersebut di

kawasan buku untuk kulit putih. Tetapi Dorothy malah kembali

 

Page 116: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

104  

mendapatkan perlakuan yang amat tidak menyenangkan dari petugaas

perpustakaan tersebut.

b. Konotasi

Dalam adegan ini Dorothy berusaha untuk mencari buku untuk

anak-anaknya yang tidak dapat ia temukan di sisi kawasan rak buku

untuk kulit hitam. Tetapi ketika petugas perpustakaan mengetahui

bahwa ada kulit hitam di kawasan buku kulit putih, petugas tersebut

menyangka bahwa Dorothy ingin membuat masalah di tempat tersebut.

Petugas tersebut beranggapan seharusnya orang kulit hitam harus

berada di rak buku kulit hitam. Dan warga kulit putih berada di rak buku

khusus untuk kulit putih. Tetapi ternyata Dorothy tidak dapat

menemukan buku yang dicarinya. Sehingga, Dorothy terpaksa untuk

mencari buku tersebut di kawasan rak buku khusus untuk kulit putih.

Kehadiran Dorothy ternyata dianggap sebagai gangguan dan sudah

seharusnya kulit hitam tidak berada di kawasan kulit putih. Namun

petugas perpustakaan tidak perduli ketika Dorothy mengatakan bahwa

ia tidak dapat menemukan buku yang dicarinya di kawasan buku kulit

hitam. Petugas tersebut malah memanggil polisi setempat untuk

mengusir Dorothy dan anak-anaknya.

c. Mitos

Pada dasarnya dalam scene ini digambarkan bagaimana

pemisahan seluruh fasilitas yang dilakukan oleh kulit putih hanya

menguntungkan bagi kulit putih saja. Karena fasilitas yang didapatkan

 

Page 117: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

105  

oleh warga kulit hitam selalu tidak lengkap bahkan lebih jelek jika

dibandingkan oleh fasilitas yang dimiliki kulit putih.

Semenjak diadakan pemisahan atau yang disebut dengan sistem

Jim Crow2. Setelah sistem tersebut diadakan, hak pilih warga Afrika-

Amerika (orang Afrika yang tinggal di Amerika) dicabut oleh para

demokrat kulit putih. Semenjak itu perlakuan diskriminasi ras mulai dari

pemisahan fasilitas hingga kekerasan amat kental pada saat itu.3

B. Adegan Perlawanan Terhadap Sistem Rasisme

1. Scene 1 (01.01.10-01.04.25)

Dalam scene ini, menggambarkan Katherine semakin banyak

mendapatkan tugas untuk menghitung analisa geometri yang diberikan oleh

rekan kerjanya, Stafford. Selama mengerjakan tugasnya, Katherine harus

berjalan sekitar satu kilometer setiap harinya untuk pergi ke kamar mandi

khusus wanita kulit hitam. Karena ditempatnya tersebut tidak ada kamar

mandi khusus warga kulit hitam. Akhirnya dalam adegan ini, Katherine

mulai angkat bicara sebagai bentuk perlawanannya mengenai hal yang amat

membuatnya sangat tidak nyaman.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

                                                            2 Hukum Jim Crow adalah hukum negara bagian dan lokal yang ditetapkan di Amerika

Serikat bagian Selatan antara tahun 1876 – 1965 yang mengatur keadaan “separate but equal” (segregasi) bagi orang negro. Dalam kenyataannya fasilitas yang disediakan untuk negro selalu lebih jelek dari pada fasilitas orang kulit putih.

3 Diakses dari web http://www.academia.edu/27595735/Sejarah_Amerika_Serikat_Era_Pencarian_Kestabilan_1952-1960_ pada tanggal 18 April 2018 pada pukul 3:27 WIB.

 

Page 118: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

106  

Tidak ada dialog Very Long Shot (VLS) : latar belakang subjek lebih dominan dari pada subjek sendiri.

Al-Harrison : Dari mana saja kau?

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Al-Harrison : Dimana pun kau selalu tak berada di tempatmu seharusnya.

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Al-Harrison: ini bukan khayalanku, jadi kemana saja kau setiap hari?

