16
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 59 ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERINTAHAN (Study Empiris pada Badan Pencarian dan Pertolongan) J.R. Patiruhu 1 , Stenley J.Ferdinandus 2 dan Welmin Marlo Komul 2 1 Mahasiswa Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Pattimura 2 Dosen Program Studi Manajemen, Program Studi Manajemen, PPS UNPATTI Abstract This study aims to analyze the influence of budgetary participation on the managerial performance of the apparatus, the influence of budgetary evaluation on managerial performance of the apparatus, the influence of budget target clarity on the managerial performance of the apparatus, the influence of budget planning on the managerial performance of the apparatus and the influence of budgetary usage on apparatus managerial performance at Search and Relief Agency (BASARNAS). This research is empirical research, with sampling technique used is purposive sampling with criterion of respondent in this research is employee who perform function of accountancy / financial administration at Search and Relief Agency (BASARNAS), covering Head of Agency as official of budget user, head head of the unit as the authorized user of the budget / power of the goods user and the head of the field and part as the commitment maker (PPK). Data obtained through questionnaires distributed to the selected sample respondents. The analysis used was multiple regression analysis with the least squares equation and hypothesis test using t-statistic to test the partial regression coefficient and F-statistic to influence influence together with 5% confidence level. The result of the study shows that budget participation has a significant positive effect on managerial performance. Budget evaluation has positive but insignificant effect on managerial performance. The clarity of budget targets has a significant positive effect on managerial performance. Budget planning has a significant positive effect on managerial performance and Budget use has a significant positive effect on managerial performance. In addition, the variability of dependent variables that can be explained by the variability of independent variables is 94% while the remaining 6% is explained by other variables not included in the regression model. Keywords: Budgeting, Budget Evaluation, Budget Objective Clarity, Budget Planning, Budget Use, Managerial Performance

ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

59

ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERINTAHAN

(Study Empiris pada Badan Pencarian dan Pertolongan)

J.R. Patiruhu1, Stenley J.Ferdinandus2 dan Welmin Marlo Komul2

1Mahasiswa Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Pattimura 2Dosen Program Studi Manajemen, Program Studi Manajemen, PPS UNPATTI

Abstract

This study aims to analyze the influence of budgetary participation on the managerial

performance of the apparatus, the influence of budgetary evaluation on managerial performance

of the apparatus, the influence of budget target clarity on the managerial performance of the

apparatus, the influence of budget planning on the managerial performance of the apparatus and

the influence of budgetary usage on apparatus managerial performance at Search and Relief

Agency (BASARNAS).

This research is empirical research, with sampling technique used is purposive sampling

with criterion of respondent in this research is employee who perform function of accountancy

/ financial administration at Search and Relief Agency (BASARNAS), covering Head of

Agency as official of budget user, head head of the unit as the authorized user of the budget /

power of the goods user and the head of the field and part as the commitment maker (PPK).

Data obtained through questionnaires distributed to the selected sample respondents. The

analysis used was multiple regression analysis with the least squares equation and hypothesis

test using t-statistic to test the partial regression coefficient and F-statistic to influence influence

together with 5% confidence level.

The result of the study shows that budget participation has a significant positive effect on

managerial performance. Budget evaluation has positive but insignificant effect on managerial

performance. The clarity of budget targets has a significant positive effect on managerial

performance. Budget planning has a significant positive effect on managerial performance and

Budget use has a significant positive effect on managerial performance. In addition, the

variability of dependent variables that can be explained by the variability of independent

variables is 94% while the remaining 6% is explained by other variables not included in the

regression model.

Keywords: Budgeting, Budget Evaluation, Budget Objective Clarity, Budget Planning,

Budget Use, Managerial Performance

Page 2: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

60

PENDAHULUAN

Penerapan anggaran berbasis kinerja

pada kegiatan rencana kinerja instansi

pemerintah harus menaati unsur-unsur

angaran kinerja agar dapat dipahami dengan

baik. Dalam penerapan anggaran berbasis

kinerja untuk mendukung terciptanya

akuntabilitas pada instansi pemerintah,

organsisasi sektor publik harus memenuhi

beberapa aspek dalam akuntabilitas kinerja

(Endrayani, dkk, 2014)

Penyusunan anggaran berbasis

kinerja didasarkan pada target kinerjayang

ingin dicapai.Target kinerja tersebut

diperinci dalam bentuk indikatorkinerja

yang merupakan target prestasi kerja dari

pengelola anggaran. Padasistem

penganggaran berbasis kinerja

mensyaratkan pengelola anggaran

untukmenspesifikasikan sasaran yang ingin

dicapai, mempertimbangkan alat

untukmencapainya, menetapkan indikator,

dan melakukan analisis biaya

manfaat(Pratama, 2014)

Selanjutnya, Penerapan anggaran

berdasarkan kinerja merupakan bagian

takterpisahkan dalam proses

penyempurnaan manajemen keuangan

(anggaran negara), yang bertujuan untuk

meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas pelayanan publik serta

efektifitas dari pelaksanaan kebijakan dan

program. Hal itu bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat, yang berkaitandengan

kebijakan, perencanaan, penganggaran, dan

pelaksanaannya.Untuk mengatasi

kelemahan dalam penganggaran dan

pengelolaan keuangan, diperlukan

penyempurnaan pada landasan

konstitusional mengenai pengelolaan

anggarannegara, perbaikan sistem

penyusunan anggaran, pengelolaan yang

transparan dan akuntabilitas hingga

peningkatan kualitas sumber daya manusia

(Mubarak, 2007).

Anggaran berbasis kinerja

(performance based budgeting) berorientasi

pada output organisasi dan berkaitandengan

visi, misi, dan rencana strategis organisasi

(Bastian, 2006:171).Diterapkannya

anggaran berbasis kinerja pemerintah

diharapkan dapatdigunakan secara optimal

untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat,mendukung peningkatan

transparansi dan akuntabilitas manajemen

sektorpublik. Salah satu bentuk dari

anggaran berbasis kenerja adalah partisipasi

anggaran dalam organisasi. Proses

penyusunan anggaran merupakan kegiatan

yang penting dan kompleks, karena

kemungkinan dampak fungsional atau

disfungsional sikap dan perilaku anggota

organisasi yang ditimbulkannya (Millani,

1975). Untuk mencegah dampak

disfungsional anggaran, Argyris (1952)

dalam Supomo (1998) menyarankan

perlunya melibatkan manajemen pada level

yang lebih rendah dalam proses

penyusunannya.

Hal ini dimaksudkan, agar supaya

bawahan merasa aspirasinya dihargai

sehingga mereka merasa bertanggungjawab

atas proses penyusunan anggaran dan

akhirnya dapat meningkatkan kinerja,

sesuai dengan yang ditargetkan dalam

anggaran.Namun dalam kondisi ideal

sekalipun, partisipasi penganggaran juga

mempunyai keterbatasan. Proses partisipasi

dalam penyusunan anggaran memberikan

kekuasaan kepada para manajer untuk

menetapkan isi dari anggaran mereka,

sehingga memungkinkan timbulnya

masalah, seperti menetapkan standar yang

terlalu tinggi, membuat kelonggaran dalam

anggaran dan terjadinya bentuk partisipasi

semu (pseudo participation) (Hansen dan

Mowen, 2004: 376-378).

