103
ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH BERTATO (Studi Kasus di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: MUHAMMAD RAISUL UMAM NIM 211 11 036 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP

WALI NIKAH BERTATO (Studi Kasus di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Kedu Kabupaten

Temanggung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum

Oleh:

MUHAMMAD RAISUL UMAM

NIM 211 11 036

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 2: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 3: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

i

ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP

WALI NIKAH BERTATO (Studi Kasus di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Kedu Kabupaten

Temanggung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum

Oleh:

MUHAMMAD RAISUL UMAM

NIM 211 11 036

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 4: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

ii

Page 5: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

iii

Page 6: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

iv

Page 7: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

v

MOTTO

“Berbuat baik, Bersyukur, memaafkan serta rendah hati adalah kunci kehidupan”

Baik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain dan sebaliknya Baik

menurut orang lain belum tentu baik menurut kita.

ى م ىاأل ص أل ص ص مى ى ص ص ىاال أل ص مى ص نت أل ط ىااألم ص ام ت ص رم ت

“Kebijaksanaan imam/kepala negara terhadap rakyat itu harus dihubungkan

dengan kemaslahatan”(Abu bakar, t.t: 28).

Page 8: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

vi

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

Bapak (Kasnan) & Ibuku tersayang (Jazimatul Chasanah) serta adik-adik

ku tersayang (Roki, Difla & Arza) yang telah mencurahkan segala daya dan

upaya, demi kesuksesan putranya. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang

yang telah diberikan selama ini, juga untuk setiap do’a dan restu yang

dengan tulus diucapkan, serta materi yang selalu diberikan, Semoga selalu

diberikan kesehatan, kebahagiaan, keberkahan, dan mendapat limpahan

kasih sayang Allah SWT dunia akhirat.

Khusna Maulida & Elia Widyawati, sang Motivator, Penyemangat, sekaligus

sahabat terbaik yang selalu menemani ku dikala suka dan duka hingga kita

mampu berjuang bersama dalam penyusunan skripsi masing-masing,

Semoga Allah Meridhoi.

Bapak Ali Sukron beserta keluarga selaku Pengasuh komplek Al Fadlil

Pondok Pesantren Al I’tihad Poncol Beringin Kab. Semarang yang telah

memberikan ilmu agama dan mengarahkanku dalam kebaikan.

Bapak Mupangat, M.Ag Selaku kepala KUA Kec. Kedu yang

menginspirasikan judul skripsi ini dan Bapak Drs Badwan M.Ag yang telah

sabar dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan masukan-

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Teman-teman AS 2011, Sahabat-sahabati PMII dan teman-teman Kampak

Alumni PP. Miftahurrosyidin yang selalu menemani dan memberi semangat

agar skripsi ini cepat terselesaikan.

Sahabat-sahabati GANAS PMII Salatiga yang telah menorehkan tinta emas

dalam hidup ku dan penuh keikhlasan menemaniku.

Tanpa dukungan dan motivasi dari kalian skripsi ini tak kan dapat ku

persembahkan.

Page 9: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah

SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para

pengikutnya.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna untuk memperoleh gelar sarjana hukum Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga. Adapun judul skripsi ini adalah ANALISIS PENOLAKAN

KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH BERTATO (STUDI KASUS DI

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KEDU KABUPATEN

TEMANGGUNG). Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari

berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.

Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga yang

telah banyak berjasa untuk mengasuh penulis dan berkenan memberikan

persetujuan/pengesahan terhadap judul skripsi ini.

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M. Ag, Selaku Dekan Fakultas Syari’ah.

3. Bapak Sukron Makmun M.Si, Selaku Ketua Jurusan hukum Keluarga

Islam.

4. Bapak Drs. Badwan, M. Ag. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

5. Ibu Heni Satar N, S.H., M.Si. Selaku dosen pembimbing Akademik

6. Bapak Mupangat, M.Ag, Selaku Kepala KUA, Kecamatan Kedu,

Kabupaten Temanggung yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

7. Bapak/ibu Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak, Ibukku serta Saudara-saudara ku dirumah yang telah mendoakan

dan membantu baik moril maupun spiritual dalam menyelesaikan studi di

IAIN Salatiga dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Page 10: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

viii

9. sahabat-sahabatku yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan bantuan baik berupa tenaga dan motivasi kepada penulis

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga amal mereka diterima sebagai Amal Ibadah oleh Allah SWT

serta mendapatkan balasan yang berkah dan berlimpah, Amiin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, semua itu karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan

penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

oleh penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia

pendidikan, agama, nusa dan bangsa. Amiin.

Salatiga, 15 Maret 2017

Penulis

Muhammad Raisul Umam

NIM. 211 11 036

Page 11: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

ix

ABSTRAK

Umam, Muhammad Raisul. 2017. “ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU

TERHADAP WALI NIKAH BERTATO (Studi Kasus di Kantor Urusan

Agama Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung)”. Skripsi Fakultas

Syari‟ah Jurusan Hukum Keluarga Islam ( Ahwal Al-Syakhsyiyyah ).

Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga. Pembimbing Drs. H.

Badwan, M.Ag.

Kata kunci Hukum Bertato, wali

Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana status hukum bagi seorang wali

dalam pernikahan yang bertato. Karena pada dasarnya belum ada peraturan yang

mengatur secara detail tentang hal tersebut, baik Undang-undang, Peraturan

Pemerintah (PP), maupun Putusan Pengadilan. Pertanyaan yang ingin di jawab

dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pendapat KUA Kedu terhadap

penolakan wali bertato sebagai wali dalam perkawinan? (2) Bagaimana prosedur

yang dilakukan KUA Kedu dalam penolakan wali nikah bertato?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan datanya

penyusun menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data

yang diperoleh peneliti dari beberapa informan dari pegawai pencatat nikah di

Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

Sebagaimana telah disebutkan dalam Hadis Rasulullah Saw hukum

seorang yang bertato adalah haram. Karena tato adalah suatu perbuatan ber lebih-

lebihan dalam berhias hingga merubah ciptaanNya, perbuatan yang seperti itu

adalah perintah syaitan, dan menjadikannya sebagai pelindung selainNya adalah

sesuatu yang merugikan. Sehingga perbuatan yang dilakukan seorang untuk

mentato tersebut menjadikan dosa. Dalam proses pernikahan yang dilakukan di

KUA Kecamatan Kedu pada dasarnya sama dengan yang dilakukan KUA lain,

ketika seorang wali tidak sanggup untuk menikahkan sendiri maka di anjurkan

untuk mewakilkan kepada wali lain ketika tidak ada maka dapat mewakilkan

kepada petuga dari KUA. Dasar hukum dan pertimbangan yang di lakukan KUA

kedu dalam memutuskan pendapatnya bahwa seseoang yang bertato tidak boleh

apabila menjadi wali dalam pernikahan karena wali tersebut tidak memenuhi

syarat sebagai seorang wali yaitu tidak masuk dalam kriteria orang adil. Pernah

melakukan dosa. Karena bertato merupakan perbuatan yang melanggar syariat

Islam. Sehingga wali yang bertato termasuk dihukumi fasik tidak mempunyai

legalitas untuk menikakan dan di anjurkan untuk mengganti kepada wali lain atau

wali hakim.

Page 12: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………....…… i

NOTA PEMBIMBING……………………………………………....………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………...…………………………...……….. iii

HALAMAN PERNYATAAN ……………………….…………....………… iv

MOTTO………………………………………………………………………. v

PERSEMBAHAN…………………………………………………………..... vi

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. Vii

ABSTRAK…………………………………………………………………… ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 9

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 9

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 9

E. Penegasan Istilah.....…………………………………………………. 10

F. Metode Penelitian……………………………………………………. 11

G. Sistematika Penulisan………………….…………………………….. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perkawinan.............………………………………...…….................... 17

1. Pengertian Perkawinan ...…………………………………………

2. Dasar Hukum Perkawinan………………………………………..

3. Rukun dan Syarat Perkawinan……………………………………

4. Hukum Perkawinan……………………………………………….

5. Tujuan Perkawinan……………………………………………….

17

18

20

22

23

B. Wali Nikah.....………………………………………………………... 24

Page 13: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

xi

1. Pengertian Wali…………………………………………………...

2. Dasar Hukum Wali……………………………………………….

3. Macam Macam Wali……………………………………………...

4. Pendapat Ulama Tentang perwalian dalam Perkawinan…………

5. Pengertian Wali Fasiq dalam Perkawinan ……..………………...

C. TATO…………………………………………………………………

1. Pengertian Tato……………………………………...……………

2. Dasar Hukum Tato………………………………………………..

3. Pendapat Ulama Tentang Tato…………………………………....

4. Jenis Jenis Tato……………………………………………………

5. Bahan Tato…………………………………………………..……

24

25

26

29

33

37

37

38

39

41

42

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kedu……………...

1. Kondisi Umum……………………………………………………

2. Tugas dan Fungsi KUA Kecamatan Kedu……………………….

3. Visi dan Misi KUA Kecamatan Kedu……………………………

4. Struktur Organisasi KUA Kecamatan Kedu………………...……

5. Program Kerja KUA Kecamatan Kedu …………………………..

6. Tantangan, Kendala dan Peluang KUA Kecamatan Kedu……….

7. Kode Etik Pegawai Kementrian Agama………………………….

B. Temuan Penelitian …………………………………………………...

1. Kasus Wali Bertato di KUA Kecamatan Kedu …………………..

2. Prosedur Penolakan Wali Bertato ………………………………..

44

44

45

46

47

50

51

53

54

54

55

BAB IV ANALISA

A. Analisa Tinjauan Hukum Islam Tentang Wali Bertato .......................

B. Prosedur Penolakan Wali Nikah Bertato Di KUA Kecamatan Kedu...

57

61

Page 14: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………...…...……………………………….….....…….. 64

B. Kritik dan Saran ……………………………………………....….….. 64

C. Penutup ................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ……………………... 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran II : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran III : Daftar SKK

Lampiran IV : Surat Izin Penelitian

Lampiran V : Keterangan Telah Meneliti

Lampiran VI : Daftar Pertanyaan

Lampiran VII : Transkip Wawancara

Lampiran VIII : Dokumentasi Penelitian

Page 16: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dan sangat

sakral dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi seorang muslim.

Seorang muslim melaksanakan perkawinan merupakan sunatullah, dan

mengandung suatu hikmah. Adapun salah satu hikmah yang terkandung di

dalamnya yaitu untuk kelangsungan hidup manusia di dunia melalui

perkawinan yang sah. Perkawinan yang sah, akan terjalin hubungan yang

terhormat dan harmonis antara laki-laki dan perempuan. pergaulan harmonis

akan menjadikan rumah tangga yang damai dan tenteram.

Perkawinan yang sah menurut Islam adalah akad yang kuat sebagai

bentuk ketaatan kepada Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

Mengingat kedudukan hukum perkawinan sangat penting menurut Islam,

maka tidak salah jika Islam mengatur masalah perkawinan dengan sangat

terperinci.

Bukan hanya agama, bahkan negara juga ikut andil dalam menangani

masalah terkait perkawinan. terbukti dari diterbitkannya Undang-Undang No.

1 Tahun 1974. “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria

dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa” (Sunarso.2012: 1). Jadi perkawinan yaitu suatu ikatan dua

Page 17: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

2

orang yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang harmonis sesuai

perintah agama.

Dalam pasal 2 (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 (Sunarso.2012:

1). Bahwa ”Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum

masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”. Tidak sah jika

perkawinan seseorang dilakukan tanpa aturan agama yang dianutnya, karena

masing-masing agama mempunyai aturan-aturan yang berbeda dan pasti

mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.

Pasal 2 (2) disebutkan “Bahwa tiap-tiap perkawinan dicatat menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Pencatatan perkawinan

sebagaimana diatur dalam pasal 2 (2) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974

tidak mempengaruhi keabsahan perkawinan menurut hukum agama.

Pencatatan ini hanya bersifat administratif guna memperoleh akta nikah

sebagai bukti otentik telah dilakukannya suatu perkawinan. Memiliki akta

nikah berarti pernikahan tersebut secara yuridis telah diakui negara dan

memperoleh perlindungan serta kepastian hukum dari negara.

Pernikahan secara bahasa berarti kumpul atau gabung, sedangkan

menurut istilah adalah akad yang sudah masyhur didalamnya mengandung

syarat dan rukun. Ke asalan nikah di dalam bahasa Arab cenderung pada arti

kawin karena nikah pada dasarnya untuk menghalalkan hubungan suami istri

(Taqiyuddin. 2005: 31). Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 2

tentang dasar-dasar perkawinan menyebutkan bahwa “Perkawinan menurut

hukum Islam adalah akad yang sangat kuat atau mitsaqan gholidhan untuk

Page 18: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

3

mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah”

(Abdullah. 2002: 78). Allah berfirman dalam surat ar Rum ayat 21;

ى ى ى ى ىى ىى ى ى ى ى

ى ىى ىى ىى ى ىىى

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa

kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Yayasan

Penyelenggara Penterjemah, 1993: 644).

Jelas bahwa Allah telah menciptakan seorang istri dari jenis kita,

merasakan tentram dan tumbuh kasih sayang. Sehingga tidak akan terjadi

suatu hal yang menjadikan permusuhan, hilangnya rasa kasih dan sayang yang

mengakibatkan perpisahan.

Guna memperoleh pernikahan yang sah, dalam pelaksanaannya harus

terpenuhi rukun dan syarat pernikahan. Apabila salah satu dari keduanya tidak

terpenuhi sewaktu melangsungkan perkawinan, maka pernikahan tersebut

tidak sah menurut syara‟. Menurut Abdul Rahman (2003:48) menjelaskan

sebagai berikut: Imam Syafi’i berkata bahwa rukun nikah itu ada lima macam,

yaitu: calon pengantin laki-laki, calon pengantin perempuan, wali, dua orang

saksi, sighat akad nikah.

Kemudian menurut Zakaria bin Muhammad beliau berpendapat :

اامى ص ص م ى صزص أل ص جى زص أل جى :أصرأل ص ات تى" ى " م نأل ص جى صى ص ص ام ص

“Rukunnya nikah itu ada lima yaitu: calon suami, calon istri, wali,

dua orang saksi, sighat (ijab kabul)” (Zakaria. 1998: 58).

Page 19: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

4

Dalam Kompilasi Hukum Islam, rukun nikah yang terdapat di

Indonesia ada lima, yaitu: calon suami, calon isteri, wali nikah, dua orang

saksi, ijab dan qabul (Abdullah. 2002: 81). Setelah semua rukun nikah

terpenuhi haruslah melihat syarat-syarat yang ada dalam akad pernikahan,

apakah telah lengkap atau belum. Apabila rukun telah dipenuhi akan tetapi

syarat belum terpenuhi, maka pernikahan belum dianggap sah.

