20
i ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN FILLING MENGGUNAKAN PERHITUNGAN MTBF (MEAN TIME BETWEEN FAILURE) UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN MESIN PADA PURUSAHAAN YANG MEMPRODUKSI MINUMAN DI BOGOR INDONESIA Fanny Fransisca. Universitas Mitra Karya ABSTRAK Perusahaan yang bergerak dalam bidang baverage (minuman) yang memproduksi OkkyJelly Drink. Pada area filling, cooling dan packaging produk khususnya di line 5 terdapat empat mesin yaitu mesin Filling, mesin IJP (Ink Jet Print), mesin Packaging dan mesin Carton Erector. Ke-4 mesin ini memegang peranan penting dalam proses packing produk agar produk yang dihasilkan berkualitas dan memenuhi standar mutu pangan yang baik, sehingga diperlukan suatu penjadwalan pemeliharaan yang baik untuk mencegah kerusakan. Pemeliharaan yang akan dijadwalkan ini berupa pemeliharaan preventif yaitu kegiatan pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan. Dalam penelitian ini , peneliti hanya meneliti pada mesin FILLING saja. Dengan pemeliharaan preventif yang dijadwalkan dengan baik ini diharapkan dapat mengurangi frekuensi kerusakan pada mesin, sehingga dapat meningkatkan keandalan mesin. Dengan meningkatnya keandalan mesin ini dapat memperlancar proses produksi dan meningkatkan produktivitas mesin, sehingga produk yang dihasilkan akan berkualitas. Pada kondisi riil perusahaan pemeliharaan preventif dilakukan setiap hari, namun belum intensif pada bagian-bagian mesin yang perlu untuk lebih diperhatikan. Setelah melakukan penelitian dan perhitungan MTBF (Mean Time Between Failure) dan MTBM (Mean Time Between Maintenance), maka penjadwalan pemeliharaan pada mesin- mesin area filling dapat dilakukan berdasarkan penjadwalan harian dan mingguan yang dibuat penyusun. Hasil pengolahan data dari mesin FILLING MTBF= 02:15:13 dan keandalan mesin = 97,05%. Dengan penjadwalan ini diharapkan dapat menurunkan jumlah kerusakan sehingga meningkatkan keandalan dan MTBF mesin-mesin pada perusahaan khususnya mesin area filling, cooling dan packaging. Kata kunci : Pemeliharaan, MTBF (Mean Time Between Failure) dan Keandalan Mesin

ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

i

ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN

PEMELIHARAAN MESIN FILLING MENGGUNAKAN

PERHITUNGAN MTBF (MEAN TIME BETWEEN

FAILURE) UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

MESIN

PADA PURUSAHAAN YANG MEMPRODUKSI

MINUMAN DI BOGOR INDONESIA

Fanny Fransisca.

Universitas Mitra Karya

ABSTRAK

Perusahaan yang bergerak dalam bidang baverage (minuman) yang memproduksi Okky Jelly Drink.

Pada area filling, cooling dan packaging produk khususnya di line 5 terdapat empat mesin yaitu

mesin Filling, mesin IJP (Ink Jet Print), mesin Packaging dan mesin Carton Erector. Ke-4 mesin ini

memegang peranan penting dalam proses packing produk agar produk yang dihasilkan berkualitas

dan memenuhi standar mutu pangan yang baik, sehingga diperlukan suatu penjadwalan

pemeliharaan yang baik untuk mencegah kerusakan. Pemeliharaan yang akan dijadwalkan ini

berupa pemeliharaan preventif yaitu kegiatan pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan.

Dalam penelitian ini , peneliti hanya meneliti pada mesin FILLING saja. Dengan pemeliharaan

preventif yang dijadwalkan dengan baik ini diharapkan dapat mengurangi frekuensi kerusakan pada

mesin, sehingga dapat meningkatkan keandalan mesin. Dengan meningkatnya keandalan mesin ini

dapat memperlancar proses produksi dan meningkatkan produktivitas mesin, sehingga produk yang

dihasilkan akan berkualitas. Pada kondisi riil perusahaan pemeliharaan preventif dilakukan setiap

hari, namun belum intensif pada bagian-bagian mesin yang perlu untuk lebih diperhatikan. Setelah

melakukan penelitian dan perhitungan MTBF (Mean Time Between Failure) dan MTBM (Mean

