15
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah yang mulai diterapkan, memacu setiap daerah mencari peluang untuk meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing. Sumberdaya alam yang merupakan modal dasar utama untuk pembangunan menjadi tumpuan sebagai lahan eksploitasi yang semakin terancam keberadaanya. Pertimbangan aspek lingkungan diabaikan dengan membayangkan keuntungan jangka pendek tanpa menyadari dampak bencana besar dikemudian hari. Berkurangnya cadangan sumberdaya alam non hayati, khususnya sumber daya alam non hayati yang talc terbaharukan seperti minyak b u d dan gas dam menjadi salah suatu pendorong untuk mencari sumber lain sebagai pengganti. Salah satu kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang saat ini merupakan program yang diprioritaskan dalam pembangunan nasional sebagai sumber devisa negara adalah sektor pariwisata. Di Indonesia sektor pariwisata menduduki peringkat ke tiga sebagai penghasil devisa setelah minyak bumi dan kayu lapis (Meneg. LH, 1995). Fenomena tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Indonesia diterima sebagai sektor ekonomi yang penting. Disamping menjadi penggerak ekonomi, pariwisata juga sebagai wahana yang menarik untuk mengentaskan pengangguran (Hartono, 1999). Sejak pertengahan tahun 1980-an, sektor pariwisata di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat dengan jurnlah wisatawan mancanegara yang meningkat dari 1,05 juta pada tahun 1985 menjadi 2,78 juta pada tahun 1993 dengan laju pertumbuhan 12,9 % pertahun. Sebagai gambaran, pada Repelita ke VI telah ditetapkan sasaran jumlah kunjungan wisata yaitu, 6,s juta wisatawan

Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

  • Upload
    leliem

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Otonomi daerah yang mulai diterapkan, memacu setiap daerah mencari

peluang untuk meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing. Sumberdaya

alam yang merupakan modal dasar utama untuk pembangunan menjadi tumpuan

sebagai lahan eksploitasi yang semakin terancam keberadaanya. Pertimbangan

aspek lingkungan diabaikan dengan membayangkan keuntungan jangka pendek

tanpa menyadari dampak bencana besar dikemudian hari.

Berkurangnya cadangan sumberdaya alam non hayati, khususnya sumber

daya alam non hayati yang talc terbaharukan seperti minyak b u d dan gas dam

menjadi salah suatu pendorong untuk mencari sumber lain sebagai pengganti.

Salah satu kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang saat ini merupakan

program yang diprioritaskan dalam pembangunan nasional sebagai sumber devisa

negara adalah sektor pariwisata. Di Indonesia sektor pariwisata menduduki

peringkat ke tiga sebagai penghasil devisa setelah minyak bumi dan kayu lapis

(Meneg. LH, 1995). Fenomena tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata di

Indonesia diterima sebagai sektor ekonomi yang penting. Disamping menjadi

penggerak ekonomi, pariwisata juga sebagai wahana yang menarik untuk

mengentaskan pengangguran (Hartono, 1999).

Sejak pertengahan tahun 1980-an, sektor pariwisata di Indonesia telah

menunjukkan pertumbuhan yang pesat dengan jurnlah wisatawan mancanegara

yang meningkat dari 1,05 juta pada tahun 1985 menjadi 2,78 juta pada tahun 1993

dengan laju pertumbuhan 12,9 % pertahun. Sebagai gambaran, pada Repelita ke

VI telah ditetapkan sasaran jumlah kunjungan wisata yaitu, 6,s juta wisatawan

Page 2: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

mancanegara dan 84 juta wisatawan nusantara dengan perkiraan jumlah

penerimaan US $ 8-9 milyar dari wisatawan mancanegara dan Rp. 8,424 milyar

dari wisatawan nusantara. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13,02 % merupakan

pengunjung obyek wisata dam (BPS, 1992). Secara umum pariwisata telah

menjadi industri yang terpenting di dunia menurut Dewan Perjalanan dan

Pariwisata Dunia (WTTC, 1 999 &lam Ceballos-Lascurain, 1995). Berdasarkan

perkiraan terbaru dari World Tourism Organization, pendapatan pariwisata dunia

tahun 1999 mencapai US $ 455 milyar dari 657 kedatangan wisatawan

internasional.