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Katherine : ke toilet pak.

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Al-Harrison : 40 menit setiap hari?

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

 

Page 119: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

107  

Katherine: Tak ada toilet untukku di sini.

Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Al-Harrison : Apa maksudmu tidak ada toilet di sini?

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Katherine : Tak ada toilet kulit hitam di gedung ini!

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Katherine : aku harus berjalan ke Timbuktu (Mali) hanya untuk menyamankan diriku.

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Katherine : dan aku bekerja seperti anjing, siang dan malam!

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Katherine : Tak bisa meminum kopi dari termos yang kalian tidak ingin aku menyentuhnya!

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

 

Page 120: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

108  

Tidak ada dialog Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Tidak ada dialog Long Shot (LS) :Menampilkan seseorang secara utuh dari bagian kepala hingga kaki.

Tabel 4.7 Scene 1 (01.01.10-01.04.25)

a. Denotasi

Pada scene ini, mulai memperlihatkan bagaimana ketika Katherine

Johnson menyuarakan suaranya yang selama ini terpendam. Dari gambar

diperlihatkan bahwa Katherine sedang lari terburu-buru karena hujan yang

deras. Katherine harus berlari sejauh satu kilometer dari Timbuktu hanya

untuk ke kamar kecil untuk kulit hitam. Kemudian dengan cepat ia harus

segera kembali ke tempatnya sebelum Al-Harrison mencari-cari dirinya

lagi.

b. Konotasi

Pada scene ini menggambarkan bagaimana Katherine mulai

memberikan perlawanan kepada rekan-rekan kerjanya yang mayoritas

adalah warga kulit putih. Ketika Al-Harrison terdengar seperti

memarahi Katherine karena Katherine selalu menghilang disaat saat

yang dibutuhkan. Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya

Katherine mengatakan bahwasannya ia pergi selama 40 menit sehari

 

Page 121: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

109  

hanya untuk pergi ke kamar mandi khusus kulit hitam. Sedangkan

ditempat Katherine bekerja kamar mandi khusus kulit hitam tidak

disediakan. Sebagai seorang computer, Katherine memliki posisi yang

bisa dibilang sangat dibutuhkan ditempat tersebut. Karena setiap harinya

Katherine harus menghitung angka-angka analisa geometri yang

diberikan oleh Stafford. Tetapi, karena ia mendapatkan hambatan yaitu

tidak ada kamar mandi kulit hitam di kawasan tersebut, karena itu

Katherine harus menghabiskan waktu yang lebih lama untuk ke kamar

mandi karena ia harus berjalan ke Timbuktu yang berjarak kurang lebih

satu kilometer jauhnya hanya untuk menyamankan dirinya sendiri.

Katherine juga mengatakan bahwa orang-orang ditempat ia bekerja

tidak ingin termos yang tersedia disentuh oleh dirinya sebagai wanita

kulit hitam.

Setelah Katherine menjelaskan semua keadaan tentang dirinya,

barulah Al-Harrison mengerti apa yang menyebabkan Katherine harus

selalu pergi lebih lama dari orang lain. Rupanya Al mulai geram dengan

peraturan yang ada di tempat tersebut, yakni memisahkan seluruh

fasilitas antara kuli hitam dan putih. Karena Al sangat percaya kepada

Katherine, Berkat kepedulian dan kepercayaan Al-Harrison kepada

Katherine akhirnya ia memutuskan untuk menghancurkan tulisan yang

menandakan tidak ada lagi kamar mandi untuk kulit hitam. Sehingga

berkat kejadian tersebut kini Katherine berhasil untuk menyuarakan apa

yang dialaminya selama disana.

c. Mitos

 

Page 122: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

110  

Sebagaimana tradisi yang sudah berlaku di Amerika saat itu,

sebelumnya memang tidak ada kulit hitam yang bekerja satu ruangan

bersamaan dengan kulit putih. Oleh karena itu sudah menjadi hal yang

lumrah bagi mereka (kulit putih) tidak menempatkan fasilitas khusus

satu gedung dengan warga kulit hitam. Karena pada dasarnya hukum

jim crow memang merupakan upaya pemisahan dalam seluruh aspek.