Partisipasi penganggaran merupakan

pendekatan manajerial yang umumnya

dinilai dapat meningkatkan efektivitas

organisasi melalui peningkatan kinerja

setiap anggota organisasi secara individual

atau kelompok.Beberapa penelitian

mengenai konsekuensi partisipasi

penganggaran yaitu hubungan antara

partispasi penganggaran dan kinerja

manajer menunjukkan hasil yang tidak

konsisten. Brownell (1982b), Brownell dan

McInnes (1986), Frucot Shearon (1991),

Indriantoro (1993), Sardjito dan Muthaher

(2007) menunjukkan bahwa partisipasi

Page 3: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

61

penganggaran berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja manajerial.

Sedangkan hasil penelitian Millani (1975),

Kenis (1979), Brownell dan Hirst (1986),

menunjukkan bahwa partisipasi

penganggaran bepengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap kinerja

manajerial.Bahkan dalam penelitian Bryan

dan Locke (1967) dalam Supomo (1998)

menunjukkan pengaruh negatif antar

keduanya.

Faktor lain dari anggaran berbasis

kinerja yang yang dapat mempengaruhi

kinerja manajerial suatu organisasi adalah

evaluasi atas pelaksanaan anggaran.

Evaluasi anggaran adalah tindakan yang

dilakukan untuk menelusuri penyimpangan

atas anggaran ke departemen yang

bersangkutan dan digunakan sebagai dasar

untuk penilaian kinerja departemen (Kenis,

1979). Hal ini akan mempengaruhi tingkah

laku, sikap dan kinerja manajer. Punitive

approach dapat mengakibatkan rendahnya

motivasi dan sikap yang negatif, sedangkan

supportive approach dapat mengakibatkan

sikap dan perilaku yang positif.

Anggaran harus dimonitor dengan

ketat.anggaran akan didapat apabila

dilakukan perbandingan antara laporan

yang berbentuk anggaran dengan keadaan

yang terjadi sebenarnya. Evaluasi anggaran

akan menjadi penilaian tentang apakah

kinerja selama satu periode tertentu tersebut

sesuai dengan yang diharapkan. Penemuan

Kenis (1979) bahwa manajer memberi

reaksi yang tidak menguntungkan untuk

menggunakan anggaran dalam evaluasi

kinerja dalam suatu gaya punitive

(meningkatkan ketegangan kerja,

menurunkan kinerja anggaran).

Kecenderungan hubungan antar variabel

menjadi lemah. Selanjutnya, karena begitu

luasnya kejelasan anggaran, maka tujuan

anggaran harus dinyatakan secara spesifik,

jelas dan dapat dimengerti oleh siapa saja

yang bertanggung jawab.

Munawar (2006) menemukan bahwa

aparat pemerintah Daerah Kabupaten

Kupang dapat mengetahui hasil usahanya

melalui evaluasi yang dilakukan secara

efektif untuk mengetahui kejelasan tujuan

anggaran yang telah dibuatnya dan mereka

merasa puas atas anggaran yang telah dibuat

dapat bermanfaat bagi kepentingan

masyarakat. Beberapa penelitian yang

lainnya yang diungkapkan Locke (1968)

dalam Andy (2009) menyatakan bahwa

mencantumkan sasaran anggaran secara

spesifik adalah sebih produktif

dibandingkan dengan tidak adanya sasaran

yang spesifik dan hanya akan mendorong

karyawan melakukan yang terbaik.

Kejelasan anggaran diharapkan dapat

membantu manajer untuk mencapai tujuan

perusahaan sebagaimana yang tercantum

dalam perencanaan anggaran, sehingga

secara logis kinerja dapat tercapai.

Penerapan anggaran berbasis kinerja

dikatakan berhasil, jika reali-sasi anggaran

tercapai dengan maksimal dan keseluruhan

proses yang dilakukan dapat

dipertanggung-jawabkan kepada

masayarakat. Dengan demikian,

akuntabilitas kinerja dapat tercapai dari

semakin maksimalnya penerapan anggaran

berbasis kinerja, ditinjau dari baiknya

perencaaan anggaran yang dilakukan sesuai

dengan kebutuhan daerah, persentase

realisasi anggaran yang maksimal dan

laporan pelaksanaan anggaran yang

akuntabel.Disamping itu di akhir anggaran,

tentunya dilakukan evaluasi dan perbaikan

atas kelayakan anggaran tahunan yang telah

dilaksanakan. Rendahnya realisasi

anggaran pada bagian-bagian tertentu,

menunjukan masih belum maksimalnya

proses perencanaan, implementasi dan

pelaporan pada penerapan anggaran

berbasis kinerja.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Pertisipasi Anggaran ter-

hadap Kinerja Manajerial Aparatur

Partisipasi memungkinkan ter-

jadinya komunikasi yang semakin baik,

interaksi satu sama lain serta kerja sama

dalam tim untuk mencapai tujuan

organisasi. Indriantoro (2000) dalam

Ratnawati (2004) menyebutkan semakin

tinggi tingkat keterlibatan manajer dalam

proses penyusunan anggaran, akan

meningkatkan kinerja. Sardjito dan Osmad

Page 4: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

62

(2007) menyebutkan bahwa semakin tinggi

partisipasi anggaran maka semakin

meningkat kinerja aparat pemerintah

daerah. Alasan yang mendasari pendapat

bahwa partisipasi manajer dalam

penyusunan anggaran berpengaruh terhadap

kinerja manajerial yaitu: pertama, teori

psikologis menyatakan bahwa anggaran

partisipatif berhubungan dengan kinerja

melalui self identification dan ego

involvement dalam menetapkan tujuan

anggaran. Kedua, partisipasi dapat

meningkatkan alur informasi antara

bawahan dan atasan, yang mengarah pada

peningkatan pengamatan dan pengambilan

keputusan (Yuen, 2007).

Supriyono (2004) mengung-kapkan

bahwa di Indonesia, hubungan antara

partisipasi anggaran dengan kinerja manajer

mempunyai hubungan positif secara

signifikan.Hal tersebut sejalan dengan teori

motivasi yang menyebutkan bahwa

seseorang bertin-dak karena adanya

motivasi dari dalam dirinya untuk

memenuhi kebutuhan. Manajer yang

dilibatkan dalam proses penyusunan

anggaran mempunyai kesempatan untuk

menyumbangkan ide dan pengetahu-annya,

sehingga kebutuhan untuk aktualisasi diri

terpenuhi.

Berdasarkan uraian diatas, maka

dirumuskan hipotesis pertama sebagai

berikut :

Hipotesis 1 : Partisipasi anggaran

berpengaruh positif terhadap kualitas

kinerja manajerial aparatur peme-rintah.

Pengaruh Evaluasi Anggaran Ter-hadap

KinerjaManajerial Aparatur

Kinerja suatu organisasi pemerintah

tidak hanya dinilai dari motivasi ataupun

kemampuan suatu organisasi dalam

menyelesaikan suatu program yang telah

dibuat.Namun, kinerja juga dinilai dari

seberapa bijak organisasi tersebut untuk

mengelola dan memanfaatkan anggaran

yang telah ditetapkan.Untuk menilai itu

diperlukannya evaluasi anggaran demi

mengetahui sejauh mana kinerja dari

organisasi tersebut.Evaluasi anggaran

menunjuk pada luasnya perbedaan

anggaran yang digunakan kembali oleh

individu pimpinan departemen dan

digunakan dalam evaluasi kinerja mereka

(Kennis, 2009:710). Dengan dilakukannya

evaluasi anggaran, maka akan diketahui

kinerja organisasi pada periode itu, dan

diharapkan akan meningkatkan kinerja

organisasi pada periode berikutnya.

