176
ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN ROYCO (Kasus di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) Oleh : GUN GUN GUNAWIJAYA A14101012 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM … · Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan inovasi baru dari Royco yaitu terdiri ... konsumen terhadap Royco. Penelitian ini berlangsung dari

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM

PEMBELIAN ROYCO (Kasus di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)

Oleh : GUN GUN GUNAWIJAYA

A14101012

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

RINGKASAN

GUN GUN GUNAWIJAYA. Analisis Proses Keputusan Pembelian Royco (Kasus di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor). Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA

PT. Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan inovasi baru dari Royco yaitu terdiri terdiri dari 24 variant Royco. Berdasarkan data P3I (2005), Royco menempati posisi ketiga dalam pangsa pasar di Indonesia, yaitu sekitar 18 persen. Sementara menurut penelitian Frontier Marketing & Research Consultant (2004), Royco menempati posisi pertama dalam pangsa pasar. Berkaitan dengan penurunan posisi pangsa pasar tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan antar produsen penyedap masakan di Indonesia semakin ketat. Untuk itu pada tahun 2005 Royco kemudian melakukan peremajaan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menambahkan kegunaan royco melalui introduksi penggunaan bumbu masak untuk nyambel, menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan pada sayur bayam dengan tujuan menaikkan posisi pangsa pasarnya. Jika para produsen ingin dapat bertahan dalam industri ini, maka diperlukan penerapan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Salah satu kegiatan yang dirasakan penting berkaitan dengan strategi pemasaran tersebut adalah memahami selera konsumen. Persaingan yang ketat diantara merek-merek penyedap masakan yang ada mengharuskan produsen untuk selalu berorientasi pada kepentingan konsumen, karena banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri ini membuat konsumen mempunyai banyak pertimbangan dalam memilih penyedap masakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses keputusan pembelian Royco oleh konsumen. Selain itu, juga untuk menilai tingkat kepentingan konsumen dan tingkat pelaksanaan perusahaan terhadap atribut-atribut Royco menurut konsumen. Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disusun rekomendasi kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku konsumen terhadap Royco. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2006, yang berlokasi di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor dengan responden wanita yang ada di Kecamanatan Ciomas. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Convenience Sampling, dengan melakukan penetapan kriteria terlebih dahulu. Untuk menggambarkan proses keputusan konsumen, data diringkas dan disajikan dalam tabel tabulasi sederhana. Untuk memetakan sejauh mana tingkat kepentingan konsumen dan tingkat pelaksanaan perusahaan digunakan modifikasi dari konsep Importance Performance Analysis. Kemudian dengan bantuan pengolahan melalui Uji Friedman, hasilnya dapat ditentukan apakah terdapat perbedaan yang nyata skor tingkat kepentingan dan skor tingkat pelaksanaan antar atribut-atribut yang dinilai pada taraf nyata 5 persen. Sementara itu, urutan rata-rata atribut dapat digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kepentingan dan pelaksanaan atribut. Strategi pemasaran yang mencakup produk, promosi, distribusi dan harga mengacu kepada hasil proses keputusan pembelian Royco serta hasil keragaan atribut Royco.

Proses keputusan responden dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, didorong dengan alasan melezatkan masakan. Televisi menjadi sumber informasi utama bagi responden pada tahap pencarian informasi, sekaligus menjadi media utama yang berpengaruh terhadap pembelian Royco. Sementara rasa dari konsumen Royco merupakan

atribut yang paling banyak dijadikan pertimbangan utama oleh sebagian besar responden dalam tahap evaluasi alternatif. Kemudian dalam tahap pasca pembelian, variasi rasa Royco yang paling banyak diketahui, disukai dan sering dikonsumsi oleh responden adalah rasa ayam dan sapi. Sementara itu tingkat loyalitas yang tinggi dengan pembelian rasa Royco lain jika mengalami masalah ketersediaan, tetap membeli Royco jika Royco mengalami kenaikan harga dan tidak beralih atau tidak terpengaruh jika penyedap masakan merek lain melakukan potongan harga.

Atribut yang sangat penting adalah kemudahan memperoleh (ketersediaan) serta rasa, sedangkan atribut yang tingkat kepentingannya berada pada urutan terendah adalah kekeruhan air sayurnya. Atribut-atribut yang masuk kategoti baik menurut tingkat pelaksanaan adalan kemudahan memperoleh (ketersediaan) serta merek, sedangkan atribut yang tingkat pelaksanaannya berada pada urutan terendah adalah aroma dan rasa.

Strategi produk sebagai bagian dari strategi pemasaran, menempatkan rasa dan aroma sebagai prioritas utama yang harus ditingkatkan. Dalam strategi promosi, pusat informasi dan pelayanan keluhan perlu ditingkatkan. Sementara dari segi distribusi, Royco agar lebih memprioritaskan penjualan pada di warung, pasar swalayang/supermaket dan toko/minimarket yang dekat dengan tempat tinggal konsumen.. Untuk strategi harga, sebaiknya Royco mampu mempertahankan harga yang sudah ada sekarang, karena kenaikan harga akan dapat mengurangi konsumen Royco dengan persentase yang signifikan.

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM

PEMBELIAN ROYCO (Kasus di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)

Oleh :

GUN GUN GUNAWIJAYA A14101012

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Judul : Analisis Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian Royco (Kasus di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor) Nama : Gun Gun Gunawijaya NRP : A14101012

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS NIP. 131 685 542

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

Tanggal Ujian : 18 September 2007 Tanggal Lulus :

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN ROYCO

(KASUS DI KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR)” BELUM PERNAH

DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN

MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU.

SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL

KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG

PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI

BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, September 2007

Gun Gun Gunawijaya NRP. A14101012

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama lengkap Gun Gunawijaya adalah anak pertama dari enam

bersaudara dengan nama Ayah Misari Rafi dan nama Ibu Dewi Komala. Penulis dilahirkan

di Bandung pada tanggal 22 Agustus 1982. Penulis menjalani pendidikan di Madrasah

Ibtidaiyah pada tahun 1989-1995, kemudian di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Nal-

Ghazaly Bogor pada tahun 1995-1998 dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor pada tahun

1998-2001.

Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui jalur PMDK atau USMI pada

tahun 2001 di Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi

Manajemen Agribisnis. Selama Masa Kuliah, penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi

mahasiswa. Salah satunya yaitu MISETA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Sosial

Ekonomi Pertanian). Penulis pernah menjabat posisi Ketua Divisi Kewirausahaan MISETA

pada tahun 2002-2003

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia yang diberikan sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Proses Keputusan

Pembelian Royco (Kasus di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor)” dapat Penulis

selesaikan. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Perilaku Konsumen merupakan sarana untuk mengetahui sejauh mana Penyedap

Masakan Royco telah memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Sementara

penetapan strategi pemasaran yang tepat merupakan kunci bagi PT. Unilever

Indonesia Tbk sebagai produsen Penyedap Masakan agar bisa memperluas pangsa

pasarnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah sempurna, walaupun demikian

Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi gambaran yang baik bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Bogor, September 2007

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini,

penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Papa, Mama, Guruh, Fajar, Adam Sidik dan irfan atas cinta, dorongan dan doa yang

tiada henti-hentinya bagi penulis.

2. Lina Maria, istriku yang selalu memberikan cinta, dorongan dan doa yang tiada henti-

hentinya bagi penulis.

3. Wildan, anakku tercinta yang selalu memberikan doa yang tiada henti-hentinya bagi

penulis.

4. Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS sebagai dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbng dan memberikan nasehat-nasehat kepada

penulis dengan penuh kesabaran. Semoga Allah membalas semua kebaikan hati ibu.

5. Ir. Popong Nurhayati, MM sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan saran

dan masukan bagi penulis.

6. Tintin Sariyanti, SP sebagai dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan

saran dan masukan bagi penulis.

7. PT. Unilever Indonesia Tbk

8. Keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor atas segala bantuan dalam pembuatan

skripsi dan doa yang tak henti-hentinya bagi penulis.

9. Dedik Sugara teman seperjuangan yang selalu bersama dalam penyusunan skripsi ini

disaat suka dan duka.

10. Teman-temanku tersayang yaitu Yarie, Ety, Kaka, Rika, Irna, Dika, Opiq, Rhenald,

Mayer, Denny, Yopi, Daru, Dedik, Ridho, Nanang, Tulus, Nanda, Yugi, Icha, Anan,

Dilla, Rika, Aya, Syahrini, Santi, Ochi, Sri, Kiki atas persahabatan, kebersamaan,

bantuan serta semangat selama kuliah dan dalam pembuatan skripsi serta seminar

penulis. Semoga Allah selalu memberkati kita.

11. Islamiarani sebagai pembahas pada seminar penulis.

12. Kakak-kakakku AGB 37 yaitu Rita, Satriya, Melan, Arif, Ochi, Ambar, Ritma, Fara,

Rani, Icha, Santo, Andros, Silma, Septi, Dona, Prast atas ketulusan persahabatan,

kebersamaan serta bantuan buku-bukunya selama kuliah dan dalam pembuatan skripsi

penulis.

13. Sri, Topan, Dewi dan Dewi Mutia atas segala kenangan indah selama KKP di Cianjur

Selatan serta persahabatan dan bantuan dalam skripsi penulis.

14. Semua teman-teman yang telah hadir pada seminar penulis yang telah banyak

memberikan saran dan masukan untuk skripsi penulis.

15. Adik-adikku Angkatan 39 atas persahabatan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu selama

proses studi dan penyelesaian karya akhir ini.

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................... iv DAFTAR TABEL............................................................................................ v DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Penelitian............................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ..................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 7 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mengenai

Monosodium Glutamat ................................................................. 7 2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................ 9

2.2.1. Definisi Konsumen ...................................................... 9 2.2.2. Perilaku Konsumen...................................................... 9 2.2.3. Proses Keputusan Pembelian ....................................... 12

2.2.3.1.Pengenalan Kebutuhan .................................... 13 2.2.3.2.Pencarian Informasi ......................................... 14 2.2.3.3.Elvaluasi Alternatif .......................................... 16 2.2.3.4.Pembelian dan Hasil Pembelian ...................... 18

2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .................................................. 19

2.2.4.1.Pengaruh Lingkungan ...................................... 20 2.2.4.2.Perbedaan Individu .......................................... 22 2.2.4.3.Proses Psikologi............................................... 25

2.2.5. Atribut Produk ............................................................. 26 2.2.6. Produk Baru ................................................................. 27 2.2.7. Strategi Pemasaran....................................................... 28 2.2.8. Importance Performance Analysis............................... 35

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................... 38 III. METODE PENELITIAN.................................................................. 42

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 42 3.2. Sumber dan Jenis Data.................................................................. 42 3.3. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 43 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 45

3.4.1. Analisis Deskriptif ....................................................... 45 3.4.2. Pemetaan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan (Kinerja)..................................... 46 3.4.3. Uji Friedman ................................................................ 51

3.5. Definisi operasional ...................................................................... 52

3.6. Keterbatasan Penelitian................................................................. 55 IV. GAMBARAN UMUM ....................................................................... 56

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 56 4.1.1. Latar Belakang Perusahaan.......................................... 56 4.1.2. Produk.......................................................................... 57 4.1.3. Teknologi Tinggi dan Modern..................................... 57 4.1.4. Peduli Lingkungan dan Sosial ..................................... 58 4.1.5. Penghargaan Tahun 2006............................................. 59

4.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian .......................................... 60 4.3. Karakteristik Responden............................................................... 61

V. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN ROYCO ........................... 63 5.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................................. 63 5.2. Pencarian Informasi ..................................................................... 65 5.3. Evaluasi Alternatif ........................................................................ 68 5.4. Keputusan Pembelian ................................................................... 70 5.5. Pasca Pembelian ........................................................................... 75

VI. KERAGAAN ATRIBUT SHAMPO ROYCO ................................ 80 6.1. Tingkat Kepentingan Atribut ........................................................ 82 6.2. Tingkat Pelaksanaan (Atribut) Atribut ......................................... 86 6.3. Pemetaan Atribut Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan (Kinerja) ......................... 87

VII. IMPLIKASI STUDI PERILAKU RESPONDEN TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ROYCO....................... 94

7.1. Strategi Produk ............................................................................. 94 7.2. Strategi Promosi............................................................................ 96 7.3. Strategi Distribusi ......................................................................... 97 7.4. Strategi Harga ............................................................................... 98

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 99 8.1. Kesimpulan ................................................................................... 99 8.2. Saran ............................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 103 LAMPIRAN..................................................................................................... 104

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman 1. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Masing-

masing Karakteristik.............................................................. .......... 62 2. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Manfaat Utama Mengkonsumsi Royco............................................ 63 3. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Setiap Alasan/Motivasi Pertama Kali Mengkonsumsi Royco..................... 64 4. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Tingkat Keterlibatannya.................................................................... 64 5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Pilihan Konsumsi rasa Royco yang sering........................................ 65 6. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Sumber Informasi untuk Tentang Royco.......................................... 66 7. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Unsur Utama dari Iklan yang Paling diperhatikan............................ 66 8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Informasi Produk yang Diperhatikan oleh Responden............ 67 9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Manfaat Royco Selain Penyedap

Masakan........................................................................................... 68 10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pertimbangan Utama dalam Memilih Royco................................... 69 11. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Kemasan yang Diinginkan oleh Responden.................................... 69 12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Ukuran Kemasan yang Diinginkan oleh Responden....................... 70 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Variasi Rasa Royco yang Disukai.................................................... 71

14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tempat Pembelian Royco yang Dipilih........................................... 71 15. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Alasan Memilih Tempat Pembelian ............... ................................ 72 16. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Media yang Paling Berpengaruh dalam Pembelian......................... 73 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Besar Pengaruh Iklan dan Promosi terhadap Keputusan

Pembelian........................................................................................ 73 18. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengaruh Teman/Kenalan dalam Menyarankan

Pembelian......................................................................................... 74 19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Kepentingan Faktor Teman/kenalan Mempengaruhi

Pembelian Royco............................................................................. 75 20. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Kelengkapan Informasi Bahan Baku Royco.................................... 75 21. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Konsumen pada Royco...................................... 76 22. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tindakannya Jika Royco yang Dicari Tidak Ada............................ 76 23. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya Jika Terjadi Kenaikan Harga pada Royco........................ 77 24. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya Jika Ada Penyedap Masakan Lain yang Melakukan

Discount atau Potongan Harga......................................................... 77 25. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya Jika terhadap Pembelian Ulangan Royco......................... 78 26. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Royco........................... 79 27. Kategori Rata-rata Skor Tingkat Kepentingan Atribut Royco dari Seluruh Responden ............................................................. 81 28. Kategori Rata-rata Skor Pelaksanaan (kinerja) Atribut Royco dari Seluruh Responden .............................................................. 87

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya......................................... 10

2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian................................... 13

3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian............................................................................. 14

4. Proses Pencarian Internal .............................................................. 15

5. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif................................ 17

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .......... 19

7. Matriks Importance-Performance………..................................... 37

8. Kerangka Pemikiran Penelitian…………..................................... 41

9. Matriks Kepentingan-Pelaksanan…..…........................................ 49

10. Pemetaan Atribut Royco Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan......................................... 88

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Pohon Industri Kimia Hasil Pertanian........................................ 104

2. Kapasitas Produksi dan Produksi Royco Indonesia Tahun 2000 – 2005..................................................................... 105

3. Daftar Pertanyaan Kuesioner.........………………......……....... 106

4. Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco .…............................................. 113

5. Ranking Uji Friedman Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco......... 117

6. Tingkat Ketidakpuasan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco ……….…................................. 121

7. Ranking Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan Menurut

Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco......... 125

8. Tingkat Pelaksanaan (Aktual) Menurut Seluruh Responden Untuk Masing-masing Atribut Royco ……….…...................... 129

9. Ranking Uji Friedman Tingkat Pelaksanaan (Aktual) Menurut

Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco......... 133

10. Tingkat Harapan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco ……….…................................. 137

11. Ranking Uji Friedman Tingkat Harapan Menurut

Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco......... 141

12. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Kepentingan pada Atribut Royco..........................................…............................... 145

13. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan pada

Atribut Royco ……………………………………................... 146

14. Perhitungan Uji Friedman Pelaksanaan (Aktual) pada Atribut Royco ……………………………………................... 147

15. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Harapan pada Atribut Royco ……………………………………................... 148

16. Perhitungan Batas Sumbu X (Tingkat Pelaksanaan) dan

Batas Sumbu Y (Tingkat Kepentingan) pada Pemetaan Tingkat Pelaksanaan dan Tingkat Kepentingan........................ 149

17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Kepentingan pada Masing-masing Atribut Royco......................................................................................... 146 18. Pendapat atau Saran Responden terhadap Royco...................... 148

17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pelaksanaan (kinerja) pada Masing-masing Atribut Royco............................................................................ 146

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia

dihadapkan pada suatu tantangan untuk menyediakan bahan pangan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Pertanian merupakan sektor yang sangat diandalkan

sebagai sektor penghasil bahan pangan bagi lebih dari 220 juta penduduk

Indonesia (Rahmatia, 2003).

Pembangunan sektor pertanian mutlak perlu dilakukan. Menurut

Wirakartakusumah (1998), visi pembangunan pertanian Indonesia menuju abad 21

adalah mewujudkan sistem pertanian tangguh yang modern dan efisien yang

antara lain harus dicirikan oleh pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal

dan lestari dengan penerapan rekayasa paket teknologi spesifik lokasi secara

dinamis. Dominasi sektor pertanian dapat mendorong perkembangan subsistem-

subsistem dalam agribisnis. Dengan demikian, pengembangan agroindustri

sabagai subsistem pertanian nasional tidak hanya ditujukan untuk pengembangan

kegiatan industri, tetapi sekaligus juga untuk mengembangkan kegiatan pasca

panen, pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil pertanian.

Mengenai keterkaitan agroindustri dengan pengembangan sektor

pertanian, Pambudy (1999) berpendapat bahwa menjadikan pembangunan

berbasis agroindustri sebagai jalur pertumbuhan ekonomi merupakan strategi

umum untuk mengembangkan pertanian. Dengan kata lain, pembangunan

ekonomi nasional dapat dimulai dengan lebih memproyeksikan Indonesia sebagai

New Agri-Industrial Country (NAIC), sehingga secara konsistem perekonomian

2

Indonesia menjadi pertanian yang bercirikan agribisnis (agribusiness base

economi).

Salah satu produk Industri yang merupakan kategori industri agro adalah

penyedap masakan, Salah satu produsen penyedap masakan di Indonesia adalah

PT. Unilever Indonesia Tbk. Produk-produk PT. Unilever Indonesia Tbk adalah

pangan, deterjen, dan kosmetika. Divisi yang ada pada PT. Unilever Indonesia

Tbk adalah Divisi Home Care, Divisi Personal Care, Divisi Es Krim dan Divisi

Makanan (Foods), Royco merupakan salah satu produk pangan yang dihasilkan

oleh Unilever dan masuk dalam Divisi Makanan (Foods).

Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2005), royco

merupakan salah satu turunan industri kimia hasil pertanian, yang termasuk

produk penyedap rasa (MSG). Hal ini digambarkan pada Lampiran 1.

Berdasarkan data Perhimpunan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I),

perkembangan penjualan penyedap masakan royco, sejak 2000 sampai dengan

tahun 2005 menunjukkan peningkatan rata-rata 18 persen per tahun. Peningkatan

tersebut disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat pada sejumlah

merek penyedap masakan, yang berhasil memperluas pangsa pasar dengan iklan-

iklan pada media elektronik terutama televisi. Hal ini menunjukkan bahwa seiring

dengan perkembangan zaman, semakin lama masyarakat semakin banyak

mengkonsumsi penyedap masakan. Untuk itu peningkatan investasi pada industri

penyedap masakan, merupakan peluang pasar yang menarik.

Royco merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi masakan.

Secara garis besar kegunaan royco adalah sebagai penyedap masakan yang mudah

dan praktis bagi masakan. Komposisi royco sudah mewakili sebagian besar

3

bumbu masakan yang dibutuhkan, kita tidak usah membeli bahan-bahan bumbu

masakan yang banyak jenisnya cukup membeli royco semuanya telah tersedia.

Pengembangan produk selalu dilakukan, terutama dalam hal bentuk

kemasan dan variant (jenis) royco. Produk-produk royco merupakan wajah lama

dan ada juga yang merupakan pendatang baru, yang terdiri terdiri dari 24 variant.

Selain 24 variant royco, Royco juga kemudian melakukan peremajaan dengan

menambahkan kegunaan melalui introduksi penggunaan bumbu masak untuk

nyambel, menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan pada

sayur bayam.

Menurut Kotler (2000), keputusan konsumen untuk membeli suatu produk

dipengaruhi oleh faktor perbedaan individu, pengaruh lingkungan, dan proses

psikologis. Faktor-faktor tersebut sangat berguna bagi pemasar dalam

mengidentifikasi para pembeli potensial terhadap suatu produk, mengembangkan

produk dan menetapkan promosi untuk menarik tanggapan yang kuat dari

konsumen. Berkaitan dengan produk baru royco dengan banyak varian serta

dengan menambahkan kegunaan, maka PT. Unilever Indonesia Tbk perlu

mengidentifikasi kembali faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen.

Deskripsi dari faktor-faktor tersebut akan dimasukkan dan diolah dalam tahap-

tahap proses keputusan pembelian konsumen. Kemudian berkaitan dengan inovasi

baru dari royco tersebut, perlu diketahui kepuasan yang dirasakan oleh konsumen

terhadap royco.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan data P3I (2005), Royco menempati posisi ketiga dalam

pangsa pasar di Indonesia, yaitu sekitar 18 persen. Sementara menurut penelitian

4

Frontier Marketing & Research Consultant (2004), Royco menempati posisi

pertama dalam pangsa pasar. Berkaitan dengan penurunan posisi pangsa pasar

tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat persaingan antar produsen penyedap

masakan di Indonesia semakin ketat. Untuk itu pada tahun 2005 Royco kemudian

melakukan peremajaan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menambahkan

kegunaan royco melalui introduksi penggunaan bumbu masak untuk nyambel,

menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan pada sayur

bayam dengan tujuan menaikkan pangsa pasarnya. Jika para produsen ingin dapat

bertahan dalam industri ini, maka diperlukan penerapan strategi pemasaran yang

efektif dan efisien. Salah satu kegiatan yang dirasakan penting berkaitan dengan

strategi pemasaran tersebut adalah memahami selera konsumen. Persaingan yang

ketat diantara merek-merek penyedap masakan yang ada mengharuskan produsen

untuk selalu berorientasi pada kepentingan konsumen, karena banyaknya

perusahaan yang bergerak dalam industri ini membuat konsumen mempunyai

banyak pertimbangan dalam memilih penyedap masakan.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari seluruh aktivitas

suatu perusahaan. Dalam menjalankan upaya pemasaran, pemasar sangat

memerlukan pengetahuan mengenai konsumen produknya. Strategi pemasaran

bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang

dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen, tentang berbagai macam tawaran pasar,

serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk.

Kekuatan pemasaran serta kemampuan riset pemasaran dan analisis konsumen,

untuk mendapatkan pandangan tentang perilaku konsumen. Penelitian mengenai

proses keputusan konsumen dapat membantu memecahkan permasalahan ini.

5

Penelitian ini akan memberikan gambaran rinci mengenai tahap-tahap konsumen

dalam melakukan proses pembelian, khususnya dalam pembelian ulangan.

Sementara dalam upaya pengembangan produk yang dapat menghasilkan produk

yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen, diperlukan pengetahuan mengenai

kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atribut produk. Pengetahuan yang

baik tentang proses keputusan konsumen serta kepentingan dan kepuasan

konsumen terhadap atribut produk akan menjadikan upaya pemasaran lebih

terfokus dan efektif sasaran.

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan

sebagai berikut :

(1) Bagaimana proses keputusan pembelian penyedap masakan Royco oleh

konsumen?

(2) Bagaimana tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atribut-

atribut penyedap masakan Royco?

(3) Bagaimana alternatif kebijakan pemasaran yang sesuai berdasarkan perilaku

konsumen terhadap penyedap masakan Royco?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

(1) Menganalisis proses keputusan pembelian penyedap masakan Royco oleh

konsumen.

(2) Menganalisis tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atribut-

atribut penyedap masakan Royco.

(3) Menyusun rekomendasi kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku konsumen

terhadap penyedap masakan Royco.

6

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

(1) PT. Unilever Indonesia Tbk, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan, khususnya dalam menyusun kebijakan pemasaran yang sesuai.

(2) Peneliti, sebagai sarana aplikasi dari mata kuliah perilaku konsumen dan

menambah wawasan peneliti terhadap perilaku konsumen.

(3) Peneliti lain, sebagai studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mengenai Monosodium Glutamat

Penelitian Aulia Perdana (2002) mengenai perilaku pembelian produk

Monosodium Glutama), Monosodium Glutamat dikategorikan ke dalam industri

agro. Monosodium Glutamat (MSG) merupakan penyedap masakan yang

berbentuk kristal halus dan berwarna putih, dibuat melalui proses fermentasi dari

bahan dasar pati (gandum) dan gula atau molase (tetes tebu). Perkembangan MSG

tidak terlepas dari berbagai kontroversi. Sampai sekarang, MSG masih saja

dipertanyakan orang tentang keamanannya untuk kesehatan. Pihak yang

menyatakan bahwa MSG berbahaya dapat menimbulkan berbagai macam

penyakit, seperti Chinese Restaurant Syndrome, kerusakan jaringan otak, kanker

dan kerusakan pada retina. Sedangkan pihak yang lain, menyatakan bahwa MSG

aman asalkan digunakan dalam dosis yang tidak berlebih. Di Indonesia, pada

akhir tahun 2000 lalu, sebuah produk MSG bermerek Ajinomoto dinyatakan

haram oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan ditarik dari peredaran.

Terlepas dari kontrovrsi MSG dari sisi kesehatan, sebenarnya

bagaimanakah tanggapan konsumen dari produk MSG sendiri, persaingan dalam

merebut posisi pemimpin pasar menjadi lebih ketat yang berarti diperlukan

pemahaman tentang perilaku konsumen untuk menetapkan strategi pemasaran.

Pemahaman perilaku konsumen penting dilakukan diantaranya adalah memahami

kebutuhan dan keinginan konsumen serta memahami proses keputusan konsumen

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini juga berguna untuk pihak-

8

pihak yang kontra dengan MSG, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam

menciptakan produk substitusi MSG.

Rumah tangga dan konsumen pedagang makanan yang merupakan

pengguna utama produk MSG di Indonesia sebagai objek penelitian dalam

penelitian ini dipilih konsumen. Dari sini dapat dilihat perbedaan perilaku

pembelian MSG antara kedua jenis konsumen ini, yang tentunya juga berpengaruh

terhadap strategi pemasaran yang harus diterapkan pada keduanya.

Konsumen rumah tangga dan pedagang makanan menyatakan bahwa rasa

merupakan manfaat yang mereka cari dan yang memotivasi mereka. Pada tahap

pencarian informasi, konsumen rumah tangga memilih televisi sebagai sumber

informasi utama dan yang paling mempengaruhi dan konsumen pedagang

makanan memilih penjulan. Pada evaluasi alternatif, kedua jenis konsumen

menyatakan bahwa rasa merupakan pertimbangan awal mereka dalam membeli

MSG dan indikator kualitas dari MSG. pada proses pembelian, konsumen rumah

tangga lebih senang membeli MSG pada warung terdekat dan tergantung situasi,

sedangkan pada pedagang makanan membelinya di pasar tradisional secara

terencana. Kedua jenis konsumen puas dengan merek yang biasa dipakai dan tidak

berniat mengganti merek.

Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa strategi pemasaran. Strategi

produk umumnya diarahkan pada peningkatan khasiat MSG dengan penggunaan

lebih irit, dengan pertimbangan kehalalan dampak kesehatan produk. Strategi

promosi umumnya diarahkan pada pemberian informasi mengenai MSG, mulai

dari tata cara pemakaian, dosis aman, tempat pembelian hingga kehalalan produk.

Strategi promosi juga diarahkan pada pamanfaatan momen-momen penting umat

9

Islam dan pemberian hadiah langsung untuk konsumen. Strategi promosi

dilakukan menggunakan media televisi dan penjual. Sedangkan untuk strategi

distribusi diarahkan pada ketersediaan produk MSG di pasar tradisional dan

warung-warung terdekat. Strategi harga perlu dilakukan dengan cara

meningkatkan kepekaan terhadap perubahan harga yang terjadi dan menciptakan

harga yang cukup bersaing baik dengan merek MSG yang lain atau dengan

produk dengan pemanfaatan sejenis.

2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis

2.2.1. Definisi Konsumen

Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa

yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

2.2.2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994) didefinisikan sebagai

tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan

produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.

Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor lingkungan, perbedaan

individu, serta proses psikologis. Secara sederhana, hubungan antara ketiga faktor

tersebut dengan proses keputusan konsumen dan implikasinya pada strategi

pemasaran dapat dijelaskan pada Gambar 1.

10

Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1994)

PENGARUH LINGKUNGAN

Budaya

Kelas Sosial Pengaruh Pribadi

Keluarga Situasi

PERBEDAAN INDIVIDU

Sumberdaya Konsumen

Motivasi dan Keterlibatan Pengetahuan

Sikap Kepribadian dan Gaya Hidup

Demografi

PROSES KEPUTUSAN

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif

Pembelian Hasil

PROSES PSIKOLOGIS

Pengolahan Informasi

Pembelajaran Perubahan Sikap/Perilaku

STRATEGI PEMASARAN

Strategi Produk Strategi Harga

Strategi Promosi Strategi Distribusi

11

Kotler (1997) berpendapat bahwa untuk melakukan riset konsumen

terdapat beberapa pertanyaan kunci yang harus dijawab mengenai pasar dengan

menggunakan kerangka 7 O, yaitu :

(1) Occupants (siapa yang membentuk pasar)

(2) Objects (apa yang dibeli pasar)

(3) Objectives (mengapa pasar membeli)

(4) Organizations (siapa yang berpartisipasi dalam pembelian)

(5) Operations (bagaimana pasar membeli)

(6) Occasions (kapan pasar membeli)

(7) Outlets (dimana pasar membeli).