Selain itu dampak dari berlakunya hukum tersebut menyebabkan

ketimpangan baik dari segi perlakuan ataupun fasilitas umum.

Dalam adegan tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan

bahwasannya suara-suara mereka, warga kulit hitam selalu didengar

remeh. Hal itu terjadi karena apa yang terjadi di masa lalu ketika zaman

perbudakan di Amerika Serikat pada masa itu. Orang kulit putih selalu

memandang bahwa orang kulit hitam tidak seharusnya banyak bicara

mengenai hak-hak mereka karena menurut warga kulit putih mereka

sudah sangat beruntung untuk bisa tinggal disana. Secara sederhana, apa

yang menimpa warga kulit hitam ialah bentuk tradisi negatif yang secara

turun temurun dipercayai oleh orang-orang yang merasa bahwa ras kulit

putih lebih hebat ketimbang ras kulit hitam.4

2. Scene 2 (01.10.40-01.13.09)

Pada scene ini memperlihatkan bagaimana Mary Jackson melakukan

upaya untuk menyuarakan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Karena

pada saat itu Mary tidak memiliki pilihan lain untuk mewujudkan cita-

citanya untuk menjadi seorang insinyur, kecuali ia memberikan perlawanan

                                                            4 Diakses dari web http://www.hariansejarah.id/2017/04/sejarah-perbudakan-di-

amerika.html pada tanggal 21 April 2018 pada pukul 2:41 WIB.

 

Page 123: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

111  

dengan menyuarakan bahwa ia memiliki hak untuk menjalani pendidikan

sebagaimana kulit putih disana.

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Women : Mary Jackson.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Women : Petisi untuk menghadiri pelatihan di Hampton High School

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Hakim : Hampton High School adalah sekolah kulit putih, mrs, Jackson.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Hakim : Virginia masih provinsi yang membedakan ras

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Hakim : Tanpa menghiraukan apa kata pemerintah pusat, atau yang lain.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

 

Page 124: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

112  

Mary : Yang Mulia, jika boleh?

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Mary : Saya percaya ada keadaan khusus untuk dipertimbangkan.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Hakim : Apa yang membenarkan wanita kulit hitam datang ke sekolah kulit putih?

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Mary : tak ada wanita negro di Virginia yang pernah hadir di semua sekolah kulit putih.

Medium Shot (MS) : menampilkan tampilan seseorang dari batas pinggang ke atas.

Hakim : Hanya kelas malam.

Medium Close Up (MCU) : Menampilkan ukuran seseorang dari bagian dada keatas

Tabel 4.8 Scene 1 (01.10.40-01.13.09)

a. Denotasi

Pada adegan ini menceritakan Mary Jackson memberanikan

dirinya untuk menyelesaikan permasalahannya melalui jalur hukum.

Mary percaya bahwa dengan membawa permasalahannya ke jalur

 

Page 125: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

113  

hukum ia akan mampu mengatasi apa yang menjadi penghalangnya

selama ini.

b. Konotasi

Sebelumnya Mary tidak pernah terpikirkan untuk membawa

permasalahan yang dialaminya melalui jalur hukum. Karena ia percaya

bahwa apapun yang dilakukannya untuk melawan sistem tidak akan

berhasil. Namun berkat dorongan kedua sahabatnya tersebut, Katherine

dan Dorothy, akhirnya ia berhasil meyakinkan dirinya bahwa ia mampu

menyelesaikan permasalahan tersebut melalui jalur hukum.

Sebelumnya Mary sudah menyiapkan sebuah strategi agar ia

mampu memenangkan persidangannya di pengadilan agar ia bisa

bersekolah di sekolah insinyur yang mayoritas muridnya adalah kulit

putih. Namun berkat kecerdasan dan ketelitiannya, ia melakukan sebuah

riset terlebih dahulu tentang sang hakim itu sendiri. Mary mengatakan

kepada sang hakim memang benar bahwa sekolah yang ia ingin tuju

adalah untuk kulit putih. Namun jika terus menerus seperti itu Mary

tidak akan mampu menggapai mimpinya untuk bisa menjadi seorang

insinyur di NASA. Mary berusaha untuk meyakinkan sang hakim

bahwasannya tidak ada cara lain kecuali jika ia menjadi yang pertama,

satu-satunya wanita kulit hitam yang bersekolah di sekolah kulit putih

sebagaimana yang dikatakan sang hakim bahwa tidak ada kulit hitam

disana. Berkat kecerdasannya untuk meyakinkan sang hakim, akhirnya

sang hakim pun memberikan izin untuk Mary bersekolah di sekolah

tersebut hanya untuk malam hari saja.