Pariwisata juga berpotensi menimbukan kerusakan lingkungan bila tidak

di lakukan secara hati-hati serta cermat dalam perencanaan dan pengelolaanya.

Oleh karena itu perlu disusun suatu konsep wisata yang ramah terhadap

lingkungan bahkan dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan.

Ekoturisme merupakan suatu bentuk wisata alam yang dapat

mengakomodir persyaratan wisata alam yang ramah lingkungan. Ekoturisme atau

ekowisata adalah model pengembangan wisata yang bertanggung jawab di daerah

yang masih alami atau di daerah yang dikelola secara kaidah dam dimana

tujuannya selain untuk menikmati keindahan alamnya, juga melibatkan unsur

pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi

sumberdaya alam dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Ekowisata

adalah bagian bidang wisata dam dimana pencinta konservasi dan wisatawan

tertarik bekerjasama untuk memelihara kualitas lingkungan saat satu sama lain

saling melindungi wisata (Farrel and Rumyan, 1991). Hal-hal penting yang

terdapat dalam ekowisata antara lain :

Page 3: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

1. Ekowisata memperhatikan kualitas daya dukung alam dan bersifat

2. Ekowisata merupakan sdah satu program pembangunan dan

pelestarian secara terpadu antara upaya konservasi sumberdaya dam

dengan pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat secara

berkelanjutan.

3. Keberadaan ekowisata dapat meningkatkan status suatu kawasan

menjadi diakui sebagai kawasan dam yang dilindungi.

4. Ekowisata meminimalkan dampak terhadap mutu dan kulitas

keanekaragaman hayati yang disebabkan kegiatan wisata yang bersifat

masal/konvensional.

5. Kegiatan ekowisata berbasiskan masyarakat sehingga menjadikan

masyarakat sebagai pemilik, pelaku dan penerima manfaat utama.

6. Masyarakat diupayakan untuk memiliki keyakinan bahwa ekowisata

merupakan alternatif peningkatan pendapatan.

7. Daya tarik kegiatan ekowisata bertumpu pada kekayaan sumberdaya

dam dan keanekaragaman hayati, sehingga kegiatan ekowisata

diharapkan marnpu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya

konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati.

8. Ekowisata membuka kesempatan kerja bagi masyarakat setempat

untuk menjadi pelaku ekonomi secara langsung.

Bentuk lain dari ekowisata yang lebih menekankan pada keindahan

keanekaragaman bentang alam, batuan serta upaya konservasinya dalam rangka

melindungi habitat flora dan fauna yang ada di dalamnya addah geowisata.

Page 4: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

4

. Sebagai paradigma baru dalam kepariwisataan, geowisata menawarkan

konsep kegiatan wisata alam yang menonjolkan keindahan, keunikan, kelangkaan

dan keajaiban suatu fenomena dam yang berkaitan erat dengan gejala-gejala

geologi yang dijabarkan dalam bahasa populer dan sederhana. Pengembangan

geowisata merupakan salah satu upaya terobosan dalam kepariwisataan yang

relatif terukur mengingat elemen yang dibutuhkan seluruhnya memanfaatakan

sumberdaya lokal yang telah tersedia (Kusumahbrata, 1999). Beberapa pengertian 6

dan definisi tentang geowisata banyak diungkapkan oleh para ahli untuk

mentleskripsikan secara jelas makna dari geowisata itu sendiri, Geowisata

diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam

hakekat kepariwisataan sehingga mampu memberikan kepuasan, kenikmatan,

perasaan-perasaan yang khas, motivasi serta saling pengertian baik secara rasional

maupun secara irrasional (Sampurno, 1999).