Peter dan Olson (1999) berpandangan bahwa perilaku konsumen adalah

soal keputusan. Lebih jauh lagi, keputusan adalah mengenai pilihan. Untuk lebih

jelasnya mereka mengatakan bahwa keputusan meliputi suatu pilihan antara dua

atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Terdapat tiga unsur yang harus diteliti

dan dianalisa untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.

Ketiga unsur ini adalah :

(1) Afek dan kognisi konsumen (consumer affect and cognition).

Afek dan kognisi konsumen merujuk kepada dua tipe tanggapan mental

konsumen terhadap stimuli dan kejadian dalam lingkungan mereka. Afek

mengacu kepada perasaan konsumen mengenai stimuli dan kejadian. Kognisi

mengacu pada proses atau struktur mental yang tercakup dalam kegiatan

pemikiran, pemahaman, dan penginterpretasian suatu stimuli atau kejadian.

Kognisi mencakup pengetahuan, makna, dan kepercayaan yang telah

12

dikembangkan konsumen berdasarkan pengalaman terdahulu dan simpanan

memori mereka. Kognisi juga mencakup proses-proses yang terkait dengan

memberikan perhatian dan memahami stimuli atau kejadian, mengingat

kejadian masa lampau, memberikan evaluasi, serta membuat pilihan dan

keputusan pembelian.

(2) Perilaku konsumen (consumer behaviour).

Perilaku konsumen mengacu kepada tindakan fisik konsumen yang dapat

langsung diamati dan diukur oleh pihak lain. Perilaku ini juga disebut overt

behaviour, untuk membedakannya dengan kegiatan-kegiatan mental lain,

seperti berpikir, yang tidak dapat diamati secara langsung.

(3) Lingkungan konsumen (consumer environment).

Lingkungan konsumen mengacu kepada semua hal eksternal konsumen yang

mempengaruhi apa yang mereka pikirkan, rasakan dan lakukan. Lingkungan

konsumen mencakup stimuli sosial, seperti tindakan pihak lain dalam budaya,

sub-budaya, kelas sosial, kelompok acuan dan keluarga, yang mempengaruhi

konsumen. Lingkungan konsumen juga mencakup stimuli fisik lainnya

seperti toko, produk, iklan, dan lambang-lambang yang dapat merubah

pikiran, perasaan, dan perbuatan konsumen. Lingkungan konsumen penting

bagi strategi pemasaran karena merupakan medium dimana stimuli diletakkan

untuk mempengaruhi konsumen.

2.2.3. Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian meliputi beberapa tahapan. Menurut

Engel et al. (1995) terdapat lima tahapan keputusan pembelian yang dilakukan

konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

13

pembelian dan hasil. Pada Gambar 2, dapat diketahui tahapan-tahapan keputusan

tersebut secara sederhana.

Gambar 2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)

2.2.3.1. Pengenalan Kebutuhan

Engel et al. (1995) mendefinisikan Pengenalan kebutuhan sebagai suatu

persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual

yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses kebutuhan. Ketika

ketidaksesuaian yang ada melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhan pun

dikenali. Namun seandainya ketidaksesuaian itu ada di bawah tingkat ambang,

maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi. Secara lebih jelas dapat dilihat pada

Gambar 3.

Menurut Kotler (2000), proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali

sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dicetuskan oleh rangsangan

internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu

kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,

pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan

minat akan suatu kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan

strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian Hasil

14

Gambar 3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)

2.2.3.2. Pencarian Informasi

Engel et al. (1995) mendefinisikan pencarian informasi adalah aktivitas

yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang.

Pencarian informasi dapat bersifat internal dan eksternal. Pencarian internal tidak

lebih daripada peneropongan ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan

dengan keputusan yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang. Sedangkan

pencarian eksternal merupakan pra pembelian atau pencarian terus-menerus

(pemerolehan informasi terjadi relatif secara tetap lepas dari kebutuhan pembelian

yang sporadis). Pencarian internal lebih dulu terjadi sesudah pengenalan

kebutuhan. Jika pencarian internal memberikan informasi yang memadai maka

pencarian eksternal tidak dibutuhkan. Tetapi jika pencarian internal tidak

memadai, maka dibutuhkan pencarian eksternal. Proses pencarian informasi

diilustrasikan pada Gambar 4.

Keadaan yang Diinginkan

Keadaan Aktual

Di Bawah Ambang

Di Atas Ambang

Tingkat Ketidaksesuaian

Tidak Ada Pengenalan

Pengenalan Kebutuhan

15

Gambar 4. Proses Pencarian Internal Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)

Engel et al. (1995) juga menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi

pencarian, empat diantaranya yaitu :

(1) Determinan Situasi

Determinan situasi adalah cara dimana kekuatan situasi mempengaruhi

pengambilan keputusan konsumen. Tekanan waktu merupakan sumber

pengaruh situasi.

(2) Determinan Produk

Determinan produk diantaranya adalah ciri produk, tingkat diferensiasi

produk, harga produk serta stabilitas kategori produk.

(3) Determinan Eceran

Jarak diantara pesaing eceran dapat menentukan banyaknya toko yang

menjadi tempat belanja konsumen selama pengambilan keputusan. Pencarian

lebih mungkin terjadi ketika konsumen melihat perbedaan yang penting

diantara pengecer.

Pencarian Internal

Pencarian Internal Berhasil

Lanjutkan dengan

Keputusan

Jalankan Pencarian Eksternal

Determinan dari pencarian internal : • Pengetahuan yang sudah

ada • Kemampuan untuk

memperoleh informasi

Pengenalan Kebutuhan

Ya Tidak

16

(4) Determinan Konsumen

Karakteristik konsumen yang dilihat adalah pengetahuan, keterlibatan,

kepercayaan dan sikap, serta karakteristik demografi.

Kotler (2000) mengatakan bahwa yang menjadi perhatian utama pemasar

adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan

pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya.

Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu :

(1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

(2) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.

(3) Sumber publik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

(4) Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda

bergantung pada kategori produk dan karakteristik konsumen. Secara umum,

konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang suatu produk dari

sumber komersial yaitu, sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi

yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Besarnya pencarian yang

dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang

dimiliki, kemudahan memperoleh informasi tambahan, nilai yang ia berikan

kepada informasi tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut.

2.2.3.3. Evaluasi Alternatif

Engel et al. (1995) mendefinisikan evaluasi alternatif sebagai proses

dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Empat komponen dasar proses evaluasi alternatif yaitu menentukan

17

kriteria evaluasi, memutuskan alternatif pilihan, menilai kinerja alternatif yang

dipertimbangkan, dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan

akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)

Kriteria Evaluasi menurut Engel et al. (1995) tidak lebih daripada dimensi

atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan.

Kriteria evaluasi diantaranya mencakup harga, nama merek, dan negara asal.

Setelah menentukan kriteria evaluasi, konsumen memutuskan alternatif mana

yang akan dipilih. Sedangkan determinan yang digunakan konsumen selama

pengambilan keputusan terdiri dari pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan,

motivasi, keterlibatan, dan pengetahuan. Kaidah keputusan sebagai strategi untuk

membuat pilihan akhir, disimpan dalam ingatan dan diperoleh kembali jika

dibutuhkan.

Kotler (2000) memberikan beberapa konsep dasar untuk memahami proses

evaluasi konsumen, yaitu :

(1) Konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan.

Menentukan kriteria evaluasi

Menentukan alternatif pilihan

Menilai kinerja alternatif

Menerapkan kaidah keputusan

18

(2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

(3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut

dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang

digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

2.2.3.4. Pembelian dan Hasil Pembelian

Engel et al. (1995) mengilustrasikan bahwa pembelian merupakan fungsi

dari dua determinan yaitu niat dan pengaruh lingkungan dan atau pengaruh

individu. Pada fungsi yang kedua, situasi merupakan variabel yang paling

menonjol. Niat pembelian pada konsumen memiliki dua kategori : (1) baik produk

maupun merek, yang dikenal sebagai pembelian terencana sepenuhnya dimana

konsumen akan lebih bersedia menginvestasikan waktu dan energi dalam

berbelanja dan membeli sehingga distribusi dapat lebih efektif, dan (2) kelas

produk saja, dimana dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana jika

pilihan merek dibuat di tempat penjualan.

Tugas pemasaran tidak berhenti begitu penjualan terjadi, karena pembeli

akan mengevaluasi alternatif sesudah pembelian seperti halnya sebelum

pembelian. Jika keterlibatan tinggi, bukan tidak lazim pembeli mengalami periode

yang seketika dan sementara berupa penyesalan atau keraguan sesudah keputusan.

Ini dapat menimbulkan dampak pada apakah pembeli bersangkutan puas atau

tidak puas dengan transaksinya. Keyakinan dan sikap yang terbentuk pada tahap

ini akan langsung mempengaruhi niat pembelian masa datang, komunikasi lisan,

dan perilaku keluhan.

19

2.2.4. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Engel et al. (1994) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian pada konsumen menjadi tiga, yaitu pengaruh lingkungan,

perbedaan individu, dan proses psikologis. Model lengkap proses keputusan

konsumen yang memperlihatkan pembelian dapat dilihat pada Gambar 6.

Pada Gambar 6 tersebut, dapat dilihat bagaimana pengaruh lingkungan,

perbedaan individu, dan proses psikologis mempengaruhi pengambilan keputusan

konsumen. Pengaruh lingkungan dan perbedaan individu mempengaruhi tiap

tahapan proses keputusan konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil pembelian. Sementara itu,

proses psikologis, yang meliputi pemrosesan informasi, pembelajaran, serta

perubahan sikap dan perilaku, lebih banyak terkait dengan tahapan pengenalan

kebutuhan serta pencarian pada proses keputusan konsumen.

Gambar 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)

PENGARUH LINGKUNGAN

Budaya Kelas Sosial

Keluarga Situasi

PROSES

PSIKOLOGI

PROSES

KEPUTUSAN

PERBEDAAN

INDIVIDU

STRATEGI

PEMASARAN

20

2.2.4.1. Pengaruh Lingkungan

Menurut Engel et al. (1994), konsumen hidup dalam lingkungan yang

kompleks. Perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial,

pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.

Budaya. Dalam studi perilaku konsumen, istilah budaya mengacu pada

nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu

untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota

masyarakat.

Kelas Sosial. Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang

terdiri dari individu-individu dengan berbagai nilai, minat dan perilaku yang

sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial-ekonomi yang berjajar dari

yang rendah sampai dengan yang tinggi. Status sosial kerap menghasilkan bentuk-

bentuk perilaku konsumen yang berbeda.

Pengaruh Pribadi. Pengaruh pribadi berkaitan dengan cara-cara di mana

kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi ketika orang lain

digunakan sebagai kelompok acuan. Kelompok acuan (reference group) adalah

orang atau kelompok yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu

(Bearden dan Etzel dalam Engel et al. 1994). Kelompok acuan memberikan

standar dan nilai yang dapat menjadi perspektif tertentu mengenai bagaimana

seseorang berpikir atau berperilaku.

Variabel penentu yang penting di dalam pengaruh pribadi adalah

keterlibatan. Keterlibatan produk yang tinggi dan pengaruh sosial berhubungan

dalam dua cara. Pertama, keterlibatan meningkat bila pilihan yang dibuatnya

mempengaruhi status sosial seseorang dan penerimaannya. Yang sama

21

pentingnya, keterlibatan yang tinggi kerap mencetuskan pencarian informasi dari

orang yang dapat dipercaya. Oleh karana itu, pengaruh pribadi merupakan sebab

sekaligus hasil dari keterlibatan yang tinggi dan jarang menjadi sangat penting

bila keterlibatannya rendah.

Keluarga. Menurut Engel et al. (1994), keluarga adalah kelompok yang

terdiri dari dua orang atau lebih orang yang berhubungan melalui darah,

perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family)

adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal

bersama. Keluarga besar (extended family) mencakup keluarga inti ditambah

kerabat lain seperti kakek-nenek, paman-bibi, dan sepupu. Rumahtangga

(household) berbeda dengan keluarga dalam hal rumah tangga mendeskripsikan

semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit

perumahan.

Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan

konsumsi penting karena dua alasan (Engel et al. 1994). Pertama, banyak produk

dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Kedua, bahkan

ketika keputusan dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu yang

bersangkutan mungkin dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.

Situasi. Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul

dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari

karakteristik konsumen dan karakteristik objek. Belk dalam Engel et al. (1994)

mengusulkan bahwa situasi konsumen dapat didefinisikan sepanjang garis lima

karakteristik umum, yaitu lingkungan fisik (sifat nyata yang merupakan situasi

konsumen); lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain dalam situasi

22

bersangkutan); waktu (sifat sementara dari situasi); tugas (tujuan atau sasaran

tertentu yang dimiliki konsumen dalam situasi) dan keadaan antiseden (suasana

hati sementara).

2.2.4.2. Perbedaan Individu

Perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan

mempengaruhi perilaku. Menurut Engel et al. (1994) lima determinan penting

yang dapat membedakan konsumen adalah sumberdaya konsumen, motivasi dan

keterlibatan, pengetahuan, sikap, serta kepribadian, gaya hidup dan demografi.

Sumberdaya Konsumen. Setiap orang membawa tiga sumberdaya ke

dalam setiap situasi pengambilan keputusan, yaitu waktu, uang dan perhatian

(penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat

keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan

semacam alokasi yang cermat.

Motivasi dan Keterlibatan. Menurut Engel et al. (1994), perilaku yang

termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan atau pengenalan kebutuhan. Kebutuhan

atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan

aktual dengan keadaan yang diinginkan atau disukai. Karena ketidakcocokan ini

meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu

sebagai dorongan (drive). Semakin kuat dorongan tersebut, semakin besar urgensi

respons yang dirasakan.

Antil dalam Engel et al. (1994) mendefinisikan keterlibatan sebagai

tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan atau minat yang dibangkitkan oleh

stimulus di dalam situasi spesifik. Keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi

23

yang kuat di dalam bentuk relevansi pribadi yang dirasakan dari suatu produk atau

jasa di dalam konteks tertentu.

Pengetahuan. Menurut Engel et al. (1994), dalam bidang pemasaran,

tipologi pengetahuan seringkali dibedakan dalam tiga bidang umum : pengetahuan

produk (product knowledge), pengetahuan pembelian (purchasing knowledge),

dan pengetahuan pemakaian (usage knowledge).

Pengetahuan produk mencakup kesadaran akan kategori dan merek produk

dalam kategori produk, terminologi produk, atribut atau ciri produk, serta

kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan mengenai merek spesifik.

Pengetahuan pembelian meliputi bermacam potongan informasi yang dimiliki

konsumen yang berhubungan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar

dari pengetahuan pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan

tentang di mana produk tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi.

Pengetahuan pemakaian meliputi informasi yang tersedia dalam ingatan mengenai

bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-

benar menggunakan produk tersebut.

Pengetahuan dapat diukur secara objektif dan subjektif. Pengukuran

pengetahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap

apa yang benar-benar disimpan konsumen dalam ingatan, sedangkan pengetahuan

subjektif (subjective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap persepsi

konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri.

Sikap. Engel et al. (1994) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai suatu

evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara

menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten dengan objek atau

24

alternatif yang diberikan. Sikap yang dipegang oleh konsumen terhadap berbagai

atribut produk memainkan peranan penting dalam menentukan sikap terhadap

produk. Sikap bervariasi dalam intensitas (kekuatan) dan dukungan

(favourability). Menurut Fazio dan Zanna dalam Engel et al. (1994), sifat yang

penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Sifat ini

penting karena tingkat kepercayaan dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di

antara sikap dan perilaku. Sifat penting lainnya adalah bahwa sikap lebih bersifat

dinamis ketimbang statis, banyak sikap akan berubah bersama waktu.

Sikap kerap terbentuk sebagai hasil dari kontak langsung dengan objek

sikap, namun dapat pula terbentuk bahkan tanpa adanya pengalaman aktual

dengan suatu objek. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada

pengalaman langsung adalah sikap biasanya dianut dengan kepercayaan yang

lebih besar (Fazio dan Zanna dalam Engel et al. 1994).

Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi. Dalam perilaku konsumen,

kepribadian didefinisikan sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus

lingkungan (H.H. Kasarjian dalam Engel et al. 1994). Menurut Pierre Martineau

dalam Engel et al. (1994), produk juga mempunyai kepribadian dalam bentuk

citra merek, oleh karena itu, strategi pemasaran harus berfokus pada pencocokan

kepribadian konsumen dengan kepribadian produk.

Gaya hidup berada di luar kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai

pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah

fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi,

dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai

konsumen. Faktor demografik (karakteristik populasi manusia) berperan dalam

25

menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen. Faktor demografik antara lain

mencakup ukuran, pertumbuhan, kepadatan, dan distribusi; digunakan di dalam

penelitian konsumen untuk menjabarkan pangsa konsumen berkenaan dengan

usia, pendapatan, dan pendidikan.

2.2.4.3. Proses Psikologis

Menurut Engel et al. (1994), proses psikologis membentuk aspek motivasi

dan perilaku konsumen. Tiga proses sentral dalam pembentukan motivasi dan

perilaku tersebut adalah pemrosesan informasi, pembelajaran, serta perubahan

sikap dan perilaku.

Pemrosesan Informasi. Pemrosesan informasi mengacu pada proses yang

dengannya suatu stimulus dapat diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan,

dan belakangan diambil kembali. McGuire dalam Engel et al. (1994) merinci

pemrosesan informasi menjadi lima tahap dasar, yaitu pemaparan, perhatian,

pemahaman, penerimaan, dan retensi.

Pembelajaran. Engel et al. (1994) memandang pembelajaran sebagai

suatu proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan,

sikap, atau perilaku. Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran. Pertama,

pembelajaran kognitif (cognitive learning). Dalam perspektif ini, pembelajaran

dicerminkan melalui perubahan pengetahuan, dan fokusnya adalah pada

pengertian akan proses mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari

informasi. Perspektif yang kedua adalah pendekatan behaviourisme (behaviourist

approach). Pendekatan ini semata-mata berkenaan dengan perilaku yang dapat

diamati.

26

Perubahan Sikap dan Perilaku. Sikap dan perilaku konsumen dapat

dipengaruhi secara persuasif melalui komunikasi. Selain itu, terdapat berbagai

teknik yang biasa digunakan pemasar untuk memodifikasi perilaku manusia.

2.2.5. Atribut Produk

Suatu produk pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut dan setiap

produk baik barang atau jasa dapat dideskripsikan dengan menyebutkan atribut-

atributnya. Simamora (2003) menyatakan bahwa pengambilan keputusan

berdasarkan atribut memerlukan pengetahuan tentang apa saja atribut suatu

produk dan bagaimana kualitas atribut tersebut. Asumsinya, keputusan diambil

secara rasional dengan mengevaluasi atribut-atribut yang dipertimbangkan.

Limbong dan Sitorus (1987) mendefinisikan barang dalam arti sempit

yaitu sebagai kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba

dalam bentuk yang nyata. Sedangkan definisi barang dalam bidang tataniaga

adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba

(termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan atau lembaga tataniaga,

pelayanan perusahaan), yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhannya.

Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen.

Keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk

terdiri dari tiga tipe yaitu :

(1) Features (ciri-ciri atau rupa), dapat berupa ukuran, karakteristik estetis,

komponen atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, servis

atau jasa, penampilan, harga, susunan, trademark/tanda merek, dsb.

27

(2) Functions (fungsi), lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat.

(3) Benefit (manfaat), dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan

dengan panca indera, manfaat non material seperti kesehatan dan

penghematan misalnya waktu, dsb.

Karena keharusan untuk mengerti kriteria evaluasi yang digunakan oleh

konsumen, Engel et al. (1995) menyatakan bahwa ada dua sasaran pengukuran

yang penting, yaitu :

(1) Mengidentifikasi kriteria evaluasi.

Pendekatan paling jelas dan populer untuk mengidentifikasi kriteria yang

mencolok adalah dengan menyatakan langsung pertimbangan apa atau atribut

produk apa yang digunakan selama pengambilan keputusan. Asumsi yang

digunakan bahwa individu bersangkutan sadar akan kriteria yang mencolok

dan akan menyebutkannya sewaktu ditanya. Atribut yang paling sering

disebut atau menduduki peringkat tertinggi dipertimbangkan sebagai yang

paling penting.

(2) Mengukur saliensi.

Konsep saliensi biasanya dioperasionalkan dalam penelitian pemasaran

sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari

pelbagai kriteria evaluasi. Semakin penting, maka semakin besar angka yang

harus diberikan.

2.2.6. Produk Baru

Kotler (1997) mengidentifikasikan enam kategori produk baru dalam hal

tingkat kebaruannya bagi perusahaan dan pasar, yaitu :

28

(1) Lini produk baru bagi dunia, yaitu produk baru yang menciptakan pasar yang

sama sekali baru.

(2) Lini produk baru, yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan

memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya.

(3) Tambahan pada lini produk yang sudah ada, yaitu produk-produk baru yang

melengkapi suatu lini produk perusahaan yang telah mantap.

(4) Perbaikan dan revisi produk yang telah ada.

(5) Penentuan kembali posisi, yaitu produk yang telah ada diarahkan ke pasar

atau segmen pasar baru

(6) Pengurangan biaya, yaitu produk baru yang menyediakan kinerja serupa

dengan harga yang lebih murah.

Kotler (2000) menyatakan bahwa produk yang baru diluncurkan dalam

siklus hidup produk berada dalam tahap perkenalan. Pada tahap ini, karena

diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar dan memenuhi

saluran penyalur, pertumbuhan penjualan mungkin lambat. Laba negatif atau

rendah dalam tahap perkenalan dapat terjadi karena penjualan yang rendah atau

biaya distribusi dan promosi yang berat. Harga cenderung tinggi karena biaya

yang tinggi akibat output yang rendah, masalah teknologi yang belum dikuasai,

dan pengeluaran promosi untuk mencapai pertumbuhan.

2.2.7. Strategi Pemasaran

Menurut Setiadi (2003), kebutuhan dan keinginan pembeli yang bervariasi

menjadi pedoman bagi rancangan strategi pemasaran. Pembeli biasanya

memperlihatkan preferensi dan prioritas produk yang berbeda-beda. Mereka pada

29

umumnya menginginkan produk dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan

mereka dengan harga yang bersaing. Perbedaan-perbedaan inilah yang

menciptakan segmen pasar. Segmentasi pasar (segmenting) adalah proses

menempatkan konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga para

pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam

penentuan posisi perusahaan. Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan

untuk menyesuaikan produk atau jasanya dengan permintaan pembeli secara

efektif.

Setiadi (2003) juga menyatakan bahwa sebelum menentukan segmen mana

yang akan dipilih, perusahaan perlu mengevaluasi setiap segmen terlebih dahulu.

Evaluasi segmen-segmen yang ada meliputi ukuran dan pertumbuhan segmen,

daya tarik segmen, serta sasaran dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan akan memilih segmen yang paling menarik. Setelah mengetahui

potensi setiap segmen, barulah perusahaan menentukan target segmen pasar yang

akan dilayani (targeting). Sementara untuk memperkuat penerimaan produk pada

segmen yang dipilihnya diperlukan penentuan posisi produk (positioning).

Product positioning adalah tempat produk yang berbeda, jelas dan memiliki nilai

lebih secara relatif dibandingkan produk pesaing di benak konsumen. Dapat juga

dikatakan sebagai cara bagaimana konsumen mendefinisikan produk pada atribut-

atribut yang penting apabila diperbandingkan secara relatif dengan produk

pesaing. Penentuan posisi produk adalah proses untuk menciptakan posisi produk.

Setelah ditentukan, maka posisi produk dijabarkan melalui bauran pemasaran,

yaitu produk, harga, distribusi (tempat) dan promosi. Strategi pemasaran

(marketing strategy) adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi

30

pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Biasanya strategi pemasaran

diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen,

seperti peningkatan kunjungan toko tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal

ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran

yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih.

Banyak industri yang memiliki satu perusahaan yang dianggap sebagai

pemimpin pasar (market leader) dan banyak perusahaan yang lebih suka

mengikuti daripada menantang pemimpin pasar (market follower). Menurut

Kotler (2000), 40 persen pasar dikuasai oleh pemimpin pasar (market leader), 30

persennya dikuasai oleh penantang pasar (market challenger), 20 persen lainnya

dikuasai oleh pengikut pasar (market follower). Sementara 10 persen yang tersisa

dikuasai oleh para pengisi relung pasar (market nichers), yaitu perusahaan-

perusahaan yang melayani segmen-segmen pasar kecil yang tidak dilayani oleh

perusahaan yang lebih besar. Kotler (2000) juga menyatakan bahwa pemimpin

pasar biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, perkenalan

produk baru, cakupan distribusi, dan intensitas promosi. Untuk bertahan sebagai

nomor satu, perusahaan dituntut untuk melakukan tindakan di tiga bidang, yaitu:

(1) Memperluas pasar keseluruhan.

Perusahaan yang dominan biasanya paling diuntungkan jika pasar

keseluruhan meluas. Umumnya pemimpin pasar harus mencari pemakai baru,

penggunaan baru, dan penggunaan produk yang lebih sering.

(2) Mempertahankan pangsa pasar.

Sambil berusaha memperluas pasar keseluruhan, perusahaan yang dominan

harus mempertahankan bisnisnya saat ini terhadap serangan pesaing.

31

(3) Memperluas pangsa pasar.

Pemimpin pasar dapat meningkatkan labanya dengan cara meningkatkan

pangsa pasar.

Berdasarkan Kotler (2000), perusahaan yang menempati urutan kedua,

ketiga dan seterusnya dapat disebut perusahaan runner-up atau pengikut. Mereka

dapat menyerang pemimpin dan pesaing lain secara agresif untuk mendapatkan

pangsa pasar (market challenger), atau mereka mengikuti permainan dan tidak

menimbulkan gejolak (market follower). Sebagian besar sasaran strategis

penantang pasar adalah meningkatkan pangsa pasar. Penantang pasar harus

memutuskan siapa yang harus diserang:

(1) Menyerang pemimpin pasar.

(2) Menyerang perusahaan seukuran yang tidak bekerja dengan baik dan

kekurangan uang.

(3) Menyerang perusahaan kecil dan regional.

Kebanyakan perusahaan tidak mau mencuri pelanggan perusahaan lain.

Sebaliknya mereka memberikan tawaran yang serupa kepada pembeli, umumnya

dengan mengikuti pemimpin. Ini bukan berarti bahwa pengikut pasar tidak

mempunyai strategi. Pengikut pasar harus mengetahui cara mempertahankan

pelanggan yang ada dan memenangkan pelanggan baru. Kotler (2000)

menyatakan ada empat strategi yang dapat dilakukan pengikut pasar, yaitu :

(1) Pemalsu (counterfeiter).

Pemalsu meniru bulat-bulat produk dan kemasan pemimpin serta menjualnya

ke pasar gelap atau melalui penyalur yang memiliki reputasi buruk.

(2) Pengklon (cloner).

32

Pengklon berusaha untuk menyamai atau melebihi produk, nama, dan

pengemasan produk pemimpin, dengan variasi yang ringan.

(3) Peniru (imitator).

Peniru mencontek beberapa hal dari pemimpin, namun masih

mempertahankan diferensiasi dalam hal kemasan, iklan, harga, dan lain-lain.

Pemimpin tidak memperdulikan peniru asalkan peniru tidak menyerang

pemimpin secara agresif.

(4) Pengadaptasi (adapter).

Pengadaptasi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasi atau

memperbaikinya. Pengadaptasi mungkin memilih untuk menjual ke pasar-

pasar berbeda. Namun, sering pengadaptasi menjadi penantang di masa

depan.

Menurut Kotler (2000), alternatif untuk menjadi pengikut di pasar besar

adalah menjadi pemimpin di pasar kecil (niche). Perusahaan kecil umumnya

menghindari persaingan melawan perusahaan besar dengan mengincar pasar kecil

yang kurang atau tidak menarik bagi perusahaan besar.

Kotler (2000) mendefinisikan strategi pemasaran yang dikenal sebagai

bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Keputusan

bauran pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan

juga konsumen akhir.

McCarthy dalam Kotler (2000), mengklasifikasikan alat-alat bauran

pemasaran menjadi empat kelompok, atau yang lebih dikenal dengan 4P, yaitu :

33

(1) Product (produk), konsumen akan menyukai produk-produk yang

menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Variabel-variabel

pemasaran produk diantaranya yaitu keragaman produk, kualitas, design, ciri,

nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan, dsb.

(2) Price (harga), dengan variabel-variabel pemasaran harga diantaranya yaitu

daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran,

syarat kredit, dsb.

(3) Place (tempat), dengan variabel-variabel pemasaran tempat diantaranya yaitu

saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan, lokasi, persediaan,

transportasi, dsb.

(4) Promotion (promosi), dengan variabel-variabel pemasaran promosi

diantaranya yaitu promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan,

kehumasan (public relation), pemasaran langsung, dsb.

Produk. Menurut Kotler (1997), produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Tugas

pemasar adalah untuk menyampaikan manfaat-manfaat produk secara tepat

kepada kelompok konsumen yang tepat pula.

Harga. Harga yang dibayarkan konsumen terhadap produk yang dibeli

merupakan apresiasi konsumen terhadap kepuasan yang diperoleh dari

pembeliannya tersebut. Oleh karena itu harga harus sesuai dengan variabel-

variabel produk yang dapat menjadi pertimbangan konsumen. Pengaruh harga

terhadap konsumen merefleksikan berbagai faktor, antara lain harga yang menurut

konsumen pantas dibayarkan untuk sebuah produk, alternatif harga yang tersedia

bagi konsumen, harga yang dibayarkan konsumen di masa lampau dan sensitivitas

34

konsumen terhadap perubahan harga. Semua pengaruh ini berfokus kepada satu

pertimbangan penting, yaitu apakah konsumen menganggap harga sudah

mencerminkan nilai produk yang sebenarnya (Assael, 1992).

