Upload
phungcong
View
273
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH PRAKTEK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT, INTEGRASI
SUPPLY CHAIN, DAN KAPABILITAS BERSAING TERHADAP KINERJA
(Studi pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DIAN AMALIA
NIM : 141090043
JURUSAN MANJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2013
i
ANALISIS PENGARUH PRAKTEK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT,
INTEGRASI SUPPLY CHAIN, DAN KAPABILITAS BERSAING TERHADAP
KINERJA
(Studi pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta)
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Yogyakarta
Disususn Oleh:
DIAN AMALIA
141090043
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
Analisis Pengaruh Praktek Supply Chain Management, Integrasi Supply Chain,
dan Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja
(Studi pada UKM Eksportir diKodya Yogyakarta)
Dan dimajukan untuk diuji pada hari, Jumat tanggal 26 Juli 2013, adalah hasil skripsi.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian atau simbol yang menunjukan
sebagai tulisan saya sendiri, dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin penuh aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah pikiran saya sendiri, berarti gelar dan
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 26 Juli 2013
Dian Amalia
Saksi 1. Sebagai Pembimbing I Saksi 3. Sebagai Penguji I
Tri Wahyuningsih, SE, M.Si Dr. Sabihaini, SE, M.Si
Saksi 2. Sebagai Pembimbing II Saksi 4. Sebagai Penguji II
Titik Kusmantini, SE, M.Si Dwi Hari Laksana, SE, MM
iii
Skripsi Berjudul
Analisis Pengaruh Praktek Supply Chain Management, Integrasi Supply Chain,
dan Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja
(studi pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta)
Disusun oleh:
DIAN AMALIA
No. Mhs : 141090043
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal : 26 Juli 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Susunan Dewan penguji
Ketua Penguji Penguji
/ Pembimbing Utama I
Tri Wahyuningsih, SE, M.Si Dr. Sabihaini, SE, M.Si
Penguji Penguji
/ Pembimbing Utama II
Titik Kusmantini, SE, M.Si Dwi Hari Laksana, SE, MM
Mengetahui
UPN “Veteran” Yogyakarta
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Ketua
Dr. Heru Tri Sutiono, M.Si
NIP. 19640105 199003 1 004
iv
ABSTRAKSI
DIAN AMALIA. Analisis Pengaruh Praktek Supply Chain Management, Integrasi
Supply Chain, dan Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja (studi pada UKM Eksportir
di Kodya Yogyakarta) ( Dibimbing oleh Tri Wahyuningsih, SE, M.Si dan Titik
Kusmantini SE, M.Si).
Praktek supply chain management, Integrasi supply chain, dan Kapabilitas
bersaing yang baik sangat dibutuhkan oleh perkembangan suatu industri atau UKM.
Praktek SCM yang berjalan dengan baik maka dapat meningkatkan kapabilitas
bersaing dan kinerja UKM tersebut.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
praktek SCM berpengaruh positif pada integrasi SC, praktek SCM berpengaruh
positif pada kapabilitas bersaing, integrasi SC berpengaruh positif pada kapabilitas
bersaing, praktek SCM berpengaruh positif pada kinerja, integrasi SC bepengaruh
positif pada kinerja, dan kapabilitas bersaing berpengaruh positif pada kinerja.
Penelitian dilakukan pada UKM Eksportir yang ada di Kodya Yogyakarta.
Pengambilan data dilakukan mulai bulan Mei hingga bulan Juni 2013. Data dalam
penelitian ini mencakup data primer. Metode pengolahan dan analisis data
menggunakan analisis jalur atau path analysis.
Hasil analisis jalur diketahui bahwa dari 6 hipotesis yang diajukan terdapat 3
hipotesis yang didukung atau diterima sedangkan 3 hipotesis yang lain tidak
signifikan. Hipotesis yang didukung adalah hipotesis 1. Praktek SCM memiliki
pengaruh positif pada tingkat integrasi SC, hipotesis 3. Integrasi SC memiliki
pengaruh positif pada kapabilitas bersaing, dan hipotesis 6. Kapabilitas bersaing
memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan. Sedangkan hipotesis yang tidak
didukung adalah hipotesis 2. Praktek SCM memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing, hipotesis 4. Praktek SCM memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan dan hipotesis 5. Integrasi SC memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan. Ke-3 hipotesis tersebut hasilnya tidak signifikan karena lebih
besar dari 0,005 dan hipotesis ke-5 berpengaruh negatif.
Kata kunci: Praktek Supply Chain Management, Integrasi Supply chain, Kapabilitas
Bersaing, Kinerja, dan Path Analysis.
v
MOTTO
Yakinlah dan percayalah pada diri sendiri, selama usaha dan
doa tidak pernah berhenti. Karena kekuatan doa dan usaha
tidak akan pernah mengecewakan..
(Penulis)
vi
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya
Karya kecil ini saya persembahkan untuk :
Hj. Chuzaenatun, Alm tercinta yang selalu mendo’akan ku tiada henti dari surga,
Kedua orang tuaku Bapak H. Ahmad Sohir dan Ibu Hj. Nugraheni Susanti
yang dengan tulus selalu memberikan do’a, nasihat, dorongan, dan dukungan baik
secara moril maupun materiil, serta cinta dan kasih sayang yang selama ini telah
diberikan.
Kakak-kakak ku tersayang beserta suami dan istrinya.. mbak kanti, mbak roh, mas
vidi, mbak fara, serta ponakan-ponakanku yang lucu-lucu, terimakasih doa dan
dukunganya selama ini.
Ocky Rosa Permana Putra Yang selalu mengerti, sabar, memberikan semangat,
dukungan, nasihat, dan saranya sehingga karya kecil ini dapat selesai.
Thanks to :
Keluarga besarku, Ebes, Emes, mbak Puput, Mas koko, dek Lanna, dan mbah
yang senantiasa selalu mendoakan dan memberi dukungan.
Teman-temanku Devika, Dina, Dewi, Dyah, Lusy, Irma, Bebel, Tiwi, mba
Pay, Pipit, Swastika, Rara, Bibah, Desi, Liani, dan semua penghuni kos BRO.
Semua angkatan 2009 dan Almamaterku FE UPN “Veteran” Yogyakarta.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH PRAKTEK
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT, INTEGRASI SUPPLY CHAIN, DAN
KAPABILITAS BERSAING TERHADAP KINERJA (Studi pada UKM
Eksportir di Kodya Yogyakarta)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna
melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerja keras, rahmat Allah SWT
dan juga bimbingan serta bantuan dari banyak pihak, skripsi ini tidak akan pernah
selesai. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada :
1. Bapak Drs. Sujatmika, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Heru Tri Sutiono, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
3. Ibu Tri Wahyuningsih, SE, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan pengarahan
demi terselesainya skripsi ini.
4. Ibu Titik Kusmantini, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan pengarahan
demi terselesainya skripsi ini.
viii
5. Bapak Drs. Aryono Yacobus, M.Si selaku dosen wali yang selalu memberikan
pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penyusunan skripsi ini telah diusahakan dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Akan tetapi, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan, sehingga diharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna
meningkatkan kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan dating.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, Juli 2013
Penulis ,
Dian Amalia
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. i
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………..…………………………………. iii
ABSTRAKSI………………………………………………………………………. iv
MOTTO…………………………………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN…………………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...... vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...….. ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR / GRAFIK…………………………………………...…….. xii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………........................... 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….…... 5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………….…… 6
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….…….. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..….. 8
A. Perkembangan UKM…………………………………………….…….. 8
B. Landasan Teori………………………………….……………....…….. 10
1. Supply Chain dan Supply Chain Management……………….…… 10
2. Integrasi Supply Chain……………………………………………. 12
3. Kapabilitas Bersaing……………………………………………… 13
4. Kinerja dan penilaian Kinerja…………………………………….. 14
C. Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 16
D. Kerangka Konseptual………………………………………………… 19
E. Hipotesis……………………………………………………………… 21
x
BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………………... 23
A. Obyek Penelitian……………………………………………………… 23
B. Populasi……………………………………………………………….. 23
C. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel…………………………….. 23
D. Jenis Data yang digunakan………………………………………....…. 24
E. Metode Pengumpulan Data…………………………………………… 24
F. Operasional Variabel………………………………………………….. 25
G. Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………………………. 27
1. Uji Validitas………………………………………………………. 27
2. Uji Reliabilitas……………………………………………………. 30
H. Skala Pengukuran Variabel…………………………………………… 31
I. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 32
J. Pengujian Hipotesis…………………………………………………… 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………… 38
A. Karakteristik Responden……………………………………………… 38
1. Jabatan……..……………………………………………………… 38
2. Umur UKM……………………………………………………….. 39
3. Produk UKM……………………………………………………… 39
B. Analisis Jalur………………………………………………………….. 41
1. Model……………………………………………………………… 41
2. Perhitungan Koefisien Jalur……………………………………….. 42
3. Validitas Model…………………………………………………… 45
a. Koefisien Determinasi Total…………………………………... 45
b. Teori Trimming…………………………….………………….. 45
4. Interpretasi………………………………………………………… 46
C. Uji Hipotesis…………………………………………………………... 48
D. Pembahasan…………………………………………………………… 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN…………………….………………….. 55
A. Kesimpulan………………………………………….………………… 55
B. Saran………………………………………………….……………….. 56
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….………………. 58
LAMPIRAN……………………………………………………….……………… 60
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perkembangan UKM…………………………………….……………… 9
Tabel 2.2 Data UKM……………………………………………………………… 10
Tabel 2.3 Perbedaan Penelitian…………………………………………………… 18
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas……………………………………………………… 27
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas tanpa KB11………………………………………… 29
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………………… 30
Tabel 4.1 Karakteristik Jabatan…………………………………………………… 38
Tabel 4.5 Karakteristik Umur UKM……………………………………………… 39
Tabel 4.6 Karakteristik Produk UKM……………………………………………. 40
Tabel 4.7 Hasil pengaruh X1 terhadap X2……………………………………….. 42
Tabel 4.8 Hasil pengaruh X1,X2 terhadap X3…………………………………… 43
Tabel 4.9 Hasil pengaruh X1,X2,X3 terhadap Y………………………………… 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………………………………………………... 21
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur………………………………………………… 33
Gambar 4.1 Model Analisis Jalur………………………………………………… 41
Gambar 4.2 Koefisien Analisis Jalur……………………………………………… 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta
meluasnya persaingan global menuntut perusahaan untuk mampu
meningkatkan kualitas demi mempertahankan daya saing. Dalam dunia
persaingan ada 2 hal yang menjadi pilihan, yang pertama masuk ke dalam
dunia persaingan tersebut dengan melakukan perbaikan atau yang kedua
keluar dari persaingan tetapi menciptakan sesuatu yang baru untuk dapat
menciptakan citra tersendiri bagi perusahaan. Faktanya perusahaan-
perusahaan domestik yang dulunya bersaing ditingkat regional kini dituntut
harus dapat bersaing dengan perusahaan yang daya jangkaunya lebih luas.
Tentunya perusahaan dengan hasil produk dan layanan jasa yang
berkualitaslah yang nantinya akan mampu bersaing dengan perusahaan-
perusahaan lainya.
Supply chain management (SCM) atau manajemen rantai pasok adalah
serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier,
pengusaha, gudang (warehouse), dan toko secara efisien, sehingga produk
dihasilkan dan didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat,
untuk menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Levi et al,
2000). Praktek SCM merupakan praktek yang berusaha meningkatkan kinerja
kompetitif suatu perusahaan. Semakin tinggi praktek SCM dalam suatu
2
perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja dan kapabilitas bersaing
perusahaan sehingga ini berdampak positif dan sangat menguntungkan bagi
perusahaan. Kinerja atau performance merupakan hasil output dan sesuatu
yang dihasilkan dari proses produk dan jasa yang bisa dievaluasi dan
dibandingkan secara relatif dengan tujuan, standar, hasil-hasil yang lalu, dan
organisasi lain (Hertz, 2007).
Praktek SCM tidak dapat meningkatkan efisiensi mereka sendiri
secara individual, karena efisiensi dapat dicapai melalui interaksi berbagai
rantai pasok (Dawe, 1994 dalam Kim, 2006), salah satunya yaitu integrasi
supply chain. Integrasi supply chain memiliki arti bahwa semua elemen yang
terlibat dalam rangkaian SCM berada dalam satu kesatuan yang kompak dan
menyadari adanya saling ketergantungan (Said, 2006). Apabila suatu
perusahaan sudah menerapkan Praktek SCM, pasti akan sangat
menguntungkan bagi perusahaan tersebut dan akan berdampak positif, karena
elemen-elemen yang terlibat dalam perusahaan tersebut akan saling
berhubungan satu sama lain mulai dari hulu sampai hilir dan saling
ketergantungan. Hubungan ini tidak dapat terputus dan akan selalu
berkelanjutan, sehingga akan meningkatkan kapabilitas dan kinerja
perusahaan tersebut. Proses integrasi supply chain sebaiknya mengalami
peningkatan dari integrasi internal yang meliputi integrasi lintas fungsional
untuk integrasi eksternal dengan pemasok dan pelanggan. Integrasi ini dapat
dicapai oleh otomasi dan standarisasi setiap fungsi internal logistik,
pengenalan teknologi baru, dan kontrol kinerja yang berkesinambungan
3
dibawah struktur organisasi formal dan terpusat (Bowersox, 1989 dalam Kim,
2006). Praktek SCM yang berjalan dengan baik mulai dari hulu sampai hilir
dapat memberikan dampak positif pada suatu perusahaan, seperti
meningkatnya kinerja dan meningkatnya kapabilitas bersaing perusahaan
tersebut (Kim, 2006).