Penelitian ini, menekankan syarat yang harus dipenuhi oleh wali dari

mempelai wanita, sebagaimana diterangkan oleh Amir Syarifuddin dalam

buku Hukum Perkawinan Islam di Indonesia sebagai berikut:

1. Telah dewasa dan berakal sehat dalam arti anak kecil atau orang gila tidak

berhak menjadi wali. Ini merupakan syarat umum bagi seseorang yang

melakukan akad. Hal ini mengambil dalil dari hadis Nabi:

ىينصبنأل تغصى ص صنمى ىحصت رم ى ص صنمىاا ربم ظصتنص ألقم ىيصسأل ىحصت ثص طى صنمىاا ءمام ىثصلص رتفمعصىااألقص صمتى صنأل

ى ىيصفم ألقص ىحصت (ح م,ىإ نى ,ىاا س ئ,ىأ ىدا د,ىر اهىأمح )ااأل صجأل نت ألام

“Diangkatkan kalam (tidak diperhitungkan secara hukum)

seseorangyang tertidur sampai ia bangun, seseorang yang masih

kecil sampai ia dewasa dan orang gila sampai ia sehat.(HR.

Ahmad, Abu Dawud, An Nasai, Ibnu Majah, Hakim)”.

(Jalaluddin,2006:273)

2. Laki-laki, tidak boleh seorang wanita menjadi wali.

3. Muslim.

Tidak sah orang yang tidak beragama Islam menjadi wali untuk muslim.

Page 20: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

5

Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 28:

ى ى ى ى ىىى ىىى ى ى

ى ىىىى ى ى ى ىىى ىىىىى

ى ىى

ى“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir

menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang

siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah,

kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari

mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.

Dan hanya kepada Allah kembali(mu)” (Yayasan Penyelenggara

Penterjemah, 1993: 80).

4. Orang merdeka

Orang merdeka adalah bukan budak (hamba) tebusan; orang bebas.

(KBBI. http://kamusbahasaindonesia.org: akses 25 januari 2017). Tidak

berada dalam pengampuan atau mahjur alaih. Alasannya adalah bahwa

orang yang berada di bawah pengampuan tidak dapat berbuat hukum

dengan sendirinya. Kedudukannya sebagai wali merupakan suatu

tindakan hukum.

5. Berpikiran baik. Orang yang terganggu pikirannya karena ketuaannya

tidak boleh menjadi wali, karena dikhawatirkan tidak akan mendatangkan

maslahat dalam perkawinan tersebut.

6. Adil, dalam arti tidak pernah terlibat dengan dosa besar dan tidak sering

terlibat dengan dosa kecil serta tetap memelihara muruah atau sopan

santun.

Page 21: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

6

Keharusan wali itu adil berdasarkan kepada sabda Nabi Saw:

ام ص اصى رطى ص أل طى م ص ام ص ألى إم ى ص )ااب هقي ر اه ( ت أل م طى ص ص م

“Tidak sah nikah kecuali bila ada wali dan dua orang saksi yang

adil” (Baihaqi. 7/112).

Kemudian dalam KHI pasal 107 ayat 4 di jelaskan ”Wali sedapat-

dapatnya di ambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang

sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik,

atau badan hukum” (Abdullah. 2002: 109).

7. Tidak sedang melakukan ihram, untuk haji atau umroh. Hal ini

berdasarkan kepada hadits Nabi dari Usman menurut riwayat Muslim

yang mengatakan:

ينت أل م تى ينت أل ص تى ااأل ت أل ماتى ص ) س م ر اه ( ص ص

“Orang yang sedang ihram tidak boleh menikahkan seseorang dan

tidak boleh pula dinikahkan oleh seseorang.(Muslim, t.t: 560)”.

Orang fasik tidak mempunyai legalitas atau wilayah untuk menikahkan

karena terpaksa atau tidak. Apakah fasiknya disebabkan minum khamr atau

yang lainnya, menampakkan kefasikannya atau menyembunyikannya. Karena

fasik itu sedikit memberi dampak pada syahadah, akibatnya berimbas pada

larangan tidak boleh menikahkan, seperti: budak, maka yang boleh

menikahkan wali yang jauh.

Dewasa ini kehidupan masyarakat semakin beragam, pengaruh media

sosial juga pergaulan bebas membuat perubahan pada pola pikir dan gaya

hidup seseorang, sesuatu yang dianggap buruk pun bisa menjadi tren gaya

hidup bagi sebagian orang dan salah satunya adalah bertato. Ibnu Hajar Al-

'asqalani ( t.t: 567) dalam bukunya Fathul Bari, menjelaskan bahwa yang

Page 22: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

7

dimaksud dengan tato (wasym) menurut ahli bahasa adalah menusuk-nusuk

anggota tubuh dengan jarum hingga berdarah, kemudian mengisi lubang di

kulit tubuh tersebut dengan pewarna (tinta) atau sejenisnya hingga menjadi

kehijauan.

Berdasarkan definisi di atas, jelaslah bahwa tato yang dimaksud

bukanlah menggambar anggota tubuh dengan zat pewarna alami misalnya

dengan inai, henna atau sejenisnya, akan tetapi tato adalah menggambar atau

mengukir anggota tubuh dengan cara melukainya dengan jarum, kemudian

memasukkan zat pewarna tersebut ke bawah kulit yang sudah dilukai dengan

jarum. Tato semacam ini bersifat permanen. Tato dalam arti seperti telah

disebutkan di atas haram hukumnya Dalilnya adalah hadits sahih riwayat

Bukhari berikut :

ىام نأل صاام ألمصى ى ص أل ت ألرمى صنأل بنص صاص ى تفأل ص اتى صنأل بنص صاص ى صبأل ت مىأص أل ىأص أل ى تص تى ألنتى تقص م ط ى حص ثص م صنألى تى ص أل تىقص صى ىرصضميص

عت ألدم ىام ألنتى صسأل ى م ألقم ص جى صنأل ى صاا م ص تم ص تمتنص ألشم ى صااأل تسأل ص تم

ى تىااأل صاشم اصعصنصى مى ى ص ألقص ىام أل تسألنمىااأل ت ص مرصاتم ى صااأل تتنصفص مرجص تم ى صااأل تتنص ص مر ص تم ىاصعص ص تىرص ت أل ت ى صىأصاألعصنتى صنأل ى ص لم

ى مى ى متص بم ى م مى ص ى تى ص ص أل مى ص ص مصى صات ص

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil, telah

mengabarkan kepada kami “Abdullah, mengabarkan kepada kami

Sufyan, dari Mansur, dari Ibrahim, dari “lqimah, dari Ibnu Mas’ud r.a

beliau berkata: “Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan

minta ditato, yang mencukur alis dan minta dicukur alisnya, serta

yang meregangkan giginya untuk mempercantik diri, wanita-wanita

yang merubah ciptaanNya”. Bagaimana aku tidak melaknat orang

yang dilaknat Rasulullah? Sedang hal itu ada dalam kitabullah

(Bukhari. 1991: 5487).

Saat ini banyak kasus-kasus hukum keluarga yang terjadi di

masyarakat. Karena status orang tua yang akan menikahkan anaknya adalah

Page 23: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

8

sebagai seorang wali, untuk menjadi seorang wali terdapat beberapa syarat

sah wali seperti yang sudah peneliti jelaskan di atas. Kemudian bagaiman

setatus seorang wali ketika bertato, padahal bertato jelas sudah dilarang

menurut hukum Islam yang mana telah dijelaskan dalam hadits Nabi di atas

dan di perkuat oleh pendapat Ibnu Hajar Al-'asqalani dalam bukunya Fathul

Bari, menjelaskan bahwaorang yang bertato hukumnya haram. Oleh karena

itu tato tersebut wajib dihilangkan meskipun harus melukai kulit, kecuali jika

dikhawatirkan akan mengakibatkan rusak, cacat atau hilangnya fungsi

anggota tubuh yang ditato tersebut. Dalam kondisi demikian, maka tatonya

boleh tidak dihilangkan, dan cukuplah taubat untuk menghapus dosanya

(Hajar. t.t: 567).

Dari uraian di atas sudah jelas belum ada peraturan yang mengatur

tentang masalah wali yang bertato baik Undang-undang Perkawinan,

Kompilasi Hukum Islam, Maupun hukum syariat, sebab kasus ini akan

menyangkut tentang syarat sah wali. Maka dari itu penulis akan menganalisis

maslah tersebut dengan mengangkat judul skripsi “ANALISIS PENOLAKAN

KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH BERTATO (Studi Kasus di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung)”.

Page 24: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti paparkan di atas,

maka peneliti dapat mengambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pendapat KUA Kedu terhadap penolakan wali bertato sebagai

wali dalam perkawinan?

2. Bagaimana prosedur yang dilakukan KUA Kedu dalam penolakan wali

nikah bertato?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian yang telah di rumuskan di atas, maka

penelitian ini bertujuan sebagai berikut

1. Untuk mengetahui bagaimana konsekwensi hukum bagi seseorang wali

yang bertato dalam hukum Islam.

2. Untuk mengetahui boleh atau tidaknya bagi seorang yang bertato untuk

menjadi wali nikah bagi anaknya.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dibidang hukum Islam,

khususnya fiqih munakahat dan dapat digunakan sebagai acuan bagi

pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lanjutan serta dapat

menambah bahan pustaka bagi Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga.

2. Secara Praktis

a. Mengetahui status hukum bagi wali yang bertato.

Page 25: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

10

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

memberikan pendidikan Hukum Islam bagi lembaga dan mahasiswa

IAIN Salatiga.

c. Bagi peneliti, untuk memotivasi diri dan menjadikan bekal hidup

dalam bermasyarakat, beribadah kepada Allah SWT dan berharap

menjadi hamba yang beruntung di dunia dan di akhirat.

E. Penegasan Istilah

Agar di dalam penelitian ini tidak terjadi penafsiran yang berbeda

dengan maksud peneliti, maka peneliti akan menjelaskan istilah di dalam

judul ini. Istilah yang perlu peneliti jelaskan adalah:

1. Hukum Islam

Hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia,

hubungan manusia dengan Allah Swt., hubungan manusia dengan

manusia dan alam sekitar berdasarkan Al Quran dan hadis

2. Wali

Wali adalah pengasuh pengantin perempuan pada waktu menikah

(yaitu yang melakukan janji nikah dengan pengantin laki-laki)

(http://kbbi.web.id/wali. akses tgl:26 januari jam 12.00 Wib).

3. Tato

Tato adalah pengindonesiaan dari kata tattoo yang artinya adalah

desain, goresan, gambar, atau lambang yang mana kulit seseoranglah

yang menjadi obyeknya (martanto dan barry,2000:2).

Page 26: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

11

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Untuk membantu memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian, peneliti akan menggunakan jenis pendekatan kualitatif dan

menggunakannya sebagai acuan dalam penulisan proposal skripsi.

Pendekatan Kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kualifikasi

pengukuran (Ghani,1997:11). Sedang menurut Taylor, penelitian

kualitatif adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati (Moleong, 2002:3). Dari pengertian tersebut, sudah

tentu sesuai dengan judul yang telah ada ini, peneliti akan berada pada

latar yang alamiah sehingga metode yang akan digunakan adalah dengan

melakukan wawancara, observasi, catatan lapangan dan pemanfaatan

dokumen.

Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang

menghasilkan data tertulis. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis

adalah diskripsi. Penelitian diskripsi menurut Suryabrata adalah penelitian

yang bermaksud untuk membuat pencandraan uraian, paparan mengenai

situasi kejadian-kejadian (Suryabrata,1998:19).

Page 27: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

12

2. Kehadiran Peneliti

Seperti yang telah diterangkan di atas bahwasannya peneliti akan

melaksankan observasi dan wawancara langsung pada obyek kajian

sehingga sudah tentu peneliti barada pada lapangan bersama nara sumber

yang ada. Penelitian akan dilaksanakan di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. (sbbnya apa kok di tmg?)

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan

Kedu Kabupaten Temanggung.

4. Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari

informan yang dianggap penting dan juga dihasilkan dari dokumentasi

yang menunjang. Data yang peneliti gali berasal dari unsur-unsur yang

terkait dengan judul yang diteliti.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting

dalam sebuah penelitian, karena tujuan dari peneliti adalah untuk

mendapatkan data. Dalam pelaksanaan penelitian ini, data akan diperoleh

dengan menggunakan teknik pengumpulan data:

a. Observasi Langsung

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Menurut Nawawi,

observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

Page 28: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

13

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian

(Nawawi,1990:100).

b. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan wawancara

(interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

2011:186 ).

c. Dokumen

Dokumen terdiri dari kata-kata dan gambar yang telah direkam

tanpa campur tangan pihak peneliti. Dokumen tersebut tersedia dalam

bentuk tulisan, catatan, suara dan gambar (Daymon, 2008:3). Metode

ini digunakan untuk memperluas pengamatan dan pengumpulan data.

Data yang diambil berasal dari catatan hasil wawancara, foto-foto

dokumentasi.

6. Analisis Data

Menurut Muhadjir, analisis data merupakan upaya untuk mencapai

dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan

lainnya untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang

diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain

(Muhadjir,1994:104). Penulis akan menunjukkan laporan penelitian yang

berisi kutipan-kutipan data dan memberikan gambaran penyajian laporan.

Data yang penulis sajikan seperti naskah wawancara, catatan lapangan,

foto, dokumen pribadi, dan sebagainya.

Page 29: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

14

7. Keabsahan Data

Untuk keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dalam

kriteria kreadibilitas. Hal ini dimaksud untuk membuktikan bahwa apa

yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam

penelitian. Metode yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data:

a. Triangulasi Sumber

Trianggulasi Sumber yaitu membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda. Dalam metode ini penulis mengecek

informan satu dengan yang lain yang diwawancara dan dari sini dapat

diukur benar tidaknya kenyataan yang ada.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi Metode Yaitu pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan

sumber data dengan metode yang sama (Moleong,2002:178). Dalam

metode ini penulis melakukan kroscek antara wawancara dengan hasil

observasi yang dilakukan.

8. Tahap-tahap Penelitian

Menurut Moloeng, bahwa tahap-tahap penelitian yang digunakan

oleh peneliti sebagai berikut:

a. Tahap Pra Lapangan

1) Mengajukan judul penelitian.

2) Menyusun proposal skripsi.

Page 30: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

15

3) Konsultasi penelitian kepada pembimbing.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

1) Persiapan diri untuk memasuki lapangan.

2) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus

penelitian.

3) Pencatatan data yang telah dikumpulkan.

c. Tahap Analisis Data

1) Penemuan hal-hal yang penting dari data penelitian.

2) pengecekan keabsahan data. (Moloeng, 2002:84-105).

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman pembaca pada penelitian ini,

peneliti menyusun sebuah sistematika penulisan. Sistematika penulisan ini ada

lima bab, yang masing-masing membahas masalah yang berbeda. hal itu

merupakan satu kesatuan yang menyambung. Adapun rincian dari kelima bab

tersebut adalah sebagai berikut:

Bab Satu, bab ini berisi pendahuluan yang bertujuan untuk

memberikan gambaran objek kajian secara umum. Pada bab ini akan memuat

pembahasan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metotode dan sistematika

penulisan.