Tempat. Menurut Engel, et al. (1995), pemilihan tempat membeli suatu

produk merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik toko.

Pilihan tempat juga merupakan fungsi dari empat variabel, yaitu kriteria evaluasi,

karakteristik toko yang dirasakan, proses perbandingan dan toko-toko yang dapat

diterima dan tidak dapat diterima. Keputusan tentang tempat dimana konsumen

akan membeli suatu produk dipengaruhi atribut yang mencolok dari tempat

tersebut, seperti harga, iklan dan promosi, personel penjualan, pelayanan yang

diberikan, atribut fisik, pelanggan toko, atmosfer toko dan pelayanan sesudah

transaksi.

Menurut Simamora (2003), konsep tempat berbicara tentang di mana dan

bagaimana produk ditampilkan. Ada produk yang diecer di tempat tetap (in-store

retailing), ada yang diecer secara bergerak tanpa tempat yang tetap (non-store

retailing), ada pula yang dijajakan dari rumah ke rumah, dari kantor ke kantor

atau di tempat mana saja prospek berada. Secara umum, kekuatan komponen

tempat terletak pada kemudahan mendapatkan produk bagi konsumen,

kenyamanan tempat, keyakinan terhadap tempat, serta keyakinan terhadap

layanan purna jual. Dalam eceran toko, kemudahan mendapatkan produk terletak

pada lokasi toko (misalnya asongan), kemudahan mendapatkan produk juga

terletak pada lokasi. Sedangkan pada produk yang dijajakan, kemudahan

memperoleh produk tergantung pada cara melakukan kontak dan kemungkinan

(peluang) untuk melakukan kontak.

35

Promosi. Promosi adalah kunci dalam kampanye penjualan. Blattberg dan

Neslin dalam Kotler (1997) mendefinisikan bahwa promosi terdiri dari kumpulan

kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk

mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih

besar oleh konsumen atau pedagang. Keberhasilan dari suatu promosi yang

dilakukan dinilai dari pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat terhadap

produk yang ditawarkan.

2.2.8. Importance Performance Analysis

Berdasarkan Rangkuti (2003) Importance Performance Analysis digunakan

untuk mengukur sejauh mana tingkat kepentingan konsumen terhadap tingkat

pelaksanaan (kinerja) perusahaan. Data yang digunakan dalam kuesioner adalah

data skala Likert yang diberi skor secara kuantitatif, digunakan untuk mengetahui

tingkat kepentingan dan pelaksanaan secara nyata dari suatu produk atau jasa oleh

konsumen. Skala Likert merupakan salah satu varian pendekatan semantic

differential. Bentuknya lebih langsung dan responden diminta untuk memilih

jawaban “sangat tidak penting (1)” sampai “sangat penting (5)”. Contoh :

1 = Sangat tidak penting

2 = Tidak penting

3 = Sedang

4 = Penting

5 = Sangat penting

Skor penilaian pelaksanaan (kinerja) perusahaan dan skor penilaian

kepentingan konsumen dirata-rata dan diformulasikan ke dalam diagram kartesius.

36

Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata

penilaian terhadap tingkat pelaksanaan (kinerja) ( )X menunjukkan posisi suatu

atribut pada sumbu X. Sementara posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan oleh

skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut ( )Y . Rumusnya

adalah :

X = n

Xi∑ Y = nYi∑

Dimana :

X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan (kinerja) perusahaan

Y = Skor rata-rata penilaian tingkat kepentingan konsumen

Xi = Rata-rata skor penilaian pelaksanaan (kinerja) perusahaan

Yi = Rata-rata skor penilaian kepentingan konsumen

n = Jumlah responden

Diagram kartesius (Matriks Importance - Performance) yang digunakan

adalah suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua

buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X , )Y , ditunjukkan pada

Gambar 6. Rumusnya adalah sebagai berikut :

X = KXi∑ Y = K

Yi∑

Dimana :

X = Rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan (kinerja) perusahaan

dari seluruh atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen

Y = Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut

37

yang mempengaruhi kepuasan konsumen

K = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen

Y (Importance) Atributes to Improves Atributes to Performance Y Atributes to Maintain Atributes to De-emphasize

X X (Performance)

Gambar 7. Matriks Importance-Performance Sumber : Rangkuti (2003)

Matriks Importance-Performance terdiri dari empat kuadran : kuadran

pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran

ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran keempat di sebelah kanan bawah.

Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing

variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kuadran 1 (prioritas utama)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti

seperti yang ia harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat

rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

Caranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus menerus

sehingga Performance variable yang ada dalam kuadran ini akan meningkat.

38

b. Kuadran 2 (pertahankan prestasi)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

Pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai

dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi.

Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan

karena semua variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut unggul dimata

pelanggan.

c. Kuadran 3 (prioritas rendah)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting

oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa.

Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat

dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang

dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.

d. Kuadran 4 (berlebihan)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting

oleh pelanggandan dirasakan terlalu berlebihan . Variabel-variabel yang

termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat

menghemat biaya.

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian

Industri penyedap masakan di Indonesia berkembang dengan cepat,

ditandai dengan bermunculannya berbagai jenis penyedap masakan dengan

berbagai variant, kemasan, bentuk, merek dan harga. Melihat kenyataan yang ada

sekarang, dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan antar produsen sangat

39

ketat. Untuk dapat memenangkan persaingan maka produsen harus mampu

memahami selera konsumen.

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan,

perbedaan individu, serta proses psikologis. Penelitian ini akan meneliti pengaruh

lingkungan yang mencakup budaya, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi

pembelian. Perbedaan individu yang diteliti mencakup sumberdaya konsumen,

motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, dan sikap. Kepribadian dan gaya hidup

tidak akan dibahas secara terperinci, karena melibatkan analisis psikologis yang

mendalam. Proses psikologis yang diteliti akan difokuskan pada pemrosesan

informasi dan perubahan sikap/perilaku.

Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mempengaruhi proses

keputusan pembelian royco, yaitu faktor-faktor tempat tinggal konsumen, pemberi

nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah, tingkat pendapatan konsumen, serta

besarnya keluarga, kemudian faktor lainnya, yaitu budaya, pengaruh pribadi,

situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pemrosesan

informasi, perubahan sikap/perilaku dan sumberdaya konsumen akan dianalisis

secara deskriptif.

Atribut-atribut yang akan dinilai yaitu harga, variasi jenis, manfaat dan

hasil, tekstur serbuk, Kualitas/daya tahan, aroma, variasi ukuran kemasan, bentuk

kemasan, merek, kemudahan penggunaan, kemudahan memperoleh

(ketersediaan), kandungan bahan alami, informasi produk (manfaat dan hasil

pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi dan pelayanan keluhan,

dsb), iklan dan promosi, serta pusat informasi dan pelayanan keluhan. Sedangkan

untuk memetakan sejauh mana tingkat kepentingan konsumen terhadap tingkat

40

ketidakpuasan konsumen digunakan matriks yang dimodifikasi dari konsep

Importance Performance Analysis. Kemudian dengan bantuan pengolahan melalui

Uji Friedman, hasilnya dapat ditentukan apakah terdapat perbedaan yang nyata

rata-rata skor tingkat kepentingan serta rata-rata skor tingkat ketidakpuasan antar

atribut-atribut yang dinilai pada taraf nyata 5 persen. Sementara itu, urutan rata-

rata atribut dapat digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kepentingan dan

kepuasan atribut. Berkaitan dengan tingkat kepentingan atribut, semakin besar

rata-rata skornya, maka atribut tersebut semakin penting. Sedangkan untuk tingkat

ketidakpuasan atribut, semakin kecil rata-rata skornya maka konsumen semakin

puas terhadap atribut tersebut.

Hasil Analisis Deskriptif, modifikasi dari konsep Importance Performance

Analysis dan Uji Friedman akan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen

terhadap royco, yang akan berguna sebagai dasar untuk menyusun rekomendasi

kebijakan pemasaran bagi PT. Unilever Indonesia Tbk. Alur kerangka pemikiran

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.

41

Gambar 8. Kerangka Pemikiran Penelitian

Masalah Penelitian

• Penurunan posisi pangsa pasar Royco • Kebutuhan akan pengetahuan terhadap perilaku

konsumen terhadap produk baru Royco

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pengaruh Perbedaan

Individu Proses Psikologis Pengaruh Lingkungan

Analisis Deskriptif

Perilaku Konsumen terhadap produk Royco

Rekomendasi Kebijakan Pemasaran

Uji Friedman Pemetaan Atribut Menurut Kepentingan dan

Pelaksanaan (Kinerja)

42

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan survey terhadap konsumen Royco. Penelitian

dilaksanakan di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dari

bulan Juli sampai Agustus 2006. Responden terdiri dari kalangan Ibu rumah

tangga. Pemilihan responden dari kalangan Ibu rumah tangga, didasarkan pada

tiga pertimbangan. Pertama, royco adalah penyedap masakan yang biasa

digunakan oleh wanita, sehingga responden yang dipilih adalah khusus jenis

kelamin wanita. Kedua, PT. Unilever Indonesia Tbk ingin mengadakan penelitian

mengenai perilaku konsumen Royco.

Berkaitan dengan Kecamatan Ciomas sebagai lokasi penelitian

dilaksanakan secara sengaja (purposive). Hal ini dengan pertimbangan bahwa

Kecamatan Ciomas merupakan kecamatan yang berbatasan dengan kota madya

Bogor sehingga kecamatan tersebut mempunyai kegiatan ekonomi yang pesat

disamping itu juga Kecamatan Ciomas memiliki jumlah penduduk yang cukup

banyak. Hal ini merupakan pasar potensial bagi PT. Unilever Indonesia Tbk

selaku produsen Royco.

3.2. Sumber dan Jenis Data

Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan sekunder sebagai berikut :

1. Data primer, yang diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner

kepada responden, yang berisi pertanyaan terbuka dan tertutup (lihat

43

Lampiran 3). Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang alternatif

jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu

alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Sedangkan pertanyaan

terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan jawaban sekehendak

hati responden. Wawancara dan kuesioner diberikan kepada responden yang

mengetahui, mengenal dan sedang mengkonsumsi Royco.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi literatur yang

berhubungan dengan topik penelitian, yang bersumber dari PT. Unilever

Indonesia Tbk selaku produsen Royco dan berbagai instansi yang terkait

seperti Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Kesehatan,

Badan Tenaga Atom Nasional, internet serta literatur lainnya seperti buku-

buku yang berhubungan dengan topik penelitian dan laporan-laporan

penelitian sebelumnya.

3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Metode survey (Nazir, 1988) dilakukan untuk mendeskripsikan faktor-

faktor yang dipertimbangkan responden dalam proses keputusan pembelian

Royco. Sementara teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Convenience Sampling yaitu sampel diambil berdasarkan ketersediaan dan

kemudahan untuk mendapatkannya, dengan kata lain sampel diambil/terpilih

karena ada pada tempat dan waktu yang tepat (Siagian, 2002). Pengambilan

sampel ini dilakukan dengan merumuskan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang

akan digunakan sebagai acuan dalam penarikan responden. Kriteria tersebut

44

adalah bahwa seorang responden yang dipilih, mengetahui, mengenal dan sedang

mengkonsumsi Royco.

Pada penelitian ini digunakan 100 responden. Jika kriteria Siagian (2002)

yakni secara empiris sampel berjumlah minimal 30 responden agar distribusi

peluang rata-rata akan mengikuti distribusi normal, maka sampel tersebut sudah

cukup besar. Penentuan besarnya sampel juga merupakan usaha untuk

memperkecil error, selain karena ketersediaan waktu, tenaga dan biaya pada

penelitian ini. Sebelum memberikan kuesioner, terlebih dahulu setiap calon

responden diwawancarai langsung (kurang lebih 5 menit), untuk mengetahui

apakah calon responden tersebut telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Apabila calon responden tersebut ternyata memenuhi kriteria, maka selanjutnya

kuesioner diberikan kepada responden. Namun sebelumnya, terlebih dahulu

dijelaskan mekanisme pengisian kuesioner dan menjawab hal-hal lain pada

kuesioner yang tidak dimengerti oleh responden.

Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden dan selama proses

pengisian berlangsung dengan rata-rata kurang lebih 20 sampai 30 menit.

Sebagian besar responden didampingi oleh peneliti dan setelah selesai kuesioner

diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan semua pertanyaan telah terjawab.

Namun ada juga beberapa responden, yang dengan alasan tidak memiliki cukup

waktu untuk mengisinya saat itu, mengembalikan kuesioner yang telah diisi satu

sampai dua hari kemudian.

Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama

berkaitan dengan identitas responden, bagian kedua memuat pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku konsumen, dengan mengacu pada

45

model perilaku konsumen Engel, Blackwell dan Miniard. Kemudian bagian ketiga

memuat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat keinginan

atribut-atribut Royco, tingkat pelaksanaan (performance) atribut-atribut Royco

dan tingkat kepentingan atribut-atribut Royco menurut konsumen, dengan

mengacu pada Teknik penerapan Importance-performance analysis dan kemudian

dilakukan pengujian dengan Uji Friedman.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1. Analisis Deskriptif

Menurut Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat menganai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Faktor-faktor yang tidak dianalisis menggunakan konsep Teknik

penerapan Importance-performance analysis dan Uji Friedman, akan dianalisis

dengan tabulasi sederhana. Faktor-faktor tersebut adalah tempat tinggal

konsumen, pemberi nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah, tingkat

pendapatan konsumen serta besarnya keluarga, kemudian faktor-faktor budaya,

pengaruh pribadi, situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,

sikap, pemrosesan informasi, perubahan sikap/perilaku dan sumberdaya

konsumen.

46

3.4.2. Pemetaan Tingkat Kepentingan dan Pelaksanaan (Kinerja)

Teknik penerapan Importance-performance analysis mengukur sejauh

mana tingkat kepentingan konsumen dan tingkat pelaksanaan (kinerja)

perusahaan, dan berguna dalam menentukan pengembangan program pemasaran

yang efektif bagi perusahaan (Rangkuti, 2003). Penelitian ini memodifikasi

konsep Importance-Performance Analysis dengan mengukur sejauh mana tingkat

kepentingan konsumen dan kepuasan konsumen. Sebelum melakukan pengolahan

data, terlebih dahulu dilakukan editing data terhadap hasil kuesioner. Sebelum

menyiapkan tabel maka data tersebut terlebih dahulu diberi angka (coding) pada

pertanyaan yang bersifat tertutup.

Rangkuti (2003) menjelaskan bahwa tingkat kepentingan adalah seberapa

penting suatu atribut bagi konsumen. Data yang digunakan adalah data skala

Likert, yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan secara nyata dari

suatu produk atau jasa oleh konsumen. Skor (nilai) untuk kategori tingkat

kepentingan yaitu: 1 = sangat tidak penting; 2 = tidak penting; 3 = sedang/biasa

saja; 4 = penting; 5 = sangat penting. Tingkat pelaksanaan adalah bagaimana

kinerja yang telah diberikan Royco terhadap harapan pelanggannya. Sama halnya

dengan menjelaskan tingkat kepentingan, dalam menjelaskan tingkat pelaksanaan

juga digunakan pilihan jawaban dengan skala Likert. Pilihan dibuat berjenjang

mulai dari intensitas paling rendah, diberi angka 1 (tidak Baik) sampai paling

tinggi, diberi angka 5 (Sangat Baik). Sementara, skor penilaian kepentingan

konsumen dan penilaian pelaksanaan (kinerja) konsumen dirata-rata dan

diformulasikan ke dalam matriks yang telah dimodifikasi. Masing-masing atribut

diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap

47

Rs =

J=1 J=1

tingkat pelaksanaan (kinerja) pada atribut ke-i (⎯Xi ) menunjukkan posisi suatu

atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut pada sumbu Y ditunjukkan oleh

skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut ke-i (⎯Yi ), dengan

rumus sebagai berikut :

Σ Xij Σ Yij

n n

Dimana :

⎯Xi : Rata-rata skor penilaian pelaksanaan (kinerja) konsumen pada atribut ke-i

⎯Yi : Rata-rata skor penilaian kepentingan konsumen pada atribut ke-i

j : Responden ke-j

n : Jumlah responden

K : Jumlah Atribut yang dianalisis

Untuk menentukan rentang skor responden pada penelitian ini dibuat skala

numerik dengan rumus sebagai berikut :

(m – n) b Dimana : Rs = rentang skala

m = skor tertinggi

n = skor terendah

b = jumlah kelas (dalam penelitian ini digunakan lima kategori sebagai

kelas)

Ukuran jawaban responden :

1. Nilai/skor terkecil yang mungkin diperoleh adalah 100

2. Nilai/skor terbesar yang mungkin diperoleh adalah 500

Jadi besar range untuk setiap kelas adalah sebesar (500-100)/5 = 80

⎯Yi = ⎯Xi =

K K

48

Maka pembagian kelas berdasar tingkat kepentingan adalah :

1. 100-179 berarti tidak penting

2. 180-259 berarti kurang penting

3. 260-339 berarti cukup penting

4. 340-419 berarti penting

5. 420-500 berarti sangat penting

Untuk pembagian kelas berdasar tingkat pelaksanaan adalah :

1 100-179 berarti tidak baik

2 180-259 berarti kurang baik

3 260-339 berarti cukup baik

4 340-419 berarti baik

5 420-500 berarti sangat baik

Diagram kartesius/Matriks yang digunakan adalah suatu bangun yang

dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan

tegak lurus pada titik (X , )Y dan telah dimodifikasi, ditunjukkan pada Gambar 8.

Rumusnya adalah sebagai berikut :

X = KXi∑ Y = K

Yi∑

Dimana :

X : Rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan (kinerja) konsumen dari

seluruh atribut (dikategorikan sebagai tidak puas pada atribut ke-i jika

⎯Xi > X )

Y : Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut

(dikategorikan tinggi tingkat kepentingan pada atribut ke-i jika ⎯Yi > Y )

j j

i i

49

K : Banyaknya atribut yang dianalisis

⎯Yi (Tingkat Kepentingan)

I. Prioritas Utama II. Pertahankan Prestasi Y III. Prioritas Rendah IV. Berlebihan

X (Tingkat Pelaksanaan) ⎯Xi

Gambar 9. Matriks Kepentingan-Pelaksanaan (Modifikasi dari Matriks Importance-Performance pada Rangkuti, 2003)

Matriks Importance-Performance terdiri dari empat kuadran : kuadran

pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran

ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran keempat di sebelah kanan bawah.

Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing

variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

e. Kuadran 1 (prioritas utama)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti

seperti yang ia harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat

rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

Caranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus menerus

sehingga Performance variable yang ada dalam kuadran ini akan meningkat.

50

f. Kuadran 2 (pertahankan prestasi)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

Pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai

dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi.

Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan

karena semua variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut unggul dimata

pelanggan.

g. Kuadran 3 (prioritas rendah)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting

oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa.

Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat

dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang

dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.

h. Kuadran 4 (berlebihan)

Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting

oleh pelanggandan dirasakan terlalu berlebihan . Variabel-variabel yang

termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat

menghemat biaya.

3.4.3. Uji Friedman

Berdasarkan Siagian (2002), Uji Friedman digunakan untuk menguji

ukuran pemusatan lebih dari dua kasus berhubungan dengan data yang bersifat

ordinal. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah apakah tingkat kepentingan

atribut-atribut Royco menurut konsumen dan tingkat pelaksanaan konsumen

51

terhadap atribut-atribut Royco yang diperoleh. Ada perbedaan yang nyata setelah

terlebih dahulu diranking dengan skor peringkat tertinggi mengacu pada jumlah

atribut yang menonjol. Untuk tingkat kepentingan, masing-masing responden

diberi ranking/peringkat terendah untuk atribut yang skor tingkat kepentingannya

terkecil, sementara peringkat tertinggi diberikan pada skor terbesar. Sedangkan

untuk tingkat pelaksanaan, masing-masing responden diberi ranking/peringkat

terendah untuk atribut yang skor pelaksanaannya terkecil, sementara peringkat

tertinggi diberikan pada skor terbesar. Jika ada yang sama, dicari peringkat rata-

ratanya.

Menurut Siagian (2002), langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai

berikut :

(1) Hipotesis Pengujian

H0 = Tidak ada perbedaan yang nyata antar atribut

H1 = Paling sedikit ada satu atribut yang berbeda

(2) Statistik Uji

Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden, hitung dengan

rumus :

K

χ2hitung = 12 Σ Rj

2 - 3 b (K +1) b K (K + 1) j=1

Dimana :

b : Jumlah responden

K : Jumlah atribut

Rj : Jumlah ranking dari atribut ke-j

52

(3) Sebaran Statistik Uji

Di bawah H0 χ2hitung menyebar Khi-kuadrat dengan derajat bebas (K-1),

sehingga kriteria ujinya, tolak H0 pada taraf nyata α Bila χ2hitung > χ2

(dF = K – 1)

α (Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-kuadrat).

3.5. Definisi Operasional

1. Royco dengan inovasi baru yang mempunyai 24 variant.

2. Konsumen Royco adalah orang yang mengetahui, mengenal dan saat ini

sedang mengkonsumsi Royco.

3. Atribut Produk adalah keunikan yang dimiliki oleh suatu produk yang terdiri

dari ciri-ciri, fungsi dan manfaat. Dalam hal ini atribut Royco adalah harga,

variasi jenis, manfaat dan hasil, tekstur serbuk, daya tahan/kualitas, aroma,

variasi ukuran kemasan, bentuk kemasan, merek, kemudahan penggunaan,

kemudahan memperoleh (ketersediaan), kandungan bahan alami, informasi

produk, iklan dan promosi, serta pusat informasi dan pelayanan keluhan.

4. Jumlah uang bulanan konsumen diukur dari besarnya pengeluaran

konsumen untuk barang dan jasa selama satu bulan. Tingkat uang bulanan

dikategorikan menjadi tiga yaitu: kurang dari Rp. 500.000 sebagai

tingkat terendah, Rp. 500.000 – Rp.1.300.000 sebagai tingkat sedang, serta

lebih dari Rp.1.300.000 sebagai tingkat yang tertinggi.

5. Frekuensi memasak diukur dari seringnya konsumen menggunakan royco

selama satu minggu. Tingkat frekuensi memasak dikategorikan menjadi tiga

yaitu: 1 - 7 kali sebagai tingkat terendah, kemudian 8 - 14 kali sebagai

tingkat sedang, serta lebih dari 14 kali sebagai tingkat yang tertinggi.

53

6. Sumberdaya konsumen adalah sumberdaya yang dimiliki oleh konsumen,

terdiri dari waktu, uang, pengetahuan dan perhatian. Faktor ini diukur dari

besarnya pengeluaran untuk membeli Royco.

7. Motivasi dan keterlibatan adalah suatu dorongan dalam diri responden untuk

memenuhi kebutuhannya yang diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan.

Faktor ini dilihat dari manfaat utama yang dicari dari membeli Royco dan

apa yang dirasakan jika tidak membeli produk tersebut.

8. Pengaruh pribadi adalah pengaruh yang berasal dari kelompok acuan baik

formal maupun informal serta pemimpin opini terhadap keputusan

konsumen membeli Royco. Hal ini dapat dilihat dari seberapa jauh pengaruh

teman/kenalan atau orang lain dalam menyarankan pembelian Royco.

9. Situasi adalah besarnya pengaruh situasi komunikasi, pembelian dan

pemakaian di saat konsumen akan memutuskan pembelian Royco. Dalam

penelitian ini, faktor situasi diukur dengan melihat pengaruh iklan dan

promosi terhadap pemilihan Royco dan cara memutuskan pembeliannya.

10. Sikap adalah evaluasi dan akumulasi pengalaman akan suatu produk. Sikap

responden dinilai dari alasan mengkonsumsi dan kepuasan konsumen

setelah mengkonsumsi Royco.

11. Perubahan sikap/perilaku diukur dari media yang paling mempengaruhi

responden dalam pembelian Royco dan Royco yang sering dikonsumsi.

12. Iklan dan promosi adalah informasi produk yang diberikan produsen kepada

konsumen melalui iklan dan di tempat penjualan. Faktor ini antara lain

diukur dari media yang paling berpengaruh terhadap pembelian Royco.

54

13. Tempat adalah ketersediaan dan kemudahan konsumen untuk mendapatkan

Royco di suatu tempat pembelian. Dalam penelitian ini, faktor tempat

dilihat dari tempat pembelian Royco dan alasan pemilihan tempat pembelian

tersebut.

14. Ketersediaan adalah kemudahan Royco untuk diperoleh diberbagai tempat

penjualan dan kemampuannya untuk selalu tersedia pada berbagai tempat

penjualan tersebut.

15. Kemasan adalah wadah yang membungkus atau mengemas isi produk. Pada

Royco wadahnya berbentuk sachet dan botol isi ulang. Kemasan yang

menarik ditunjukkan oleh tampilan dari kemasan dan kelengkapan informasi

produk yang melekat pada kemasan tersebut.

16. Ukuran adalah berat bersih produk yang tercantum dalam kemasan. Pada

Royco ukuran kemasan sachet adalah 8 g dan 100 g.

3.6. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan

Pembelian Royco (Kasus Ibu Rumah Tangga Kecamatan Ciomas, Kabupaten

Bogor, Jawa Barat)” ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut :

1. Penggunaan kata Royco mengacu kepada 24 jenis variant royco.

2. Pengambilan sampel terbatas pada responden Ibu rumah tangga di

Kecamatan Ciomas.

3. Penelitian ini hanya meneliti responden yang mengetahui, mengenal dan

sedang mengkonsumsi/menggunakan Royco, supaya responden dapat

menceritakan manfaat yang dirasakannya dari Royco dan menyatakan

55

keluhannya jika ada. Selain itu, responden dengan kriteria tersebut memiliki

pengetahuan yang lebih mengenai Royco serta kelebihan dan

kekurangannya.

4. Jumlah responden sebanyak 100 orang, merupakan hasil maksimal

mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dari peneliti.

5. Tidak menyebutkan merek lain kecuali Royco pada kuesioner.

6. Data dan informasi dari PT. Unilever Indonesia Tbk adalah data dan

informasi yang bersifat umum.

56

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Latar Belakang Perusahaan

PT. Unilever Indonesia Tbk yang beroperasi di Indonesia sejak tahun

1933, kini tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer products yang

memiliki peranan penting di masyarakat. Pada tahun 2006 angka penjualan PT.

Unilever Indonesia Tbk mencapai Rp. 8,669 trilyun dengan laba bersih sebesar

Rp. 1,373 triliun.

PT. Unilever Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang telah go public di

awal tahun 1982 dan sahamnya dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia (Jakarta dan Surabaya), kini dimiliki oleh masyarakat Indonesia dan

dunia, serta menjadikannya perusahaan nasional yang memiliki jaringan global.

Keberhasilan Unilever tercermin dari respon pasar terhadap saham Unilever yang

selalu menjadi incaran para investor. Kini kapitalisasi pasar modal Unilever

Indonesia telah mencapai nilai US$ 1,8 milyar (Rp.16 trilyun) dan menduduki

peringkat ke-tiga di Bursa Efek Jakarta.

Unilever memiliki komitmen kuat untuk terus berkembang bersama

seluruh masyarakat Indonesia. Setelah 70 tahun melayani konsumen Indonesia,

investasi Unilever dalam 10 tahun terakhir ini sudah meliputi US$250 juta dan

berkomitmen untuk menginvestasikan kira-kira US$500 juta dalam sepuluh tahun

mendatang.

57

4.1.2. Produk

Produk-produk Unilever telah lama dikenal masyarakat Indonesia

sejak puluhan tahun lalu, yakni meliputi: produk-produk rumah tangga (home

care), produk-produk perawatan tubuh (personal care), makanan (foods) dan ice

cream. Produk-produk rumah tangga (home care) antara lain: Rinso, Domestos

NoMos, Molto Pewangi, Sunlight, Surf, Omo, Sunclin, Superbusa, Vim dan

Superpell. Adapun produk-produk perawatan tubuh (personal care) antara lain:

Lux, Dove, Lifebuoy, Sunsilk, Clear, Brisk, Pepsodent, Close Up, Vaseline, Citra,

Hazeline, Ponds, Axe dan Rexona. Produk-produk makanan (foods) antara lain:

Blue Band, Royco, Lipton, Sariwangi dan Kecap Bango. Sedangkan Produk ice

cream yang biasa dikenal adalah: Wall’s dengan produk andalannya Paddle Pop,

Magnum, Solero dan Conello. Unilever juga memproduksi makanan kebutuhan

sehari-hari yang merupakan produksi asli dan unggulan dalam negeri, antara lain

Sariwangi, Kecap Bango.

4.1.3. Teknologi Tinggi dan Modern

PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki pabrik berteknologi modern

yang terletak di dua lokasi yakni di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, dan di

Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat. Seluruh produk Unilever

diproduksi dengan menggunakan peralatan modern berteknologi tinggi. Sebagai

perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutu produk

bertaraf internasional, pabrik-pabrik Unilever telah mendapat sertifikat ISO

14001, ISO 9001 dan Safety and Occupational Health. Selain itu, unilever

58

Indonesia juga memperoleh penghargaan Special Award in Total Productive

Maintenance.

Penjualan dan distribusi produk-produk Unilever tersebar di seluruh

nusantara yakni melalui 17 kantor penjualan yang mengelola lebih dari 370

distributor dengan jangkauan ratusan ribu toko atau outlets. Indonesia juga telah

terpilih sebagai negara pemasok (outsourcing country) untuk produk-produk

Unilever bagi konsumen di wilayah ASEAN. Hal ini merupakan kontribusi

penting Unilever Indonesia dalam membantu peningkatan devisa negara.

Unilever indonesia telah melakukan program kemitraan dengan

beberapa perusahaan lokal dan membina para pemasok agar mereka dapat

meingkatkan kualitas dan produktivitas agar sesuai dengan standar internasional.

Pada awal tahun ini Unilever Indonesia menyerahkan sertifikat Preffered Partner

kepada 22 perusahaan rekanan yang memenuhi beberapa kriteria Unilever, antara

lain: tepat waktu, tepat jumlah pengiriman, harga yang kompetitif dan

perencanaan yang matang.