Kenis (2009) dalam peneli-tiannya

menyimpulkan bahwa manajer memberi

reaksi yang tidak menguntungkan untuk

menggunakan anggaran dalam evaluasi

kinerja dalam suatu gaya punitive

(meningkatkan ketegangan kerja,

menurunkan kinerja anggaran).

Kecenderungan hubungan antar variabel

menjadi lemah.Munawar (2006)

menemukan bahwa evaluasi anggaran

berpengaruh terhadap perilaku aparat

pemerintah daerah Kab.Kupang.Hal ini

menunjukkan bahwa dalam menyiapkan

anggaran mereka selalu melakukan evaluasi

kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan

dan pada pelaksanaan anggaran, mereka

juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan

yang telah dilakukan sehingga kinerja

mereka menjadi lebih baik. Berdasarkan

uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis

kedua sebagai berikut :

H2 : Evaluasi anggaran berpengaruh

positif terhadap kinerja manajerial

aparatur.

Pengaruh Kejelasan Sasaran Ang-garan

Anggaran terhadap Kinerja Manajerial

Aparatur Pemerintah

Menurut (Mardiasmo, 2009:63)

mengemukakan hubungan antara kejelasan

sasaran Anggaran terhadap Kinerja yaitu

anggaran merupakan instrumen

akuntabilitas kinerja atas pengelolaan dana

publik dan pelaksanaan program-program

yang dibiayai dari uang publik. Anggaran

publik merupakan instrumen pelaksanaan

akuntabilitas kinerja publik oleh lembaga-

lembaga publik yang ada. Serta menurut

(Anthony et. all, 2012:25) mengemukakan

hubungan antara Kejelasan Sasaran

Anggaran terhadap Kinerja bahwa anggaran

berhubungan dengan kinerja yang tercapai

karena merupakan alat penting untuk

Page 5: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

63

perencanaan dan pengendalian jangka

pendek yang efektif dalam organisasi.

Ketidak-jelasan sasaran ang-garan

akan meyebabkan pelaksana anggaran

menjadi bingung, tidak tenang dan tidak

puas dalam bekerja. Hal ini meyebabkan

pelaksana anggaran tidak termotivasi untuk

men-capai kinerja yang diharapkan.Oleh

sebab itu, sasaran anggaran daerah harus

dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat

dimengerti oleh mereka yang bertanggung-

jawab untuk menyusun dan

melaksanakannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka

dirumuskan hipotesis ketiga sebagai

berikut:

H3 :Kejelasan sasaran anggaran

berpengaruh positif terhadap kinerja

manajerial aparatur.

Pengaruh Perencanaan Anggaran

Terhadap Kinerja Manajerial Aparatur

Pemerintah

Perencanaan anggaran dapat

dikatakan baik apabila direncanakan sesuai

dengan sasaran/target kinerja (outcome)

sehingga dapat menghasil-kan efisien dan

efektifitas pelaksanaan setiap program dan

kegi-atan yang direncakanakan. Sesuai

dengan teori yang dikemukakan Mardiasmo

(2006), indikator utama sebuah

perencanaan anggaran harus memiliki

target kinerja yang merupakan ukuran

prestasi kerja secara kuantitatif dan dapat

diukur dan dibandingkan secara jelas dari

keada-an semula dengan

mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas

pelaksanaan setiap program dan kegiatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Muda

(2005) dengan judul pengaruh perencanaan

anggaran dan pelaksana-an anggaran

terhadap kinerja Instansi Pemerintah

menunjukkan hasil bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan

Perencanaan Anggaran terhadap Kinerja

Instansi Pemerintah.

H4: Perencanaan Anggaran Berpe-ngaruh

positif dan signifikan terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengaruh Penggunaan Anggaran

terhadap Kinerja Manajerial Aparatur

Pemerintah

Penggunaan anggaran merupa-kan

bagian terpenting dalam imple-mentasi

anggaran berbasis kinerja. Sistem itu sendiri

perlu dikembangkan seperti ditegaskan oleh

Joyce (2003), Jika kinerja ingin digunakan

untuk mempengaruhi alokasi sumber daya,

maka harus dimulai dikembangkan

datakinerja yang valid dan lebih baik pada

tingkat lembaga, dan dengan pelaporan

data-data yang bukan untuk tujuan anggaran

(akuntabilitas). Peng-gunaan anggaran

digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi. Berdasarkan

uraian diatas, diru-muskan hipotesis kelima

sebagai berikut :

Hipotesis 5 :Penggunaan anggaran

berpengaruh positif terhadap kualitas

kinerja manajerial aparatur.

METODE

Populasi dalam penelitian ini adalah

aparat (pengawai negeri sipil) di Badan

Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS).

Sedangkan responden penelitian adalah

kepala badan selaku Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA), kepala bidang dan bagian

selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),

kepala sub bidang dan sub bagian selaku

Pejabat Penguji/Penandatangan SPM dan

bendahara

Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan metode

purposive samplingyaitu pengambilan

sampel secara sengaja sesuai dengan

persyaratan sampel yang diperlukan atau

berdasarkan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui informasi yang berkaitan

dengan anggaran berbasis kinerja terhadap

akuntabilitas kinerja pada Badan Pencarian

dan Pertolongan (BA-SARNAS).

Pemilihan sampel pene-litian didasarkan

pada pertimbangan dan kriteria sebagai

berikut:

Page 6: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

64

1) Responden berstatus sebagai Pegawai

Negeri Sipil pada Badan Pencarian dan

Pertolongan yang telah bekerja minimal

2 tahun.

2) Responden menduduki jabatan sebagai

Kepala Badan selaku pejabat pengguna

anggaran.

3) Responden menduduki jabatan sebagai

kepala kepala unit selaku kuasa

pengguna anggaran/kuasa pengguna

barang.

4) Responden menduduki jabatan sebagai

kepala bidang dan bagian selaku pejabat

pembuat komitmen (PPK).

Variabel Penelitian dan Pengukur-annya

a) Penerapan Anggaran Berbasis

Kinerja

Anggaran berbasis kinerja adalah

anggaran yang disusun dengan

menghubungkan pengeluaran dan hasil

yang akan dicapai, mengidentifikasi input,

output dan outcome yang dihasilkan oleh

suatu program dan kegiatan. Dalam

penerapan anggaran berbasis kinerja ada

beberapa tahapan yang harus dilakukan,

yaitu perencanaan anggaran, implementasi

anggaran, pelaporan/pertanggungjawaban

anggaran dan evaluasi kinerja. Penerapan

Anggaran berbasis kinerja diukur

berdasarkan lima variabel sebagai berikut:

1) Partisipasi Penganggaran. Partisipasi

penganggaran yang dimaksud adalah

tingkat keter-libatan dan pengaruh para

individu dalam proses penyu-sunan

anggaran (Brownel, 2000). Untuk

mengukur variabel ini, peneliti

menggunakan instrumen yang terdiri

dari 6 item perta-nyaan yang

dikembangkan oleh Millani, dalam

Muhammad (2008). Ukuran partisipasi

peng-anggaran didasarkan pada tang-

gapan subyek terhadap serang-kaian

item yang menggunakan skala tujuh

poin, yang dimulai dari: 1 (partispasi

rendah) sampai 5 (partisipasi tinggi).