Bab dua, bab ini membahas perkawinan syarat dan rukunnya yang

menyangkut masalah wali dan juga tinjauan hukum bagi wali yang bertato.

Page 31: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

16

Bab tiga, bab ini mendeskripsikan, pertama: tentang data penelitian

yang mencakup seting penelitian yang telah dinarasikan oleh penulis agar

mudah dipahami oleh pembaca. Seting penelitian tersebut berisi tentang letak

geografis, demografis Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Kedu,

sumber data yang diperoleh serta landasan hukum, birokrasi, TUPOKSI, tata

cara nikah, pelaksanaan nikah, dan sikap KUA terkait wali yang bertato.

Bab empat, analisis berisi tentang landasan hukum dan sikap Kantor

Urusan Agama (KUA) terhadap wali yang bertato.

Bab lima, adalah penutup yang berisi kesimpulan dari hasil

pembahasan secara keseluruhan dan disertai dengan saran-saran, kemudian

diakhiri dengan kata penutup.

Page 32: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan

Pernikahan atau perkawinan menurut bahasa berarti kumpul atau

gabung, sedangkan menurut istilah adalah akad yang sudah masyhur

didalamnya mengandung syarat dan rukun. Dan menurut Azzuhri : Ke

asalan nikah di dalam kalam Arab cenderung pada arti kawin karena

nikah pada dasarnya untuk menghalalkan hubungan suami istri”

(Taqiyuddin.2005:36). Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 2

menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat kuat (mitsaqan

ghalidhan) untuk menaati perintah Allah, dan melaksanakannya

merupakan ibadah (Zainudin, 2006:7). Kemudian Pengertian perkawinan

menurut ketentuan pasal 1 undang-undang Perkawinan No 1 tahun 1974

adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai

suami istri (Anshary, 1993:74).

Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pernikahan ialah suatu akad atau perjanjian mengikat antara seorang laki-

laki dan perempuan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua

belah pihak dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan oleh syara’.

Pernikahan harus didasari dengan asas suka sama suka antar kedua belah

pihak mempelai agar tercipta suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang

Page 33: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

18

diliputi rasa kasih sayang dan ketentraman (sakinah) dengan cara-cara

yang diridhloi Allah SWT.

2. Dasar Hukum Perkawinan

a. Dalam menentukan suatu pendapat atau hujjah para ulama tidak lepas

dasar hukum qhat‟i Al Quran dan Al-hadits. Dalam pembahasan ini

penulis paparkan ayat-ayat Al Quran dan Hadits Nabi yang menjadi

dasar hukum perkawinan, diantarannya:

1) Firman Allah SWT dalam Al Quran surat Ar-Rum Ayat 21 di

jelaskan:

ى ى ى ىىى ى ى ى ى ى

ى ى ىىىى ىى ى ى

ىىىى“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya

kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-

Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada

yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum

yang berfikir”,(Yayasan Penyelenggara Penterjemah, 1993: 644).

2) Surat An Nahl ayat 72

ى ى ىىى ى ى ىى ىى

ى ىىىى ى ى ى ى ى

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri

dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak

dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka

mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan

mengingkari nikmat Allah?” (Yayasan Penyelenggara

Penterjemah, 1993: 412).

Page 34: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

19

3) Surat At Taubah 9 Ayat 71

ى ى ى ىىىى ى

ىى ىى ى ى ى ى

ى ىى ى ى ىى ىى ىى

ى“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian

yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf,

mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan

zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu

akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Yayasan Penyelenggara

Penterjemah, 1993: 291).

4) Kemudian Hadits Nabi Saw yang diriwatkan oleh Imam Bukhori:

ىى ىاصا بص بم ى!ىيص ى صعأل ص ص تصطص عصى م أل تمتىاصاألبص ءصةصىفنص أل صتنصزص أل ىام ألبص ص مى,ى صنمىا أل ,ىفصإما تىأصغصضلى ى,ى صأصحأل صنتىام ألفص أل م ىفنصعص ص أل مى م ا ألام تصطمعأل ىلصألىيصسأل ى) ر اهىاابخ ر(فصإما تىاص ى م ص ءجىى;ى ص صنأل

“Wahai segenap muda, barangsiapa di antara kamu telah

mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat

menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan.

Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat

mengendalikanmu” (Bukhori, t.t: 117).

5) Hadits Nabi Saw

ىاآل ص مى ىاا رم ألفم ى صى م ىدميأل م مىفنص أل صتقم ىام ألفص ىأصحأل صزص ى نصزص ص (ر هىاحل مى ااطه ) صنألى

Barangsiapa kawin (beristri) maka dia telah melindungi

(menguasai) separo agamanya, karena itu hendaklah dia

bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi

(Al Hakim, Aththahawi, 2008: 225)

Dari firman Allah SWT dan Hadits Nabi Saw di atas dapat kita

kita ketahui bahwa begitu jelas dalil yang menjelaskan tentang masalah

Page 35: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

20

perkawinan, menjadikan istri dari jenis kita sendiri supaya kita tenram

dan menjadikan darinya anak-anak dan cucu-cucu, juga memberikan rizqi

dan menyempurnakan separuh dari keimanan.

b. Menurut Kompilasi Hukum Islam

“Dasar perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 2 dan 3

disebutkan bahwa : Perkawinan menurut Hukum Islam adalah

pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau miitsaaqan ghaliizhan

untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan

ibadah.Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah

tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah” (Abdul.2002:78).

c. Menurut Undang – Undang Perkawinan tahun 1974 pasal 2:

“Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-

masing agamanya dan kepercayaannya itu. Tiap-tiap perkawinan

dicatat menurut peraturan-peraturan, perundang-undangan yang

berlaku.”

3. Rukun dan syarat perkawinan

Para ulama’ dan cendekiawan banyak yang menerangkan definisi

tentang rukun dan syarat menurut Abdul Rahman (2003:47), menjelaskan

Rukun yaitu sesuatu yang mesti ada yang menentukan sah dan tidaknya

suatu pekerjaan (ibadah), dan sesuatu itu termasuk dalam rangkaian

pekerjaan itu, seperti membasuh muka untuk wudhu dan takbiratul ihram

untuk shalat. Atau adanya calon pengantin laki-laki atau perempuan

dalam perkawinan. Syarat yaitu sesuatu yang mesti ada yang menentukan

sah dan tidaknya suatu pekerjaan (ibadah), tetapi sesuatu itu tidak

termasuk dalam rangkaian pekerjaan itu, seperti menutup aurat untuk

shalat. Atau menurut Islam, calon pengantin laki-laki atau perempuan itu

harus beragama Islam.

Page 36: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

21

a. Rukun

Jumhur ulama sepakat bahwa rukun perkawinan itu terdiri atas

5 hal yang harus dipenuhi. Adapun kelima hal tersebut adalah

1) Adanya calon suami dan istri yang akan melakukan perkawinan.

2) Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.

3) Akad nikah akan dianggap sah apabila ada seorang wali atau

wakilnya yang akan menikahkannya.

4) Adanya dua orang saksi.

5) Sighat akad nikah, yaitu ijab kabul yang diucapkan oleh wali atau

wakilnya dari pihak wanita, dan dijawab oleh calon pengantin

laki-laki (Departemen Agama, 1992:18).

b. Syarat

Syarat-syarat perkawinan seperti yang diisyaratkan oleh para

Ulama’ ada 9. Syarat-syarat tersebut adalah:

1) Adanya persetujuan kedua calon mempelai.

2) Pria sudah berumur 19 tahun dan wanita 16 tahun.

3) Izin orang tua/ pengadilan jika belum berumur 21 tahun.

4) Tidak masih terikat dalam suatu perkawinan.

5) Tidak bercerai untuk kedua kali dengan suami atau istri yang sama

yang akan dinikahi.

6) Bagi janda sudah lewat masa tunggu.

7) Sudah memberitahu kepada pegawai pencatat perkawinan 10 hari

sebelum dilangsungkan perkawinan.

Page 37: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

22

8) Tidak ada yang mengajukan pencegahan.

9) Tidak ada larangan perkawinan (Anshary, 1993:76-80).

4. Hukum Perkawinan

Hukum perkawinan seperti yang disebutkan oleh paraulama ada 5.

Adapun pembagian ke 5 hukum perkawinan tersebut adaah sebagai

berikut:

a. Wajib, yaitu bagi orang yang telah mempunyai kemauan dan

kemampuan untuk kawin dan dikhawatirkan akan tergelincir pada

perbuatan zina seandainya tidak kawin maka hukum melakukan

perkawinan bagi orang tersebut adalah wajib. Dengan maksud untuk

menjaga diri dari perbuatan maksiat.

b. Sunah, yaitu bagi orang yang telah mempunyai kemauan dan

kemampuan untuk melangsungkan perkawinan, tetapi kalau tidak

kawin tidak dikhawatirkan akan berbuat zina, maka hukum

melakukan perkawinan bagi orang tersebut menjadi sunah.

c. Haram, yaitu bagi orang yang tidak mempunyai kemauan dan

kemampuan serta tanggung jawab untuk melaksanakan kewajiban-

kewajiban dalam rumah tangga sehingga apabila melangsungkan

perkawinan akan terlantarkan dirinya dan istrinya.

d. Makruh, yaitu bagi orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan

untuk meaksanakan perkawinan dan cukup untuk bisa menahan diri

sehingga tidak memungkinkan dirinya terjerumus berbuat zina

sekiranya tidak kawin.

Page 38: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

23

e. Mubah, yaitu bagi Orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk

melakukannya, tetapi apabila tidak melakukannya tidak

dikhawatirkan berbuat zina dan apabila melakukannya juga tidak

akan menelantarkan istri (Tihami, 2009: 12).

5. Tujuan Perkawinan

Tujuan perkawinan menurut agama Islam ialah untuk memenuhi

petunjuk agma dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis,

sejahtera dan bahagia. Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban

anggotan keluarga, sejahtera artinya terciptanya ketenangan lahir dan

batin disebabkan terpenuhinya keperluan hidup lahir dan bathinyanya

sehingga timbullah kebahagiannya, yakni kasih sayang antar anggota

keluarga (Darajat, 1995:48).

Sedangkan menurut Imam Ghazali, yang menjadi tujuan

pernikahan adaah sebagai berikut:

a. Mendapatkan dan melangsungkan keturunan.

b. Memenuhi hajat manusia untuk menyalurkan syahwatnya dan

menumpahkan kasih sayangnya.

c. Memenuhi panggilan agama, memelihara diri dari kejahatan dan

kerusakan.

d. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab menerima hak

dan kewajiban juga bersungguh-sungguh untuk memperoleh harta

kekayaan yang halal.

Page 39: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

24

e. Membangun rumah tangga untuk membentuk masyarakat yang

tentram atas dasar cinta dan kasih sayang (Gazali,2003:50).

B. Wali Nikah

1. Pengertian Wali

Dalam bahasa sehari-hari sering terdengar kata-kata wali, misalkan

wali murid, wali kota, wali nikah, dan sebagainya. Wali dapat diartikan

sebagai orang yang mengurusi, wali murid berarti orang yang mengurusi

murid, wali kota berarti orang yang mengurusi kota, wali nikah berarti

orang yang mengurusi nikah dari pihak mempelai wanita, termasuk

memperhatikan apakah mempelai laki-laki benar-benar cocok atau belum,

misal sesuai nasab atau kafa‟ah. Sedangkan Wali menurut kamus besar

bahasa Indonesia berarti “orang yang menurut hukum agama, adat

diserahi kewajiban mengurus anak yatim serta hartanya selama anak itu

belum dewasa, pengasuh pengantin perempuan pada ketika nikah, yaitu

yang melakukan janji nikah dengan pengantin laki-laki” (Suharso,

Retnoningsih, 2005: 634).

Dalam keterangan lain menjelaskan perwalian dalam perkawinan

adalah suatu kekuasaan atau wewenang syar‟i atas segolongan manusia,

yang dilimpahkan kepada orang yang sempurna, karena kekurangan

tertentu pada orang yang dikuasai itu, demi kemaslahatannya sendiri

(Mughniyah, 2001: 345). Kemudian Syarifuddin (2009: 69),

menerangkan pengertian wali sebagai berikut:

“seseorang yang karena kedudukannya berwenang untuk bertindak

terhadap dan atas nama orang lain. Kemudian yang dimaksud wali

Page 40: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

25

dalam perkawinan adalah seseorang yang bertindak atas nama

mempelai perempuan dalam suatu akad nikah”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian wali nikah

yaitu: orang yang bertanggung jawab dari pihak mempelai wanita untuk

melaksanakan ijab dalam akad pernikahan. Oleh karena itu wali harus ada

dan berada ditempat dimana suatu akad pernikahan dilaksanakan.

Sehingga pernikahan tersebut akan menjadikan sah dan sempurna.

2. Dasar Hukum Wali

a. Dasar hukum yang menjelaskan tentang wali yaitu Firman Allah

SWT Dalam Al Quran surat al Baqarah ayat 232:

ى ى ى ى ىى ى ى ى ى ى ى

ى ىى ى ىىىى ى ى ى ى ىى ى

ى ى ىى ى ى ىى ى

“Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya,

maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi

dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara

mereka dengan cara yang ma´ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada

orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari

kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui” (Yayasan Penyelenggara

Penterjemah, 1993: 56).

b. Kemudian dasar hukum kewajiban seorang wali untuk menikahkan

yaitu Firman Allah SWT Dalam Al Quran Surat An-nur ayat 32:

ى ى ى ىى ى ىى ى ى ى

ىىىىى ى ى

Page 41: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

26

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu

yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika

mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.

Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”

(Yayasan Penyelenggara Penterjemah, 1993: 549 ).

Dan dalam sebuah hadits Riwayat Ibnu Majah dijelaskan juga:

ى ىأص م مىقص ص ى ت ص ى صنأل ى نت ألدصةصى ألنمىأصبم ىأصبم ى:ى ص صنأل ىاصللمى ى ى ى مى ص ىرص ت ت قص صىى رط ى م ص م ىإم )ر اهىا نى (ام ص اص

“Dari Abu Burdah Ibnu Abu Musa, dari ayahnya Radliyallaahu

'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidak sah nikah kecuali dengan wali” ( Ibnu Majah, t.t: 605/1 ).

3. Macam-Macam Wali

Dalam pernikahan wali harus ada dan ikut serta dalam pernikahan,

yang paling berhak menjadi wali adalah ayah dari mempelai wanita,

namun jika ayah tidak ada atau tidak memenuhi syarat maka bisa diganti

dengan yang lain asal masih satu nasab atau jika tidak ada maka bisa

diganti wali hakim. Syarifuddin ( 2009: 75 ) membagi macam-macam

wali sebagai berikut:

a. Wali Nasab, yaitu Wali Nikah karena pertalian nasab atau pertalian

darah dengan calon mempelai perempuan.

b. Wali Mu'tiq, yaitu Wali Nikah karena, memerdekakan, artinya

seorang ditunjuk menjadi wali nikahnya seseorang perempuan, karena

orang tersebut pernah memerdekakannya. Untuk jenis kedua ini di

Indonesia tidak terjadi.

