Upload
liim-surbakti
View
228
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
1/53
Menu Cari
Jumaristoho's BlogJust another WordPress.com site
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DANRASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT.GUDANG GARAM, TBK.”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan ekonomi dalam era globalisasi saat ini perkembangan ekonominya mengalami perubahan yang
cukup signifikan. Dan seiring dengan perkembangan teknologi pada saat ini maka dunia usahapun ikut
berkembang pula dan makin banyak pula perusahaan yang muncul, terlebih lagi perusahaan yang sudah go
publik. Hal tersebut menyebabkan setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai laba semaksimal
mungkin atau setinggi – tingginya. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan manajemen keuangan
dalam menghitung hasil operasional perusahaan dan analisa – analisa keuangan yang telah dicapai
perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya untukperusahaan yang sudah go public dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor. Media
yang dapat digunakan perusahaan dalam menjual saham yang dimilikinya pada publik adalah pasar modal.
Pasar modal berguna untuk mempertemukan pihak – pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan
pihak yang memiliki dana. Kegiatan pasar modal adalah kegiatan investasi, yaitu kegiatan menanamkan
modal baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal
mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Bagi para investor, melalui pasar
modal mereka dapat memilih obyek investasi yang tepat dengan beragam tingkat pengembalian dan tingkat
risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit (emiten) melalui pasar modal mereka dapat
mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang kelangsungan usaha mereka
Dan sudah selayaknya setiap perusahaan harus memiliki laporan keuangan yang bertujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan perusahaannya, perubahan posisi keuangan, dan
aktifitas operasi perusahaan yang bermanfaat untuk mengambil keputusan. Modal akan selalu berputar
dalam jangka waktu pendek untuk mendapatkan suatu laba dari kegiatan organisasinya. Namun, beberapa
bagian dari modal yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada pihak
kreditur dan para investor. Laporan keuangan menunjukkan posisi keuangan perusahaan dan kinerja
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Di dalam neraca kita dapat mengetahui berapa besar
kekayaan atau asset yang dimiliki oleh perusahaan yang berada pada sisi aktiva, dan kita dapat melihat sisi
pasiva untuk mengetahui dari mana dana – dana yang terdapat dalam aktiva.
Investor akan melakukan analisis laporan terlebih dahulu sebelum melakukan investasi. Salah satu cara
yang dapat dilakukan investor dalam melakukan analisis yaitu dengan cara menganalisis laporan keuangan
yakni : neraca, laporan perubahan modal dan laporan laba – rugi yang disajikan oleh perusahaan yang
bersangkutan guna mengetahui kondisi dan perkembangan suatu perusahaan tersebut. Untuk mengukur
https://jumaristoho.wordpress.com/2014/06/13/analisis-pengaruh-rasio-likuiditas-rasio-solvabilitas-dan-rasio-profitabilitas-terhadap-harga-saham-pada-pt-gudang-garam-tbk/https://jumaristoho.wordpress.com/2014/06/13/analisis-pengaruh-rasio-likuiditas-rasio-solvabilitas-dan-rasio-profitabilitas-terhadap-harga-saham-pada-pt-gudang-garam-tbk/https://jumaristoho.wordpress.com/2014/06/13/analisis-pengaruh-rasio-likuiditas-rasio-solvabilitas-dan-rasio-profitabilitas-terhadap-harga-saham-pada-pt-gudang-garam-tbk/https://jumaristoho.wordpress.com/https://jumaristoho.wordpress.com/2014/06/13/analisis-pengaruh-rasio-likuiditas-rasio-solvabilitas-dan-rasio-profitabilitas-terhadap-harga-saham-pada-pt-gudang-garam-tbk/https://jumaristoho.wordpress.com/
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
2/53
posisi keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio – rasio keuangan.
Diantaranya Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas. Agar investor dapat membuat
keputusan yang rasional dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang –
hutang jangka pendek yang dimiliki. Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup kemampuan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka perusahaan tersebut dapat disebut likuid. Sebaiknya jika
perusahaan dalam keadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan
tersebut dikatakan ilikuid. Selain rasio likuiditas, rasio keuangan juga dapat diukur dengan menggunakan
rasio solvabilitas.
Rasio Solvabilitas digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan. Suatu perusahaan yang
solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar
semua hutang – hutangnya.
Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengukur laporan keuangan yang dapat menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama kurun waktu tertentu. Dengan menggunakan rasio
profitabilitas ini kreditur dapat melakukan penilaian terhadap perkembangan perusahaan yang akandiberikan kredit pada waktu yang akan datang.
Analisis dalam laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu dengan
tujuan untuk menentukan prediksi yang mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang
akan datang. Pentingnya analisis Likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas bagi suatu perusahaan yaitu untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut apakah lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya atau
justru mengalami kerugian. Dan investor dapat mengamati kinerja keuangan dengan mengevaluasi dan
proyeksi harga saham. Apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut baik, maka investor tidak
akan ragu untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Untuk itu penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruhnya dari kemampuan – kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus dipenuhi dari aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap
harga saham yang akan dibeli oleh investor. Maka dari itu investor dapat menilai kinerja perusahaan
berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan dengan menggunakan
alat analisis laporan keuangannya dengan membandingkan dengan harga saham yang akan dibeli investor.
Berdasarkan uraian di atas yang menjelaskan bahwa Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio
Profitabilitas sangat penting bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan dan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam memperoleh laba maka penulis ingin
mengetahui mengenai kinerja perusahaan PT. Gudang Garam, Tbk dengan meneliti mengenai apakah ada
pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham. Jika ketiga rasio tersebut berpengaruh maka investor
dapat mempertimbangkan dalam berinvestasi atau membeli saham perusahaan tersebut berdasarkan rasio
– rasio keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis memberi judul“ANALISIS
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diketahui di atas, bahwa setiap perusahaan memiliki laporan keuangan
yang digunakan sebagai sarana informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan dan aktivitas
perusahaan yang bermanfaat untuk mengambil keputusan. Maka penulis bermaksud untuk memecahkan
masalah yang berhubungan dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Dari rumusan
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
3/53
di atas maka adapun masalah yang akan di ambil dalam penelitian ilmiah ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM,TBK.?
2. Bagaimana pengaruh rasio solvabilitas terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM,TBK ?
3. Bagaimana pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM, TBK ?
4. Bagaimana pengaruh ketiga rasio tersebut terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM,TBK ?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis akan membatasi penulisan pada pada rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
dan rasio profitabilitas untuk periode 2004– 2011 per triwulan, karena ketiga indikator tersebut merupakan
pengukur kinerja keuangan dan kemampuan perusahaan. Sehingga penulisan tidak menyimpang dan agar
lebih terperinci.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah di atas, ada pun tujuan dari penelitian ini yakni :
1. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM,TBK ?
2. Untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM, TBK ?
3. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM, TBK ?
4. Untuk mengetahui ketiga indikator tersebut bagaimana pengaruhnya terhadap harga saham sekaligus
pada PT. GUDANG GARAM, TBK ?
