22
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 3: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 4: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 5: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Tino Nurhadianto (key informan)

Jabatan : DDP QA/QC Manager PT Frisian Flag Indonesia

Hari, tanggal : Senin, 23 Desember 2013

1. Secara garis besar DDP itu apa?

DDP singkatan dari Dairy Development Program, yang merupakan Divisi di PT

Frisian Flag Indonesia yang berhubungan dengan fresh milk (susu murni). Berkaitan

tentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang

berhubungan dengan dairy menjadi tanggung jawab tim DDP, seperti contoh

kandang yang baik dan manajemen rumput. Semua program-program yang

dilaksanakan dalam DDP merupakan hasil dari kebutuhan dari peternak secara garis

besar dan berdasarkan hasil diskusi tim DDP dengan koperasi.

2. Apa alasan dibentuknya DDP?

Untuk mendapatkan susu murni dengan standar yang telah ditetapkan. Namun, susu

murni memiliki kelemahan tidak seperti supplier barang lain. Ketika kita meminta

standar tertentu, kita tidak mungkin langsung dapat, maka harus dilaksanakan

pembinaan terlebih dahulu.

3. Latar belakang dibentuknya DDP secara garis besar?

DDP eksis tahun 1995-1996 dipimpin oleh Bapak Efi Lutfillah. Pada tahun 2009-

2011 pernah diadakan program berupa project pengembangan kapasitas peternak di

Pangalengan dengan menggunakan dana pemerintah Belanda dan dapat dikatakan

berhasil sehingga dapat tembus FDOV. Pada intinya program tahun 2009-2011

adalah peningkatan kualitas susu dengan cara membuat demo farm, semacam model

perkandangan. Tujuh orang peternak di Pangalengan ditunjuk untuk menjadi contoh

model kandang dan learning center bagi peternak lainnya. Selanjutnya dibentuk tim

penyuluh di koperasi yang dibentuk, dididik, dan diberi fasilitas pendukung (laptop,

infocus, dan motor). Kemudian diberi training untuk penyuluh dan peternak.

4. Apa tujuan DDP?

Dari sisi perusahaan adalah untuk maintain supply fresh milik ke pabrik. Untuk

menjaga hubungan antara koperasi dengan pabrik, tetapi juga di sisi lain,

perusahaan dapat meningkatkan kualitas fresh milk yang masuk ke dalam pabrik.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 6: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

5. Apa manfaat DDP untuk perusahaan?

Perusahaan mendapatkan supply fresh milk yang mencukupi (kuantitas terjaga)

dengan kualitas yang baik. Efek secara langsung, kualitas susu meningkat sehingga

peternak mendapatkan harga lebih baik juga. Efek secara tidak langsung, koperasi

dan peternak lebih loyal dan hubungan tim DDP dengan peternak seperti

kekeluargaan.

6. Apa saja program-program DDP dan bagaimana implementasinya?

Rutin:

a. Training untuk karyawan koperasi dan peternak. Training itu tujuannya untuk

peningkatan kapabilitas SDM, baik itu karyawan koperasi maupun peternak

secara langsung. Tema training berkaitan dengan masalah technical, seperti

hyginitas, sanitasi, kesehatan ternak, tentang susu, logistik, dan soft skills

berkaitan dengan komunikasi berupa teknik penyuluhan dan komunikasi massa.

Tema training ditentukan sesuai dengan situasi, di mana kondisi permasalahan di

setiap koperasi berbeda-beda. Caranya adalah dengan cara mengecek dulu

kondisi permasalahan di lapangan kemudian disusun materi sesuai yang

dibutuhkan. Training bersifat custom atau dikhususkan sesuai dengan apa yang

dibutuhkan. Isu di Pangalengan adalah hyginitas di level peternak (Dengan

tujuan kandungan bakteri di susu dapat ditekan serendah mungkin. Kondisi saat

ini masih cukup tinggi), kualitas susu (Kandungan lemak dan protein),

pengetahuan tentang pakan ternak (Bagaimana memberikan pakan yang benar).

Setiap tempat memiliki isu yang berbeda-beda, tetapi yang saya lihat, di setiap

tempat pasti mengalami permasalahan mengenai pakan.

b. Mapping adalah pengontrolan kualitas susu di lapangan pada level peternak dan

koperasi. Rantai supply susu di Pangalengan: peternak memerah susu sesuai

dengan jam yang ditentukan oleh koperasi – susu dibawa ke pos penampungan

kemudian ditampung oleh truk tangki kecil – truk tangki kedil tersebut akan

bergerak ke koperasi – susu didinginkan dan dipompa ke truk besar kemudian

berangkat ke jakarta. Sample untuk mapping diambil di level pos penampungan

dan koperasi sebelum susu didinginkan. Tujuannya untuk mengetahui kualitas

susu dari peternak seperti apa dan data tersebut dapat digunakan oleh koperasi

untuk mengontrol peternak atau daerah mana yang membutuhkan penyuluhan

lebih banyak. Mapping rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, tetapi dapat

maju dan mundur tergantung situasi, seperti adanya peningkatan bakteri pada

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 7: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

susu di suatu koperasi kemudian mapping dilaksanakan agar dapat diketahui

masalah yang terjadi di lapangan.

c. Bewara radio mengudara di radio Cosmo setiap jumat dua minggu sekali.