Selain itu, kapabilitas bersaing juga membantu praktek SCM
meningkatkan efisiensi mereka. Semakin baik kapabilitas bersaing suatu
perusahaan maka akan semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut dan akan
berdampak positif bagi perusahaan, sehingga praktek SCM dapat berjalan dan
terintegrasi dengan baik pula. Kapabilitas bersaing adalah kemampuan meraih
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola
kegiatan sejenis dengan cara berkompetisi. Kompetisi adalah inti dari sukses
atau jatuhnya perusahaan, yaitu dengan cara menerapkan strategi kompetitif.
Strategi kompetitif adalah pencapaian posisi kompetitif yang diidamkan dalam
industri tempat dimana industri berada. Tujuanya adalah menciptakan
keuntungan dan posisi yang mendukung dalam melawan kekuatan yang
menentukan persaingan industri (Mahendradata, 2010). Seperti minimisasi
biaya, maksimalisasi nilai tambah, kontrol atau kemampuan beradaptasi
(Bowersox dan Daugherty, 1995 dalam Kim, 2006), Strategi ini digunakan
untuk membangun hubungan kerjasama jangka panjang dengan mitra dan
membandingkanya di perusahaan berskala besar atau kecil, karena perusahaan
berskala besar dan kecil mempunyai peranan aktifitas yang berbeda. Dalam
penelitian ini hanya akan membahas perusahaan yang berorientasi ekspor pada
4
UKM (Usaha Kecil Menengah) karena UKM banyak dikembangkan di
Indonesia dan merupakan salah satu faktor pendukung perekonomian
Indonesia karena UKM memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal
penyerapan tenaga kerja, upaya pengentasan kemiskinan, dan sarana untuk
membangkitkan ekonomi kerakyatan. Peranan dan kontribusi UKM yang
sangat besar tersebut, memberikan tanda bahwa UKM harus dapat
ditingkatkan lebih baik lagi.
UKM adalah kumpulan perusahaan, yang heterogen dalam ukuran dan
sifat, dimana apabila dipergunakan secara bersama akan mempunyai
partisipasi langsung dan tidak langsung yang signifikan dalam produksi
nasional, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja. Usaha kecil
menengah mempunyai peranan penting dalam peningkatan sektor
perekonomian di Indonesia seperti dikota Yogyakarta .
Yogyakarta merupakan kota pariwisata dan budaya. Keindahan dan
keragaman budaya kota Yogyakarta membuat para turis dalam dan luar negeri
tertarik untuk mengunjungi kota ini. Kawasan Malioboro sebagai satu magnet
potensial yang mampu mendorong wisatawan nusantara ataupun asing untuk
berkunjung di Yogyakarta, karena kota Yogyakarta merupakan kota pariwisata
dan budaya maka dikota ini lah juga banyak berkembang sentra industri dan
usaha-usaha kecil menengah, setidaknya ada ± 757 UKM yang tersebar
diseluruh wilayah Yogyakarta (www.bisnisukm.com).
UKM yang ada dikota Yogyakarta mempunyai peluang yang besar, hal
ini dapat dilihat dari banyaknya UKM yang berkembang saat ini. UKM yang
5
mereka kembangkan ini mendapat apresiasi sangat baik dari masyarakat, dari
situlah usaha mereka mulai meluas ke daerah sekitar, luar pulau bahkan
sampai ke luar negeri. Kebanyakan produk yang dipasarkan di UKM ini
adalah produk-produk handycraft sehingga hal ini sangat diminati baik dipasar
domestik maupun pasar global, UKM di Yogyakarta saling berlomba untuk
menciptakan dan menginovasi produk mereka dan menawarkanya sampai
kepada target ekspor. Akan tetapi kemampuan UKM untuk bersaing di pasar
global berada pada tahap merisaukan karena lemahnya daya saing. Kondisi ini
dapat membuat produk UKM tak mampu menghadapi persaingan barang
impor di pasar domestik. Selain itu lemahnya penggunaan fasilitas internet,
dan penguasaan teknologi juga merupakan faktor penghambat UKM bersaing
di pasar global. Sehingga kajian sejauh mana praktek SCM, integrasi SC, dan
kapabilitas bersaing berpengaruh terhadap kinerja UKM sangat menarik untuk
diteliti. Dari uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
mengambil judul : “Analisis Pengaruh Praktek SCM, Integrasi SC, dan
Kapabilitas Bersaing terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada UKM
Eksportir di Kodya Yogyakarta)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah praktek supply chain management berpengaruh positif pada
integrasi supply chain?
6
2. Apakah praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kapabilitas bersaing?
3. Apakah integrasi supply chain berpengaruh positif pada kapabilitas
bersaing?
4. Apakah praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kinerja perusahaan?
5. Apakah integrasi supply chain bepengaruh positif pada kinerja
perusahaan?
6. Apakah kapabilitas bersaing berpengaruh positif pada kinerja perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Bagaimana praktek supply chain management berpengaruh positif pada
integrasi supply chain.
2. Bagaimana praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kapabilitas bersaing.
3. Bagaimana integrasi supply chain berpengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
4. Bagaimana praktek supply chain management berpengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
5. Bagaimana integrasi supply chain bepengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
7
6. Bagaimana kapabilitas bersaing berpengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi UKM
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan berupa informasi
bagi UKM untuk dapat meningkatkan praktek SCM menyangkut
kemampuan UKM dalam mengembangkan kerjasama dalam mitra bisnis
terkait baik persaingan ditingkat hulu atau hilir.
2. Pengembangan Teori
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penguat teori khususnya
tentang implementasi praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas bersaing
di UKM khusus seting UKM di Indonesia.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian khususnya yang berhubungan
dengan supply chain management.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan UKM
Usaha kecil menengah (UKM) adalah kumpulan perusahaan, yang
heterogen dalam ukuran dan sifat, dimana apabila dipergunakan secara
bersama akan mempunyai partisipasi langsung dan tidak langsung yang
signifikan dalam produksi nasional, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan
lapangan kerja. Pengalaman di negara maju menunjukkan bahwa UKM
adalah sumber dari inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan wirausaha
yang kreatif dan inovatif menciptakan tenaga kerja yang terampil dan
fleksibilitas proses produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar
yang cepat. Industri kecil lebih efisien dibanding industri besar dalam
memenuhi permintaan pasar yang cepat. Kemampuan yang dimiliki industri
kecil tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah sumber
daya manusia, penguasaan teknologi, akses informasi, pasar output dan input
(Tambunan, 2002).
Perkembangan industri di Kodya Yogyakarta terus mengalami
peningkatan selama 5 tahun terakhir ini. Pada tahun 2009 UKM di Kodya
Yogyakarta berjumlah 11.997, tahun 2010 berjumlah 16.152 unit usaha,
perkembangan UKM ini mengalami peningkatan sebesar 4.155 UKM yang
merupakan tahun terbesar perkembangan UKM nya selama 5 tahun terakhir
ini. Tahun 2011 berjumlah 17.671 unit usaha atau mengalami peningkatan
9
sebesar 1519 unit usaha, tahun 2012 berjumlah 18.075 atau mengalami
peningkatan sebesar 404 unit usaha, dan tahun 2013 berjumlah 18.175 unit
usaha atau mengalami peningkatan sebesar 100 unit usaha yang terdiri dari
berbagai jenis usaha mulai dari perdagangan, pertanian, non pertanian dan
aneka usaha, hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Perkembangan UKM di Kodya Yogyakarta
Tahun 2009-2013
Jenis Usaha Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Aneka Usaha 1.569 2.872 3.252 3.353 3.378
Perdagangan 4.338 5.229 5.609 5.710 5.735
Industri Pertanian 1.723 2.788 3.168 3.269 3.294
In Non Pertanian 4.367 5.263 5.642 5.743 5.768
Jumlah 11.997 16.152 17.671 18.075 18.175
Sumber: Disperindagkop dan UKM DIY (31 Maret 2013)
Sektor industri di Kodya Yogyakarta mempunyai peranan yang cukup
besar dalam penyerapan tenaga kerja. Tahun 2013 UKM aneka usaha
menyerap tenaga kerja laki-laki sebanyak 89.352 orang dan perempuan
sebanyak 79.351 orang. Perdagangan menyerap tenaga kerja laki-laki sebanyak
105.932 orang dan perempuan sebanyak 110.932, indusri pertanian menyerap
tenaga kerja laki-laki sebanyak 97.631 orang dan perempuan sebanyak 103.632
orang, sedangkan industri non pertanian menyerap tenaga kerja laki-laki
sebanyak 87.629 orang dan perempuan sebanyak 90.630 orang, hal ini dapat
dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.
10
Tabel 2.2
Data UKM berdasarkan Sektor Ekonomi
Tahun 2013
Jenis Usaha Jumlah tenaga kerja
(orang)
Jumlah Omset
(Rp)
Jumlah Asset
(Rp)
Laki-laki Perempuan
Aneka Usaha 89.352 79.351 516.009.050 209.540.000
Perdagangan 105.932 110.932 926.448.400 571.903.150
Industri Pertanian 97.631 103.632 229.840.850 128.999.200
In Non Pertanian 87.629 90.630 440.190.750 127.562.950
Sumber: Disperindagkop dan UKM DIY (31 Maret 2013)
UKM memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal penyerapan tenaga
kerja, upaya pengentasan kemiskinan, dan sarana untuk membangkitkan
ekonomi kerakyatan. Peranan dan kontribusi UKM yang sangat besar
tersebut, memberikan tanda bahwa UKM harus dapat ditingkatkan lebih baik
lagi.
B. LANDASAN TEORI
1. Supply Chain dan Supply Chain Management
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja
untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir secara bersama-sama. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya
pemasok, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan
pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005).
Menurut Indrajit dan Pranoto (2002), supply chain (rantai
pengadaan) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang
11
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga
merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling
berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin
menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Sedangkan
menurut Nahmias (2005), sebuah supply chain adalah seluruh jaringan
terkait pada aktivitas dari sebuah firma yang mengaitkan pemasok, pabrik,
gudang, toko, dan pelanggan.
Supply chain management (SCM) berusaha untuk meningkatkan
kinerja kompetitif dengan erat mengintegrasikan fungsi internal dalam
perusahaan secara efektif dan menghubungkan mereka dengan operasi
eksternal pemasok, pelanggan, dan anggota saluran lainnya (Kim, 2006)
Levi et al. (2000) mendefinisikan supply chain management
sebagai serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan
supplier, pengusaha, gudang (warehouse), dan toko secara efisien,
sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan
waktu yang tepat, untuk menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2005) supply chain
management atau manajemen rantai pasokan adalah pengintegrasian
aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang
setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman kepada pelanggan
melalui sistem distribusi.
Menurut Said (2006), SCM adalah pengelolaan informasi, barang
dan jasa mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir
12
dengan menggunakan pendekatan sistem yang terintegrasi dengan tujuan
yang sama.
Hanna dan Newman (2001) mendefinisikan SCM sebagai
konfigurasi, koordinasi, dan peningkatan dari sebuah gabungan rangkaian
operasi yang saling terkait. Henkoff dalam Nahmias (2005) menyatakan
sebutan distribusi, logistik, atau supply chain management yaitu
merupakan proses dimana perusahaan memindahkan material, komponen,
dan produk ke pelanggan. Persaingan yang ketat dengan para kompetitor
mengharuskan perusahaan mengirim barang dalam jumlah yang tepat,
lokasi tepat dan tepat waktu.
2. Integrasi Supply chain (SC)
Integrasi berarti semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM
berada dalam satu kesatuan yang kompak dan menyadari adanya saling
ketergantungan (Said, 2006). Menurut Kim (2006) manfaat integrasi SC
dapat dicapai melalui keterkaitan efisien diantara kegiatan rantai pasok,
dan keterkaitan tersebut harus tunduk pada konstruksi dan pemanfaatan
berbagai praktek rantai pasok untuk SC terpadu dan efektif. Ada beberapa
integrasi supply chain, yaitu :
a. Integrasi Internal, dalam suatu perusahaan integrasi ini dapat
menggantikan peran struktural dan administrasi kemampuan SC yang
memiliki hubungan interaktif dengan kemampuan kepemimpinan
biaya untuk perbaikan kinerja. Integrasi internal meliputi Integrasi
13
lintas fungsional yang terdiri dari fungsi pembelian, fungsi pemasaran,
dan fungsi penjualan.
b. Integrasi Eksternal, dalam hubunganya dengan pemasok dan
pelanggan integrasi ini dapat menggantikan peran teknologi dan
logistik kemampuan SC yang berinteraksi dengan pemasaran yang
inovatif, diferensiasi, dan kemampuan layanan pelanggan untuk
perbaikan kinerja.
