136
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN TINGKAT RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR JATUH TEMPO UTANG PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2004 - 2008) Skripsi Disusun untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat dalam Mengajukan Skripsi serta Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT

PERTUMBUHAN, DAN TINGKAT RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP

STRUKTUR JATUH TEMPO UTANG PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode

2004 - 2008)

Skripsi

Disusun untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat dalam Mengajukan Skripsi serta Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

YUNIAR RISTIANA

NIM. F0206118

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT

PERTUMBUHAN, DAN TINGKAT RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP

STRUKTUR JATUH TEMPO UTANG PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode

2004 - 2008)

Surakarta, 16 April 2010

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing,

(Heru Agustanto, SE, ME)

NIP. 19580814 198601 1 001

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.

Surakarta, 03 Mei 2010

Tim Penguji Skripsi

1. Prof. Dr. Hartono, MS sebagai Ketua (......................)

NIP. 19531221 198003 1 004

2. Heru Agustanto, SE, ME sebagai Pembimbing (......................)

NIP. 19580814 198601 1 001

3. Drs. Sunarjanto, MM sebagai Anggota (......................)

NIP. 19560327 198503 1 004

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan ucapan Alhamdulillah, karya kecil ini kupersembahkan kepada:

a Allah SWT dan Rasul-Nya....

a Mama Nunik, Papa Herry.....

a Kakakku, Nita.....

a Adikku, Cyntia.....

a Semua kawan dan sahabat, yang ku kenal dan mengenalku...

...dan untuk...

a Seluruh Cinta, cita-cita, cerita, harapan, dan masa depanku.....

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat

pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya ”

(Q.S. Al-Baqarah: 283)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari

satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Q.S. Al Insyirah:6-8)

Bertutur-katalah yang baik atau lebih baik diam

-Muhammad (salla-Allahu’alayhi was salam)-

Pilih olehmu menjadi pihak yang kalah tapi benar. Dan janganlah

sekali-sekali engkau menjadi pemenang tetapi zalim

-Pythagoras-

“Bukan mengharap menjadi yang terbaik, tetapi belajar dan berusaha

menjadi lebih baik”

(Yuniar Ristiana)

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin, segala puji syukur kepada Allah SWT penulis

panjatkan atas segala karunia, rahmat, ridho dan kemudahan yang telah diberikan

kepada penulis melalui segala jalan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN TINGKAT RISIKO LIKUIDITAS

TERHADAP STRUKTUR JATUH TEMPO UTANG PERUSAHAAN (Studi

Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2004 -

2008). Skripsi ini dapat terselesaikan juga atas segala doa, dukungan, dan harapan

terbaik yang selalu mengalir dari berbagai pihak pada penulis. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini:

1. ALLAH SWT, Alhamdulillah Yaa Robb,, atas berkat, rahmat, taufik, hidayah dan

inayah Engkaulah, karya kecil ini dapat terselesaikan,, ALLAHUAKBAR.

2. Papa Herry, Mama Nunik, Mbak Nita, Dek Cyntia atas doa dan cinta untukku.

3. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Reza Rahardian, SE, MSi. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

6. Bapak Heru Agustanto, SE, ME. selaku pembimbing skripsi, atas segala

kesabaran, bantuan, ilmu, bimbingan dan kemudahan yang sangat membantu

penulis selama penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Ahmad Ichwan, SE, MS. selaku pembimbing akademis, atas segala arahan

dan masukan selama perkuliahan.

8. Ibu Yeni Fajarianti, SE, Msi. selaku pembimbing magang atas segala kemudahan,

bantuan, arahan, dan kerjasama selama penulis mengikuti Kegiatan Magang

Mahasiswa.

9. Seluruh karyawan dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta, atas segala ilmu, arahan, nasehat, dan kemudahan yang telah diberikan

kepada penulis selama di perkuliahan.

10. Mbak Emi di Pojok BEJ FE-UNS atas bantuan dan masukan bagi penulis.

11. Ibu Nike, selaku karyawan di Bagian Jurusan Manajemen FE-UNS atas segala

kemudahan dan bantuan dalam mendukung kelancaran birokrasi kampus.

12. Pimpinan dan seluruh karyawan Kantor Bank Indonesia Solo atas kesempatan,

ilmu, dan arahan selama Kegiatan Magang Mahasiswa di KBI Solo.

13. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala doa

, dukungan, dan bantuannya.

Segala kekurangan dan kesalahan tak luput dalam skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, April 2010

Penulis

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

My Humble and Grateful Thanks are due to..

Mama Nunik & Papa Herry ~ Inspiratorku sepanjang masa~ atas segala cinta, kasih sayang, doa, kebahagiaan, ilmu, dukungan, bimbingan dan harapan terindah yang selalu

mengalir untuk Nia tanpa sedikit pamrih dalam mendampingi kehidupan Nia “When i look deeply at my life and the blessings that have made my days so much richer, that

is all because of both of you, the God’s gift, my greatest parents”

Kakakku Mbak Nita & Adikku Cyntia, atas kasih sayang dan cerita yang tak pernah habis selama ini. Canda tawa yang selalu ada untuk Nia, terima kasih kakak dan adikku

tersayang, yang aku banggakan, my deepest love, my everything

Keluarga besar kakek & nenek Saparlan Hadiatmodjo dan Purwokahono, atas segala doa, dan harapan terbaik yang terucap untuk Nia

My most fave partner, ka Fuaad Fauzi, who always walk beside me, i thank you for all your love and prayers. Thanks for still loving me even when all seemed lost.. Terima kasih

untuk kesabaran, kepedulian dan pengorbanan kaka yang luar biasa indah

My tirelessly guardian, ka Nurhadi Indi Rastomo, who always strengthen me, Thanks for giving me the joys and smiles from day one, thanks for letting me depend and being there

when i'm down. Terima kasih sudah jadi kaka yang baik untuk Nia

My most agreeable disturber, ka Achmad Adi Megantoro, atas cerita, nasihat, dan kenangan yang mengesankan. Thanks for your midnite calls

Sahabat dan penyemangatku (Ery, Yuni, Almh. Anggra, Yessy, Pipit, Mila), atas ikatan persahabatan dalam seluruh cerita dan canda tawa yang pernah dan akan selamanya ada. Nothing can really express the way i feel except for the word thanks. I do really love all of

you my dearest sisters

Teman-teman C****IZTA, Utomo (thank you untuk konselingnya), Fanny (thanks untuk kata2 penyemangatnya), Eko, Oka, Pepeb, Darwanto atas segala kekacauan, tawa, dan

segala perasaan selama waktu yang tercipta

Teman-teman seperjuangan, Hana, Nisita, Tika, Endah, Yuliana, Irma, dan semuanya atas segala dukungan, masukan, dan bantuannya. Pengalaman yang menyenangkan

mengenal kalian

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2006, atas segala dukungan, bantuan, dan

kebersamaan yang mengalir untukku selama ini

Semua kawan, kakak, dan adik di Bapema & HMJM , yang pernah kukenal dan mengenalku atas dukungan dan pengalaman yang mengajarkanku banyak hal.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , terima kasih telah membantu terselesaikannya karya kecil ini

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

HALAMAN MOTTO ....................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR TABEL ........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

ABSTRAK .....................................................................................................

ABSTRACT ....................................................................................................

..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

........................................................................................................

B. Perumusan Masalah .....................................................................

C. Tujuan Penelitian .........................................................................

D. Manfaat Penelitian .......................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................

A. ............................................................................................ Lan

dasan Teori ..................................................................................

1. ........................................................................................ An

alisis Rasio Keuangan ...........................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

i

x

xi

xii

xii

i

xi

v

xv

i

xv

ii

1

1

18

19

19

21

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

2. ........................................................................................ Uta

ng ...........................................................................................

3. ........................................................................................ Teo

ri Jatuh Tempo Utang ............................................................

4. ........................................................................................ Ke

pemilikan Manajerial ............................................................

5. ........................................................................................ Ris

iko Likuiditas ........................................................................

6. ........................................................................................ Pro

fitabilitas................................................................................

B. ............................................................................................ Pen

elitian Terdahulu .........................................................................

C. ............................................................................................ Rer

angka Pemikiran ..........................................................................

D. ............................................................................................ Hip

otesis Penelitian...........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

A. Desain Penelitian .......................................................................

B. Populasi dan Sampel ...................................................................

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ..........................

D. Devisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................

E. Alat Analisis Data .....................................................................

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................

A. Deskripsi Data .............................................................................

B. Statistik Deskriptif ......................................................................

C. Pengujian Normalitas Data .........................................................

D. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................

E. Pengujian Hipotesis.....................................................................

21

22

24

33

38

39

41

42

50

53

60

60

60

62

63

66

73

73

75

77

80

83

10

2

10

6

10

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

F. Pembahasan ...............................................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................

B. Keterbatasan Penelitian ...............................................................

C. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6

11

1

111

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

DAFTAR TABEL

TABEL

I.1 TINGKAT DEBT MATURITY BERDASARKAN KONSEP IOS

II.1 TINGKAT DEBT MATURITY BERDASARKAN KONSEP IOS

IV.1 SAMPEL PENELITIAN ...................................................................

IV.2 HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF................................

IV.3 HASIL UJI NORMALITAS SETELAH TRANSFORMASI

PROFITABILITAS ...........................................................................

IV.4 HASIL PENGUJIAN MULTIKOLINEARITAS SETELAH

TRANSFORMASI PROFITABILITAS ...........................................

IV.5 HASIL PENGUJIAN AUTOKORELASI SETELAH

TRANSFORMASI PROFITABILITAS ...........................................

IV.6 HASIL PENGUJIAN HETEROSKEDASTISITAS SETELAH

TRANSFORMASI PROFITABILITAS ...........................................

IV.7 HASIL UJI F (TAHAP 1) ..................................................................

IV.8 HASIL UJI NORMALITAS SETELAH TRANSFORMASI

LIQRISK ...........................................................................................

IV.9 HASIL PENGUJIAN HETEROSKEDASTISITAS SETELAH

TRANSFORMASI LIQRISK ...........................................................

IV.10 HASIL UJI F (TAHAP 2) ................................................................

IV.11 HASIL UJI REGRESI BERGANDA (TAHAP 2) ..........................

IV.12 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (TAHAP 2) .................

IV.13 HASIL UJI t (TAHAP 2) .................................................................

IV.14 HASIL UJI F (TAHAP 3) ................................................................

IV.15 HASIL UJI REGRESI BERGANDA (TAHAP 3) ..........................

IV.16 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (TAHAP 3) .................

IV.17 HASIL UJI t (TAHAP 3) .................................................................

Halaman

12

43

75

76

78

81

82

83

84

85

86

86

88

90

91

93

95

97

98

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

II.1 RERANGKA PEMIKIRAN..............................................................

Halaman

50

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK

IV.1 HASIL UJI NORMALITAS ..............................................................

Halaman

79

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 LAMPIRAN 10 LAMPIRAN 11 LAMPIRAN 12

DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL DATA SETELAH TRANSFORMASI PROFITABILITAS DAN PENGURANGAN OUTLIER HASIL STATISTIK DESKRIPTIF HASIL PENGUJIAN NORMALITAS MELALUI NILAI RESIDUAL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN NORMALITAS MELALUI NILAI RESIDUAL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) CHART HASIL PENGUJIAN NORMALITAS (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK MULTIKOLINERITAS (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK MULTIKOLINERITAS (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK AUTOKORELASI (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK AUTOKORELASI (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK HETEROSKESDASTISITAS (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN ASUMSI KLASIK HETEROSKESDASTISITAS (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

LAMPIRAN 13 LAMPIRAN 14 LAMPIRAN 15 LAMPIRAN 16 LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 18 LAMPIRAN 19 LAMPIRAN 20 LAMPIRAN 21

PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN REGRESI BERGANDA SECARA SIMULTAN (Uji F) TAHAP 1 (TANPA VARIABEL KONTROL PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN REGRESI BERGANDA SECARA SIMULTAN (Uji F) TAHAP 2 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS REGRESI BERGANDA TAHAP 2 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN DETERMINASI (Goodness of Fit) TAHAP 2 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN REGRESI BERGANDA SECARA PARSIAL (Uji t) TAHAP 2 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK – SEBELUM TRANSFORMASI PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN REGRESI BERGANDA SECARA SIMULTAN (Uji F) TAHAP 3 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS REGRESI BERGANDA TAHAP 3 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN DETERMINASI (Goodness of Fit) TAHAP 3 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS) HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KOEFISIEN REGRESI BERGANDA SECARA PARSIAL (Uji t) TAHAP 3 DENGAN VARIABEL KONTROL (SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK DAN PROFITABILITAS)

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

ABSTRAK

Yuniar Ristiana NIM. F 0206118

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT

PERTUMBUHAN, DAN TINGKAT RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR JATUH TEMPO UTANG PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2004 - 2008)

Struktur jatuh tempo utang yang optimal merupakan kebijakan financial

yang perlu dipertimbangkan ketika perusahaan memilih utang sebagai sumber pendanaan. Hal ini dikarenakan struktur jatuh tempo utang yang optimal memberi keuntungan bagi perusahaan yaitu pemilihan maturitas utang (debt maturity) yang tepat akan meningkatkan nilai perusahaan. Berkaitan dengan uraian tersebut maka masalah yang ingin diteliti adalah pengaruh kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, dan tingkat risiko likuiditas terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan dengan variabel profitabilitas sebagai variabel kontrol. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, dan tingkat risiko likuiditas memiliki pengaruh secara parsial terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004-2008. Sampel yang diambil sebanyak 111 perusahaan dengan teknik purposive sampling dan time series. Adapun kriteria sampel penelitian tersebut adalah (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008, dan (2) memiliki data kepemilikan manajerial selama 5 tahun berturut-turut. Analisis data yang digunakan meliputi pengujian normalitas, asumsi klasik, koefisien regresi berganda secara simultan (uji F), regresi berganda, koefisien regresi berganda secara simultan (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan pada level of significant 10%, tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan, dan variabel tingkat risiko likuiditas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam menentukan struktur jatuh tempo utang yang optimal diharapkan ikut mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

menentukan maturitas utang yang tepat untuk meningkat nilai perusahaan dan kemakmuran pemegang saham. Kata kunci: Kepemilikan Manajerial, Tingkat Pertumbuhan, Tingkat Risiko

Likuiditas, Profitabilitas, dan Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

ABSTRACT

Yuniar Ristiana NIM. F 0206118

ANALYSIS THE IMPACT OF MANAGERIAL OWNERSHIP, GROWTH OPPORTUNITY, AND LIQUIDITY RISK ON DEBT MATURITY

STRUCTURE (Case Study to Indonesian Manufacturing Companies

Listed in Indonesia Stock Exchange)

The optimal debt maturity structure is a financial policy to consider when the company choosing debt as a source of their financing. This is because the optimal debt maturity structure provide the benefit to the company, that is the right selection of debt maturity, will enhance shareholder value. In connection with the description then the problem we want investigated is the influence of managerial ownership, growth opportunity, and liquidity risk of corporate debt maturity structure with variable profitability as control variables. The hypothesis of this research is whether managerial ownership, growth opportunity, and liquidity risk has the effect of partially to the company's debt maturity structure.

The population of this research is the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2004 to 2008. Samples taken as many as 111 companies with a purposive sampling technique and the time series. The sample criteria are (1) manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange as of January 1, 2004 until December 31, 2008, and (2) has the managerial ownership data over five consecutive years. Analysis of the data used include the testing of normality, the classical assumption, simultaneous multiple regression coefficient (F test), multiple regression, simultaneous multiple regression coefficient (t test).

The results showed that partially, managerial ownership variable has a significant positive effect on corporate debt maturity structure on the level of the significant 10%, the growth opportunity had no significant impact on corporate debt maturity structure and liquidity risk variable has a significant positive impact on corporate debt maturity structure.

Based on these results we can conclude that the company in determining the optimal structure of debt maturity is expected to take into account factors that influence it so that it can determine the right structure of debt maturity to increase corporate value and shareholder wealth. Keywords: Managerial Stock Ownership, Growth Opportunity, Liquidity Risk,

Profitability, Debt Maturity Structure

Page 21: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap manusia akan selalu berusaha untuk mencapai

kondisi yang lebih baik di dalam kehidupannya, baik secara individu, maupun

dalam kehidupan berkelompok. Ketika hal ini dikaitkan dengan dunia usaha,

tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Kondisi yang lebih

baik dalam dunia usaha (yaitu meningkatnya nilai perusahaan) akan dapat dicapai

apabila pelakunya mampu memanfaatkan peluang dan tantangan dalam

persaingan yang semakin ketat. Pada persaingan industri dan perekonomian yang

semakin ketat, perusahaan dengan skala global cenderung memiliki kemampuan

yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil dalam mempertahankan

sekaligus meningkatkan pertumbuhan perusahaannya. Penilaian pertumbuhan

perusahaan dipengaruhi oleh tiga kebijakan perusahaan yakni kebijakan

pembelanjaan, kebijakan investasi, dan kebijakan dividen (Gitosudarmo,

2002:10). Selanjutnya tinggi rendahnya pertumbuhan perusahaan akan

menentukan tinggi rendahnya tingkat kemakmuran para pemegang sahamnya

yang direfleksikan melalui harga saham perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti,

2006:6). Selain itu, kondisi yang lebih baik juga dapat dicapai apabila perusahaan

Page 22: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

mampu mengalami perkembangan dengan pesat, seperti meningkatnya harga

saham, volume penjualan, market to book, serta peningkatan aset perusahaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, para pemilik modal dapat

mempercayakan kepada para profesional (manajerial atau insider) yang sering

disebut sebagai agen. Manajer perusahaan yang bertindak sebagai agen pemegang

saham diharapkan dapat mengambil keputusan on the best of interest of

stockholders. Akan tetapi pada kenyataannya bahwa penunjukkan pemegang

saham kepada manajer untuk melakukan pengelolaan pada perusahaan seringkali

merupakan langkah yang salah karena kecenderungan manajer yang bersikap

oportunis sehingga bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Manajer dan

pemegang saham terkadang berbeda kepentingan, yang dikenal dengan konflik

keagenan (Jensen 1976 dalam Easterbrook 1984).

Perbedaan kepentingan tersebut akan memicu timbulnya konflik

keagenan antara manajer dengan pemegang saham sebagai pemilik perusahaan.

Konflik keagenan akan lebih potensial terjadi pada perusahaan dengan free cash

flow yang besar dan kepemilikan saham oleh manajerial yang kurang dari seratus

persen (Sartono, 2001:10). Konflik keagenan akan mempengaruhi kedua pihak

untuk memaksimalkan kesejahteraannya masing-masing. Kekhawatiran

pemegang saham berkaitan dengan kendali atas sumber daya perusahaan yang

dipegang oleh manajer, sehingga ada kemungkinan manajer akan mengambilan

keputusan yang merugikan pemegang saham atau memanfaatkan sumber daya

perusahaan untuk kesejahteraan sendiri. Perbedaan kepentingan antara pemilik

saham yang masuk dalam manajemen perusahaan ataupun sebaliknya, yaitu

Page 23: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

manajemen yang sekaligus berperan sebagai pemilik saham atau lebih dikenal

dengan managerial ownership (kepemilikan manajerial) dapat mempengaruhi

keputusan pencarian dana.

Kondisi demikian menjadikan pemegang saham terpaksa mengeluarkan

biaya sebagai tindakan monitoring terhadap manajer perusahaan yang dikenal

sebagai agency cost (biaya keagenan). Agency cost tersebut bisa merupakan biaya

untuk membuat sistem informasi keuangan yang baik, biaya akuntan publik untuk

mengaudit laporan keuangan agar tidak terjadi penyelewengan, pemberian

insentif yang lebih menarik kepada manajemen termasuk karyawan, maupun

pengeluaran biaya atas fidelity bonding untuk membuat kontrak pada perusahaan

yang bersedia membayar jika terjadi ketidakjujuran oleh manajer (Sartono,

2001:12).