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah pemahaman bagi penulis tentang materi yang diambil.
Dan bagi pembacasetelah membaca penulisan ilmiah ini, diharapkan dapat memberikan nilai tambah
khususnya dalam menganalisa rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas dalam menentukanapakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap harga saham. Dan dapat menjadi informasi dan bahan
perbandingan bagi penulis sejenis, agar tulisan ini dapat lebih disempurnakan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang akan di ambil dari laporan
keuangan tersebut, terutama yang diperoleh dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas
Serta diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan atau manager
dalam melakukan pengelolaan likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Serta bagi para investor dan para
pelaku pasar modal dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi.
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
4/53
1.6 Metode Penelitian
Untuk memperoleh kesimpulan yang objektif, maka penulis melakukan berbagai macam cara untuk
mengumpulkan data – data yang dapat mendukung penelitian dengan menggunakan beberapa metode
sebagai berikut :
1.6.1 Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah PT. GUDANG GARAM, TBK yaitu bergerak dalam bidang rokok yang terkemukadengan kegiatan operasinya yang sangat laris dipasaran.
1.6.2 Data / Variabel
Data sangat bermanfaat dalam suatu penelitian karena dapat memberikan informasi tentang suatu
keadaan, sekaligus sebagai dasar objektif dalam proses pembuatan keputusan. Data yang digunakan dalam
penelitian kali ini adalah data perusahaan PT. GUDANG GARAM, TBK beserta laporan keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi serta harga saham dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 per triwulan.
Dalam penelitian kali ini digunakan metode penelitian pengujian hipotesis untuk menjelaskan pengaruh rasio
likuiditas sebagai variabel (X ), rasio solvabilitas sebagai variabel (X ) serta rasio profitabilitas sebagai
variabel (X ) dan harga saham sebagai variabel dependen (Y), baik secara parsial maupun simultan.
1.6.3 Metode Pengumpulan Data / Variabel
Dalam pengumpulan data dan informasi diperlukan untuk mendapatkan informasi, penulis menggunakan
internet sebagai media pengumpulan data. Data yang diperoleh berupa data sekunder, antara lain : data
perusahaan, laporan keuangan dan harga saham yang dapat dilihat melalui website BEI yakni www.idx.co.id
, selain itu survey dan mengambil data langsung ke Bursa Efek Indonesia dan mempelajari referensi dan
materi yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode
yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu gambaran suatu keadaan
yang dikumpulkan dan diklasifikasikan dalam bentuk angka, sehingga didapat informasi untuk menganalisismasalah yang diteliti.
1.6.4 Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
dan rasio profitabilitas terhadap harga saham. Maka dalam pengujian hipotesisnya apabila hipotesis nol
(Ho) ditolak maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, begitu pula sebaliknya. Adapun hipotesis atau dugaan
sementara atas penelitian yang akan dilakukan adalah :
Hipotesis yang digunakan dalam uji parsial :
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap harga saham
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap harga saham
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio solvabilitas terhadap harga saham
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio solvabilitas terhadap harga saham
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio profitabilitas terhadap harga saham
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio profitabilitas terhadap harga saham
1 2
3
http://www.idx.co.id/
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
5/53
Hipotesis yang digunakan dalam uji simultan :
Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas
terhadap harga saham
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas
terhadap harga saham
1.6.5 Alat Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif yang ditampilkan dalam bentuk
tabel yang merupakan hasil dari perhitungan rasio.
Analisis Deskriptif
1. Uji Normalitas2. Uji Asumsi Klasik
3. Analisis Regresi Linier Berganda
4. Uji Simultan dengan f test
5. Uji Parsial dengan t test
Analisis Kuantitatif / Akuntansi
1. Rasio Likuiditas
Current Ratio
Cash Ratio
Quick Ratio
2. Rasio Solvabilitas
Debt to Asset Ratio
Debt to Equity Ratio
Time Interest Earning
3. Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin
Return on Asset
Rate of Return
1.6.6 SPSS
Teknologi sekarang sudah canggih, sehingga sekarang ini dalam mengolah data statistik cenderung
diselesaikan dengan komputer melalui program-program statistik. Keberadaan program statistik semacam
itu memberikan banyak manfaat dan keuntungan buat para peneliti, seperti pengerjaaan yang lebih singkat,
akurasi hasil perhitungan yang tinggi dan sebagainya. Salah satu program untuk pengolahan data adalah
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
6/53
SPSS. Sampai saat ini SPSS merupakan program statistik yang paling populer dan paling banyak dipakai di
seluruh dunia. Para peneliti menggunakannya untuk berbagai keperluan seperti riset pasar maupun untuk
menyelesaikan tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya.
SPSS pertama kali dibuat pada tahun 1968 oleh tiga orang mahasiswa dari Stanford University. Awalnya,
SPSS merupakan kependekan dari Statistical Package for the Sosial Scienceskarena program ini mula-mula
dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun, seiring perkembangannya dari waktu ke waktu SPSS
penggunaannya semakin luas untuk bidang ilmu seperti bisnis, pertanian, industri, ekonomi, psikologi dan
lain-lain sehingga sampai sekarang kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Service Solution (Duwi
Priyatno, 2008). Dalam penelitian saya SPSS sangat berguna sekali.
Namun sebelum dilakukan Uji Regresi linear berganda tersebut harus dilakukan uji normalitas kemudian
dilanjutkan kedalam uji asumsi klasik yang terdiri dari autokorelasi, multikolinieritas, dan
heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik bertujuan agar nilai parameter penduga tidak biasa. Model regresi
yang baik dalam melakukan peramalan adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal
mungkin.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang terdistribusi
normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel
bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan menggunakan uji
kolmogorov-Smirnov test. Pengambilan kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui
dengan melihat signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas.
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 distribusi data adalah tidak normal
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05 distribusi data adalah normal
1. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan. Ujiautokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model regresi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena ‘gangguan’ pada
individu atau kelompok cenderung mempengaruhi ‘gangguan’ individu atau kelompok yang sama pada
periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2009).
Untuk mendeteksi auto korelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. 1.65 < DW < 2.35 maka tidak ada autokorelasi
2. 1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 maka tidak dapat disimpulkan
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
7/53
3. DW < 1.21 atau DW > 2.79 maka terjadi autokorelasi
2) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2005, hal 91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas
multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilihatdari :
1. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,1 atau;
2. Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10
3) Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-
titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Varibel yang
dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut
variabel bebas atau variabel independen.
Y = α + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3+ ℮
Di mana :
Y = Harga saham (variabel dependen)
α = Konstanta
X1 = Rasio Likuiditas
X2 = Rasio Solvabilitas
X3 = Rasio profitabilitas
e = Standar Erorr
1. Uji Simultan dengan F-test
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama – sama variabel independen
terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama – sama
berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
8/53
yang ditentukan atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-
1dan df2 = n – k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen.