Narasumber dari Bewara radio adalah tim DDP dan koperasi. Siaran

dilaksanakan seperti sharing dan line sms juga dibuka sebagai sarana peternak

untuk bertanya. Hadiah juga diberikan kepada peternak dengan pertanyaan

terbaik dan adapula hadiah radio bagi peternak yang dapat mengirimkan bukti

sedang berkumpul mendengarkan siaran Bewara radio. Pada siaran terakhir

tahun 2013, tepatnya pada 13 November 2013, diadakan liveshow di

Pangalengan sekaligus memberikan hiburan. Ada pula tabloid terbit setiap tiga

bulan sekali. Isinya mengenai penyuluhan kembali, seperti kesehatan, pakan,

kandang, dan sanitasi. Karena koresponden juga berasal dari orang koperasi,

maka topik ditentukan dengan bantuan ide dari koperasi dan melihat juga

masalah sedang trend dan yang terjadi di koperasi. Topik ditentukan berdasarkan

inisiatif tim DDP dan orang koperasi dengan merujuk pada kondisi di lapangan.

Selain itu, setiap akhir tahun tim DDP melakukan survey dengan memberikan

kuisioner ke peternak untuk menentukan topik yang akan dibahas di radio dan

tabloid.

Project (tidak rutin tetapi hanya occasional):

a. FDOV berlangsung untuk jangka waktu lima tahun pada periode 2013-2017.

FDOV adalah kerja sama antara beberapa pihak, yaitu koperasi, PT Frisian Flag

Indonesia, dan pemerintah Belanda. Project ini dilakukan di Lembang dan

Pangalengan. FDOV ini mengacu pada bagaimana menciptakan peternakan yang

berkesinambungan (sustainable farming). Project di Lembang dinamakan Dairy

Village atau desa percontohan, yaitu project yang bekerja sama dengan PT

Perkebunan Nusantara (PN) untuk penyediaan lahan. Di lahan tersebut akan

dibangun kandang lengkap dengan fasilitas pendukung seperti milking power

(ruang untuk pemerahan sapi), fasilitas pendingin, laboratorium, kantor,

termasuk juga lahan untuk pakan sapi. Peternak Lembang yang telah diseleksi

akan dipindahkan ke lahan tersebut. Diharapkan peternak bisa mendapatkan

fasilitas yang baik untuk pemeliharaan sapi dan peternak tersebut dapat menjadi

contoh bagi peternak yang lain, jika sapi dikelola dengan baik dan benar akan

menguntungkan. Diharapkan peternak yang tadinya memiliki sapi 3-5 ekor dapat

menjadi 8-10 ekor. Proses seleksi dari peternak tersebut masih dalam tahap

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 8: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

perencanaan, tetapi sebagian besar akan mencoba meniru program yang telah

dilakukan di Vietnam, dengan sistem wawancara dan akan disesuaikan dengan

kondisi di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa FDOV masih belum ada

implementasinya, untuk saat ini masih dalam tahap pencarian lahan. Project di

Pangalengan dinamakan Less and Better, maksudnya adalah untuk memotong

rantai supply susu supaya lebih singkat. Tujuannya agar tingkat bakteri dalam

susu lebih rendah. Karena, semakin panjang rantai supply susu artinya semakin

banyak waktu yang dibutuhkan sehingga bakteri lebih cepat untuk berkembang.

Jumlah pos penampungan susu yang tadinya berjumlah 33 pos akan dicoba untuk

dikurangi dengan konsekuensi setiap pos akan diberikan fasilitas lebih, seperti

pendingin, dsb. Jadi, ketika peternak memberikan susu pada pos sudah tidak

diperlukan lagi truk kecil sehingga dari level pos dapat langsung berangkat ke

Jakarta. Manfaat yang diperoleh selain dari peningkatan kualitas juga lebih

efisien. Untuk koperasi akan adanya peningkatan capacity building, berupa

training untuk orang koperasi yang akan dipimpin oleh konsultan kita dari luar.

b. Farmer to Farmer intinya kita mendatangkan peternak Belanda untuk sharing

pengetahuan dan informasi ke peternak Indonesia. Tujuannya karena sharing

terjadi antara sesama peternak, maka peternak Indonesia lebih percaya dan

menerima. Tahun 2013 ini Farmer to Farmer dilakukan di lima daerah, yaitu tiga

koperasi dan dua kelompok peternak (Lembang, Pangalengan, Pondok Rangon –

Jakarta, Jampang –Bogor, dan Purwokerto). Diharapkan kegiatan ini

mendapatkan respon positif karena pendekatan yang dilakukan berupa sharing

pengalaman dan bersifat komunikasi dua arah, sehingga peternak merasa dekat

dan tidak ada jarak. Farmer to Farmer akan diadakan kembali pada tahun-tahun

berikutnya hingga tahun 2017 di berbagai daerah dan koperasi yang berbeda.