Selain itu ada juga integrasi vertikal menurut Heizer dan Render
(2005), yaitu mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang
atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau
distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau
mundur. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat
produk jadi, sedangkan integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk
membeli pemasoknya. Integrasi vertikal dapat memberikan satu peluang
strategis untuk manajer operasi.
3. Kapabilitas bersaing
Menurut Hitt, et al (2001) kapabilitas adalah kapasitas perusahaan
untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Sebagai pengikat organisasi
kapabilitas muncul melalui interaksi komplek diantara sumber daya
berwujud dan tidak berwujud. Kapabilitas mampu membuat perusahaan
menciptakan dan mengeksploitasi peluang-peluang eksternal dan
14
mengembangkan keunggulan yang berdaya tahan ketika digunakan dengan
wawasan dan ketangkasan.
Kompetisi atau daya saing merupakan kondisi persaingan yang
meningkat dengan cepat berdasarkan pada posisi harga kualitas,
persaingan untuk menciptakan atau menyerang produk atau pasar
geografis yang sudah ada, dan persaingan yang didasarkan pada besarnya
dana dan menciptakan aliansi dana yang lebih besar lagi (Hitt, et al, 2001).
Sedangkan menurut mahendradata (2010) kompetisi adalah inti dari sukses
atau jatuhnya perusahaan.
Sehingga kapabilitas bersaing adalah kemampuan perusahaan
untuk menciptakan posisi yang unggul dibandingkan pesaingnya dan
sangat tergantung pada kesesuaian antara kapabilitas internal organisasi
dan perubahan kondisi eksternal organisasi (Hart, 1995 dalam Anatan,
2010). Kapabilitas bersaing juga merupakan kemampuan meraih perhatian
yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola kegiatan
sejenis. Pengertian ini harus disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang ada
dalam perusahaan, seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi
manufaktur serta fungsi sumberdaya manusia harus dapat bekerjasama
secara terpadu dan terintegrasi satu sama lain dan menopang tujuan
perusahaan untuk memenangkan persaingan.
4. Kinerja dan Penilaian Kinerja
Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan
perusahaan. Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang
15
dilakukan seseorang, kelompok atau badan usaha (Soepiadhy dkk, 2011).
Istilah kinerja atau performance mengacu pada hasil output dan sesuatu
yang dihasilkan dari proses produk dan jasa yang bisa dievaluasi dan
dibandingkan secara relatif dengan tujuan, standar, hasil-hasil yang lalu,
dan organisasi lain (Hertz, 2007). Kinerja juga dapat diartikan sebagai
prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sugiyarso dan
Winarni, 2005) dalam (Irmawati, 2007). Kinerja perusahaan mengacu
pada seberapa baik perusahaan mencapai tujuan yang berorientasi pada
pasar dan keuangan (Yamin, 1999) dalam (Li et al, 2006)
Yuwono dkk. (2002), mendefinisikan penilaian kinerja sebagai
tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam
rantai nilai yang ada dalam perusahaan. Hasil pengukuran tersebut
kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan
informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana
perusahaan memerlukan penyesuaian atas aktivitas, perencanaan dan
pengendalian.
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik terhadap
efektifitas operasional suatu organisasi, bagan organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengukuran kinerja merupakan suatu bagian dari proses
manajemen strategi yang dapat memberikan informasi strategi yang
menyeluruh bagi para pembuat keputusan. Penilaian kinerja berada pada
16
tahap implementasi, sedangkan hasil pengukurannya berada pada tahap
pemantauan yang kemudian dikomunikasikan untuk memberikan umpan
balik dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 2001). Penilaian kinerja
menurut Kim (2006) meliputi kinerja pasar, dan kepuasan pelanggan.
C. Penelitian Terdahulu
Penulis mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soo
Wook Kim (2006) yang berjudul “Effect of supply chain management
practices, integration, and competition capability on performance” yang
penulis jadikan sebagai acuan utama. Penelitian tersebut bertujuan untuk
menguji hubungan kausal antara praktek manajemen rantai pasok (SCM),
kapabilitas bersaing, tingkat integrasi rantai pasok (SC), dan kinerja
perusahaan yang dilakukan pada perusahaan manufaktur kecil dan besar yang
ada di Korea dan Jepang. Penelitian tersebut juga bermanfaat dalam
mengembangkan kerangka untuk menghubungkan strategi integrasi SC
sebuah perusahaan untuk strategi kompetitif, dan dalam mengidentifikasi
bagaimana keterkaitan tersebut dapat dihubungkan dengan peningkatan
kinerja organisasi. Dari hasil analisis LISREL pada perusahaan manufaktur
kecil dan besar, penelitian tersebut menemukan bahwa di perusahaan-
perusahaan kecil integrasi SC yang efisien mungkin memainkan peran yang
lebih penting untuk perbaikan kinerja yang berkelanjutan, sementara di
perusahaan besar, hubungan antara tingkat praktek SCM dan kapabilitas
17
bersaing mungkin memiliki efek yang lebih signifikan terhadap peningkatan
kinerja.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
topiknya sama yaitu meneliti bagaimana pengaruh praktek SCM, integrasi,
dan kapabilitas bersaing terhadap kinerja, selain itu variabel penelitian juga
sama yang terdiri dari praktek SCM, integrasi SC, kapabilitas bersaing, dan
kinerja.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini hanya meneliti pada perusahaan manufaktur kecil saja, yaitu
pada UKM Eksportir yang ada di Kodya Yogyakarta. Pada penelitian
sebelumnya menggunakan analisis LISREL sedangkan pada penelitian ini
menggunakan analisis jalur atau path analysis.
Selain itu peneliti juga mengacu pada penelitian yang dilakukan Soo
Wook Kim (2006) yang berjudul “The effect of supply chain integration on the
alignment between corporate competitive capability and supply chain
operational capability”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi
bentuk hubungan interaktif antara kemampuan kompetitif perusahaan dan
kemampuan operasional rantai pasokan untuk perbaikan kinerja, dan untuk
mengetahui efek dari integrasi rantai pasokan (SC) pada hubungan interaktif
tersebut, penelitian dilakukan di perusahaan di Korea dan Jepang. Metode
dalam penelitian tersebut menggunakan regresi yang dimoderasi untuk
menguji hipotesis. Penelitian tersebut menunjukkan analisis rinci hubungan
18
struktural antara konstruksi yang berkaitan dengan inisiatif perusahaan SCM,
inisiatif fungsional SC, tolok ukur kinerja, dan tingkat integrasi SC.
Tabel 2.3
Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
No Keterangan Penelitian
Terdahulu (1)
Penelitian
Terdahulu (2)
Penelitian
Sekarang
1 JUDUL Effect of
supply chain
management
practices,
integration,
and
competition
capability on
performance
The effect of
supply chain
integration on
the alignment
between
corporate
competitive
capability and
supply chain
operational
capability
Analisis
Pengaruh
Praktek
Supply Chain
Management
(SCM),
Integrasi
Supply Chain
(SC) dan
Kapabilitas
Bersaing
terhadap
Kinerja
(studi pada
UKM
Eksportir di
Kodya
Yogyakarta)
2 Tahun 2006 2006 2013
3 Objek Perusahaan
Manufaktur
Kecil dan
Besar di
Korea
Perusahaan
Manufaktur di
Korea dan
Jepang
UKM
Eksportir di
Kodya
Yogyakarta
4 Variabel
Independen
Praktek SCM,
Integrasi SC,
dan
Kapabilitas
bersaing
Integrasi SC,
Kemampuan
kompetititf
Perusahaan,
dan
Kemampuan
Operasional
Supply Chain
Praktek SCM,
Integrasi SC,
dan
Kapabilitas
bersaing
5 Teknik
Analisis data
Analisis
LISREL
Analisis
Regresi
Analisis Jalur
/ Path
analysis
19
D. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah pengaruh
praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas bersaing terhadap kinerja pada
UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta. Praktek SCM tidak dapat
meningkatkan efisiensi mereka secara individual, karena efisiensi dapat
dicapai melalui interaksi berbagai rantai pasok. Hal ini menunjukan bahwa
kinerja rantai pasok harus dievaluasi tergantung pada bagaimana praktek
SCM, integrasi SC, kapabilitas bersaing dan kinerjanya dalam UKM.
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat
integrasi supply chain, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh (Kim, 2006). UKM sudah menerapkan praktek SCM, walaupun
belum berjalan dengan baik, akan tetapi hal tersebut pasti akan sangat
menguntungkan bagi UKM dan akan berdampak positif, karena elemen-
elemen yang terlibat dalam UKM akan saling berhubungan satu sama lain
mulai dari hulu sampai hilir dan saling ketergantungan, hubungan ini tidak
dapat terputus dan akan selalu berkelanjutan.
2. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
(Kim, 2006). Karena praktek SCM yang berjalan dengan baik dalam suatu
UKM maka dapat meningkatkan kapabilitas bersaing UKM tersebut.
3. Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim,
20
2006). Integrasi SC dalam UKM apabila dapat terkoordinasi dan berjalan
dengan kompak mulai dari hulu sampai hilir maka akan berdampak positif
dan akan meningkatkan kapabilitas bersaing UKM tersebut.
4. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim,
2006). Praktek SCM yang berjalan dengan baik dalam UKM maka akan
berdampak positif dan akan meningkatkan kinerja UKM tersebut.
5. Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan,
hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim, 2006).
Integrasi SC dalam UKM apabila dapat terkoordinasi dan berjalan dengan
kompak mulai dari hulu sampai hilir maka akan berdampak positif dan
akan meningkatkan kinerja UKM tersebut.
6. Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan,
hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Kim, 2006). Karena
semakin baik kapabilitas bersaing suatu perusahaan maka kineja
perusahaan tersebut akan meningkat dan akan berdampak positif.
21
= Pengaruh
Gambar 2.1
Kerangka konseptual pengaruh praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas
bersaing terhadap kinerja.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan
penyelidikan selanjutnya (Umar, 2005). Maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H1 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
tingkat integrasi supply chain.
H2 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing.
Praktek
SCM
Integrasi
SC
Kapabilita
s Bersaing
Kinerja
22
H3 : Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
H4 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
H5 : Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
H6 : Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah UKM Eksportir di Kodya
Yogyakarta.
B. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertetu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek itu (Sugiyono, 2000).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM yang berorientasi ekspor di
Kodya Yogyakarta.
C. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian anggota dari populasi yang terpilih dengan
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasinya (Sugiyono, 2000). Teknik pengambilan sampel ini menggunakan
purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sampel
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut
paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Umar,
1998).
24
Purposive sampling terkadang sangat penting digunakan dalam
mencari informasi sasaran yang spesifik karena setiap elemen populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian, tetapi
hanya elemen populasi yang memenuhi syarat tertentu dari penelitian saja
yang digunakan sebagai sampel penelitian. Adapun kriteria dalam
pengambilan sampel adalah memilih UKM handycraft yang berorientasi
ekspor yang masih aktif sampai saat ini secara continue melakukan kegiatan
ekspor. Adapun UKM yang masih aktif dan melakukan ekspor tersebut
berjumlah 38 (lihat lampiran).
D. Jenis Data yang digunakan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli, data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan peneliti (Indrianto dan Supomo, 2002). Data primer dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung dari survey yang dilakukan oleh
peneliti. Dimana survey ini dilakukan dengan membagi kuesioner pada
responden yang dijadikan sampel.
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey
dengan menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner yang disampaikan secara
langsung dimaksudkan agar mendapat respon rate tinggi. Kuesioner
25
merupakan teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya
(Sugiyono, 2000). Kuesioner yang disebarkan sebanyak 45 kuesioner,
kemudian kembali 41. Dari kuesioner yang kembali tersebut sebanyak 3
kuesioner tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan karena tidak
berorientasi ekspor sehingga kuesioner yang layak untuk dianalisis dalam
penelitian ini sebanyak 38 responden.
F. Operasional Variabel
Operasional variabel adalah rumusan mengenai kasus atau variabel
yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitian di dunia nyata, di
dunia empiris atau dilapangan yang dapat dialami (Sigit, 1999). Variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Praktek SCM (X1)
Praktek SCM adalah serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk
mengintegrasikan supplier, pengusaha, gudang (warehouse), dan toko
secara efisien, sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan pada
kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat, untuk menurunkan biaya dan
memenuhi kebutuhan pelanggan (Levi et al, 2000). Indikatornya adalah :
1. Kemampuan teknis
2. Kemampuan struktur
3. Kemampuan logistik
26
2. Integrasi SC (X2)
Integrasi SC adalah semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM
berada dalam satu kesatuan yang kompak dan menyadari adanya saling
ketergantungan (Said, 2006). Indikatornya adalah:
1. Integrasi perusahaan dengan pemasok
2. Lintas integrasi fungsional dalam perusahaan
3. Integrasi perusahaan dengan pelanggan
3. Kapabilitas Bersaing (X3)
Kapabilitas Bersaing adalah kemampuan meraih perhatian yang lebih
besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola kegiatan sejenis.