Page 42: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

27

c. Wali Hakim, yaitu Wali Nikah yang dilakukan oleh Penguasa, bagi

seorang perempuan yang wali nasabnya karena sesuatu hal tidak ada,

baik karena telah meninggal dunia, menolak menjadi wali nikah atau

sebab-sebab lain.

Di Negara Republik Indonesia, Kepala Negara

adalah Presiden yang telah memberi kuasa kepada pembantunya yaitu

Menteri Agama yang juga telah memberi kuasa kepada para Pegawai

Pencatat Nikah untuk bertindak sebagai Wali Hakim. Yang dimaksud

dengan Wali Hakim adalah hakim pengadilan (dalam hal ini

Pengadilan Agama), yang dimungkinkan dapat bertindak sebagai wali

hakim, apabila memang mendapat kuasa dari Menteri Agama. Hakim

dapat bertindak sebagai wali dari mempelai wanita dalam pernikahan

bilamana :

1) Wali nasab memang tidak ada.

2) Wali nasab berpergian jauh atau tidak di tempat, tetapi tidak

memberi kuasa kepada wali yang lebih dekat tidak ada di tempat.

3) Wali nasab kehilangan hak perwaliannya.

4) Wali nasab sedang berihram haji atau umrah.

5) Wali nasab menolak bertindak sebagai wali.

6) Wali nasab menjadi mempelai laki-laki dari perempuan di bawah

perwaliannya. Hal ini dapat terjadi jika yang dikawin adalah

seorang perempuan dengan saudara laki-laki sepupunya, kandung

atau seayah.

Page 43: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

28

Dalam bukunya yang berjudul Hukum Islam Penormaan Prinsip

Syari‟ah Dalam Hukum Indonesia Shomad ( 2010: 279 ) As Syafi’i

menjelaskan urutan wali adalah sebagai berikut:

a. Ayah.

b. Kakek.

c. Saudara laki-laki sekandung.

d. Saudara laki-laki seayah.

e. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung.

f. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah.

g. Paman sekandung (Saudara laki-laki dari ayah yang seibu-seayah).

h. Paman seayah.

i. Anak laki-laki dari paman sekandung.

j. Anak laki-laki dari paman seayah.

k. Hakim.

Hak menjadi wali nikah terhadap perempuan adalah sedemikian

berurutan, sehingga jika masih terdapat wali nikah yang lebih dekat maka

tidak dibenarkan wali nikah yang lebih jauh itu menikahkannya, jika

masih terdapat wali nasab maka wali hakim tidak berhak menjadi wali

nikah Diterangkan dalam KHI pasal 22.

“Apabila wali nikah yang paling berhak, urutannya tidak

memenuhi syarat sebagai wali nikah atau oleh karena wali nikah

itu menderita tuna wicara, tuna rungu atau sudah udzur, maka hak

menjadi wali bergeser kepada wali nikah yang lain menurut derajat

berikutnya”.kemudian dalam KHI pasal 23 “Wali hakim baru

dapat bertindak sebagai wali nikah apabila wali nasab tidak ada

atau tidak mungkin menghadirkannya atau tidak diketahui tempat

Page 44: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

29

tinggalnya atau ghaib atau adlal atau enggan” (Abdullah, 2002:

84).

Seperti dalam waris wali nikah harus diurutkan berdasarkan nasab.

Dalam urutan wali nasab, wali nikah yang lebih dekat disebut wali aqrab,

sedang yang lebih jauh disebut wali ab'ad, misalnya ayah dan kakek, ayah

disebut Wali aqrab sedang kakek disebut Wali ab'ad, ayah dengan

paman, ayah disebut wali aqrab dan paman disebut wali ab‟ad. Demikian

pula antara kakek dan ayah kakek, antara ayah kakek dan saudara laki-

laki sekandung, antara saudara laki-laki sekandung dan saudara laki-laki

seayah dan seterusnya asalkan masih dalam satu nasab (Syarifuddin,

2009: 92).

4. Pendapat Ulama’ Tentang Perwalian Dalam Perkawinan

a. Madzhab Hanafiy

Mazhab Hanafiyah mengatakan bahwa wanita yang telah

baligh dan berakal sehat boleh memilih sendiri calon mempelai pria

dan boleh melakukan akad dengan sendiri. Menurut madzhab

Hanafiyah maksud kata nikah disandarkan kepada mereka dalam kata

"an yankihna", adalah berarti sah pernikahan mereka tanpa wali (

Helmi, 1994: 332).

Dalil-dalil yang memperkuat pendapat ini antara lain : firman

Allah SWT Surat Al-Baqarah ayat 232

ى ى ى ى ىى ى ى ى ى ى

ى ى ى

Page 45: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

30

“Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu habis idahnya,

maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin

lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan

di antara mereka dengan cara yang makruf” (Yayasan

Penyelenggara Penterjemah, 1993: 56).

Kemudian surat Al-Baqarah ayat 234

ى ى ى ىى ى ى ى ى

ىى ى ى ىى ى ى ى ىىى

ىى ى ى ى ى

ىىى“Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan

meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu)

menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari.

Kemudian apabila telah habis „iddahnya, maka tiada dosa

bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri

mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu

perbuat” (Yayasan Penyelenggara Penterjemah, 1993: 56).

Wanita adalah pelaku utama pernikahan, dan pernikahannya

itu sah berdasarkan ayat-ayat di atas tanpa ada ijin dari wali.

،ى صإمذألانتهص ى ت ت نتهص تصأأل ص ت ى تسأل ى صام مرهص ،ى صااألبم أل ت هص ى منأل ى م نصفألسم ىأصحصقل ااث مربت

“Ats-tsayyibu (janda) lebih berhak kepada dirinya sendiri

dibandingkan walinya. Adapun seorang gadis dimintai ijin,

dan ijinnya itu adalah dengan diamnya” (Diriwayatkan oleh

Muslim no. 1421).

تنتهص ىإمقنأل صارتاص ،ىفص ص أل تصأأل ص ت ىأص أل ج،ى صااأل صتم ص تى تسأل ىام أل ص ممرى صعصىااث مربم ىاص ألسص

“Tidak ada hak/kuasa bagi seorang wali terhadap seorang

janda. Adapun gadis yatim dimintai ijin, dan diamnya adalah

tanda persetujuannya” (Diriwayatkan oleh Ahmad 1/334;

shahih).

Page 46: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

31

Kedua hadits di atas menjelaskan bahwa Islam memberikan

hak secara penuh kepada seorang janda untuk menikah dengan

seorang laki-laki yang ia inginkan tanpa ada intervensi dari wali.

Adapun bagi gadis (bukan janda), ia perlu dimintai persetujuannya.

Disebutkan dalam hadits lain bahwa seorang wanita berhak menolak

jika ia dinikahkan oleh walinya dengan seorang laki-laki yang tidak ia

suka. Artinya, ijin dari wali bukanlah menjadi satu keharusan atau

syarat sah bagi pernikahan tersebut, karena yang menjadi keharusan

adalah keridlaan/kerelaan dari si wanita. (Al Jauza,

http://www.jurnalmuslim.com/2016/08/bolehkan-janda-menikah-sendiri-

tanpa-wali-ini-dalilnya, akses 05 Maret 2017 ).

b. Madzhab Jumhur Ulama (Maalikiyyah, Syaafi’iyyah, dan Hanabilah).

Madzhab Malikiyah, Syafi'iyah, Hambaliyah, serta mayoritas

fuqaha telah sepakat pentingnya keberadaan wali dalam akad

pernikahan. Setiap pernikahan tanpa menghadirkan wali maka

pernikahan tersebut menjadi batal atau tidak sah. Jadi, seorang

perempuan tidak mempunyai hak untuk melangsungkan akad

pernikahan dengan sendirinya secara langsung dalam kondisi

bagaimanapun. Hal ini para ulama mendasarkan pendapatnya pada

hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah:

ىإم ى م ص مطرى صىام ص اص

“Pernikahan tidak sah, melainkan dengan adanya wali”

(Jalaluddin, 2006: 586).

Page 47: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

32

Dalam Hadits lain Riwayat Thabrani sebagai berikut:

ىإم ى م ص مطرى ص ص ام ص ى ص أل طى صىام ص اص

“Tidak sah nikah kecuali dengan adanya wali dan dua saksi

yang adil” (Jalaluddin, 2006: 586).

Selain itu, berdasarkan dalil dari Al-Qur’anul Karim dalam

surat Al-Baqarah ayat ke 232. Allah Ta’ala berfirman:

ى ى ى ى ىى ى ى ى ى ى

ى ى ىى ى ىىىى ى ى ى

ى ىى ىىى ىى ى ى ىى ىىى

“Dan apabila kamu menceraikan isteri-isteri (kamu), lalu

sampai masa „iddahnya, maka jangan kamu (para wali)

halangi mereka menikah (lagi) dengan calon suaminya,

apabila telah terjalin kecocokan di antara mereka dengan

cara yang baik. Itulah yang dinasihatkan kepada orang-orang

di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari Akhir. Itu

lebih suci bagimu dan lebih bersih. Dan Allah mengetahui,

sedangkan kamu tidak mengetahui” (Yayasan Penyelenggara

Penterjemah, 1993: 56).

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Telah

menceritakan kepadaku Ma’qil bin Yasar, sesungguhnya ayat ini

turun berkenaan dengan dirinya. Ia yang berkedudukan sebagai wali

telah menghalangi pernikahan antara saudara perempuannya yang

akan ruju’ dengan mantan suaminya, padahal keduanya sudah sama-

sama ridha. Lalu Allah Ta’ala menurunkan ayat yang mulia ini (yaitu

surat Al-Baqarah ayat 232) agar para wali jangan menghalangi

pernikahan mereka. Jika wali disini bukan syarat utama, tentu bisa

Page 48: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

33

saja keduanya menikah, baik dihalangi atau pun tidak” ( Qutaibah,

http://www.jurnalmuslim.com/2016/08/bolehkan-janda-menikah-sendiri-

tanpa-wali-ini-dalilnya.html, akses 05 Maret 2017 ).

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas ulama’ berpendapat tidak

sah apabila dalam pernikah tanpa adanya seorang wali. Dengan

demikian maka tidaksah apabila seorang mempelai wanita

menikahkan dirinya sendiri tanpa persetujuan dan didampingi oleh

seorang wali dan harus diwakilkan kepada wali abad atau wali hakim

ketika wali nasab tidak dapat menjadi wali secara langsung baik

dikarenakan udzur maupun fasik.

5. Pengertian Wali Fasik Dalam Perkawinan

Secara bahasa fasik berarti keluar dari jalan yang haq serta

kesalihan (Munawir, 1997: 1055), sedangkan secara istilah menurut

Jalaluddin ( t.t: 262 ).

بم نأل صةطى" ى ص ى م رأل م ص بم ىينصتص صققت ىإم أل صارمى ص ص ى ص م نأل صةطى,ىاصاألفمسألقت "أص أل

“Fasik adalah seorang yang dengan jelas melakukan dosa-dosa

besar atau sering memenuhi dosa-dosa kecil”.

Orang fasik diartikan sebagai orang yang melakukan dosa besar

atau sering berbuat dosa kecil. Kemudian dalam Tafsir Al-Qur’an surat

Al-Maidah ayat 81 (Nawawi, 2007: 239 ) menjelaskan:

ى م امى صاصبم رمهممألى ص متص امممألى" ى ص رم ت ألاصى صنمىاا رميألنمى صااألم ألص ام ىاص أل قت ألاص "ىفص م

“Fasik yaitu orang yang keluar dari agama dan iman kepada

Allah, serta nabi-nabi-Nya dan kitab-kitab-Nya”.

Page 49: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

34

Sedangkan dalam tafsir surat Yunus ayat 33:

امى" ى ص ص ت ألاى صنمىحص رمىاا لص قت ألاىأص أل "فصسمى

“Fasik berarti orang yang keluar dari batas kebaikan”.

Orang dikatakan fasik karena ia telah keluar dari batas-batas

kebaikan menurut ukuran syara’. Untuk memberikan batasan atau kriteria

yang pasti tentang kefasikan orang lain tidak mudah, bahkan sulit sekali.

Namun dalam kehidupan sehari-hari fasik sering dihubungkan dengan

tingkah laku atau akhlak seseorang, biasanya orang dinilai fasik jika

sudah melanggar norma-norma dalam masyarakat, misalkan sering

mabuk-mabukan, berjudi, mencuri dan sebagainya. Dalam pembahasan

ini orang yang bertingkah laku demikian tidak sah menikahkan putrinya,

maka hak untuk menikahkan berpindah kepada urutan wali yang telah

diterangkan dalam pembahasan di atas.

Kata fasik muncul di dalam al-Qur’an dalam berbagai konteks,

terkadang kata fasik dihubungkan langsung dengan kekafiran dan

kedurhakaan, seperti dalam surat Al-Hujurat ayat 7:

ى ى ى ى ىى ى ىى ىىى ى ىى

ى ى ىىى ى ى ى ى ى

ىى ى ى ىىى

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah.

Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-

benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan

kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu

indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada

Page 50: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

35

kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-

orang yang mengikuti jalan yang lurus” (Yayasan Penyelenggara

Penterjemah, 1993: 846).

Terkadang digandengkan dengan kebohongan dan percekcokan,

seperti yang dijelaskan dalam al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 197

berikut:

ىى ىىىى ى ىى ىىى ى

ىى ىى ى ىىى ىىى ى ى ى ى

ىى ى ى

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,

barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan

mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan

berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa

yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah

mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal

adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang

berakal” (Yayasan Penyelenggara Penterjemah, 1993: 48).

Fasik dibagi menjadi dua yaitu fasik besar dan fasik kecil.

a. Fasik besar

Fasik besar yaitu kufur sebagaimana firman Allah dalam surat

As-Sajdah ayat 18-20.

تنص ت اصى ىيصسأل قن ى ص ىفص م ى ص اص ى ت أل م ن ى ص صنأل ى ص اص ىآ ص ت اى ص ص م ت اى, أصفص صنأل أص ىااذمينصى مص ى ص ات اىينصعأل ص ت اصى أأل ص ىانتزت ن ىااأل ص ىفنص صهتمألى ص تت ىفصسصقت اى, اا حلمص تم صأص ىااذمينص

ى ابص ىيصأل ت ت اى م نألهص ىأت م ت اىفم هص ى صقم صىلصتمألىذت قت اى صذص ى ت ص ىأصرصادت اىأصاأل أأل صااتمتىاا رت فص ص اا رمىااذم ى ت ألتتمألى م مى ت صذمر ت اصى

“Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang

yang fasik? Mereka tidak sama. (18) Adapun orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka

Page 51: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

36

jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang

mereka kerjakan. (19) Dan adapun orang-orang yang fasik

(kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali

mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke

dalamnya dan dikatakan kepada mereka: Rasakanlah siksa

neraka yang dahulu kamu mendustakannya” (QS. As-Sajdah:

18 – 20).

