92
ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Study Empiris Beberapa Perusahaan) Disusun Oleh: Juaenatis Sariah NIM: 205082000222 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HID AYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M

ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DANPENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA

KEUANGAN(Study Empiris Beberapa Perusahaan)

Disusun Oleh:

Juaenatis SariahNIM: 205082000222

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HID AYATULLAH JAKARTA

1431H/2010M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

ii

ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Study Empiris Beberapa Perusahaan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

JUAENATIS SARIAHNIM: 205082000222

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HID AYATULLAH JAKARTA

1431H/2010M

Page 3: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

iii

Hari ini Selasa Delapan Belas Mei Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan ujiankomprehensif atas nama Juaenatis Sariah NIM 205082000222 dengan judulskripsi: "ANALISIS PENGARUH KOMITE AUDIT DANPENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (StudyEmpiris Beberapa Kantor Akuntan Publik Di Jakarta Selatan)",Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian beriangsung, makaskripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Jurus<ai Akuntansi Fakultas Ekonomi dan flmu SosialUmversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Mei 2010

Tim Penguji Komprehensif

Page 4: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

iv

Hari ini Selasa Empat Belas Desember Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan ujiansidang skripsi atas nama Juaenatis Sariah NIM 205082000222 dengan judulskripsi: "ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DANPENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (StudyEmpiris Beberapa Perusahaan di Jakarta)". Memperhatikan penampilanmahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapatditerima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi padaJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Desember 2010

Tim Penguji Sidang Skripsi

Page 5: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

1. Nama : Juaenatis Sariah

2. Tempat/Tanggal lahir : Serang, 03 Maret 1988

3. Phone : 085694560489

4. Agama : Islam

5. Alamat : Kamp Caringin, Jl Perintis Kemerdekaan,

Rt/Rw 09/03, Labuan 42264,

Pandeglang-Banten

6. Email: ambrosia [email protected]

II. Pendidikan

1. TK Aisyiah Labuan : 1992-1993 (1 Tahun)

2. SDN Nelayan 01 Labuan : 1993-1999 (6 Tahun)

3. SLTPN 02 Labuan : 1999-2002 (3 Tahun)

4. SMAN 03 Pandeglang : 2002-2005 (3 Tahun)

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2005

IV. Pengalaman Kerja

1. Surveyor penelitian Lembaga Survei Indonesia: 2006-2008 (2 Tahun)

Page 6: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

vi

Analysis The Effect Of The Role Audit Committee And InternControl Of Financial Performance

By: Juaenatis Sariah

Abstract

The purpose from this research is for finding empirical evidence aboutinfluent audit committee, and intern control about finance performance in severalBUMN companies which is belong audit committee. The datum which is used inthis research is gotten from the audit committee member in several companies.The collecting data are done by questioner separation. The determining of methoddata which are used are convenience sampling. The questioners which areseparated to auditor are sixty questioners. The questioners are which come backare fourty-one questioners (68, 33%) the data analysis method which is used isdouble regression analysis which is audit committee and intern control asindependent variable, where as finance performance as dependent variable. Theresult from this research shows that audit committee doesn't have significantinfluent about the finance company, where as the intern control has significantinfluent about the finance company. The result from the experiment show that thevalues of significant from audit committee's variable is 0, 256 and the interncontrol is 0, 000.

Key Word: Audit Committee, Intern Control, and Financial Performance.

Page 7: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

vii

ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DANPENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Study Empiris Pada Beberapa Perusahaan)

Oleh: Juaenatis Sariah

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empris tentangpengaruh peran komite audit, dan pengendalian intern terhadap kinerja keuanganpada beberapa perusahaan BUMN yang memiliki komite audit. Data yangdigunakan dalam penelitian ini diperoleh dari anggota komite audit pada beberapaperusahaan. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Metodepenentuan data yang digunakan adalah convenience sampling. Kuesioner yangdisebarkan pada auditor sebanyak 60 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembaliadalah 41 kuesioner (68, 33%) metode analisis data yang digunakan adalahanalisis regresi berganda dimana peran komite audit dan pengendalian internsebagai variabel independen sedangkan kinerja keuangan sebagai variabeldependen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran komite audit tidakmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan,sedangkan pengendalain intern secara mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil uji parsial menunjukan bahwa nilaisignifikan dari variabel komite audit adalah 0, 256 dan pengendalian intern adalah0,000.

Kata Kunci: Komite Audit, Pengendalian Intern, dan Kinerja Keuangan.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

viii

KATAPENGANTAR

Fuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Rahmat dan salam

semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabat-sahabatnya. Hanya berkat petunjuk dan pertolongan Allah-lah penulis

dapat menyelesaikan pembuatan skripsi dengan judul "Analisis Pengaruh Peran

Komite Audit dan Pengandalian Intern Terhadap Kinerja Keuangan (Study

Empiris Beberapa Perusahaan)". Terwujudnya tulisan dalam bentuk skripsi ini,

tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih penulis sampaikan

kepada:

1. Allah SWT, Robb semesta alam. Sujud syukur ku atas karunia, anugrah, kasih

sayang, kesehatan, pertolongan, petunjuk, dan semua kebaikan yang Kau

berikan padaku sehingga dapat merampungkan skripsi ini.

2. Penghargaan setinggi-tingginya untuk Ayah Ibuku yang sanggat mulia dan

sangat kucintai. Terima kasih atas kasih sayang, cinta, dukungan, semangat,

kepercayaan, kesabaran, ketulusan, bimbingan, dan do'a yang ku tau tak

pernah putus mengiringi setiap hembusan nafasku. Semoga Allah selalu

memberikan kalian yang terbaik melebihi apa-apa yang terbaik yang kalian

berikan untukku, dan semoga ampunan-Nya luas meliputi masa saat laku

lisanku menyakiti kalian.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan di Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UPN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

ix

4. Bapak Dr. Yahya Hamja MM selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu memberikan bimbingan, tuntunan, serta pengarahan kepada penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. (semoga Bapak selalu dalam

lindungan Allah SWT).

5. Ibu Rahmawati. SE. MM selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

memberikan bimbingan, tuntunan, serta pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini. (semoga Ibu selalu dalam lindungan

Allah SWT).

6. Bapak Zainudin Bey selaku dosen pembimbing KKS dari Fakultas Saint dan

Tekhnologi.

7. Seluruh keluarga besar embah H. Samsu (Aim) dan abah H. Rusdy (Aim).

Terutama untuk keluarga Bapak Dr. Saiful Mujani MA, Phd atas semua

kebaikan yang kalian berikan kepada kami sekeluarga.

8. Untuk semua staf akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mas Ajiz, Mas

Heri, Mas Alfred, Mbak Hani, Mpok, Pak Sukmadi sukses untuk kalian

semua.

9. Terima kasih kepada Yajiurrahmat untuk semangat, support, nasehat, dan

do'a.

10. Semua responden yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu

dalam pengisian kuesioner.

Mengingat terbatasnya kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari

bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik maupun ide-ide yang

membangaun dari rekan-rekan pembaca. Akhirul kalam, semoga skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran dan saran untuk perkembangan dunia pendidikan.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .........................................................................................viii

DAFTAR ISI........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Komite Audit................................................................................. 9

1. Definisi Komite Audit............................................................. 9

2. Tanggung Jawab Komite Audit ............................................. 12

3. Tujuan dan Manfaat Dibentuknya Komite Audit.................... 14

4. Lingkup Kerja Komite Audit .................................................. 15

B. Pengendalian Intern....................................................................... 20

C. Kinerja Keuangan ......................................................................... 24

1. Definisi Kinerja Keuangan...................................................... 24

2. Pengukuran Kinerja Keuangan ............................................... 25

D. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................... 27

1. Peran Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan .................. 27

2. Pengendalian Intern terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan............................................................................... 27

Page 11: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

xi

E. Kerangaka Pemikiran .................................................................... 28

F. Perumusan Hipotesis..................................................................... 29

G. Penelitian Terdahulu .................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 31

B. Metode Penentuan Sampel............................................................ 31

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 32

D. Metode Analisis Data.................................................................... 32

1. Uji Kualitas Data..................................................................... 33

2. Uji Asumsi Klasik................................................................... 34

3. Uji Hipotesis ........................................................................... 36

E. Operasional Variabel Penelitian.................................................... 39

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 43

B. Penemuan dan Pembahasan .......................................................... 44

1. Deskriptif Demografi Responden ........................................... 44

2. Uji Kualitas Data .................................................................... 47

3. Uji Asumsi Klasik................................................................... 51

4. Uji Hipotesis .......................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ................................................................................... 60

B. Implikasi........................................................................................ 60

C. Saran.............................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 62

Page 12: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

2.1 Penelitian Terdahulu 29

3.1 Operasional Variabel Penelitian 41

4.1 Nama Perusahaan 43

4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner 44

4.3 Jenis Kelamin Responden 45

4.4 Pendidikan Responden 45

4.5 Lama Berprofesi 46

4.6 Jawaban Responden 46

4.7 Hasil Uji Reliabilitas 48

4.8 Hasil Uji Validitas Peran Komite Audit 49

4.9 Hasil Uji Validitas Pengendalian Intern 50

4.10 Hasil Uji Validitas Kinerja Keuangan 50

4.11 Hasil Uji Multikolinearitas 51

4.12 Hasil Uji t 56

4.13 Hasil Uji F 58

4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi 59

Page 13: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

Kerangka Pemikiran 28

Hasil Uji Heterokedastisitas 53

Hasil Uji Normalitas-Graflk Histogram 55

Hasil Uji Normalitas-Grafik Normal P-Plot 55

Page 14: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

yang bertugas membantu tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dalam

melakukan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan. Keberadaan komite

audit di perusahaan dewasa ini menjadi penting. Banyaknya kasus dan

kecurangan yang menyangkut masalah praktek transparansi dan akuntabilitas

pelaporan keuangan perusahaan telah mendorong profesi akuntan, pemakai

laporan keuangan dan pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap

pentingnya keberadaan komite audit dalam perusahaan. Kasus-kasus yang

terjadi tersebut menekankan kembali pentingnya keberadaan komite audit di

perusahaan (Iqbal, 2007: 1).

Sebagai salah satu organ perusahaan, komisaris mempunyai kedudukan

penting di dalam mengawasi jalannya perusahaan. Untuk mendukung tugas

dan fungsinya, komisaris dibantu oleh komite audit. Pembentukan komite

audit dimaksudkan untuk membantu dewan komisaris dalam melaksanakan

tugasnya serta tanggung jawabnya yang antara lain berkaitan dengan

pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, sistem pengandalian intern

atas keuangan dan asset perushaan pada umumnya, proses atau pelaksanaan

audit intern dan ekstern, serta evaluasi terhadap tingkat kepatuhan perusahaan

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (Iqbal, 2007: 3).