Kapabilitas bersaing diukur dengan menggunakan 4 variabel pengukuran
atau indikator yaitu : (Kim, 2006)
1. Biaya kepemimpinan
2. Pelayanan pelanggan
3. Teknologi pemasaran yang inovatif
4. Diferensiasi
4. Kinerja Perusahaan (Y)
Kinerja perusahaan mengacu pada seberapa baik perusahaan mencapai
tujuan yang berorientasi pada pasar dan keuangan (Yamin, 1999) dalam
(Li et al, 2006). Indikatornya adalah (Kim, 2006) :
a. Kinerja pasar
b. Kepuasan pelanggan
27
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat
pengukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Umar,
2005). Alat analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas data
adalah dengan koefisien korelasi menggunakan bantuan software SPSS
10.0. Korelasi setiap item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel
dilakukan dengan uji korelasi bivariate. Hasil pengujian validitas
pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid jika nilai tingkat signifikansi
koefisien kolerasi seluruh pertanyaan kurang dari atau sama dengan 5%
(≤ 0,05) (Sugiyono, 2000).
Hasil uji validitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Rxy Sig. Keterangan
Praktek SCM PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
0,659
0,675
0,715
0,798
0,680
0,773
0,669
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Integrasi SC ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
0,761
0,541
0,616
0,669
0,722
0,742
0,738
0,727
0,791
0,662
0,666
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
28
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
0,735
0,718
0,608
0,435
0,483
0,341
0,548
0,524
0,000
0,000
0,000
0,003
0,001
0,018
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kapabilitas
bersaing
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB11
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
0,670
0,476
0,635
0,367
0,583
0,635
0,432
0,823
0,747
0,680
0,226
0,302
0,707
0,691
0,467
0,892
0,801
0,564
0,400
0,317
0,000
0,001
0,000
0,012
0,000
0,000
0,003
0,000
0,000
0,000
0,087
0,033
0,000
0,000
0,002
0,000
0,000
0,000
0,006
0,026
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kinerja
Perusahaan
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
0,766
0,800
0,805
0,688
0,749
0,760
0,374
0,720
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,010
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan pada Tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa seluruh
item dari instrumen penelitian ini mempunyai tingkat signifikansi yang
lebih kecil dari 0,05 kecuali item KB11. Oleh karena itu item KB11
tersebut didrop atau tidak dipakai untuk analisis jalur pada bab IV.
29
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas tanpa KB11
Variabel Item Rxy Sig. Keterangan
Praktek
SCM
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
0,659
0,675
0,715
0,798
0,680
0,773
0,669
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Integrasi
SC
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
0,761
0,541
0,616
0,669
0,722
0,742
0,738
0,727
0,791
0,662
0,666
0,735
0,718
0,608
0,435
0,483
0,341
0,548
0,524
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,003
0,001
0,018
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kapabilitas
Bersaing
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
0,695
0,500
0,630
0,375
0,596
0,653
0,421
0,818
0,740
0,652
0,282
0,721
0,706
0,464
0,892
0,800
0,000
0,001
0,000
0,010
0,000
0,000
0,004
0,000
0,000
0,000
0,043
0,000
0,000
0,002
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
30
KB18
KB19
KB20
0,570
0,416
0,307
0,000
0,005
0,030
Valid
Valid
Valid
Kinerja
Perusahaan
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
0,766
0,800
0,805
0,688
0,749
0,760
0,374
0,720
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,010
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2013
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran eksistensi skor yang dapat dicapai
oleh orang yang sama pada kesempatan yang berbeda. Untuk memeriksa
reliabilitas suatu kuesioner, variabel-variabel yang ada tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok (Rangkuti, 2002). Menurut
Ghozali (2012) uji reliabilitas ditentukan oleh nilai cronbach alpha dengan
nilai minimal 0,7.
Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Praktek SCM
Integrasi SC
Kapabilitas bersaing
Kinerja Perusahaan
0,8335
0,9159
0,8891
0,8514
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Berdasarkan Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel
penelitian mempunyai nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,7 sehingga
dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel.
31
H. Skala Pengukuran Variabel
Untuk mengukur tanggapan atau sikap responden, penulis
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam skala likert, varibel penelitian yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun
pernyataan (Sugiyono, 2004).
Dalam skala likert umumnya berisi lima bagian skala terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner, antara
lain:
SR = Sangat Rendah Skor = 1
R = Rendah Skor = 2
T = Tinggi Skor = 3
AT = Agak Tinggi Skor = 4
ST = Sangat Tinggi Skor = 5
dan,
SBU = Sangat Buruk Skor = 1
BU = Buruk Skor = 2
AB = Agak Baik Skor = 3
B = Baik Skor = 4
SBA = Sangat Baik Skor = 5
32
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur
atau path analysis. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga
secara tidak langsung, dimana variabel bebas dan terikat dianalisis secara
bertahap.
Tahapan analisis jalur adalah sebagai berikut (Solimun, 2002):
1. Diagram Jalur
Langkah pertama di dalam analisis jalur adalah merancang model
berdasarkan konsep teori. Secara teoritis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel X2
b. Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel X3
c. Variabel X2 berpengaruh terhadap variabel X3
d. Variabel X1 berpengaruh terhadap variabel Y
e. Variabel X2 berpengaruh terhadap variabel Y
f. Variabel X3 berpengaruh terhadap variabel Y
Berdasarkan pengaruh antara variabel secara teoritis tersebut dapat
dibuat model dalam bentuk diagram jalur sebagai berikut :
33
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur
Model tersebut dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga
membentuk sistim persamaan :
X2 = P1X1 + e1
X3 = P2X1 + P3X2 + e2
Y = P4X1 + P5X2 + P6X3 + e3
Keterangan :
X1 : Praktek SCM
X2 : Integrasi SCM
X3 : Kapabilitas Bersaing
Y : Kinerja
P1 : Koefisien jalur X1 terhadap X2
P2 : Koefisien jalur X1 terhadap X3
P3 : Koefisien jalur X2 terhadap X3
P4 : Koefisien jalur X1 terhadap Y
X1
X3 Y
X2
P1
P2 P2
P3
P4
P5
P6
e1
e2
e3
34
P5 : Koefisien jalur X2 terhadap Y
P6 : Koefisien jalur X3 terhadap Y
E = Standar error ( 21 R )
2. Pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi
Asumsi yang melandasi analisis jalur ini adalah :
a. Di dalam analisis jalur, hubungan antar variabel adalah linier dan
adiktif.
b. Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem
kausal kesatu arah, sedangkan model yang mengandung kausal
resiprokal tidak dapat dilakukan analisis path.
c. Variabel endogen minimal dalam skala interval.
d. Observed variabel diukur tanpa kesalahan ( instrument pengukuran
valid dan realiabel )
e. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.
3. Pendugaan parameter perhitungan koefisien jalur
Langkah ketiga yaitu perhitungan koefisien jalur pada diagram
jalur pada uraian sebelumnya sebagai berikut :
a. Untuk panah satu arah digunakan perhitungan regresi variabel
dibakukan secara parsial pada masing-masing persamaan. Metode
yang digunakan OLS ( ordinary least square ) yaitu metode kuadrat
kecil biasa. Hal ini dapat dilakukan mengingat modelnya rekrusif.
35
b. Perhitungan koefisien jalur
1. Praktek SCM mempunyai pengaruh terhadap Integrasi SC.
Model : X2 = P1X1 + e1
2. Praktek SCM dan Integrasi SC terhadap Kapabilitas Bersaing.
Model : X3 = P2X1 + P3X3 + e2
3. Praktek SCM, Integrasi SC dan Kapabilitas Bersaing terhadap
Kinerja.
Model : Y = P4X1 + P5X2 + P6X3 + e3
4. Pemeriksaan Validitas Model
Langkah keempat dalam analisis jalur adalah pemeriksaan validitas
model. Valid tidaknya hasil analisis bergantung pada terpenuhi atau
tidaknya asumsi yang melandasi. Asumsi analisis jalur memiliki dua
indikator validitas model, yaitu koefisien determinasi total dan theory
trimming.
5. Koefisien determinasi total
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur
dengan.
R 2 m = 1-P 2
1eP 2
2e …..P 2
ep
Dalam hal ini, interprestasi terhadap R2m, sama dengan
interprestasi (R2) pada analisis regresi. Untuk uji R
2 (koefisien
determinasi) adalah koefisien determinasi ini mencari seberapa besar
pengaruh variabel independen dalam menerangkan keseluruhan terhadap
variabel dependen serta pengaruhnya secara parsial.
36
Jadi koefisien determinasi hanya mengukur seberapa besar
sumbangan variabel dependen secara keseluruhan terhadap naik turunya
variasi nilai dependen. Nilai R 2 ini akan mempunyai range 0-1.
6. Theory Trimming
Uji validitas koefisien jalur pada setiap jalur penggaruh langsung
adalah sama dengan pada regresi, menggunakan nilai p dari uji t, yaitu
pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsial.
Berdasarkan theory trimming, maka jalur-jalur nonsignifikan
dibuang. Uji t pada regresi ini adalah sebagai berikut :
t = es
b1
Keterangan :
t = Nilai t hitung
b 1 =Nilai koefisien dari variabel ke 1
S e = Nilai standar error
J. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan model analisis
jalur atau path analysis. Analisis jalur digunakan menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi secara
tidak langsung dimana variabel bebas dan terikat dianalisis secara bertahap.
37
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05
(α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis tidak terbukti (koefisien jalur
tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen
tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis terbukti (koefisien jalur
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan penelitian di lapangan, maka diperoleh data primer
yang diperlukan guna menguji hipotesis yang telah dikemukakan. Kuesioner yang
disebarkan sebanyak 45 buah, kemudian kembali 41. Dari kuesioner yang kembali
tersebut sebanyak 3 kuesioner tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan karena
tidak berorientasi ekspor sehingga kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 38 responden. Tingkat pengisian kuesioner mencapai 84,4% yang
tergolong agak tinggi karena kuesioner disebarkan langsung kepada responden.
A. Karakteristik Responden
1. Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Frekuensi Persentase
1
Pemilik
38 100
Jumlah 38 100%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang
diambil semuanya merupakan pemilik dari UKM itu sendiri yaitu
sebanyak 38 orang atau sebesar 100%.
39
2. Umur UKM
Karakteristik responden berdasarkan umur UKM dapat dilihat pada
Tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur UKM
No. Umur UKM Frekuensi Persentase
1
2
3
< 5 Tahun
5 – 10 Tahun
> 10 Tahun
1
10
27
2,6
26,3
71,1
Jumlah 38 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang
diambil menyatakan bahwa UKM tempat mereka bekerja berdiri kurang
selama 5 tahun atau sekitar kurang sebanyak 1 orang atau sekitar 2,6%,
yang menyatakan bahwa UKM tempat mereka bekerja telah berdiri 5 – 10
tahun sebanyak 10 orang atau sekitar 26,3%, dan yang menyatakan bahwa
UKM tempat mereka bekerja telah berdiri lebih dari 10 tahun sebanyak 27
orang atau sekitar 71,1%.
3. Produk UKM
Karakteristik responden berdasarkan produk UKM dapat dilihat
pada Tabel 4.3 berikut ini :
40
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Produk UKM
No. Produk UKM Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bambu
Batik
Furniture
Kain Sutra
Kerajinan Box
Kulit
Lampu
Logam
Perak
Tas
Tembaga
Tekstile
1
3
3
2
1
4
2
2
9
7
1
3
2,6
7,9
7,9
5,3
2,6
10,5
5,3
5,3
23,7
18,4
2,6
7,9
Jumlah 38 100%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang
paling banyak merupakan UKM yang membuat produk dari perak yaitu
mencapai 9 UKM atau sekitar 23,7%, berikutnya adalah UKM yang
membuat produk berupa tas yaitu sebanyak 7 UKM atau sekitar 18,4%,
UKM yang membuat produk dari kulit yaitu sebanyak 4 UKM atau sekitar
10,5%, UKM yang membuat produk berupa batik, furniture, dan teksil
mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 3 UKM atau
sekitar 7,9%, UKM yang membuat produk kain sutra, lampu dan logam
mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 2 UKM atau
sekitar 5,3%, dan UKM yang membuat produk bambu, kerajinan box, dan
tembaga mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 1
UKM atau sekitar 2,6%.
41
B. Analisis Jalur
Untuk mengkaji pengaruh variabel Praktek SCM, Integrasi SC,
kapabilitas bersaing terhadap kinerja perusahaan, maka dianalisis dengan
menggunakan analisis jalur. Langkah-langkah dalam analisis jalur adalah
sebagai berikut :
1. Model
Berdasarkan konsep dan teori, maka model yang dipakai dalam penelitian
ini adalah :
Gambar 4.1
Model Analisis Jalur
Keterangan :
X1 : Praktek SCM
X2 : Integrasi SC
X3 : Kapabilitas bersaing
Y : Kinerja perusahaan
X1
X3 Y
X2
P1
P2 P2
P3
P4
P5
P6
e1
e2
e3
42
Model tersebut dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga
membentuk sistem persamaan :
X2 = P1X1 + e1
X3 = P2X1 + P3X2 + e2
Y = P4X1 + P5X2 + P6X3 + e3
2. Perhitungan koefisien jalur
a. Koefisien Jalur Praktek SCM terhadap Integrasi SC
Berdasarkan analisis data pada lampiran, maka pengaruh
Praktek SCM terhadap Integrasi SC dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Hasil Estimasi Pengaruh Variabel Praktek SCM (X1) terhadap
Integrasi SC (X2)
Sumber : Data primer Diolah, 2013
PE1 = 534,01( = 0,682
Model S ummary
.731a .534 .521 .3544
Model
1
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Penerapan SCMa.