4.1.4. Peduli Lingkungan dan Sosial

PT. Unilever Indonesia Tbk senantiasa ikut dalam proses

pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia melalui beberapa

program lingkungan dan sosial. Komitmen Unilever secara global sangat tinggi

dalam program pelestarian air, karena baik bahan baku maupun produk-produk

Unilever berkaitan dengan air. Di pabrik yang memproduksi bubuk deterjen, es

krim dan margarine di Cikarang, Unilever dengan keunggulan teknologi dan

inovasinya berhasil melaksanakan program “Zero Industrial Waste Water” atau

59

program tanpa air limbah industri. Melalui gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recyle)

Unilever berhasil meniadakan air limbah industri di semua fasilitas produksi.

Bukti kepedulian Unilever yang lain adalah proyek “Brantas Bersih”.

Melalui yayasan ULI Peduli, Unilever bekerjasama dengan unsur-unsur

pemerintahan, LSM, masyarakat dan sektor swasta, dimulailah proyek Brantas

Bersih di Desa Jambangan dengan memperkenalkan konsep desa binaan yang

melestarikan alam sekaligus membuahkan keuntungan ekonomi.

Di bidang sosial kemasyarakatan, PT. Unilever Indonesia Tbk secara

konsisten berupaya untuk melakukan transfer teknologi dan manajemen kepada

pengusaha kecil agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan manajemen

perusahaan. Sebagai contoh, program kemitraan Unilever telah mengangkat dan

membina perusahaan-perusahaan kecil sebagai mitra produksi. Program kemitraan

ini dapat menyerap sekitar 20.000 tenaga kerja terlatih dan 2000 SME (Small

Medium Enterprise). Program ini bahkan telah memperoleh penghargaan Upakarti

dari pemerintah Indonesia pada tahun 1988.

4.1.5. Penghargaan Tahun 2006

Kesungguhan Unilever dalam usahanya di Indonesia juga telah diakui

oleh berbagai pihak, hal ini terbukti dengan berbagai penghargaan nasional dan

internasional yang diterima PT. Unilever Indonesia Tbk di tahun 2006, antara lain:

a. Overall Best Managed Company 2006 (Asiamoney)

b. Asia’s Best Companies 2006 (Finance Asia)

c. Good Corporate Governance Perception Index 2006 (CLSA)

60

d. Special Award in Total Productive Maintenance (Japan Institute of Plant

Maintenance)

e. Indonesia’s Most Admired Companies 2006 (Frontier & Tempo Group)

f. Economic Value Added (EVA) Award (majalah SWA)

g. Best Brand Award 2006 (majalah SWA & MARS)

h. Leader in sustainable SME and environmental development

i. ISO 14001, ISO 9001, OHSMS

j. Serta berbagai penghargaan lainnya.

4.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Kecamatan Ciomas terletak di wilayah kabupaten Bogor. Kecamatan ini

memiliki luas areal sebesar 1.630.537 hektar yang terdiri dari 682.721 hektar

wilayah darat dan 947.816 hektar wilayah sawah. Kecamatan Ciomas ini terdiri

dari 11 desa, yaitu: desa Mekarjaya, desa Parakan, desa Kota Batu, desa Ciomas

Induk, desa Ciomas Rahayu, Kelurahan Padasuka, desa Laladon, desa Ciapus,

desa Pegelaran, desa Sukaharja dan desa Ciomas. Jumlah penduduk kecamatan

Ciomas 126.562 orang yang terdiri dari 64.764 orang laki-laki dan 61.798 orang

perempuan.

Penelitian ini merupakan survey terhadap konsumen Royco. Penelitian

dilaksanakan di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dari

bulan Juli sampai Agustus 2006. Responden terdiri dari kalangan Ibu rumah

tangga. Pemilihan responden dari kalangan Ibu rumah tangga, didasarkan pada

tiga pertimbangan. Pertama, royco adalah penyedap masakan yang biasa dibeli

dan digunakan oleh wanita, sehingga responden yang dipilih adalah wanita.

61

Kedua, PT. Unilever Indonesia Tbk ingin mengadakan penelitian mengenai

perilaku konsumen Royco.

Berkaitan dengan Kecamatan Ciomas sebagai lokasi penelitian

dilaksanakan secara sengaja (purposive). Hal ini dengan pertimbangan bahwa

Kecamatan Ciomas merupakan kecamatan yang berbatasan dengan kota madya

Bogor sehingga kecamatan tersebut mempunyai kegiatan ekonomi yang pesat

disamping itu juga Kecamatan Ciomas memiliki jumlah penduduk yang cukup

banyak. Hal ini merupakan pasar potensial bagi PT. Unilever Indonesia Tbk

selaku produsen Royco.

4.3. Karakteristik Responden

Hasil survey menunjukkan bahwa semua responden pernah mengkonsumsi

Royco, Karakteristik responden secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan informasi pada Tabel 1, maka dapat digambarkan berbagai

karakteristik responden. Berkaitan dengan pendidikan responden, sebagian besar

responden berpendidikan SLTA/Sedarajat. Sementara sebagian besar responden

mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga.

Jumlah pengeluaran bulanan dari responden bervariasi. Kebanyakan

responden jumlah pengeluaran uang bulanannya berkisar antara Rp. 400.000 –

Rp. 1.000.000. Sementara secara keseluruhan, sebagian besar responden anggota

keluarganya berjumlah 5 dan 6 orang.

62

Tabel 1. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Masing-masing Karakteristik

Karakteristik Jumlah (orang) % Pendidikan SD/Sederajat 21 21

SLTP/Sederajat 14 14 SLTA/Sederajat 44 44

Diploma 6 6 Sarjana 11 11

Pasca Sarjana 4 4 Total 100 100

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 66 66

Wiraswasta/Pengusaha 7 7 Petani/Nelayan 1 1

TNI/Polri 3 3 Pegawai Negeri sipil 7 7

Karyawan Swasta 15 15 Dokter 1 1 Guru 1 1 Total 100 100

Pengeluaran (Rp) 400.000 – 1.000.000 44 44

1.000.001 – 2.000.000 30 30 2.000.001 – 4.000.000 15 15 4.000.001 – 8.000.000 4 4 8.000.001 – 16.000.000 3 3

> Rp. 16.000.000 4 4 Total 100 100

Jumlah Anggota Keluarga (orang) 2 2 2 3 15 15 4 21 21 5 24 24 6 24 24 7 5 5 8 3 3 9 4 4 10 0 0 11 2 2

Total 100 100

63

V. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN ROYCO

Proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yaitu

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian dan pasca pembelian (Engel et al. 1995). Deskripsi kelima tahap

tersebut mengacu kepada pertanyaan pada kuesioner yang terdapat pada Lampiran

3.

5.1. Pengenalan Kebutuhan

Perilaku proses keputusan pembelian dimulai dengan pengenalan

kebutuhan, yang didefinisikan sebagai suatu persepsi atas perbedaan antara

keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk menggugah

dan mengaktifkan proses kebutuhan (Engel et al. 1995). Konsumen perlu

mengetahui dan mengenali apa kebutuhannya sebelum melakukan pembelian.

Kebutuhan akan Royco dimulai pada kesadaran akan manfaat utama bila

mengkonsumsi Royco. Pada Tabel 2 digambarkan sebaran jumlah dan persentase

responden berdasarkan manfaat utama mengkonsumsi Royco.

Tabel 2. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Manfaat

Utama Mengkonsumsi Royco

Manfaat Utama Jumlah (orang) % Melezatkan masakan 58 58 Terdapat resep dibelakang kemasan 19 19 Penggunaan mudah/praktis 12 12 Murah 11 11 Total 100 100

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa responden cenderung mengkonsumsi

Royco untuk manfaat utama melezatkan masakan.

64

Tabel 3. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Setiap Alasan/Motivasi Pertama Kali Mengkonsumsi Royco

Alasan Jumlah (orang) %

Rasa 48 48 Ingin mencoba 23 23 Harga yang terjangkau 14 14 Aroma 13 13 Variasi 2 2 Total 100 100 Berdasarkan Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa rasa merupakan

alasan/motivasi pertama kali yang cenderung diutarakan oleh sebagian besar

responden. Sementara itu Aroma merupakan alasan kedua terbanyak yang

diutarakan oleh responden. Berkaitan dengan Rasa yang cukup besar tersebut,

dapat dilihat pada Lampiran 18 bahwa sebesar 75 persen responden berpendapat

memang Royco melezatkan masakan.

Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian berikutnya ditentukan

juga oleh faktor tingkat keterlibatan, yang turut menentukan tingkat loyalitas

konsumen. Informasi mengenai tingkat keterlibatan responden terhadap Royco

dideskripsikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Tingkat Keterlibatannya

Tingkat Keterlibatan (Jika Tidak Membeli Royco)

Jumlah (orang) %

Biasa saja 72 72 Merasa ada yang kurang 28 28 Total 100 100 Informasi pada Tabel 4 menggambarkan bahwa responden cenderung

memiliki tingkat keterlibatan biasa saja jika tidak membeli Royco. Hal tersebut

menunjukkan bahwa konsumen kurang loyal terhadap Royco, sehingga perlu

65

ditambah kegiatan promosi yang mengakibatkan konsumen lebih loyal terhadap

Royco.

Tabel 5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pilihan Konsumsi Rasa Royco yang sering dibeli

Pilihan Konsumsi Royco Jumlah (orang) %

Ayam 50 50 Sapi 45 45 Terasi 2 2 Bumbu sayur asam 3 3 Total 100 100

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa sebagian responden cenderung

memakai Royco rasa ayam dan sapi. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi

perusahaan bahwa promosi dari rasa-rasa baru dari Royco harus lebih gencar

supaya konsumen Royco lebih mengenal rasa-rasa Royco yang baru.

5.2. Pencarian Informasi

Setelah mengenali kebutuhan konsumen terhadap Royco, sehingga

konsumen termotivasi untuk membeli, tahap berikutnya yang dilakukan oleh

konsumen adalah pencarian informasi. Pencarian informasi didefinisikan sebagai

aktivitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan jangka

panjang (Engel et al. 1995). Pencarian informasi yang dilakukan baik pencarian

internal (peneropongan ingatan), maupun pencarian eksternal (pengumpulan

informasi dari pasar). Dengan pencarian informasi, konsumen akan membuat

pilihan konsumsi yang lebih baik dan mengembangkan dasar pengetahuan yang

dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

Sumber utama informasi yang diperoleh konsumen berasal dari berbagai

macam media antara lain berupa media cetak (koran,majalah), media elektronik

66

(televisi,radio) dan dari perorangan (anggota keluarga/saudara, teman/kenalan).

Informasi mengenai sumber informasi yang diperoleh responden dideskripsikan

pada Tabel 6.

Tabel 6. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Royco

Sumber Informasi Jumlah (orang) %

Televisi 90 90 Koran/majalah 8 8 Teman/kenalan 1 1 Iklan di Supermarket 1 1 Total 100 100 Berdasarkan informasi pada Tabel 6, dapat digambarkan bahwa responden

cenderung memperoleh informasi mengenai Royco melalui media televisi. Hal ini

didukung oleh gencarnya pelaksanaan iklan mengenai Royco yang dilakukan oleh

Unilever pada setiap stasiun televisi dengan frekuensi yang tinggi, maka peluang

untuk melihat iklan Royco juga besar pada setiap responden. Dengan kondisi

demikian, dapat dikatakan bahwa promosi melalui iklan di televisi bagi Royco

sangat efektif dan berperan besar dalam menumbuhkan brand awareness

konsumen mengenai Royco.

Salah satu cara untuk memperkenalkan dan mempromosikan Royco adalah

melalui iklan dan promosi, dimana proses penyampaiannya pada konsumen sangat

penting diperhatikan oleh Unilever. Informasi mengenai unsur utama dari iklan

dan promosi yang paling diperhatikan konsumen disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Sebaran Jumlah dan Persentase Reponden Berdasarkan Unsur Utama Dari Iklan yang Paling Diperhatikan

Unsur Iklan Jumlah (orang) %

Cara penyampaian pesan 47 47 Isi pesan 33 33 Tokoh pembawa pesan 20 20 Total 100 100

67

Berdasarkan hasil survey pada tabel 7, memperlihatkan bahwa cara

penyampaian pesan cenderung merupakan bagian yang penting dan menarik bagi

sebagian besar responden dalam memperhatikan suatu iklan. Sedangkan isi pesan

merupakan merupakan terbanyak kedua yang penting dan menarik bagi sebagian

lain responden dalam memperhatikan suatu iklan.

Informasi produk merupakan salah satu informasi yang melekat secara

langsung pada produk. Untuk penelitian ini, informasi produk khususnya

berkaitan dengan informasi manfaat dan hasil dari pemakaian Royco. Royco

merupakan produk pelezat masakan dengan rasa dan kandungan bahan baku yang

beragam, maka diperlukan informasi tentang variasi rasa dan kandungan bahan

baku Royco. Sehingga konsumen dapat menyesuaikan dengan keinginan dan

kebutuhannya. Informasi mengenai informasi produk yang diperhatikan oleh

responden pada kemasan Royco digambarkan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Informasi Produk yang Paling Diperhatikan oleh Responden

Jenis Informasi Produk Jumlah (orang) %

Manfaat dan hasil 29 29 Kandungan bahan baku 28 28 Tidak memperhatikan 26 26 Variasi rasa royco 11 11 Pusat informasi dan pelayanan keluhan 6 6 Total 100 100

Berdasarkan informasi pada Tabel 8, terlihat bahwa manfaat dan hasil

adalah informasi produk yang paling banyak mendapatkan perhatian dari

responden. Hal ini merupakan tantangan bagi Royco untuk membuat informasi

manfaat dan hasil konsumen Royco benar-benar dapat terwujud, sehingga dapat

memuaskan konsumen dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Royco.

68

Royco memiliki manfaat yang berbeda-beda pada setiap variasi rasanya.

Tabel 9 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden mengetahui manfaat

Royco selain sebagai penyedap masakan.

Tabel 9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenal Manfaat Royco Selain Sebagai penyedap masakan

Pengetahuan Jumlah (orang) %

Tidak 87 87 Ya 13 13 Total 100 100

Menurut Tabel 9, mayoritas responden mengenal manfaat Royco hanya

sebagai Penyedap masakan. 87 persen responden tidak tahu manfaat Royco selain

penyedap masakan. Hal ini merupakan tantangan bagi Royco dalam iklan dan

promosi, agar manfaat Royco selain penyadap masakan harus lebih sering

disampaikan.

5.3. Evaluasi Alternatif

Setelah pencarian informasi, tahap ketiga adalah evaluasi alternatif, yaitu

konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan dan memilih alternatif untuk

memenuhi kebutuhan (Engel et al. 1995). Pada tahap ini, konsumen juga

menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan, yang merupakan atribut yang

digunakan dalam menilai alternatif pilihan. Sehingga dapat memberikan manfaat

yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.

Pertimbangan utama bagi responden dalam memilih Royco digambarkan

pada Tabel 10. Variabel-variabel inilah yang menjadi alasan bagi responden

dalam memutuskan untuk mengkonsumsi Royco.

69

Tabel 10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pertimbangan Utama dalam Memilih Royco

Pertimbangan Utama Jumlah (orang) %

Rasa 62 62 Harga 16 16 Kemudahan mendapatkan 8 8 Variasi rasa 7 7 Kemudahan penggunaan 5 5 Merek terkenal 2 2 Total 100 100

Faktor Rasa dari pemakaian Royco, merupakan atribut yang cenderung

dijadikan pertimbangan utama dalam memilih Royco. maka hendaknya atribut ini

penting untuk lebih ditingkatkan lagi, agar konsumen Royco lebih banyak.

Bagian penting lain dari suatu produk adalah kemasan, karena konsumen

akan memberikan kesan pertama kali didasarkan pada kemasannya. Kemasan

sederhana merupakan kemasan yang pada unsur kemasannya dalam hal ini berupa

tampilan warna, informasi produk dan bahan kemasan cenderung dinilai biasa

saja. Sementara kemasan yang unik memiliki ciri khas tertentu pada unsur

kemasannya. Kemasan modern dimaksudkan sebagai kemasan dengan bentuk

kemasan, bahan kemasan dan tampilan warna yang mengikuti mode dan

perkembangan zaman. Tabel 11 berikut ini akan disajikan informasi dari kemasan

yang diinginkan oleh responden.

Tabel 11. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden

Berdasarkan Kemasan yang Diinginkan oleh Responden

Kesan Kemasan Jumlah (orang) % Sederhana 53 53 Unik 29 29 Modern 18 18 Total 100 100

70

Kemasan sederhana adalah kemasan yang paling banyak diinginkan oleh

responden, dalam hal ini responden menginginkan kemasan yang tampilan warna,

informasi produk dan bahan kemasan cenderung dinilai biasa saja. Sementara

kemasan yang unik merupakan kemasan terbanyak kedua yang diinginkan oleh

responden. Kemasan yang sederhana tersebut sesuai dengan karakter responden

yang merupakan ibu rumah tangga. Berkaitan dengan bentuk kemasan ini, dapat

dilihat pada Lampiran 13 yang menunjukkan 95 persen responden berpendapat

bahwa bentuk kemasan Royco sudah cukup memuaskan konsumen. Hal ini

menunjukkan target pasar Royco untuk Ibu rumah tangga.

Berdasarkan Tabel 12, maka dapat disimpulkan bahwa responden

cenderung sudah puas dengan ukuran kemasan pada Royco saat ini yaitu ukuran

Sachet (10 g). Sehingga Royco dapat memprioritaskan untuk memproduksi Royco

kemasan botol ukuran Sachet (10 g).

Tabel 12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Ukuran Kemasan yang Diinginkan Responden

Ukuran Kemasan Jumlah (orang) %

Sachet (10 g) 77 77 Sachet (100 g) 23 23 Total 100 100 5.4. Keputusan Pembelian

Setelah tahap evaluasi alternatif, dimana para konsumen membuat susunan

daftar peringkat alternatif pilihannya, Royco yang dinilai dapat memecahkan

masalah dan merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada, akan dibeli oleh

konsumen. Tabel 12 disajikan berbagai alasan pemilihan variasi jenis yang disukai

dan sering dikonsumsi tersebut.

71

Alasan yang paling banyak dikemukakan oleh responden adalah Rasa yang

telah terbukti Royco dapat melezatkan masakan. Sementara itu mudah didapat

merupakan alasan terbanyak kedua yang dikemukakan oleh sebagian responden

yang lain. Alasan memilih variasi rasa Royco yang disukai yang akan dijelaskan

pada tabel 13.

Tabel 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Alasan Memilih Variasi Rasa Royco yang Disukai

Alasan Jumlah (orang) %

Rasa 65 65 Mudah didapat 23 23 Aroma 8 8 Cocok dengan selera keluarga 3 3 Manfaat danhasilnya terbukti 1 1 Total 100 100 Informasi tentang tempat pembelian Royco yang dipilih, digambarkan

dalam Tabel 14. Berdasarkan Tabel 14 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

warung adalah tempat pembelian yang dipilih oleh sebagian besar responden.

Kemudian, tempat pembelian Toko/minimarket dan Pasar swalayan/supermarket

mempunyai jumlah yang sama banyaknya dipilih responden. Berkaitan dengan hal

ini dapat dilihat pada Lampiran 13, di mana sebesar 25 persen responden merasa

kesulitan mendapatkan Royco di tempat pembelian yang biasa didatanginya.

Walaupun responden yang puas mencapai 75 persen, namun Royco perlu juga

untuk terus menjaga ketersediaan Royco, khususnya di Warung.

Tabel 14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tempat Pembelian Royco yang Dipilih

Tempat Pembelian Jumlah (orang) %

Warung 78 78 Toko/minimarket 11 11 Pasar swalayan/supermarket 11 11 Total 100 100

72

Setelah mengetahui tempat yang disukai oleh responden dalam pembelian

Royco, alasan yang digunakan dalam memilih tempat pembelian tersebut juga

perlu untuk diketahui. Hal ini akan dideskripsikan pada Tabel 15. Dekat dengan

rumah merupakan alasan yang cenderung lebih banyak dikemukakan oleh

responden. Sementara alasan Harga lebih murah merupakan alasan kedua

terbanyak yang dikemukakan oleh responden. Sehingga Royco dapat lebih

memprioritaskan ketersediaannya pada supermarket atau minimarket yang dekat

dengan lokasi tempat tinggal konsumen serta harga yang lebih bersaing

Tabel 15. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Alasan Memilih Tempat Pembelian

Alasan Jumlah (orang) %

Dekat dengan rumah 63 63 Harga lebih murah 22 22 Nyaman dan praktis 7 7 Sekalian berbelanja bulanan 5 5 Pelayanan memuaskan 3 3 Total 100 100

Baru-baru ini Royco telah melakukan edukasi mengenai frekuensi

penggunaan yang lebih sering untuk meningkatkan tingkat ketergantungan

konsumen, melalui iklan dan promosi yang dilakukannya.

Informasi terhadap media yang berpengaruh dalam menumbuhkan brand

awareness konsumen memang dibutuhkan oleh produsen, tetapi informasi

terhadap media yang berpengaruh terhadap pembelian juga sangat dibutuhkan,

terutama dalam upaya pemilihan media yang efektif dan efisien untuk

mempromosikan produknya agar berhasil di pasar. Tabel 16 akan menyajikan

informasi mengenai berbagai media yang mempengaruhi responden dalam

pembelian Royco.

73

Tabel 16. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Media yang Paling Berpengaruh dalam Pembelian

Media Jumlah (orang) %

Televisi 82 82 Keluarga/saudara 6 6 Penjual 6 6 Koran/majalah 4 4 Teman/kenalan 1 1 Radio 1 1 Total 100 100 Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa televisi adalah media yang

paling efektif mempengaruhi responden dalam pembelian Royco. Berarti iklan

yang ditampilkan Royco di televisi selama ini tidak hanya menumbuhkan brand

awareness saja di benak konsumen, tetapi lebih jauh lagi mempengaruhi

keputusan pembelian Royco. Hal ini dibuktikan pada Tabel 17, di mana hasil

survey memperlihatkan pengaruh iklan dan promosi penting untuk membuat

konsumen tertarik untuk mencoba Royco. Berkaitan dengan hal tersebut adalah

karena alasan pertama kali responden tertarik menggunakan Royco cenderung

ingin mencoba sesuatu yang baru, seperti telah ditunjukkan pada Tabel 6.

Besarnya pengaruh iklan dan promosi ini turut didukung juga oleh pemilihan

media informasi yang tepat untuk berpromosi.

Tabel 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Besar Pengaruh Iklan dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Iklan Jumlah (orang) %

Membuat anda tertarik untuk mencoba 66 66 Membuat anda membeli 22 22 Tidak ada pengaruh 12 12 Total 100 100

74

Menurut hasil survey, orang lain dalam hal ini teman/kenalan merupakan

salah satu sumber informasi yang dapat membuat konsumen tertarik untuk

membeli Royco disamping pengaruh utama dari televisi. Hal ini dikarenakan

dalam menentukan keputusan pembeliannya, terkadang konsumen memerlukan

pendapat atau saran dari orang lain di sekitar lingkungan sosialnya yang pernah

mencoba/membeli Royco, seperti terlihat pada Tabel 17. Televisi memang

pengaruh utama yang sangat kuat dalam pembelian Royco, tetapi setelah itu

konsumen tak jarang mendiskusikannya dengan orang lain sebagai bahan

pertimbangan lain, sedangkan keputusan pembelian tetap ditangan konsumen.

Untuk itu Royco harus dapat memuaskan konsumen yang menggunakan

produknya, sehingga mereka dapat merekomendasikan reaksi positifnya terhadap

calon konsumen lain.

Tabel 18. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Pengaruh Teman/Kenalan dalam Menyarankan Pembelian

Pengaruh Teman/Kenalan Jumlah (orang) % Sekedar menyarankan dan memberi informasi

60 60

Meminta anda membeli 11 11 Tidak berkomentar 29 29 Total 100 100 Menurut hasil survey, faktor teman/kenalan (Tabel 18) dalam

mempengaruhi pembelian Royco. Menurut 60 persen responden pengaruh

teman/kenalan dalam menyarankan pembelian adalah sekedar menyarankan dan

memberi informasi. Dari Tabel 19, responden menilai Teman/kenalan cukup

penting dalam mempengaruhi pembelian Royco. Dari Tabel 20 terlihat bahwa

75

responden cenderung menilai informasi kandungan bahan baku Royco sudah

lengkap.

Tabel 19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Kepentingan Faktor Teman/kenalan mempengaruhi Pembelian Royco

Kepentingan Jumlah (orang) % Sangat tidak puas 45 45 Tidak puas 32 32 Cukup Puas 14 14 Puas 6 6 Sangat Puas 3 3 Total 100 100 Tabel 20. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Kelengkapan Informasi Bahan Baku Royco Informasi Bahan Baku Royco Jumlah (orang) % Lengkap 77 77 Tidak lengkap 23 23 Total 100 100 5.5. Pasca Pembelian

Setelah memiliki Royco yang diinginkan dan membandingkan

kenyataan/hasilnya dengan pertimbangan awal, maka akan terbentuk sikap

tertentu. Hal ini akan mempengaruhi nilai pembelian selanjutnya di masa yang

akan datang. Tanggapan konsumen terhadap Royco yang dibelinya, dinyatakan

dengan tingkat kepuasan yang mereka miliki setelah melakukan pembelian

Royco. Berbagai tingkat kepuasan konsumen setelah membeli Royco akan

digambarkan pada Tabel 21 berikut ini.

76

Tabel 21. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Konsumen pada Royco

Sikap Jumlah (orang) %

Puas 59 59 Biasa saja 37 37 Tidak puas 4 4 Total 100 100 Berdasarkan Tabel 21, maka terlihat bahwa sebagian besar responden

menyatakan puas terhadap penggunaan Royco. Untuk itu Royco harus

mempertimbangkan strategi-strategi untuk mempertahankan bahkan

meningkatkan kepuasan konsumen terhadap Royco yang disusun dalam bab 8,

berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Kepuasan dapat menimbulkan loyalitas terhadap Royco. Hal ini diketahui

dari tindakan konsumen ketika menghadapi masalah ketersediaan Royco. Pada

Tabel 22 akan disajikan informasi tentang loyalitas responden melalui

tindakannya jika dalam pembelian, Royco yang dicari tidak ada.

Tabel 22. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan

Tindakannya Jika Royco yang Dicari Tidak Ada

Tindakan Konsumen Jumlah (orang) % Beli Royco rasa lain 46 46 Beli penyedap merek lain 32 32 Pergi ke tempat lain 21 21 Tidak jadi membeli 1 1 Total 100 100

Berdasarkan Tabel 22 diatas, membeli Royco rasa lain adalah tindakan

yang cenderung dilakukan jika Royco yang dicari tidak ada. Hal ini menunjukan

responden sudah loyal terhadap merek Royco.

77

Loyalitas konsumen Royco, juga dapat dilihat pada sikap yang dilakukan

jika Royco yang dibelinya mengalami kenaikan harga. Tabel 23 berikut ini

menggambarkan berbagai sikap konsumen jika terjadi kenaikan harga pada

Royco.

Tabel 23. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya

Jika Terjadi Kenaikan Harga pada Royco

Tindakan Konsumen Jumlah (orang) % Tetap membeli Royco 46 46 Membeli Penyedap masakan lain yang lebih murah

45 45

Tidak jadi membeli 9 9 Total 100 100

Berdasarkan Tabel 23 terlihat bahwa responden cenderung akan tetap

membeli Royco bila terjadi kenaikan harga. Tetapi penting juga untuk

mempertimbangkan responden yang membeli penyedap masakan merek lain yang

lebih murah dan yang tidak jadi membeli bila terjadi kenaikan harga pada Royco,

karena memiliki persentase yang tidak sedikit. Sementara tindakan yang

dilakukan jika ada merek penyedap lain yang melakukan promosi dengan

melakukan discount atau potongan harga digambarkan pada Tabel 24 berikut ini.

Tabel 24. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya

Jika Ada Merek Penyedap Lain yang Melakukan Discount atau Potongan Harga

Tindakan Konsumen Jumlah (orang) %

Tidak beralih/tidak terpengaruh 53 53 Beralih ke merek lain 47 47 Total 100 100

78

Dari Tabel 24 terlihat bahwa responden cenderung tidak akan beralih dari

Royco walaupun ada merek penyedap lain yang melakukan discount atau

potongan harga. Tetapi hal ini patut diwaspadai karena terdapat persentase yang

signifikan sebesar 47 persen konsumen yang akan beralih ke merek lain yang

melakukan potongan harga tersebut jika ada. Berdasarkan informasi pada Tabel

23 dan 24, maka disarankan agar Royco tidak meningkatkan harga, supaya tetap

mempertahankan konsumen yang telah ada sekarang. Kemudian, loyalitas

konsumen juga terlihat dari keputusan pembelian ulangan yang digambarkan pada

Tabel 25 berikut ini.

Tabel 25. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya Terhadap Pembelian Ulangan Royco

Tindakan Konsumen Jumlah (orang) %

Akan membeli ulang 94 94 Tidak akan membeli ulang 6 6 Total 100 100

Berdasarkan Tabel 25 terlihat bahwa responden cenderung menyatakan

akan membeli ulang Royco. Akan lebih baik apabila Royco perlu memperbaiki

beberapa bauran pemasarannya untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Hal ini

akan dijelaskan lebih lanjut pada bab 8 mengenai implikasi studi perilaku

responden terhadap strategi pemasaran Royco.

Deskripsi-deskripsi di atas, menggambarkan seluruh tahap-tahap dalam

proses keputusan pembelian Royco. Rangkuman proses keputusan ini, dapat

dilihat pada Tabel 26 berikut ini.