2) Evaluasi Anggaran. Evaluasi anggaran

adalah tindakan yang dilakukan untuk

menelusuri penyimpangan atas anggaran

ke departemen yang bersangkutan dan

digunakan sebagai dasar untuk penilaian

kinerja departemen (Kennis, 2009).

Variabel ini diukur dengan beberapa

indikator antara lain; adanya evaluasi

atas program dan kegiatan, adanya

evaluasi apakah telah sesuai dengan

target yang ditetapkan dan adanya

reward yang diberikan atas pencapaian

target. Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval 5 point dan

menunjukkan evaluasi anggaran

3) Kejelasan Sasaran Anggaran.

Kejelasan sasaran anggaran merupakan

sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan

secara jelas dan spesifik dengan tujuan

agar anggaran tersebut dapat dime-ngerti

oleh orang yang bertanggung jawab atas

penca-paian sasaran anggaran tersebut

(Suharono dan Solichin, 2006).

Kejelasan sasaran anggaran juga

merupakan kondisi kinerja yang akan

dicapai yang tertuang dalam rencana

kerja anggaran satuan kerja. Variabel ini

diukur dengan beberapa indikator antara

lain; tujuan, kinerja, standar, jangka

waktu, sasaran prioritas, tingkat

kesulitan dan koordinasi. Variabel ini

diukur dengan menggunakan skala

interval 5 point dan menunjukkan

kejelasan sasaran anggaran dalam

penyusunan anggaran.Kuesioner ini

diadaptasi dari penelitian Bangun

(2009).

4) Perencanaan Anggaran. Peren-canaan

anggaran adalah tahap estimasi

pengeluaran untuk pelakasanaan

kegiatan yang harus sesuai dengan visi,

misi, tujuan, sasaran, dan kebijakan yang

telah dirumuskan dalam renstra

organisasi.Indikator perencanaan

anggaran meliputi; dokumen, rancangan

yang terukur, penyusunan yang sesuai

dengan program dan kegiatan, adanya

sinkronisasi antara program, kegiatan

dan kinerja, adanya prinsip-prinsip

peningkatan efesiensi, efektifitas,

transparansi dan akuntabilitas.Indikator

diadopsi dari Haspiarti, (2012).

5) Penggunaan Anggaran.

Penggunaan anggaran merupa-kan

pencatatan hasil yang dicapai dalam

melaksanakan fungsi-fungsi khusus

Page 7: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

65

suatu pekerjaan atau kegiatan bekerja

selama suatu periode tertentu (Nawawi,

2006).Indikator penggunaan anggaran

meliputi; ukuran kinerja untukefisiensi

operasi, ukuran kinerja untukkepuasan

masyarakat dan penggunaan pihak

eksternal.

b) Kinerja Manajerial Aparatur

Kinerja dalam penelitian ini adalah

kinerja aparat pemerintah daerah dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan

manajerial, antara lain peren-canaan,

investigasi, pengkoordinasian, evaluasi,

pengawassan, pengaturan staf, negosiasi,

perwakilan dan kinerja secara

keseluruhan.Kinerja merupakan suatu

prestasi atau tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh individu atau suatu organisasi

dalam melaksanakan pada suatu periode

tertentu.Menurut Stoner kinerja

(performance) merupakan kuantitas dan

kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh

individu, kelompok atau organisasi

(Syafrial, 2009).Ukuran kinerja aparat

pemerintah daerahdidasarkan pada

tanggapan subyek terhadap serangkaian

item yang menggunakan skala tujuh poin,

yang dimulai dari: 1(kinerja sangat rendah)

sampai 5 (kinerja sangat tinggi)

Kualitas data dalam suatu pengujian

hipotesis akan mempenga-ruhi hasil

ketepatan uji hipotesis (Wirjono dan

Raharjono, 2007) dalam penelitian ini,

kualitas data yang dihasilkan dari

penggunaan instrument dievaluasi dengan

uji validitas dan uji reabilitas.

Pengujian asumsi klasik diperlukan

untuk mengetahui apakah hasil estimasi

regresi yang dilakukan benar-benar bebas

dari adanya gejala heteroskedastisitas,

gejala multikoli-nieritas Pengujian

dilakukan melipuiti:

a. Uji normalitas dengan mengguna-kan

one sample Kormogorov Smirnov,

b. Uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan Grafik Scatterplot

c. Uji multikolonieritas dengan

menggunakan nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF).

Analisis regresi berganda adalah

analisis hubungan antara beberapa variabel

independen dengan variabel

dependen.Analisis ini digunakan untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen,

apakah variabel independen berhubungan

positif atau negatif dan untuk memprediksi

nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan

atau penurunan. Rumusannya dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β4X4 +β5X5 + ɛ

Dimana:

Y = Kinerja Manajerial Aparatur

X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran

X2 = Evaluasi Anggaran

X3 = Kejelasan Sasaran Anggaran

X4 = Perencanaan Anggaran

X5 = Penggunaan Anggaran

β0 = Konstanta

β1,β2.. β5 = Koefisien regresi

ɛ = Variabel lain yang tidak diteliti atau dimasukkan dalam model.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Total kuesioner yang diserah-kan ke

responden sebanyak 32

kuesioner.Kuesioner yang kembali setelah

diserahkan sebanyak 32 kuesioner atau

sebesar 100%.Setelah dilakukan

pemeriksaan atas kuisiner yang terkumpul,

tidak ada yang rusak sehingga semua

kuisioner dimaksud dapat dipakai dalam

melakukan tabulasi data penelitian

Page 8: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

66

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berusaha

menjelaskan atau menggambarkan masing-

masing variabel yang terkait dalam

penelitian ini. Statistic deskriptif

digambarkan dalam tabel berikut ini

;

Tabel 1: Statistik Deskriptif

Variabel Penelitian

Rentang

Teoritis

Rentang

Aktual

Rata-rata

Teoritis

Rata-rata

Aktual

Standar

Deviasi

Partisipasi Penyusunan Anggaran 4 - 20 8 - 20 12 14,78 3,58

Evaluasi Anggaran 3 - 15 8 - 15 9 11,63 1,80

Kejelasan Sasaran Anggaran 7 - 35 21 - 35 21 27,97 4,27

Perencanaan Anggaran 6 - 30 18 - 30 18 23,81 3,45

Penggunaan Anggaran 3 - 15 8 - 15 9 11,62 2,13

Kinerja Manajerial 8 - 40 24 - 40 24 31,59 5,14

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengujian regresi bergan-da

setelah melewati berbagai pengu-jian data

maupun uji asumsi klasisk terkait pengaruh

pertisipasi penyu-sunan anggaran, evaluasi

anggaran, kejelasan sasaran anggaran,

perenca-naan anggaran, penggunaan

anggaran terhadap kinerja manajerial,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil pengujian Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien t p-value

(Constant) 4,34 2,47 0,02

Partisipasi Penyusunan Anggaran 0,19 2,44 0,02

Evaluasi Anggaran 0,13 0,60 0,55

Kejelasan Sasaran Anggaran 0,75 6,98 0,00

Perencanaan Anggaran 0,28 3,04 0,00

Penggunaan Anggaran 0,29 2,26 0,03

R Square 0,95 - -

Adjusted R Square 0,94 - -

F Model 99,09 - -

Sig 0,00 - -

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil pengujian regresi linier

berganda meliputi uji determinansi (R2),

pengujian model (Uji-F) dan pengujian

hipotesis (Uji t-statistik) dapat dijabarkan

sebagai berikut:

Uji Determinansi (R2)

Hasil pengujian koofisien determinasi

pada tabel diatas menunjukkan, besarnya

nilai adjusted r square adalah sebesar

0,94atau sekitar 94%. Hal ini memberi arti

bahwa variabilitas variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel

independen sebesar 94% sedangkan sisanya

6% dijelaskan oleh variabel lainnya yang

tidak dimasukkan dalam model regresi.