Time Between Maintenance), maka penjadwalan pemeliharaan pada mesin- mesin area filling dapat

dilakukan berdasarkan penjadwalan harian dan mingguan yang dibuat penyusun. Hasil pengolahan

data dari mesin FILLING MTBF= 02:15:13 dan keandalan mesin = 97,05%. Dengan penjadwalan

ini diharapkan dapat menurunkan jumlah kerusakan sehingga meningkatkan keandalan dan MTBF

mesin-mesin pada perusahaan khususnya mesin area filling, cooling dan packaging.

Kata kunci : Pemeliharaan, MTBF (Mean Time Between Failure) dan Keandalan Mesin

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

1

I.PENDAHULUAN

Di dalam perusahaan manufaktur salah satu hal yang mendukung kelancaran

kegiatan proses produksinya adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam

melaksanakan tugasnya. Untuk mencapai hal itu diperlukan adanya suatu sistem

pengoperasian dan pemeliharaan yang baik untuk mesin-mesin produksi. Kegiatan

pemeliharaan mempunyai peranan yang sangat penting, karena sebagai pendukung

beroperasinya sistem agar lancar sesuai yang dikehendaki.

Suatu mesin pada perusahaan manufaktur dalam beroperasi hampir bekerja nonstop

setiap harinya karena pada umumnya perusahan-perusahaan manufaktur

menerapkan sistem kerja tiga shift dalam setiap harinya. Hal ini tentunya akan

mempengaruhi keandalan mesin jika berlangsung terus-menerus. Bahkan resiko

yang lebih fatal yaitu kerusakan pada komponen-komponen mesin. Kerusakan

mesin tentunya akan mempengaruhi kelancaran pada kegiatan proses produksi.

Salah satu perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem kerja nonstop setiap

harinya yaitu PT. Suntory Garuda Plant G Gunung Putri. Sehingga penyusun

melakukan penelitian di perusahan tersebut.

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

9

Suatu mesin produksi apabila digunakan secara terus-menerus akan mengakibatkan

kerusakan pada komponen-komponen mesinnya dan berkurang keandalannya.

Kerusakan komponen mesin dan berkurangnya keandalan mesin ini membuat proses

produksi menjadi tidak lancar.

Perusahaan manufaktur dalam kegiatan operasionalnya juga melakukan

pemeliharaan terhadap mesin-mesin produksinya. Pemeliharaan ini dilakukan

sesuai jadwal yang ditentukan supaya tidak mengganggu kegiatan produksi.

Walaupun dilakukan pemeliharaan sesuai dengan jadwal, tetapi mesin-mesin

produksi tetap mengalami kerusakan.

Untuk mengantisipasi kerusakan mesin yang fatal maka diperlukannya

pemeliharaan pada mesin secara berkala agar menghindari resiko tersebut yang

akan mengganggu kelancaran proses produksi.

Segala sesuatu agar berjalan sesuai dengan yang dikehendaki harus direncanakan

dengan baik. Perencanaan diperlukan untuk mengarahkan agar tujuan yang hendak

dicapai oleh seseorang atau organisasi dapat terealisasi sesuai dengan yang

diinginkan. Agar perencanaan dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang

berarti maka diperlukan tujuan, visi dan misi seseorang atau organisasi yang jelas.

Tujuan, visi dan misi organisasi ini kurang jelas karena pemilik atau pimpinan

puncak organisasi sering berganti-ganti.

Perencanaan ini sendiri dapat didefinisikan menurut beberapa ahli yaitu sebagai

berikut :

Menurut Chris Hughes (1996), “perencanaan adalah „skema kegiatan‟, atau „cara di

mana direncanakan melaksanakan kegiatan atau berusaha mencapai tujuan‟”.

Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), “perencanaan yaitu

proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan)”.

Selain menurut Chris Hughes dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ada

pengertian lain dari perencanaan yaitu :

“Perencanaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses perumusan di muka tentang

berbagai tindakan yang akan dilakukan di kemudian hari guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan” (H.Kusnadi.HMA dkk, 1999:180).