1. Uji Parsial dengan t-test
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara
individual (parsial) terhadap variabel independen. Nilai uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.)pada variabel masing – masing independen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan atau t hitung ( kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari two-tailed α = 5% df – k, k
merupakan jumlah variabel independen)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Media yang dapat digunakan dalam meneliti kondisi kesehatan suatu perusahaan yaitu laporan keuangan.
Dalam laporan keuangan berisi data – data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan
dalam periode tertentu, sehingga pihak – pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan. Pihak – pihak yang memerlukan laporan keuangan
antara lain pihak internal dan pihak eksternal perusahaan seperti para pemilik perusahaan, para kreditur,
bankers, investor, karyawan, dan pemerintah.
Suatu proses akuntansi ditandai dengan munculnya laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai media
pelaporan atas segala sesuatu yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode tertentu. Pada dasarnya
laporan keuangan disusun setahun sekali, namun sering pula ditemui ada perusahaan yang menyusun
laporan keuangan tiap tiga bulan sekali bahkan laporan keuangan disusun setiap bulan sekali.
Adapun pengertian laporan keuangan itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang
bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu
sendiri.
2. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakansebagai
alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaandengan pihak-
pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.(S. Munawir, 1995).
3. Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi
perusahaan pada periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan
laporan keuangan. Laporan keuangan di Indonesia harus disusun secara akrual, kecuali untuk laporan
arus kas.4. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No1 (2004) merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap dari laporan laba rugi neraca laporan arus kas laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misal sebagai laporan arus kas atau laporan arus
dana) catatan dan laporan serta materi penjelasan yg merupakan bagian integral dalam laporan
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
9/53
keuangan.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Dalam proses akuntansi akan dihasilkan laporan keuangan yan bertujuan sedemikian rupa agar dapat
memenuhi kebutuhan pihak – pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Pemilik dan calon pemilik perusahaan ingin mengetahui bagaimanaposisi keuangan perusahaannya di masa yang akan datang. Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2002) :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
3. Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya, membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mencakupkeputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan
mengangkat atau mengganti manajemen.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-sumber dan
kewajiban, seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan
yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan.
Informasi keuangan memiliki syarat – syarat tertentu yang harus dipenuhi agar informasi akuntansi yang
berbentuk laporan keuangan benar – benar berkualitas maka informasi tersebut harus memenuhi sepuluh
syarat di bawah ini :
1. Dapat dimengerti, informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya,dan dinyatakan dalam bentuk
dan dengan istilah yang disesuiakan dengan batas pengertian para pemakai. Untuk itu para pemakai
informasi akuntansi diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis akuntansi serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevan, relevansi suatu informasi harus dihubunghkan dengan maksud penggunaanya.Bila informasi
tidak relevan untuk keperluan para pangambil keputusan,informasi demikian tidak akan ada
gunanya,betapapun kualitas-kualitas lainya terpenuhi. Sehingga informasi harus relevan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat dikatakanmemiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa depan dan menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi kinerja perusahaan di masa lalu.
3. Material, informasi dipandang material jika kelalaian atau kesalahan mencatat informasi tersebut,
sehingga dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan
keuangan.
4. Keandalan, informasi harus dapat diuji kebenaranya oleh para pengukur yang independen dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama. Agar bermanfaat, informasi juga harus andal yang
berarti bebas dari pengertian yang menyesatkan seperti kesalahan material dan juga dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan.
5. Jujur, agar loporan keuangannya dapat diandalkan maka informasi harus menggambarkan dengan
jujur dalam mencatat transaksi serta peristiwa lainnya.
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
10/53
6. Substansi mengungguli bentuk, dalam melihat suatu transaksi tertentu yang diutamakan adalah
substansi dari transaksi serta peristiwa tersebut. Transaksi serta peristiwa lainnya tersebut perlu
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya bentuk hukumnya.
7. Netral, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi
yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan.
8. Tepat waktu, informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk
membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut.
9. Daya banding, informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan
perusahaan-perusahaan lainya pada periode yang sama.
10. Lengkap, informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi yang dapat memenuhi
secukupnya sembilan tujuan kualitatif (karakteristik) diatas dapat juga diartikan sebagai pemenuhan
standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan.
2.1.3 Jenis – Jenis Laporan Keuangan
Dalam Kurun waktu tertentu manajemen suatu perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan
keuangan guna memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan atas suatu perusahaan ini. Mengenai
laporan keuangan yang disajikan dan disusun oleh manajemen sesuai Ikatan Akuntan Indonesia, (2007)
menyatakan “laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”
1. Neraca (Balance Sheet)
Pendapat Skousen (2001:41) yang dimaksud dengan neraca adalah ”laporan sumber-sumber dari suatu
perusahaan (harta), kewajiban perusahaan (hutang), dan perbedaan antara yang dimiliki (harta) dan apa
yang dipinjam (hutang) yang disebut ekuitas”.
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan, pada suatu
tanggal tertentu biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanyapada suatu akhir
fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet. Dengan demikian neraca
terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal.
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu (Kardiman, 2006).
Tujuan neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu
akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet. Dengan
demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal.
A. Pengertian Aktiva
Dalam pengertian aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwamasa lalu dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomis di masa depan. Manfaat ekonomi masa
depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik
langsung maupun tidak langsung terhadap arus kas atau setara kas pada perusahaan. Potensi tersebut
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
11/53
dapat berbentuk suatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan
(Kardiman, 2006).
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar(Kardiman, 2006).
1. Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah uang kas dalam aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atauditukarkan menjadi uang tunai, dijual, atau dikonsumen dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun
atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Bentuk – bentuk aktiva lancar :
1. Kas, merupakan semua uang tunai dan surat berharga yang berfungsi sebagai uang tunai yang
disimpan di Bank dan setiap saat dapat diambil untuk digunakan.
2. Efek (surat berharga), merupakan surat berharga berupa saham dan obligasi yang dapat diperjual-
belikan melalui bursa.
3. Piutang usaha, adalah tagihan kepada pihak lain tanpa perjanjian tertulis yang pelunasannya dalam
jangka pendek (kurang dari satu tahun). Misalkan penjualan kredit.
4. Wesel tagih, adalah tagihan kepada pihak lain yang disertai perjanjian tertulis, yang pelunasannyadalam jangka pendek. Misalkan wesel dan menerima promes.
5. Perlengkapan, merupakan barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalkan alat tulis, kertas, dan perangko.
6. Beban dibayar di muka, merupakan beban yang telah dikeluarkan, tetapi belim diterima manfaatnya
atau belum menjadi kewajiban. Misalnya sewa dibayar di muka dan bunga dibayar di muka.
7. Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur
ekonomi lebih dari satu tahun atau yang sifatnya relatif tetap.
Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah:
1. Investasi jangka panjang, adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan menjadi uang atau
kas dalam operasi perusahaan atau dalam waktu lebih dari satu tahun.