Coefficientsa
1.176 .352 3.345 .002
.680 .106 .731 6.425 .000
(Constant)
Penerapan SCM
Model
1
B Std . Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig .
Dependent Variable: Integras i SCa.
43
Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut :
X2 = 0,731X1 + 0,682
b. Koefisien Jalur Praktek SCM dan Integrasi SC terhadap Kapabilitas
bersaing
Berdasarkan analisis data pada lampiran, maka pengaruh
Praktek SCM dan Integrasi SC terhadap Kapabilitas bersaing dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Estimasi Pengaruh Variabel Praktek SCM (X1) dan Integrasi SC
(X2) terhadap Kapabilitas bersaing (X3)
Sumber : Data primer Diolah, 2013
PE2 = 545,01( = 0,675
Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut :
X3 = 0,218X1 + 0,564X2 + 0,675
Model S ummary
.738a .545 .519 .3077
Model
1
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Integrasi SC, Penerapan SCMa.
Coefficientsa
1.359 .350 3.885 .000
.176 .135 .218 1.305 .200
.488 .145 .564 3.374 .002
(Constan t)
Penerapan SCM
Integras i SC
Model
1
B Std . Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standard ized
Coefficients
t Sig .
Dependent Variable: Kapabilitas Bersainga.
44
c. Koefisien Jalur Praktek SCM, Integrasi SC, Kapabilitas bersaing
terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan analisis data pada lampiran, maka pengaruh
Praktek SCM, Integrasi SC, Kapabilitas bersaing terhadap Kinerja
perusahaan dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Estimasi Pengaruh Variabel Praktek SCM (X1), Integrasi SC
(X2), Kapabilitas bersaing (X3) terhadap Kinerja Perusahaan (Y)
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
PE3 = 305,01( = 0,834
Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut :
Y = 0,113X1 – 0,244X2 + 0,638X3 + 0,834
Model S ummary
.552a .305 .243 .4363
Model
1
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Kapabilitas Bersaing, Penerapan
SCM, Integrasi SC
a.
Coefficientsa
1.592 .593 2.684 .011
.103 .196 .113 .526 .603
-.239 .236 -.244 -1.013 .318
.721 .240 .638 3.010 .005
(Constant)
Penerapan SCM
Integras i SC
Kapabilitas Bersaing
Model
1
B Std . Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standard ized
Coefficients
t Sig .
Dependent Variable: Kinerja Perus ahaana.
45
3. Validitas model
Terdapat dua indikator validitas model di dalam analisis jalur, yaitu
koefisien determinasi total dan theory trimming.
a. Koefisien Determinasi Total
Adalah keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model. Koefisien
determinasi total untuk jalur lintasan kapabilitas bersaing terhadap
kinerja perusahaan adalah :
2
mR = 1 – (0,682)2(0,675)
2(0,834)
2
2
mR = 0,852
Ini berarti keragaman data dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah
sebesar 85,2% dengan kata lain informasi yang dikandung dalam data
dapat dijelaskan oleh model tersebut sedangkan yang 14,8% dijelaskan
oleh variabel lain (yang tidak terdapat dalam model dan error).
b. Theory Trimming
Uji validitas koefisien path pada setiap jalur untuk pengaruh langsung
adalah sama dengan pada regresi, menggunakan nilai p dari uji t, yaitu
pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsiil.
Berdasarkan pengaruh dalam model dan theory trimming, maka
dapat disusun lintasan pengaruh sebagai berikut :
46
Keterangan : : Tidak Signifikan
Gambar 4.2
Koefisien Analisis Jalur
4. Interpretasi
a. Berdasarkan hasil validitas model, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh model yang
dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data
sebesar 85,2%. Angka ini cukup besar sehingga dapat dilakukan
interpretasi lebih lanjut.
2. Dari 6 lintasan terdapat 3 lintasan yang tidak signifikan, yaitu
lintasan P2, P4 dan P5. Sedangkan lintasan P1, P3, dan P6 adalah
signifikan.
X1
X3 Y
X2
0,731
(0,000)
0,218
(0,200)
0,564
(0,002)
0,113
(0,603)
-0,244
(0,318)
0,638
(0,005)
0,683
0,675
0,834
47
b. Pengaruh dari setiap variabel
Pengaruh langsung dari variabel eksogen ke variabel endogen
adalah :
1. Pengaruh langsung X1 terhadap X2 = P1
Pengaruh langsung Praktek SCM (X1) terhadap Integrasi SC (X2)
adalah sebesar 0,731
2. Pengaruh langsung X1 terhadap X3 = P2
Pengaruh langsung Praktek SCM (X1) terhadap kapabilitas
bersaing (X3) adalah sebesar 0,218.
3. Pengaruh langsung X2 terhadap X3 = P3
Pengaruh langsung Integrasi SC (X2) terhadap kapabilitas bersaing
(X3) adalah sebesar 0,564.
4. Pengaruh langsung X1 terhadap Y= P4
Pengaruh langsung Integrasi SC (X1) terhadap kinerja perusahaan
(Y) adalah sebesar 0,113.
5. Pengaruh langsung X2 terhadap Y = P5
Pengaruh langsung Integrasi SC (X2) terhadap kinerja perusahaan
(Y) adalah sebesar -0,244.
6. Pengaruh langsung X3 terhadap Y= P6
Pengaruh langsung kapabilitas bersaing (X3) terhadap kinerja
perusahaan (Y) adalah sebesar 0,638.
48
C. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pertama
H1 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
tingkat integrasi supply chain.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh praktek SCM terhadap integrasi SC sebesar
0,731 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05
atau signifikan. Jadi semakin tinggi praktek SCM berarti semakin tinggi
pula integrasi SC pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta. Dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan diduga praktek supply
chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat integrasi
supply chain terbukti.
b. Uji Hipotesis Kedua
H2 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh Praktek SCM terhadap Kapabilitas
bersaing sebesar 0,218 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,200 yang
lebih besar dari 0,05 atau tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis
kedua yang menyatakan diduga praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kapabilitas bersaing tidak terbukti.
49
c. Uji Hipotesis Ketiga
H3 : Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh Integrasi SC terhadap Kapabilitas bersaing
sebesar 0,564 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil
dari 0,05 atau signifikan. Jadi semakin tinggi Integrasi SC berarti
semakin tinggi kapabilitas bersaing pada UKM Eksportir di Kodya
Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan diduga
integrasi supply chain memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas
bersaing terbukti.
d. Uji Hipotesis Keempat
H4 : Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh praktek SCM terhadap Kinerja Perusahaan
sebesar 0,113 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,603 yang lebih besar
dari 0,05 atau tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis keempat yang
menyatakan diduga praktek supply chain management memiliki
pengaruh positif pada kinerja perusahaan tidak terbukti.
e. Uji Hipotesis Kelima
H5 : Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
50
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis jalur
dapat dilihat bahwa pengaruh integrasi SC terhadap Kinerja Perusahaan
sebesar -0,244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,318 yang lebih besar
dari 0,05 atau tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis kelima yang
menyatakan diduga integrasi supply chain memiliki pengaruh positif
pada kinerja perusahaan tidak terbukti.
f. Uji Hipotesis Keenam
H6 : Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
Berdasarkan data pada model ilustrasi, uji validasi pada analisis
jalur dapat dilihat bahwa pengaruh Kapabilitas bersaing terhadap Kinerja
Perusahaan sebesar 0,638 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005 yang
lebih kecil dari 0,05 atau signifikan. Jadi semakin tinggi kapabilitas
bersaing berarti semakin tinggi kinerja perusahaan pada UKM Eksportir
di Kodya Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis keenam yang
menyatakan diduga kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif pada
kinerja perusahaan terbukti.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 hipotesis yang diajukan
terdapat 3 hipotesis yang didukung atau diterima sedangkan 3 hipotesis yang
lain tidak signifikan. Hipotesis yang didukung adalah hipotesis 1, 3, dan 6,
sedangkan hipotesis yang tidak didukung adalah hipotesis 2, 4 dan 5.
51
Penelitian ini menunjukkan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap integrasi supply chain pada
UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta, sehingga hal ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kim, (2006) yang menyatakan bahwa
praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat
integrasi supply chain. Supply chain management merupakan serangkaian
pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier, pengusaha,
gudang (warehouse), dan toko secara efisien, sehingga produk dihasilkan dan
didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat, untuk
menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Simchi-Levi et al.,
2000). UKM dalam mengelola rantai pasok juga telah mengatur dan
mengintegrasikan rantai suplai untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan
secara keseluruhan. Mereka telah mengintegrasikan perusahaan dengan
pemasok, mengintegrasikan fungsi-fungsi dalam perusahaan dan
mengintegrasikan perusahaan dengan pelanggan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi supply chain memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kapabilitas bersaing pada UKM
Eksportir di Kodya Yogyakarta, sehingga hal ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kim, (2006) yang menyatakan bahwa
integrasi supply chain memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas
bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan informasi, barang dan jasa
mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir dengan
menggunakan pendekatan sistem yang terintegrasi dengan tujuan yang sama
52
sehingga mampu meningkatkan dan meraih perhatian yang lebih besar
dibandingkan dengan pesaing.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kapabilitas bersaing memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM Eksportir di Kodya
Yogyakarta, sehingga hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kim, (2006) yang menyatakan bahwa kapabilitas bersaing
memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan. Kemampuan meraih
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola
kegiatan sejenis mampu mencapai tujuan yang berorientasi pada pasar dan
keuangan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas bersaing tetapi tidak signifikan,
sehingga hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kim, (2006) yang menyatakan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kapabilitas bersaing. Hal ini menunjukkan
bahwa praktek manajemen rantai pasok pada UKM tidak mampu
meningkatkan kapabilitas bersaing mereka. UKM sebagian besar masih
kurang dalam memanfaatkan kemampuan teknologi yang inovatif dan
melakukan diferensiasi produk sehingga tidak mampu mendorong kemampuan
bersaing mereka, selain itu minimnya pengetahuan tentang manajemen rantai
pasokan dan tidak adanya program-program pelatihan kepada karyawan-
karyawan atau SDM nya tentang manajemen rantai pasok juga merupakan
53
salah satu faktor UKM tidak bisa meningkatkan kemampuan bersaing
mereka.
Penelitian ini menunjukkan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan tetapi tidak signifikan
sehingga hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kim, (2006) yang menyatakan bahwa praktek supply chain management
memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan. Selain itu pengujian
praktek SCM terhadap kinerja dengan setting di Indonesia juga telah
dilakukan oleh Anatan, (2010) hasil penelitian membuktikan pengaruh positif
dan signifikan. Hal ini berbeda dengan penelitian ini karena berbeda setting
perusahaan berskala besar. Pengaruh praktek SCM terhadap kinerja tidak
signifikan pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu pengelola UKM (Ibu Tatiek Sri Ismawati dari
Cv. Amie) bahwa umumnya manajemen rantai pasok belum terintegrasi dari
hulu sampai hilir. Mitra dihilir belum mampu membangun konsinyasi dagang
karena terkendala kemampuan mengadopsi teknologi informasi yang bisa
dimanfaatkan untuk saling berbagi informasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi supply chain memiliki
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, sehingga
hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kim,
(2006) yang menyatakan bahwa integrasi supply chain memiliki pengaruh
positif pada kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
integrasi justru kinerja perusahaan menurun, hal ini dikarenakan adopsi
54
teknologi informasi tidak didukung oleh kesiapan SDM nya itu sendiri.
Banyak UKM yang sudah mempunyai Blog atau Web tetapi mereka tidak bisa
memanfaatkan dengan maksimal.
Dari ketiga hipotesis yang tidak didukung ini menurut salah satu
responden pada penelitian ini yaitu Ibu Tatiek Sri Ismawati (Pengelola CV.