 

Page 126: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

114  

c. Mitos

Kebudayaan yang sudah berjalan saat itu memang kulit hitam tidak

sepenuhnya hak mereka diberikan. Sebagaimana contoh dari fasilitas

pendidikan di Virgina saat itu. Sistem yang sudah berjalan di negara

tersebut memang sudah tidak sepatutnya terus dijalankan. Pasalnya,

dalam film tersebut digambarkan bahwa fasilitas pendidikan kulit hitam

tidaklah selengkap yang dimiliki oleh kulit putih. Pada masa

pemerintahan John F. Kennedy memang penghapusan terhadap

pembedaan ras belum bisa diselesaikan saat itu. Sehingga, seluruh

kewenangan fasilitas secara utuh hanya dimiliki oleh warga berkulit

putih saja. Baik itu dari segi lapangan pekerjaan dan fasilitas pendidikan.

Pada dasarnya sebuah negara seharusnya mampu memberikan hak

penuh kepada warganya untuk menjalani pendidikan penuh dari sekolah

dasar hingga tingkat universitas. Namun berbeda yang terjadi di Virginia

saat itu. Kebanyakan warga kulit hitam hanya mampu bersekolah di

sekolah yang lebih jelek karena sulitnya kesempatan untuk

mendapatkan pekerjaan yang layak pada saat itu.

 

Page 127: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  

116  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Film Hidden Figures menampilkan cukup banyak adegan rasisme yang

menimpa warga kulit hitam. Sulitnya hidup di sebuah negara yang

mayoritasnya sangat membenci warga kulit hitam. Segala cara dilakukan

warga kulit putih untuk melakukan pemisahan dalam bentuk apapun.

Khususnya bagaimana ketika kita melihat bahwa warga kulit hitam hanya

memiliki akses terhadap fasilitas publik yang amat terbatas, hingga

bagaimana warga kulit hitam hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bisa

mendapatkan pekerjaan di negara yang amat menjunjung tinggi superioritas

suatu ras.

Untuk menyimpulkan hasil penelitian skripsi ini, peneliti mengacu pada

fokus perumusan masalah. Dengan melihat melalui pendekatan teori Roland

Barthes, maka kesimpulan peneliti terhadap rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Makna Denotasi

Analisis film Hidden Figures dibagi dua bagian oleh peneliti,

bagian pertama adalah cerita yang terdapat dalam pengantar cerita yang

memiliki makna dnotasi sebagai film yang menggambarkan bagaimana

potret kehidupan warga kulit hitam diperlakukan oleh warga kulit putih,

khususnya bagi para pemeran yang berjuang ditengah-tengah

lingkungan kerja yang mayoritasnya adalah kulit putih. Bagian kedua

adalah bagaimana bentuk perlawanan kulit hitam dalam film tersebut

 

Page 128: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

117  

dalam rangka untuk memperjuangkan seluruh hak-hak warga kulit

hitam.

2. Makna Konotasi

Makna konotasi yang terkandung dalam film ini bagaimana potret

paham rasisme yang amat kental. Selain merupakan sebuah sistem yang

diterapkan oleh pemerintah, ternyata rasisme juga telah membudaya

sehingga perlakuan rasis dan diskriminasi rasial tidak lagi ragu untuk

dilakukan. Bahkan rasisme tidak hanya dilakukan oleh warga sipilnya

saja, tetapi juga sudah merebak luas hingga ke ranah institusi baik

institusi formal maupun non-formal.