Kita melihat respon dari daerah dan koperasi lain yang melihat Farmer to

Farmer memiliki antusias untuk meminta diadakan di daerah dan koperasi

mereka. Seleksi bagi peternak Belanda dilakukan oleh pihak FrieslandCampina

dengan kriteria dapat berbahasa inggris, memiliki pengalaman kerja di

peternakan beriklim tropis, dan ketika terpilih mereka diajarkan dan diberi

semacam short course mengenai budaya lokal Indonesia. Respon dari peternak

Indonesia terhadap program ini, mereka merasa masukan yang diberikan oleh

peternak Belanda lebih applicable, dalam artian tidak susah tetapi efeknya ada

berbeda dengan saat konsultan memberikan saran secara teori. Bagi peternak

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 9: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Indonesia pengetahuan tersebut lebih fleksibel. Dapat disimpulkan respon dari

peternak Indonesia baik dan beberapa dari mereka ada yang masih melakukan

kontak dengan peternak Belanda tersebut melalui e-mail. Dari sharing

pengalaman tersebut, sudah ada beberapa peternak Indonesia yang merubah dan

mempraktekkannya, serta merasakan manfaatnya. Disini, tugas tim DDP adalah

untuk memotivasi peternak tersebut untuk menyebarkan informasi kepada

peternak lain. Di akhir program Farmer to Farmer dilakukan penilaian dengan

kriteria manajemen kandang secara umum yang dilakukan oleh peternak Belanda.

Hasil penilaian ini dijadikan acuan sebagai tema training.

c. Consultancy Pool sedikit berbeda dengan Farmer to Farmer. Jika Farmer to

Farmer mengacu di level peternak sedangkan Consultancy Pool mengacu di level

koperasi dengan mendatangkan dua expert dari Belanda (karyawan

FrieslandCampina) ke Indonesia untuk membantu tim DDP mencapai target yang

sudah ditetapkan berupa roadmap. Target utama tim DDP adalah mengurangi

jumlah bakteri dalam susu. Tahun ini telah dilaksanakan di Mojosongo, Boyolali,

Jawa Tengah (tingkat bakteri dalam susu masih cukup tinggi) dan Gayombong

(tingkat bakteri dalam susu sudah cukup baik tetapi terkadang belum konsisten).

Tujuannya agar kedua koperasi dapat berjalan bersamaan dan saling belajar,

karena kondisi dan fasilitas kedua koperasi tersebut tidak jauh berbeda, tetapi

hasilnya berbeda. Program Consultancy Pool masih kita pikirkan kembali karena

program ini memakan waktu lebih lama dari dugaan sebelumnya. Consultancy

Pool bukan berupa training tetapi lebih mengarah pada meeting di lapangan, kita

lihat kembali daerah mana yang memiliki tingkat bakteri paling besar kemudian

kita pikirkan tindak lanjutnya seperti apa. Tahun 2013 ini terdapat dua

kunjungan, di bulan Oktober dan direncanakan pada bulan Februari 2014.

7. Bagaimana cara mengkomunikasikan program CSR DDP?

Program-program CSR PT Frisian Flag Indonesia dikomunikasikan melalui

koperasi, dalam hal ini merupakan pihak kedua atau dapat dikatakan partner.

Dengan kata lain, tim DDP bekerja sama dengan koperasi sehingga program CSR ini

tidak berjalan dari perusahaan saja, tetapi juga mendapat bantuan dari koperasi baik

berupa dana maupun tenaga. Intinya, program CSR ini tidak free sehingga koperasi

juga dapat bertanggung jawab dengan hasil yang ditargetkan.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 10: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

8. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program CSR DDP?

Dari peternak (1) karena pendidikan masih rendah, sehingga untuk mengajarkan

cara beternak yang baik dan benar harus dilakukan berkali-kali. (2) Pengetahuan

dasar yang dimiliki peternak saat ini didapatkan dari hasil turun-temurun dan

mereka akui serta yakini benar, sehingga susah untuk diubah. (3) Sumber daya di

koperasi terbatas. Tidak semua koperasi memiliki penyuluh. Saat penyuluhan, mereka

biasanya mengandalkan manajemen (ketua, dsb). (4) Lebih mengarah kepada teknik,

seperti kesulitan mendapatkan pangan.