Geowisata mempunyai dua aspek yang sangat penting sebagai bahan

pertimbangan yaitu : Konservasi keragaman geologi dan secara otomatis

konservasi flora dan fauna yang ada di dalamnya. Latar belakang tatanan

kepulauan Indonesia yang secara geologis terbentuk oleh hasil tumbukan tiga

lempeng tektonik besar yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng

Hindia Australia dan satu Lempeng Tektonik Kecil yaitu Lempeng Philipina

(Katili, 1973) mengakibatkan Indonesia mengalami pentahapan geodinamik

sehingga selain menjadi daerah yang labil dan rawan bencana alam juga

menghasilkan rangkaian bentang alam yang indah dengan komposisi batuan yang

beragam. Potensi kekayaan keanekaragaman bentang darn inilah yang harus

dimanfaatkan dan dikelola untuk mendukung Pembangunan Nasiond.

Page 5: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

Gunung Kidul merupakan salah satu dari lima Daerah Tingkat II di

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Bappeda Gunung Kidul, 1999) yang

memiliki kondisi tanah kering dan tandus yang disusun oleh batugarnping dan

lebih dikenal dengan istilah karst. Karst merupakan suatu istilah untuk

menjelaskan keadaan suatu daerah yang disusun oleh batugamping terumbu tebal

yang menunjukkan topografi khas seperti dolina, uvala, polye, conical hill, goa

dan lain-lain. Pada daerah karst pola pengeringan permukaan yang muncul

sebagai sungai permukaan tidak berkembang dengan baik, sebagai gantinya

banyak muncul sungai-sungai di bawah permukaan yang akan muncul pada

tempat-tempat tertentu sebagai mata air.

Lahan karst terbentuk apabila memenuhi empat persyaratan yaitu : a)

terdiri dari batugamping murni, masif, keras dan kristalin, b) Ketebalan

batugamping lebih dari 100 meter c) berlapis baik dan banyak terdapat rekahan,

dan d)terekspresi oleh relief diatas permukaan laut yang tinggi sehingga dapat

memudahkan sistem sirkulasi air (Summerfield, 199 1). Proses pelarutan

batugamping yang merupakan proses terpenting pembentukan karst bisa

dijelaskan menurut reaksi kimia batugamping dengan air dan kandungan gas C02

terlarut sebagai berikut :

Proses pelarutan batugamping tersebut terutarna disebabkan oleh C02

yang bersumber dari atmosfer yang diperkaya oleh faktor biologis dan kegiatan

gunung api. Variasi faktor lain yang ikut berperan dalam pembentukan bentang

alam karst di alam adalah jenis batugamping, struktur geologi, faktor biologi,

Page 6: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

6

suhu udara, angin dan curah hujan. Ekosistem kawasan karst merupakan

gabungan dari ekosistem endokarst d m ekosistem eksokarst. Endokarst

merupakan semua fenomena yang dijumpai di bawah permukaan tanah kawasan

karst sedangkan Eksokarst semua fenomena yang dijumpai diatas permukaan

kawasan karst. Karst Gunung Kidul berkembang pada batuan gamping yang

berumur Miosen dengan luas sekitar 13.000 km2 dengan jumlah kubah karst yang

* * diperkirakan mekapai 40.000.

Secara tektonis pembentukan karst Gunung Kidul diawali dengan fase

pengangkatan akibat tektonik dengan arah Barat-Timur dengan kemiringan landai

ke arah selatan sekitar lo0, sehingga mempunyai pola pengaliran ke arah Samudra

Hindia (van Bemmelen, 1970). Sifat tandus dan kering disebabkan karena Gunung

Kidul batuannya tersusun oleh dominasi batugamping yang mernpunyai sifat

porositas tinggi dan mudah larut sehingga tidak mampu menahan air hujan

(Jemings, 1985). Narnun demikian kawasan tersebut sebenarnya mempunyai

keistimewaan yang khas dan unik.