Setelahnya sebagai warga kulit hitam mereka juga mempunyai

hak-hak yang setara sebagaimana warga kulit putih lainnya. Oleh

karenanya tiga tokoh tersebut tidak segan untuk menyuarakan hak

mereka. Walaupun amat sulit untuk mematahkan suatu kepercayaan

bahwasannya warga kulit putih lebih baik dari pada kulit hitam. Tetapi

masih ada kepercayaan bahwasannya sebagai warga negara siapapun itu

berhak untuk berkontribusi dan mencapai impian negara tersebut.

3. Makna Mitos

Makna mitos yang terkandung dalam film ini ialah bagaimana

ketika suatu hukum atau suatu aturan tertentu diterapkan ternyata dapat

berubah menjadi sebuah kebudayaan bahkan keyakinan yang begitu

kuat. Sebagaimana ketika hukum jim crow diterapkan atau “setara tetapi

terpisah”, mampu berubah menjadi sebuah tradisi tersendiri dimana

keyakinan ras kulit putih selalu lebih baik dari kulit hitam. Tidak

 

Page 129: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

118  

terlepas dari masa lalu ketika kulit putih menjadikan warga kulit hitam

sebagai budak, hal tersebut terus menerus diwariskan bahkan hingga

detik ini.

Dengan ketiga makna diatas peneliti menyimpulkan bahwa makna

rasisme dalam film Hidden Figures ini menerangkan bahwasannya tidak

ada ras yang lebih baik ataupun lebih unggul. Tidak ada ras yang lebih

pintar ataupun lebih bodoh. Persatuan sebuah negara tidak ditentukan

dari apa warna kulit atau pun apa ras seseorang. Karena ketika berbagai

macam kelompok tinggal di suatu negara, mereka punya hak untuk

berkontribusi, untuk memberikan dampak positif demi terwujudnya

cita-cita suatu negara.

B. Saran

Terkait dengan penelitian ini ada beberapa saran yang penulis dapat

sampaikan:

1. Masyarakat khususnya kaum remaja diharapkan untuk mampu melihat atau

menyaksikan film yang tidak hanya ada unsur hiburan semata, akan tetapi

film yang memiliki tayangan yang berkualitas satu paket dengan nilai

edukasi agar menambah wawasan hal baru, terutama mengenai bagaimana

dampak negatif dari rasisme.

2. Peneliti berharap film seperti ini akan diekspos lebih meluas diharapkan

mampu menjadi sebuah pesan khusus kepada seluruh warga negara di dunia

agar tidak ada lagi praktik rasisme yang bertebaran agar masyarakat dalam

sebuah negara dapat mencapai harmoni dan bukanlah diskriminasi.

 

Page 130: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

119  

3. Bagi penulis, film ini sudah memenuhi kriteria yang baik untuk sebuah film.

Tidak hanya mengandung unsur hiburan tetapi juga terdapat nilai edukasi

dan pelajaran mengenai moral, dan informasi mengenai sejarah yang selama

ini belum diketahui banyak orang . Film ini menjadi contoh yang baik bagi

negara lainnya atau komunitas lainnya bahwasannya bagaimana rasisme

mampu memberikan dampak negatif terhadap persatuan sebuah negara itu

sendiri. Penulis berpendapat bahwa seharusnya ada lebih banyak lagi film

yang akan mengulik kisah sejarah mengenai peliknya rasisme yang selama

ini belum terungkap.

 

Page 131: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

  

120  

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Baskin, Askurifai. Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung: Kataris, 2003.

Carol Wade, Carol Travis. Psikologi. Jakarta: Erlangga, 2007.

Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Ilmu Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.

Elvinaro, & Erdinaya, L. K. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004.

F. Reading, Hugo. Kamus-Kamus Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali, 1986.

Freddy S, Anthony. Semiotika Hukum: Dari Dekonstruksi Teks Menuju Progretivitas Makna. Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2010.

G. Mayers, David. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Himawan, Pratista. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008.

Horton, Paul B. Hunt, Chester L. Sosiologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 1990.

Irwanto, Budi. Film, Ideologi, dan Militer: Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta: Media Pressindo, 1999.

J. Baran, Stanley. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga, 2008.

J. Verkuyl. Etika Kristen. Jakarta: Gunung Mulia, 1992.

Johannes Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003.