9. Bagaimana valuasi yang dilakukan dalam program CSR DDP?

Rutin ke koperasi. Untuk Farmer to Farmer akan dilaksanakan pada bulan Januari-

Februari dengan datang ke 14 peternakan percontohan dan melihat

perkembangannya. Koperasi juga membantu dalam pengumpulan data-data yang

diperlukan. Evaluasi dilihat dari respon dan juga progress dari kegiatan mapping,

berupa perubahan kualitas susu sesuai yang diharapkan.

10. Bagaimana aktivitas kompetitor yang juga memiliki kepentingan yang sama?

Hanya Nestle yang memberikan pembinaan. Yang lain masih berkutat dalam mencari

susu. Di Lembang terdapat banyak kompetitor untuk itu strategi yang dilakukan

adalah memberikan harga yang baik sesuai dengan kualitas yang baik. Selain itu,

relationship yang telah terbina dengan baik. Secara historis, kerja sama yang

terbentuk tidak pernah ada masalah, adanya pembinaan, pemberian fasilitas

infrastruktur sesuai dengan kebutuhan dan transparansi dalam proses pengambilan

sample susu di mana koperasi dapat melihat langsung. Apabila koperasi tidak setuju

dengan hasil dapat dilakukan pengecekan lain. Selain itu, penyetoran susu yang

dilakukan PT Frisian Flag Indonesia tidak pernah libur.

11. Bagaimana upaya penyelesaian masalah FFI terhadap wacana yang

berkembang (penjualan sapi guna diambil dagingnya, karena isu harga daging

sapi naik)?

Ada banyak faktor yang menyebabkan masalah tersebut, antara lain:

Kondisi harga pakan mahal sehingga menjadikan ongkos produksi naik, kemudian

penyelesaian masalah guna mendapatkan keuntungan yg instans yakni menjual

ternaknya karena tergiur oleh harga daging yang sedang melonjak tajam (harga

tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun).

Solusi:

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 11: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Memberikan penjelasan, gambaran dan melakukan perubahan pemahaman mengenai

“pokok masalah” yang sebenarnya, karena timbul missinterpretasi dikalangan

peternak dalam menyikapi wacana yang berkembang. Apakah memang masalah

tersebut ada pada biaya produksi yang membengkak yang dikarenakan oleh

mahalnya harga pakan ataukah karena tidak dapat mengelola cash flow dengan baik.

Seperti pengelolaan ekonomi di kandang dalam upayanya untuk menekan dan

mengontrol cost production tiap peternak dan prosedural manajemen dalam

pembelian dan pemberian pakan yang baik dan benar. Karena masalah utama para

peternak selama ini adalah mengenai ketidaksesuain pembelian dan pemberian pakan

dengan ekspektasi hasil bagi peternak itu sendiri. Maka penjelasan konsep mengenai

prosedural manajemen pakan adalah nyata diperlukan guna perbaikan ekonomi

peternak kedepannya.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 12: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Tino Nurhadianto (key informan)

Jabatan : DDP QA/QC Manager PT Frisian Flag Indonesia

Hari, tanggal : Minggu, 12 januari 2013 (melalui e-mail)

1. Apa saja departemen lain dalam struktur organisasi FFI yang terkait dengan

DDP beserta alasannya?

- Produksi: Sebagai pengguna susu segar

- QC: Sebagai pemeriksa kualitas susu yang dikirimkan ke pabrik. support kegiatan

mapping dengan memeriksa sampel yang dikirim.

- QA: Sebagai "pembuat sistem". Contohnya standar susu segar, mekanisme

pengontrolan alat koperasi di lapangan, dll

2. Apa saja tanggung jawab/tugas dari divisi DDP?

Tanggung jawab DDP itu untuk menjaga quantitas dan qualitas susu murni yang

dikirimkan dari suplier (koperasi, kelompok peternak, maupun peternak individu).

Caranya dengan menjaga hubungan, pengembangan sdm, bantuan teknik maupun

non-teknik.

3. Apa saja tanggung jawab/tugas dari masing-masing divisi dalam struktur

organisasi DDP?

Tanggung Jawab (Intinya):

- DDP Relation Manager : menjaga hubungan dan komunikasi antara FFI dengan

Suplier susu.

- DDP Manager : melakukan fungsi teknis untuk menjaga kuantitas dan kualitas

susu yang dikirim oleh Suplier.

- DDP Training Manager : menrencanakan, mengeksekusi program training untuk

stakeholder susu segar.

- DDP QA/QC Manager : menrencanakan, mengeksekusi program yang berkaitan

dengan masalah kualitas susu segar.

- DDP Supervisor : menjalankan fungsi pengawasan kualitas dan pelaksanaan

training di lapangan.

- DDP staff : membantu menjalankan fungsi pengawasan kualitas dan pelaksanaan

training di lapangan.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 13: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

4. Dalam pelaksanaan DDP, biasanya FFI bekerja sama dgn institusi/lembaga non

pemerintah dan departemen pemerintahan apa saja ya, mas?