Geowisata merupakan salah satu altematif pengelolaan kawasan karst

Gunung Kidul yang mempunyai arti yang sangat penting karena :

- Kawasan tersebut merupakan kawasan yang spesifik yang perlu

dikonservasi karena didalamnya terdapat flora dan fauna yang khas.

- Karst Gunung Kidul secara aklamasi oleh International Union of

Speleology tahun 1994 diusulkan sebagai bentuk alam warisan dunia

(World Natural Heritage).

- Merupakan akuifer air tanah yang cukup besar dan produktif yang dapat

mensuplai wilayah Yogyakarta dan sekitarnya (Sunarto, 1999).

Page 7: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

- Terdapat proses alami pembentukan eksokarst dan endokarst yang

terlengkap di dunia dari stadia muda-tua dan telah berumur ribuan-jutaan

tahun yang masih berlangsung hingga saat ini.

- Keunikan bentang dam karst seperti perbukitan kerucut, goa bawah

tanah, air sungai bawah tanah, danau alam, mata air, pantai karang, dan

bentukan tekstur dan struktur batuannya yang beranekaragam.

- Memperkaya jenis wisata yang terdapat di Yogyakart. sehingga dapat

diintegrasikan dengan wisata lain sehingga merupakan alternatif tujuan

wisata yang tidak kalah indahnya.

- Banyak peninggalan bersejarah pada jaman manusia purba terutama yang

terdapat di goa-goa.

- Berpotensi sebagai pusat penelitian dan laboratoriurn darn karst di

Indonesia.

Dengan melihat begitu banyak manfaat yang terdapat di kawasan karst

Gunung Kidul tersebut, diharapkan pengelolaan kawasan karst sebagai kawasan

geowisata dapat melindungi, menjaga, memelihara dan memanfaatkannya secara

aman dan lestari. Tanpa mengurangi kepentingan sektor lain untuk memanfaatkan

kawasan karst secara maksimal, diperlukan kesepakatan antara para pengguna

kawasan karst untuk mendayagunakan daerah itu secara adil dan berimbang untuk

kelestariannya (Samodra, 1999). Oleh karena itu dalam pengelolaannya sebagai

kawasan geowisata maka diperlukan perencanaan wisata yang matang mulai dari

pembagian zonasi kawasan, penentuan jalur wisata dan aspek-aspek lain yang

berupa sarana dan prasarana fisik yang mendukung jalur wisata serta peran

masyarakat disekitarnya.

Page 8: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

Geowisata layak dikembangkan dengan pertimbangan banyak nilai positif

yang dikandungnya Nilai-nilai tersebut meliputi nilai keindahan yang

ditunjukkan oleh keanekaragaman bentukan bentang alam yang khas seperti

perbukitan kerucut, goa bawah tanah, sungai bawah tanah, telaga, bentukan

mineral serta jenis batuannya. Nilai pendidikan ditunjukkan oleh proses alamiah

bentang dam tersebut terbentuk, bahan pembentuknya, serta umur dari morfologi

karst tersebut. Sedangkan nilai petualangan dapat diikuti pada kegiatan

penelusuran goa, penjelajahan aliian Bengawan Solo purba serta penjelajahan

perbukitan kerucut karst.

Kunci utama keberhasilan geowisata adalah : inventarisir dan identifikasi

sumberdaya keanekaragaman geologi, konsemasi sumberdaya dam, pembagian

zona wisata karst, penentuan jalur geowisata, sarana dan prasarana yang memadai

serta peran serta masyarakat sekitarnya.