Uji Model (Uji-F)

Hasil uji f model pada tabel di atas

menunjukkan, nilaiF-hitung adalah sebesar

99,09dengan tingkat probabilitas signifikan

sebesar 0,00 (0%). Nilai probabilitas

Page 9: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

67

signifikan jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%

maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel independen

pertisipasi penyusunan anggaran, evaluasi

anggaran, kejelasan sasaran anggaran,

perencanaan anggaran, penggunaan

anggaran terhadap variabel dependen

kinerja manajerial.

Uji Hipotesis (Uji t-statistik)

Pengujian hipotesis 1: Hasil

pengujian menunjukkanvariabel partisipasi

penganggaran berhubunganpositif 0,19

dengan nilai probabilitas 0,02 dan jika

diukur dengan derajat signifikan yang

digunakan adalah 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwaterdapat

hubunganpositif dan signifikan partisipasi

penganggaranterhadap kinerja manajerial

sehingga hipotesis yang diusulkan dalam

penelitian ini diterima.

Pengujian hipotesis 2:Hasil pengujian

menunjukkan variabel evaluasi anggaran

berhubunganpositif 0,13 dengan nilai

probabilitas 0,55 dan jika diukur dengan

derajat signifikan yang digunakan adalah

0,05 maka dapat disimpulkan

bahwaterdapat hubunganpositif namun

tidak signifikan evaluasi anggaran terhadap

kinerja manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini ditolak.

Hasil pengujian hipotesis 3: Hasil

pengujian menunjukkan variabel kejelasan

sasaran anggaran berdasarkan hasil

pengujian berhubungan positif 0,75dengan

nilai probabilitas 0,00 dan jika diukur

dengan derajat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwaterdapat hubunganpositif dan

signifikan kejelasan sasaran anggaran

terhadap kinerja manajerial sehingga

hipotesis yang diusulkan dalam penelitian

ini diterima.

Hasil pengujian hipotesis 4: Hasil

pengujian menunjukkan variabel

perencanaan anggaran berdasarkan hasil

pengujian berhubunganpositif 0,28 dengan

nilai probabilitas 0,00 dan jika diukur

dengan derajat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwaterdapat hubunganpositif dan

signifikan perencanaan anggaran terhadap

kinerja manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini diterima.

Hasil pengujian hipotesis 5: Hasil

pengujian menunjukkan variabel

penggunaan anggaran berdasarkan hasil

pengujian berhubunganpositif 0,29dengan

nilai probabilitas 0,03 dan jika diukur

dengan derajat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwaterdapat hubunganpositif dan

signifikan penggunaan anggaran terhadap

kinerja manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini diterima.

PEMBAHASAN HIPOTESIS

Pengaruh Partisipasi

PenganggaranTerhadap Kinerja

Manajerial.

Hipotesis pertama yang

diusulkanadalahpartisipasi penganggaran

berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja manajerial aparatur.Hasil pengujian

hipotesis yang dilakukan melalui uji t -

statistik menunjukkan variabel partisipasi

penganggaran berhubunganpositif 0,19

dengan nilai probabilitas 0,02 dan jika

diukur dengan derajat signifikan yang

digunakan adalah 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwaterdapat

hubunganpositif dan signifikan partisipasi

penganggaranterhadap kinerja manajerial

sehingga hipotesis yang diusulkan dalam

penelitian ini diterima.

Menurut teori kontijensi, sistem

pengendalian manajemen dalam

meningkatkan kinerja manajerial dapat

didasarkan atas faktor organisatoris.Salah

satu wujudnya adalah partisipasi

penganggaran yang merupakan pendekatan

manajerial yang umumnya dapat

meningkatkan efektifitas organisasi melalui

peningkatan kinerja setiap anggota

organisasi secara individual atau kelompok.

Peningkatan kinerja individual atau

kelompok ini akan berdampak bagi

peningkatan kinerja organisasi secara

keseluruhan. Disamping itu, teori

psikologis menganggap bahwa partisipasi

penganggaran menyediakan informasi

antara atasan dan bawahan yang dapat

Page 10: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

68

mengurangi tekanan tugas dan

mendapatkan kepuasan kerja yang

selanjutnya akan mengurangi senjangan

anggaran, sehingga kinerja akan semakin

baik.

Hasil ini mendukung penelitian yang

dilakukan sebelumnya oleh Alam dan Mia

(2006), Munawar (2006), Sardjito dan

Muthaher (2007) dan Yuen (2007) yang

menyimpulkan adanya pengaruh positif dan

signifikan antara partisipasi penganggaran

dengan kinerja manajerial aparat

pemerintah. Penelitian lain yang

mendukung hasil ini yaitu Din (2008) yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara partisipasi

penganggaran dengan kinerja manajerial

aparat pemerintah. Penelitian lain pula yang

mendukung hasil ini adalah Haspiarti

(2012) dimana hasil penelitiannya

menyatakan terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara partisipasi penganggaran

dengan kinerja manajerial aparat

pemerintah.

Pengaruh Evaluasi Anggaran

Terhadap Kinerja Manajerial

Hipotesis kedua yang diajukan adalah

evaluasi anggaran berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja manajerial.Hasil

pengujian hipotesis menunjukkan variabel

evaluasi anggaran berhubunganpositif 0,13

dengan nilai probabilitas 0,55 dan jika

diukur dengan derajat signifikan yang

digunakan adalah 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwaterdapat

hubunganpositif namun tidak signifikan

evaluasi anggaran terhadap kinerja

manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini ditolak.

Evaluasi atas anggaran seharusnya

menjadi tanggung jawab pimpinan, baik

pimpinan Badan maupun satu unit

dibawahnya. Namun dalam kenyataannya,

hal tersebut belum dijalankan dengan baik,

dimana evaluasi atas pelaksanaan program

dan kegiatan belum dilakukan dengan

maksimal, evaluasi tehadadap unsur

ekonomis, efektif dan efesiensi belum

dilakukan sebagaimana mestinnya dan

reward atau imbalan atas kinerja yang

dicapai belum diperhatikan dengan baik.

Hal ini mengindikasikan bahwa evaluasi

atas kegiatan yang berhubungan dengan

penganggaran yang ditetapkan sebelumnya

belum dapat dilakukan dengan baik,

sehingga kinerja aparatur belum dapat

diprediksi dengan baik pula.