DDP kerjasama secara langsung dengan GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia),

Departemen pertanian & Departemen Perdagangan (Diwakilkan oleh FFI

keseluruhan).

5. Target audience dr DDP ituh siapa saja ya, mas? Untuk peternak, kategorinya

peternak yg bagaimana yah, mas?

Semua stakeholder yang mengirimkan susu ke FFI. Semua tingkatan mulai dari

koperasi (karyawan, manajemen, dan pengurus) hingga ke level peternak langsung.

Tidak semuanya yang mengirimkan susu dari koperasi. Ada juga dari kelompok

peternak ataupun secara individu (Peternak besar).

Yang penting mereka kirim susu ke kita.

6. Evaluasi yg dilakukan apa dan bagaimana? Tingkat keberhasilan pd setiap

program-program DDP selain dinilai dr peningkatan kualitas susu, dinilai dari

apalagi ya, mas?

Evaluasi rutin kita lihat kualitas susu yang dikirimkan dari suplier kita tiap minggu.

Kalau perlu kita ada action khusus yaitu mapping. Baik mapping yang kita

rencanakan (terjadwal) atau mapping karena ada kualitas susu yang jelek.

7. Ada tidak "key message" yang disampaikan FFI untuk mengkomunikasikan

program DDP? Klo ada, "key message"-nya apa saja ya, mas?

Pada intinya DDP dibentuk dengan tujuan untuk membantu peternak/koperasi untuk

mendapatkan harga susu lebih baik dengan menghasilkan kualitas susu yang baik.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 14: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Dian Nuraeni (informan)

Jabatan : Ketua Penyuluh KPBS

Hari, tanggal : Senin, 23 Desember 2013

1. Isu utama yang menjadi permasalahan di lingkungan peternakan Pangalengan?

a. Terjadi kesalahan persepsi dikalangan peternak mengenai kualitas susu , semakin

banyak volume susu maka kualitasnya dianggap semakin baik dan secara

otomatis menjadikan harga susu menjadi lebih tinggi, padahal tidak demikian.

Kualitas susu tidak ditentukan dari banyak atau tidaknya jumlah susu yang dapat

di produksi oleh peternak, melainkan di lihat dari tingkatan komponen

(kandungan nutrisi dan bakteri) yang terdapat dalam susu serta takaran titik

beku yang ideal (-0,520 s/d -0,560).

b. “Harga susu berbanding lurus dengan kualitas susu itu sendiri.”

- Tingkatan kualitas susu (dalam kandungan bakteri yang terdapat dalam susu)

dengan pemberian bonus/penalty:

Grade 5 : terdapat <1 juta bakteri, dengan bonus 600 rupiah/liter

Grade 4 : terdapat 2-3 juta bakteri, dengan bonus 500 rupiah/liter

Grade 3 : terdapat 3-4 juta bakteri, dengan bonus 100 rupiah/liter

Grade 2 : tidak ada bonus

Grade 1-0 : kandungan bakterinya sudah terlalu tinggi mengakibatkan

peternak mendapat penalty, yakni pengurangan harga.

- Pemberian pakan konsentrat yang berlebihan mengakibatkan kualitas susu

dan kesehatan sapi menurun dan menaikan cost production peternak itu

sendiri (harga pakan konsentrat mahal), padahal pakan pokoknya adalah

hijauan (rumput, ilalang, dedaunan) sedangkan pakan konsentrat merupakan

jenis makanan yang bersifat tambahan saja.

- Sering kali terjadi pencampuran susu dengan air oleh par apeternak untuk

meningkatkan jumlah produksi susu. Solusinya dengan membina para

peternak dengan lebih baik mengenai kualitas susu dan pertanggungjawaban

moral kepada konsumen, kemudian bilamana ditemukan peternak yang

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 15: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

melanggar (melakukan pencampurna susu) maka akan dipanggil oleh pihak

koperasi/serikat peternak untuk ditindak dan diberi pembinaan.

2. Apakah yang diberikan FFI selama ini dalam program CSR DDP telah

mencukupi kebutuhan dari koperasi?

FFI dan koperasi melangsungkan kerja sama seperti pelatihan untuk karyawan

koperasi, dimana karyawan dari koperasi juga banyak yang masih baru. Jadi,

koperasi memang membutuhkan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh FFI.

3. Apakah program CSR DDP masih terdapat kekurangan?

Program CSR DDP yang diberikan oleh FFI masih dirasa belum cukup bagi

koperasi, terutama dari segi keilmuannya sesuai dengan perkembangan zaman.