1.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kawasan Karst Daerah Tingkat 11 Gunung Kidul

Yogyakarta yang secara geografis terletak antara 110°21' - 1 10°50' Bujur Timur

dan T46' - 8'09' Lintang Selatan dengan Ibu Kota Wonosari (Bappeda

Kab.Gunung Kidul, 1999). Lokasi penelitian dipilih secara spesifik tepatnya di

daerah Wonosari - Tepus dan sebagian Baron (Gambar 1) yang mempunyai luas

masing-masing 204 Ha dan 1.114 Ha dengan memperhatikan beberapa

pertimbangan yaitu:

1. Wonosari merupakan pusat kota di Gunungkidul yang sekaligus berhngsi

sebagai pintu gerbang menuju wisata karst memiliki sarana dan prasarana

yang relatif tersedia.

Page 9: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

2. Jalur Wonosari - Tepus merupakan jalur yang diperkirakan padat dengan

obyek geowisata dan dapat mewakili keanekargaman bentang dam karst di

Gunungkidul.

3. Jalur Wonosari- Tepus- Baron merupakan jalur wisata yang sebelumnya

sudah dikembangkan sebagai wisata goa dan wisata pantai.

4. Aksesibilitas Wonosari - Tepus mudah dan bagus.

5. Ketersediaan air tanah di Wonosari cukup untuk mendukung pengembangan

geowisata disekitarnya.

Page 10: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

L A U T J A W A

M p r W n

Gambar 1. Lokasi penelitian dan rencana jalur geowisata di Kec. Wonosari - Tepus Gunungkidul (daerah yang diarsir)

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan menentukan karakteristik sumberdaya keanekaragaman

geologi untuk pengembangan geowisata, yaitu eksokarst Wonosari -

Tepus-Baron.

Page 11: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

2. Mengetahui tingkat kelayakan pengelolaan kawasan karst sebagai kawasan

geowisata.

3. Membagi satuan geomorfologi karst di daerah penelitian untuk membantu

memudahkan pembagian zonasi karst daerah penelitian.

4. Membagi zona karst dalam bentuk peta zonasi berdasarkan pemdaatanya

sebagai kawasan geowisata agar upaya konservasi dapat berjalan dengan

tidak menghalangi aktifitas lain diluar kegiatan wisata.

5. Menentukan jalur geowisata dalam bentuk peta jalur geowisata di daerah

Wonosari - Tepus berdasarkan keunggulan dan keunikan proses geologi,

sejarah geologi, keanekaragaman geologi dan keindahan batuan dan

mineral di sekitar jalur geowisata.

6. Mengetahui kesiapan sarana dan prasarana fisik, sebagai pendukung

pengembangan geowisata.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Membuka wawasan bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar pada

khususnya mengenai berbagai macam potensi yang ada pada sumberdaya alam

karst sehingga gambaran bahwa kawasan karst sebagai kawasan kering, tandus

dan tidak memiliki nil& jual dapat dihilangkan. Selain itu diharapkan obyek

geowisata dapat menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya kawasan karst

untuk dilindungi dan dilestarikan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

masukan kepada pemerintah daerah setempat dalarn merencanakan dan

mengevaluasi pengelolaan kawasan karst secara lebih menguntungkan dengan

menjadikannya sebagai kawasan geowisata.

Page 12: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

1.4. Perumusan Permasalahan

1.4.1. Permasalahan kawasan karst

Permasalahan yang ada pada kawasan karst baik yang alamiah atau akibat

aktifitas manusia adalah :

1. Kelestarian kawasan karst sebagai habitat flora dan fauna tertentu yang

semakin terancam dengan adanya kerusakan bentang alam akibat

penambangan, pemukiman dan aktifitas pertanian.

2. Sifat porositas yang tinggi dan pola sebaran sumber air di karst yang tidak

merata dan hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu menjadikan daerah

tersebut sering mengalami kesulitan air.

3. Tingkat pencemaran air tanah karst yang menunjukkan kecenderungan

meningkat akan mengancam keberadaan ekosistem karst.

4. Perusakan sumber akuifer akibat aktifitas manusia mengakibatkan sumber

tersebut tidak dapat menjalankan fbngsinya sebagaimana mestinya.