2. Aktiva tetap, aktiva berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur
ekonomi lebih dari satu tahun atau yang sifatnya relatif tetap. Misalkan gedung, mesin – mesin kantor,
tanah, dan kendaraan.
c. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets), aktiva yang berupa
hak – hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam
memperoleh pendapatan. Misalkan hak paten, hak cipta, hak merk dan
goodwill.
d. Aktiva lain-lain, aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kriteria
di atas.
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
12/53
B. Pengertian Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan atau tugas perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.
Elemen – elemen hutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hutang Lancar
Hutang lancar merupakan kewajiban – kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu pendek atau tidak
lebih dari satu tahun siklus operasi perusahaan (Kardiman, 2006). Yang termasuk ke dalam hutang lancar :
1. Hutang usaha, merupakan hutang jangka pendek yang tidak disertai perjanjian tertulis. Seperti
transaksi pembelian dengan kredit.
2. Wesel bayar, adalah kewajiban jangka pendek yang disertai perjanjian tertulis. Seperti mengakui wesel
yang ditarik oleh pihak lain dan menyerahkan surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada seseorang pada waktu tertentu.
3. Pendapatan yang diterima di muka, yaitu pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan tetapisudah diterima pembayarannya.
2. Hutang Jangka Panjang
Kewajiban perusahaan untuk membayar kepada pihak lain dalam jangka waktu yang relatif lama atau lebih
dari satu tahun. Penentuan jangka waktu ini diukur sejak pembuatan tanggal neraca (Kardiman, 2006). Yang
termasuk dalam hutang jangka panjang antara lain :
1. Surat Obligasi adalah surat bukti utang perusahaan kepada pemegang obligasi yang pelunasannya
lebih dari satu tahun dengan imbalan jasa berupa bunga.
2. Utang hipotek adalah kewajiban jangka panjang yang disertai dengan jaminan aktiva tetap.
3. Hutang-hutang lain, hutang yang tidak dapat dilaporkan dalam golongan hutang di atas. Yang
termasuk dalam hutang – hutang lain antara lain :
4. Piutang wesel didiskontokan
5. Sengketa hukum, pajak, dan beban – beban lain yang belum pasti
6. Garansi – garansi yang diberikan
C. Modal
Modal hakekatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan perusahaan yang ditunjukkan dalam
pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya dapat dikatakan pula sebagai modal. Yang termasuk
dalam modal antara lain :
1. Laba tidak dibagi / laba ditahan, merupakan laba tahun – tahun yang tidak dibagi sebagai deviden
2. Modal penilaian kembali, merupakan selisih nilai buku lama dengan nilai buku yang baru
3. Modal sumbangan4. Modal lain – lain, yaitu modal yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu kelompok di atas.
5. Laporan Laba Rugi ( Income Statement )
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
13/53
Laporan laba rugi yaitu alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui
berapakah hasil bersih atau yang didapat dalam satu periode. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007)
laporan laba rugi minimal mencakup pendapatan, laba atau rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba
atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak,
laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, dan laba rugi bersih untuk periode berjalan.
Tujuan dari laporan laba rugi yaitu untuk mengukur kemajuan perusahaan di dalam menjalankan operasinya.
Namun secara garis besarnya unsur – unsur laporan rugi – laba dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Hasil penjualan
Hasil penjualan merupakan jumlah dari penjualan barang atau jasa untuk satu periode.
2. Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan merupakan hasil dari persediaan awal barang dengan ditambah dengan pembelian
barang dagangan dan dikurangi persediaan akhir barang dagangan.
3. Laba kotor penjualan
Laba kotor penjualan dapat diukur dengan cara menggunakan harga pokok penjualan terhadap penjualan.
4. Biaya operasi perusahaan
Biaya operasi perusahaan pada umumnya terdiri dari :
1. Biaya penjualan
Biaya penjualan adalah biaya yang dibebankan sehubungan dengan penjualan barang. Yang termasuk
dalam biaya penjualan, diantaranya :
– Biaya gaji pegawai
– Komisi penjualan
– Biaya advertising
– Penyusutan peralatan
– Biaya-biaya penjualan lainnya
1. Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi ini, antara lain :
– Gaji pegawai administrasi
– Perlengkapan kantor
– Biaya – biaya lain
5. Laba bersih
Laba bersih adalah biaya operasi dikurangi dengan laba kotor.
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
14/53
6. Pendapatan atau biaya-biaya di luar operasi
Contohnya: biaya bunga, biaya sewa, dan deviden.
1. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan modal adalah Perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu atau daat
dikatakan sebagai ringkasan suatu perusahaan selama periode tertentu.. Maka dapat diketahui bahwa
laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau pengurangan ekuitas selama
periode tertentu dari periode sebelumnya. Laporan ini disajikan untuk melengkapi laporan keuangan lainnya.
Penambahan ekuitas berasal dari investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena
kerugian atau pengambilan pribadi (Kardiman, 2006).
2.2 Saham
2.2.1 Pengertian Saham
Saham adalah salah satu jenis surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
(emiten) atau perseroan terbatas. Emiten adalah perusahaan yang membutuhkan dana melalui pasar modal.
Saham berupa selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Saham dikeluarkan oleh perusahaan yang telah go public yang
kemudian dijual di pasar modal dalam rangka penghimpunan dana untuk perluasan usaha perusahaan
tersebut. Pemodal atau investor yang menginvestasikan dananya dalam bentuk saham akan mendapat
manfaat finansial seperti deviden, capital gain, dan sebagainya. Hal tersebut karena investor merupakan
bagian dari perusahaan tersebut.
Husnan (2004) dalam bukunya “Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas” mengemukakan
pendapatnya tentang saham yakni secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang
memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan
haknya.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa saham merupakan bukti kepemilikan. Martono et al.,
(2010) juga berpendapat sama, yaitu bahwa saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal
pada suatu perusahaan. Saham merupakan salah satu produk yang diperjualbelikan di pasar modal yang
dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas yang berwujud berupa selembar kertas yang menerangkan siapa
pemiliknya (Hamzah, 2006).
Dari pernyataan diatas, jelas bahwa saham adalah bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan bagi investor
yang menanamkan dananya di perusahaan tersebut. Maksudnya adalah investor tersebut adalah bagian dari
perusahaan yang berhak untuk mendapatkan sebagian keuntungan atas saham yang ditanamkan seperti
deviden, capital gain, dan sebagainya. Meskipun demikian, investasi dalam bentuk saham memiliki tingkat
risiko yang cukup tinggi. Lastari (2004) berpendapat bahwa tingginya risiko dikarenakan sifat komoditinya
yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri ataupun di dalam negeri,
perubahan di bidang politik, ekonomi dan moneter.
2.2.2 Jenis – Jenis Saham
Martono et al., (2010) menguraikan jenis saham menurut pengalihan dan manfaat yang diperoleh para
pemegang saham sebagai berikut :
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
15/53
1. Jenis saham menurut pengalihannya
1. Saham atas unjuk (Brearer Stock)
Saham atas unjuk sifatnya mirip dengan uang. Dalam sertifikat ini, dituliskan nama pemiliknya. Dengan
kepemilikan saham atas unjuk pemilik saham saat ini sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkan
sahamnya kepada orang lain. Di Indonesia hanya ada satu – satunya perusahaan yang menerbitkan saham
atas unjuk dengan nilai nominal yang didaftarkan di bursa paralel.