Hasil penelitian ini mendukung

penelitian Munawar (2006) menemukan

bahwa evaluasi anggaran tidak berpengaruh

terhadap perilaku aparat pemerintah daerah

Kab. Kupang.Hal ini menunjukkan bahwa

dalam menyiapkan anggaran, evaluasi

kegiatankegiatan yang telah diprogramkan

dan pada pelaksanaan anggaran kurang

dilakukan, mereka juga kurang melakukan

evaluasi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan sehingga kinerja mereka menjadi

menurun.Penelitian lain yang juga

mendukung hasil ini yaitu Friska (2014),

dmana hasil penelitiannya menemukan

evaluasi anggaran yang merupakan salah

satu unsur anggaran berbasis kinerja tidak

mempengaruhi kinerja. Namun, penelitian

ini bertolak belakang dengan hasil yang

ditemukan oleh Sukani, Rasuli dan Darlis

(2015), dimana hasil penelitiannya

membuktikan evaluasi anggaran

berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja manajerial.

Pengaruh Kejelasan Sasaran

Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis ketiga yang diajukan adalah

kejelasan sasaran anggaran berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

manajerial.Hasil pengujian hipotesis

melalui uji t statistik menunjukkan variabel

kejelasan sasaran anggaran berdasarkan

hasil pengujian berhubunganpositif

0,75dengan nilai probabilitas 0,00 dan jika

diukur dengan derajat signifikan yang

digunakan adalah 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwaterdapat

hubunganpositif dan signifikan kejelasan

sasaran anggaran terhadap kinerja

manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini diterima.

Anggaran Badan Pencarian dan

Pertolongan adalah rencana kerja keuangan

tahunan dalam 1 (satu) tahun yangdisusun

Page 11: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

69

secara jelas dan spesifik, dan merupakan

desain teknis pelaksanaanstrategi untuk

mencapai tujuan. Anggaran yang baik

tidak hanya memuat informasi tentang

pendapatan, belanja dan pembiayaan

namun lebih dari itu anggaran harus

memberikan informasi mengenai kondisi

kinerja Badan Pencarian dan Pertolongan

yang akan dicapai, sehingga anggaran

dapat dijadikan tolok ukur pencapaian

kinerja.Kejelasan sasaran anggaran dapat

memotivasi pelaksanaan anggaran.Dengan

sasaran anggaran yang ditetapkan secara

jelas dan spesifik diharapkanakan

membantu manajer dalam usaha untuk

mencapai tujuan yang tercantumdalam

perencanaan anggaran, sehingga

berpengaruh terhadap kinerja mereka.

Hasil ini mendukung penelitian

Sembiring (2008), dimana hasil

penelitiannya menunjukkan hubungan

positif antara kejelasan sasaran anggaran

dengan kinerja. Penelitian lain yang

mendukung hasil ini yaitu yang dilakukan

oleh Sukani, Rasuli dan Darlis (2015),

dimana hasil penelitiannya membuktikan

kejelasan sasaran anggaran berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

manajerial.

Pengaruh Perencanaan Anggaran

Terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis keempatyang diajukan

adalah perencanaan anggaran berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

manajerial.Hasil pengujian hipotesis

melalui uji t statistik menunjukkan variabel

perencanaan anggaran berdasarkan hasil

pengujian berhubunganpositif 0,28 dengan

nilai probabilitas 0,00 dan jika diukur

dengan derajat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwaterdapat hubunganpositif dan

signifikan perencanaan anggaran terhadap

kinerja manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini diterima

Perencanaan anggaran di Badan

Pencarian dan Pertolongan telah dilakukan

sebagaimana mestinya.Hal ini diwujudkan

melalui kebijakan seperti; dokumen

rancangan program anggara telah

menjabarkan mengenai visi dan misi serta

program yang ingin dicapai.Selain itu,

dalam hal perencanaan anggaran mengikuti

prioritas dalam menyusun rancangan

anggaran dan penyusunan rencana anggaran

didasarkan pada program dan kegiatan serta

pagu anggaran yang tercantum dalam nota

kesepakatan dengan DPR.Selanjutnya,

dalam penyusunan rencana anggran,

memperhatikan prinsip-prinsip peningkatan

efisiensi, efektifitas, transparansi dan

akuntanbilitas dalam rangka pencapaian

prestasi kerja serta adanya sinkronisasi

program dan kegiatan dengan kinerja sesuai

dengan standar pelayanan minimal yang

ditetapkan.Hal ini mengindikasikan bahwa,

perencanaan terhadap anggaran telah

dilakukan dengan baik, yang berimplikasi

kepada semakin membaiknya kinerja

manajerial aparatur.Hal ini juga didukung

dengan hasil analisis deskriptif statistic,

dimana rata-rata aktual variabel yang lebih

besar dari rata-rata teoritisnya.Hasil ini

berimplikasi bahwa di Badan Pencarian dan

Pertolongan, perencanaan anggran

cenderung telah dilakukan dengan baik.

Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Muda

(2015) dengan judul Pengaruh Perencanaan

Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran

terhadap Kinerja Manajerial Instansi

Pemerintah pada Sekretariat Kota

Kotamadya Jakarta Selatan. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan perencanaan anggaran

terhadap kinerja manajerial di Instansi

Pemerintah pada Sekretariat Kota

Kotamadya Jakarta Selatan. Penelitian lain

yang mendukung hasil ini yaitu Haspiarti

(2012) dimana hasil penelitiannya

menunjukkan terdapat pengaruh positif

signifikan perencanaan anggaran terhadap

kinerja manajerial aparatur pemerintah.

Pengaruh Penggunaan Anggaran

Terhadap Kinerja Manajerial

Hipotesis kelimayang diajukan adalah

penggunaan anggaran berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja manajerial.Hasil

pengujian hipotesis melalui uji t statistik

menunjukkan variabel penggunaan

Page 12: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

70

anggaran berdasarkan hasil pengujian

berhubunganpositif 0,29 dengan nilai

probabilitas 0,03 dan jika diukur dengan

derajat signifikan yang digunakan adalah

0,05 maka dapat disimpulkan

bahwaterdapat hubunganpositif dan

signifikan penggunaan anggaran terhadap

kinerja manajerial sehingga hipotesis yang

diusulkan dalam penelitian ini diterima.

Di Badan Pencarian dan Pertolongan,

penggunaan atas anggaran sudah dapat

dilakukan secara baik, meskipun ada

beberapa hal yang masih kurang. Misalnya,

setiap penggunaan anggaran mengacu pada

rencana anggaran yang telah disahkan.

Disamping itu, dokumen anggaran selalu

digunakan sebagai acuan untuk penyediaan

dana berdasarkan kebutuhan organisasi dan

dalam penggunaan atau pelaksanaan

pendapatan maupun belanja sesuai dengan

jumlah yang tercantum dalam dokumen

anggaran.Oleh karena itu, disimpulkan

bahwa penggunaan anggaran sesuai dengan

peruntukannya telah diterapkan secara

baik.Hal ini didukung dengan hasil analisis

deskriptis statistic variabel penggunaan

anggaran, dimana rata-rata aktual variabel

lebih besar dari rata-rata teoritisnya, yang

artinya penggunaan anggaran di Badan

Pencarian dan Pertolongan cenderung baik

sesuai dengan yang dianggarkan

sebelumnya.

Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Fryanty

(2016).Penelitain dengan judul faKtor-

faktor yang mempengaruhi kinerja

manajerial aparatur pemerintah ini

membuktikan bahwa, penggunaan anggaran

berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja manajerial aparatur.Namun, hasil

inibertolak belakang dengan penelitian

Haspiarti (2012).Hasil penelitiannya

menyatakan bahwa penggunaan anggaran

berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap kinerja manajerial..