79

Tabel 26. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Royco

Tahap Secara keseluruhan I. Pengenalan Kebutuhan a. Manfaat Melezatkan masakan b. Alasan Rasa c. Keterlibatan Biasa saja d. Rasa Royco Ayam dan Sapi II. Pencarian Informasi a. Sumber Informasi Televisi b. Unsur iklan dan promosi yang diperhatikan

Cara penyampaian pesan

c. Informasi Produk Manfaat dan hasil dari Royco d. Manfaat yang Paling Banyak Diketahui

Melezatkan Masakan

III. Evaluasi Alternatif a. Pertimbangan Utama Rasa b. Kemasan Sederhana c. Ukuran Kemasan Sachet (8 g) IV. Keputusan Pembelian a. Alasan membeli Royco Rasa b. Tempat Pembelian Warung c. Alasan Memilih Tempat Pembelian

Dekat dengan rumah

d. Media Utama yang Berpengaruh Televisi e. Pengaruh Iklan dan Promosi Membuat anda tertarik untuk mencoba f. Faktor Teman/kenalan Cukup penting g Kelengkapan Informasi Bahan Baku

Lengkap

V. Pasca Pembelian a. Tingkat Kepuasan Puas b. Loyalitas

• Jika mengalami masalah ketersediaan

Beli Royco rasa lain

• Jika mengalami kenaikan harga Tetap membeli Royco • Jika merek lain melakukan potongan harga

Tidak beralih/tidak terpengaruh

c. Pembelian Ulangan Membeli ulang

80

VI. KERAGAAN ATRIBUT ROYCO

Pembahasan keragaan atribut Royco, baik berupa nilai tingkat kepentingan

masing-masing atribut Royco dan tingkat pelaksanaan (kinerja) pada masing-

masing atribut Royco, adalah berdasarkan data yang diperoleh dari Lampiran 4

dan 6. Atribut yang paling penting ditandai dengan skor rata-rata tingkat

kepentingan yang terbesar. Sementara atribut yang pelaksanaannya tertinggi

ditandai dengan skor rata-rata tingkat Pelaksanaan yang terbesar.

Hasil pengolahan terhadap data pada Lampiran 4 dan 5 untuk menentukan

tingkat kepentingan atribut Royco menurut responden secara keseluruhan,

menggunakan uji Friedman yang disajikan pada Lampiran 12. Kemudian, data

pada Lampiran 6 dan 7 untuk menentukan tingkat pelaksanaan atribut Royco

menurut responden secara keseluruhan, menggunakan uji Friedman yang disajikan

pada Lampiran 13. Untuk kemudahan pengkategorian tingkat kepentingan maka

digunakan pembagian kelas tingkat kepentingan :

Untuk menentukan rentang skor responden pada penelitian ini dibuat skala

numeric dengan rumus sebagai berikut :

Rs = (500 – 100) 5

Rs = 80

Ukuran jawaban responden :

1. Nilai/skor terkecil yang mungkin diperoleh adalah 100

2. Nilai/skor terbesar yang mungkin diperoleh adalah 500

Jadi besar range untuk setiap kelas adalah sebesar (500-100)/5 = 80

81

Tabel 27. Kategori Rata-rata Skor Tingkat Kepentingan Atribut Royco dari Seluruh Responden

Atribut Skor Total Kategori Yi Urutan

Kemudahan memperoleh (Ketersediaan)

418 Penting 4,18 1

Rasa 414 Penting 4,14 2 Pusat informasi dan Pelayanan keluhan

413 Penting 4,13 3

Aroma 406 Penting 4,06 4 Informasi Produk 404 Penting 4,04 5 Kemudahan penggunaan 403 Penting 4,03 6 Iklan dan promosi 390 Penting 3,9 7 Harga 388 Penting 3,88 8 Variasi rasa 384 Penting 3,84 9 Merek 382 Penting 3,82 10 M S G yang terkandung 375 Penting 3,75 11 Variasi ukuran kemasan 374 Penting 3,74 12 Bentuk kemasan 365 Penting 3,65 13 Serbuk 354 Penting 3,54 14 Kekeruhan air sayur 335 Cukup Penting 3,35 15 Keterangan : (1) Angka rata-rata skor tingkat kepentingan berdasarkan hasil pengolahan dari Lampiran

4. (2) Skor tingkat kepentingan meliputi : 1 = tidak penting, 2 = kurang penting,

3 = cukup penting, 4 = penting, 5 = sangat penting

6.1. Tingkat Kepentingan Atribut

Tingkat kepentingan digunakan untuk melihat sejauh mana kepentingan

suatu atribut menurut pendapat responden. Untuk melihat tingkat kepentingan

terhadap atribut-atribut dari seluruh responden diukur dari rata-ratanya. Urutan

dimulai dari rata-rata skor tingkat kepentingan tertinggi sampai terendah. Hal ini

disajikan pada Tabel 27.

Dari hasil perhitungan Uji Friedman (Lampiran 12) disimpulkan bahwa

tingkat kepentingan atribut-atribut Royco memiliki perbedaan yang nyata pada

taraf 5 persen, maka berarti urutan kategori tingkat kepentingan atribut-atribut

Royco pada Tabel 26 menjadi bermakna dan penting untuk diperhatikan oleh

82

Royco. Berdasarkan Tabel 26 dapat disimpulkan bahwa responden cenderung

menilai semua atribut dikategorikan penting kecuali kekeruhan air dengan tingkat

kepentingan cukup penting.

Kemudahan memperoleh (ketersediaan) adalah informasi produk yang

cenderung diperhatikan oleh responden, Lampiran 17 memperlihatkan bahwa 50

persen responden menilai atribut tersebut sangat penting dan 28 persen responden

menilai penting. Sementara pada Lampiran 18 terlihat bahwa responden

cenderung menilai Royco mudah didapat dan tersedia di mana-mana. Untuk itu

Royco perlu mempertahankan ketersediaannya pada tempat-tempat pembelian

yang sering didatangi oleh konsumen, untuk mempertahankan loyalitas

konsumen. hal tersebut pelu dilakukan mengingat responden cenderung membeli

merek penyedap masakan lain bila variasi rasa Royco yang dicarinya tidak ada

sebanyak 32 persen (Tabel 22). Kemudahan memperoleh (ketersediaan) berarti

Royco tersedia diberbagai tempat, berdasarkan Tabel 14 tersebut, warung adalah

tempat pembelian yang dipilih oleh sebagian besar responden. Kemudian, tempat

pembelian Toko/minimarket dan Pasar swalayan/supermarket mempunyai jumlah

yang sama banyaknya dipilih responden. Berkaitan dengan hal ini dapat dilihat

pada Lampiran 18, di mana sebesar 25 persen responden merasa kesulitan

mendapatkan Royco di tempat pembelian yang biasa didatanginya. Walaupun

responden yang puas mencapai 75 persen, namun Royco perlu juga untuk terus

menjaga ketersediaan Royco, khususnya di Warung.

Rasa adalah informasi produk kedua yang cenderung diperhatikan oleh

responden. Menurut Tabel 3. Alasan/Motivasi Pertama Kali Mengkonsumsi

Royco adalah Rasa, sebanyak 48 persen responden memilih rasa sebagai motivasi

83

pertama kali mengkomsumsi Royco. Menurut Tabel 10. sebanyak 62 persen

responden menjadikan faktor rasa sebagai pertimbangan utama dalam memilih

Royco. Pada tahap keputusan pembelian, alasan paling banyak dikemukakan oleh

responden adalah rasa yang telah terbukti dapat melezatkan masakan, dari Tabel

13. sebanyak 65 persen responden memilih rasa sebagai alasan memilih variasi

royco. Berkenaan dengan hal tersebut diatas Royco harus lebih gencar dalan hal

promosi supaya komsumen Royco lebih mengenal rasa-rasa Royco yang baru.

Dari Tabel 5 terlihat bahwa sebagian responden cenderung memakai Royco rasa

ayam sebanyak 50 persen dan rasa sapi 45 persen.

Berkaitan dengan atribut pusat informasi dan pelayanan keluhan, pada

Lampiran 17 terlihat bahwa terdapat sebesar 46 persen responden yang menilai

atribut ini sangat penting dan 30 persen responden menilai penting. Namun

meskipun tingkat kepentingan atribut ini cukup tinggi, namun sedikit konsumen

yang mau menyampaikan saran, pendapat atau keluhannya. Hal ini terlihat dari

Lampiran 18, di mana hanya terdapat 12 persen responden yang pernah

menyampaikan saran, pendapat atau keluhannya kepada Royco, tetapi mereka

merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan.

Sebesar 39 persen responden menilai atribut aroma Royco sangat penting

dan 45 persen responden menilai atribut aroma Royco penting (Lampiran 17).

Berkaitan dengan atribut tersebut, pada Lampiran 18 responden cenderung tidak

berkomentar terhadap aroma Royco. Selera konsumen dalam hal aroma Royco

bervariasi, begitu pula dengan pendapat konsumen mengenai aroma Royco. Pada

Lampiran 18 terlihat bahwa sebagian kecil responden berpendapat aroma Royco

kurang menyengat, tetapi sebagian lain menganggapnya terlalu menyengat. Oleh

84

karena itu, Royco perlu mengadakan penelitian khusus untuk mengenali aroma

yang seperti apa dan bagaimana yang diinginkan oleh konsumennya.

Berkaitan dengan atribut informasi produk, Lampiran 17 memperlihatkan

bahwa 45 persen responden menilai atribut tersebut sangat penting dan 17 persen

responden menilai penting. Sementara pada Lampiran 18 terlihat bahwa 94 persen

responden Royco tidak ada komentar terhadap atribut ini, dan sekitar 6 persen

responden Royco memberikan masukan agar informasi produk Royco lebih jelas.

Untuk itu Royco perlu memperjelas informasi produk yang tertera di kemasan

Royco.

Berkaitan dengan atribut kemudahan penggunaan, Lampiran 17

memperlihatkan bahwa 36 persen responden menilai atribut tersebut sangat

penting dan 43 persen responden menilai penting. Sementara pada Lampiran 18

terlihat bahwa sebagian kecil responden menganggap kemasan Royco tidak

nyaman karena cukup sulit disobek, dan membuat jari agak sakit dalam membuka

kemasannya sehingga Royco perlu memodifikasi kemasan agar lebih mudah

digunakan.

Berkaitan dengan atribut iklan dan promosi, pada Lampiran 17 terlihat

bahwa sebesar 35 persen responden menilai atribut ini sangat penting. Atribut ini

dinilai sangat penting karena iklan dan promosi mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen, yaitu membuat konsumen tertarik untuk mencoba (Tabel

17). Berdasarkan saran dan pendapat responden pada Lampiran 18, responden

cenderung menginginkan agar iklan yang ditampilkan bagus, tetapi dalam

memberikan janji-janji jangan terlalu berlebihan sehingga konsumen tidak merasa

dibohongi atau kecewa bila ternyata hasil pemakaian tidak sesuai dengan iklan,

85

adakan discount harga untuk menarik minat konsumen, iklan dan promosi agar

lebih bagus dan intensif.

Untuk atribut harga dan merek, dari Lampiran 17 terlihat bahwa sebesar

43 persen responden menilai sangat penting pada atribut harga Royco dan terdapat

sebesar 39 persen responden menilai sangat penting pada atribut merek Royco.

Berkaitan dengan kedua atribut tersebut, terlihat pada Lampiran 18 bahwa

responden cenderung merasa puas dengan harga dan merek Royco.

Untuk variasi rasa Royco, 36 persen responden menilai bahwa atribut ini

sangat penting (Lampiran 17). Sementara pada Lampiran 18 memperlihatkan 45

persen pendapat responden yang menyatakan bahwa variasi rasa yang ditawarkan

Royco sudah beragam. Oleh karena itu, Royco penting untuk mempertahankan

bahkan meningkatkan prestasinya tersebut. Sementara untuk atribut MSG yang

terkandung, terlihat pada Lampiran 17 bahwa terdapat sebesar 35 persen

responden yang menilai atribut ini sangat penting. Pada lampiran 18, 64 persen

responden menganggap bahwa MSG Royco perlu ditambah.

Berkaitan dengan atribut variasi ukuran kemasan dan sebuk, kedua atribut

ini mendapat penilaian sangat penting dari responden dengan persentase, yaitu

sebesar 29 persen dan 22 persen (lampiran 17). Dari Lampiran 18 juga terlihat

bahwa responden sudah merasa variasi ukuran kemasan serbuk sudah cukup

memuaskan. Bentuk kemasan Royco cenderung tidak ada keluhan, terlihat dari

Lampiran 18 di mana responden berpendapat bahwa bentuk kemasan Royco

sudah cukup memuaskan konsumen.

Penilaian terhadap kekeruhan air relatif berbeda-beda antar responden. Hal

ini berkaitan langsung dengan selera masing-masing responden, di mana ada

86

responden yang suka dengan air sayurnya yang pekat dan sebagian lain suka

dengan air sayurnya yang jerni. Namun bila dibandingkan dengan atribut-atribut

lain, kekeruhan air sayur adalah prioritas terakhir yang dapat dipertimbangkan

oleh Royco dilihat dari tingkat kepentingan atribut-atribut Royco.

6.2.Tingkat Pelaksanaan (kinerja) Atribut

Tingkat pelaksanaan adalah bagaimana kinerja yang telah diberikan

perusahaan terhadap harapan pelanggannya, Untuk melihat tingkat pelaksanaan

terhadap atribut-atribut dapat dilihat dari rata-rata seluruh responden. Urutan

dimulai dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan tertinggi sampai terendah. Hal ini

disajikan pada Tabel 28.

Tabel 28. Kategori Rata-rata Skor Pelaksanaan (Kinerja) Atribut Royco dari Seluruh Responden

Atribut Skor Total Kategori Xi Urutan

Kemudahan memperoleh (Ketersediaan)

406 Baik 4,06 1

Merek 405 Baik 4,05 2 Kemudahan penggunaan 384 Baik 3,84 3 Iklan dan promosi 364 Baik 3,64 4 Harga 359 Baik 3,59 5 Informasi Produk 348 Baik 3,48 6 Bentuk kemasan 341 Baik 3,41 7 Pusat informasi dan Pelayanan keluhan

340 Baik 3,4 8

Variasi rasa 337 Cukup Baik 3,37 9 Variasi ukuran kemasan 330 Cukup Baik 3,3 10 Serbuk 289 Cukup Baik 2,89 11 M S G yang terkandung 278 Cukup Baik 2,78 12 Kekeruhan air sayur 278 Cukup Baik 2,78 13 Aroma 233 Kurang Baik 2,33 14 Rasa 199 Kurang Baik 1,99 15 Keterangan : (1) Angka rata-rata skor tingkat pelaksanaan berdasarkan hasil pengolahan dari Lampiran

8. (2) Skor tingkat kepentingan meliputi : 1 = tidak baik, 2 = kurang baik,

3 = cukup baik, 4 = Baik, 5 = sangat baik

87

Dari hasil perhitungan Uji Friedman pelaksanaan (Lampiran 14)

disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan atribut-atribut Royco memiliki perbedaan

yang nyata pada taraf 5 persen, maka berarti urutan kategori pelaksanaan atribut-

atribut Royco pada Tabel 28 menjadi bermakna dan penting untuk diperhatikan

oleh Royco.

6.3. Pemetaan Atribut Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan (Kinerja)

Pemetaan atribut produk berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat

pelaksanaan dilakukan dengan memodifikasi konsep Importance Performance

Analysis. Analisis ini berguna untuk mengetahui atribut mana dari Royco yang

harus diberi prioritas lebih dibanding yang lain dalam menentukan bauran

pemasaran produk Royco tersebut.

Berdasarkan data pada Lampiran 4 dan 8, maka langkah selanjutnya

adalah memasukkan setiap skor rata-rata tersebut ke dalam masing-masing

kuadran dalam diagram kartesius/matriks. Kemudian penempatan posisi

berdasarkan garis pembagi berdasarkan nilai total rata-rata tingkat pelaksanaan

(kinerja), yaitu sebesar 3,26 dan nilai total rata-rata tingkat kepentingan yaitu

sebesar 3.87. Perhitungan posisi garis pembagi ini selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 16. Gambar 10 memperlihatkan posisi masing-masing atribut pada

setiap kuadran.

88

Keterangan : A = Rasa I = Merek B = Aroma J = Kemudahan penggunaan C = Variasi rasa K = Kemudahan memperoleh (ketersediaan) D = Kekeruhan air L = MSG yang terkandung E = Harga M = Informasi produk F = Serbuk N = Iklan dan Promosi G = Variasi ukuran kemasan O = Pusat informasi dan pelayanan keluhan H = Bentuk kemasan

Gambar 10. Pemetaan Atribut Royco Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan

Posisi masing-masing atribut Royco sesuai dengan kuadran-kuadran

sebagai berikut :

A. Atributes to Improve (Prioritas Utama)

Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang

menurut konsumen tingkat kepentingannya tinggi namun tingkat pelaksaannya

(kinerja) rendah terhadap atribut tersebut, sehingga pihak perusahaan harus

89

meningkatkan kepuasan konsumennya. Caranya adalah perusahaan melakukan

perbaikan secara terus-menerus sehingga kinerja atribut yang ada dalam kuadran

ini dapat sesuai dengan keinginan konsumen. Adapun atribut yang perlu

diprioritaskan adalah :

(1) Rasa (A)

(2) Aroma (B)

Telah dijelaskan pada tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali

mengkonsumsi Royco adalah rasa sebanyak 48 persen, Tujuan responden

menggunakan Royco adalah agar rasa dari masakan tersebut lezat atau melezatkan

masakan (Tabel 2), untuk melezatkan masakan salah satu atribut Royco yang

berpengaruh adalah atribut MSG yang dikandung, menurut lampiran 18 sebanyak

64 persen dari responden menganggap M S G Royco perlu ditambah, sehingga

menurut data diatas, agar atribut rasa dari Royco bisa bergeser ke kuadran dua

perusahaan harus menambah komposisi MSG dalam bahan baku Royco sampai

batas yang diperbolehkan sesuai aturan kesahatan.

Menurut tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi

Royco adalah aroma sebanyak 13 persen, pada lampiram 18 sebanyak 13 persen

responden berpendapat bahwa aroma Royco kurang menyengat, supaya kinerja

atribut aroma bergesek ke kuadran dua maka perisahaan harus meningkatkan

kinerjanya dengan cara menambah aroma pada setiap rasa Royco supaya

aromanya lebih menyengat.

B. Maintain Performance (Pertahankan Prestasi)

Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang

menurut konsumen tingkat kepentingannya tinggi dan mereka puas terhadap

90

atribut tersebut, sehingga pihak perusahaan cukup mempertahankan kinerja atribut

tersebut. Adapun atribut yang kinerjanya perlu dipertahankan adalah :

(1) Harga (E)

(2) Kemudahan penggunaan (J)

(3) Kemudahan memperoleh (ketersediaan) (K)

(4) Informasi produk (M)

(5) Iklan dan Promosi (N)

(6) Pusat informasi dan pelayanan keluhan (O)

Secara keseluruhan responden menilai atribut harga, kemudahan

penggunaan, kemudahan memperoleh (ketersediaan), informasi produk, iklan dan

promosi, pusat informasi dan pelayanan keluhan sudah pada kategori baik (Tabel

28). Namun demikian, Royco tidak boleh lengah serta harus selalu melakukan

penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan inovasi yang lebih baik.

Pada Lampiran 18 terlihat bahwa responden cenderung tidak berkomentar

mengenai harga Royco. Hanya saja terdapat 4 persen responden yang berpendapat

bahwa harga Royco mahal, sehingga disarankan harga Royco dipertahankan

terlihat dari 96 persen berpendapat bahwa harga yang ditawarkan oleh Royco

terjangkau. Untuk atribut kemudahan penggunaan. Pada Lampiran 18 terdapat 93

persen responden tidak berkomentar ini mengindikasikan bahwa responden

menganggap kemasan Royco sudah nyaman digunakan, sedangkan 7 persen

responden menyatakan kemasan Royco tidak nyaman karena cukup sulit disobek,

dan membuat jari agak sakit dalam membuka kemasannya sehingga Royco perlu

memodifikasi kemasan Royco supaya kemasan Royco mudah disobek, sehingga

91

Royco dapat terus mempertahankan atribut kemudahan penggunaan pada kuadran

B.

Atribut kemudahan memperoleh (ketersediaan), informasi produk, iklan

dan promosi, pusat informasi dan pelayanan keluhan hendaknya dapat terus

dipertahankan jangan sampai mengalami penurunan, bahkan kalau bisa terus

dikembangkan dan ditingkatkan. Atribut-atribut ini bukanlah tidak mendapatkan

keluhan dari konsumen, terlihat pada Lampiran 18 di mana sebesar 25 persen

responden merasa mengalami kesulitan dalam menemukan variasi rasa Royco

yang diinginkan pada tempat pembelian yang biasa didatangi. Sebesar 6 persen

responden berpendapat informasi produknya agar lebih jelas. Kemudian sebesar

22 persen responden yang merasa iklan Royco terlalu berlebihan. Dan sebesar 12

persen responden yang merasa nomor suara konsumen Unilever selalu sibuk dan

terkadang konsumen menunggu dalam waktu yang cukup lama untuk

menyampaikan pertanyaan dan keluhannya. Untuk itu atribut-atribut Royco pada

kuadran B ini diharapkan dapat mempertahankan prestasinya sekaligus

mengurangi keluhan-keluhan yang ada, dengan lebih memperhatikan atribut-

atribut yang mendapatkan keluhan tersebut dan bila perlu melakukan peningkatan

kinerjanya.

C. Atributes to Maintain (Prioritas Rendah)

Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang

menurut konsumen tingkat kepentingannya rendah dan pada kenyataannya

kinerjanya tidak terlalu istimewa terhadap atribut tersebut, tetapi perusahaan perlu

melakukan perbaikan. Hal ini dilakukan karena walaupun kepentingan konsumen

akan atribut-atribut tersebut berada pada urutan yang rendah, tetapi kinerja yang

92

rendah adalah kelemahan yang harus diperhatikan agar tidak dimanfaatkan oleh

pesaing, terutama pesaing yang di mata konsumen memiliki kinerja yang sama

dengan Royco. Hanya saja prioritas perbaikan atribut-atribut dalam kuadran C di

bawah dari atribut-atribut dalam kuadran A. Adapun atribut pada kuadran ini

adalah :

(1) Kekeruhan air (D)

(2) Serbuk (F)

(3) MSG yang terkandung (L)

Atribut-atribut kekeruhan air, serbuk, MSG yang terkandung perlu

melakukan perbaikan atau peningkatan khusus. Dalam kuadran C ini perlu

diprioritaskan dua macam atribut. Pertama, atribut MSG yang terkandung. Pada

Lampiran 18 terdapat 64 persen responden yang mengatakan bahwa MSG Royco

perlu ditambah, sehingga sehingga masakan menjadi hambar. Pada Gambar 10

terlihat bahwa peningkatan sedikit saja kepentingan atribut MSG yang terkandung

akan menempatkannya pada kuadran A (prioritas utama), sehingga harus

diperhatikan oleh Royco.

Kedua, atribut serbuk, di mana peningkatan kepentingan saja pada atribut

ini, akan menempatkan atribut ini pada kuadran A. Pada Lampiran 18 terdapat 15

persen responden yang mengatakan bahwa responden tidak puas dengan

kelembutan serbuk Royco yang dirasa kurang, dan disarankan agar serbuk Royco

lebih lembut lagi. Sementara untuk atribut kekeruhan air terlihat pada Tabel 38

tergolong dalam kategori cukup baik, membuat atribut kekeruhan air memerlukan

peningkatan yang berarti agar dapat memenuhi tingkat keinginan konsumen

tersebut.

93

D. Atributes to De-emphasize (Berlebihan)

Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang

menurut konsumen tingkat kepentingannya rendah namun mereka puas terhadap

atribut tersebut. Adapun kinerja atribut yang dapat berlebihan adalah :

(1) Variasi rasa (C)

(2) Variasi ukuran kemasan (G)

(3) Bentuk kemasan (H)

(4) Merek (I)

Ada dua macam atribut yang harus diperhatikan, yaitu atribut variasi rasa

dan merek, di mana peningkatan tingkat kepentingan sedikit saja pada atribut ini

dapat menempatkannya pada kuadran B (pertahankan prestasi). Hal tersebut perlu

dilakukan agar pada saat kedua atribut tersebut berada pada kuadran B,

perusahaan tetap siap dalam mempertahankan kinerja aktualnya.

94

VII. IMPLIKASI STUDI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ROYCO

Strategi pemasaran merupakan implikasi dari hasil keragaan perilaku

konsumen, baik mengenai proses keputusan pada pembelian Royco, serta tingkat

kepentingan dan pelaksanaan (kinerja) konsumen terhadap atribut-atribut Royco.

Royco sebagai salah satu produk penyedap masakan Unilever yang merupakan

pemimpin pasar, melakukan tindakan memperluas pangsa pasar, dengan target

pasar yang berbeda dari merek-merek produk lain produksi Unilever. Strategi

pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi promosi, strategi distribusi dan

strategi harga. Keempat strategi tersebut adalah satu kesatuan dan saling

mempengaruhi satu dengan lainnya. Penyajian strategi pemasaran ini hanya

mencakup Royco yang diteliti dengan responden ibu rumah tangga di wilayah

kecamatan Ciomas Bogor.

7.1. Strategi Produk

Pengembangan produk yang dilakukan Royco, haruslah diarahkan pada

kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga produk yang ada di pasaran dapat

diterima dengan baik. Berdasarkan hasil pemetaan atribut Royco berdasarkan

tingkat kepentingan dan tingkat pelaksaan (kinerja) pada Gambar 10, atribut-

atribut rasa dan aroma berada pada kuadran A (Prioritas Utama) dengan tingkat

kepentingan yang tinggi tetapi kinerjanya masih rendah.

Berdasarkan pertimbangan utama responden dalam memilih Royco pada

Tabel 10, rasa adalah variabel utama yang paling banyak dipertimbangkan oleh

responden. Sementara itu, manfaat utama yang paling banyak dicari oleh

95

konsumen yaitu melezatkan masakan yang terlihat pada Tabel 2. Pada Tabel 3

alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi Royco adalah rasa. Royco rasa ayam

yang berfungsi melezatkan masakan adalah variasi rasa yang sering dibeli (Tabel

5). Berkaitan dengan variasi rasa yang paling banyak diketahui, disukai dan sering

dikonsumsi oleh responden dengan persentase kedua terbanyak adalah Royco rasa

sapi. Dengan mengacu kepada informasi tersebut, maka prioritas pertama strategi

produk dari Royco adalah produksi Royco rasa ayam, sedangkan prioritas kedua

adalah produksi Royco rasa sapi. Kemudian Royco juga harus meningkatkan

manfaat dan hasil pemakaian pada semua variasi rasa Royco.

Tujuan responden menggunakan Royco adalah agar rasa dari masakan

tersebut lezat atau melezatkan masakan (Tabel 2), untuk melezatkan masakan

salah satu atribut Royco yang berpengaruh adalah atribut MSG yang dikandung.

Telah dijelaskan pada Tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi

Royco adalah rasa sebanyak 48 persen, Tujuan responden menggunakan Royco

adalah agar rasa dari masakan tersebut lezat atau melezatkan masakan (Tabel 2),

untuk melezatkan masakan salah satu atribut Royco yang berpengaruh adalah

atribut MSG yang dikandung, menurut lampiran 18 sebanyak 64 persen dari

responden menganggap M S G Royco perlu ditambah, sehingga menurut data di

atas, agar atribut rasa dari Royco bisa bergeser ke kuadran dua perusahaan harus

menambah komposisi MSG dalam bahan baku Royco sampai batas yang

diperbolehkan sesuai aturan kesahatan.

Menurut Tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi

Royco adalah aroma sebanyak 13 persen, pada lampiram 18 sebanyak 13 persen

responden berpendapat bahwa aroma Royco kurang menyengat, supaya kinerja

96

atribut aroma bergeser ke kuadran dua maka perusahaan harus meningkatkan

kinerjanya dengan cara menambah aroma kaldu pada setiap rasa Royco supaya

aromanya lebih menyengat.

Berkaitan dengan atribut-atribut yang berada pada kuadran D (prioritas

berlebih) yaitu variasi rasa, variasi ukuran kemasan, bentuk kemasan dan merek

perlu juga dilakukan perbaikan. Walaupun pada kuadran D memiliki tingkat

kepentingan yang rendah, tetapi tingkat kinerjanya yang tinggi membuat Unilever

harus mempertimbangkannya dengan prioritas di bawah dari atribut-atribut yang

berada dalam kuadran B. Hal ini dilakukan agar jangan sampai kelemahan Royco

dimanfaatkan oleh pesaing dengan kinerja yang sama, sehingga loyalitas

konsumen terhadap Royco dapat dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan.

Target konsumen Royco adalah ibu rumah tangga yang berada pada

jenjang usia 17 sampai 65 tahun membuat Royco harus mengetahui apa yang

diinginkan oleh konsumennya dalam hal kemasan. Responden cenderung

menginginkan kemasan Royco yang sederhana dan sebagian responden yang lain

menginginkan kemasan yang unik (Tabel 11), serta cenderung merasa puas

dengan ukuran kemasan sachet 10 gram (Tabel 12). Royco dapat memprioritaskan

untuk memproduksi Royco dengan ukuran kemasan sachet 100 gram, kemudian

ukuran kemasan Royco cair dengan menggunakan kemasan botol.

7.2. Strategi Promosi

Strategi iklan dan promosi yang utama harus ditetapkan oleh Unilever

adalah melalui media televisi, yang merupakan sumber informasi utama bagi

responden (Tabel 6) sekaligus media utama yang mempengaruhi pembelian

97

Royco (Tabel 16). Mengingat industri ini sudah tergolong sangat lama dan penuh

dengan persaingan, maka Royco perlu mempertahankan intensitas dan kualitas

iklan dan promosinya, karena dari Gambar 10 terlihat bahwa atribut sudah berada

pada kuadran B (pertahankan prestasi).

Suara Konsumen Unilever sebagai pusat informasi dan pelayanan keluhan

adalah salah satu cara Unilever untuk mempromosikan produk, terutama untuk

mendidik konsumen agar memilih produk yang baik dan bertanggung jawab. Hal

ini dilakukan supaya konsumen merasa aman memakai produk-produk Unilever.