Jadi perencanaan adalah suatu kegiatan yang direncanakan sebelumnya untuk

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

10

dilakukan pada kemudian hari agar mencapai tujuan yang dikehendaki.

Perencanaan dimulai dari penentuan tujuan lalu merinci berbagai cara, teknik dan

prosedur untuk mencapai tujuan tersebut. Jika tujuan dari suatu perencanaan

tercapai maka perencanaan yang dilakukan efektif dan jika tujuan perencanaan

tidak tercapai berarti perencanaan tidak efektif. Proses perencanaan melibatkan

reevaluasi, analisis dan penyesuaian berkelanjutan terhadap aktivitas organisasi

kearah pencapaian tujuan atau kearah tujuan yang dikehendaki.

Perencanaan penting bagi manajemen operasi/produksi karena untuk memenuhi

kebutuhan perusahaan dan konsumen, untuk pengendalian biaya dan menyesuaikan

dengan perubahan keadaan perusahaan.

Page 5: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

11

Penjadwalan diperlukan untuk mengatur suatu kegiatan yang satu dengan yang lain

agar dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki dan tidak saling berbenturan.

Penjadwalan ini dapat didefinisikan menurut beberapa pendapat ahli yaitu sebagai

berikut :

Menurut Zulian Yamit (2011:215), “penjadwalan adalah gambaran waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas dan memperhatikan faktor-faktor sebagai

berikut : (1) syarat-syarat tugas,(2) perkiraan permintaan, dan (3) kapasitas yang

tersedia”.

Sedangkan menurut M. Syamsul Ma‟arif dan Hendri Tanjung (2006:437),

“penjadwalan merupakan alokasi kapsitas/sumber daya yang tersedia (perlengkapan,

tenaga, ruang), kepada pekerjaan, kegiatan, tugas atau pelanggan sepanjang waktu”.

Page 6: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

12

Selain pengertian penjadwalan menurut kedua pendapat tersebut ada juga

penjadwalan menurut Baker (1974), “penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian

sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas

dalam jangka waktu tertentu”.

Ada pendapat lain juga menurut Vollman (1998), “penjadwalan adalah rencana

pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas

untuk setiap operasi yang harus diselesaikan”.

Jadi penjadwalan adalah pengaturan waktu yang dilakukan untuk mengelola suatu

kegiatan agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan tidak berbenturan

dengan kegiatan-kegiatan lainnya.

Penjadwalan ini pada manajemen produksi dan operasi lebih cenderung kepada

penjadwalan produksi, namum penjadwalan yang dimaksud dalam skripsi ini yaitu

penjadwalan pemeliharaan mesin. Penjadwalan di sini menunjukkan kapan waktu

yang tepat untuk pemeliharaan mesin.

Suatu peralatan atau fasilitas yang digunakan sebaiknya dipelihara agar dapat

berkerja dengan baik. Pemeliharaan ini diperlukan oleh pengguna peralatan untuk

menghindari kerusakan

Page 7: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

13

peralatan agar tidak mengganggu aktivitas yang menggunakan peralatan ini.

Banyak pengertian pemeliharaan menurut ahli yang diuraikan di bawah ini.

Menurut Dr. Manahan P. Tampubolon, MM (2004:247), “pemeliharaan

(maintenance) merupakan semua aktivitas, termasuk menjaga sistem peralatan dan

mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan”.

Sedangkan menurut M. Syamsul Ma‟arif dan Hendri Tanjung (2006:479),

“pemeliharaan adalah seluruh aktivitas yang terlibat dalam memelihara suatu

peralatan dari sistem yang bekerja”.

Metode perhitungan MTBF (Mean Time Between Failure) merupakan salah satu

metode yang digunakan untuk menentukan waktu rata-rata diantara kerusakan

mesin. Metode ini biasanya digunakan untuk mentukan jadwal pemeliharaan

preventif mesin. dengan mengggunakan metode ini kita dapat mengetahuan kapan

waktu rata-rata mesin akan mengalami kerusakan setelah digunakan untuk proses

produksi pada satu periode. MTBF (Mean Time Between Failure) ini berbanding

terbalik dengan FR (Failure Rate).