Dalam disertasinya, Robicheaux (2000) menguraikan tiga biaya agensi

secara umum, antara lain, (1) underinvestment problems yaitu penurunan nilai

perusahaan yang terjadi akibat dari tidak dilaksanakannya keputusan investasi

yang menguntungkan karena perusahaan menganggap debtholders akan memiliki

hak klaim pertama terhadap arus kas netto proyek tersebut (Fitrijanti dan Hartono,

2002). Sunarsih (2004) memaparkan Underinvestment problem akan muncul

apabila perusahaan menghadapi kesempatan berinvestasi pada proyek dengan

NPV positif, yang mensyaratkan menggunakan dana yang besar. Dalam keadaan

free cash flow yang rendah dan assets in place yang kecil, untuk memenuhi dana

guna meneruskan proyek yang ada, maka perusahaan cenderung mengambil

utang. Hal ini akan memungkinkan terjadinya konflik antara shareholder dengan

Page 24: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bondholder. Dari sisi shareholder keuntungan harus dibagi sebagai deviden,

sedangkan dari sisi bondholder keuntungan sebaiknya digunakan untuk melunasi

utang. Dalam beberapa kasus bondholder memperoleh keuntungan yang cukup,

sedangkan shareholder tidak memperoleh keuntungan yang normal dari proyek

dengan NPV positif yang dilaksanakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan utang pada perusahaan yang memiliki investment opportunity yang

tinggi adalah mahal. Sehingga perusahaan pada keadaan seperti ini akan memilih

untuk meninggalkan proyek dengan NPV positif dan kehilangan kesempatan

untuk tumbuh. (2) Assets substitution problems yaitu sebuah masalah yang

muncul ketika perusahaan mengubah investasinya dari asset dengan risiko rendah

menjadi aset yang mempunyai risiko lebih tinggi. Assets substitution

mengimplikasikan bahwa pemegang saham ingin memilih proyek yang lebih

berisiko dibanding debtholders karena jika proyek berhasil shareholders akan

memperoleh seluruh keuntungan potensial dengan pembayaran yang tidak

berubah kepada debtholders. Namun apabila proyek gagal, baik shareholders

ataupun debtholdres akan mengalami kerugian. Karenanya, debtholders

dihadapkan pada seluruh kerugian potensial tanpa sedikitpun kemungkinan

memperoleh keutungan potensial (Jensen dan Meckling 1976). (3) Risiko

likuiditas, yaitu risiko yang muncul jika perusahaan tidak dapat memenuhi

kewajiban jangka pendeknya dan pengeluaran tak terduga. Masalah risiko

likuiditas muncul karena adanya pilihan antara utang jangka panjang dan utang

jangka pendek, dan pilihan antara utang bank atau utang publik, dimana masing-

masing utang mempunyai implikasi yang berbeda, dan beberapa penelitian

Page 25: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

mengindikasikan bahwa bentuk optimal dari suatu pendanaan untuk membuat

kemungkinan keputusan yang terbaik adalah dengan penggunaan utang bank

jangka pendek karena adanya peran pengawasan bank yang intensif.

Empat biaya agensi yang utama menurut Sundjaja dan Berlian (2003):

1. Biaya pengawasan, adalah biaya untuk mengawasi pengeluaran-pengeluaran,

untuk mencegah pihak manajemen berperilaku tidak sebatas hasil yang

memuaskan saja melainkan juga harus memaksimalisasi harga saham. Biaya

yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya audit.

2. Biaya perlindungan, adalah biaya untuk melindungi pengeluaran perusahaan,

dengan maksud melindungi kemungkinan adanya ketidakjujuran manajer

perusahaan mengeluarkan biaya untuk pihak ketiga sebagai ‘perusahaan

penjamin’.

3. Biaya kesempatan timbul karena kesulitan perusahaan besar untuk merespon

kesempatan baru sehingga kehilangan peluang untuk mendapatkan

keuntungan.

4. Biaya penyusunan kompensasi manajemen, biaya ini merupakan pengeluaran

untuk menyusun rencana kompensasi bagi manjaemen. Biaya ini merupakan

agency cost yang paling mahal. Bertujuan memberikan insentif pada

manajemen untuk bertindak yang terbaik bagi kepentingan pemilik dan

memberikan kompensasi kepada manajer atas tindakan tersebut.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) terdapat beberapa pendekatan

yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi agency cost (Hanafi,

2003:365) yaitu:

Page 26: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

1. Meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajer.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan kontrol oleh pemegang saham pada

kinerja manjer perusahaan. Selain itu, manajer dapat merasakan manfaat

langsung dari setiap keputusan yang diambil sehingga membuat mereka

merasa terikat dan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya di

perusahaan dan dapat mengurangi ketimpangan kepentingan antara

manajemen perusahaan dengan kepentingan pemegang saham yang tak lain

termasuk diri mereka sendiri.

2. Meningkatkan dividend payout ratio (DPR).

Peningkatan dividend payout ratio (DPR) dimaksudkan untuk mengurangi

ketersediaan aliran kas bebas yang tersedia dalam perusahaan sehingga

diharapkan dapat mengendalikan tindakan manajer yang bersikap oportunis

bila perusahaan memiliki aliran kas bebas dalam jumlah yang besar.

3. Meningkatkan pendanaan melalui penggunaan utang.

Pendekatan ini akan mewajibkan perusahaan untuk membayar bunga dan

angsuran pokok atas utang yang digunakan sehingga dapat menurunkan

kemungkinan pemborosan oleh manajer terhadap dana perusahaan agar

perusahaan tetap dapat melunasi utangnya.

4. Menggunakan instrumen kepemilikan institusional sebagai agen pengawas.

Kepemilikan institusional dapat bertindak secara kolektif untuk

mengendalikan perilaku opportunistik manajer sehingga akan membuat

Page 27: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

manajer lebih berhati-hati dalam melaksanakan pengelolaannya terhadap

perusahaan.

Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah

keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli terhadap risiko

sistematik dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada

portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Namun manajer sebaliknya lebih

peduli pada risiko perusahaan secara keseluruhan. Sejauh pembayaran bunga bisa

dipergunakan untuk mengurangi beban pajak, maka penggunaan utang

memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan. Tetapi, manfaat tersebut akan

dipenalty oleh biaya kebangkrutan dan kemungkinan perbedaan personal tax

antara income dari ekuitas dan dari utang, sehingga keputusan pendanaan yang

diambil perlu memperhatikan konsep trade-off dalam balancing theory untuk

mencapai struktur modal yang optimal dengan menyeimbangkan manfaat dan

biaya dari penggunaan utang sehingga dapat memaksimalkan harga saham

perusahaan (Brigham, 2006:7).

Perusahaan yang telah go public dalam perkembangannya masih

memerlukan tambahan modal guna membiayai kegiatan usahannya atau untuk

melakukan ekspansi. Tambahan modal yang diperlukan untuk pendanaan

perusahaan dalam jumlah yang relatif besar, akan membuat perusahaan benar-

benar memperhatikan manajemen pendanaannya di samping masalah-masalah

operasional, pemasaran, maupun personalia. Tambahan modal tersebut dapat

berasal dari berbagai sumber dan bentuk yang berbeda-beda. Namun semua

sumber modal yang ada dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe dasar, yaitu utang

Page 28: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dan equity Brigham, et.al., (1999). Perusahaan harus menentukan sumber

pendanaan yang akan digunakan. Ketika manajer dihadapkan pada keputusan

mengenai manajemen pendanaan bagi perusahaan, maka hal tersebut tidak lepas

dari kemungkinan penggunaan sumber dana internal perusahaan (retained

earning atau laba ditahan) ataupun dengan sumber dana eksternal (utang), karena

sesuai dengan argumen Brigham, sumber dana perusahaan digolongkan menjadi

dua kelompok yakni sumber dana internal dan sumber dana eksternal (Riyanto,

1997:185). Sumber dana internal berupa penggunaan laba ditahan dan

pengeluaran saham baru (modal sendiri) sedangkan sumber dana eksternal berupa

penggunaan utang oleh perusahaan. Pemilihan sumber dana yang ada akan

memiliki implikasi yang berbeda bagi perusahaan yaitu:

1. Penggunaan utang akan membuat perusahaan memiliki kewajiban untuk

membayar bunga dan angsuran pokok atas utang yang digunakan.

2. Penggunaan laba ditahan maka perusahaan harus mengurangi aliran kas

sebagai hak atas pemegang saham.

3. Pengeluaran saham baru akan mempengaruhi jumlah dan harga saham beredar

yang dimiliki perusahaan di pasar modal.

Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan keputusan

pendanaannya karena kesalahan dalam pembuatan keputusan tersebut dapat

menurunkan nilai perusahaan yang berarti menurunnya kesejahteraan para

pemegang saham. Selain itu perusahaan juga menghadapi berbagai pilihan

kebijakan financial dalam menentukan kebijakan struktur modalnya (Barclay

et.al., 1995; Barclay, et.al. ,2003). Menurut Barclay dan Smith (1995) ketika

Page 29: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

perusahaan memilih utang sebagai sumber pendanaan maka, perusahaan juga

harus mempertimbangkan kebijakan-kebijakan financial yang lain, misalnya: debt

maturity, priority, apakah menggunakan public debt ataukah private debt, dan

lain-lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, apabila perusahaan memilih

utang sebagai sumber financial perusahaannya, maka perusahaan juga dihadapkan

pada keputusan untuk menentukan pilihan tentang debt maturity secara bersama-

sama (simultaneously). Hal ini dikarenakan pemilihan maturitas utang (debt

maturity) akan mempengaruhi nilai perusahaan (Megginson, 1997 dalam

Sunarsih, 2004).

Struktur jatuh tempo utang yang optimal sangat berpengaruh pada

kepentingan perusahaan untuk mengurangi konflik keagenan yang pada akhirnya

dapat menekan biaya keagenan. Hal ini dapat dijadikan dasar bagi perusahaan

untuk menentukan struktur jatuh tempo utang yang optimal. Struktur jatuh tempo

utang yang optimal memberi keuntungan bagi perusahaan. Antoniou, Guney dan

Paudyal (2006) menjelaskan bahwa struktur jatuh tempo utang adalah penting

bagi perusahaan karena struktur jatuh tempo utang yang buruk dapat

menyebabkan ketidakefisiensian likuidasi atas suatu proyek yang mempunyai

NPV positif.

Selain itu struktur jatuh tempo utang yang optimal juga dapat digunakan

perusahaan sebagai suatu persinyalan dalam kondisi pasar yang tidak sempurna

untuk menyediakan informasi tentang kualitas perusahaan, kredibilitas, dan

prospek di masa depan (Fama, 1990 dalam Antoniou, Guney dan Paudyal 2006).

Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) mengungkapkan atas dasar teoritis

Page 30: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

maupun hasil empiris, pilihan jatuh tempo utang perusahaan merupakan salah

satu yang paling penting dalam keputusan pembiayaan, karena suatu pilihan yang

tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefisiensian likuidasi. Perbedaan biaya

utang jangka pendek dan jangka panjang juga dapat menyebabkan variasi dalam

faktor-faktor penentu pilihan jatuh tempo utang yang optimal dan nilai

perusahaan, karena insentif yang berbeda karakteristik. Maka, keputusan jatuh

tempo utang campuran yang optimal dapat mengurangi masalah keagenan.

Diamond (1991) menyatakan, dalam trade-off teori, jatuh tempo utang

yang pendek merupakan struktur jatuh tempo utang yang optimal karena adanya

pengharapan atas perbaikan peringkat kredit untuk melawan risiko likuiditas.

Senada dengan Diamond, Goswami (2000) menarik kesimpulan secara umum

dari beberapa literatur mengenai jatuh tempo utang, bahwa agency problem dapat

diminimalkan melalui penggunaan utang jangka pendek. Aivazian, Ge dan Qiu

(2005) menyatakan bahwa struktur jatuh tempo utang perusahaan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi. Inilah beberapa alasan

yang mendasari bahwa keputusan untuk menentukan struktur jatuh tempo utang

perusahaan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Jatuh tempo

utang terdiri dari dua: (1) utang jangka pendek, (2) utang jangka panjang.

Penelitian mengenai struktur jatuh tempo utang perusahaan

menghasilkan temuan yang bermacam-macam dengan berbagai variabel. Antara

lain penelitian yang dilakukan Stulz (2000) dalam Datta, Iskandar-datta, dan

Raman (2005) menyatakan bahwa utang jangka pendek dapat digunakan sebagai

alat yang sangat kuat untuk untuk memonitor manajemen. Sebagai tambahan,

Page 31: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Rajan dan Winton (1995) menunjukkan bahwa utang jangka pendek memberikan

para kreditor fleksibilitas untuk memonitor para manajer secara lebih efektif

dengan usaha yang minimum. Manajer yang tidak memiliki kepentingan yang

sama dengan pemegang saham, mereka akan lebih memilih untuk memilih utang

jangka panjang guna mengurangi potensi pengawasan oleh pihak eksternal.

Menurut pendapat tersebut, Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) berpendapat

bahwa ketika adanya penjajaran kepentingan antara manajerial dan pemegang

saham menjadi lemah, manajer akan lebih memilih struktur jatuh tempo utang

yang kurang optimal, dalam hal ini lebih memilih utang jangka panjang walaupun

biaya keagenan menjadi lebih besar. Yang termasuk biaya keagenan dapat berupa

biaya yang dikeluarkan untuk menggaji komisaris (pihak eksternal), biaya gaji

untuk auditor yang melakukan pengauditan dalam perusahaan. Analisis yang

dilakukan oleh Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) menunjukkan bahwa

manajer dengan tingkat kepemilikan saham yang tinggi dan penjajaran insentif

yang lebih baik dengan pemegang saham memilih proporsi yang lebih besar

untuk utang dengan jatuh tempo yang pendek. Sementara (Brigham, 2006:39)

menyebutkan perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang menguntungkan

(tingkat pertumbuhan yang tinggi) akan lebih banyak memilih menggunakan

utang atau mengandalkan modal eksternal daripada perusahaan yang tingkat

pertumbuhannya lambat.

Myers (1977) mengatakan bahwa cara mengontrol underinvestment

problem selain dengan menggunakan utang dalam jumlah yang kecil, juga

dilakukan dengan memperpendek maturitas utang. Sunarsih (2004) menyatakan,

Page 32: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

sejalan dengan Myers (1977), Bodie dan Taggart (1978, dalam Barnea,

et.al.,1980) menyatakan bahwa dengan memperpendek maturitas utang dapat

mengatasi problem yang berhubungan dengan investment opportunity dimasa

depan. Hal senada juga disampaikan oleh Barnea, et.al. (1980) yang menyatakan

bahwa konflik yang terjadi antara shareholder dengan bondholder

(underinvestment problem) pada perusahaan dengan investment opportunities

yang tinggi, dapat dikontrol dengan memperpendek debt maturity. Dengan

memperpendek maturitas utang maka diharapkan kecenderungan shareholder

untuk tidak melaksanakan investasi pada proyek-proyek dengan NPV positif

dapat dihapuskan.

Berbagai tingkat debt maturity sebagai akibat adanya underinvestment

problem dan overinvestment problem digambarkan oleh Barclay, et.al., (2001)

pada tabel berikut:

TABEL I.1 Tingkat Debt Maturity Berdasarkan Konsep IOS

Investment Opportunity Set Growth Opportunities Asset in Place

Cost of Long Term Debt (Underinvestment)

High Low

Benefit of Long Term Debt (Limiting Managerial Discretionari) Low High

Optimal Debt Maturity Short Long Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian Sunarsih (2004) terkait

maturitas utang (jatuh tempo utang) adalah variabel yang terbukti memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan maturitas utang adalah firm size,

efek signaling dan asset maturity. Yang berarti hasil penelitian ini mendukung

signaling hypothesis dan matching hypothesis. Sedangkan variabel investment

Page 33: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

opportunity menunjukkan pengaruh yang konsisten dengan hipotesis tetapi tidak

signifikan.

Diamond (1991) menguraikan hubungan negatif antara peringkat kredit

dengan jatuh tempo utang. Yaitu, peminjam dengan peringkat kredit yang tinggi

lebih memilih pendanaan dengan utang jangka pendek, sedangkan peminjam

dengan peringkat kredit yang rendah cenderung memilih utang jangka panjang.

Sebagai tambahan, Diamond (1991) mengungkapkan bahwa pihak peminjam

dengan peringkat kredit yang rendah tidak mempunyai pilihan selain utang jangka

pendek walaupun kontrol atas utang tersebut diberikan kepada pihak pemberi

pinjaman. Lebih lanjut, Diamond mengidentifikasi dua tipe peminjam utang

jangka pendek : (1) peminjam dengan peringkat kredit yang sangat rendah yang

tidak mempunyai pilihan selain utang jangka pendek karena penjatahan dari

kreditur yang berakibat, perusahaan dengan peringkat kredit yang sangat rendah

biasanya “dipaksa” untuk menggunakan utang jangka pendek, dan tipe kedua

adalah peminjam (perusahaan) dengan peringkat kredit yang sangat tinggi karena

risiko likuiditas yang terkandung dalan utang jangka pendek dianggap kurang

relevan bagi mereka dibanding dengan biaya moral hazard. Sedangkan peminjam

dengan peringkat kredit yang berada di antaranya (menengah) cenderung

menggunakan utang jangka panjang untuk mencegah risiko likuiditas.

Sebaliknya, Mitchell (1993) dalam Goswami (2000), menemukan hasil

penelitian yang tidak konsisten dengan model informasi asimetris bahwa semakin

tinggi peringkat kredit perusahaan maka semakin panjang jatuh tempo utang yang

digunakan.

Page 34: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Ozkan (2000) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) melaporkan

adanya hubungan negatif antara jatuh tempo utang dengan ukuran perusahaan dan

market-to-book ratio. Hasil penelitian Antoniou, Guney dan Paudyal (2006)

adalah tidak terdapat hubungan yang siginfikan antara risiko likuiditas dan jatuh

tempo utang pada perusahaan-perusahaan di Perancis dan Inggris, sementara

terdapat hubungan yang signifikan positif antara risiko likuiditas dan jatuh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di Jerman. Terkait contracting-cost hypotheses

Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) dalam penelitiannya menemukan hasil

bahwa terdapat hubungan positif antara market-to-book ratio dan jtauh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di inggris. Namun variabel ini tidak memiliki

peran yang signifikan terhadap jatuh tempo utang perusahaan di negara Perancis

dan Jerman. Kesimpulan dari hasil penelitian Antoniou, Guney dan Paudyal

(2006) mengenai faktor penentu struktur jatuh tempo utang di tiga negara yaitu

Perancis, Jerman dan Inggris menemukan bukti bahwa, tingkat pajak, peluang

pertumbuhan, likuiditas, kualitas perusahaan, volatilitas pendapatan, jatuh tempo

aset, dan ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan derajat yang berbeda

dalam mempengaruhi jatu tempo utang diantara tiga negara. Selain itu, mereka

juga menemukan pengaruh yang kuat dari faktor pasar (tingkat suku bunga,

kinerja harga saham, volatilitas suku bunga) pada jatuh tempo utang, tergantung

dari tiap kondisi pasar suatu negara. Jadi disimpulkan, bahwa struktur jatuh tempo

utang perusahaan ditentukan oleh dua hal yaitu faktor spesifik perusahaan dan

faktor spesifik negara

Page 35: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Barclay dan Smith (1995) menguji tentang determinan atas jatuh tempo

utang utang perusahaan, mendukung hipotesis bahwa perusahaan dengan peluang

tumbuh yang lebih banyak pada set peluang investasinya, cenderung

menggunakan utang jangka pendek. Hasil ini konsisten dengan prediksi Myers

(1977) bahwa pengurangan jatuh tempo utang dapat membantu mengendalikan

underinvestment problem. Barclay dan Smith (1995) juga menemukan bukti

berupa hubungan yang kuat antara ukuran perusahaan dan jatuh tempo utang

perusahaan, yaitu perusahaan yang besar secara signifikan meningkatkan proporsi

atas utang jangka panjangnya. Hal ini konsisten dengan observasi bahwa

perusahaan kecil lebih bergantung pada utang bank yang identik dengan jatuh

tempo yang pendek dibanding utang publik. Hasil lain dalam penelitian Barclay

dan Smith (1995) adalah perusahaan dengan informasi asimetris yang luas

(sebagai perusahaan dengan pertumbuhan yang tingi) lebih menggunakan utang

jangka pendek. Kosisten dengan hipotesis Diamond (1991), Barclay dan Smith

(1995) juga menyatakan bahwa perusahaan dengan peringkat kredit yang sangat

tinggi dan sangat rendah menggunakan utang jangka pendek sedangkan

perusahaan dengan peringkat kredit yang menengah menggunakan utang jangka

panjang. Untuk tax hypothesis, Barclay dan Smith (1995) tidak menemukan hasil

yang signifikan untuk menjelaskan tentang struktur jatuh tempo utang.

Guedes dan Opler (1996) menemukan hasil bahwa ukuran perusahaan

dan peringkat kredit merupakan determinan yang penting atas kecenderungan

perusahaan untuk meminjam utang jangka panjang. Hasil ini mendukung kuat

model Diamond (1991) atas pilihan jatuh tempo utang dan konsisten dengan teori

Page 36: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bahwa perusahaan dengan risiko likuiditas yang tinggi menggunakan utang

jangka panjang untuk menghindari risiko ketidakefisiensian likuiditas. Penelitian

Guedes dan Opler (1996) mengenai jatuh tempo utang yang dikaitkan dengan

peluang tumbuh, menemukan hasil yang senada dengan Barclay dan smith (1995)

bahwa perusahaan dengan peluang tumbuh yang lebih cenderung menggunakan

utang jangka pendek.

Senada dengan Barclay dan Smith (1995) dan Guedes dan Opler (1996),

Stohs dan Mauer (1996) menemukan bukti bahwa hubungan antara pilihan

pertumbuhan dan jatuh tempo. Mereka menyimpulkan bahwa perusahaan dengan

peluang tumbuh yang besar akan cenderung untuk mengurangi jatuh tempo utang

(jatuh tempo utang yang pendek) untuk meminimisasi konflik keagenan.