Fasik dalam ayat ini maknanya adalak kekafiran, karena Allah

kontraskan dengan iman dan diberi ancaman dengan siksa abadi di

neraka.

b. Fasik kecil

Sedangkan fasik kecil, adalah perbuatan kefasikan yang tidak

sampai pada derajat kekafiran. Fasik berbeda dengan kafir, fasik lebih

umum dari kafir. Tafsir surat Al-Hujurot ayat 7 ( Nawawi, 2007: 353 )

menjelaskan:

ى م األم ص امى" ذميألبت ىاات أل ىات ص ىاا رمسص امى,ىفص األ تفأل ت بت ى صذأل ىات ص " صااألفتست أل تى

“Orang kafir adalah orang yang tidak percaya terhadap

surga, sedangkan orang fasik adalah orang yang tidak

percaya adanya surga tetapi hanya dengan lisan”.

Fasik mungkin saja terjadi karena dosa kecil dan atau dosa

besar, sedangkan kafir tidak mungkin terjadi apabila hanya

disebabkan oleh dosa-dosa kecil (Baits,

https://konsultasiSyari’ah.com/11768-siapakah-orang-fasik.html.

akses 31 april 2017).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap kafir pasti fasik,

tetapi belum tentu setiap fasik digolongkan kafir. Fasik menurut bahasa

tidak peduli terhadap perintah Tuhan ( berarti: buruk kelakuan, jahat,

Page 52: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

37

berdosa besar ). Sedangakan menurut istilah orang yang percaya kepada

Allah Swt, tetapi tidak mengamalkan perintah-Nya, bahkan melakukan

perbuatan dosa.

Bagi orang yang fasik, dia tidak diperbolehkan menjadi wali

dalam pernikahan selama belum bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Maka, jika dia belum bertaubat maka hak perwalian orang tersebut dapat

dicabut. Dijelaskan dalam KHI pasal 109

“Pengadilan Agama dapat mencabut hak seseorang atau badan

hukum dan memindahkannya kepada pihak lain atas permohonan

kerabatnya bila wali tersebut pemabuk, penjudi, pemboros, gila

dan atau melalaikan atau menyalahgunakan hak dan wewenangnya

sebagai wali demi kepentingan orang yang berada di bawah

perwaliannya” ( Abdullah, 2002: 109 ).

C. TATO

1. Pengertian Tato

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman kehidupan

manusia semakin beragam. Manusia selalu mempunyai dan menunjukkan

ide, kreatif, hingga rasa sosial, bahkan mengatur bagian tubuh alaminya

dengan berbagai cara seperti halnya bertato. Tatto adalah suatu kegiatan

menggambar pada kulit tubuh dengan menggunakan alat sejenis jarum

atau benda dipertajam yang terbuat dari flora. Gambar tersebut dihias

dengan pikmen berwarna-warni (Olong,2006: 83).

Ibnu Hajar Al-'asqalani ( t.t. jilid 5: 567) dalam bukunya Fathul

Bari, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tato (wasym) menurut

ahli bahasa adalah menusuk-nusuk anggota tubuh dengan jarum hingga

Page 53: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

38

berdarah, kemudian mengisi lubang di kulit tubuh tersebut dengan

pewarna (tinta) atau sejenisnya hingga menjadi kehijauan.

Tato adalah membuat sebuah gambar atau lambang pada bagian

tubuh seseorang menggunakan jarum atau alat sejenisnya dengan cara

menusuk-nusukkan kebagian tubuh yang akan digambarnya hingga

berdarah kemudian memasukkan zat pewarna kedalamnya berulang-ulang

sampai menghasilkan sebuah gambar pemanen.

2. Dasar Hukum Tato

Di antara yang diharamkan kepada umat manusia salah satunya

ialah mentato, sebagaimana hadis Nabi Saw yang diriwayatkan oleh

Bukhori:

ىام نأل صاام ألمصى ى ص أل ت ألرمى صنأل بنص صاص ى تفأل ص اتى صنأل بنص صاص ى صبأل ت مىأص أل ىأص أل ى تص تى ألنتى تقص م ط ى حص ثص م صنألى تى ص أل تىقص صى ىرصضميص

عت ألدم ىام ألنتى صسأل ى م ألقم ص جى صنأل ص تم تنص ألشم ى صااأل تسأل ص تمى تىااأل صاشم اصعصنص

ى مى ى ص ألقص ىام أل تسألنمىااأل ت ص مرصاتم ى صااأل تتنصفص مرجص تم ى صااأل تتنص ص مر ص تم ى صىأصاألعصنتى صاا م ص تم ى ص لمى مى ى متص بم ى م ى مى ص ى تى ص ص أل مى ص ص مصى صات ص ىاصعص ص تىرص ت أل ت صنأل

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil, telah

mengabarkan kepada kami “Abdullah, mengabarkan kepada kami

Sufyan, dari Mansur, dari Ibrahim, dari “lqimah, dari Ibnu

Mas‟ud r.a beliau berkata: “Allah melaknat wanita-wanita yang

mentato dan minta ditato, yang mencukur alis dan minta dicukur

alisnya, serta yang meregangkan giginya untuk mempercantik diri,

wanita-wanita yang merubah ciptaanNya”. Bagaimana aku tidak

melaknat orang yang dilaknat Rasulullah? Sedang hal itu ada

dalam kitabullah (Bukhari. 1991: 5487).

Hadis di atas sangat kuat kedudukannya karena diriwayatkan oleh

banyak periwayat yang adil dan diketahui bahwa hadis yang membahas

tentang tato ada 76 hadis (kofsoh, skripsi, 2009, 27). jelas bahwa larangan

Page 54: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

39

orang yang bertato dan orang yang mentato, karena bertato adalah

perbuatan yang bertujuan untuk merubah dan memper indah tubuh

dengan cara berlebihan. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat An

Nisa’ Ayat 119.

ى ى ى ى ىى ى

ى ىىىى ى ى ىىىى ى ى

ى ى

“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan

membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh

mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka

benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka

(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya".

Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain

Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata”

(Yayasan Penyelenggara Penterjemah, 1993: 160).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT melarang kita ber

lebih-lebihan dalam berhias hingga merubah ciptaanNya, perbuatan yang

seperti itu adalah perintah syaitan dan menjadikannya sebagai pelindung

selainNya adalah sesuatu yang merugikan. Karena sebaik-baik pencipta

hanyalah Allah SWT dan Ia menciptakan manusia sesuai kehendakNya

juga mengandung hikmah didalamnya.

3. Pendapat Ulama’ Tentang Tato

Menurut Syeich Sulaiman (t.t, IV/55) pengarang kitab bujairomi ia

menjelaskan Tato ialah tanda pada tubuh yang dihasilkan dengan cara

menusukkan jarum pada tubuh hingga mengeluarkan darah kemudian

meninggalkan warna membiru atau menghijau dari bekas tusukan jarum

Page 55: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

40

tersebut. Hukum menghilangkan tatto bila dilakukan saat seseorang sudah

mukallaf (dewasa dan berakal), tidak dipaksa, tahu keharamannya, tanpa

kepentingan, bisa dihilangkan maka wajib menghilangkannya, bila tidak

maka tidak wajib. Maka bila dilakukan saat ia masih kecil, dipaksa, tidak

tahu keharamannya, karena ada keperluan, khawatir timbul bahaya yang

hingga diperbolehkan baginya tayamum maka tidak wajib

menghilangkannya dan sahlah shalat serta menjadikannya imam.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa orang yang

menjalaninya setelah ia mukallaf atas dasar kerelaan, tidak menimbulkan

bahaya saat menghilangkannya dengan bahaya yang memperkenankan

menjalani tayammum maka terhalanglah hilangnya hadas dari anggata

tubuh yang ditatto karena kenajisannya, bila tidak dalam ketentuan diatas

(mukallaf atas dasar kerelaan, tidak menimbulkan bahaya saat

menghilangkannya dengan bahaya yang memperkenankan menjalani

tayammum) maka dianggap udzur keberadaannya. Keberadaan tatto yang

tidak dianggap udzur bila bertemu dengan air sedikit atau barang cair

lainnya atau sesuatu yang basah dapat menjadikan kenajisannya.

Menurut Syeikh Isma'il Zain, orang yang mentato tubuhnya sah

wudlu dan mandinya namun dia berdosa dengan perbuatan itu, dia wajib

bertaubat, dan wajib menghilangkannya jika memang tidak

mendatangkan bahaya, karena itu termasuk wasym, yang membuatnya

tidak boleh, akan tetapi wudhu dan mandi keduanya sah karena darurat,

karena itu didalam kulit yang telah merapat (tumbuh daging di atasnya),

Page 56: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

41

maka tidak menghalang-halangi sahnya wudhu dan mandi karena itu

didalam kulit. Shalatnya sah karena darurat, ( http://www.piss-

ktb.com/p/website-aswaja.html, akses 05 Maret 2017).

4. Jenis Jenis Tato

Ada banyak jenis tato yang dikenal masyarakat. Secara gari besar

tato terbagi menjadi dua:

c. Tato yang sifatnya permanen.

Teknik pembuatan tato jenis ini melalui dua cara pengerjaan.

Yang pertama adalah memasukkan tinta atau pewarna kedalam kulit

dengan menusuk-nusuk jarum pada kult. Kedua, dengan cara

membuat luka sayatan pada kulit yang kemudian diberi pewarna.

Hasilnya pun sangat berbeda. Tato yang menggunakan penulisan

menggunakan jarum hasilnya lebih bagus, sedang tato yang

menggunakan teknik sayatan biasanya berupa tonjolan-tonjolan.

Tato dengan teknik sayatan ini ditemukan pada beberapa suku

di papua, suku-suku dikawasan pasifik dan suku-suku pedalaman

afrika. Awalnya bentuk tato ini masih sangat sederhana, namun

mempunyai arti khusus. Begitu juga alat yang di gunakanpun

tentunya masih sangat sederhana yang biasanya terbuat dari kayu atau

bambu. Proses pembuatannya mirip seperti orang yang memahat kayu

(Marianto, Barry, 2000: 25).

Page 57: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

42

d. Tato temporer ( Temporary tatto )

Tato temporer ( Temporary tatto ) adalah body art yang

hasilnya bisa tampak seperti tato, namun tidak menggunakan tusukan-

tusukan jarum untuk menanamkan tinta kulit. Dalam temporary tatto,

tinta hanya ditempelkan di atas kulit. Namun karena temporary,

pastinya untuh hal tahan lama, tato model ini kalah jauh dari tati yang

bisa tahan lama sampai seumur hidup. Temporary tatto paling lama

tahan tiga minggu ( http://www.lalightsindiefest.com, akses 07

februari 2017). Tidak diketahui dengan pasti tahun mulai adanya tato

yang dibuat tanpa proses melikai kulit ini (temporary tatto). Tato

jenis ini berasal dan berkembang dari kebudayaan India yang

kemudian tersebar sampai ke Arab (Marianto, Barry, 2000: 23).

5. Bahan Tato

Awalnya bahan untuk membuat tato berasal dari arang tempurung

yang di campur air tebu. Alat-alat yang di gunakan masih sangat

tradisional. Seperti tangkai kayu, jarum, dam pemukul dari batang.

Orang-orang pedalaman masih menggunakan teknik manual dan dari

bahan-bahan tradisional (http://ngobrolaja.com, akses 07 februari 2017).

Namun, seiring dengan berkembangnya zaman maka semakin

berkembang pula cara berfikir manusia sehingga terciptalah mesin

pembuat tato.

Tinta tato adalah zat pewarna yang berisi pigmen. Sedangkan

pigmen itu sendiri tidak semuanya berasal dari tumbuhan, namun juga

Page 58: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

43

sebagian terbuat dari logam dalam bentuk garam-garamnya, dan polimer

tertentu. Pigmen-pigmen inilah yang nantinya akan menentukan warna

pada tato. Karena kandungan tinta yang berupa pigmensintetis inilah tinta

tato diragukan keselamatannya dalam penggunaannya. Selain itu yang

menjadi perhatian penting adalah proses penyuntikan tinta kedalam kulit

yang diragukan kehigienisannya (Dewi, http://www.chem-is-try.org,

akses 08 februari 2017). Namun ada pula pewarna nabati yang dapat di

gunakan sebagai tinta tato dan tentunya tidak berbahaya, pewarna ini

didapat dari bahan tumbuh-tumbuhan dan merupakan pewarna tertua di

dunia yang masih banyak di gunakan hingga saat ini, bahkan banyak

mengandung obat yaitu pewarna henna.

Page 59: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

44

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kedu

1. Kondisi Umum

Kementrian Agama adalah instansi yang menyelenggarakan tugas

umum pemerintah dan pembangunan di bidang agama. Kaitannya dengan

tugas Kementerian Agama, dalam hal keluarga maupun dalam

bermasyarakat yang bertujuan mencipatakan manusia yang

berkepribadian luhur, berkualitas tinggi, beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, Kementerian Agama memerintahkan kepada

Kantor Urusan Agama (KUA) yang merupakan bagian dari struktur

Kementerian Agama untuk menyelenggarakan sebagian tugas umum

pemerintahan dan pembangunan di bidang agama.

Kantor Urusan Agama merupakan bagian paling bawah dari

struktur Kementerian Agama yang berhubungan langsung dengan

masyarakat dalam satu wilayah kecamatan, sebagaimana yang ditegaskan

dalam Keputusan Menteri Agama No. 517/2001 bahwa Kantor Urusan

Agama bertugas melaksanakan sebagian tugas kantor Kementerian

Agama kabupaten di bidang urusan Agama Islam di wilayah kecamatan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.

Kedu mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Kedu mempunyai

luas wilayah 350,74 ha yang terbagi atas 244,87 ha lahan sawah dan

105,87 ha lahan nonsawah dengan batas-batas:

Page 60: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

45

a. Sebelah utara : Kecamatan Jumo

b. Sebelah selatan : Kecamatan Bulu

c. Sebelah barat : Kecamatan Parakan

d. Sebelah timur : Kecamatan Temanggung

Kecamatan Kedu terdiri dari 14 desa yang masing - masing

dipimpin oleh seorang kepala desa. Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Kedu telah menempati gedung tersendiri yang terletak di

Jalan Raya kedu, Kedu Temanggung 56252. Dari 14 desa tersebut jumlah

penduduk sebesar 58.729 jiwa, 58.259 jiwa beragama Islam, 207 jiwa

Kristen, 179 jiwa Katolik, 0 jiwa Hindu, 11 jiwa beragama Budha dan

sisanya 73 jiwa Beragama lainnya. Dengan prosentase sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Jumlah Penduduk Kecamatan Kedu

No Agama Jumlah Prosentase

1 Islam 58.259 99,20%

2 Kristen 207 0,36%

3 Katolik 179 0,30%

4 Hindu 0 0%

5 Buda 11 0,1%

6 Lainnya 73 0,12%

Data Arsip KUA Kedu Tahun 2016

2. Tugas dan fungsi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kedu

Secara garis besar, tugas dan fungsi KUA Kecamatan Kedu

berpedoman pada KMA 45/1981 dan KMA Nomor 517 tahun 2001 yakni

membantu dan melaksanakan sebagian tugas umum pemerintah dengan

Page 61: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

46

memberikan bimbingan dan pelayanan pada masyarakat di bidang agama

pada tingkat kecamatan. Di samping tugas tersebut, KUA dalam

melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integritas dan

sinkronisasi dengan Kandepag kota maupun antar unsur KUA kecamatan

di samping juga dengan instansi terkait dalam wilayah kecamatan

Kecamatan Kedu.