2. Saham atas nama (Registered Stock)
Berbeda dengan saham atas unjuk, saham atas nama ini dituliskan nama pemiliknya. Cara pengalihan
sahamnya adalah dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku
perusahaan yang khusus mencatat daftar nama pemegang saham. Di Indonesia semua perusahaan yang
menerbitkan saham, merupakan saham atas nama.
1. Jenis saham menurut manfaatnya
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa selalu ada dalam struktur modal saham. Wirasasmita et al., (2002) berpendapat bahwa saham
biasa adalah surat saham perseroan yang tidak mendapat prioritas atas jenis saham lainnya dalam
mendapatkan pembayaran deviden, dan menerima bagian sebagai priortas terakhir dalam pembagian harta
kekayaan perseroan itu apabila perseroan itu dibubarkan atau dihentikan kegiatan usahanya. Pemegang
saham biasa akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden apabila perusahaan memperoleh laba.Berikut ini adalah beberapa karakteristik saham biasa :
1. Saham biasa tidak menjanjikan pendapatan yang bersifat tetap dan pasti. Pendapatan saham biasa
dapat berasal dari penerimaan deviden dan selisih antara harga jual dengan harga beli saham.
2. Pemilik atau pemegang saham akan memiliki hak untuk ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Pemilik saham biasa adalah salah satu pemilik perusahaan, dia memiliki hak suara
untuk hal yang dibawa ke pertemuan tahunan perusahaan dan memberikan hak suara bagi direktur
perusahaan.
3. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo tertentu, dengan demikian emiten tidak mempunyai tanggung
jawab untuk membayar kembali harga pembelian saham yang telah diterbitkannya.2. Saham Preferen (Preferred Stock )
Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemiliknya, saham preferen
mempunyai sifat gabungan antara obligasi (bond ) dan saham biasa. Pemegang saham preferen
diprioritaskan dalam klaim aktiva bersih dan dalam pembagian keuntungan saham (deviden), hal tersebut
yang membedakan antara saham preferen dengan saham biasa. Atmaja (2002) menyebutkan beberapa
karakteristik dari saham preferen diantaranya sebagai berikut :
1. Memiliki nilai nominal.
2. Deviden besarnya tetap, merupakan persentasi dari nilai nominal.3. Hak deviden kumulatif, artinya hak kepada pemegang saham preferen untuk menerima deviden tahun-
tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.
4. Tidak memiliki hak suara dan hak jatuh tempo.
1. Jenis Saham berdasarkan kinerja perdagangan
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
16/53
1. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari perusahaan yang memiliki
reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) di industri sejenis, memiliki pendapatan yang
stabil dan konsisten dalam membayar deviden.
2. Saham pendapatan (incoming stock), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki
kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata – rata deviden yang dibayarkan pada
tahun sebelumnya.
3. Saham pertumbuhan (growthstock-well-know), yaitu saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang
mempunyai reputasi tinggi.
4. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak biasa
secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, tetapi memiliki
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa yang akan datang.
5. Saham siklikal (cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi
makro maupun situasi bisnis secara umum.
2.2.3 Harga Saham
Harga dari suatu saham pada dasarnya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran saham tersebut. Jika
permintaan saham meningkat, maka harganya akan meningkat, sebaliknya jika permintaan menurun maka
harga saham akan menurun. Harga pasar dari saham ditentukan oleh nilai buku saham tersebut. Nilai buku
mencerminkan nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimiliki perusahaan dan merupakan cerminan nilai
perusahaan. Halim (2005) mendefinisikan nilai buku perlembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih
ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar sedangkan kekayaan bersih ekonomis
adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban. Adapun harga pasar adalah harga yang terbentuk di pasar
jual beli saham. Harga perolehan yaitu harga dimana kita mendapatan saham tersebut dan dapat
dipergunakan manfaatnya.
Menurut Subiyantoro (2003) untuk melakukan penilaian harga saham diperlukan data operasional
perusahaan seperti laporan keuangan yang telah diaudit, performance perusahaan dimasa yang akan
datang dan kondisi ekonomi. Analisa terhadap nilai saham merupakan langkah mendasar yang harus
dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. Analisis saham merupakan salah satu dari sekian
tahap dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok
sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan
analisis teknikal.
1. Analisis fundamental atau analisis perusahaan yaitu menentukan harga saham dengan menggunakan
data dari keuangan perusahaan seperti laba, deviden yang dibayar, penjualan, pertumbuhan, dan
prospek serta kondisi perusahaan. Sebagaimana menurut Lastari (2004), analisis fundamental
dilakukan oleh investor menggunakan data keuangan perusahaan untuk menghitung nilai intrinsik
saham, oleh karena itu laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting karena
menggambarkan aspek fundamental yang bersifat kuantitatif. Analisis fundamental merupakan
analisis yang berbasis pada berbagai data rill untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu
saham. Beberapa data atau indikator yang umum digunakan adalah pendapatan, laba, pertumbuhan
penjualan, imbalan hasil atau pengembalian atas ekuitas (return of equity), margin laba (profit margin)
dan data-data keuangan lain sebagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi
pertumbuhan perusahaan dimasa mendatang.
2. Analisis teknikal menentukan harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham seperti harga
saham, volume transaksi saham, dan index pasar. Analisis ini dimulai dengan memperhatikanperubahan harga saham itu sendiri dari waktu ke waktu, analisis ini beranggapan bahwa harga suatu
saham akan ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut (Halim, 2005).
Menurut (Tjipto dan Hendi, 2006) analisis teknikal ini merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk menilai saham, dimana dengan metode ini para analisis melakukan evaluasi saham berbasis
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
17/53
pada data-data statistic yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan
volume transaksi. Dengan berbagai grafik yang ada serta pola-pola grafik yang terbentuk, analisis
teknikal mencoba memprediksi arah pergerakan harga saham kedepan.
2.2.4 Perubahan Harga Saham
Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar
sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan
semakin naik, begitu sebaliknya. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (Sri Mulyono, 2006).
Dalam investasi ada pula resiko dari pemegang saham adalah menurunnya harga saham, hal ini dapat
diatasi dengan cara menahan saham tersebut sampai keadaan pasar membaik. Pedomannya adalah :
1. Apabila nilai intristik (NI) saham > harga saham, disebut undervalue (harga saham terlalu rendah),
artinya saham layak dibeli atau dipertahankan.
2. Apabila nilai intristik (NI) saham < harga saham, disebut overvalue (harga saham terlalu tinggi), artinya
saham layak dijual atau dilepas.