John M. Echols, Hasssan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2006.

Kenneth Neubeck, Alice Mary. Social Problem: A Critical Approach. USA: McGraw Hills Company, 1997.

 

Page 132: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

121  

Kristiyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2009.

Liliweri, Alo. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKIS, 2005.

Lull, James. Media Komunikasi: Kebudayaan Suatu Pendekatan Global (Terj). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997.

Manurung, Papilon. Metedologi Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT Remaja RosdaKarya, 2009.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Merger, N. Martin. Race and Ethic Relations 3rd Editions Balmount. California: Wadswouth Publishing Company, 1994.

Munawar, Rachman dkk. Dari Keseragaman Menuju Keberagaman: Wacana Multikultural Dalam Media. Jakarta: LSPP, 1999.

Muzakki, Akhmad. Kontribusi Semiotika Dalam Memahami Bahasa Agama. Malang: UIN Malang Press, 2007.

N. Daldjoeni. Ras-ras Umat Manusia: Biografis, Kulturhistoris, Sosiopolitis. Bandung: PT Citra Adhitya Bakti, 1991.

Narwoko, J. Dwi, Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana, 2006.

Peransi, D.A. Film/Media/Seni. Jakarta: FFTV-IKJ, 2005.

Rogers, David and Bowman Moira. n.d. A History: The Construction of Race and Racism. Portland: Western States Center’s Dismantling Racism Program.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009.

Samovar, Larry. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Shihabudin, Ahmad. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Analisis Framming. Bandung: Remaja RosdaKarya, 2006.

Soekamto, Soerjono. Kamus Sosiologi. Jakarta: Grafindo Persada, 1993.

 

Page 133: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

122  

Stokes, Jane. How to Media and Cultural Studies. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2006.

Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005.

Vivian, John. Teori Komunikasi Massa Edisi ke-8. Jakarta: Kencana Media Group, 2008.

Wijaya, H.A.W. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002.

Jurnal dan Penelitian

Daniel, Sunarto Anderson. Journal Octa Diurna. Analisis Semiotika Film Alangkah Lucunya Negeri ini. Vol. IV No. 1 (2015).

Grosfoguel, Ramon. Journal of World System Research. “What is Racism?”. Vol. 22 No. 1 (2016).

Irab, Yenita. Jurnal Jaffray. “Rasisme”. Vol. 1. No. 1 (2007).

J.Nielsen. Whiteness and Anti-Discrimination: Law- it’s in the Design. ACRAWSA e-journal. Vol. 4 No. 2. (2008).

Naomi Srie Kusumastuti & Faturochman, Semiotika untuk Analisis Gender pada Iklan Televisi, Buletin Psikologi, Tahun XII, No. 2, (2004)

Miyarso, Estu. Pengembangan Media Interaktif Untuk Pembelajaran Sinematografi. Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta. (2009).

Mudjino, Yoyon. Jurnal Ilmu Komunikasi: Kajian Semiotika Film. Vol. 1 No. 1 (2011).

Saputra, Taufan. E-journal Ilmu Komunikasi. “Representasi Analisis Semiotik dalam Film 2012 Karya Roland Emmrich. (2014).

Tunggul. E-journal komunikasi. Analisis Semiotika Pesan Moral Film 12 Menit Untuk Selamanya. Vol. 3 No. 3. (2015).

Wahyuningsih, Sri. Sosio Didaktika. Kearifan Lokal Madura Sebagai Media Persuasif. Desember Vol. 1 No. 1. (2014).

Sumber Lain

Diakses melalui website https://muslim.or.id/29806-tidak-ada-rasisme-dalam-islam.html pada tanggal 9 Januari 2018, pada pukul 17:26 WIB

 

