12
ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: FRISKA SUKMANINGTIYAS A310110066 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

  • Upload
    others

  • View
    31

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA

KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Oleh:

FRISKA SUKMANINGTIYAS

A310110066

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

,A- UIITvERSITAS MUHAMMADTYAII SURAKARTA

(W' FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PE,}IDIDIKAN

\ggJ JL A Yani Tromol Pos I * Pabelan, Kartasura Telp. (0211)il74l7 Fzx 7151448 Surakara 57f02

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI

Ymgbertandatangan ini pembimbing skripsl tugas akhir:

Nama : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum"

NIP/NIK : MP. 1957051319184031001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan slaipsi (tugas akhi, dari matrasiswa:

Nama : Friska Sukmaningtiyas

NIM : A 310110066

Program Studi: Pendidikan Balrasa dan Sastra lndonesia

Judul Skripsi : "AI.{ALISIS REDLJPLIKASI CERITA FABEL SISWA KELAS VIII

C SMP NEGERI2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2AVI2OI5"

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan

Demikian persetujuan tersebut dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya"

SurakartU 25 Februari 2015

Pembimbing,

Drs. H. Yakub Nasuch4 M. Hum.

NIP" L9s7 051319184A31 001

Page 3: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA

KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Friska Sukmaningtiyas

A310110066 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menelaah jenis-jenis dan nosi reduplikasi cerita fabel siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah penggunaan reduplikasi pada cerita fabel siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdpat tiga jenis penelitian. Jenis pengulangan yang pertama yaitu pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa penambahan afiks yang berjumlah 10 kata ulang. Jenis pengulangan yang kedua yaitu penguangan sebagian yang berjumlah 19 kata ulang. Jenis pengulangan yang ketiga yaitu pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks yang berjumlah 10 kata ulang. Penelitian ini juga menghasilkan nosi atau arti reduplikasi. Jika bentuk dasarnya kata benda, terdapat nosi atau arti reduplikasi meskipun yang berjumlah 1 kata ulang. Jika bentuk dasarnya kata kerja, terdapat nosi atau arti reduplikasi pekerjaan dilakukan berulang-ulang berjumlah 10 kata ulang, menyatakan ketidak pastian/ pekerjaan dilakukan seenaknya berjumlah 7 kata ulang, dan pekerjaan berbalas (sifat resiprok) berjumlah 2 kata ulang. Jika bentuk dasarnya kata sifat, terdapat nosi atau arti reduplikasi menyatakan bermacam-macam atau banyak berjumlah 17 kata ulang, menyatakan sifat/ keadaan berjumlah 1 kata ulang, dan menyatakan superlative berjumlah 1 kata ulang.

Kata Kunci: Reduplikasi dan cerita fabel

Page 4: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

A. PENDAHULUAN

Manusia pada dasarnya sangat membutuhkan bahasa dalam

bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di

lingkungan formal. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah (lingkungan

formal) memiliki empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis. Pada keterampilan menulis biasanya keterampilan yang dianggap

cukup sulit dibandingkan dengan keterampilan- keterampilan yang lain.

Setiap siswa memiliki keterampilan untuk mengekspresikan pikiran

serta perasaannya. Pengekspresian itu bisa dalam bentuk wacana. Wacana ini

bisa berupa lisan maupun tulisan. Chaer (2006:267) mengungkapkan bahwa

wacana merupakan satuan yang lengkap, sehingga merupakan satuan yang

tertinggi dan besar. Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka di dalam

wacana itu terdapat gagasan atau ide yang utuh dan dapat dipahami oleh

pembaca atau pendengar dengan mudah dan tidak menimbulkan banyak

penafsiran.

Bahasa Indonesia mempunyai konsep sendiri tentang reduplikasi.

Reduplikasi juga bisa disebut kata ulang. Istilah itu digunakan dalam tata

bahasa pertama berdasarkan bentuk perulangan dalam bahasa. Beberapa ahli

bahasa Indoneia sendiri memaparkan pengertian reduplikasi atau kata ulang

itu berbeda-beda. Salah satunya Ramlan (1987:63) mengungkapkan bahwa

proses pengulangan atau reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatik, baik

seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi vonem maupun tidak.