Amie) di sebabkan karena beberapa faktor yaitu keterbatasan SDM dan
kemampuan teknologi informasi yang merupakan kendala serius bagi banyak
UKM di Indonesia, khususnya di Kodya Yogyakarta ini, sehingga penjualan
dan pemasaran produk tidak maksimal. Selain itu kurangnya pengetahuan
tentang manajemen rantai pasokan juga menjadi salah satu penyebab
terhambatnya UKM berkembang karena kurangnya integrasi antara satu
dengan yang lain. Lemahnya jaringan usaha dan penetrasi pasar pada UKM
karena pada umumnya UKM merupakan unit usaha keluarga dan mempunyai
pasar yang rendah, selain itu produk yang dihasilkan jumlahnya sangat
terbatas dan tingkat pemasarannya juga terbatas pada pesanan konsumen
terdekat. Meskipun begitu tidak semua UKM di Kodya Yogyakarta ini masih
terkendala manajemen yang rendah, beberapa seperti CV. Amie, Cadusa Bag,
Palm Craft, CV. Joglo dan sebagainya. UKM yang telah eksis dan mampu
menembus pasar global terbukti sampai saat ini masih rutin melakukan ekspor
ke negara tujuan mereka masing-masing seperti Spanyol, Perancis, Jepang,
Eropa, dll.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis
pengaruh praktek SCM, integrasi SC, dan kapabilitas bersaing terhadap
kinerja pada UKM Eksportir di Kodya Yogyakarta yang telah dilakukan,
maka disimpulkan bahwa :
1. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif dan
signifikan pada tingkat integrasi supply chain, sehingga hal ini berarti
mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa diduga praktek
supply chain management memiliki pengaruh positif pada tingkat integrasi
supply chain.
2. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada
kapabilitas bersaing tetapi tidak signifikan, sehingga hal ini berarti tidak
mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa diduga praktek
supply chain management memiliki pengaruh positif pada kapabilitas
bersaing.
3. Integrasi supply chain memiliki pengaruh positif dan signifikan pada
kapabilitas bersaing, sehingga hal ini berarti mendukung hipotesis ketiga
yang menyatakan bahwa diduga integrasi supply chain memiliki pengaruh
positif pada kapabilitas bersaing.
4. Praktek supply chain management memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan tetapi tidak signifikan, sehingga hal ini berarti tidak
56
mendukung hipotesis keempat yang menyatakan bahwa diduga praktek
supply chain management memiliki pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
5. Integrasi supply chain memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan pada
kinerja perusahaan, sehingga hal ini berarti tidak mendukung hipotesis
kelima yang menyatakan bahwa diduga integrasi supply chain memiliki
pengaruh positif pada kinerja perusahaan.
6. Kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif dan signifikan pada kinerja
perusahaan, sehingga hal ini berarti mendukung hipotesis keenam yang
menyatakan bahwa diduga kapabilitas bersaing memiliki pengaruh positif
pada kinerja perusahaan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. UKM agar dapat melakukan pengelolaan rantai pasok dengan baik,
meningkatkan koordinasi dan kerjasama diantara anggota rantai pasokan,
mengembangkan kompetisi dagang dengan mitra hulu ataupun kerjasama
jangka panjang dengan mitra-mitra pemasok dihilir.
2. Mengingat pengaruh praktek SCM terhadap kapabilitas bersaing, praktek
SCM terhadap kinerja dan integrasi SC terhadap kinerja tidak berpengaruh
signifikan, hendaknya pihak-pihak seperti DISPERINDAG, asosiasi
UKM, ataupun perguruan tinggi memberikan fasilitas, pelatihan, atau
57
pendampingan tentang teknologi informasi agar UKM dapat
memanfaatkanya dengan maksimal.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lia., (2010), Pengaruh Implementasi Praktik – Praktik Manajemen
Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Rantai Pasok dan Keunggulan
Kompetitif, Karisma Vol.4 (2): 106-117,2010.
Ghozali, Imam. (2012). Partial Least Square: Konsep Metode dan Aplikasi
Menggunakan Program Worp PLS2.0. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hanna, M.D. and W. R. Newman. (2001), Operations Management: An
Integrated Approach. Prentice Hall, Inc., New Jersey.
Heizer, J. & B. Render. (2005), Manajemen Operasi. Buku Kesatu. Edisi
Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.
Hertz, Harry S. 2007. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
2007. IQAF: Jakarta.
Hitt, Michael A. R, Duane ireland. And Robert. E Hekisson. (2001), Manajemen
Strategis. Buku Kesatu. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Indrajit, R.E dan R. Djokopranoto. (2002), Konsep Manajemen supply Chain. PT
Grasindo, Jakarta.
Indrianto, Nur. & Supomo, bambang. (2002), Metode Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Irmawati, (2007). Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Di
Ptpn Viii Gunung Mas Bogor, Program Studi S-1, Institut Pertanian
Bogor.
Kim, S. W. (2006), “Effect of supply chain management practices , integration,
and competition capability on performance”, Supply chain management :
An International Journal, Vol.11 No. 3, pp 241-248.
Kim, S. W. (2006), “The effect of supply chain integration on the alignment
between corporate competitive capability and supply chain operational
capability”, International Journal of Operation & Production Management,
Vol. 26 No. 10, pp 1084-1107.
Li, S., Nathan, R.T.S., Rao, S.S., (2006), The Impact Of Supplychainmanagement
Practices On Competitive Advantage And Organizational Performance :
Omega 34 107 – 124.
Mahendradata, gading. (2010), Strategi Kompetitif, wordpress.com.
Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk
Pelipat ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.
59
Nahmias, S. (2005), Production and Operations Analysis (Fifth Edition). McGraw
Hill, New York.
Pujawan, I. N. (2005), Supply Chain Management. Gunawidya, Surabaya.
Rangkuti, Freddy. The Power of Brands. Penerbit: Gramedia, Jakarta, 2002.
Rizzoni, A. (1991), Technological Innovation and Small Firm Taxonomy,
International Small Business Journal, 9,3, pp. 31-42.
Said, A. I. dkk. (2006), Produktivitas dan Efisiensi dengan Supply Chain
Management. Penerbit PPM, Jakarta.
Sigit, Soehardi. (1999). Pengantar Metodologi Penelitian, Luqman Offset,
Yogyakarta.
Simchi-Levi, D. Philip K. and Edith S.L.( 2000). Designing and Managing The
Supply Chain Concepts, Strategies, and Case Studies. Irwin McGraw-Hill,
Singapore.
Soepiadhy. S., Wiguna, I Putu, A., Wulandari S. P.,(2011). Pengaruh Rantai
Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember,
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli
2011, Fakultas Teknik Sipil ITS, Surabaya.
Solimun, M. S. (2000), Multivariate analysis Structural Equation Modeling
(SEM) Lisrel dan Amos. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sugiyono, (2000), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabetha
Sugiyono, (2004), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabetha.
Tambunan, T.H. Tulus (2002), Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Umar, Husein. (1998), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi
baru-7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Umar, Husein. (2005), Metode Penelitian, Edisi 7, Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Yuwono, S., dkk. (2002). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard:
Menuju Organisasi yang Befokus pada Strategi. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
www.bisnisukm.com
LAMPIRAN
1
Hal : Permohonan Mengisi Kuesioner
Kepada Yth :
Bapak /Ibu/Saudara/i
Pemilik / Pengelola UKM
Di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta yang saat ini sedang melakukan
penelitian untuk penyusunan skripsi mengenai Analisis pengaruh praktek supply chain
management, integrasi, dan kapabilitas bersaing terhadap kinerja pada UKM Eksportir di
Kodya Yogyakarta.
Demi kelancaran penelitian ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
menjadi responden dalam penelitian ini dan jawaban akan dijamin kerahasiaanya berdasarkan
kode etik penelitian. Saya sangat mengharapkan kejujuran Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam
menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan kondisi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i saat ini. Tidak
ada jawaban benar atau salah sehingga apapun jawaban yang Bapak/ Ibu/ saudara/ i berikan
tidak akan mempengaruhi penilaian kinerja anda.
Demikian permohonan ini saya buat. Atas partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk
meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,
Hormat saya
Dian Amalia
2
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Bapak/Ibu/Saudara/i :................................................................................................
( boleh diisi / boleh tidak )
Nama Perusahaan :.................................................................................................
Jabatan Bapak/Ibu/Saudara : Pemilik Manager
Umur Perusahaan : < 5 tahun
5-10 tahun
> 10 tahun
Produk yang dihasilkan :..................................................................................................
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu
3
Berilah tanda centang ( √ ) atau tanda ( × ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan
persepsi anda.
1. Praktek Manajemen Rantai Pasok
SR R AT T ST
Sangat Rendah Rendah Agak Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
a. Kemampuan teknis
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan manajemen dan
teknologi manufaktur
2. Jaringan informasi nasional
b. Kemampuan struktural
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Formalisasi organisasi rantai pasokan
2. Program eksekutif untuk manajemen
rantai pasok
3. Kemampuan manajemen sumber daya
manusia
c. Kemampuan logistik
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Hubungan dengan mitra jasa logistik
2. Kemampuan modal transportasi
sendiri
2. Integrasi Rantai Pasokan
SR R AT T ST
Sangat Rendah Rendah Agak Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
a. Integrasi Perusahaan dengan Pemasok
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Pertukaran informasi dengan pemasok
melalui Teknologi Informasi
4
2. Tingkat kemitraan dengan pemasok
3. Tingkat partisipasi pemasok dalam
tahap desain
4. Tingkat partisipasi pemasok dalam
proses pengadaan bahan baku dan
produksi
5. Pembentukan sistem pemesanan
produk dengan cepat
b. Lintas integrasi fungsional dalam perusahaan
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Integrasi data antara fungsi internal
perusahaan melalui teknologi
informasi
2. Integrasi sistematis sistem informasi
antar fungsi internal perusahaan
3. Pencarian data yang pasti dari tingkat
persediaan bahan baku
4. Pencarian data yang pasti dari data
operasional logistik yang terkait
5. Integrasi data dalam proses produksi
6. Manajemen persediaan perusahaan
7. Sistem interaksi sistematis antara
produksi dan penjualan
8. Rapat periodik antar departemen
fungsi internal perusahaan
c. Integrasi perusahaan dengan pelanggan
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Tindak lanjut dengan pelanggan untuk
umpan balik
2. Tingkat komputerisasi bagi pemesanan
pelanggan
3. Tingkat berbagi informasi pasar
4. Kecepatan proses pemesanan
5. Frekuensi kontak berkala dengan
pelanggan
6. Tingkat komunikasi dengan pelanggan
5
3. Kapabilitas Bersaing
SR R AT T ST
Sangat Rendah Rendah Agak Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
a. Biaya kepemimpinan
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan untuk pengadaan bahan
baku secara konsisten
2. Kemampuan kontrol kualitas dalam
kegiatan produksi
3. Kemampuan untuk meramalkan
pertumbuhan dan permintaan pasar
4. Kemampuan untuk mengurangi biaya
produksi
5. Inovasi proses manufaktur
6. Kemampuan untuk menawarkan
kualitas produk yang konsisten
b. Pelayanan pelanggan
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan pengiriman produk tepat
waktu
2. Kemampuan untuk memasok produk
berkualitas tinggi
3. Kemampuan untuk memberikan
produk dengan cepat
4. Kemampuan fleksibilitas volume
produk
5. Kemampuan untuk bersaing pada
harga
6. Kemampuan layanan purna jual
c. Teknologi pemasaran yang inovatif
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan untuk mendistribusikan
produk secara luas
2. Kemampuan untuk mengiklankan dan
mempromosikan produk
3. Kemampuan untuk mengembangkan
merk khusus
6
4. Kemampuan untuk menggunakan teknik pemasaran yang inovatif
5. Kemampuan untuk mengontrol
penjualan atau jaringan distribusi
d. Diferensiasi
NO PERNYATAAN SR
(1)
R
(2)
AT
(3)
T
(4)
ST
(5)
1. Kemampuan untuk mengembangkan
produk baru
2. Kemampuan untuk memberikan lini
produk yang luas
3. Fleksibilitas desain tergantung pada
permintaan pelanggan
4. Kinerja Perusahaan
SBU BU AB BA SBA
Sangat Buruk Buruk Agak Baik Baik Sangat Baik
a. Kinerja pasar
NO PERNYATAAN SBU
(1)
BU
(2)
AB
(3)
BA
(4)
SBA
(5)
1. Pertumbuhan penjualan perusahaan
dibandingkan dengan rata-rata industri
2. Pertumbuhan pangsa pasar
b. Kepuasan pelanggan
NO PERNYATAAN SBU
(1)
BU
(2)
AB
(3)
BA
(4)
SBA
(5)
1. Pengurangan waktu respon untuk
perubahan desain produk
2. Pengurangan waktu respon untuk
perubahan volume produk
3. Keakuratan pemrosesan order bagi
pelanggan
4. Tingkat pengurangan rasio
pengembalian produk
5. Kecepatan penanganan pemesanan
6. Pengurangan waktu untuk
pengembalian produk setelah layanan
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA
DAFTAR PERUSAHAAN SEBAGAI SAMPEL
No
Profil
Perusahaan Jabatan Umur perusahaan Produk
1 CV. JOGLO PEMILIK > 10 FURNITURE
2 BATIK JOGJA KEMBALI PEMILIK > 10 TEXTILE
3 FANRI COLLECTION PEMILIK > 10 KULIT
4 CV. TITON GARMENT & CRAFT PEMILIK > 10 FURNITURE
5 RAPI FURNITURE PEMILIK > 10 FURNITURE
6 PRING IJO PEMILIK 5 - 10 BAMBU
7 OMAH KREASI PEMILIK 5 - 10 TAS
8 ATY NOOR COLLECTION PEMILIK > 10 BATIK
9 MANGGAR BAG PEMILIK 5 - 10 TAS
10 LA SILVER PEMILIK 5 - 10 PERAK
11 MAHKOTA SILVER PEMILIK 5 - 10 PERAK
12 BATIK GENTONG PEMILIK > 10 TEXTILE
13 BATIK BETENG PEMILIK > 10 TEXTILE
14 PRASETYAS SILVER PEMILIK > 10 PERAK
15 GALANG SILVER PEMILIK ≤5 LOGAM
16 TUJUH LOGAM PEMILIK > 10 LOGAM
17 YK SILVER PEMILIK > 10 PERAK
18 LUWES-LUWES PEMILIK 5 - 10 BATIK
19 MILAS SILVER PEMILIK > 10 TEMBAGA
20 CV AMIE SILVER PEMILIK > 10 PERAK
21 LUWES-LUWES PEMILIK > 10 BATIK
22 CADUSA BAG PEMILIK 5 - 10 TAS
23 CV AMIE LEATHER PEMILIK > 10 KULIT
24 NARTIS SILVER PEMILIK > 10 PERAK
25 CADUSA BAGS PEMILIK 5 - 10 TAS
26 NARTIS SILVER PEMILIK > 10 PERAK
27 TOM SILVER PEMILIK > 10 PERAK
28 TOMSILVER PEMILIK > 10 PERAK
29 JOTAWANG PEMILIK 5 - 10 KERAJINAN BOX