Aivazian, Ge, dan Qiu (2005) meneliti bagaimana pengaruh jatuh tempo

utang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan, menemukan hasil yang

mendukung prediksi Myers (1977), mereka menyatakan bahwa pengaruh negatif

atas jatuh tempo utang menjadi lebih kuat pada perusahaan dengan peluang

tumbuh yang tinggi. Aivazian, Ge dan Qiu (2005) menyatakan selain Barclay dan

Smith (1995), Guedes dan Opler (1996), penelitian lain yang juga menemukan

bukti kuat bahwa jatuh tempo utang perusahaan berhubungan negatif dengan

peluang tumbuh adalah penelitian yang dilakukan oleh Barclay, Marx dan Smith

(2001) dan Scherr dan Hulburt (2001).

Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) dalam penelitiannya

mengharapkan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara peluang tumbuh

dan jatuh tempo tempo utang sesuai dengan prediksi Myers (1977) dan

Page 37: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

memprediksikan hubungan positif antara risiko likuiditas dengan jatuh tempo

utang. Hubungan positif yang diharapkan antara risiko likuiditas dan jatuh tempo

utang didasarkan pada penelitian Kane et al. (1985) dan Sarkar (1999) dalam

Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) berpendapat bahwa terdapat hubungan

terbalik antara jatuh tempo utang dengan volatilitas pendapatan. Terkait dengan

variabel profitabilitas, Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) mengharapkan

hubungan yang positif antara jatuh tempo utang dengan profitabilitas, karena

perusahaan yang profitable mempunyai penghasilan kena pajak yang lebih tinggi,

dengan demikian menerima manfaat pajak yang lebih besar dari penggunaan

utang jangka panjang.

Daniels, Ejara dan Vijayakumar (2009) juga menyusun hipotesis bahwa

perusahaan dengan kualitas kredit yang lebih tinggi (risiko likuiditas rendah)

cenderung memilih penggunaan utang jangka panjang menemukan bukti yang

mendukung hipotesis tersebut.

Penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali pengaruh kepemilikan

manajerial pada Struktur Jatuh Tempo Utang, serta menguji pengaruh Tingkat

Peluang Pertumbuhan dan Tingkat Risiko Likuiditas terhadap struktur jatuh

tempo utang yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Hal ini dilakukan

karena hasil penelitian sebelumnya mengenai Struktur Jatuh Tempo Utang

terdapat beberapa hasil yang tidak konsisten, selain itu peneliti ingin menguji

kembali Struktur Jatuh Tempo Utang pada perusahaan-perusahan di Indonesia

yang listing di BEI pada periode pengamatan 2004-2008.

Page 38: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Datta, Iskandar-datta,

dan Raman (2005) perbedannya terletak dalam hal obyek dan waktu. Obyek

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama lima

tahun berturut-turut yaitu pada periode pengamatan 2004-2008. Berdasarkan latar

belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh

Kepemilikan manajerial terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang dengan judul:

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT

PERTUMBUHAN, DAN TINGKAT RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP

STRUKTUR JATUH TEMPO UTANG PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2004 -

2008)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian dapat diformulasikan sebagai berikut :

1. Apakah Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan?

2. Apakah Tingkat Pertumbuhan berpengaruh terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan?

3. Apakah Tingkat Risiko Likuiditas berpengaruh terhadap Struktur Jatuh

Tempo Utang Perusahaan?

Page 39: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan Rumusan masalah diatas, tujuan penelitian manajemen

keuangan yang terkait pengaruh kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan dan

tingkat risiko likuiditas pada perusahaan manufaktur ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Jatuh

Tempo Utang Perusahaan

2. Untuk mengetahui pengaruh Tingkah Pertumbuhan terhadap Struktur Jatuh

Tempo Utang Perusahaan.

3. Untuk mengetahui Tingkat Risiko Likuiditas terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan (emiten)

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai beberapa

variabel yang dapat mempengaruhi pilihan struktur jatuh tempo utang

perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menetapkan struktur

jatuh tempo utang yang optimal.

2. Bagi Akademisi

Page 40: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi pihak-pihak

yang membutuhkan dan berminat mengembangkannya dalam taraf yang lebih

lanjut dengan topik sejenis juga diharapkan mampu menambah referensi bagi

Lembaga Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas

mengenai pengaruh strategi kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, dan

tingkat risiko likuiditas terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan,

sehingga nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi dalam

menentukan kebijakan strategis perusahaan dimasa yang akan datang.

4. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dan

informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat memperoleh hasil yang

lebih baik.

Page 41: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam upaya untuk

mencapai kemakmuran para pemegang saham perusahaan melalui keputusan

pendanaan yang akan digunakan perusahaan untuk mendanai kebutuhan

perusahaan baik dalam menjalankan kegiatan operasionalnya maupun

pemanfaatan kesempatan investasi yang tersedia. Berkaitan dengan hal tersebut

maka manajer keuangan setiap perusahaan harus dapat melakukan analisa

mengenai sumber pendanaan dan pengalokasian dana perusahaan pada

kebutuhan yang dihadapi untuk mencapai kondisi keuangan perusahaan yang

menguntungkan dan dapat meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya.

Dalam keputusan pendanaan, manajemen keuangan menentukan tingkat

optimal dari masing-masing jenis aktiva lancarnya lalu beralih pada langkah

mendanai aktiva-aktiva tersebut. Diantaranya adalah kebijakan-kebijakan

pendanaan alternatif dimana beberapa perusahaan menggunakan kewajiban

lancar sebagai sumber utama pendanaan aktiva lancarnya sedangkan yang lain

sangat tergantung pada utang jangka panjang dan ekuitas. Dalam menentukan

keputusan untuk memilih struktur jatuh tempo utang tersebut ada beberapa

Page 42: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

pendekatan yang digunakan yang akan diuraikan dalam pembahasan teori

kebijakan pendanaan aktiva lancar (Brigham dan Houston, 2006:200)

1. Analisa Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan menurut Munawir (2004:64) adalah

Penelaahan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu

dengan jumlah yang lain untuk mendapatkan gambaran mengenai baik

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

Menganalisis rasio keuangan biasanya merupakan langkah awal dalam

melakukan analisis keuangan melalui perbandingan-perbandingan nilai

keuangan untuk memperlihatkan hubungan di antara perkiraan-perkiraan

laporan keuangan serta membantu dalam meramalkan kondisi di masa

mendatang (Brigham dan Houston , 2006:294).

Kuswadi (2005:187) mendefinisikan analisa rasio keuangan sebagai

berikut:

Cara analisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan

atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laporan laba

rugi.

Dalam menggunakan analisis rasio keuangan terdapat dua jenis

perbandingan yang digunakan yaitu (Darsono dan Ashari, 2005:50):

1). Perbandingan Internal

Page 43: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Merupakan perbandingan rasio keuangan yang dilakukan dengan

membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang

akan datang dari perusahaan yang sama.

Apabila rasio ini diurutkan dalam jangka waktu beberapa tahun atau

periode maka pengguna dapat melihat kecenderungan rasio keuangan

yang ditelaah apakah mengalami penurunan atau peningkatan sehingga

dapat mengetahui kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan.

2). Perbandingan Eksternal

Merupakan perbandingan rasio keuangan yang dilakukan dengan

membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan rasio keuangan

perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri yang sama.

Perbandingan ini akan memberikan pemahaman yang mendalam

tentang kondisi dan kinerja perusahaan secara relatif serta membantu

mengidentifikasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industri.

b. Kelompok Pengguna Analisis Rasio Keuangan

1). Manajer

Manajer menggunakan rasio-rasio keuangan untuk menganalisis,

mengendalikan, dan memperbaiki operasi perusahaan.

2). Analis Kredit

Para analis kredit (misal, petugas kredit bank) yang menggunakan

analisis rasio untuk menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam

membayar utangnya.

3). Analis Sekuritas

Page 44: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Analis sekuritas yaitu analis saham yang berkepentingan atas efisiensi

dan prospek pertumbuhan perusahaan maupun analis obligasi yang

berkepentingan atas kemampuan perusahaan dalam membayar bunga

dan pokok dari obligasi.

2. Utang

a. Pengertian Utang

Menurut FASB dalam Kieso dan Weygand (Akuntansi Intermediate,

1995), kewajiban adalah:

Kemungkinan pengorbanan masa depan dari manfaat ekonomi yang

timbul dari kewajiban sekarang dari kesatuan tertentu untuk mentransfer

aktiva atau jasa produktif ke kesatuan lain di masa depan sebagai hasil

dari transaksi atau kejadian masa lalu.

Oleh karena itu, suatu kewajiban mempunyai tiga karakteristik sebagai

berikut:

1). Merupakan kewajiban sekarang yang diikuti dengan penyelesaian

melalui kemungkinan transfer masa depan atau penggunaan kas,

barang, atau jasa.

2). Harus mempunyai kewajiban yang tidak dapat dihindarkan.

3). Transaksi atau kejadian lain yang menimbulkan kewajiban itu harus

telah terjadi.

Munawir (2004: 18), utang didefinisikan sebagai:

Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum

terpenuhi, dimana utang ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditur.

Page 45: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Sedangkan menurut Menurut Kuswadi (2005:29), kewajiban adalah

Utang masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya

diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang

mengandung manfaat ekonomi.

b. Jenis-Jenis Utang

1). Utang Jangka Pendek (Utang Lancar)

Utang jangka pendek atau utang lancar didefinisikan sebagai

kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran

akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca)

dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan

(Munawir, 2004:18). Utang jangka pendek atau utang lancar antara

lain berupa:

a). Utang dagang merupakan utang yang timbul karena adanya

pembelian barang dagangan secara kredit.

b). Utang wesel merupakan utang yang disertai dengan janji tertulis

(yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan

pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang

akan datang.

c). Utang pajak merupakan pajak untuk perusahaan yang

bersangkutan maupun Pajak Pendapatan Karyawan yang belum

disetorkan ke Kas Negara.

Page 46: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

d). Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya-biaya yang

sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.

e). Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo merupakan

sebagian (seluruh) utang jangka panjang yang sudah menjadi utang

jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya.

f). Penghasilan yang diterima di muka merupakan penerimaan uang

atas penjualan barang atau jasa yang belum direalisir.

2). Utang Jangka Menengah

Utang jangka menengah adalah kewajiban yang jangka waktunya

antara satu sampai dengan lima tahun (Husnan dan Pudjiastuti,

2006:359). Utang jangka menengah meliputi:

a). Sewa guna (Leasing) merupakan suatu cara untuk dapat

menggunakan suatu aktiva tanpa harus membeli aktiva tersebut.

b). Term Loans merupakan suatu kewajiban yang lunas pada saat

aktiva yang dibiayai dengan utang tersebut tidak lagi diperlukan

dan pelunasan utang tersebut dapat disesuaikan dengan

ketersediaan arus kas. Jangka waktu term loans antara satu sampai

5 tahun yang dapat dilunasi secara berkala, menggunakan agunan

tertentu, dan biasanya juga disertai dengan restrictive covenant

(persyaratan tertentu yang diberikan sebagai tambahan atas

agunan) untuk memperkecil kemungkinan debitur tidak mampu

membayar kewajiban finansialnya.

3). Utang Jangka Panjang

Page 47: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu

pembayaran (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu

tahun sejak tanggal neraca). Menurut Sundjaja dan Berlian (2003,

p.324), utang jangka panjang merupakan salah satu dari bentuk

pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu

tahun, biasanya 5 – 20 tahun. Utang jangka panjang meliputi (Husnan

dan Pudjiastuti, 2006:373):

a). Kredit Investasi

Pendanaan kredit investasi yang disediakan oleh perbankan masih

banyak dimanfaatkan oleh kalangan pengusaha dengan suku bunga

kredit investasi di Indonesia ysng lebih rendah dibandingkan suku

bunga kredit bagi modal kerja. Akan tetapi, apabila terdapat

klausul yang menyatakan bahwa debitur tidak dapat melunasi

kredit investasi yang diambil dalam waktu yang disepakati maka

hal ini akan membuat tingkat bunga kredit investasi menjadi tidak

selalu lebih kecil dari suku bunga kredit bagi modal kerja.

b). Utang Hipotik

Utang hipotik merupakan bentuk utang jangka panjang dengan

agunan aktiva yang tidak bergerak (tanah, bangunan)

c). Utang Obligasi

Utang obligasi merupakan surat tanda utang dan umumnya tidak

dijamin dengan aktiva tertentu. Oleh karena itu, jika perusahaan

bangkrut maka pemegang obligasi akan diperlakukan sebagai

Page 48: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

kreditur umum sehingga hal ini akan menyebabkan beberapa

perusahaan memilih untuk menerbitkan obligasi dengan suku

bunga mengambang (floating rate).

Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur

(debt ratio) dilakukan dengan cara membagi total utang jangka

panjang dengan total asset. Semakin tinggi debt ratio, semakin besar

jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan manajemen sehingga

memilih untuk menggunakan utang menurut Sundjaja dan Berlian

(2003) adalah sebagai berikut:

1. Biaya utang terbatas, walaupun perusahaan memperoleh laba

besar, jumlah bunga yang dibayarkan besarnya tetap.

2. Hasil yang diharapkan lebih rendah daripada saham biasa

3. Tidak ada perubahan pengendalian atas perusahaan bila

pembiayaan memakai utang.

4. Pembayaran bunga merupakan beban biaya yang dapat

mengurangi pajak

5. Fleksibilitas dalam struktur keuangan dapat dicapai dengan

memasukkan peraturan penebusan dalam perjanjian obligasi.

Kreditur (investor) lebih memilih menanamkan investasi dalam bentuk

utang jangka panjang karena beberapa pertimbangan. Menurut

Page 49: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Sundjaja dan Berlian (2003), pemilihan investasi dalam bentuk utang

jangka panjang dari sisi investor didasarkan pada beberapa hal berikut:

1. Utang dapat memberikan prioritas baik dalam hal pendapatan

maupun likuidasi kepada pemegangnya.

2. Mempunyai saat jatuh tempo yang pasti.

3. Dilindungi oleh isi perjanjian utang jangka panjang (dari segi

resiko).

4. Pemegang memperoleh pengembalian yang tetap (kecuali

pendapatan obligasi).

c. Keuntungan dan Kelemahan Peggunaan Utang

Brigham dan Houston (2006:4) mengemukakan bahwa penggunaan utang

memiliki keuntungan dan kelemahan bagi perusahaan sebagai berikut:

1). Keuntungan Penggunaan Utang

a). Biaya bunga yang dibayarkan perusahaan dapat mengurangi

penghasilan kena pajak sehingga dapat menurunkan biaya efektif

atas utang yang digunakan perusahaan tersebut.

b). Pemegang utang (debtholder) mendapat pengembalian yang tetap

atas biaya bunga yang relatif tetap sehingga kelebihan keuntungan

merupakan klaim pemilik perusahaan.

2). Kelemahan Penggunaan Utang

a). Semakin tinggi rasio utang yang dimiliki perusahaan maka akan

semakin tinggi pula risiko yang dihadapi perusahaan atas

penggunaan utang tersebut.

Page 50: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

b). Bila bisnis perusahaan dalam kondisi yang tidak baik, pendapatan

operasinya rendah, dan tidak cukup untuk menutup biaya bunga

maka akan menyebabkan pemegang saham harus menutup

kekurangan itu dan pada kondisi ekstrim perusahaan dapat

terancaman kebangkrutan.

c). Bila perusahaan menggunakan utang terlalu banyak maka dapat

meningkatkan kemungkinan terhambatnya pertumbuhan

perusahaan. Kondisi ini dapat mendorong pemegang saham

berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut. Penggunaan utang masih dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan apablia penggunaannya sampai pada

titik tertentu dimana biaya yang dikeluarkan atas penggunaan

utang tersebut masih lebih kecil daripada manfaat yang diperoleh

melalui penggunaan utang tersebut.

d. Pendekatan Pencocokan Waktu Jatuh Tempo atau “Likuidasi-

Sendiri”

Brigham dan Houston (2006:200) menguraikan bahwa pendekatan

pencocokan waktu jatuh tempo (maturity matching approach) atau

“Likuidasi-Sendiri” (self-liquidating approach) merupakan pencocokan

waktu jatuh tempo aktiva dan kewajiban. Strategi ini meminimalkan

risiko perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban-kewajibannya yang

telah jatuh tempo. Beberapa studi akademik menunjukkan bahwa

sebagian besar perusahaan cenderung mendanai aktiva jangka pendek

Page 51: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dengan sumber-sumber pendanaan jangka pendek dan aktiva jangka

panjang dengan sumber-sumber jangka panjang.

e. Keunggulan dan Kelemahan pendanaaan Jangka Pendek

Meskipun kredit jangka pendek umumnya lebih berisiko daripada kredit

jangka panjang, penggunaan dana jangka pendek memang memiliki

beberapa keunggulan yang signifikan.

1. Kecepatan

Pinjaman jangka pendek dapat lebih cepat diperoleh daripada kredit

jangka panjang. Pihak pemberi pinjaman akan menginginkan adanya

pemeriksaan keuangan yang lebih mendalam sebelum memberikan

kredit jangka panjang, dan perjanjian pinjaman akan harus diuraikan

dengan cukup terperinci karena banyak hal yang dapat terjadi di

sepanjang masa pinjaman yang berusia 10 hingga 20 tahun. Oleh

karena itu jika perusahaan membutuhkan dana dalam waktu cepat,

perusahaan sebaiknya mencari di pasar jangka pendek.

2. Fleksibilitas

Jika kebutuhan dana perusahaan bersifat musiman atau berdasarkan

siklus, perusahaan mungkin tidak akan ingin memberikan komitmen

pada utang jangka panjang karena tiga alasan: (1) Biaya emisi pada

utang jangka panjang lebih tinggi daripada kredit jangka pendek. (2)

Meskipun utang jangka panjang dapat dilunasi lebih awal, tentu

asalkan perjanjian pinjaman mencantumkan ketentuan mengenai

adanya pembayaran awal ini, penalti akibat pembayaran awal dapat

Page 52: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

cukup tinggi jumlahnya. Oleh sebab itu, jika perusahaan merasa

kebutuhan dananya akan menurun di masa yang akan yang datang,

sebaiknya perusahaan tersebut memilih utang jangka pendek. (3)

Perjanjian pinjaman jangka panjang selalu memuat ketentuan atau

perjanjian yang membatasi tindakan perusahaan di masa depan.

Perjanjian kredit jangka pendek dalam hal ini umumnya lebih longgar.

3. Biaya Utang Jangka Panjang versus Jangka Pendek

Dalam kondisi normal, biaya bunga pada saat dana diperoleh akan

lebih rendah jika perusahaan meminjam dalam kurun waktu janka

pendek daripada dalam kurun waktu jangka penajang.

4. Risiko Utang Jangka Panjang versus Jangka Pendek

Meskipun tingkat suku bunga jangka pendek seringkali lebih rendah

daripada tingkat suku bunga jangka panjang, kredit jangka pendek

lebih berisiko karena dua sebab: (1) Jika sebuah perusahaan meminjam

dalam waktu jangka panjang, biaya bunganya akan relatif stabil dari

waktu ke waktu, tetapi jika perusahaan mempergunakan kredit jangka

pendek, beban bunganya akan sangat berfluktuatif, yang pada waktu-

waktu tertentu dapat naik cukup tinggi. Kebanyakan perusahaan yang

mamiliki banyak pinjaman jangka pendek tidak dapat memnuhi biaya

bunga yang meningkat, dan sebagai akibatnya angka kebangkrutan

mencapai titik tertinggi dalam sejarah selama masa tersebut. (2) Jika

perusahaan banyak memiliki pinjaman jangka pendek dalam jumlah

besar, adanya masa resesi sementara akan membuat perusahaan tidak

Page 53: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

mampu melunasi utang-utang tersebut. Jika debitor berada dalam

posisi keuangan yang lemah, pihak kreditor mungkin tidak akan

memperpanjang pinjaman, yang dapat memaksa perusahaan

dinyatakan bangkrut.

3. Teori Jatuh Tempo Utang

Pada masa lampau, banyak peneliti yang meneliti mengenai struktur modal

perusahaan. Namun kini, pnelitian-penelitian yang ada lebih menspesifikkan

penelitian mengenai struktur utang perusahaan. Salah satu karakteristik

tentang struktur utang perusahaan adalah jatuh tempo utang. Dalam

menentukan jatuh tempo utang yang digunakan perusahaan terdapat beberapa

hipotesis yang telah terbentuk, antara lain terkait biaya agensi, sinyaling,

risiko likuiditas, kecocokan jatuh tempo dan hipotesis pajak.

Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Antoniou, Guney dan

Paudyal (2006) dan Barclay dan Smith (1995), teori jatuh tempo utang

dipaparkan dalam tiga teori utama yaitu:

Tax hypotheses:

· Tax Rates, Interes Rate Volatility and term Structure

Brick dan Ravid (1985) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006)

menyatakan bahwa ketika slope struktur tingkat bunga keatas (kemiringan

positif), jatuh tempo utang jangka panjang adalah jatuh tempo yang optimal.

Brick dan Ravid (1985) dalam Barclay dan Smith (1995) menyatakan bahwa

menggunakan utang jangka panjang dapat mengurangi ekspektasi utang pajak

Page 54: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan. Sebaliknya, jika

struktur tingkat bunga menunjukkan kemiringan negatif (slope menurun)

penggunaan utang jangka pendek dapat meningkatkan nilai perusahaan. Lewis

(1990) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) menyatakan bahwa pajak

tidak mempunyai pengaruh atas keputusan jatuh tempo utang jika leverage

yang optimal dan jatuh tempo utang secara simultan telah ditentukan. Kane et

al. (1998) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) menyatakan jatuh

tempo utang yang opimal berhubungan negatif dengan keuntungan pajak

terhadap utang dan volatilitas nilai perusahaan, dan berkorelasi secara positif

dengan peningkatan biaya.