Page 134: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

123  

Diakses melalui website http://indonesian.irib.ir/ranah/kultur/item/73504- Kisah_ Mengenaskan_Budak_Kulit_Hitam_di_AS.html pada tanggal 4 januari 2018 pada pukul 15:19 WIB Diakses melalui website http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/18/01/12/p2g1wn396-pbb-nilai-donald-trump-rasis pada tanggal 14 Januari 2018, pada pukul 1:22 WIB http://kbbi.web.id/semiotik, diakses pada tanggal 5 April 2018 pada pukul 3:52 WIB

http://kbbi.web.id/film, diakses pada tanggal10 April 2018 pada pukul 1:48 WIB

Ari Novita Sari, Grammar of Film, Artikel diakses pada tanggal 11 April 2018 pada pukul 3:46 dari : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-Artikel%20Jurnal%20-20%20Ari%20Novitasari%2007081657%20(AB).doc. Diakses melalui website https://kbbi.web.id/urban , Arti : Berkenaan dengan kota,

bersifat kekotaan. Pada pukul 23:46 WIB Diakses melalui website http://kamus-internasional.com/definitions/?indonesian_word=suburban, pada pukul 23:47 11

April 2018 Arti : penduduk pinggiran Kota. Diakses melalui website https://brainly.co.id/tugas/1348655, Arti : wilayah

pedesaan dengan kehidupan sederhana. Pada tanggal 11 April 2018 pukul 23: 47 WIB. Diakses melalui website https://kbbi.web.id/rasisme, pada tanggal 4 Maret 2018,

pukul 19:36 WIB. Diakses melalui website http://sinarharapan.co.id/rasisme, pada tanggal 10 April

2018 pada pukul 2:54 WIB Diakses melalui website https://pantherfile.uwm.edu/gjay/www/introwhite.html,

pada tanggal 11 April 2018 Pukul 19:54 WIB Diakses melalui website http://www.imdb.com/name/nm0577647/ diakses pada

tanggal 5 April 2018 pada pukul 4:14 WIB Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170130120414-220-189970/hidden-figures-jadi-film-terbaik-di-sag-awards diakses pada tanggal 5

April 2018 pada pukul 4:13 WIB.

 

Page 135: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan

124  

http://www.academia.edu/27595735/Sejarah_Amerika_Serikat_Era_Pencarian_Kestabilan_1952-1960_ pada tanggal 18 April 2018 pada pukul 3:27 WIB.

Diakses melalui website https://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/dunia/ferguson-simbol-kuat-rasisme-di-ameria-serikat.html pada tanggal 4 Januari 2018 pada pukul 15:22 WIB. Diakses melalui website https://www.cnnindonesia.com/internasional/20161111161116-134-172067/trump-jadi-presiden-laporan-rasisme-di-as-meningkat pada tanggal 9 Januari 2018, pada pukul 16:39 WIB. Diakses dari web https://www.biography.com/people/taraji-henson-21192695 pada

tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 5:03 WIB

Diakses melalui website https://www.biography.com/people/janelle-mon%C3%A1e-17178736 pada tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 6:17 WIB.

Diakses melalui website https://www.biography.com/people/octavia-spencer-20724237 pada tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 20:12 WIB.

Diakses melalui website https://www.imdb.com/title/tt4846340/awards pada tanggal 18 Juni 2018 pada pukul 20: 15 WIB.

Diakses melalui website http://www.merriam-webster.com/dictionary/racism, diakses pada tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 17:08 WIB

Diakses melalui website http://oxfrddictionaries.com/definition/english/racism, pada tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 17:12 WIB. 

 Diakses melalui website http://www.merriam-webster.com/dictionary/race, pada

tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 18:57 WIB. Diakses melalui website http://oxforddictionaries.com/definition/english/race‐2, 

pada tanggal 28 Juni 2018 pada pukul 19:02 WIB. 

Diakses melalui website http://www.pbs.org/race/002_04-background-02-01.htm, pada tanggal 29 Juni 2018 pada pukul 1:35 WIB.

Diakses melalui website http://alaindeboist.com/pdf/what_is_racism.pdf, pada

tanggal 29 Juni 2018 pada pukul 1:54 WIB. Diakses melalui website file:///C:/Users/bananas/Downloads/Documents/Western%20States%20-%20Construction%20of%20Race.pdf, pada tanggal 1 Juli 2018 pada pukul 4:32 WIB.

 

Page 136: ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41572/1/MUHAMMAD... · DALAM FILM HIDDEN FIGURES KARYA ... Semua manusia diciptakan