Atribut ini penting dipertahankan dalam kuadran B adalah pusat informasi dan

pelayanan keluhan dan kemudahan memperoleh/ketersediaan (distribusi).

Sehingga brand awareness dan ketertarikan konsumen dapat ditingkatkan. Iklan

dan promosi yang gencar, perlu juga dibarengi oleh ketersediaan yang luas.

7.3. Strategi Distribusi

Pemasar perlu memiliki jaringan distribusi yang kuat dan tersebar di

semua tempat penjualan. Kemudahan memperoleh (ketersediaan) Royco adalah

atribut yang terletak pada kuadran B (Gambar 10), sehingga penting untuk

mempertahankan prestasi tersebut. Terdapatnya keluhan 25 persen responden

terhadap kesulitan mendapatkan Royco (Lampiran 18), hendaknya dapat diatasi

sehingga Royco tidak kehilangan konsumen, mengingat 32 persen responden akan

membeli penyadap masakan merek lain bila Royco yang dicarinya tidak ada

(Tabel 22). Bila hal ini benar-benar terjadi maka sangat mengancam loyalitas

konsumen untuk bertahan. Tempat pembelian Royco oleh responden cenderung di

warung, pasar swalayang/supermaket dan toko/minimarket (Tabel 14), dengan

98

kecenderungan alasan responden adalah karena lokasi tempat pembelian tersebut

dekat dengan rumah dan alasan terbanyak kedua harga lebih murah (Tabel 15).

Dengan kondisi demikian, Royco sebaiknya lebih memprioritaskan ketersediaan

dan promosi penjualannya di kedua tempat tersebut, khususnya warung yang

dekat dengan tempat tinggal konsumen, dengan situasi pada harga yang lebih

murah. Karena itu bila Royco ingin diterima di seluruh kalangan masyarakat,

Royco harus mempertahankan distribusinya dengan baik pada berbagai tempat

penjualan.

7.4. Strategi Harga

Harga merupakan atribut yang paling mendekati harga yang diinginkan

konsumen, bila dibandingkan dengan atribut-atribut yang lainnya. Menurut

lampiran 18 sebanyak 96 persen responden cenderung berpendapat harga Royco

terjangkau. Pada Gambar 10 juga terlihat bahwa atribut harga berada pada

kuadran B, yang berarti atribut ini perlu dipertahankan, harga Royco hendaknya

dipertahankan seperti yang sudah ada sekarang. Hal ini adalah karena jika Royco

mengalami kenaikan harga, maka menurut survey pada penelitian ini konsumen

Royco akan mengalami penurunan. Dari Tabel 23 terlihat bahwa jika terjadi

kenaikan harga pada Royco maka sebesar 45 persen responden akan membeli

penyedap masakan merek lain yang lebih murah. Kemudian jika ada merek

penyadap masakan merek lain yang mengadakan discount/potongan harga, maka

sebesar 47 persen responden akan beralih kepada merek lain tersebut (Tabel 24).

Hal ini dapat terjadi karena responden cenderung memiliki tingkat keterlibatan

yang biasa saja terhadap Royco.

99

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah disajikan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Proses pengambilan keputusan konsumen Royco pada tahap pengenalan

kebutuhan yaitu motivasi utama membeli Royco adalah melezatkan

masakan. Pada tahap pencarian informasi, sebagian besar responden

mengetahui informasi tentang Royco dari televisi. Dalam tahap evaluasi

alternatif, hal yang menjadi pertimbangan utama responden untuk membeli

Royco adalah karna rasa. Pada tahap keputusan pembelian, sebagaian

responden menyatakan bahwa responden membeli Royco karmn alasan

rasa dan tempat pembeliannya warung karma dekat dengan rumah.

Sedangkan dalam tahap pasca pembelian, sebagian responden merasa puas

terhadap kinerja Royco dan responden loyal terhadap Royco.

2. Televisi menjadi sumber informasi utama bagi responden pada tahap

pencarian informasi, sekaligus menjadi media utama yang berpengaruh

terhadap pembelian Royco. Unsur iklan yang cenderung paling

diperhatikan oleh responden adalah cara penyampaian pesan. Sedangkan

manfaat dan hasil dari Royco merupakan atribut yang paling banyak

dijadikan pertimbangan utama oleh sebagian besar responden, dengan

melezatkan masakan sebagai manfaat yang paling banyak diketahui oleh

responden. Ukuran kemasan Royco yang cenderung diinginkan oleh

responden adalah sachet 10 gram. Sedangkan tempat pembelian yang

100

cenderung dipilih oleh sebagian besar responden adalah warung, dengan

alasan dekat dengan rumah. Sementara jumlah pengeluaran rata-rata

responden dalam pembelian adalah Rp.11.000 perbulan. Tingkat kepuasan

yang dirasakan puas oleh sebagian besar responden adalah sebagai salah

satu bagian dari tahap pasca pembelian. Sementara itu tingkat loyalitas

yang tinggi dengan tidak beralih/tidak terpengaruh pada penyedap

masakan merek lain pada saat Royco yang dicari tidak tersedia pada

tempat pembelian. Responden cenderung tetap membeli Royco jika terjadi

kenaikan harga dan tidak beralih jika penyedap masakan merek lain

melakukan potongan harga.

3. Atribut yang sangat penting adalah kemudahan memperoleh (ketersediaan)

dan rasa, sedangkan atribut yang tingkat kepentingannya berada pada

urutan terendah adalah kekeruhan air sayur Royco. Atribut dengan

penilaian kinerjanya paling baik adalah kemudahan memperoleh

(ketersediaan). Alasan responden kebanyakan adalah karena Royco mudah

didapat dan tersedia dimana-mana. Sedangkan atribut dengan penilaian

kinerjanya kurang baik yaitu rasa dan aroma.

4. Atribut-atribut yang berada pada kuadran A (prioritas utama) untuk lebih

ditingkatkan lagi adalah rasa dan aroma. Kemudian atribut-atribut yang

berada pada kuadran B (pertahankan prestasi) adalah harga, kemudahan

penggunaan, informasi produk, kemudahan memperoleh (ketersediaan),

serta pusat informasi dan pelayanan keluhan. Sementara pada kuadran C

(prioritas rendah) perlu dilakukan perbaikan terhadap atribut-atribut

kekeruhan air, serbuk dan MSG yang terkandung, Sedangkan pada

101

kuadran D (berlebihan), terdapat atribut-atribut variasi rasa, variasi ukuran

kemasan, bentuk kemasan dan merek.

8.2. Saran

Berdasarkan strategi pemasaran maka dapat disarankan beberapa hal untuk

Royco sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian, maka Royco perlu meningkatkan rasa dan

aroma. Tujuan penggunakan Royco adalah melezatkan masakan, untuk

melezatkan masakan salah satu atribut Royco yang berpenganruh adalah

atribut MSG yang dikandung, sehingga agar atribut rasa dari Royco bisa

bergeser ke kuadran dua perusahaan harus menambah komposisi MSG

dalam bahan baku Royco sampai batas optimal supaya rasanya lebih gurih.

Atribut yang lain adalah aroma, aroma Royco kurang menyengat, supaya

kinerja atribut aroma bergeser ke kuadran dua maka perisahaan harus

meningkatkan kinerjanya dengan cara menambah aroma pada setiap rasa

Royco supaya aromanya lebih menyengat. Hal ini dimaksudkan untuk

meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Royco.

2. Atribut kekeruhan air, serbuk dan MSG yang terkandung juga perlu

ditingkatkan dengan prioritas di bawah dari atribut dengan prioritas utama.

Untuk atribut kekeruhan air dan serbuk, sebaiknya kekeruhan air, serbuk

mengadakan penelitian mengenai selera konsumen terhadap kekeruhan air

dan serbuk agar kinerja konsumen dapat lebih ditingkatkan lagi.

Sementara untuk atribut MSG yang terkandung, Royco harus perusahaan

102

harus menambah komposisi MSG dalam bahan baku Royco sampai batas

optimal supaya rasanya lebih gurih.

3. Pelayanan pada Suara Konsumen Unilever lebih ditingkatkan, terutama

agar jangan sampai membuat konsumen menunggu lama untuk

menyampaikan saran, pendapat atau keluhannya.

4. Royco sebaiknya memprioritaskan penjualan pada pasar warung yang

dekat dengan tempat tinggal konsumen, tentunya harganya lebih murah

dari penyedap masakan merek lain.

5. Atribut dengan penilaian kinerjanya paling baik adalah kemudahan

memperoleh (ketersediaan). Alasan responden kebanyakan adalah karena

Royco mudah didapat dan tersedia di mana-mana, sehingga kenaikan

harga Royco dapat mengurangi sebagian konsumen Royco kepada

penyedap masakan merek lain dan discount harga yang dilakukan

penyedap masakan merek lain juga dapat mengurangi sebagian konsumen

Royco. Untuk sebaiknya Unilever tidak menaikkan tingkat harga Royco

sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Assael, Henry. 1992. Consumer Behaviour and Marketing Action. 4th Ed.

Boston:PWS-KENT Publishing Company.

Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.

.2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta :PT.

Prenhallindo. Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction. Cetakan Kedua.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2002. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.Cetakan kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Usman, Umran. 2003. Perilaku Mahasiswa IPB dalam Proses Keputusan Pembelian Minuman Berserat Instan. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Puspita Ceria, Dini. 2004. Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Shampo Sunsilk. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Wahyuni, Sri Ekawati. 2004. Pedoman Teknis Penulisan Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu

Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Koentjaraningrat. 1977. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Jakarta:

Prehalindo Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi kesepuluh. Jakarta: Prehalindo Limbong, Wilson H. Dan Panggabean Sitorus. 1987. Pengantar Tataniaga

Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Bussines Recovery Sebuah Pendekatan Riset. Jakarta: Gramedia. Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Durianto, D., Sugiarto, dan Sitinjak, Tony. 2001. Strategi Menakklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Lampiran 1. POHON INDUSTRI KIMIA HASIL PERTANIAN

Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2005

Pertanian

Perkebunan

Tanaman Pangan

Hasil Laut

Kelapa/kelapa sawit

Tebu

Fatty Acid Methyl Esther

Fatty Alkohol

Farmasi Kosmetik

Fatty Amine

FAE

Plasticizer

Sabun, Softener

SLS/SLES Pembersih (shampo,dll)

Plastik

Ethanol Asam Acetat

GA

Ethyl Acetat

Parfum Kosmetik

Farmasi Obat-obatan MSG

Ubi kayu Tapioka Sorbitol Pasta gigi/farmasi

Rumput laut Kosmetik

Tetes Tebu

Lampiran 2. Kapasitas Produksi dan Produksi Penyedap Masakan Indonesia Tahun 2000-2005

Tahun Kapasitas Produksi 2001 34.000 25.618 2002 34.000 25.920 2003 34.000 26.240 2004 34.000 27.720 2005 34.000 27.803

Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2005

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi “Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Royco (Kasus Ibu Rumah Tangga Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)” oleh Gun Gun Gunawijaya (A14101012), mahasiswa Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kuesioner ini berkaitan dengan Royco untuk semua jenis. SCREENING Apakah Anda mengetahui, mengenal dan sedang mengkonsumsi Royco ? a. Ya b. Tidak Bila Anda menjawab “Tidak” untuk pertanyaan tersebut, Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner. Terimakasih atas kerjasama Anda. Bila Anda menjawab “Ya” untuk pertanyaan tersebut, silahkan lanjutkan ke bagian berikut. Bagian 1. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama

.................................................................................................................................................... 2. Alamat

.................................................................................................................................................... 3. Pendidikan

a. SD/Sederajat e. D3 i. S3 b. SLTP/Sedarajat f. D3 j. Lainnya, sebutkan………………….. c. SLTA/Sederajat g. S1 d. D1 h. S2

4. Pekerjaan a. Ibu rumah tangga f. Karyawan swasta b. Wiraswasta/Pengusaha g. Dokter c. Petani/Nelayan h. Pengacara/praktisi hukum d. TNI/Polri i. Lainnya, sebutkan........................................... e. Pegawai Negeri Sipil

5. Pengeluaran rumah tangga per bulan : a. Rp. 400.000 – Rp. 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 c. Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000 d. Rp. 4.000.000 – Rp. 8.000.000 e. Rp. 8.000.000 – Rp. 14.000.000 f. > Rp. 14.000.000

6. Jumlah anggota keluarga : ……….. orang

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuesioner

Bagian 2. I. PENGENALAN KEBUTUHAN 1. Apa alasan/motivasi pertama kali yang membuat Anda tertarik untuk membeli Royco

(jawaban boleh lebih dari satu) ? a. Rasa d. Harga yang terjangkau b. Aroma e. Ingin mencoba c. Variasi f. Lainnya, sebutkan...........................................

2. Manfaat utama apa yang Anda cari dari Royco?

a. Melezatkan masakan b. Terdapat resep dibelakang kemasan c. Penggunaan yang mudah/ Praktis d. Murah e. Menunjukkan status sosial f. Sekadar ikut-ikutan g. Lainnya, sebutkan...........................................

3. Apa yang Anda rasakan jika tidak membeli Royco?

a. Merasa ada yang kurang b. Biasa saja 4. Rasa Royco apa yang sering Anda beli :

a. Ayam d. Bumbu sayur ayam b. Sapi e. Lainnya, sebutkan........................................... c. Terasi

II. PENCARIAN INFORMASI 1. Dari manakah Anda tahu tentang Royco?

a. Iklan di koran/majalah d. Anggota Keluarga b. Iklan di televisi e. Teman/kenalan c. Iklan radio f. Lainnya, sebutkan.................................................

2. Unsur apa dari iklan dan promosi Royco yang Anda perhatikan ?

a. Tokoh pembawa pesan b. Cara penyampaian pesan c. Isi Pesan 3. Informasi produk apakah yang paling Anda perhatikan pada kemasan Royco?

a. Manfaat dan hasil b. Kandungan bahan baku c.Tidak memperhatikan d. Variasi jenis Royco e. Pusat informasi dan pelayanan keluhan

4. Apakah Anda mengetahui manfaat dari Royco selain sebagai penyedap masakan ?

a. Ya b. Tidak 5. Bila Ya, sebutkan manfaat dari Royco yang Anda ketahui (jawaban boleh lebih dari satu)

................................................................................................................................... III. EVALUASI ALTERNATIF 1. Saat Anda membeli Royco, yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam menentukan

pilihan Anda Royco adalah: a. Rasa f. Merek terkenal b. Harga g. Lainnya...................... c. Kemudahan mendapatkan d. Variasi rasa e. Kemudahan penggunaan

Lanjutan Lampiran 3

2. Bagaimana kesan kemasan Royco menurut Anda ? a. Sederhana c. Moderen b. Unik d. Lainnya, sebutkan.............................................................

3. Berapa besar ukuran kemasan Royco yang sering Anda konsumsi ?

a. Sachet (8 g) b. Sachet (100 g) c. Lainnya, sebutkan................................

IV. KEPUTUSAN PEMBELIAN 1. Alasan Anda untuk membeli Royco adalah :

a. Rasa e. Cocok dengan selera keluarga b. Aroma f. Kemasannya menarik c. Mudah didapat g. Lainnya, sebutkan................................ d. Manfaat dan hasilnya terbukti

2. Di mana biasanya Anda membeli Royco ?

a. Toko/minimarket c. Warung b. Pasar swalayan/supermarket d. Lainnya, sebutkan..................................................

3. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam memilih tempat pembelian tersebut ?

a. Dekat dengan rumah/kos/kampus/asrama d. Pelayanan memuaskan b. Harga lebih murah e. Sekalian berbelanja bulanan c. Nyaman dan praktis f. Lainnya, sebutkan........................

4. Media apa saja yang paling mempengaruhi Anda dalam pembelian ?

a. Keluarga/saudara e. Televisi b. Teman/kenalan f. Radio c. Penjual g. Lainnya, sebutkan........................................ d. Koran/majalah

5. Menurut Anda, bagaimanakah pengaruh iklan/promosi dalam pembelian ? a. Membuat Anda tertarik untuk mencoba c. Tidak ada pengaruh b. Membuat Anda membeli

6. Sejauh mana faktor teman/kenalan Anda pertimbangkan dalam melakukan pembelian

Royco ? 1. Sangat tidak penting 3. Cukup Penting 5. Sangat penting 2. Tidak penting 4. Penting

7. Seberapa jauh pengaruh teman Anda tersebut dalam pembelian Royco? a. Memberi tahu Anda bahwa mereka pernah mencoba/membeli b. Meminta Anda membeli c. Tidak berkomentar

8. Rata-rata pengeluaran Anda setiap bulan untuk membeli Royco adalah :

Rp.......................................................

9. Bagaimanakah kelengkapan informasi kandungan bahan baku Royco? a. Lengkap b. Tidak lengkap

Lanjutan Lampiran 3

V. EVALUASI PASCA PEMBELIAN 1. Apakah Anda merasa puas dengan jenis Royco yang biasa Anda beli ?

a. Puas b. Biasa saja c. Tidak puas 2. Apa yang Anda lakukan bila jenis Royco yang Anda cari tidak ada ?

a. Pergi ke tempat lain c. Tidak jadi membeli b. Beli Penyedap merek lain d. Lainnya, sebutkan........ c. Beli Royco jenis lain

3. Jika harga Royco yang biasa Anda beli naik, maka Anda :

a. Akan tetap membeli Royco yang biasa Anda beli b. Membeli Penyedap merek lain yang lebih murah c. Tidak jadi membeli

4. Jika ada merek Penyedap lain melakukan promosi seperti diskon atau potongan harga, maka Anda : a. Beralih ke merek lain b. Tidak beralih atau tidak berpengaruh

5. Setelah mengkonsumsi Royco, apakah Anda berniat membeli Royco lagi?

a. Ya b. Tidak

Lanjutan Lampiran 3

Bagian 3. 1. Tingkat Kepercayaan (Aktual) Royco (xi)

Beri tanda (√ ) pada skala evaluasi 5 angka berjajar dari 1 sampai 5, berdasarkan produk Royco yang telah Anda konsumsi terhadap hal-hal berikut.

Menurut Anda, produk Royco memiliki :

Atribut 1 2 3 4 5 Rasa sangat gurih Rasa sangat tidak gurih Aroma menyenget Aroma tidak menyengat Variasi jenis sangat tidak beragam Variasi jenis sangat beragam Air sayurnya sangat keruh Air sayurnya sangat jerni Harga sangat mahal Harga sangat murah Serbuk sangat lembut Serbuk sangat kasar Ukuran kemasan sangat tidak bervariasi Ukuran kemasan sangat

bervariasi Bentuk kemasan sangat tidak menarik Bentuk kemasan sangat

menarik Merek sangat tidak terkenal Merek sangat terkenal Kemasan sangat sulit digunakan Kemasan sangat mudah

digunakan Sangat Sulit dicari/sangat jarang dijual/sangat sulit diperoleh

Sangat mudah dicari/banyak tersedia di mana-mana/sangat mudah diperoleh

M S G sangat terasa M S G sangat tidak terasa Informasi produk sangat tidak lengkap (halal, manfaat dan hasil pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi, dsb)

Informasi produk sangat lengkap (halal, manfaat dan hasil pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi, dsb)

Iklan dan promosi sangat tidak menarik Iklan dan promosi sangat menarik

Pusat informasi dan pelayanan keluhan sangat tidak memuaskan

Pusat informasi dan pelayanan keluhan sangat memuaskan

Catatan : Royco adalah Semua jenis royco

Lanjutan Lampiran 3

2. Tingkat Harapan Royco (yi)

Beri tanda (√ ) pada skala evaluasi 5 angka berjajar dari 1 sampai 5, berdasarkan produk Royco yang telah Anda konsumsi terhadap hal-hal berikut.

Menurut Anda, produk Royco memiliki :

Atribut 1 2 3 4 5 Rasa sangat gurih Rasa sangat tidak gurih Aroma sangat lezat Aroma sangat tidak lezat Variasi jenis sangat tidak beragam Variasi jenis sangat beragam Air sayurnya sangat keruh Air sayurnya sangat jerni Harga sangat mahal Harga sangat murah Serbuk sangat lembut Serbuk sangat kasar Ukuran kemasan sangat tidak bervariasi Ukuran kemasan sangat

bervariasi Bentuk kemasan sangat tidak menarik Bentuk kemasan sangat

menarik Merek sangat tidak terkenal Merek sangat terkenal Kemasan sangat sulit digunakan Kemasan sangat mudah

digunakan Sangat Sulit dicari/sangat jarang dijual/sangat sulit diperoleh

Sangat mudah dicari/banyak tersedia di mana-mana/sangat mudah diperoleh

M S G sangat terasa M S G sangat tidak terasa Informasi produk sangat tidak lengkap (halal, manfaat dan hasil pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi, dsb)

Informasi produk sangat lengkap (halal, manfaat dan hasil pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi, dsb)

Iklan dan promosi sangat tidak menarik Iklan dan promosi sangat menarik

Pusat informasi dan pelayanan keluhan sangat tidak memuaskan

Pusat informasi dan pelayanan keluhan sangat memuaskan

Catatan : Royco adalah Semua jenis royco

Lanjutan Lampiran 3

3. Tingkat Kepentingan Atribut (Wi) Beri tanda (√ ) pada skala evaluasi 5 angka berjajar dari 1 sampai 5, berdasarkan hal-hal berikut yang Anda nilai penting terhadap suatu produk Royco.

Menurut Anda, kepentingan ciri-ciri suatu produk Royco dibawah ini :

Atribut 1 2 3 4 5 Rasa Sangat tidak penting Sangat penting Aroma Sangat tidak penting Sangat penting Variasi jenis kemasan Sangat tidak penting Sangat penting Kekeruhan air sayurnya Sangat tidak penting Sangat penting Harga Sangat tidak penting Sangat penting Serbuk Sangat tidak penting Sangat penting Variasi ukuran kemasan Sangat tidak penting Sangat penting Bentuk kemasan Sangat tidak penting Sangat penting Merek Sangat tidak penting Sangat penting Kemudahan penggunaan Sangat tidak penting Sangat penting Kemudahan memperoleh (ketersediaan)

Sangat tidak penting Sangat penting

M S G yang dikandung Sangat tidak penting Sangat penting Informasi produk (halal, manfaat dan hasil pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi, dsb)

Sangat tidak penting Sangat penting

Iklan dan promosi Sangat tidak penting Sangat penting Pusat informasi dan pelayanan keluhan

Sangat tidak penting Sangat penting

Keterangan : 1 = sangat tidak penting 2 = tidak penting 3 = sedang/biasa saja 4 = penting 5 = sangat penting Saran anda untuk Royco : .......................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................................

Lanjutan Lampiran 3

Lampiran 4. Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 2 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 2 2 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 6 5 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 3 4 4 7 5 5 3 4 4 3 3 5 3 5 4 5 5 4 4 8 1 5 1 3 1 4 2 4 2 1 5 1 2 4 3 9 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 10 5 4 4 3 5 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 11 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 12 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 5 5 5 13 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 14 1 1 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 15 5 5 5 4 1 3 3 3 3 5 5 1 5 5 5 16 2 1 3 2 3 1 5 3 1 4 1 2 2 1 4 17 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 18 5 4 4 3 5 3 4 3 2 4 3 4 5 3 3 19 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 20 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 21 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 22 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 24 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 25 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 26 1 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 1 2 3 5 27 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 28 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 2 3 1 5 4 2 3 4 1 3 4 2 3 4 2 30 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 31 5 4 4 3 5 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 32 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 33 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 34 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 35 5 4 5 2 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 36 5 1 3 5 2 3 1 3 3 1 3 4 2 1 4 37 5 4 5 5 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 38 5 4 4 3 5 3 4 3 2 4 3 4 5 4 4 39 1 2 3 1 3 5 4 1 2 3 2 5 4 2 3 40 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 41 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 3 4 4 4 4 42 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 44 5 5 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 5 4 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 46 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 47 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 48 1 2 1 1 3 3 2 3 1 5 5 5 3 3 4 49 1 2 3 1 3 5 4 1 2 3 2 4 5 3 2 50 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 51 5 5 5 3 4 2 4 3 2 4 5 4 3 2 3 52 4 5 3 3 5 4 3 3 5 4 5 5 5 5 5 53 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 54 5 5 3 5 4 3 2 3 4 4 5 3 5 4 5 55 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 56 1 3 2 1 1 2 5 5 3 2 3 3 1 3 2 57 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 2 2 3 3 58 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5

Lanjutan Lampiran 4

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 1 2 4 2 5 3 4 1 3 4 2 3 5 3 5 60 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 61 5 5 5 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 62 4 4 5 3 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 3 63 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 64 5 4 5 3 5 4 3 3 4 4 5 3 5 4 5 65 5 5 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 1 5 5 66 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 67 5 5 5 3 5 1 1 2 5 5 5 5 5 4 3 68 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69 3 2 4 5 3 5 2 3 1 4 3 5 2 3 5 70 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71 5 4 3 5 2 2 2 2 3 3 3 2 4 4 4 72 5 4 2 3 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 3 73 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 74 1 2 3 1 2 5 4 2 3 1 2 1 2 3 5 75 5 4 1 5 1 5 5 5 5 5 1 3 3 2 4 76 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 77 1 1 2 3 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 5 78 5 5 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 3 3 79 2 3 1 5 4 2 3 4 1 3 4 2 3 4 2 80 4 5 3 1 4 1 4 4 2 2 1 5 5 3 5 81 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 82 5 5 5 3 4 2 3 3 4 5 5 5 5 5 4 83 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 84 1 5 3 5 2 1 1 1 3 1 4 4 2 3 1 85 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 86 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 87 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5

Lanjutan Lampiran 4

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 3 4 1 2 4 3 5 3 1 4 3 4 2 3 5 90 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 5 5 4 5 91 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 92 5 4 3 2 1 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 93 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 94 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 1 5 5 5 95 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 96 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 97 5 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 5 4 3 5 98 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 99 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

100 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 Rata-rata 4.14 4.06 3.84 3.35 3.88 3.54 3.74 3.65 3.82 4.03 4.18 3.75 4.04 3.9 4.13

Lanjutan Lampiran 4

Lampiran 5. Ranking Uji Friedman Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 14 11.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 11.5 14 14 1.5 1.5 6.5 6.5 2 9 9 9 1.5 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 3 14.5 11.5 5.5 1 5.5 5.5 5.5 5.5 11.5 11.5 14.5 5.5 5.5 11.5 5.5 4 13.5 13.5 8.5 8.5 8.5 4 4 4 13.5 8.5 13.5 8.5 8.5 1.5 1.5 5 10.5 10.5 10.5 3 10.5 3 3 3 10.5 10.5 10.5 3 10.5 10.5 10.5 6 14 11 5 5 5 5 5 5 14 5 14 5 5 11 11 7 12.5 12.5 2.5 7 7 2.5 2.5 12.5 2.5 12.5 7 12.5 12.5 7 7 8 3 14.5 3 9.5 3 12 7 12 7 3 14.5 3 7 12 9.5 9 12 4.5 4.5 4.5 12 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 12 12 12 12 12 10 14.5 11 11 5.5 14.5 5.5 11 1.5 5.5 11 5.5 5.5 5.5 1.5 11 11 10.5 4 10.5 10.5 10.5 10.5 1.5 1.5 4 4 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 12 11 11 11 1.5 6 6 6 6 6 6 6 1.5 14 14 14 13 3.5 3.5 3.5 3.5 11 3.5 11 11 11 11 11 3.5 11 11 11 14 1.5 1.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 14.5 13 14.5 7.5 7.5 7.5 7.5 15 11.5 11.5 11.5 7 1.5 4.5 4.5 4.5 4.5 11.5 11.5 1.5 11.5 11.5 11.5 16 7.5 3 11 7.5 11 3 15 11 3 13.5 3 7.5 7.5 3 13.5 17 11 11 3.5 3.5 11 3.5 3.5 11 11 3.5 11 3.5 11 11 11 18 14 10 10 4.5 14 4.5 10 4.5 1 10 4.5 10 14 4.5 4.5 19 15 13.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 13.5 2 1 7.5 7.5 20 10 10 10 3 1 3 10 10 10 10 10 3 10 10 10 21 3.5 3.5 3.5 3.5 11 3.5 11 11 11 11 11 3.5 11 11 11 22 11 11 11 3.5 11 3.5 3.5 11 11 3.5 3.5 3.5 11 11 11 23 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 2.5 9.5 2.5 1 9.5 24 15 13.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 13.5 2 1 7.5 7.5 25 11 11 11 1 11 11 11 11 11 4.5 4.5 2 11 4.5 4.5 26 1.5 5.5 11 5.5 14 11 5.5 5.5 11 5.5 11 1.5 5.5 11 15 27 10.5 10.5 10.5 3 10.5 3 3 3 10.5 10.5 10.5 3 10.5 10.5 10.5 28 3.5 10 14.5 10 10 10 14.5 10 3.5 3.5 3.5 10 3.5 3.5 10