Hasil pengulangan itu disebut kata ulang (tindihan). Sedangkan suatu yang

diulang merupakan bentuk dasar. Suatu kata ulang dapat dibentuk dengan

jalan pengulangan atas seluruh bentuk dasar, pengulangan sebagian bentuk

dasar, pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks,

atau pengulangan dengan perubhan fonem.

Page 5: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Salah satu bahan kajian yang menarik diteliti yaitu cerita fabel siswa

kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali. Alasan pemilihan karangan siswa

sebagai bahan kajian, karena siswa memiliki gaya penulisan yang khas yang

di dalamnya ditemui penggunaan reduplikasi dalam kalimat. Hal ini menjadi

menarik karena pada siswa tingkat menengah pertama cenderung memiliki

dan mengetahui kosakata yang terbatas.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan membahas mengenai

“Analisis Reduplikasi pada Cerita Fabel Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2

Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015”. Masalah yang dapat dirumuskan

bagaimana jenis-jenis dan nosi reduplikasi pada cerita fabel siswa kelas VIII

C SMP Negeri 2 Boyolali. Rumusan masalah bertujuan untuk menelaah serta

memaparkan jenis-jenis dan nosi reduplikasi cerita fabel siswa kelas VIII C

SMP Negeri 2 Boyolali. Hasil temuan dapat dimanfaatkan sebagai

pemanbahan wawasan untuk mengembangkan teori Morfologi khususnya

reduplikasi.

Pada penelitian ini, rumusan masalah dapat dipecahkan dengan teori-

teori penting, yaitu morfologi, jenis reduplikai, nosi reduplikasi, dan cerita

fabel. Kridalaksana (dalam Rohmadi, dkk., 2010:3) mengungkapkan bahwa

morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-

kombinasinya. Cerita fabel adalah salah satu bentuk cerita (tradisioal) yang

menampilkan binatang sebagai tokoh cerita (Nurgiantoro, 2010:190).

Ramlan (1987:69-75) memaparkan cara mengulang bentuk dasar,

pengulangan dapat digolongkan menjadi empat golongan: (1) Pengulangan

Seluruh, (2) Pengulangan Sebagian, (3) Pengulangan yang Berkombinasi

dengan Proses Pembubuhan Afiks, dan (4) Pengulagan dengan Perubahan

Fonem.

Page 6: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Boyolali. Secara khusus

ditujukan pada siswa kelas VIII C. Waktu penelitian dilakukan selama lima

bulan, yaitu dari bulan November 2014 sampai dengan Maret 2015. Jenis

penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Bentuk penelitian

kualitatif menurut Rubianto (2013:5) suatu metode penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang yang diamati. Objek penelitian dapat juga disebut sebagai pokok

penelitian (Al-Ma’ruf, 2011:11). Objek yang diteliti dalam penelitian ini

adalah penggunan reduplikasi atau kata ulang pada Cerita Fabel Siswa Kelas

VIII C SMP Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.

Data dalam penelitian ini yaitu kata yang berupa keseluruhan

reduplikasi atau kata ulang pada Cerita Fabel Siswa Kelas VIII C SMP

Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun sumber data dalam

penelitian ini adalah karangan siswa yang berupa cerita fabel siswa kelas VIII

C SMP Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini

menggunakan teknik simak dan catat. Mahsun (2013:92) mengungkapkan

bahwa metode penyediaan data ini diberi nama metode simak karena cara

yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak

penggunaan bahasa. Teknik catat digunakan untuk mengetahui realisasi

fonem tertentu tidak hanya cukup dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang

dihasilkan oleh informan, tetapi juga harus melihat bagaimana bunyi itu

dihasilkan (Mahsun, 2013:131). Penelitian ini menggunakan metode agih.

Metode agih merupakan metode yang alat penentunya justru bagian dari

bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993:15). Analisis data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan cerita fabel karya

siswa, selanjutnya disimak dan dicatat untuk mendeskripsikan dan

mengklasifikasikan jenis serta nosi kata ulang yang terdapat dalam cerita

fabel.

Page 7: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada penelitian ini penulis memaparkan jenis-jenis dan nosi atau

makna reduplikasi pada cerita fabel siswa kelas VIII C SMP Negeri 2

Boyolali tahun pelajaran 2014/2015.