3. Apabila nilai intristik (NI) saham = harga saham, disebut faif-value, artinya harga saham dinilai wajaratau dalam kondisi seimbang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :
1. Laba per lembar saham (Earning per Share / EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada sebuah perusahaan akan menerima laba atas saham yang
dimilikinya, semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan, perusahaan akan memberikan
pengembalian yang cukup baik. Hal ini mendorong investor melakukan investasi yang lebih besar sehingga
harga saham perusahaan meningkat.
2. Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara :
Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dan obligasi, apabila suku bunga naik maka
investor akan menjual sahamnya untuk ditukar dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga
saham, hal ini juga akan terjadi apabila suku bunga mengalami penurunan.
Mempengaruhi laba perusahaan. Hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga
maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang jugaakan mempengaruhi laba perusahaan.
3. Jumlah kas Deviden yang diberikan.
Kebijakan pembagian deviden dibagi dua, yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian
disisihkan sebagai laba ditahan. Peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kepercayaan diri pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang
diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.
4. Jumlah laba yang diperoleh perusahaan
Pada umumnya investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik
karena memajukan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk melakukan investasi yang akan
mempengaruhi harga saham perusahaan.
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
18/53
5. Tingkat resiko dan pengembalian
Jika tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat, maka akan berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan. Semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian
saham yang diterima.
2.3 Analisa Rasio Keuangan
2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan
Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau
pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan
dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk
menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan
keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya.
Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai
risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam
laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti
dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan.
2.3.2 Jenis – Jenis Rasio Keuangan
Berdasarkan sumber datanya, dari mana rasio itu dibuat, (Djarwanto,1984) membagi rasio menjadi 3
macam, yaitu :
1. Rasio-rasio neraca, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya : rasio
lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio modal sendiri dengan total aktiva, dan sebagainya.
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba
rugi, misalnya : Net Profit Margin (NPM), Profit On Sales, dan sebagainya.
3. Rasio-rasio antar laporan, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan
laporan laba rugi, misalnya : Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan sebagainya.
Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan dan potensi atas kemajuan perusahaan, faktor yang
paling penting untuk diketahui oleh yang berkepentingan yaitu :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), bertujuan mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau saat ditagih. Perusahaan yang mampu untuk
memenuhi kewajibannya disebut likuid, tapi jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya
disebut ilikuid (Hendra S.Raharjaputra, 2009)
http://id.wikipedia.org/wiki/Rasiohttp://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_aliran_kashttp://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugihttp://id.wikipedia.org/wiki/Neracahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_Keuangan
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
19/53
Rasio likuiditas terdiri dari :
1. Current Ratio
Current rasio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang atau kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
Rumus :
Current Ratio = x 100%
1. Cash Ratio
Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas dan
surat berharga yang dapat segera diuangkan. Dalam cash ratio tidak terdapat standar likuiditas karena
penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.
Rumus :
Cash Ratio= x 100%
1. Quick Ratio
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dibagi dengan hutang
lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa digunakan untuk melunasi hutang
lancar. Karena rasio ini guna mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan
mengurangkan persediaan yang dianggap kurang likuid karena membutuhkan proses yang cukup panjang.
Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar karena untuk menjadi uang tunai (kas)memerlukan dua langkah, yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio= x 100%
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu
perusahaan dikatakan “solvabel” apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup
untuk membayar semua hutang – hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup untuk memenuhi
hutangnya maka perusahaan tersebut dikatakan “insolvable”. Suatu perusahaan yang solvabel belum tentu
likuid dan sebuah perusahaan yang insovabel belum tentu ilikuid. Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa solvabilitas merupakan suatu alat untuk menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya, baik itu kewajiban jangka pendek, maupun kewajiban jangka
panjang, walaupun sekiranya perusahaan tersebut akan dilikuidasi.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh
perusahaan, yaitu :
1. Perusahaan yang likuid tetapi insolvabel
2. Perusahaan yang likuid dan solvabel
3. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
4. Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
20/53
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
1. Debt to Asset Ratio
Debt to Asset Ratio digunakan untuk mengukur jumlah persentase dari jumlah dana yang diberikan oleh
kreditur berupa utang terhadap jumlah asset perusahaan.
Rumus :
Debt to Asset Ratio = x 100%
1. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur jumlah utang atau dana dari luar perusahaan terhadap
modal sendiri.
Rumus :
Debt to Equity Ratio= x 100%
Makin kecil prosentase ratio ini berarti makin cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat solvabilitas
dapat dipertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan alternatif sebagai berikut :
1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada
bertambahannya hutang.
2. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar daripada
berkurangnya aktiva.
c. Time Interest Earning
Time Interest Earning digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
membayar beban bunga dengan menggunakan laba operasi perusahaan (EBIT).
TIE = Laba Operasi
Beban Bunga
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan para eksekutif perusahaan dalam menciptakan
tingkat keuntungan yang baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, asset
bersih perusahaan maupun modal sendiri.(Hendra S. Raharjaputra, 2009). Rasio ini digunakan untuk
mengetahui hasil akhir yang telah dicapai dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil
perusahaan dan dilakukan penilaian serta proyeksi terhadap perkembangan perusahaan.
Tingkat rasio profitabilitas dapat diukur dengan beberapa ratio, yaitu :
1. Net Profit Margin
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
21/53
Net Profit Margin digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006;299) Net Profit Margin adalah
perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar net profit marginnya, maka kinerja
perusahaan akan semakin produktif. Sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besarnya persentase
laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio NPM nya, maka dianggap semakin
baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah
pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan
secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang
telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto
per rupiah penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu
profitable atau tidak.
Rumus :
Net Profit Margin = laba bersih setelah pajak x 100%
Penjualan
1. Return on Asset
Return on Asset digunakan untuk mengukur pengembalian suatu aktiva dengan cara mengukur efisiensi
perusahaan dalam memanfatkan seluruh sumber dananya, yang kadang-kadang disebut dengan hasilpengembalian atas investasi atau return on investment. Return On Assets menunjukkan seberapa banyak
laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu dipergunakan
angka laba setelah pajak dan rata-rata kekayaan perusahaan.
Rumus :
Return on Asset = laba bersih setelah pajak x 100%
Total aktiva
1. Rate of Return
Rate of Return digunakan untuk membandingkan antara keuntungan netto sesudah pajak dengan jumlah
modal sendiri untuk mengetahui kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham.
Rumus :
Rate of Return = x 100%
2.4 Alat Analisis Statistik
2.4.1 SPSS
Teknologi sekarang sudah canggih, sehingga sekarang ini dalam mengolah data statistik cenderung
diselesaikan dengan komputer melalui program-program statistik. Keberadaan program statistik semacam
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
22/53
itu memberikan banyak manfaat dan keuntungan buat para peneliti, seperti pengerjaaan yang lebih singkat,
akurasi hasil perhitungan yang tinggi dan sebagainya. Salah satu program untuk pengolahan data adalah
SPSS. Sampai saat ini SPSS merupakan program statistik yang paling populer dan paling banyak dipakai di
seluruh dunia. Para peneliti menggunakannya untuk berbagai keperluan seperti riset pasar maupun untuk
menyelesaikan tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya.