MTBF (Mean Time Between Failure) ini dapat kita peroleh setelah kita melakukan

perhitungan FR (Failure Rate). FR (Failure Rate) merupakan dasar pengukuran

tingkat kegagalan setiap unit komponen di dalam sistem konversi. FR (Failure

Rate) ini dapat diperoleh dengan rumus secara matematis sebagai berikut :

II. METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan dari penelitianMendapatkan perencanaan penjadwalan pemeliharaan preventif

pada mesin yang baik dan optimal agar meningkatkan keandalan mesin menggunakan

perhitungan MTBF (Mean Time Between Failure) di line 5 area filling, cooling dan

packaging pada PT. Suntory Garuda Plant G Gunung Putri.Tempat untuk penelitian

dan pengambilan data pada PT. Suntory Garuda Plant G Gunung Putri. Dengan

alamat jalan Mercedes Benz KM 2,6 Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat,

Indonesia.

Waktu penelitian dilakukan selama enam minggu terhitung pada 1 Maret-7 April

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

14

2016 dari hari Senin sampai Kamis pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Sedangkan

pengamatan dan pencatatan waktu downtime mesin pada line 5 area filling, cooling

dan packaging setiap hari Senin sampai Kamis pukul 08.30-11.45 dan 13.00-15.45

mulai tanggal 15-31 Maret 2016 selama sepuluh hari.

Penelitian pada mesin-mesin produksi ini dilakukan dengan pengamatan langsung.

Saat pengamatan berlangsung setiap mesin tidak setiap hari mengalami kerusakan

dan hanya terjadi pada tanggal- tanggal tertentu. Pada pengamatan ini dilakukan

pencatatan waktu downtime mesin sehingga instrumen yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Alat yang digunakan yaitu sebagai berikut :

a. Stopwatch (Handphone)

b. Alat tulis (pulpen, tabel untuk mencatat hasil

pengamatan dan papan kerja)

c. Komputer (Laptop)

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HASIL

Data hasil pengamatan yaitu sebagai berikut :

Data mesin area filling (mesin Filling), berupa tabel hasil

pengamatan dan pencatatan downtime mesin selama sepuluh

hari. Tanggal dimana mesin mengalami kerusakan yang

menyebabkan downtime selama dilakukan pengamatan dan

pencatatan downtime mesin yaitu sebagai berikut :

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

15

1) Tanggal 15 Maret 2016

Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

2) Tanggal 16 Maret 2016

Tabel 3.2 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

16

3) Tanggal 17 Maret 2016

Tabel 3.3 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

4) Tanggal 22 Maret 2016

Tabel 3.4 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

17

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

18

5) Tanggal 23 Maret 2016

Tabel 3.5 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

6) Tanggal 24 Maret 2016

Tabel 3.6 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

7) Tanggal 28 Maret 2016

Tabel 3.7 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

19

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

20

8) Tanggal 29 Maret 2016

Tabel 3.8 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

9) Tanggal 30 Maret 2016

Tabel 3.9 Data Hasil Pengamatan Terhadap Mesin Filling

B.PEMBAHASAN

Data penelitian hasil pengamatan di tempat penelitian terhadap mesin ini agar dapat

disimpulkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dilakukan analisis

terhadap data tersebut. Analisis data ini dilakukan menggunakan perhitungan

Page 15: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

21

MTBF (Mean Time Between Failure), MTBM (Mean Time Between Maintenance)

dan keandalan mesin.

Analisa data penelitian ini menggunakan rumus MTBF (Mean Time Between

Failure), MTBM (Mean Time Between Maintenance) dan keandalan mesin.

Rumus untuk setiap perhitungan adalah sebagai berikut :

Rumus MTBF (Mean Time Between Failure)

Untuk memperoleh data penelitian maka penyusun melakukan penelitian dan

pengamatan terhadap mesin-mesin produksi pada line 5 area filling (mesin Filling),

cooling (mesin IJP/Ink Jet Printer) dan packaging (mesin Packaging dan

mesin. Hasil pengamatan ini berupa data downtime mesin seperti berikut ini :

Mesin Filling

Tabel Hasil Pengamatan Mesin Filling

NO

Tanggal

Total

Failure

(Menit)

Total

Maintenance

(Menit)