1. Kr1/ P3/ K1

Berjalan Berjalan-berjalan Berjalan-jalan

Kata berjalan memiliki dua morfem yaitu morfem terikat dan

morfem bebas. Morfem terikat pada kata berjalan yaitu ber-. Sedangkan

morfem bebas pada kata berjalan yaitu jalan. Sebuah kata yang diikuti

prefiks, maka jenis pengulangannya merupakan pengulangan sebagian dari

bentuk dasar. Penulisan pengulangan yang diikuti prefiks yaitu dengan

menghilangkan prefiks pada tindasan.

Jenis: Pengulangan sebagian

Berdasarkan data di atas terlihat adanya penggunaan reduplikasi

pengulangan sebagian dari bentuk dasar. Kata berjalan-jalan merupakan

pengulangan sebagian bentuk Ber-. Kata berjalan-jalan memiliki bentuk

dasar berjalan yang hanya diulang sebagian dari bentuk dasar. Jika kata

berjalan diulang menjadi berjalan-berjalan, maka perulangan itu menjadi

salah.

Makna: Pekerjaan dilakukan seenaknya

Bentuk reduplikasi kata berjalan-jalan yang terdapat dalam

kalimat di atas memiliki makana pekerjaan dilakukan berulang-ulang yang

berarti pekerjaan dilakukan berulang-ulang untuk berjalan di hutan tanpa

sadar ada pemburu yang ingin menangkapnya.

“Keesokan harinya saat burung merak berjalan-jalan di hutan

tanpa sadar ada pemburu yang ingin menangkapnya.”

Page 8: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2. Kr1/ P3/K3

Duri Duri—duri

Kata duri memiliki satu morfem yaitu morfem bebas. Morfem

bebas pada kata duri yaitu duri. Pada pengulangan duri-duri di atas, kata

duri yang pertama sebagai bentuk dasar, kata duri yang kedua sebagai

tindihan. Kata duri sebagai bentuk dasar memiliki julmah satu. Sedangkan

kata duri sebagai tindihan memiliki jumlah lebih dari satu.

Jenis: Pengulangan seluruh

Berdasarkan data di atas terlihat adanya penggunaan reduplikasi

pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem dan tidak

berkombinasi dengan proses penambahan afiks. Kata duri-duri memiliki

bentuk dasar duri yang diulang seluruhnya tanpa pembubuhan afiks.

Makna: Banyak

Bentuk reduplikasi kata duri-duri yang terdapat dalam kalimat di

atas memiliki makna banyak yang berarti banyak duri yang ada ditubuhnya

ditusukkan ke pemburu.

3. Kr5/ P2/ K6

Kejar Kejar-kejaran

“Ia menusukkan duri-duri yang ada di tubuhnya ke pemburu

itu.”

“Harimau pun bergegas mengejar si rusa, dan terjadilah kejar-

kejaran yang sangat hebat.”

Page 9: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Kejar-kejaran memiliki tiga morfem yaitu dua morfem bebas dan

satu morfem terikat. Morfem bebas yang pertama terdapat pada kata kejar

yang pertama sebagai bentuk dasar. Morfem bebas yang kedua terdapat

pada kata kejar yang kedua atau yang diikuti dengan afiks sebagai

tindihan. Morfem terikat yang terdapat pada kejar-kejaran yaitu –an.

Jenis: Pengulangan yang berkombinasi dengan proses penambahan afiks

Berdasarkan data di atas terlihat adanya penggunaan reduplikasi

pengulangan yang berkombinasi dengan proses penambahan afiks. Kata

kejar-kejaran memiliki bentuk dasar kejar yang diulang seluruhnya yang

berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks -an. Pengulangan dan

imbuhan –an terbentuk bersama-sama. Proses terbentuknya adalah dari

kejar langsung menjadi kejar-kejar kemudian ditambah –an. Sehingga

pengulangannya menjadi kejar-kejaran.

Makna: Pekerjaan berbalas

Bentuk reduplikasi kata kejar-kejaran yang terdapat dalam kalimat

di atas memiliki makna pekerjaan berbalasan yang berarti Harimau pun

bergegas mengejar si rusa, dan terjadilah pekerjan berbalas kejar yang

sangat hebat.

4. Kr2/ P3/ K1

Ditengah Ditengah-ditengah Ditengah-tengah

Kata ditengah memiliki dua morfem yaitu morfem terikat dan

morfem bebas. Morfem terikat yang terdapat pada kata ditengah yaitu di-.

Sedangkan morfem bebas yang terdapat pada kata ditengah yaitu tengah.