Dengan mengasumsikan bila permasalahan yang ada tersebut dapat dapat

diatasi, maka diharapkan melalui hasil penelitian ini dapat untuk rnenjawab

beberapa permasalahan seperti :

1. Apakah potensi sumberdaya dam yang berupa keanekaragaman geologi

khususnya kawasan eksokarst Jalur Wonosari - Tepus - Baron memiliki

potensi untuk dikembangkan sebagai obyek geowisata ?

2. Pembagian zona karst untuk menentukan zona geowisata dan zona pendukung

wisata agar zona pemanfaatan lainnya seperti untuk pertanian, peternakan,

pemukiman, pertambangan tidak merasa terganggu dengan aktifitas geowisata

serta untuk mengurangi dampak dari pencemarannya.

Page 13: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

3. Bagaimana menentukan jalur wisata berbasis SIG, aspek apa saja yang harus

dipenuhi ?

4. Bagaimana kesiapan prasarana dan sarana untuk pengembangan geowisata di

Gunung Kidul ? Apakah dapat mendukung keragaman wisata yang sudah ada

di Yogyakarta ?

1.4.2 Kerangka Pemikiran

Dasar pemikiran tentang Analisis Pengelolaan Kawasan Karst Gunung

Kidul sebagai Kawasan Geowisata adalah upaya pelestarian dan pemanfaatan

kawasan karst sebagai kawasan geowisata disamping memperkenalkan bentuk

alternatif wisata dam yang mempunyai masa depan yang cerah dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat setempat (Garnbar 2).

Hal yang mendasari pertimbangan pengembangan kawasan karst sebagai

kawasan geowisata adalah :

- Ekosistem karst mengandung dua pengertian dipandang dari sudut

kepentingannya yaitu, fisik dam karst dan sosial budaya masyarakat di

kawasan karst. Untuk menjaga kelestariannya sekaligus

memberdayakannya, upaya yang dilakukan adalah memadukan dua

kepentingan tersebut agar saling mendukung dan dijaga keseimbangan

antara melestarikan dan memanfaatkannya.

- Menginventarisir keunikan keanekaragaman geologi merupakan dasar bagi

pembagian zona karst dalarn pemanfaatannya sehingga dapat

meminimalkan dampak kerusakan ekosistem karst dalam bentuk peta

zonasi dan jalur geowisata.

Page 14: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

- Tingkat kerusakan ekosistem karst yang semakin mengkhawatirkan bagi

keberadaan air tanah, proses darn pembentukan karst, flora dan fauna

karst.

- Kawasan ini sebagian kecil sudah dikembangakan sebagai obyek wisata,

sebagai contoh adalah wisata goa. Dengan pertimbangan itu berarti sarana

dan prasarana tentunya sebagian sudah ada.

- Kesulitan air yang selama ini merupakan kendala utama, sebagian sudah

teratasi dengan masuknya program subsidi pemipaan pemerintah dari goa-

goa yang berpotensi air tanah.

- Pemanfaatan kawasan karst yang bernilai ekonomis dan ekologis

merupakan kunci untuk melindungi kawasan karst.

Page 15: Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai ... 1... · diartikan sebagai kondisi dan proses geologi yang dapat diangkat ke dalam hakekat kepariwisataan sehingga mampu

Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

EKOSISTEM KARST

,

FISIK ALAM

SOSIAL BUDAYA

FLORA

Unik L a n m b Spesifik

INVENTARISMI & ANALISIS

Keanekararn.n geologi

Nilai V Kualitas &

PETA ZONASI Kuantitas

KONSERVASI GEOWISATA Mempelajari Keanekaragaman

~ermnf.atkan - geologi Mengamankan

A I

PETA JALUR Sarana & GEOWISATA

Geografis (SIG) Aksesibilitas

i

C

GEOWISATA (Peta Panduan Geowisata) -

Aktifitas Manusia m a l a m i a h

Ekonomis (O ~koloas

<