4. Apakah kendala yang dihadapi selama penyuluhan?

a. Keadaan cuaca

b. Kesulitan dalam mengumpulkan peternak. Biasanya jika peternak sulit untuk

dikumpulkan, penyuluh mendatangi peternak satu per satu sehingga memerlukan

waktu yang cukup lama.

c. Sebekum penyuluhan harus mengambil data tersebut sehingga memerlukan waktu

yang cukup lama

5. Bagaimana cara mengkomunikasikan CSR kepada para peternak?

a. Media Cetak (meliputi liflet, koran, tabloid) yang berfungsi sebagai buku saku

bagi para peternak dan sekaligus untuk mempermudah penyampaian informasi

dalam setiap penyuluhan.

b. Siaran Radio, Power Point dan Video Pelatihan berfungsi sebagai daya tarik

(merupakan sarana pengakraban diri dengan para peternak dan mengatasi rasa

jenuh dan bosan dalam penyuluhan) serta alat bantu penyampaian informasi

bagi para peternak dalam melakukan penyuluhan.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 16: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Warmo Sugandi (informan)

Jabatan : Peternak Pangalengan

Hari, tanggal : Senin, 23 Desember 2013

1. Apakah program CSR DDP yang dibentuk FFI telah sesuai dengan kebutuhan

dan permasalahan yang terjadi di Pangalengan?

Tujuan FFI dan pemerintah Belanda sudah bagus dimana ingin merubah kebiasaan

peternak dari segi cara berternak yang tadinya ilmu didapat secara turun-temurun

(tradisional) menjadi lebih modern. Dari beberapa faktor banyak hasil juga, apalagi

yang dialami oleh saya pribadi. Saya alami sudah berternak itu sekitar 27 tahun,

tetapi merasa berternak yang benar itu baru 4 tahun sekarang.

2. Isu yang berkembang atau masalah yang berkembang yang membuat peternak

Pangalengan masih membutuhkan penyuluhan?

Memberikan pemahaman masih banyak diperlukan. Karena kebiasaan peternak yang

masih tradisional.

3. Menurut bapak, apakah penyuluhan-penyuluhan yang telah diberikan FFI dan

koperasi sudah sesuai menjawab masalah yang berkembang di lingkungan

peternak Pangalengan atau masih ada yang kurang?

Masih kurang karena sebagai manusia tidak pernah puas. Kebanyakan peternak

ingin cara instan dan tidak mau ribet, sehingga penyuluhan yang diberikan masih

belum dapat diterima oleh peternak.

Ada penyuluhan dari FFI dan KPBS sebenarnya sudah bagus, supaya pendapatan

perternak bertambah. Hanya mungkin karena faktor kebiasaan dan pola pikir

peternak yang masih belum mau mengikuti sesuai dengan materi penyuluhan.

4. Masalah utama yang dihadapi oleh bapak pribadi sebagai peternak?

Saya sejak dibimbing oleh FFI, alhamdulillah harga sudah mendapat yang tertinggi.

Yang menjadi masalah, peternak lain bukan mengikuti bagaimana saya dapat

berhasil, malah menjadi kecemburuan.

5. Berarti menurut bapak apa yang selama ini FFI berikan sudah sesuai dengan

yang dibutuhkan dan menjawab permasalahan yang terjadi di lingkungan

peternakan Pangalengan?

Sudah sesuai. Para peternak hanya tinggal mengadopsi dari penyuluhan yang

diberikan oleh FFI.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 17: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

6. Apa kendala yang dihadapi dalam mengikuti program CSR DDP?

Kalau kendala yang pas menurut saya, akan saya terima. Tetapi, kalau tidak pas

dengan yang dikerjakan sehari-hari oleh saya, saya akan komplain juga.

7. Apa manfaat yang diperoleh dari program CSR DDP?

Banyak yang saya peroleh, salah satunya saya juga dapat berbagi pengetahuan juga

kepada peternak lainnya atas pengetahuan yang saya dapat dari penyuluhan yang

diberikan oleh FFI. Dulu jumlah sapi yang tadinya 12 ekor, setelah dibina akhirnya

selama dua tahun saya sudah memiliki sapi sebanyak 32 ekor. Saya juga dapat

membeli lahan baru dan kendaraan. Selama 4 tahun dibina, saya juga dapat

menabung.

8. Apa harapan bapak untuk program CSR DDP kedepannya?

Supaya lebih dioptimalkan lagi semua program yang telah dilaksanakan, baik itu

radio maupun penyuluhan. Lebih ada transparasi lagi antara peternak dengan

koperasi mengenai berat kilogram dan kualitas susu yang dibawa oleh peternak.

Antara FFI dengan peternak bisa dapat lebih saling membantu, dimana tidak

mungkin ada FFI jika tidak ada peternak-peternak tradisional juga. Sebaliknya juga,

jika ada peternak dan koperasi tetapi tidak ada yang membeli susu (FFI) juga tidak

akan berjalan baik.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 18: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Suhara (informan)

Jabatan : Peternak Pangalengan

Hari, tanggal : Senin, 23 Desember 2013

1. Apakah program CSR DDP yang dibentuk FFI telah sesuai dengan kebutuhan

dan permasalahan yang terjadi di Pangalengan?