Sebuah kata yang diikuti prefiks, maka jenis pengulangannya merupakan

“Ditengah-tengah perdebatan mereka, belpun berbunyi.”

Page 10: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

pengulangan sebagian dari bentuk dasar. Penulisan pengulangan yang

diikuti prefiks yaitu dengan menghilangkan prefiks pada tindasan.

Jenis: Pengulangan sebagian

Berdasarkan data di atas terlihat adanya penggunaan reduplikasi

pengulangan sebagian dari bentuk dasar. Kata ditengah-tengah merupakan

pengulangan sebagian bentuk Di-. Kata ditengah-tengah memiliki bentuk

dasar ditengah yang hanya diulang sebagian dari bentuk dasar. Jika kata

ditengah diulang menjadi ditengah-ditengah, maka perulangan itu menjadi

salah.

Makna: Meskipun

Bentuk reduplikasi kata ditengah-tengah yang terdapat dalam

kalimat di atas memiliki makna meskipun yang berarti meskipun ditengah

perdebatan mereka, belpun berbunyi.

5. Kr2/ P2/ K10

Membedakan Membedakan-membedaka Membeda-bedakan

Kata membedakan memiliki dua morfem yaitu morfem terikat dan

morfem bebas. Morfem terikat pada kata membedakan yaitu me-kan.

Sedangkan morfem bebas pada kata membedakan yaitu beda. Sebuah kata

yang diikuti prefiks, maka jenis pengulangannya merupakan pengulangan

sebagian dari bentuk dasar. Penulisan pengulangan yang diikuti prefiks

yaitu dengan menghilangkan prefiks pada tindasan.

“Setidaknya sesama teman kita tidak boleh membeda-bedakan

seperti itu!”

Page 11: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Jenis: Pengulangan sebagian

Berdasarkan data di atas terlihat adanya penggunaan reduplikasi

pengulangan sebagian dari bentuk dasar. Kata menbeda-bedakan

merupakan pengulangan sebagian bentuk Me-. Kata membeda-bedakan

memiliki bentuk dasar membedakan yang hanya diulang sebagian dari

bentuk dasar. Jika kata membedakan diulang menjadi membedakan-

membedakan, maka perulangan itu menjadi salah.

Makna: Pekerjaan dilakukan berulang-ulang

Bentuk reduplikasi kata membeda-bedakan yang terdapat dalam

kalimat di atas memiliki makna pekerjaan dilakukan berulang-ulang yang

berarti pekerjaan dilakukan berulang-ulang untuk tidak membedakan

sesama teman.

D. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, peneliti menggambarkan

simpulan umum sebagai berikut.

1. Terdapat tiga jenis-jenis reduplikasi yang ada di dalam cerita fabel siswa

kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. Jenis

pengulangan yang pertama yaitu pengulangan seluruh bentuk dasar

tampa penambahan afiks yang berjumlah 10 korpus data. Jenis

pengulanan yang kedua yaitu penguangan sebagian yang berjumlah 19

korpus data. Dan jenis penelitian yang ketiga yaitu pengulangan yang

berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks yang berjumlah 10

korpus data.

2. Juga menghasilkan nosi atau arti reduplikasi di dalam cerita fabel siswa

kelas VIII C SMP Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. Jika

bentuk dasarnya kata benda, terdapat nosi atau arti redulikasi meskipun

ynag berjumlah 1 korpus data. Jika bentuk dasarnya kata kerja, terdapat

nosi atau arti reduplikasi pekerjaan dilakukan berulang-ulang berjumlah

Page 12: ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL …eprints.ums.ac.id/32754/10/Naskah Publikasi.pdfANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

10 krpus data, menyatakan ketidak pastian/ pekerjaan dilakukan

seenaknya berjumlah 7 korpus data, dan pekerjaan berbalas (sifat

resiprok) berjumlah 2 korpus data. Sedangkan jika bentuk dasarnya kata

sifat, terdapat nosi atau arti reduplikasi menyatakan bermacam-macam

atau banyak berjumlah 17 korpus data, menyatakan sifat/ keadaan

berjumlah 1 korpus data, danam menyatakan superlative berjumlah 1

korpus data.

E. Daftar Pustaka

Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2011. Handout Metode Penelitian Sastra: Sebuah Pengantar. Surakarta: FKIP UMS.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ramlan. 1987. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Rohmadi, dkk.. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.

Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.