Page 15: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

2

Pembentukan komite audit di lingkungan masing-masing perusahaan

sebagai fenomana baru dalam sistem pengelolaan perusahaan, dituntut untuk

dapat mengurangi atau bahkan mengatasi banyaknya kasus penipuan dan

kecurangan dalam pelaporan keuangan (Paramitha, 2008: 4).

Ada beberapa kendala yang menjadi hambatannya fungsi audit di dalam

perusahaan. Yang pertama adalah pemahaman yang sempit mengenai tugas

auditor. Bagi banyak kalangan, selama ini auditor sering dipandang hanya

untuk membenahi penyimpangan yang sudah terlanjur terjadi di dalam

perusahaan. Cara pandang seperti ini sangat kontra produktif, mengingat skill

dan kompetensi auditor sebanarnya bisa diberdayakan lebih dari itu. Kendala

yang kedua adalah lemahnya posisi auditor dalam organisasi. Sangat sulit

dibayangkan, sejauh mana seorang auditor internal bisa bersikap independent

dan objektif sikap mental yang seharusnya ada dalam setiap profesi audit, bila

secara struktural dia bertanggunga jawab kepada menejemen, pihak yang

menjadi objek auditnya sendiri (Iqbal, 2007: 4).

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu menerapkan suatu

sistem yang mendukung independensi dan akuntabilitas fungsi audit internal

dimata pemegang saham maupun publik. Pada tahun 1930-an beberapa aktivis

pasar modal memperkenalkan konsep mengenai komite audit kepada

masyarakat bisnis, terutama perusahaan-perusahaan go-public namun saat itu

sambutan mereka belum begitu antusias. Baru pada dekade 1970-an New York

Stock Exchange (NYSE) mewajibkan perusahaan yang terdaftar untuk

memiliki komite audit, sebagai bagian dari persyaratan pendaftaran di bursa

Page 16: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

3

(Iqbal, 2007: 4).

Sejak saat itu pembentukan komite audit telah menjadi persyaratan rutin

di pasar modal di berbagai negara. Komite ini dibentuk untuk menjembatani

kesengajaan informasi antara fungsi audit dalam perusahaan dengan

pemegang saham. Selama ini pihak yang lebih banyak memiliki akses

terhadap proses dan asil audit adalah mnejemen. Dengan kewenangan

struktural yang mereka miliki, menejemen bisa mempengaruhi auditor internal

dalam menentukan informasi mana yang bisa dipublikasikan dan yang mana

yang tidak. Mereka juga bisa memilih untuk menindaklanjuti temuan-temuan

audit atau menyimpannya saja di dalam laci. Sementara pihak auditor sendiri

tidak memiliki jalur lain untuk mengungkap temuan-temuan mereka.

Kehadiran komite audit dalam perusahaan diharapkan dapat menghentikan

praktik-praktik tersebut (Iqbal, 2007: 5).

Keberadaan komite audit di atur dalam keputusan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) nomor: 103/MBU/2002 tentang pembentukan komite audit

nagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kemudian dikeluarkan UU

Republik Indonesia nomor: 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Kemudian BEJ mengeluarkan KEP-

315/BEJ/06-2000 pada tanggal 30 Juni 2000 yang diberlakukan pada tanggal 1

Juni oleh BEJ, dapat diperkuat dengan dikeluarkannya Kep-41/PM /2003 pada

tanggal 22 Desember 2003 oleh BAPEPAM. Pada tanggal 24 September 2004

diperbaharui kembali oleh BAPEPAM melalui Kep-29/PM/2004. Dengan

dikeluarkannya kebijakan tersebut maka perusahaan publik diwajibkan

Page 17: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

4

membentuk komite audit (BUMN: 103/MBU/2002).

Dengan semakin berkembangnya dunia usaha, kebutuhan akan jasa audit

pun semakin banyak, sehingga profesi audit pun di anggap sebagai ladang

yang menguntungkan. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang memasuki

bidang ini, tingkat persaingan akuntan publik pun semakin besar dan

menyebabkan banyaknya pilihan bagi perusahaan dalam menentukan akuntan

publik mana yang akan dipilihunuk membantu mereka dalam menyajikan

laporan keuangan yang dapat dipercaya dan diandalkan (Paramitha, 2008: 5).

Pada dasarnya setiap usaha juga selalu ingin tetap bertahan hidup, setiap

perusahaan harus memiliki kemampuan atau daya saing yang memadai,

terutama dalam rangka menghadapi tingkat persaingan yang dari hari ke hari

dirasa semakin meningkat tingkat intensitasnya. Hal paling sederhana yang

harus dilakukan setiap perusahaan agar mampu mempertahankan

kelangsungan dan keberadaan kegiatan usahanya adalah bahwa setiap

perusahaan setidaknya harus dapat melaksanakan semua kegiatan rutin

usahanya dengan baik. Dalam pengaertian yang paling sederhana, setiap

perusahaan dituntut untuk mampu melaksanakan semua kegiatan rutin

usahanya sesuai dengan system dam prosedur yang telah ditetapkan (Doddy

Hapsoro, 1999: 11).

Apabila perusahaan dapat melaksanakan semua kegiatan rutin usahanya

berdasarkan rancangan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan, diharapkan

semua kegiatan bisnis dapat berjalan dengan baik sesuai rencana yang

ditetapkan, sehingga mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan

Page 18: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

5

tersebut. Dengan adanya keuntungan itulah dapat dipastikan bahwa

perusahaan akan mampu menjamin dan mempertahankan keberadaan serta

kelangsungan hidupnya. Namun demikian, tidak bisa diabaikan bahwa

keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan harus di dukung

pula oleh adanya internal control yang memadai (Doddy Hapsoro, 1999: 11).

Sistem pengendalian intern pada dasarnya merupakan struktur

organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dapat dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek, ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Boockholdt (1993) juga

mengemukakan bahwa setiap struktur tersebut meliputi berbagai macam

variasi tindakan yang diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan, namun pada

umumnya para akuntan lebih menekankan kepada empat aspek yaitu tujuan

sebagai berikut: (1) menjaga kekayaan organisasi, (2) mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, (4) mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen (Boockholdt: 1993 dalam Doddy Hapsoro, 1999: 12).

Dalam menjalankan roda operasinya perusahaan perlu menerapkan

sistem pengendalian intern yang baik untuk mencegah penyelewengan dan

tindak kecurangan yang dapat merugikan perusahaan dan diharapkan dengan

adanya sistem yang baik dilingkungan perusahaan akan dapat memberikan

pengaruh yang baik juga terutama dalam kinerja keuangan perusahaan tersebut

(Ika Haripratiwi, 2006: 15).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan

Page 19: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

6

individual yang dibuat secara terus-menerus oleh menejemen. Oleh karna itu,

untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa

dampak keuangan kumulatifdan ekonomi dari keputusan dan

mempertimbangkannya dengan ukuran komparatif (Sucipto, 2003).

Dalam membahas kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada

data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip

akuntansi keuangan yang berlaku umum. Perusahaan kemungkinan akan

menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kinerja menejer.

Kemungkinan lain adalah informasi akuntansi digunakan bersama dengan

informasi non akuntansi untuk menilai kerja menejernya (Sucipto, 2003).

Penilaian kerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor

kunci guna mengembangkan struktur organisasi secara efektif dan efisien,

karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya

manusia yang ada dalam organisai. Penilaian kerja individu sangat bermanfaat

bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian

tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja

karyawan untuk meningkatkan kinerja keuangan (Sucipto, 2003: 3).

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis merasa

tertarik dan terdorong keinginan untuk melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Pengaruh Peran Komite Audit Dan Pengendalian Intern

Terhadap Kinerja Keuangan (Study Empiris Pada Beberapa

Perusahaan). Karena untuk mendorong terwujudnya kinerja keuangan yang

baik dilingkungan organisasi peran komite audit sebagai personil yang

Page 20: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

7

kompeten dan handal diharapkan mampu menjadi salah satu faktor untuk

meningkatkan kinerja keuangan, serta sistem pengendalian intern yang baik

diharapkan mampu mendorong terwujudnya kinerja kerja yang baik dari para

karyawan agar dapat pula meningkatkan kinerja keuangan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan?

2. Apakah pengendalian intern berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja keuangan?

3. Apakah komite audit dan pengendalian intern berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja keuangan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

disebutkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Menganalisis pengaruh komite audit terhadap kinerja keuangan.

b. Menganalisis pengaruh pengendalian intern terhadap kinerja keuangan.

c. Menganalis secara simultan pengaruh komite audit dan pengandalian

intern terhadap kinerja keuangan.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

8

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua

pihak, diantaranya:

a. Bagi penulis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis

tentang bagaimana pengaruh komite audit dan pengendalian intern

terhadap kinerja keuangan yang dilakukan perusahaan.

b. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran agar

perusahaan dapat mmperbaiki kekurangan yang ada, sehingga kerugian

yang ditimbulkan dapat diminimalkan.

c. Bagi auditor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

auditor dalam meningkakan kualitas jasa yang diberikan kepada

perusahaan.

d. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

mahasiswa khusus jurusan akuntansi untuk digunakan dalam penelitian

selanjutnya.

e. Bagi pustaka akuntansi

Selain bermanfaat bagi berbagai pihak, hasil penelitian ini juga

diharapkan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaan akuntansi

yang ada.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komite Audit

1. Definisi Komite Audit

Secara formal komite audit diperkenalkan di Indonesia pada tahun

1995, melalui SK Direksi BI, yang mewajibkan kepada Bank di Indonesia

untuk membentuk komite audit tersebut. Adanya konsep komite audit

merupakan fenomena untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian

internal perusahaan pada level corporate governance.

Menurut Arrrens dan Loebbecke (2000 : 90-91) mengartikan

komite audit sebagai berikut: “An audit committee is a selected number of

member of company’s bread of directors whose responsibilities include

helping auditors remain independent of management”.

Menurut Assegaf (2001: 29) mendefinisikan komite audit ialah:

Komite audit adalah suatu komisi dewan direksi yang menentukan

pemeliharaan eksternal auditor atau akuntan publik yang akan melakukan

pemeriksaan atas penyajian laporan keuangan perusahaan.

Ikatan komite audit Indonesia (IKAI, 2006) dalam Widjaja (2008)

mendefinisikan komite audit sebagai: suatu komite yang bekerja dengan

cara yang professional dan independen yang dibentuk oleh dewan

komisaris dan dengan demikian tugasnya adalah membantu dan

memperkuat fungsi dewan komisaris (atau dewan pengawas) dalam

Page 23: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

10

menjalankan fungsi pengawas atas proses pelaporan keuangan, menejemen

resiko, pelaksanaan audit dan implementasi dari good corporate

governance perusahaan.

Menurut Widjaja (2008) pengertian komite audit adalah komite

yang dibentuk oleh dewan komisaris yang anggotanya terdiri atas outside

directors yang tidak mempunyai posisi manajemen dalam perusahaan,

yang tujuannya untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja direksi

perusahaan.