Progam CSR DDP FFI kebanyakan menekankan pada kualitas susu. Sedangkan

masalah yang paling banyak dihadapi adalah mengenai kesehatan sapi, kualitas susu

(pengetahuan mengenai kadar lemak/fat dan freezing point). Masalah utama bagi

peternak adalah kualitas susu. Dulu, peternak tidak tahu kualitas susu yang baik

seperti apa. Kalau sekarang, peternak sudah tahu jika harga yang ditetapkan

sebanding dengan kualitas.

2. Permasalahan lain yang dihadapi oleh bapak sebagai peternak?

Masalah harga pakan yang belum stabil. Karena, pakan merupakan hasil produksi

dari koperasi. FFI belum memberikan modal dan hanya memberikan fasilitas

infrastruktur serta penyuluhan yang sekedar memberi pengetahuan tanpa terjun

dalam produksi pakan ternak. Tetapi permasalahan mengenai kesehatan sapi dan

pakan tersebut telah dibahas oleh FFI dalam radio Bewara.

3. Apa manfaat program CSR DDP FFI bagi bapak sebagai peternak?

Kalau menurut saya, FFI menguntungkan bagi koperasi maupun anggotanya.

Karena, FFI telah memberikan wawasan ke peternak, yang tadinya peternak

dianggap sebelah mata oleh orang-orang, setelah ada penyuluhan dari FFI dan

bantuan-bantuan dengan kandang percontohan telah menggugah kembali gairah dari

peternak yang tadinya tidak tahu sama sekali. Contohnya dari kandang percontohan

tersebut, yang tadinya kandang dibuat asalkan sapi dapat masuk tanpa mengingat

kenyamanan sehingga hasilnya tidak memuaskan. Sesudah adanya kandang

percontohan, hasil yang diperoleh juga dari segi kuantitas meningkat. Keberhasilan

dari peternak yang diberi kandang percontohan tersebut juga menjadi contoh bagi

peternak lain sehingga membuat mereka bersemangat.

Peternak sendiri masih awam, yang tadinya tidak tahu standar kualitas susu, dimana

dulu hanya sekedar asal berwarna putih, tanpa tahu kadar fat dan freezing point

yang baik seperti apa. Dahulu peternak hanya dibayar sesuai dengan harga dasar

oleh koperasi tanpa tahu asal muasal harga tersebut, tetapi sekarang sejak FFI

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 19: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

memberikan bantuan infrastruktur dan penyuluhan cara memerah susu yang baik,

peternak menjadi tahu asal harga tersebut.

Manfaat DDP sangat besar. Apalagi dengan adanya kualitas yang ditetapkan dalam

tiap periode, peternak menjadi tahu kualitas susu yang baik dan juga peternak

mendapat bonus dari FFI apabila tingkat bakteri dalam susu di bawah 1 juta bakteri.

Bonus ini memberikan semangat bagi peternak.

Sejak adanya radio dan tabloid Bewara yang membahas tentang pakan ternak,

peternak juga jadi mengetahui cara memberikan pakan ternak yang baik dan benar

sehingga dapat menghindari penyakit yang mengganggu kesehatan sapi dan dapat

berakibat akan kematian sapi.

4. Menurut bapak, apa kendala atau kekurangan dari program CSR DDP?

Bantuan modal sapi. Terutama untuk pengembangbiakan sapi. Dari koperasi sudah

ada bantuan bergulir dalam pencicilan membeli sapi, apabila peternak telah

menambah 1 ekor sapi, maka koperasi akan membantu peternak lain. Tetapi, FFI

masih belum memberikan bantuan tersebut, FFI hanya baru membantu dalam

penyuluhan.

5. Menurut bapak, dari program CSR DDP yang telah bapak ikuti apakah sudah

cukup atau masih kurang?

Menurut saya sudah cukup, dimana pengetahuan yang tadinya tidak tahu menjadi

tahu. Selain itu, brosur, gambar, dan poster yang dilihat oleh peternak sudah cukup

membantu. Hanya permasalahan kembali lagi kepada bantuan modal bagi peternak

yang baru memiliki sapi 1 ekor.

6. Apa harapan untuk program CSR DDP FFI selanjutnya?

Kalau bisa ada bantuan modal, tetapi tidak secara gratis. Dapat dikatakan pinjaman

lunak. Supaya peternak juga semakin bergairah dan bersemangat lagi. Bantuan

modal tersebut juga diberikan syarat, misalnya peternak yang aktif di TPK dan

kualitas susu yang baik.

Saya juga menunggu tema baru mengenai isu-isu di peternakan untuk dibahas dalam

radio Bewara. Selain itu, setiap peternak yang telah berhasil difoto dan ditampilkan

pada tabloid Bewara agar dapat menjadi contoh bagi peternak lain dan kebanggan

bagi diri sendiri.