30 D&D CRAFT PEMILIK 5 - 10 TAS
31 GIMAN LEATHER PEMILIK > 10 TAS
32 GIMAN LEATHER PEMILIK > 10 TAS
33 UD BUDI HARJO PEMILIK > 10 KULIT
34 UD BUDI HARJO PEMILIK > 10 KULIT
35 PALM CRAFT PEMILIK > 10 LAMPU
36 PALM CRAFT PEMILIK > 10 LAMPU
37 TENUN TUGU MAS PEMILIK > 10 KAIN SUTRA
38 TENUN TUGU MAS PEMILIK > 10 KAIN SUTRA
REKAPITULASI DATA
No
Praktek SCM
PSCM1 PSCM2 PSCM3 PSCM4 PSCM5 PSCM6 PSCM7 X1
1 3 3 4 5 4 4 5 28
2 3 4 2 3 4 5 5 26
3 2 2 4 3 5 2 3 21
4 3 4 2 2 3 3 4 21
5 3 4 2 2 3 3 4 21
6 3 3 2 2 3 3 4 20
7 3 4 2 2 4 4 4 23
8 2 3 2 2 4 3 4 20
9 4 4 2 1 4 4 4 23
10 4 4 3 3 4 4 4 26
11 3 3 3 3 4 3 3 22
12 4 4 3 3 3 3 3 23
13 4 4 2 2 3 3 3 21
14 4 4 4 4 4 4 4 28
15 3 3 2 1 2 3 2 16
16 2 2 1 1 2 1 2 11
17 4 4 4 4 5 4 4 29
18 3 3 3 3 3 3 3 21
19 4 5 4 4 4 4 4 29
20 3 3 2 2 3 3 3 19
21 4 4 4 5 4 5 5 31
22 3 3 2 2 4 4 4 22
23 3 3 2 2 3 3 3 19
24 3 3 3 3 3 4 3 22
25 3 3 2 2 4 4 4 22
26 3 3 3 3 3 4 3 22
27 4 4 4 3 4 3 3 25
28 4 4 4 3 4 3 3 25
29 3 4 3 3 5 4 4 26
30 3 4 3 3 5 4 4 26
31 3 4 3 3 4 3 2 22
32 3 4 3 3 4 3 2 22
33 3 3 3 3 2 3 3 20
34 3 3 3 3 2 3 3 20
35 4 4 3 4 4 4 4 27
36 4 4 3 4 4 4 4 27
37 3 4 3 2 3 4 4 23
38 3 4 3 2 3 4 4 23
Integrasi SC
ISC1 ISC2 ISC3 ISC4 ISC5 ISC6 ISC7 ISC8 ISC9 ISC10 ISC11 ISC12 ISC13 ISC14 ISC15 ISC16 ISC17 ISC18 ISC19 X2
3 3 4 5 3 2 3 2 4 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3 72
4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 5 5 3 70
3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 4 5 5 4 4 5 52
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 62
3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 54
3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 60
3 3 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 59
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 57
4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 62
4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 68
4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 71
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 70
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 70
5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 5 5 2 4 5 4 5 5 5 81
3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 62
2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 3 3 48
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 79
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 81
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 58
4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 81
5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 76
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 58
3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 52
5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 76
3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 52
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 65
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 65
5 3 4 2 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 72
5 3 4 2 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 72
4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 69
4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 69
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 4 4 47
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 4 4 47
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 59
3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 59
Kapabilitas Bersaing
KB1 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6 KB7 KB8 KB9 KB10 KB11 KB12 KB13 KB14 KB15 KB16 KB17 KB18 KB19 KB20 X3
4 3 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
2 2 3 2 2 3 4 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5 77
4 4 4 2 2 5 4 5 5 3 3 1 5 4 1 4 3 5 4 3 71
3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 71
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 71
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 74
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 73
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 73
4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 69
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 78
3 4 3 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 75
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76
5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 91
2 4 3 2 1 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 61
2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 4 66
5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 93
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 61
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 1 4 4 5 4 5 77
3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 60
5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 1 4 4 2 4 5 4 3 4 77
3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 72
3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 60
3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 52
3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 73
3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 76
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 76
4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 72
4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 72
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 76
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 76
2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 5 5 5 62
2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 5 5 5 62
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 73
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 73
Kinerja Perusahaan
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 Y
4 5 5 5 4 3 4 3 33
4 5 4 3 4 3 5 2 30
3 2 3 3 3 4 5 3 26
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 4 3 4 4 4 4 4 31
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 3 3 30
4 3 4 4 4 3 5 3 30
3 4 4 4 4 4 4 4 31
3 4 4 4 4 4 4 4 31
4 4 4 4 5 4 4 4 33
4 4 3 3 4 1 4 1 24
2 2 2 2 4 1 4 2 19
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 3 4 3 4 4 30
4 4 4 3 4 5 5 4 33
3 3 4 4 3 3 3 3 26
3 3 3 4 3 1 4 1 22
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 3 4 4 3 3 3 3 26
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 3 4 3 30
4 4 4 4 4 3 4 3 30
3 4 4 4 4 4 5 3 31
3 4 4 4 4 4 5 3 31
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 4 3 3 3 33
5 5 5 5 4 3 3 3 33
3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
REKAPITULASI DATA SETELAH UJI VALIDITAS
Praktek SCM
PSCM1 PSCM2 PSCM3 PSCM4 PSCM5 PSCM6 PSCM7 X1
3 3 4 5 4 4 5 28
3 4 2 3 4 5 5 26
2 2 4 3 5 2 3 21
3 4 2 2 3 3 4 21
3 4 2 2 3 3 4 21
3 3 2 2 3 3 4 20
3 4 2 2 4 4 4 23
2 3 2 2 4 3 4 20
4 4 2 1 4 4 4 23
4 4 3 3 4 4 4 26
3 3 3 3 4 3 3 22
4 4 3 3 3 3 3 23
4 4 2 2 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 2 1 2 3 2 16
2 2 1 1 2 1 2 11
4 4 4 4 5 4 4 29
3 3 3 3 3 3 3 21
4 5 4 4 4 4 4 29
3 3 2 2 3 3 3 19
4 4 4 5 4 5 5 31
3 3 2 2 4 4 4 22
3 3 2 2 3 3 3 19
3 3 3 3 3 4 3 22
3 3 2 2 4 4 4 22
3 3 3 3 3 4 3 22
4 4 4 3 4 3 3 25
4 4 4 3 4 3 3 25
3 4 3 3 5 4 4 26
3 4 3 3 5 4 4 26
3 4 3 3 4 3 2 22
3 4 3 3 4 3 2 22
3 3 3 3 2 3 3 20
3 3 3 3 2 3 3 20
4 4 3 4 4 4 4 27
4 4 3 4 4 4 4 27
3 4 3 2 3 4 4 23
3 4 3 2 3 4 4 23
Integrasi SC
ISC1 ISC2 ISC3 ISC4 ISC5 ISC6 ISC7 ISC8 ISC9 ISC10 ISC11 ISC12 ISC13 ISC14 ISC15 ISC16 ISC17 ISC18 ISC19 X2
3 3 4 5 3 2 3 2 4 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3 72
4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 5 5 3 70
3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 4 5 5 4 4 5 52
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 62
3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 54
3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 60
3 3 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 59
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 57
4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 62
4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 68
4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 71
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 70
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 70
5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 5 5 2 4 5 4 5 5 5 81
3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 62
2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 3 3 48
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 79
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 81
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 58
4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 81
5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 76
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 58
3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 52
5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 76
3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 52
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 65
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 65
5 3 4 2 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 72
5 3 4 2 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 72
4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 69
4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 69
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 4 4 47
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 4 4 47
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 59
3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 59
Kapabilitas Bersaing
KB2 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6 KB7 KB8 KB9 KB10 KB12 KB13 KB14 KB15 KB16 KB17 KB18 KB19 KB20 X3
4 3 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
2 2 3 2 2 3 4 5 5 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5 72
4 4 4 2 2 5 4 5 5 3 1 5 4 1 4 3 5 4 3 68
3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 68
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 68
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 70
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 70
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 69
4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 66
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 74
3 4 3 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 71
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 73
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 73
5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 88
2 4 3 2 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 57
2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 4 62
5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 90
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 58
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 1 4 4 5 4 5 73
3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 2 3 57
5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 1 4 4 2 4 5 4 3 4 74
3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 68
3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 2 3 57
3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 49
3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 69
3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 49
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 72
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 72
4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 69
4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 69
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 72
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 72
2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 5 5 5 59
2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 5 5 5 59
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 70
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 70
Kinerja Perusahaan
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 Y
4 5 5 5 4 3 4 3 33
4 5 4 3 4 3 5 2 30
3 2 3 3 3 4 5 3 26
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 4 3 4 4 4 4 4 31
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 3 3 30
4 3 4 4 4 3 5 3 30
3 4 4 4 4 4 4 4 31
3 4 4 4 4 4 4 4 31
4 4 4 4 5 4 4 4 33
4 4 3 3 4 1 4 1 24
2 2 2 2 4 1 4 2 19
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 3 4 3 4 4 30
4 4 4 3 4 5 5 4 33
3 3 4 4 3 3 3 3 26
3 3 3 4 3 1 4 1 22
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 3 4 4 3 3 3 3 26
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 3 4 3 30
4 4 4 4 4 3 4 3 30
3 4 4 4 4 4 5 3 31
3 4 4 4 4 4 5 3 31
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 4 3 3 3 33
5 5 5 5 4 3 3 3 33
3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
Frequency Table Jabatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid OWNER
Total
38
38
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Umur Perusahaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5
> 10
5 – 10
Total
1
27
10
38
2.6
71.1
26.3
100.0
2.6
71.1
26.3
100.0
2.6
73.7
100.0
Produk
1 2.6 2.6 2.6
3 7.9 7.9 10.5
3 7.9 7.9 18.4
2 5.3 5.3 23.7
1 2.6 2.6 26.3
4 10.5 10.5 36.8
2 5.3 5.3 42.1
2 5.3 5.3 47.4
9 23.7 23.7 71.1
7 18.4 18.4 89.5
1 2.6 2.6 92.1
3 7.9 7.9 100.0
38 100.0 100.0
BAMBU
BATIK
FURNITURE
KAIN SUTRA
KERAJINAN BOX
KULIT
LAMPU
LOGAM
PERAK
TAS
TEMBAGA
TEXTILE
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat ive
Percent
Validitas Variabel Penerapan SCM
Correlations
.659**
.000
38
.675**
.000
38
.715**
.000
38
.798**
.000
38
.680**
.000
38
.773**
.000
38
.669**
.000
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
PSCM1
PSCM2
PSCM3
PSCM4
PSCM5
PSCM6
PSCM7
PSCM
PSCM
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Validitas Variabel Integrasi SC
Correlations
.761**
.000
38
.541**
.000
38
.616**
.000
38
.669**
.000
38
.722**
.000
38
.742**
.000
38
.738**
.000
38
.727**
.000
38
.791**
.000
38
.662**
.000
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
ISC1
ISC2
ISC3
ISC4
ISC5
ISC6
ISC7
ISC8
ISC9
ISC10
ISC
ISC
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlations
.666**
.000
38
.735**
.000
38
.718**
.000
38
.608**
.000
38
.435**
.003
38
.483**
.001
38
.341*
.018
38
.548**
.000
38
.524**
.000
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
ISC11
ISC12
ISC13
ISC14
ISC15
ISC16
ISC17
ISC18
ISC19
ISC
ISC
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlat ion is sign ifican t at the 0.05 level (1-tailed ).*.
Validitas Variabel Kapabilitas Bersaing
Correlations
.670**
.000
38
.476**
.001
38
.635**
.000
38
.367*
.012
38
.583**
.000
38
.635**
.000
38
.432**
.003
38
.823**
.000
38
.747**
.000
38
.680**
.000
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB
KB
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlat ion is sign ifican t at the 0.05 level (1-tailed ).*.