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pengujian hipotesis yang telah dibahas pada

sebelumnya, maka kesimpulan penelitian

ini antara lain:

1. Partisipasi penganggaran berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

manajerial.

2. Evaluasi anggaran berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap kinerja

manajerial.

3. Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

manajerial.

4. Perencanaan anggaran berpenga-ruh

positif signifikan terhadap kinerja

manajerial.

DAFTAR PUSTAKA

Alam, B and Mia, L. 2006.Need for

Achievement, Style of Budgeting and

Managerial Performance in a Non

Government Organization (NGO):

Evidence from an Oriental

Culture.International Journal of

Business Research, Vol.VI, No.3, pp.

35-43.

Bangun.Andarias. 2009. Pengaruh

partisipasi dalam penyusunan

anggaran, Kejelasan sasaran anggaran

dan struktur Desentralisasi terhadap

kinerja manajerial SKPD dengan

pengawasan internal sebagai Variabel

pemoderasi (studi kasus pada

Pemerintah kabupaten deli serdang.

Medan: Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara.

Bastian, Indra.2006.Sistem Akuntansi

Sektor Publik, Edisi 2.

Jakarta:Salemba Empat.

Baswir, Revrisond. 2002. Akuntansi

Pemerintahan di Indonesia. BPFE,

Yogyakarta.

Brownell, P. 1981.Participation in

Budgeting, Locus of Control and

Organizational Effective-ness.The

Accounting Review, Vol. LVI, 4: 844

– 860.

Brownell, P. 1982a.The Role of Accounting

Data in Perfor-mance Evaluation,

Budgetary Participation, and

Organiza-tional Effectiveness.Journal

of Accounting Research, Vol. 20, No.

1:12-27.

Brownell, P. 1982b.A Field Exami-nation

of Budgetary Partici-pation And

Page 13: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

71

Locus Of Control. The Accounting

Review, Vol. LVII, 4, Oktober: 766-

777.

Brownell P and Hirst, M.1986. Reliance

Accounting Informa-tion, Budgetary

participation and Task

Uncertainty.Journal of Accounting

Research, Vol. 24: 241-249.

Brownell and McInnes. 1986. Budgetary

Participation, Moti-vation, and

Managerial Perfor-mance.The

Accounting Revi-ew, Vol. LXI, 4:

511-526.

BPKP, 2005.Pedoman Penyusunan

Anggaran Berbasis Kinerja

(Revisi).Jakarta

Davis, Keith dan John W. Newstroom.

1985. Perilaku Dalam Organi-sasi.

Erlangga. Jakarta

Desak Putu Intan Permata Sari, Ni Kadek

Sinarwati, Edy Sujana. 2014.

Pengaruh Akuntabilitas, kejelasan

sasaran anggaran, dan partisipasi

anggaran terha-dap kinerja manajerial

(studi empiris pada satuan kerja

perangkat daerah Kabupaten

Buleleng). Journal Ekonomi

Universitas Pendidikan Gane-sha.

Volume 2 No. 1 Tahun 2014

Deki Putra. 2013. Pengaruh Akuntabilitas

Publik dan Kejelasan Sasaran

Anggaran terhadap Kinerja

Manajerial Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) Kota Padang, Skripsi.

Din M. 2008. Anteseden dan Konse-kuensi

Partisipasi Pengang-garan (Studi

Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah Pemerintah Daerah Kota

Palu).Thesis Undip

Fitryanty Ita. 2016. Faktor- faktor yang

mempengaruhi kinerja manajerial

Aparat Pemerintah Kabupaten

Indramayu. Jurnal

TEKUN/VOLUME VII, No.01,

Maret 2016: 62 - 79

Fitri Lestari. 2015. Pengaruh kejelasan

sasaran anggaran, kinerja manajerial,

pertanggung-jawaban anggaran,

transparansi publik, aktivitas

pengendalian terhadap akuntabilitas

kinerja Instansi Pemerintah. (Pada

Pemerintah Kabupaten Ling-ga).

Program Studi Akuntansi FE

UMRAH.

Friska Yulia. 2014. Pengaruh Anggaran

Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja

Instasi Pemerintah Provinsi Jambi.

Artikel Publikasi FEB Universitas

Jambi

Govindarajan, V. 1986.Impact of

Participation in the Budgetary Process

on Managerial Attitudes and

Performance: Universalistic and

Contingency Perspectives.Decision

Sciences, 17: 496-516

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Univer-sitas

Diponegoro. Semarang.

Ghozali, I. 2011, Model Persamaan

structural, Konsep dan Aplikasi

dengan Program AMOS 16. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang

Hansen dan Mowen. 2004. Akuntansi

Manajemen.Edisi ketujuh. Salemba

Empat, Jakarta

Hanson, E.I. 1966.The budgetary control

function.The Accoun-ting Review,

Vol 41: 239–243.

Haspiarti. 2012. Pengaruh Penerapan

Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah ( Studi Pada Pemerintah

Kota Parepare). Artikel Publikasi

FEB Universitas Hasanudin.

Herawaty, Netty. 2011. “Pengaruh

Kejelasan Sasaran Anggaran,

Pengendalian Akuntansi dan Sistem

Pelaporan terhadap AKIP Daerah

Kota Jambi”. Simposium Nasional

Akuntansi Vol.13.Jambi.

Ikhsan dan Ishak. 2005.Akuntansi

Keperilakuan. Penerbit Salemba

Empat, Jakarta

Ita Friyanty. 2016. Faktor- faktor yang

mempengaruhi kinerja mana-jerial

aparat pemerintahan. (Study kasus

pada pemerintah Indramayu).Jurnal

TEKUN/Volume VII, No.01, Maret

2016: 62 – 79

Page 14: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

72

Jaryanto, 2008, Pengaruh Ketidak-pastian

Tugas dan Desentrali-sasi terhadap

Kinerja Mana-jerial dengan Sistem

Akuntansi Manajemen Sebagai

Variabel Intervenning, Tesis Program

Pasca Sarjana Magister Sains

Akuntansi Universitas Dipone-goro,

Semarang (Tidak Dipublikasikan)

Jhony Saputra. 2014. Pengaruh kejelasan

sasaran anggaran, kinerja manajerial,

pelaporan/ pertanggungjawban

anggaran terhadap akuntabilitas

kinerja Instansi Pemerintah. (Study

kasus pada provinsi Kepulauan Riau).

Program Studi Akuntansi FE

UMRAH

Kenis, I. 1979. Effect on Budgetary Goal

Characteristic on Managerial

Attitudes and Performance.The

Accounting Review, Vol. LIV, No. 4,

pp: 707-721.

Kenis, I. (Oktober 1979). Effects of

Budgetary Goal Characteristics on

Managerial Attitudes and

Performance.The Accounting

Review.Hal 707- 721.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan

Manajemen Keuangan Daerah. Edisi

Pertama.Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi sektor

Publik.Yogyakarta: Andi

Manurung, Amran. 2005.Hubungan

Partisipasi Penyusunan Anggaran

terhadap kepuasan kerja dan kinerja

manajerial: informasi job relevant dan

kecukupan anggaran sebagai variabel

intervening. Tesis Program Pasca

Sarjana Magis-ter Sains Akuntansi

Universitas Diponegoro, Semarang

(Tidak Dipublikasikan)

Mahoney, T. A, TH.Jerdee and S.J. Carrol.

1965. The Job(s)

Management.Industrial Relations, 4:

97-110

Millani, K.W. 1975.The Relationship of

Participation in Budget-Setting to

Industrial Supervisor Performance

and Attitudes: A Field Study.The

Accounting Review, 274-284

Mia, L. 2006. The Impact Aprticipation In

Budgeting And Job Difficulty On

Managerial Performance And Work

Motivation: A Research

Note.Accounting, Organizations And

Society, Vol 14: 347-357.

Muda, Taufik Djundjung. (2005). Pengaruh

Perencanaan Anggar-an dan

Pelaksanaan Anggaran terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah pada Sekretariat Kota

Kotamadya Jakarta Selatan. Disertasi.

UNPAD. Jawa Barat.

Muhammad Din, 2008. Anteseden dan

Konsekuensi Partisipasi Peng-

anggaran (Studi Empiris Pada Satuan

Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Daerah Kota Palu)”.Thesis

Universitas Diponegoro.

Murtiyani, Siti. 2001. Pengaruh Sistem

Penganggaran, Sistem Pelaporan Dan

Analisis, Dalam Hubungan Antara

Partisipasi Dengan Efisiensi Dan

Efek-tifitas Anggaran. Simposium

Nasional Akuntansi IV, Hal: 542-560

Munawar, (2006).Pengaruh Karakte-ristik

Tujuan Anggaran Terha-dap Perilaku,

Sikap dan Kiner-ja Aparat Pemerintah

Daerah di Kabupaten Kupang.

(Tesis).

Mutia Sulistyani. 2012. Pengaruh

Partisipasi penyusunan anggaran

terhadap kinerja manajerial dengan

pelimoahan wewenang Sebagai

variabel moderating (Studi kasus pada

Rumah Sakit Umum Daerah

Banyudono di Kabupaten Boyolali).

Skripsi Fakultas EkonomiUniversitas

Muhammadiyah Surakarta

Munandar, M. 2001. Budgeting,

Perencanaan Kerja Pengkoor-

dinasian Kerja. Pengawasan Kerja.

Edisi Pertama. Universitas Gajah

Mada: BPFE

Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPKP

.2007.Modul Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (Revisi). Jakarta: Badan

Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan.

Pratama, Dafitra. 2014. “Pengaruh

Pengangaran Berbasis Kinerja,

Pengawasa Preventif Dan

Pengawasan Detektif Terhadap

Page 15: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

73

Efektifitas Pengendalian Ang-garan

(Studi Empiris Pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah di Kabupaten

Pelalawan)”. Skripsi. Riau: Fakultas

Ekonomi.Universitas Riau.

Rahayu, Sri., U.Ludigdo,, dan D.Afandy.

2007. Studi fenomenologis terhadap

proses penyusunan anggaran daerah

Bukti empiris dari satu satuan kerja

perangkat daerah di Propinsi Jambi.

Simposium Nasional Akuntansi X

Robbins, S.P. 2006. Perilaku Organisasi,

Edisi ke Sepuluh INDEKS, Jakarta

Rosmawati.2011. Pengaruh Perencanaan

dan Pengawasan Anggaran terhadap

Kinerja Manajerial pada SKPD

Kabupaten Aceh Utara dengan

Partisipasi Anggaran sebagai

Variabel Moderating. Thesis

Universitas Sumatera Utara

Salbiah dan Ridha Rizky.2012. Pengaruh

Evaluasi Anggaran terhadap Kinerja

satuan kerja perangkat daerah

pemerintah Provinsi Sumatera

Utara.Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2,

April 2012

Sardjito, Bambang dan Osmad Muthaher.

(2007). Pengaruh Partisipasi

Penyusunan Ang-garan terhadap

Kinerja Aparat Pemerintah Daerah:

Budaya Organisasi dan Komitmen

Organisasi sebagai Variabel

Moderating. Simposium Nasional

Akuntansi (SNA) X.

UNHASMakasar, 26-28 Juli.

Setiawan, Ivan Arif dan I. Ghozali.

2006.Akuntansi Keperilakuan,

Konsep dan Kajian empiris. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang

Sembiring, S. A. T. 2008. Pengaruh

Partisipasi Anggaran dan Kejelasan

Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja

Manajerial dengan Motivasi sebagai

Variabel Intervening pada Kawasan

Industri Medan. Medan: Program

Pascasarjana Universitas Sumatera

Utara.

Siegel, G and HR Marconi. 1989.

Behavioral Accounting, South

Western Publishing Co. Cincinnati.

Suhartono, Ehrmann; Solichin, Moch-

ammad, 2006.“Pengaruh Keje-lasan

Sasaran Anggaran Terha-dap

Senjangan Anggaran Ins-tansi

Pemerintah Daerah dengan

Komitmen Organisasi sebagai

Pemoderasi”. SNA 9 Padang.

Solina Meria. 2014. Pengaruh akun-tabilitas

publik, partisipasi penyusunan

anggaran, kejelas-an sasaran

anggaran, struk-tur desentralisasi

terhadap kinerja manajerial pada

SKPD Tan-jung Pinang. Artikel

publikasi

Suhartono, Ehrmann; Solichin,

Mochammad, 2006.“Pengaruh

Kejelasan Sasaran Anggaran

Terhadap Senjangan Anggaran

Instansi Pemerintah Daerah dengan

Komitmen Organisasi sebagai

Pemoderasi”.SNA 9 Padang.

Sumarno, J. 2005.Pengaruh Komitmen

Organisasi Dan Gaya Kepe-

mimpinan Terhadap Hubungan

Antara Partisipasi Anggaran Dan

Kinerja Manajerial. Sim-posium

Nasional Akuntansi VIII, Hal: 586-

616.

Subramaniam, N., McManus, L. and Mia,

L. 2002.Enhancing hotel managers

organizational commitment: an

investigation of the impact of

structure, need for achievement and

participative budgeting.International

Journal Of Hospitality Management,

Vol. 21, pp. 303-20.

Sugih Arti, Agung. (2010). Pengaruh

Penerapan Anggaran Berbasis

Kinerja terhadap Akuntabilitas Dinas

Pendidikan Kota Depok.Tesis.

Jakarta: Program Pasca Sarjana

Universitas Gunadarma.

Sugiyono, 2007,Metode Penelitian Bisnis,

Bandung : Alfabeta

Sukani, Rasuli dan Darwis. 2015. engaruh

Karakteristik Tujuan Anggaran

terhadap Kinerja Manajerial dengan

Motivasi sebagai Variabel

Intervening pada Pemerintah Daerah

Ka-bupaten Merangin. Jurnal SO-

ROT, Volume 10, Nomor 2, Oktober

Page 16: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA …

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

74

2015 halaman 179 – 193 Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas Riau

Syafrial. 2009. Pengaruh Ketepatan Skedul

Penyusunan Anggaran, Kejelasan

Sasaran Anggaran dan Partisipasi

Penyusunan Anggaran Terhadap

Kinerja Manajerial SKPD Pada

Peme-rintah Kabupaten Sarolangun.

Medan: Program Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

Taufik Hidayat.2014. Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja

manajerial. Jurnal Akuntabilitas: Vol.

VII No. 1, April 2014. Universitas

Trisakti Jakarta

Yuen, Desmond. 2007.Antesedens of

budgetary participation: enhan-cing

employees job perfor-mance,

Managerial Auditing Journal, Vol. 22

No. 5: 533-548.