SPSS pertama kali dibuat pada tahun 1968 oleh tiga orang mahasiswa dari Stanford University. Awalnya,
SPSS merupakan kependekan dari Statistical Package for the Sosial Scienceskarena program ini mula-mula
dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun, seiring perkembangannya dari waktu ke waktu SPSS
penggunaannya semakin luas untuk bidang ilmu seperti bisnis, pertanian, industri, ekonomi, psikologi dan
lain-lain sehingga sampai sekarang kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Service Solution (Duwi
Priyatno, 2008). Dalam penelitian saya SPSS sangat berguna sekali.
Namun sebelum dilakukan Uji Regresi linear berganda tersebut harus dilakukan uji normalitas kemudian
dilanjutkan kedalam uji asumsi klasik yang terdiri dari autokorelasi, mulitkolinieritas, dan
heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik bertujuan agar nilai parameter penduga tidak biasa. Model regresi
yang baik dalam melakukan peramalan adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal
mungkin.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang terdistribusi
normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel
bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan menggunakan uji
kolmogorov-Smirnov test. Pengambilan kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui
dengan melihat signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas.
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 distribusi data adalah tidak normal
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05 distribusi data adalah normal
1. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan. Uji
autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model regresi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena ‘gangguan’ pada
individu atau kelompok cenderung mempengaruhi ‘gangguan’ individu atau kelompok yang sama padaperiode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2009).
Untuk mendeteksi auto korelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
23/53
1. 1.65 < DW < 2.35 maka tidak ada autokorelasi
2. 1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 maka tidak dapat disimpulkan
3. DW < 1.21 atau DW > 2.79 maka terjadi autokorelasi
2) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2005, hal 91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas
multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilihat
dari :
1. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,1 atau;2. Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10
3) Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-
titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Varibel yang
dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut
variabel bebas atau variabel independen.
Y = α + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3+ ℮
Di mana :
Y = Harga saham (variabel dependen)
α = Konstanta
X1 = Rasio Likuiditas
X2 = Rasio Solvabilitas
X3 = Rasio profitabilitas
e = Standar Erorr
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
24/53
1. Uji Simultan dengan F-test
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama – sama variabel independen
terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama – sama
berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-
1dan df2 = n – k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen.
1. Uji Parsial dengan t-test
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara
individual (parsial) terhaddap variabel independen. Nilai uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.)
pada variabel masing – masing independen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan atau t hitung ( kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari two-tailed α = 5% df – k, k
merupakan jumlah variabel independen)
2.5 Kajian Penelitian Sejenis
Dalam penelitian ini, penulis memilih topik atau judul yang sama dari beberapa penulis di bawah ini :
1. Nama : Yolanda (21207200)
Judul : Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividen Payout Ratio (DPR), Return On Investment (ROI),
dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham PT. GUDANG GARAM, Tbk. TAHUN 2002-2010
Abstrak :
Investasi dalam bentuk saham merupakan bentuk investasi yang paling banyak diminati investor meski pun
mempunyai resiko yang cukup tinggi. Oleh karena itu sebelum melakukan investasi saham, investor harus
memperhatikan apakah investasi tersebut sebanding dengan tingkat resiko yang dihadapi. Cara yang paling
sederhana adalah melalui harga saham. Harga saham tidak dapat diprediksi besarnya. Karena hal tersebut,investor perlu memiliki informasi berkaitan dengan dinamika harga saham untuk menentukan keputusan
mengenai saham perusahaan yang layak untuk dijadikan tempat berinvestasi sehingga investor dapat
memastikan bahwa investasi dalam bentuk saham dapat memberikan tingkat pengembalian yang optimum.
Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh dari beberapa variabel independen yang dipilih penulis yaitu EPS,
DPR, ROI, dan ROE terhadap harga saham PT GUDANG GARAM, Tbk. tahun 2002-2010.
Dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda didapatkan hasil bahwa variabel-variabel
independen tersebut secara serentak berpengaruh terhadap harga saham PT GUDANG GARAM, Tbk,
sedangkan secara parsial EPS adalah variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap harga saham PTGUDANG GARAM, Tbk.
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
25/53
1. Nama : Harti Oktarina, 20208572
Judul : Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Harga Saham Pada PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Abstrak :
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut
dapat diperoleh dari beberapa sumber. Untuk perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambahdana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor. Calon
investor harus mengetahui kinerja serta prospek perusahaan yang menjual surat berharganya. Pada
dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola
sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
ROA, NPM, dan Laba Per Saham (EPS), dan untuk mengetahui pengaruh ROA, NPM, dan Laba Per Saham
(EPS) pada PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK, periode dari 2007 sampai 2009. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari 3 asumsi dasar, yaitu autokorelasi,
multikoliniearitas, dan heteroskedastisitas. Setelah itu uji regresi linier berganda, uji F, dan uji t. Berdasarkan
hasil uji F (simultan), menunjukkan bahwa ROA, NPM dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham. Berdasarkan uji t (parsial), hanya NPM yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
PT. Gudang Garam, Tbk (IDX:GGRM) merupakan sebuah perusahaan rokok paling popular di Indonesia.
Perusahaan Gudang Garam didirikan pada tanggal 26 juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo atau dengan namalainnya ( Tjoa Ing Hwie ). Gudang Garam ini merupakan pemimpin produksi rokok kretek. Perusahaan ini
memiliki kompleks tembakau sebanyak 514 area di Kediri, Jawa Timur. Sebelum mendirikan perusahaan
Gudang Garam ini, di saat umur beliau sekitar dua puluh tahun, Ing Hwie mendapat tawaran bekerja dari
pamannya di pabrik rokok Cap 93 yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di Jawa Timur pada
saat itu. Berkat kerja keras dan kerajinan Ing Hwie mendapatkan promosi dan akhirnya menduduki posisi
direktur di perusahaan rokok Cap 93.
Pada tahun 1956 Ing Hwie meninggalkan Cap 93. Lalu beliau membeli tanah di Kediri dan memulai produksi
rokok sendiri. Diawali dengan rokok kretek dari kelobot dengan merk Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Ing
Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam. PT. Gudang Garam Tbktidak mendristribusikan secara langsung melainkan melalui PT. Surya Madistrindo yang kemudian
disalurkan kepada pedagang eceran lalu ke konsumen. Melalui perjalanan dari tahun 1958 sampai sekarang,
PT. Gudang Garam, Tbk mengalami banyak peningkatan dalam produksi rokoknya. Hal tersebut dapat
dilihat dari perkembangan – perkembangannya yang akan penulis jelaskan sekilas tentang perusahaan
Gudang Garam ini.