Correlations
.226
.087
38
.302*
.033
38
.707**
.000
38
.691**
.000
38
.467**
.002
38
.892**
.000
38
.801**
.000
38
.564**
.000
38
.400**
.006
38
.317*
.026
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
KB11
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
KB
KB
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlat ion is sign ifican t at the 0.05 level (1-tailed ).*.
Uji Validitas Variabel Kapabilitas Bersaing tanpa KB11
Correlations
.695**
.000
38
.500**
.001
38
.630**
.000
38
.375*
.010
38
.596**
.000
38
.653**
.000
38
.421**
.004
38
.818**
.000
38
.740**
.000
38
.652**
.000
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB
KB
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlat ion is sign ifican t at the 0.05 level (1-tailed ).*.
Correlations
.282*
.043
38
.721**
.000
38
.706**
.000
38
.464**
.002
38
.892**
.000
38
.800**
.000
38
.570**
.000
38
.416**
.005
38
.307*
.030
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
KB12
KB13
KB14
KB15
KB16
KB17
KB18
KB19
KB20
KB
KB
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlat ion is sign ifican t at the 0.05 level (1-tailed ).*.
Validitas Variabel Kinerja Perusahaan
Correlations
.766**
.000
38
.800**
.000
38
.805**
.000
38
.688**
.000
38
.749**
.000
38
.760**
.000
38
.374*
.010
38
.720**
.000
38
1.000
.
38
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig . (1-tailed)
N
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
KP
KP
Correlat ion is sign ifican t at the 0.01 level
(1-tailed ).
** .
Correlat ion is sign ifican t at the 0.05 level (1-tailed ).*.
Reliabilitas Variabel Praktek SCM ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. PSCM1 3.2368 .5897 38.0
2. PSCM2 3.5526 .6450 38.0
3. PSCM3 2.8158 .8005 38.0
4. PSCM4 2.7632 .9708 38.0
5. PSCM5 3.5789 .8263 38.0
6. PSCM6 3.4737 .7618 38.0
7. PSCM7 3.5263 .7965 38.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 22.9474 14.8620 3.8551 7
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
PSCM1 19.7105 12.2112 .5588 .8171
PSCM2 19.3947 11.9211 .5669 .8146
PSCM3 20.1316 11.0903 .5872 .8101
PSCM4 20.1842 9.8300 .6718 .7969
PSCM5 19.3684 11.2119 .5362 .8188
PSCM6 19.4737 10.9047 .6712 .7968
PSCM7 19.4211 11.3855 .5287 .8195
Reliability Coefficients
N of Cases = 38.0 N of Items = 7
Alpha = .8335
Reliabilitas Variabel Integrasi SC ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. ISC1 3.6579 .8471 38.0
2. ISC2 3.3684 .7136 38.0
3. ISC3 3.0263 .9149 38.0
4. ISC4 3.3421 1.0973 38.0
5. ISC5 3.5789 .7929 38.0
6. ISC6 3.0789 .8181 38.0
7. ISC7 3.0000 .7711 38.0
8. ISC8 3.2105 .8748 38.0
9. ISC9 3.1842 .7299 38.0
10. ISC10 3.2895 .7679 38.0
11. ISC11 3.6053 .7898 38.0
12. ISC12 3.6579 .6689 38.0
13. ISC13 2.8947 .9806 38.0
14. ISC14 3.8421 .5939 38.0
15. ISC15 3.5263 .7965 38.0
16. ISC16 3.5000 .7260 38.0
17. ISC17 3.7368 .6445 38.0
18. ISC18 3.5000 .8929 38.0
19. ISC19 3.7105 .8671 38.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 64.7105 94.9139 9.7424 19
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
ISC1 61.0526 83.0782 .7200 .9079
ISC2 61.3421 87.9068 .4856 .9137
ISC3 61.6842 84.7624 .5529 .9124
ISC4 61.3684 81.8065 .5997 .9118
ISC5 61.1316 84.3876 .6794 .9091
ISC6 61.6316 83.7525 .7007 .9085
ISC7 61.7105 84.4275 .6981 .9088
ISC8 61.5000 83.2838 .6805 .9089
ISC9 61.5263 84.2020 .7599 .9076
ISC10 61.4211 85.6017 .6139 .9108
ISC11 61.1053 85.2859 .6173 .9106
ISC12 61.0526 85.7809 .7010 .9093
ISC13 61.8158 82.1543 .6637 .9093
ISC14 60.8684 88.2255 .5678 .9123
ISC15 61.1842 88.8030 .3648 .9166
ISC16 61.2105 88.6031 .4232 .9150
ISC17 60.9737 91.0533 .2801 .9176
ISC18 61.2105 86.1707 .4793 .9143
ISC19 61.0000 86.8108 .4550 .9148
Reliability Coefficients
N of Cases = 38.0 N of Items = 19
Alpha = .9159
Reliabilitas Variabel Kapabilitas Bersaing ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. KB1 3.5526 .8605 38.0
2. KB2 3.8947 .6058 38.0
3. KB3 3.2895 .6538 38.0
4. KB4 3.4474 .6857 38.0
5. KB5 3.4211 .8584 38.0
6. KB6 3.8421 .5466 38.0
7. KB7 3.8684 .5776 38.0
8. KB8 3.9474 .5670 38.0
9. KB9 3.6842 .7391 38.0
10. KB10 3.5263 .7965 38.0
11. KB11 3.4211 .5517 38.0
12. KB12 3.2632 .8909 38.0
13. KB13 3.5526 .8605 38.0
14. KB14 3.6316 .8194 38.0
15. KB15 3.2895 .9839 38.0
16. KB16 3.5789 .6831 38.0
17. KB17 3.4737 .7965 38.0
18. KB18 3.8421 .8229 38.0
19. KB19 3.5789 .8263 38.0
20. KB20 3.6842 .9036 38.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 71.7895 73.0356 8.5461 20
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
KB1 68.2368 63.9154 .6091 .8757
KB2 67.8947 68.4751 .4183 .8819
KB3 68.5000 66.3649 .5861 .8774
KB4 68.3421 69.2041 .2946 .8853
KB5 68.3684 65.2119 .5112 .8792
KB6 67.9474 67.4026 .5944 .8781
KB7 67.9211 69.1017 .3749 .8830
KB8 67.8421 65.3798 .7999 .8730
KB9 68.1053 64.1508 .7043 .8732
KB10 68.2632 64.4154 .6246 .8753
KB11 68.3684 71.2119 .1631 .8877
KB12 68.5263 69.2290 .2032 .8903
KB13 68.2368 63.3748 .6511 .8742
KB14 68.1579 64.0284 .6357 .8749
KB15 68.5000 66.1486 .3698 .8854
KB16 68.2105 63.0896 .8736 .8688
KB17 68.3158 62.7624 .7637 .8706
KB18 67.9474 65.7809 .4928 .8798
KB19 68.2105 68.0626 .3147 .8858
KB20 68.1053 68.9616 .2171 .8900
Reliability Coefficients
N of Cases = 38.0 N of Items = 20
Alpha = .8850
Reliability Variabel Kapabilitas Bersaing tanpa KB11 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. KB1 3.5526 .8605 38.0
2. KB2 3.8947 .6058 38.0
3. KB3 3.2895 .6538 38.0
4. KB4 3.4474 .6857 38.0
5. KB5 3.4211 .8584 38.0
6. KB6 3.8421 .5466 38.0
7. KB7 3.8684 .5776 38.0
8. KB8 3.9474 .5670 38.0
9. KB9 3.6842 .7391 38.0
10. KB10 3.5263 .7965 38.0
11. KB12 3.2895 .8353 38.0
12. KB13 3.5526 .8605 38.0
13. KB14 3.6316 .8194 38.0
14. KB15 3.2895 .9839 38.0
15. KB16 3.5789 .6831 38.0
16. KB17 3.4737 .7965 38.0
17. KB18 3.8421 .8229 38.0
18. KB19 3.5789 .8263 38.0
19. KB20 3.6842 .9036 38.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 68.3947 71.2183 8.4391 19
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
KB1 64.8421 61.8663 .6362 .8793
KB2 64.5000 66.4730 .4432 .8858
KB3 65.1053 64.6913 .5800 .8820
KB4 64.9474 67.3485 .3021 .8896
KB5 64.9737 63.3236 .5239 .8833
KB6 64.5526 65.4972 .6129 .8821
KB7 64.5263 67.4452 .3626 .8877
KB8 64.4474 63.7134 .7936 .8775
KB9 64.7105 62.5356 .6961 .8779
KB10 64.8684 63.0903 .5922 .8810
KB12 65.1053 67.9346 .1878 .8947
KB13 64.8421 61.4879 .6662 .8782
KB14 64.7632 62.1316 .6515 .8789
KB15 65.1053 64.4751 .3655 .8903
KB16 64.8158 61.3976 .8739 .8732
KB17 64.9211 61.1017 .7615 .8752
KB18 64.5526 63.9836 .4981 .8842
KB19 64.8158 66.1003 .3301 .8899
KB20 64.7105 67.3464 .2060 .8951
Reliability Coefficients
N of Cases = 38.0 N of Items = 19
Alpha = .8891
Reliabilitas Variabel Kinerja Perusahaan ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. KP1 3.7105 .6538 38.0
2. KP2 3.8158 .7299 38.0
3. KP3 3.7895 .6641 38.0
4. KP4 3.7632 .6752 38.0
5. KP5 3.8421 .4946 38.0
6. KP6 3.4474 .9211 38.0
7. KP7 3.9474 .6554 38.0
8. KP8 3.3421 .8471 38.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 29.6579 16.0690 4.0086 8
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
KP1 25.9474 12.4836 .6835 .8237
KP2 25.8421 11.9203 .7175 .8178
KP3 25.8684 12.2255 .7327 .8177
KP4 25.8947 12.7994 .5824 .8347
KP5 25.8158 13.3435 .6865 .8298
KP6 26.2105 11.3058 .6320 .8314
KP7 25.7105 14.5356 .2209 .8723
KP8 26.3158 11.8976 .5910 .8352
Reliability Coefficients
N of Cases = 38.0 N of Items = 8
Alpha = .8514
Regression X1 > X2
Descriptive S tatis tics
3.4055 .5121 38
3.2779 .5504 38
Integras i SC
Penerapan SCM
Mean Std . Deviation N
Variables Entered/Removedb
Penerapan
SCMa . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: In tegrasi SCb.
Model S ummary
.731a .534 .521 .3544
Model
1
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Penerapan SCMa.
ANOVAb
5.184 1 5.184 41.282 .000a
4.520 36 .126
9.704 37
Regress ion
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig .
Predictors: (Constant), Penerapan SCMa.
Dependent Variable: Integras i SCb.
Coefficientsa
1.176 .352 3.345 .002
.680 .106 .731 6.425 .000
(Constant)
Penerapan SCM
Model
1
B Std . Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig .
Dependent Variable: Integrasi SCa.
Regression X1 + X2 > X3
Descriptive Statistics
3.5976 .4437 38
3.2779 .5504 38
3.4055 .5121 38
Kapabilitas Bersaing
Penerapan SCM
Integrasi SC
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
Integras i SC,
Penerapan SCMa . Enter
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variab le: Kapabilitas Bersaingb.
Model S ummary
.738a .545 .519 .3077
Model
1
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Integrasi SC, Penerapan SCMa.
ANOVAb
3.968 2 1.984 20.953 .000a
3.314 35 9.470E-02
7.283 37
Regress ion
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig .
Predictors: (Constant), Integrasi SC, Penerapan SCMa.
Dependent Variable: Kapabilitas Bersaingb.
Coefficientsa
1.359 .350 3.885 .000
.176 .135 .218 1.305 .200
.488 .145 .564 3.374 .002
(Constan t)
Penerapan SCM
Integras i SC
Model
1
B Std . Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standard ized
Coefficients
t Sig .
Dependent Variable: Kapabilitas Bersainga.
Regression X1 + X2 + X3 > Y
Descriptive Statistics
3.7087 .5015 38
3.2779 .5504 38
3.4055 .5121 38
3.5976 .4437 38
Kinerja Perusahaan
Penerapan SCM
Integrasi SC
Kapabilitas Bersaing
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
Kapabilitas Bersaing,
Penerapan SCM, Integrasi
SCa
. Enter
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variab le: Kinerja Perusahaanb.
Model S ummary
.552a .305 .243 .4363
Model
1
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Kapabilitas Bersaing, Penerapan
SCM, Integrasi SC
a.
ANOVAb
2.834 3 .945 4.963 .006a
6.472 34 .190
9.306 37
Regress ion
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig .
Predictors: (Constant), Kapabilitas Bers aing, Penerapan SCM, Integrasi SCa.
Dependent Variable: Kinerja Perus ahaanb.
Coefficientsa
1.592 .593 2.684 .011
.103 .196 .113 .526 .603
-.239 .236 -.244 -1.013 .318
.721 .240 .638 3.010 .005
(Constant)
Penerapan SCM
Integras i SC
Kapabilitas Bersaing
Model
1
B Std . Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standard ized
Coefficients
t Sig .
Dependent Variable: Kinerja Perus ahaana.