Adapun fungsi KUA kecamatan adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan Statistik dan Dokumentasi (berdayakan Penyuluh

dan Pengawas)

b. Menyelenggarakan surat menyurat, pengurusan surat, kearsipan,

pengetikan dan rumah tangga (PMA No. 1 Tahunh 1996 – Tata

Persuratan)

c. Pencatatan NR, mengurus dan membina Masjid, Zakat, Wakaf,

Ibadah Sosial, Pengembangan Keluarga Sakinah, Kependudukan

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam dan

Perpu yang berlaku (KMA No. 517 Tahun 2001 Pasal 3).

3. Visi dan Misi KUA Kecamatan Kedu

a. Visi

Terwujudnya pelayanan di bidang urusan Agama Islam yang

prima dan berkualiatas di KUA Kecamatan Kedu.

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi NR.

Page 62: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

47

2) Meningkatkan pelayanan teknis administrasi kependudukan dan

keluarga sakinah.

3) Meningkatkan pelayanan teknis administrasi kemasjidan.

4) Meningkatkan pelayanan dan administrasi zakat, wakaf, sodakoh,

dan ibadah sosial.

5) Meningkatkan pelayanan teknis informasi haji

4. Struktur organisasi KUA Kecamatan Kedu

Berikut ini adalah struktur organisasi KUA Kecamatan Kedu:

Gambar 3.2

Struktur Organisasi KUA Kecamatan Kedu

Berikut ini adalah tugas dan wewenang masing-masing pegawai KUA:

a. Nama : H. Mupangat, M.Ag

NIP : 19671022 198912 1 001

Jabatan : Kepala

Uraian Tugas

1) Menyusun rencana kerja tahunan

2) Membagi tugas

Page 63: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

48

3) Membimbing bawahan

4) Memeriksa hasil pekerjaan

5) Melayani dan membina N/R

6) Melaksanakan pelayanan perwakafan

7) Melaksanakan bimbingan keluarga sakinah

8) Mengkoordinasikan kegiatan

9) Mengevaluasi hasil kegiatan

10) Melaporkan hasil kegiatan

11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

b. Nama : Muhabib, S.Ag

NIP : 119641113 199003 1 001

Jabatan : Penghulu

Uraian Tugas

1) Membuat rencana kerja tahunan kepenghuluan

2) Membuat rencana kerja operasional kepenghuluan

3) Mendaftar dan meneliti kehendak nikah/ rujuk

4) Mengolah dan memverivikasi data calon pengantin

5) Menyiapkan bukti pendaftaran nikah/rujuk

6) Membuat daftar dan mengumumkan pernikahan

7) Memandu pelalaksanaan nikah

8) Menerima taukil wali dan tauliyah

9) Mendata kasus pernikahan

10) Mengidentifikasi keluarga sakinah

Page 64: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

49

11) Melaksanakan tugas lain dari atasan

c. Nama : Sri Rahayu N

NIP : 19640812 198503 2 003

Jabatan : Pegawai

Uraian Tugas

1) Membuat rencana anggaran belanja

2) Menerima dan mencatat biaya N/ R

3) Membukukan keluar dan masuknya keuangan

4) Menyetorkan biaya N/R via BRI

5) Menyiapkan bahan/ peralatan untuk mengkonsep SPJ dan laporan

6) Mengetik, menyusun serta menyajikan SPJ dan laporan ke

KANKEMENAG

7) Mengoreksi hasil pekerjaan

8) Melaksanakan tugas lain yang diberi oleh atasan

d. Nama : Fany Herawati, SE

NIP : -

Jabatan : Pegawai

Uraian Tugas

1) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar

2) Menyiapkan bahan, peralatan dan mengkonsep surat/ laporan

3) Mengetik, menyusun, menyajikan statistik surat/ laporan

4) Mengoreksi hasil pekerjaan

5) Mengantar surat dan laporan

Page 65: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

50

6) Menulis cerai talak cerai gugat

7) Mengupayakan penyeragaman waktu sholat

8) Melaksanakan tugas lain dari atasan

e. Nama : Isroi

NIP : 19610214 198601 1 001

Jabatan : PTT

Uraian Tugas

1) Menyiapakan bahan dan peralatan kantor

2) Melayani permohonan duplikat NR dan T/C

3) Membantu tugas-tugas Administrasi Ketatausahaan

4) Penulisan Model NA

5) Penanggungjawab Pembendelan NB

6) Penanggungjawab Laporan Data Inventarisasi Kantor

7) Pengetikan Administrasi Persuratan

8) Melaporkan Pelaksanaan tugas kepada Kepala KUA

5. Progam Kerja KUA Kecamatan Kedu

a. Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor yang representatif dan

berkualitas.

b. Adanya sumber daya manusia yang amanah, professional , cerdas dan

berakhlakul karimah.

c. Tata Administrasi yang tertib, modern dan mudah di akses

d. Meningkatkan pelayanan di bidang :

1) Nikah dan Rujuk

Page 66: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

51

2) BP4 dan keluarga sakinah

3) Bimbingan pembinaan Syari’ah

4) Ibadah haji

5) Kemasjidan dan arah kiblat

e. Lintas sektoral

f. Bekerja sama kantor kecamatan dalam pembinaan kerukunan umat

beragama dan penanggulangan paham radikal.

6. Tantangan, Kendala Dan Peluang KUA Kecamatan Kedu

a. Tantangan

Tantangan KUA adalah merupakan seni dan hikmah dalam

menapak romantika pelaksanaan tugas, seni disini mengandung arti

bahwa dengan adanya tantangan merupakan bumbu yang menambah

keindahan dan kenikmatan dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan

hikmah disini mengandung arti bahwa dengan adanya tantangan

merupakan pengalaman yang paling berharga yang akan menambah

wawasan dan kedewasaan para petugas, baik secara pribadi maupun

secara kedinasan.

Adapun tantangan KUA dalam melaksankan tugas antara lain:

Penerangan agama terbatas Hal ini merupakan tantangan KUA, baik

yang berhubungan dengan dakwah masyarakat mengenai penanaman

syari’at serta aqidah Islam maupaun yang berhubungan dengan tugas

dan tanggung jawab KUA dalam melayani masyarakat tentang

perkawinan. Termasuk dalam kasus wali bertato karena banyak

Page 67: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

52

masyarakat Awam yang belum paham tentang hukum bertato

menurut Islam.

b. Kendala

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, sesuai dengan

pepatah tersebut, seberat apapun para petugas melaksanakan tugas di

Kantor Urusan Agama (KUA), karena dorongan hati yang ikhlas dan

mantap untuk membuktikan tanggungjawab sebagai abdi masyarakat.

Dari sinilah para petugas berpijak, bahwa sudah hal biasa

setiap pekerjaan ada kendalanya. Demikian pula keberadaan para

petugas dalam melaksanakan tugas juga tidak terlepas dari kendala-

kendala yang timbul. Namun demikian justru dengan adanya kendala

sebagai acuan untuk kesuksesan.

Adapun kendala yang petugas hadapi dalam pelaksanaan

tugas, yaitu antara lain:

1) Padatnya acara dalam nikah bedolan

Sebagai petugas pencatat nikah dituntut untuk melayani

masyarakat sebagus mungkin dan sesuai dengan harapan

masyarakat. Namun demikian kenyataannya terkadang membuat

petugas pencatat nikah kewalahan antara lain keterlambatan catin

khususnya dari pihah mempelai laki-laki.

2) Sulitnya pemeriksaan catin

Sesuai aturan bahwa setiap calon pengantin harus datang

ke Kantor Urusan Agama (KUA) untuk diperiksa. Namun karena

Page 68: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

53

suatu alasan dan terkadang calon pengantin masih diperantauan

menjadi kendala bagi petugas. Hal tersebut menjadi dampak

negatif bagi petugas sehingga terkadang terjadi kekeliruan data.

c. Peluang

Untuk menuju keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, maka

petugas melihat celah-celah peluang di wilayah kerja, antara lain:

1) Masyarakat yang religius

Kondisi masyarakat yang di wilayah Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Kedu yang mayoritas penduduknya

beragama Islam dan taat beribadah mempermuda petugas

menyampaikan pesan-pesan pembangunan baik dalam bidang

agama pada khususnya maupun dibidang pemerintahan secara

umum.

2) Kepercayaan Tokoh Masyarakat atau Tokoh Agama

Dengan adanya kepercayaan tokoh masyarakat dan tokoh

agama karena satu arahnya visi maupun misi, hal tersebut yang

membuat KUA dengan mereka saling membutuhkan. Dengan

begitu mempermudah KUA untuk bekerja sama guna

menyampaikan progam.

7. Kode Etik Pegawai Kementerian Agama

“Kami pegawai kementerian agama yang beriman dan bertaqwa

kepada tuhan yang maha esa“

a. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan

Page 69: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

54

b. Mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat

c. Bekerja dengan jujur, adil dan amanah

d. Melaksanakan tugas dengan disiplin, professional dan inovatif

e. Setakawan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan korps

B. Temuan Penelitian

Berikut ini adalah data hasil penilitian lapangan yang peneliti

lakukan dengan tema “Tinjauan hukum Islam terhadap wali bertato dan

pelaksanannya studi kasus di KUA kecamatan Kedu”. Dalam

mengumpulkan data, penulis melakukan wawancara dengan Kepala KUA

Kedu Bapak Mupangat, M.Ag, Penghulu KUA Kedu Bapak Muhabib,

S.Ag, dan pegawai KUA Kedu.

Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah penulis lakukan:

1. Kasus Wali Bertato di KUA Kedu

Dari hasil wawancara, bahwa di KUA Kedu pernah ada

temuan wali bertato mengajukan permohonan pernikahan. Akan

tetapi belum pernah dari pihak KUA mencatat tentang temuan

tersebut karena belum ada peraturan yang mengaturnya secara khusus

baik dalam hukum Islam maupun hukum perkawinan. Dari temuan

tersebut KUA Kedu pernah menolak wali bertato menjadi wali dalam

pernikahan. Dalam menolaknya, KUA Kedu berdasarkan pada Hadits

Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Bukhori:

ىام نأل صاام ألمصى ى ص أل ت ألرمى صنأل بنص صاص ى تفأل ص اتى صنأل بنص صاص ى صبأل ت مىأص أل ىأص أل ى تص تى ألنتى تقص م ط حص ثص مى تى ص أل تىقص صى ىرصضميص

عت ألدم ىام ألنتى صسأل ى م ألقم ص جى صنأل ى صنأل ص تم تنص ألشم ى صااأل تسأل ص تمى تىااأل صاشم اصعصنص

Page 70: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

55

ى مى ى ص ألقص ىام أل تسألنمىااأل ت ص مرصاتم ى صااأل تتنصفص مرجص تم ى صااأل تتنص ص مر ص تم ى صى صاا م ص تم ى ص لمى مى ى متص بم ى م ى مى ص ى تى ص ص أل مى ص ص مصى صات ص ىاصعص ص تىرص ت أل ت أصاألعصنتى صنأل

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil,

telah mengabarkan kepada kami “Abdullah, mengabarkan

kepada kami Sufyan, dari Mansur, dari Ibrahim, dari “lqimah,

dari Ibnu Mas‟ud r.a beliau berkata: “Allah melaknat wanita-

wanita yang mentato dan minta ditato, yang mencukur alis dan

minta dicukur alisnya, serta yang meregangkan giginya untuk

mempercantik diri, wanita-wanita yang merubah ciptaanNya”.

Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat

Rasulullah? Sedang hal itu ada dalam kitabullah (Bukhari.

1991: 5487).

Bahwa seorang yang bertato berarti pernah melakukan dosa

dan termasuk gugur dari syarat wali yaitu adil, sehingga

menjadikannya Fasik. Dalam menyampaikannya pihak yang

bersangkutan menolak dengan apa yang KUA sampaikan tetapi

dengan pengertian yang santun dan penjelasan yang rinci mengenai

hal tersebut, sehingga pihak bersangkutan dapat menerima dan

sekaligus bersedia memberikan informasi terkait itu kepada saudara,

teman maupun tetangganya agar tidak terjadi kasus serupa lagi.

2. Prosedur penolakan wali bertato

Prosedur yang dilakukan oleh KUA dalam menolak wali

nikah bertato adalah dengan memberikan penjelasan secara langsung

kepada wali yang bersangkutan ketika pemeriksaan catin dan wali.

Bahwa perwaliannya telah gugur karena syarat adil dari wali tidak

terpenuhi dan di berikan saran untuk menunjuk wali nasab lainnya.

Karena wali tidak memberi tanggapan dan tidak menunjuk atau

memberi kuasa kepada wali nasab yang lain (wali Ab‟ad) maka secara

Page 71: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

56

langsung di ambil alih oleh wali hakim dari KUA. Sesuai ketentuan

dalam KHI pasal 22.

“Apabila wali nikah yang paling berhak, urutannya tidak

memenuhi syarat sebagai wali nikah atau oleh karena wali

nikah itu menderita tuna wicara, tuna rungu atau sudah udzur,

maka hak menjadi wali bergeser kepada wali nikah yang lain

menurut derajat berikutnya”. Kemudian Pasal 23 Ayat (1)

“Wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah apabila

wali nasab tidak ada atau tidak mungkin menghadirkannya

atau tidak diketahui tempat tinggalnya atau ghaib atau adhal

atau enggan” (Abdullah, 2002: 84).

Maka secara langsung pihak KUA menjadi wali hakim dalam

pernikahan apabila tidak ada kuasa dari wali Akrab kepada wali

Ab’ad atau wali nasab yang lain.

Page 72: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

57

BAB IV

ANALISA

A. Analisa Tinjauan Hukum Islam Tentang Wali Bertato

Perkawinan telah diatur secara jelas dalam hukum Islam yang digali

dari sumber-sumbernya baik dari Al-Quran, As sunah dan hasil ijtiad para

ulama. Kehidupan dan peradapan manusia tidak akan berlanjut tanpa adanya

kesinambungan perkawinan dari setiap generasi manusia. Perkawinan dalam

Islam juga merupakan Sunah Rasul. Tidak sah perkawinan jika syarat dan

rukunnya tidak terpenuhi. Adapun rukun pernikahan itu terdiri atas 5 hal

yaitu:

1. Adanya calon suami dan istri yang akan melakukan perkawinan.

2. Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.

3. Akad nikah akan dianggap sah apabila ada seorang wali atau

wakilnya yang akan menikahkannya.

4. Adanya dua orang saksi.

5. Sighat akad nikah, yaitu ijab kabul yang diucapkan oleh wali atau

wakilnya dari pihak wanita, dan dijawab oleh calon pengantin laki-

laki (Departemen Agama, 1992:18).

Setatus wali dalam pernikahan adalah wajib hukumnya menurut

Undang-undang dan pendapat jumhur ulama‟. Syarat yang harus dipenuhi

oleh wali dari mempelai wanita, sebagaimana diterangkan oleh Amir

Syarifuddin dalam bukunya “Hukum Perkawinan Islam di Indonesia” sebagai

berikut:

Page 73: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

58

1. Telah dewasa dan berakal sehat dalam arti anak kecil atau orang gila

tidak berhak menjadi wali. Ini merupakan syarat umum bagi

seseorang yang melakukan akad. Hal ini mengambil dalil dari hadis

Nabi:

ىينصبنأل تغصى ص صنمى ىحصت رم ى ص صنمىاا ربم ظصتنص ألقم ىيصسأل ىحصت ثص طى صنمىاا ءمام ىثصلص رتفمعصىااألقص صمتى صنأل

ى ىيصفم ألقص ىحصت (ح م,ىإ نى ,ىاا س ئ,ىأ ىدا د,ىر اهىأمح )ااأل صجأل نت ألام

“Diangkatkan kalam (tidak diperhitungkan secara hukum)

seseorangyang tertidur sampai ia bangun, seseorang yang masih

kecil sampai ia dewasa dan orang gila sampai ia sehat.(HR.

Ahmad, Abu Dawud, An Nasai, Ibnu Majah, Hakim)”

(Jalaluddin,2006:273).

2. Laki-laki, tidak boleh seorang perempuan menjadi wali.

3. Muslim, tidak sah orang yang tidak beragama Islam menjadi wali

untuk muslim. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Ali

Imran ayat 28:

ى ى ى ى ىىى ىىى ى ى

ىىىى ىى ى ى ىىى ىىىى

ىى ىىىى

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir

menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.

Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari

pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari

sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan

kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah

kembali(mu)”.

Page 74: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

59

4. Orang merdeka.

Tidak berada dalam pengampuan atau mahjur alaih. Alasannya adalah

bahwa orang yang berada di bawah pengampuan tidak dapat berbuat

hukum dengan sendirinya. Kedudukannya sebagai wali merupakan

suatu tindakan hukum.

5. Berpikiran baik, orang yang terganggu pikirannya karena ketuaannya

tidak boleh menjadi wali, karena dikhawatirkan tidak akan

mendatangkan maslahat dalam perkawinan tersebut.

6. Adil, dalam arti tidak pernah terlibat dengan dosa besar dan tidak

sering terlibat dengan dosa kecil serta tetap memelihara muruah atau

sopan santun. Keharusan wali itu adil berdasarkan kepada sabda Nabi

Saw:

ام ص اصى رطى ص أل طى م ص ام ص ألى إم ى ص )ااب هقي ر اه ( ت أل م طى ص ص م

“Tidak sah nikah kecuali bila ada wali dan dua orang saksi yang

adil (HR. Baihaqi. 7/ 112)

Kemudian dalam KHI pasal 107 ayat 4 di jelaskan ”Wali

sedapat-dapatnya di ambil dari keluarga anak tersebut atau orang

lain yang sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan

berkelakuan baik, atau badan hukum” (Abdullah. 2002: 109)

7. Tidak sedang melakukan ihram, untuk haji atau umroh. Hal ini

berdasarkan kepada hadits Nabi dari Usman menurut riwayat Muslim

yang mengatakan:

ينت أل م تى ينت أل ص تى ااأل ت أل ماتى ص ) س م ر اه ( ص ص

Page 75: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

60

“Orang yang sedang ihram tidak boleh menikahkan seseorang

dan tidak boleh pula dinikahkan oleh seseorang” (Muslim, t.t:

560).

Apabila syarat menjadi wali tidak terpenuhi, maka wali

tersebut menjadi gugur dan harus diganti oleh wali yang lain. Wali

yang lebih jauh (wali ab‟ad) hanya berhak menjadi wali apabila wali

yang lebih dekat (Wali Akrab) tidak ada atau tidak memenuhi syarat

wali. apabila wali yang lebih dekat sedang bepergian atau tidak di

tempat, wali yang lebih jauh hanya dapat menjadi wali apabila

mendapat kuasa dari wali yang lebih dekat itu, apabila pemberian

kuasa tidak ada, maka perwalian pindah kepada sultan (kepala

Negara) atau yang di beri kuasa oleh kepala negara (Basyir, 1980:

39).

Jadi apabila seorang wali Akrab tidak dapat menikahkan akibat

gugur dari syarat wali atau tidak ada maka harus memberikan kuasa

kepada wali Ab‟ad. Jika wali Ab‟ad tidak di beri kuasa dari wali

Akrab maka perwaliannya pindah kepada wali haki (Penghulu).

Sesuai dengan KHI pasal 22.

“Apabila wali nikah yang paling berhak, urutannya tidak

memenuhi syarat sebagai wali nikah atau oleh karena wali

nikah itu menderita tuna wicara, tuna rungu atau sudah udzur,

maka hak menjadi wali bergeser kepada wali nikah yang lain

menurut derajat berikutnya”. Kemudian Pasal 23 ayat (1)

“Wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah apabila

wali nasab tidak ada atau tidak mungkin menghadirkannya

atau tidak diketahui tempat tinggalnya atau ghaib atau adhal

atau enggan” (Abdullah, 2002: 84).

Page 76: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

61

Meskipun demikian tetap saja ada masalah baru yang muncul

dan belum diatur dalam undang-undang secara rinci serta masih

menjadi perdebatan dikalangan ulama. Salah satunya adalah masalah

wali bertato yang terjadi di KUA Kedu, penolakan wali nikah bertato

yang penulis temukan dimana pikah Penghulu menolak wali untuk

menikahkan anaknya sendiri karena tidak memenuhi syarat sebagai

wali. Kemudian dari pihak KUA Menggantikan untuk menjadi wali

hakim, karena kesempatan yang di berikan pihak KUA kepada wali

akrab untuk menunjuk dan memberikan kuasa kepada wali ab‟ad

atau wali nasab lainya tidak dilakukan.

B. Prosedur Penolakan Wali Nikah Bertato di KUA Kecamatan Kedu

Dari hasil wawancara dengan PPN, diketahui bahwa alasan penolakan

wali bertato, KUA Kedu bersandar pada Hadis Nabi Saw yang berbunyi

Allah melaknat seorang yang bertato dan mentatonya. Berikut dasar alasan

yang digunakan :

ىام أل تسألنمى ى صااأل تتنصفص مرجص تم ى صااأل تتنص ص مر ص تم ى صاا م ص تم ص تمتنص ألشم ى صااأل تسأل ص تم

ى تىااأل صاشم ىاصعصنصى مى ى ص ألقص ااأل ت ص مرصاتم

“Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan minta ditato, yang

mencukur alis dan minta dicukur alisnya, serta yang meregangkan

giginya untuk mempercantik diri, wanita-wanita yang merubah

ciptaan Allah” (Bukhari. 1991: 5487).

Dari Hadis di atas, KUA Kedu menyimpulkan bahwa seorang yang

bertato dianggap pernah melakukan dosa. Sedangkan seorang yang berbuat

dosa, menjadikannya gugur dari syarat wali yaitu adil dan dihukumi fasik.

Berdasarkan Undang-undang perkawinan pasal 51 ayat 2 ”Wali sedapat-

Page 77: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

62

dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang sudah

dewasa berpikiran sehat, adil, jujur, dan berkelakuan baik”.

Sebagaiman pendapat Imam Syafi’i yang telah di kutip oleh Nawawi

dalam kitabnya Tausyih menerangkan tentang syarat wali:

صءم مى:ى صااس دمستى فن ىاملأل لص ى م قط ىفص م رط ىينص نألعصقم تىاا رم ص اتى م ص م قن ى ص ص لىفص م ىيص ت ألاتىااأل ص م ااص تىفصلص اصاألعص صثص مى ىلصتنى ص م ى.ىااثلص ىلألىيص تنأل ى م مىفنص نتزص رم تى نص ص ص تىإماأل ينص نألعصزم ت صا تى ص ىام ص ألظصمم ىااأل ىااألم ص ام ىفمسألقت ىيصضت ل ص صىينتزص رم تى,ىغص نأل تهتى ىفصلص ى.ى صإم ىإملص انألتنصقص صتأل يص تى ص ىااأل م ص ى ت مبص ىاص أل ص ألثت قن ى ص ص اصىبم لىفص م ىااأل ص م ى ص اص صاص أل

ىزص صى قط ىفص م قم مىحص ممط صا تىينتزص رم تى صعصىفمسأل قتىام ىاحلألص ممتىااألفص م

Artinya: Syarat keenam yaitu adil maka tidak ada hak menjadi wali

bagi orang yang fasik, tidak dikatakan nikah dengan wali yang fasik ,

pendapat Imam Syafi‟i berbeda dengan ketiga imam (Hanafi, Maliki,

Hambali). Dan tidak bahaya fasiknya hakim, maka ia bisa menikahkan

anak perempuannya selagi tidak ada wali yang lain (wali aqrob atau

wali ab‟ad), jika ada wali yang lain maka ia tidak bisa menikahkan

anak tersebut. Jika wali fasik maka perwaliannya dicabut dan diganti

oleh hakim meskipun hakim tersebut fasik.

Menurut penulis, keputusan KUA Kedu menolak wali nikah bertato

sudah tepat, hal itu menunjukan sebuah konsistensi KUA Kedu dalam

menentukan hukum Wali nikah bertato. Penulis juga sependapat dengan

Alasan yang digunakan oleh KUA Kedu dalam menolak wali nikah

bertatoyaitu dengan menyanandarkan pada Hadis Nabi Saw yang yaitu “Allah

melaknat wanita-wanita yang mentato dan minta ditato, yang mencukur alis

dan minta dicukur alisnya, serta yang meregangkan giginya untuk

mempercantik diri, wanita-wanita yang merubah ciptaan Allah” dan syarat

adil dari wali berdasarkan hadis nabi “Tidak sah nikah kecuali bila ada wali

dan dua orang saksi yang adil” juga pendapat imam syafi’i terkait wali fasik.

Page 78: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

63

Kaidah fikih yang sesuai dengan kebijakan KUA Kedu pada

seorang wali yang bertato adalah sebagai berikut:

ى م ىاأل ص أل ص ص مى ى ص ص ىاال أل ص مى ص نت أل ط ىااألم ص ام ت ص رم ت

“Kebijaksanaan imam/kepala negara terhadap rakyat itu harus

dihubungkan dengan kemaslahatan”(Abu bakar, t.t: 28).

Menurut penulis sesuai kaidah fikih di atas, adanya kasus penolakan

wali nikah bertato pasti ada maksut dan tujuan yang baik bagi pelakunya

sehingga mengandung hikmah bagi pelaku pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya.

Page 79: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka bisa ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hukum wali yang bertato permanen ketika menikahkan anaknya menjadi

tidak sah, hal itu karena salah satu syarat adil untuk menjadi wali telah

gugur akibat hukum dari bertato, sehingga wali tersebut di hukumi fasik.

Dengan status hukum tersebut, maka perwaliannya harus di ganti oleh

wali lain (wali Hakim).

2. Keputusan KUA Kedu dalam kasus wali nikah yang bertato ialah dengan

mengganti wali betato dengan wali hakim.

B. Kritik dan Saran

Sehubungan dengan adanya kasus wali nikah bertato, alangkah

baiknya KUA kedu lebih sering memberikan pengarahan dan pengertian

terkait kasus-kasus baru yang terjadi di lingkungan KUA dan Masyarakat

pada umumnya, baik melalui penyuluh Agama maupun Tokoh Masyarakat

sehingga dapat di sampaikan dan di sebar luaskan kepada masyarakat umum.

Kemudian untuk bidang Administrasi KUA Kecamatan Kedu agar bisa

selalu mencatat terkait kasus-kasus baru yang sering terjadi di KUA. Agar

bisa menjadi bahan koreksi bagi KUA pada khususnya dan masyarakat di

lingkungan kerja KUA pada umumnya.

Page 80: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

65

C. Penutup

Puji syukur kehadirad Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

serta hidayahNya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan perjuangan

dan semangat. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis,

mahasiswa Hukum Keliarga Islam dan umumnya bagi pembaca, Amin.

Page 81: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

DAFTAR PUSTAKA

Anshary, Muhammad. 1993. Hukum Perkawinan di Indonesia. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Abdullah, Abdul Gani. 2002. Pengantar Kompilasi Hukum Islam Dalam Tata

Hukum Indonesia. Jakarta: Gema Insani Pres.

Basyir, Ahmad A. 1980. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: Gadjah Mada

Universiti Press.

Departemen Agama. 1992. Ilmu Fiqh. Jakarta: Departemen Agama.

Darajad, Zakiyah. 1995. Ilmu Fiqh Jilid 2. Yogyakarta: Dana Bhakti.

Departemen Agama. 2006. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Dirjen Bimas Islam

dan Penyelenggaraan Haji.

Daymon, Cristine. 2008. Metode Riset Kualitatif Dalam Public Relation dan

Marketing Communication. Jakarta: Benteng Pustaka.

Ghani, Djuandi. 1997. Dasar-dasar Pendidikan Kualitatif, Prosedur, Tehnik dan

Teori. Surabaya: PT. Bila Ilmu.

Ghozali, Abdul Rahman. 2003. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Helmi, Masdar. 1994. Terjemah Hadits Bulughul Maram. Bandung: CV. Gema

Risalah Press.

Hajar, Ibnu. T.t. Fathul bari. Darul Fikr.

Ibnu Majah. T.t. Sunan Ibnu Majah Juz I. Maktabah Dahlan Indonesa.

Jalaluddin. 2006. Jami‟ Shogir. Beirut: Darul Kutub Al-Alamiah.

Jalaluddin. T.t. Al-Mahalli.

Kofsoh, dewi. 2009. Hadis Hadis Tentang Tato. Skripsi Sarjana, Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri. Jogjakarta.

Muhadjir, Neong. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ygyakarta: Reka

Sarasin.

Munawir, Ahmad Warson. 1997. Al-Munawir kamus arab-indonesia. Surabaya:

Pustaka Progressif.

Page 82: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Martanto, M. Dwi dan Syamsul Barry. 2000. TATTO. Yogyakarta: Lembaga

penelitian Institut Seni Indonesia.

Mughniyah, Muhammad J. 2001. Fiqih Lima Madzhab. Jakarta: Lentera.

Moleong, lexy J. 2002b. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Muhammad, Abdillah. 2006. Shohih Al Bukhori. Semarang: Toha Putra.

Moleong, lexy J. 2011a. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Nawawi, Hadari. 1990. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Sosial. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Nawawi, Muhammad. 2007. Marohullabid juz 2. Beirut: Darul Fikr.