Jumlah

kejadian

Failure

1 15 Maret 2016 1 1 1

2 16 Maret 2016 10.42 9.35 10

3 17 Maret 2016 49.58 47.75 22

4 22 Maret 2016 19.75 19.25 3

5 23 Maret 2016 14.08 13.42 8

6 24 Maret 2016 2.75 2.67 1

7 28 Maret 2016 1.58 1.58 3

8 29 Maret 2016 3.08 2.83 3

9 30 Maret 2016 5.08 4.75 3

10 31 Maret 2016 0 0 0

Total 107.32 102.6 54

Rata-rata 10.73 10.26 5

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan terhadap mesin- mesin

Page 16: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

22

produksi di area filling (mesin Filling), maka diperoleh data-data

downtime mesin selama 10 hari pengamatan. Data-data tersebut

kemudian dapat dianalisa sebagai berikut :

Mesin Filling

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan mesin

maka dapat diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut

:

Page 17: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

23

Tabel Hasil Pengolahan Data Pengamatan Mesin Filling

Tanggal

Rata-rata

Waktu

(menit)

Failure

Rata-rata

Waktu

(menit)

Maintenance

MTBF

(Menit)

MTBM

(Menit)

FR

(%)

M

R

(%)

Keandalan

(%)

15 Maret 2016 1.00 1.00 360 360 0.3 0.3 99.7

16 Maret 2016 1.04 0.94 34.55 38.50 3 3 97

17 Maret 2016 2.25 2.17 7.26 7.54 14 13 86

22 Maret 2016 6.58 6.42 18 19 5 5 95

23 Maret 2016 1.76 1.68 25.57 26.83 4 3.73 96

24 Maret 2016 2.75 2.67 130.91 134.83 1 0.74 99

28 Maret 2016 0.53 0.53 227.85 227.85 0.4 0.4 99.56

29 Maret 2016 1.03 0.94 116.88 127.21 0.9 0.8 99.1

30 Maret 2016 1.69 1.58 70.87 75.79 1.4 1.3 98.6

31 Maret 2016 0.00 0.00 360 360 0 0 100

Total 18.64 17.92 1351.88 1377.55 29.33 28.15 970.2

Rata-rata 1.86 1.79 135.19 137.75 2.93 2.82 97.02

Toleransi 25 4 96

Tabel Jadwal Pemeliharaan Bulan Mei 2016

Page 18: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

24

Tabel Jadwal Pemeliharaan Bulan Juni 2016

Page 19: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

25

Tabel Jadwal Pemeliharaan Bulan Juli 2016

IV.KESIMPULAN

Dari hasil pengolahan dan analisa data hasil pengamatan mesin-mesin di 5 area

filling (mesin Filling), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Waktu rata-rata antara kerusakan (MTBF) mesin Filling yaitu setelah mesin

beroperasi 135,21 menit = 02:15:13 dan keandalan mesinnya yaitu 97,05%. Bagian

mesin yang perlu lebih diperhatikan yaitu Cutting Seal (28 kejadian/6 jam), Mould

(22 kejadian/6 jam), dan Tranfering (4 kejadian/6 jam).

Jadi penjadwalan pemeliharaan mesin-mesin pada area filling, dengan dilakukannya

penjadwalan pemeliharaan ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya kerusakan

pada mesin sehingga akan meningkatkan keandalan mesin.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta : Lembaga

Page 20: ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN PEMELIHARAAN MESIN

26

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1969)

Hughes, Chris, Perencanaan Manajemen Produksi & Operasi, saduran

Dean Praty R, ((t.k.) : Dahara Prize, 1996)

Kusnadi,dkk, Pengantar Manajemen (Konsep & Perilaku). (Malang :

Universitas Brawijaya Malang, (t.t))

Ma‟arif, M. Syamsul dan Hendri Tanjung, Manajemen Operasi, ((t.k.) :

PT. Gamedia Widiasarana Indonesia, 2006)

Nasution, Arman Hakim, Manajemen Industri, (Yogyakarta : ANDI, 2005)

Setiawan, Heru, “Analisis Penentuan Waktu Kegiatan Pemeliharaan

Terencana” (Skripsi), Jurusan Teknik Industri, STT Mitra Karya

Bekasi, 2013

Tampubolon, Manahan P, Manajemen Operasi (Operating Management),

(Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004)