Bapepam melalui SE-03/PM/2000 bagi perusahaan publik

Indonesia yang setidaknya terdiri dari tiga orang, diketuai oleh komisaris

independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen

terhadap perusahaan sertamenguasai dan memiliki latar belakang

akuntansi dan keuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya, komite audit

memiliki fungsi untuk membantu dewan komisaris untuk (i) meningkatkan

kualitas laporan keuangan (ii) menciptakan iklim disiplin yang dapat

mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan

perusahaan (iii) meningkatkan efektifitas fungsi internal audit (SPI)

maupun eksternal audit, serta (iv) mengidentifikasikan hal-hal yang

memerlukan perhatian dewan komisaris atau dawan pengawas (F. A

Alijiyo, 2003: 3).

Untuk perusahaan BUMN/BUMD, Kep. Men 117 secara garis

tegas menyatakan hal berikut: “komisaris/dewan komisaris harus

membentuk komite audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi

Page 24: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

11

mebantu komisaris/dewan pengawas dalam melaksanakan tugasnya, yaitu

membentuk komisaris atau dewaan komisaris dalam memastikan

efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas

auditor ekternal dan auditor internal” (F. A Alijoyo, 2003: 3).

Menurut pedoman good corporate governance (2001) yang

disusun oleh komite nasional kebijakan corporate governance, komite

audit dapat diartikan sebagai komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

yang beranggotakan satu atau lebih anggota dewan komisaris. Dewan

komisaris dapat meminta kalangan luar dengan berbagai keahlian,

pengalaman dan kualitas yang dibutuhkan untuk duduk sebagai anggota

komite guna mencapai tujuan komite audit. Komite audit harus babas dari

pengaruh direksi, eksternal auditor, dan dengan demikian hanya

bertanggung jawab kepada dewan komisaris (F. A Alijoyo, 2003: 3).

Berdasarkan pengertian tersebut maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa komite audit merupakan suatu kelompok yang terdiri

dari tiga sampai lima orang dan memiliki sifat independen atau tidak

memiliki kepentingan terhadap manajemen dan diangkat secara khusus

serta memiliki pandangan antara lain bidang akuntansi dan hal-hal lain

yang terkait dengan pengawasan internal dan eksternal perusahaan.

Komite audit berperan pentinga dalam proses peraturan laporan keuangan,

sebagai sebuah “financial monitoring” dan berperan pentinga dalam proses

laporan keuangan (Syakhroza, 2005 dalam Rika Amalia, 2009: 40).

Page 25: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

12

2. Tanggung Jawab Komite Audit

Di Indonesia, komite audit beranggotakan auditor independen yang

bertanggung jawab dan diketahui oleh komisaris independen. Komite audit

bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan bertugas untuk

memberikan pendapat profesional yang independen tentang telaah atas

info keuangan yang dikeluarkan perusahaan, telaah atas ketaatan

perusahaan pada peraturan perundang-undangan pasar modal serta

peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan, telaah atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal,

melaporkan kepada komisaris berbagai resiko yang dihadapai perusahaan

dan pelaksanaaan menejemen resiko oleh direksi, menelaah dan

melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan

dengan emiten, menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi

perusahaan serta telaah atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh

akuntan publik untuk memastikan semua resiko yang telah

dipertimbangkan (BAPEPAM, Kep-29/PM/2004).

Selain itu, komite audit juga bertanggung jawab untuk mendorong

terbentuknya struktur pengawasan internal yang memadai, meningkatkan

kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, mengkaji ulang lingkup dan

ketetapan eksternal audit, biaya eksternal audit, dan kemandirian serta

objektivitas eksternal audit (Agustin : 2005 dalam Dody 2010: 13).

Terdapat beberapa tanggung jawab yang dimiliki komite audit

menurut Cremers (2004), yaitu:

Page 26: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

13

a. Mengawasi dan memonitor serta menyarankan kepada dewan direksi

atas operasional manajemen resiko internal dan sistem pengendalian

intern.

b. Mengawasi dikeluarkannya informasi keuangan oleh perusahaan.

c. Mengawasi ketaatan rekomendasi dan pengamatan auditor internal

dan eksternal.

d. Mengawasi kebijakan perusahaan menyangkut pajak.

e. Mengawasi keuangan perusahaan.

f. Mengawasi pelaksanaan tekhnologi informasi dan komunikasi.

g. Menyiapkan pengeturan pertemuan auditor eksternal dengan rapat

umum pemegang saham.

h. Setiap tahun mangevaluasi fungsi dan kecukupan dari peran komite

audit yang sudah ada.

Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 30 Tahun

2003 pada pasal 70 ayat 1, menyebutkan beberapa tugas dan tanggung

jawab yang sedikitnya harus dilaksanakan oleh anggota komite komite

audit diperusahaan, diantaranya:

1. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh

satuan pengawas intern maupun eksternal.

2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen serta palaksanaanya.

3. Memastikan telah terdapat review yang memuaskan terhadap segala

informasi yang dilakukan BUMN.

Page 27: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

14

4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris san

pengawas serta tugas-tugas komisaris dan dewan pengawas lainnya.

3. Tujuan dan Manfaat Dibentuknya Komite Audit

Menurut pedoman pembentukan komite audit yang efektif yang

diakses tanggal 17 juni 2010 dalam www.governance-indonesia.com,

tujuan dibentunya komite audit adalah:

a. Pelaporan Keuangan

Meskipun direksi dan dewan komisaris bertanggungjawab terutama

atas laporan keuangan dan auditor eksternal bertanggung jawab hanya

atas laporan keuangan auditor eksternal, komite audit melaksanakan

pengawasan independen atas proses laporan keuangan dan audit

eksternal.

b. Manajemen Resiko dan Kontrol

Meskipun direksi dan dewan komisaris terutama bertanggung jawab

atas menejemen resiko dan kontrol, komite audit memberikan

pengawasan independen atas proses resiko dan kontrol.

Komite audit yang efektif bekerja sebagai suatu alat untuk

meningkatkan efektifitifitas, tanggung jawab, keterbukaan dan objektifitas

dewan komisaris dan memiliki fungsi untuk:

1. Memperbaiki mutu laporan keunangan dengan mengawasi mutu

laporan keuangan atas nama dewan komisaris.

Page 28: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

15

2. Menciptakan iklimhudisiplin dan kontrol yang akan mengurangi

kemungkinan penyelewengan-penyelewengan.

3. Kemungkinan anggota yang non eksekutif menyumbang suatu

penilaian independen dan memainkan suatu peranan yang positif.

4. Membantu direktur keuangan dengan memberikan suatu kesempatan

dimana pokok-pokok persoalan yang penting yang sulit dilaksanakan

dapat dikemukakan.

5. Memperkuat posisi auditor eksternal dengan memberikan suatu saluran

komunikasi terhadap pokok-pokok persoalan yang memprihatinkan

dengan efektif.

6. Memperkuat posisi auditor internal dengan memperkuat

independensinya dari manajemen.

7. Meningkatkan kepercayaan public terhadap kelayakan dan objektifitas

laporan keuangan serta meningkatkan kepercayaan terhadap kontrol

internal yang lebih baik.

4. Lingkup Kerja Komite Audit

Menurut pedoman pembentukan komite audit (2002) kerangka

fungsional komite audit harus terdiri dari:

a. Charter

1) Komite audit harus memiliki suatu audit committee charter (atau

ketentuan tertulis) yang menetapkan secara jelas peran dan

tanggung jawab komite audit dan lingkup kerjanya.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

16

2) Audit Committee Charter tersebut termasuk di dalamnya:

a) Sasaran dan ketentuan menyeluruh

b) Peran dan tanggung jawab

c) Struktur

d) Syarat-syarat keanggotaan

e) Rapat dan pertemuan

f) Pelaporan

g) Kinerja

3) Audit Committee Cahrter disipkan oleh komite audit dan disetujui

oleh dewan komisaris.

4) Audit Committee Caharter harus dikaji ulang setiap tahun oleh

komite audit dan dewan komisaris.

5) Audit Committee Charter disebarkan kepada semua stakeholders

perusahaan tersebut.

b. Struktur

1) Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris.

2) Komite audit diangkat oleh dewan komisaris setidaknya oleh

komite nasional.

3) Anggota komite audit terdiri dari orang-orang yang independent,

seperti komisaris yang tidak terlibat dalam pengurusan perusahaan

dan pihak-pihak yang terafiliasi.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

17

4) Komite audit paling sedikit terdiri atas tiga orang anggota , perlu

dicatat berdasarkan praktek dan pengalaman dalam lingkup

internasional, kebanyakan dari komite audit yang efektif terdiri dari

tiga sampai lima anggota.

5) Anggota baru komite audit harus menerima orientasi dalam

organisasinya, peran dan tanggung jawab komite audit dan lingkup

fungsional.

6) Ketua komite audit diangkat oleh dewan komisaris, atau setidaknya

oleh komite nasional.

7) Anggota komite audit, termasuk ketua komite audit diangkat untuk

jangka waktu paling sedikit satu tahun. Namun, perlu diperhatikan

bahwa praktek dan pengalaman dalam lingkup internasional

menunjukan bahwa komite audit yang paling efektif adalah yang

bertugas antara 1-3 tahun.

8) Sehubungan dengan sifat aktifitas komite audit yang memiliki

tujuan jangka panjang, kelangsungan keanggotaan menjadi sangat

penting, namun hal ini harus diimbangi oleh keperluan untuk

mempertahankan suatu pendekatan penyegaran dan independensi,

sehingga memerlukan suatu pergantian anggota komite audit.

Pengangkatan kembali serta periode yang berakhir ditahun yang

berbeda akan mmbantu tercapainya sasaran ini. Diupayakan pula

menghindari anggota yang berpengalaman diganti secara serentak.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

18

c. Syarat-Syarat Keanggotaan

1) Anggota komite audit harus memiliki suatu keseimbangan

keterampilan dengan pengalaman dan latar belakang usaha yang

luas.

2) Anggota komite audit harus: independen, objektif, dan

professional.

3) Anggota komite audit harus pula memiliki: integritas, dedikasi,

pemahaman organisasi, pemahaman yang baik tentang lingkungan

bisnisnya, pemahaman mengenai resiko dan kontrol, paling sedikit

satu anggota komite audit harus pula mempunyai pengertian yang

baik mengenai pelaporan keuangan., dan selain syarat-syarat

keanggotaan tersebut ketua komite audit harus memiliki

kemampuan untuk memimpin dan ketrampilan berkomunikasi

dengan baik sekali.

d. Rapat dan Pertemuan

Penting artinya, bahwa rapat dan pertemuan komite audit

direncanakan dan dipersiapkan dengan cukup baik. Ketua komite

auditharus bertanggung jawab atas agenda dan bahan-bahan

pendukung yang diperlukan.