Olong, Hatib Abdul K. 2006. TATO. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Suharso., Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang:

CV. Widya Karya.

Syarifuddin, Amir. 2009. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta:

Kencana.

Shomad, Abd. 2010. Hukum Islam Penormaan Prinsip Syari‟ah Dalam Hukum

Indonesia, Jakarta:Kencana.

Taqiyuddin. 2005. Kifayatul al Akhyar, Beirut: Darul Fikr.

Tihami, Sohari Sahrani. 2009. Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap.

Jakarta: Rajawali Pers.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an. 1993. Al Quran dan

Terjemahannya, Semarang: CV. Alwaah.

Zakaria. 1998. Fathul Wahab. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Zainuddin, Ali. 2006. Hukum Perdata Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Page 83: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Al Jauza. ”Menikah Tanpa Wali”.

http://www.jurnalmuslim.com/2016/08/bolehkan-janda-menikah-sendiri-

tanpa-wali-ini-dalilnya. (akses 05 Maret 2017).

“Hukum Membuat Tato.” http://www.piss-ktb.com/p/website-aswaja.html. (

akses 05 Maret 2017)

Baits, Ammi Nur. “Siapakah Orang

Fasik?”.https://konsultasiSyari’ah.com/11768-siapakah-orang-fasik.html.

(akses 31 Maret 2017).

http://kbbi.web.id/wali. (akses 26 januari 2017).

Qutaibah. “Bolehkan Janda Menikah Sendiri Tanpa Wali?”.

http://www.jurnalmuslim.com/2016/08/bolehkan-janda-menikah-sendiri-

tanpa-wali-ini-dalilnya.html. (akses 05 Maret 2017).

Page 84: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Daftar Riwayat Hidup

Muhammad Raisul Umam, lahir 19 april 1992

di Kab. Temanggung. Bertempat tinggal di

Dusun Sepikul Rt 01 Rw 02 Desa Mojotengah

Kec. Kedu Kab. Temanggung. Adalah putra

dari Bapak H Kasnan dan ibu Hj. Jazimatul

Chasanah. M. Raisul Umam adalah anak

pertama dari empat bersaudara. Saudaranya

yang tiga adalah pertama Muhammad Roqi

Azbar, Kedua Difla Lu’lu’ Atul Mabruroh,

ketiga Fairuza Arza Zariroh.

Setelah lulus SDN 02 Mojotengah Kedu tahun

(2004) melanjutkan pendidikan di MTsN

Parakan Kab. Temanggung (lulus 2007)

kemudian melanjutkan di MAN Parakan Kab. Temanggung (lulus 2010) sekaligus

menempuh pendidikan non formal di Pon-Pes Miftakhurrosyidin Cekelan Kab.

Temanggung asuhan KH. Thohir Muhlasin. Setelah lulus MAN melanjutkan

pendidikan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tahun 2011 Fakultas

Syari’ah Jurusan Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al Syakhsyiyyah) untuk

menempuh gelar S1 Sarjana Hukum. Sambil menempuh pendidikan di Pon-Pes Al

Ittihad Poncol Beringin Komplek Al Fadhlil Asuhan Ny Aminah dan K Ali

Sukron.

Adapun pengalaman organisasi Selama di kampus IAIN Salatiga yaitu:

1. PMII Kota Salatiga (2011-sekarang)

2. Pengurus Dewan Mahasiswa IAIN Salatiga (2013-2016)

3. Pengurus Forum Mahasiswa Temanggung di Salatiga (2012-2016)

Page 85: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 86: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 87: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 88: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 89: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 90: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Muhammad Raisul Umam Fakultas : Syariah

NIM : 2111 11 036 Jurusan : Hukum Keluarga

Islam

NO WAKTU JENIS KEGIATAN JABATAN NILAI

1 20-22 Agustus 2011 Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan, “Revitalisasi

Gerakan Mahasiswa di Era Modern

untuk Kejayaan Indonesia”, DEMA

STAIN Salatiga

Peserta 3

2 23 Agustus 2011 Achievement Motivation Training

(AMT), “Membangun Mahasiswa

Cerdas Emosi, Spiritual, dan

Intelektualitas ”, STAIN Salatiga

Peserta 2

3 24 Agustus 2011 Orientasi Dasar Keislaman,

“Menemukan Muara sebagai

Mahasiswa Rahmatan Lil Alamin”,

STAIN Salatiga

Peserta 2

4 25 Agustus 2011 Seminar Entrepeneurship dan

Koperasi, STAIN Salatiga Peserta 2

5 20 septenber 2011 User Education UPT Perpustakaan

STAIN Salatiga Peserta 2

6 08-09 Oktober 2011 Malam Keakraban(MAKRAB)

Mahasiswa Syariah Bertajuk Semalam

Sehati

Peserta 3

7 30 Oktober 2011 Seminar nasional “Rahasia Kaya

ilmu,kaya hati sehat dan kaya raya” Peserta 6

8 09 November 2012 Diskusi Publik dan Rujak Party,

“Merefleksi Hari Pahlawan bagi Para

Perempuan Muda(Pemudi)”

Peserta 2

9 10 November 2012 Dialog Public dan Silaturahim

Nasional, “Kemanakah Arah Panitia 6

Page 91: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Kebijakan BBM? Mendorong Subsidi

BBM Untuk Rakyat”

10 13-14 Oktober 2012 Semalam Sehati, “satu Malam

Meningkatkan Integritas Mahasiswa

Syariah”

Peserta 3

11 29 November 2012 Seminar Nasional , “Peran Lembaga

Perbankan Syariah dengan Adanya

Otoritas jasa Keuangan(UU No.21

Tahun 2011 Tentang OJK)”

Panitia 6

12 26 maret 2013 Seminar nasional, “Ahlussunnah

Waljamaah dalam Perspektif Islam

Indonesia”

Panitia 6

13 27 Mei 2013 Seminar Nasional, “Norma Hukum

Serta Kebijakan Pemerintah dalam

Mengendalikan Harga BBM

Bersubsidi”

Panitia 6

14 27 Juni 2013 Seminar Nasional dan Dialog Publik,

“Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi” Peserta 6

15 26-27 Aguatus 2013 OPAK STAIN Salatiga Tahun 2013,

“Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa

yang Cerdas, Peka dan Peduli”

Panitia 3

16 29 Agustus 2013 OPAK Syariah 2013, “Revitalisasi

Intelektualitas dan Spiritualitas

Mahasiswa Menuju Kemajuan

Indonesia”

Panitia 3

17 20 Januari 2014 Pelatihan Administrasi, “Penciptakan

Keseragaman dalam Menegement

Administrasi dan Keuangan Demi

Menuju Tata Tertib Organisasi”

Peserta 3

18 17 Februari 2014 SK Pengangkatan Pengurus DEMA

STAIN Salatiga Masa Bakti 2014 Pengurus 4

19 04 Maret 2014 SK Penyelenggara Workshop Leadership

DEMA STAIN Salatiga Tahun 2014 Panitia 2

Page 92: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

20 01 April 2014 Dialog Interaktif dan Edukatif, “Diaspora

Politik Indonesia di Tahun 2014, Memilih

untuk Salatiga Hati Beriman”

Peserta 2

21 18-19 Agustus 2014 OPAK STAIN Salatiga Tahun 2014,

“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa yang

Beretika, Disiplin dan Berfikir Terbuka”

Panitia 3

22 29 September 2014 Seminar Nasional, ”Peran Mahasiswa

dalam Mengawal Masa Depan Indonesia

Pasca Pilpres 2014”

Panitia 6

23 20-23 Oktober 2014 Peserta Kader Bela Negara Peserta 3

24 20-23 Oktober 2014 Latihan Bela Negara bagi Mahasiswa

PTN/PTS/APTISI Se-Jateng dan DIY Peserta 3

25 17 Maret 2015 SK Pengangkatan Pengurus DEMA IAIN

Salatiga Masa Bakti 2015 Pengurus 4

26 28 Maret 2015 Seminar dan Diskusi Terbuka,

“Mewaspadai Masuknya Ajaran Islam

Radikal pada Jalur Pendiidkan di

Kab.Semarang”

Peserta 2

27 30 Juni 2015 Ngabuburit dan Dialog Lintas Agama

Salatiga Bhineka Tunggal Ika Peserta 2

28 27 Juli 2015 SK Panitia Penyelenggara OPAK IAIN

Salatiga Tahun 2015 Panitia 3

29 30 Juli 2015 Komunikasi Sosial, “Peran Pemuda

sebagai Penerus Bangsa dalam

Mewujudkan Integritas Nasional”

Peserta 2

30 30 Oktober 2015 SK Panitia Penyelenggara IAIN

Bershalawat dan Orasi Kebangsaan

DEMA IAIN Salatiga Tahun 2015

Panitia 2

31 31 Desember 2015 SK Perpanjangan Masa Bakti Pengurus

DEMA IAIN Salatiga Masa Bakti 2015 Pengurus 4

32 02 Februari 2016 SK Panitia Penyelenggara Musyawarah

Kerja BEM/DEMA Se-Indonesia Wilayah

Jawa Tengah IAIN Salatiga Tahun 2016

Panitia 2

Page 93: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

33 06 Agustus 2016 Pengurus Cabang PMII Kota Salatiga

Masa Khidmat 2016 Pengurus 4

Jumlah 112

Page 94: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 95: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 96: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS
Page 97: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Daftar Pertanyaan

1. Apakah di KUA Kedu pernah terjadi kasus penolakan wali bertato?

2. Ada berapa kasus yang pernah di tolak?

3. Apa landasan hukum yang dipakai untuk menolak wali nikah bertato?

4. Bagaimana prosedur penolakan wali nikah bertato?

5. Apakah ada usaha dari KUA untuk menekan terjadinya kasus berikut?

Page 98: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara 1

Nama : H. Mupangat, M.Ag

NIP : 19671022 198912 1 001

Jabatan : Kepala

Kode : Wwcr1

Hasil wawancara

1. Apakah di KUA Kedu pernah terjadi kasus penolakan wali bertato?

Wwcr1:”kalau untuk penolakan wali bertato pernah mas. Tapi di

KUA Kedu tidak banyak”.

2. Ada berapa kasus yang pernah di tolak?

Wwcr1: ”untuk kasus wali nikah bertato pernah kami tolah baru

satu kali”.

3. Apa landasan hukum yang dipakai untuk menolak wali nikah bertato??

Wwcr 1: ”kalau untuk wali nikah bertato kami tolak pakai dasar

hadits Nabi Saw tentang larangan bertato dan KHI

tentang syarat wali”.

4. Bagaimana prosedur penolakan wali nikah bertato?

Wwcr1: ”Ya tentunya kita menolak dengan baik-baik mas. Begitu

berkas masuk dari mudin kita cek dan datang dengan

pihak yang akan mengajukan nikah. Ketahuan kalo

walinya bertato, kemudian kami beri pengertian terkait

wali baik rukun dan syaratnya kemudian kami sampaikan

terkait hukum bagi wali bertato. Baru kami sarankan

untuk menunjuk kepada wali nasab yang lain atau

mewakilkan kepada pihak dari KUA mas”.

5. Apakah ada usaha dari KUA untuk menekan terjadinya kasus berikut?

Wwcr 1: ”Ada mas. Akan tetapi karena kehidupan masyarakat

sekarang lebih bebas dan pengaruh pergaulan jadi

sering kita kesulitan untuk memberi pengertian terkait

tato. Apa lagi kalau sudah menyangkut karya seni lebih

sulit lagi mas. Tapi kita berusaha lewat penyuluh mas”.

Page 99: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara 2

Nama : Muhabib, S.Ag

NIP : 119641113 199003 1 001

Jabatan : Penghulu

Kode : Wwcr2

Hasil wawancara

1. Apakah di KUA Kedu pernah terjadi kasus penolakan wali bertato?

Wwcr 2: ”Pernah mas”.

2. Ada berapa kasus yang pernah di tolak?

Wwcr2: ”baru sekali mas tapi kalo yang tidak di tolak ada

beberapa mas”.

3. Apa landasan hukum yang dipakai untuk menolak wali nikah bertato??

Wwcr2: ”Kalo dasar hukum yang dipakai itu karena perbuatan

wali tersebut suatu yang di larang syariat jadi dosa, jadi

kalo pernah berbuat dosa berarti termasuk gugur dari

syarat wali kan mas”.

4. Bagaimana prosedur penolakan wali nikah bertato?

Wwcr2: ”Kalo untuk prosedur penolakannya dari KUA secara

langsung. Begitu pengecekan dan datang dengan pihak

wali. Ketahuan kalo walinya bertato, kemudian kami beri

pengertian terkait wali baik rukun dan syaratnya

kemudian kami sampaikan terkait hukum bagi wali

bertato. Kami sarankan untuk menunjuk kepada wali

nasab lainnya atau mewakilkan kepada pihak dari KUA

mas”.

5. Apakah ada usaha dari KUA untuk menekan terjadinya kasus berikut?

Wwcr2: ”Kalo untuk itu ya ada mas..kita ada agenda bersama

muspika dan ada undangan dari desa kita sosialisasikan

tetapi kurang bisa maksimal karena belum ada peraturan

yang mengatur tentang wali bertato secara khusus.”

Dari KUA juga sudah ada progam kerja terkait

penyuluhan dan bimbingan Agama mas.

Page 100: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara 3

Nama : Sri Rahayu N

NIP : 19640812 198503 2 003

Jabatan : Pegawai

Kode : Wwcr3

Hasil wawancara

1. Apakah di KUA Kedu pernah terjadi kasus penolakan wali bertato?

Wwcr 3: ”Pernah ada mas”.

2. Ada berapa kasus yang pernah di tolak?

Wwcr3: “Baru sekali mas”.

3. Apa landasan hukum yang dipakai untuk menolak wali nikah bertato??

Wwcr3: ”Dasar hukumnya ya kan wali tersebut bertato biasanya

kalo orang bertato tidak baik jadi tidak boleh menjadi

wali. setahu saya begitu mas”.

4. Bagaimana prosedur penolakan wali nikah bertato?

Wwcr3: ”Prosedurnya ya langsung disampaikan kepada wali

kalo besuk tidak bisa menjadi wali”.

5. Apakah ada usaha dari KUA untuk menekan terjadinya kasus berikut?

Wwcr3: ”Kalo usaha menekan kasus ya kita lewat sosialisasi

kalo ada pertemuan2 dengan Muspika atau penyuluh

Kecamatan mas”.

Page 101: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Lampiran foto

Foto wawancara dengan petugas KUA Kec. Kedu

Page 102: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Foto gedung KUA Kec. Kedu

Page 103: ANALISIS PENOLAKAN KUA KEDU TERHADAP WALI NIKAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2788/1/SKRIPSI MUHAMMAD R… · agar skripsi ini cepat terselesaikan. Sahabat-sahabati GANAS

Banyaknya Pemeluk Agama Dirinci Per Desa di Kec. Kedu

Tahun 2016

Sumber Data : Kementerian Agama Kab. Temanggung