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 4.5 8.5 1.5 15 12.5 4.5 8.5 12.5 1.5 8.5 12.5 4.5 8.5 12.5 4.5 30 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 31 14.5 11 11 5.5 14.5 5.5 11 1.5 5.5 11 5.5 5.5 5.5 1.5 11 32 10.5 10.5 10.5 3 10.5 10.5 10.5 10.5 3 3 10.5 10.5 10.5 3 3 33 11 11 11 3.5 11 3.5 11 11 3.5 3.5 3.5 3.5 11 11 11 34 14 11.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 11.5 14 14 1.5 1.5 6.5 6.5 35 11.5 5 11.5 1 11.5 2 5 5 5 5 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 36 14.5 2.5 9 14.5 5.5 9 2.5 9 9 2.5 9 12.5 5.5 2.5 12.5 37 10 3 10 10 3 10 10 1 10 10 10 10 10 10 3 38 14 9 9 3.5 14 3.5 9 3.5 1 9 3.5 9 14 9 9 39 2 5.5 9.5 2 9.5 14.5 12.5 2 5.5 9.5 5.5 14.5 12.5 5.5 9.5 40 8.5 8.5 8.5 1 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 41 10.5 10.5 10.5 2.5 2.5 2.5 2.5 10.5 10.5 10.5 5 10.5 10.5 10.5 10.5 42 9 9 9 1.5 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 43 10.5 3 10.5 10.5 10.5 10.5 3 3 10.5 3 3 10.5 10.5 10.5 10.5 44 12.5 12.5 7.5 7.5 12.5 3 3 3 3 7.5 12.5 3 12.5 7.5 12.5 45 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 46 14 11.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 11.5 14 14 1.5 1.5 6.5 6.5 47 14 11.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 11.5 14 14 1.5 1.5 6.5 6.5 48 2.5 5.5 2.5 2.5 9 9 5.5 9 2.5 14 14 14 9 9 12 49 2 5.5 9.5 2 9.5 14.5 12.5 2 5.5 9.5 5.5 12.5 14.5 9.5 5.5 50 10 10 10 2 2 2 10 10 10 10 10 10 10 10 4 51 13.5 13.5 13.5 5.5 9.5 2 9.5 5.5 2 9.5 13.5 9.5 5.5 2 5.5 52 6 11.5 2.5 2.5 11.5 6 2.5 2.5 11.5 6 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 53 3.5 3.5 11 3.5 11 11 11 3.5 11 11 3.5 3.5 11 11 11 54 12.5 12.5 3.5 12.5 7.5 3.5 1 3.5 7.5 7.5 12.5 3.5 12.5 7.5 12.5 55 9 9 9 1.5 9 9 9 9 1.5 9 9 9 9 9 9 56 2.5 13 4 2.5 2.5 4 14.5 14.5 13 4 13 13 2.5 13 4 57 14 11.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 11.5 14 14 1.5 1.5 6.5 6.5 58 3.5 3.5 3.5 3.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 1 10.5 10.5 10.5 10.5

Lanjutan Lampiran 5

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 1.5 4 11 4 14 7.5 11 1.5 7.5 11 4 7.5 14 7.5 14 60 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 1 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 61 10 10 10 1.5 3.5 10 10 10 10 10 10 10 10 3.5 1.5 62 7 7 12 3 12 7 12 3 3 3 12 12 12 12 3 63 10 10 10 10 2.5 2.5 10 10 10 2.5 10 10 10 2.5 10 64 12.5 7 12.5 2.5 12.5 7 2.5 2.5 7 7 12.5 2.5 12.5 7 12.5 65 9.5 9.5 9.5 1.5 9.5 3 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 1.5 9.5 9.5 66 8.5 8.5 8.5 1 8.5 2.5 2.5 8.5 8.5 8.5 8.5 14.5 8.5 14.5 8.5 67 11 11 11 4.5 11 1.5 1.5 3 11 11 11 11 11 6 4.5 68 9 9 9 1.5 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 69 7 3 10.5 13.5 7 13.5 3 7 1 10.5 7 13.5 3 7 13.5 70 8.5 8.5 8.5 1 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 71 14.5 11.5 7.5 14.5 3 3 3 3 7.5 7.5 7.5 3 11.5 11.5 11.5 72 12.5 7 1 3 12.5 7 7 3 12.5 12.5 7 12.5 12.5 7 3 73 10 10 10 10 10 3 3 1 3 10 10 10 10 10 10 74 2.5 7 11 2.5 7 14.5 13 7 11 2.5 7 2.5 7 11 14.5 75 12 7.5 2 12 2 12 12 12 12 12 2 5.5 5.5 4 7.5 76 4 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 4 4 4 4 11.5 4 11.5 4 11.5 77 1.5 1.5 3 5.5 11.5 5.5 5.5 11.5 11.5 11.5 11.5 5.5 11.5 11.5 11.5 78 14 14 3.5 9.5 9.5 9.5 9.5 3.5 14 9.5 3.5 3.5 9.5 3.5 3.5 79 4.5 8.5 1.5 15 12.5 4.5 8.5 12.5 1.5 8.5 12.5 4.5 8.5 12.5 4.5 80 9.5 13.5 6.5 2 9.5 2 9.5 9.5 4.5 4.5 2 13.5 13.5 6.5 13.5 81 9 9 9 9 9 1.5 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9 82 11.5 11.5 11.5 3 6 1 3 3 6 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 6 83 11 11 3.5 11 3.5 3.5 3.5 11 11 3.5 11 3.5 11 11 11 84 3.5 14.5 10 14.5 7.5 3.5 3.5 3.5 10 3.5 12.5 12.5 7.5 10 3.5 85 10.5 10.5 10.5 10.5 3 10.5 3 3 3 10.5 10.5 10.5 10.5 3 10.5 86 9 9 14.5 9 14.5 2.5 9 2.5 9 9 9 2.5 9 2.5 9 87 14 14 7 7 14 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 88 9 9 9 1.5 9 9 9 9 9 9 9 1.5 9 9 9

Lanjutan Lampiran 5

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 7 11.5 1.5 3.5 11.5 7 14.5 7 1.5 11.5 7 11.5 3.5 7 14.5 90 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 1.5 6.5 6.5 6.5 1.5 11.5 14 14 11.5 14 91 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 1 9.5 9.5 2.5 2.5 9.5 9.5 92 13.5 8.5 4 2 1 4 4 8.5 13.5 8.5 8.5 13.5 13.5 8.5 8.5 93 2 2 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 4 10 94 9.5 9.5 9.5 2.5 9.5 2.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 1 9.5 9.5 9.5 95 13 5.5 5.5 5.5 13 5.5 5.5 5.5 13 5.5 5.5 5.5 13 5.5 13 96 11 11 11 11 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 11 11 11 11 11 97 13 7 7 13 2.5 1 7 7 7 7 13 13 7 2.5 13 98 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 1 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 14.5 7.5 14.5 99 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 1.5 1.5 100 9 9 9 1.5 9 9 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9

Rata-rata 9.37 8.97 8.08 5.92 8.40 6.29 7.26 6.91 7.85 8.37 9.22 7.34 8.91 8.09 9.06

Lanjutan Lampiran 5

Lampiran 6. Tingkat Ketidakpuasan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4 1 0 1 1 2 1 0 0 0 1 4 0 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 1 0 2 0 3 0 2 2 0 0 1 0 2 2 9 1 0 2 2 1 0 4 0 0 1 1 4 3 1 2 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 11 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 12 0 0 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 1 3 0 2 0 1 0 3 0 2 0 4 0 0 3 17 0 0 1 3 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 21 1 1 0 0 4 1 0 0 0 0 0 2 2 0 1 22 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 23 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 24 0 0 0 1 2 0 2 0 0 4 1 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 27 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 28 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 0 0 2 0 0 4 1 0 2 2 0 0 1 0 1 30 1 1 1 0 2 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 32 1 0 1 2 0 0 3 4 0 0 0 4 1 1 2 33 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 1 1 0 3 2 0 1 2 1 0 0 2 0 1 2 36 0 1 4 0 2 0 0 0 0 0 0 2 3 0 2 37 0 0 1 0 0 0 2 2 0 0 1 4 2 2 1 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 0 0 0 1 2 0 2 0 0 4 2 0 0 0 0 40 0 0 4 2 2 0 4 2 0 0 2 2 1 1 1 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 42 0 0 4 1 0 1 1 2 1 0 0 0 1 4 0 43 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 44 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 2 0 0 0 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 0 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4 0 2 49 0 0 0 1 2 0 2 0 0 2 3 0 2 0 0 50 0 0 4 2 0 2 4 2 0 0 2 4 2 3 2 51 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 2 0 0 1 1 52 1 0 2 1 0 0 1 3 0 0 1 3 1 0 2 53 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 54 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55 1 1 1 0 1 0 2 2 0 0 0 0 0 1 1 56 0 1 4 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

Lanjutan Lampiran 6

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 0 0 0 2 3 0 0 2 0 0 0 2 1 0 0 60 0 0 2 2 0 0 4 2 0 0 2 4 0 1 0 61 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 62 1 0 2 0 0 0 1 4 0 3 1 4 0 0 2 63 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 64 1 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 65 2 1 0 4 2 0 0 1 1 1 0 0 2 0 2 66 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 67 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 0 3 2 0 1 68 0 0 4 1 0 1 1 2 1 0 0 0 1 4 0 69 1 1 0 0 0 0 0 0 4 1 0 1 2 0 1 70 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71 3 3 1 2 1 0 1 0 0 0 1 3 0 1 1 72 1 1 0 0 1 0 1 0 1 2 2 3 1 1 1 73 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 74 0 1 1 1 2 0 3 0 0 0 1 1 4 1 0 75 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 76 0 0 2 0 0 2 2 2 1 0 2 0 3 0 1 77 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2 78 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 79 0 0 2 1 0 4 1 0 2 2 0 0 1 0 1 80 2 4 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 3 1 0 81 0 0 0 1 0 0 3 0 0 0 1 3 1 0 1 82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 83 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 84 1 1 0 2 0 0 0 4 0 0 0 1 0 0 0 85 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 86 2 2 2 3 3 2 0 0 0 0 0 0 1 0 4 87 0 0 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 88 2 0 0 0 2 2 2 0 0 0 0 4 2 0 2

Lanjutan Lampiran 6

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2 90 0 0 2 4 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 91 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 92 1 0 0 0 0 0 4 4 0 1 0 3 3 0 3 93 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 2 95 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 96 4 2 0 1 2 0 2 1 0 0 0 2 0 0 0 97 1 2 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 98 1 1 4 4 0 0 4 2 0 0 0 4 3 3 2 99 0 0 4 4 2 0 4 2 0 0 0 0 0 1 1 100 0 0 2 2 0 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 0.38 0.43 0.86 0.97 0.51 0.4 0.87 0.71 0.29 0.37 0.34 0.92 0.65 0.44 0.69

Lanjutan Lampiran 6

Lampiran 7. Ranking Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 2 4 4 14.5 10 4 10 10 13 10 4 4 4 10 14.5 4 3 7.5 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 4 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 5 11 11 11 3.5 11 3.5 11 11 11 11 3.5 3.5 11 3.5 3.5 6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 4 8.5 4 12 4 15 4 12 12 4 4 8.5 4 12 12 9 7 2.5 11 11 7 2.5 14.5 2.5 2.5 7 7 14.5 13 7 11 10 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 13.5 13.5 13.5 6 13.5 11 13.5 13.5 6 6 13.5 6 6 6 6 6 13.5 6 6 6 6 12 6 6 13.5 13.5 13.5 13.5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 13 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 3 3 10.5 10.5 3 3 3 14 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 15 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 16 8.5 13 4 10.5 4 8.5 4 13 4 10.5 4 15 4 4 13 17 4 4 11 15 11 4 11 11 4 11 4 4 4 11 11 18 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 13.5 13.5 15 19 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 20 5.5 13 5.5 5.5 5.5 5.5 13 13 5.5 13 13 5.5 5.5 5.5 5.5 21 10.5 10.5 4.5 4.5 15 10.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 13.5 13.5 4.5 10.5 22 11.5 4 11.5 4 4 11.5 11.5 4 11.5 11.5 11.5 11.5 4 4 4 23 4.5 4.5 12 12 4.5 4.5 12 12 12 4.5 4.5 4.5 12 12 4.5 24 5.5 5.5 5.5 11.5 13.5 5.5 13.5 5.5 5.5 15 11.5 5.5 5.5 5.5 5.5 25 5.5 5.5 5.5 5.5 5.5 5.5 13 13 5.5 5.5 5.5 13 5.5 13 13 26 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 15 7.5 27 4 11.5 11.5 4 11.5 4 11.5 11.5 11.5 11.5 4 4 11.5 4 4

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

28 6.5 6.5 14 6.5 6.5 6.5 14 6.5 6.5 14 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 29 4.5 4.5 13 4.5 4.5 15 10 4.5 13 13 4.5 4.5 10 4.5 10 30 9.5 9.5 9.5 2.5 15 2.5 9.5 2.5 9.5 9.5 9.5 2.5 9.5 9.5 9.5 31 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 13.5 13.5 13.5 6 13.5 32 8.5 3.5 8.5 11.5 3.5 3.5 13 14.5 3.5 3.5 3.5 14.5 8.5 8.5 11.5 33 6 6 13.5 6 13.5 6 6 13.5 6 6 6 6 6 6 13.5 34 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 35 8 8 3 15 12.5 3 8 12.5 8 3 3 12.5 3 8 12.5 36 5 10 15 5 12 5 5 5 5 5 5 12 14 5 12 37 4 4 9 4 4 4 12.5 12.5 4 4 9 15 12.5 12.5 9 38 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 39 5.5 5.5 5.5 11 13 5.5 13 5.5 5.5 15 13 5.5 5.5 5.5 5.5 40 3 3 14.5 11 11 3 14.5 11 3 3 11 11 7 7 7 41 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 42 4 4 14.5 10 4 10 10 13 10 4 4 4 10 14.5 4 43 6.5 6.5 14 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 14 14 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 44 6 6 6 6 6 13 6 13 6 13 6 15 6 6 6 45 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 46 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 47 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 48 4.5 13.5 10.5 10.5 4.5 10.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 10.5 15 4.5 13.5 49 5 5 5 10 12.5 5 12.5 5 5 12.5 15 5 12.5 5 5 50 3 3 14 8.5 3 8.5 14 8.5 3 3 8.5 14 8.5 12 8.5 51 5.5 12 5.5 5.5 5.5 5.5 15 5.5 5.5 5.5 14 5.5 5.5 12 12 52 9 3.5 12.5 9 3.5 3.5 9 14.5 3.5 3.5 9 14.5 9 3.5 12.5 53 5.5 13 5.5 13 5.5 5.5 5.5 5.5 13 13 5.5 5.5 5.5 5.5 13 54 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 55 10.5 10.5 10.5 4 10.5 4 14.5 14.5 4 4 4 4 4 10.5 10.5 56 6 13 15 6 6 6 6 13 6 6 6 13 6 6 6 57 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8

Lanjutan Lampiran 7

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

58 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 14 14 6.5 14 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 59 5.5 5.5 5.5 13 15 5.5 5.5 13 5.5 5.5 5.5 13 11 5.5 5.5 60 4.5 4.5 11.5 11.5 4.5 4.5 14.5 11.5 4.5 4.5 11.5 14.5 4.5 9 4.5 61 6.5 6.5 14 6.5 6.5 6.5 14 6.5 6.5 6.5 6.5 14 6.5 6.5 6.5 62 9 4 11.5 4 4 4 9 14.5 4 13 9 14.5 4 4 11.5 63 7.5 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 64 13 6 6 6 6 15 6 13 6 6 6 6 6 6 13 65 12.5 8.5 3.5 15 12.5 3.5 3.5 8.5 8.5 8.5 3.5 3.5 12.5 3.5 12.5 66 6.5 6.5 6.5 14.5 6.5 14.5 6.5 6.5 13 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 67 4.5 4.5 9.5 12.5 4.5 4.5 12.5 12.5 4.5 4.5 4.5 15 12.5 4.5 9.5 68 4 4 14.5 10 4 10 10 13 10 4 4 4 10 14.5 4 69 11 11 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 15 11 4.5 11 14 4.5 11 70 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 71 14 14 8.5 12 8.5 3 8.5 3 3 3 8.5 14 3 8.5 8.5 72 8.5 8.5 2.5 2.5 8.5 2.5 8.5 2.5 8.5 13.5 13.5 15 8.5 8.5 8.5 73 7.5 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 74 3.5 9.5 9.5 9.5 13 3.5 14 3.5 3.5 3.5 9.5 9.5 15 9.5 3.5 75 14.5 14.5 12.5 12.5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 76 4 4 12 4 4 12 12 12 8.5 4 12 4 15 4 8.5 77 5.5 5.5 13 13 5.5 5.5 13 5.5 5.5 5.5 5.5 5.5 13 5.5 13 78 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 14 6.5 6.5 14 6.5 6.5 14 79 4 4 13 9.5 4 15 9.5 4 13 13 4 4 9.5 4 9.5 80 12.5 15 5 5 5 5 5 10.5 5 5 5 12.5 14 10.5 5 81 5 5 5 11.5 5 5 14.5 5 5 5 11.5 14.5 11.5 5 11.5 82 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 83 7.5 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 84 12 12 5.5 14 5.5 5.5 5.5 15 5.5 5.5 5.5 12 5.5 5.5 5.5 85 7.5 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 86 10.5 10.5 10.5 13.5 13.5 10.5 4 4 4 4 4 4 8 4 15 87 2 2 15 2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

Lanjutan Lampiran 7

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

88 11.5 4.5 4.5 4.5 11.5 11.5 11.5 4.5 4.5 4.5 4.5 15 11.5 4.5 11.5 89 4.5 11 11 11 11 4.5 11 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 14.5 14.5 90 6 6 13 15 6 6 6 13 6 6 6 13 6 6 6 91 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 15 92 9.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 14.5 14.5 4.5 9.5 4.5 12 12 4.5 12 93 7.5 7.5 7.5 15 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 94 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 15 7 7 14 95 8.5 8.5 8.5 15 8.5 8.5 8.5 1.5 8.5 8.5 8.5 1.5 8.5 8.5 8.5 96 15 12.5 4.5 9.5 12.5 4.5 12.5 9.5 4.5 4.5 4.5 12.5 4.5 4.5 4.5 97 12 15 5 12 12 12 5 5 5 5 5 5 5 5 12 98 6.5 6.5 13.5 13.5 3 3 13.5 8.5 3 3 3 13.5 10.5 10.5 8.5 99 4.5 4.5 14 14 11.5 4.5 14 11.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 9.5 9.5 100 5.5 5.5 13 13 5.5 5.5 13 13 5.5 5.5 5.5 13 5.5 5.5 5.5

Rata-rata 7.31 7.625 8.985 9.015 7.755 7.125 9.105 8.42 7.055 7.225 7.19 8.87 8.225 7.395 8.7

Lanjutan Lampiran 7

Lampiran 8. Tingkat Pelaksanaan (Aktual) Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 2 1 1 1 4 4 3 4 1 1 4 3 3 3 1 5 3 1 1 3 2 3 3 4 3 5 4 1 3 3 4 4 4 2 2 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 6 1 1 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 4 3 7 1 2 5 1 5 2 3 4 5 5 5 3 4 4 3 8 1 1 1 2 5 1 2 1 3 1 4 3 4 1 3 9 1 2 3 1 4 3 1 3 5 4 4 1 2 4 3 10 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 11 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 12 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 13 2 2 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 14 1 1 2 3 4 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 15 1 1 5 5 1 1 5 3 5 5 5 1 1 3 3 16 1 1 1 2 2 4 5 1 3 1 4 1 2 4 1 17 1 1 4 2 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 18 3 4 3 2 3 5 2 4 3 2 3 5 3 3 2 19 1 2 3 3 3 3 3 5 5 3 5 4 3 3 3 20 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 21 1 1 5 5 1 1 5 3 5 5 5 1 1 3 3 22 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 2 5 4 1 3 4 2 5 3 1 3 1 3 5 4 25 1 1 5 5 5 1 4 4 5 5 5 2 5 4 4 26 3 3 4 2 1 4 1 1 1 1 1 3 3 1 1 27 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 28 3 4 3 5 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 5 4 3 3 3 1 3 4 1 3 5 3 1 4 2 30 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 31 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 32 1 1 2 3 5 2 2 1 5 5 5 1 4 3 3 33 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 34 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 35 3 3 5 2 3 4 4 3 4 5 5 1 5 4 3 36 1 2 1 4 1 4 5 5 1 3 2 2 2 2 1 37 2 1 4 4 5 2 3 3 5 5 4 1 3 3 3 38 3 4 3 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 39 2 5 4 1 3 4 2 5 3 1 2 1 3 5 4 40 1 1 1 1 3 3 1 3 5 5 3 2 3 3 3 41 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 3 3 4 4 5 42 1 1 1 4 4 3 4 1 1 4 3 3 3 1 5 43 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 44 2 3 4 3 5 3 4 3 5 4 5 3 5 4 4 45 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 46 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 47 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 48 1 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 3 1 2 1 49 2 5 4 1 3 4 2 2 5 3 1 2 1 3 5 50 1 3 1 1 3 1 1 3 5 5 3 1 3 2 3 51 1 1 5 3 1 3 2 5 5 3 1 3 3 1 2 52 1 3 3 3 5 2 2 1 5 4 4 2 4 5 3 53 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 54 2 2 3 3 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 55 3 3 4 2 2 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 56 1 2 1 1 5 5 3 4 2 3 1 2 3 5 3 57 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 58 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 1 5

Lanjutan Lampiran 8

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 2 5 4 3 1 2 4 3 5 2 5 1 2 3 5 60 1 1 1 1 5 3 1 3 5 5 3 1 3 3 3 61 2 2 4 5 5 1 1 5 4 4 5 2 4 4 4 62 3 3 3 3 5 2 4 1 5 2 4 1 4 4 3 63 1 1 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64 4 4 5 3 5 1 4 3 5 5 5 3 5 4 3 65 1 2 5 1 3 3 5 4 4 4 5 3 1 5 3 66 3 1 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 67 2 1 4 2 5 1 3 3 5 5 5 2 3 5 3 68 1 1 1 4 4 3 4 1 1 4 3 3 3 1 5 69 2 3 5 3 2 4 3 5 1 2 4 3 1 5 3 70 1 2 4 2 3 3 3 4 5 5 5 3 3 4 1 71 1 1 3 2 2 3 2 5 5 4 4 2 5 3 3 72 2 2 4 3 4 2 3 2 4 3 3 2 4 4 3 73 1 1 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 1 2 1 4 1 5 1 3 2 4 2 1 1 2 2 75 1 1 2 3 2 2 2 4 2 2 3 1 3 3 3 76 5 3 1 2 5 1 3 3 2 4 1 5 1 3 3 77 1 1 3 3 5 3 3 5 5 5 5 3 3 5 3 78 2 1 3 3 3 3 4 4 3 5 5 2 5 5 3 79 5 4 3 3 3 1 3 4 1 3 5 3 1 4 2 80 2 1 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 2 4 5 81 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 1 3 4 4 82 2 3 4 3 5 2 3 3 5 4 5 2 3 4 3 83 1 1 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84 2 1 4 1 5 2 3 1 4 1 5 2 1 4 3 85 1 1 5 1 5 3 5 3 5 5 5 1 5 3 3 86 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 3 4 3 1 87 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 1 3 5 3 3 1 3 5 5 5 5 1 3 5 3

Lanjutan Lampiran 8

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 1 3 2 4 3 5 3 2 5 4 3 4 3 1 2 90 1 1 3 1 5 3 5 3 3 5 5 1 5 3 3 91 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 92 3 1 5 3 4 2 1 1 5 4 5 2 2 5 2 93 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94 1 1 5 3 5 3 5 5 5 5 5 1 5 5 3 95 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96 1 3 5 2 3 4 3 4 5 5 5 3 5 5 5 97 1 1 5 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 98 1 3 1 1 3 3 1 3 5 5 5 1 2 2 3 99 1 1 1 1 3 3 1 3 5 5 5 5 5 4 4 100 1 1 3 3 5 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5

Rata-rata 1.99 2.33 3.35 2.78 3.59 2.89 3.3 3.41 4.05 3.84 4.06 2.78 3.48 3.64 3.4

Lanjutan Lampiran 8

Lampiran 9. Ranking Uji Friedman Tingkat Aktual Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 2 3.5 3.5 3.5 12.5 12.5 8.5 12.5 3.5 3.5 12.5 8.5 8.5 8.5 3.5 15 3 2 2 7.5 4 7.5 7.5 12.5 7.5 15 12.5 2 7.5 7.5 12.5 12.5 4 1.5 1.5 8 13 13 4 13 4 8 13 13 8 4 8 8 5 1.5 1.5 8 3 8 8 8 8 8 8 14 8 8 14 14 6 1.5 1.5 7 7 7 7 7 7 14.5 12.5 14.5 7 7 12.5 7 7 1.5 3.5 13 1.5 13 3.5 6 9 13 13 13 6 9 9 6 8 4 4 4 8.5 15 4 8.5 4 11 4 13.5 11 13.5 4 11 9 2.5 5.5 8.5 2.5 12.5 8.5 2.5 8.5 15 12.5 12.5 2.5 5.5 12.5 8.5 10 7 13 7 2 7 13 13 7 13 13 7 2 7 7 2 11 4.5 12 4.5 12 4.5 12 4.5 4.5 12 4.5 4.5 12 12 12 4.5 12 10.5 10.5 3 3 3 3 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 3 10.5 10.5 10.5 13 1.5 1.5 7.5 3.5 7.5 3.5 7.5 7.5 13 13 7.5 7.5 13 13 13 14 1.5 1.5 3 7.5 13 7.5 7.5 7.5 13 7.5 15 7.5 7.5 13 7.5 15 3.5 3.5 12.5 12.5 3.5 3.5 12.5 8 12.5 12.5 12.5 3.5 3.5 8 8 16 4 4 4 9 9 13 15 4 11 4 13 4 9 13 4 17 1.5 1.5 8.5 3 8.5 4 8.5 8.5 14 8.5 14 8.5 14 8.5 8.5 18 8 12.5 8 2.5 8 14.5 2.5 12.5 8 2.5 8 14.5 8 8 2.5 19 1 2 7 7 7 7 7 14 14 7 14 12 7 7 7 20 5.5 5.5 12.5 5.5 1 5.5 5.5 5.5 12.5 5.5 5.5 12.5 12.5 12.5 12.5 21 3.5 3.5 12.5 12.5 3.5 3.5 12.5 8 12.5 12.5 12.5 3.5 3.5 8 8 22 6.5 6.5 6.5 6.5 13.5 1 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 13.5 13.5 13.5 23 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 24 4.5 14 11 2 7.5 11 4.5 14 7.5 2 7.5 2 7.5 14 11 25 2 2 12 12 12 2 6.5 6.5 12 12 12 4 12 6.5 6.5 26 11.5 11.5 14.5 17 3.5 14.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 11.5 11.5 3.5 3.5 27 1.5 1.5 8 3 8 8 8 8 8 8 14 8 8 14 14 28 6 12.5 6 15 6 12.5 1 6 6 6 12.5 6 6 6 12.5

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 14.5 12 7.5 7.5 7.5 2 7.5 12 2 7.5 14.5 7.5 2 12 4 30 8 8 8 8 1 8 8 15 8 8 8 8 8 8 8 31 7 13 7 2 7 13 13 7 13 13 7 2 7 7 2 32 2.5 2.5 6 9 13.5 6 6 2.5 13.5 13.5 13.5 2.5 11 9 9 33 12 12 4.5 4.5 4.5 12 12 4.5 12 4.5 12 4.5 12 4.5 4.5 34 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 35 5 5 13.5 2 5 9.5 9.5 5 9.5 13.5 13.5 1 13.5 9.5 5 36 3 8 3 12.5 3 12.5 14.5 14.5 3 11 8 8 8 8 3 37 3.5 1.5 11 11 14 3.5 7 7 14 14 11 1.5 7 7 7 38 8.5 14 8.5 2.5 8.5 14 2.5 14 8.5 2.5 8.5 8.5 8.5 8.5 2.5 39 5 14 11 2 8 11 5 14 8 2 5 2 8 14 11 40 3 3 3 3 10 10 3 10 14.5 14.5 10 6 10 10 10 41 9.5 9.5 9.5 9.5 1.5 1.5 9.5 9.5 9.5 9.5 3.5 3.5 9.5 9.5 15 42 3.5 3.5 3.5 12.5 12.5 8.5 12.5 3.5 3.5 12.5 8.5 8.5 8.5 3.5 15 43 11.5 11.5 4 11.5 11.5 11.5 4 4 4 4 11.5 11.5 11.5 4 4 44 1 4 9 4 13.5 4 9 4 13.5 9 13.5 4 13.5 9 9 45 2.5 2.5 10 10 10 2.5 10 10 10 10 10 2.5 10 10 10 46 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 47 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 48 3 8.5 3 8.5 13.5 3 8.5 13.5 13.5 8.5 8.5 13.5 3 8.5 3 49 5.5 14 11.5 2 9 11.5 5.5 5.5 14 9 2 5.5 2 9 14 50 3.5 10.5 3.5 3.5 10.5 3.5 3.5 10.5 14.5 14.5 10.5 3.5 10.5 7 10.5 51 3 3 14 10 3 10 6.5 14 14 10 3 10 10 3 6.5 52 1.5 7.5 7.5 7.5 14 4 4 1.5 14 11 11 4 11 14 7.5 53 11.5 4 4 4 11.5 11.5 11.5 11.5 4 4 11.5 11.5 11.5 4 4 54 1.5 1.5 4 4 13.5 8.5 8.5 8.5 13.5 8.5 13.5 4 13.5 8.5 8.5 55 7.5 7.5 13 2.5 2.5 13 2.5 2.5 7.5 13 7.5 13 13 7.5 7.5 56 2.5 6 2.5 2.5 14 14 9.5 12 6 9.5 2.5 6 9.5 14 9.5 57 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 58 5.5 11 2.5 5.5 11 2.5 5.5 11 5.5 11 11 11 11 1 15