Liquidty Risk and Signaling hypotheses:

· Leverage

Leland dan Toft (1996) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) secara

teoritis menunjukkan bahwa jika perusahaan memilih leverage yang lebih

tinggi, mereka juga akan memilih jatuh tempo yang lebih panjang. Sedangkan

Moris (1992) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) menyarankan

bahwa perusahaan dengan rasio utang yang lebih tinggi cenderung untuk

menurangi utang jangka panjang dengan tujuan untuk menghambat risiko

kebangkrutan. Sebaliknya, pada argumen pajak dan kebangkrutan,

menerapkan kebijakan utang yang optimal, memprediksikan efek negatif

leverage atas jatuh tempo utang.

· Liquidity

Page 55: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Moris (1992) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) menyatakan bahwa

perusahaan dengan keseimbangan likuiditas yang lebih tinggi akan mampu

untuk memperpanjang jatuh tempo utang mereka. Pada model persinyalan,

Diamond (1991 dan 1993) mengasumsikan bahwa perusahaan dengan

informasi privat yang menguntungkan mengenai profitabilitas di masa depan

akan lebih menyukai menggunakan jatuh tempo utang yang pendek. Dalam

analisis Diamond, perusahaan dengan peringkat kredit yang lebih tinggi

cenderung mengguanakan utang jangka pendek karena pembiayaan ulang atas

risiko yang rendah. Perusahaan dengan peringkat kredit yang lebih rendah

akan menggunakan utang jangka panjang untuk mengurangi pembiayaan

risikonya. Perusahaan dengan peringkat kredit yang sangat buruk, tidak

mampu meminjam utang jangka panjang karena tingginya adverse-selection

cost. Jadi, Diamond menyatakan, ada dua tipe peminjam utang jangka pendek,

yaitu perusahaan dengan kualitas kredit yang sangat baik dan sangat buruk.

Sedangkan perusahaan dengan peringkat kredit diantaranya cenderung

menggunakan utnag jangka panjang.

· Firm Quality

Hipotesisi persinyalan mengimplikasikan bahwa perusahaan dengan masalah

informasi asimetris yang tinggi dan kualitas proyek yang tinggi memilih

menggunakan utang jangka pendek (Mitchell, 1991 dalam Antoniou, Guney

dan Paudyal 2006). Flannery (1986) dan Kale dan Noe (1990) menguji

inplikasi persinyalan atas pilihan jatuh tempo utang perusahaan

menyimpulkan, perusahaan dengan kualitas yang tinggi (overvalued) akan

Page 56: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

cenderung menggunakan utang jangka pendek sedangkan perusahaan dengan

kualitas yang rendah (undervalued) cenderung menggunakan utang jangka

panjang.

Contracting-Cost hypotheses:

· Growth Opportunities

Myers (1977) menyatakan bahwa masalah keagenan yang dihubungkan

dengan leverage dapat dihilangkan jika perusahaan menggunakan utang

jangka pendek. Yaitu, underinvestment problem akan berkurang jika

perusahaan menggunakan utang jangka pendek yang berakhir sebelum

keputusan investasi dilkakukan, sehingga debitur dan kreditur dapat

melakukan negosiasi. Demikian juga biaya agensi berupa biaya pengawasan

dapat dihilangkan (dikurangi) jika perusahaan mengevaluasi secara periodik

melalui penggunaan utang jangka pendek. Stulz dan Johnson (1985) dalam

Barclay dan Smith (1995) menyatakan bahwa perusahaan dapat

mengendalikan unerinvestment problem dengan mempertahankan kemampuan

perusahaan dalam menggunakan utang jangka pendek. Kesimpulan umum

atas beberapa literatur mengenai peluang tumbuh menyatakan bahwa peluang

tumbuh (market-to-book ratio) berhubungan negatif dengan jatuh tempo utang

perusahaan.

· Size of the Firm

Perusahaan besar mempunyai masalah informasi asimetris dan masalah

keagenan yang lebih rendah, tangible assets yang lebih tinggi untuk peluang

Page 57: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

investasi di masa depan, sehingga mempunyai akses yang lebih mudah untuk

mendapatkan utang jangka panjang. Masalah keagenan antara pemegang

saham dan kreditur bisa menjadi lebih parah bagi perusahaan kecil. Maka

kreditur mengambil langkah untuk mengendalikan risiko pinjaman pada

perusahaan kecil dengan cara membatasi masa jatuh tempo utang. Lebih

lanjut, perusahaan besar diekspektasikan mempunyai utang jangka panjang

yang lebih banyak dan perusahaan kecil diekspektasikan mempunyai lebih

banyak penggunaan utang jangka pendek. Kesimpulannya, beberapa argumen

tersebut mengimplikasikan hubungan positif antara ukuran perusahaan dan

jatuh tempo utang. Dalam penelitian Barclay dan Smith (1995) terdapat

argumen bahwa perusahaan multinasional lebih menyukai menggunakan

utang jangka pendek karena terkait eksposure mata uang asing. Maka, jika

perusahaan besar memperluas kegiatan operasionalnya menuju perusahaan

multinasional, disimpulkan adanya hubungan negatif antara ukuran

perusahaan dan jatuh tempo utang.

· Assset Maturity Structure

Prinsip penyesuaian jatuh tempo utang terhadap jatuh tempo aset diterima

secara luas sebagai langkah pengendalian risiko dan biaya atas kebangkrutan

finansial. Myers (1977) menyatakan bahwa underinvestment problem dapat

dihilangkan (dikurangi) dengan menyesuaikan jatuh tempo utang dan aset

perusahaan. Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) mengekspektasikan

hubungan yang positif antara jatuh tempo utang dan jatuh tempo aset.

Page 58: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

4. Kepemilikan Manajerial

Menurut Hartoro dan Atahau (2007), managerial ownership (kepemilikan

manajerial) adalah:

Kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajemen perusahaan baik

dengan membeli atau diberi sebagian saham perusahaan atau manajer

sekaligus pemilik perusahaan seratus persen menjual sebagian porsi

kepemilikannya kepada publik.

Sedangkan Wahidahwati (2002) mengidentifikasi managerial ownership

sebagai berikut:

Pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam

pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris).

Kepemilikan manajerial merupakan sebuah pemonitoran internal

yang penting dan diargumenkan sebagai sebuah fungsi dari risiko serta

sebagai determinan risiko (Marcus, Myers, Brealey, 2007:352). Program

kepemilikan manajerial termasuk dalam program kebijakan remunerasi yang

dapat dimiliki perusahaan untuk mengurangi konflik keagenan antara

pemegang saham dengan manajer perusahaan. Melalui posisinya di

perusahaan, manajer memiliki pengendalian terhadap kondisi perusahaan

apakah akan menggunakan utang atau menggunakan ekuitas dalam

menjalankan operasionalnya maupun merealisasi investasi yang dihadapi.

Sebagian manajer yang bersifat konservatif atau agresif akan cenderung

mengarahkan pada peningkatan penggunaan utang untuk mengejar laba

perusahaan yang lebih tinggi. Selain itu, penggunaan utang tersebut

Page 59: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dimaksudkan untuk mengurangi tarif pajak perusahaan yang terlalu tinggi

melalui pembayaran bunga atas utang tersebut (Brigham dan Houston,

2001:13).

Selain itu, penggunaan utang oleh perusahaan tersebut akan mampu

memberikan pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan yang

cenderung bersikap opportunis (Ross, Westerfield, dan Jeff, 2006:13)

Kepemilikan saham oleh manajerial yang semakin meningkat akan

menjadikan manajemen perusahaan semakin terikat dengan keberlangsungan

dan pertumbuhan perusahaan sehingga secara otomatis akan mendorong

mereka untuk berusaha lebih giat dan disiplin dalam menjalankan fungsinya

dalam perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan yang direfleksikan

melalui peningkatan harga saham perusahaan. Dengan demikian, pada

akhirnya perusahaan akan mampu memberikan kemakmuran kepada

pemegang sahamnya yang notabene termasuk diri mereka sendiri.

5. Risiko Likuiditas

Menurut Diamond (1991), risiko likuiditas adalah:

Risiko dimana peminjam akan kehilangan nonassignable rents karena insentif

likuidasi yang terlalu besar dari pihak pemberi pinjaman

Beberapa pengertian mengenai risiko likuiditas antara lain:

a. Risko likuiditas adalah risiko yang muncul jika suatu pihak tidak dapat

membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak

tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk melunasi kewajibannya,

tetapi ketika aset tersebut tidak dapat dikonversikan segera menjadi uang

Page 60: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

tunai, maka pihak tersebut dikatakan tidak likuid. Hal ini bisa terjadi jika

pihak pengutang tidak dapat menjual hartanya karena tidak adanya pihak

lain di pasar yang berminat membelinya. Hal ini berbeda dengan

penurunan drastis harga aktiva, karena pada kasus penurunan harga, pasar

berpendapat bahwa aktiva tersebut tak bernilai. Tidak adanya pihak yang

berminat menukar (membeli) aktiva kemungkinan hanya disebabkan

karena kesulitan mempertemukan kedua belah pihak. Karenanya, risiko

likuiditas biasanya lebih besar kemungkinan terjadi pada pasar yang baru

tumbuh atau bervolume kecil. Risiko likuiditas merupakan suatu risiko

keuangan karena adanya ketidakpastian likuiditas. Suatu lembaga dapat

berkurang likuiditasnya, jika peringkat kreditnya turun, mengalami

pengeluaran kas yang tak terduga, atau peristiwa lain yang menyebabkan

pihak lain menghindari transaksi atau memberikan pinjaman ke lembaga

tersebut. Suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas

jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.

b. Risiko likuiditas adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder

dimana saham diperdagangkan. Semakin mudah atau cepat saham

diperjualbelikan, semakin kecil risiko likuiditasnya.

c. Risiko likuiditas adalah ketidakpastian atau kemungkinan perusahaan

tidak dapat memenuhi pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tak

terduga.

Page 61: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

6. Profitabilitas

Definisi profitabilitas menurut Sartono (2001: 122) adalah:

Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Berdasarkan pecking order theory disebutkan bahwa utang secara

khusus akan naik pada saat kesempatan investasi melebihi laba ditahan dan

turun pada saat kesempatan investasi kurang dari laba ditahan (Marcus,

Myers, Brealey, 2007:414). Jika profitabilitas dan pengeluaran investasi tetap

maka perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan menggunakan utang

yang relatif rendah, sedangkan pada investasi yang memberikan keuntungan

maka penggunaan utang oleh perusahaan akan cenderung meningkat

(Brigham dan Houston, 2001:40). Dengan kata lain, perusahaan dengan

kondisi keuangan yang baik akan cenderung menggunakan utang relatif lebih

rendah meskipun mempunyai kesempatan untuk meminjam yang lebih

banyak. Hal ini memberikan dukungan terhadap pecking order theory bahwa

penggunaan sumber dana perusahaan didasarkan pada preferensi logis dari

investor yang cenderung menggunakan sumber dana internal terlebih dahulu

dibandingkan penggunaan sumber dana eksternal karena sumber dana internal

memiliki tingkat risiko yang lebih kecil dibandingkan sumber dana eksternal.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pilihan struktur jatuh tempo utang perusahaan

menghasilkan temuan yang bermacam-macam dengan berbagai variabel. Antara

Page 62: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

lain penelitian yang dilakukan Stulz (2000) dalam Datta, Iskandar-datta, dan

Raman (2005) menyatakan bahwa utang jangka pendek dapat digunakan sebagai

alat yang sangat kuat untuk untuk memonitor manajemen. Sebagai tambahan,

Rajan dan Winton (1995) menunjukkan bahwa utang jangka pendek memberikan

para kreditor fleksibilitas untuk memonitor para manajer secara lebih efektif

dengan usaha yang minimum. Manajer yang tidak memiliki kepentingan yang

sama dengan pemegang saham, mereka akan lebih memilih untuk memilih utang

jangka panjang guna mengurangi potensi pengawasan oleh pihak eksternal.

Menurut pendapat tersebut, Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) berpendapat

bahwa ketika adanya penjajaran kepentingan antara manajerial dan pemegang

saham menjadi lemah, manajer akan lebih memilih struktur jatuh tempo utang

yang kurang optimal, dalam hal ini lebih memilih utang jangka panjang walaupun

biaya keagenan menjadi lebih besar.

Analisis yang dilakukan oleh Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005)

menunjukkan bahwa manajer dengan tingkat kepemilikan saham yang tinggi dan

penjajaran insentif yang lebih baik dengan pemegang saham memilih proporsi

yang lebih besar untuk utang dengan jatuh tempo yang pendek. Sementara

(Brigham, 2006:39) menyebutkan perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang

menguntungkan (tingkat pertumbuhan yang tinggi) akan lebih banyak memilih

menggunakan utang atau mengandalkan modal eksternal daripada perusahaan

yang tingkat pertumbuhannya lambat.

Myers (1977) mengatakan bahwa cara mengontrol underinvestment

problem selain dengan menggunakan utang dalam jumlah yang kecil, juga

Page 63: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dilakukan dengan memperpendek maturitas utang. Sunarsih (2004) menyatakan,

sejalan dengan Myers (1977), Bodie dan Taggart (1978, dalam Barnea,

et.al.,1980) menyatakan bahwa dengan memperpendek maturitas utang dapat

mengatasi problem yang berhubungan dengan investment opportunity dimasa

depan. Hal senada juga disampaikan oleh Barnea, Haugen dan Senbet (1980)

yang menyatakan bahwa konflik yang terjadi antara shareholder dengan

bondholder (underinvestment problem) pada perusahaan dengan investment

opportunities yang tinggi, dapat dikontrol dengan memperpendek debt maturity.

Dengan memperpendek maturitas utang maka diharapkan kecenderungan

shareholder untuk tidak melaksanakan investasi pada proyekproyek dengan NPV

positif dapat dihapuskan.

Berbagai tingkat debt maturity sebagai akibat adanya underinvestment

problem dan overinvestment problem digambarkan oleh Barclay, et.al., (2001)

pada tabel berikut:

TABEL II.1 Tingkat Debt Maturity Berdasarkan Konsep IOS

Investment Opportunity Set Growth Opportunities Asset in Place

Cost of Long Term Debt (Underinvestment)

High Low

Benefit of Long Term Debt (Limiting Managerial Discretionari)

Low High

Optimal Debt Maturity Short Long Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian Sunarsih (2004) terkait

maturitas utang (jatuh tempo utang) adalah variabel yang terbukti memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan maturitas utang adalah firm size,

efek signaling dan asset maturity. Yang berarti hasil penelitian ini mendukung

Page 64: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

signaling hypothesis dan matching hypothesis. Sedangkan variabel investment

opportunity menunjukkan pengaruh yang konsisten dengan hipotesis tetapi tidak

signifikan.

Brick dan Ravic (1985), Groove (1974), dan Morris (1976a dan 1976b)

dalam Goswani (2000) menguji bagaimana ketidaksempurnaan pasar seperti

biaya transaksi, pajak dan tingkat bunga mempengaruhi keputusan jatuh tempo

utang perusahaan. Diamond (1991) menguraikan hubungan negatif antara

peringkat kredit dengan jatuh tempo utang. Yaitu, peminjam dengan peringkat

kredit yang tinggi lebih memilih pendanaan dengan utang jangka pendek,

sedangkan peminjam dengan peringkat kredit yang rendah cenderung memilih

utang jangka panjang. Sebagai tambahan, Diamond (1991) mengungkapkan

bahwa pihak peminjam dengan peringkat kredit yang rendah tidak mempunyai

pilihan selain utang jangka pendek walaupun kontrol atas utang tersebut diberikan

kepada pihak pemberi pinjaman.

Lebih lanjut, Diamond mengidentifikasi dua tipe peminjam utang jangka

pendek : (1) peminjam dengan peringkat kredit yang sangat rendah yang tidak

mempunyai pilihan selain utang jangka pendek karena penjatahan dari kreditur

yang berakibat, perusahaan dengan peringkat kredit yang sangat rendah biasanya

“dipaksa” untuk menggunakan utang jangka pendek, dan tipe kedua adalah

peminjam (perusahaan) dengan peringkat kredit yang sangat tinggi karena risiko

likuiditas yang terkandung dalan utang jangka pendek dianggap kurang relevan

bagi mereka dibanding dnegan biaya moral hazard. Sedangkan peminjam dengan

Page 65: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

peringkat kredit yang berada di antaranya (menengah) cenderung menggunakan

utang jangka panjang untuk mencegah risiko likuiditas.

Sebaliknya, Mitchell (1993) dalam Goswami (2000), menemukan hasil

penelitian yang tidak konsisten dengan model informasi asimetris bahwa semakin

tinggi peringkat kredit perusahaan maka semakin panjang jatuh tempo utang yang

digunakan.

Ozkan (2000) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2002) melaporkan

adanya hubungan negatif antar jatuh tempo utang dengan ukuran perusahaan dan

market-to-book ratio. Hasil penelitian Antoniou, Guney dan Paudyal (2006)

adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara risiko likuiditas dan jatuh

tempo utang pada perusahaan-perusahaan di Perancis dan Inggris, sementara

terdapat hubungan yang signifikan positif antara risiko likuiditas dan jatuh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di Jerman. Terkait contracting-cost hypotheses

Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) dalam penelitiannya menemukan hasil

bahwa terdapat hubungan positif antara market-to-book ratio dan jatuh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di Inggris. Namun variabel ini tidak memiliki

peran yang signifikan terhadap jatuh tempo utang perusahaan di negara Perancis

dan Jerman.

Kesimpulan dari hasil penelitian Antoniou, Guney dan Paudyal (2006)

mengenai faktor penentu struktur jatuh tempo utang di tiga negara yaitu Perancis,

Jerman dan Inggris menemukan bukti bahwa, tingkat pajak, peluang

pertumbuhan, likuiditas, kualitas perusahaan, volatilitas pendapatan, jatuh tempo

aset, dan ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan derajat yang berbeda

Page 66: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dalam mempengaruhi jatuh tempo utang diantara tiga negara. Selain itu, mereka

juga menemukan pengaruh yang kuat dari faktor pasar (tingkat suku bunga,

kinerja harga saham, volatilitas suku bunga) pada jatuh tempo utang, tergantung

dari tiap kondisi pasar suatu negara. Jadi disimpulkan, bahwa struktur jatuh tempo

utang perusahaan ditentukan oleh dua hal yaitu faktor spesifik perusahaan dan

faktor spesifik negara

Barclay dan Smith (1995) menguji tentang determinan atas jatuh tempo

utang perusahaan, mendukung hipotesis bahwa perusahaan dengan peluang

tumbuh yang lebih banyak pada set peluang investasinya, cenderung

menggunakan utang jangka pendek. Hasil ini konsisten dengan prediksi Myers

(1977) bahwa pengurangan jatuh tempo utang dapat membantu mengendalikan

underinvestment problem. Barclay dan Smith (1995) juga menemukan bukti

berupa hubungan yang kuat antara ukuran perusahaan dan jatuh tempo utang

perusahaan, yaitu perusahaan yang besar secara signifikan meningkatkan proporsi

atas utang jangka panjangnya. Hal ini konsisten dengan observasi bahwa

perusahaan kecil lebih bergantung pada utang bank yang identik dengan jatuh

tempo yang pendek dibanding utang publik. Hasil lain dalam penelitian Barclay

dan Smith (1995) adalah perusahaan dengan informasi asimetris yang luas

(sebagai perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi) lebih menggunakan utang

jangka pendek. Kosisten dengan hipotesis Diamond (1991), Barclay dan Smith

(1995) juga menyatakan bahwa perusahaan dengan peringkat kredit yang sangat

tinggi dan sangat rendah menggunakan utang jangka pendek sedangkan

perusahaan dengan peringkat kredit yang menengah menggunakan utang jangka

Page 67: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

panjang. Untuk tax hypothesis, Barclay dan Smith (1995) tidak menemukan hasil

yang signifikan untuk menjelaskan tentang pilihan jatuh tempo utang.

Guedes dan Opler (1996) menemukan hasil bahwa ukuran perusahaan

dan peringkat kredit merupakan determinan yang penting atas kecenderungan

perusahaan untuk meminjam utang jangka panjang. Hasil ini mendukung kuat

model Diamond (1991) atas pilihan jatuh tempo utang dan konsisten dengan teori

bahwa perusahaan dengan risiko likuiditas yang tinggi menggunakan utang

jangka panjang untuk menghindari risiko ketidakefisiensian likuiditas. Penelitian

Guedes dan Opler (1996) mengenai jatuh tempo utang yang dikaitkan dengan

peluang tumbuh, menemukan hasil yang senada dengan Barclay dan smith (1995)

bahwa perusahaan dengan peluang tumbuh yang lebih cenderung menggunakan

utang jangka pendek.