1) Komite audit harus mengadakan rapat paling sedikit setiap 3 bulan

sekali.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

19

2) Anggota komite audit harus menghadiri rapat-rapat ini, termasuk

rapat dengan pihak luar yang diundang sesuai keperluan. Pihak-

pihak luar tersebut antara lain komisaris, manajemen senior, kepla

auditor intenal dan auditor eksternal.

3) Rapat harus diadakan sesuai agenda yang telah disepakati.

4) Hasil rapat-rapat harus direkam dalam notulen, dan dibagi-bagikan

pada peserta rapat semuanya.

e. Pelaporan

1) Komite audit diwakili oleh ketua komite audit memberikan laporan

langsung kepada dewan komisaris yang diwakili oleh presiden

komisaris.

2) Komite audit harus lapor paling sedikit setiap tahun dan

menjelaskan apakah telah memenuhi dan melaksanakan peran

mereka sebagaimana diuraikan dalam audit committee charter.

3) Presiden komisaris harus menerima salinan-salinan sari semua

notulen dan laporan.

f. Kinerja

Kinerja komite audit sebaiknya dievaluasi paling sedikit satu

tahun sekali baik secara self assessment or evaluation maupun oleh

pihak independent diluar komite audit, misalnya: anggota komite lain

dari dewan komisaris, atau semua anggota dewan komisaris diluar

Page 33: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

20

eksekutif yang menjadi anggota komite audit. Evaluasi tersebut

membandingkan kinerja actual komite audit terhadap peran dan

tanggung jawab mereka yang tercakup dalam rencana kerja tahunan

komite audit.

B. Pengendalian Intern

Pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan

direksi, menejemen serta personal lain dalam entitas, yang dirancang untuk

memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai tujuan

denan kategori: (1) efektivitas dan efisiensi operasi; (2) reliabilitas laporan

keuangan; (3) ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang

berlaku (Tugiman, 2002: Fitria, 2008).

Tujuan pengendalian intern adalah menjamin menejemen perusahaan

agar: (1) tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai; (2) laporan

keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya; (3) kegiatan

perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku

(http://id.wikipedia.org).

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan

pengelolaan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan

informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan menejemen

perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai

pedoman dalam perencanaan (http://id.wikipedia.org).

Page 34: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

21

Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, menejemen dan personal lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

berikut ini: (a) keandalan laporan keuangan; (b) efektifitas dan efisiensi

operasi; (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Ahmad

Maqsudi, 1997: 44).

Menurut Sawyer (2003: 59) pengendalian adalah penggunaan semua

sarana perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan dan

mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan

perusahaan tercapai. Sarana pengendalian ini meliputi: bentuk organisasi,

kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar, komite, bagan, akun, perkiraan,

anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemerriksaan, metode, rencana, dan

audit internal.

Menurut Committee Of Sponsoring Organization Of The Threadway

Commission (COSO) Internal Control (1994) dalam Kery (2004) mengenai

pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu: (1) lingkungan

pengendalian; (2) penaksiran resiko; (3) kegitan pengendalian; (4) komunikasi

dan informasi; dan (5) pemantauan (Sawyer, 2003: 61).

1. Lingkungan pengendalian (control environment) adalah lingkungan

pengendalian perusahaan mencakup sikap para menejemen dan karyawan

terhadap pentingnya pengendalian yang ada diorganisasi tersebut. Salah

satu faktor yang berpengaruh terhadap linkungan pengendalian adalah

filosofi menejemen (menejemen tunggal dalam persekutuan atau

Page 35: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

22

menejemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi menejemen

(menejemen yang progresif atau yang konservatif), sttruktur organisasi

(terpusat dan terdesentralisasi) serta praktek kepersonaliaan. Lingkungan

pengndalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-

unsur pengndalian intern yang lain. Komponen ini meliputi sikap

manajemen di semua tingkatan secara umum dan konsep kontrol secara

khusus, hal ini mencakup: etika, kompetensi, serta integritas, dan

kepentingan terhadap kesejahteraan sosial (Sawyer, 2003: 62).

2. Penilaian resiko (Risk Assesment) adalah semua organisasi memiliki

resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu

aktifitas, baik aktifitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit)

maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisa

dan di evaluasi sehingga dapat diperkirakan intensitas dan tindakan yang

dapat meminimalkannya. COSO juga menambahkan pertimbangan tujuan

disemua bidang operasi untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi

bekerja secara harmonis. Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas

audit yang terus berkembang (Sawyer, 2003: 62).

3. Prosedur pengendalian (Control Procedure) adalah prosedur

pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja hingga

menjamin pencapaian tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi

terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi

hal-hal sebagai berikut: (1) personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti

wajib; (2) pelimpahan tanggung jawab; (3) pemisahan tanggung jawab

Page 36: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

23

untuk kegiatan terkait; dan (4) pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan

aset dan operasional (Sawyer, 2003: 62).

4. Pemantauan (Monitoring) adalah pemantauan terhadap sistem

pengendalian intern akan menentukan kekurangan serta meningkatkan

efektivitas pengendalain. Pengendalian intern dapat di monitor dengan

baik dengan caa penilain khusus atau sejalan dengan usaha menejemen.

Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati

perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem

akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat

terjadi perubahan pokok dalam strategi menejemen senior, struktur

korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal

adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem

pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian

atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan

(Sawyer, 2003: 62).

5. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) adalah

informasi dan komunikaasi merupakan elemen-elemen yang penting dari

pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan

pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengandalian dan monitoring

diperlukan oleh menejemen sebagai pedoman operasional dan menjamin

ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku

pada perusahaan (Sawyer, 2003: 62).

Page 37: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

24

Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Menejemen

dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal.

Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan

keputusan dan pelaporan eksternal (Fitria, 2008: 24).

C. Kinerja Keuangan

1. Definisi Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja menurut kamus besar bahasa Indonesia dalam

Sucipno (2008) adalah merupakan kata benda yang artinya: suatu yang

dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemapuan kerja. Sedangkan

penilaian kinerja menurut Mulyadi dalam Sucipno (2008:2) adalah

penentuan secara priodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria

yang ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh

manusia sehingga penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian

atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang meraka mainkan

dalam organisasi (Sucipto, 2003: 2).

Pengertian kinerja keuangan menurut Sucipno adalah penentuan

ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu

perusahaan dalam menghasilkan laba. Pengukuran kinerja keuangan perlu

dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggung jawaban.

Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggung

jawab menejer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan.

Namun demikian mengatur besarnya tanggung jawab sekaligus mengukur

Page 38: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

25

prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan

mudah dan ada pula yang ukar untuk diukur (Sucipto, 2003: 2).

Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu hasil dari banyak

keputusan yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen, oleh karena

itu menilai kinerja keuangan perlu melibatkan analisis dampak keuangan

kumulatif dan ekonomi dari pusat dan mempertimbangkannya dengan

menggunakan ukuran komparatif (Yudha, 2007: 19).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004), kinerja perusahaan

dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan.

Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan dimasa lalu seringkali

digunakan sebagai dasar untuk memproduksi posisi keuangan dan kinerja

dimasa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemaki

seperti pembayaran deviden, upah, pergerakan harga sekuritas, dan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh

tempo.

2. Pengukuran Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan merupakan suatu kunci sukses sebuah

organisasi. Ketika suatu organisasi tumbuh dan berkembang,

perkembangan tersebut akan diikuti oleh peningkatan kompleksitas dalam

pengendalian internal. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian

kinerja yang sistematik dan terorganisir dengan baik. Dengan perencanaan

dan proses implementasi yang baik, perusahaan dapat mencapai sukses

secara berkeseimbangan, dimana kajian terhadap kinerja secara periodik

Page 39: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

26

adalah inti dari proses pencapaian kesuksesan. Hal yang sama juga berlaku

pada sebuah perusahaan BUMN, secara umum untuk sebuah perusahaan

pengukuran kinerja dapat dipisahkan kedalam dua golongan yaitu kinerja

keuangan dan kinerja non keuangan. Indikator pengukuran kinerja

keuangan dapat diliaht dibawah ini (Yuliani 2007 dalam Intan Dewita

2010: 39):

1) Kinerja Laba, meliputi laba yang dapat diukur secara keuangan yang

merupakan selisih antara pendapata dan biaya. Untuk unit bisnis

(cabang), selain biaya yang terjadi pada cabang yang bersangkutan,

perhitungan biaya sebaiknya mengikutsertakan porsi biaya kantor

pusat dan yang dialokasikan bagi cabang yang bersangkutan (Yuliani

2007 dalam Intan Dewinta 2010: 39).

2) Kinerja Investasi, dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengambilan

(return) atas aset (selain kas) yang dimanfaatkan dalam menjalankan

bisnis, dan yang kedua adalah pengambilan atas investasi lainnya yang

didanai oleh surplus kas yang dimiliki perusahaan. Cara sederhana

untuk melakukan pengukuran investasi pada unit bisnis adalah dengan

menghitung return on invesment (ROI) untuk masing-masing unit

bisnis. Investasi pada aset di unit bisnis meliputi gedung, furniture, dan

perlengkapan kantor lainnya (Yuliani 2007 Dalam intan Dewinta 2010:

39-40).

Page 40: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

27

D. Keterkaitan Antar Variabel

1. Peran Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

Dalam pedoman pembentukan komite audit salah satu tujuan

dibentuknya komite audit adalah untuk mebantu direktur keuangan dalam

memperbaiki mutu laporan keuangan, dan menciptakan iklim disiplin dan

kontrol yang akan mengurangi kemungkinan penyelewengan-

penyelewengan (F. A Alijoyo, 2003: 3). Untuk perusahaan BUMN/BUMD

keputusan menteri secara tegas menyatakan bahwa komisaris/dewan

direksi harus mebentuk komite audit yang bekerja secara kolektif dalam

pelaksanaan tugasnya (F. A Alijoyo, 2003: 3), dan salah satu tugas dari

komite audit yang bekerja secara kolektif yaitu mengawasi dan

mengevaluasi kerja auditor (Sugiartha: 2008). Pada saat perusahaan

menerbitkan laporan keuangan harus berdasarkan persetujuan dari manajer

yang kemudian dievaluasi oleh auditor, jika dalam satu perusahaan

terdapat orang-orang yang kompeten dalam meningkatkan laporan

keuangan maka kinerja keuangan dalam perusahaan tersebut juga akan

semakin baik sehingga data keuangan yang dipublikasikan tidak

menyesatkan para pengambil keputusan (Sugiartha: 2008).