Lanjutan Lampiran 9

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 4.5 13.5 10.5 8 1.5 4.5 10.5 8 13.5 4.5 13.5 1.5 4.5 8 13.5 60 3.5 3.5 3.5 3.5 14 9.5 3.5 9.5 14 14 9.5 3.5 9.5 9.5 9.5 61 4 4 8.5 13.5 13.5 1.5 1.5 13.5 8.5 8.5 13.5 4 8.5 8.5 8.5 62 7 7 7 7 14.5 3.5 11.5 1.5 14.5 3.5 11.5 1.5 11.5 11.5 7 63 2.5 2.5 10 2.5 10 2.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 64 7.5 7.5 12.5 3.5 12.5 1 7.5 3.5 12.5 12.5 12.5 3.5 12.5 7.5 3.5 65 2 4 13.5 2 6.5 6.5 13.5 10 10 10 13.5 6.5 2 13.5 6.5 66 3.5 1 11 3.5 11 3.5 11 11 6 11 11 3.5 11 11 11 67 4 1.5 10 4 13 1.5 7.5 7.5 13 13 13 4 7.5 13 7.5 68 3.5 3.5 3.5 12.5 12.5 8.5 12.5 3.5 3.5 12.5 8.5 8.5 8.5 3.5 15 69 4 8 14 8 4 11.5 8 14 1.5 4 11.5 8 1.5 14 8 70 1.5 3.5 11 3.5 7 7 7 11 14 14 14 7 7 11 1.5 71 1.5 1.5 8.5 4.5 4.5 8.5 4.5 14 14 11.5 11.5 4.5 14 8.5 8.5 72 3 3 13 8 13 3 8 3 13 8 8 3 13 13 8 73 2.5 2.5 10 2.5 10 2.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 74 3.5 9 3.5 13.5 3.5 15 3.5 12 9 13.5 9 3.5 3.5 9 9 75 2 2 6.5 12 6.5 6.5 6.5 15 6.5 6.5 12 2 12 12 12 76 14 9 2.5 5.5 14 2.5 9 9 5.5 12 2.5 14 2.5 9 9 77 1.5 1.5 6 6 12.5 6 6 12.5 12.5 12.5 12.5 6 6 12.5 6 78 2.5 1 6.5 6.5 6.5 6.5 10.5 10.5 6.5 13.5 13.5 2.5 13.5 13.5 6.5 79 14.5 12 7.5 7.5 7.5 2 7.5 12 2 7.5 14.5 7.5 2 12 4 80 2.5 1 12 12 12 6.5 12 6.5 12 12 6.5 4 2.5 6.5 12 81 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 2 2 10.5 10.5 4.5 2 4.5 10.5 10.5 82 2 6.5 11 6.5 14 2 6.5 6.5 14 11 14 2 6.5 11 6.5 83 2.5 2.5 10 2.5 10 2.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 84 7 3 12 3 14.5 7 9.5 3 12 3 14.5 7 3 12 9.5 85 2.5 2.5 12 2.5 12 6.5 12 6.5 12 12 12 2.5 12 6.5 6.5 86 4 4 4 4 4 4 13 13 13 13 13 8.5 10 8.5 4 87 3 3 1 10 10 3 10 10 10 10 10 10 10 10 10 88 2 6.5 12.5 6.5 6.5 2 6.5 12.5 12.5 12.5 12.5 2 6.5 12.5 6.5

Lanjutan Lampiran 9

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 1.5 8 4 12 8 14.5 8 4 14.5 12 8 12 8 1.5 4 90 2.5 2.5 7.5 2.5 13 7.5 13 7.5 7.5 13 13 2.5 13 7.5 7.5 91 10 10 10 10 10 10 10 10 1 3 3 3 10 10 10 92 8.5 2 13.5 8.5 10.5 5.5 2 2 13.5 10.5 13.5 5.5 5.5 13.5 5.5 93 2 2 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 94 2 2 11 5 11 5 11 11 11 11 11 2 11 11 5 95 1.5 1.5 9.5 3 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 96 1 4.5 12 2 4.5 7.5 4.5 7.5 12 12 12 4.5 12 12 12 97 1.5 1.5 15 12.5 7.5 7.5 7.5 7.5 12.5 12.5 12.5 3.5 7.5 7.5 3.5 98 3 10 3 3 10 10 3 10 14 14 14 3 6.5 6.5 10 99 3 3 3 3 7 7 3 7 13 13 13 13 13 9.5 9.5 100 1.5 1.5 5.5 5.5 12 5.5 5.5 5.5 12 12 12 5.5 12 12 12

Rata-rata 4.265 5.465 8.025 6.56 8.95 7.005 7.855 8.255 10.47 9.565 10.54 6.57 8.955 9.25 8.27

Lanjutan Lampiran 9

Lampiran 10. Tingkat Harapan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 2 1 1 5 5 4 4 5 3 2 4 3 3 4 5 5 3 1 1 3 3 3 3 4 3 5 4 1 3 3 4 4 4 2 2 5 5 5 3 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6 1 1 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 4 3 7 1 2 5 1 5 2 3 4 5 5 5 3 4 4 3 8 1 2 1 4 5 4 2 3 5 1 4 4 4 3 5 9 2 2 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 10 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 11 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 13 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 14 1 1 2 3 4 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 15 1 1 5 5 1 1 5 3 5 5 5 1 1 3 3 16 2 4 1 4 2 5 5 4 3 3 4 5 2 4 4 17 1 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 18 3 4 3 2 3 5 2 4 3 2 3 5 4 4 4 19 1 2 3 3 3 3 3 5 5 3 5 4 3 3 3 20 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 21 2 2 5 5 5 2 5 3 5 5 5 3 3 3 4 22 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 23 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 24 2 5 4 2 5 4 4 5 3 5 4 1 3 5 4 25 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 5 5 5 26 3 3 4 2 1 4 1 1 1 1 1 3 3 2 1 27 2 3 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 28 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 5 4 5 3 3 5 4 4 3 5 5 3 2 4 3 30 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 31 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 32 2 1 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 33 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 34 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 35 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 36 1 3 5 4 3 4 5 5 1 3 2 4 5 2 3 37 2 1 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 38 3 4 3 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 39 2 5 4 2 5 4 4 5 3 5 4 1 3 5 4 40 1 1 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 3 3 4 4 5 42 1 1 5 5 4 4 5 3 2 4 3 3 4 5 5 43 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 44 2 3 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 45 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 46 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 47 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 48 1 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 5 2 3 49 2 5 4 2 5 4 4 2 5 5 4 2 3 3 5 50 1 3 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 51 1 2 5 3 1 3 5 5 5 3 3 3 3 2 3 52 2 3 5 4 5 2 3 4 5 4 5 5 5 5 5 53 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54 2 2 4 3 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 55 4 4 5 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 56 1 3 5 1 5 5 3 5 2 3 1 3 3 5 3 57 1 2 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 58 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 5

Lanjutan Lampiran 10

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 2 5 4 5 4 2 4 5 5 2 5 3 3 3 5 60 1 1 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4 3 61 2 2 5 5 5 1 2 5 4 4 5 3 4 4 4 62 4 3 5 3 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 63 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 65 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 66 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 67 2 1 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 68 1 1 5 5 4 4 5 3 2 4 3 3 4 5 5 69 3 4 5 3 2 4 3 5 5 3 4 4 3 5 4 70 1 3 4 2 3 3 3 4 5 5 5 3 3 4 1 71 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 5 4 4 72 3 3 4 3 5 2 4 2 5 5 5 5 5 5 4 73 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 1 3 2 5 3 5 4 3 2 4 3 2 5 3 2 75 3 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 1 3 3 3 76 5 3 3 2 5 3 5 5 3 4 3 5 4 3 4 77 1 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 78 2 1 3 3 3 3 4 4 4 5 5 3 5 5 4 79 5 4 5 4 3 5 4 4 3 5 5 3 2 4 3 80 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 81 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 82 2 3 4 3 5 2 3 3 5 4 5 2 3 4 3 83 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84 3 2 4 3 5 2 3 5 4 1 5 3 1 4 3 85 1 1 5 5 5 3 5 3 5 5 5 1 5 3 3 86 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 87 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88 3 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Lanjutan Lampiran 10

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 1 4 3 5 4 5 4 2 5 4 3 4 3 3 4 90 1 1 5 5 5 3 5 5 3 5 5 3 5 3 3 91 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 5 92 4 1 5 3 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 93 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94 1 1 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 96 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97 2 3 5 5 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 98 2 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99 1 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 1 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Rata-rata 2.37 2.76 4.21 3.75 4.1 3.29 4.17 4.12 4.34 4.21 4.4 3.7 4.13 4.08 4.09

Lanjutan Lampiran 10

Lampiran 11. Ranking Uji Friedman Tingkat Harapan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

1 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 2 1.5 1.5 13 13 8.5 8.5 13 5 3 8.5 5 5 8.5 13 13 3 2 2 7 7 7 7 12.5 7 15 12.5 2 7 7 12.5 12.5 4 1.5 1.5 12.5 12.5 12.5 4 12.5 4 7.5 12.5 12.5 7.5 4 7.5 7.5 5 2 2 10.5 2 10.5 4.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 4.5 10.5 10.5 10.5 6 1.5 1.5 7 7 7 7 7 7 14.5 12.5 14.5 7 7 12.5 7 7 1.5 3.5 13 1.5 13 3.5 6 9 13 13 13 6 9 9 6 8 2 4.5 2 10 14 10 4.5 6.5 14 2 10 10 10 6.5 14 9 1.5 1.5 10.5 4 10.5 4 10.5 4 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10 5 12 5 1 5 12 12 5 12 12 12 5 12 5 5 11 10 15 3 10 10 10 3 3 10 3 10 10 10 10 3 12 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 1 8.5 8.5 8.5 13 1.5 1.5 10 3.5 10 3.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 14 1.5 1.5 3 7.5 13 7.5 7.5 7.5 13 7.5 15 7.5 7.5 13 7.5 15 3.5 3.5 12.5 12.5 3.5 3.5 12.5 8 12.5 12.5 12.5 3.5 3.5 8 8 16 3 9.5 1 9.5 3 14 14 9.5 5.5 5.5 9.5 14 3 9.5 9.5 17 1.5 1.5 10 10 10 3 10 10 10 10 10 4 10 10 10 18 6 11 6 2 6 14.5 2 11 6 2 6 14.5 11 11 11 19 1 2 7 7 7 7 7 14 14 7 14 12 7 7 7 20 3 10 10 3 1 3 10 10 10 10 10 10 10 10 10 21 2 2 12 12 12 2 12 5.5 12 12 12 5.5 5.5 5.5 8 22 10 2.5 10 2.5 10 2.5 10 2.5 10 10 10 10 10 10 10 23 4.5 4.5 12 12 4.5 4.5 12 12 12 4.5 4.5 4.5 12 12 4.5 24 2.5 13 8 2.5 13 8 8 13 4.5 13 8 1 4.5 13 8 25 2 2 10 10 10 2 10 10 10 10 10 4 10 10 10 26 11.5 11.5 14.5 8.5 4 14.5 4 4 4 4 4 11.5 11.5 8.5 4 27 1 2.5 10.5 2.5 10.5 4.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 4.5 10.5 10.5 10.5 28 4.5 11.5 11.5 15 4.5 11.5 4.5 4.5 4.5 11.5 11.5 4.5 4.5 4.5 11.5

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

29 13 8.5 13 4 4 13 8.5 8.5 4 13 13 4 1 8.5 4 30 9.5 9.5 9.5 2 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 31 5 12 5 1 5 12 12 5 12 12 12 5 12 5 5 32 2.5 1 4 10.5 10.5 2.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 5 10.5 33 10 10 10 2.5 10 10 10 10 10 2.5 10 2.5 10 2.5 10 34 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 35 3 3 10 10 10 3 10 10 10 10 10 1 10 10 10 36 1.5 6.5 0 28 6.5 28 0 0 1.5 6.5 3.5 28 0 3.5 6.5 37 2.5 1 10.5 4.5 10.5 2.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 4.5 38 8.5 14 8.5 2.5 8.5 14 2.5 14 8.5 2.5 8.5 8.5 8.5 8.5 2.5 39 2.5 13 8 2.5 13 8 8 13 4.5 13 8 1 4.5 13 8 40 1.5 1.5 12 3.5 12 3.5 12 12 12 12 12 6.5 6.5 6.5 6.5 41 9.5 9.5 9.5 9.5 1.5 1.5 9.5 9.5 9.5 9.5 3.5 3.5 9.5 9.5 15 42 1.5 1.5 13 13 8.5 8.5 13 5 3 8.5 5 5 8.5 13 13 43 11 11 11 11 11 11 2.5 2.5 11 11 11 11 11 2.5 2.5 44 1 2.5 6.5 2.5 12.5 6.5 6.5 6.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 6.5 6.5 45 2.5 2.5 10 10 10 2.5 10 10 10 10 10 2.5 10 10 10 46 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 47 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 48 1 13.5 4.5 10 10 4.5 4.5 10 10 4.5 4.5 13.5 15 4.5 10 49 2.5 13 8.5 2.5 13 8.5 8.5 2.5 13 13 8.5 2.5 5.5 5.5 13 50 1 3.5 10.5 3.5 3.5 3.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 51 1.5 3.5 13.5 8 1.5 8 13.5 13.5 13.5 8 8 8 8 3.5 8 52 1.5 3.5 11.5 6 11.5 1.5 3.5 6 11.5 6 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 53 9 9 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 1.5 9 54 1.5 1.5 8 3.5 13.5 8 8 8 13.5 8 13.5 3.5 13.5 8 8 55 9.5 9.5 15 1 3 9.5 9.5 9.5 3 9.5 3 9.5 9.5 9.5 9.5 56 2 7.5 13 2 13 13 7.5 13 4 7.5 2 7.5 7.5 13 7.5 57 1 2 7 7 7 7 7 7 14.5 7 14.5 12.5 12.5 7 7 58 4 10 2 4 10 4 10 10 10 10 10 10 10 1 15

Lanjutan Lampiran 11

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

59 2 12.5 8 12.5 8 2 8 12.5 12.5 2 12.5 5 5 5 12.5 60 1.5 1.5 5 5 12 5 12 12 12 12 12 12 5 8 5 61 3 3 13 13 13 1 3 13 8 8 13 5 8 8 8 62 5 2.5 11 2.5 11 1 11 11 11 11 11 11 5 5 11 63 2 2 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 64 12 5.5 12 1.5 12 5.5 5.5 5.5 12 12 12 1.5 12 5.5 5.5 65 3 3 10.5 10.5 10.5 3 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 3 3 10.5 10.5 66 2.5 1 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 2.5 9.5 9.5 9.5 67 3 1.5 10.5 4.5 10.5 1.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 4.5 68 1.5 1.5 13 13 8.5 8.5 13 5 3 8.5 5 5 8.5 13 13 69 4 9 13.5 4 1 9 4 13.5 13.5 4 9 9 4 13.5 9 70 1.5 6.5 11 3 6.5 6.5 6.5 11 14 14 14 6.5 6.5 11 1.5 71 7 7 7 7 2 2 2 13 13 7 13 13 13 7 7 72 4 4 7 4 12 1.5 7 1.5 12 12 12 12 12 12 7 73 2 2 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 74 1 8 3.5 14 8 14 11.5 8 3.5 11.5 8 3.5 14 8 3.5 75 10 10 10 14.5 4 4 4 14.5 4 4 10 1 10 10 10 76 13 4.5 4.5 1 13 4.5 13 13 4.5 9 4.5 13 9 4.5 9 77 1.5 1.5 10 10 10 3.5 10 10 10 10 10 3.5 10 10 10 78 2 1 5 5 5 5 9.5 9.5 9.5 13.5 13.5 5 13.5 13.5 9.5 79 13 8 13 8 3.5 13 8 8 3.5 13 13 3.5 1 8 3.5 80 2 9.5 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 81 7.5 7.5 7.5 14.5 7.5 7.5 7.5 1 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 14.5 82 2 6.5 11 6.5 14 2 6.5 6.5 14 11 14 2 6.5 11 6.5 83 2 2 9.5 9.5 9.5 2 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 84 7 3.5 11 7 14 3.5 7 14 11 1.5 14 7 1.5 11 7 85 2 2 11.5 11.5 11.5 5.5 11.5 5.5 11.5 11.5 11.5 2 11.5 5.5 5.5 86 3.5 3.5 3.5 7.5 7.5 3.5 12 12 12 12 12 3.5 12 3.5 12 87 1.5 1.5 4 4 10.5 4 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 88 2.5 2.5 10 2.5 10 2.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Lanjutan Lampiran 11

Nomor Responden A B C D E F G H I J K L M N O

89 1 9.5 4.5 14 9.5 14 9.5 2 14 9.5 4.5 9.5 4.5 4.5 9.5 90 1.5 1.5 11.5 11.5 11.5 5 11.5 11.5 5 11.5 11.5 5 11.5 5 5 91 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 1 3 3 3 9.5 9.5 15 92 4.5 1 10.5 3 4.5 2 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 93 1.5 1.5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 94 1.5 1.5 10 3.5 10 3.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 95 1.5 1.5 10 10 10 10 10 3.5 10 10 10 3.5 10 10 10 96 9 9 9 1 9 2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 97 1.5 5.5 14.5 14.5 11 11 5.5 5.5 11 11 11 1.5 5.5 5.5 5.5 98 1 4 10 10 2.5 2.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 99 1.5 1.5 9.5 9.5 9.5 3 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 100 1.5 1.5 9.5 9.5 9.5 3 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5

Rata-rata 3.795 5.165 8.945 7.37 8.73 6.285 8.735 8.635 9.76 9.165 9.89 7.525 8.9 8.57 8.64

Lanjutan Lampiran 11

Lampiran 12. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Kepentingan pada Atribut Royco

1. Hipotesis :

H0 = Tidak ada perbedaan tingkat kepentingan antar atribut

H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama

2. Statistik Uji :

Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan

dengan rumus :

K χ2

hitung = 12 Σ Rj2 - 3 b (K +1)

b K (K + 1) j=1

Dimana :

b = 100

K = 15

K Σ Rj

2 = 9759987 j=1

Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 79.993 pada derajat bebas

(dF) sebesar 14.

3. Sebaran statistik uji :

Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada

taraf nyata 5 % bila χ2hitung > χ2

(dF = K – 1) α (Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-

kuadrat).

4. Kesimpulan :

Karena nilai χ2hitung yaitu 79.993> χ2

(14) 95% yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan

berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti

terdapat perbedaan tingkat kepentingan pada atribut-atribut Royco menurut

responden.

Lampiran 13. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan pada Atribut Royco

1. Hipotesis :

H0 = Tidak ada perbedaan tingkat ketidakpuasan antar atribut

H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama

2. Statistik Uji :

Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan

dengan rumus :

K χ2

hitung = 12 Σ Rj2 - 3 b (K +1)

b K (K + 1) j=1

Dimana :

b = 100

K = 15

K Σ Rj

2 = 9686535,5 j=1

Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 43,278 pada derajat bebas

(dF) sebesar 14.

3. Sebaran statistik uji :

Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada

taraf nyata 5 % bila χ2hitung > χ2

(dF = K – 1) α (Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-kuadrat).

4. Kesimpulan :

Karena nilai χ2hitung yaitu 43,268 > χ2

(14) 95% yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan

berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti

terdapat perbedaan tingkat ketidakpuasan pada atribut Royco menurut responden.

Lampiran 14. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Pelaksanaan (Aktual) pada Atribut Royco

1. Hipotesis :

H0 = Tidak ada perbedaan tingkat aktual antar atribut

H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama

2. Statistik Uji :

Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan

dengan rumus :

K χ2

hitung = 12 Σ Rj2 - 3 b (K +1)

b K (K + 1) j=1

Dimana :

b = 100

K = 15

K Σ Rj

2 = 10040233 j=1

Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 220.116 pada derajat bebas

(dF) sebesar 14.

3. Sebaran statistik uji :

Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada

taraf nyata 99,5 % bila χ2hitung > χ2

(dF = K – 1) α (Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-

kuadrat).

4. Kesimpulan :

Karena nilai χ2hitung yaitu 220.116 > χ2

(14) 99,5% yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan

berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti

terdapat perbedaan tingkat aktual pada atribut-atribut Royco menurut responden.

Lampiran 15. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Harapan pada Atribut Royco

1. Hipotesis :

H0 = Tidak ada perbedaan tingkat harapan antar atribut

H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama

2. Statistik Uji :

Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan

dengan rumus :

K χ2

hitung = 12 Σ Rj2 - 3 b (K +1)

b K (K + 1) j=1

Dimana :

b = 100

K = 15

K Σ Rj

2 = 10029838 j=1

Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 214,919 pada derajat bebas

(dF) sebesar 14.

3. Sebaran statistik uji :

Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada

taraf nyata 99,5 % bila χ2hitung > χ2

(dF = K – 1) α (Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-

kuadrat).

4. Kesimpulan :

Karena nilai χ2hitung yaitu 214,919> χ2

(14) 99,5% yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan

berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti

terdapat perbedaan tingkat harapan pada atribut Royco menurut responden.

Lampiran 16. Perhitungan Batas Sumbu X (Tingkat Pelaksanaan) dan Batas Sumbu Y (Tingkat Kepentingan) pada Pemetaan Tingkat

Pelaksanaan dan Tingkat Kepentingan A. Batas Sumbu X (Tingkat Pelaksanaan)

X = KXi∑ = (1,99 + 2,33 + 3,37 + 2,78 + 3,59 + 2,89 + 3,3 + 3,41 +

4,05 + 3,84 + 4,06 + 2,78 + 3,48 + 3,64 + 3,4) 15 = 48,91 15 = 3,26 B. Batas Sumbu Y (Tingkat Kepentingan)

Y = KYi∑ = (4,14 + 4,06 + 3,84 + 3,35 + 3,88 + 3,54 + 3,74 + 3,65 +

3,82 + 4,03 + 4,18 + 3,75 + 4,04 + 3,9 + 4,13) 15 = 58,05 15 = 3,87

Lampiran 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Kepentingan pada Masing-masing Atribut Royco

Atribut Kepentingan Jumlah % 1. Rasa Sangat penting 61 61 Penting 19 19 Cukup penting 5 5 Kurang penting 3 3 Tidak penting 12 12 Total 100 100 2. Aroma Sangat penting 39 39 Penting 45 45 Cukup penting 4 4 Kurang penting 7 7 Tidak penting 5 5 Total 100 100 3. Variasi rasa Sangat penting 36 36 Penting 29 29 Cukup penting 25 25 Kurang penting 3 3 Tidak penting 7 7 Total 100 100 4. Kekeruhan air sayur Sangat penting 21 21 Penting 27 27 Cukup penting 29 29 Kurang penting 12 12 Tidak penting 11 11 Total 100 100 5. Harga Sangat penting 43 43 Penting 21 21 Cukup penting 32 32 Kurang penting 7 7 Tidak penting 6 6 Total 100 100 6. Serbuk Sangat penting 22 22 Penting 29 29 Cukup penting 35 35 Kurang penting 9 9 Tidak penting 5 5 Total 100 100

Lanjutan Lampiran 17

Atribut Kepentingan Jumlah % 7. Variasi ukuran kemasan Sangat penting 29 29 Penting 31 31 Cukup penting 29 29 Kurang penting 7 7 Tidak penting 4 4 Total 100 100 8. Bentuk kemasan Sangat penting 28 28 Penting 25 25 Cukup penting 36 36 Kurang penting 6 6 Tidak penting 5 5 Total 100 100 9 . Merek Sangat penting 39 39 Penting 24 24 Cukup penting 23 23 Kurang penting 8 8 Tidak penting 6 6 Total 100 100 10. Kemudahan penggunaan Sangat penting 36 36 Penting 43 43 Cukup penting 13 13 Kurang penting 4 4 Tidak penting 4 4 Total 100 100 11. Kemudahan memperoleh Sangat penting 50 50 (ketersedian) Penting 28 28 Cukup penting 15 15 Kurang penting 4 4 Tidak penting 3 3 Total 100 100 12. MSG yang dikandung Sangat penting 35 35 Penting 30 30 Cukup penting 17 17 Kurang penting 11 11 Tidak penting 7 7 Total 100 100

Lanjutan Lampiran 17

Atribut Kepentingan Jumlah % 13. Informasi produk Sangat penting 54 54 Penting 17 17 Cukup penting 12 12 Kurang penting 13 13 Tidak penting 4 4 Total 100 100 14. Iklan dan promosi Sangat penting 35 35 Penting 30 30 Cukup penting 27 27 Kurang penting 6 6 Tidak penting 2 2 Total 100 100 15. Pusat informasi dan Sangat penting 46 46 Pelayanan keluhan Penting 30 30 Cukup penting 17 17 Kurang penting 5 5 Tidak penting 2 2 Total 100 100

Lampiran 18. Pendapat atau Saran Responden terhadap Royco

Atribut Pendapat atau Saran Jumlah %

1. Rasa Responden berpendapat Royco memang melezatkan masakan

75 75

Tidak komentar 15 15 Rasa Royco perlu diperlezat. 10 10 Total 100 100 2. Aroma Tidak ada komentar 76 76 Aroma Royco kurang menyengat 13 13 Aroma Royco terlalu menyengat 6 6 Aroma Royco agar diperkuat seperti

merek yang lain 5 5

Total 100 100 3. Variasi rasa Variasi rasa yang ditawarkan oleh Royco

sudah beragam. 45 45

Tidak ada kompentar 40 40 Variasi rasa Royco harus diperbanyak

supaya tidak membosankan konsumen 15 15

Total 100 100 4. Kekeruhan air Tidak ada kompentar 90 90 sayurnya Air sayurnya agar lebih jerni 10 10 Total 100 100 5. Harga Harga yang ditawarkan oleh Royco

terjangkau 96 96

Harga yang ditawarkan oleh Royco tergolong mahal, sehingga harus dikurangi lagi agar lebih dapat terjangkau oleh konsumen

4 4

Total 100 100 6. Serbuk Cukup puas dengan kelembutan serbuk

Royco. 60 60

Tidak ada komentar 25 25 Tidak puas dengan kelembutan serbuk

Royco yang dirasa kurang, dan disarankan agar serbuk Royco lebih lembut lagi.

15 15

Total 100 100 7. Variasi ukuran kemasan

Sudah cukup memuaskan 94 94

Variasi ukuran agar lebih ditingkatkan dan berbeda dari yang sudah ada.

6 6

Total 100 100

Lanjutan Lampiran 18

Atribut Pendapat atau Saran Jumlah % 8. Bentuk kemasan Bentuk kemasan Royco sudah cukup

memuaskan konsumen. 95 95

Bentuk kemasan hendaknya dibuat lebih menarik dari yang sudah ada.

5 95

Total 100 100 9. Merek Merek Royco dikenal masyarakat dan

memiliki nilai jual tersendiri 98 100

Merek Royco tidak terkenal 2 2 Total 100 100 10. Kemudahan penggunaan

Tidak berkomentar 93 93

Kemasan Royco tidak nyaman karena cukup sulit disobek, dan membuat jari agak sakit dalam membuka kemasannya.

7 7

Total 100 100 11. Ketersediaan Mudah didapat dan tersedia dimana-mana 75 75 Mengalami kesulitan dalam menemukan

variasi rasa Royco yang diinginkan pada tempat pembelian yang biasa didatangi.

25 25

Total 100 100 12. M S G M S G Royco perlu ditambah 64 64 Tidak komentar 16 16 M S G Royco sudah cukup 20 20 Total 100 100 13. Informasi Tidak ada kompentar 94 94 produk Agar lebih jelas 6 6 Total 100 100 14. Iklan dan promosi

Promosi yang dilakukan Royco sudah bagus.

72 72

Iklan yang ditampilkan bagus, tetapi dalam memberikan janji-janji jangan terlalu berlebihan sehingga konsumen tidak merasa dibohongi atau kecewa bila ternyata hasil pemakaian tidak sesuai dengan iklan.

22 22

Adakan discount harga untuk menarik minat konsumen.

4 4

Iklan dan promosi agar lebih bagus dan intensif

2 2

Total 100 100

Lanjutan Lampiran 18

Atribut Pendapat atau Saran Jumlah % 15. Pusat informasi dan pelayanan keluhan

Tidak berkomentar 88 88

Nomor Suara Konsumen Unilever selalu sibuk dan terkadang konsumen menunggu dalam waktu yang cukup lama untuk menyampaikan pertanyaan dan keluhannya.

12 12

Total 100 100

Lampiran 19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pelaksanaan (kinerja) pada Masing-masing Atribut Royco

Atribut Kepentingan Jumlah % 1. Rasa Sangat baik 6 6 Baik 9 9 Cukup baik 14 14 Kurang baik 20 20 Tidak baik 51 51 Total 100 100 2. Aroma Sangat baik 6 6 Baik 19 19 Cukup baik 15 15 Kurang baik 22 22 Tidak baik 38 38 Total 100 100 3. Variasi rasa Sangat baik 23 23 Baik 29 29 Cukup baik 25 25 Kurang baik 6 6 Tidak baik 17 17 Total 100 100 4. Kekeruhan air sayur Sangat baik 9 9 Baik 19 19 Cukup baik 34 34 Kurang baik 17 17 Tidak baik 21 21 Total 100 100 5. Harga Sangat baik 33 33 Baik 18 18 Cukup baik 34 34 Kurang baik 5 5 Tidak baik 10 10 Total 100 100 6. Serbuk Sangat baik 8 8 Baik 25 25 Cukup baik 35 35 Kurang baik 12 12 Tidak baik 20 20 Total 100 100

Lanjutan Lampiran 19

Atribut Kepentingan Jumlah % 7. Variasi ukuran kemasan Sangat baik 19 19 Baik 28 28 Cukup baik 28 28 Kurang baik 14 14 Tidak baik 11 11 Total 100 100 8. Bentuk kemasan Sangat baik 20 20 Baik 29 29 Cukup baik 35 35 Kurang baik 4 4 Tidak baik 12 12 Total 100 100 9 . Merek Sangat baik 51 51 Baik 24 24 Cukup baik 12 12 Kurang baik 5 5 Tidak baik 8 8 Total 100 100 10. Kemudahan penggunaan Sangat baik 33 33 Baik 37 37 Cukup baik 17 17 Kurang baik 7 7 Tidak baik 6 6 Total 100 100 11. Kemudahan memperoleh Sangat baik 51 51 (ketersedian) Baik 20 20 Cukup baik 19 19 Kurang baik 4 4 Tidak baik 6 6 Total 100 100 12. MSG yang dikandung Sangat baik 10 10 Baik 21 21 Cukup baik 29 29 Kurang baik 17 17 Tidak baik 23 23 Total 100 100

Lanjutan Lampiran 19

Atribut Kepentingan Jumlah % 13. Informasi produk Sangat baik 26 26 Baik 25 25 Cukup baik 31 31 Kurang baik 7 7 Tidak baik 11 11 Total 100 100 14. Iklan dan promosi Sangat baik 25 25 Baik 35 35 Cukup baik 27 27 Kurang baik 5 5 Tidak baik 8 8 Total 100 100 15. Pusat informasi dan Sangat baik 21 21 Pelayanan keluhan Baik 21 21 Cukup baik 41 41 Kurang baik 11 11 Tidak baik 6 6 Total 100 100