Senada Barclay dan Smith (1995) dan Guedes dan Opler (1996), Stohs

dan Mauer (1996) menemukan bukti bahwa hubungan antara pilihan pertumbuhan

dan jatuh tempo. Mereka menyimpulkan bahwa perusahaan dengan peluang

tumbuh yang besar akan cenderung untuk mengurangi jatuh tempo utang (jatuh

tempo utang yang pendek) untuk meminimisasi konflik keagenan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Robhicheaux (2000) sendiri terkait

pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap jatuh tempo utang dengan proxy market-

to-book ratio adalah signifikan negatif. Hal ini konsisten dengan hipotesis

sinyaling dan underinvestment problem dimana perusahaan dengan peluang

tumbuh yang lebih baik cenderung menggunakan utang jangka pendek.

Page 68: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Aivazian, Ge, dan Qiu (2005) meneliti bagaimana pengaruh jatuh tempo

utang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan, menemukan hasil yang

mendukung prediksi Myers (1977), mereka menyatakan bahwa pengaruh negatif

atas jatuh tempo utang menjadi lebih kuat pada perusahaan dengan peluang

tumbuh yang tinggi. Aivazian, Ge dan Qiu (2005) menyatakan selain Barclay dan

Smith (1995), Guedes dan Opler (1996), penelitian lain yang juga menemukan

bukti kuat bahwa jatuh tempo utang perusahaan berhubungan negatif dengan

peluang tumbuh adalah penelitian yang dilakukan oleh Barclay, Marx dan Smith

(2003) dan Scherr dan Hulburt (2001).

Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) dalam penelitiannya

mengharapkan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara peluang tumbuh

dan jatuh tempo tempo utang sesuai dengan prediksi Myers (1997) dan

memprediksikan hubungan positif antara risiko likuiditas dengan jatuh tempo

utang. Hubungan positif yang diharapkan antara risiko likuiditas dan jatuh tempo

utang didasarkan pada penelitian Kane et al. (1985) dan Sarkar (1999) pada

Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) juga berpendapat bahwa terdapat

hubungan positif antara jatuh tempo utang dengan risiko likuiditas. Terkait

dengan variabel profitabilitas, Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009)

mengharapkan hubungan yang positif antara jatuh tempo utang dengan

profitabilitas, karena perusahaan yang profitable mempunyai penghasilan kena

pajak yang lebih tinggi, dengan demikian menerima manfaat pajak yang lebih

besar dari penggunaan utang jangka panjang.

Page 69: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Daniels, Ejara dan Vijayakumar (2009) juga menyusun hipotesis bahwa

perusahaan dengan kualitas kredit yang lebih tinggi (risiko likuiditas rendah)

cenderung memilih penggunaan utang jangka panjang menemukan bukti yang

mendukung hipotesis tersebut.

Berger, Espinosa-Vega, Frame dan Miller (2005) menemukan bukti yang

mendukung prediksi model Flannery dan Diamond pada perusahaan berisiko

rendah (kualitas perusahaan yang tinggi) dimana perusahaan ini cenderung

menggunakan utang dengan jatuh tempo yang lebih pendek (terdapat hubungan

negatif antara kualitas perusahaan dengan jatuh tempo utang) dan jatuh tempo

tersebut secara signifikan cenderung meningkat ketika informasi asimetris

berkurang.

Julio, Kim dan Weisbach (2008) meneliti faktor-faktor dalam

menentukan struktur utang perusahaan, menemukan hasil yang terkait dengan

jatuh tempo jutang sebagai berikut, perusahaan yang berorientasi pada

pertumbuhan dengan pengeluaran biaya R&D yang besar cenderung

menggunakan utang jangka pendek.

C. Rerangka Pemikiran

Rerangka pemikiran adalah tahapan-tahapan pokok berisi informasi

tentang obyek yang diteliti untuk menganalisis data secara akurat dan kemudian

diinterpretasikan untuk dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

agar keputusan yang diambil dapat lebih efektif (Algifari, 2003:8). Rerangka

Page 70: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

pemikiran ini akan membantu dalam menjelaskan hubungan antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen.

Berdasar perumusan masalah dapat dijelaskan model penelitian ini.

Model penelitian ini pada dasarnya bersumber pada susunan hipotesis dalam

penelitian Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) yang berusaha untuk menguji

pengaruh kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan dan tingkat risiko

likuiditas terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan manufaktur yang listing

di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2004-2008.

Bila diilustrasikan, berikut adalah skema dari penelitian ini :

GAMBAR II.1

Model Penelitian Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Periode 2004-2008

Mengacu pada kerangka pemikiran tersebut, dapat dilihat bahwa

penelitian ini menggunakan variabel independen (X) yang diwakili oleh

kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, dan tingkat risiko. Sedangkan

variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur jatuh

tempo utang perusahaan.

H1

H3

H2 Tingkat Pertumbuhan

Kepemilikan Manjareial

Struktur Jatuh Tempo Utang

Tingkat Risiko Likuiditas

Page 71: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Kepemilikan saham oleh manajerial pada suatu perusahaan dapat

mewakili pemegang saham dalam memberikan kontrol atas kinerja manajemen

yang cenderung bersikap opportunis. Pengawasan lain yang dapat digunakan

adalah penggunaan utang jangka pendek yang mempunyai manfaat adanya

pengawasan berupa pengauditan periodik. Pengawasan dengan pola tersebut akan

mendorong manajemen perusahaan untuk berusaha lebih giat dan disiplin dalam

menyeleraskan kepentingan mereka dengan kepentingan pemegang saham yang

juga termasuk diri mereka sendiri. Selain itu, kepemilikan manajerial oleh

manajer yang bersikap konservatif atau agresif akan cenderung meningkatkan

penggunaan utang oleh perusahaan untuk menghindari pembayaran pajak

perusahaan yang terlalu tinggi. Hal tersebut memberikan dukungan terhadap

adanya pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur jatuh tempo utang

perusahaan.

Dalam lifecycle perusahaan terdapat masa dimana perusahaan berorientasi

pada pertumbuhan untuk terus berkembang. Pada umumya perusahaan yang

berorientasi pada pertumbuhan adalah perusahaaan kecil yang sedang berada

dalam tahap tersebut. Pertumbuhan dapat dicapai dalam kegiatan investasi

perusahaan. Myers (1977) berargumen bahwa kesempatan investasi yang dimiliki

oleh perusahaan dimasa depan adalah seperti sebuah opsi. Nilai opsi ini sangat

tergantung pada kemungkinan perusahaan untuk melakukan investasi tersebut

secara maksimal. Menurut Jensen (1986), perusahaan dengan investment

opportunity yang tinggi, biasanya memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi

(high growth), aktif melakukan investasi, memiliki free cash flow yang rendah

Page 72: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dan assets in place yang kecil. Pada perusahaan yang memiliki investment

opportunity yang tinggi dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, masih

aktif melakukan kegiatan investasi, maka cash flow yang diperoleh masih akan

tetap memberikan keuntungan bila diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan.

Pada keadaan demikian perusahaan akan berusaha melaksanakan kesempatan

yang ada untuk bertumbuh. Dalam memanfaatkan peluang investasi untuk

pertumbuhan, perusahaan (khususnya perusahaan kecil) membutuhkan dana yang

cukup besar yang bisa dipenuhi melalui kebijakan pendaan perusahaan yang

salah satunya diperoleh melalui penggunaan utang. Dan salah satu pertimbangan

penting adalah menentukan jatuh tempo utang yang optimal dalam berbagai

kondisi kesempatan pertumbuhan. Kondisi ini menjelaskan adanya pengaruh

tingkat pertumbuhan terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan.

Tiap perusahaan mempunyai karakteristik yang berbeda dalam kondisi

likuiditasnya. Dalam memberikan pinjaman modalnya, kreditur sangat

memperhatikan mengenai kualitas perusahaan dalam hal kemampuan pemenuhan

kewajibannya. Kemampuan yang berbeda dari masing-masing perusahaan ini

menyebabkan adanya peringkat kredit yang berbeda pula. Peringkat kualitas

kredit dapat memberikan gambaran risiko likuiditas yang dimiliki perusahaan.

Risiko likuiditas inilah yang menjadi pertimbangan bagi debitur dalam

menentukan keputusan penggunaan utang agar memberikan manfaat bagi nilai

perusahaan dan menjadi pertimbang bagi kreditur dalam memberikan pinjaman

modal agar dapat mennetukan besarnya pinjaman dan lama waktu pinjaman yang

sesuai dengan kualitas peusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Page 73: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

risiko likuiditas mempunyai pengaruh terhadap struktur jatuh tempo utang

perusahaan.

Profitabilitas perusahaan merupakan hasil akhir yang memberikan

jawaban atas efektivitas dan efisiensi kerja manajerial terhadap perusahaan.

Berdasarkan pecking order theory disebutkan bahwa perusahaan yang lebih

profitable akan memilih sumber pendanaan melalui sumber internal terlebih

dahulu dibandingkan sumber pendanaan yang lain. Perusahaan dengan

profitabilitas tinggi akan memiliki sumber dana internal yang juga relatif tinggi

atas ketersediaan laba ditahannya sehingga proporsi penggunaan utang mereka

akan relatif lebih kecil dibandingkan perusahaan yang kurang profitable. Kondisi

ini menjelaskan adanya pengaruh dari profitabilitas terhadap struktur jatuh tempo

utang perusahaan.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Djarwanto PS (2000: 183) adalah pernyataan

mengenai suatu hal yang harus diuji kebenarannya. Pernyataan ini diformulasikan

dalam bentuk variabel agar bisa diuji secara empiris.

Hipotesis merupakan asumsi terhadap nilai parameter populasi yang akan

diuji untuk proses pengambilan keputusan dalam kasus yang diteliti (Algifari,

2003:61).

Untuk memberikan arah bahasan, maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut :

Page 74: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

1. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur jatuh tempo utang

perusahaan

Jensen dan Meckling, 1976; Grossman dan Hart, 1982; Jensen,

1986; dan Stulz, 1990 dalam Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005)

menguji mengenai struktur modal yang menitik beratkan pada peran utang

dalam mengurangi agensi problem antara manajer dan pemegang saham .

Barclay dan Smith (1995), Guedes dan Opler (1996), dan Stohs dan Mauer

(1996) menguji secara empiris faktor penentu struktur jatuh tempo utang

perusahaan. Dalam penelitian Myers (1977) dijelaskan faktor-faktor utang

perusahaan yang merekomendasikan jatuh tempo utang yang pendek untuk

mengurangi the underinvestment problem juga mengasumsikan penyelarasan

yang sempurna mengenai kepentingan manajer dan pemegang saham.

Dihadapkan pada informasi internal, manajer diharapkan untuk menghindari

pendanaan dengan utang jangka panjang, jika manajer mempunyai hak

insentif mereka diharapkan untuk memilih utang jangka pendek yang

berhubungan dengan biaya keagenan yang rendah. Stulz (2000) dalam Datta,

Iskandar-datta, dan Raman (2005) menyatakan bahwa utang jangka pendek

dapat digunakan sebagai alat yang sangat kuat untuk untuk memonitor

manajemen. Rajan dan Winton (1995) menunjukkan bahwa utang jangka

pendek memberikan para kreditor fleksibilitas untuk memonitor para manajer

secara lebih efektif dengan usaha yang minimum. Berger, ofek dan Yermak

(1997) dalam Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) menemukan bahwa

Page 75: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

perusahaan dengan insentif manajerial yang lemah menghindari tingkat utang

yang tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk variabel kepemilikan

manajerial dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap Struktur

Jatuh Tempo Utang Perusahaan.

2. Pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap struktur jatuh tempo utang

perusahaan

Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) menyatakan bahwa pada

perusahaan dengan peluang tumbuh yang rendah cenderung lebih

membutuhkan pengawasan yang lebih sering dari pihak eksternal. Jung, Kim

dan Stulz (1996) menunjukkan bahwa biaya agensi meningkat seiring dengan

meningkatnya peluang investasi. Sebaliknya, pada perusahaan dengan peluang

tumbuh yang tinggi, biaya agensi rendah karena terdapat pensejajaran

kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Berdasar apa yang

disebutkan dalam penelitian Jung, Kim, dan Stulz (1996) dan Datta, Iskandar-

datta, dan Raman (2005) menyimpulkan bahwa pada perusahaan dengan

peluang tumbuh yang rendah, kepemilikan manajerial memainkan peran yang

penting dalam pemilihan jatuh tempo utang. Sedangkan pada perusahaan

dengan peluang tumbuh yang tinggi, pengaruh kepemilikan manajerial dalam

menentukan jatuh tempo utang menjadi tidak jelas.

Page 76: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Ozkan (2000) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal (2006)

melaporkan adanya hubungan negatif antar jatuh tempo utang dengan ukuran

perusahaan dan market-to-book ratio. Terkait contracting-cost hypotheses

Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) dalam penelitiannya menemukan hasil

bahwa terdapat hubungan positif antara market-to-book ratio dan jatuh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di Inggris. Namun variabel ini tidak

memiliki peran yang signifikan terhadap jatuh tempo utang perusahaan di

negara Perancis dan Jerman.

Julio, Kim dan Weisbach (2008) yang meneliti faktor-faktor dalam

menentukan struktur utang perusahaan, menemukan hasil yang terkait dengan

jatuh tempo utang sebagai berikut, perusahaan yang berorientasi pada

pertumbuhan dengan pengeluaran biaya R&D yang besar cenderung

menggunakan utang jangka pendek. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Robhicheaux (2000) terkait pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap jatuh

tempo utang dengan proxy market-to-book ratio adalah signifikan negatif.

Aivazian, Ge, dan Qiu (2005) yang meneliti bagaimana pengaruh

jatuh tempo utang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan,

menemukan hasil yang mendukung prediksi Myers (1977), mereka

menyatakan bahwa pengaruh negatif atas jatuh tempo utang menjadi lebih

kuat pada perusahaan dengan peluang tumbuh yang tinggi.

Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) dalam penelitiannya

mengharapkan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara peluang

tumbuh dan jatuh tempo tempo utang sesuai dengan prediksi Myers (1977)

Page 77: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Barnea, Haugen dan Senbet (1980) dalam Robicheaux (2000)

menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki pilihan pertumbuhan yang

lebih banyak, mempunyai masalah yang lebih banyak pula pada asset

substitution dan akan lebih memilih menggunakan utang jangka pendek.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk variabel tingkat pertumbuhan

dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Tingkat Pertumbuhan berpengaruh negatif terhadap Struktur

Jatuh Tempo Utang Perusahaan

3. Pengaruh risiko likuisitas terhadap struktur jatuh tempo utang perusahaan

Diamond menyatakan bahwa perusahaan dengan risiko likuiditas

yang rendah (kualitas pinjaman yang tinggi) diharapkan mempunyai jatuh

tempo utang yang lebih pendek dibanding perusahaan dengan risiko likuiditas

yang tinggi (kualitas pinjaman yang rendah) karena perusahaan dengan risiko

likuiditas yang rendah menghadapi risiko yang lebih rendah dari likuiditas

yang tidak efisien. Diamond mengidentifikasi dua tipe peminjam utang jangka

pendek : (1) peminjam dengan peringkat kredit yang sangat rendah yang tidak

mempunyai pilihan selain utang jangka pendek karena penjatahan dari

kreditur yang berakibat, perusahaan dengan peringkat kredit yang sangat

rendah biasanya “dipaksa” untuk menggunakan utang jangka pendek, dan tipe

kedua adalah peminjam (perusahaan) dengan peringkat kredit yang sangat

tinggi karena risiko likuiditas yang terkandung dalan utang jangka pendek

dianggap kurang relevan bagi mereka dibanding dengan biaya moral hazard.

Page 78: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Sedangkan peminjam dengan peringkat kredit yang berada di antaranya

(menengah) cenderung menggunakan utang jangka panjang untuk mencegah

risiko likuiditas.

Berger, Espinosa-Vega, Frame dan Miller (2005) menemukan bukti

yang mendukung prediksi model Flannery dan Diamond pada perusahaan

berisiko rendah (kualitas perusahaan yang tinggi) dimana perusahaan ini

cenderung menggunakan utang dengan jatuh tempo yang lebih pendek

(terdapat hubungan negatif antara kualitas perusahaan dengan jatuh tempo

utang).

Hasil penelitian Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) adalah tidak

terdapat hubungan yang siginfikan antara risiko likuiditas dan jatuh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di Perancis dan Inggris, sementara terdapat

hubungan yang signifikan positif antara risiko likuiditas dan jatuh tempo

utang pada perusahaan-perusahaan di Jerman.

Kosisten dengan hipotesis Diamond (1991), Barclay dan Smith

(1995) juga menyatakan bahwa perusahaan dengan peringkat kredit yang

sangat tinggi dan sangat rendah menggunakan utang jangka pendek sedangkan

perusahaan dengan peringkat kredit yang menengah menggunakan utang

jangka panjang. Sebaliknya, Mitchell (1993) dalam Goswami (2000),

menemukan hasil penelitian yang tidak konsisten dengan model informasi

asimetris bahwa semakin tinggi peringkat kredit perusahaan maka semakin

panjang jatuh tempo utang yang digunakan.

Page 79: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Kane et al. (1985) dan Sarkar (1999) pada Deesomsak, Paudyal dan

Pescetto (2006) yang berpendapat bahwa terdapat hubungan positif antara

jatuh tempo utang dengan risiko likuiditas.

Daniels, Ejara dan Vijayakumar (2009) yang juga menyusun

hipotesis bahwa perusahaan dengan kualitas kredit yang lebih tinggi (risiko

likuiditas rendah) cenderung memilih penggunaan utang jangka panjang

menemukan bukti yang mendukung hipotesis tersebut.

Guedes dan Opler (1996) menemukan hasil bahwa ukuran

perusahaan dan peringkat kredit merupakan determinan yang penting atas

kecenderungan perusahaan untuk meminjam utang jangka panjang. Hasil ini

mendukung kuat model Diamond (1991) atas pilihan jatuh tempo utang dan

konsisten dengan teori bahwa perusahaan dengan risiko likuiditas yang tinggi

menggunakan utang jangka panjang untuk menghindari risiko

ketidakefisiensian likuiditas.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk variabel tingkat risiko

likuiditas dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Tingkat Risiko Likuiditas berpengaruh positif terhadap Struktur

Jatuh Tempo Utang Perusahaan.

Page 80: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan explanatory research yang menguji hipotesis

dengan aplikasi teori dalam memecahkan masalah yang diteliti dan mengadakan

interpretasi tentang hubungan tertentu, pengaruh, atau perbedaan antar kelompok

atau independensi dari dua atau lebih faktor dalam suatu objek yang diteliti

(Sularso, 2003:30). Penelitian ini bersifat survey data sekunder perusahaan dan

berupa kejadian sesungguhnya yang terjadi sesuai fakta. Data perusahaan yang

digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini dimuat dalam laporan keuangan

yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengetahui apakah

variabel independen berupa kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, dan

tingkat risiko likuiditas memiliki pengaruh terhadap variabel dependen berupa

pilihan struktur jatuh tempo utang perusahaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-

satuan/indvidu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto,

2000:107).

Page 81: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah perusahaan

manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2004 sampai dengan tahun 2008. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur

sebagai populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

(Indrawati dan Suhendro, 2006):

a. Sektor industri manufaktur merupakan sektor industri yang memiliki padat

modal dan jenis industri dengan utang yang tinggi sehingga memiliki

kemungkinan besar pada munculnya risiko. Kondisi ini membuat industri

manufaktur perlu berhati-hati dalam menentukan strategi struktur modal.

b. Sektor industri manufaktur merupakan industri yang paling banyak

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga diharapkan dapat diperoleh

jumlah sampel yang cukup representatif untuk kebutuhan penelitian.

c. Pemilihan satu jenis industri (industri manufaktur) adalah sebagai upaya

untuk menghindari kemungkinan adanya efek industri pada hasil penelitian

dari seluruh industri yang ada di Indonesia.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih

sedikit daripada jumlah populasinya) (Djarwanto, 2000:108).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan nonrandom sampling khususnya dengan purposive sampling,

yaitu salah satu teknik nonrandom sampling dengan mengambil sampel yang

Page 82: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

ditentukan berdasarkan kriteria dan sistematika tertentu. Kriteria sampel

dalam penelitian ini adalah:

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 1

Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008.

b. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap yang diperlukan dalam

penelitian, khususnya data mengenai penggunaan utang jangka

panjang dan jangka pendek sebagai struktur permanen, dan proprosi

Kepemilikan manajerial dalam pendanaan selama periode tahun 2004

sampai dengan tahun 2008.

c. Perusahaan tersebut telah mengeluarkan laporan keuangannya per 31

Desember selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data-data sekunder yang dilakukan dengan

studi panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat historis karena

merupakan kejadian atau kenyataan yang diperoleh dari laporan keuangan

perusahaan yang diamati dan diperoleh dari buku “Indonesian Capital Market

Directory” yang tersedia di Pojok Bursa Efek Indonesia FE UNS dan

www.idx.co.id untuk periode tahun penelitian yakni dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2008. Data sekunder tersebut merupakan data yang dikeluarkan

perusahaan yang bersangkutan selama periode penelitian yang berupa:

1.) Data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 1

Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008.

Page 83: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

2.) Data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar dan diperlukan

dalam penelitian berupa neraca keuangan perusahaan dan laporan Laba Rugi

perusahaan yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) 2007 dan 2009.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pengukuran terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian berupa:

1. Variabel Independen

a. Kepemilikan Manajerial

Menurut Hartoro dan Atahau (2007), managerial ownership

(kepemilikan manajerial) adalah:

Kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajemen

perusahaan baik dengan membeli atau diberi sebagian saham

perusahaan atau manajer sekaligus pemilik perusahaan seratus persen

menjual sebagian porsi kepemilikannya kepada publik.

Sedangkan Wahidahwati (2002) mengidentifikasi managerial

ownership sebagai berikut:

Pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut

dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris).

Pengukuran untuk variabel ini adalah:

%1005

´=nganrTahunKeuaarPadaAkhiSahamBered

ExecutiveikiOlehTopmYangDimilJumlahSahaMgtowner

Page 84: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Kepemilikan manajerial merupakan sebuah pemonitoran internal

yang penting dan diargumenkan sebagai sebuah fungsi dari risiko serta

sebagai determinan risiko (Chen dan Steiner, 1999).

b. Growth Opportunity

Dalam penelitiannya, Myers (1977) menyatakan:

Peluang Tumbuh merupakan kombinasi antara aktiva riil dan

opsi investasi di masa yang akan datang.

Growth opportunities mencerminkan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh dana sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Krishnaswami, et al. (1999) dalam Robicheaux (2000) dan Antoniou et al.

(2006), growth opportunities diukur dengan menggunakan rumus market-

to-book ratio.

fAssetsBookValueoeofAssetsMarketValu

GROWTH =

Pengukuran untuk Market value of Asset adalah:

=eOfAssetsMarketValueOfEquityMarketValufEquityBookValueOfAssetsBookValueO +-

c. Liquidity Risk

Menurut Diamond (1991), risiko likuiditas adalah:

Risiko dimana peminjam akan kehilangan nonassignable rents karena

insentif likuidasi yang terlalu besar dari pihak pemberi pinjaman

Page 85: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Mengacu pada penelitian Datta, Iskandar-datta, dan Raman

(2005), Risiko likuiditas dalam penelitian ini diukur berdasarkan nilai

perusahaan menggunakan formula sebagai berikut:

=ahaanNilaiPerusNBEkuitasetsNBTotalAssmBeredarJumlahSahaaSahamH -+´ )arg(

2. Variabel Kontrol

Profitabilitas

Definisi profitabilitas menurut Sartono (2001: 122) adalah:

Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih

oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Mengacu pada penelitian Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005),

Chari, Chen, dan Dominguez (2008) serta Bulan, Hull dan Yun (2009),

pengukuran untuk variabel ini adalah:

sTotalAssetioneDepreciatncomeBeforOperatingI

asofitabilit =Pr

3. Variabel Dependen

Penelitian ini menggunakan variabel dependen (Y) berupa Struktur

Jatuh Tempo Utang dengan definisi sebagai berikut (http://kumpulan-artikel-

ekonomi.blogspot.com/2009/08/struktur-hutang.html) :

Page 86: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Suatu komposisi jangka waktu hutang yang dipergunakan oleh

perusahaan, baik jangka pendek, menengah, ataupun jangka panjang, dan

dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang tersebut

Berdasar penelitian Barclay dan Smith (1995), Barclay, Marx dan

Smith (2003) serta Sunarsih (2004), proksi untuk Debt Maturity adalah rasio

dari long-term debt to total debt:

%100tan

tan´=

gTotalUjanggJangkaPanU

tyDebtMaturi

E. Alat Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan

fenomena atau karakteristik dari data melalui karakteristik distribusinya

(Jogiyanto, 2005:163). Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian,

modus, sum, range, minimum, dan maksimum.

2. Pengujian Normalitas Data

Uji normalitas dibutuhkan untuk menguji apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008:28). Data yang baik

adalah data yang terdistribusi normal sehingga dapat memperkecil

kemungkinan terjadinya bias. Informasi terhadap variasi variabel dependen

yang tidak dapat diterangkan pada regresi akan termuat dalam residual. Oleh

karena itu, untuk melakukan pemeriksaan terhadap persamaan regresi apakah

Page 87: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

melanggar asumsi atau tidak maka digunakan analisis residual (Nachrowi dan

Usman , 2006:21).

Setelah mendapatkan nilai residual tersebut maka selanjutnya

dilakukan analisis uji normalitas melalui uji Kolmogorov_Smirnov dengan

menggunakan level of significant sebesar 0,05 atau sebesar 5%. Pengujian

normalitas dilakukan dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. Bila p-value ³ 0,05 maka

data yang digunakan dalam penelitian merupakan data yang terdistribusi

normal (Priyatno, 2008:28). Selain itu juga digunakan Histogram Display

Normal Curve, dan Kurva Normal P-P PLOT. Untuk pengujian dengan

Histogram Display Normal Curve, data dikatakan terdistribusi normal jika

bentuk kurva memiliki kemiringan yang seimbang pada sisi kiri dan kanan,

atau tidak condong, melainkan ketengah dengan bentuk seperti lonceng,

dengan nilai skewness mendekati 0 (Nugroho, 2005:20). Sedangkan pengujian

dengan kurva normal P-P PLOT, data dikatakan terdistribusi normal jika

penyebaran titik-titik data terletak di sekitar garis diagonal dan searah

mengikuti garis diagonal (Nugroho, 2005:24).

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan linear yang “sempurna” atau pasti di antara variabel-variabel

Page 88: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

independen yang menjelaskan dari model regresi (Gujarati, 1999:157). Bila

terjadi hubungan linear yang “sempurna” pada beberapa atau semua

variabel independen maka terdapat korelasi yang sangat kuat di antara

variabel independen. Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat dari

beberapa hal antara lain (Nugroho, 2005:58) :

1). Jika nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai

dari Tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model yang

digunakan dalam model terbebas dari multikolinearitas.

2). Jika koefisien korelasi antara masing-masing variabel independen tidak

lebih dari 0,70 maka model penelitian terbebas dari multikolinieritas,

dan sebaliknya.

3). Jika nilai koefisien determinan maupun R-Square di atas 0,60 tetapi

tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel

dependen maka dapat dikatakan bahwa model terkena multikolinieritas.

b. Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar anggota

serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Pengujian

ini perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar unsur

gangguan pada observasi dengan unsur gangguan pada observasi lain

(Gujarati, 1999:201). Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan

metode pengumpulan time series. Metode yang paling terkenal untuk

mendeteksi ada tidaknya korelasi adalah menggunakan pengujian Durbin-

Watson. Penentuan nilai Durbin-Watson dibantu dengan tabel dl dan du.

Page 89: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan patokan nilai Durbin-

Watson hitung yang berkisar antara 0 dan 4 (Uyanto, 2009:248). Bila nilai

uji statistik Durbin-Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga

maka residual dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau

terjadi autokorelasi.

c. Heteroskesdastisitas

Heteroskesdastisitas diartikan sebagai penyebaran titik data regresi

yang tidak sama (hetero). Heteroskedastisitas muncul apabila residual dari

model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi

ke observasi lain (Kuncoro, 2001:112). Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Metode yang digunakan dalam mendeteksi

heteroskedastisitas ini adalah metode glesjer. Dengan metode ini gejala

heteroskedastisitas akan terjadi apabila nilai t atau signifikansi p-value <

0,05 sedangkan jika nilai t atau signifikansi p-value > 0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

4. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Pengujian secara simultan (Uji F) ini digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independen (X1, X2, X3,...) secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) (Priyatno,

Page 90: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

2008:81). Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.

Hasil F-test menunjukkan pengaruh variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen jika p-value yang terletak pada kolom

Sig. < dari level of significant yang ditentukan, atau bila F-hitung pada

kolom F menunjukkan nilai yang lebih besar dari F-tabel. Nilai F-hitung

dapat dihitung dengan cara df1= k-1, dan df2= n-k, dimana k merupakan

jumlah variabel dependen dan independen.

b. Pengujian Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan analisis untuk menguji

hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,

X3,...) terhadap variabel dependen (Y) (Priyatno, 2008:73). Model

persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

eCLnLIQRISKbGROWTHbOWNbY +++++= 321a

Keterangan: Y = Pilihan Struktur Jatuh Tempo Utang a = Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien regresi OWN = Kepemilikan manajerial GROWTH = Tingkat Pertumbuhan Perusahaan LnLIQRISK = Tingkat Risiko Likuiditas C = Varibel Kontrol e = Standar Error

c. Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar

Page 91: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

sumbangan variabel independen terhadap perubahan variabel dependen.

Dalam model regresi linier berganda digunakan R-Square karena

disesuaikan dengan banyaknya variabel independen yang digunakan

sebagai indikator untuk mengetahui pengaruhnya di antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Nilai R-Square dikatakan baik bila

nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1

(Nugroho, 2005:51). Bila nilai R-Square mendekati 1 maka sebagian besar

variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika

koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

d. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Pengujian koefisien regresi secara parsial (Uji t) dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (X1, X2, X3,...)

secara parsial terhadap variabel dependen (Priyatno, 2008:83). Hasil

pengujian ini dapat dilihat pada output SPSS melalui tabel Coeffisienta

dengan melihat nilai p-value (pada kolom Sig.) dari masing-masing

variabel independen. Jika nilai p-value lebih kecil dari level of significant

sebesar 5% atau nilai t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel yang

didapat dari perhitungan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 maka

menunjukkan bahwa Ho ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap variabel dependen dan Ho

diterima bila –t hitung > t- tabel atau t-hitung < t-tabel. Kondisi ini berarti

Page 92: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

terhadap variabel dependen.

Semua teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS (Statistical Product and

Service Sollution) version 17.0 for windows.

Page 93: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan (Debt Maturity)

sebagai variabel dependen. Variabel-variabel independen tersebut berupa

kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, tingkat risiko likuiditas dan variabel

kontrol berupa profitabilitas. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini masih

bersifat sementara dan membutuhkan pembuktian secara empiris untuk mendapatkan

jawaban yang pasti. Oleh karena itu, pada bab IV ini akan dilakukan analisis data dan

pembahasan hasil pengolahan data untuk membuktikan hipotesis yang telah

ditentukan sebelumnya. Seluruh data yang telah diperoleh akan diolah menggunakan

SPSS (Statistical Product and Service Sollution) version 17.0 for windows. Hasil

pengolahan tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh antara

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen

berupa Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan obyek penelitian pada seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasinya. Periode

pengamatan yang dilakukan menggunakan tahun penelitian dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2008. Perolehan data penelitian yang merupakan data

sekunder diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2007

Page 94: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dan 2009 yang terdapat di Pojok BEJ Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret dan jumlah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 adalah 135 perusahaan.

Pemilihan data pada penelitian dilakukan melalui metode purposive

sampling dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu. Proses pemilihan sampel

dilakukan dengan metode Time Series dimulai dengan mencari perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di BEI dan mempunyai kriteria-kriteria penting yang

digunakan yaitu memiliki data utang jangka panjang dan kepemilikan manajerial

secara berturut-turut selama 5 tahun pengamatan yaitu tahun 2004-2008. Dari

hasil tersebut diperoleh 27 data perusahaan di setiap tahun pengamatan.

Sehingga total sampel menjadi 135 data laporan keuangan perusahaan.

Dari hasil tersebut kemudian dihitung Zscore untuk dilakukan

pengurangan data outlier sebanyak 17 data laporan keuangan perusahaan.

Sehingga data yang digunakan setelah pengurangan outlier awal sebelum

transformasi profitabilitas adalah sebanyak 118 data laporan keuangan

perusahaan. Selanjutnya pada pengujian regresi tahap akhir, yaitu setelah

transformasi Profitabilitas, terdapat 7 data outlier sehingga hasil akhir yang

digunakan dalam penelitian adalah 111 data laporan keuangan perusahaan.

Proses pemilihan data secara ringkas dapat dilihat melalui tabel IV.1

seperti berikut:

Page 95: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV.1 SAMPEL PENELITIAN

Keterangan Jumlah

Perusahaan

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008

142

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 yang memenuhi kriteria pengambilan sampel melalui metode Time Series (Sebelum Pengurangan outlier data)

135 data dari 27 perusahaan setiap tahun pengamatan

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 yang memenuhi kriteria pengambilan sampel melalui metode Time Series (Setelah pengurangan Outlier Data)

111

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian 111 Sumber: Indonesian Capital Directory Market, Lampiran 1 dan 2

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena

atau karakteristik dari data melalui karakteristik distribusinya. Statistik deskriptif

yang dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran suatu data mengenai nilai

mean, standard deviation, minimum, dan maximum dalam variabel kepemilikan

manajerial, tingkat pertumbuhan, tingkat risiko likuiditas, profitabilitas, dan

struktur jatuh tempo utang perusahaan. Hasil analisis statistik deskriptif setiap

variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel IV.2 seperti berikut:

Page 96: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV.2 HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DEBTMATURITY 118 .004825511 .746761443 2.64248747627E-1 .199257706158

OWN 118 .0001 .2352 .055743 .0593943

GROWTH 118 .181235804 1.838277678 8.33191004636E-1 .279452461178

LnLIQRISK 118 23.73151939 30.44828841 2.6496449085E1 1.43091640596E0

LnPROF 111 -5.45 -.73 -2.1852 .96191

Valid N (listwise) 111

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 3

Berdasarkan tabel IV.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai Debt Maturity

perusahaan manufaktur yang digunakan dalam sampel mempunyai nilai rata-rata

sebesar 0,264249 (26,42%) dengan standar deviasi sebesar 0,199258. Nilai Debt

Maturity terendah adalah 0,004826 (0,48%), sedangkan nilai Debt Maturity

tertinggi adalah 0,746761 (74,68%).

Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini

memiliki nilai Kepemilikan Manajerial (OWN) rata-rata sebesar 0,055743

(5,57%) dengan standar deviasi sebesar 0,059394. Nilai Kepemilikan Manajerial

terendah adalah 0,0001 (0,01%), sedangkan nilai Kepemilikan Manajerial

tertinggi adalah 0,2352 (23,52%).

Nilai rata-rata Tingkat Pertumbuhan (GROWTH) perusahaan manufaktur

yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini memiliki nilai sebesar

0,833191 (83,32%) dengan standar deviasi sebesar 0,279452. Nilai Tingkat

Page 97: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Pertumbuhan terendah adalah 0,181236 (18,12%), sedangkan nilai Tingkat

Pertumbuhan tertinggi adalah 1,838278 (183,83%).

Nilai rata-rata Tingkat Risiko Likuiditas (LnLIQRISK) pada perusahaan

manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebesar 26,4965 (26,5%)

dengan standar deviasi sebesar 1,43092 . Nilai Tingkat Risiko Likuiditas

terendah adalah 23,73152 (23,73%), sedangkan nilai Tingkat Risiko Likuiditas

tertinggi adalah 30,44883 (30,44%).

Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini

memiliki nilai Profitabilitas (LnPROF) rata-rata sebesar -2,1852% dengan

standar deviasi sebesar 0,96191. Nilai Profitabilitas terendah adalah -5,45%,

sedangkan nilai Profitabilitas tertinggi adalah -0,73%.

C. Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian normalitas data untuk menguji apakah data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Analisis normalitas menggunakan uji

Kolmogorov_Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, Histogram

Display Normal Curve, dan Kurva Normal P-P PLOT. Pengujian normalitas

dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov_Smirnov terhadap nilai residual

seluruh variabel untuk meghindari adanya variasi variabel dependen yang tidak

nampak pada regresi tetapi akan termuat pada nilai residualnya. Dengan kriteria,

apabila nilai p value hasil pengujian lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan

terdistribusi normal. Untuk pengujian dengan Histogram Display Normal Curve,

Page 98: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

data dikatakan terdistribusi normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang

seimbang pada sisi kiri dan kanan, atau tidak condong, melainkan ketengah

dengan bentuk seperti lonceng, dengan nilai skewness mendekati 0 (Nugroho,

2005:20). Sedangkan pengujian dengan kurva normal P-P PLOT, data dikatakan

terdistribusi normal jika penyebaran titik-titik data terletak di sekitar garis

diagonal dan searah mengikuti garis diagonal (Nugroho, 2005:24).

Hasil pengujian normalitas data disajikan dalam tabel IV.3 dan grafik

IV.1 sebagai berikut:

TABEL IV.3 HASIL UJI NORMALITAS DATA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 111

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .18095048

Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .094

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .992

Asymp. Sig. (2-tailed) .279

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran 5

Page 99: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

GRAFIK IV. 1 HASIL UJI NORMALITAS

Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran 6

Page 100: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov_Smirnov pada tabel IV.3, di atas

menunjukkan bahwa nilai residual memiliki p-value > 0,05 yaitu sebesar 0,279

yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini

telah terdistribusi normal. Demikian halnya dengan hasil perhitungan SPSS

untuk uji normalitas data menggunakan Histogram Display Normal Curve pada

grafik IV.1 variabel Debt Maturity Regresi Residual menunjukkan bahwa bentuk

histogram mengikuti bentuk distribusi normal. Untuk grafik P-P Plot terlihat

bahwa nilai plot P-P terletak di sekitar garis diagonal. Plot tidak menyimpang

jauh dari garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis

diagonal, yang menunjukkan bahwa regresion residual model ini berdistribusi

normal. Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa

semua Variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

D. Pengujian Asumsi Klasik

1. Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan linear yang “sempurna” atau pasti di antara variabel-

variabel independen yang menjelaskan dari model regresi. Pengujian ini

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance atau nilai Varian Inflation Factor

(VIF). Model dapat dikatakan terhindar dari asumsi klasik multikoliearitas

jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10.

Hasil Pengujian multikolinearitas, nilai Tolerance dan nilai VIF untuk

masing-masing variabel dapat dilihat melalui tabel IV.4 seperti berikut:

Page 101: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV.4 HASIL PENGUJIAN MULTIKOLINEARITAS

Variabel Tolerance VIF Interpretasi Hasil OWN 0,877 1,140 Tidak terjadi multikolinearitas

GROWTH 0,853 1,172 Tidak terjadi multikolinearitas LnLIQRISK 0,781 1,280 Tidak terjadi multikolinearitas

LnPROF 0,943 1,060 Tidak terjadi multikolinearitas Variabel dependen: DEBTMATURITY Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 8

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas yang ditunjukkan pada

tabel IV.4 di atas maka dapat terlihat bahwa seluruh variabel independen yang

digunakan dalam tiga model regresi memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1

dan nilai VIF kurang dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model

regresi dalam penelitian ini terhindar dari multikolinearitas.

2. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi perlu dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antar unsur gangguan pada observasi dengan unsur

gangguan dengan observasi lain. Cara yang paling sering dilakukan untuk

mendeteksi autokorelasi adalah dengan menggunakan metode Durbin Watson

test. Metode ini menyatakan bahwa data yang digunakan dalam model tidak

terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson berkisar antara 0 sampai dengan

4 yaitu terletak diantara du dan (4-du) (Priyanto, 2008:48). Bila nilai uji

statistik Durbin-Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga yaitu dw

lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl) maka residual dari model regresi

berganda tidak bersifat independen atau terjadi autokorelasi.

Page 102: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Hasil pengujian Autokorelasi dapat dilihat pada tabel IV.5 seperti

berikut:

TABEL IV.5 HASIL PENGUJIAN AUTOKORELASI

n k dl du dhitung Interpretasi Hasil 111 4 1,592 1,758 1,943 Tidak terjadi autokorelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 10

Berdasarkan tabel hasil pengujian asumsi klasik autokorelasi pada

tabel IV.5 di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson terletak diantara

du dan (4-du) yang memenuhi syarat Durbin Watson yaitu berada di sekitar

angka 2 sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini terhindar dari autokorelasi (Nugroho, 2005:60).

3. Heteroskesdastisitas

Uji ini dimaksudkan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Metode yang digunakan dalam

mendeteksi heteroskedastisitas ini adalah metode glesjer. Dengan metode ini

gejala heteroskedastisitas akan terjadi apabila nilai t atau signifikansi p-value <

0,05 sedangkan jika nilai t atau signifikansi p-value > 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Hasil pengujian Heteroskesdastisitas dapat dilihat pada tabel IV.6

seperti berikut:

Page 103: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV.6 HASIL UJI HETEROSKESDASITAS

Variabel α Sig. p-value Interpretasi Hasil OWN 0,05 0,102 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

GROWTH 0,05 0,173 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas LnLIQRISK 0,05 0,056 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

LnPROF 0,05 0,740 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 12

Dari tabel IV.6 diatas memperlihatkan bahwa semua variabel

independen dan variabel kontrol yang telah ditransformasi yang digunakan

dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini dapat

ditunjukkan dari nilai p-value semua variabel baik independen maupun

variabel kontrol adalah > 0,05.

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian normalitas telah membuktikan bahwa seluruh variabel dalam

penelitian ini telah terdistribusi normal maka dapat dilakukan pengujian

selanjutnya yakni pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk

menguji apakah hipotesis-hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya dapat

dibuktikan. Uji Hipotesis ini dilakukan melalui tiga tahap regresi. Hasil

pengujian ketiga tahap regresi dipaparkan masing-masing sebagai berikut:

1. Pengujian Regresi Tahap 1 Tanpa Variabel Kontrol (Profitabilitas)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah model yang digunakan

tanpa variabel kontrol telah cukup baik dalam menjelaskan permasalahan

Page 104: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

dalam penelitian ini. Pada tahap ini semua uji asumsi klasik dan uji

normalitas telah terpenuhi.

a. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) ini digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen (OWN, GROWTH dan

LIQRISK) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen (DEBTMATURITY). Hasil uji F menunjukkan pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen

jika F-hitung pada kolom F lebih besar dari F-tabel.

TABEL IV. 7 HASIL UJI F (KOEFISIEN REGRESI SIMULTAN)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .205 3 .068 1.753 .160a

Residual 4.440 114 .039

Total 4.645 117

a. Predictors: (Constant), LIQRISK, GROWTH, OWN

b. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 13

Tabel IV.7 di atas memperlihatkan nilai signifikan diatas 0,05

yaitu sebesar 0,160 yang menyimpulkan bahwa model regresi tanpa

variabel kontrol tidak signifikan.

2. Pengujian Regresi Tahap 2 Dengan Variabel Kontrol (Profitabilitas)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah Profitabilitas yang

dianggap sebagai variabel kontrol dapat digunakan untuk memperbaiki

Page 105: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

model sehingga model dapat lebih menjelaskan variabel dependen

(DEBTMATURITY). Pada tahap ini variabel independen LIQRISK

dilakukan smoothing data dengan transformasi Logaritma Natural menjadi

LnLIQRISK. Pada tahap ini pula, uji normalitas terpenuhi, karena p-value

diatas nilai α , seperti dijelaskan pada tabel berikut:

TABEL IV.8 HASIL UJI NORMALITAS DATA

SETELAH TRANSFORMASI LIQRISK

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 118

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .18122299

Most Extreme Differences Absolute .085

Positive .085

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .365

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran 4

Akan tetapi, pada tahap ini, uji asumsi klasik tidak semua terpenuhi

karena adanya heteroskedastisitas pada variabel Profitabilitas (dengan nilai

Sig. sebesar 0,015<0,05) seperti dijelaskan pada tabel IV.9 berikut ini:

Page 106: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV.9 HASIL UJI HETEROSKESDASITAS

Variabel α Sig. p-value Interpretasi Hasil OWN 0,05 0,104 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

GROWTH 0,05 0,077 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas LnLIQRISK 0,05 0,094 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

PROF 0,05 0,015 Terjadi Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 11

a. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) ini digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen (OWN, GROWTH dan

LnLIQRISK) dan variabel kontrol (PROF) secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen (DEBTMATURITY). Hasil uji

F menunjukkan pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen jika F-hitung pada kolom F lebih besar dari

F-tabel.

TABEL IV. 10 HASIL UJI F (KOEFISIEN REGRESI SIMULTAN)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .803 4 .201 5.902 .000a

Residual 3.842 113 .034

Total 4.645 117

a. Predictors: (Constant), PROF, LnLIQRISK, OWN, GROWTH

b. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 14

Tabel IV.10 di atas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 5,902

dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti probabilitas < α

Page 107: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

0,05%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model 2 ini

signifikan, karena memiliki signifikansi kurang dari alpha 5% serta

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari

seluruh variabel independen dan variabel kontrol yang digunakan dalam

penelitian ini pada variabel dependen berupa Struktur Jatuh tempo

Utang Perusahaan.

b. Pengujian Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui

koefisien setiap variabel independen. Sehingga mengetahui besarnya

pengaruh setiap variabel independen secara simultan. Persamaan regresi

berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ePROFbLnLIQRISKbGROWTHbOWNbY +++++= 4321a

Keterangan: Y = Pilihan Struktur Jatuh Tempo Utang (Debtmaturity) a = Konstanta b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi OWN = Kepemilikan Manajerial GROWTH = Tingkat Pertumbuhan LnLIQRISK = Tingkat Risiko Likuiditas PROF = Profitabilitas e = Standar Error

Hasil perhitungan koefisien Regresi dapat dilihat pada Tabel

IV.11 di bawah ini.

Page 108: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV. 11 HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.816 .344 -2.371 .019

OWN .681 .305 .203 2.230 .028 .884 1.131

GROWTH -.011 .068 -.015 -.155 .877 .802 1.247

LnLIQRISK .043 .013 .305 3.160 .002 .784 1.276

PROF -.515 .151 -.301 -3.410 .001 .939 1.065

a. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 15

Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis dan regresi (tabel

IV.11) di atas maka persamaan regresi berganda menjadi:

ePROFLnLIQRISKGROWTHOWNY +-+-+-= 515,0043,0011,0681,0816,0

Dari persamaan regresi berganda tersebut dapat diinterpretasikan untuk

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen berupa

struktur jatuh tempo utang yang diukur melalui DEBTMATURITY

sebagai berikut:

Nilai konstanta sebesar -0,816 menunjukkan bahwa jika nilai

variabel kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, tingkat risiko

likuiditas, dan profitabilitas adalah nol maka rata-rata Debt Maturity

bernilai negatif sebesar 0,816.

Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki nilai koefisien

regresi bertanda positif sebesar 0,681. Nilai tersebut menunjukkan

Page 109: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bahwa setiap kenaikan Kepemilikan Manajerial sebesar 1% akan

meningkatkan Debt Maturity sebesar 0,681 satuan atau sebesar 68,1%.

Variabel Tingkat Pertumbuhan memiliki nilai koefisien regresi

bertanda negatif sebesar 0,011. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

setiap kenaikan ratio Tingkat Pertumbuhan 1 satuan akan berpengaruh

menurunkan Debt Maturity sebesar 0,011 satuan atau sebesar 1,1%.

Variabel Tingkat Risiko Likuiditas memiliki nilai koefisien

regresi bertanda positif sebesar 0,043. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa setiap kenaikan rasio Tingkat Risiko Likuiditas sebesar 1 satuan

akan meningkatkan Debt Maturity sebesar 0,043 satuan atau sebesar

4,3%.

Variabel Profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi bertanda

negatif sebesar 0,515. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap

kenaikan ratio Profitabilitas 1 satuan akan berpengaruh menurunkan

Debt Maturity sebesar 0,011 satuan atau sebesar 1,1%.

c. Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Nilai koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar

sumbangan variabel independen terhadap perubahan variabel dependen.

Hasil perhitungan terhadap koefisien determinasi yang terlihat pada

tabel IV.12 di bawah ini:

Page 110: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV. 12 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .416a .173 .144 .184402582867 1.996

a. Predictors: (Constant), PROF, LnLIQRISK, OWN, GROWTH

b. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 16

Tabel IV.12 menunjukkan nilai adjusted R-Square sebesar

0,144. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini (Kepemilikan Manajerial, Tingkat

Pertumbuhan, dan Tingkat Risiko Likuiditas dengan variabel kontrol

berupa Profitabilitas) mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel

dependen sebesar 14,4% sedangkan sisanya sebesar 85,6% dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model. Pada tahap ini

dapat disimpulkan bahwa variabel kontrol sangat berpengaruh dengan

meningkatkan adjusted R square, meskipun nilainya masih tergolong

rendah

d. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap

variabel bebas lainnya (Djarwanto, 1996).

Hasil pengujian dapat dilihat dengan membandingkan p-value

dengan tingkat signifikansi. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat

Page 111: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

signifikansi 5% (0,05). Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah

bahwa jika p-value < 0,05 maka Ha didukung, sedangkan apabila p-

value > 0,05 maka Ha tidak didukung.

Pada penelitian ini diperoleh nilai p-value dari uji t sebagai

berikut:

TABEL IV. 13 HASIL UJI KOEFISIEN PARSIAL (UJI t)

Variabel t Signifikansi Hasil OWN 2.230 0,028 Ha diterima

GROWTH -0.155 0,877 Ha ditolak LnLIQRISK 3.160 0,002 Ha diterima

PROF -3.410 0,001 Ha diterima Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 17

Tabel IV.13 di atas menunjukkan bahwa p-value untuk variabel

OWN adalah 0,028 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang

ditentukan yaitu 0,05 (5%), sehingga dapat ditentukan bahwa variabel

OWN secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

DEBTMATURITY.

Nilai p-value untuk variabel GROWTH adalah 0,877 yang lebih

besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan

bahwa variabel GROWTH secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap DEBTMATURITY.

Nilai p-value untuk variabel LnLIQRISK adalah 0,002 yang

lebih kecil dari tingkat signifikan yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan

Page 112: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bahwa variabel LnLIQRISK secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap DEBTMATURITY.

Nilai p-value untuk variabel PROF adalah 0,001 yang lebih kecil

dari tingkat signifikan yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan bahwa

variabel PROF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

DEBTMATURITY.

Pada tahap ini, meskipun pengujian regresi baik secara simultan

maupun parsial menunjukkan hasil yang signifikan serta uji normalitas

terpenuhi, akan tetapi masih terdapat heteroskedastisitas pada variabel

kontrol profitabilitas seperti yang ditunjukkan pada tabel IV.9

mengenai hasil uji Heteroskedastisitas. Oleh karena itu, untuk

memperbaiki model, maka dilakukan transformasi variabel kontrol

Profitabilitas dengan LnPROF.

3. Pengujian Regresi Tahap 3 dengan Variabel Kontrol Setelah

Transformasi (Ln Profitabilitas)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah Profitabilitas yang

dianggap sebagai variabel kontrol setelah transformasi karena terjadi

heteroskedastisitas pada regresi 2 dapat digunakan untuk memperbaiki

model sehingga model dapat lebih menjelaskan variabel dependen

(DEBTMATURITY). Pada tahap ini uji normalitas dan uji asumsi klasik

terpenuhi (dapat dilihat di tabel IV.3, IV.4, IV.5, dan IV.6) karena

heteroskedastisitas yang terjadi pada variabel Profitabilitas pada tahap

Page 113: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

regresi 2 (dapat dilihat di tabel IV.9) telah di atasi melalui proses

transformasi profitabilitas.

a. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) ini digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen (OWN, GROWTH dan

LnLIQRISK) dan variabel kontrol setelah transformasi (LnPROF)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen

(DEBTMATURITY). Hasil uji F menunjukkan pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen jika F-

hitung pada kolom F lebih besar dari F-tabel.

TABEL IV. 14 HASIL UJI F (KOEFISIEN REGRESI SIMULTAN)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .567 4 .142 4.171 .004a

Residual 3.602 106 .034

Total 4.169 110

a. Predictors: (Constant), LnPROF, GROWTH, OWN, LnLIQRISK

b. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 18

Tabel IV.14 di atas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 4,171

dan tingkat Signifikansi sebesar 0,004 yang berarti probabilitas < α

0,05 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model 3 ini cukup

baik untuk menjawab permasalahan, karena memiliki signifikansi

kurang dari alpha 5% serta dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

Page 114: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

secara simultan dari seluruh variabel independen dan variabel kontrol

yang digunakan dalam penelitian ini pada variabel dependen berupa

Struktur Jatuh Tempo Utang.

b. Pengujian Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui

koefisien setiap variabel independen. Sehingga mengetahui besarnya

pengaruh setiap variabel independen secara simultan. Persamaan regresi

berganda yang digunakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

eLnPROFbLnLIQRISKbGROWTHbOWNbY +++++= 4321a

Keterangan: Y = Pilihan Struktur Jatuh Tempo Utang (Debtmaturity) a = Konstanta b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi OWN = Kepemilikan Manajerial GROWTH = Tingkat Pertumbuhan LnLIQRISK = Ln Tingkat Risiko Likuiditas LnPROF = Ln Profitabilitas e = Standar Error

Hasil perhitungan koefisien Regresi dapat dilihat pada Tabel

IV.15 di bawah ini.

Page 115: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV. 15 HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.750 .381 -1.968 .052

OWN .580 .311 .179 1.862 .065 .877 1.140

GROWTH -.007 .070 -.010 -.102 .919 .853 1.172

LnLIQRISK .033 .015 .224 2.189 .031 .781 1.280

LnPROF -.054 .019 -.268 -2.882 .005 .943 1.060

a. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 19

Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis dan regresi (tabel

IV.15) di atas maka persamaan regresi berganda menjadi:

eLnPROFLnLIQRISKGROWTHOWNY +-+-+-= 054,0033,0007,0580,0750,0

Dari persamaan regresi berganda tersebut dapat diinterpretasikan untuk

masing-masing variabel independen pada variabel dependen berupa

struktur jatuh tempo utang yang diukur melalui DEBTMATURITY

sebagai berikut:

Nilai konstanta sebesar -0,750 mengartikan bahwa jika nilai

variabel kepemilikan manajerial, tingkat pertumbuhan, tingkat risiko

likuiditas, dan profitabilitas adalah nol maka rata-rata Debt Maturity

bernilai negatif sebesar 0,750.

Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki nilai koefisien

regresi bertanda positif sebesar 0,580. Nilai tersebut menunjukkan

Page 116: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bahwa setiap kenaikan Kepemilikan Manajerial sebesar 1% akan

meningkatkan Debt Maturity sebesar sebesar 0,580 satuan atau sebesar

58%.

Variabel Tingkat Pertumbuhan memiliki nilai koefisien regresi

bertanda negatif sebesar 0,007. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

setiap kenaikan rasio Tingkat Pertumbuhan 1 satuan akan berpengaruh

menurunkan Debt Maturity sebesar 0,007 satuan atau sebesar 0,7%.

Variabel Tingkat Risiko Likuiditas memiliki nilai koefisien

regresi bertanda positif sebesar 0,033. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa setiap kenaikan rasio Tingkat Risiko Likuiditas sebesar 1 satuan

akan meningkatkan Debt Maturity sebesar 0,033 satuan atau sebesar

3,3%.

Variabel Profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi bertanda

negatif sebesar 0,054. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap

kenaikan rasio Profitabilitas 1 satuan akan berpengaruh menurunkan

Debt Maturity sebesar 0,054 satuan atau sebesar 5,4%.

c. Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Nilai koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar

sumbangan variabel independen terhadap perubahan variabel dependen.

Hasil perhitungan terhadap koefisien determinasi yang terlihat pada

tabel IV.16 di bawah ini:

Page 117: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

TABEL IV. 16 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .369a .136 .103 .184333024859 1.943

a. Predictors: (Constant), LnPROF, GROWTH, OWN, LnLIQRISK

b. Dependent Variable: DEBTMATURITY

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 20

Tabel IV.16 menunjukkan nilai adjusted R-Square sebesar

0,103. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini (Kepemilikan Manajerial, Tingkat

Pertumbuhan, dan Tingkat Risiko Likuiditas dengan melibatkan

variabel kontrol berupa Profitabilitas) mampu menjelaskan pengaruh

terhadap variabel dependen sebesar 10,3% sedangkan sisanya sebesar

89,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model.

Pada tahap ini dapat disimpulkan bahwa variabel kontrol sangat

berpengaruh dengan meningkatkan adjusted R square, meskipun

nilainya masih tergolong rendah

d. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap

variabel bebas lainnya (Djarwanto, 1996).

Hasil pengujian dapat dilihat dengan membandingkan p-value

dengan tingkat signifikansi. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat

Page 118: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

signifikansi 5% (0,05). Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah

bahwa jika p-value < 0,05 maka Ha didukung, sedangkan apabila p-

value > 0,05 maka Ha tidak didukung. Selain itu, jika nilai t-hitung

(pada kolom t) lebih besar dari t-tabel maka disimpulkan bahwa

variabel independen yang diuji memiliki pengaruh secara parsial pada

variabel dependen. Pada penelitian ini diperoleh nilai p-value dari uji t

sebagai berikut:

TABEL IV. 17 HASIL UJI KOEFISIEN PARSIAL (UJI t)

Variabel t Signifikansi Hasil OWN 1.862 0,065** Ha ditolak

GROWTH -0.102 0,919 Ha ditolak LnLIQRISK 2.189 0,031* Ha diterima

LnPROF -2.882 0,005* Ha diterima Sumber: Hasil Pengolahan Data, Lampiran 21 * = Signifikan pada derajat toleransi 5% ** = Signifikan pada derajat toleransi 10%

Tabel IV.17 di atas menunjukkan bahwa p-value untuk variabel

OWN adalah 0,065 yang lebih besar dari tingkat signifikansi yang

ditentukan yaitu 0,05 (5%), sehingga dapat ditentukan bahwa variabel

OWN secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

DEBTMATURITY pada tingkat signifikansi 5%, akan tetapi

berpengaruh signifikan secara parsial pada tingkat signifikansi 10%.

Nilai p-value untuk variabel GROWTH adalah 0,919 yang lebih

besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan

Page 119: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

bahwa secara parsial variabel GROWTH tidak berpengaruh signifikan

terhadap DEBTMATURITY.

Nilai p-value untuk variabel LnLIQRISK adalah 0,031 yang

lebih kecil dari tingkat signifikan yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan

bahwa secara parsial variabel LnLIQRISK berpengaruh signifikan

terhadap DEBTMATURITY.

Nilai p-value untuk variabel LnPROF adalah 0,005 yang lebih

kecil dari tingkat signifikan yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan

bahwa variabel LnPROF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

DEBTMATURITY.

Penjelasan pengaruh parsial dari masing-masing variabel

independen pada variabel dependen dalam penelitian ini diuraikan

seperti berikut:

a) Variabel Kepemilikan Manajerial

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Kepemilikan Manajerial (X1) mempunyai pengaruh negatif

terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang (Y) perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Nilai konstanta Kepemilikan Manajerial adalah sebesar 0,580

dengan nilai p-value sebesar 0,065 dan nilai t sebesar 1,862. Secara

parsial, Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan pada level of

significant 5% karena p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu

Page 120: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

0,065. Akan tetapi, Kepemilikan Manajerial secara parsial

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan pada level of significant 10% karena p-value

yang lebih kecil dari 0,1 yaitu 0,065. Nilai konstanta Kepemilikan

Manajerial yang bertanda positif menunjukkan adanya pengaruh

positf dari Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan. Dengan demikian H1 ditolak karena meskipun

Kepemilikan Manajerial secara parsial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan pada

level of significant 10%, akan tetapi Kepemilikan Manajerial tidak

memliki koefisien bertanda negatif seperti yang diharapkan dalam

hipotesis yang diajukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Kepemilikan Manajerial secara parsial memiliki pengaruh positif

terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan.

b) Variabel Tingkat Pertumbuhan

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H2 : Tingkat Pertumbuhan (X2) mempunyai pengaruh negatif

terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang (Y) perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Variabel Tingkat Pertumbuhan memiliki nilai konstanta sebesar -

0,007 dengan nilai p-value sebesar 0,919 dan nilai t sebesar -0,102.

P-value Tingkat Pertumbuhan yang lebih besar dari level of

significant 5% yaitu sebesar 0,919 menunjukkan bahwa secara

Page 121: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

parsial, Tingkat Pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Struktur Jatuh tempo Utang Perusahaan. Dengan

demikian, H2 yang menyatakan bahwa Tingkat Pertumbuhan

mempunyai pengaruh negatif terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang

ditolak karena Tingkat Pertumbuhan terbukti tidak berpengaruh

terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan.

c) Variabel Tingkat Risiko Likuiditas

Hipotesis alternatif ketiga yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

H3 : Tingkat Risiko Likuiditas (X3) mempunyai pengaruh positif

terhadap Pilihan Struktur Jatuh Tempo Utang (Y) perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Nilai konstanta variabel Tingkat Risiko Likuiditas adalah sebesar

0,033 dengan nilai p-value sebesar 0,031 dan nilai t sebesar 2,189.

Nilai p-value tersebut lebih kecil dari tingkat signifikan 5%, maka

dapat disimpulkan bahwa Tingkat Risiko Likuiditas secara parsial

memiliki pengaruh signifikan terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan. Koefisien Tingkat Risiko Likuiditas yang

bertanda positif menunjukkan adanya pengaruh positif dari variabel

Tingkat Risiko Likuiditas terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang

Perusahaan, sehingga H3 dapat diterima.

Page 122: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

F. Pembahasan

1. Kepemilikan Manajerial dan Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan

bahwa Kepemilikan Manajerial secar parsial berpengaruh terhadap Struktur

Jatuh Tempo Utang Perusahaan (yang diukur melalui debt maturity) pada

tingkat sinifikansi 10% dengan koefisien regresi bertanda positif. Hal ini tidak

konsisten dengan beberapa penelitian antara lain analisis yang dilakukan oleh

Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) menunjukkan bahwa manajer dengan

tingkat kepemilikan saham yang tinggi dan penjajaran insentif yang lebih baik

dengan pemegang saham memilih proporsi yang lebih besar untuk utang

dengan jatuh tempo yang pendek. Hal ini juga tidak konsisten dengan

penelitian yang dilakukan Stulz (2000) dalam Datta, Iskandar-datta, dan

Raman (2005) menyatakan bahwa utang jangka pendek dapat digunakan

sebagai alat yang sangat kuat untuk untuk memonitor manajemen. Sebagai

tambahan, Rajan dan Winton (1995) menunjukkan bahwa utang jangka

pendek memberikan para kreditor fleksibilitas untuk memonitor para manajer

secara lebih efektif dengan usaha yang minimum. Manajer yang tidak

memiliki kepentingan yang sama dengan pemegang saham, mereka akan lebih

memilih untuk memilih utang jangka panjang guna mengurangi potensi

pengawasan oleh pihak eksternal. Berger, ofek dan Yermak (1997) dalam

Datta, Iskandar-datta, dan Raman (2005) menemukan bahwa perusahaan

dengan insentif manajerial yang lemah menghindari tingkat utang yang tinggi.

Page 123: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

2. Tingkat Pertumbuhan dan Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan

Hasil analisis data yang telah dilakukan membuktikan bahwa Tingkat

Pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan yang diukur melalui debt maturity. Hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan penelitian-penelitian terdahulu, antara lain, penelitian

yang dilakukan oleh Ozkan (2000) dalam Antoniou, Guney dan Paudyal

(2006) yang melaporkan adanya hubungan negatif antar jatuh tempo utang

dengan ukuran perusahaan dan market-to-book ratio. Hal ini juga berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robhicheaux (2000) terkait

pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap jatuh tempo utang dengan proxy

market-to-book ratio adalah signifikan negatif. Demikan pula dengan

penelitian yang dilakukan oleh Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) yang

dalam penelitiannya mengharapkan adanya hubungan yang berbanding

terbalik antara peluang tumbuh dan jatuh tempo tempo utang sesuai dengan

prediksi Myers (1977). Barnea, Haugen dan Senbet (1980) dalam Robicheaux

(2000) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki pilihan pertumbuhan

yang lebih banyak, mempunyai masalah yang lebih banyak pula pada asset

substitution dan akan lebih memilih menggunakan utang jangka pendek.

Akan tetapi, hasil penelitian ini mendukung penelitian Antoniou, Guney dan

Paudyal (2006) terkait contracting-cost hypotheses yang dalam penelitiannya

menemukan hasil bahwa variabel merket-to-book tidak memiliki peran yang

signifikan terhadap jatuh tempo utang perusahaan di negara Perancis dan

Jerman.

Page 124: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

3. Tingkat Risiko Likuiditas dan Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan

bahwa Tingkat Risiko Likuiditas mempunyai pengaruh positif signifikan

terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan yang dihitung melalui debt

maturity. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Diamond yang menyatakan

bahwa perusahaan dengan risiko likuiditas yang rendah (kualitas pinjaman

yang tinggi) diharapkan mempunyai jatuh tempo utang yang lebih pendek.

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Berger, Espinosa-Vega,

Frame dan Miller (2005) yang menemukan bukti yang mendukung prediksi

model Flannery dan Diamond pada perusahaan berisiko rendah (kualitas

perusahaan yang tinggi) dimana perusahaan ini cenderung menggunakan

utang dengan jatuh tempo yang lebih pendek.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hipotesis hasil penelitian Kane et al.

(1985) dan Sarkar (1999) pada Deesomsak, Paudyal dan Pescetto (2009) yang

berpendapat bahwa terdapat hubungan terbalik antara jatuh tempo utang

dengan volatilitas pendapatan. Perusahaan dengan volatilitas pendapatan yang

rendah cenderung menggunakan utang dengan jatuh tempo yang lebih panjang

untuk menghindari penyeimbangan kembali yang terlalu sering atas struktur

modal mereka. Oleh karena itu diharapkan adanaya hubungan negatif antara

jatuh tempo utang dan likuiditas (hubungan positif dengan risiko likuiditas).

Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian Antoniou, Guney dan

Paudyal (2006) yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara risiko likuiditas dan jatuh tempo utang pada perusahaan-perusahaan di

Page 125: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Perancis dan Inggris, akan tetapi terdapat hubungan yang signifikan positif

antara risiko likuiditas dan jatuh tempo utang pada perusahaan-perusahaan di

Jerman.

4. Profitabilitas dan Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan

Hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya

pengaruh negatif signifikan atas variabel Profitabilitas terhadap Struktur Jatuh

Tempo Utang Perusahaan yang diukur melalui debt maturity. Hasil tersebut

tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deesomsak,

Paudyal dan Pescetto (2009) yang mengharapkan hubungan yang positif

antara jatuh tempo utang dengan profitabilitas.

Page 126: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang telah dilakukan

pada Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil pengujian model 1 yang menguji 3 variabel independen yaitu

Kepemilikan Manajerial, Tingkat Pertumbuhan, dan Tingkat risiko Likuiditas,

tanpa variabel kontrol berupa Profitabilitas, menunjukkan nilai F-hitung

sebesar 1,753 dengan nilai signifikan diatas 0,05 yaitu sebesar 0,160 (Sig. > α

5%) yang menyimpulkan bahwa model regresi tahap 1 tanpa variabel kontrol

tidak signifikan.

2. Hasil pengujian model 2 yang menguji 3 variabel independen yaitu

Kepemilikan Manajerial, Tingkat Pertumbuhan, dan Tingkat risiko Likuiditas

yang telah ditransformasi, dengan variabel kontrol berupa Profitabilitas,

menunjukkan nilai F-hitung sebesar 5,902 dengan nilai signifikan dibawah

0,05 yaitu sebesar 0,000 (Sig. < α 5%) yang menyimpulkan bahwa pada

model regresi tahap 2 dengan 3 variabel independen dan variabel kontrol,

secara simultan, memiliki pengaruh yang signifikan pada variabel dependen.

Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai adjusted R-Square sebesar

0,144. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa Kepemilikan Manajerial, Tingkat

Pertumbuhan, dan Tingkat Risiko Likuiditas dengan variabel kontrol berupa

Page 127: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Profitabilitas mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen

sebesar 14,4% sedangkan sisanya sebesar 85,6% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak digunakan dalam penelitian.

Pada pengujian model 2, hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel

Kepemilikan Manajerial, Tingkat Risiko Likuiditas dan Profitabilitas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang.

Sementara variabel Tingkat Pertumbuhan secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan.

Pada tahap ini dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas yang dianggap

sebagai variabel kontrol dalam penelitian sangat berpengaruh dengan

meningkatkan adjusted R square, meskipun nilainya masih tergolong rendah.

3. Hasil pengujian model 3 yang menguji 3 variabel independen yaitu

Kepemilikan Manajerial, Tingkat Pertumbuhan, dan Tingkat risiko Likuiditas

yang telah ditransformasi, dengan variabel kontrol berupa Profitabilitas yang

juga telah ditransformasi, menunjukkan nilai F-hitung sebesar 4,171 dengan

nilai signifikan dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,004 (Sig. < α 5%) yang

menyimpulkan bahwa pada model regresi tahap 3 dengan 3 variabel

independen dan variabel kontrol yang telah ditransformasi, secara simultan,

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai adjusted R-Square sebesar

0,103. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa Kepemilikan Manajerial, Tingkat

Pertumbuhan, dan Tingkat Risiko Likuiditas dengan variabel kontrol berupa

Page 128: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Profitabilitas mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen

sebesar 10,3% sedangkan sisanya sebesar 89,7% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak digunakan dalam penelitian.

Pada pengujian model 3, hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel

Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Struktur jatuh tempo utang perusahaan pada level of significant 5%, akan

tetapi secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur jatuh

tempo utang perusahaan pada level of significant 10%. Tingkat Pertumbuhan

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Jtauh Tempo

Utang Perusahaan. Sementara Tingkat Risiko Likuiditas dan Profitabilitas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pada Struktur Jatuh Tempo

Utang Perusahaan pada level of significant 5%.

4. Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa Kepemilikan manajerial

tidak terbukti berpengaruh terhadap struktur jatuh tempo Utang Perusahaan

pada level of significant 5% akan tetapi berpengaruh terhadap struktur jatuh

tempo utang perusahaan pada level of significant 10% dan memiliki koefisien

regresi bertanda positif. Dengan hasil ini maka hipotesis pertama ditolak.

Kepemilikan manajerial lebih mengarah untuk mendorong manajer tersebut

bekerja lebih baik dan disiplin yang dimaksudkan guna meminimumkan

agency cost melalui upaya dalam menyelaraskan kepentingannya dengan

kepentingan pemegang saham yang termasuk diri mereka sendiri (Ross,

Westerfield, dan Jeff, 2006:13). Sedangkan pemilihan struktur jatuh tempo

utang yang digunakan didasarkan atas pertimbangan lain berupa risiko yang

Page 129: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

terkandung dalam masing-masing jenis jatuh tempo utang. Perusahaan dengan

kepemilikan manajerial yang rendah cenderung menggunakan utang jangka

pendek yang lebih berisiko, dimana risiko yang mungkin akan dihadapi

perusahaan tidak berdampak buruk bagi manajer. Dan akan cenderung

menggunakan utang jangka panjang dengan risiko rendah apabila perusahaan

tersebut memiliki kepemilikan manerial yang tinggi mengingat manajer akan

turut serta merasakan risiko yang akan dihadapi perusahaan karena manajer

juga bertindak sebagai pemegang saham.

5. Hasil Pengujian Hipotesis 2 menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur Jatuh Tempo Utang Perusahaan

dengan p-value lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,919. Dengan hasil ini

maka hipotesis kedua ditolak. Terkait contracting-cost hypotheses dalam

penelitian Antoniou, Guney dan Paudyal (2006), terdapat hasil bahwa variabel

merket-to-book tidak memiliki peran signifikan terhadap jatuh tempo utang

perusahaan di negara Perancis dan Jerman. Kesimpulan dari hasil penelitian

Antoniou, Guney dan Paudyal (2006) yang meneliti mengenai faktor penentu

struktur jatuh tempo utang di tiga negara yaitu Perancis, Jerman dan Inggris

menemukan bukti bahwa, tingkat pajak, peluang pertumbuhan, likuiditas,

kualitas perusahaan, volatilitas pendapatan, jatuh tempo aset, dan ukuran

perusahaan mempunyai hubungan dan derajat yang berbeda dalam

mempengaruhi jatuh tempo utang diantara tiga negara. Selain itu, mereka juga

menemukan pengaruh yang kuat dari faktor pasar (tingkat suku bunga, kinerja

harga saham, volatilitas suku bunga) pada jatuh tempo utang, tergantung dari

Page 130: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

tiap kondisi pasar suatu negara. Jadi disimpulkan, bahwa struktur jatuh tempo

utang perusahaan ditentukan oleh dua hal yaitu faktor spesifik perusahaan dan

faktor spesifik negara. Hal yang serupa dimungkinkan terjadi pada perusahaan

manufaktur di Indonesia, dimana jatuh tempo utang perusahaan di pengaruhi

oleh hal-hal lain diluar karakteristik perusahaan yaitu tergantung dari kondisi

pasar negara seperti tingkat suku bunga, kinerja harga saham, volatilitas suku

bunga, biaya transaksi, dan pajak.

6. Hasil Pengujian Hipotesis 3 menunjukkan bahwa Tingkat Risiko Likuiditas

memiliki pengaruh signifikan terhadap level of significant 5% dengan

koefisien bertanda positif. Dengan demikian maka hipotesis ketiga dapat

diterima. Perusahaan dengan risiko likuiditas yang rendah menghadapi risiko

yang lebih rendah dari likuiditas yang tidak efisien. Dan perusahaan dengan

risiko likuiditas yang tinggi cenderung menggunakan utang jangka panjang

untuk menghindari risiko ketidakefisiensian likuiditas.

7. Profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap variabel dependen berupa

Struktur Jatuh Tempo Utang yang diukur melalui debt meturity. Semakin

tinggi profitabilitas perusahaan, maka akan cenderung memilih utang jangka

pendek karena perusahaan yang profitable lebih memperhatikan keuntungan

penggunaan utang jangka pendek dalam hal kecepatan pemenuhan akan

kebutuhan pinjaman. Sedangkan perusahaan yang kurang profitable

cenderung menggunakan utang jangka panjang untuk menghindari risiko yang

terlalu besar pada penggunaan utang jangka pendek akibat fluktuasi tingkat

bunga dan kewajiban likuiditas dalam waktu singkat.

Page 131: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang diharapkan dapat

disempurnakan pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan tersebut antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu jenis industri yakni perusahaan

manufaktur dan hanya menggunakan lima tahun penelitian dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2008 sehingga hasil dari penelitian ini belum dapat

digeneralisasi untuk semua jenis industri yang ada.

2. Data penelitian ini hanya menggunakan data yang bersifat kuantitatif sehingga

hasil dari penelitian ini juga hanya mencerminkan kondisi berdasarkan

perhitungan atas ketiga variabel independen dan satu variabel kontrol yang

digunakan. Selain itu, data penelitian ini sangat bergantung pada keakuratan

dan ketepatan data yang tercantum pada Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) yang digunakan sebagai sumber pengumpulan data.

3. Kemampuan variasi variabel independen dan variabel kontrol dalam

menjelaskan variabel dependen sangat rendah yakni hanya sebesar 10,3%

sehingga belum mampu menjelaskan struktur jatuh tempo utang perusahaan

secara sempurna.

C. Saran

Berdasarkan segala keterbatasan di atas maka terdapat beberapa saran

yang diharapkan mampu menjadi penunjang dan media penambah informasi bagi

beberapa pihak yang berkepentingan, antara lain:

Page 132: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

1. Bagi Perusahaan

a. Dapat menggunakan seluruh variabel dalam penelitian ini sebagai bahan

pertimbangan perusahaan untuk menetapkan struktur jatuh tempo utang

perusahaan yang optimal dengan memperhatikan proporsi variabel

independen sehingga dapat menentukan struktur jatuh tempo utang yang

optimal.

b. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan proporsi kepemilikan

manajerial dan tingkat pertumbuhan sebagai salah satu factor penentu

untuk menentukan struktur jatuh tempo utang yang optimal untuk

meningkatkan nilai perusahaan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan industri yang berbeda dan

memperpanjang tahun penelitian dari penelitian ini agar penelitian

selanjutnya dapat memberikan penjelasan yang lebih sempurna mengenai

pilihan struktur jatuh tempo utang perusahaan.

b. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel independent lain yang

belum digunakan dalam penelitian ini sehingga mampu menjelaskan

pilihan struktur jatuh tempo utang yang optimal secara sempurna.

Page 133: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

DAFTAR PUSTAKA

Aivazian, V.A., Ge, Y., dan Jiaping Qiu. 2005. “Debt Maturity Structure and Firm Investment”. Financial Management. Vol. 34. No. 4. pg. 107

Algifari, Drs. M.Si. 2003. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi II.

Yogyakarta: STIE YKPN Antoniou, A., Guney, Y. dan Paudyal, K. 2006. “The Determinants of Corporate Debt

Maturity Structure: Evidence from France, Germany and UK”. European Financial Management. Vol. 12, 161-194

Barclay, M. dan Smith Jr., C. 1995. “The Maturity Structure of Corporate Debt”.

Journal of Finance. Vol. 50, 609-631 Barclay, M., Marx, L. dan Smith Jr., C.W. 2003. “The Joint Determination of

Leverage and Maturity”. Journal of Corporate Finance. Vol. 9, 149-167 Barnea, A., Hougen, R.A., dan Senbet, L.M. 1980. “A rationale for debt maturity

structure and call provisions in the agency theoretic framework”. The Journal of Finance. Vol. XXXV, No. 5, December: 1223-1234

Berger, A.N., M.A. Espinosa-Vega, S.W. Frame, dan N.H. Miller. 2005. “Debt

maturity, risk, and asymmetric information”. Journal of Finance. 60(6), 2895-2923

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto. Edisi Kesepuluh. Buku Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Bulan, T.L., Hull, T., dan Yun, H. 2009. The impact of technical defaults on dividend

policy. [Online]. (http://people.brandeis.edu/~lbulan/Covenant.pdf, diakses 11 Maret 2010)

Chari, A., Chen, W., dan Dominguez, K. 2008. Is Emerging Market Money Smart?.

[Online]. (http://www.nipfp.org.in/nipfp-dea-program/PDF/sl_0216_chari.pdf, diakses 11 Maret 2010)

Daniels, K., Ejara, D.D., dan Jayaraman Vijayakumar. 2009. “Debt Maturity, Credit

Risk, and Information Asymmetri:The Case of Municipal Bonds”. The Financial Review, Forthcoming.

Page 134: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Darsono, dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi

Deesomsak, R., Paudyal, K. dan Pescetto, G. 2009. “Debt Maturity Structure and the

1997 Asian Financial Crisis”. Journal of Multinational Financial Management. Vol 19. No. 1. pp.26-42

Diamond, Douglas W. 1991. Debt maturity structure and liquidity risk, Quarterly

Journal of Economics 106, 709-738 Djarwanto. 2000. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE Donsantosa. (2009). Struktur Hutang. [Online]. (http://kumpulan-artikel-

ekonomi.blogspot.com/2009/08/struktur-hutang.html, diakses 11 Maret 2010) Easterbrook, F.H. 1984. Two Agency-Cost Explanations of Dividens. The American

Economic Review. Vol. 74, No. 4, 650-659 Fitrijanti, Tettet dan Hartono, Jogiyanto. 2002. Set Kesempatan Investasi: Konstruksi

dan Analisis Hubungannya dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 5, No. 1:35-63

Flannery, Mark J. 1986. Asymmetric information and risky debt maturity choice,

Journal of Finance 41, 19-37 Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:

BPFE Goswami, Gautam. 2000. Asset maturity, Debt Covenants, and Debt Maturity

Choice. The Financial Review. Vol. 35. No. 4. pg. 51 Guedes, J. dan Opler, T. 1996. The Determinants of the Maturity of Corporate Debt

Issues. Journal of Finance. 51, 1809-1833 Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar, diterjemahkan oleh Sumarno Zain.

Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Hanafi, Mamduh. 2003. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE Hartoro, dan Atahau. 2007. ”Analisis Interdependensi Insider Ownership, Tingkat

Hutang, dan Dividen Perusahaan secara Simultan di Indonesia Periode 1990-1992 dan 2000-2003”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. XIII, No.1, Maret: 1-19

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi

Kelima. Yogyakarta: YKPN

Page 135: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. ”Determinasi Capital Structure Pada

Perusahaan Manufatur di bursa Efek Jakarta Periode: 2000-2004”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 3, No.1, pp. 77-105

Jensen, M.C. 1986. “Agency cost of free cash flow, corporate finance, and

takeovers”. American Economic Review. Vol. 76 (2): 323-329 Jensen, M.C., dan W.H. Meckling. 1976. “The Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure”. Journal of Finance Economics. Vol 3, 305-360

Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis-Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman. Yogyakarta: BPFE Julio, B., Kim, W., dan Michael S. Weisbach. 2008. “What Determines the Structure

of Corporate Debt Issues?”. SSRN working paper Jung, Kooyul, Yong-Cheol Kim, dan René Stulz. 1996. “Timing, investment

opportunities, managerial discretion, and the security issue decision”. Journal of Financial Economics. Vol. 42, 159-185

Kale, Jayant., dan Tom Noe. 1990. “Risky debt maturity choice in a sequential

equilibrium”. Journal of Financial Research. Vol. 13, 155-165 Kieso, dan Weygand. 1995. Akuntansi Intermediate. United States of America: John

Wiley and Sons Inc Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN Kuswadi. 2005. Cara Mudah Memahami Angka-Angka dan Manajemen Keuangan

Bagi Orang Awam. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Marcus, Myers, dan Brealey. 2007. Fundamentals of Corporate Finance. Fifth

Edition. New York: Mc Graw Hill Munawir, Slamet. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty Myers, Stewart C. 1977. “Determinants of corporate borrowing”. Journal of

Financial Economics. Vol. 5. pg. 147-176

Page 136: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, TINGKAT .../Analisis...Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: YUNIAR RISTIANA NIM. F0206118 FAKULTAS

Nachrowi dan Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis: Ekonometrika-Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi universitas Indonesia

Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution)

untuk Ananlisis Data & Uji Statistik. Yogyakarta: MediaKom Rajan, Raghuram, dan Andrew Winton. 1995. “Debt covenants, collateral, and

delegated monitoring”. Journal of Finance. Vol. 50, 1113-1146 Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Empat.

Yogyakarta: BPFE Robhiceaux, Sara Helms. 2000. An Empirical Investigation of the Effects Incentive-

Based Compensation and Monitoring on a Firm’s Debt Structure. Alabama. The University of Alabama. Dissertation.

Ross, Westerfield, and Jordan. 2006. Corporate Finance Fundamentals. Seventh

Edition. New York: McGraw-Hill Education Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Empat.

Yogyakarta: BPFE Scherr, F.C., dan Heather M Hulburt. 2001. “The Debt Maturity Structure of Small

Firms”. Financial Management. Vol. 30, 85-111 Stohs, Mark Hoven dan David C. Mauer. 1996. “The determinants of corporate debt

maturity structure”. Journal of Business. Vol. 69, pg. 279-312 Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan Replikasi.

Cetakan I. Yogyakarta: Penerbit BPFE Sundjaja, S. Ridwan dan Berlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan Satu. Edisi

Kelima. Jakarta : Literata Lintas Media. Uyanto, Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Graha Ilmu Wahidahwati. 2002. ”Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflicts: Analisis

Persamaan Simultan Non Linear dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Risiko (Risk Taking), Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen”. Simposium Nasional Akuntansi. Vol. V: 601-625