2. Pengendalian Intern terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Pengendalian intern yang efektif merupakan komponen penting

dalam manajemen perusahaan dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional

perusahaan yang sehat dan aman. Pengendalaian yang efektif dapat

Page 41: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

28

membatu pengurus juga menjaga aset perusahaan, menjamin tersedianya

pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya (Bank Indonesia,

2003: 1). Salah satu komponen pengendalian intern adalah komunikasi dan

informsi, informasi yang dimaksud adlah informsi akuntansi yang

merupakan metode dan catatan yang mengidentifikasi, menyatuakn,

analisis, klasifikasi, mencatat dan melaporkan transaksi organisasi/

lembaga dan menjaga akuntabilitasnya (Andi Yusuf Wahyu: 2009: 50).

Sedangkan kinerja keuangan harus dibat dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum (Sucipto: 2003), sehingga pihak yang berkepentingan

(business stakeholders) seperti pemilik, manajer, karyawan, pelanggan,

kreditor serta pemerintah tidak dirugikan (Niswonger et. al. 1999) (Andi

Yusuf wahyu, 2009: 50).

E. Kerangaka Pemikiran

Berdasarkan judul yang diangkat penulis mengenai komite audit dan

pengen dalian intern tehadap kinerja keuangan, maka peneliti merumuskan

kerangka berfikirnya sebagai berikut:

Gambar 2.1

Peran Komite Audit(X1)

Pengendalian intern(X2)

Kinerja Keuangan (Y)

Page 42: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

29

F. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka pemikiran maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha1 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara peran komite

audit terhadap kinerja keuangan.

H01 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara peran komite audit

terhadap kinerja keuangan.

Ha2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengendalian

intern terhadap kinerja keuangan.

H02 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

pengendalian intern terhadap kinerja keuangan.

Ha3 : Secara bersama-sama peran komite audit dan pengendalian intern

terhadap kinerja keuangan.

H03 : Secara bersama-sama peran komite audit dan pengendalian intern tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

G. Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Metode Hasil

Fitria Anggraini

(2008), “Analisis

pengaruh peran

auditor internal dan

peningkatan

pengendalian intern

terhadap kinerja

keuangan”.

Peran auditor

internal,

pengendalian

intern, dan

Kinerja

perusahaan.

Regresi berganda Pengendalian intern

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

30

Paramitha Rika Sari

(2008), “Hubungan

komite audit

terhadap kinerja

keuangan melalui

GCG”.

Komite audit,

kinerja keuangan.

Regresi berganda Tidak terdapat

pengeruh yang

signifikan antara

komite audit

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan.

Puspita Anggraini

(2010), “ Pengaruh

audit manajemen

dan pengendalian

intern terhadap

kinerja keuangan”.

Audit

manajemen,

Pengendalian

intern, dan

Kinerja

Keuangan.

Regresi berganda Sistem

pengendalian intern

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah anggota ikatan komite audit

Indonesia (IKAI) serta beberapa perusahaan di jakarta yang memiliki komite

audit yang berada disektor publik maupun swasta. Jenis penelitian ini

menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh peran komite audit dan

pengendalian intern terhadap kinerja keuangan.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populai

Elemen popolasi ini tidak terbatas maka peneliti akan meneliti

sebagaian dari elemen-elemen tersebut sebagai sample yaitu anggota IKAI

dan anggota komite audit yang berada dibeberapa perusahaan.

2. Sampel

Tehnik penelitian sample dalam penelitian ini adalah dengan cara

convenience sampling yaitu tipe pemilihan sample secara tidak acak

(nonprobabiliti sampling) dengan memilih sample dari populasi (orang

atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti (Indriantoro &

Supomo, 2002: 130). Metode ini dipilih karena penelitidiberi kemudahan

untuk memilih sample yang paling cepat serta adanya kesediaan dari

responden untuk mnjawab pertanyaan dari penelitian.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

32

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam membahas dan meneliti masalah dibutuhkan data dan informasi

yang disusun dan dianalisis, sehingga memperoleh gambaran yang jelas

tentang peran komite audit dan pengendalian intrn terhadap kierja keuangan.

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Data yang digunakan pada penelitian ini

terdiri dari data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (Indriantoro dan Supomo, 2002:46).

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner pertanyaan tertutup

(closed) dengan memberikan pertanyaan kepada responden mengenai

pendapat mereka tentang prean komite audit dan pengendalian intern

terhadap kinerja keuangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan

Supomo, 2006:147). Data sekunder ini diperlukan sebagai landasan teori

yang dikumpulkan dengan cara membaca literatur, buku-buku akuntansi

auditing dan sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis statistik, sehingga pengujian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

Page 46: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

33

1. Uji Kualitas Data

Data ini merupakan data primer maka uji kualitas data penelitian

menggunakan uji reliabilitas dan uji validasi.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item

yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur perubahan yang

didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2001: 45). Maksudnya untuk

mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan

dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi

antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi

positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak

berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan

hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Suatu kuesioner

dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2001:45).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas

ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden

Page 47: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

34

melalui pertanyaan yang diberikan. Dalam pengujian reliabilitas ini,

peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan

signifikansi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach

Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan

yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki

reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari

suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak

reliable. (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2001:42).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas

menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam

penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

ada korelasi atau hubungan diantara variabel peran komite audit dan

pengendalian intern. Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah

tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (nilai VIF dan

tolerance disekitar angka 1 serta koefisien korelasi antar variabel

independen haruslah dibawah 0,5). Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, yakni variabel

orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2001:

91).

Page 48: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

35

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang

dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana

sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Menurut Nugroho (2005:62) cara memprediksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis

pada gambar scatterplot yang menyatakan tidak terdapat

heterkesdastisitas apabila:

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka

0 pada sumbu Y.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka

mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang

baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak

Page 49: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

36

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:105).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka

menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar

menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal

maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2001:110)

3. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen

dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk

Page 50: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

37

menguji hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple regression),

yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk

menguji Ha1

, Ha2

,dan Ha3

dengan pendekatan interaksi yang bertujuan

untuk memenuhi ekspektasi peneliti mengenai analisis pengaruh komite

audit dan pengendalian intern terhadap kinerja keuangan di KAP.

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan:

Y : Kinerja Keuangan

a : Konstanta

b1 b2 : Koefisien Regresi

X1 : Pengaruh Peran Komite Audit

X2 : Pengendalian Intern

e : Error

Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik

terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik

ini meliputi:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada

tabel Model Summaryb dan tertulis Adjusted R Square.

Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen

Page 51: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

38

seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada

faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai

R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat

kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel

dependen (Ghozali, 2005:45).

b. Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel

Coefficientsa.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen,

dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-

masing variabel independen dengan tingkat signifikansi yang

digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha

ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:55).

c. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel

ANOVA.

Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara

Page 52: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

39

simultan mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan

membandingkan p-value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikansi

yang digunakan sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka

Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari

0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:53)

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan

mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara

singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau

pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variable dalam penelitian

ini diukur dengan menggunakan skala ordinal.

Kemudian jawaban yang didapat akan dibuat skor tertinggi bernilai 5

(lima) dan terendah bernilai 1(satu). Untuk jawaban tidak setuju (TS) = skor 1,

kurang setuju (KS) = skor 2, cukup setuju (CS) = skor 3, setuju (S) = skor 4,

dan sangat setuju (SS) = skor 5.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 variabel,

yaitu:

1. Variabel Independen

Pengertian variabel independen yaitu variabel yang bebas dan

mempengaruhi variabel lain (dependen). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah peran komite audit dan pengendalian intern.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

40

a. Komite Audit

Komite audit adalah suatu komisi dewan direksi yang

menentukan pemeliharaan eksternal auditor atau akuntan publik yang

akan melakukan pemeriksaan dan penyajian atas laporan keuangan

perusahaan. Adanya konsep komite audit adalah fenomena untuk

meningkatkan pengendalian intern perusahaan pada level corporate

governance.

b. Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah suatu perencanaan yang meliputi

struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang di

koordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk

menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan

kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu

mendorong dipatuhinya kebijakan menejemen yang telah ditetapkan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel tidak bebas atau yang

dipengaruhi variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Kinerja Keuangan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah

penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan

suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

41

Tabel 3.1Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator

Peran KomiteAudit(X¹)

Sumber: F. A.Alijiyo (2003).

1. Tujuan danmanfaatdibentuknyakomite audit.

1. Komite audit melakukanpengawasan laopankeuangan.

2. Komite audit memberikanpengawasan atas prosesresiko dan kontrol.

3. Komite audit memberikanpengawasan atas prosestata kelola perusahaan.

2. Tanggungjawab komiteaudit

1. Komite audit memberikanpendapat professional atasinformasi perusahaan.

2. Komite audit bertanggungjawab terhadap kegiataninternal dan eksternalperusahaan.

3. Komite audit bertanggungjawab mengawasi seluruhkegiatan perusahaan.

3. Lingkup kerjakomite audit

1. Audit committee charter2. Struktur komite audit3. Syarat keanggotaan

komite audit.4. Rapat pertemuan komite

audit.5. Laporan komite audit.6. Kinerja komite audit.

PengendalianIntern

(X²)Sumber: PuspitaAnggraini (2008)

1. Lingkunganpengendalian

1. Sikap kerja seluruhkaryawan.

2. Filosofi manajemen, gayaoperasi, dan strukturorganisasi dalamperusahaan.

2. PenilaianResiko

1. Identifikasi untukmeminimalkan resiko.

2. Perkembangan aktivitasaudit.

3. Prosedur 1. Strandarisasi proses kerja

Page 55: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

42

Pengendalian dan pendeteksian kesalahan.2. Hal-hal terkait dengan

prosedur pengaendalian.

4. Pemantauan 1. Pemantauan terhadapperilaku karyawan.

2. Penilaian secara khususdalam lingkunganperusahaan.

5. Informasi dankomunikai

1. Informasi dalam lingkunganperusahaan sebagaipedoman operasional.

2. Komunikai dan informasidigunakan untuk efektifitaskontrol.

3. Informasi digunakan agartidak menyesatkan parapengambil keputusan.

Kinerja Keuangan(Y)

Sumber: Sucipto(2003).

PengukuranKinerja

1. Profit Performance.2. ROI

Page 56: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

43

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan kepada para anggota komite audit yang bekerja

baik di Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) atau perusahaan lainnya yang

memiliki komite audit. Pada dasarnya peneliti melakukan pemilihan beberapa

perusahaan yang memiliki komite audit untuk menjadi sasaran penyebaran

kuesioner. Dalam hal ini peneliti mendatangi langsung perusahaan yang

bersangkutan.

Daftar nama perusahaan yang ditunjuk dalam penyebaran kuesioner

dapa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1Nama Perusahaan

No Nama Perusahaan

1 IKAI

2 Perum Perhutani

3 PT. Pos Indonesia

4 PT. Bank Negara IndonesiaSumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Penyebaran kuesioner dilakukan dari awal bulan November 2010,

sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai

akhir November 2010. Kuesioner yang disebar sebanyak 60 buah dan dari

jumlah tersebut yang kembali sebanyak 41 buah kuesioner dan dapat diolah

seluruhnya. Hal ini dapat ditunjukan dalam tabel berikut:

Page 57: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

44

Tabel. 4.2Sample dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah

Penyebaran Kuesioner 60

Kuesioner yang kembali 41

Kuesioner yang tidak kembali 19

Kuesioner yang bisa diolah 41

Tingkat pengembalian (Response rate) 68.33%Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari 60 kuesioner yang

disebarkan yang dapat terkumpul sebanyak 41 buah kuesioner. Tingkat

pengembalian yang diperoleh adalah sebesar 68.33% dari total kuesioner.

Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 19 kuesioner atau sebesar 31.66%.

Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian kuesioner yang cukup tinggi

karena peneliti mendatangi langsung perusahaan yang bersangkutan dalam

melakukan penyebaran kuesioner.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Deskriptif Demografi Responden

Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai

karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang

menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase (dengan

pembulatan tanpa koma) jenis kelamin, pendidikan, dan lamanya bekerja

pada perusahaan.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

45

Tabel 4.3Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Absolut Persentase

Laki-laki 36 87.80 %

Perempuan 5 12.19%

Jumlah 41 100%Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 36 orang atau

sebesar 87.80%, sedangkan sisanya sebanyak 5 orang atau sebesar 12.19%

dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan. Artinya, sebagian besar responden

yang mengisi kuesioner ini adalah laki-laki.

Tabel 4.4.Pendidikan Responden

Pendidikan Absolut Persentase

SI 8 19.51%

S2 18 43.90 %

S3 15 36.58%

Jumlah 41 100%Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada tabel 4.4. dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan Sarjana Strata Satu

(SI) sebanyak 8 orang atau sebesar 19.51%. Responden yang

berpendidikan terakhir dengan kategori Sarjana Strata Dua (S2) sebanyak

18 orang atau sebesar 43.90%, dan Sarjana Strata Tiga (S3) sebanyak 15

orang atau sebesar 36.58% .

Page 59: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

46

Tabel 4.5.Lama Berprofesi Sebagai Anggota Komite Audit

Lama Bekerja Absolut Persentase

1-3 tahun 29 70.73 %

3- 10 tahun 12 29.26%

Jumlah 41 100%Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

lama berprofesi sebagai anggota komite audit antara 1-3 tahun sebanyak

29 orang atau sekitar 70.73 %, antara 3-10 tahun sebanyak 12 orang atau

sekitar 29.26 %.

Tabel 4.6.Jawaban Responden

VariabelSangatSetuju

SetujuSetujuCukup

KurangSetuju

TidakSetuju

Peran Komite Audit 110 Butir 315 Butir 61 Butir 6 Butir 0

Pengendalian Intern 82 Butir 292 Butir 67 Butir 10 Butir 0

Kinerja Keuangan 20 Butir 38 Butir 21 Butir 3 Butir 0Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2010.

Pada tabel 4.6 dapat dilihat karakteristik responden yang

menjawab sangat setuju, setuju, cukup setuju, kurang setuju, dan tidak

setuju. Pada variabel peran komite audit pertanyaan yang diajukan

sebanyak 12 butir kepada 41 responden, jawaban sangat setuju diperoleh

sebanyak 110 butir, setuju sebesar 315 butir, cukup setuju 61 butir, kurang

setuju 6 butir, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak

setuju. Pada variabel pengendalian intern pertanyaan yang diajukan

Page 60: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

47

sebanyak 11 butir kepada 41 responden, pada variabel ini jawaban sangat

setuju diperoleh sebanyak 82 butir, setuju 292 butir, cukup setuju 67 butir,

kutang setuju 10 butir, dan tidak ada satupun responden yang menjawab

tidak setuju atas pertanyaan yang di ajukan. Sedangkan pada variabel

kinerja keuangan pertanyaan yang diajukan sebanyak 2 butir kepada 41

responden, dan dari variabel ini diperoleh jawaban sangat setuju sebanyak

20 butir, setuju 38 butir, cukup setuju 21 butir, kurang setuju 3 butir, dan

tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju pada pertanyaan

ini.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi

jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari

pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen

penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang

berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban responden

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode

statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar

0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar

Page 61: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

48

dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran

instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya,

jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka

butir pertanyaan tersebut tidak realible. (Nunnally, 1967 dalam

Ghozali, 2005: 42).

Tabel 4.7.Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah butirpertanyaan

Cronbach alpha

Peran Komite Audit 12 butir 0,919

Pengendalian Intern 1 1 butir 0,906

Kinerja Keuangan 2 butir 0,777Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa instrumen untuk

setiap variabel penelitian adalah reliabel, karena a hitung > 0,6. pada

variabel peran komite audit memiliki α 0,919 > 0,6. Variabel

pengendalian intern memiliki α hitung 0,906 > 0,6. Dan variabel

kinerja keuangan memiliki α hitung 0,777 > 0,6.

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item

yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur perubah yang

didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2005: 45). Maksudnya untuk

mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan

dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

49

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi

antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan tidak

berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir

pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah

menentukan hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan

membandingkan r hitung (tabel corrected item-total correlation)

dengan r tabel (tabel Product Moment dengan signifikansi 0,05) untuk

degree of freedom (df) = n-2, dimana "n" adalah jumlah sampel

penelitian sebanyak 41 responden sehingga diperoleh nilai (df) = 41-2

atau nilai df dari 39 adalah 0,260. Suatu kuesioner dinyatakan valid

apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2005: 45). Hasil pengujian validitas

ditunjukkan dalam table berikut:

Tabel 4.8.Hasil Uji Validitas Variabel Peran Komite Audit

Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,782 0,260 Valid

Butir 2 0,735 0,260 Valid

Butir 3 0,742 0,260 Valid

Butir 4 0,516 0,260 Valid

Butir 5 0,685 0,260 Valid

Butir 6 0,662 0,260 Valid

Butir 7 0,716 0,260 Valid

Butir 8 0,776 0,260 Valid

Butir 9 0,697 0,260 Valid

Butir 10 0,765 0,260 Valid

Butir 1 1 0.773 0.260 ValidSumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Page 63: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

50

Tabel 4.9Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern

Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,404 0,260 Valid

Butir 2 0,700 0,260 Valid

Butir 3 0,710 0,260 Valid

Butir 4 0,664 0,260 Valid

Butir 5 0,422 0,260 Valid

Butir 6 0,627 0,260 Valid

Butir 7 0,676 0,260 Valid

Butir 8 0,762 0,260 Valid

Butir 9 0,790 0,260 Valid

Butir 10 0,701 0,260 Valid

Butir 1 1 0,705 0,260 ValidSumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Keuangan

Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 0,636 0,260 Valid

Butir 2 0,636 0,260 ValidSumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Variabel peran komite audit terdiri atas 12 butir pertanyaan,

dari 12 butir pertanyaan tersebut 11 butir pertanyaan adalah

valid sedangkan 1 butirnya tidak valid, (r hitung > r table). Variabel

pengendalian intern terdiri dari 11 butir pertanyaan, dan semua

pertanyaan tersebut adalah valid (r hitung > r table). Begitupun juga

pada variabel kinerja keuangan terdiri dari 2 butir pertanyaan, dan

semua butir pertanyaan tersebut adalah valid (r hitung > r table).

Page 64: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

51

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas

menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam

penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

ada korelasi atau hubungan diantara variabel komite audit, dan

pengendalian intern. Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah

tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (nilai VIF dan

tolerance disekitar angka 1 serta koefisien korelasi antar variabel

independen haruslah dibawah 0,5) atau tidak terjadi multikolinearitas.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak orthogonal yakni variabel orthogonal adalah variabel independen

yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol (Ghozali, 2005: 91).

Tabel 4.11.Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1. (Constant)Peran Komite AuditPengendalian Intern

.429

.4292.3292.329

a Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Page 65: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

52

Pada tabel 4.11 terlihat nilai tolerance untuk tiap variabel

sebesar 0.429 sedangkan nilai VIF untuk masing-masing varibel

sebesar 2.329. berdasarkan pedoman terhadap uji multikolinearitas

nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF 10 maka terlihat bahwa tidak terjadi

korelasi diantara variabel peran komite audit dan pengendalian intern,

atau tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi ini.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang

dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana

sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka

mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang

baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2005: 105).

Page 66: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

53

Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada gambar 4.1. menunjukkan tidak terjadi pola tertentu yang

teratur seperti bergelombang, melebar, dll. Sesuai dengan pedoman uji

heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Hal ini dibuktikan

dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang

teratur sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi

normal, model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

paling tidak mendekati normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F

Page 67: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

54

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka

menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar

menjauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka

tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali,

2001:110).

Pada gambar 4.2. menunjukkan adanya persebaran data (titik)

pada sumbu diagonal yang mendekati garis diagonal. Berdasarkan

pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titk)

mengikuti atau mendekati garis normal maka suatu penelitian dapat

dikatakan normal. Pada gambar histogram juga menunjukkan adanya

normalitas dalam penelitian ini. Melihat hal tersebut maka dapat

disimpulkan penelitian ini memenuhi uji normalitas.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

55

Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas-Grafik Histogram

Histogram

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010.

Gambar 4.3Hasil Uji Normalitas-Grafik Normal P-Plot

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Page 69: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

56

4. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji t

Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji

pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dari

masing-masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan

sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa variabel-variabel independen secara parsial mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi

secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12. Hasil Uji t

Coefficients(a)

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardizedCoefficients t Sig.

BStd.Error Beta

1 (Constant)Komite AuditPengendalainIntern

-1.074.035

.171

1.037.031

.033

.157

.710

-1.0361.153

5.209

.307

.256

.000a Dependent Variable: Kinerja keuanganSumber : Hasil Penelitian yang diolah, 2010.

Dalam tabel Coefficients di atas ditunjukkan bahwa variabel

independen yang dimasukkan dalam model yaitu peran komite audit

adalah tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat probabilitas signifikannya

sebesar 0.256 lebih besar dari 0,05 yang berarti Hoi diterima. Hasil uji

Page 70: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

57

hipotesis menunjukkan bahwa variable komite audit tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Sejalan dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Paramitha Rika Sari (2008) yang

menyatakan tidak terdapat pengaruh signifikan antara peran komite

audit dengan kinerja keuangan ini karena komite audit merupakan hal

yang baru bagi perusahaan, bahkan banyak perusahaan yang belum

memiliki komite audit dalam sistem pengawasan kinerjanya,

mengingat peraturan pemerintah ini belum lama diterbitkan. Akibatnya

pembentukan komite audit yang baru ini juga masih mengalami

kendala-kendala seperti masalah komunikasi dengan dewan komisaris,

dewan direksi, auditor internal dan eksternal serta pihak lain sebagai

aspek yang penting dalam keberhasilan kerja komite audit (Efendi,

2005). Dengan adanya kendala-kendala yang masih dihadapi sehingga

belum efektif dan hal itu tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perubahan kinerja keuangan perusahaan.

Variabel pengendalian intern memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,000 jauh di bawah 0,05 yang berarti Haa diterima.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengendalian intern

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita

Anggraini (2009), semakin besar tingkat pengandalain intern suatu

perusahaan maka semakin tinggi tingkat kemampuan perusahaan

dalam menilai kinerja keuangannya.

Page 71: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

58

b. Hasil Uji F

Pengujian signifikansi simultan (uji F) dilakukan untuk

menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan

dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.13.Hasil Uji F

ANOVA(b)

Model Sum ofSquares Df Mean

Square F Sig.

1 RegressionResidualTotal

42.60518.51761.122

23840

21.303.487

43.717 ,000(a)

a Predictors: (Constant), Reran komite audit dan pengandalian internb Dependent Variable: Kinerja keuanganSumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.14

menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil

dari nilai probabilitas (p-value) 0,05 (0,000 < 0,5). Hasil uji hipotesis

menunjukkan bahwa peran komite audit dan pengandalain intern

secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan (Ha3 diterima).

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-

variabel independen, yaitu komite audit, dan pengendalian intern

Page 72: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

59

dalani menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kinerja keuangan.

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R

square, yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.14.Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model

R R SquareAdjusted R

Square

Std. Error ofthe

Estimate

1 ,835(a) ,697 ,681 ,698

a Predictors: (Constant), peran komite audit, pengendalian internb Dependent Variable: kinerja keuanganSumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien

Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen

sebesar 0,681 yang artinya adalah 68 % variabel dependen kinerja

keuangan dijelaskan oleh variabel independen peran komite audit dan

pengendalian intern. Dan sisanya sebesar 32 % dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel independen yang digunakan. Misalkan variabel

komite audit (Paramitha, 2007) dan pengendalian intern (Puspita,

2005).

Angka koefisien kolerasi (R) pada tabel 4.12 sebesar 0,835

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen adalah kuat karena memiliki nilai koefisien kolerasi

diatas 0,5. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 0.698. Makin kecil

nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen.

Page 73: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

60

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peran komite audit

dan pengendalian intern terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan data yang

diperoleh maupun hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan mengenai pengaruh peran komite audit dan

pengendalian intern terhadap kinerja keuangan, yaitu:

1. Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel komite audit tidak

berpengaruh secara signifikan baik secara parsial maupun simultan

terhadap kinerja keuangan.

2. Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa variable pengendalian

intern berpengeruh secar signifikan baik secara parsial maupun simultan

terhadap kinerja keuangan.

3. Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa variable peran komit audit

dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 74: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

61

1. Peran Komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan. Kebanyakan perusahaan di Indonesia blum memiliki komite

audit sebagai sistem pengawas kinerja perusahaan mereka, sehingga pada

saat pemerintah menetepkan kebijakan bagi perusahaan BUMN di

Indonesia untuk memiliki komite audit ini tidak terlalu berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2. Pengendalaian intern berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Hal ini menunjukkan pengendalain intern sangat diperlukan oleh sebuah

perusahaan agar terciptanya kinerja kerja yang baik dalam sebuah

perusahan.

C. Saran

1. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat memperluas populasi

penelitian, yaitu dengan menambah jumlah perusahaan yang memiliki

anggota komite audit dilingkungan perusahaan BUMN yang dikehendai

sehingga diperoleh hasil penelitian yag tingkat generalisainya lebih tinggi.

2. Diharapkan dapat melakukan wawancara secara langsung sehingga

penelitian selanjutnya lebih dapat memahami maksud yang disampaikan

oleh responden.

3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain

yang mungkin mempengaruhi kinerja keuangan seperti kinerja non

keuangan dan lain-lain.

Page 75: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

62

DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Ibrahim Abdullah, Kamus Akuntansi, edisi revisi, PT Mario Graafika,Jakarta, 2001.

Anggraini, Fitria. Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal TerhadapPeningakatan Pengendalian Intern Dan Kinerja Perusahaan, Skripsi UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Arens, Alvin A, dan Loebbecke James K. Auditing and Integrated Approach,International edition, Prentice Hall International, Inc : USA. 2000.

Alijoyo, F. Agustinus. Keberadaan dan Peran Komite Audit Dalam Rangkaimplementasi Good Corporate Governance, Seminar nasional FKSPIBUMN/BUMD, http//www.fcgi.or.id, (07 Mei 2003).

Aditya, Muamar. Karakteristik Komite Audit dan Tingkat Pengungkapan WajibInformasi Laporan Keuangan, Fakultas Ekonomi, UIN SyarifHidayatullah, Jakarta, 2005.

Boyton, William C, Raymond N Johnson and Waller. G. Kell, Modern Audit,edisi ke-7, John Wiley ang Sons, Inc. USA, 2001.

Effendy, Muharry.efektivitaskerja. http://muhariefeffendi.wordpress.com.

Effendy, Muharry. Peranan Komite Audit dalam Meningkatkan KinerjaPerusahaan http://muhariefeffendi.wordpress.com/2007/11/08.

F. J. G. M Cremers, M. Van der Vorm and R. M. F, Van Loon (2004).Composition Auditing Committee. http://www.vopak .com.

Felo A. J, Srinivasan. K dan Steven A.S. Audit Committee Characteristic andPerceived Quality of Financial Reporting: An Empirical Analysis.working paper. 2003.

Gunadi, Eddie M. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit,http//www.fcgi.or.id.

Hamid, Abdul. Panduan Penulisan Skripsi, FEIS UIN Syarif Hidayatullah.Jakarta, 2007.

IAI, Standar Akuntansi Keuangan, (2002 : 31.1).

IAI. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. 2007

Page 76: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

63

Karlina, Gina. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social ResponsibilityTerhadap Kinerja Keuangan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2009.

Kurnianingsih, Retno dan Bambang Supomo. Peran, Komposisi dan KinerjaKomite Audit, jurnal bisnis dan Akuntansi, (Vol 1, no 2, Agustus 1999).

No name. Pengendalian Intern. http://id.wikipedia.org/wiki/pengendalian_intern .20 Desember 2009.

Penerbitan Peraturan BAPEPAM, Peraturan BAPEPAM no. IX. 1.5 TentangPembentukan Pedoman Pelaksanaan Kinerja Komite Audit, Kep-29/PM/2004: Jakarta, (24 September 2004).

Sugiono. Metode Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2007.

Siamat, Dahlan. Menejemen Lembaga Keuangan, Dilengkapi UU nomor 7 tahun1992 sebagaimana diubah dalam UU nomor 10 tahun 1998, LembagaPenerbit FEUI, Jakarta, 2004.

SA. Seksi 319, Pertimbangan atas Pengendalian intern dalam Audit laporanKeuangan, Paragraf 06.

Umar, Husein. Metode penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Rajawali Pers,Jakarta, 1997.

UU RI no 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Jakarta, 1992.

Utami, Putri, Rizky. Pengaruh Pengungkapan Lingkungan Terhadap KinerjaKeuangan Dan Kinerja Saham, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2008.

http://www.governance-indonesia.com/pedoman/audit/#2.

http://wikimediafoundation.org/wiki/Piagam_pendirian_Komite_Audit.

Ketentuankomiteaudit.http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg08801.html.

(http://finance.groups.yahoo.com/group/perbankan/)- 2009.

(http://banking.blog.gunadarma.ac.id/)- 23 April 2009.

http://mimodjo.blogspot.com/2009/04/perbankan-nasional-di-2009.

Page 77: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

64

Analisis Pengaruh Peran Komite Audit Dan Pengendalian Intern TerhadapKinerja Keuangan

Study Kasus Pada Beberapa Perusahaan

Lembar Pernyataan/Kuesioner

Kepada Yth:Bapak/Ibu Komite AuditDi IKARPerusahaan BUMN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:Nama : Juaenatis SariahStatus : MahasiswaFak/Jur : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial/ Akuntansi PemeriksaanTujuan : Kelengkapan Informasi Penyusunan Skripsi

Dalam hal menyelesaikan tugas akhir kuliah (skripsi), saya sangatmengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.Daftar pernyataan/kuesioner ini ditujukan kepada anggota komite audit di tempatanda bekerja. Anggota yang dimaksudkan merupakan satu satuan tim komiteaudit. Keberhasilan penelitian ini tergantung pada kejujuran dan kesediaanBapak/Ibu dalam mengisinya. Atas kesediaan waktunya saya ucapkan banyakterima kasih.

Jakarta, November 2010

Peneliti

Page 78: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

65

KUESIONER

Analisis Pengaruh Peran Komite Audit dan Pengendalian Intern TerhadapKinerja Keuangan

Kuesioner ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:1. Bagian A berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai data dan keterangan

Bapak/ibu.2. Bagian B berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan penjabaran dari

kisi-kisi penelitian, yang berupa pernyataan atas pendapat Bapak/Ibu atasjudul " Analisis Pengaruh Peran Komite Audit dan Pengendalian InternTerhadap Kinerja Keuangan ".

Bagian A: Data dan Keterangan RespondenButir pernyataan di isi dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu didalam kotak jawaban yang telah disediakan.1. Nama/Inisial : ………….2. Perusahaan : ………….3. Umur : …….. Tahun4. Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

5. Status Pernikahan : Sudah menikahBelum menikah

6. Berapa lama Bapak/ibu bekerja perusahaan ini :Kurang dari 1 tahun 1-3 tahun

3-10 tahun lebih dari 10 tahun

7. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu diperoleh dari:PTN/Swasta(Sl) PTN/Swasta (S3)

PTN/Swasta (S2) STAN

Diploma III SMA/SMEA/Lain-lain

Page 79: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

66

Bagian B: Pernyataan Kuesioner

Adapun pengukuran variabel yang digunakan adalah skala interval, yaitu skala

yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat, kondisi dan persepsi tentang

fenomena sosial (Sugiono, 1999: 87). Perangkat utama untuk mendapatkan data

primer dari responden adalah dengan kuesioner. Dengan skala ini memungkinkan

responden menjawab dalam berbagai tingkat pada setiap butir pernyataan. Dalam

skala penilaian terlihat keragaman penilaian yang berkisar antara 1 sampai dengan

5 kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup setuju (CS) 3

Kurang setuju (KS) 2

Tidak setuju (TS) 1

Page 80: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

67

DAFTAR PERNYATAAN/KUESIONER UNTUK KOMITE AUDIT

Petunjuk Pengisian

Kuesioner ini menunjukan pendapat Bapak/Ibu mengenai tanggung jawab

komite audit dalam mewujudkan transparansi dan pengungkapan. Mohon

Bapak/'Ibu komite audit untuk mengisi salah satu jawaban yang tersedia dibawah

ini dengan memberikan tanda check list (v) pada jawaban sangat setuju, setuju,

cukup setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

No Uraian SangatSetuju

Setuju CukupSetuju

KurangSetuju

TidakSetuju

Peran Komite Audit1 Komite audit melaksanakan

pengawasan yang independenatas proses laporan keuanagandan audit ekstern.

2. Komite audit memberikanpengawasan yang independenatas proses resiko dan kontrolyang di pegang oleh dewandireksi dalam sebuahperusahaan.

3. Dalam sebuah perusahaandireksi bertaggung jawab ataspelaksanaan tata kelolaperusahaan sedangkanpengawasannya dilakukan olehkomite audit.

4. Komite audit bertanggungjawab kepada dewan komisarisdan bertugas memberikanpendapat profesional yangindependen tentang telaah atas -semua info dan kegiatan yangdilakukan perusahaan.

5. Komite audit bertanggungiawab mendorong terbentuknyapengendalian intern dan eksternyang memadai di lingkunganperusahaan.

6 Komite audit bertanggungjawab mengawasi seluruhkegiatan internal

Page 81: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

68

perusahaan dan mengevaluasiperan komite audit yang sudahada.

7 Audit committee charter yangdisetujui oleh dewan komisarisdisebarkan kepada semuastakeholders perusahaan yang didalamnya mencakup peran dantanggung jawab serta lingkupkerja komite audit.

8 Komite audit dalam sebuahperusahaan dibentuk olehdewan komisaris yangterdiri dari 3-5 anggota yangindependen, yang bertugasantara 1-3 tahundan memiliki tujuan jangkapanjang.

9 Komite audit haruslah seorangyang independen, objektif danprofesional serta memilikipemahaman yang baik tentanglingkungan bisnis terutamapemahaman atas laporankeuangan serta keterampilanberkomunikasi.

10 Rapat yang diadakan olehkomite audit harus sesuaiagenda, dan harus dilaksanakanpaling tidak 3bulan sekali, sertakomite audit juga wajibmengikuti rapat-rapat yang diadakan oleh pihak luarperusahaan dan hasil rapat harusdirekam dalam notulen.

11 Setiap tahun komite audit harusmmberika laporan langsung dantertulis kepada dewan komisarisatas pelaksanaan kerja mereka.

12 Kinerja komite audit dievaluasitiap satu tahun sekali oleh pihakindependen diluar komite audituntuk dibandingkan kinerjaaktualnya terhadap peran dantanggung jawab yang tercakupdalam rencana kerja tahunan.

Page 82: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

69

Pengendalian Intern:13 Sikap yang baik dari para

manajer dan karyawanmendorong terwujudnyaiingkungan pengendalian internyang baik pula diperusahaan.

14 Faktor-faktor yangmempengaruhi terwujudnyalingkungan pengendalian yangbaik di perasahaan meliputifilosofi manajemen, gayaoperasi, dan strukturorganisai dalam sebuahperusahaan yang menjadi dasarkeefektifan unsur-unsurpengendalian intern yang lain

15 Indentifikasi dalam aktifitasbisnis perusahaan dapatdianalisa dan dievaluasisehingga dapat diambil tindakanuntuk meminimalkannya.

16 Unsur penilaian resiko dalampengendalian intern sebuahperusahaan harus bekerja secaraharmonis karena ini menjadibagian dari aktifitas audit yangterus berkembang.

17 Dalam sebuah perusahaanprosedur pengendalianditetapkan untukmenstandarisasi proses kerjasehingga menjamin pencapaiantujuan, dan mencegah terjadinyaketidakberesan.

18 Prosedur pengendalian yangbaik dalam sebuah perusahaanmeliputi personil yangkompeten, mutasi kerja dan cutiwajib, pelimpahan tanggungjawab, dan pemisahan fungsiakuntansi.

19 Usaha pemantauan padakaryawan dilakukan untukmenentukan kekurangan sertameningkatkan efektivitaspengendalian agar kinerja

Page 83: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

70

perusahaan dapat berjalandengan baik.

20 Penilaian secara khusus dalamlingkungan perusahaandilakukan pada saat terjadiperubahan pokok dalam strategimanajemen senior dan strukturkorporasi.

21 Info dan komunikasi dalamsebuah perusahaan sebagaipedoman operasional menjaminketaatan dengan pelaporanhukum dan peraturan yangberlaku dalam perusahaan.

22 Komunikasi dan informasitentang operasi kontrolmemberika substansi yang dapatdigunakan manajemen untukmengevaluasi efektifitas kontrolsuatu perusahaan.

23 Info yang material, kompetendan relevan dikomunikasikandengan baik oleh perusahaankepada para pengambilkeputusan agar tidakmenyesatkan.

24 Keberhasilan suatu perusahaandilihat dari besarnya laba yangditerima dalam upayapeningkatan kinerja keuangan.

25 Penilaian kinerja diukur dengandengan pengembalian tingkatinvestasi/ROI.

Atas kesediaan waktu, partisipasi dan kerja sama Bapak/Ibu saya

mengucapkan teriina kasih yang sebesar-besamya.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

71

XI (Komite Audit)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 602 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 483 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 484 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 495 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 476 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 477 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 478 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 489 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3910 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4811 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 5012 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5413 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5014 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4915 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4816 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5117 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3718 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3819 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5320 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5721 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5622 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5123 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5324 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4825 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5026 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5427 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4828 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4229 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4630 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4831 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3732 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5033 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5034 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5935 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5636 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4837 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4838 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4039 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5640 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4841 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49

Page 85: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

72

X2 (Pengendalian Intern)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 442 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 443 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 455 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 436 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 437 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 438 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 449 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3510 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4411 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4612 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5013 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4614 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4515 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4416 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4617 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3418 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3519 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4920 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5221 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5122 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4723 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4824 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4425 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4626 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4927 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4428 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3829 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4230 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4431 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3432 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4633 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4634 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5435 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5136 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4437 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4438 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3739 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3340 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3541 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

Page 86: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

73

Y (Kinerja Keuangan)

Resp 1 2 Jumlah1 5 5 102 4 4 83 4 4 84 4 4 85 4 4 86 3 4 77 4 4 88 5 4 99 3 3 6

10 4 4 811 4 3 712 5 4 913 5 4 914 5 5 1015 4 4 816 4 5 917 3 3 618 3 4 719 5 4 920 5 5 1021 5 5 1022 5 5 1023 4 4 824 4 4 825 5 5 1026 4 4 827 4 4 828 4 3 729 4 4 830 4 4 831 3 3 632 4 4 833 4 4 834 5 5 1035 5 5 1036 4 4 837 4 4 838 3 4 739 4 2 640 3 3 641 4 4 8

Page 87: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

74

Regression

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 PengendalianIntern,Komite Audita

Enter

a. All requested variables entered.b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .835a .697 .681 .698a. Predictors: (Constant), Pengendalian Intern, Komite Audit

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

42.605

18.517

61.122

2

38

40

21.303

.487

43.717 .000a

a. Predictors: (Constant), Pengendalian Intern, Komite Auditb. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant)Komite AuditPengendalianIntern

-1.074.035.171

1.037.031.033

.157

.710

-1 .0361.1535.209

.307

.256

.000.429.429

2.3292.329

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Page 88: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

75

Coefficient Correlationsa

Model Pegendalaian Intern Komite Audit1 Correlations Pengendalaian

Intern1.000 -.755

Komite Audit -.755 1.000

Covariances PengendalianIntern

.001 .000

Komite Audit .000 .001

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Collinearity Diagnostica

Variance Proportions

DimensiModel on Eigenvalue Condition Index (Constant) Komite Audit

PengendalianIntern

1 1

2

3

2.989

.007

.003

1.000

20.031

31.168

.00

.98

.01

.00

.09

.91

.00

.16

.84a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Page 89: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

76

Reliability X1 (Komite Audit)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid

Excludeda

Total

41

0

41

100.0

.0

100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach'sAlpha Based on

Standardized

Items N of Items.919 .922 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation NVAR00001 3.93 .685 41

VAR00002 4.17 .704 41

VAR00003 4.07 .519 41

VAR00004 4.05 .631 41

VAR00005 3.93 .685 41

VAR00006 4.10 .583 41

VAR00007 4.10 .539 41

VAR00008 4.05 .669 41

VAR00009 4.10 .700 41

VAR00010 4.20 .601 41

VAR0001 1 4.05 .590 41

VAR00012 4.17 .587 41

Page 90: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

77

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

DeletedVAR00001 44.98 27.624 .256 .516 .931

VAR00002 44.73 24.051 .782 .823 .907

VAR00003 44.83 25.795 .735 .755 .910

VAR00004 44.85 24.878 .742 .716 .909

VAR00005 44.98 25.874 .516 .398 .919

VAR00006 44.80 25.561 .685 .748 .911

VAR00007 44.80 26.011 .662 .734 .913

VAR00008 44.85 24.728 .716 .801 .910

VAR00009 44.80 24.111 .776 .819 .907

VAR00010 44.71 25.362 .697 .647 .911

VAR00011 44.85 25.078 .765 .740 .908

VAR00012 44.73 25.051 .773 .747 .908

Scale StatisticsMean Variance Std. Deviation N of Items

48.90 29.940 5.472 12

Reliability X2 (Pengendalian Intern)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid

Excludeda

Total

41

0

41

100.0

.0

100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 91: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

78

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.906 .907 11

Item StatisticsMean Std. Deviation N

VAR00001 3.93 .608 41VAR00002 4.12 .678 41VAR00003 3.95 .590 41VAR00004 4.00 .632 41VAR00005 3.85 .691 41VAR00006 4.02 .570 41VAR00007 3.98 .612 41VAR00008 3.95 .740 41VAR00009 4.00 .707 41VAR00010 4.10 .735 41VAR00011 3.98 .570 41

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

DeletedVAR00001 39.95 23.698 .404 .533 .910VAR00002 39.76 21.589 .700 .770 .895VAR00003 39.93 22.170 .710 .733 .895VAR00004 39.88 22.110 .664 .605 .897VAR00005 40.02 23.174 .422 .297 .910VAR00006 39.85 22.728 .627 .719 .899VAR00007 39.90 22.190 .676 .713 .896VAR00008 39.93 20.770 .762 .808 .891VAR00009 39.88 20.860 .790 .798 .889VAR00010 39.78 21.176 .701 .757 .895VAR0001 1 39.90 22.340 .705 .662 .895

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

43.88 26.460 5.144 11

Page 92: ANALISIS PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN …

79

Reliability Y (Kinerja Keuangan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid

Excludeda

Total

41

0

41

100.0

.0

100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based on

StandardizedItems N of Items

.777 111 2

Item Statistics

Mean Std. Deviation NVAR00001 4.12 .678 41

VAR00002 4.02 .689 41

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

VAR00001VAR00002

4.024.12

.474

.460.636.636

.404

.404.a.a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violatesreliability model assumptions. You may want to check item codings.

Scale StatisticsMean Variance Std. Deviation N of Items

8.15 1.528 1.236 2