Dari awal didirikannya pada tahun 1958 tanah yang digunakan untuk berjalannya produksi yakni dengan
menyewa tanah seluas 1000 m di Desa Semampir, Kediri, dengan memproduksi Sigaret Kretek Linting
(SKL) atau rokok klobot dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang dipasarkan di Kota terdekat seperti Nganjuk,
Kartosono, Solo, dan Blitar dengan harga rokok Rp 1 / bungkus. Pada tahun 1960 cabang produksi SKT danSKL dibuka di Gurah, 13 km arah tenggara kota Kediri karena permintaan yang semakin meningkat. Pada
tahun 1968 bulan September, areal pertama seluas 100 m dibeli dan dijadikan unit 1, dan di tahun yang
sama dibangun pula sebuah unit baru yang diberi nama unit 2. Pada tahun 1969 perusahaan Gudang Garam
dari status industrinya sebagai home industry berubah menjadi firma lalu pada tahun 1971 statusnya
2
2
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
26/53
berubah menjadi Perseroan Terbatas dan kemudian pada tahun 1990 perusahaan ini mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Surabaya. Dan sampai sekarang perusahaan ini
mengembangkan banyak jenis rokok seperti kretek mild dll. Sekarang areal Gudang Garam bertambah
menjadi 208 hektar di wilayah kabupaten dan kota Kediri.
Perusahaan yang semula bernama PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam didirikan dengan akta Surosa
SH wakil Notaris sementara di Kediri tanggal 30 Juni 1971 No 10, diubah dengan akta notaris yang sama
tanggal 13 Oktober 1971 No 13; akta-akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/197/7
tanggal 17 Nop 1971, tanggal 26 November 1971 didaftarkan di pengadilan Negeri Kediri dengan No.
31/1971 dan No. 32/1971 tanggal 26 Nop 1971, dan diumumkan dalam tambahan No. 586 pada Berita
Negara No. 104 tanggal 28 Des 1971. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dilakukan dengan akta notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, SH tanggal 18 Desember 2008
No. 27 untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Adapun
susunan pengurus dan pengawas per 30 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai
berikut :
Komisaris :
Presiden Komisaris : Juni Setiawati Wonowidjojo
Komisaris Independen : Yudiono Muktiwidjojo
: Frank Willem Van Gelder
: Hadi Soetirto
: Lucas Mulia Suhardja
Direksi :
Presiden Direktur : Susilo Wonowidjojo
: Heru Budiman
: Edijanto
: Buntoro Turutan
: Fajar Sumeru
: Herry Susianto
: Buana Susilo
3.2 Data / Variabel
Data sangat bermanfaat dalam suatu penelitian karena dapat memberikan informasi tentang suatu
keadaan, sekaligus sebagai dasar objektif dalam proses pembuatan keputusan. Data yang digunakan dalampenelitian kali ini adalah data sekunder yang berupa data Laporan Keuangan perusahaan PT. GUDANG
GARAM, TBK yaitu laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta harga saham dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2011. Dalam penelitian kali ini dugunakan metode penelitian pengujian hipotesis
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
27/53
untuk menjelaskan pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio profitabilitas sebagai variabel
independen (X) dan harga saham sebagai variabel dependen (Y), baik secara parsial maupun simultan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dan informasi diperlukan untuk mendapatkan informasi, penulis menggunakan
internet sebagai media pengumpulan data. Data yang diperoleh berupa data sekunder, antara lain : data
perusahaan, laporan keuangan dan harga saham yang dapat dilihat melalui website BEI yakni www.idx.co.id
, selain itu pengumpulan data dapat dilakukan dengan studi pustaka yaitu dengan mempelajari referensi danmateri yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode
yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu gambaran suatu keadaan
yang dikumpulkan dan diklasifikasikan dalam bentuk angka, sehingga didapat informasi untuk menganalisis
masalah yang diteliti.
3.4 Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas terhadap harga saham. Maka dalam pengujian hipotesisnya apabila hipotesis nol (Ho) ditolak
maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, begitu pula sebaliknya. Adapun hipotesis atau dugaan sementara
atas penelitian yang akan dilakukan adalah :
Hipotesis yang digunakan dalam uji parsial :
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap harga saham
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap harga saham
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio solvabilitas terhadap harga saham
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio solvabilitas terhadap harga saham
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio profitabilitas terhadap harga saham
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio profitabilitas terhadap harga saham
Hipotesis yang digunakan dalam uji simultan :
Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas
terhadap harga saham
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas
terhadap harga saham.
3.5 Alat Analisis yang digunakan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif ( data yang berbentuk angka )
yang ditampilkan dalam bentuk tabel yang merupakan hasil dari perhitungan rasio.
http://www.idx.co.id/
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
28/53
Analisis Deskriptif
1. Uji Normalitas
2. Analisis Regresi Linier Berganda
3. Uji Simultan dengan f test
4. Uji Parsial dengan t test
Analisis Kuantitatif / Akuntansi yang digunakan berupa rasio keuangan
1. Rasio Likuiditas
Current Ratio = x 100%
Cash Ratio = x 100%
Quick Ratio = x 100%
2. Rasio Solvabilitas
Debt to Asset Ratio = x 100%
Debt to Equity Ratio = x 100%
Time Interest Earning = EBIT
Beban Bunga
3. Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin = laba bersih setelah pajak x 100%
penjualan
Return on Asset = laba bersih setelah pajak x 100%
Total aktiva
Rate of Return = x 100%
Alat Analisis Statistik
Alat analisis statistik yang dipergunakan adalah SPSS versi 17 untuk menguji apakah ada pengaruh dari
rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas terhadap harga saham. Namun sebelum dilakukan
Uji Regresi tersebut harus dilakukan uji normalitas kemudian dilanjutkan kedalam uji asumsi klasik yang
terdiri dari autokorelasi, mulitkolinieritas, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik bertujuan agar nilai
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
29/53
parameter penduga tidak biasa. Model regresi yang baik dalam melakukan peramalan adalah model dengan
kesalahan peramalan yang seminimal mungkin.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang terdistribusi
normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel
bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan menggunakan uji
kolmogorov-Smirnov test. Pengambilan kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui
dengan melihat signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas.
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 distribusi data adalah tidak normal
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05 distribusi data adalah normal
1. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan. Uji
autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model regresi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena ‘gangguan’ pada
individu atau kelompok cenderung mempengaruhi ‘gangguan’ individu atau kelompok yang sama pada
periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2009).
Untuk mendeteksi auto korelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. 1.65 < DW < 2.35 maka tidak ada autokorelasi
2. 1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 maka tidak dapat disimpulkan
3. DW < 1.21 atau DW > 2.79 maka terjadi autokorelasi
2) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2005, hal 91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas
multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilihat
8/15/2019 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM …
30/53
dari :
1. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,1 atau;
2. Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10
3) Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-
titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Varibel yang
dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut
variabel bebas atau variabel independen.
Y = α + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3+ ℮
Di mana :
Y = Harga saham (variabel dependen)
α = Konstanta
X1 = Rasio likuiditas
X2 = Rasio Solvabilitas
X3 = Rasio Profitabilitas
e = Standar Erorr
1. Uji Simultan dengan F-test
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama –