Upload
vudieu
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, BIAYA
PENDIDIKAN, DAN FASILITAS PENDIDIKAN TERHADAP
KEPUTUSAN MAHASISWA MELANJUTKAN STUDI PADA
PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Karina Pradityas Putri
Dra. Hj. Intan Ratnawati, M. Si.
ABSTRACT
Higher education is one of the most important priority for most people. Decided to continue their education at university, the community will be confronted with a variety of background factors that their decisions. This study aims to determine whether the factor of brand image, cost of education, and educational facilities affects student decisions to continue his studies at the Diploma Program Faculty of Economics, Diponegoro University, Semarang.
These research data were collected from 100 students Diploma III FE Undip respondents in this study. Teknik accidental sampling is used, the technique of determining the sample based on chance, ie anyone who happened to meet with researchers can sampled if deemed appropriate.
Based on research results, obtained by the regression equation: Y = 0.739 X1 + 0.107 X2 + 0.168 X3. T test results prove that the independent variable (brand image, cost of education, and education facilities) affects the dependent variable is the decision to continue their studies at Diploma III FE Undip. Adjusted R2 value obtained at 0.860, which means the brand image, cost of education, and educational facilities have an impact by 86% against the decision to continue their studies. Key words: brand image, cost of education, educational facilities, the decision
to continue studies
I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu prioritas terpenting bagi sebagian
besar masyarakat. Sebagian dari masyarakat memiliki harapan untuk dapat
melanjutkan dan menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang paling tinggi.
Selepas lulus SMA/SMK, siswa akan dihadapkan pada pilihan untuk
melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Memilih melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, maka akan dihadapkan
pada pilihan berbagai jenjang pendidikan mulai dari program Diploma (DI, DII,
DIII) maupun Sarjana (S1).
Jenjang diploma merupakan jenjang pendidikan dengan masa studi
yang lebih singkat dibanding jenjang sarjana. Pada jenjang diploma,
mahasiswa dipersiapkan untuk langsung memasuki dunia kerja selepas
menempuh pendidikan di bangku kuliah. Karena masa studinya yang lebih
cepat dan peluang kerja yang lebih besar serta kesempatan mendapatkan
pengalaman kerja yang lebih besar dibandingkan jenjang Sarjana (Najoan,
2008), maka tidak sedikit calon mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan
studi di jenjang Diploma.
Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas negeri yang
terbesar di Jawa Tengah. Universitas Diponegoro memiliki berbagai jenjang
program studi yang ditawarkan. Yaitu jenjang Diploma III, Sarjana (S1), dan
Pascasarjana (S2 dan S3) dengan berbagai macam program studi yang ada.
Dari sekian banyak program studi yang ada, bidang ekonomi merupakan yang
paling diminati. Baik itu jenjang Sarjana (S1) maupun untuk jenjang Diploma
(DIII).
Pada kenyataannya, pembuatan pilihan (choice making) memiliki
banyak dimensi dan dampak. Memilih merupakan bagian dari suatu upaya
pemecahan sekaligus sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan
(decision making). Dampak penetapan pilihan akan membawa pengaruh jangka
pendek/panjang, baik berupa keuntungan yang akan diperoleh maupun resiko
yang akan ditanggung.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini
berusaha mengetahui dan menganalisis terhadap variabel brand image, biaya
pendidikan, dan fasilitas pendidikan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa
untuk melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Undip,
oleh karena itu penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Brand
Image, Biaya Pendidikan, Dan Fasilitas Pendidikan Terhadap Keputusan
Mahasiswa Melanjutkan Studi Pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Program Diploma III FE Undip dalam kurun waktu tahun 2006/2007
sampai dengan tahun 2010/2011 mengalami fluktuasi jumlah mahasiswa di tiap
program studinya. Kadang mengalami kenaikan yang begitu drastis, tetapi
tahun berikutnya mengalami penurunan yang tajam. Kenyataan ini menuntut
program Diploma III untuk bertindak penuh strategi dan taktik yang bagus
untuk mempertahankan jumlah mahasiswanya agar tiap tahun meningkat dan
tidak mengalami penurunan.
Keputusan konsumen dalam membeli/memilih produk dan jasa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah faktor brand image/citra
dari universitas, faktor biaya pendidikan, dan faktor fasilitas pendidikan.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka muncul pertanyaan
penelitian :
1. Bagaimana pengaruh faktor brand image terhadap keputusan
mahasiswa melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang?
2. Bagaimana pengaruh faktor biaya pendidikan terhadap keputusan
mahasiswa melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang?
3. Bagaimana pengaruh faktor fasilitas pendidikan terhadap keputusan
mahasiswa melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk :
1. Menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan
mahasiswa melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
2. Menganalisis pengaruh biaya pendidikan terhadap keputusan
mahasiswa melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
3. Menganalisis pengaruh fasilitas pendidikan terhadap keputusan
mahasiswa melanjutkan studi pada Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sedangkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kegunaan sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumbangan
pemikiran yang dapat digunakan untuk menguatkan teori yang
ada, mengenai masalah yang diteliti yaitu mengenai brand image,
biaya pendidikan, fasilitas pendidikan serta tentang perilaku
konsumen, khususnya mengenai keputusan mahasiswa dalam
memilih melanjutkan studi pada Program Diploma III FE
Universitas Diponegoro Semarang.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi pihak pengelola program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang, dapat dijadikan bahan
masukan dalam menentukan strategi pemasarannya dan
mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap
keputusan mahasiswa dalam melanjutkan studi pada Program
Diploma III FE Universitas Diponegoro Semarang.
b. Dan bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan menambah
referensi.
II. TELAAH PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut Kotler (2005) jasa adalah setiap tindakan atau keinginan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya jasa tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pertama,
pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya
tidak kasat mata dan tidak dapat diraba. Kedua, produksi jasa dilakukan saat
konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya
dilakukan dengan segera. Dan yang ketiga, interaksi antara konsumen dan
petugas adalah penting untuk mewujudkan produk (Rangkuti, 2002).
Dalam bauran pemasaran jasa ada 7 komponen yang digunakan dan
disingkat menjadi 7P. Selanjutnya Kotler dan Fox (dalam Lupiyoadi, 2006)
menyatakan bahwa dalam pemasaran jasa pendidikan 7P tersebut yaitu;
program (program), price (harga), place (tempat, meliputi lokasi dan sistem
penyampaian jasa), promotion (promosi), process (proses), physical facilities
(fasilitas fisik), dan people (orang).
2.2 Keputusan Konsumen
Kotler (2005) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan. Keputusan konsumen merupakan
salah satu bagian yang terdapat di dalam perilaku konsumen. Swasta dan
Handoko (2000) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Keputusan yang diambil oleh mahasiswa pada prinsipnya merupakan
keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi sebagai tempat untuk
menuntut ilmu, yang secara garis besar dijelaskan dalam perilaku konsumen.
Dalam pembuatan keputusan, konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh
kredibilitas sumber informasi yang lebih bersifat personal (seperti word of
mouth recomm-endations) dengan jalan mendorong konsumen untuk
merekomendasikan jasa tersebut kepada rekan-rekannya (Rosita, 2009).
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian. Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian barang
atau jasa, konsumen biasanya akan melalui berbagai tahapan. Tahap-tahap
dalam proses pengambilan keputusan konsumen digambarkan oleh Kotler
(2005) seperti gambar berikut :
Gambar 2.1
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Sumber : Kotler (2005)
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Kegiatan Pembelian
Perilaku Purnabeli
Pengenalan Masalah
2.3 Brand Image
Brand image atau citra merek merupakan suatu asosiasi/persepsi yang
muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu.
Menurut Kotler (2005), merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk
secara konsisten memberi feature, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli.
Bahkan pada tingkatan yang lebih tinggi, merek dapat mencerminkan 6
dimensi yaitu : atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai.
Sutisna (2001) memaparkan bahwa, ada beberapa manfaat apabila suatu
institusi atau perusahaan menampilkan citra yang positif, yang pertama
konsumen, dengan citra yang positif terhadap suatu produk atau jasa, maka
akan timbul suatu kepercayaan. Yang kedua kebijakan family branding dan
leverage branding dapat dilakukan jika citra perusahaan telah positif.
Citra merek dalam hal ini adalah citra dari sebuah institusi pendidikan
atau citra universitas. Jika sebuah universitas memiliki citra yang positif di
mata masyarakat, maka secara otomatis akan terbentuk pemikiran di benak
masyarakat bahwa universitas tersebut memiliki kualitas yang bagus. Yang
kemudian akan berdampak pada keputusan masyarakat atau konsumen
melanjutkan studi pada universitas tersebut.
2.4 Biaya Pendidikan
Definisi biaya menurut Supriyono (2000) biaya adalah pengorbanan
ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa. Sedangkan biaya
pendidikan menurut Prof. Dr. Dedi Supriadi (2007), merupakan salah satu
komponen instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. Dapat dikatakan bahwa proses pendidikan tidak
akan dapat berjalan tanpa dukungan biaya.
Biaya pendidikan merupakan keseluruhan pengorbanan finansial yang
dikeluarkan oleh konsumen (orangtua mahasiswa atau mahasiswa) untuk
keperluan selama menempuh pendidikan dari awal sampai berakhirnya
pendidikan. Baik itu biaya registrasi dan sks tiap semester, biaya sumbangan
pembangunan gedung, dana kesejahteraan dan fasilitas mahasiswa (DKFM)
per semester, dan biaya-biaya perkuliahan lainnya yang meliputi biaya
pengembangan dan pembiayaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, biaya
buku peralatan, biaya ujian negara, serta biaya-biaya pendidikan lainnya yang
digunakan untuk menunjang perkuliahan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006).
Konsumen akan lebih mementingkan manfaat dan citra yang didapat dari
setiap rupiah yang dikeluarkannya. Penentuan produk jasa dapat dikaitkan
dengan konsep net value, semakin besar manfaat yang dirasakan dibanding
biaya yang dikeluarkan akan dinilai konsumen sebagai positif value.
2.5 Fasilitas Pendidikan
Dalam usaha yang bergerak dibidang jasa, maka segala fasilitas yang ada
yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan, desain interior, dan kebersihan fasilitas
harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan
atau didapat konsumen secara langsung.
Fasilitas sendiri merupakan sumber daya fisik yang harus ada sebelum
suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono, 2005). Fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan jasa sangat mempengaruhi keputusan konsumen,
karena erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Keeratan
hubungan tersebut dapat dilihat dari kecenderungan yang tampak pada pasar
produk sekarang ini, dimana konsumen memiliki keinginan agar produk
memiliki fasilitas yang lengkap (Sutiono, 2000).
Fasilitas pendidikan yang lengkap dibutuhkan oleh universitas untuk
mendukung proses kegiatan belajar mengajarnya. Mahasiswa akan merasa
nyaman dalam menempuh studi apabila semua fasilitas yang dibutuhkan dapat
tersedia di sekitarnya.
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka kerangka
pemikiran antara faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan melanjutkan studi adalah seperti berikut ini :
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
Brand Image (X1)
Biaya Pendidikan
(X2)
Keputusan Melanjutkan Studi Pada Program
Diploma III FE Undip (Y)
Fasilitas Pendidikan
(X3)
Sumber : Lupiyoadi dan Hamdani (2006), Jenny Rosita (2009), Nurul Andini
(2010) yang dikembangkan penulis dalam skripsi ini (2011)
2.6. Hipotesis
H1 : Variabel Brand Image memiliki pengaruh terhadap variabel
Keputusan Melanjutkan Studi
H2 : Variabel Biaya Pendidikan memiliki pengaruh terhadap variabel
Keputusan Melanjutkan Studi
H3 : Variabel Fasilitas Pendidikan memiliki pengaruh terhadap
variabel Keputusan Melanjutkan Studi
III. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu :
1) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama
peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai
variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel dependen adalah : keputusan melanjutkan studi
( Y ).
2) Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel
yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif
maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah ; brand image (X1), biaya pendidikan (X2), dan
fasilitas pendidikan (X3).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program DIII
Fakultas Ekonomi Undip Semarang yang masih aktif sebagai mahasiswa.
3.2.2 Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Program Diploma III FE Undip
yang masih aktif, artinya masih menempuh studi pada Program Diploma III FE
Undip.
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah bentuk analisa yang berdasarkan dari data
yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif ini merupakan data yang
hanya dapat di ukur secara langsung (Indrianto dan Supomo, 1999).
Proses analisis kualitatif ini dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :
1. Pengeditan ( Editing)
Pengeditan adalah memilih atau mengambil data yang perlu dan
membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk memudahkan
perhitungan dalam pengujian hipotesa.
2. Pemberian Kode ( Coding)
Proses pemberian kode tertentu tehadap macam dari kuesioner untuk
kelompok ke dalam kategori yang sama.
3. Pemberian Skor ( Scoring)
Mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif.
Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala
Likert. Tingkatan skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
b. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
c. Skor 3 untuk jawaban Netral (N)
d. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
e. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
4. Tabulasi (Tabulating)
Pengelompokkan data atas jawaban dengan benar dan teliti,
kemudian di hitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk
yang berguna, berdasarkan hasil tabel tersebut akan disepakati untuk
membuat data tabel agar mendapatkan hubungan atau pengaruh
antara variabel- variabel yang ada.
3.3.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan
angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut
harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel
tertentu. Adapun alat analisis yang digunakan yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara score
masing-masing butir pertanyaan dengan total score. Kuesioner dikatan valid
jika signifikasi lebih kecil dari 0,05. Sebaliknya kuesioner dikatakan tidak valid
jika signifikasi lebih besar dari 0,05.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing-
masing pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha lebih
besar dari 0,600 (Ghozali, 2006).
3.3.3 Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier
dan bisa dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji
asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinieritas.
3.3.4 Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas yaitu : brand image (X1), biaya pendidikan (X2), dan
fasilitas pendidikan (X3) terhadap keputusan melanjutkan studi (Y) pada
mahasiswa Program DIII FE Undip Semarang. Adapun bentuk persamaan
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y = Keputusan Melanjutkan Studi
b = Koefisien regresi variebel bebas
X1 = Variabel Brand Image
X2 = Variabel Biaya Pendidikan
X3 = Variabel Fasilitas Pendidikan
e = Eror
3.3.5 Uji Kelayakan Model (Uji F dan Adjusted R2)
1. Uji Anova (Uji F)
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).
2. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah 0 < R2 < 1. Dalam penelitian sebaiknya digunakan nilai
adjusted R square untuk mengevaluasi model regresi terbaik. Karena nilai
adjusted R square dapat naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel
independen kedalam model. (Ghozali, 2006).
3.3.6 Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2006). Hipotesis
yang dipakai adalah :
a. Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b. Ha : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian dengan tingkat signifikasi (α) = 0,05 ditentukan
sebagai berikut :
1. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Data
4.1.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode Analisis
Korelasi Bivariate. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS.
Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan sebagai item yang
valid.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas
No Indikator Korelasi Sig. Keterangan
1 Brand Image
a. Indikator 1 0,826 0,000 valid
b. Indikator 2 0,717 0,000 valid
c. Indikator 3 0,826 0,000 valid
d. Indikator 4 0,761 0,000 valid
2 Biaya Pendidikan
a. Indikator 1 0,834 0,000 valid
b. Indikator 2 0,845 0,000 valid
c. Indikator 3 0,738 0,000 valid
3 Fasilitas Pendidikan
a. Indikator 1 0,709 0,000 valid
b. Indikator 2 0,817 0,000 valid
c. Indikator 3 0,735 0,000 valid
4 Keputusan Melanjutkan
Studi
a. Indikator 1 0,676 0,000 valid
b. Indikator 2 0,808 0,000 valid
c. Indikator 3 0,808 0,000 valid
d. Indikator 4 0,767 0,000 valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang
dimiliki oleh semua variabel indikator memiliki tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan semua indikator tersebut adalah valid.
4.1.2 Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, dimana
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika nilai Cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,600.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Brand Image 0,788 Reliabel
Biaya Pendidikan 0,732 Reliabel
Fasilitas Pendidikan 0,613 Reliabel
Keputusan Melanjutkan
Studi 0,758 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa semua variabel
memiliki nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0,600. Sehingga dapat
dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner
adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan kuesioner yang handal.
4.1.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau
mendekati normal. Cara untuk melihat adanya normalitas residual adalah
dengan melihat histogram, berikut ini uji normalitas akan disajikan dalam 2
bentuk yaitu histogram dan grafik normal plot :
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tampilan histogram maupun
grafik terlihat memenuhi asumsi uji normalitas. Histogram menunjukkan pola
distribusi normal (simetris/tidak menceng) dan pada grafik normal plot, data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Multikolonieritas
Variabel Tolerance VIF
Brand Image 0,497 2,011
Biaya Pendidikan 0,591 1,691
Fasilitas Pendidikan 0,515 1,943
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil pengujian menunjukkan
bahwa semua variabel yang digunakan menunjukkan nilai tolerance lebih dari
0,1 dan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada di bawah 10. Hal
ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil pengujian menunjukkan adanya pola yang tidak teratur serta titik-
titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda
4.1.4.1 Uji Kelayakan Model
1. Uji Anova
Uji Anova berguna untuk melihat sebaran varian yang disebabkan oleh
regresi dan varians yang disebabkan oleh residual. Hal ini dapat dianalisis
menggunakan uji F. Hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji F
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 295.422 3 98.474 203.133 .000a
Residual 46.538 96 .485
Total 341.960 99
a. Predictors: (Constant), Fasilitas Pendidikan, Biaya Pendidikan, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Melanjutkan studi
Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai Fhitung sebesar 203,133
dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan nilai
signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel
brand image, biaya pendidikan, dan fasilitas pendidikan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan melanjutkan studi.
2. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai adjusted R square.
Oleh karena pertimbangan kelemahan penggunaan koefisien determinasi
terhadap jumlah variabel independent yang digunakan maka untuk mengetahui
goodness of fit dari model yang dikembangkan dilakukan dengan mengamati
nilai Adjusted R Square. Berikut ini tabel koefisien determinasi yang dihasilkan
dalam penelitian:
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .929a .864 .860 .696
a. Predictors: (Constant), Fasilitas Pendidikan, Biaya Pendidikan, Brand Image
b. Dependent Variable: Keputusan Melanjutkan Studi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil pengujian statistik diketahui bahwa koefisien
determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,860. Hal ini berarti 86%
keputusan melanjutkan studi dipengaruhi oleh variabel brand image, biaya
pendidikan, dan fasilitas pendidikan. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 14%
keputusan melanjutkan studi dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
4.1.4.2 Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen
(brand image, biaya pendidikan, fasilitas pendidikan) secara individual
mempengaruhi variabel dependen (keputusan melanjutkan studi).
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) 2.043 .641 3.188 .002
Brand Image .616 .044 .739 13.849 .000
Biaya Pendidikan .130 .059 .107 2.183 .031
Fasilitas Pendidikan .227 .071 .168 3.196 .002
a. Dependent Variable: Keputusan Melanjutkan Studi
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Model regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Y = 0,739 X1 + 0,107 X2 + 0,168 X3
Dimana :
Y = Keputusan Melanjutkan Studi
X1 = Brand Image
X2 = Biaya Pendidikan
X3 = Fasilitas Pendidikan
Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengujian Hipotesis 1 (H1)
Hasil analisis diketahui bahwa variabel brand image (X1) memiliki
nilai koefisien sebesar 0,739 (bertanda positif) dengan tingkat
signifikansi 0,000 ( > 0,05) dan thitung = 13,849. Maka dari hasil tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan bahwa
“Variabel Brand Image memiliki pengaruh terhadap variabel Keputusan
Melanjutkan Studi” dapat diterima dan dibuktikan secara statistik.
b. Pengujian Hipotesis 2 (H2)
Hasil analisis diketahui bahwa variabel biaya pendidikan (X2) memiliki
nilai koefisien sebesar 0,107 (bertanda positif) dengan tingkat
signifikansi 0,031 ( > 0,05) dan thitung = 2,183. Maka dari hasil tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan bahwa
“Variabel Biaya Pendidikan memiliki pengaruh terhadap variabel
Keputusan Melanjutkan Studi” dapat diterima dan dibuktikan secara
statistik.
c. Pengujian Hipotesis 3 (H3)
Hasil analisis diketahui bahwa variabel fasilitas pendidikan (X3)
memiliki nilai koefisien sebesar 0,168 (bertanda positif) dengan tingkat
singnifikansi 0,002 ( > 0,05) dan thitung = 3,196 . Maka dari hasil
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan
bahwa “Variabel Fasilitas Pendidikan memiliki pengaruh terhadap
variabel Keputusan Melanjutkan Studi” dapat diterima dan dibuktikan
secara statistik.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ketiga
variabel independen yaitu brand image, biaya pendidikan, dan fasilitas
pendidikan yang diteliti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel dependen yaitu keputusan melanjutkan studi. Pembahasan
mengenai hasil dari penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel Brand Image terhadap Keputusan
Melanjutkan Studi
Hasil pengujian fungsi regresi yang dilakukan menunjukkan
bahwa variabel brand image memiliki nilai koefisien tertinggi yaitu
sebesar 0,739. Ini menunjukkan bahwa variabel brand image memiliki
pengaruh yang paling tinggi dalam mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melanjutkan studi ke Program DIII FE Undip.
Brand image yang baik dan positif dari Program Diploma III FE
Undip mendorong konsumen untuk menetapkan pilihannya pada
perguruan tinggi tersebut. Ini terbukti dari tingginya nilai indeks
jawaban konsumen terhadap 4 indikator pengukur dari variabel brand
image. Dari keempat indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa
Program Diploma III FE Undip memiliki brand image yang bagus
dimata masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan melanjutkan studi.
2. Pengaruh variabel Biaya Pendidikan terhadap Keputusan
Melanjutkan Studi
Hasil pengujian fungsi regresi yang dilakukan menunjukkan
bahwa variabel biaya pendidikan memiliki nilai koefisien terkecil
yaitu sebesar 0,107. Ini menunjukkan bahwa variabel biaya
pendidikan memiliki pengaruh yang paling kecil dalam
mempengaruhi keputusan konsumen dalam melanjutkan studi ke
Program DIII FE Undip.
Konsumen lebih mempertimbangkan faktor brand image yang
baik dan positif dari Diploma III FE Undip dibandingkan biaya
pendidikan yang ditawarkan. Karena konsumen tetap memilih
melanjutkan studi ke Program Diploma III FE Undip, padahal
sebagian konsumen berpendapat bahwa biaya pendidikan yang
ditawarkan masih kurang terjangkau.
3. Pengaruh variabel Fasilitas Pendidikan terhadap Keputusan
Melanjutkan Studi
Hasil pengujian fungsi regresi yang dilakukan menunjukkan
bahwa variabel fasilitas pendidikan memiliki nilai koefisien sebesar
0,168. Ini menunjukkan bahwa variabel fasilitas pendidikan
merupakan faktor kedua yang mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan melanjutkan studi pada Program DIII FE Undip setelah
variabel brand image.
Diploma III FE Undip menyediakan fasilitas pendidikan yang
mampu mendorong mahasiswa untuk memilih Program Diploma III
FE Undip sebagai tempat melanjutkan studinya.
Dengan gedung yang memadai, fasilitas fisik yang kondisinya
bagus, serta fasilitas pendukung yang lengkap membuat konsumen
semakin memantapkan keputusannya dalam memilih jasa pendidikan.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier berganda yang telah
dilakukan pada penelitian ini, didapat persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0,739 X1 + 0,107 X2 + 0,168 X3
2. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel biaya pendidikan (X2)
merupakan variabel yang paling kecil mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan melanjutkan studi. Dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,107 (bertanda positif).
Semakin terjangkau biaya pendidikan yang ditawarkan, maka akan
semakin mempengaruhi konsumen untuk memilih melanjutkan studi di
Program Diploma III FE Undip.
3. variabel fasilitas pendidikan (X3) merupakan variabel terbesar kedua
yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam melanjutkan studi
setelah variabel brand image. Dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,168 (bertanda positif).
Semakin lengkap dan memadainya fasilitas yang disediakan oleh
Program Diploma III FE Undip, maka akan semakin mempengaruhi
konsumen untuk memilih melanjutkan studi pada Program Diploma III
FE Undip.
4. variabel brand image (X1) merupakan variabel yang paling besar
mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memutuskan melanjutkan
studi. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,739 (bertanda positif).
Semakin bagus dan positif brand image dari Program Diploma III FE
Undip, maka akan semakin mempengaruhi konsumen untuk memilih
melanjutkan studi pada Program Diploma III FE Undip.
5. Brand image, biaya pendidikan, fasilitas pendidikan memiliki pengaruh
tergadap keputusan melanjutkan studi sebesar 86%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Hasil pengisian kuesioner masih banyak responden yang tidak
menyertakan alasan atas jawabannya terhadap pernyataan-
pernyataan yang peneliti ajukan. Padahal alasan tersebut penting
untuk mengetahui apa saja alasan yang dimiliki responden atas
jawaban yang diberikan.
2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada 3 variabel saja, yaitu variabel
brand image, biaya pendidikan, dan fasilitas pendidikan. Padahal
masih ada beberapa variabel lainnya yang mungkin dapat
mempengaruhi keputusan dalam melanjutkan studi ke Perguruan
Tinggi.
5.3 Saran
5.3.1 Saran Untuk Pihak Program Diploma III FE Undip
1. Bagi pihak pengelola Program Diploma III FE Undip sebaiknya
terus berusaha mempertahankan citra yang baik dan positif dari yang
telah dimiliki oleh Program Diploma III FE Undip. Sehingga jangan
sampai citra yang telah bagus tersebut menurun dan kemudian dapat
mempengaruhi menurunnya keputusan konsumen melanjutkan studi
pada Program Diploma III FE Undip.
2. Variabel biaya pendidikan merupakan variabel yang paling sedikit
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memutuskan
melanjutkan studi pada Program Diploma III FE Undip. Yang
artinya bagi sebagian konsumen, dalam hal ini orangtua mahasiswa
dan mahasiswa itu sendiri, akan berusaha untuk memenuhi biaya
pendidikan yang ditawarkan oleh pihak Program Diploma III FE
Undip. Walaupun biaya pendidikan yang ditawarkan tersebut dirasa
cukup mahal dan berat bagi sebagian konsumen.
Dan akan lebih baik jika biaya pendidikan yang ditawarkan dapat
disesuaikan dengan kemampuan dan daya beli dari konsumen yang
memilih melanjutkan studinya di Program Diploma III FE Undip.
3. Menurut sebagian konsumen masih banyak fasilitas di program
Diploma III FE Undip yang kurang terawat dan kondisinya kurang
bagus. Seperti misalnya, kondisi ruang kuliah yang bangku
kuliahnya beberapa ada yang rusak, LCD dan proyektornya kurang
dapat bekerja dengan baik, serta ruang laboratorium yang beberapa
peralatannya sudah agak usang dan perlu diperbarui. Perbaikan dan
perawatan fasilitas pendidikan seharusnya selalu dilakukan oleh
pihak pengelola agar kondisinya tetap terlihat bagus dan tidak
mengecewakan konsumen.
5.3.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang
1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah
variabel independen lainnya selain brand image, biaya pendidikan,
dan fasilitas pendidikan yang tentunya dapat mempengaruhi variabel
dependen keputusan melanjutkan studi agar lebih melengkapi
penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di
luar penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi keputusan
melanjutkan studi.
2. Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak dari sampel yang
digunakan dalam penelitian ini, dengan demikian penelitian lanjutan
tersebut dapat semakin memberikan gambaran yang lebih spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Elqorni, Ahmad. 2009. “Definisi Biaya”, The Managemen Lecture
Resume, http://elqorni.wordpress.com/2009/10/10/definisi-biaya/ Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman
Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi IV.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi&Manajemen. Yogyakarta: BPFE UGM Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga ----------------. 2005. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, Edisi 2. Jakarta: Erlangga Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba Empat Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2010,
Semarang: Universitas Diponegoro Rangkuti, Freddy. 2002. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama Rosita, Jenny. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa dalam
Mengambil Keputusan Memilih Universitas X di Surabaya”, Jurnal Eksekutif, Vol. VI, No.2, h. 343-351
Sadat, M. Andi. 2009. Brand Belief : Strategi Membangun Merek Berbasis
Keyakinan. Jakarta: Salemba Empat Shimp.2003.http://thewinnerlife.multiply.com/journal/item/52/Hubungan_Citra
_Merek_Brand_Image_dan_Keputusan_Pemebelian_Studi_Kasus_Bank_Muamalat_Indonesia_Palembang
Sulastiyono, Budi. 1999. Manajemen Perhotelan. Rineka Cipta: Jakarta Supranto, J. 2003. Metode Riset : Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Swasta, Basu dan Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE UGM
Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi -------------------. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publising www.fe.undip.ac.id www.kabar-pendidikan.blogspot.com,