Harapan lain yang saya harapkan adalah kenaikan harga dasar susu sehingga dapat

memberi semangat bagi peternak untuk berternak dengan baik.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 20: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

7. Apa dampak dari CSR DDP yang dirasakan oleh bapak?

Pola pikir kami sebagi peternak sekarang menjadi berkembang tidak hanya

menerapkan pengetahuan yang didapat secara turun temurun, tetapi juga melalui

pengetahuan yang didapat melalui penyuluhan yang telah diberikan oleh FFI dan

koperasi.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 21: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Enang Sulaiman (informan)

Jabatan : Peternak Pangalengan

Hari, tanggal : Senin, 23 Desember 2013

1. Apakah program CSR DDP telah menjawab isu atau permasalahaan yang

berkembang di lingkungan peternak?

Pengetahuan yang telah diberikan oleh FFI melalui penyuluhan, seperti kandungan

bakteri dan kadar lemak, protein dan vitamin dalam susu, kebersihan kandang,

meningkatkan kuantitas dan kualitas susu, serta manajemen finansial dan pengadaan

data telah menjawab permasalahan yang terjadi di peternakan.

2. Kendala yang dihadapi bapak selama berternak?

Tidak ingin ribet tetapi tetap memiliki hasil. Dan kembali lagi pada kesadaran untuk

berternak dengan baik. Karena, saya pribadi menjalankan peternakan sapi tidak

berdasarkan hobi, tetapi hanya karena kebutuhan bisnis.

3. Bagaimana pendapat bapak mengenai program CSR DDP yang telah

dilaksanakan?

Merujuk pada masih ada peternak yang belum mentaati semua penyuluhan yang telah

diberikan oleh FFI baik itu melalui radio dan tabloid Bewara, jadi menurut saya

program saat ini harus tetap dilanjutkan. Terutama mengenai pemeliharaan pedet,

penyakit kuku, pemberian pakan.

4. Apa rekomendasi bapak untuk program selanjutnya?

Penyuluhan dilakukan secara pendidikan langsung secara door to door, seperti saat

Farmer to Farmers. Jika dilakukan penyuluhan langsung akan mengurangi kebiasaan

peternak yang mudah lupa.

5. Apa harapan untuk program CSR DDP FFI selanjutnya?

Untuk program yang telah dijalankan sebelumnya, yaitu demo farm diharapkan ada

bantuan infrastruktur untuk membuat kandang menjadi lebih nyaman bagi sapi.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014

Page 22: Analisis Program, Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1351/8/LAMPIRAN.pdftentang jual beli, pembinaan, dan lokasi. Secara basically, hampir semua yang Secara basically,

Transkip Wawancara

Nama : Irphan Kadir (informan)

Jabatan : Business Consultant Director A+ CSR Indonesia

Hari, tanggal : Rabu, 25 Februari 2014 (melalui e-mail)

1. Bagaimana definisi dan implementasi CSR yang tepat menurut Bapak?

Definisi sederhana: CSR adalah komitmen perusahaan untuk memaksimumkan

dampak positif dan meminimumkan dampak negatif atas operasional perusahaan

Implementasi: harus mengacu pada dampak yang ditimbulkan, sesuai dengan core

business, berkontribusi terhadap pembangunan keberlanjutan.

2. Apa pentingnya perusahaan melaksanakan CSR?

Untuk mendapat social lisence to operate, merupakan tools management melakukan

inovasi dan memantau kinerja lingkungan-ekonomi-sosial

3. Apakah CSR dapat dijadikan strategi bisnis untuk mendukung kelangsungan

hidup dari perusahaan?

Tentu. Misalnya perusahaan yang yang punya komitmen terhadap perbaikan dan

peningkatan kualitas lingkungan akan berinovasi menggunakan peralatan hemat

energi, minimum keluaran karbon dan metan, dll. Satu hal yang langsung mereka

dapatkan dari upaya tersebut: efisiensi biaya.

4. Merujuk pada pelaksanaan CSR di Indonesia, apakah pelaksanaan CSR

tersebut murni dilaksanakan perusahaan tanpa adanya motif tertentu?

Bisa dikatakan tidak ada satupun perusahaan yang tidak memiliki motif ketika

melakukan sesuatu yang di luar kenormalan entitas bisnis (mencari laba). Namun

tentu saja nilai positif yang diciptakan perusahaan melalui implementasi program

untuk CSR selalu memberikan manfaat untuk pemangku kepentingan (misalnya

program/projek untuk CSR yang ditujukan untuk masyarakat dan lingkungan). Tentu

saja memperoleh manfaat dari melaksanakan komitmen CSR bukan dosa.

Contoh: Danone di Bangladesh membuat projek makanan bergizi dengan harga

terjangkau. Niat baiknya adalah membantu masyarakat yang secara ekonomi tidak

mampu agar keluarga mereka terpenuhi kebutuhan gizinya. Tapi di sisi lain, Danone

tetap bisa berbisnis.

Analisis Program..., Hendrayani Kristianty, FIKOM UMN, 2014